Selamat Ulang Tahun
“Mbah.. Mbah..” panggilku pada Mbah Wongso saat sudah berada di depan gubuknya.
7270Please respect copyright.PENANANrJD5IF5if
“Mbah..!!” panggilku lagi dengan sedikit berteriak.
7270Please respect copyright.PENANAOmBYiYQUpE
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka dan terlihat Mbah Wongso yang melihatku dengan sinis. Nampaknya beliau tidak nyaman dengan suaraku yang sedikit berteriak. Kemudian Mbah Wongso menyuruhku duduk di lincak yang berada di depan gubuknya dan beliau kembali masuk ke dalam. (Lincak = bangku panjang yang terbuat dari kayu atau bambu).
7270Please respect copyright.PENANA0ntcS938lZ
Beberapa saat kemudian Mbah Wongso keluar dengan membawa segelas air yang langsung diberikan padaku.
7270Please respect copyright.PENANA4ptlNSBXe9
“minum..!” ucapnya sambil menyerahkan gelas padaku.
7270Please respect copyright.PENANApjhnpUIxfP
Aku tanpa bertanya langsung meminum air itu sampai habis.
7270Please respect copyright.PENANAGKrRMG1ZaY
“huek..” aku yang merasa mual karena air yang aku minum rasanya gak enak banget dan baunya seperti air cucian.
7270Please respect copyright.PENANAboDmzfjJRx
“air apaan sih ini Mbah..” tanyaku pada Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAG8muzt0Bo6
“biar kamu gak emosi lagi.. kekeke..” balas Mbah Wongso terkekeh.
7270Please respect copyright.PENANAV6Q1san1EA
Memang sih aku jadi gak emosi lagi, tapi perutku terasa mual dan rasanya ingin muntah.
7270Please respect copyright.PENANAaNhU5IttQJ
“tunggu sini..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam lagi.
7270Please respect copyright.PENANAA6FPhLBkre
Aku tak tau apa yang dilakukan Mbah Wongso di dalam, karena selama menunggu aku sampai menghabiskan dua batang rokok saking lamanya.
7270Please respect copyright.PENANAdSYEPCxMs7
“nak sini masuk..” panggil Mbah Wongso dari dalam gubuknya.
7270Please respect copyright.PENANAKUKjfDhvc6
Aku kemudian masuk dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk menghisap rokok lintingannya.
7270Please respect copyright.PENANATCAandc56j
“sana bersihkan dulu badanmu.. aku sudah siapkan air..” ucap Mbah Wongso menyuruhku ke belakang untuk membersihkan diri.
7270Please respect copyright.PENANABTR696xNHZ
Aku yang sudah sampai di belakang hanya bingung tolah – toleh mencari kamar mandi. Karena di belakang hanya ada sebuah sumur dan ada sebuah bangunan kecil setinggi dada tanpa atap yang hanya di tutup dengan anyaman bambu. Saat aku mengintip isi di dalamnya yang ternyata adalah jamban.
7270Please respect copyright.PENANAdhtP4PGvfB
“Mbah.. kamar mandinya mana..?” ucapku berteriak pada Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAW04ppQVp4q
“dasar anak manja.. sudah mandi disitu cepat..!!” ucap Mbah Wongso yang berdiri di pintu belakang sambil menunjuk sebelah ember di dekat sumur.
7270Please respect copyright.PENANAxFTy9POpzd
Gila bro.. ini ruang terbuka.. kalau ada yang lihat gimana coba. Masa mandi di samping sumur yang letaknya diluar tanpa ada tembok sama sekali.
7270Please respect copyright.PENANAdLCrrPXUub
Dengan agak ragu aku kemudian membuka baju dan kaosku. Saat aku akan membuka celana, aku melihat Mbah Wongso yang masih berdiri di pintu belakang. Aku hanya nyengir karena Mbah Wongso masih melihatku dengan melotot.
7270Please respect copyright.PENANAWFruXzsDiS
“kenapa..? Cepat buka..!!” ucap Mbah Wongso menyuruhku segera membuka celana.
7270Please respect copyright.PENANAd6CTDCGD0z
Dengan berat hati akhirnya aku melepaskan celana dan celana dalamku hingga sekarang kondisiku telanjang bulat.
7270Please respect copyright.PENANABfhqiBB9Ps
“dasar perjaka..!!” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
7270Please respect copyright.PENANAK3zjRpSgOL
Aku kemudian berjongkok di depan ember dan menyentuh airnya. Ternyata air dalam ember tersebut adalah air hangat dan baunya seperti air rebusan daun sirih. Aku kemudian mengambil gayung dan menyiramkannya dari atas kepalaku.
7270Please respect copyright.PENANAE1a0Xoe78v
“aarrgghhhh…” teriakku kesakitan saat air itu mengenai luka di wajahku.
7270Please respect copyright.PENANADer5Z2uHJc
Aku yang merasa perih hanya bisa menahannya dan memejamkan mataku. Kalau dirasakan dari perihnya, ini bukan hanya air rebusan daun sirih, pasti ada campuran lainnya.
7270Please respect copyright.PENANAa0kyE9Wfp7
“arghh..” rintihku saat aku menyiramkan air lagi. Rasanya masih perih tapi tidak sesakit yang pertama.
7270Please respect copyright.PENANAysCP0fCjHN
Akhirnya aku melanjutkan mandiku. Rasa perih yang tadi sempat terasa perlahan mulai hilang. Sampai aku menyelesaikan mandiku, sudah tidak terasa perih lagi pada lukaku.
7270Please respect copyright.PENANAGmLw154RdU
Aku kemudian mengeringkan badan dan memakai pakaianku kembali. Aku kemudian mencari Mbah Wongso yang ternyata sedang duduk di depan. Aku kemudian menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
7270Please respect copyright.PENANA7kIUmW18e6
“Mbah.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku..?” ucapku bertanya.
7270Please respect copyright.PENANAa4VbO0Pssc
“minumlah dulu..” balas Mbah Wongso memberiku secangkir minuman.
7270Please respect copyright.PENANAc7upBjn37X
“air apa lagi ini Mbah..?” ucapku bertanya. Jujur aku jadi parno sendiri dengan minuman – minuman yang diberikan oleh Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAXhpx6BFRTM
“teh panas..” balas Mbah Wongso singkat.
7270Please respect copyright.PENANAgquhXtIMnO
Aku kemudian mengambil cangkir tersebut dan meminumnya. Waw.. rasa tehnya beda dan enak. Badanku jadi terasa hangat setelah meminum teh tersebut.
7270Please respect copyright.PENANAZYArrD2agu
“kamu ingin tau dengan apa yang terjadi padamu..?” tanya Mbah Wongso padaku.
7270Please respect copyright.PENANAdNfw3CjaFh
“iya Mbah..” jawabku tegas.
7270Please respect copyright.PENANAfy1dFlkqbT
Dengan tenang Mbah Wongso mulai bercerita.
7270Please respect copyright.PENANAztkbOuuq4L
“semua berawal dari kakekmu. Hadi Sanjaya atau lebih dikenal dengan sebutan Hadi Ndawe adalah seorang petarung jalanan yang akhirnya menjadi preman yang ditakuti karena banyaknya daerah yang ditaklukkan. Banyak yang kemudian ikut menjadi anak buah kakekmu sampai akhirnya terbentuk suatu kelompok yang besar. Kerasnya hidup di jalanan menjadi tanda bahwa tidak selamanya daerah yang dikuasai menjadi aman. Pertempuran demi pertempuran biasa terjadi hanya demi memperebutkan kekuasaan” ucap Mbah Wongso bercerita sambil melinting rokok. Setelah membakar rokok, Mbah Wongso melanjutkan ceritanya.
7270Please respect copyright.PENANAiF23JUpUYX
“kakekmu yang seorang pimpinan kelompok adalah sosok yang vital untuk ditaklukkan, berbagai serangan coba diarahkan ke kakekmu mulai dari serangan fisik sampai yang non fisik. Untuk menjaga dirinya, anak buah kakekmu sampai ada yang berjaga secara bergantian. Dan kakekmu sempat lelaku (mencari ilmu/wangsit) di sebuah hutan yang letaknya di bagian timur pulau ini. Disitulah akhirnya kakekmu bertemu dengan Gembong, khodam penjaga yang setia dan selalu menemani kakekmu” ucap Mbah Wongso menceritakan asal usul Gembong.
7270Please respect copyright.PENANA2ghK9FR8f3
“seiring berjalannya waktu, kakekmu mulai berkeluarga dan kemudian memiliki tiga orang anak. Saat Ayahmu semakin beranjak dewasa, ternyata kelakuan kakekmu menurun ke Ayahmu. Ayahmu yang suka berkelahi dan berbuat ulah menjadikan dirinya banyak musuh. Hal itu tentu saja membuat kakekmu khawatir yang kemudian kakekmu meminta bantuanku untuk memindahkan Gembong. Kakekmu ingin mewariskan Gembong pada anaknya dan memutuskan berhenti dari dunia yang membesarkannya.” ucap Mbah Wongso bercerita.
7270Please respect copyright.PENANATpYiSLB7U8
Aku yang mendengar cerita Mbah Wongso jadi tau kalau aku selama ini benar – benar polos dan tidak tau tentang sejarah keluargaku.
7270Please respect copyright.PENANA1Ho6rvXEZ9
“keinginan kakekmu untuk mewariskan Gembong ternyata tidak berjalan dengan mulus. Setelah Ayahmu menyatu dengan Gembong, ternyata membuat Ayahmu semakin liar dan tidak terkendali. Hal itu menjadikan suasana menjadi semakin panas hingga nenekmu tewas dalam suatu penyerangan. Kakekmu memintaku untuk menarik kembali Gembong dari tubuh Ayahmu. Hal itu ternyata tidak berpengaruh apapun sampai akhirnya Ayahmu bertemu dengan wanita yang bisa meredamnya, wanita itu adalah Bundamu.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7270Please respect copyright.PENANAZ9KuijlZqA
Memang aku dari kecil belum pernah bertemu dengan nenekku, ternyata penyebab nenek meninggal adalah penyerangan suatu kelompok. Dan sekarang aku jadi mengerti. Kenapa saat aku emosi kemarin langsung dipeluk oleh Tanteku, dan emosiku langsung mereda dan hilang. Mungkin itu juga yang terjadi pada Ayahku dulu yang kemudian diredakan oleh Bundaku.
7270Please respect copyright.PENANAcgYXfTW3AE
“kalau Om Heri..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANA00CA00ffWn
“sama.. tidak berhasil juga. Walau Om mu sempat liar, tapi tidak separah Ayahmu.” balas Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAWlL6bWRvFs
“kakekmu sempat sedih karena meninggalnya nenekmu. Kakekmu juga sedih karena Herman dan Heri tidak mampu mengendalikan Gembong. Dan aku yang bilang pada kakekmu waktu itu kalau Gembong itu tidak bisa dikendalikan, karena yang seharusnya dikendalikan adalah emosi orang yang bersamanya. Gembong hanya bisa lebih tenang dengan orang yang dia pilih.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7270Please respect copyright.PENANACoyqC2W4Di
“berarti Gembong juga tidak bisa aku kendalikan Mbah..?” ucapku bertanya dan Mbah Wongso hanya tersenyum menggeleng kepala.
7270Please respect copyright.PENANAwrgF2xMMbE
“kita semua adalah makhluk ciptaan-Nya, kita juga tidak bisa saling mengendalikan. Yang harus kita kendalikan adalah emosi kita dan kita juga harus saling menyayangi kepada sesama. Tunjukkan kasih sayangmu, maka sekitarmu juga akan menyayangimu..” ucap Mbah Wongso menasehati.
7270Please respect copyright.PENANAeo0QLPvPDa
“tapi kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku heran karena saat aku emosi, seperti hilang akal.
7270Please respect copyright.PENANARbJC0cXG5k
“karena otakmu bebal..!!” jawab Mbah Wongso yang langsung membuatku dongkol.
7270Please respect copyright.PENANAXq2xzWGMMn
Ini orang sudah tua tapi ngomongnya bebas banget. Tanpa ba bi bu langsung ngatain orang otak bebal. Coba deh bilangnya agak halusan dikit, kan jadi lebih enak di dengernya.
7270Please respect copyright.PENANAzCtztst4ad
“terus aku harus gimana Mbah..?” tanyaku jengkel.
7270Please respect copyright.PENANA2aFHVOjZRz
“udah kita istirahat dulu, dilanjut besok lagi.. jadi bloon nanti kamu kalau kebanyakan denger ceritaku..” balas Mbah Wongso yang kemudian pergi ke dalam.
7270Please respect copyright.PENANAhNjG8at5CC
Akbar ngatain aku bego, Om Heri ngatain aku otak kosong, adikku Riska bilang aku rada oon, terus sekarang Mbah Wongso bilang otakku bebal dan bilang aku bloon.. Arrghhh… separah itukah otakku?
7270Please respect copyright.PENANAYaWoJaSsVW
Aku yang sempat pamit ke Om Heri dengan mengirim pesan kalau aku tidak pulang dengan alasan menginap di rumah teman. Aku juga sempat mengirim pesan pada Dini memberitahukan kalau besok tidak bisa pergi olahraga di alun – alun. Disamping badanku yang masih sakit, aku juga tidak mau dia melihat kondisi wajahku yang terluka.
7270Please respect copyright.PENANAkhE7gLuPE2
Malamnya Mbah Wongso memberiku singkong rebus untuk makan malam, dan memberiku sebuah sarung untuk aku tidur di luar. Aku sempat meminta untuk ikut tidur di dalam, tapi jawaban dari Mbah Wongso membuatku mengelus dada.
7270Please respect copyright.PENANAAyuBHfemiT
“tamu itu harus nurut sama pemilik rumah, sudah mending aku ijinin kamu tidur disini dari pada aku suruh kamu tidur disana..!!” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk pemakaman.
7270Please respect copyright.PENANA78UzQUOgZK
Hufh.. dimana – mana tuh kalau yang namanya tamu itu adalah raja, selayaknya diperlakukan dengan sebaik – baiknya. Sayangnya aku bukan raja, hanya seorang pemuda yang takut pulang dan mencari tempat pelarian.
7270Please respect copyright.PENANAHlMDwXfcWL
Akhirnya aku tidur di luar dengan berselimutkan sarung yang tipis menahan dingin dan gigitan nyamuk.
7270Please respect copyright.PENANAxPkyh0nxjS
***
7270Please respect copyright.PENANAWopWiUB7FF
Paginya aku dibangunkan oleh Mbah Wongso dan disuruh sarapan bubur. Anehnya, kapan Mbah Wongso beli bubur? Terus naik apa beliau? Karena yang aku tau, area makam ini agak jauh dari pemukiman penduduk dan yang pasti yang jual bubur juga jauh. Apa Mbah Wongso sempat masak ya? Tapi kan beliau makannya cuma umbi – umbian yang direbus. Ah.. kenapa juga mikirin itu, yang penting aku bisa sarapan.. hehehe..
7270Please respect copyright.PENANAXJFuPp4btu
“habis ini kamu mandi, terus nanti ikut aku..” ucap Mbah Wongso saat aku masih sarapan.
7270Please respect copyright.PENANApYgbVZq2Ls
“iya Mbah..” jawabku menghabiskan sarapan.
7270Please respect copyright.PENANA7V9JM9ybsH
Setelah sarapanku habis aku kemudian bergegas untuk mandi, dan air yang aku pakai untuk mandi sama seperti kemarin. Saat aku mencoba meraba luka – lukaku terasa sudah tidak sakit lagi dan lukanya sudah mulai mengering hanya tinggal bekas – bekasnya saja. Wah.. sungguh ajaib ramuan yang dibuat oleh Mbah Wongso ini.
7270Please respect copyright.PENANAtVMuXntblo
Selesai mandi aku di ajak Mbah Wongso menuju area pemakaman. Kami kemudian berhenti di sebuah bangunan. Setelah membuka kunci, Mbah Wongso mengajakku masuk.
7270Please respect copyright.PENANAq75Em7Y8Kd
“kita mau ngapain Mbah..?” tanyaku bingung karena bangunan ini seperti gudang yang isinya ada keranda, payung dan peralatan lainnya.
7270Please respect copyright.PENANALhDoDUF1rD
“ambil cangkul itu..” ucap Mbah Wongso menyuruhku.
7270Please respect copyright.PENANAmajKurH7Nj
Setelah mengambil cangkul, Mbah Wongso mengajakku berjalan lagi sampai kemudian kami berhenti di suatu tanah kosong sekitar pemakaman.
7270Please respect copyright.PENANA1Y44NfNCTI
“cepat gali disitu.. nanti siang ada yang mau dimakamkan disini..” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk lokasi yang tidak jauh dari tempatku berdiri.
7270Please respect copyright.PENANA5N2FSv2AkP
Hah..? Jadi aku di ajak kesana kemari cuma disuruh buat gali makam. Aku kira mau di ajarin caranya buat mengendalikan emosi atau mau diceritain sesuatu oleh Mbah Wongso. Dan yang membuatku heran, kenapa gali lubangnya tidak berdekatan dengan makam yang lain malah agak jauh dan terpisah.
7270Please respect copyright.PENANAH7HVdT2JEw
Aku tanpa banyak bertanya lagi langsung membuka pakaianku dan mencangkul tanah tersebut. Aku hanya diam dan mengerjakan karena takut dimarahin sama Mbah Wongso. Setelah kedalaman sekitar 1 meter, tiba – tiba Mbah Wongso menyuruhku berhenti. Aku sempat heran karena yang aku tau, kedalaman makam itu setinggi orang berdiri. Aku yang sudah letih merasa senang – senang saja disuruh berhenti.
7270Please respect copyright.PENANAaoP8V5i3JK
“kenapa tadi disuruh mandi dulu Mbah kalau akhirnya cuma keringatan lagi..” ucapku yang sedang duduk beristirahat.
7270Please respect copyright.PENANAvhOH9cO5g0
“cuma mau ngecek badanmu sudah pulih apa belum..” jawab Mbah Wongso yang membuatku bertanya – tanya.
7270Please respect copyright.PENANAMQ3NTsawjU
“jadi gak ada yang mau dimakamkan disini Mbah..?” tanyaku lemas.
7270Please respect copyright.PENANAo5dMcAi6jE
“hekekeke…” balas Mbah Wongso terkekeh.
7270Please respect copyright.PENANAeA01dgdOsq
Kemudian Mbah Wongso mengajakku pergi mengembalikan cangkul dan balik ke gubuk. Aku yang sudah letih hanya bisa menurut tanpa banyak protes.
7270Please respect copyright.PENANAshYDZvB8wo
Setelah sampai gubuk, Mbah Wongso memberiku teh yang sama seperti kemarin. Aku yang langsung meminumnya merasakan hangat di badanku dan tenagaku seperti pulih kembali.
7270Please respect copyright.PENANAum2XiX2m5E
“dulu waktu kamu kecil, kakekmu sering mengajakmu jalan – jalan kesini..” ucap Mbah Wongso saat kami duduk di depan gubuk.
7270Please respect copyright.PENANAwpUbWfxnre
Aku tidak terlalu ingat pergi kemana, yang aku ingat memang kakekku sering mengajakku jalan – jalan. Mungkin karena aku yang masih kecil, jadi aku tak mengingat tempat ini.
7270Please respect copyright.PENANAqQSYPhJzXh
“tujuan kakekmu membawamu kesini sebenarnya agar Gembong mengenalimu. Mengingat kegagalan Herman dan Heri, membuat kakekmu mempersiapkanmu lebih dini..” ucap Mbah Wongso bercerita.
7270Please respect copyright.PENANAATZfd9tXUt
“sebenarnya kamu sendiri sudah bisa mengendalikan emosimu, tapi karena otakmu yang bebal membuatmu jadi tidak fokus..” ucap Mbah Wongso kemudian.
7270Please respect copyright.PENANALaVRtarmVE
“maksudnya gimana Mbah..?” tanyaku yang belum paham.
7270Please respect copyright.PENANAMmCp9adFF7
“ya kamu itu bebal… lambat berfikir..!!” ucap Mbah Wongso tegas.
7270Please respect copyright.PENANAyeelqai3DD
Aku kemudian menilai diriku sendiri, aku menyadari kalau aku sering tidak fokus yang membuatku lambat berfikir dan lama untuk memahami sesuatu.
7270Please respect copyright.PENANASPVngQAKcE
“terus bagaimana caranya aku mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAQBVtm9i3zX
“yang bisa mengendalikan emosimu ya hanya kamu sendiri.. atau..” ucap Mbah Wongso terhenti.
7270Please respect copyright.PENANAOZClBHK24h
“atau apa Mbah..?” tanyaku penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAPZD9zQuH55
“atau dengan cara membuatmu lebih fokus, jadi kamu akan bisa mengendalikan emosimu sendiri..” jawab Mbah Wongso.
7270Please respect copyright.PENANAvARhGvnugJ
“caranya..?” tanyaku yang makin penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAWdOHqsKOjF
“melepas keperjakaanmu..” jawab Mbah Wongso yang membuatku kaget.
7270Please respect copyright.PENANALDZdyOVcBj
Hah..? Serius..? Emang dengan melepas keperjakaan terus aku bisa fokus dan mengendalikan emosi? Emang ada hubungannya gitu? Cara yang menurutku benar – benar tidak masuk akal.
7270Please respect copyright.PENANA1ezOOEzaXh
“ke.. kenapa harus begitu Mbah..?” tanyaku tergagap karena masih kaget.
7270Please respect copyright.PENANANNmGy7QbtB
“kita manusia punya akal, perasaan dan nafsu. Semua harus berjalan seimbang dan berurutan. Menggunakan akal untuk menilai perasaan dan untuk mengendalikan nafsu adalah cara yang seharusnya dilakukan. Apabila kita hanya mengedepankan perasaan atau nafsu, maka akalmu tidak bisa berfikir yang menjadikanmu hilang kendali” jawab Mbah Wongso menjelaskan.
7270Please respect copyright.PENANAA92qaeKZEz
“apa harus dengan seorang wanita Mbah..?” tanyaku memastikan.
7270Please respect copyright.PENANAiOGYB0rpXv
“maksudmu coli sendiri gitu..?” balas Mbah Wongso bertanya dan aku hanya nyengir mengangguk.
7270Please respect copyright.PENANAd0WZyPrrG4
“untuk permasalahanmu ini tidak bisa sembarangan. Harus seorang wanita yang benar – benar mengerti dan bisa membantumu untuk melakukannya. Tidak bisa sembarang wanita, karena dia harus bisa membuat perasaanmu nyaman dan nafsumu tersalurkan dengan benar. Hal itu akan membuat pikiranmu menjadi tenang dan membuatmu jadi lebih fokus” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7270Please respect copyright.PENANAhlPuREbC01
Wah.. benar – benar berat caranya. Aku pikir kalau cuma asal wanita sih aku bisa saja jajan, habis melakukan bayar selesai. Hehehe.. atau aku mengajak salah satu temanku? Terus gimana ngajaknya? Masa datengin terus tiba – tiba bilang “hai.. ML yuk..” bukan jawaban setuju tapi yang ada malah digampar aku.
7270Please respect copyright.PENANAvDcW4qS7cs
“gak ada cara yang lain Mbah..?” tanyaku berharap ada cara lain.
7270Please respect copyright.PENANAWujIJscrc6
“ada..” jawab Mbah Wongso yang membuatku antusias.
7270Please respect copyright.PENANA2MNubTURHo
“gimana Mbah..?” tanyaku bersemangat.
7270Please respect copyright.PENANA4nsl5ddzYz
“kamu minum air cucian seperti yang kamu minum kemarin saat kamu emosi.. kekekeke..” jawab Mbah Wongso tertawa.
7270Please respect copyright.PENANAxuL96VBbx9
Wah.. bener kan dugaanku.. ternyata yang aku minum kemarin air cucian. Pantas saja rasa dan baunya aja bikin mau muntah. Untuk yang ini jelas aku gak mau, karena membayangkannya saja aku sudah mual, apalagi kalau sampai minum lagi. Hueekk..
7270Please respect copyright.PENANAPYdZwPycrk
“enggak Mbah.. gak mau..” balasku nyengir.
7270Please respect copyright.PENANAjTZ4Q1Wl6a
“ya udah.. aku siapkan air dulu.. setelah mandi kamu pulang..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
7270Please respect copyright.PENANAJwlOD0ALrJ
Setelah mandi Mbah Wongso sempat mengecek luka – lukaku dan kata Mbah Wongso lukaku sudah sembuh, hanya tinggal bekasnya saja. Aku kemudian berpamitan pada Mbah Wongso dan bergegas pulang.
7270Please respect copyright.PENANAz65g6q00Gh
***
7270Please respect copyright.PENANANufTQMHDwA
Setelah sampai dirumah, aku kemudian berganti pakaian dan ikut bergabung dengan Om Heri dan Tante Septi yang sedang makan siang.
7270Please respect copyright.PENANA8QQfYdooia

“dari mana saja kamu Rik..?” tanya Tante Septi saat di meja makan.
7270Please respect copyright.PENANAXBQ17RmCpL
“dari rumah teman Tan..” jawabku dan Om Heri hanya melirikku.
7270Please respect copyright.PENANAsPmLm5xqI6
“besok lagi kalau mau nginep, bawa baju ganti..” ucap Tante Septi.
7270Please respect copyright.PENANALesxKuJ9DW
“iya Tan..” balasku menghabiskan makanan.
7270Please respect copyright.PENANAjOW9Ktto8A
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri ke belakang rumah untuk merokok.
7270Please respect copyright.PENANABce3JCmLah

“gimana Rik..?” tanya Om Heri setelah membakar rokok.
7270Please respect copyright.PENANAH5IiYm1XiI
“gimana apanya Om..?” jawabku yang juga membakar rokok.
7270Please respect copyright.PENANAj32ReTjch5
“temanmu..” balas Om Heri.
7270Please respect copyright.PENANAZZaAsFYEQn
“temanku yang mana..?” balasku heran.
7270Please respect copyright.PENANAjonlfumNWf
“katanya kamu dari tempat temanmu..” ucap Om Heri menyeringai.
7270Please respect copyright.PENANAdEQ4esguIg
Wah pintar juga Om Heri memancingku. Aku yang bingung mau jawab apa hanya bisa nyengir.
7270Please respect copyright.PENANARhcY0yediC
“disuruh apa aja kamu..?” tanya Om Heri yang membuatku mengernyitkan dahi.
7270Please respect copyright.PENANASRRlngd5qc
“maksudnya..?” tanyaku heran.
7270Please respect copyright.PENANAu8DFoIUDNI
“disuruh gali makam berapa..?” balas Om Heri yang membuatku kaget.
7270Please respect copyright.PENANA2Hej4FFk65
Ternyata Om Heri tau aku pergi kemana dan disuruh ngapain aja. Yang aku heran, Om Heri kok bisa tau dari mana ya..
7270Please respect copyright.PENANA0IXxmncYpg
“kok Om bisa tau..?” tanyaku penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAhByBs5Ciu0
“luka bisa sembuh dengan cepat hanya hitungan hari, dimana lagi kalau bukan di tempat Mbah Wongso..” balas Om Heri yang membuatku diam.
7270Please respect copyright.PENANAsy7igrlLTB
“maaf Om..” ucapku merasa bersalah karena tidak berterus terang.
7270Please respect copyright.PENANAV5Mdvub2wa
“hmm..” balas Om Heri.
7270Please respect copyright.PENANAQP5CVwlMgq
“semoga disana kamu sudah menemukan apa yang kamu cari..” ucap Om Heri yang kemudian pergi meninggalkanku.
7270Please respect copyright.PENANAxqo8U4k3Yk
Aku masih duduk sambil memikirkan yang dikatakan oleh Om Heri. Memang aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaanku, tapi yang aku bingung bagaimana cara menjawabnya. Akhirnya aku hanya pasrah dan membiarkan waktu yang menjawabnya.
7270Please respect copyright.PENANAmHTVfwibjX
***
7270Please respect copyright.PENANAdGZG5pYqxO
Aku terbangun oleh suara dering telepon di HP ku. Aku yang masih mengantuk langsung mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelpon.
7270Please respect copyright.PENANAz5gwp2ol6L
“halo..” ucapku di telepon dengan nada malas.
7270Please respect copyright.PENANAZr7JYT3Dyh
“halo nak.. kamu gak pergi ke pasar..?” terdengar suara Ayahku di telepon yang membuatku langsung melek.
7270Please respect copyright.PENANAabkymROhSJ
“eh Ayah.. enggak yah.. Om Heri nyuruh aku gak ikut..” balasku sambil melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi.
7270Please respect copyright.PENANA37vepAJ1C0
“oh.. ini Bundamu mau ngomong..” ucap Ayahku yang kemudian menyerahkan telepon.
7270Please respect copyright.PENANAppsF9hhH4k
“halo kakak…” ucap Bundaku di telepon.
7270Please respect copyright.PENANAbTfB2avj7n
“iya Bun..” balasku pada Bunda.
7270Please respect copyright.PENANAaq5s4WyTlc
“gimana kabar kakak.. baik – baik aja kan..?” tanya Bundaku kemudian.
7270Please respect copyright.PENANAT1xcbvYz7X
“Alhamdulillah baik Bun.. gimana kabar disana..?” balasku ke Bunda.
7270Please respect copyright.PENANAfjCPpo3AUE
“kita semua baik – baik aja Kak..” ucap Bunda yang membuatku tenang.
7270Please respect copyright.PENANAj9leyAjifG
“tumben pagi – pagi telepon Bun..?” tanyaku heran karena biasanya kalau telepon tuh sore atau malam.
7270Please respect copyright.PENANA1q6gaQZGE5
“emang gak boleh ya kalau teleponnya pagi..?” balas Bundaku balik bertanya.
7270Please respect copyright.PENANA1jSHcglNMb
“eh.. bukan gitu Bun.. boleh kok boleh..” balasku yang merasa bersalah.
7270Please respect copyright.PENANAWxH5AAO3fd
Kenapa juga aku nanyain seperti itu, lagian kan orang tuaku mau telepon kapan saja juga bebas. Apalagi yang di telepon anak kesayangan… hehehe..
7270Please respect copyright.PENANAbb2CV74Mrt
“Kak..” panggil Bundaku di telepon.
7270Please respect copyright.PENANAKzpvggOqan
“iya Bun..” jawabku.
7270Please respect copyright.PENANAfijG1bt6tX
“selamat ulang tahun ya kakak.. semoga kakak selalu menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan selalu sayang keluarga..” ucap Bundaku yang membuatku kaget.
7270Please respect copyright.PENANApB17HYw7eV
Aku yang masih kaget kemudian tersadar kalau sekarang hari ulang tahunku. Aku sama sekali tidak ingat karena kemarin aku disibukkan oleh permasalahan yang menyita pikiranku. Aku merasa terharu karena keluargaku tidak pernah lupa hari ulang tahunku.
7270Please respect copyright.PENANAcZfbjf0dtb
“makasih Bun..” balasku yang tidak bisa banyak berkata – kata.
7270Please respect copyright.PENANAhIUvQswwBh
“kak..” panggil Bunda kemudian.
7270Please respect copyright.PENANA1IBipct6SL
“iya Bun.. ‘sroott” balasku menahan haru.
7270Please respect copyright.PENANAV40rot5Vgb
“sayangilah orang – orang yang menyayangimu.. “ ucap Bundaku berpesan.
7270Please respect copyright.PENANAE6DaJADf2Y
“iya Bun..” balasku.
7270Please respect copyright.PENANAwfETLx9cGg
“Bun gantian..” terdengar suara Riska.
7270Please respect copyright.PENANA35rHxJKgpe
“kak.. ini adikmu mau ngomong..” ucap Bundaku yang kemudian menyerahkan telepon ke Riska.
7270Please respect copyright.PENANAVGyvhnggjI
“halo kakakku yang ganteng..” ucap Riska di telepon.
7270Please respect copyright.PENANAUZvDI3wQ0v
“halo Dek..” balasku tersenyum mendengar suara adikku.
7270Please respect copyright.PENANANSid7nHren
“selamat ulang tahun yah kak.. semoga kakak selalu sehat dan selalu dalam lindungan-Nya.. Aamiin..” ucap Riska padaku.
7270Please respect copyright.PENANAtzAypehv81
“Aamiin.. makasih Dek..” balasku yang merasa bahagia.
7270Please respect copyright.PENANAp2h9s11MRP
“adek buruan mandi.. nanti telat sekolahnya..” terdengar suara Bunda menyuruh Riska untuk mandi.
7270Please respect copyright.PENANA0T6mMoKd9T
“bentar Bun..” balas Riska ke Bunda..
7270Please respect copyright.PENANAM1dlvdP0ZI
“kak..” panggil adikku.
7270Please respect copyright.PENANAcMj5GUnutN
“ya..?” balasku ke Riska.
7270Please respect copyright.PENANAbHhH7KNMbf
“hmm.. kakak jangan terlalu cuek ya sama cewek.. apalagi sama yang tulus mencintai kakak..” ucap adikku berpesan.
7270Please respect copyright.PENANABwGkaNQIKw
“hush.. kamu masih kecil udah ngomongin cinta – cinta..” balasku menyangkal.
7270Please respect copyright.PENANA8CbjgDzsKW
“ihh.. kakak kalau dibilangin pasti gitu…” ucap Riska yang terlihat kesal.
7270Please respect copyright.PENANAnRYAib9ZAC
“udah.. udah.. gantian Ayah yang ngomong..” terdengar suara Ayahku yang meminta telepon.
7270Please respect copyright.PENANAY8xwmTn4xY
“iya.. iya.. daahh kakak.. muach..” ucap Riska yang kemudian menyerahkan telepon ke Ayahku.
7270Please respect copyright.PENANAVqnPnmYDx2
“nak..” panggil Ayahku.
7270Please respect copyright.PENANA1kze8CsRlm
“iya Yah..?” balasku.
7270Please respect copyright.PENANAMiLYCQgqot
“sekarang umurmu sudah 18 tahun.. kamu seharusnya bisa lebih dewasa lagi.. Kendalikan emosimu..” ucap Ayahku menasehati.
7270Please respect copyright.PENANAMs0G91mADB
“iya Yah..” balasku pada Ayah.
7270Please respect copyright.PENANAKz6rHUNKiB
“udah dulu ya nak.. kamu juga mau berangkat sekolah kan..” ucap Ayahku.
7270Please respect copyright.PENANAVtjPTfHexz
“iya Yah..” balasku.
7270Please respect copyright.PENANAFocXabyKV6
“eh iya.. selamat ulang tahun ya nak..” ucap Ayahku mengucapkan selamat.
7270Please respect copyright.PENANA9fJgB25HYi
“makasih Yah..” balasku tersenyum yang kemudian Ayah menutup telepon.
7270Please respect copyright.PENANAXyQgzkacvq
Aku tersenyum bahagia merasakan kasih sayang dari keluagaku. Walaupun hanya lewat suara aku bisa merasakan ketulusan dan perhatian dari orang – orang yang aku sayangi.
7270Please respect copyright.PENANAqs7ggZLOxr
Mengingat aku yang harus berangkat sekolah, aku kemudian bergegas untuk mandi. Saat menuju kamar mandi, aku melihat Tante Septi yang sedang menyiapkan sarapan dan aku juga melihat Om Heri yang sudah pulang dari pasar.
7270Please respect copyright.PENANA2XBlWpZWSP
Setelah selesai mandi, aku terkejut saat membuka pintu kamar mandi. Di depan pintu berdiri Om Heri, Tante Septi dan adek Fian yang sedang digendong. Om Heri terlihat membawa sebuah mangkok yang berisikan makanan dan di atasnya ada sebuah lilin yang menyala.
7270Please respect copyright.PENANAHQ6hebS0da

“selamat ulang tahun..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
7270Please respect copyright.PENANAQawCgMHryn
“makasih Om, Tan, adek..” balasku terharu.
7270Please respect copyright.PENANAXpcrlEEDS0
Aku merasa terharu karena ternyata mereka juga tau kalau hari ini adalah ulang tahunku. Dan yang membuatku sangat bahagia, karena mereka sampai repot – repot menyiapkan kejutan.
7270Please respect copyright.PENANAt2cTulAieC
“sebelum tiup lilin, buatlah permintaan..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
7270Please respect copyright.PENANAA7Q0JyMZK2
“semoga aku selalu bisa membahagiakan orang – orang sekitarku.. hufhh..” batinku yang kemudian meniup lilin.
7270Please respect copyright.PENANA4ARoTymqcR
“yeeyyy…” ucap Tante Septi yang kemudian bertepuk tangan.
7270Please respect copyright.PENANAZpjb9ARYdK
“selamat ulang tahun ya..” ucap Om Heri yang kemudian memelukku.
7270Please respect copyright.PENANAu10kCFIZZ5
“makasih Om makasih..” balasku pada Om Heri.
7270Please respect copyright.PENANA7BkFipnJsM
“selamat ulang tahun yah Rik.. semoga kamu bisa lebih dewasa lagi..” ucap Tante Septi yang kemudian memelukku menyamping, karena ada adek Fian yang sedang di gendong.
7270Please respect copyright.PENANA9YRCMsBvUl
“makasih Tan.. Makasih..” balasku.
7270Please respect copyright.PENANABntvsqgrnP
Kemudian aku bergegas untuk memakai seragamku dan sarapan.
7270Please respect copyright.PENANAmDEDkwJf16
“sory Rik.. di pasar gak ada kue ulang tahun.. adanya cuma gethuk.. hehehe..” ucap Om Heri tertawa.
7270Please respect copyright.PENANABsfFXFtTA1
“gak papa Om.. yang penting bukan barangnya, tapi nilainya..” balasku tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAdUJuu5pULJ
“tumben kamu bijak.. biasanya kamu ngejek..” balas Om Heri yang heran.
7270Please respect copyright.PENANAxPzIUiIC27
“Yah..” ucap Tante Septi menegur Om Heri.
7270Please respect copyright.PENANAu3VE40OOSw
“hehehe..” Om Heri yang ditegur hanya bisa tertawa.
7270Please respect copyright.PENANA3MNozFV3zV
“gak papa Tan.. karena ini hari ulang tahunku, dia bebas..” ucapku yang membuat Om Heri melirikku.
7270Please respect copyright.PENANAFtDeFYuvp9
“maksudnya..?” tanya Om Heri melotot.
7270Please respect copyright.PENANAOMKEnUx5dO
“hehehe…” aku hanya tertawa menanggapinya.
7270Please respect copyright.PENANAyS94EejjjI
Setelah sarapan, aku kemudian pamit dan segera berangkat ke sekolah. Karena tadi sempat ada acara tiup lilin, menjadikanku agak kesiangan. Untungnya aku tidak sampai terlambat saat sampai di sekolah. Karena upacara akan segera dimulai, aku hanya meletakkan tasku di atas motor dan langsung mengikuti upacara.
7270Please respect copyright.PENANApID16gjsQh
Saat upacara selesai, aku kembali ke parkiran motor untuk mengambil tasku, kemudian bergegas untuk masuk ke kelas.
7270Please respect copyright.PENANA1A8IXK5UBx
“eh bro.. ada berita heboh..” teriak Akbar saat melihatku datang masuk kelas.
7270Please respect copyright.PENANApCVDx0uoOT
“apaan..?” tanyaku yang sudah duduk di sebelah Akbar.
7270Please respect copyright.PENANAflaQoJtVvS
“kak Doni mengundurkan diri, tapi tidak menunjuk pengganti..” jawab Akbar yang terlihat antusias.
7270Please respect copyright.PENANAG1ssM0JTyG
“kak Doni siapa..?” balasku yang tidak tau dengan orang yang dimaksud.
7270Please respect copyright.PENANAEuRRmG72Oh
“kak Doni.. ketua genk MEDUSA bro..” ucap Akbar menjelaskan.
7270Please respect copyright.PENANA1MYn4tn5T5
“oh.. tau dari mana..?” tanyaku penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAvrksloC4bS
“ini.. lagi ramai di grup..” jawab Akbar sambil menunjukkan sebuah aplikasi perpesanan.
7270Please respect copyright.PENANAq3INSfOiz4
“kita besok harus ikut acara pemilihan ketua bro.. siapa tau kita masuk kandidat..” ucap Akbar yang terlihat bersemangat.
7270Please respect copyright.PENANAmD47qw0iQC
“kita..? Ente aja kali.. ane sih ogah ikut – ikut gituan..” balasku malas, karena aku memang malas untuk ikut.
7270Please respect copyright.PENANA1bWABCDvtV
“ente kan juga anggota bro.. makanya wajib ikut..” ucap Akbar kemudian.
7270Please respect copyright.PENANAifV83Q4cIY
“anggota..? Sejak kapan ane daftar jadi anggota..?” balasku bertanya.
7270Please respect copyright.PENANAzJek0wBTM0
“itu waktu ente mukulin orang kan udah masuk seleksi..!!” ucap Akbar yang geram mengingatkanku saat aku menghajar Benny.
7270Please respect copyright.PENANAUj8k7n4oZy
“biasa aja ngomongnya gak usah pake melotot..” balasku terkekeh.
7270Please respect copyright.PENANAtInTZBR0wo
“anjing…!” ucap Akbar kesal.
7270Please respect copyright.PENANA6ubMjYXidw
Selama pelajaran berlangsung Akbar berkali – kali membahas tentang pemilihan ketua MEDUSA yang membuatku sampai malas menanggapi dan mendengarnya. Hingga jam istirahat sekolah pun Akbar terus mengikutiku sampai ke kantin sekolah.
7270Please respect copyright.PENANAJuTp2eWte1
Aku sedang duduk di kantin sekolah bersama Akbar, Ferdi dan Yudha. Nampaknya teman – temanku tidak ada yang tau kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku sih senang – senang saja karena tidak perlu mentraktir mereka. Hehehe.. Kami hanya mengobrol ringan sambil bercanda, dan lagi – lagi Akbar menyinggung tentang MEDUSA.
7270Please respect copyright.PENANAkkonweK4Cz
“eh bro.. ngomong – ngomong kenapa ya kak Doni kok tiba – tiba mundur tanpa menunjuk pengganti..?” tanya Akbar yang membuatku geram.
7270Please respect copyright.PENANAJsyD5CD3uz
“mungkin dia muak liat muka ente.. jadi gak bilang – bilang..” balasku asal.
7270Please respect copyright.PENANAwgCF0pXTZ2
“hahaha..” Ferdi dan Yudha hanya tertawa mendengar ucapanku.
7270Please respect copyright.PENANAPV8EEnt6Xu
“eh.. serius anjing.. ini pasti ada sesuatu..” ucap Akbar yang masih penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAdyLvQI6nwm
“iya.. sesuatu di dalam sempakmu..” balas Yudha menanggapi Akbar.
7270Please respect copyright.PENANAcjQ9g3crjp
“anjing..” umpat Akbar kesal.
7270Please respect copyright.PENANAJOAnl0MAhL
“hahaha..” aku, Ferdi dan Yudha tertawa melihat Akbar yang kesal.
7270Please respect copyright.PENANAziKS3jlobp
Kami yang sedang bercanda dan tertawa tiba – tiba dikagetkan oleh seseorang yang menarikku dengan kasar.
7270Please respect copyright.PENANApmXDLUTS85

“PLAKKK..” suara tamparan yang keras mengenai pipi kiriku yang membuat pengunjung kantin langsung melihat ke arahku.
7270Please respect copyright.PENANAI5kJoutmYY
“JANGAN PERNAH GANGGU KELUARGAKU LAGI DAN JANGAN COBA – COBA DEKATI AKU LAGI..!!!” teriak Dini yang terlihat sangat marah dan kemudian pergi meninggalkanku.
7270Please respect copyright.PENANAy4GTgr9udW
Aku hanya terdiam mematung dan tidak bisa berkata apa – apa. Aku bingung dengan Dini yang tiba – tiba menamparku dan marah padaku. Apa salahku sampai dia yang begitu marah padaku. Aku yang sebenarnya ingin mendapat hadiah kebahagiaan dari Dini saat hari ulang tahunku, malah hadiah tamparan yang kudapat darinya. Aku masih terdiam saat melihat Dini yang pergi meninggalkanku dengan wajah yang terlihat sangat emosi.
7270Please respect copyright.PENANAEfBmF65F5Z
“kamu kenapa Rik..? Apa salah kak Doni sampai kamu menghajarnya..” ucap Farah yang tadi datang bersama Dini.
7270Please respect copyright.PENANAJkreL5Ztvw
“beb.. tunggu..” ucap Ferdi yang kemudian pergi mengejar Farah.
7270Please respect copyright.PENANAsRVrjLeXRA
Aku kemudian duduk termenung memikirkan yang baru saja terjadi. Farah tadi menyebut nama yang aku hajar adalah Doni, berarti orang yang berkelahi denganku tempo hari itu adalah orang yang dimaksud.
7270Please respect copyright.PENANA3o5ISBLCFB
“beneran bro..? Beneran ente menghajar kak Doni..?” tanya Akbar dan hanya aku balas dengan anggukan.
7270Please respect copyright.PENANAVCdqGUW0SM
“wah.. berarti bener kak Doni mundur karena sudah ente kalahkan, secara otomatis ente yang menggantikan..” ucap Akbar yang tidak aku hiraukan.
7270Please respect copyright.PENANAUHKkdgg9uv
Aku tidak menanggapi Akbar yang malah mengurusi masalah genk, bagiku yang terpenting saat ini adalah masalah hati. Aku masih berpikir keras dengan apa yang terjadi. Kenapa Dini sampai melakukan itu padaku. Apa hubungannya aku menghajar Doni dengan Dini yang marah padaku..? Dini tadi sempat menyebut kata “keluarga”. Apa berarti Doni dan Dini ada hubungan keluarga?
7270Please respect copyright.PENANAFcRyZGU5Bm
“Doni itu kakaknya Dini.. dan dulu mereka satu sekolah denganku waktu SMP..” ucap Yudha yang membuatku kaget.
7270Please respect copyright.PENANAbo2n1sKEX8
Terjawab sudah permasalahan ini yang ternyata Doni adalah kakaknya Dini. Aku jadi mengerti kenapa Dini begitu marahnya padaku. Memang kuakui kalau aku salah karena sudah menghajar kakaknya, tapi aku melakukannya juga atas permintaan Doni yang mengajakku berduel. Tapi kenapa cuma aku yang disalahkan? Aku harus menjelaskan semuanya pada Dini, karena ini hanya sebuah kesalah pahaman.
7270Please respect copyright.PENANAGIvbOezdwF
Aku dengan pikiran yang kacau akhirnya memutuskan untuk membolos pelajaran dan nongkrong di kamar mandi belakang untuk menenangkan diri. Aku yang duduk sendirian di sudut belakang sambil merokok mencoba menenangkan diriku. Sampai jam sekolah selesai pun aku juga masih belum beranjak, hingga kemudian datang seseorang mendekatiku.
7270Please respect copyright.PENANAPiGqmGDM6B
“bro.. ayo ikut ane..” ucap seseorang mengajakku.
7270Please respect copyright.PENANAhTQp8mTbkN

Saat aku melihat orang tersebut adalah Yudha yang juga terlihat membawa tasku. Setelah menyerahkan tasku, kemudian Yudha menarikku berdiri dan mengajakku pergi.
7270Please respect copyright.PENANADzMXQOG96a
Aku hanya mengikuti Yudha yang berjalan lebih dulu dengan motornya. Kemudian kami berhenti di sebuah café. Yudha sempat bilang padaku kalau dia biasa nongkrong disini. Bangunan café tersebut tidak terlalu besar, tapi halaman di dalamnya cukup luas yang terdapat banyak meja dibawah pepohonan. Yudha terus mengajakku masuk sampai kemudian berhenti di salah satu meja yang sudah ditempati oleh 3 orang yang duduk disana.
7270Please respect copyright.PENANAQ4oRwnSlGp
Aku kemudian dikenalkan oleh teman – teman tongkrongan Yudha, yang kemudian aku tau nama mereka adalah Reno, Wahyu dan Yusuf atau biasa dipanggil Ucup.
7270Please respect copyright.PENANAaKnwqmJo59



Aku yang baru mengenal mereka hanya mendengarkan obrolan mereka. Ucup yang anaknya cengengesan, Wahyu yang lebih banyak diam tapi suka tersenyum dan Reno yang orangnya paling rame. Aku mulai nyaman mengobrol dengan mereka karena sesekali aku juga menyahut.
7270Please respect copyright.PENANALfAjnyrCtF
“sob.. temen ente kenapa kok kayaknya murung..?” tanya Reno pada Yudha.
7270Please respect copyright.PENANAhdPOyUlY52
“patah hati..” balas Yudha yang berbisik.
7270Please respect copyright.PENANAdaCOFLvEAE
“hmm.. enaknya minum jamu ini.. hehehe..” ucap Reno yang kemudian bangkit dan pergi.
7270Please respect copyright.PENANAXwgqwI8vRY
Aku tau yang dimaksud jamu oleh Reno adalah minuman keras. Aku sebenarnya jarang mabuk sih, cuma waktu aku masih tinggal di pulau seberang, aku kadang minum sama teman – temanku.
7270Please respect copyright.PENANAsy20mwRsST
Tak berapa lama Reno datang membawa 4 botol minuman bergambar orang tua. Reno kemudian membuka 1 botol dan menuangkannya ke gelas. Reno yang meminum pertama, selanjutnya diputar ke yang lain. Sampai pada giliranku, aku masih sempat berfikir. Apa dengan mabuk aku bisa menyelesaikan masalahku? Atau aku hanya ingin lari dari masalah dan melampiaskannya dengan mabuk?
7270Please respect copyright.PENANA6ZU4KNOcK5
Akhirnya aku putuskan untuk minum. Aku ingin sejenak melupakan masalahku, karena aku sudah terlalu lelah untuk berpikir. Gelas demi gelas kami minum secara bergantian, sampai habis 4 botol kemudian mereka pulang.
7270Please respect copyright.PENANAu1yDrGJk8E
Aku masih duduk sendiri dan kembali merenung tentang permasalahanku. Aku yang merasa masih nanggung hanya bisa garuk – garuk kepala. Gimana gak nanggung, 4 botol untuk lima orang. Aku yang malas pulang dan merasa gerah akhirnya memutuskan untuk numpang mandi di café tersebut. Aku sekarang membawa baju ganti karena teringat pesan Tante Septi tempo hari kalau sewaktu – waktu aku tidak pulang.
7270Please respect copyright.PENANAEJLmryye3E
Setelah mandi badanku terasa segar, tapi yang jadi masalah mabukku malah hilang. Aku yang ingin sejenak melupakan masalah dengan mabuk malah jadi dongkol. Akhirnya aku membeli 2 botol minuman dan duduk di bagian pojok café seorang diri. Aku sempat mengirim pesan pada Om Heri kalau aku tidak pulang, karena aku gak mau pulang dalam kondisi mabuk dan terlihat banyak masalah.
7270Please respect copyright.PENANA2KX1ked5l0

Aku menikmati minumanku seorang diri sambil merokok. Saat minumanku sudah habis 1 botol, aku melihat Reno yang datang sendirian kemudian menghampiri seorang cewek yang sudah menunggunya di salah satu meja.
7270Please respect copyright.PENANAFFlsNr43qN
Aku yang sedang menikmati kesendirianku melihat Reno dan teman ceweknya seperti sedang berdebat. Tak berapa lama tiba – tiba cewek itu berdiri dan pergi meninggalkan Reno dengan marah – marah. Reno yang masih duduk terlihat hanya mengusap – usap kepalanya.
7270Please respect copyright.PENANAFhkugypvJO
Aku menduga kalau mereka itu pacaran dan entah ada masalah apa mereka jadi berantem. Aku tidak terlalu memperdulikan karena itu bukan urusanku. Reno yang terlihat masih bingung tiba – tiba menoleh ke arahku dan melihatku duduk sendirian. Dia kemudian mendatangiku, dan saat dia datang aku memberinya segelas minuman. Setelah minum kemudian Reno pergi dan tak berapa lama dia datang membawa 2 botol minuman.
7270Please respect copyright.PENANA8vdfYfkcXK

“wah.. apa orang yang ada masalah selalu larinya ke minum..?” batinku bertanya.
7270Please respect copyright.PENANAdbjSUoeq5a
“sama kita sob..” ucap Reno padaku dan aku hanya tersenyum padanya.
7270Please respect copyright.PENANAETmuVuzEhY
“apa semua cewek selalu bikin pusing..” ucap Reno kemudian dan aku hanya mengangguk mengiyakan.
7270Please respect copyright.PENANAhsGJ7b7MQ9
“ente sekolah dimana sob..?” tanyaku pada Reno.
7270Please respect copyright.PENANARfV9CUbtg4
“SMA 8 sob.. ente sekelas sama Yudha..?” jawab Reno yang kemudian bertanya.
7270Please respect copyright.PENANAwbm5w3QBcM
“enggak.. ane beda kelas sama dia..” balasku.
7270Please respect copyright.PENANARnMGLmxii3
Kemudian kami mulai asik bercerita dan saling bertanya satu sama lain. Dari yang aku tau, ternyata Reno tinggal sendiri di kontrakan. Dia beralasan karena Ayah tirinya tidak mau tinggal bersama dengannya, jadi ibunya mengontrak rumah untuk ditempati Reno. Dia tinggal sendirian dan dicukupi semuanya fasilitasnya termasuk motor dan mobil. Walaupun serba berkecukupan, tapi aku melihat Reno seperti kesepian dengan dia yang jarang pulang dan lebih sering nongkrong. Untungnya Reno orangnya asik dan mudah bergaul, membuatnya gampang mendapat teman. Seperti aku yang baru saja kenal dengannya, terasa seperti sudah teman lama.
7270Please respect copyright.PENANAcOjR2gSZ6P
Tak terasa sudah 2 botol kami habiskan sambil mengobrol, Reno kemudian pamit untuk pulang karena dia sudah merasa tidak kuat. Reno sempat mengajakku untuk menginap di kontrakannya dan aku jelas menolaknya karena ngapain juga tidur tempat cowok, takutnya kalau dia hom – hom malah diperkosa aku nanti.. hahaha…
7270Please respect copyright.PENANAlKLOIWJzkS
Satu botol tersisa setelah Reno pergi, aku yang sudah merasa mabuk tetap kupaksakan untuk meminumnya. Sampai aku yang sudah tidak kuat lagi akhirnya tertidur ditempat.
7270Please respect copyright.PENANAw4f4cciFNS
***
7270Please respect copyright.PENANAR9c0EdIaVc
Paginya aku dibangunkan oleh seseorang yang ternyata adalah tukang bersih – bersih café tersebut. Aku sempat meminta maaf padanya dan kemudian bergegas untuk pergi. Aku mendorong motorku keluar area cafe karena kepalaku yang masih terasa pusing. Disamping café tersebut ada sebuah ruko yang nampaknya tutup. Aku mendorong motorku kesana kemudian duduk di bangku yang ada di depan ruko tersebut.
7270Please respect copyright.PENANA1wxnynVesF
Aku kemudian membuka HP ku dan melihat ada beberapa panggilan dan pesan yang masuk. Panggilan dari Om Heri dan pesan dari Akbar.
7270Please respect copyright.PENANAaAeXJGbNhr
“bro.. kenapa ente gak masuk..?” pesan dari Akbar yang hanya aku baca.
7270Please respect copyright.PENANAI0wFtpfSY9
Aku melihat jam di HP ku menunjukkan pukul 9 kurang yang berarti aku bolos sekolah. Aku hanya duduk menunduk karena kepalaku masih sedikit pusing. Kembali aku teringat pada permasalahanku dengan Dini. Ternyata mabuk hanya membuat permasalahan kita terlupakan sesaat, setelahnya permasalahan itu malah terasa semakin berat.
7270Please respect copyright.PENANAXc9TwSYB2X
Aku yang masih menunduk tiba – tiba dikejutkan oleh seseorang yang berdiri di depanku. Aku yang melihatnya sempat kaget. Bagaimana dia bisa tau kalau aku disini..? Dia melihatku dengan wajah yang terlihat khawatir.
7270Please respect copyright.PENANAFSusWnkWHO
“Mon..?” panggilku pada Monic yang berdiri di depanku.
7270Please respect copyright.PENANAqbq5CGp1Tq

Aku yang merasa malu dengan kondisiku kembali menundukkan kepalaku. Jujur aku merasa malu karena aku yang malah larut dengan permasalahanku. Sebagai seorang lelaki harusnya aku bangkit dan menyelesaikan masalahku, bukan malah mencari pelarian yang menjadikanku terpuruk.
7270Please respect copyright.PENANAURpBlD96hX
Monic kemudian mendekatiku dan menyandarkan kepalaku di perutnya. Dia membelai rambutku dengan lembut yang membuatku merasa nyaman. Tanpa terasa air mataku mengalir dengan bangsatnya. Kenapa wanita ini yang hadir disaat aku terpuruk? Dia hadir menenangkanku dan memberiku kenyamanan, dan bangsatnya malah aku menyakitinya.
7270Please respect copyright.PENANAYffYCLsBM8
Monic kemudian mengangkat wajahku dan tersenyum padaku.
7270Please respect copyright.PENANAfn6IgsreiD
“antar aku pulang..” ucap Monic tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAlYxKmXsb6e
Aku hanya mengangguk kemudian berdiri menaiki motorku. Monic yang langsung memboncengku memelukku dengan erat.
7270Please respect copyright.PENANAbfhhnQOBy7
Sepanjang perjalanan kami sama – sama terdiam. Aku merasakan pelukan Monic benar – benar tulus. Aku juga merasakan kenyamanan saat dia memelukku.
7270Please respect copyright.PENANAsazbv99RKr
Setelah sampai Monic menyuruhku duduk di teras, kemudian dia masuk ke dalam. Tak berapa lama Monic keluar membawa sepiring nasi dan segelas air. Monic juga terlihat sudah berganti dengan pakaian rumahan.
7270Please respect copyright.PENANAoXhKGvcklI
“makanlah dulu..” ucap Monic memberiku sepiring nasi berserta lauknya.
7270Please respect copyright.PENANAPYEFzJRYYg
“terus kamu..?” tanyaku pada Monic.
7270Please respect copyright.PENANAPBSSsSrM1E
“aku sudah sarapan.. kamu kan belum..” balas Monic tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAbp6KbxiQIW
Aku kemudian makan dengan lahapnya, karena aku merasa benar – benar lapar. Seharian kemarin aku sama sekali tidak makan dan hanya minum sampai aku teler.
7270Please respect copyright.PENANAirFAlcyTFQ
Setelah selesai Monic memberiku segelas air yang langsung aku habiskan. Melihat aku yang terlihat kehausan kemudian Monic kembali ke dalam mengambil botol yang berisi air putih.
7270Please respect copyright.PENANA7jfaQSFNOR
“Mon..” panggilku pada Monic.
7270Please respect copyright.PENANAPtZrkNwwXV
“yah..?” jawabnya yang kemudian melihatku.
7270Please respect copyright.PENANAKcCenekPMW
“kamu bisa tau aku disana dari mana..?” tanyaku yang merasa penasaran.
7270Please respect copyright.PENANAEjHU3lkO2v
“sebelum aku jawab, aku mau tanya dulu sama kamu..” balas Monic.
7270Please respect copyright.PENANA4fCu8BvFrf
“kenapa kamu seperti ini..?” tanya Monic yang membuatku hanya bisa menunduk.
7270Please respect copyright.PENANAP2crrpUnJ1
“apa yang sebenarnya terjadi..? Kamu ada masalah apa sama kak Doni sampai Dini begitu marah padamu..” ucap Monic kemudian dan aku masih tetap diam.
7270Please respect copyright.PENANATNAGUFuWGb
“Rik.. tolong jawab.. aku mohon..” ucap Monic memohon.
7270Please respect copyright.PENANAOMDjpcSOmf
“Mon.. aku mau cerita, tapi tolong jangan bilang ke siapa pun termasuk Dini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh Monic.
7270Please respect copyright.PENANAV7lPgLjKOb
Aku mulai bercerita tentang Akbar yang mengajakku sparing dengan KOMBAT. Kemudian aku juga bercerita tentang aku yang menghajar Benny sampai aku yang dipanggil oleh Bimo karena masalah aliansi yang pecah. Aku kemudian bercerita saat aku dan Bimo yang akan bertarung dan tiba – tiba terhenti karena kedatangan Doni. Aku yang saat itu harus bertarung dengan terpaksa menghajar Doni. Aku menjelaskan pada Monic kalau saat itu aku tidak tau siapa Doni dan tidak tau juga kalau Doni adalah kakaknya Dini.
7270Please respect copyright.PENANAGK553WYPrP
“berarti ini hanya kesalah pahaman..” ucap Monic yang terlihat kaget.
7270Please respect copyright.PENANARwsdwKyTK7
“aku harus menjelaskan..” ucap Monic terpotong.
7270Please respect copyright.PENANALYt7nfT5O2
“Mon..” panggilku memotong perkataan Monic.
7270Please respect copyright.PENANARNT3kuIFYK
“tolong berjanjilah.. jangan terlibat dalam permasalahan ini..” ucapku memohon.
7270Please respect copyright.PENANAcOhnCEA7WY
“tapi Rik..” balas Monic yang merasa tidak terima.
7270Please respect copyright.PENANA0lfdFxexhE
“aku tidak mau persahabatan kalian hancur gara – gara aku..” ucapku yang membuat Monic berkaca – kaca.
7270Please respect copyright.PENANA3dGdMK7tdm
“aku masih bisa bertahan dengan perasaanku..” ucapku yang membuat Monic menangis.
7270Please respect copyright.PENANA6O2K56T83R
Setelah acara tangis – tangisan kami kemudian mengobrol ringan. Kadang kami juga bercanda bersama. Ternyata memang dasarnya Monic orangnya ceria, yang membuat beban masalahku sedikit berkurang. Monic juga pintar menghidupkan suasana, dari yang awalnya terasa canggung berubah menjadi lebih terbiasa.
7270Please respect copyright.PENANAIBY7CdMK01
Tanpa terasa hari sudah semakin siang, aku kemudian pamit pada Monic untuk pulang ke rumah.
7270Please respect copyright.PENANAHAM25mlG42
“Mon.. aku pulang dulu ya.. makasih untuk semuanya..” ucapku pada Monic.
7270Please respect copyright.PENANA0WCy20gD5q
“iya Rik.. hati – hati ya..” balas Monic padaku.
7270Please respect copyright.PENANAUdhdKRP1mi
“maaf ya.. gara – gara aku kamu jadi bolos sekolah..” ucapku yang merasa tidak enak.
7270Please respect copyright.PENANAchVMcZiz3G
“sudahlah.. gak usah dipikirin..” balas Monic tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAaSNVGYqYW1
“eh iya Rik.. tunggu sebentar..” ucap Monic yang kemudian berlari ke dalam.
7270Please respect copyright.PENANAqWgEkQSiML
Beberapa saat kemudian Monic kembali dan terlihat membawa sesuatu.
7270Please respect copyright.PENANA7Zv1HWggfz

“ini buat kamu..” ucap Monic menyerahkah kotak kecil yang bertalikan pita.
7270Please respect copyright.PENANAiEa8sLWhF0
“eh.. ini apa Mon..?” tanyaku yang kaget.
7270Please respect copyright.PENANAaVkMgoQj5P
“selamat ulang tahun.. maaf yah telat” ucap Monic tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAgyO4WPLuTA
Aku sangat kaget saat menerima kado dari Monic. Darimana dia bisa tau kalau aku habis ulang tahun? Sedangkan teman – temanku yang lain tak ada satu pun yang tau kalau aku ulang tahun.
7270Please respect copyright.PENANAMmfP3uRwfx
“makasih Mon..” ucapku yang merasa senang.
7270Please respect copyright.PENANApyyt3dwzEz
Aku yang merasa senang dapat kado langsung ingin membukanya.
7270Please respect copyright.PENANAmhGF5Ubvjv
“eh jangan dibuka disini..” ucap Monic menghentikanku saat akan membuka kado.
7270Please respect copyright.PENANAMoXygAS4kZ
“nanti dibuka dirumah aja ya..” ucap Monic tersenyum dan aku mengangguk setuju.
7270Please respect copyright.PENANAKX1H47mhsU
“ya udah aku pulang dulu ya..” ucapku sambil mengulurkan tangan mengajak bersalaman.
7270Please respect copyright.PENANAJTIArEwnPn
Monic tidak membalas salamanku malah memegang pipiku.
7270Please respect copyright.PENANAjNeYsOPmNq
“cuph..” Monic mengecup bibirku dengan lembut.
7270Please respect copyright.PENANAoyenMRM4wv
“hati – hati yah..” ucapnya tersenyum.
7270Please respect copyright.PENANAUKjAETUnrL
Aku hanya mengangguk dan kemudian pergi untuk pulang ke rumah. Sesampainya di kamar aku langsung masuk ke kamar dan menutup pintu. Aku kemudian mengambil bungkusan yang diberikan oleh Monic tadi. Setelah aku buka, aku melihat sebuah benda dan ada secarik kertas yang terlipat. Aku mengambil kertas itu dan membacanya.
7270Please respect copyright.PENANAEkRrLPQ2KM
Sehebat apapun usahaku,
7270Please respect copyright.PENANAZoYEAShdDO
Sebanyak apapun namamu dalam doaku,
7270Please respect copyright.PENANA9nodTT6Q3V
Seperih apapun perjuanganku.
7270Please respect copyright.PENANAAELvicG1y6
Akhirnya akan tetap sama.
7270Please respect copyright.PENANAmcADnYYjnE
Aku tak akan pernah menjadi seseorang yang kau impikan.
7270Please respect copyright.PENANAXtQsg0tbHV
Apalagi menjadi seseorang yang hatinya kau simpan.
7270Please respect copyright.PENANAv8OYjFGYJJ
Kupikir mencintaimu saja sudah cukup.
7270Please respect copyright.PENANAo8D31E2YNi
Melihatmu tertawa meski dengannya sudah membuat aku lega.
7270Please respect copyright.PENANA8vMMIwj8xB
-Monica Anastasya-
ns 15.158.61.20da2