Pertempuran Hati
Damainya hati saat merasa nyaman di dekatnya. Rindunya hati saat selalu ingin bertemu dengannya. Galaunya diri karena ada orang lain yang tersakiti.
9264Please respect copyright.PENANA2AGs8zCtVg
Ketika kita jatuh cinta, perasaan yang lebih sering muncul pastinya rasa senang dan bahagia. Melihatnya tersenyum akan membuat kita ikut tersenyum dan kita akan selalu mencari cara untuk selalu bisa dekat dengan orang yang kita sayangi.
9264Please respect copyright.PENANAaCF3BfVePo
Perasaanku bercampur antara senang dan sedih. Senang karena semakin dekatnya aku dengan Dini, sedih karena melihat Monic yang selalu berusaha tersenyum. Dibalik senyumnya tersimpan perasaan pilu melihatku dan Dini yang bercengkrama di depannya.
9264Please respect copyright.PENANAcElxKqoha0
“jangan menatapku seperti itu, aku masih bisa bertahan dengan perasaanku”
9264Please respect copyright.PENANAiAAMSxyA6v
Ungkap Monic lewat pesan yang dikirimnya padaku. Aku jadi merasa bersalah padanya saat aku membaca pesan darinya berulang kali. Sebesar itukah perasaannya padaku?
9264Please respect copyright.PENANAdOSktkJm2e
Jujur sampai saat ini aku belum berani membicarakannya dengan Monic. Aku tak ingin tambah menyakitinya, walaupun dia tau kalau aku lebih memilih Dini, tapi aku tak berani berterus terang padanya tentang itu.
9264Please respect copyright.PENANAMzw25cNCwu
Perasaan canggung terasa saat kami berkumpul bersama, walau Monic bisa menutupinya dengan sempurna, hal itu tidak berlaku padaku. Lewat tatapan matanya aku bisa melihat semuanya.
9264Please respect copyright.PENANACAIOZVII5W
Kenapa aku selalu menjaga sikapku, apa untuk menjaga perasaannya? Apa aku juga peduli dengannya? Apa aku juga ada rasa padanya? Pertanyaan itu yang selalu muncul di kepalaku yang membuatku jadi galau.
9264Please respect copyright.PENANAXvUSK7SUOf
“Rik nanti pulang sekolah ikut ane..” ucap Akbar membuyarkan lamunanku.
9264Please respect copyright.PENANA3ZcHtFkr2S
“eh.. kemana..?” balasku pada Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAWbxPV4wMf9
“udah ikut aja..” balas Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAnf7PJA7ayz
“penting..?” tanyaku.
9264Please respect copyright.PENANAuv3Fu9aFuW
“penting..!” jawab Akbar terlihat mulai kesal.
9264Please respect copyright.PENANA2OAP6gKVpm
“banget..?” tanyaku menggoda.
9264Please respect copyright.PENANAXrXwsoqqBC
“anjing ya ente lama – lama bikin kesel..!” ucap Akbar kesal kemudian memeteng leherku.
9264Please respect copyright.PENANA44tDBaXxvQ
“hahaha..” aku yang tertawa mencoba melepaskan petengan leherku.
9264Please respect copyright.PENANAS59Rttt3OE
Saat pulang sekolah aku dan Akbar kemudian menuju parkiran untuk mengambil motor. Aku sempat bertanya pada Akbar untuk boncengan apa naik motor sendiri – sendiri. Dia bilang kalau kita naik sendiri – sendiri aja karena setelah selesai langsung pulang.
9264Please respect copyright.PENANAQDlyGHM5Ey
Kami kemudian melajukan motor beriringan, aku yang tidak tau kemana tujuannya hanya mengikuti Akbar dari belakang. Setelah melewati sebuah SMA, kami kemudian berhenti di sebuah warung yang di depannya terparkir banyak motor tapi sepi pengunjungnya.
9264Please respect copyright.PENANAwghRfazpUt
“kita sebenernya mau ngapain?” tanyaku pada Akbar yang masih di atas motor.
9264Please respect copyright.PENANAOlXVMUcY0q
“mau sparing bro..” jawab Akbar yang sudah memarkir motornya.
9264Please respect copyright.PENANA87GE0Jjl4n
“sparing apaan? Tanding bola..?” tanyaku heran.
9264Please respect copyright.PENANA9aglqDIEvC
Akbar hanya menggelengkan kepala kemudian mengepalkan tangan kanannya dan memukulkan ke telapak tangan kirinya. Aku seketika itu jadi tau kalau yang dimaksud sparing ternyata adalah berkelahi.
9264Please respect copyright.PENANAZpJXfItw6I
“males ah.. ane balik aja..” ucapku yang merasa malas.
9264Please respect copyright.PENANAkpGnUCMLrl
“eh.. eh.. eh.. jangan..!” ucap Akbar yang kemudian berlari mencegatku.
9264Please respect copyright.PENANAFlXdlAxsU6
“males ane kalau kesini cuma mau berkelahi..” ucapku pada Akbar yang berdiri di depan motorku.
9264Please respect copyright.PENANA3POPbOUdhC
“bentar Rik.. dengerin dulu..” ucap Akbar yang menahanku.
9264Please respect copyright.PENANALaqp4OfgV0
“sekarang ini lagi ada seleksi buat masuk MEDUSA..” ucap Akbar menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANAGuabsppEJ2
Aku yang bingung karena tidak tau apa yang di maksud oleh Akbar hanya mengernyitkan dahi. Medusa apaan lagi itu, yang ada di bayanganku medusa itu adalah makhluk mitologi yunani yang rambut di kepalanya adalah ular.
9264Please respect copyright.PENANAGCqW7quzrH
“MEDUSA apaan?” tanyaku yang tidak mengerti.
9264Please respect copyright.PENANA37qaVKdLIw
“MEDUSA itu genk sekolah kita.. dan sekarang lagi seleksi anggota buat anak – anak kelas 1. Lawan sparing kita anak – anak KOMBAT..” jawab Akbar menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANAIMmidM4H4O
Aku semakin tidak mengerti apa yang dibicarakan Akbar. Apa lagi itu kombat? Film mortal kombat kah? Lagian seleksi kok berantem, namanya seleksi tuh ya ujian.
9264Please respect copyright.PENANA2any1MGooq
“udah.. udah.. ane gak paham sama yang ente maksud. Lagian kalau buat anak kelas 1, kenapa ane yang kelas 2 disuruh ikut juga..” balasku yang makin malas dan ingin pergi.
9264Please respect copyright.PENANAYH8xQvBnWU
“ente di undang bro..” ucap Akbar yang membuatku heran.
9264Please respect copyright.PENANAbJzWbHX94M
“kok bisa..?” tanyaku heran
9264Please respect copyright.PENANAK1CcTYEslk
“karena ente sudah berani kencing dan merokok di kamar mandi tempat tongkrongan anak – anak MEDUSA bro, jadi ente harus buktikan ente layak apa tidak..” balas Akbar menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANA28CGkXZT1N
“halah.. mau kencing dimana juga terserah ane lah.. kalau mau ane bisa kencingin itu mulut ente..” ucapku yang mulai kesal.
9264Please respect copyright.PENANAszCJ2Si8Yj
“anjing ni anak malah nyolot..” balas Akbar yang kemudian mengambil kunciku dan pergi.
9264Please respect copyright.PENANA84mmSBOvcV
“woi kribo.. balikin..!” teriakku meminta kunciku yang di ambil oleh Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAKvCTwqYCaD
“ikut dulu.. tar ane balikin.. hehehe..” balas Akbar terkekeh sambil memamerkan kunciku yang dipegangnya.
9264Please respect copyright.PENANAKnkQ55y6Sj
Akhirnya mau tak mau aku mengikuti kemauan Akbar. Aku dan Akbar berjalan menuju suatu perkebunan yang berada di belakang warung.
9264Please respect copyright.PENANAsBy1bwaU7N
“MEDUSA artinya apa bro..?” tanyaku pada Akbar saat berjalan ke perkebunan.
9264Please respect copyright.PENANA12tN699VbI
“Memorial of Dua Satu” jawab Akbar bangga.
9264Please respect copyright.PENANAzHirCnRTRw
“kalau KOMBAT..?” tanyaku kemudian.
9264Please respect copyright.PENANAS9vpdh4sih
“Komando Batas Kota.. anak – anak genk SMA 6..” jawab Akbar sambil menunjuk SMA yang sempat kami lewati tadi.
9264Please respect copyright.PENANASdwJfrdjoA
“huh.. alay..” gumanku.
9264Please respect copyright.PENANA2IwkEzdBXy
“terus hubungannya MEDUSA sama KOMBAT apa?” tanyaku kemudian yang masih penasaran.
9264Please respect copyright.PENANABRI0jVVF3e
“aliansi bro.. kita gabung buat lawan JITU (SMA 17)” jawab Akbar menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANAblysIqaPGS
“kurang kerjaan..” gumamku dan Akbar hanya melirikku.
9264Please respect copyright.PENANA3DfOc1EC6v
Setelah berjalan cukup ke dalam, aku melihat ada banyak orang yang mengelilingi dua orang yang sedang bertarung. Ternyata yang sedang bertarung itu adalah anak SMA 21 melawan anak dari SMA 6, dan semuanya masih kelas 1.
9264Please respect copyright.PENANAF71od4SOhy
Aku dan Akbar kemudian berjalan mendekati kerumunan, kemudian Akbar mempertemukanku pada seorang kakak kelas yang kemudian aku tau namanya Sigit.
9264Please respect copyright.PENANA6wYu01NqyB

Aku kemudian di ajak Akbar untuk duduk menonton yang sedang bertarung.
9264Please respect copyright.PENANAOpWB0pgio7
Dari yang aku tau, peserta boleh memilih sendiri lawan atau dipilihkan oleh penanggung jawab masing – masing kelompok. Dari kelompok kami yang bertanggung jawab yaitu kak Sigit (Kak = panggilan atau sebutan untuk kakak kelas). Peserta yang sedang bertarung dijaga oleh dua orang yang bertindak sebagai wasit. Wasit tersebut adalah satu orang perwakilan dari masing – masing kelompok yang bertujuan menjaga pertarungan berjalan sesuai peraturan yang sudah disepakati dan berhak menghentikan pertarungan apabila sudah melewati batas.
9264Please respect copyright.PENANATF7D1yM8Rr
Setiap pertarungan diberi waktu maksimal 5 menit. Pertarungan berakhir apabila salah satu dari peserta menyerah atau tidak bisa lagi melanjutkan pertarungan. Apabila dalam waktu 5 menit belum ada yang kalah atau menyerah, maka pertarungan dinyatakan imbang.
9264Please respect copyright.PENANA3808VXF1ux
Aku yang dari tadi sedang memperhatikan pertarungan tiba – tiba pandanganku beralih dan tertuju pada seorang yang aku kenal, dan dia duduk terpisah dari peserta yang bertarung. Orang itu adalah kakak kelasku waktu SMP dulu, dan aku masih sangat ingat saat dia menghinaku dan keluargaku, salah satunya dengan menyebarkan berita ke orang – orang tentang bangkrutnya usaha Ayahku. Walaupun saat itu dia sudah lulus, tapi masih sering terlihat nongkrong di SMP. Aku yang saat itu ingin menghajarnya ditahan oleh teman – temanku. Hingga sampai aku pindah sekolah dan pergi merantau bersama keluargaku, aku belum bisa melampiaskan amarahku pada orang tersebut. Mungkin ini saatnya aku bisa membuat perhitungan dengannya.
9264Please respect copyright.PENANAhig20swymy
“bro.. nanti ente harus tarung.. tenang aja, lawan ente masih anak – anak kelas 1” ucap Akbar yang berbisik padaku.
9264Please respect copyright.PENANA6QWBaOti61
Aku hanya mengangguk dan masih terus melihat ke arah orang yang ingin aku lawan itu.
9264Please respect copyright.PENANAkb6M1bGDxW
“Bar.. suruh temenmu siap – siap.. suruh dia pilih lawan..” ucap kak Sigit pada Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAYl4SrRL4tA
“iya kak..” balas Akbar menyanggupi.
9264Please respect copyright.PENANAbxcjiG9rEX
Setelah pertarungan yang berlangsung selesai, kini giliranku bertarung. Akbar menyuruhku berdiri dan memilih lawan.
9264Please respect copyright.PENANAyvsaGf6bzj
“cepet pilih terus selesaikan..” ucap Akbar berbisik padaku.
9264Please respect copyright.PENANAPa1GmT7mII
“yang itu..” ucapku sambil menunjuk ke arah orang yang ingin aku lawan.
9264Please respect copyright.PENANA2PfEIATIUl
“itu anak kelas 3 bego.. Bar suruh temanmu milih yang bener..!” ucap kak Sigit melotot.
9264Please respect copyright.PENANA3W1mFDqIZM
“kenapa..? Apa Benny takut mau lawan aku..” ucapku berteriak pada kak Sigit yang rupanya terdengar oleh pihak lawan.
9264Please respect copyright.PENANA7wCJGZbHBp
Mendengar namanya disebut, Benny yang terlihat kaget karena melihatku yang menyebut namanya.
9264Please respect copyright.PENANALYh62QwH8L

“apa Benny terlalu pengecut buat ngelawan anak baru..?” teriakku lagi yang membuat suasana jadi ramai.
9264Please respect copyright.PENANAvWHuXUx8kj
“Benny.. Benny.. Benny..” suara anak – anak kelas 1 pihak lawan yang menyemangati kakak kelasnya untuk menerima tantangan.
9264Please respect copyright.PENANAatOIGqeE5B
Akbar dan kak Sigit hanya bisa diam dan tidak bisa lagi melarang karena riuhnya suara dari anak – anak kelas 1 dari pihak lawan yang justru menyemangati kakak kelasnya, sedangkan anak – anak kelas 1 dari pihak kami hanya bengong karena ada anak baru yang berani – beraninya menantang anak kelas 3.
9264Please respect copyright.PENANAE0S4xzO8k3
Benny yang tidak bisa mengelak akhirnya menerima tantangan dengan maju ke tengah. Dia mungkin merasa malu pada teman – teman dan adik – adik kelasnya kalau sampai menolak untuk bertarung. Aku dengan senyum menyeringai kemudian maju ke tengah. Aku akhirnya berhasil memancingnya untuk bertarung, karena dia itu adalah seorang pengecut yang selalu menghindar dan hanya berani berteriak sambil bersembunyi dibalik teman – temannya.
9264Please respect copyright.PENANAJwBENLuM08
“siap..!! siap..!!” ucap wasit memberi aba – aba dan kami hanya mengangguk.
9264Please respect copyright.PENANAMiTEuCwfCe
“mulai..!!” ucap wasit yang membuatku langsung berlari menerjang Benny.
9264Please respect copyright.PENANAwK4Qw61DXm
Terlihat Benny yang kaget melihatku yang langsung berlari ke arahnya dan membuatnya tidak bisa menghindari seranganku.
9264Please respect copyright.PENANAmBI8ODxTAl
“BUGH”
9264Please respect copyright.PENANAeZl5DVKcHj
Sebuah pukulan telak dariku yang mengenai wajah Benny sebelah kiri yang membuatnya sampai berputar dan jatuh tersungkur ke tanah. Aku kemudian membalikkan badan Benny yang masih tengkurap dan memukulnya berkali – kali.
9264Please respect copyright.PENANAeYxYhbIt9i
“BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..”
9264Please respect copyright.PENANAdEW0manH7B
“cukup woi.. cukup..!!” teriak salah seorang wasit menyuruhku berhenti dan tidak aku hiraukan.
9264Please respect copyright.PENANA3NeopBpkIs
Aku dengan sangat emosi masih terus memukul Benny sampai kemudian aku di tarik dan diseret pergi menjauh. Akbar dan kak Sigit yang ternyata menarikku dan membawaku pergi menjauh.
9264Please respect copyright.PENANAkzaXgFpgM6
“Bar sana bawa temanmu pergi..!!” ucap kak Sigit menyuruh Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAn7qVXBtFxi
“arghh.. anjing.. anjing..!!” gerutu kak Sigit yang terlihat emosi.
9264Please respect copyright.PENANATC3Ss71ysk
Akbar terus membawaku pergi dengan terus memeteng leherku. Sampai di parkiran motor kemudian Akbar memberikan kunciku dan menyuruhku pergi.
9264Please respect copyright.PENANA1Rp8ZIyZr5
Aku kemudian memacu motorku dengan kecepatan tinggi untuk pulang kerumah. Sesampainya di rumah aku langsung berlari menuju kamar mandi. Panggilan dari Tante Septi yang melihatku tergesa – gesa juga tidak aku hiraukan.
9264Please respect copyright.PENANANWWLl8wBtx
Aku kemudian menyiramkan air ke kepalaku berkali – kali. Guyuran air di kepalaku tidak juga menghilangkan rasa panas di kepalaku. Seragam yang masih aku pakai sampai basah kuyup terkena guyuran air.
9264Please respect copyright.PENANAEW5xVxwrR5
“dug.. dug.. dug.. Rik.. Rik..” panggil Tanteku sambil mengetuk – ngetuk pintu kamar mandi.
9264Please respect copyright.PENANA1xirqIddlF
“iya Tan..” balasku dengan suara berat.
9264Please respect copyright.PENANASaP6LEbqTL
Aku kemudian membuka pintu kamar mandi dan Tante Septi yang berdiri di depan pintu terlihat kaget melihatku.
9264Please respect copyright.PENANAiFYgMwBx37

Tante Septi langsung memelukku dan mengelus kepala belakangku dengan lembut.
9264Please respect copyright.PENANA0heoxSSCid
“Bun..” terdengar suara Om Heri memanggil.
9264Please respect copyright.PENANAjFbLvSKjat
“ssttt..” balas Tante Septi yang masih memelukku dan menyuruh Om ku pergi.
9264Please respect copyright.PENANAw75BHukAf5
Aku yang masih dipeluk oleh Tanteku memejamkan mata dan merasakan perlahan emosiku mulai mereda. Sampai kemudian aku merasa tenang dan nyaman.
9264Please respect copyright.PENANAIu5eAChg04
“sudah belum..?” ucap Tante Septi mengagetkanku.
9264Please respect copyright.PENANAVDjxdEFzUi
“eh.. maaf Tan..” balasku tersadar kemudian melepaskan pelukan.
9264Please respect copyright.PENANAmtnWt0WQYu
Aku yang saat itu melihat Tanteku bukan ke arah wajahnya tapi malah fokus ke dadanya. Karena Tante Septi memelukku dengan kondisi bajuku yang basah, membuat pakaian yang dikenakannya juga ikut basah. Hal itu membuat payudaranya yang besar terlihat nyeplak. Karena sedang menyusui, dia juga tidak menggunakan bra yang membuat putingnya terlihat menyembul. Aku sampai tidak berkedip melihat pemandangan yang ada di depanku.
9264Please respect copyright.PENANANl8rd4s1fE
“nakal ya kamu..” ucap Tante Septi tersenyum menggoda kemudian pergi meninggalkanku.
9264Please respect copyright.PENANAFnx2WNDPbm
“maaf Tan..” balasku malu karena ketahuan melototin dadanya.
9264Please respect copyright.PENANAYhWY8ZD5Dv
Aku kemudian bergegas ke kamar untuk ganti baju. Setelah selesai, aku kemudian pergi ke belakang untuk mencari Om ku. Aku melihat Om Heri yang lagi duduk santai sambil merokok, kemudian aku menghampirinya dan duduk disebelahnya.
9264Please respect copyright.PENANAlcB0QpXuNW

“aw..” teriakku yang tiba – tiba dijitak oleh Om ku.
9264Please respect copyright.PENANAoJm98BmXOs
“enak ya meluk – meluk istri orang..” ucap Om Heri padaku.
9264Please respect copyright.PENANADJKXKhQMxi
“aku yang dipeluk kenapa aku yang dimarahin sih Om..” balasku sambil mengelus kepalaku.
9264Please respect copyright.PENANA5UEfHNxlUB
“kamu kan bisa nolak.. alasan aja kamu..” sahut Om Heri merasa tidak terima.
9264Please respect copyright.PENANAdqFaSAkqSk
“habisnya enak..” ucapku dengan suara yang pelan.
9264Please respect copyright.PENANAL1uDY5tcdw
“apa..?” ucap Om Heri melotot padaku.
9264Please respect copyright.PENANAn3C5QzhYXu
“hehehe.. enggak Om..” balasku nyengir pada Om Heri.
9264Please respect copyright.PENANAlRlu3DfgRv
Kemudian kami sama – sama terdiam menikmati rokok. Setelah mematikan rokoknya, Om Heri mulai berbicara serius padaku.
9264Please respect copyright.PENANAEBTwdmF43V
“aku sudah mengingatkanmu untuk menjaga emosimu.. kalau kamu tidak bisa mengendalikannya, kamu yang akan dikendalikan olehnya..” ucap Om Heri menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANAKaEMREo34G
Aku masih mencoba memahami yang dimaksud oleh Om ku. Mengendalikan? Dikendalikan? Apa ini ada hubungannya dengan kejadian yang aku alami saat pertemuanku dengan Mbah Wongso waktu itu. Apa karena itu aku jadi gampang emosi dan tidak bisa mengendalikan emosiku. Seperti tadi saat aku berkelahi dengan Benny, aku yang dengan brutal memukulinya walau dia sudah pingsan.
9264Please respect copyright.PENANAuFQjJ8DFoG
“perjalananmu masih panjang, banyak hal yang akan kamu lalui nanti. Dengan apa yang ada pada dirimu sekarang, akan menjadikanmu sebagai sosok pribadi yang baru. Mulai dari sekarang, belajarlah untuk mengendalikan emosimu. Bukannya aku mengguruimu, tapi aku juga pernah mengalami, dan aku tidak sekuat dirimu..” ucap Om Heri yang dengan serius menjelaskan panjang lebar.
9264Please respect copyright.PENANACcsNySCm1R
“Om.. aku boleh jujur gak..?” ucapku pada Om Heri.
9264Please respect copyright.PENANAFwfXmrshZL
“ya.. kenapa..?” balas Om Heri yang baru saja membakar rokoknya.
9264Please respect copyright.PENANAtxThhPX2b8
“sebenernya.. aku gak tau Om itu ngomong apa..” ucapku sambil nyengir pada Om Heri yang membuatnya melotot padaku.
9264Please respect copyright.PENANA1v0ckmpOXt
“plak..”
9264Please respect copyright.PENANAHpX9Y9VZzt
“aw..” teriakku kesakitan karena kepalaku yang dipukul oleh Om Heri.
9264Please respect copyright.PENANAnxkJAOZUWf
“percuma aku ngomong banyak – banyak, ternyata otakmu kosong..!” ucap Om Heri yang terlihat geram padaku.
9264Please respect copyright.PENANAF9fKvOe2De
“hehehe.. lha bicaranya muter – muter, kan aku bingung..” ucapku nyengir sambil mengelus kepalaku.
9264Please respect copyright.PENANAmeDFDpsAnb
“dah.. intinya sekarang kendalikan emosimu..!!” ucap Om Heri yang terlihat kesal.
9264Please respect copyright.PENANAi58g5oxrGO
Aku hanya manggut – manggut aja mendengar Om ku. Kalau ngomong langsung ke intinya kan aku jadi paham. Intinya aku jangan gampang emosi.
9264Please respect copyright.PENANAfhugSNOdWU
Melihat Om ku yang terlihat kesal, spontan aku mengambil rokok yang baru dibakar oleh Om Heri dari tangannya, kemudian aku mematikan rokok tersebut di asbak. Om Heri hanya bengong melihat apa yang aku lakukan.
9264Please respect copyright.PENANAjAiDTBxzpa
“maksudnya apa kamu..” ucap Om Heri terpotong yang terlihat marah.
9264Please respect copyright.PENANAWIvMTIPQ3T
“jangan emosi..” sahutku tersenyum jahil.
9264Please respect copyright.PENANAfdCrNND6Si
“aku kan yang nyuruh..” ucap Om Heri terpotong.
9264Please respect copyright.PENANA8G35ayEOUC
“jangan emosi..” ucapku tersenyum memotong perkataan Om Heri.
9264Please respect copyright.PENANAEAHv6L58Mr
Terlihat Om Heri yang menghela nafas, kemudian mengambil rokok yang aku matikan tadi dan membakarnya lagi.
9264Please respect copyright.PENANAyNgGxs8NTT
“becanda aja Om.. hehehe..” ucapku pada Om Heri dan dia hanya melirikku.
9264Please respect copyright.PENANA3ytAodbs99
“plak..”
9264Please respect copyright.PENANA28ndiaC6an
“aw.. apa lagi sih Om mukul – mukul..!” teriakku yang merasa tak terima karena kepalaku kembali dipukul oleh Om ku.
9264Please respect copyright.PENANAU1SLq2B0IZ
“becanda aja Rik.. hehehe..” balas Om Heri terkekeh.
9264Please respect copyright.PENANATsIktjtABN
Kemudian terdengar suara Tante Septi yang memanggil kami karena petani sayur yang mengantar sayuran sudah datang. Aku dan Om Heri kemudian bergegas ke halaman samping untuk menata sayuran.
9264Please respect copyright.PENANAN2HKMX8JRN
***
9264Please respect copyright.PENANAjSMj9m2hIL
“Rik.. ternyata ente gila juga ya..” ucap Akbar padaku saat sedang kegiatan belajar mengajar di kelas.
9264Please respect copyright.PENANAHnliCUyFbU
“biasa aja..” balasku cuek dan tetap mendengarkan guru yang sedang menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANAUu4z6BjBfi
“emang ada masalah apa ente sama tu anak..? Kelihatannya ente begitu dendam sama dia..” ucap Akbar yang terlihat berisik.
9264Please respect copyright.PENANAnC4knl4ivI
“adalah.. udah diem..!” balasku pada Akbar dan menyuruhnya diam karena sedang di perhatikan oleh bu guru.
9264Please respect copyright.PENANARh8aIFkA4A
“pokoknya ente keren bro.. kalau kemaren gak diberhentikan, bisa mati tuh bocah ente pukulin terus..” ucap Akbar yang terus mengoceh.
9264Please respect copyright.PENANAPdJoDH9G2t
Aku tidak menjawabnya dan masih memperhatikan ke arah depan, karena guru yang sedang mengajar berjalan menuju ke arah kami.
9264Please respect copyright.PENANAaf09AVspi4

“Akbar sekarang kamu maju ke depan..” ucap bu Asih saat sudah berada di dekat kami.
9264Please respect copyright.PENANAh3TRAYPRPi
Akbar yang dari tadi ngoceh ke arahku tak menyadari kalau bu Asih sudah ada di dekat kami. Akbar yang terlihat kaget hanya bisa nyengir saat disuruh maju.
9264Please respect copyright.PENANAEwucioM5JF
“Akbar.. sekarang cepat kamu maju kedepan..!” ucap bu Asih mengulangi.
9264Please respect copyright.PENANARe3fB5XIVs
Akbar yang sampai disuruh dua kali oleh bu Asih akhirnya berjalan maju ke depan.
9264Please respect copyright.PENANAOzsZOBEuqO
“sekarang gantian kamu yang cerita..” ucap bu Asih yang kemudian duduk di sebelahku.
9264Please respect copyright.PENANA8jlvnzgr9y
Aku yang sedikit merasa kaget karena setelah menyuruh Akbar maju, bu Asih tidak kembali ke depan kelas malah duduk di sebelahku. Tercium wangi parfum bu Asih saat berjalan melewatiku dan duduk di kursinya Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAWqXkxrIK23
Aku yang menoleh ke arah bu Asih jadi agak grogi karena bu Asih melihatku sambil tersenyum dengan tatapan yang tidak bisa aku mengerti. Aku yang salah tingkah kemudian melihat Akbar yang berdiri di depan kelas sambil cengar – cengir.
9264Please respect copyright.PENANA8Xu86u5MCf
“bu Asih kok liatinnya gitu amat ya…” batinku salah tingkah karena masih di pandang bu Asih
9264Please respect copyright.PENANAYR8DLAbU3G
“kamu grogi ya duduk dekat ibu..” ucap bu Asih tersenyum yang kemudian berdiri dan berjalan ke depan.
9264Please respect copyright.PENANAChq80O2N3w
Aku tidak menjawab dan hanya bisa tersenyum malu. Aku masih tak percaya dengan yang diucapkan oleh bu Asih. Kenapa juga dia berbicara dan bersikap seperti itu padaku.
9264Please respect copyright.PENANAqTFshNGH6i
Saat sudah di depan kelas, bu Asih sempat menasehati Akbar kemudian menyuruhnya duduk kembali. Akhirnya pelajaran pun dilanjutkan kembali.
9264Please respect copyright.PENANA3Lx27rY4xX
Saat bel istirahat berbunyi, aku kemudian bergegas menuju kantin. Aku melihat Dini, Monic dan Nisa yang sudah duduk disana. Setelah sempat bergabung sebentar, aku kemudian pamit untuk kembali ke kelas dengan alasan belum mengerjakan PR. Aku sebenarnya sebenarnya merasa kurang nyaman dan aku hanya ingin menjaga perasaan Monic karena Dini yang sering mengajakku bercanda sampai kadang memegang tanganku saat dia tertawa. Monic sebenarnya sudah berkali – kali menyuruhku untuk bersikap sewajarnya, tapi aku tidak bisa untuk selalu berpura – pura.
9264Please respect copyright.PENANAvTkrVAn2U5
“kenapa kamu menghindar..?” pesan dari Monic.
9264Please respect copyright.PENANAzOVQ0Wnrte
“maaf.. aku merasa kurang nyaman..” balas pesanku ke Monic.
9264Please respect copyright.PENANAnUQnltDeqq
“apa karena aku..?” balas pesan dari Monic.
9264Please respect copyright.PENANAnsXN1JLBYi
“bukan.. aku tak nyaman dengan diriku sendiri yang terus berpura – pura..” balas pesanku ke Monic.
9264Please respect copyright.PENANACLdUFfGjPh
“Dini sahabatku, aku senang melihatnya bahagia..” pesan dari Monic.
9264Please respect copyright.PENANA4ND23PSbWA
“apa kamu bahagia juga..?” balas pesanku ke Monic yang kemudian tidak ada lagi balasan darinya.
9264Please respect copyright.PENANAz0H96YsX2o
Aku kemudian hanya duduk – duduk di kelas untuk menunggu jam istirahat selesai. Tak berapa lama kemudian, Akbar datang dengan muka yang terlihat kusut.
9264Please respect copyright.PENANAmKvo9H0sBv
“kenapa bro..?” tanyaku pada Akbar.
9264Please respect copyright.PENANAcsOiSIGVC0
“ente kena masalah bro..?” balas Akbar yang terlihat khawatir.
9264Please respect copyright.PENANAt9B03c8njU
“gara – gara yang kemaren..?” tanyaku kemudian.
9264Please respect copyright.PENANAAjeKRxerSX
“iya.. anak – anak MEDUSA mau ketemu ente nanti setelah pulang sekolah..” jawab Akbar menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANArF94ljsBXm
“baiklah..” balasku menyanggupi yang Akbar terlihat kaget.
9264Please respect copyright.PENANA41qGJNhYuq
“ente gak takut..?” tanya Akbar heran.
9264Please respect copyright.PENANA42cnVSq1TE
“berani berbuat.. berani bertanggung jawab..” balasku tersenyum pada Akbar dan dia hanya geleng – geleng kepala.
9264Please respect copyright.PENANA4qN3XT9qT6
Jujur aku tidak begitu memikirkan untuk bertemu dengan anak – anak MEDUSA, yang aku pikirkan malah perasaan Monic. Kenapa dia tidak membalas pesanku.
9264Please respect copyright.PENANAr8w81IpJJb
Setelah pulang sekolah, aku dan Akbar kemudian mengambil motor masing – masing. Kemudian Akbar mengajakku ke tongkrongan anak – anak MEDUSA yang letaknya di belakang sekolah.
9264Please respect copyright.PENANA6qVDctGL7w
Aku yang mengikuti Akbar dari belakang kemudian berhenti di sebuah warung. Di depan warung terlihat seseorang yang sudah menunggu kedatangan kami. Orang itu yang menendangku saat aku duduk menyendiri di kamar mandi waktu itu.
9264Please respect copyright.PENANAWRVPBUewfz
“kak Angga..” sapa Akbar kepada orang itu. Oh ternyata namanya Angga.
9264Please respect copyright.PENANA7QLC3vJYXe

“hmm.. udah.. kamu boleh pergi..” ucap Angga menyuruh Akbar pergi.
9264Please respect copyright.PENANA322DhrHkQB
Akbar dengan sedikit tidak rela akhirnya menurut dan meninggalkanku pergi. Setelah memarkirkan motor aku menghampiri kakak kelasku itu.
9264Please respect copyright.PENANAwU5XtBbeY7
“BEGH” sebuah pukulan tepat mengenai ulu hatiku.
9264Please respect copyright.PENANANBCssiLAlM
Aku yang tidak siap mengaduh kesakitan sambil memegang perutku. Ini orang bener – bener gak ada sopan – sopannya. Kemarin dia menendangku saat aku sedang duduk menyendiri, sekarang tanpa permisi langsung memukulku.
9264Please respect copyright.PENANAM33yIDpLPW
“kamu berani – beraninya dekatin Dini sampai mengajaknya pergi juga. Kamu tau gak kalau aku sudah lama suka padanya. Jadi jangan coba – coba lagi dekati dia..” ucapnya berbisik padaku kemudian menarikku masuk ke dalam warung.
9264Please respect copyright.PENANAHFwWm268Xz
Aku tak menghiraukan ucapannya. Selain perutku yang masih terasa sakit, Angga menarikku dengan kasar sehingga terpaksa aku mengikutinya. Lagian kenapa juga dia pake acara ngancam – ngancam segala? Kalau emang suka ya bilang langsung ke Dini, kenapa malah bilangnya ke aku pake ngancam – ngancam pula. Apa aku takut? Hehehe… pantang bagiku untuk takut pada ancaman seorang pengecut.
9264Please respect copyright.PENANAGiXV0lSwKI
Di dalam warung aku bertemu dengan dua orang yang sedang duduk, salah satunya aku tau kalau namanya Sigit. Dan orang satunya aku tidak tau namanya.
9264Please respect copyright.PENANAYctnF0pEIR
“namaku Bimo.. aku yang seharusnya bertanggung jawab saat sparing kemarin..” ucap orang tersebut.
9264Please respect copyright.PENANAgmeKSDEjCx

“aku sudah dengar cerita dari Sigit tentang apa yang kamu lakukan.. kami ingin mendengarkan penjelasanmu..” ucap Bimo padaku.
9264Please respect copyright.PENANAhE82UMYJxQ
“plak..” sebuah tamparan di pipi kiriku yang dilakukan oleh Angga.
9264Please respect copyright.PENANAmlpmROE8n4
“kalau ditanya tu jawab..!” ucap Angga setelah menamparku.
9264Please respect copyright.PENANAeWUmmIMK6u
“maaf Kak.. aku kelewatan..” ucapku meminta maaf.
9264Please respect copyright.PENANAJ725rwzTvi
“kamu tau siapa Benny?” tanya Bimo yang hanya aku balas dengan anggukan kepala.
9264Please respect copyright.PENANAftbcGkXUMO
“plak..” tamparan dari Angga yang membuatku sedikit emosi.
9264Please respect copyright.PENANAo2B83gisV8
“punya mulut tidak.. kalau ditanya itu jawab ******..!” ucap Angga melotot.
9264Please respect copyright.PENANADU1vIEoO7R
“Benny adalah salah satu petinggi KOMBAT, dan tindakanmu kemarin menghancurkan aliansi antara MEDUSA dan KOMBAT..” ucap Bimo menjelaskan.
9264Please respect copyright.PENANA9UzhxVhBpw
“maaf Kak kalau tindakanku..” ucapku terpotong.
9264Please respect copyright.PENANABmwZArY9Yo
“plak..” tamparan dari Angga yang membuatku makin emosi.
9264Please respect copyright.PENANAFEFsWRZhoS
“siapa yang suruh kamu ngomong..!” ucap Angga yang terlihat puas bisa menamparku berkali – kali.
9264Please respect copyright.PENANACXK1Hdb3dw
Aku yang dari tadi sudah mencoba bersabar akhirnya terpancing juga. Angga sepertinya sengaja melakukan itu padaku, agar dia terlihat jago yang membuatku takut padanya, sehingga aku jadi tidak berani lagi untuk mendekati Dini. Aku bukannya menjadi takut malah menjadi muak, melihat gayanya yang sok – sok an di tambah mulutnya yang banyak omong membuatku emosi.
9264Please respect copyright.PENANA1W7lePMXuX
“BAGH” suara pukulanku yang tepat mengenai hidungnya.
9264Please respect copyright.PENANAqOxIMWBv6f
“arghh… anjing… hidungku..” teriak Angga kesakitan sambil memegang hidungnya yang berdarah.
9264Please respect copyright.PENANA7R1oPVGRPj
Melihat temannya aku pukul, Bimo dan Sigit yang merasa tidak terima langsung berdiri.
9264Please respect copyright.PENANA11Pv6ICefb
“bangsat kamu.. “ ucap Sigit terpotong.
9264Please respect copyright.PENANAlF03SzaS3Z
“kenapa..?” bentakku pada Sigit yang terlihat marah.
9264Please respect copyright.PENANAP8K7shRkO4
“apa kalian takut sampai harus aliansi dengan pengecut itu..” ucapku menantang.
9264Please respect copyright.PENANArooAujn26C
“wah.. wah.. nampaknya mulutmu besar juga, kita lihat seberapa besar kemampuanmu..” ucap Bimo bersiap mengajakku bertarung.
9264Please respect copyright.PENANAwBVP4iQt93
Aku dan Bimo berhadapan dan masing – masing dari kami sudah bersiap memasang kuda – kuda. Aku hanya menunggu dia menyerang duluan karena dilihat dari caranya berdiri dan memasang kuda – kuda, dia sudah biasa bertarung yang membuatku harus lebih berhati – hati. Sedangkan Sigit kembali duduk di samping dan Angga terlihat membawa sebuah kain untuk menutup hidungnya yang berdarah. Sejenak aku dan Bimo saling melihat seolah sedang menilai kemampuan lawan sebelum saling serang.
9264Please respect copyright.PENANAwaHvY9hrYK
“hentikan..” tiba – tiba terdengar suara dari arah belakangku.
9264Please respect copyright.PENANA6k4ihP7E8o
Aku menoleh ke belakang dan melihat seseorang yang berjalan masuk dengan santai. Orang itu adalah kakak kelasku yang pernah aku lihat saat mereka sedang berkumpul di kamar mandi belakang. Aku ingat dengannya karena hanya orang ini yang melihatku dengan santai, karena yang lain menatapku dengan tatapan tajam.
9264Please respect copyright.PENANAXuTJr5Nu6U
“lawanmu adalah aku..” ucap orang itu padaku.
9264Please respect copyright.PENANA4tjGZXGKbx
“tapi..” ucap Bimo yang terhenti karena dilirik oleh orang itu.
9264Please respect copyright.PENANALwFVSCHBfA
“aku yang menyetujui adanya aliansi dengan KOMBAT, jadi aku yang harus bertanggung jawab..” ucap orang itu kemudian.
9264Please respect copyright.PENANAVKoXctMTY1
Kemudian orang itu berdiri di depanku dan bersiap untuk bertarung. Gayanya terlihat santai dan tidak menyeramkan sama sekali, tapi yang membuatku heran adalah kenapa Bimo yang terlihat sudah biasa bertarung seperti takut pada orang ini.
9264Please respect copyright.PENANAygAwT2oXAD
“sudah siap..?” ucap orang itu dengan santai sambil tersenyum.
9264Please respect copyright.PENANAKHAt8XfAg6
Aku yang kemudian mengangkat tanganku dan memasang kuda – kuda bersiap untuk bertarung. Aku melihat orang itu masih berdiri dengan santai.
9264Please respect copyright.PENANAIMGsoiUIZc
“ayo jangan sungkan..” ucap orang itu sambil mengarahkan tangannya ke depan dan dua jarinya digerakkan maju mundur seolah menantangku untuk menyerang.
9264Please respect copyright.PENANAhwA9aIy6oy
Aku yang merasa diremehkan langsung bergerak maju dan melayangkan pukulan yang aku arahkan ke kepalanya.
9264Please respect copyright.PENANAEPVYl6HJMs
“wutt..”
9264Please respect copyright.PENANATfLJyBRE9L
Pukulanku tidak mengenai sasaran karena dapat dihindari oleh orang itu dengan cara menunduk dan sedikit memundurkan kepalanya.
9264Please respect copyright.PENANAizAXemdIri
“BUGH”
9264Please respect copyright.PENANAanSoUzG9s0
Sebuah pukulan telak dari arah bawah mengenai wajahku sebelah kiri yang membuatku oleng ke belakang.
9264Please respect copyright.PENANAAaGMzib9pB
“BUGH”
9264Please respect copyright.PENANABejbvsWO1q
Sebuah pukulan susulan tepat mengenai pelipis sebelah kiriku yang membuatku jatuh terlentang.
9264Please respect copyright.PENANAUhMwHgHzpv
“mampuusss..!!” teriak Angga yang melihatku jatuh terlentang.
9264Please respect copyright.PENANAh8GDSiwBFK
Aku yang mencoba berdiri merasakan nyeri yang luar biasa. Gila gerakan menghindarnya lincah dan dua pukulan mendarat telak di wajahku. Pukulannya juga sangat keras sampai terasa ada darah yang mengalir dari pelipisku yang sobek terkena pukulan orang itu. Aku kemudian mencoba mengubah strategi bertarung dengan cara bertahan, karena apabila aku yang menyerang lagi, pasti aku akan tumbang karena lincahnya orang itu menghindari seranganku.
9264Please respect copyright.PENANAEzt96RXRoH
Aku kemudian memprovokasi orang itu dengan cara memainkan jariku seperti yang dia dilakukan tadi, berharap dia yang kemudian menyerangku. Terlihat raut wajahnya yang seketika berubah kemudian bergerak ke arahku.
9264Please respect copyright.PENANAkG0XQCgYXS
“wutt..” pukulan orang itu dapat aku hindari dengan cara menunduk dan sedikit bergerak ke samping.
9264Please respect copyright.PENANAIf8vQ6g72R
“BUGH” pukulanku masuk mengenai kepala sampingnya tapi hanya membuatnya tertoleh sedikit.
9264Please respect copyright.PENANADqyJjzRyIy
“BUGH” pukulan balasan darinya mengenai wajahku yang membuatku mundur ke belakang.
9264Please respect copyright.PENANAEGGXkggNLz
Saat dia akan melayangkan pukulan berikutnya, aku sudah bersiap menghindarinya dengan cara menunduk. Ternyata dugaanku salah, itu hanya pukulan tipuan.
9264Please respect copyright.PENANA4uvCTiMmb9
“DUGH” serangan lutut tepat mengenai bibirku yang membuatku terlempar dan jatuh terlentang untuk kedua kalinya.
9264Please respect copyright.PENANA4GdOE0xbD7
“hahaha…” terdengar suara orang – orang tertawa melihatku terjatuh lagi.
9264Please respect copyright.PENANAyxF7YPWGH5
Aku merasakan perih pada bibirku yang mengeluarkan darah dan terasa asin di mulutku. Aku yang masih belum menyerah mencoba untuk bangkit lagi. Saat aku masih berjongkok hendak berdiri, terlihat orang itu mendekat ke arahku, terlihat dia hendak melepaskan tendangan ke arahku. Aku yang sadar akan hal itu dengan tiba – tiba melontarkan diriku untuk menabraknya sesaat sebelum dia sampai ketempatku.
9264Please respect copyright.PENANA6JNlaVOqtf
“DUGH” terjanganku masuk dengan bahuku yang mengenai lengan bagian dalam di bawah ketiak kanannya.
9264Please respect copyright.PENANACYKPrivhTb
“arrghh..” teriak orang itu kesakitan saat bahuku dengan keras menabraknya.
9264Please respect copyright.PENANABkmuz47eu2
Dia yang terlihat kesakitan mencoba memegang lengan kanannya dengan tangan kirinya. Tangan kanannya terlihat tidak bisa di gerakkan akibat benturan dengan bahuku tadi, hal itu langsung kumanfaatkan untuk menyerangnya.
9264Please respect copyright.PENANAkwBE25pSdZ
“BUGH.. BUGH.. BUGH..”
9264Please respect copyright.PENANAMRsQvwlvHt
Pukulanku masuk mengenai kepalanya yang kemudian di block dengan tangan kirinya.
9264Please respect copyright.PENANAdSoNHTIhAt
“BUGH” tendanganku yang keras mengenai lutut kirinya yang membuat tangan kirinya turun untuk melindungi.
9264Please respect copyright.PENANAwhBORr35om
Aku kemudian menyerang wajah dan lututnya dengan cepat secara bergantian (lutut kiri bagian luar, lutut kanan bagian dalam) hingga lututnya yang aku tendang berkali – kali terlihat mulai goyah. Saat tubuhnya sudah mulai condong ke bawah, aku arahkan lututku menerjang wajahnya.
9264Please respect copyright.PENANAgQImzdDnbu
“DUGH” terjangan lututku tepat mengenai wajahnya yang membuatnya terlempar kebelakang dan jatuh terlentang.
9264Please respect copyright.PENANAIYNg0LNWxx
Aku yang sudah kesetanan tidak mau berhenti, sesaat setelah dia jatuh aku langsung ke atasnya dengan bertopang lutut memukuli wajahnya berkali – kali.
9264Please respect copyright.PENANAC317PHQQ4t
“BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..”
9264Please respect copyright.PENANAHk7xggJyKo
Pukulanku terhenti saat aku ditarik paksa dan dilemparkan ke belakang oleh seseorang. Kemudian aku di keroyok oleh Bimo, Sigit dan Angga. Aku walau masih emosi tapi tidak bisa membalas karena dikeroyok oleh tiga orang yang menyerangku bertubi – tubi, yang membuatku hanya bisa bertahan meringkuk melindungi kepalaku.
9264Please respect copyright.PENANAGAu9oaOvfW
“cukup…!!” suara orang itu yang membuat Bimo, Sigit dan Angga berhenti mengeroyokku.
9264Please respect copyright.PENANAGHDcNUbETy
“aku sudah kalah.. biarkan dia pergi..” ucap orang itu yang kepayahan mencoba duduk.
9264Please respect copyright.PENANA0rPqiP2RdX
Aku kemudian berdiri dan bergegas pergi meninggalkan tempat tersebut. Aku bingung mau kemana karena kalau aku pulang dengan kondisi seperti ini, aku pasti dimarahin Tante Septi.
9264Please respect copyright.PENANAlekuiNFqdn
Dengan emosiku yang masih terasa, kupacu motorku menuju suatu tempat yang bisa untukku bersembuyi dan mencari tau tentang apa yang terjadi pada diriku.
9264Please respect copyright.PENANAK7h7wAzN2f
***
9264Please respect copyright.PENANAogxx3UNDIr
Pov Dini
9264Please respect copyright.PENANArxcgwO4YJZ
Aku selalu kesepian saat sedang berada dirumah. Papa dan Mamaku selalu sibuk dengan urusannya masing – masing sehingga membuat mereka jarang dirumah. Kakakku yang biasanya menemaniku akhir – akhir ini sering pergi dan nongkrong diluar. Aku yang merasa bosan akhirnya hanya duduk di teras rumah sambil membaca novel. Kemudian terdengar suara motor berhenti di depan.
9264Please respect copyright.PENANATypsNr0feT
“asik.. kakak pulang..” batinku senang karena akhirnya ada yang menemaniku.
9264Please respect copyright.PENANAk8Sgoli5gy
Setelah gerbang dibuka terlihat kakakku yang dibonceng kak Angga dibantu turun oleh kak Bimo. Aku yang kaget melihat kondisi kakakku yang babak belur langsung berlari menghampiri mereka.
9264Please respect copyright.PENANAj9n2FpGbgQ

“kakak kenapa..?” tanyaku khawatir.
9264Please respect copyright.PENANAuWFLU8c8Aw
Kakakku hanya tersenyum sambil berjalan masuk dibantu oleh kak Bimo. Aku melihat kak Angga sedang mendorong motor kakakku. Setelah memarkirkan motor kakakku, kak Angga kemudian berjalan menghampiriku.
9264Please respect copyright.PENANAFOFadWor9E
“kak Doni kenapa..?” tanyaku pada kak Angga.
9264Please respect copyright.PENANAZkCqlkP9Uh
“Doni dipukuli sama temanmu..” jawab kak Angga.
9264Please respect copyright.PENANAvDKw5Zc53n
“temanku siapa kak..?” tanyaku penasaran.
9264Please respect copyright.PENANAOlvg59jqQx
“Riki.. anak kelas 2..” jawab kak Angga yang membuatku kaget.
9264Please respect copyright.PENANAEBfFqswbJ4
Hah..? Mana mungkin Riki mukuli kakakku yang seorang ketua genk sekolah. Aku yang masih kaget menjadi bingung antara percaya atau tidak.
9264Please respect copyright.PENANAjYaILj461R
“terus kenapa tidak ada yang bantu..?” tanyaku kemudian.
9264Please respect copyright.PENANAswKUXA7y1U
“kami datang telat Din.. aku yang sempat akan membantu juga kena pukul..” balas kak Angga sambil menunjukkan bekas luka hidungnya.
9264Please respect copyright.PENANAA0FVaEQG0Y
Aku yang syok tidak bisa berkata – kata. Aku sangat syok melihat kakakku yang babak belur ditambah mendengar Riki yang melakukannya. Hatiku hancur dengan apa yang dilakukan Riki. Kenapa dia tega melakukan itu pada kakakku yang sangat aku sayang.
9264Please respect copyright.PENANAr3yp6FKN2z
“lebih baik kamu jauhi dia Din.. dia orang yang berbahaya..” ucap kak Angga mengingatkan.
9264Please respect copyright.PENANAdWAe30jPEa
“kami pamit dulu Din..” pamit kak Angga saat kak Bimo sudah kembali dari dalam.
9264Please respect copyright.PENANAjORtvRTc3u
Aku ternyata bodoh karena selama ini percaya pada Riki. Dibalik sikap lembut dan senyum manisnya ternyata tersimpan banyak kebohongan. Aku kecewa pada diriku sendiri kenapa juga aku bisa sampai suka padanya. Aku marah karena dia menyakiti kakakku, itu sama halnya dia juga menyakitiku.
9264Please respect copyright.PENANAsYX2o8vfKo
Aku kemudian masuk ke dalam untuk melihat kondisi kakakku.
9264Please respect copyright.PENANA4Nn83MGIcx
“kak..” panggilku saat melihat kakakku yang sedang terbaring dengan kondisi yang membuatku sedih.
9264Please respect copyright.PENANA3bsEZSi9pM
“aku baik – baik saja Dek..” balas kakakku tersenyum.
9264Please respect copyright.PENANA4pnl1YLFxU
“siapa yang melakukannya..?” balasku bertanya.
9264Please respect copyright.PENANAj4w2sraIL3
“bukan siapa – siapa..” jawab kakakku tenang.
9264Please respect copyright.PENANAQRsQXeE3Mr
“Riki.. pasti dia tidak terima karena..” ucapku terpotong.
9264Please respect copyright.PENANAOkvtSuDGCl
“Dek.. kakak mau istirahat dulu..” balas kakakku yang kemudian tidur menyamping memunggungiku.
9264Please respect copyright.PENANAqLTxxUeza2
Aku kemudian menuju kamarku dan mengambil HP ku. Aku ingin menelpon dan memaki Riki untuk meluapkan amarahku. Tapi aku urungkan niatku untuk menelponnya karena pasti dia akan menjawabku dengan beribu alasan. Jadi aku putuskan untuk menemuinya langsung saat di sekolah nanti.
9264Please respect copyright.PENANAEwJGNIzJV6
“aku akan buat perhitungan denganmu Rik.. tunggu saja..” batinku menahan emosi.
ns18.224.3.26da2