Tanggung Jawab
Hari senin adalah hari dimana orang – orang memulai aktifitasnya kembali setelah libur seharian. Akan tetapi banyak orang yang tidak menyukai hari tersebut sampai – sampai muncul istilah “I Hate Monday”, begitulah orang – orang menyebutnya. Tapi tidak denganku, aku malah ingin melewati hari tersebut dan hari – hari berikutnya lebih cepat untuk sampai ke hari minggu lagi. Kenapa? Karena aku ingin mengulangi hari kemarin untuk bisa bertemu seseorang. Walaupun belum kenal orang tersebut dan entah dia datang setiap minggu atau tidak, hal itu tak akan menyurutkan semangatku.
23119Please respect copyright.PENANAU4MiPk550o
Hari senin adalah awal bagiku, karena mulai hari ini juga aku memutuskan untuk tidak di antar oleh Om ku. Aku ingin belajar bertanggung jawab atas diriku sendiri untuk tidak merepotkan dengan berangkat sekolah naik angkutan.
23119Please respect copyright.PENANAh77TDJ1cdi
Aku sudah bersiap untuk berangkat, setelah selesai sarapan aku pamit ke Om dan Tanteku untuk bergegas ke sekolah.
23119Please respect copyright.PENANAcnam4UqLLV
“yakin kamu gak di antar Om mu Rik.. ?” tanya Tante Septi.
23119Please respect copyright.PENANA19J5nLhgMp
“iya Tan.. “ jawabku
23119Please respect copyright.PENANA45HoQmwpiR
“tapi ini hari senin lho.. biasanya angkutannya rame..” ucap Tante Septi kemudian.
23119Please respect copyright.PENANA97X7LVAUbW
“gak papa Tan..” balasku yang kemudian salim ke Tanteku.
23119Please respect copyright.PENANAKffUHVgiao
“ya udah hati – hati ya..” ucap Tanteku dan aku hanya tersenyum mengangguk.
23119Please respect copyright.PENANAOscysqQIaM
“Om berangkat dulu ya..” teriakku pada Om Heri.
23119Please respect copyright.PENANA8prtDzg0kv
“ya..” balas Omku.
23119Please respect copyright.PENANAYBNanNqEuX
Seperti yang pernah dijelaskan oleh Om ku, aku naik angkutan jalur 9 yang kemudian turun di pemberhentian. Setelah berjalan kira – kira 300 meter, kemudian aku menunggu angkutan jalur 2 yang akan mengantarkanku ke sekolah.
23119Please respect copyright.PENANA9ij206hvMI
Tak berapa lama kemudian lewat angkutan jalur 2, tapi angkutan tersebut tidak berhenti karena terlihat dari muatannya yang penuh dan sesak. Setelah menunggu beberapa menit kemudian muncul angkutan jalur 2 dan berhenti. Seketika terlihat orang – orang disekitarku berlarian berebut untuk naik angkutan tersebut.
23119Please respect copyright.PENANArl08jgUfPf
“dah penuh.. dah penuh.. jalan.. jalan..” teriak kernet angkutan kepada sang sopir yang kemudian menjalankan angkutannya.
23119Please respect copyright.PENANAUGVcRwN8c0
Aku dan beberapa orang yang tidak kebagian naik akhirnya kembali menunggu dengan lesu.
23119Please respect copyright.PENANAnR73emdrXe
“wah.. kalau gini caranya bisa – bisa telat ini sampai sekolah” batinku yang mulai khawatir terlambat.
23119Please respect copyright.PENANAC3oYBkXzgR
Sampai akhirnya beberapa menit kemudian muncul angkutan jalur 2 yang terlihat tidak terlalu penuh kemudian berhenti, aku dan beberapa orang yang menunggu kemudian bergegas naik dan tak berapa lama angkutan tersebut berjalan menuju sekolahku.
23119Please respect copyright.PENANA16Ztv3hKdH
Setelah bermenit kemudian aku turun di tempat pemberhentian. Aku segera berjalan cepat menuju sekolahku karena letak sekolahku bukan dipinggir jalan utama. Jarak dari jalan utama tempat aku turun ke sekolah kira – kira sekitar 100 meter.
23119Please respect copyright.PENANAt5fNAmoxQg
Sampai di depan gerbang kulihat didalam murid – murid sudah berbaris dan sedang mengikuti upacara bendera hari senin. Aku yang terlambat akhirnya diperbolehkan masuk tapi kemudian digiring masuk ke dalam sebuah barisan yang terpisah. Dan ternyata barisan tersebut adalah barisan murid – murid yang terlambat datang.
23119Please respect copyright.PENANAYUXwbFRycL
Upacara bendera masih berlangsung dan kami yang berada di barisan murid – murid terlambat juga mengikutinya. Upacara berjalan dengan tertib sampai pada saat kepala sekolah yang berbicara di depan tiba – tiba berbicara dengan keras sambil menunjuk ke arah barisan yang terlambat. Beliau menegaskan bahwa barisan yang telat adalah contoh yang tidak baik dan tidak boleh ditiru. Sontak kami menjadi tontonan murid – murid dan guru satu sekolahan. Kami yang merasa malu hanya bisa menunduk karena tak sedikit sorakan mengejek dari murid – murid lain.
23119Please respect copyright.PENANA369uue37QG
Akhirnya upacara bendera selesai, ada kelegaan yang kami rasakan. Tetapi barisan yang telat belum boleh beranjak dan tetap tinggal di lapangan.
23119Please respect copyright.PENANAzpI5DpVNYJ
Kami kemudian mendapat beberapa pengarahan dari guru dan kepala sekolah, yang intinya ini adalah peringatan dan jangan sampai diulangi lagi. Beruntung kali ini tidak ada hukuman yang diberikan, akan tetapi untuk waktu yang akan datang akan diberlakukan hukuman bagi yang masih terlambat datang. Kemudian kami disuruh bubar dan kembali ke kelas masing – masing.
23119Please respect copyright.PENANAxYD6lGuTl9
Aku kemudian masuk ke kelas dan duduk di samping temanku si kribo Akbar mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru. Tidak ada hal yang menarik untuk diceritakan sampai bel berbunyi tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar. Kami para murid segera bergegas keluar kelas dan aku langsung pulang naik angkutan.
23119Please respect copyright.PENANAZNli2c287t
Sekarang kegiatanku setiap sore bertambah, yaitu membantu Om Heri menata sayuran yang akan dibawa ke pasar esok hari di atas mobil pick upnya. Hal itu aku lakukan karena ingin membantu Om dan Tanteku semampu dan yang aku bisa, karena aku sadar diri karena sudah banyak merepotkan mereka.
23119Please respect copyright.PENANANa9iteZizl
Ada hal lain yang kadang kulakukan yaitu membantu menyirami tanaman dan menyapu halaman. Aku yang merasa tak tega melihat Tanteku yang sedang hamil tua ikut mengerjakan pekerjaan rumah, membuatku untuk ikut membantunya dan sering aku menyuruhnya untuk istirahat saja.
23119Please respect copyright.PENANA1qT4hbpnny
Dan kini setiap pagi aku bangun lebih awal. Hal itu kulakukan karena tak ingin berdesak – desakan saat naik angkutan apalagi sampai tidak kebagian tempat, maka aku berinisiatif untuk berangkat lebih pagi lagi agar tidak terlambat sampai sekolah. Aku melakukannya setiap hari sampai aku menjadi terbiasa.
23119Please respect copyright.PENANA6CWA4Bi6oM
Hari sabtu setelah pulang sekolah, sore harinya seperti biasa aku membantu Om Heri menata sayuran di atas mobil pick upnya.
23119Please respect copyright.PENANAUWL2TG3TM2
“Om besok aku ikut lagi ke pasar ya..” ucapku membantu mengangkat sayuran.
23119Please respect copyright.PENANAbXQ5Gls0Ca
“hmm..” jawab Om ku singkat, padat dan menggatelkan.
23119Please respect copyright.PENANAhQQZK2al6M
Kemudian kulihat Tante Septi berjalan mendekati kami yang sedang menata barang di atas pick up. Iseng aku kerjain aja Om Heri yang tidak tau kalau ada sang istri dibelakangnya.
23119Please respect copyright.PENANAQj4woyQa4x
“Om ciwi yang kemarin namanya sapa?” tanyaku memancing.
23119Please respect copyright.PENANAOK2SaQcpsP
“yang mana?” jawab Om ku.
23119Please respect copyright.PENANAJ8iXpWA0XO
“halah… kemarin yang Om godain itu lho..” balasku iseng.
23119Please respect copyright.PENANApRK4RTako5
“yang mana..?” ucap Om Heri yang kemudian melihatku dan kemudian kaget karena didekatku ada istrinya.
23119Please respect copyright.PENANAo3hlp4NjQL
“eh Bun..” ucap Om Heri nyengir melihat Tante Septi yang melotot.
23119Please respect copyright.PENANATuFEN1R3S8
“siapa Yah namanya? Aku juga pengen tau..!!” ucap Tante Septi geram.
23119Please respect copyright.PENANANzX0AyiiKH
“ga.. gak ada kok Bun..” balas Om Heri tergagap kemudian melotot ke arahku.
23119Please respect copyright.PENANAWYWpxzNQsh
Aku yang melihat Om ku menciut karena dipelototin istrinya hanya bisa menahan tawa.
23119Please respect copyright.PENANAmQkusttCWy
“awas ya kalau Ayah macam – macam…” acam Tante Septi sambil mengepalkan tangan ke arah Om Heri kemudian berbalik pergi masuk ke dalam rumah.
23119Please respect copyright.PENANAbmHrdkOwSJ
Om Heri yang terlihat jengkel kemudian mengejarku dan memeteng leherku.
23119Please respect copyright.PENANAQ11OxtD15t
“dasar anak kurang ajar..!!” ucap Om Heri yang memeteng leherku.
23119Please respect copyright.PENANAIzxL1uGncA
“hahaha… ampun Om.. hahaha..” balasku tertawa sambil berusaha melepaskan petengan di leherku.
23119Please respect copyright.PENANAKj5hwZYtT8
Setelah selesai menata sayuran, kami pun kemudian masuk dan mandi. Setelah makan malam, aku memutuskan untuk tidur awal karena besok pagi mau ikut ke pasar.
23119Please respect copyright.PENANApXl9JZwxlo
***
23119Please respect copyright.PENANAj7pjAoRTmc
Jam 3 pagi saat orang – orang masih terlelap tidur, aku dan Om Heri sudah berangkat menuju pasar. Jarak yang jauh dan perjalanan yang memakan waktu cukup lama mengharuskan kita untuk berangkat saat pagi buta.
23119Please respect copyright.PENANAD3tntp4wyy
Setelah sampai di pasar, kami harus segera mengantarkan sayuran yang kami bawa ke para penjual di pasar. Kami harus menyelesaikannya sebelum para pembeli berdatangan untuk berbelanja. Tak sedikit dari para penjual yang bergantung pada barang yang kami bawa. Hal ini tak lepas dari tanggung jawab kita yang bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup, apalagi yang sudah berkeluarga.
23119Please respect copyright.PENANAJ5Fa0ZTbFJ
Seperti halnya Om Heri, tak pernah dia mengeluh dengan apa yang dilakukannya dan Tante Septi adalah sosok istri yang setia mendampingi dan ikhlas menerima segala kelebihan dan kekurangan Om Heri. Aku jadi banyak belajar pada mereka tentang apa yang namanya tanggung jawab.
23119Please respect copyright.PENANA9yWs6G1D69
“Om besok – besok aku ikut lagi ke pasar ya..” ucapku saat kita perjalanan pulang.
23119Please respect copyright.PENANAE5nDfOHNST
“ya gak papa sih.. tapi gimana nanti sekolahmu?” balas Om Heri.
23119Please respect copyright.PENANA0ZagUxVxdW
“sekolah kan habis dari pasar Om..” balasku kemudian.
23119Please respect copyright.PENANAGRwZLS6O6g
“ya terserah lah.. yang penting kamu tanggung jawab” ucap Om ku mengingatkan.
23119Please respect copyright.PENANAaYzMXr9aZw
“beres Om..” balasku tersenyum.
23119Please respect copyright.PENANAduPfoCDTY2
Setelah perjalanan yang cukup lama, akhirnya kami sampai di rumah Om ku. Aku kemudian bergegas ganti pakaian dan sepatu.
23119Please respect copyright.PENANAsA2CbQUIK4
“Om pinjam motornya ya..” ucapku
23119Please respect copyright.PENANA7DU9cAK6o1
“tumben rapi.. mau kemana?” tanya Om Heri.
23119Please respect copyright.PENANA4sjHtFlNmZ
“mau jogging di alun – alun Om..” balasku.
23119Please respect copyright.PENANAVYzA2Qpf69
“ooo… gak sarapan dulu..?” tanya Om ku.
23119Please respect copyright.PENANAVayNa7O4Rc
“nanti aja Om..” balasku menyalakan motor.
23119Please respect copyright.PENANAtnBL3Mgyyk
“ya udah hati – hati.. nanti kalau dapet ciwi, bungkusin satu..” ucap Om Heri berbisik.
23119Please respect copyright.PENANAwW3OolmdCC
“hehehe…” balasku tersenyum.
23119Please respect copyright.PENANAbTw08hABpE
Aku menjalankan motor menuju alun – alun dengan agak terburu – buru berharap cepat sampai disana. Semoga aku bisa bertemu dengan cewek yang aku lihat seminggu yang lalu.
23119Please respect copyright.PENANAEtnklL8eyD
Setelah sampai dan menitipkan motor di tempat parkir, aku kemudian menyempatkan untuk pemanasan dan berlari mengelilingi alun – alun. Hari ini lumayan ada peningkatan, aku yang minggu kemarin hanya mampu 2 kali putaran, sekarang aku bisa sampai 4 kali putaran.
23119Please respect copyright.PENANAtNMtjaZEkh
Aku kemudian beristirahat mengatur nafas ditempat yang sama saat aku melihat cewek itu minggu lalu. Dan tidak sia-sia aku menunggu, aku melihat ada 3 orang cewek berjalan menuju penjual minuman. Dan kali ini cewek yang aku lihat minggu lalu sedang melihat ke arahku.
23119Please respect copyright.PENANAdiYh0TURow
Aku yang daritadi sudah memperhatikannya akhirnya membalas untuk melihatnya. Entah mendapat keberanian dari mana yang kemudian membuatku tersenyum padanya. Dan hal yang tak kusangka, saat dia membalas senyumanku. Senyumnya yang manis ditambah wajahnya yang cantik membuat hatiku berbunga – bunga.
23119Please respect copyright.PENANA7oIvm9oews
Saat sedang menikmati senyum indahnya, tiba – tiba kedua temannya menoleh melihat ke arahku. Aku yang kaget sontak langsung menunduk pura – pura membenarkan tali sepatuku. Aku sempat melirik melihat ke arah mereka dan ternyata mereka masih melihatku. Aku lagi – lagi masih pura – pura membenarkan tali sepatuku.
23119Please respect copyright.PENANAn7y8nY03AQ
Beberapa saat kemudian, aku mencoba melihat lagi ke arah mereka dan ternyata mereka sudah pergi. Tak berapa lama kemudian aku melihat mobil yang sama seperti minggu lalu berjalan pelan melewatiku.
23119Please respect copyright.PENANAxL1Gl5xJkc
Saat mobil itu berhenti kemudian ketiga cewek itu pun menghampiri mobil tersebut. Dan sebelum masuk mobil, lagi – lagi cewek yang tersenyum manis padaku tadi melihat ke arahku.
23119Please respect copyright.PENANAhBlSTND5JB
Saat mobil sudah pergi, aku kemudian berdiri untuk membeli sarapan. Setelah sarapan, aku memutuskan untuk pulang.
23119Please respect copyright.PENANASppKJr8Smw
***
23119Please respect copyright.PENANA4aOD7srdGN
Keesokan harinya aku ikut ke pasar membantu Om ku mengantar sayuran. Hal itu aku lakukan sebelum berangkat sekolah. Ya.. sekarang rutinitasku bertambah, aku setiap hari ikut mengantarkan sayuran walau bukan hari libur.
23119Please respect copyright.PENANA1z3JFvRcon
Pada suatu malam, aku terbangun karena merasa ingin kencing. Setelah selesai buang air, aku bermaksud untuk tidur lagi karena waktu masih menunjukkan pukul 1 malam. Saat berjalan menuju kamarku, aku terhenti di depan kamar Om dan Tanteku karena mendengar suara orang mendesah.
23119Please respect copyright.PENANAlIbZLwKm1e
Karena rasa penasaranku yang tinggi, aku ingin mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam kamar. Walau pintu tertutup rapat, aku beruntung mendapat celah untuk mengintip pada lubang bekas kunci yang rusak dan terlihat bolong.
23119Please respect copyright.PENANAKAkHIcRYPP
Aku yang kemudian berjongkok dan bertumpu pada lututku, berusaha menempelkan mataku tepat di lubang bekas kunci yang rusak tersebut untuk mengintip.
23119Please respect copyright.PENANAiF68wFS3u3
Setelah berhasil melihat ke dalam, aku melihat Tanteku sedang tidur rebahan di pinggir ranjang dan Omku sedang bergerak maju – mundur memompa penisnya. Tanteku terlihat masih menggunakan dasternya yang hanya disingkapkan ke atas bagian bawahnya, berbeda dengan Omku yang terlihat sudah telanjang bulat sedang memompa penisnya keluar masuk vagina Tanteku.
23119Please respect copyright.PENANARE1hMgYnNa
Walaupun perut Tanteku terlihat besar karena sedang hamil tua, tidak sedikitpun meredakan birahiku tapi malah membuatku makin terangsang.
23119Please respect copyright.PENANAYdy7SI3XCH
Aku yang sedang terangsang hebat karena pertama kalinya aku menonton langsung adegan sex, sedikit merasakan sakit pada kontolku yang tegang di dalam celana dalam. Tanpa berpikir panjang aku mengeluarkan kontolku dan mengelusnya pelan sambil tetap melihat adegan sex yang sedang berlangsung. Terlihat Tanteku yang merem melek mendesah nikmat dan Om ku yang tak henti – hentinya memompa penisnya.
23119Please respect copyright.PENANAoNoyr8iwBL
Sampai beberapa menit kemudian terlihat Om ku membenamkan penisnya dalam – dalam dan beberapa saat kemudian mengejang. Aku yang menyadari kalau mereka sudah selesai kemudian buru – buru memasukkan kontolku ke dalam celana dan bergegas kembali ke kamarku.
23119Please respect copyright.PENANA6SDxHQzYFU
Sampai di kamar aku masih belum bisa tidur karena masih terbayang – bayang dengan apa yang baru saja aku lihat. Ditambah kontolku yang masih tegang semakin membuatku susah tidur. Akhirnya kupaksakan untuk memejamkan mata sampai kemudian aku tertidur.
23119Please respect copyright.PENANAAFyXoxMhmh
Aku terbangun saat seseorang menggoyang – goyangkan lenganku, saat aku membuka mata terlihat Om Heri yang sudah siap untuk berangkat ke pasar.
23119Please respect copyright.PENANAcXAzlGkfHs
Selama di pasar aku kembali teringat dengan yang aku lihat semalam. Hal itu belum juga hilang saat aku sudah berada di sekolah. Selama pelajaran pun aku sedikit tidak fokus mengikutinya. Sampai saat jam istirahat sekolah tiba aku memutuskan untuk pergi ke kantin.
23119Please respect copyright.PENANAjC9lnyYJ54
Aku memesan segelas es teh yang langsung kuminum, selain haus aku juga berharap semoga minuman dingin ini bisa mendinginkan pikiranku.
23119Please respect copyright.PENANAqk91npMdyD
Tiba – tiba aku dikagetkan oleh seseorang yang kemudian duduk di depanku.
23119Please respect copyright.PENANAMa4aTTghBz
“woi.. ngelamun aja..” ucap Ferdi mengagetkanku.
23119Please respect copyright.PENANAkwYmAFCMds

“bangke.. bikin kaget aja..!!” hardikku pada Ferdi.
23119Please respect copyright.PENANAQT2jGsF0cE
“hahaha… lagian pagi – pagi ngelamun..” balas Ferdi tertawa.
23119Please respect copyright.PENANAQEtvoP48iu
Aku hanya tersenyum kecut tidak menanggapinya. Kemudian tiba – tiba datang seorang cewek yang langsung duduk disamping Ferdi yang kemudian menggandeng lengan Ferdi.
23119Please respect copyright.PENANARTIfJCTEBl
Aku yang melihatnya kemudian mengernyitkan dahiku saat melihatnya.
23119Please respect copyright.PENANAkwfJMrKONc
“kalian udah jadian..?” tanyaku pada mereka.
23119Please respect copyright.PENANAm6ICG6in2D
Kulihat Ferdi yang tersenyum lebar dan ceweknya tersenyum malu – malu. Nama cewek itu adalah Farah.
23119Please respect copyright.PENANAUVjoMOB0Fm

Aku mengenalnya karena kami bertiga dulu satu sekolah saat SMP. Dan yang aku tahu, Ferdi ini sudah mulai suka sama Farah sejak kita masih SMP. Aku yang melihat mereka akhirnya pacaran ikut senang karena aku mengenal mereka dengan baik.
23119Please respect copyright.PENANAvrVIrsaIiM
“makan – makannya lah.. jadian gak bilang – bilang” ucapku pada mereka
23119Please respect copyright.PENANATXGLTYyDhD
“ente aja yang taunya telat bego.. hahaha” balas Ferdi tertawa.
23119Please respect copyright.PENANAIZUcewcU0M
“ya mana ane tau kalau udah jadian.. setan..!!” ucapku pada Ferdi yang masih tertawa.
23119Please respect copyright.PENANA0Ve9mFv1ph
“sebagai gantinya, aku kenalin temen – temenku aja mau gak Rik..?” ucap Farah menimpali.
23119Please respect copyright.PENANAplHWmaaZGg
“hah..?” balasku sedikit gugup.
23119Please respect copyright.PENANAThTQJfcVl6
“bentar yah..” ucap Farah yang kemudian berdiri dan pergi.
23119Please respect copyright.PENANAYdoWuRFVqR
“eh.. Far..” ucapku yang hendak ingin menahannya.
23119Please respect copyright.PENANAvKsCLFotmE
Aku yang sebenernya grogi kalau pake acara dikenal – kenalin gini. Kalau mau kenalan mending kenalan sendiri daripada dikenalin.
23119Please respect copyright.PENANAlrzvRLc2R2
“santai aja napa..” ucap Ferdi yang melihatku terlihat gugup.
23119Please respect copyright.PENANANqCvBnPLv0
“malu ane sob..” balasku yang merasa grogi.
23119Please respect copyright.PENANAb47nW4BXek
Tak berapa lama kemudian Farah datang bersama 3 orang temannya. Dan yang membuatku kaget yaitu 3 orang yang bersama Farah adalah cewek – cewek yang aku lihat di alun – alun saat minggu pagi. Yang aku rasakan sekarang yaitu antara senang atau grogi campur malu, karena sekarang aku bisa melihat dengan jelas cewek yang sempat tersenyum padaku saat di alun – alun. Dari jauh aja sudah terlihat cantik apalagi yang saat ini di depan mata. Seperti bidadari yang turun dari kahyangan.
23119Please respect copyright.PENANADgCrZYi6MZ
“Rik.. kenalin ini temen – temenku” ucap Farah menyadarkanku.
23119Please respect copyright.PENANA5n3ciz0ghD
Aku kemudian berdiri dan menyalami.
23119Please respect copyright.PENANAdW7etAdrRa
“Nisa..” ucap cewek yang berjilbab.
23119Please respect copyright.PENANAifzrT8YRlq

“Riki..” balasku menyalami.
23119Please respect copyright.PENANAzrQEGnq4QD
“Monic..” ucapnya tersenyum memperkenalkan diri. Cantik juga ini orangnya.
23119Please respect copyright.PENANAaW5bDa45in

“Riki..” balasku tersenyum menyalaminya.
23119Please respect copyright.PENANAFiDTFQglbw
Saat akan menyalami cewek yang terakhir, aku sedikit gemetar karena dia cewek yang membuatku semangat untuk datang ke alun – alun.
23119Please respect copyright.PENANA8EBjlBvBQ8
“Dini..” ucapnya memperkenalkan diri.
23119Please respect copyright.PENANAbDZMoK5GJp

“Riki..” balasku grogi dan menyalaminya.
23119Please respect copyright.PENANA6bFMEdMefY
Dag dig dug rasanya yang akhirnya bisa berkenalan dengan dia. Cantik wajahnya, manis senyumnya dan sekarang yang kurasakan adalah lembut tangannya. Rasanya seperti mimpi. Kalau ini mimpi, aku tak ingin cepat – cepat untuk bangun, karena aku tak akan pernah merasa bosan untuk memandangnya.
23119Please respect copyright.PENANAXNT4dGNROR
“woi… lama amat salamannya..!!” teriak Ferdi mengagetkanku dan reflek kami melepaskannya.
23119Please respect copyright.PENANACIvbr1pixn
Aku yang melirik Ferdi melihatnya terkekeh puas, dan saat aku melihat ke arah cewek – cewek terlihat mereka tersenyum menyeringai kecuali Dini yang menunduk malu.
23119Please respect copyright.PENANAGm5kYUeNd0
Beberapa saat kemudian Farah dan teman – temannya pamit untuk kembali ke mejanya. Dan yang tersisa hanya tinggal aku dan Ferdi.
23119Please respect copyright.PENANAgtBJSvzvN4
“pepet terus sob..” ucap Ferdi sambil menyeruput minuman.
23119Please respect copyright.PENANA7XWt3jqrRB
“apaan..?” tanyaku.
23119Please respect copyright.PENANAUacbEh9e6P
“Dini..” balas Ferdi tersenyum.
23119Please respect copyright.PENANAwD5Y9RnRfY
Aku tidak membalas hanya geleng – geleng kepala. Aku yang sadar diri akan kondisiku, dengan segala keterbatasanku yang rasa – rasanya tak layak untuk mendekatinya.
23119Please respect copyright.PENANA1gwlinZdgJ
Jangankan motor untuk mengajaknya jalan, hp aja aku gak punya untuk sekedar komunikasi. Dan aku sudah bersyukur bisa berkenalan dengan Dini, tapi aku gak mau berharap lebih untuk bisa dekat dengannya melihat kondisiku.
23119Please respect copyright.PENANAOnz5ztVUf6
“terlalu jauh sob..” ucapku pada Ferdi yang kemudian aku berdiri dan kembali menuju kelasku.
23119Please respect copyright.PENANAmoktt1cfWE
Selama pelajaran, pikiranku tentang adegan yang kulihat semalam sudah hilang tergantikan oleh sosok Dini yang mempesonaku. Lagi – lagi aku yang sadar diri hanya bisa memendam rasa dan tidak terlalu berharap lebih. Cukup dengan mengenalnya saja aku sudah merasa bahagia.
23119Please respect copyright.PENANAaXGESz70ec
Akhirnya bel tanda berakhirnya kegiatan belajar mengajar berbunyi, kami pada murid bergegas untuk keluar meninggalkan kelas. Aku kemudian memutuskan untuk langsung pulang. Dan seperti biasa, aku pulang menggunakan angkutan umum.
23119Please respect copyright.PENANADy0NzXI9cF
Setelah turun dari angkutan jalur 2 yang aku tumpangi, aku kemudian berjalan menuju tempat untuk naik angkutan selanjutnya.
23119Please respect copyright.PENANAybUdwDZi3C
Saat berjalan, dari kejauhan aku melihat seseorang anak SMA yang menggunakan motor dipepet oleh 3 motor dari SMA lain. Aku tak terlalu menghiraukannya dan terus berjalan. Terlihat sempat terjadi adu mulut diantara mereka yang kemudian terjadi baku hantam. Anak SMA yang sendiri tadi dikeroyok oleh 6 orang sampai kemudian helm yang digunakannya terlepas. Sontak aku kaget saat helmnya yang terlepas memperlihatkan rambutnya yang kribo.
23119Please respect copyright.PENANAkGebTsl7jS
“lhoh.. itu kan Akbar..” gumanku saat mengenali anak tersebut.
23119Please respect copyright.PENANA4q6fw7BHdz

Aku kemudian berlari menuju tempat perkelahian, terlihat Akbar yang dipukuli sedang bertahan sesekali membalas menyerang. Aku yang berlari semakin mendekat kemudian melompat dan mengarahkan kakiku pada salah satu orang yang mengeroyok Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAqeXtBgWgTo
“bugh..” suara saat kakiku mengenai tubuh bagian samping yang membuatnya terlempar kebelakang kemudian menimpa motor yang terparkir sampai ambruk.
23119Please respect copyright.PENANAEmXCZcsBjB
BUGH.. BUGH.. BUGH.. BUGH..
23119Please respect copyright.PENANA1Ts515uEpw
Suara pukulan dan tendanganku bergantian mengenai orang yang mengeroyok Akbar. Kulihat Akbar sudah bisa menguasai diri dan balas menyerang satu orang yang tersisa.
23119Please respect copyright.PENANA3zD0aYAcgM
Kemudian dari arah belakang kami datang beberapa warga yang hendak membubarkan perkelahian.
23119Please respect copyright.PENANAPQdDIpjnlL
“woi.. bubar.. bubar..” teriak warga yang datang menghampiri kami.
23119Please respect copyright.PENANAXaNQglaCEW
Kemudian anak – anak dari SMA lain tersebut bergegas menaiki motor mereka dan pergi.
23119Please respect copyright.PENANA4skmDmVkca
“awas kau anjing..” teriak salah satu anak SMA tersebut pada Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAOUfN0yOvoq
“kau yang awas bangsat..!!” maki Akbar membalas.
23119Please respect copyright.PENANArVEhtbnH4D
“woi sudah.. sudah.. bubar kalian..” ucap salah seorang warga kepada kami.
23119Please respect copyright.PENANAOOQNOpHZFR
“sabar pak sabar.. ini tadi temen saya dikeroyok.. biar istirahat bentar pak..” balasku menenangkan.
23119Please respect copyright.PENANAmudfpHgrEh
“ya sudah.. awas kalian kalau berkelahi lagi disini..” ucapnya yang kemudian pergi meninggalkan kami.
23119Please respect copyright.PENANAkAN5260gWk
“iya pak.. maaf pak..” balasku meminta maaf.
23119Please respect copyright.PENANAm0RKfU3v0T
Kemudian aku melihat Akbar yang sedang duduk di terotoar sambil memegangi kepalanya yang mungkin benjol – benjol. Kulihat pipi sebelah kirinya agak bengkak dan bibirnya mengeluarkan darah.
23119Please respect copyright.PENANAvX8kq9j32J
“gimana bro ente gak papa kan?” tanyaku pada Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAdac7Lb1StB
“gak papa bro.. dah biasa ini..” balas Akbar sambil meringis.
23119Please respect copyright.PENANAm90bXbOWsr
“siapa sih mereka..?” tanyaku kembali.
23119Please respect copyright.PENANANEJlby64Gw
“anak – anak JITU.. pengecut mereka itu..” jawab Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAdjgOAsxFjG
“hah..? Apaan tuh..?” tanyaku yang belum paham.
23119Please respect copyright.PENANAyREVTMG9vA
“JITU nama genk sekolah SMA 17.. JITU artinya Siji Pitu (siji pitu = satu tujuh)” balas Akbar menjelaskan.
23119Please respect copyright.PENANA0Y3WYxqKpd
“ooo… trus ada masalah apa..?” ucapku bertanya.
23119Please respect copyright.PENANAlmq04dkvU7
“biasalah.. dendam lama.. musuh antar SMA..” jawab Akbar yang kemudian berdiri.
23119Please respect copyright.PENANAuLCyWbpahc
“udah yok ane anter pulang..” ucap Akbar mengajakku.
23119Please respect copyright.PENANAVSeFIWvVoK
“lah.. emang rumah ente mana..?” balasku pada Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAt8ouGrszH7
“di daerah X..” jawab Akbar yang sudah naik di atas motornya.
23119Please respect copyright.PENANAkgoGIMizA2
“beda arah bro.. ane ke selatan daerah desa X sedangkan ente ke arah barat. Muter jauh ntar..” balasku pada Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAthfykKBJI0
“udah gak papa… itung – itung ucapan terima kasih karena tadi dah nolongin ane..” balas Akbar kemudian.
23119Please respect copyright.PENANANnzohBajCs
“tapi ane gak ada helm bro..” ucapku yang kemudian membuat Akbar melotot padaku.
23119Please respect copyright.PENANACZZQTrlDe5
“buruan naik setan..!! Berisik banget kayak emak – emak” ucap Akbar sambil melotot.
23119Please respect copyright.PENANA8CU5PzXcyz
“biasa aja ngomongnya.. gak usah pake melotot..” gerutuku sambil naik membonceng Akbar.
23119Please respect copyright.PENANAtMxwiguDsh
“anjing..!!” balasnya yang kemudian menjalankan motornya.
23119Please respect copyright.PENANA5pGhsGlz4u
“otak ente kayaknya udah geser bro.. kebanyakan dipukuli..” ucapku saat di perjalanan.
23119Please respect copyright.PENANA1jUREhxR9l
“diem bangsat..!!” balas Akbar memaki.
23119Please respect copyright.PENANAZRFITrdeqr
“hahaha…” aku hanya tertawa menanggapinya.
23119Please respect copyright.PENANA9XlWy2gDGX
Setelah perjalanan beberapa menit kemudian kami sudah sampai di rumah Om Heri. Akbar langsung pamit pulang tanpa mampir. Aku kemudian masuk rumah bersih – bersih kemudian istirahat.
23119Please respect copyright.PENANAePtlAR7g0K
Keesokan harinya aku melakukan rutinitasku seperti biasa. Pagi buta mengantar sayur ke pasar dan berangkat ke sekolah setelah dari pasar.
23119Please respect copyright.PENANAXuQ3yZBywx
Suatu hari saat pulang dari pasar, Om Heri sempat mengajariku menyetir mobil. Katanya biar bisa gantian nanti yang jadi sopir. Aku yang bersemangat untuk bisa menyetir mobil, tak membutuhkan waktu lama untuk bisa mengendarai mobil, hanya perlu dibiasakan aja agar lebih lancar.
23119Please respect copyright.PENANA9Rljhxpib7
Seiring berjalannya waktu, aku jadi yang lebih sering membawa mobil saat ke pasar atau pulang dari pasar. Om ku senang – senang saja karena tinggal duduk manis tanpa perlu capek konsentrasi menyetir.
23119Please respect copyright.PENANAk2hoglqxxL
Dan untuk rutinitasku setiap minggu pagi, aku masih rajin ke alun – alun untuk olahraga. Sebenernya sih tujuan utamaku ke alun – alun untuk ketemu Dini. Hehe..
23119Please respect copyright.PENANAXBuzh6jwHL
Dulu saat pertama ketemu hanya berani saling melempar senyum, kali ini aku sudah berani bergabung bersama mereka. Ya mereka itu Dini, Monic dan Nisa. Kadang Ferdi dan Farah sesekali ikut hadir saat minggu pagi. Dan yang kita lakukan selain olahraga bareng kadang juga kita sarapan bareng sambil ngobrol.
23119Please respect copyright.PENANAZ9bdmfn2bV
Momen – momen indah yang membahagiakan tentunya bisa dekat dengannya, ngobrol dengannya, bercanda dengannya, melihat senyum manisnya dan memandang wajah cantiknya.
23119Please respect copyright.PENANAopKPDxLw7r
Dia.. adalah seseorang yang membuatku jatuh hati, tak pernah berhenti untuk memikirkannya. Apakah aku sedang jatuh cinta? Ah rasanya terlalu cepat untuk aku memutuskan perasaanku. Yang jelas aku merasa bahagia saat bersamanya. Dia adalah Dini Amaliya Gunawan.
ns3.15.14.230da2