Jam di dinding kamar Rayhan sudah menunjukan pukul satu dini hari, tapi entah kenapa Rayhan tetap terjaga, walaupun ia sudah berusaha agar segera tidur. Segala posisi tidur yang paling nyaman sudah ia lakukan, tapi tetap saja mata Rayhan terjaga di tengah kesunyian malam.23290Please respect copyright.PENANAjbcaEt6DTB
23290Please respect copyright.PENANAjfbNDKYcs5
Ia bangun dari tempat tidurnya, dengan langkah gontai ia keluar dari dalam kamarnya.23290Please respect copyright.PENANAwkS5dgBRRA
23290Please respect copyright.PENANAzN7muGUi23
Pemandangan pertama yang ia lihat adalah Zaskia yang tengah tertidur di sofa dalam keadaan tv menyalah. Rayhan mendesah pelan dan hendak membangunkan Kakaknya.23290Please respect copyright.PENANAHlPbaykBKi
23290Please respect copyright.PENANA9J0Sd3FZdO
"Cantik." Gumam Rayhan.23290Please respect copyright.PENANAiEbniP8Ime
23290Please respect copyright.PENANA7LxJUK3Fg6
Ia tersenyum menatap wajah polos Kakaknya yang tengah terlelap. Perlahan Rayhan berlutut di samping wajah Zaskia, sembari menatap lembut wajah cantik Kakaknya yang membuat hatinya bergetar.23290Please respect copyright.PENANA4tRG2qg0sk
23290Please respect copyright.PENANAyWv4Mc1VgN
Bibir merah Zaskia yang alami, seakan mengundang pemuda itu untuk menyentuhnya. Sadar atau tidak, kesanalah perginya jari Rayhan. Ia membelai bibir Zaskia yang terasa lembut.23290Please respect copyright.PENANAuWRjlWciL4
23290Please respect copyright.PENANAHTW25dOoox
Deg... Deg... Deg...23290Please respect copyright.PENANAjUzz14V5bJ
23290Please respect copyright.PENANAvmK7moIL61
Adrenalin Rayhan berpacu ketika ia memberanikan dirinya untuk menyentuh bibir Kakaknya. Perlahan ia mendekatkan wajahnya. Cup... Sebuah kecupan hangat mendarat di kening Zaskia, dan tampaknya Zaskia sama sekali tidak terganggu oleh aksi nakal Rayhan.23290Please respect copyright.PENANA1As7rOORkP
23290Please respect copyright.PENANAvGcVHa9hNa
Tidak bisa di bayangkan, apa yang akan terjadi kalau seandainya Zaskia terbangun oleh tindakan nekat Rayhan yang mencium kening Kakaknya.23290Please respect copyright.PENANAhUhmOu5r15
23290Please respect copyright.PENANAGOeeYuy3ql
Mata Rayhan menjelajahi lekuk tubuh Zaskia yang malam ini mengenakan piyama motif lebah berbahan katun jepang dengan warna kuning. Rayhan menyipitkan matanya ketika melihat salah satu kancing piyama Zaskia yang tidak terkancing. Rayhan bisa menyimpulkan kalau Kakaknya malam ini tidak memakai beha.23290Please respect copyright.PENANAbkQUdNVueT
23290Please respect copyright.PENANAIOLa8vthkP
Menyadari hal tersebut membuat kelakian Rayhan memberontak. Rasa penasaran mendorongnya untuk bertindak lebih jauh tanpa memperdulikan status mereka.23290Please respect copyright.PENANA1yzwmPSk63
23290Please respect copyright.PENANA2Dk1HVNcj4
Kedua jari Rayhan, jempol dan telunjuknya mengapit sedikit kain piyama Zaskia agar lebih terbuka. Dan hasilnya seperti yang di harapkan Rayhan, ia bisa melihat puting payudara Zaskia yang mengintip malu-malu di balik kemeja yang di kenakan Kakaknya.23290Please respect copyright.PENANAcNgx4jQ6CE
23290Please respect copyright.PENANAuAvj5jg4he
Gleeek...23290Please respect copyright.PENANAQlCWd1cU0b
23290Please respect copyright.PENANAngKWpznpWj
Dengan bersusah paya Rayhan menelan air liurnya, menatap nanar kearah puting Zaskia yang berwarna merah muda. Terlihat segar dan menggoda.23290Please respect copyright.PENANAPg3E2xlJLy
23290Please respect copyright.PENANAu36U1HB7aI
"Eehmm..." Zaskia menggeliat merubah posisinya hingga terlentang.23290Please respect copyright.PENANAirSXqREGiG
23290Please respect copyright.PENANAt2RkXGw7md
Rayhan sempat mundur satu langkah, sembari mengamati tingkah Kakaknya, takut kalau Zaskia sampai terjaga dan menemukan dirinya tengah bertindak kurang ajar. Bisa-bisa namanya akan di coret dari dalam Kartu keluarga kalau sampai aksinya ketahuan.23290Please respect copyright.PENANA3io6IGZo2n
23290Please respect copyright.PENANAn5pzd2kLzh
Setelah yakin kalau Kakaknya masih tertidur lelap, Rayhan kembali mendekati Zaskia. Ia meraih satu kancing lagi untuk di buka agar bisa leluasa mengamati payudara Zaskia.23290Please respect copyright.PENANA2siSKidflg
23290Please respect copyright.PENANAEFpeAFT0tR
Besar, kencang, putih mulus tanpa cacat. Ketiga Kalimat itu sangat pantas untuk di sematkan kepada payudara Zaskia setelah ia amati dengan teliti. Tangannya terjulur ke depan menggapai payudara Kakaknya, dengan sedikit gerakan ia memberanikan diri meremas payudara Kakaknya.23290Please respect copyright.PENANAZmzyEn2fs7
23290Please respect copyright.PENANAxHvB51yw0o
"Engkk...." Desah Zaskia.23290Please respect copyright.PENANA0XjmRtJIeG
23290Please respect copyright.PENANAddqxcLCYVS
Rayhan kembali terdiam, setelah merasa aman Rayhan menyentuh puting Kakaknya yang mungil, membelai puting mungil itu dengan gemas.23290Please respect copyright.PENANA91zXDkn3Qq
23290Please respect copyright.PENANA9SAhjwMBjz
Lagi Zaskia menggeliat, seakan ia bisa merasakan kalau bagian sensitif nya tengah di rangsang oleh seseorang. Mungkin saat ini Zaskia tengah bermimpi sedang bercumbu dengan seorang pria idamannya.23290Please respect copyright.PENANAiFUfL37Pio
23290Please respect copyright.PENANAmyqte7IKdp
Kembali ke Rayhan. Pemuda itu semakin nekat saja, ia mendekatkan bibirnya dan mencomot salah satu payudara Zaskia. Ia menghisap pelan payudara Kakaknya di dalam mulutnya yang terasa hangat. Sementara tangannya masih sibuk meremas payudara Zaskia yang menganggur.23290Please respect copyright.PENANAEPNvvtSXpW
23290Please respect copyright.PENANAmZyCa2qUvy
Plaaaaak....23290Please respect copyright.PENANASienLZ4HZ6
23290Please respect copyright.PENANAtCM0L71VWK
Tangan Zaskia tiba-tiba memukul wajah Rayhan, membuat Rayhan terkejut setengah mati.23290Please respect copyright.PENANAxwwmFSoYlP
23290Please respect copyright.PENANAierP98LQQe
Rayhan menghela nafas, sembari mengusap wajahnya. "Apa yang kulakukan barusan?" Lirih Rayhan, ia menatap wajah Kakaknya yang masih terlelap. Ada rasa bersalah yang membuncah di hatinya, tidak seharusnya ia melecehkan Kakak kandungnya.23290Please respect copyright.PENANA7vco9CtPob
23290Please respect copyright.PENANAPcvK5K3dLK
"Maafkan Ray Kak." Bisik Rayhan sembari menunduk.23290Please respect copyright.PENANAVoQpi7BEhK
23290Please respect copyright.PENANA2Nc5tA0sYZ
Kedua tangan Rayhan mengangkat tubuh Zaskia, lalu dia membawa Zaskia menuju kamarnya.23290Please respect copyright.PENANAWD1CzS1zbA
23290Please respect copyright.PENANAAMoBpQ7Egm
Setelah meletakan kakaknya diatas kasur, Rayhan mematikan lampu kamar kakaknya sebelum ia keluar dari dalam kamar Zaskia. Lagi Rayhan menghembuskan nafasnya, kemudian ia menutup pintu kamar Kakaknya.23290Please respect copyright.PENANAPpybVO4dG8
23290Please respect copyright.PENANAb2AAU2iOud
*****23290Please respect copyright.PENANACv7hZjdqhN
23290Please respect copyright.PENANAwhhOJD0f2h
23290Please respect copyright.PENANAlCNJmK4WJ8
23290Please respect copyright.PENANA4v5wzvh5Kz
23290Please respect copyright.PENANAxpTaw2hXbn
23290Please respect copyright.PENANAU7d8ZzNPBr
23290Please respect copyright.PENANAzng6yCk2T1
23290Please respect copyright.PENANAu1OIzL3NIw
Keesokan paginya...23290Please respect copyright.PENANAlqmSpY5hlN
Rayhan nyaris saja terlambat, setibanya di lokasi yang sudah di janjikan, tampak ketiga sahabatnya tengah menunggunya. Mereka bertiga menatap Rayhan sembari menggelengkan kepala melihat kebiasaan Rayhan yang selalu saja terlambat. Rayhan nyengir sembari menyapa ketiga temannya.23290Please respect copyright.PENANAPmPBz0XE9h
23290Please respect copyright.PENANAX4b0akD3sS
"Sory bro, telat."23290Please respect copyright.PENANAZxt3kTGMfc
23290Please respect copyright.PENANAvbxGiN2rCG
"Uda biasa." Celetuk Nico.23290Please respect copyright.PENANARPmRsigyez
23290Please respect copyright.PENANAeR7xpFfrzC
Rayhan hanya terkekeh tanpa merasa bersalah sedikitpun terhadap teman-teman nya yang sudah lama menunggu kedatangannya.23290Please respect copyright.PENANA87sCStIMkp
23290Please respect copyright.PENANAtfnDnQ0S8r
"Kalian ikuti gue." Instruksi Doni.23290Please respect copyright.PENANA6Ck4Sjpa9V
23290Please respect copyright.PENANACoXPwKk5Vf
Mereka berempat menuju ke kediaman Ustadza Risty melalui jalan memutar. Sekitar sepuluh menit mereka berjalan menelusuri jalan setapak yang tidak muda untuk di lewati karena banyak di tumbuhi ilalang dan ranting-ranting kering yang tumbuh liar di dekat danau.23290Please respect copyright.PENANAM0nmq4l5UX
23290Please respect copyright.PENANA4DB56TBULA
Setibanya di belakang rumah Ustadza Risty, Doni mengomandoi ketiga sahabatnya untuk memanjat pohon jambu yang ada di belakang rumah Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAVhMHwlcXB0
23290Please respect copyright.PENANAotmwhnTlXz
"Hati-hati." Bisik Doni.23290Please respect copyright.PENANAG7HkxmjIqM
23290Please respect copyright.PENANAw0oXSIKcE8
Pook... Pook... Pook...23290Please respect copyright.PENANAELsxrWzVzd
23290Please respect copyright.PENANA1o9Ru5obAt
Berulang kali Nico memukul lengan, kaki dan lehernya. "Anjing, semutnya banyak banget, bangke..." Umpat Nico kesal, karena di kerubungi semut.23290Please respect copyright.PENANA0HTTJf2LPx
23290Please respect copyright.PENANA7DDQnXt8O7
"Hahahaha..." Rayhan tertawa geli.23290Please respect copyright.PENANAULSU28Wax0
23290Please respect copyright.PENANASt3I6rvvXo
"Sssstttt... Jangan berisik bego." Geram Doni was-was.23290Please respect copyright.PENANAB7GJDFRDWk
23290Please respect copyright.PENANAbGKwhEwFKO
"Woy, bantuan gue." Teriak Azril dari bawah.23290Please respect copyright.PENANA1ZP4HU9sJ6
23290Please respect copyright.PENANArKxjY81uqZ
"Sssstttt..." Kompak mereka bertiga menegur Azril, sementara Azril yang tengah berusaha naik keatas pohon jambu tampak kesal dengan ketiga sahabatnya.23290Please respect copyright.PENANAMAVRrZPWrb
23290Please respect copyright.PENANAGMQlKNsMWN
"Sini pegang tangan gue." Rayhan menyodorkan tangannya.23290Please respect copyright.PENANAt0iKJjZfAI
23290Please respect copyright.PENANAKcKWeRzgeU
Azril dengan sigap menangkap tangan Rayhan, dengan bantuan Rayhan akhirnya ia bisa naik juga.23290Please respect copyright.PENANA3QDOjSyrju
23290Please respect copyright.PENANA3IxeqpIpnN
Doni menjulurkan tangannya untuk membuka sedikit atap seng kamar mandi Ustadza Risty yang ternyata tidak begitu sulit. Dengan adanya cela yang terbuka, membuat mereka berempat bisa melihat jelas isi di dalam kamar mandi Ustadza Risty yang terbilang sederhana, seperti kamar mandi di lingkungan pesantren pada umumnya.23290Please respect copyright.PENANAnhH8Td5cRv
23290Please respect copyright.PENANATg8ZgvMUqF
Ukurannya tidak begitu besar sekitar 2X1,5 meter, di dalam kamar mandi terdapat bak mandi berukuran setengah meter, closet jongkok dan ember berwarna hitam.23290Please respect copyright.PENANApw186lxdBh
23290Please respect copyright.PENANAwUhSaXiHZB
Selagi menunggu kedatangan Ustadza Risty, berulang kali mereka harus memukul badan mereka sendiri untuk mengusir semut hitam ataupun nyamuk yang berulang kali hinggap di kulit mereka.23290Please respect copyright.PENANA9mJXhlyM5t
23290Please respect copyright.PENANAoncPmA6Opf
Setelah menunggu kurang lebih lima belas menit, akhirnya sang pemeran utama datang juga. Ustadza Risty mengenakan daster berwarna merah tanpa motif, di pundaknya tersampir handuk berwarna coklat muda dengan tulis Gucci. Keempat pemuda tanggung yang tadinya sibuk mengusir serangga di kulit mereka mendadak diam tanpa suara.23290Please respect copyright.PENANAeee1KBSEUz
23290Please respect copyright.PENANAyZMSHJhWAE
Bagaikan gerakan slow motion Ustadza Risty meloloskan daster miliknya dan menggantungkannya di belakang daun pintu kamar mandinya, menyisakan bra berwarna putih dan celana dalam berwarna hitam.23290Please respect copyright.PENANA9uwWX0l1S1
23290Please respect copyright.PENANAoFPsuJoJuf
Ia berbalik menghadap bak mandi, melepas pengait behanya hingga payudaranya yang berukuran 34D terpampang di hadapan mereka. Dengan kompaknya, mereka berempat menelan air liur, memandangi payudara Ustadza Risty yang berukuran jumbo walaupun agak turun.23290Please respect copyright.PENANACV1dISAXDW
23290Please respect copyright.PENANAD2zeuSQfh3
Pemandangan selanjutnya, membuat jantung mereka nyaris berhenti, ketika Ustadza Risty meletakan kedua tangannya di bagian elastis celana dalamnya. Dengan sedikit menggoyang pinggulnya, ia menarik turun celana dalamnya, melewati tungkai kakinya yang putih mulus.23290Please respect copyright.PENANAoFtiukJaHM
23290Please respect copyright.PENANAG2zD8EQEvt
Sejenak Ustadza Risty membelai tubuhnya, mengusap sepasang payudaranya dan pubik memeknya yang di tumbuhi rambut keriting yang tidak begitu lebat.23290Please respect copyright.PENANAEU8ol22Qge
23290Please respect copyright.PENANA2kN5LWjZoB
Mata Ustadza Risty terpejam ketika jari tangan kirinya menyentuh clitorisnya, sementara telapak tangan kanannya meremas-remas payudara bagian kiri. Rayhan dan teman-teman nya seakan tidak percaya dengan apa yang mereka lihat saat ini. Seorang Ustadza yang kealimannya tidak di ragukan lagi, tengah bermasturbasi di dalam kamar mandi.23290Please respect copyright.PENANAJQs9cA1diL
23290Please respect copyright.PENANArWHl9TxhVv
"Aahkk... Sssttt... Aaaahkk..." Desah Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAYVXRHAaYo4
23290Please respect copyright.PENANAK0m4gfuvwM
Jarinya menusuk lobang memeknya dengan mudah, kemudian jari itu bekerja mengorek-ngorek lobang kenikmatannya, hingga kedua pahanya bergetar.23290Please respect copyright.PENANASCZnVvmRwY
23290Please respect copyright.PENANAlIZXWLRnUE
"Aaaahkk... Aaaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANA2IgdKRiSIc
23290Please respect copyright.PENANAph32SI6rkH
Semakin lama kocokan jarinya semakin cepat, sementara tangan kanannya memelintir putingnya yang berukuran cukup besar, berwarna coklat tua.23290Please respect copyright.PENANAwqyVDuGdCb
23290Please respect copyright.PENANAzjU4SC7NQg
Beberapa detik kemudian, Ustadza Risty melolong panjang menyambut orgasmenya.23290Please respect copyright.PENANAZQwZrUYfAQ
23290Please respect copyright.PENANAjPFqsPF6BM
"Oouuughhkk...."23290Please respect copyright.PENANA1yzSEsYR1I
23290Please respect copyright.PENANA1e5niUkgHI
Creeettsss.... Creeettsss... Creeettsss...23290Please respect copyright.PENANAEpT1CqNGZm
23290Please respect copyright.PENANAv8S3m6nVxp
Keempat pasang mata yang tadi melihat aktivitas Ustadza Risty di dalam kamar mandi, tampak terbelalak tak percaya, kalau barusan salah satu guru pavorit mereka orgasme.23290Please respect copyright.PENANAPrpMWM3yCR
23290Please respect copyright.PENANADMNqgTenj0
Pemandangan tersebut membuat keempat santri ponpes Al-tauhid menjadi gerasa-gerusu. Doni menaikan satu kakinya ke salah satu cabang pohon jambu yang lebih tinggi, agar leluasa mengintip Ustadza Risty mandi.23290Please respect copyright.PENANA21klq6QVP7
23290Please respect copyright.PENANANae7VOXF6B
Setelah puas, Ustadza Risty mulai mengguyur tubuhnya dengan menggunakan gayung.23290Please respect copyright.PENANA8F4gSU1vKt
23290Please respect copyright.PENANAfQg0sk7UjQ
Tiba-tiba...23290Please respect copyright.PENANAd1mmqmcoWv
23290Please respect copyright.PENANAaEZ3KuZHbD
Kreaaak... Kraaaaak... Kraaak...23290Please respect copyright.PENANA3YPkEPLNUN
23290Please respect copyright.PENANAluYyS1tl9R
Mereka berempat saling pandang, sedetik kemudian Bruaaaakk... dahan pohon yang menopang kaki mereka tidak kuat menahan berat badan tubuh mereka, tanpa bisa berbuat apa-apa mereka jatuh bersamaan menghujam tanah cukup keras.23290Please respect copyright.PENANARRfrtK99mr
23290Please respect copyright.PENANAYGkYvbuwEY
"Anjiiiing!" Pekik Doni.23290Please respect copyright.PENANAmPFRlkBmVo
23290Please respect copyright.PENANAHrr5XoCYG2
Rayhan dengan setengah melompat menggapai dahan yang lebih tinggi, hingga ia selamat. Sementara ketiga temannya yang jatuh ke tanah merintih kesakitan.23290Please respect copyright.PENANAPKPVMRDmvl
23290Please respect copyright.PENANAFuxlNkrnKH
Dan pada saat bersamaan, mendengar suara ribut di luar membuat Ustadza Risty melihat ke atas, dan mendapatkan Rayhan yang tengah bergantung di dahan pohon jambu. Mata indahnya membeliak menyadari kalau salah satu muridnya tengah mengintipnya mandi.23290Please respect copyright.PENANAiFVaKx0fvx
23290Please respect copyright.PENANAA9aKooVCib
Saat Rayhan kembali melihat ke dalam kamar mandi, mereka berdua sempat beradu tatapan.23290Please respect copyright.PENANAbs84wB3rA8
23290Please respect copyright.PENANA5o2GsjGBN9
Kretaaaak....23290Please respect copyright.PENANATL1EZmp013
23290Please respect copyright.PENANAsZzAYAwFX4
"Anjiiiing..." Geram Rayhan, ketika menyadari kalau dahan pohon yang ia gantungi patah.23290Please respect copyright.PENANADNrE6AttjY
23290Please respect copyright.PENANAUvLVPQuOfh
Tubuh Rayhan ikut terjatuh menyusul teman-teman nya yang lebih dulu terjatuh dari atas pohon.23290Please respect copyright.PENANAI4p2zMyrWt
23290Please respect copyright.PENANArjfcdbTFdS
"Siapa itu?" Panggil Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAeQSdYbpekA
23290Please respect copyright.PENANAhTnHoU4WnL
Mereka berempat saling pandang. "Kita ketahuan, kabuuur..." Ujar Nico dengan cepat bangkit dan berlari sempoyongan, melupakan rasa sakit di tubuhnya setelah terjatuh dari jarak hampir dua meter.23290Please respect copyright.PENANAOHz9n9dd9H
23290Please respect copyright.PENANAfpgigp79E1
Tanpa di komando, yang lain ikut berlari mengejar Nico. Menerobos ilalang dan ranting-ranting pohon yang menghalangi jalan mereka. Berulang kali mereka terjatuh, tapi kembali bangun dan berlari menjauh dari rumah Ustadza Risty, hingga akhirnya mereka tiba di jalan besar.23290Please respect copyright.PENANAiuANKdoNr3
23290Please respect copyright.PENANAQhMYRTAVXv
Sejenak mereka berempat mengatur nafas mereka yang memburu, mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Mereka kembali saling pandang.23290Please respect copyright.PENANADyffbZEBZY
23290Please respect copyright.PENANAz6s8jQrwfX
"Hahahaha...." Tawa mereka bersamaan.23290Please respect copyright.PENANAnedAOSsH40
23290Please respect copyright.PENANAZoJN1PcRrp
*****23290Please respect copyright.PENANAHp36hQxXc0
23290Please respect copyright.PENANA8UFRe0yeNP
Teng... Teng... Teng...23290Please respect copyright.PENANAyMAs0H6kFB
Lonceng tanda berakhirnya istirahat kedua berbunyi nyaring, membuat para santri Al-tauhid berbondong-bondong masuk ke kelas mereka masing-masing. Azril, Rayhan, Doni, dan Nico telah duduk di kursi mereka, sembari menunggu Ustadza Risty masuk ke kelas mereka.23290Please respect copyright.PENANAiRvsKUiYaA
23290Please respect copyright.PENANAeeTX2yxiVo
Alhasil, Ustadza Risty menjadi perbincangan hangat diantara mereka berempat.23290Please respect copyright.PENANAPODJ93kHJt
23290Please respect copyright.PENANAt2GDoVV0R2
Bruaaaakk...23290Please respect copyright.PENANAfeSPzH4RJj
23290Please respect copyright.PENANAqB1MwjbIcO
Seseorang menggebrak meja Rayhan membuat mereka berempat kaget bukan main, karena tiba-tiba seseorang menghampiri mereka berempat.23290Please respect copyright.PENANAhy7L7XZRWh
23290Please respect copyright.PENANAJzAKLgGAIH
"Lo cari masalah sama gue?" Hamka menatap Rayhan tajam.23290Please respect copyright.PENANADPmqwJjmhf
23290Please respect copyright.PENANA444gWYHHya
Rayhan mendesah pelan. "Tenang bos, ada masalah apa ini?" Tanya Rayhan berusaha tetap kalem, walaupun emosinya sudah di ubun-ubun.23290Please respect copyright.PENANAguTGxR5hnk
23290Please respect copyright.PENANAujvXtUSgB1
"Lo gak tau masalahnya apa? KEMARIN LO UDAH MUKULIN KEDUA ANAK BUA GUE BANGSAT." Teriak Hamka keras, membuat suasana kelas yang tadinya ramai kini mendadak sunyi dan mencekam.23290Please respect copyright.PENANAlK7guM0Gp3
23290Please respect copyright.PENANAYc44ZKD4Mi
Doni dan Nico sudah bersiap menyerang Hamka kalau anak itu berani menyentuh Rayhan.23290Please respect copyright.PENANAFgDc35bsnA
23290Please respect copyright.PENANAequ63QU4n1
"Oh... Jadi itu anak buah Lo! Bilang sama mereka, jangan ganggu sahabat gue lagi, atau...." Rayhan tidak melanjutkan kalimatnya, ia hanya menatap sembari mendongakkan wajahnya dengan ekspresi menantang. Sikap Rayhan, membuat Hamka semakin murka.23290Please respect copyright.PENANAiEs6QPqIBC
23290Please respect copyright.PENANAuJZelPHrpf
"Bangsat."23290Please respect copyright.PENANAeEr2EDwppq
23290Please respect copyright.PENANATjsJxFFf9n
Syuuuttttt....23290Please respect copyright.PENANAGfqZ33mH8i
23290Please respect copyright.PENANASwRgLXK71i
Tangan Kanan Hamka hendak memukul wajah Rayhan. Tapi reflek Rayhan sangat cepat hingga pukulannya mengenai sandaran kursi Rayhan. Dengan satu terjangan, tubuh Hamka terdorong kebelakang hingga menabrak meja yang ada di belakangnya.23290Please respect copyright.PENANAyyEeybOMYQ
23290Please respect copyright.PENANAYaUfB0UCdN
Braaakkk....23290Please respect copyright.PENANArkearGeeO1
23290Please respect copyright.PENANAjgzyuT5MbV
Rayhan segera berdiri dan di susul oleh Doni maupun Nico. Di bantu oleh kedua temannya Hamka kembali berdiri, Hamka mengibaskan tangannya hingga kedua tangan temannya yang tengah memeganginya terlepas.23290Please respect copyright.PENANAIfbQ8G4iPD
23290Please respect copyright.PENANAgDf44aEcVE
"Kalau Lo mau berantem, jangan di sini." Ujar Rayhan pelan tapi tajam bagaikan mata pisau.23290Please respect copyright.PENANAKhsWIYFY8j
23290Please respect copyright.PENANAMvqACyGNjR
Hamka menyeringai. "Gue tunggu Lo lusa habis jumad di lapangan dekat danau." Ujar Hamka, matanya memerah menahan ledakan amarahnya.23290Please respect copyright.PENANAXofGapeYCp
23290Please respect copyright.PENANADLWyybXEQo
"Tapi dengan satu syarat. Kalau Lo kalah, jangan perna mengusik Azril lagi."23290Please respect copyright.PENANAOD86E80hgU
23290Please respect copyright.PENANAOfL4irrd3V
"Deal." Ujar Hamka.23290Please respect copyright.PENANA7jkCopRnMc
23290Please respect copyright.PENANAmQK8VvydpI
Dia berjalan keluar kelas Rayhan sembari menabrak beberapa orang yang menghalangi jalannya.23290Please respect copyright.PENANADazSiPxqAn
23290Please respect copyright.PENANAMx5H7PdTyW
Selepas kepergian Hamka, Doni dan Nico terduduk lemas di kursi mereka. Beberapa kali Nico mengusap wajahnya yang bermandikan keringat sanking tegangnya.23290Please respect copyright.PENANAILgkZXMwZS
23290Please respect copyright.PENANAaR2S90dZxM
"Lo tau dia siapa?" Tanya Doni.23290Please respect copyright.PENANAKaWn4mFrt3
23290Please respect copyright.PENANA1gOMTnYA8l
Rayhan ikut duduk di kursinya. "Tau, dia anak kelas sebelah namanya Hamka." Jawab Rayhan singkat.23290Please respect copyright.PENANAakVlViZW2j
23290Please respect copyright.PENANAXZ3sdK9ZfS
"Anjing...." Umpat Nico. "Dia itu jagoan dari asrama Hamza! Lo sadar gak si, kalau elo itu salah nantang orang." Ucap Nico berapi-api, ia tampak kesal terhadap sahabatnya yang telah mencari gara-gara dengan orang yang tidak tepat.23290Please respect copyright.PENANADHY2NgBgLt
23290Please respect copyright.PENANAEaPt34Zr4R
"Lo ada masalah apa sama Hamka?" Tanya Doni lebih kalem.23290Please respect copyright.PENANA9HlflozhVw
23290Please respect copyright.PENANAxzTt3DWRIV
Rayhan mendesah pelan, ia hendak menjawab pertanyaan Doni, tapi di potong oleh Azril. "Gue yang salah, Rayhan hanya ngebelain gue." Ujar Azril tak bersemangat, ia merasa bersalah, karena dirinya Rayhan terlibat masalah dengan Hamka.23290Please respect copyright.PENANAFc0t5hO6qv
23290Please respect copyright.PENANAAKf3g2lDYo
"Mereka yang salah bukan Lo." Lirih Rayhan.23290Please respect copyright.PENANA41AMEDKglv
23290Please respect copyright.PENANA9EO30oQ6nK
"Ini apaan si, pake saling salah segala, emang ada masalah apa si." Ujar Nico yang semakin kesal.23290Please respect copyright.PENANAr3AEEf4NZk
23290Please respect copyright.PENANAAnSfJ7DWwr
Doni menepuk pundak Nico. "Lo bisa lebih santai kan?" Ucap Doni pelan, tapi aura yang ia keluarkan sangat mengerikan, membuat bulu kuduk Nico berdiri.23290Please respect copyright.PENANAWoRWAmlS4D
23290Please respect copyright.PENANAeMYBfwXWib
"Sory..." Ujar Nico meredah.23290Please respect copyright.PENANA4d7H7zB3qv
23290Please respect copyright.PENANACuLj0g8uGA
"Jadi gini, kemarin Juned dan Robby malakin Azril, karena gak terima jadi gue hajar. Dan gue yakin, kalian berdua kalau berada di posisi gue juga pasti melakukan hal yang sama." Jawab Rayhan, sembari merangkul pundak Azril yang hanya diam saja karena merasa bersalah.23290Please respect copyright.PENANA11C0joMK8k
23290Please respect copyright.PENANALRmKheW8t2
Nico mendengus kesal. "Bangsat mereka berdua." Umpat Nico yang tampak kesal.23290Please respect copyright.PENANAAXcY6dEDBX
23290Please respect copyright.PENANAUy1CoimZ4w
"Apa yang Lo lakukan itu sudah benar." Kata Doni tersenyum bangga dengan apa yang di lakukan Rayhan, berani mengambil resiko demi sahabatnya.23290Please respect copyright.PENANAQkUcFaUezW
23290Please respect copyright.PENANAVfWi97mzUS
"Masalah Hamka gimana?" Tanya Azril yang sedari tadi diam.23290Please respect copyright.PENANA7gebZGNs3g
23290Please respect copyright.PENANAui4dbLhT4I
"Bagaimanapun juga Hamka bukan sosok orang sembarangan, dia tidak mungkin menjadi jagoan di asrama Hamza kalau dia lemah." Tutur Nico.23290Please respect copyright.PENANANllQUmh2yh
23290Please respect copyright.PENANALYCPt1XBg3
"Selain itu yang gue takutkan ia akan main keroyokan, seperti yang dia lakukan kepada Dedy." Ucap Nico.23290Please respect copyright.PENANAkYZdRwWD8g
23290Please respect copyright.PENANApNkouJXLRL
Rayhan agak kaget mendengarnya. "Dedy pernah lawan Hamka? Siapa yang menang?" Tanya Rayhan penasaran.23290Please respect copyright.PENANAmD50ROqBVj
23290Please respect copyright.PENANALVASng5g28
"Tentu saja Dedy, bahkan sekarang asrama Kholid yang di pimpin Dedy menjadi asrama yang paling kuat di pesantren kita. Dia tidak terkalahkan." Jawab Nico, tubuhnya merinding mengingat cara Dedy memukul lawan-lawannya. Sejenak ia teringat dengan kejadian kemarin ketika mereka hampir terlibat perkelahian dengan Dedy dkk.23290Please respect copyright.PENANAGOj94aKemI
23290Please respect copyright.PENANALcWtSFDRoi
"Tadi kata Lo Dedy di keroyok?"23290Please respect copyright.PENANA7iYGmCIeYj
23290Please respect copyright.PENANANg5BKCTDWy
"Dedy memang di keroyok, tapi teman-teman asrama Dedy balik meyerang mereka, dan berhasil mengalahkan Hamka dan seluruh asrama Hamza, bahkan sampe ke santri pengabdian yang ada di asrama Hamza." Jelas Doni, ia terlihat biasa-biasa saja.23290Please respect copyright.PENANAwgmcBUEz6o
23290Please respect copyright.PENANAiNC51iq0OL
"Habislah kita." Keluh Azril.23290Please respect copyright.PENANADo716SOCRs
23290Please respect copyright.PENANA66EEcFcWZI
"Hamka cuman ada masalah sama gue, kita berharap saja dia main adil, satu lawan satu sama gue." Ujar Rayhan, menenangkan Azril yang tampak pucat.23290Please respect copyright.PENANAfzGKJgviZz
23290Please respect copyright.PENANARCIEj6tnmt
"Gue akan ajak anak-anak dari asrama gue." Ujar Doni.23290Please respect copyright.PENANAEV6yuYUp9f
23290Please respect copyright.PENANA2c5FDt5Q2w
Nico melihat Doni. "Apa mungkin Heru mau bantuin Lo?" Ujar Doni pesimis.23290Please respect copyright.PENANAJf9bk959dZ
23290Please respect copyright.PENANAb7WFA0Dx39
"Kalau dia tidak mau, ini gue yang bicara." Doni mengepalkan tinjunya di hadapan teman-temannya.23290Please respect copyright.PENANAl2s9R95yYI
23290Please respect copyright.PENANAcyuJGE2BWS
Plok... Plok... Plok...23290Please respect copyright.PENANAam3ceQSwSU
23290Please respect copyright.PENANAkvBmKwCSB6
Nico bertepuk tangan. "Akhirnya teman gue mau juga menguasai asrama Al Fatih. Gue dukung Lo sob." Ujar Nico bersemangat. Dulu ia sempat berambisi merebut kekuasaan asrama Al Fatih, tapi kalah dari Heru. Berbeda dengan Doni yang sama sekali tidak tertarik untuk merebutkan orang nomor satu di asrama Al Fati.23290Please respect copyright.PENANAXNZ1jTkCUz
23290Please respect copyright.PENANAiYGCtTK0PE
Obrolan seru mereka harus terputus ketika seorang Ustadza yang mengajar hari ini masuk ke kelas mereka.23290Please respect copyright.PENANAFKpsQdjosK
23290Please respect copyright.PENANAMvz59YmzE6
*****23290Please respect copyright.PENANAzpOefONp9I
23290Please respect copyright.PENANAxDxvle8KoP
Rayhan, Doni, Nico, dan Azril tampak pucat pasi selama proses ngajar mengajar bersama Ustadza Risty. Terutama Rayhan, ia masih ingat jelas kalau Ustadza Risty sempat melihat keberadaannya ketika bergantungan di dahan pohon jambu belakang rumah Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAiFOZtRlNJl
23290Please respect copyright.PENANAK5Rru26Fl6
Tetapi selama proses mengajar, Ustadza Risty terlihat biasa-biasa saja, tidak ada hal yang aneh dari cara Ustadza Risty mengajar mereka.23290Please respect copyright.PENANAP69YKmSveR
23290Please respect copyright.PENANACHDoZm4X68
"Hari ini kita akan membahas tentang salah satu dosa besar. Siapa yang bisa menebaknya." Unjuk Ustadza Risty kepada murid-muridnya.23290Please respect copyright.PENANAN0lsmlfvRX
23290Please respect copyright.PENANA508g8b2Nlu
"Menyembah berhala."23290Please respect copyright.PENANAf9OBmlkLe0
23290Please respect copyright.PENANAFvS14sI4Mr
"Musrik."23290Please respect copyright.PENANAEzyemGarSR
23290Please respect copyright.PENANAHsOb4T3eLt
"Maling."23290Please respect copyright.PENANAFkoXkFYe08
23290Please respect copyright.PENANAgbrVDY1QFj
"ZINA."23290Please respect copyright.PENANAZKw5um0138
23290Please respect copyright.PENANAOuhysHRlIm
Deg...23290Please respect copyright.PENANAXlmuUkiSWG
23290Please respect copyright.PENANA4ZNJZyeLD9
Mata Ustadza Risty melirik kearah Rayhan yang baru saja menyebutkan salah satu dosa besar yang di lakukan manusia di dunia ini. Yaitu Zina. Hari ini, Ustadza Risty akan membahas tentang zina yang akhir-akhir ini merajalelah di kalangan anak remaja pada umumnya.23290Please respect copyright.PENANAqA7owgDrvT
23290Please respect copyright.PENANA6QgpHkKevM
Tapi entah kenapa ketika kalimat itu keluar dari Rayhan, Risty merasa tubuhnya gemetar, ada sesuatu yang aneh yang membuncah di hati Risty.23290Please respect copyright.PENANAdTCuej43ix
23290Please respect copyright.PENANAMVUwnpssdz
Masih ingat jelas mata pemuda itu ketika menatapnya dalam keadaan telanjang. Tatapan yang tajam, seakan pemuda itu mengisyaratkan kalau pemuda itu menginginkan dirinya. Tentu saja ia sangat marah, tapi anehnya ia tidak bisa mengekspresikan kemarahannya kepada Rayhan.23290Please respect copyright.PENANAbYQjA6iMjo
23290Please respect copyright.PENANAd2vDV9Eml2
"Benar... Ustadza hari ini akan membahas tentang zina. Apa itu zina?" Ujar Ustadza Risty sembari menuliskannya di papan tulis. "Pengertian zina, macam-macam zina, dampak zina, dan hukum zina." Lanjut Ustadza Risty, sementara dari belakang Rayhan menatap nanar kearah Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAFpPQbb5Hrk
23290Please respect copyright.PENANAeTYMc8yZFU
"Kita mulai dari pengertian zina. Ada yang tau?" Ustadza Risty melihat satu persatu kearah muridnya. Dan ia melihat Rayhan mengangkat tangannya. "Iya Ray, coba kamu jelaskan." Walaupun ia tersenyum tapi hatinya bergejolak.23290Please respect copyright.PENANAFhexX6QJWo
23290Please respect copyright.PENANAMmELC9MbQT
Rayhan berdiri. "Zina adalah perbuatan bersanggama antara laki-laki dan perempuan yang tidak terikat oleh hubungan pernikahan atau perkawinan. Secara umum, zina bukan hanya di saat manusia telah melakukan hubungan seksual, tapi segala aktivitas-aktivitas seksual yang dapat merusak kehormatan manusia termasuk dikategorikan zina." Ucap Rayhan lantang tanpa gagu.23290Please respect copyright.PENANAllvSg2SDYC
23290Please respect copyright.PENANAMNH1nmS1Gz
"Benar sekali! Zina tidak selalu berhubungan dengan bersenggama." Ujar Ustadza Risty. "Segala bentuk seksualitas bisa masuk dalam katagori zina, seperti onani, menonton video porno, terangsang melihat lawan jenis dan..." Ustadz Risty menatap Rayhan. "Mengintip." Tutur Ustadza Risty pelan, tapi bisa di dengar jelas oleh Rayhan.23290Please respect copyright.PENANABhvrhA4tPa
23290Please respect copyright.PENANAn8Yny91vAa
Pemuda itu menelan air liurnya, wajah tampak pucat pasi. Kini ia semakin yakin kalau aksinya tadi pagi telah ketahuan. Berulang kali Rayhan mengusap keringat di wajahnya yang sebesar biji jagung, sanking tegangnya.23290Please respect copyright.PENANAQYs1d7SoA1
23290Please respect copyright.PENANAvHCwaWQ4Hf
Ustadza Risty kembali melanjutkan penjelasannya tentang zina, baik itu pengertian zina, akibat buruk dari perbuatan zina dan jenis-jenis zina yang sering di lakukan tanpa di sadari. Tak lupa Ustadza Risty juga memberi tau tentang hukum zina dan dalil-dalil yang mendukung tentang perzinahan.23290Please respect copyright.PENANAKvF7A6oyHk
23290Please respect copyright.PENANALEr5Vvubdj
Ia juga memberikan tips untuk murid-murid nya bagaimana cara menghindari zina, dan secara tidak langsung ia menyentil Rayhan yang kini lebih banyak diam.23290Please respect copyright.PENANARt2tJPtsMs
23290Please respect copyright.PENANASoqfTcSaJM
Tidak terasa waktu berjalan cepat, walaupun Rayhan merasa waktu berjalan sangat lambat ketika Ustadza Risty menjelaskan tentang zina. Ada rasa takut yang luar biasa di rasakan Rayhan, tapi rasa takut tersebut malah membuat adrenalin Rayhan terpacu menanti apa yang akan di lakukan Ustadza Risty kepada dirinya.23290Please respect copyright.PENANAzJrnOzoWdi
23290Please respect copyright.PENANAdJBLabe0es
"Baiklah anak-anak, bab zina untuk hari ini, Ustadz rasa sudah cukup. Kita tutup pelajaran hari ini dengan melapaskan alhamdalah."23290Please respect copyright.PENANAFJtYs5RHgC
23290Please respect copyright.PENANAxuHuZBYhGF
"Alhamdulillah hirobbilalamin."23290Please respect copyright.PENANAuHOaCch017
23290Please respect copyright.PENANAcbBAiZ2Jbx
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatu." Ucap Ustadza Risty yang di jawab serentak oleh murid-muridnya. "Oh ya, Rayhan nanti sore kamu ke rumah Ustadza." Ustadza menatap Rayhan sebentar kemudian berlalu pergi.23290Please respect copyright.PENANAg9IV7GTkVM
23290Please respect copyright.PENANAquZncYcb1d
"Tamat Ray!" Celetuk Nico.23290Please respect copyright.PENANAeZuG80VnJO
23290Please respect copyright.PENANAQr98D7bPHA
Rayhan mendesah pelan sembari membereskan barang-barang miliknya ke dalam tas.23290Please respect copyright.PENANA1tPRoCVLfH
23290Please respect copyright.PENANAxuaUOjmoKF
*****23290Please respect copyright.PENANAp9Pf6WbN6l
23290Please respect copyright.PENANAdFKXhCgVNY
23290Please respect copyright.PENANApTUmlLR9fj
23290Please respect copyright.PENANAwaVsmntSSt
Di ruangan berbeda...23290Please respect copyright.PENANAWei5tOBOSq
23290Please respect copyright.PENANA1vsoKHjLsq
Ketika seluruh santri berhamburan keluar kelas ketika mendengar suara lonceng tanda berakhirnya sekolah, tidak dengan gadis cantik bernama Fei, berusia 18 tahun. Ia tertahan di dalam kelas bersama seorang Ustadzah yang di kenal killer di pesantren karena sikap tegasnya.23290Please respect copyright.PENANAWt5miocGES
23290Please respect copyright.PENANAEhjlWho4YU
Ia berdiri di depan kelas tidak jauh dari kursi sang Ustadza, sementara bibirnya komat Kamit menghafal pelajaran mahfuzod yang di ajarkan oleh Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANAGktOPEkBmH
23290Please respect copyright.PENANAQDbM0XK9zv
"Gimana udah hafal?" Tanya Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANAO0hn37DaHl
23290Please respect copyright.PENANAz9Q0hhHeno
Fei tertunduk, kedua kakinya gemetar entah karena rasa takut berlebih, atau di karenakan kakinya kesemutan karena terlalu lama berdiri. "Be-be-belum Ustadza." Jawab Fei yang terlihat sangat gugup, ia tidak berani memandang Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANAGl97hwsIGY
23290Please respect copyright.PENANAsBxG11uvg5
"Kenapa kamu tidak hafal." Ustadza Wanda berdiri dari kursinya.23290Please respect copyright.PENANAu1g0fhE0zn
23290Please respect copyright.PENANAHGWvhHhouO
Ia merangkul pundak muridnya yang masih berdiri kaku di depan kelas. "Ana lupa kalau ada hafalan Ustadza." Tubuhnya merinding ketika Ustadza Wanda membelai punggungnya.23290Please respect copyright.PENANA8YA45cowKt
23290Please respect copyright.PENANAhmCqYTxWkA
"Alasan kamu, bilang aja males." Jari lentik Ustadza Wanda turun menuju pinggangnya.23290Please respect copyright.PENANAx7jyZ1dDbX
23290Please respect copyright.PENANAjyvzXhJ1ux
Bulu kuduk Fei rasanya berdiri ketika ia merasakan ada belaian lembut di bongkahan pantatnya. "Hehehe... Iya Ustadza." Jawab Fei yang kini terlihat mulai rileks, instingnya berkata kalau Ustadza Wanda tidak akan memberikannya sebuah hukuman yang berat.23290Please respect copyright.PENANAtBejBoWFSp
23290Please respect copyright.PENANAwxtHYjJXYJ
Gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang lesbi memang sudah tersebar di kalangan para santri, hanya saja, tidak semua santri yang mengetahui kebenaran sosok Ustadza Wanda yang di kenal sangat tegas.23290Please respect copyright.PENANAYqJrPSzeOD
23290Please respect copyright.PENANAtOY6wp4BLY
Tapi hari ini, gosip tentang Ustadza Wanda yang seorang LGBT memang benar adanya.23290Please respect copyright.PENANAQ0FHtbo0mN
23290Please respect copyright.PENANAcYR3DgMLZB
Fei kini menyaksikan sendiri kalau Ustadza Wanda memang seorang lesbi. Tetapi walaupun begitu Fey tidak perduli, baginya yang terpenting selamat dari hukuman Ustadza Wanda, walaupun itu artinya ia harus telah di jamah oleh Ustadza Wanda kepada dirinya.23290Please respect copyright.PENANA8xRO9gDwM3
23290Please respect copyright.PENANAsYIO2OMQHu
"Ngaku sekarang kan." Ucap Ustadza Wanda berbarengan dengan mencolek selangkangan muridnya.23290Please respect copyright.PENANArOyhIpwaVT
23290Please respect copyright.PENANAhntwjG8NyQ
"Maaf ya Ustadza!" Melas Fei.23290Please respect copyright.PENANAtVHKeBmjT1
23290Please respect copyright.PENANApCYPfQCfyH
Ia memasang wajah imut yang membuat Ustadza gemas. Alhasil Ustadza Wanda mencubit pipi Fei yang agak tembem.23290Please respect copyright.PENANADOTLCK4zo1
23290Please respect copyright.PENANAK0ltFog0tl
Kemudian ia meminta Fei duduk di kursi bagian pojok belakang, kemudian Ustadza Wanda duduk di samping muridnya dan meminta muridnya untuk kembali menghafal, dia mengancam tidak akan mengizinkan muridnya pulang kalau Fei tetap bisa menghafalnya.23290Please respect copyright.PENANAI3stNSwA02
23290Please respect copyright.PENANAv48MzUctCr
Selagi Fei mengulang hafalan, Ustadza Wanda kembali merangsang muridnya. Ia meletakan tangan diatas paha muridnya sembari mengelusnya.23290Please respect copyright.PENANAq7iJNtOVG7
23290Please respect copyright.PENANAZiJG6hG0fn
Fei sempat melirik kearah Ustadza Wanda sembari menggigit bibir merahnya. Jujur ia mulai terangsang, tubuhnya seakan kesemutan dan bibir vaginanya di rasakan berdenyut-denyut bagaikan detak nadi.23290Please respect copyright.PENANAhtjsREqNvq
23290Please respect copyright.PENANA2BbfdUD2op
"Kamu tuh sebenarnya cantik, tapi sayang kamu tuh males." Ucap Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANAGExDq03FsY
23290Please respect copyright.PENANAgOme1ageEY
Fei terdiam mendengarnya, ia membiarkan rok hijau yang di kenakannya di singkap keatas. Fei sedikit tenang karena ia memakai dalaman piyama. Kemudian ia kembali merasakan pijitan di selangkangannya. Mata Fei sayu menatap Ustadza Wanda yang tengah tersenyum kepadanya.23290Please respect copyright.PENANAfD6I37x6Cm
23290Please respect copyright.PENANAMLxnw3yoUy
Tangan Wanda turun ke lengan muridnya, lalu menyusup diantara ketiak muridnya, menyentuh payudara Fey yang membulat sempurna.23290Please respect copyright.PENANAUMPwvpDygj
23290Please respect copyright.PENANAyU9XcRw31O
"Eenghkk..." Desah Fei.23290Please respect copyright.PENANA5GhxEWDddV
23290Please respect copyright.PENANAJYhCMCxMzs
Remasan-remasan kecil telapak tangan Wanda membelai payudara Fei. Sementara di bawah sama jarinya memijit selangkangan muridnya.23290Please respect copyright.PENANAteP00VcHU2
23290Please respect copyright.PENANAYhM6senJOs
Walaupun agak kecewa karena Fei memakai celana training, tetapi Wanda berusaha mengabaikan kekecewaan nya, dan fokus merangsang tubuh muridnya yang sepertinya makin hanyut akan sentuhannya. Jari Wanda naik keatas, ia menyusup kedalam celana tidur Fei.23290Please respect copyright.PENANAvVD38pMvjE
23290Please respect copyright.PENANAsru0eM9zaT
Reflek Fei menahan pergelangan tangan Gurunya, ia belum siap kalau harus sampai sejauh itu.23290Please respect copyright.PENANAGa8Y8OPZ22
23290Please respect copyright.PENANAG7Ooxusu6F
Tapi Wanda sudah berpengalaman menghadapi penolakan seperti yang di lakukan muridnya. Ia hanya perlu sedikit bersabar agar bisa menaklukkan muridnya.23290Please respect copyright.PENANAUEUiPiO159
23290Please respect copyright.PENANAJZ3wE2d7qc
"Sekarang kamu boleh pulang, tapi nanti malam kamu ke kamar Ustadza." Perintah Wanda, ia segera menarik diri dari muridnya. Bagianya saat ini sudah lebih cukup.23290Please respect copyright.PENANAOsB1xj5DTd
23290Please respect copyright.PENANABDYXS3bpaV
Fei terdiam di tempatnya, dengan perasaan berkecamuk saat ini. Ia sendiri merasa sangat normal, tapi entah kenapa ia sangat terangsang ketika Ustadza Wanda menyentuhnya. Bahkan seandainya saja Ustadza Wanda mau sedikit memaksanya, mungkin ia akan membiarkan jari-jari Ustadza Wanda bermain dengan selangkangannya.23290Please respect copyright.PENANAmffmQrZPxR
23290Please respect copyright.PENANAZgzHcdh39G
Ada rasa penyesalan di dalam diri Fei ketika melihat sosok Ustadza Wanda yang menghilang di balik pintu kelasnya. Tapi kekecewaan nya memudar mengingat nanti malam ia akan kembali menghadap Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANAoAMPKhWHoS
23290Please respect copyright.PENANAc4wdYEsc53
Entah apa yang akan terjadi nanti malam, yang pasti saat ini ia sangat tegang menanti pertemuannya dengan Ustadza Wanda.23290Please respect copyright.PENANASoKQEmxH9O
23290Please respect copyright.PENANABd5qj4jbQQ
*****23290Please respect copyright.PENANANlt2zXKfzv
23290Please respect copyright.PENANAYKKRDdvP5B
23290Please respect copyright.PENANAqCX5qRPVd2
23290Please respect copyright.PENANAMg1Dw2jGxk
23290Please respect copyright.PENANAV5MbJyRB4s
"Kak, aku keluar dulu ya." Rayhan mencomot kue kering yang baru saja di angkat dari oven. Ia buru-buru meninggalkan dapur sebelum Kakaknya menyadari kalau kue nya baru saja hilang satu.23290Please respect copyright.PENANA5rbudgXtWY
23290Please respect copyright.PENANAHFkGnHEHic
"Mau kemana kamu Dek?"23290Please respect copyright.PENANAitSUsoIf0j
23290Please respect copyright.PENANAiu5sfozTIH
Rayhan menatap Kakaknya yang berada di balik pemisah dapur. "Mau main bola, seperti biasa Kak." Ujar Rayhan, sembari mengenakan sandal Eiger miliknya.23290Please respect copyright.PENANADafSaiiDRp
23290Please respect copyright.PENANAG3Q068YikP
"Pulangnya jangan terlalu sore." Teriak Zaskia dari dapur.23290Please respect copyright.PENANArbhdbW8NMC
23290Please respect copyright.PENANAQGwSjcBfgS
"Iya Kak! Assalamualaikum..." Rayhan melambaikan tangannya kearah Zaskia.23290Please respect copyright.PENANAGgxQ8wQdJi
23290Please respect copyright.PENANAhM9EJbLLMm
"Waalaikumsalam."23290Please respect copyright.PENANAlh7JGhrTYY
23290Please respect copyright.PENANAsC4njPPkob
Rayhan bergegas berjalan menuju kediaman Ustadza Risty. Selama di perjalanan Rayhan terus berfikir bagaimana cara memberi alasan kepada Ustadza Risty, agar ia tidak mengadukan perbuatannya kepada Kakaknya Zaskia. Dan akan lebih bahaya lagi kalau Ustadza Risty membawa kasusnya ke mahkamah pesantren, bisa-bisa ia akan di keluarkan dari pesantren, itu artinya Kak Zaskia akan sangat kecewa terhadap dirinya.23290Please respect copyright.PENANAzOdttgJqpH
23290Please respect copyright.PENANAWQo0cBF3VB
Tapi kalaupun Ustadza Risty berniat membawanya ke mahkamah pesantren, kenapa ia tidak langsung menyeretnya, bukankah itu lebih mudah?.23290Please respect copyright.PENANAnW9t7QLSHs
23290Please respect copyright.PENANA9o1r2MG8jB
Rayhan menggelengkan kepalanya, ia tidak ingin terlalu banyak berfikir. Masalah Hamka belum juga selesai, sekarang ia malah di hadapi sebuah masalah yang lebih pelik lagi, yang mengancam masa depannya di pesantren.23290Please respect copyright.PENANACfVx5dOThI
23290Please respect copyright.PENANAcVKwh0lcIu
Setibanya di rumah Ustadza Risty, suasana rumah Ustadza Risty terlihat sepi. Seakan tidak ada aktivitas di dalam rumah. Rayhan mendekati pintu rumah Ustadza Risty, dengan satu tarikan nafas, Rayhan hendak mengetuk daun pintu rumah Ustadza Risty. Tapi tiba-tiba...23290Please respect copyright.PENANAeqcAojUwZq
23290Please respect copyright.PENANAVSzNBNkhJC
Praaaang....23290Please respect copyright.PENANA4k3gRbNnVc
23290Please respect copyright.PENANAvQkI26pYax
Rayhan mendengar ada suara gaduh di dalam rumah Ustadza Risty. Kemudian terdengar suara teriakan Ustadza Risty dari dalam rumahnya.23290Please respect copyright.PENANASZyPPRf4ZX
23290Please respect copyright.PENANAVKXIVj9tKW
"Apa kurangnya aku Abi? Kenapa Abi mau nikah lagi." Isak tangis Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANALDZ20XeRM5
23290Please respect copyright.PENANA4hmKC4Gb36
"Apa Umi mau melawan perintah agama?"23290Please respect copyright.PENANAw4XrnivzQv
23290Please respect copyright.PENANAoGkUn9W44k
"Tapi Umi gak ridho Bi! Selama ini Umi sudah melakukan apapun yang Abi inginkan. Tapi kenapa Abi sekarang mau ninggalin Umi."23290Please respect copyright.PENANAXUtB9W1KNF
23290Please respect copyright.PENANAXsnmNrhdEJ
"Capek ngomong sama Umi."23290Please respect copyright.PENANA78zGZbQnnk
23290Please respect copyright.PENANApxVmLv53Rq
Rayhan tersentak kaget mendengar keributan yang ada di dalam rumah Ustadza Risty. Ketika ia mendengar langkah kaki yang menuju kearahnya, Rayhan segera bersembunyi di balik dinding samping rumah Ustadza Risty. Ia sempat melihat Ustad Fuad keluar dari rumah mereka.23290Please respect copyright.PENANAZvA3tjm2A1
23290Please respect copyright.PENANAhuaKPjKuEi
Dari wajahnya terlihat jelas kalau Ustad Fuad sangat emosi. Ia menghentakkan kakinya meninggalkan rumah mereka. Selepas kepergian Ustad Fuad, Rayhan keluar dari persembunyiannya.23290Please respect copyright.PENANAzI6nFPh1CR
23290Please respect copyright.PENANAJ2u6ybDXJp
Sejenak Rayhan menghela nafas. Sekarang ia di buat bingung, antara ingin tetap menghadap Ustadza Risty atau kembali pulang ke rumahnya, mengingat kondisi ustadzah Risty saat ini yang tengah bersedih.23290Please respect copyright.PENANAoE38rqvOia
23290Please respect copyright.PENANAvBBe0EYTQx
"Ray!"23290Please respect copyright.PENANAyCRP3CpGVK
23290Please respect copyright.PENANAww6D1kuJ98
Rayhan menoleh ke belakang. "Eh iya Ustadza." Jawab Rayhan tergagap saat melihat Ustadza Risty berdiri di ambang pintu sembari mengusap air matanya.23290Please respect copyright.PENANA0zTYUjEdLF
23290Please respect copyright.PENANAoYCsUv3ROL
"Ayo masuk." Perintahnya.23290Please respect copyright.PENANAprqmWeDIqJ
23290Please respect copyright.PENANAmDZYZuZtYW
Walaupun Rayhan merasa ini bukan waktu yang tepat ia menemui Ustadza Risty, tapi seruan Ustadza Risty tentu tak bisa ia abaikan. Toh kalau memang Ustadza Risty butuh waktu sendiri, rasanya tidak mungkin ia memintanya untuk masuk.23290Please respect copyright.PENANADhZ3SlPN6U
23290Please respect copyright.PENANA5Jaic35rMe
Rayhan duduk di sofa milik Ustadza Risty, sementara Ustadza Risty duduk di sampingnya.23290Please respect copyright.PENANA2ddJrq65ww
23290Please respect copyright.PENANAPBDWTb4Iia
"Ustadza!" Rayhan menyodorkan tisu.23290Please respect copyright.PENANAWectAJ11Qo
23290Please respect copyright.PENANABnZmlFu7ry
Ustadza Risty tersenyum tipis. "Terimakasih Ray!" Ia menyeka air matanya dengan tisu. Dari ekspresi wajahnya, Rayhan bisa merasakan kesedihan yang di rasakan ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANA3QaT9VCNFe
23290Please respect copyright.PENANAnkH3MgbrJi
"Kamu tadi denger Ustadza ribut sama Ustad Fuad?"23290Please respect copyright.PENANAOixYxXICGT
23290Please respect copyright.PENANAm4legktfuc
Rayhan menganggukkan kepalanya. "Iya, tapi tidak begitu jelas." Jawab Rayhan sedikit berbohong.23290Please respect copyright.PENANApcTcU2cHsZ
23290Please respect copyright.PENANAP4kAm0qvQ9
"Tolong jangan kasih tau siapa-siapa, apa yang kamu dengar barusan ya." Pinta Ustadza Risty, Rayhan menganggukkan kepalanya. Walaupun Ustadza Risty tidak memintanya, Rayhan akan tetap menjaga aib keluarga gurunya itu.23290Please respect copyright.PENANAjOBSC3IBVF
23290Please respect copyright.PENANAuGUEoBX7Mk
"Terimakasih ya Nak! Ustadza sangat malu kalau sampai ada orang lain yang tau." Aku Ustadza Risty.23290Please respect copyright.PENANAsXTMCtsam4
23290Please respect copyright.PENANAxmgMvWB3Cn
Rayhan tentu saja mengerti. "Rahasia Ustadza aman sama saya, hehehe..." Canda Rayhan sembari menepuk dadanya, tingkah konyol Rayhan, membuat Ustadza Risty tertawa.23290Please respect copyright.PENANA96UBvc7RUx
23290Please respect copyright.PENANATvSEeFlqTQ
"Bisa aja kamu Ray."23290Please respect copyright.PENANAWQ7XJ0Gkt7
23290Please respect copyright.PENANAyQHYG6A6qU
"Hehehe..."23290Please respect copyright.PENANAtLl76Fq3Fe
23290Please respect copyright.PENANALyptpQp4kT
Mereka terdiam sejenak, sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Rayhan sibuk memikirkan masalahnya karena ketahuan mengintip pagi tadi. Sementara Ustadza Risty memikirkan nasib keluarganya. Ia tentu tak ingin bercerai, tapi ia juga tidak ingin di madu oleh suaminya.23290Please respect copyright.PENANAtZBzjsM7gd
23290Please respect copyright.PENANAga5IeTDGA6
Ustadza Risty menghela nafas cukup keras, menyadarkan lamunan Rayhan.23290Please respect copyright.PENANArqac3XmVyO
23290Please respect copyright.PENANA3vGaV8VRZE
"Oh iya Ustadza! Ehmm... Soal Ustadza memanggil saya ke sini ada apa ya?" Tanya Rayhan, ia berharap apa yang ia duga salah, walaupun kemungkinan itu sangat kecil.23290Please respect copyright.PENANA29K4xY2W1X
23290Please respect copyright.PENANATeqGNttweD
Ustadza Risty mengangkat alisnya, sembari menatap Rayhan dengan tatapan menyelidik. "Yakin kamu gak tau? Apa pura-pura gak tau?" Selidik Ustadza Risty, Rayhan tersenyum kecut sembari menggaruk-garuk kepalanya.23290Please respect copyright.PENANAx3Yv2KhtIV
23290Please respect copyright.PENANAKIzq70sDjA
"Soal tadi pagi ya Ustadza."23290Please respect copyright.PENANAtDkjv9RBZ3
23290Please respect copyright.PENANAhlFZ6CwT9d
"Tuh tau..." Ujar Ustadza Risty yang terlihat lebih santai. "Sebenarnya Ustadza berencana ingin mengintrogasi kamu dan menghukum kamu seberat-beratnya. Tapi karena masalah tadi, lebih baik Ustadza tunda dulu." Ujar Risty, membawa kabar gembira bagi Rayhan.23290Please respect copyright.PENANARGVjVmnkUo
23290Please respect copyright.PENANAGMJnbcH3zg
"Alhamdulillah." Rayhan mengusap wajahnya penuh syukur.23290Please respect copyright.PENANAUGrUhRvJSI
23290Please respect copyright.PENANAjSOkM9sze3
"Jangan senang dulu, ini hanya sementara."23290Please respect copyright.PENANAeyPJMo61hK
23290Please respect copyright.PENANAyvJuSePtxS
Rayhan kembali tersenyum. "Gak apa-apa Ustadza! Setidaknya untuk saat ini saya aman. Hehehe...." Girang Rayhan, yang membuat Ustadza Risty tertawa makin keras.23290Please respect copyright.PENANAArSIusCvkU
23290Please respect copyright.PENANALWiAZhmpGu
"Ustadza kok jadi berubah pikiran ya." Risty mengetuk-ngetuk dagunya.23290Please respect copyright.PENANAjM4Ghsgd2b
23290Please respect copyright.PENANANFvedoRECi
Wajah Rayhan mendadak panik. "Ya... Jangan dong Ustadza!" Melas Rayhan. "Sembari menatap wajah cantik Ustadza Risty, yang membuat wajah Ustadza Risty merona merah.23290Please respect copyright.PENANA6QWN2x4qXC
23290Please respect copyright.PENANA5xDy4gsUN9
"Hihihi... Makanya jangan senang dulu." Goda Ustadza Risty. "Tapi terimakasih ya Ray! Karena kamu sekarang beban Ustadza jadi sedikit berkurang." Terang Ustadza Risty, sembari merapikan jilbab pashmina yang di kenakannya.23290Please respect copyright.PENANApZin9jXxdv
23290Please respect copyright.PENANA4g0OmXJWOM
"Saya siap kok jadi pendengar yang baik untuk Ustadza."23290Please respect copyright.PENANA9ATk0hSLZ4
23290Please respect copyright.PENANA3icrTq1zIE
Kening Ustadza Risty berkerut. "Curhat sama kamu maksudnya?" Tanya Ustadza Risty tak yakin, Rayhan menganggukkan kepalanya.23290Please respect copyright.PENANAEvPr9PFaNx
23290Please respect copyright.PENANAi98KcTqZ1k
"Ya mau sama siapa lagi? Bukannya Ustadza tidak mau orang lain tau masalah Ustafza? Satu-satunya orang yang bisa Ustadza ajak bicara ya cuma sama saya." Analogi yang di sampaikan Rayhan sangat tepat bagi Ustadza Risty, satu-satunya orang yang bisa di ajaknya berbagi hanya Rayhan.23290Please respect copyright.PENANAfQKTTDzLDL
23290Please respect copyright.PENANA01fYESiTb9
Tapi yang jadi masalah, apa pemuda itu mengerti dengan problematika rumah tangga yang di hadapinya saat ini? Mengingat Rayhan di matanya, hanyalah anak kemarin sore.23290Please respect copyright.PENANA5i0S8KkgSv
23290Please respect copyright.PENANA65yKDmolwk
*****23290Please respect copyright.PENANAGZzqktadqb
23290Please respect copyright.PENANArUpHdbS5eR
23290Please respect copyright.PENANAZFHtegQBZp
23290Please respect copyright.PENANAiopzzeeVY8
23290Please respect copyright.PENANAm037mC4KmC
23290Please respect copyright.PENANA9YHhdnhUAX
23290Please respect copyright.PENANAelvTNuVyQl
23290Please respect copyright.PENANAeAMq2Wdg3u
23290Please respect copyright.PENANARHeFWwEPFX
23290Please respect copyright.PENANAlZZYeUq7Qr
Suara adzan magrib berkumandang dari manara masjid yang tidak begitu jauh dari rumah Haja Laras. Wanita berparas cantik itu baru saja selesai mandi, tepatnya mandi wajib, setelah hampir tiga jam lamanya ia di perkosa oleh Daniel. Walaupun Laras ragu kalau dirinya masih pantas di sebut sebagai korban pemerkosaan oleh keponakan nya.23290Please respect copyright.PENANAQhVVdqIiUi
23290Please respect copyright.PENANAKwXbqTtHy0
Setibanya di dalam kamar, Laras berdiri di depan sebuah cermin besar, ia menatap dirinya yang kini berlumur dosa. Entah, apakah kubangan dosa yang ada di dalam dirinya masih bisa di bersihkan atau tidak.23290Please respect copyright.PENANAIro1zViaEo
23290Please respect copyright.PENANA5nSYVyxV2o
Laras menanggalkan handuknya, membiarkan tubuh telanjangnya yang sempurna. Sepasang payudaranya terlihat semakin ranum dan kencang semenjak di pegang Daniel. Sementara rambut kemaluannya terlihat semakin subur, karena ia tidak pernah lagi mencukurnya.23290Please respect copyright.PENANAHELlIMVBm0
23290Please respect copyright.PENANASF1fvJTho2
Sudah tidak terhitung berapa kali kontol jumbo Daniel menyeruak masuk ke dalam memeknya. Sudah tidak terhitung lagi berapa liter sperma Daniel bersemayam di dalam rahimnya.23290Please respect copyright.PENANAUGubRQl2fZ
23290Please respect copyright.PENANAIwBWdQ96KP
Sejauh ini Laras cukup bersyukur, karena ia tidak juga mengandung anak dari hubungan terlarang mereka berdua, mengingat ia tidak pernah lagi mengonsumsi pil KB yang biasa ia beli di apotik seperti yang di minta Daniel kepadanya.23290Please respect copyright.PENANAKOTQr1pKhe
23290Please respect copyright.PENANAQRS9Abfg3v
Ia segera mengambil satu stel pakaian dalam berwarna hitam, dan sebuah daster santai lengan panjang berwarna putih dengan motif bunga.23290Please respect copyright.PENANAYsWsOPQpgx
23290Please respect copyright.PENANA6BoJWHh9EW
Saat ia tengah memakai jilbab simple yang berbahan kaos, tanpa di sengaja ia melihat siluet bayangan seseorang yang menghilang dari depan pintu kamar tidurnya yang sedikit terbuka. Walaupun hanya beberapa detik, Laras yakin kalau seseorang baru saja mengintipnya.23290Please respect copyright.PENANA0axiY8AOwO
23290Please respect copyright.PENANAGnojGWwT96
Tapi siapa?23290Please respect copyright.PENANA0sA9Kcrwml
23290Please respect copyright.PENANAj8iwhnVeaO
Daniel? Tidak mungkin.... Kalau pemuda itu mau, ia hanya perlu masuk dan menyergapnya. Kemungkinan satu-satunya yang ada di benak Laras ada satu nama, yaitu Azril putranya.23290Please respect copyright.PENANAlC09hVPuVS
23290Please respect copyright.PENANAyanAhgguX4
Laras tersenyum misterius, ia meremas kedua tangannya sembari membayangkan hukuman apa yang pantas untuk putranya nanti. Dengan menghukum Azril, rasa kesalnya dengan Daniel bisa sedikit terobati.23290Please respect copyright.PENANAzARcbWHQqb
23290Please respect copyright.PENANAqoaeJHmUOf
***** 23290Please respect copyright.PENANAhayJn1z05A