Malam hari di sebuah asrama...22808Please respect copyright.PENANAsb83NFJPUR
22808Please respect copyright.PENANANufWnboRer
Kreaak...22808Please respect copyright.PENANAa8yrDTIsRF
22808Please respect copyright.PENANAdQ2VE2Tzu2
Semua orang yang ada di dalam ruangan langsung berdiri ketika seseorang tiba-tiba membuka pintu kamar mereka. Heru memicingkan matanya, menatap tak suka kearah pria yang dengan sangat berani masuk ke dalam kamar kekuasaannya tanpa permisi terlebih dahulu.22808Please respect copyright.PENANA2hIQdI0XB1
22808Please respect copyright.PENANARqFpaeMJ8x
Bagong langsung menghampiri anak tersebut sembari menarik kaos pemuda tersebut. "Eh anjing, siapa yang suruh Lo masuk bangsat." Umpat Bagong, tangan kanannya sudah terkepal dan siap memukulnya.22808Please respect copyright.PENANAWz2fxP7P4W
22808Please respect copyright.PENANA67Bevj85ip
"Santai bro, gue gak ada urusan sama Lo." Doni mengalihkan pandangannya ke Heru.22808Please respect copyright.PENANAq23pHoxUOz
22808Please respect copyright.PENANAzHMqsk47eE
Pemuda itu tersenyum tipis, sembari berdiri menghampiri Doni. "Lepasin." Heru menepuk lengan Bagong.22808Please respect copyright.PENANA92SGHxN8qp
22808Please respect copyright.PENANACN1r9pM5HP
"Anjing. Cuiiih..." Kesal Bagong.22808Please respect copyright.PENANAoIH81SV5MF
22808Please respect copyright.PENANAN0VcUaY8E2
"Ada apa Lo nyari gue?"22808Please respect copyright.PENANAJD70NeZzBI
22808Please respect copyright.PENANAqrJbfJQTB0
"Gue minta Lo ngerahin anak asrama kelapangan besok lusa! Teman gue ada ribut sama asrama Hamza." Jelas Doni yang memang tidak suka berbasa-basi.22808Please respect copyright.PENANA44nk6dXLXE
22808Please respect copyright.PENANAIS75oep2Tl
"Anjing ni bocah."Umpat Pandi emosi, sembari membuang puntung rokok kearah Doni.22808Please respect copyright.PENANA2xzKbEpnau
22808Please respect copyright.PENANAKLgT03QCbA
"Kalau gue gak mau?"22808Please respect copyright.PENANAif7gTP8adH
22808Please respect copyright.PENANAHXMGMVrjPN
Doni tersenyum sinis. "Gue kesini bukan untuk mendengar kata tidak." Doni menanggalkan kaosnya, memperlihatkan bentuk tubuhnya yang kotak-kotak. Di atas perutnya terlihat ada bekas luka yang cukup besar.22808Please respect copyright.PENANA18PVdbTNXz
22808Please respect copyright.PENANAxSmGtPj90R
Tentu saja Heru tidak bergidik melihat bekas luka di perut Doni. Yang ada adrenalin nya makin terpacu untuk menghadapi Doni. Apa lagi selama ini Doni di kenal anak yang tidak pernah terlibat perkelahian, bahkan beberapa kali ia mengalah ketika seseorang mencoba mengganggunya.22808Please respect copyright.PENANA5z4JxCumx1
22808Please respect copyright.PENANA7IAokEXZ7y
Diatas kertas jelas Heru yang menang, mengingat track record nya yang tidak terkalahkan di asrama al-Fatih.22808Please respect copyright.PENANA7iOoG7y0tZ
22808Please respect copyright.PENANAgl3hS6eq3T
"Lo taukan aturan mainnya?"22808Please respect copyright.PENANA4lBwjeYXq9
22808Please respect copyright.PENANAOg4gdgfhAk
Doni menganggukkan kepalanya. Tidak lama kemudian tiga orang pria dewasa masuk ke dalam kamar. Mereka adalah santri pengabdian yang bertugas menjaga keamanan asrama. Bagi mereka yang ingin berkelahi, harus mendapat izin terlebih dahulu dari santri pengabdian. Kalau tetap nekat berkelahi di asrama tanpa izin dari santri pengabdian, mereka di pastikan akan di keluarkan dari pesantren.22808Please respect copyright.PENANACkkO1IxSNg
22808Please respect copyright.PENANAoN89da4vvY
Tradisi ini sudah ada sejak lama, hal ini di lakukan untuk meredam kenakalan anak remaja yang butuh di salurkan. Karena pada dasarnya, sebagian dari santri masuk ke pesantren bukan karena mereka ingin jadi ustad, melainkan karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi mendidik mereka.22808Please respect copyright.PENANAAO08E9br90
22808Please respect copyright.PENANAKHvifhX45q
Terlalu naif memang, menyerahkan anak mereka untuk di didik orang lain, agar menjadi anak yang lebih baik, berguna untuk masyarakat hingga membanggakan kedua orang tua mereka.22808Please respect copyright.PENANARVZN5UoESF
22808Please respect copyright.PENANAOiDdI8jt2y
Pablo, Iyan, Dan Dery duduk diatas salah satu kasur santri sembari melihat Doni dan Heru.22808Please respect copyright.PENANAbLohlfCuqC
22808Please respect copyright.PENANAVa0JACeZwB
"Kalian berdua mau ribut?" Tanya Yan. Ia menyulut api ke sebatang rokok. "Ada masalah apa?" Sambung Yan, ia menghembuskan asap rokok kearah Doni.22808Please respect copyright.PENANAvHywWP33au
22808Please respect copyright.PENANAukpVHW2swE
"Apa perlu ada alasan." Jawab Doni.22808Please respect copyright.PENANAu0H68aJZKh
22808Please respect copyright.PENANAO7ypLHwNZ1
"Songong juga ni anak." Komentar Pablo.22808Please respect copyright.PENANAxxGMXXsuhj
22808Please respect copyright.PENANApOkG2GgtsX
Yan tertawa renyah mendengar jawaban Doni. "Iya, kamu benar... Tidak perlu ada alasan." Yan berdiri sembari merangkul Doni.22808Please respect copyright.PENANAT4Fn941cY6
22808Please respect copyright.PENANAXPmtMEChz5
Dan tanpa di duga-duga Yan memukul perut Doni dengan sangat keras. "Hooeek..." Rintih Doni, ia merasa perutnya sangat sakit sekali. Bahkan hanya dengan satu pukulan, sudah membuat lututnya gemetar.22808Please respect copyright.PENANA99YFRpgQvA
22808Please respect copyright.PENANA5JTsbGUa7g
"Lain kali kalau ngomong sama senior yang sopan." Bisik Yan.22808Please respect copyright.PENANAnH2qZMPZiL
22808Please respect copyright.PENANAvaETuwos1y
Doni mengeram sembari menatap seniornya. Ia tidak menyangka kalau pukulan dari seniornya bisa sekeras itu.22808Please respect copyright.PENANA5zZt5jsZ9D
22808Please respect copyright.PENANAmXKcSVa0Mu
"Kalian berdua silahkan selesaikan masalah kalian, tapi dengan satu syarat. Tidak boleh menggunakan senjata." Jelas Yan kemudian kembali duduk di dekat kedua sahabatnya yang dari tadi hanya diam saja.22808Please respect copyright.PENANAuxsu91b5dI
22808Please respect copyright.PENANAbUiGWVcCAA
Heru menggerakkan kepalanya ke kiri dan kanan, agar otot lehernya lebih rilex, sembari memasang kuda-kuda, dia mengangkat kedua tangannya yang terkepal, dengan pose siap melawan.22808Please respect copyright.PENANAZlPdd34jY0
22808Please respect copyright.PENANAOHG7t1LwCo
Doni tersenyum, akhirnya ia bisa berhadapan langsung dengan Heru yang katanya jagoan nomor satu di asrama Al Fatih. Mengalahkan Heru akan menjadi solusi terbaik untuk berhadapan dengan Hamka besok lusa. Ia yakin, pertempuran jumad nanti tidak akan muda.22808Please respect copyright.PENANAVfRCIWV9Mn
22808Please respect copyright.PENANAWmfOPKDmOA
Doni menyerang lebih dulu, dia melepaskan jeb kearah wajah Heru, tapi dengan muda Heru menangkisnya dengan tangan kiri. Satu kakinya mundur ke belakang untuk memperkuat kuda-kuda nya. Sementara tangannya dengan cepat mengincar perut Doni. Tab Doni berhasil menangkis pukulan Heru dengan mengangkat lututnya cukup tinggi.22808Please respect copyright.PENANATz1Dx1CGS9
22808Please respect copyright.PENANAJU6afCqC8L
"Lumayan." Puji Heru.22808Please respect copyright.PENANALJ0L7TWKDx
22808Please respect copyright.PENANA4vtF6L0KkX
Kaki Heru terangkat tinggi dan terarah kewajah Doni. Reflek Doni mundur kebelakang, tapi tetap tidak bisa menghindari tendangan Heru.22808Please respect copyright.PENANAci3xTCYVWh
22808Please respect copyright.PENANAIMzbY3GG7o
Pipi kanan Doni memerah akibat tendangan Heru walaupun tidak telak.22808Please respect copyright.PENANAHbjoRul4DV
22808Please respect copyright.PENANA6FEjTOtuOW
Heru maju ke depan, ia melakukan uppercut kearah dagu Doni, dengan cepat Doni mengangkat kedua tangannya sembari menurunkan dagunya. Buuk Tinju Heru tepat mengenai kedua lengan Doni. Walaupun pukulan Heru berhasil di tangkis tapi tetap saja menimbulkan efek di kedua lengannya.22808Please respect copyright.PENANA7MYGPt0KK9
22808Please respect copyright.PENANAAenJOx3JXq
Lalu kemudian di susul oleh pukulan tangan kirinya, dan kali ini Doni tidak sempat menghindar.22808Please respect copyright.PENANAzH8jVkqqZF
22808Please respect copyright.PENANATO77qiavEj
Kaki kanan Heru maju satu langkah, dan dengan gaya memutar ia melayangkan kaki kirinya kearah kepala Doni, beruntung kali ini Doni berhasil menghindarinya dengan sedikit menunduk. Andai saja ia telat menghindar, satu tendangan Heru barusan bisa saja menjadi akhir dari pertempuran malam ini.22808Please respect copyright.PENANAuxkKrktLBU
22808Please respect copyright.PENANAhmii6bsarh
"Hampir saja, sekarang giliran gue.." Gumam Doni.22808Please respect copyright.PENANAB6ROOzMcZC
22808Please respect copyright.PENANAzhanjxEVaB
Doni mundur satu langkah, kemudian tangan kanannya melakukan pukulan menyilang. Heru yang belum siap hanya pasrah ketika wajahnya terpaksa menerima pukulan Doni dari jarak yang ideal.22808Please respect copyright.PENANAnJbTa1rylp
22808Please respect copyright.PENANAghOoLXEZUf
Tanpa membuang kesempatan, tangan kiri Doni menghantam wajah kanan Heru, dan di balas dengan satu pukulan telak di ulu hati Doni.22808Please respect copyright.PENANAKtzezzgIbJ
22808Please respect copyright.PENANAhtf2TWl6df
Mereka berdua mundur beberapa langkah sembari mengatur nafas mereka yang mulai tersengal-sengal.22808Please respect copyright.PENANAEA033Ppopm
22808Please respect copyright.PENANA64TWV1x57p
Heru langsung menerjang Doni, beberapa pukulannya berhasil di tepis Doni. Kaki kanan Doni menerjang lengan Heru, lalu di susul pukulan tangan kirinya di wajah Doni.22808Please respect copyright.PENANACyS2FBJbRp
22808Please respect copyright.PENANAZRR1wJCNZQ
Buuuuk...22808Please respect copyright.PENANAWqJ0qHJsU7
22808Please respect copyright.PENANAcDfedDJSdx
"Bangsaaaaat..." Pekik Heru di dalam hati.22808Please respect copyright.PENANAKA4kxlewBj
22808Please respect copyright.PENANAVeGVoTqZLm
Tubuhnya langsung sempoyongan setelah menerima pukulan telak di wajahnya. Kemudian di susul beberapa pukulan kombinasi yang di lakukan Doni. Yang bisa Heru lakukan hanyalah menangkis setiap pukulan yang di lepaskan Doni ke wajahnya. Dan sesekali mencoba membalasnya.22808Please respect copyright.PENANASoH8ZJilOy
22808Please respect copyright.PENANAlmNleJuorc
Tapi balasan Heru sama sekali tidak terasa bagi Doni, itu terlihat dari senyuman Doni kearah Heru, membuat pemuda itu makin kalap, dan berusaha memukul Doni berulang kali yang dengan muda di tangkis.22808Please respect copyright.PENANAHFOCe45eZ0
22808Please respect copyright.PENANAB8yUS2zVpV
Sanking kesalnya, Heru lupa untuk melindungi perutnya. Dan hal tersebut di manfaatkan Doni dengan memukul perut Heru sekuat tenaga.22808Please respect copyright.PENANAwIYLS04f2w
22808Please respect copyright.PENANAtJbcEK9U3F
"Hooeek..." Heru memuntahkan darah dari mulutnya.22808Please respect copyright.PENANACZWRnouQ9G
22808Please respect copyright.PENANAM7EoJNwDW6
"Selesai." Ujar Doni, sembari mengalungkan tangannya di leher Heru, dan menariknya ke bawah. Pada saat bersamaan lututnya sudah siap menghantam wajah Heru.22808Please respect copyright.PENANA7Kgjr9r3FW
22808Please respect copyright.PENANAQnZMq3CYUd
"Anjing!" Umpat Heru.22808Please respect copyright.PENANA86WDevSWSY
22808Please respect copyright.PENANAuLqPOwDeJY
Buuuk...22808Please respect copyright.PENANA7tUtj8CqfE
22808Please respect copyright.PENANAdoZ7dLyTPx
Tubuh Heru kehilangan tenaga, ia roboh kelantai dengan wajah bersimbah darah. Di perkirakan hidungnya patah, dan beberapa giginya tanggal.22808Please respect copyright.PENANAW3L2qOUtzo
22808Please respect copyright.PENANAWZw6xULHp9
Doni mencekik Heru, ia berniat ingin menghabisi Heru dengan satu pukulan lagi. Ketika tinjunya hampir mengenai wajah Heru, tiba-tiba seseorang menerjang pinggangnya hingga ia terjungkal ke samping.22808Please respect copyright.PENANAlkzMuxpaCm
22808Please respect copyright.PENANArkfdsOE6w1
Pablo berdiri tegak setelah menendang Doni yang tengah meringis kesakitan.22808Please respect copyright.PENANAWDQCGggCFQ
22808Please respect copyright.PENANAcWUp5QNClA
"Cukup!" Ucapnya tenang. "Kalian Bawak Heru ke klinik sekarang juga." Perintah Pablo. Bagong dan beberapa temannya segera membopong tubuh Heru.22808Please respect copyright.PENANAIazwwbj1HQ
22808Please respect copyright.PENANApCRJ2xf2DP
"Selamat Lo sekarang bos baru di sini." Ucap Bang Yan sembari menepuk pundak Doni.22808Please respect copyright.PENANAd8Uw2o4WJj
22808Please respect copyright.PENANAHkV9pnm6aM
Doni tersenyum sinis. Ia mengambil kaosnya lalu pergi meninggalkan kamar Heru. Baginya menjadi yang terkuat di asrama Al Fatih tidaklah penting.22808Please respect copyright.PENANAvsXvRtstJ9
22808Please respect copyright.PENANAJ2k5jrJzEz
*****22808Please respect copyright.PENANAwdxbXiorhM
22808Please respect copyright.PENANAhF3kPozzoG
"Astaghfirullah Rayhan..."22808Please respect copyright.PENANAVC1FPRaoRW
22808Please respect copyright.PENANAxQNLwWWsx1
Zaskia menjerit ketika melihat Rayhan yang masih tidur di dalam kamarnya. Bukan karena adiknya telat bangun, tapi karena lagi-lagi ia mendapatkan celana adiknya basah karena terkena sperma. Dan itu artinya, ia lagi-lagi harus mencuci celana Rayhan yang penuh dengan lendir yang lengket.22808Please respect copyright.PENANARIOj447ev9
22808Please respect copyright.PENANAywfk0II5tU
Teriakan Zaskia tentu saja membangunkan Rayhan. Dengan ekspresi tanpa dosa, Rayhan menatap Zaskia dengan penuh heran.22808Please respect copyright.PENANALKvWDxblHd
22808Please respect copyright.PENANA39YO6orMXs
"Kenapa si Kak, pagi-pagi udah teriak." Gerutu Rayhan.22808Please respect copyright.PENANACkSyK9XSh8
22808Please respect copyright.PENANADunaT593gW
Zaskia mendesah pelan. "Lihat tuh celana kamu." Tunjuk Zaskia. Rayhan buru-buru menarik selimutnya. "Setiap hari Kakak harus nyuci celana kamu yang bauk sperma itu. Bisa gak si, sehari saja kamu gak mimpi basah." Omel Zaskia, dia mendekap dadanya dengan kedua tangannya yang terlipat.22808Please respect copyright.PENANAW8A6b3FZWG
22808Please respect copyright.PENANAVFlQvxNTaC
"Eh anu Kak."22808Please respect copyright.PENANA9Ch357oJFm
22808Please respect copyright.PENANA72fha9dU3l
"Anu-anu... Emangnya kamu tiap malam ngayalin siapa? Kok bisa setiap malam mimpi basah. Kalau sesekali Kakak bisa maklum, tapi kalau sampai setiap hari, ini sudah keterlaluan." Cerocos Zaskia, yang tidak habis pikir dengan kelakuan Rayhan.22808Please respect copyright.PENANAPgT5KM8WGa
22808Please respect copyright.PENANAV5L8PtP5Og
Rayhan menggaruk kepalanya. "Ini semua salah Kakak yang terlalu cantik. Setiap malam aku mimpiin Kakak! Dan berharap benar-benar bisa ngentotin Kakak." Ingin Rayhan mengatakan hal tersebut, tapi tentu saja ia tidak berani untuk berterus terang.22808Please respect copyright.PENANAt1AjWDWRq7
22808Please respect copyright.PENANAVE2Lj9ySAO
"Maaf Kak." Akhirnya yang keluar hanya kalimat itu.22808Please respect copyright.PENANAfA9c5FQNAf
22808Please respect copyright.PENANAmpciwqfXrz
"Sudah sana, siap-siap mandi wajib. Habis itu shalat." Suruh Zaskia. Habis memarahi adiknya ia segera keluar dari kamar Rayhan yang masih shock karena habis di marahi Kakaknya.22808Please respect copyright.PENANAxE79OC4Iju
22808Please respect copyright.PENANA9eZiBjE21R
Zaskia benar-benar bingung dengan kelakuan Rayhan. Bagaimana mungkin ada orang yang mimpi basahnya setiap hari. Ini pasti karena pikiran adiknya yang telah rusak, karena terlalu sering membayangkan adegan tak senonoh. Entah bagaimana caranya untuk menghilangkan kebiasaan Rayhan, agar tidak mimpi basah lagi.22808Please respect copyright.PENANAqSaF2CTkAT
22808Please respect copyright.PENANA6EEqihrsC4
Ia membuka pintu kamar mandi, melepas bagian bawah mukenanya berikut dengan dalamannya dan menyisakan mukena bagian atas.22808Please respect copyright.PENANAuLuhzoQBSu
22808Please respect copyright.PENANAexo3Xizuo0
Zaskia berjongkok sembari sedikit mengangkat mukena bagian atas agar tidak terkena air urinenya ketika ia buang air kecil.22808Please respect copyright.PENANAs8bKDpz4mb
22808Please respect copyright.PENANA6Kb0h31bfa
Seeeeeeeeeeeerrrrrrrr...22808Please respect copyright.PENANASxpTVTSCGY
22808Please respect copyright.PENANAqeIlca0ClB
Ketika lagi asyik menikmati momen buang hajat, tiba-tiba pintu kamar mandinya terbuka. Sosok Rayhan masuk ke kamar mandi sembari menenteng handuk di pundaknya. Mata Zaskia membulat sempurna melihat adiknya yang baru masuk ke kamar mandi tanpa melihat kearahnya.22808Please respect copyright.PENANAyJodRZd9AE
22808Please respect copyright.PENANAF15csTA0Vi
"Rayhan!" Tegur Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAvU2axaVSrc
22808Please respect copyright.PENANA7l26RlKudA
Tubuh Rayhan mendadak kaku, ketika mendapati Kakak kandungnya yang tengah berjongkok hanya memakai bagian atas mukena, sementara bagian bawahnya terbuka lebar, memamerkan memeknya yang tembem tanpa rambut kemaluan yang menempel di pubiknya.22808Please respect copyright.PENANAFwk6Wml45D
22808Please respect copyright.PENANAtIW0Rgfmy2
Gleeek...22808Please respect copyright.PENANA5m0lLIIUCY
22808Please respect copyright.PENANAE720JKoEwB
Rayhan menelan air liurnya, sembari mengusap bibirnya dengan lengannya.22808Please respect copyright.PENANA64zXxegsJe
22808Please respect copyright.PENANAUpKpvj3I6k
"Kakak ngapain?" Pertanyaan tolol itu meluncur dari bibir Rayhaan.22808Please respect copyright.PENANAZvRK6hTE4y
22808Please respect copyright.PENANA5vC2FIyu5n
"Emang kamu gak liat Kakak ngapain?" Tanya Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAU1WsoqpItx
22808Please respect copyright.PENANABq4qSU3R8z
Tentu saja Rayhan lihat, dan ia melihat jelas ketika air urine Kakak kandungnya mengucur deras ke dalam closet hingga akhirnya berhenti. Proses buang air kecil Zaskia tentu terekam jelas di ingatan Rayhan.22808Please respect copyright.PENANA8HzTGCT5le
22808Please respect copyright.PENANAefjyGVnt60
"Eh iya, kakak lagi kencing ya, hehehe..." Sambil garuk-garuk bagian belakang kepalanya.22808Please respect copyright.PENANAWNt8BNgHYn
22808Please respect copyright.PENANAbedcBhq59D
"Itu tau pake tanya lagi." Omel Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAOO39kudlff
22808Please respect copyright.PENANAyVfrs7a0Hi
"Aku kan gak tau kalau Kakak lagi pipis! Lagian kebiasaan pintu kamar mandi gak di kunci." Ucap Rayhan santai. Sembari melepas pakaiannya.22808Please respect copyright.PENANA8zVC45IDJ2
22808Please respect copyright.PENANAXI7CpWzASN
"Eh mau ngapain?"22808Please respect copyright.PENANAwnUm6rXKqQ
22808Please respect copyright.PENANA9w4daCRUKd
"Mandi Kak." Jawab Rayhan santai. "Kan tadi Kakak suruh aku mandi." Sambung Rayhan, ia menarik turun celana pendeknya dan memamerkan kontolnya yang seukuran pisang ambon.22808Please respect copyright.PENANASs0LV3pb6S
22808Please respect copyright.PENANA7jljku9fh8
"Astaghfirullah Ray!" Protes Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAHIR0Q4FdBX
22808Please respect copyright.PENANAZTUlShuV2L
Rayhan melirik memek Kakaknya. "Apa lagi si Kak?"22808Please respect copyright.PENANAB96GtAX7A3
22808Please respect copyright.PENANASLPJufVo6C
"Kamu tuh ya, pake telanjang di depan Kakak! Gak sopan tau gak." Lagi-lagi Zaskia mengomel, tapi matanya itu malah gak berpaling dari kontol Adiknya.22808Please respect copyright.PENANAcn3i5yCK2N
22808Please respect copyright.PENANAOfzuoYgJxo
"Apaan si Kak! Kayak gak pernah lihat Ray telanjang aja." Ucap Rayhan santai, sembari mengguyur tubuh telanjangnya dengan air di dalam bak mandi.22808Please respect copyright.PENANATK2Tht8Etd
22808Please respect copyright.PENANAJH42s820Kz
Zaskia kehabisan kata-kata, apa yang di katakan Rayhan memang benar. Dia sudah beberapa kali melihat Adiknya telanjang. Bahkan ia pernah memandikan Rayhan dalam keadaan telanjang bulat. Pengalaman tersebut tak akan pernah di lupakan Zaksia.22808Please respect copyright.PENANA5bvRi4UEH1
22808Please respect copyright.PENANAqEQqSn89mZ
Sebagai wanita normal, ia sangat kagum dengan bentuk dan ukuran kontol Rayhan. Apa lagi kontol Rayhan, adalah kontol pria dewasa pertama yang ia lihat, sehingga meninggalkan kesan tersendiri baginya.22808Please respect copyright.PENANAlEkxgCJdEd
22808Please respect copyright.PENANAvark0GnLVP
Wajah Zaskia merona merah ketika melihat Rayhan menggosok kontolnya dengan gerakan perlahan. Sanking tegangnya Zaskia sampai lupa bernafas. Ia merasakan suhu tubuhnya menjadi panas, walaupun kondisi kamar mandi yang cukup dingin, tapi Zaksia malah berkeringat.22808Please respect copyright.PENANA7BWollBSFq
22808Please respect copyright.PENANAzGVcmb1r38
Melihat Kakaknya yang setengah sadar dengan kondisi mereka saat ini membuat Rayhan semakin berani.22808Please respect copyright.PENANAcJ4dvrbvoP
22808Please respect copyright.PENANAaDGZfOfe4i
Ia berjalan kearah Kakaknya dengan kontol yang menggantung. "Maaf ya Kak, mau ambil sabun." Ujar Rayhan, ia berdiri di depan Zaskia sembari menggapai sabun yang ada di dekat Kakaknya.22808Please respect copyright.PENANA1XjUqoO0EY
22808Please respect copyright.PENANALWJPGbiHBt
"Eh..." Kaget Zaskia.22808Please respect copyright.PENANA9c6g2sYmls
22808Please respect copyright.PENANAPwO7zCpOZ2
Bayangkan saja, kontol Rayhan tepat di depan wajahnya. Dan hanya beberapa senti lagi kontol besar Rayhan akan menyentuh wajahnya.22808Please respect copyright.PENANAep0A0mBry6
22808Please respect copyright.PENANAyHEfyUEuuk
Mata Zaksia tak berkedip menatap setiap jengkal kontol Rayhan yang berotot. Dengan sengaja Rayhan berlama-lama mengambil sabun yang ada dinding tepat di sampingnya yang sedang berjongkok diatas closed.22808Please respect copyright.PENANAB4AtmXirOt
22808Please respect copyright.PENANApu9XTtGJlM
Kemudian Rayhan melumuri badannya dengan busah sabun. Ketika ia menyabuni tubuhnya tiba-tiba sabun di tangannya melompat kearah closed sampai masuk ke dalam closed.22808Please respect copyright.PENANADVeIlHAiN4
22808Please respect copyright.PENANAU5Xspkrm2E
"Waduh..." Kaget Rayhan.22808Please respect copyright.PENANAIezIfIaXoL
22808Please respect copyright.PENANAuGDFniibqe
Kemudian Rayhan berjongkok di depan Zaskia, tangannya terjulur diantara kedua kaki Zaskia yang terbuka untuk mengambil sabun.22808Please respect copyright.PENANAyv0dTiYJJJ
22808Please respect copyright.PENANAsrD03oKHdl
"Mau ngapain kamu Dek?" Wajah Zaskia makin tegang.22808Please respect copyright.PENANAru8UuIBiib
22808Please respect copyright.PENANAatjTqPRf4a
"Ambil sabun Kak." Jawab Rayhan enteng.22808Please respect copyright.PENANA1uWvgqIGc5
22808Please respect copyright.PENANAK3fRNvZGJJ
"Eh..." Zaskia tersentak kaget ketika merasakan lengan Rayhan menyentuh bibir memeknya.22808Please respect copyright.PENANAWKVSJrrsKN
22808Please respect copyright.PENANAIN2HjFa4JW
"Angkat sedikit pantatnya Kak, susah ni." Pinta Rayhan.22808Please respect copyright.PENANAjgPxZLndUB
22808Please respect copyright.PENANAsqsR8pRwVn
Zaskia berusaha mengangkat pantatnya, tapi tentu saja tidak muda, karena posisinya yang masih jongkok.22808Please respect copyright.PENANAe7JuHajCko
22808Please respect copyright.PENANAGiQ7TXq1Ex
Tanpa sepengetahuan Zaskia, Rayhan dengan sengaja menggodanya. Ia menggerakkan tangannya maju mundur dengan perlahan, menggesek bibir memek Kakaknya yang terasa hangat karena lendir kewanitaannya. Mata Zaskia membeliak, merasakan sensasi geli-geli nikmat, ketika bibir memeknya bersentuhan dengan kulit lengan Rayhan yang kasar.22808Please respect copyright.PENANAXe7pj5fhv7
22808Please respect copyright.PENANA3mhCXexNHy
"Engg... Dek!"22808Please respect copyright.PENANAWyokJtFdz3
22808Please respect copyright.PENANAdXDx3CPKs8
"Iya Kak."22808Please respect copyright.PENANAP0Ut3rJbxa
22808Please respect copyright.PENANAoLKLhxJMut
Zaskia menggigit bibirnya, hingga terlihat sensual di mata Rayhan. "Sha... Sabhun-nya dah... Dhaapaaat.... Ughkk... Belum?" Tanya Zaskia terbata-bata. Pinggulnya turun naik kegelian.22808Please respect copyright.PENANAJdG8IPG5v6
22808Please respect copyright.PENANAsulyV9Igb4
"Belum kak."22808Please respect copyright.PENANAnSOAvlBAZl
22808Please respect copyright.PENANAtkqw6mzByA
Zaskia membuang muka kearah bak mandi. Nafasnya memburu dan wajahnya memerah. Sementara di bawah sana Rayhan semakin intens menggerakan tangannya maju mundur, menggosok memek Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAaVOFtSjUd7
22808Please respect copyright.PENANAtUj5HvBO3D
Aneh... Memang sangat aneh, seharusnya ia tau apa yang di lakukan Adiknya saat ini kepada dirinya. Tapi anehnya, wanita Soleha itu malah diam, dan menganggap apa yang di lakukan Rayhan saat ini adalah benar, dan memang sudah seharusnya terjadi tanpa ia inginkan.22808Please respect copyright.PENANArRuFzKVRim
22808Please respect copyright.PENANAavgfgARHk8
Kesadaran Zaskia seakan di renggut. Sehingga iman dan logikanya tak sejalan dengan hatinya. Dan dengan mudahnya ia terjebak dengan permainan Adiknya.22808Please respect copyright.PENANArLokm2lVBv
22808Please respect copyright.PENANAiDPMdnZ030
Bahkan dia hanya diam ketika Rayhan dengan jelas membenamkan wajahnya di dekat selangkangannya. Sehingga ia dapat merasakan hembusan nafas Rayhan yang menerpa bibir memeknya.22808Please respect copyright.PENANA88XA6fgvAF
22808Please respect copyright.PENANAczLpLT12JV
"Engkk... " Zaskia menarik nafas panjang, kedua matanya terpejam.22808Please respect copyright.PENANAmwChzUW83L
22808Please respect copyright.PENANAa9LTy28l0I
Tanpa sadar ia menjepit kepala Rayhan dengan kedua pahanya, sementara tangan Rayhan semakin cepat menggosok bibir kemaluannya. Beberapa detik kemudian, tubuh mulus Zaskia bergetar, dan pinggulnya tersentak-sentak menyambut datangnya orgasme.22808Please respect copyright.PENANAfW5SK94iGy
22808Please respect copyright.PENANAccMPKetpGK
Rasanya nikmat yang luar biasa di rasakan Zaskia, ketika cairan cintanya merembes keluar dari sela-sela bibir memeknya di lengan Rayhan.22808Please respect copyright.PENANAeIVxIpiJ37
22808Please respect copyright.PENANAHDLPW42bLL
"Oughkk..." Ia melolong panjang.22808Please respect copyright.PENANAVh0lZs20Yt
22808Please respect copyright.PENANABuiNUOTiXV
Dalam diam Rayhan tersenyum karena berhasil membuat Kakak kandungnya orgasme. "Dapet Kak!" Ujar Rayhan berat. Karena dirinya juga saat ini sangat bernafsu.22808Please respect copyright.PENANAuat9c2rlW0
22808Please respect copyright.PENANAIqq556c2AQ
"Eh... Iya!"22808Please respect copyright.PENANALLGTwytgLP
22808Please respect copyright.PENANAWk0utLGaSq
Zaskia buru-buru merenggangkan kakinya agar kepala Adiknya terbebas dari dekapan pahanya. "Lain kali hati-hati dong Dek! Udah buang aja. Kotor itu." Suruh Zaskia, Rayhan segera membuang sabun tersebut ketempat kotak sampah yang ada di dalam kamar mandi.22808Please respect copyright.PENANAZ72ODUkKAm
22808Please respect copyright.PENANAhHg9h23BXb
Rayhan segera membilas tubuhnya yang penuh sabun itu. Selesai mandi, ia segera mengambil handuk dan melilitkan handuk tersebut ke tubuhnya.22808Please respect copyright.PENANAYBaSa6nUye
22808Please respect copyright.PENANAEJlx98vKnp
"Kakak belum selesai pipisnya? Lama juga ya Kakak kalau lagi pipis." Ujar Rayhan, dengan wajah polos tapi penuh makna.22808Please respect copyright.PENANAi13h9sWnui
22808Please respect copyright.PENANAGmsQVjL2bs
"I-ini baru selesai." Jawab Zaskia gugup.22808Please respect copyright.PENANAIUxvLQzuPp
22808Please respect copyright.PENANAzSDzEFSzf0
Zaskia baru sadar, kalau dirinya sudah lama selesai buang air kecil, bahkan tidak lama setelah Rayhan masuk ke kamar mandi, ia sudah selesai buang air kecil. Tapi anehnya ia masih jongkok di situ dan melihat Rayhan mandi, bahkan ia masih diam ketika Rayhan hendak mengambil sabun beberapa menit yang lalu.22808Please respect copyright.PENANA89twRNgDR5
22808Please respect copyright.PENANAcLAu3smq9x
Kenapa? Kenapa aku jadi bodoh seperti ini? Ya Tuhaaaan... Sebenarnya ada apa denganku, tadi itu... Ya Tuhan...22808Please respect copyright.PENANAspOFtyTkaX
22808Please respect copyright.PENANAmwY5kImfUp
"Kakak sudah shalat?" Tanya Rayhan.22808Please respect copyright.PENANA0NPiYkg8mK
22808Please respect copyright.PENANAzM4F9IDN1i
"Eh..."22808Please respect copyright.PENANASw3zF3V3Y5
22808Please respect copyright.PENANAbRBgjXPL77
Rayhan tersenyum tipis. "Jangan lupa mandi wajib." Ucap Rayhan nyaris tidak terdengar. Zaskia hanya melongok melepas kepergian Rayhan.22808Please respect copyright.PENANAN7AEQLu1od
22808Please respect copyright.PENANAiBUFoE0H7U
"Ya Tuhaaaan..."22808Please respect copyright.PENANAk98UOwzTOX
22808Please respect copyright.PENANAHYx3CNWqoC
Zaskia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Baru kali ini ia merasa sangat malu di hadapan Adiknya. Ingat, malu bukan marah.22808Please respect copyright.PENANAAiRinKJxr2
22808Please respect copyright.PENANAQ2YjzHXbMm
****22808Please respect copyright.PENANAp40tHeIjRc
22808Please respect copyright.PENANAQGcs3Anjwv
Jam istirahat di kantin santri...22808Please respect copyright.PENANANPjE29xmKF
22808Please respect copyright.PENANATOwxeBMbgl
Seperti biasanya kantin pesantren selalu ramai di kunjungi oleh beberapa santri Al-tauhid. Bahkan beberapa ustad dan staf ponpes Al-tauhid ikut membaur di sana, menghabiskan waktu mereka hingga jam istirahat berakhir.22808Please respect copyright.PENANAW9SXTy5jQW
22808Please respect copyright.PENANA1lpkNpmo0X
Di pojokan kantin, Rayhan, Azril, Doni dan Nico tengah membahas rencana besok siang setelah shalat Jum'at.22808Please respect copyright.PENANAqnxNYEr2Na
22808Please respect copyright.PENANANwAZRVubYo
"Muka Lo kenapa lebam gitu?" Tanya Rayhan heran.22808Please respect copyright.PENANAA2bGOdVIEj
22808Please respect copyright.PENANAAMckTPJvzB
Doni nyengir. "Biasa." Jawab Doni, tidak begitu mengubris ke khawatiran ketiga temannya. Toh baginya luka yang di alaminya tidak begitu parah.22808Please respect copyright.PENANAlGBrdy3xJY
22808Please respect copyright.PENANAtHagL1idTz
"Lo berantem? Sama siapa?" Tanya Azril.22808Please respect copyright.PENANA60TORDPR9W
22808Please respect copyright.PENANAOnrUuJ6Mdc
"Heru..." Jawab singkat Doni.22808Please respect copyright.PENANAiWcePFow7M
22808Please respect copyright.PENANAEvrlXQKNFp
"Hogk... Hogk... Hogk..." Nico sampai terbatuk mendengar jawaban Doni.22808Please respect copyright.PENANAaPMBBH8RrP
22808Please respect copyright.PENANAQzkFq5bmQm
"Lo gak apa-apa?"22808Please respect copyright.PENANA0baRNjGZq8
22808Please respect copyright.PENANAsiVw0G11k0
"Serius, Lo berantem dengan Heru?" Potong Nico mengabaikan pertanyaan Rayhan. "Gilaaa... Kenapa Lo gak bilang sama gue, pantesan semalam Lo ngilang." Rutuk Nico, ia sudah lama sekali ingin melihat Doni berkelahi. Tapi pupus sudah harapan Nico. Ngehek...22808Please respect copyright.PENANAJ2jN0EMlfK
22808Please respect copyright.PENANA6tjdFE189Q
"Gue baik-baik aja, cuman sedikit bonyok. Yang penting sekarang kita punya kekuatan, kalau seandainya saja pihak Hamka mau main keroyokan." Jelas Doni.22808Please respect copyright.PENANA7vfuGDpbtn
22808Please respect copyright.PENANAd7nC7NfddQ
"Lo udah ngomong sama anak-anak."22808Please respect copyright.PENANAwAw6Q4UyuB
22808Please respect copyright.PENANAkzuwN98hLv
Doni mengangguk. "Sudah, dan kebetulan ternyata mereka juga punya dendam lama sama anak-anak Hamza. Tapi sayangnya Heru terlalu pengecut." Doni tersenyum sinis, mengingat pengakuan salah satu temannya di asrama.22808Please respect copyright.PENANAbr6mQKJpzN
22808Please respect copyright.PENANAgnW8EjaQxI
"Bagus..." Ucap Nico senang.22808Please respect copyright.PENANAdBI4LahXqT
22808Please respect copyright.PENANArLFWGMQGos
Rayhan menyandarkan punggungnya di kursi kantin. "Sory ya bro, gara-gara gue Lo sampe repot kayak gini." Ujar Rayhan tidak enak hati kepada sahabatnya. Doni menepuk pelan pundak sahabatnya.22808Please respect copyright.PENANAp9AeXbPUf2
22808Please respect copyright.PENANAiYZseFZwg2
"Itulah gunanya sahabat." Ucap Doni.22808Please respect copyright.PENANAzUvtTHMfsp
22808Please respect copyright.PENANAbMX9ZSDB0P
"Yups, benar." Timpal Nico.22808Please respect copyright.PENANAoKkI4rzVY9
22808Please respect copyright.PENANA8OcxIg3sxK
Sementara Azril hanya diam, karena ia merasa pokok permasalahannya ada pada dirinya. Tapi sayangnya ia tidak bisa membantu apapun.22808Please respect copyright.PENANA5S6xJYRIxs
22808Please respect copyright.PENANAsN2WwRzp64
****22808Please respect copyright.PENANAoxvxcctmZN
22808Please respect copyright.PENANA63cBwGyNQi
22808Please respect copyright.PENANAsTgLM8fnhl
22808Please respect copyright.PENANAS3ZrDq1LyD
22808Please respect copyright.PENANAZslYfdw6cr
22808Please respect copyright.PENANAXYKoMlAFfb
22808Please respect copyright.PENANAAKIEBVhr32
22808Please respect copyright.PENANA36A5nt4Brk
Di dalam kelas para santriwati terlihat begitu ramai, padahal sudah lima belas menit yang lalu jam pelajaran di mulai, tapi kelas tetap kosong, sehingga di manfaatkan oleh para santriwati untuk bercanda gurau, hingga menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.22808Please respect copyright.PENANAAggyhNvI4E
22808Please respect copyright.PENANAf56wSVKhOO
Sementara seorang Ustadza yang seharusnya mengajar siang ini, malah tengah bermesraan dengan seorang pria yang tak lain hanya seorang petugas kebersihan.22808Please respect copyright.PENANANumkqLx57Y
22808Please respect copyright.PENANAP9WyWdFeT7
Ustadza Dwi, tampak lupa akan tanggung jawabnya untuk mendidik murid-muridnya, demi kesenangan sesaat yang bisa menjerumuskannya ke neraka. Ilmu agama yang ia miliki, seakan tidak bisa untuk menyadarkan perbuatannya saat ini.22808Please respect copyright.PENANAg10PfphEit
22808Please respect copyright.PENANA7kKPattoV1
"Masih mau lagi Ustadza?" Goda Imbron.22808Please respect copyright.PENANAVWPhQJcrJM
22808Please respect copyright.PENANAGOCIDqidK2
Ustadza Dwi tersipu malu sembari menganggukkan kepalanya. "Iya Pak, kalau Bapak gak sibuk." Jawab Ustadza Dwi sembari membelai kontol Pak Imbron yang beberapa menit lalu mengantarkannya ke surga dunia.22808Please respect copyright.PENANAwcscO3jTGQ
22808Please respect copyright.PENANAqyvqaJA1jh
"Ngentotin Ustadza lebih penting dari pada pekerjaan lain." Jawab Pak Imbron.22808Please respect copyright.PENANAS3mX9O7cRK
22808Please respect copyright.PENANAC1kE6320I2
"Bapak bisa aja."22808Please respect copyright.PENANAMJ09lysGx3
22808Please respect copyright.PENANAHC3qs5JA30
Pak Imbron mengangkat dagu Ustadza Dwi, dia melumat mesrah bibir Ustadza Dwi. Tangan kekarnya menyusuri bukit kecil yang di tumbuhi rambut hitam yang tak begitu lebat Daging kenyal itu dirasakan sudah sangat lembab.22808Please respect copyright.PENANAXQwHwxiNYw
22808Please respect copyright.PENANAAfrhcWnyIi
Jari tengah Pak Imbron menggosok lembut clitoris Ustadza Dewi, sementara ciumannya semakin panas.22808Please respect copyright.PENANALCLunb7cyg
22808Please respect copyright.PENANAmJWR4v1ki2
"Ganti gaya Pak." Pinta Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANADwqGjoytqD
22808Please respect copyright.PENANASI6lGz81rq
Dia naik keatas tubuh Pak Imbron dengan posisi 69. Ia mengangkangi wajah Pak Imbron, menyodorkan memeknya kepada Pak Imbron. Sementara jari lentik membelai kontol Pak Imbron yang hampir setiap hari menyinggahi memeknya yang haus akan kontol besar seperti Pak Imbron.22808Please respect copyright.PENANAEfnqG8vVSz
22808Please respect copyright.PENANA8uFl4deRcy
Lidahnya terjulur menyapu kepala kontol Pak Imbron. "Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss... Kontol Bapak enak sekali, bikin saya ketagihan Pak." Puji Ustadza Dwi, dia melahap kontol Pak Imbron dengan mulutnya.22808Please respect copyright.PENANAFmOOuenswI
22808Please respect copyright.PENANA5ypqbV5ZAL
"Memek Bu Ustadza juga bikin nagih." Jawab Pak Imbron. Dia menusukan satu jarinya ke dalam memek Ustadza Dwi. Semetara lidahnya menjilati daging mungil berwarna kemerah-merahan di sela-sela lipatan memek Ustadza Dwi. "Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss..." Secara bersamaan lidah dan jarinya merangsang memek Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANAtc26bCae4a
22808Please respect copyright.PENANAr4DZlfhP7n
Dengan mata merem melek keenakan, Ustadza Dwi tampak kesulitan berkonstrasi mengoral kontol Pak Imbron. Sembari menghisap kontol Pak Imbron, jemari Ustadza Dwi membelai kantung telurnya.22808Please respect copyright.PENANAfcgKhE5Rj6
22808Please respect copyright.PENANAjRpjxzwuBW
Selama beberapa menit mereka saling mengoral, hingga tiba akhirnya daging kenyal itu di masuki oleh kontol Pak Imbron yang sekeras besi.22808Please respect copyright.PENANA9RxuTWIqwC
22808Please respect copyright.PENANAWIMABXZbCr
Ustadza Dwi mengangkangi kontol Pak Imbron, di menuntun kontol Pak Imbron kearah memeknya.22808Please respect copyright.PENANAtvhYkGhpbg
22808Please respect copyright.PENANA8Pw1ForZYm
"Sssttt..." Ustadza mendesis nikmat.22808Please respect copyright.PENANA5h71hvNrI1
22808Please respect copyright.PENANA4IBP29DrSj
Kedua tangan Pak Imbron mencengkram payudara montok Ustadza Dwi. "Tekan lebih dalam Bu." Pinta Pak Imbron, yang keenakan di jepit memek Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANADxjGz8aL0o
22808Please respect copyright.PENANAQNQfVMf7mW
"Aahkk... Enak sekali." Suara Ustadza Dwi melengking, merasakan gesekan antara dinding kemaluannya dengan kulit kontol Pak Imbron yang memiliki tekstur kasar. Hingga akhirnya kontol Pak Imbron masuk seluruhnya ke dalam memeknya.22808Please respect copyright.PENANAYEM2YItOpU
22808Please respect copyright.PENANAsWlzkd4B7C
Dengan perlahan Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, lalu menurunkannya kembali. Ia melakukan gerakan tersebut berulang kali, dan semakin lama semakin cepat.22808Please respect copyright.PENANAkhxYgPCD4C
22808Please respect copyright.PENANAgsF5Q1zNSm
Rasa nikmat yang di berikan kontol Pak Imbron, membuat Nurul makin menggila. Dia menggerakkan pinggulnya dengan gaya ngebor, dan menghentak hingga kepala kontol Pak Imbron beberapa kali menyentuh dinding rahimnya.22808Please respect copyright.PENANACzMWVN9YJU
22808Please respect copyright.PENANAjr9IRBvCmC
Gerakan erotis Ustadza Dwi, membuat Pak Imbron harus berkerja lebih ekstra agar tidak sampai keluar lebih cepat. Belum lagi ulekan memek Ustadza Dwi yang selama meremas-remas kontol Pak Imbron. Untuk mengalihkan rasa nikmat yang di berikan Ustadza Dwi, Pak Imbron menggigit lidahnya, dan cara ini ternyata cukup berhasil.22808Please respect copyright.PENANAfGgSHjBACp
22808Please respect copyright.PENANA3m2DTQ4Tek
"Ganti gaya Bu." Pinta Pak Imbron.22808Please respect copyright.PENANArnIHHIDNYr
22808Please respect copyright.PENANAdjtyDeclzu
Ustadza Dwi mengangkat pinggulnya, tampak kontol Pak Imbron kini bermandikan lendir cintanya. "Sodok memek saya dari belakang Pak." Pinta Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANAZ1vohDNehG
22808Please respect copyright.PENANAHgr67PZKE2
"Siap Bu Ustadza." Kelakar Pak Imbron.22808Please respect copyright.PENANAsg9mAC1mpx
22808Please respect copyright.PENANAV9sYe1xeDu
Ustadza Dwi menungging diatas tempat tidurnya yang spreinya sudah berantakan, dan basah karena keringat mereka yang bercampur dengan lendir.22808Please respect copyright.PENANAA54LlMWOya
22808Please respect copyright.PENANA9a4C8tpPuG
Dari belakang Pak Imbron kembali memposisikan kontolnya di depan lipatan memek Ustadza Dwi. "Bleeess..." Dengan satu dorongan kontol Pak Imbron amblas ke dalam memek Ustadza Dwi yang memang sudah sangat licin.22808Please respect copyright.PENANA348UDwNCyQ
22808Please respect copyright.PENANAWndT2hwZTQ
Kontol Pak Imbron kembali memompa memek Ustadza Dwi, sembari memegangi pinggulnya.22808Please respect copyright.PENANAKLfkC2REgw
22808Please respect copyright.PENANA2iOSyKnMCw
Ploookkk... Ploookkk... Ploookkk....22808Please respect copyright.PENANAr5vKghsuUb
22808Please respect copyright.PENANApd6y6FqamY
Suara benturan kedua kelamin mereka terdengar menggema ke seluruh ruangan, di bumbui dengan suara erotis dari kedua mulut mereka.22808Please respect copyright.PENANAEN3PKECgcj
22808Please respect copyright.PENANAA2FViqlvG3
"Pak Imbron... Aahkk... Ssstt...."22808Please respect copyright.PENANAPWbJ99AdFx
22808Please respect copyright.PENANA6Q3BDf2mJ9
Plak...22808Please respect copyright.PENANAkFb8rn9E1t
Plak...22808Please respect copyright.PENANA7IrWBvTF10
Plak...22808Please respect copyright.PENANA4V9gbRKbyW
22808Please respect copyright.PENANABM9Bh44LuA
Berulang kali Pak Imbron menampar pantat Ustadza Dewi dengan kasar.22808Please respect copyright.PENANA45v4MnhZVv
22808Please respect copyright.PENANAUN2SyTqTnI
"Bu... Saya mau keluar." Desah Pak Imbron.22808Please respect copyright.PENANA1tSkJeDrku
22808Please respect copyright.PENANAQt4diLl5T5
Sang pejantan yang selama ini selalu berhasil membuat seorang Ustadza Dwi sampai terkencing-kencing kini harus menyerah. Ia melepaskan spermanya yang sudah berada di ujung kontolnya, menyiram rahim Ustadza Dwi hingga terasa penuh.22808Please respect copyright.PENANAkqQRQ1TwPN
22808Please respect copyright.PENANAO1fyGse7Wq
Tidak ingin kehilangan momen, Ustadza Dwi dengan liar menggerakan pinggulnya, mengejar kenikmatan yang ia damba-dambakan. Tapi apa daya, sang pejantan telah menyerah, sekeras apapun usahanya tidak membuahkan hasil. Yang ada kontol Pak Imbron semakin mengecil di dalam memeknya.22808Please respect copyright.PENANAp2Zpm5lcYm
22808Please respect copyright.PENANArlbAyimS4L
Ploppss...22808Please respect copyright.PENANA01eO96hwt6
22808Please respect copyright.PENANAWQjLUbCOun
Kontol Pak Imbron terlepas dari dalam memek Ustadza Dwi, tampak sperma Pak Imbron mengalir di sela-sela kemaluan Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANAFzisLDBlqL
22808Please respect copyright.PENANAkU6kCoyXEf
"Ayo Pak lagi." Pinta Ustadza Dwi.22808Please respect copyright.PENANAe9hHlx4Fra
22808Please respect copyright.PENANACy8Zxovl9U
Pak Imbron mendesah, ia telah kehilangan gairahnya. "Maaf Bu Ustadza, sudah tidak bisa lagi." Ucap Pak Imbron dengan sangat terpaksa.22808Please respect copyright.PENANAR1KoBPGhos
22808Please respect copyright.PENANA8kFca2Qm92
"Sebentar lagi Pak."22808Please respect copyright.PENANA2oXAep7eSQ
22808Please respect copyright.PENANAWmBRyPMEWG
Pak Imbron menggelengkan kepalanya. Ia tampak sangat kecewa karena Pak Imbron tidak bisa menuntaskan hasrat birahinya.22808Please respect copyright.PENANAl0FV4n0Q6Q
22808Please respect copyright.PENANAgtKc1d7r1s
*****22808Please respect copyright.PENANAlxSIFUuGyR
22808Please respect copyright.PENANA0EzVrW9SVd
"Mana si Imbron?"22808Please respect copyright.PENANAJl8PKdwS6f
22808Please respect copyright.PENANAzlsyFnrKrW
"Mana aku tau! Sejak tadi pagi dia menghilang." Jawab Jaja yang tengah menginjak tumpukan sampai di dalam gerobak sampah.22808Please respect copyright.PENANAluRWnTujPm
22808Please respect copyright.PENANAyBllTvyQUu
"Akhir-akhir ini Pak Imbron sering sekali menghilang." Keluh Budi.22808Please respect copyright.PENANAbclmY4cETy
22808Please respect copyright.PENANA2SBpVZoTxG
"Tuh orangnya." Tunjuk Edi.22808Please respect copyright.PENANAZtc4UIBFj3
22808Please respect copyright.PENANAy8SBGp34SF
Dari kejauhan Pak Imbron berjalan santai sembari bersiul ringan. Dari wajahnya terpancar kebahagiaan yang sulit di mengerti oleh teman-temannya.22808Please respect copyright.PENANA0LCipBljEO
22808Please respect copyright.PENANAJqWgkC78sC
Sebagai teman seprofesi, mereka tentu sangat kesal, karena sikap Pak Imbron yang seenaknya saja. Tapi tidak ada satupun yang berani menegur Pak Imbron. Selain Pak Imbron yang di tuakan, mereka juga takut akan latar belakang Pak Imbron yang seorang preman pasar. Dapat di lihat dari tato yang ada di lengan tangannya.22808Please respect copyright.PENANAJnwAV63qeP
22808Please respect copyright.PENANAkeoMPfSsa8
*****22808Please respect copyright.PENANAYr1hCOjNBC
22808Please respect copyright.PENANAt5IU98oPd0
22808Please respect copyright.PENANA0jFe3n3JXH
22808Please respect copyright.PENANAAbdGYOvoSi
22808Please respect copyright.PENANAiwlfUFleRt
22808Please respect copyright.PENANAjtFNkY5j2O
Zaskia menghampiri sahabatnya Julia yang sedang duduk di meja kerjanya. Ia tampak sibuk mengoreksi hasil ulangan harian yang ia berikan kepada murid-muridnya setiap satu bulan sekali. Saat melihat Zaksia, ia menghentikan sejenak pekerjaannya, sembari tersenyum menyapa Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAEs5HeEzhff
22808Please respect copyright.PENANAVsZDSEsBxf
Zaskia dengan wajah lesu nya, duduk di kursi kosong yang ada di depan meja Julia.22808Please respect copyright.PENANAKJHVBGbb4I
22808Please respect copyright.PENANAT3WwLmhAnT
"Kamu kenapa lagi say!"22808Please respect copyright.PENANAw8MrHWnICl
22808Please respect copyright.PENANABbuhztYBE0
Zaskia menghela nafas perlahan. "Kejadian kemarin terulang lagi." Lirih Zaskia, ia membuang muka kearah sepasang bingkai foto presiden dan wakil presiden.22808Please respect copyright.PENANAh4sf1r71dg
22808Please respect copyright.PENANApuD3F88vC0
"Maksudnya?"22808Please respect copyright.PENANAK8gT2hTAT2
22808Please respect copyright.PENANAryTiqPBYKg
"Rayhan... Dia ngejerjain aku lagi, kayak waktu itu, saat aku mandikan dia." Jujur Ustadza Zaskia sembari merucutkan bibirnya. "Nyebelin banget kan." Keluh Zaskia, ia menatap dalam sahabatnya yang hanya tersenyum.22808Please respect copyright.PENANAGPeQqXBJzo
22808Please respect copyright.PENANAPar4ovbdug
Julia mencondongkan badannya kedepan. "Entah Rayhan yang pintar, atau karena kamu sendiri yang suka di goda oleh adikmu." Ujar Julia, dia mengambil gelas yang ada di atas mejanya, dan meminumnya.22808Please respect copyright.PENANANCMvjqzRw8
22808Please respect copyright.PENANAGO2BMQrm18
"Maksudnya?"22808Please respect copyright.PENANA010Txs4byL
22808Please respect copyright.PENANAfmwGBtt9b1
"Mungkin Uhkti gak sadar. Sebenarnya Uhkti sendiri yang suka di godain Rayhan, atau jangan-jangan Uhkti mulai kecanduan di nakalin Rayhan." Jelas Julia.22808Please respect copyright.PENANAzrBdqadynf
22808Please respect copyright.PENANAFbqCaVnSOM
"Kenapa bisa begitu."22808Please respect copyright.PENANA8puOJwrN4A
22808Please respect copyright.PENANAyodWsy3h0w
Julia menghela nafas. "Coba Uhkti pikir lagi. Tidak mungkin Rayhan berani menggoda kamu berulang kali, kalau kamu sejak pertama sudah tegas kepada Rayhan. Misalkan kamu memarahinya atas perbuatannya." Julia menggelengkan kepalanya dengan sikap Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAfmYP1pcB5e
22808Please respect copyright.PENANA6EpjQzaulF
"A-aku gak bisa marah sama dia." Aku Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAuOyDnmU0Qs
22808Please respect copyright.PENANAdVfWEvOP5Y
"Aku ngerti kok! Anggap saja apa yang di lakukan Rayhan, hanyalah kenakalan biasa, bukan suatu yang harus di pikirkan." Ucap Julia, sembari menggenggam tangan Zaskia.22808Please respect copyright.PENANAnk7dd90VxH
22808Please respect copyright.PENANAZNUiRX61oR
"Ya, kamu benar." Zaskia tersenyum manis.22808Please respect copyright.PENANAXv8Yz12Wvo
22808Please respect copyright.PENANAJmMVe381Ta
*****22808Please respect copyright.PENANAwWz3mg3d6s