Jumat pagi, seperti biasanya anak-anak pesantren Al-tauhid memiliki jadwal rutin olahraga, biasanya di mulai dengan lari meraton mengelilingi pondok pesantren, baik itu para santri maupun santriwati. Biasanya mereka memanfaatkan lari pagi untuk cuci mata, menurut istilah yang biasa mereka gunakan untuk melihat lawan jenis.21150Please respect copyright.PENANAivTyliJAEH
21150Please respect copyright.PENANA6QD6J3QJkZ
Doni, Nico, Rayhan dan Azril lari beriringan, mereka tampak sibuk membahas persiapan mereka nanti sehabis shalat Jum'at. Ketegangan jelas sekali terlihat dari wajah mereka.21150Please respect copyright.PENANA9KNCaxBYiv
21150Please respect copyright.PENANAkSpTMUQMdr
"Nanti kita berkumpul di lapangan jam 2 siang." Ujar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANARQnJgxPKss
21150Please respect copyright.PENANAIF2YpR9RqN
Mereka bertiga mengangguk setuju. "Gue harap nanti tidak sampai terlambat, yang pasti gue harus ngajak anak-anak lainnya." Ujar Doni.21150Please respect copyright.PENANAs5cNkj91NP
21150Please respect copyright.PENANAn2IDcdL1l5
"Gue percaya sama Lo." Ujar Rayhan tersenyum.21150Please respect copyright.PENANAxbpFYnhWTH
21150Please respect copyright.PENANAWcVVPd3XfX
"Gue udah gak sabar!" Nico mengepal tangannya dengan erat.21150Please respect copyright.PENANAU5dARB7SPl
21150Please respect copyright.PENANAQabBWfSHNp
"Awas aja Lo kalau nanti sampai kabur." Ujar Doni, sembari meninju pundak Nico.21150Please respect copyright.PENANALwp8POwZpV
21150Please respect copyright.PENANAdW691hRpd3
"Eits... Jangan pernah meragukan gue kawan." Kata Nico yakin.21150Please respect copyright.PENANA3uU3t4rO2f
21150Please respect copyright.PENANAu2RByOrnGY
Rayhan tersenyum sembari menggelengkan kepalanya. "Gue percaya sama kalian semua! Terimakasih sudah mendukung gue, dan maaf karena harus melibatkan kalian." Rayhan menatap ketiga sahabatnya secara bersamaan.21150Please respect copyright.PENANATBAMeMxoaP
21150Please respect copyright.PENANAmCdlOUp47z
"Santai aja mas Bro."21150Please respect copyright.PENANAOCXzbqd2xn
21150Please respect copyright.PENANAHdddjGqLr7
"Kayak sama siapa aja Lo Anjing!" Nico menerjang paha Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAZ3sCxijf5d
21150Please respect copyright.PENANAXYjuwyo66J
Rayhan meringis kesal. "Bangke, sakit bego." Protes Rayhan, saat ia ingin hendak membalas, Nico sudah berlalu kabur dari ketiga temannya sembari tertawa.21150Please respect copyright.PENANASrVUOmXLKY
21150Please respect copyright.PENANApaZ5dQZpgc
Doni ikut terkekeh melihat tingkah laku kedua sahabatnya yang terkadang memang lucu.21150Please respect copyright.PENANA5MSnaIIO3T
21150Please respect copyright.PENANAe1UHQpADlR
Sementara Azril memilih diam, ia merasa sangat bersalah terhadap sahabatnya, sementara dirinya tidak bisa membantu apapun untuk perkelahian nanti. Ia ragu kalau tenaganya bisa berguna untuk teman-temannya nanti, yang ada ia hanya akan menjadi beban buat mereka bertiga.21150Please respect copyright.PENANAmClvdzgWKV
21150Please respect copyright.PENANAGVdRGA41DJ
Rayhan yang mengerti perasaan Azril, meminta Azril untuk tetap tenang, dan yakin kalau semuanya akan baik-baik saja.21150Please respect copyright.PENANAC4Z2kOXjTi
21150Please respect copyright.PENANATg9Xaqk3QH
Tidak terasa waktu berjalan dengan sangat cepat, Doni dan Nico kembali ke asrama, sementara Azril dan Rayhan memutuskan untuk pulang, padahal biasanya sehabis lari pagi mereka akan bermain bola sebentar sebelum pulang dan bersiap-siap untuk shalat Jum'at.21150Please respect copyright.PENANARpWzHIqSmr
21150Please respect copyright.PENANAow7RrHKC8R
Setelah mereka berpisah, ternyata Rayhan tidak benar-benar pulang ke rumah, ia mampir terlebih dahulu ke rumah Ustadza Dewi. Ia mengetuk beberapa kali pintu rumah Ustadza Dewi, tapi tidak ada yang menjawab.21150Please respect copyright.PENANALMKEwtEpn3
21150Please respect copyright.PENANAct3Kpnl00B
Ketika ia mulai berfikir untuk pulang, tiba-tiba rumah Ustadza Dewi terbuka.21150Please respect copyright.PENANA29TlpNSF6r
21150Please respect copyright.PENANAFqTC609Qzh
"Kak Rayhan." Sapa Nikita.21150Please respect copyright.PENANABhJm1yU1Qs
21150Please respect copyright.PENANAntDYHFZ3bb
Rayhan tersenyum kearah gadis cantik yang masih memakai pakaian olahraga "Ustadza Dewi ada?" Tanya Rayhan kepada Nikita anaknya Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAXZ2tE3HwAn
21150Please respect copyright.PENANAY926wWUXte
"Belum pulang! Mungkin sebentar lagi pulang, masuk aja dulu Kak." Ajak Nikita.21150Please respect copyright.PENANAuPFX7em4zu
21150Please respect copyright.PENANAsj09yfYqQn
"Terimakasih." Jawab Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAwiO0D4R8QX
21150Please respect copyright.PENANAJdsvMUyKe6
Nikita mempersilahkan Rayhan duduk, kemudian ia ke belakang untuk membuatkan minuman. Entah kenapa detak jantung Nikita berdetak lebih cepat dari biasanya, ia merasa ada getaran-getaran cinta yang tak terkendali. Entah semenjak kapan gadis lugu itu menyukai Rayhan. Tapi yang pasti gadis cantik itu tidak bisa mengendalikan perasaannya saat ini.21150Please respect copyright.PENANAd7sEyHkrKJ
21150Please respect copyright.PENANAMkmFQHoyZB
Selesai membuat minuman, ia kembali sembari membawa minuman tersebut kepada Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAi2TzLr1hkr
21150Please respect copyright.PENANA8RB1maMWU8
Senyuman indah terukir di bibir Rayhan, membuat anak remaja berusia belasan tahun itu tampak semakin salah tingkah, bahkan gelas yang ada di tangannya tampak gemetar ketika ia hendak meletakkannya keatas meja.21150Please respect copyright.PENANAs6r2zsjgOR
21150Please respect copyright.PENANAkwkn8HAanF
"Terimakasih." Lirih Rayhan, ia menyambut gelas di tangan Nikita sebelum tumpah.21150Please respect copyright.PENANAeen8E0Lafz
21150Please respect copyright.PENANAHhyQjBCfrF
Nikita menggigit bibirnya, menatap sayu kearah Rayhan. "Sama-sama Kak." Jawab Nikita, ia duduk dengan tidak tenang di samping Rayhan.21150Please respect copyright.PENANA0mCbwmIati
21150Please respect copyright.PENANAF7u6dlfWUT
"Ehmmpsss... Ini enak sekali, manis... Sama seperti Nikita." Aku Rayhan setelah mencicipi teh buatan Nikita yang memang terasa pas manisnya di lidah Rayhan. Pujian Rayhan tertanyata membuat gadis lugu di hadapannya merona merah.21150Please respect copyright.PENANAZgQlfAnHPT
21150Please respect copyright.PENANAcITabaSOMq
Sebagai anak gadis yang cantik, tentu Nikita sudah terbiasa mendapatkan pujian seperti itu. Hanya saja terasa berbeda ketika sosok Rayhan yang memuji dirinya.21150Please respect copyright.PENANA5hA3LLfNoD
21150Please respect copyright.PENANAIQFRHVe15X
Gelagat Nikita yang salah tingkah membuat Rayhan ingin menggoda anak Ustadza Dewi lebih jauh lagi. Ia menggeser duduknya agar bisa lebih dekat dengan Nikita, ia sengaja menempelkan lututnya ke lutut Nikita, membuat gadis itu tampak makin salah tingkah.21150Please respect copyright.PENANAEamj0hLaQP
21150Please respect copyright.PENANA2Qo7TqlT7t
Berulang kali Nikita memperbaiki posisi jilbabnya, walaupun tidak ada yang salah dengan posisi jilbabnya.21150Please respect copyright.PENANAR2LScDjlin
21150Please respect copyright.PENANAqUZm9bwNBE
"Ngomong-ngomong kamu sudah punya pacar belum?" Tanya Rayhan, ia sedikit membungkukkan badannya dan menatap wajah cantik Nikita yang bersemu merah.21150Please respect copyright.PENANA81wtbqCTPh
21150Please respect copyright.PENANAi8Bx1JDCdy
Nikita meremas-remas jemarinya. "Be-belum Kak! Kan katanya gak boleh pacaran." Ujar Nikita, walaupun di dalam hatinya kalau ia ingin sekali berpacaran dengan pemuda yang duduk di sampingnya saat ini.21150Please respect copyright.PENANAag1mb4cd3o
21150Please respect copyright.PENANAO7aWftWx5K
"Yang bener... Alasan tuh." Goda Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAY6EDB1HziN
21150Please respect copyright.PENANAq2thLM1R8R
Reflek Nikita memegang lengan Rayhan. "Ih... Beneran Kak! Nikita gak pernah pacaran." Aku Nikita, ia memang berkata jujur apa adanya.21150Please respect copyright.PENANAEC6kndU3PE
21150Please respect copyright.PENANAfrqv0OkmP2
Rayhan meraih tangan Nikita, ia menggenggam tangan Nikita dengan erat. Getaran-getaran syahwat yang di timbulkan oleh sentuhan Rayhan, membuat gadis lugu itu makin bertambah salah tingkah. Sebagai santri tentu saja Nikita sadar, kalau hukumnya haram ketika seorang wanita bersentuhan dengan seorang pria.21150Please respect copyright.PENANAfiSArPfiuW
21150Please respect copyright.PENANAPaXWBop33g
Tapi kharisma Rayhan, membuat Nikita tak berdaya, ia membiarkan jemari halusnya berada di dalam genggaman seorang pria yang bukan muhrimnya.21150Please respect copyright.PENANALrxyiYwvls
21150Please respect copyright.PENANAi8DyYgKq6E
Jantung Nikita rasanya mau meledak sanking kencangnya memompa darahnya. Adrenalin Nikita kian terpacu ketika Rayhan membelai wajah cantik Nikita yang kian merona merah, baru kali ini ada sosok pria yang menyentuh wajahnya, membuatnya makin salah tingkah.21150Please respect copyright.PENANAWNCKDQtHu3
21150Please respect copyright.PENANAcdcgdPqSxa
Tapi saat ketika bibir mereka hampir bertemu, tiba-tiba seseorang masuk ke dalam rumah.21150Please respect copyright.PENANAmOS84Ikoiw
21150Please respect copyright.PENANArXprS31BzM
"Loh ada Rayhan." Kaget Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAifcYukxoUu
21150Please respect copyright.PENANAFMwo5xyg2K
Pemuda itu tersenyum kearah Ustadza Dewi. "Dari mana Ustadza?" Tanya Rayhan hanya sekedar berbasa-basi. Ia menghampiri Ustadza Dewi yang tengah menenteng beberapa kantong kresek di tangannya.21150Please respect copyright.PENANAMulNrbCWhh
21150Please respect copyright.PENANA1X8wqiNcOC
"Biasa, dari pasar."21150Please respect copyright.PENANAVkfqwEYkQs
21150Please respect copyright.PENANA8MM81RQTWe
Rayhan mengambil kantong kresek yang ada di tangan Ustadza Dewi. "Sini biar aku bantuin Ustadza, mau di bawak kemana Ustadza?" Tanya Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAHzoeOJ7itG
21150Please respect copyright.PENANAs2goMdVG8L
"Ke belakang, dapur." Jawab Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAqQ0v9xaLsO
21150Please respect copyright.PENANABheQUBWcca
Nikita yang tadi sempat terbawa suasana kini telah benar-benar kembali ke dunianya. Ia menghampiri Rayhan dan Ibunya yang tengah mengobrol ringan. "Umi, aku ke asrama teman dulu ya." Pamit Nikita.21150Please respect copyright.PENANA6KyeoMZiRp
21150Please respect copyright.PENANAWosyfz6eap
"Sebelum Jumat sudah pulang ya." Ujar Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAfHTVYxGU6h
21150Please respect copyright.PENANAhRyqYxCZOb
Nikita menyalimi Ustadza Dewi dan Rayhan. "Aku pergi dulu ya Mi, Kak... Assalamualaikum." Salam Nikita sembari keluar dari dalam rumahnya.21150Please respect copyright.PENANAcCmeFh3abt
21150Please respect copyright.PENANAh4kwmORdtm
"Waalaikumsalam!" Jawab mereka serempak.21150Please respect copyright.PENANA5sDrlg2hU9
21150Please respect copyright.PENANAxTX40VLmjx
Rayhan segera membawa beberapa kantong keresek tersebut ke dapur. Ia meletakan kantong tersebut diatas meja dapur. Sementara Ustadza Dewi menata barang belanjaannya.21150Please respect copyright.PENANA55fc5uFEyq
21150Please respect copyright.PENANAqWQ6xv9Wps
Selagi Ustadza Dewi menata barang belanjaannya, mata Rayhan tak berkedip memandangi lekuk tubuh Ustadza Dewi yang terlihat semakin berisi dari hari ke hari, membuat kontolnya telah ireksi maksimal. Apa lagi tadi ia gagal menggoda Nikita anak dari Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAm62QBC0JTJ
21150Please respect copyright.PENANAcitBUiLAVy
Rayhan memeluk tubuh sintal Ustadza Dewi dari belakang, hidungnya mengendus-endus leher Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAPtrru37FI0
21150Please respect copyright.PENANAx5uuyMoSl5
"Rayhan... Engkk... Geli ah..." Geliat manja Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAirJN9Zotqv
21150Please respect copyright.PENANAzRffYy3Bhs
Tangan Rayhan turun ke selangkangan Ustadza Dewi. Ia memijit memek Ustadza Dewi dari luar gamisnya. "Aku kangen sama Ustadza." Bisik Rayhan. Tangan satunya lagi meraih payudara Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAVuXUcH9D8q
21150Please respect copyright.PENANA7MCz1YDXnH
"Eehmpps... Ray! Aahkk... Kamu kangen sama Ustadza apa sama anak Ustadza." Lirih Ustadza Dewi yang mulai terbakar api birahi.21150Please respect copyright.PENANASlwTtVxJrJ
21150Please respect copyright.PENANANeeBd7UP70
"Ustadza tadi lihat?"21150Please respect copyright.PENANA2aiOAsib9t
21150Please respect copyright.PENANA6JlqZCCTiR
Wanita cantik itu memutar tubuhnya menghadap kearah Rayhan. "Tentu saja... Kamu hampir mencium bibirnya." Rajuk Ustadza Dewi, sembari membelai kontol Rayhan yang tengah ireksi sempurna.21150Please respect copyright.PENANAZhMAOdq7Uq
21150Please respect copyright.PENANAl0973jc5nT
"Hisap kontolku Ustadza." Perintah Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAk5KiKpfoWB
21150Please respect copyright.PENANAD7EzUnhUpa
Tubuh Ustadza Dewi merosot kebawah, ia menarik celana training yang di kenakan Rayhan berikut dengan celana dalamnya. "Gak dapat anaknya, ibunya yang di embat." Rutuk Ustadza Dewi, tapi ia tidak bersungguh-sungguh dan Rayhan tentu menyadarinya.21150Please respect copyright.PENANAAabwfrpP6v
21150Please respect copyright.PENANAuabz8aiUuw
Jemari lembut Ustadza Dewi membelai batang kemaluan Rayhan, ia mengocok kontolnya dengan perlahan sembari mengecup mesrah kepala kontol Rayhan.21150Please respect copyright.PENANA082a0L6zZh
21150Please respect copyright.PENANACzBeWeZRjR
Tubuh Rayhan menegang, merasakan desiran nikmat di kemaluannya. Apa lagi ketika Ustadza Dewi melahap habis kontolnya ke dalam mulutnya. Dengan gerakan teratur, kepala Ustadza Dewi maju mundur, di kombinasikan dengan jilatan di kepala kontolnya.21150Please respect copyright.PENANAQZQZU5gU8i
21150Please respect copyright.PENANA6vA5EdwxAq
Rayhan membelai kepala Ustadza Dewi yang terbungkus jilbab syar'i berwarna coklat muda.21150Please respect copyright.PENANALkcgtvWV4v
21150Please respect copyright.PENANAMmahokraBz
"Oughkk... Enak sekali Ustadza." Racau Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAOi1kvBgAOh
21150Please respect copyright.PENANA96G3EQxmci
Lidah Ustadza Dewi menari-nari di lobang kencing Rayhan. "Mulut Nikita sepertinya lebih nikmat." Goda Ustadza Dewi, dia mengarahkan mulutnya kearah kantung pelir Rayhan dan menghisapnya dengan lembut.21150Please respect copyright.PENANAXTPNw1xQiG
21150Please respect copyright.PENANAKRXH97Co7Q
"Ssstt... Kalau begitu aku akan memintanya." Lirih Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAMvp5pSJsWR
21150Please respect copyright.PENANAundc1mFn5F
"Coba saja, kalau kamu mampu." Tantang Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANA379eQrlyr9
21150Please respect copyright.PENANAJbK8ZEel5f
Dia menarik tangan Ustadza Dewi agar wanita cantik itu berdiri, ia memeluk mesrah Ustadza Dewi, seakan wanita yang harusnya ia hormati itu adalah kekasihnya. Bibirnya memanggut mesrah bibir Ustadza Dewi, lidahnya bermain bagaikan ular membelit lidah Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAqAGVZJC2s6
21150Please respect copyright.PENANAUgRHsx7tDS
Sembari berciuman tangannya menarik keatas bagian bawah gamis Ustadza Dewi. Kedua telapak tangannya meremas-remas pantat Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAKphV7IUQlp
21150Please respect copyright.PENANA1eaI0JWVBn
Setelah puas menjamah pantat Ustadza Dewi, Rayhan mengangkat tubuh Ustadza Dewi dan mendudukinya di atas meja dapur. Rayhan membuka bagian atas gamis Ustadza Dewi berikut dengan bra-nya. Membiarkan payudaranya yang indah terbebas dari belenggu kain yang menutupinya.21150Please respect copyright.PENANAiSbfkqxihp
21150Please respect copyright.PENANASXwLRT7DFQ
"Wow... Indah sekali! Apa punya Nikita seindah ini?" Goda Rayhan, dia memilin puting Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAEkQgkVuqa6
21150Please respect copyright.PENANAQ8ma5bIkTf
Ustadza mendesah nikmat. "Tentu saja... Aahkk... Payudara Nikita sangat ranum, walaupun tidak sebesar punya Ustadza, kamu mau? Hihihi...." Aku Ustadza Dewi. Dia mendekap kepala Rayhan, meminta pemuda itu menghisap payudaranya.21150Please respect copyright.PENANAKGynKgfVhT
21150Please respect copyright.PENANAEwDGmPxRyp
"Aku tidak sabar untuk melihatnya langsung." Seloroh Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAN9oIj3PZMo
21150Please respect copyright.PENANAd1LUnqdtBA
Pemuda itu membenamkan wajahnya diantara payudara Ustadza Dewi. Secara bergantian ia menghisap payudara Ustadza Dewi, lidahnya mengitari aurola puting payudara Ustadza Dewi, menyentilnya dengan gemas, hingga menghisapnya dengan kuat.21150Please respect copyright.PENANANI0VtWtvZl
21150Please respect copyright.PENANAdVssDweGMD
Tubuh Ustadza Dewi menggelinjang, ia merasa seakan di sentrum oleh ribuan volt.21150Please respect copyright.PENANA0bWXCUIUdv
21150Please respect copyright.PENANAXwvOmusWBV
Jemari Rayhan menyusup masuk ke dalam gamis Ustadza Dewi, ia menemukan dalaman Ustadza Dewi yang sudah sangat basah karena precumnya.21150Please respect copyright.PENANAWcGFDiEHMg
21150Please respect copyright.PENANAsAEgqFkhuD
"Sudah basah sekali." Goda Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAa6fgpYIN0i
21150Please respect copyright.PENANAOOvZYfSbCM
Dewi menarik lepas gamisnya, lalu dia menaikan satu kakinya dan menyibakkan celana dalamnya.21150Please respect copyright.PENANAVWrihuCDhf
21150Please respect copyright.PENANAwko0hRkG49
Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi yang kemerah-merahan telah sangat basah, mengundang Rayhan untuk segera mencicipi lendir tersebut.21150Please respect copyright.PENANAzyKqy8t43Q
21150Please respect copyright.PENANAB6SfNBzCQZ
Rayhan berlutut di depan selangkangan Ustadza Dewi yang terbuka lebar. "Wow... Aku tidak pernah bosan melihatnya Ustadza!" Puji Rayhan, dia membelai bibir kemaluan Ustadza Dewi dengan seksama.21150Please respect copyright.PENANAiD7bLmSHo0
21150Please respect copyright.PENANA1fHbIPn0UD
"Aku tau itu sayang." Goda Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAaiwi7qe83X
21150Please respect copyright.PENANAeChlaoShnn
Perlahan Rayhan menciumi sepasang paha mulus Ustadza Dewi secara bergantian. Perlahan mulai menuju bibir kemaluannya, lidahnya terjulur menjilati bibir kemaluan Ustadza Dewi yang mengeluarkan aroma yang memabukkan, membuat birahi Rayhan makin tinggi.21150Please respect copyright.PENANAFF5FZUyXyG
21150Please respect copyright.PENANADrBDMHdrwo
Rasa asin di ujung lidahnya membuat Rayhan makin bersemangat mengorek-ngorek memek Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAj7jxctvp9L
21150Please respect copyright.PENANALCnNY3ckLs
Sruuupss... Sruuupss... Sruuupss...21150Please respect copyright.PENANAC4KVuLt6FN
21150Please respect copyright.PENANAQbQioPERM1
"Oughkk... Ray! Enak sekali." Racau Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAkWNaVkADNh
21150Please respect copyright.PENANA75aJ52vnq8
Kedua pahanya menjepit wajah Rayhan, sementara kedua tangannya menekan wajah Rayhan agar semakin tenggelam ke dalam lembah memeknya.21150Please respect copyright.PENANA3WCrOmtNs4
21150Please respect copyright.PENANAzlt2yTSjNT
Tidak lama kemudian tubuh Ustadza Dewi melejang-lejang menandakan kalau wanita cantik tersebut baru saja mencapai puncaknya. Ia merasa cairan cintanya keluar begitu banyak, dan tanpa rasa jijik Rayhan menelannya.21150Please respect copyright.PENANAPnIB6ENPzf
21150Please respect copyright.PENANAO5xbEYeoYp
"Segar sekali rasanya." Ujar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAuJmvla2uGi
21150Please respect copyright.PENANAWuyr3Q1KaH
Ustadza Dewi menatap sayu kearah Rayhan, dia sedikit mengangkat pantatnya ketika Rayhan melepas celana dalamnya. Kedua tangannya dengan manja memeluk leher Rayhan, dan membiarkan pemuda itu kembali melumat bibirnya sembari meremas teteknya.21150Please respect copyright.PENANAn4kVHSnk1R
21150Please respect copyright.PENANAZI7jRDeXV2
Tangan kanan Ustadza Dewi meraih batang kemaluan Rayhan, dia mengarahkan kontol Rayhan tepat di depan pintu masuk lobang memeknya.21150Please respect copyright.PENANABYowuVgQkh
21150Please respect copyright.PENANAa9fc6WFARw
Dengan satu kali dorongan kontol Rayhan amblas ke dalam memek Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAzMW9vGKwoG
21150Please respect copyright.PENANAEseOhh3aPF
"Oughkk... Terus Ray! Aahkk... Entotin Ustadza." Racau Ustadza Dewi, ketika Rayhan mulai menggerakan pinggulnya maju mundur menusuk lobang memeknya.21150Please respect copyright.PENANAayfnW4ZnXH
21150Please respect copyright.PENANAapgcIa11Mu
Sembari menopang kedua kaki jenjang Ustadza Dewi, Rayhan memacu kontolnya semakin lama semakin cepat, kian cepat dan makin cepat, hingga menimbulkan suara benturan kelamin mereka berdua yang terdengar bagaikan melodi erotis yang kian membangkitkan birahi mereka berdua.21150Please respect copyright.PENANAllRnFnd4vO
21150Please respect copyright.PENANASgc4zNduCG
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21150Please respect copyright.PENANAzykRuq5dcg
21150Please respect copyright.PENANA2euxCK6Btj
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21150Please respect copyright.PENANAzMz6oLDeFJ
21150Please respect copyright.PENANAcl9BMYdJXi
Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss... Ploookkkss...21150Please respect copyright.PENANA3eUrxGC6DM
21150Please respect copyright.PENANAngUVP3I2m7
Lobang memek Ustadza Dewi yang sudah sangat licin memudahkan Rayhan memacu birahinya. Sembari menyodorkan kontolnya yang besar ke dalam memek Ustadza Dewi, mulut Rayhan sibuk menstimulasi payudara Ustadza Dewi yang sangat ranum.21150Please respect copyright.PENANAd5z8mZYOes
21150Please respect copyright.PENANAQEVtiqNHHy
Tubuh Ustadza tersentak-sentak, ketika ia hampir kembali mendapatkan orgasmenya Rayhan segera mencabut kontolnya dari dalam memek Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANALOT8SUXu1r
21150Please respect copyright.PENANAZWzqWsFznu
"Ganti gaya Ustadza." Pinta Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAErSt7v3iOC
21150Please respect copyright.PENANAVKXUdjGhA4
Dia menurunkan Ustadza Dewi dan memposisikan Ustadza Dewi dengan pose membelakanginya. Plaaakk.... Sebuah tamparan keras mendarat di pipi pantat Ustadza Dewi yang tampak bergetar.21150Please respect copyright.PENANAfq7a2ffb4U
21150Please respect copyright.PENANAnZauYpCIAG
Jarinya membuka cela pipi pantat Ustadza Dewi, ia menggesekkan kontolnya di bibir memek Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANAFsSAZY4wCv
21150Please respect copyright.PENANAmWIa11IV4A
"Masukan lagi Ray!" Mohon Ustadza Dewi.21150Please respect copyright.PENANALY3bvuMnx8
21150Please respect copyright.PENANAsrkyiAH3sH
Untuk kedua kalinya batang kemaluan Rayhan menjelajahi rongga memek Ustadza Dewi. Kedua tangan Rayhan mencengkram erat pinggul Ustadza Dewi, selagi kontolnya bergerak maju mundur dengan cepat, menikmati jepitan hangat dan legit dari dalam memek Ustadza Dewi yang sudah berulang kali merenggut kenikmatan bersamanya.21150Please respect copyright.PENANACx1jKerXcZ
21150Please respect copyright.PENANAv7hZtCn8xH
*****21150Please respect copyright.PENANAygpL7pQJO2
21150Please respect copyright.PENANATdGMIQ7DgF
Sehabis shalat Jum'at, seperti yang sudah di janjikan Rayhan, Doni dan Azril sudah berada di lapangan kosong yang berada tak jauh dari danau. Gulungan debu berterbangan di tiup angin gersang yang membuat kulit terasa kering, belum lagi terik matahari yang begitu panas, seakan tidak menyurutkan langkah mereka.21150Please respect copyright.PENANAoR8nfydmfN
21150Please respect copyright.PENANAdZzopgeBTl
Hamka berdiri dengan senyum culasnya bersama teman-teman dari asramanya yang berjumlah belasan orang. Ia sangat yakin bisa membuat Rayhan berlutut di hadapannya hari ini.21150Please respect copyright.PENANAnrjwl33Ip1
21150Please respect copyright.PENANAn6MnbGHhMQ
Sementara itu, di sekeliling lapangan puluhan santri berdiri tidak sabar melihat perkelahian antara Rayhan dan Hamka. Bahkan mereka tidak sabar untuk menantikan perkelahian mereka berdua, menjadi sebuah tawuran yang besar, bahkan beberapa dari mereka sampai memasang taruhan.21150Please respect copyright.PENANA3t0hwFEHOp
21150Please respect copyright.PENANA8F0A10RbFV
"Mulai dong." Pekik salah satu Santri yang mulai tak sabar.21150Please respect copyright.PENANAzNWdbYFqyD
21150Please respect copyright.PENANA6y8VtqXqGo
Hamka dengan kepercayaan tinggi maju ke tengah lapangan, ia mengepal dan mengurut-ngurut kepalan tangannya, tak sabar ingin meremukkan wajah Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAfr27pSnQ3H
21150Please respect copyright.PENANAeCQXJI12Sn
Sementara itu, Nico dan Azril tampak begitu khawatir, berbeda dengan Rayhan yang terlihat lebih tenang.21150Please respect copyright.PENANA8RuTas0pWd
21150Please respect copyright.PENANAoPZZuWJZii
"Gue maju." Ujar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAJWzkk8Oszt
21150Please respect copyright.PENANA5Qyn2XLQCL
Nico menggelengkan kepalanya sembari mendengus kesal. "Tai, kemana tuh orang." Geram Nico, yang sedari tadi mencoba mencari sosok Doni.21150Please respect copyright.PENANAgr5PObzsfK
21150Please respect copyright.PENANAQzHZQ3QtFp
"Takut mungkin." Geram Azril tidak kalah kesalnya.21150Please respect copyright.PENANAe0JSHE3IYK
21150Please respect copyright.PENANASNYsySrl6A
Nico menyeringai, ia berjanji di dalam hati akan menghajar Doni kalau anak itu tidak juga datang.21150Please respect copyright.PENANAX8IPGkPtEV
21150Please respect copyright.PENANA7YQOgeYqDx
Ia mengalihkan pandangannya ketengah lapangan, Rayhan dan Hamka berdiri berhadap-hadapan. Mereka saling menatap, mengintimidasi satu sama lainnya. Terlihat sekali dari tatapan Hamka kalau ia ingin melumat habis Rayhan.21150Please respect copyright.PENANA9fvVq0HqJ1
21150Please respect copyright.PENANAJBZEaz4eGp
"Anjiiiing..." Teriak Hamka.21150Please respect copyright.PENANASeVMPEVCaN
21150Please respect copyright.PENANAOMYVWeIWtF
Kepalan tinjunya melesat kearah wajah Rayhan, yang tidak bisa di tangkis Rayhan sehingga pukulan Hamka telak mengenai wajahnya. Hamka menyeringai, ia kembali mendekat dan melayangkan pukulannya, tapi kali ini Rayhan berhasil menghindari pukulan Hamka di wajahnya, ia bergeser ke kiri kesamping Hamka.21150Please respect copyright.PENANA4PFkRGSQnm
21150Please respect copyright.PENANAGCYJTdOxhg
Tidak mau kehilangan momen, Hamka melayangkan tendangan ke udara dan dengan cepat Rayhan menangkis menggunakan kedua lengannya.21150Please respect copyright.PENANATe30ly9t2w
21150Please respect copyright.PENANACNIz2H3ExT
Rayhan mulai terdesak, membuat penonton semakin kencang bersorak meminta Hamka segera menghajar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAkoaNlR8UJu
21150Please respect copyright.PENANAzJAlqaexTT
Pukulan kombinasi yang di lancarkan Hamka beberapa bisa di tangkis Rayhan, tapi beberapa kali juga Rayhan harus menerima bogem mentah di wajahnya. Rayhan mencoba membalas sesekali, tapi posisinya yang terpojok tidak bisa berbuat banyak.21150Please respect copyright.PENANAfaAom1cbm7
21150Please respect copyright.PENANAvoybNStzjN
Rayhan tersenyum sinis. "Cuman segitu doang?" Ledek Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAPDpolNJS7V
21150Please respect copyright.PENANARzwgJnD6Wp
"Anjiiiing..." Tangan Hamka kembali melayang.21150Please respect copyright.PENANAFiyFbnmfBQ
21150Please respect copyright.PENANA84F7YHUqBO
Rayhan maju masuk ke dalam pertarungan, tangan kirinya menangkis pukulan tangan kanan Hamka, sementara kepalan tangan kanannya menghantam perut Hamka, hingga membuat pemuda itu mundur beberapa langkah sembari menahan perutnya yang sakit.21150Please respect copyright.PENANAGu8b8DR2vq
21150Please respect copyright.PENANAtusZrYZJAO
Hamka mencoba membalas dengan membabi buta, tapi dengan muda di hindari maupun di tangkis Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAzoKo5MMUzn
21150Please respect copyright.PENANASIO7vblZ2M
Jual beli pukulan terjadi, dan darah mulai tampak menutupi wajah mereka berdua, membuat penonton bersorak semakin keras menyemangati mereka berdua, berbeda dengan Nico dan Azril yang terlihat begitu khawatir.21150Please respect copyright.PENANApm8sevJhAn
21150Please respect copyright.PENANAnWCtIUWztk
Dengan menggunakan lututnya Rayhan menghantam uluh hati Hamka, hingga membuat pemuda itu terjerembab ke tanah dengan nafas terengah-engah. Rayhan tidak membuang ke sempatkan masnya, dengan tendangan memutar ia menghantam wajah Hamka dengan telapak kakinya.21150Please respect copyright.PENANAyHbjyl1liH
21150Please respect copyright.PENANAWARXhFbxQY
Tubuh Hamka terlempar sejauh satu meter, sembari berguling-guling ia menahan rasa sakit di wajah dan perutnya.21150Please respect copyright.PENANAALyI6ifups
21150Please respect copyright.PENANAq2y4JkdsWz
"Hoek... Hoek... Hoek..." Hamka batuk darah.21150Please respect copyright.PENANAoJKu9rC72A
21150Please respect copyright.PENANAHCr2HAkhhk
Rayhan kembali menerjangnya, Hamka yang hendak berdiri dan membalas pukulan Rayhan sama sekali tidak berkutik. Satu tendangan Rayhan membuatnya kembali tersungkur.21150Please respect copyright.PENANAxsMhWORdty
21150Please respect copyright.PENANA2ghXh61RdU
Sembari menduduki tubuh Hamka yang sudah tidak berdaya, Rayhan menghujani pukulannya, membuat suasana yang tadi yang ramai dengan sorak Sorai penonton, kini malah tampak sepi menatap ngeri kearah Rayhan yang tanpa ampun menghajar Hamka yang sepertinya sudah tidak sadarkan diri.21150Please respect copyright.PENANAg7JiG3HI8u
21150Please respect copyright.PENANAVmDDCbWImw
"INI AKIBATNYA KALAU LO BERANI GANGGU TEMAN GUE." Pekik Rayhan dengan tatapan penuh amarah.21150Please respect copyright.PENANAlxuZIOuEN2
21150Please respect copyright.PENANAWEHBAuuzIN
Niko dan Azril terdiam tak percaya dengan apa yang di lakukan Rayhan yang seakan ingin membunuh Hamka. Bahkan tubuh Azril sampai menggigil.21150Please respect copyright.PENANAyOHoqfWct7
21150Please respect copyright.PENANANn2pjUtVWy
"Dia bisa mati Ko." Lirih Azril menyadarkan Nico.21150Please respect copyright.PENANAab7NO0s89l
21150Please respect copyright.PENANAipvH3jQmd5
"Anjing tuh anak, mau jadi pembunuh dia." Geram Nico, ia hendak masuk ke tengah lapangan karena ingin menghentikan kegilaan Rayhan. Tapi tiba-tiba.21150Please respect copyright.PENANARYw2LIwy0m
21150Please respect copyright.PENANAPQNNgurDLh
"SERBUUU...."21150Please respect copyright.PENANA8h2G4V2Vxn
21150Please respect copyright.PENANAWCRVJR8Apm
Entah dari mana datangnya suara teriakan tersebut, tiba-tiba anak asrama Hamza yang di pimpin Hamka masuk ke tengah lapangan hendak mengeroyok Rayhan. Buru-buru Rayhan bersiap menerima serangan dadakan dari teman-teman Hamka.21150Please respect copyright.PENANA1dD2Yieaqe
21150Please respect copyright.PENANAfnM6CFnpUF
"ANJIIIING." Teriak Nico.21150Please respect copyright.PENANA53XYabq86F
21150Please respect copyright.PENANAG41J5qEo17
Ia berlarian mendatangi kerumunan yang dengan cepatnya sudah mengepung Rayhan. Tapi belum juga tiba di dekat Rayhan, ia sudah di jegal oleh tiga orang anak Asrama Hamza. Sebisa mungkin Nico menangkis dan membalas memukul mereka, beberapa dari mereka berhasil di buat babak belur oleh Nico, tapi kondisi Nico tidak kalah tragisnya, darah bercucuran dari bibir dan hidungnya.21150Please respect copyright.PENANA06mflPdANT
21150Please respect copyright.PENANA2PXtT2Q0OL
Nasib Azril ternyata lebih tragis, ia meringkuk sembari memeluk tubuhnya sendiri, tak bisa berbuat apa-apa ketika beberapa orang menganiaya dirinya.21150Please respect copyright.PENANAJy5TDXIAL9
21150Please respect copyright.PENANAV8JYatI4zJ
Di saat semuanya hampir sudah tidak berdaya, tiba-tiba dari arah selatan anak-anak Asrama Al Fatih menerobos masuk ke tengah lapangan, alhasil perkelahian menjadi seimbang untuk beberapa saat. Namun setelah mereka dengan cepat mendominasi pertarungan. Doni dengan beringasnya menghajar siapa saja yang berada di dekatnya, ia sungguh sangat marah.21150Please respect copyright.PENANAMG5nQw9pjj
21150Please respect copyright.PENANA1EP3xkO278
Rayhan berdiri sempoyongan sembari tersenyum melihat bala bantuan yang telah datang.21150Please respect copyright.PENANAjLnCJZu1Gq
21150Please respect copyright.PENANAlM0k3Wvtc0
Tawuran tersebut baru berhenti tepat ketika suara Adzan Ashar berkumandang. Tanpa ada yang memerintah, dua kelompok yang bersiteru memisahkan diri, mereka membawa teman-teman mereka yang terluka untuk kembali ke asrama masing-masing.21150Please respect copyright.PENANAamWQ0Twibk
21150Please respect copyright.PENANAm3Uj3hsUen
*****21150Please respect copyright.PENANA85hFowENw1
21150Please respect copyright.PENANAuZWiX5ErHc
Sore itu Zaskia marah besar terhadap Rayhan, melihat keadaan Rayhan yang berantakan. Luka lebam dan darah kering masih terlihat jelas di wajah Rayhan, belum lagi luka memar di sekujur tubuhnya. Sebenarnya Rayhan sudah berusaha menghindar dari Kakak kandungnya. Setibanya di rumah ia segera ke kamarnya, melihat tingkah Rayhan yang mencurigakan membuat Zaskia segera menyusul Adiknya.21150Please respect copyright.PENANAjXk7BMavGL
21150Please respect copyright.PENANAijhpCCP3Hi
Bukan main kagetnya Zaskia saat melihat wajah Rayhan yang nyaris tak berbentuk. Bibirnya pecah, begitu juga dengan pelipisnya. Rasa khawatir yang membuncah, membuat Zaskia meluapkan kekhawatirannya dengan amarah.21150Please respect copyright.PENANAdk0qg1eLQL
21150Please respect copyright.PENANAH6SuqoObxh
"Kalau kamu mau berantem, lebih baik kamu pulang Ray!" Omel Zaskia, nafasnya memburu menahan gejolak di hatinya.21150Please respect copyright.PENANARjfg1jFDvw
21150Please respect copyright.PENANAhLqIL4SMd7
"Maaf Kak! Sssttt..."21150Please respect copyright.PENANAahzmiCqRtU
21150Please respect copyright.PENANAnsH2kzcRtV
Rayhan meringis saat Zaskia mencoba mengobati luka di wajahnya. "Maaf saja gak cukup Ray! Kenapa kamu selalu saja membuat Kakak khawatir. Apa kamu belum puas dengan kejadian tempo hari? Kakak hampir saja kehilangan kamu." Lirih Zaskia.21150Please respect copyright.PENANAnUPkalWowd
21150Please respect copyright.PENANAE3VhctDxt2
Sebagai seorang Kakak sudah sewajarnya saja, kalau Zaskia merasa sangat khawatir dengan keadaan Rayhan. Apa lagi Rayhan, satu-satunya keluarganya di pesantren.21150Please respect copyright.PENANA93CTfHn9kp
21150Please respect copyright.PENANAe754jQy7Ly
Karena alasan itu juga Rayhan tidak berani membantah ucapan Zaskia, Kakak kandungnya.21150Please respect copyright.PENANAP0EsAAhQtw
21150Please respect copyright.PENANAlM52USCY4F
"Hari ini kamu gak boleh keluar!" Titah Zaskia.21150Please respect copyright.PENANAEQKqnbfnJF
21150Please respect copyright.PENANAti8EMhz8Qw
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya. "Iya Kak!" Jawab Rayhan pasrah, karena tidak ingin membuat kakaknya semakin marah.21150Please respect copyright.PENANAXMDamvk7g2
21150Please respect copyright.PENANAZH1sJglR7z
Selepas kepergian Zaskia, Rayhan merebahkan tubuhnya diatas tempat tidurnya. Matanya menerawang menatap langit-langit kamarnya yang terdapat lampu LED.21150Please respect copyright.PENANAmChSI1Xjx9
21150Please respect copyright.PENANAtIiAHH4qpi
Sejujurnya Rayhan juga tidak menyangka kalau dirinya tidak mengalami nasib yang lebih buruk lagi, mengingat bagaimana mereka di keroyok oleh belasan anak asrama Hamza. Beruntung walaupun terlambat, Doni membawa bala bantuan untuk menyelamatkan mereka, andai saja Doni tidak datang, entah bagaimana masih mereka.21150Please respect copyright.PENANAyDJaH0HRaZ
21150Please respect copyright.PENANA2VUeEri05d
*****21150Please respect copyright.PENANAHbnSNQul36
21150Please respect copyright.PENANAhVUbppP2CR
Nasib Azril ternyata tidak lebih baik dari Rayhan, ia habis di omeli Laras, Ibu Tirinya. Dengan wajah tertunduk ia tidak berani menatap balik Ibu Tirinya. Baru kali ini ia melihat Laras benar-benar marah kepadanya, membuat wajahnya pucat pasih.21150Please respect copyright.PENANAagbfzj3nLP
21150Please respect copyright.PENANAtGhqvVFxKD
Sembari menghela nafas, Laras meninggalkan Azril di ruang tamu yang masih terduduk lesu.21150Please respect copyright.PENANAxkN0dMTnXG
21150Please respect copyright.PENANAZrxzwszKoW
Setelah beberapa menit dengan keheningan, Azril segera menyusul Laras ke dalam kamarnya. Tampak Laras yang tengah duduk di depan meja riasnya hanya memakai handuk. Sepertinya Laras baru saja selesai mandi, melihat pundak dan punggungnya masih tampak basah.21150Please respect copyright.PENANAYtXjevzW0X
21150Please respect copyright.PENANAbYP7Cvd5UL
"Umi." Panggil Azril.21150Please respect copyright.PENANA8Oq4I6y3nh
21150Please respect copyright.PENANAVUj6SW2eth
Laras menoleh sebentar. "Umi belum ganti baju! Apa kamu sengaja ingin melihat Umi telanjang?" Sindir Laras, ia tampak benar-benar kecewa dengan Azril.21150Please respect copyright.PENANALnHg9b7jSn
21150Please respect copyright.PENANANSNebzDSdw
Selama ini di mata Laras Azril adalah anak yang baik, patuh terhadap orang tua. Tapi entah kenapa akhir-akhir ini Azril sering berulah, dan tidak lagi mendengarkan ucapannya. Terakhir kali ia melihat Azril babak belur, Laras sudah meminta anak itu untuk tidak mengulanginya lagi, tapi lagi-lagi Azril melanggarnya.21150Please respect copyright.PENANA9DDvcq4fTL
21150Please respect copyright.PENANARQrb6Hzwe7
Mendapat ucapan menohok dari Ibu Tirinya Laras, membuat Azril merasa sangat sedih. Tidak pernah sekalipun Laras menegurnya dengan begitu keras seperti barusan.21150Please respect copyright.PENANAPW6ybjX8QL
21150Please respect copyright.PENANA8my3KrfVwB
"Mi, maafkan Azril!" Pemuda itu terisak penuh penyesalan.21150Please respect copyright.PENANAjdXcVFqR8k
21150Please respect copyright.PENANA58VMycPVy0
Ia menatap Azril, ada rasa kasihan juga melihat Azril menangis seperti itu. "Kemarin Umi sudah bilang, jangan pernah berkelahi, tapi kamu mengabaikan peringatan Umi." Ujar Laras, membuat Azril semakin merasa menyesal karena mengindahkan ucapan Laras beberapa waktu yang lalu.21150Please respect copyright.PENANAeCwNxTuvxP
21150Please respect copyright.PENANArTlvCbCcxO
"Tolong Mi! Azril janji ini yang terakhir."21150Please respect copyright.PENANAgf0zQ3XeHd
21150Please respect copyright.PENANAzn2SC98ghB
"Azril." Bentak Laras mulai kesal.21150Please respect copyright.PENANA6euPN83DCF
21150Please respect copyright.PENANAstb8KXihgn
Bukannya segera keluar dari kamar Laras, Azril malah berlutut di depan pintu Ibunya. Ia pikir dengan cara ini Ibu Tirinya akan memaafkan perbuatannya.21150Please respect copyright.PENANAqxutoO865w
21150Please respect copyright.PENANA5c5NVmTf32
Tapi yang terjadi malah sebaliknya, Laras semakin kesal dengan sikap Azril yang kekanak-kanakan.21150Please respect copyright.PENANAh3ZeBk6LwW
21150Please respect copyright.PENANA7cgbpKSQlk
"Tolong Mi, maafkan Azril... Tolong jangan beri tau Abi! Umi boleh menghukum Azril apa saja, asalkan Umi tidak memberi tau Abi." Melas Azril, ia berharap Laras, Ibu tirinya merasa kasihan kepadanya.21150Please respect copyright.PENANAma3Edbwa9P
21150Please respect copyright.PENANATrMKyDJcIS
Mendengar ucapan Azril, Laras malah semakin kesal dengan sikap Azril yang lebih takut kalau Abinya marah ketimbang dirinya yang marah. Dengan emosi yang memuncak, Laras menghampiri Azril, berdiri di depan putranya itu. "Baiklah, Umi tidak akan memberi tau Abi, dan sebagai hukumannya, mulai hari ini Umi tidak akan mau bicara lagi sama kamu, dan mulai hari ini kamu bebas melakukan apapun, karena Umi akan tutup mata." Ucap Laras membuat Azril terhenyak.21150Please respect copyright.PENANAHhFRthOQeo
21150Please respect copyright.PENANAseUB8AKiml
"Umi..."21150Please respect copyright.PENANAV4p52O32Of
21150Please respect copyright.PENANAhtdi05vLf8
"Keluar sekarang! Umi mau ganti baju." Usir Laras dengan tatapan tajam kearah Azril.21150Please respect copyright.PENANAvbLghQWwDA
21150Please respect copyright.PENANA9pv1Io2vqm
Dengan wajah tertunduk dan berurai air mata, Azril meninggalkan kamar Laras. Baru beberapa langkah ia pergi, tiba-tiba Laras membanting pintu kamarnya, menandakan kalau dirinya benar-benar marah terhadap Azril.21150Please respect copyright.PENANAT7o2nOjFOU
21150Please respect copyright.PENANAuDLoOtdoTi
*****21150Please respect copyright.PENANA7jN5dMJs0K
21150Please respect copyright.PENANA6YQm0hKRtW
Malam begitu tenang mengiringi keindahan suasana rumah di malam hari. Sayup-sayup terdengar suara jangkrik memecah keheningan malam, sesekali terdengar suara burung malam terbang penuh harapan. Udara terasa dingin menyegarkan, langit cerah di hiasi bintang-bintang bertebaran menemani gagahnya raja malam yang bersinar terang menebar cahaya berkilauan.21150Please respect copyright.PENANAlfN75dBMai
21150Please respect copyright.PENANAtlZFObF6Oy
Di dalam sebuah kamar, Zaskia tampak begitu gelisah, berulang kali ia mencoba memejamkan matanya, tapi tetap juga tak bisa tidur. Hatinya gundah gulana, ada rasa sesal atas sikapnya kepada Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAGiQSewfAem
21150Please respect copyright.PENANA7rTjuIgQUi
Haruskah ia bersikap sekeras itu kepada Rayhan? Bagaimanapun juga Rayhan sama seperti anak remaja pada umumnya, pasti pernah berkelahi dan itu adalah sebuah hal lumrah yang biasa di lakukan anak seusia Rayhan. Seharusnya ia bisa bersikap lebih baik, menasehati Adiknya agar tidak mengulanginya lagi.21150Please respect copyright.PENANA8RZln2yi0k
21150Please respect copyright.PENANAuibVFFOzUX
"Gimana keadaan Rayhan sekarang?" Gumam Zaskia pelan.21150Please respect copyright.PENANArNM2l041ks
21150Please respect copyright.PENANAGlGqJHpBzl
Dengan gerakan perlahan ia turun dari atas tempat tidurnya, memakai jilbab instan miliknya, lalu berjalan gontai keluar dari kamarnya menuju kamar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAQk4GOrpzGj
21150Please respect copyright.PENANAxidG5RFgfs
Saat pintu kamar Rayhan terbuka, lampu kamar Rayhan masih menyalah, sepertinya ia ketiduran tanpa sempat mematikan lampunya terlebih dahulu. Dengan langkah berjinjit agar tidak membangunkan Rayhan, Zaskia menghampiri Adiknya.21150Please respect copyright.PENANAAtac43ytJD
21150Please respect copyright.PENANA4w4E1RlSpb
Ia meletakan tangannya diatas dahi Rayhan. "Astaghfirullah..." Zaskia mendadak panik saat merasakan dahi Rayhan yang begitu panas.21150Please respect copyright.PENANA04w5Tg4pP8
21150Please respect copyright.PENANA4ghViecijN
Buru-buru Zaskia keluar kamar adiknya dan kembali ke kamarnya, dengan asal ia mengambil secarik kain lalu ia ke kamar mandi mengisi air ke dalam baskom kecil, dan kembali lagi ke kamar Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAmYs6sACXyZ
21150Please respect copyright.PENANArTCLjgs9ka
Dengan wajah panik Zaskia mengompres kening Rayhan, untuk menurunkan panas di tubuh Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAVmxQIn4fkO
21150Please respect copyright.PENANAYwDc9Vn3YH
Tak terasa air mata Zaskia jatuh ke wajah Rayhan, ia merasa sangat sedih karena gagal melindungi adik satu-satunya. Ia menjerit dalam diam sembari terus mengompres dahi dan luka lebam di wajah Adiknya yang tampak terlelap damai.21150Please respect copyright.PENANAozRsrdxrbu
21150Please respect copyright.PENANApeXM48XMZb
Tetesan demi tetesan air mata Zaskia, mau tidak mau mengganggu tidur Rayhan. Pemuda itu membuka matanya, memandang Kakaknya yang tengah menangis.21150Please respect copyright.PENANAT92O5KOfIr
21150Please respect copyright.PENANARMQXMOKXoN
"Kak!" Lirih Rayhan.21150Please respect copyright.PENANAVsa34CcR3t
21150Please respect copyright.PENANADQlKQ8jefJ
Zaskia berusaha tersenyum, tapi ia tidak bisa menyembunyikan raut kekhawatiran nya. "Sssttt... Kamu tidur lagi ya." Bisik Zaskia, sembari menahan isak tangisnya.21150Please respect copyright.PENANAJVnUrkY3XB
21150Please respect copyright.PENANAjcX462LW3O
"Maafin aku Kak!"21150Please respect copyright.PENANAQOWzuosOUy
21150Please respect copyright.PENANAkMh4FdQvvr
"Sudah sayang, gak apa-apa kok, tapi jangan kamu ulangi lagi ya." Mohon Zaskia.21150Please respect copyright.PENANAJMDuIb6eCw
21150Please respect copyright.PENANAv2xfZqG7YI
Rayhan mengangguk sembari berusaha tersenyum. "Iya Kak! Janji gak akan bikin Kakak khawatir lagi." Ucap Rayhan, ia berusaha terlihat baik-baik saja di hadapan Zaskia.21150Please respect copyright.PENANApg497q6FIu
21150Please respect copyright.PENANA43qyiGFNF4
Zaskia tersenyum sangat manis, sembari berbaring di samping Adiknya. Dengan perlahan ia melingkarkan tangannya di tubuh Rayhan, memeluknya dengan penuh kasih sayang. Rayhan membalas pelukan Kakaknya dengan erat sembari mengecup pelan kening Zaskia, Kakak kandungnya.21150Please respect copyright.PENANA5awDrCTRwZ
21150Please respect copyright.PENANAIn29oWnBmy
Kecupan lembut Rayhan membuat Zaskia merasa tenang, hingga akhirnya mereka berdua pun terlelap.21150Please respect copyright.PENANABqKpiJTHaK
21150Please respect copyright.PENANAq6YPawYfT4
****21150Please respect copyright.PENANArDv5u4kJpS
21150Please respect copyright.PENANAod4fQ2ZK61
Kediaman KH Umar21150Please respect copyright.PENANA4ZhfwBLYH9
21150Please respect copyright.PENANAP0UsYbwZCA
Sementara itu di dalam sebuah kamar, di rumah yang berbeda, tampak seorang wanita dalam keadaan nyaris telanjang bulat tengah terlentang sembari di genjot-genjot oleh seorang pemuda yang tengah menindihnya dari atas. Dari raut wajah sang wanita yang masih memakai hijab itu, tampaknya ia merasa serba salah.21150Please respect copyright.PENANAFETO6PD0M3
21150Please respect copyright.PENANArnpT5Wq9vy
Jujur saja, sodokan kontol Daniel rasanya sangat nikmat, tapi ia masih memiliki sedikit harga diri untuk mengakui betapa nikmatnya kontol Daniel di dalam memeknya.21150Please respect copyright.PENANAOwJLbEyNuV
21150Please respect copyright.PENANAYfyDNCtOax
"Aahkk... Aahkk... Aahkk..." Desah Laras.21150Please respect copyright.PENANApoIc6C6vqz
21150Please respect copyright.PENANAeaFoaSDCV7
Jemari Daniel membelai buah dada Laras yang ranum itu, bermain dengan puting Laras yang berwarna coklat tua. Sentuhan-sentuhan Daniel membuat birahi Laras kian menggelegak.21150Please respect copyright.PENANACbiKxMoRJo
21150Please respect copyright.PENANAhb1pTKTuTk
Tanpa sadar ia melingkarkan kedua kakinya di pinggang Daniel, agar kontol pemuda itu masuk semakin dalam di dalam rongga memeknya. Ia merasa kontol Daniel menyentuh bagian dasar lobang peranakannya yang semakin basah dan licin itu.21150Please respect copyright.PENANA4lIzjYkTfZ
21150Please respect copyright.PENANA7v3A8TAxbm
"Ughkk... Enak sekali!" Racau Daniel. "Tadi sore, aku sempat mendengar Azril menangis, memangnya ada apa?" Tanya Daniel, tanpa menghentikan hentakan kontolnya di dalam memek Laras.21150Please respect copyright.PENANA0oEDlzVlvp
21150Please respect copyright.PENANAUtZFrJfm8H
"Uhmmm... Aahkk... Tadi! Aaahkk... Azril mau meminta maaf... Dan... Please..." Terlihat sekali kalau Laras sudah benar-benar tidak tahan dan ingin sekali mendapatkan orgasmenya dari Daniel.21150Please respect copyright.PENANAY4ZXUyS7Uu
21150Please respect copyright.PENANARd5CQVGUmQ
Daniel menurunkan tempo permainannya, sengaja ingin mempermainkan birahi Laras. "Apa masalahnya?" Cecar Daniel.21150Please respect copyright.PENANAnki3rgGivV
21150Please respect copyright.PENANA5FHtM0KbO8
"Dia... Aahkk... Dia... Dia berkelahi, dan aku tidak mau memaafkannya." Jawab Laras, ia benar-benar di buat Daniel tersiksa akan rasa nikmat yang menggantung.21150Please respect copyright.PENANAR6UdKdo6gz
21150Please respect copyright.PENANAUKRiK8xKNF
Laras yang sudah berada di ujung kenikmatan, berusaha menggapai kenikmatan itu sendiri. Ia menggerakan pantatnya agar kocokan Daniel bisa mengantarkannya ke puncak kenikmatan. Tapi lagi-lagi Daniel mempermainkannya.21150Please respect copyright.PENANAYfZoAtJluQ
21150Please respect copyright.PENANAX6kwyLaOUx
Ia menarik kontolnya dari dalam memek Laras, dan membiarkan makin tersiksa.21150Please respect copyright.PENANAVjJ8eDP0Qm
21150Please respect copyright.PENANAbRnoHLnsGX
"Daniel! Tolong Tante..." Melas Laras.21150Please respect copyright.PENANAuffIaEP5Yf
21150Please respect copyright.PENANAVNYQipES8s
Daniel tersenyum sembari merabahi rambut kemaluan Laras. "Dia menangis karena berkelahi, atau karena tidak mendapatkan maaf dari kamu." Tanya Daniel, tidak mengubris permohonan Laras.21150Please respect copyright.PENANAnhvJ7Kq8Nv
21150Please respect copyright.PENANAeNMC7oB4UI
"Karena tidak mendapatkan maaf dari saya!" Jawab Laras cepat. "Dan... Ayo Dan, jangan siksa Tante." Laras tampak nyaris menangis sanking frustasi karena tersiksa akan birahinya yang di buat menggantung oleh Daniel.21150Please respect copyright.PENANAgkmh4m48ko
21150Please respect copyright.PENANA7HEnKtF22Q
Daniel merenyitkan dahinya tanda tidak suka. "Bukankah saya sudah menyuruh Tante untuk membuat Azril terobsesi kepada Tante? Kenapa Tante malah berbuat seperti itu." Kesal Daniel.21150Please respect copyright.PENANAmJH9nSMiPe
21150Please respect copyright.PENANA27cF8wBrxS
"Oke, aku minta maaf dan sekarang..."21150Please respect copyright.PENANAapNAWW1Imh
21150Please respect copyright.PENANAoPCjvxp5hg
Daniel memotong ucapan Laras. "Tidak untuk malam ini, lakukan tugasmu dengan benar, setelah itu aku akan memberikan kamu surga yang sebenarnya." Ucap Daniel sembari menyeringai kearah Laras yang kian frustasi.21150Please respect copyright.PENANA4ZdnGBbq2k
21150Please respect copyright.PENANAPPGO3oAYqM
"Apa?"21150Please respect copyright.PENANAA1I6FUs6q7
21150Please respect copyright.PENANAHC9eKiIeXi
Daniel tidak mengubrisnya, ia turun dari tempat tidurnya dan mengambil pakaian Laras yang berserakan. "Pergilah! Temui saya setelah kamu melaksanakan tugas yang saya berikan." Usir Daniel.21150Please respect copyright.PENANAGjhnUSFm4L
21150Please respect copyright.PENANAiTqbtUpeD4
Dengan perasaan campur aduk, Laras segera bangun dari tempat tidur Daniel dan mengenakan kembali pakaiannya. Tak terasa bulir-bulir air matanya jatuh membasahi kedua pipinya. Laras benar-benar merasa terhina atas perbuatan Daniel. Ia merasa seperti wanita murahan yang mengemis orgasme kepada pria yang memperkosanya.21150Please respect copyright.PENANAUdwdCiZLB4
21150Please respect copyright.PENANAkzUcVMrMrv
"Apa salah saya Dan?" Lirih Laras.21150Please respect copyright.PENANAv5p8VKpC5V
21150Please respect copyright.PENANAhXKAv6L9yy
Daniel menghidupkan sebatang rokok. "Tante tidak salah, tapi yang salah keluarga ini, keluarga saya. Mereka yang membuat saya melakukan semua ini, membuat Tante harus ikut merasakan penderitaan atas masa lalu keluarga saya." Ia menyeringai, dadanya terasa sesak setiap kali mengingatnya.21150Please respect copyright.PENANAHo3Jgx3LE2
21150Please respect copyright.PENANA5z4y4OEv8a
"Aku pergi." Ujar Laras. Ia tidak mengerti dan berfikir kalau itu hanyalah alasan Daniel untuk membenarkan apa yang Daniel lakukan.21150Please respect copyright.PENANA13X4zcez3U
21150Please respect copyright.PENANAmefdtqAqLV
Ia melangkah keluar dan berharap Daniel menariknya kembali, memperkosanya seperti dulu, membuat tubuhnya bermandikan keringat dan spermanya. Tapi sayang, hingga ia berada di dalam kamarnya Daniel tak juga memanggilnya kembali.21150Please respect copyright.PENANAXGmSkYVhi4
21150Please respect copyright.PENANAMsfKh40Ldc
*****21150Please respect copyright.PENANAwI6yEChEJg