Kumandang Adzan dari masjid yang berada tidak jauh dari rumahnya, membangunkan Rayhan dari lelap tidurnya. Entah kenapa ia merasa ada sesuatu yang menyentuh selangkangannya. Saat ia membuka matanya, Rayhan tidak dapat berkedip memandang sosok bidadari yang tengah tertidur di sampingnya, dengan tangannya yang menindih selangkangannya.25321Please respect copyright.PENANAIXt9IaRbQs
25321Please respect copyright.PENANA7Jn9w0wv09
Ternyata tanpa sadar Zaskia malah tertidur di atas tempat tidur Rayhan yang tidak begitu besar sehingga jarak diantara mereka berdua sangat dekat sekali.25321Please respect copyright.PENANAUr7Fa98olt
25321Please respect copyright.PENANAKlIryyLFe7
Sanking dekatnya Rayhan dapat merasakan hembusan hangat dari nafas Zaskia yang menerpa sebagian wajahnya.25321Please respect copyright.PENANASAGV2MH7sG
25321Please respect copyright.PENANAMGosrZWSJx
Tentu saja kesempatan mas itu tidak di sia-sia kan Rayhan, dengan iseng ia memasukan tangan Zaskia ke dalam celana pendeknya dengan perlahan agar Zaskia tidak sampai bangun, hingga ia dapat merasakan betapa halus telapak tangan Zaskia yang kini menyentuh langsung batang kemaluannya yang hangat.25321Please respect copyright.PENANArddbzNGXN7
25321Please respect copyright.PENANAT2RfnDxec1
Cukup lama Rayhan menatap dan memandangi wajah cantik Zaskia. Hingga akhirnya dengan perlahan Zaskia membuka matanya. Reaksi pertama saat membuka matanya hampir sama dengan Rayhan, ia terdiam sejenak, menatap wajah Rayhan dengan tatapan penuh kegaguman dengan sosok Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAnv74aTazF4
25321Please respect copyright.PENANAb8RsyqycJB
"Pagi Kak!" Sapa Rayhan serak.25321Please respect copyright.PENANAQWW5SYIz1b
25321Please respect copyright.PENANAMwJ6MIk1zu
Wanita cantik itu tersenyum. "Kakak ketiduran di sini ya!" Ucap Zaskia yang belum sepenuhnya sadar, ia menggeliat dan pada saat bersamaan tangan kanannya tidak sengaja malah meremas kontol Rayhan. "Eh..." Heran Zaskia.25321Please respect copyright.PENANAVvPplQLYoY
25321Please respect copyright.PENANAT0Tu94C5bB
Mata Zaskia turun kebawah menatap selangkangan Rayhan, dengan wajah merona merah. Tampak Zaskia terlihat kebingungan melihat tangannya yang entah kenapa bisa berada di dalam celana Rayhan, selain itu ia juga dapat merasakan dengan sangat jelas jemari tangannya menggenggam kontol Rayhan yang tengah ireksi, terasa hangat dan berkedut-kedut.25321Please respect copyright.PENANAHP6H0fSUtY
25321Please respect copyright.PENANAsF42m6VPCn
Saat ia hendak menarik tangannya, secara tiba-tiba Rayhan mengecup hangat bibir Zaskia.25321Please respect copyright.PENANAZka777NtUG
25321Please respect copyright.PENANASSbjOuim23
Tubuh Zaskia mendadak kaku selama beberapa detik, jantungnya berdetak tak karuan, dan sekujur tubuhnya seakan merinding, hingga bulu kuduknya berdiri. Ya, walaupun kecupan itu hanya sekilas saja, tapi begitu membekas ke dalam dirinya. Seumur hidupnya baru kali ini ada seorang pria mengecup bibirnya.25321Please respect copyright.PENANAHbxIzxoljn
25321Please respect copyright.PENANA3WT258aMaG
"Ke-kenapa kamu nyium Kakak?" Sebuah pertanyaan yang seharusnya tidak perlu ia tanyakan.25321Please respect copyright.PENANA0UJwCXSTkd
25321Please respect copyright.PENANAaTTNLAmUpO
Normalnya, ia seharusnya marah dengan perbuatan adik kandungnya yang berani mencium bibirnya. Tapi entah kenapa hati kecilnya malah merasa sangat bahagia, sehingga ia lupa akan status keduanya sebagai Kakak dan Adik kandung.25321Please respect copyright.PENANAyFW7MYNElN
25321Please respect copyright.PENANAbDHgs28sMy
"Soalnya Kakak cantik kalau lagi bangun tidur!" Jawab Rayhan santai. Seakan apa yang ia lakukan barusan bukanlah sesuatu yang salah.25321Please respect copyright.PENANAWn2ER2Auob
25321Please respect copyright.PENANAlR1qvXCzQK
"Gombal! Jijik tau." Sungut Zaskia.25321Please respect copyright.PENANAZDdZVOUVra
25321Please respect copyright.PENANANCjaQUd7k9
Rayhan tertawa sembari memonyongkan bibirnya. "Uhmmpps... Uhmmpps... Umppss..." Goda Rayhan seakan ia ingin kembali mencium bibir Kakaknya.25321Please respect copyright.PENANAVfRpW16PVV
25321Please respect copyright.PENANAiEYwW3v3ZX
"Iiihk... Rayhan, ogah kakak di cium kamu. Hihihi..." Dengan tangan kirinya ia mendorong bibir Rayhan sembari terkikik.25321Please respect copyright.PENANAOFzResJWaD
25321Please respect copyright.PENANAepo7bjrJoa
Tanpa sadar Zaskia lupa kalau tangan kanannya masih berada di dalam celana Rayhan. Bahkan jemarinya malah meremas-remas batang kontol Rayhan yang makin terasa keras dan berkedut-kedut.25321Please respect copyright.PENANA2YowmlQyPd
25321Please respect copyright.PENANAWLLDp2PLtN
Tentu saja Rayhan sangat menikmati sentuhan telapak tangan Zaskia yang terasa halus dan lembut. Tapi ia berusaha menyembunyikannya dengan terus menggoda Zaskia, dengan tujuan agar Kakaknya lupa dengan keberadaan tangannya yang berada di dalam celana pendeknya.25321Please respect copyright.PENANAv7Gbv1vKF9
25321Please respect copyright.PENANAySybpdiaay
"Sekali saja Kak." Melas Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAdjaPKNKzg4
25321Please respect copyright.PENANAGGnfyDvJ8y
Zaskia menggelengkan kepalanya. "Ogaaah... Mulut kamu bauk Ray..." Rengek Zaskia, sementara tangan kanannya malah semakin keras meremas batang kemaluan Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAyUS7MS5aal
25321Please respect copyright.PENANAO2p6q6rYKU
Kedutan kontol Rayhan makin lama makin terasa keras, menandakan kalau pertahannannya Rayhan sudah hampir jebol. Bahkan wajah Rayhan mengeras ketika ia sudah tidak mampu lagi menahan ledakan spermanya.25321Please respect copyright.PENANAOuh9JREMs3
25321Please respect copyright.PENANAI6QQW8VPYk
Croooottss... Croooottss... Croooottss...25321Please respect copyright.PENANAudF7JOrfrN
25321Please respect copyright.PENANAjzwZhgjv8W
Hening....25321Please respect copyright.PENANAjIsjOB17wz
25321Please respect copyright.PENANAMAl8Gcevvv
Zaskia menelan air liurnya yang hambar ketika merasakan lelehan hangat sperma Rayhan di tangannya.25321Please respect copyright.PENANAoqMvWq3aDP
25321Please respect copyright.PENANA6JRyQ3X54w
Kesempatan tersebut tidak di sia-siakan oleh Rayhan, pemuda itu dengan kurang ajarnya malah kembali menyosor bibirnya. Kali ini tidak hanya mengecup, Rayhan juga melumat bibir merah Zaskia dengan lembut selama beberapa detik. Zaskia yang tengah shock berat hanya diam membiarkan Adiknya melakukan apapun yang ia mau.25321Please respect copyright.PENANAZWZtLlpl53
25321Please respect copyright.PENANAJD8UHY5mT0
"Yeaaaa... Dapat! Hahaha..." Tawa Rayhan senang.25321Please respect copyright.PENANA1IeNkObogA
25321Please respect copyright.PENANA5vYiH04zNb
Sejenak Zaskia terpaku melihat Rayhan, yang sama sekali tidak terlihat kalau dirinya merasa aneh dengan apa yang barusan terjadi diantara mereka.25321Please respect copyright.PENANA7ZcqYgS1Kc
25321Please respect copyright.PENANARfcIR5aEBZ
Rayhan tetap seperti Rayhan yang ia kenal, jahil dan kekanak-kanakan. Walaupun beberapa detik yang lalu, Rayhan terlihat sangat jantan ketika mencium bibirnya. Bahkan Adiknya yang saat ini tengah berteriak senang karena berhasil menjahilinya, beberapa waktu sebelumnya orgasme di tangannya.25321Please respect copyright.PENANAAXdzjGBquF
25321Please respect copyright.PENANACMGs3waLjr
Zaskia menarik tangannya dari dalam celana Rayhan sembari mengusap bibir merahnya. "Iihkk... Najis banget kamu Dek!" Rutuk Zaskia yang entah sadar atau tidak ia melepehkan sperma Rayhan di bibir merahnya.25321Please respect copyright.PENANAgbhb4lO9Fi
25321Please respect copyright.PENANA5FGc1P5RD4
"Siapa suruh lengah! Hahaha... Satu kosong Kak." Ledek Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAH53v4UhWxK
25321Please respect copyright.PENANAQ63xDzDLvM
Zaskia memasang wajah garangnya seperti biasanya. "Eehmm... Berani ya kamu." Dengan gigi menggeratak Zaskia menyambar perut Rayhan dengan cubitan khasnya.25321Please respect copyright.PENANANkZ6tweSn5
25321Please respect copyright.PENANA36AZYkx5k6
"Oughkk..." Lenguh Rayhan seketika menahan sakit.25321Please respect copyright.PENANA2JxJyJAKG3
25321Please respect copyright.PENANA2h3upNqRJf
"Masih berani?"25321Please respect copyright.PENANA0OMyrLcpVq
25321Please respect copyright.PENANAb6FpNrJy5F
Rayhan menggeleng. "Ampun Kak... Aduh... Sakit ni Kak." Melas Rayhan dengan raut wajah menyedihkan.25321Please respect copyright.PENANAD1NImJpDTh
25321Please respect copyright.PENANAoEaZBiRb3r
"Makanya jangan berani jahilin Kakak." Omel Zaskia lagi.25321Please respect copyright.PENANAMmF0AuNh27
25321Please respect copyright.PENANAkQb72Gc6IR
"Iya Kak, janji gak lagi..."25321Please respect copyright.PENANAoK8EjWib20
25321Please respect copyright.PENANA23nV5N9Ssc
"Benar ya."25321Please respect copyright.PENANAmkX7uYGOu1
25321Please respect copyright.PENANArM4zXYwTj3
"Iya Kak." Mohon Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAkL3akmAaDH
25321Please respect copyright.PENANAJ75gaUQbZS
Sekilas dari raut wajah Zaskia tampak sangat puas melihat Adiknya tidak berkutik. Tapi pada kenyataannya Zaskia masih merasa shock atas apa yang barusan mereka berdua lakukan. Adik dan Kakak kandung berciuman bibir layaknya sepasang suami istri. Tidak sampai di situ saja, Rayhan orgasme di tangannya, dan ia masih bisa merasakan aroma sperma Rayhan yang rasanya cukup asin dan lengket di bibirnya.25321Please respect copyright.PENANA4GAv0SDtVA
25321Please respect copyright.PENANAK41sXA9t71
Zaskia jelas sadar kalau yang mereka lakukan barusan adalah sebuah perbuatan yang tabu, yang di larang oleh Agama. Tapi entah kenapa, melihat tingkah Rayhan yang terlihat biasa-biasa saja, membuat Zaskia juga ingin menganggap kejadian barusan hanya sebagai angin lalu saja, seakan tidak pernah terjadi apapun diantara mereka berdua.25321Please respect copyright.PENANAgmXTEVKCwU
25321Please respect copyright.PENANAZJ5V99oWK3
*****25321Please respect copyright.PENANAD3tdPh3FNh
25321Please respect copyright.PENANAhiNe2emyER
Di kediaman Ustadza Dwi25321Please respect copyright.PENANAlkCv8qCZ9z
25321Please respect copyright.PENANA7Cz9hcu134
Aziza yang baru selesai menyiapkan buku-buku pelajarannya, segera mendatangi Ibunya Ustadza Dwi. Ia pamit untuk segera berangkat ke sekolah. Dwi mengantarkan putrinya hingga ke ambang pintu rumahnya.25321Please respect copyright.PENANAsEETOZsvci
25321Please respect copyright.PENANAOfZr8xaA3n
Selepas kepergian Aziza, Ustadza Dwi segera menutup dan mengunci pintu rumahnya. Setengah berlari ia menuju ke pintu belakang rumahnya.25321Please respect copyright.PENANAPtJYUdBFMM
25321Please respect copyright.PENANAi2A1GPxBaW
Saat pintu terbuka, tampak seorang pria keluar dari persembunyiannya. Dengan penampilan lusuhnya ia menghampiri Ustadza Dwi yang menyambut kedatangannya dengan senyuman hangat. Di depan pintu belakang, tanpa ada rasa malu Dwi yang sudah diketahui telah bersuami memeluk erat Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANAd4URYK8lru
25321Please respect copyright.PENANAq4tC9wgp0F
"Kangen ya! Hahaha..." Tawa Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANAumr5nYxq45
25321Please respect copyright.PENANAjeBoRt2BCn
Pria beruntung itu meraih dagu Ustadza Dwi dan melumat bibir merah Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANApujUDmgHNn
25321Please respect copyright.PENANA0bxJkqkNvT
Tanpa merasa segan Dwi bertukar lidah dan air liur dengan Pak Imbron. Rasa tembakau yang begitu menyengat seakan tidak menjadi penghalang bagi keduanya.25321Please respect copyright.PENANAsyGAKJvnH4
25321Please respect copyright.PENANASaoTa6mZrs
Sembari melangkah masuk ke dalam rumah, mereka tidak melepas pagutan bibir mereka berdua, bahkan tangan kanan Pak Imbron menjamah pantat berisi Dwi yang terasa kenyal seperti agar. Sentuhan-sentuhan Pak Imbron dalam sekejap menenggelamkan Dwi ke dalam kubangan birahi.25321Please respect copyright.PENANAg1cMYQGpIy
25321Please respect copyright.PENANAwczgZh5YJc
Tapi tiba-tiba...25321Please respect copyright.PENANAJdtJhHPMfl
25321Please respect copyright.PENANAqFHfwhXtoy
Pook... Pook... Poop...25321Please respect copyright.PENANAEWCsK1aV81
25321Please respect copyright.PENANAygjaRXxZIE
Beberapa bapak-bapak berjalan mendekati mereka sembari bertepuk tangan dengan senyuman menyeringai menatap keduanya yang kepergok berbuat asusila.25321Please respect copyright.PENANA0LZD0slu5n
25321Please respect copyright.PENANADLz4hYriCO
Wajah Dwi tampak pucat pasih, ia tidak menyangkah kalau aksi gila mereka dengan cepat ketahuan oleh orang lain. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi kalau seandainya aksi gila mereka di laporkan oleh mereka.25321Please respect copyright.PENANA9eEQje42Li
25321Please respect copyright.PENANAuM7UQ9rRuQ
Berbeda dengan Pak Imbron, ia terlihat tenang bahkan dengan santainya ia mengambil besi palang pintu untuk memukul bahkan membunuh bapak-bapak tersebut yang tak lain adalah rekan kerjanya sendiri. Gerombolan bapak-bapak tersebut yang tadi petantang petenteng kini dengan serempak mengangkat tangan mereka.25321Please respect copyright.PENANAQmR2wI27Jm
25321Please respect copyright.PENANANcMomq9Mhj
"Majulah." Seringai Imbron.25321Please respect copyright.PENANAbHe3qgaqFW
25321Please respect copyright.PENANA7P7w7QPjFz
"Tenang Pak... Kita ke sini cuman mau berdamai." Ujar Pak Budi.25321Please respect copyright.PENANAkDV66DWONN
25321Please respect copyright.PENANAT1eWZGnmln
Imbron menyeringai. "Damai? Berdamailah dengan besi ini." Ancam Pak Imbron. Ia benar-benar akan mengamuk karena kesenangannya yang terganggu, beruntung Ustadza Dwi buru-buru menghentikannya.25321Please respect copyright.PENANAbg4Ow9kAjg
25321Please respect copyright.PENANA2Ozi43XfEd
"Kita dengarkan saja dulu apa mau mereka." Pinta Dwi.25321Please respect copyright.PENANAAgY8gGliQa
25321Please respect copyright.PENANAzfDi6voLif
"Baiklah, katakan apa yang kalian mau." Ucap Pak Imbron dengan nada ancaman.25321Please respect copyright.PENANAxF7DmSO0gR
25321Please respect copyright.PENANAs4L1AFlPuN
Mereka berempat tampak menelan air liur sanking takutnya. "Sabar Pak... Sebenarnya kami ke sini cuman karena penasaran kenapa Bapak selalu menghilang! Bukan karena apa-apa." Ucap Lukman ketakutan.25321Please respect copyright.PENANAr1h9SINTRZ
25321Please respect copyright.PENANAK3tQsv5Dnq
"Dan jujur saja Pak, sebenarnya ehmm... Melihat tadi Bapak cipokan dengan Ustadza Dwi, kita jadi..." Pak Edi tak berani menlanjutkan ucapannya, malah menyenggol temannya.25321Please respect copyright.PENANAvcoX1C7mV3
25321Please respect copyright.PENANAvFUCYgmB4j
"Apa si!" Protes Pak Pak Lukman.25321Please respect copyright.PENANASvtG1VN6qG
25321Please respect copyright.PENANAiwugKHvFIl
"Maaf Pak Imbron, kita jadi ikut nafsu terhadap Ustadza Dwi." Ucap Jaja. Tubuhnya sampai merinding sanking takutnya kalau Pak Imbron melayangkan besi tersebut kearahnya.25321Please respect copyright.PENANAVcPwa1YPAP
25321Please respect copyright.PENANA3RRq9JbKcy
Pria berambut panjang yang tak terurus itu mencoba memberanikan diri. "Ustadza Dwi sangat cantik, siapapun juga pasti suka... Ya... Siapa tau Pak Imbron mau berbagi." Ujar Pak Budi takut-takut menatap Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANAIvz8hpkc8F
25321Please respect copyright.PENANAnvumAhp2ym
Pak Imbron manggut-manggut sambil memukul pelan gagang besi yang ada di tangannya ke lantai. "Ooo... Jadi itu niat kalian." Geram Pak Imron.25321Please respect copyright.PENANA6ODVdtNSQC
25321Please respect copyright.PENANAbOMUz7AyIv
"Sabar Pak! Kami tidak akan memaksa." Mohon Pak Lukman.25321Please respect copyright.PENANAjPXaJv62AQ
25321Please respect copyright.PENANABjMgrreAPN
Lagi-lagi Dwi harus menghentikan Pak Imbron sebelum ia benar-benar membuat mereka berempat sekarat terkena hantaman palang besi pintu rumahnya. Ia menggelengkan kepalanya, meminta Pak Imbron untuk bersabar.25321Please respect copyright.PENANAa2gBsjehX7
25321Please respect copyright.PENANAMWaugqGhSB
Jujur saja Dwi sedikit merinding mengetahui niat mereka, sekaligus merasa tertantang.25321Please respect copyright.PENANADKrkVioro3
25321Please respect copyright.PENANACYoIaUPDuK
"Jadi... Bapak sekalian juga mau begituan saya?" Suara Dwi gemetar, menatap satu persatu bapak-bapak petugas kebersihan pesantren Al Tauhid.25321Please respect copyright.PENANA9IbMAjZPGi
25321Please respect copyright.PENANATnw3EjaWbA
"I-iya Bu Ustadza."25321Please respect copyright.PENANAH1nkYOiQGt
25321Please respect copyright.PENANAZCa6KUbiw9
Dwi menatap Pak Imbron. "Saya pikir lebih baik kita ambil amannya saja Pak Imbron." Dwi kembali menatap keempat bapak-bapak lainnya. "Saya tidak mau ada keributan, jadi..." Dwi menggantung kalimatnya.25321Please respect copyright.PENANAC6YZ46JAI9
25321Please respect copyright.PENANAo1Yow9w5Ek
Imbron tersenyum. "Sepertinya itu solusi yang baik." Ujar Pak Imbron lalu melumat kembali bibir Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANA487Fua9HgN
25321Please respect copyright.PENANA8v49VvxCOa
"Kalian buruan masuk, dan kunci pintunya." Ucap Dwi kemudian.25321Please respect copyright.PENANAnYkEmXWjLb
25321Please respect copyright.PENANAV5cASzNcTp
Setelah memastikan kondisi aman, mereka segera menyusul Pak Imbron dan Dwi yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Mereka berempat menatap sebentar kamar Ustadza Dwi yang terlihat begitu rapi dan wangi. Dinding kamarnya terdapat sebuah foto Ustad Furqon yang terlihat gagah dengan jas hitamnya.25321Please respect copyright.PENANAX0ntNqfgtE
25321Please respect copyright.PENANAXdC2VN1W7R
Pandangan mereka beralih ke Dwi yang kini berdiri di hadapannya. Seraya tersenyum Dwi mulai menanggalkan gamis syar'i yang ia kenakan, menyisakan pakaian dalam serba ungu dengan hijab sewarna dengan pakaian dalamnya.25321Please respect copyright.PENANAR5Dx9DxOoK
25321Please respect copyright.PENANA7lNxM5TrNV
"Tunggu apa lagi Pak!" Ujar Dwi.25321Please respect copyright.PENANAmEZx4FQgp2
25321Please respect copyright.PENANA6YRehcnK58
Pak Edi maju lebih dulu, ia memeluk tubuh ramping Ustadza Dwi sembari melumat bibir Ustadza Dwi. Ada sensasi geli di bibir Ustadza Dwi ketika kumis panjang Pak Edi menusuk-nusuk kulit bibirnya.25321Please respect copyright.PENANA9JehiP9BjL
25321Please respect copyright.PENANAWpAQ37zXx5
Tanpa di komando mereka segera menghampiri Ustadza Dwi. Pak Jaja bertubuh pendek, segera berlutut di belakang Dwi, ia menciumi sekujur pantat mulus Dwi dan sepasang paha mulus Dwi yang terpampang halus dan lembut. Dalam sekejap pipi pantat dan paha Dwi menjadi sangat basah karena air liur Pak Jaja.25321Please respect copyright.PENANA0cmNYUTQ8b
25321Please respect copyright.PENANANOJZCw6nLS
"Bawak ke kasur aja." Seru Lukman.25321Please respect copyright.PENANAK8cYA8bc6F
25321Please respect copyright.PENANAlI8Y2yxfDg
Mereka segera membawa Ustadza Dwi naik keatas pembaringan, di kelilingi keempat pria dewasa yang menatapnya penuh birahi. Hanya Pak Imbron yang terlihat tidak begitu tertarik dan membiarkan teman-teman nya untuk lebih dulu menikmati tubuh Dwi. Sementara dirinya untuk sementara waktu cukup untuk melihat saja.25321Please respect copyright.PENANAqId5vS3epF
25321Please respect copyright.PENANAfLQICUko1o
Jemari-jemari mereka mulai menjelajahi setiap inci kulit mulus Ustadza Dwi. Sementara sang Ustadza tampak begitu pasrah.25321Please respect copyright.PENANAOhq6B7YH96
25321Please respect copyright.PENANAKaTmAonYsQ
Dalam sekejap pakaian dalamnya sudah di lepas oleh mereka dan hanya menyisakan hijabnya saja. Ketika Pak Jaja hendak melepas hijabnya, Dwi sempat menolaknya.25321Please respect copyright.PENANAkPlSJXy1DS
25321Please respect copyright.PENANAYgw10FE4SE
"Jangan Pak! Ini identitas saya." Ujar Dwi.25321Please respect copyright.PENANA90BScbRT1Q
25321Please respect copyright.PENANAoPB3LYQ8dm
"Tidak masalah Bu Ustadza, hehehe..." Ujar Pak Jaja, yang kemudian mencium bibir Dwi.25321Please respect copyright.PENANACe2O8Z9OWN
25321Please respect copyright.PENANAGCF6ObAeWm
Tiba-tiba kedua kaki Ustadza Dwi di rentangkan oleh seseorang dan ternyata yang melakukannya adalah Pak Lukman. Mata Pak Lukman menatap nanar kearah bibir memek Dwi yang kemerah-merahan, sungguh sangat mengundang birahi.25321Please respect copyright.PENANAd3OVXYl38L
25321Please respect copyright.PENANAARzyQJNCZ3
Dwi menggeliat manja, menatap Pak Lukman dengan gestur malu-malu. Membuat Pak Lukman gemas. Ia membenamkan wajahnya di selangkangan Dwi.25321Please respect copyright.PENANAl7GjJM3y9O
25321Please respect copyright.PENANAaoPaiqZtmh
"Oughkk... Pak! Aahkk..." Lenguh Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAHPgsoPwYkU
25321Please respect copyright.PENANAzI6xIk3Rlm
Lidah Lukman bermain-main dengan bibir kemaluan Dwi, menghisap clitorisnya dan sesekali menusuk-nusuk lobang memek Dwi dengan lidahnya. "Sluuuppss... Sluuuppss... Memek Ustadza Dwi bersih, enak..." Racau Pak Lukman.25321Please respect copyright.PENANAd5nNgcN59R
25321Please respect copyright.PENANA8Dc7kyTbqP
"Pak... Aahkk... Aahkk..." Erang Dwi makin keras.25321Please respect copyright.PENANA5xKlwpaTzv
25321Please respect copyright.PENANASAtlrMt2pN
Pantatnya sedikit terangkat ketika jari Pak Lukman menerobos masuk ke dalam rongga memeknya. Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mengocok memek Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAv25OTJ2CO9
25321Please respect copyright.PENANAJf715qvC59
Budi dan Jaja secara bersama-sama merangsang buah dada Dwi yang berukuran 34D itu. Mereka melumat payudara Dwi, menghisap putingnya yang terasa makin keras dan sensitif. Tubuh Dwi menggelinjang nikmat, ia tanpa henti mengeluarkan suara erangan manja dari mulutnya.25321Please respect copyright.PENANALGsZfFikbd
25321Please respect copyright.PENANAmLdxSAkHmn
Pak Edi segera melepas celananya, ia meraih tangan Ustadza Dwi untuk mengoralnya.25321Please respect copyright.PENANAYCDOI9TlWm
25321Please respect copyright.PENANAv7FdvAxJNW
Jemari halus Dwi menggenggam kontol Pak Lukman, ia mengocoknya sembari sesekali mencium dan menjilati batang kontol Pak Lukman, hingga membuat Pak Lukman mendesis nikmat.25321Please respect copyright.PENANAiULeklifW3
25321Please respect copyright.PENANA9fBnXU0jj5
Sentuhan dan rangsangan yang terus-menerus ia terima, akhirnya membuat pertahanan Dwi jebol juga. Tubuhnya menggelinjang beberapa saat ketika ia mengalami sebuah orgasme dengan sensasi yang sungguh luar biasa ia dapatkan dari mereka berempat. Dengan mata terpejam ia melepaskan lendir cintanya.25321Please respect copyright.PENANA37ydPYBYhU
25321Please respect copyright.PENANA3gj4EO54xZ
Creeettsss.... Creeettsss.... Creeettsss...25321Please respect copyright.PENANA5qHLF6y46j
25321Please respect copyright.PENANAr21QhEkSAh
"Oughkk...." Lenguh panjang Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANArGPITENrDU
25321Please respect copyright.PENANAgH6QbgK1ys
Pak Lukman membelai bibir memek Ustadza Dwi. "Gimana rasanya Bu Ustadza? Enak?" Goda Pak Lukman, tampak bibir hitamnya berlepotan lendir cinta Dwi.25321Please respect copyright.PENANAs6c35BY15G
25321Please respect copyright.PENANAkrbV2DiAQs
"Iya Pak enak banget." Jawab Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANADxtuOYqml1
25321Please respect copyright.PENANA9FE1JHRcA3
"Saya masukan sekarang ya Bu?" Izin Pak Lukman sembari melepas pakaiannya.25321Please respect copyright.PENANAOM4a6Lkz4x
25321Please respect copyright.PENANAhpalv1EJpe
Dwi mengguk setuju. "Pelan-pelan ya Pak!" Pinta Dwi, ia menggenggam kontol Pak Lukman dan mengarahkannya di lobang memeknya yang sudah sangat basah.25321Please respect copyright.PENANATJGfR6OnL3
25321Please respect copyright.PENANAmsUR0bVIIj
25321Please respect copyright.PENANAWHnvSbmtXc
"Di jamin Ibu bakalan puas, hahaha..." Tawa Lukman senang.25321Please respect copyright.PENANATa7SUKOfVf
25321Please respect copyright.PENANAiycBP2uGA1
Dwi hanya tersenyum menatap Pak Lukman, dan membiarkan kontol Pak Lukman menyeruak masuk ke dalam lobang peranakannya. Perlahan tapi pasti, kontol Pak Lukman terbenam ke dalam lobang sempit Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAgeWA1yA8XA
25321Please respect copyright.PENANAzsF6aAmhjS
Tubuh Dwi menegang sesaat menikmati sensasi sodokan kontol Lukman di dalam memeknya.25321Please respect copyright.PENANA1QBR53WMzH
25321Please respect copyright.PENANAMzP9FQ2pAK
Dengan gerakan perlahan Pak Lukman mulai memaju mundurkan kontolnya, menjelajahi relung memek Ustadza Dwi yang terasa pas, memeluk kontolnya.25321Please respect copyright.PENANAJOuA8cDWgR
25321Please respect copyright.PENANALgnkL1wxSK
"Kayak mimpi bisa ngentotin Ustadza hari ini." Gumam Lukman.25321Please respect copyright.PENANAk5rhaMZwGe
25321Please respect copyright.PENANAH8Ruxb11hW
Ustadza Dwi melingkarkan kakinya memeluk pinggang Pak Lukman. "Aahkk... Terus Pak! Enaaak Pak... Aaahkk... Aahkk..." Desah Ustadza Dwi yang kembali hanyut akan permainan terlarang yang tengah mereka lakukan saat ini.25321Please respect copyright.PENANAWQq9UXLFfn
25321Please respect copyright.PENANAZLeBnQymlD
"Ayo Bu Ustadza hisap lagi." Pinta Pak Eddi.25321Please respect copyright.PENANAWMOf35tIAc
25321Please respect copyright.PENANACgKLNin93N
Ustadza Dwi yang sudah sangat terangsang segera melahap kontol Pak Eddi. Ia mengulumnya, membuat kontol Pak Eddi basah sepenuhnya oleh air liurnya. Tidak hanya batang kontolnya, Ustadza Dwi juga menjilati kantung telur Pak Eddi, dan sesekali menghisapnya penuh nikmat.25321Please respect copyright.PENANACszGb8hKNL
25321Please respect copyright.PENANAwbSeZ1sgYs
Sementara Pak Jaja dan Pak Budi masih sibuk bermain-main dengan buah dadanya yang ranum. Kadang di remas, dan kadang di jilat dan di hisap. "Auww..." Jerit kecil Dwi ketika mereka mulai berani menggigit putingnya.25321Please respect copyright.PENANASrHLZHIfWP
25321Please respect copyright.PENANAkDQAFfl2PW
"Enak banget Bu Ustadza! Apa Ustadza Dwi suka dengan kontol saya." Tanya Pak Edi.25321Please respect copyright.PENANAXEOlLP3IAu
25321Please respect copyright.PENANAJZbgnLASn9
"Suka... Suka sekali Pak." Jawab Dwi cepat.25321Please respect copyright.PENANA35nDfiuc7N
25321Please respect copyright.PENANA39Cuc25Jt6
Mendengar ucapan Ustadza Dwi, Pak Edi jadi semakin bersemangat, ia menahan kepala Dwi sembari menggerakan pinggulnya maju mundur menyodok mulut Ustadza Dwi. Sensasi yang di dapatkan di luar ekspektasi Dwi, ternyata jauh lebih nikmat ketika tubuhnya di keroyok banyak pria sekaligus.25321Please respect copyright.PENANARn5fCZOhIP
25321Please respect copyright.PENANAjvpLBD4BHE
Tidak mau tinggal diam, Ustadza Dwi ikut menggerakan pinggulnya menyambut kontol Pak Lukman yang terpaku di dalam memeknya. Creeettsss... Creeettsss... Creeettsss.... Tiba-tiba Dwi kembali orgasme dan rasanya sungguh nikmat.25321Please respect copyright.PENANAayqjuFYhfM
25321Please respect copyright.PENANAhvFzcoYkyF
"Eenghkk...." Lenguh Dwi karena mulutnya tersumpal kontol Eddy.25321Please respect copyright.PENANAYfpFuxtXvR
25321Please respect copyright.PENANAxvs2HvMrCG
Kedutan memek Dwi yang cukup kuat ketika ia orgasme membuat pertahan Pak Lukman akhirnya jebol juga. Dengan satu hentakan kasar ia membenamkan kontolnya dan menyiram rahim Dwi dengan spermanya. "Enaaaaknyaaaa..." Erang Pak Lukman.25321Please respect copyright.PENANAUuQ0572yh5
25321Please respect copyright.PENANA44FvzJJKu6
"Ughkk..." Desah Dwi nikmat.25321Please respect copyright.PENANAuHvLWEhkw4
25321Please respect copyright.PENANAA2t89i3B34
"Maaf Bu, tadi di dalam." Ucap Pak Lukman.25321Please respect copyright.PENANALSbeJpZCXF
25321Please respect copyright.PENANA44IC1O1QGz
"Saya juga mau keluar Bu." Ujar Pak Eddi.25321Please respect copyright.PENANAZDa74syCGi
25321Please respect copyright.PENANAl7xnQBVAew
Ia mencabut kontolnya lalu mengarahkan kontolnya keatas kepala Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Spermanya berhamburan diatas jilbab ungu yang di kenakan Dwi. "Gila puas banget...." Komentar Pak Eddi.25321Please respect copyright.PENANA4oaVBQQe15
25321Please respect copyright.PENANACFbpVRkvUL
Tubuh Ustadza Dwi tampak kelelahan, ia tidak menyangkah kalau melayani mereka bisa sangat menguras tenaganya. Tetapi ia merasa sangat puas.25321Please respect copyright.PENANAmlQQFIHFsF
25321Please respect copyright.PENANAhNdv70MBuj
Dengan tubuh yang bermandikan keringat, ia menatap Pak Jaja dan Pak Budi, seakan menantang mereka berdua untuk segera meladeninya. Pak Jaja dan Pak Budi saling pandang, kemudian Pak Budi tiduran diatas tempat tidur Ustadza Dwi yang tampak sudah lecek dan bermandikan keringat.25321Please respect copyright.PENANAEbz6ENENpn
25321Please respect copyright.PENANA8T2wk3O0VN
Dwi segera merangkak naik keatas selangkangan Pak Budi, dengan tangannya ia menuntun kontol Pak Budi memasuki memeknya yang sudah sangat licin.25321Please respect copyright.PENANAd1ZJnkh9bg
25321Please respect copyright.PENANA64K6mSmrW5
Bleeess...25321Please respect copyright.PENANA39UTDohRX0
25321Please respect copyright.PENANA9nSPjOsVuD
"Ough..." Lenguh Dwi.25321Please respect copyright.PENANA5rgEpgCkVw
25321Please respect copyright.PENANAybVc6J0mws
Tubuh Pak Budi mendadak kaku ketika kontolnya dalam sekejap tertelan ke dalam tubuh Ustadza Dwi. "Mantaaab..." Racau Pak Budi merasakan pijitan dinding memek Dwi.25321Please respect copyright.PENANAiWxzXf61vd
25321Please respect copyright.PENANA0pGyBv0lrc
"Ssstt.... Aahkk... Enak sekali Pak." Racau Dwi sembari menggerakan pantatnya naik turun diatas kontol Pak Budi yang terasa menusuk hingga kebagian dalam memeknya. Dwi meletakan kedua tangannya di dada Pak Budi agar semakin leluasa menggerakan pantatnya.25321Please respect copyright.PENANAbV3GcN4BdX
25321Please respect copyright.PENANAmJbqeejsTx
Tubuh Dwi terhentak seiring dengan meningkatnya penetrasi kedua kelamin mereka. Ploooookkss... Ploooookkss... Ploooookkss... Wajah Dwi mendongak keatas sembari membuka mulutnya hingga berbentuk "O"25321Please respect copyright.PENANAh6DCZUlQcZ
25321Please respect copyright.PENANANGytBlkoTD
Pak Jaja menyodorkan kontolnya, dan dengan tangkas Dwi melahap kontol Pak Jaja.25321Please respect copyright.PENANAEhaeXMPnTv
25321Please respect copyright.PENANAokOVlm6Y0Z
Layaknya pelacur kelas tinggi, Dwi yang mulai terbiasa melayani dua pria sekaligus tampak sangat menikmatinya. Bahkan ia tak segan-segan meminta mereka untuk memuaskan dirinya.25321Please respect copyright.PENANAAuBmpz7NrX
25321Please respect copyright.PENANAy9YxvDZB9o
"Saya keluar lagi Pak..." Jerit Dwi sembari melepaskan kontol Jaja dari dalam mulutnya. Sudah tidak terhitung berapa kali ia orgasme, tapi anehnya ia tidak pernah merasa puas, ia ingin dan ingin lagi mendapatkan orgasmenya.25321Please respect copyright.PENANA3m4mwltdeE
25321Please respect copyright.PENANAaed63v7dHv
Dari bawah Pak Budi meremas-remas susu Dwi yang berbentuk buah melon. Jemarinya memilin nakal puting Dwi, hingga birahi Dwi kembali naik.25321Please respect copyright.PENANARuGsitWYrr
25321Please respect copyright.PENANAQq3uFwjTrf
Kini Dwi berkonsentrasi memuaskan hasrat Pak Budi, sembari mengocok-ngocok kontol Pak Jaja.25321Please respect copyright.PENANABFbDCWOdur
25321Please respect copyright.PENANAvXrTqaUHBg
"Saya sudah gak kuat lagi Bu Ustadza..." Ujar Pak Budi.25321Please respect copyright.PENANA4e8JHzoTvZ
25321Please respect copyright.PENANA69AqExxHr3
Sembari memegangi kedua pinggul Ustadza Dwi, Pak Budi menghentak-hentakkan kontolnya keatas, meyodok memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Sperma Pak Budi menembak keras ke dalam rahim Dwi.25321Please respect copyright.PENANAGrmIG52AhF
25321Please respect copyright.PENANAP2pV2By9yy
Masih dengan posisi menduduki kontol Pak Budi, Dwi menjepit kontol Pak Jaja dengan payudaranya.25321Please respect copyright.PENANAMbQfLAPMlE
25321Please respect copyright.PENANA3E4RsSCFqg
"Oughkk..." Jerit Pak Jaja.25321Please respect copyright.PENANAodODBPec3J
25321Please respect copyright.PENANA687pxvIcpc
Sedetik kemudian payudara dan wajah Ustadza Dwi sudah di penuhi sperma Pak Jaja. Dengan gaya yang sangat menggoda Dwi menjilati sperma Pak Jaja yang ada di bibir dan payudaranya.25321Please respect copyright.PENANALaK4cZ8qRr
25321Please respect copyright.PENANAWFvsevaqYG
Nafas Ustadza Dwi makin terdengar berat, walaupun ia merasa lelah, tapi api birahi di dalam dirinya tak kunjung padam. Sehingga ketika Pak Edi memintanya menungging, Ustadza Dwi dengan pasrah menuruti keinginan Pak Edi.25321Please respect copyright.PENANAlTVgDNevJW
25321Please respect copyright.PENANAhVcJctnpON
"Aahkk..." Lenguh Pak Eddi ketika kontolnya bersemayam di dalam memek Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANATAvZE6dSJG
25321Please respect copyright.PENANA9sdGLxUOGr
Dengan gerakan perlahan Pak Eddi menggoyangkan pantatnya maju mundur, sembari membelai gemas pantat mulus Ustadza Dwi. Baginya ini seperti mimpi, ketika dirinya bisa meniduri salah satu seorang Ustadza di ponpes Al Tauhid. Apa lagi ia juga cukup mengenal baik Suami Ustadza Dwi, Ustad Furqon.25321Please respect copyright.PENANAFTKo7uqEjY
25321Please respect copyright.PENANA3mMEqUaIgt
Ada rasa bersalah menyeruak di hati Pak Eddi mengingat betapa baiknya Ustad Furqon kepadanya. Tapi ia juga tidak munafik, kalau dirinya juga sangat menginginkan Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAiprJcsG0VI
25321Please respect copyright.PENANAnYuw7RShLQ
Ustadza Dwi yang ingin segera kembali mencapai klimaksnya, segera menggerakan pantatnya maju mundur menyambut setiap sodokan kontol Pak Eddi dari belakang. Tangan kirinya ia jadikan tumpuan, sementara tangan kanannya meremas-remas payudaranya sendiri, merangsang bagian sensitif tubuhnya.25321Please respect copyright.PENANAbkSFEb4A3Y
25321Please respect copyright.PENANAELDfLeGTSn
Pak Eddi yang seakan paham apa yang di inginkan Ustadza Dwi semakin mempercepat sodokannya. "Oughkk...." Erang Ustadza Dwi ketika ia kembali orgasme. 'Creeettss.... Creeettsss... Creeettsss...' Ustadza Dwi merasa kontol Pak Eddi terasa semakin licin di dalam memeknya.25321Please respect copyright.PENANA3Z4ihnyZOI
25321Please respect copyright.PENANAVReymc4njK
Pak Eddi menyuruh Ustadza Dwi yang kelelahan untuk terlentang menghadapnya. Kedua tangan Pak Eddi mengangkat kedua tungkai kaki Ustadza Dwi di pundaknya dan kembali memasukan kontolnya ke dalam memek Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAt4fGIkhSB0
25321Please respect copyright.PENANA6hAK403PkP
Sembari menggenjot memek Ustadza Dwi, Pak Eddi melumat bibir merah Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAx4Rdx2u91a
25321Please respect copyright.PENANAy5UiVnZzQk
"Saya keluar Bu Ustadza!" Geram Pak Eddi, dengan terus menghentak kontolnya di dalam lobang memek Ustadza Dwi. Croooottss... Croooottss... Croooottss... Semburan sperma Pak Eddi memenuhi liang peranakan Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANA7vAVYv4tca
25321Please respect copyright.PENANAD7hEfw2Fgx
Pak Eddi mencabut kontolnya yang tampak mulai mengkerut kecil. "Bu Ustadza memang luar biasa." Puji Pak Eddi sangat puas, ia menyodorkan kontolnya ke wajah Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAQ4SWd18BSo
25321Please respect copyright.PENANAIiZs1xrBdN
"Pak Eddy juga hebat! Sluuuppss... Sluuuppss... Sluuuppss..." Balas Ustadza Dwi sembari mengulum kontol Pak Eddi.25321Please respect copyright.PENANAtdPEi5BuwZ
25321Please respect copyright.PENANAniV0M03O7C
Pak Imbron yang tadinya hanya menonton, mulai menanggalkan pakaiannya hingga telanjang bulat. Kemudian ia meminta Pak Eddi untuk menyingkir. Ustadza Dwi tersenyum menggoda, jemarinya menggenggam dan membasahi kontol Pak Imbron sebelum nantinya akan di pakai untuk menyodok-nyodok memeknya.25321Please respect copyright.PENANAizFsBn46GR
25321Please respect copyright.PENANAsgKKcBaWlg
Selagi menikmati raut wajah Ustadza Dwi yang tengah mengoral kontolnya, Pak Imbron membelai kepala Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAEyNdYYzbxY
25321Please respect copyright.PENANAGuK81GdQFI
"Bu Ustadza pernah main dari belakang?" Tanya Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANATpngVCdfiH
25321Please respect copyright.PENANAX8XCvfNiTD
Ustadza Dwi menggelengkan kepalanya. Ia mengerti maksud dari ucapan Pak Imbron adalah anal sex. "Belum pernah Pak, apa Bapak mau mencobanya." Tawar Ustadza Dwi, karena ia juga penasaran bagaimana rasanya ketika lobang pantatnya juga terisi kontol.25321Please respect copyright.PENANAQlwlKPoOxP
25321Please respect copyright.PENANA69ereulV9C
"Tentu saja, hehehe..." Jawab Pak Imbron, yang kemudian meminta Ustadza Dwi menungging.25321Please respect copyright.PENANA7dZt4Tha40
25321Please respect copyright.PENANAba7jvuNw99
Ustadza Dwi merentangkan kedua kakinya selebar mungkin, sembari membuka pipi pantatnya. Mula-mula Pak Imbron bermain dengan lobang anus Dwi menggunakan jarinya, hingga membuat Ustadza Dwi meringis karena rasa nikmat sentuhan jari Pak Imbron. Tapi itu tidak begitu lama, karena Pak Imbron yang kemudian menggantikan jarinya dengan kontolnya.25321Please respect copyright.PENANAFincUqbv1T
25321Please respect copyright.PENANArsmPAGcfPg
Dengan perlahan kepala jamur Pak Imbron membela lobang anus Ustadza Dwi. "Aduh... Uhkk... Perih Pak." Lenguh Ustadza Dwi, kedua tangannya terkepal erat.25321Please respect copyright.PENANAx5NmjIS84g
25321Please respect copyright.PENANAyAZB9sMGgj
"Tahan Bu, nanti juga enak!" Ujar Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANATEvlQFM6Gn
25321Please respect copyright.PENANAj520SzLtMo
Ia mencengkram pantat Ustadza Dwi sembari mendorong kasar kontolnya, hingga akhirnya kontolnya amblas ke dalam lobang anus Dwi yang secara otomatis mengalami kontraksi yang membuat jepitan dinding anusnya semakin erat memeluk kontol Pak Imbron yang berukuran raksasa itu.25321Please respect copyright.PENANABalYYWpair
25321Please respect copyright.PENANAm1f0cqq4kG
Dwi menggigit bibirnya dengan erat ketika Pak Imbron mulai menggerakkan kontolnya maju mundur.25321Please respect copyright.PENANAqXOzeSex8T
25321Please respect copyright.PENANAtdHsFC8jOb
"Perih... Aahkk... Pelan-pelan Pak." Mohon Dwi.25321Please respect copyright.PENANAYaXrRYj7zr
25321Please respect copyright.PENANADHp1mxFRw7
Pak Imbron yang terlalu bernafsu tidak mengindahkan ucapan Dwi. Ia semakin cepat menyodok-nyodok anus Dwi yang tampak berkerut pucat. "Oughkk... Nikmat sekali Bu Ustadza! Aaahkk... Aahkk..." Desah Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANAyk3BgYcVV3
25321Please respect copyright.PENANAFJj1vr5eRr
"Auww... Ssstt..." Desah Ustadza Dwi.25321Please respect copyright.PENANAz1uYU9GOG5
25321Please respect copyright.PENANAXKHPjybrsZ
Tiba-tiba Pak Jaja masuk ke bawah tubuh Ustadza Dwi. "Main bertiga Bu Ustadza!" Ajak Pak Jaja. "Turunkan pantatnya Bu." Suruh Pak Jaja lagi.25321Please respect copyright.PENANA0mEyTJBqq5
25321Please respect copyright.PENANAVNVltIaeKC
Dengan perlahan Ustadza Dwi menurunkan pantatnya, dengan posisi kontol Pak Jaja yang dengan perlahan masuk ke dalam rongga kenikmatannya. "Ughkk..." Lenguh Dwi keenakan ketika memeknya kembali terisi penuh.25321Please respect copyright.PENANAes7E3fISuG
25321Please respect copyright.PENANAxTcEf3jRCZ
"Kita goyang bareng Pak Imbron." Ajak Pak Jaja.25321Please respect copyright.PENANAPSF4Flx2aL
25321Please respect copyright.PENANA2pzU3ZCtOH
"Siap Pak! Hahahaha..." Tawa Pak Imbron.25321Please respect copyright.PENANAaRgINJlAWP
25321Please respect copyright.PENANA0qjhq28yUR
Secara bersamaan mereka berdua memompa lobang anus dan memek Ustadza Dwi, seakan mereka lupa dengan pertikaian mereka sebelumnya. Sosok Ustadza Dwi tampaknya menjadi pemersatu bagi mereka yang bertikai.25321Please respect copyright.PENANANfBAmEdkaJ
25321Please respect copyright.PENANAflCRzAoJuU
Pak Budi menyodorkan kontolnya kembali untuk di kulumnya. Dengan senyum manisnya Ustadza Dwi menghisap kontol Pak Budi, sementara kedua tangannya mengoral kontol Pak Eddi dan Pak Lukman yang staminanya kembali pulih. Pertempuran panjang mereka berakhir tepat ketika suara adzan zhuhur berkumandang.25321Please respect copyright.PENANANAYN0aF1FZ
25321Please respect copyright.PENANAERWG7xkUhE
*****25321Please respect copyright.PENANAXCa048CnYu
25321Please respect copyright.PENANAPUlrku75oD
Teng... Teng... Teng...25321Please respect copyright.PENANArcwxo28c6y
25321Please respect copyright.PENANAbffaLPMIVk
Para santriwati berhamburan keluar dari dalam kelas mereka ketika lonceng tanda jam istirahat di bunyikan. Wanda yang belum beranjak dari mejanya sempat melirik Fei yang juga masih duduk di bangkunya. Ia terlihat begitu lamban memasukan bukunya ke dalam tas ranselnya.25321Please respect copyright.PENANATrfSjhctPw
25321Please respect copyright.PENANAqTXfPkF54h
Setelah kelas sudah sepi, Wanda menuju pintu kelas dan menutupnya. Tubuh Fei sampai merinding ketika melihat Wanda berjalan mendekatinya.25321Please respect copyright.PENANANvyMZGayOd
25321Please respect copyright.PENANAPlEHur8HeU
"Gak ke kantin?" Tanya Wanda.25321Please respect copyright.PENANAhMgSQIKtEj
25321Please respect copyright.PENANAEB22aldShO
Fei menggelengkan kepalanya. "Masih kenyang Ustadza." Jawab Fei seraya tersenyum kaku.25321Please respect copyright.PENANAeuPbrHMwhk
25321Please respect copyright.PENANAn5yrpWy1kE
"Ustadza boleh duduk di sini?"25321Please respect copyright.PENANAC5uY2M3RTM
25321Please respect copyright.PENANAxzrT01Jhbc
Fei mengangguk sembari menggeser duduknya. Wanda segera duduk di samping Fei. Ia meletakan tangannya diatas paha Fei dan memijitnya dengan sangat pelan.25321Please respect copyright.PENANAfanUMgbmh0
25321Please respect copyright.PENANAjvT9o32Hg9
Pijitan lembut Ustadza Wanda membangkitkan birahi muda Fei, bahkan gadis cantik itu tampak begitu tegang. Nafasnya terputus-putus sanking tegangnya. Ia menggigit bibirnya ketika Ustadza Wanda merangkul pundaknya sembari mendekatkan wajah mereka, hingga akhirnya bibir merah mereka bertemu.25321Please respect copyright.PENANAx2khVpj4b7
25321Please respect copyright.PENANAbyAxGxmmS8
Dengan lembut Ustadza Wanda mengulum bibir Fei, membimbing muridnya yang lugu itu untuk menikmati setiap sentuhan yang ia berikan. Perlahan tapi pasti, Fei yang semakin hanyut akan sentuhan Ustadza Wanda, mulai membalas pagutan sang Ustadza.25321Please respect copyright.PENANAcOjuMj6Bv7
25321Please respect copyright.PENANATnQ0kdrczy
Fei menyusupkan lidahnya ke dalam mulut Ustadza Wanda, membiarkan wanita cantik itu menghisap dan mengulum lidahnya.25321Please respect copyright.PENANAfsPY09XsKp
25321Please respect copyright.PENANAy1hnufYPI6
"Ehmmpsss... Ehmmpsss... Ehmmpsss..."25321Please respect copyright.PENANAhrgxbJTqvR
25321Please respect copyright.PENANAdp4Jy9IAj9
Sembari berciuman tangan Wanda tidak tinggal diam, ia menggerayangi tubuh muridnya. Menarik keatas rok hijau yang di kenakan Fei, sembari membelai paha mulus Fei, hingga menyentuh selangkangan Fei yang di balut kain berwarna putih.25321Please respect copyright.PENANAsdwL8K6zf1
25321Please respect copyright.PENANABBM6OqJOPK
Nafas kedua kian memburu, seiring meningkatnya aktivitas seksual yang mereka lakukan. "Ustadza... Ehmmpsss... Eehmmpss..." Lenguh Fei ketika payudaranya juga di gerayangi Ustadza Wanda.25321Please respect copyright.PENANATBYXjOl7yW
25321Please respect copyright.PENANAILJqGz6t4Q
"Ustadza buka ya sayang!" Pinta Wanda sembari menanggalkan kancing seragam Fei.25321Please respect copyright.PENANAc7EYRHuGTP
25321Please respect copyright.PENANAe6EarqAoCE
"I-iya Ustadza." Jawab lemah Fei.25321Please respect copyright.PENANAAcZ4KfUjf7
25321Please respect copyright.PENANA5WRcrNsx9P
Dalam sekejap kancing kemeja Fei sudah terbuka semua. "Indah sekali sayang!" Puji Wanda, ia menyingkap keatas bra yang menutupi gunung kembar Fei.25321Please respect copyright.PENANAzPwRWJVYFU
25321Please respect copyright.PENANA7vBqUkGkSX
Gadis cantik itu memeluk erat Ustadza Wanda, membenamkan wajahnya di dalam pelukan Wanda. Sementara sang Ustadza makin intens menjamah bagian-bagian sensitif tubuh Fei, seperti menggosok-gosok kemaluan Fei, dan meremas-remas payudara Fei.25321Please respect copyright.PENANApH4xTysaCl
25321Please respect copyright.PENANAXgSkTJlNTD
Dengan sedikit menunduk, Ustadza Wanda melumat payudara Fei, ia menghisap puting mungil Fei. 'Sruuuppss.... Sruuupss... Sruuupss...' Tanpa henti ia menyeruput puting muridnya.25321Please respect copyright.PENANAD05fvM2kSX
25321Please respect copyright.PENANAg4twEfaTIW
"Aahkk... Engkk... Aahkk..." Desah Fei.25321Please respect copyright.PENANAo3AoFcZgtP
25321Please respect copyright.PENANAdIAVLGJJKY
Ustadza Wanda meminta muridnya untuk duduk diatas meja, menghadap kearahnya dengan kaki mengangkang. "Buka celana dalam kamu sayang." Suruh Wanda sembari mengusap-usap paha mulus Fei yang tampak bersih.25321Please respect copyright.PENANA7MdZ36Nqwu
25321Please respect copyright.PENANAzAFFy2BTvS
Kedua tangan Fei menarik turun celana dalamnya, melewati pantatnya hingga ujung kakinya. "Ustadza." Lirih Fei, sembari membuka kembali kakinya.25321Please respect copyright.PENANARXZhDmRIAi
25321Please respect copyright.PENANAoXtHO97Lza
"Wangi." Puji Wanda.25321Please respect copyright.PENANA4NlFYhVFvo
25321Please respect copyright.PENANA3aFxU7tmrr
Kemudian ia mendekatkan wajahnya di selangkangan Fei, menjilati paha mulus Fei secara bergantian. "Ough... Ustadza! Aahkk..." Erang Fei tak tahan.25321Please respect copyright.PENANAPxUTEgmKtk
25321Please respect copyright.PENANAjV8kSyaXDN
Ujung lidah Wanda menggeletik bibir vagina muridnya yang tampak masih begitu rapat. Ia menggosok-gosok clitoris muridnya, membuat Fei menggelinjang, dan tampak bibir kemaluannya yang semakin basah seiring dengan intensitas cairan lendirnya yang keluar semakin banyak.25321Please respect copyright.PENANAdyhhKiFEMv
25321Please respect copyright.PENANAbJhv1MiopR
Tangan kanan Fei mendekap kepala Ustadza Wanda, sementara tangan kiri Fei mencengkram pinggiran mejanya.25321Please respect copyright.PENANAjt9l4RmtBg
25321Please respect copyright.PENANAWiKYbsL2Cw
"Ustadza.... Fei pipis." Jerit Fei.25321Please respect copyright.PENANAuu8Dj1O01f
25321Please respect copyright.PENANA7M8j6PTf4z
Pantatnya terhentak beberapa saat ketika ia mengalami orgasme. 'Screeeetss.... Creeettsss.... Creeettsss....' Fei mendapatkan pipis enaknya dari sapuan lidah Ustadza Wanda.25321Please respect copyright.PENANAvg0WWjzR0G
25321Please respect copyright.PENANArrUpx9t83I
Wanda mengangkat wajahnya kemudian menatap Fei yang tersenyum malu. "Enak sayang?" Goda Wanda, Fei mengangguk mengiyakan apa yang di katakan Ustadza.25321Please respect copyright.PENANAwSY4IycaPY
25321Please respect copyright.PENANAmYsR6D1sXN
"Terimakasih Ustadza." Lirih Fei.25321Please respect copyright.PENANAugTmlZ6IVP
25321Please respect copyright.PENANA1hXqVSIpje
Ustadza Wanda merapikan kembali rok hijau yang di kenakan Fei, lalu mengantongi celana dalam Fei. "Nanti malam ke kamar Ustadza gak usah pake dalaman ya." Bisik Wanda sembari mengedipkan matanya kearah Muridnya.25321Please respect copyright.PENANAq7rQq8c9VZ
25321Please respect copyright.PENANAPB6KWKIbDm
"Iya Ustadza." Jawab Fei lemah.25321Please respect copyright.PENANAezmKUzeizR
25321Please respect copyright.PENANAqYkSTt7KeI
Setelah itu Wanda meninggalkan Fei yang tampak masih menikmati sisa-sisa orgasmenya. Ia tidak menyangkah sentuhan sang guru sungguh membuatnya seakan melayang. Entah kenapa Fei menjadi tak sabar menunggu malam tiba, dan menantikan apa yang akan di lakukan Wanda kepada dirinya.25321Please respect copyright.PENANAP1kXGaqZ9G
25321Please respect copyright.PENANAksMy4o7RfW
*****25321Please respect copyright.PENANAK8FOINdRuR
25321Please respect copyright.PENANAvvaa8ltz6S
Sepulang sekolah Rayhan, Doni, Nico segera menuju rumah Bu Surti yang kebetulan memiliki warung kecil di depan rumahnya. Tapi Rayhan dan yang lainnya bukannya duduk di warung Bu Surti, malahan mereka memasuki rumah Bu Surti menuju halaman belakang rumah Bu Surti. Di sana sudah ada Aziza, Aurel, Adinda dan Asyifa yang tengah mengobrol sembari menikmati gorengan Bu Surti.25321Please respect copyright.PENANAQLcQOgNyIM
25321Please respect copyright.PENANAAcTLXx8WLV
Bu Surti sendiri sebenarnya memiliki ikatan dengan Pak Bahar. Kasus kolor ijo beberapa waktu yang lalu membuat Bu Surti berhutang Budi kepada Rayhan dan kawan-kawan karena telah membuat saudaranya Pak Bahar terlepas dari kutukan kolor ijo. Ia juga berhutang maaf kepada Rayhan dan kawan-kawan karena ulah saudaranya yang membuat heboh pesantren.25321Please respect copyright.PENANAEpmK78eCLq
25321Please respect copyright.PENANArNimK0qXMy
Sebagai bentuk balas Budinya, ia membiarkan halaman belakangnya menjadi tempat mereka berkumpul, atau bisa di bilang menjadi markasnya mereka. Beruntung Suaminya Bu Surti bukan tipe laki-laki cerewet sehingga ia juga memberi izin kepada mereka untuk menjadikan perkarangan belakang rumahnya sebagai tempat berkumpulnya mereka.25321Please respect copyright.PENANAAx9TMSCCQb
25321Please respect copyright.PENANAuNLbVJ96s4
Aurel menatap kedatangan Rayhan dan yang lainnya. "Kalian juga mau menghakimiku?" Ketus Aurel. Ia sangat kesal karena teman-temannya yang ia anggap terlalu ikut campur dengan urusan pribadinya.25321Please respect copyright.PENANALR8tIr0o03
25321Please respect copyright.PENANATjFK9Cids4
"Maaf Rel! Bukan begitu, kami hanya tidak ingin kamu menjadi korban Dedy." Jelas Rayhan, ia duduk di dekat Aziza sembari mengambil gorengan yang ada di dalam piring.25321Please respect copyright.PENANAgPZFXxtFCN
25321Please respect copyright.PENANAWc7eWyBYs8
"Kayak kalian sudah jadi orang benar saja." Sengit Aurel.25321Please respect copyright.PENANAX7VV4KRaKw
25321Please respect copyright.PENANAJogzo0jTG0
Adinda menghela nafas. "Maaf Rel, kami hanya mencoba mengingatkan kamu." Nasehat Adinda, yang selama ini selalu di dengar oleh teman-temannya. Tapi kali ini nasehatnya tidak mampu membuat sahabatnya berfikiran jernih.25321Please respect copyright.PENANAplE8dYdUZg
25321Please respect copyright.PENANABcVMAfEJLz
"Sudahlah, jangan sok ngurusin hidup orang." Kesal Aurel.25321Please respect copyright.PENANAPPOWgSKp0B
25321Please respect copyright.PENANAxwJdGdhN2e
"Astaghfirullah Rel!" Ucap Asyifa.25321Please respect copyright.PENANAFPLJAtmudH
25321Please respect copyright.PENANA9KBGTAsQGw
"Sebagai sahabat sudah sewajarnya kita mencoba mengingatkan kamu Rel." Ujar Aziza mencoba membuat Aurel mengerti kenapa teman-temannya meminta ia menjauhi Dedy. "Lagian semua orang juga tau, seperti apa kelakuan pacarmu itu." Sambungnya lagi.25321Please respect copyright.PENANAKvjV2YfyBc
25321Please respect copyright.PENANAm61ocmFJ9b
Aurel mendengus. "Setiap orang bisa berubah."25321Please respect copyright.PENANAnkbCdTX0gT
25321Please respect copyright.PENANAHYxleuaWMo
"Jadi kamu pikir bisa merubah Dedy? Terlalu naif kamu Rel." Celetuk Doni.25321Please respect copyright.PENANAUSuvWRUZLW
25321Please respect copyright.PENANAOERuI4naP1
"Aku pulang." Ucap Aurel tiba-tiba.25321Please respect copyright.PENANAZUmLSyWRTv
25321Please respect copyright.PENANAharHFIkqvF
"Sabar Rel." Rayhan mencoba menahan Aurel.25321Please respect copyright.PENANArOhlmjpjgA
25321Please respect copyright.PENANAX3xp0Mf3zx
Tapi Aurel yang keburu kesal segera pergi meninggalkan teman-temannya. Ia merasa sangat kecewa dengan sikap teman-temannya yang seakan ingin menghalangi kebahagiaan nya. Menurut Aurel, seharusnya mereka ikut senang bukannya malah mencoba menghasut dirinya untuk menjauhi orang yang di kasihinya.25321Please respect copyright.PENANAbgfbm76LmU
25321Please respect copyright.PENANAQaYp2ER8q5
Aziza hendak menyusul tapi di hentikan oleh Nico yang tampak tidak suka dengan sikap Aurel.25321Please respect copyright.PENANAbkCaxX0Z74
25321Please respect copyright.PENANAgbAx4odJ8u
"Sudah biarkan saja! Toh dia sendiri nanti yang menyesal." Kesal Nico sembari membuang mukanya, menatap Bu Surti yang tengah berjalan kearah mereka sembari membawa beberapa gelas minuman yang mereka pesan.25321Please respect copyright.PENANAUkugdFsG8i
25321Please respect copyright.PENANA7UXrpTpAzD
"Kejar Zril." Bisik Rayhan.25321Please respect copyright.PENANA98cgPVogH2
25321Please respect copyright.PENANAjvIe81sftk
Pemuda yang dari tadi hanya menyimak itu menganggukkan kepalanya. Ia segera pergi meninggalkan teman-temannya yang lain dan segera menyusul Aurel.25321Please respect copyright.PENANAy8Bz44SCW1
25321Please respect copyright.PENANATPjl8VhPsk
Pak Budi yang baru pulang dari rumah Ustadza Dwi, tanpa heran melihat Aurel yang menangis, lalu di susul oleh Azril.25321Please respect copyright.PENANANQBRDoZxjJ
25321Please respect copyright.PENANAeCbTjo95R4
*****25321Please respect copyright.PENANA1aX8ZCTvnN
25321Please respect copyright.PENANAmc8egkKJ1E
Zaskia yang tengah di landa kebimbangan akhirnya memutuskan untuk menceritakan kejadian tadi pagi kepada Julia. Tanpa ada yang ia tutupi sama sekali. Bahkan ia mengakui kalau dirinya pada saat itu tak kuasa menolak setiap sentuhan Rayhan. Ia merasa sangat kotor dan bersalah karena membiarkan adiknya berbuat sampai sejauh itu.25321Please respect copyright.PENANAyq2o2cKWtT
25321Please respect copyright.PENANA3UTGGZVXml
Dan untuk pertama kalinya Julia terlihat sangat serius mendengarkan cerita Zaskia. Sebagai sahabat ia tau, kalau Zaskia sebenarnya suka kepada Adiknya, hanya saja ada dinding tebal yang menghalangi perasaannya kepada Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAd7d5ufegcs
25321Please respect copyright.PENANAqP4tv211in
"Saya benar-benar bingung." Lirih Zaskia, mengakhiri ceritanya.25321Please respect copyright.PENANARB1rPjoStE
25321Please respect copyright.PENANAvVmTxoK48F
Julia meraih tangan Zaskia. "Kenapa harus bingung? Mbak yakin kamu tau betul apa yang kamu inginkan saat ini." Ujar Julia seraya tersenyum menguatkan hati Zaskia.25321Please respect copyright.PENANA6PWvR3LylS
25321Please respect copyright.PENANAxzB6e19wuC
"Apa yang harus saya lakukan Mbak."25321Please respect copyright.PENANARCa5jeYNfm
25321Please respect copyright.PENANAZFtOy9GeGk
"Mbak punya pertanyaan, sekaligus jawaban buat kamu, asalkan kamu mau jujur." Ujar Julia pelan. Ia menatap ke dalam mata Zaskia untuk mencari kejujuran di sana.25321Please respect copyright.PENANANxBzpx1Vji
25321Please respect copyright.PENANAtal7tVksHH
Zaskia mengangguk. Ia merasa tidak ada gunanya ia berbohong. Selama ini hanya Julia yang mengerti dirinya.25321Please respect copyright.PENANAIJxy9zHXxY
25321Please respect copyright.PENANA0UqMFdBvUH
"Apa kamu menikmatinya?" Tanya Julia.25321Please respect copyright.PENANAy5cnWQestu
25321Please respect copyright.PENANARHraZVbNr6
Sejenak Zaskia terdiam. "Iya Mbak... Aku juga gak ngerti kenapa aku suka sekali setiap kali Rayhan iseng kepadaku. Semakin lama perasaan ini rasanya makin besar." Jawab Zaskia sejelas-jelasnya kepada Julia.25321Please respect copyright.PENANAO7CnkuT4WF
25321Please respect copyright.PENANAi5XBYc2hrH
"Apa kamu bahagia?"25321Please respect copyright.PENANAtJtH3nWn6s
25321Please respect copyright.PENANApewqjPT7Xp
"Sangat bahagia!" Jawab Zaskia yakin.25321Please respect copyright.PENANAjoLeRYtsl0
25321Please respect copyright.PENANAr9KMzdOYrV
"Seandainya saja sikap Rayhan berubah sama kamu, ia mulai menjaga jarak sama kamu! Apa kamu bisa terima?" Kali ini pertanyaan Julia membuat Zaskia terdiam.25321Please respect copyright.PENANA7jFYuauvx6
25321Please respect copyright.PENANAJRM6cw0f2y
Benar apa yang di katakan sahabatnya, bisa saja ia menegur Rayhan dan meminta Rayhan untuk bersikap biasa-biasa saja, dan menceramahi Rayhan tentang sikap Rayhan yang selama ini kebablasan. Tapi itu artinya hubungan mereka akan menjadi sangat kaku, Rayhan pasti merasa bersalah, dan otomatis adiknya itu akan mencoba menjaga jarak darinya. Begitu juga dengan Zaskia, ia tentu akan merasa canggung saat berada di dekat adiknya.25321Please respect copyright.PENANA5F212vCDlH
25321Please respect copyright.PENANA9N3tGjIDRy
Jawabannya sudah jelas, ia tidak akan sanggup kalau semua itu terjadi. Ia sudah terlanjur nyaman dengan sikap Rayhan yang berbeda dari yang lainnya.25321Please respect copyright.PENANA8mY38kXspG
25321Please respect copyright.PENANAHkat98tcm4
"Tapi Mbak, apa ini di benarkan oleh Agama?" Lirih Zaskia.25321Please respect copyright.PENANAj71Q4g9gYs
25321Please respect copyright.PENANAIohm890XUf
Julia berdiri dan tegak di belakang Zaskia. Ia memeluk leher Zaskia dari belakang. "Coba untuk sementara, untuk tidak menyangkut pautkan dengan Agama! Mulai sekarang pikirkan saja perasaan kamu, pikirkan saja mana yang kamu suka dan mana yang tidak kamu suka Za!" Nasehat Julia terdengar sangat dalam.25321Please respect copyright.PENANA6Mw2vbbmfv
25321Please respect copyright.PENANAGyRyti31DF
Zaskia sampai meremas lengan Julia, ada senyuman yang terukir di bibirnya. Benar apa yang di katakan sahabatnya, kenapa ia selalu menduakan perasaannya? Seharusnya ia lebih mendahulukan perasaannya ketimbang yang lainnya.25321Please respect copyright.PENANAgBvpyVnesa
25321Please respect copyright.PENANAkpE76XSL5W
"Pejamkan mata kamu." Bisik Julia.25321Please respect copyright.PENANAED2wyUPPji
25321Please respect copyright.PENANAidViw88R9M
Zaskia memejamkan matanya, menuruti perinta Julia. "Sekarang bayangkan wajah seseorang paling ingin kamu lihat." Suruh Julia. Yang terlintas di benak Zaskia malah wajah Rayhan. "Bayangkan senyumannya, bayangkan tawanya, bayangkan semua kenakalannya." Lanjut Julia.25321Please respect copyright.PENANA17y2TuwR0j
25321Please respect copyright.PENANAJUm0CjxBS9
Zaskia membayangkan itu semua, ia membayangkan wajah Rayhan yang tertawa setelah berhasil menjahilinya, ia membayangkan bagaimana Rayhan tersenyum setelah mencium bibirnya. Lebih jauh lagi, ia membayangkan bagaimana rasanya ketika jemarinya menyentuh kontol Rayhan, hangatnya kontol Rayhan dan sperma Rayhan di tangannya.25321Please respect copyright.PENANAmTtlYlG6Et
25321Please respect copyright.PENANAYQPAbcIuft
Tubuh Zaskia merinding, ia merasa ada kebahagiaan yang luar biasa yang sulit untuk di jelaskan. Bahkan kebahagian yang ia rasakan membuat tubuhnya terasa sensitif.25321Please respect copyright.PENANAeyZAkviGaD
25321Please respect copyright.PENANAJZenrP90ZN
"Engghk..." Lenguhan Zaskia.25321Please respect copyright.PENANAf2DHMq8M4v
25321Please respect copyright.PENANAbZEkGkpHij
Julia tersenyum mendengarnya. "Sepertinya kamu harus segera pulang deh Zaskia, di rumah ada yang kangen soalnya." Goda Julia, membuat kedua pipi Zaskia merona merah.25321Please respect copyright.PENANAvEJyj0vKVn
25321Please respect copyright.PENANAKasetdhq7W
"Apaan si Mbak." Rajuk Zaskia sembari menggandeng tasnya.25321Please respect copyright.PENANAGKZ3V0gB56
25321Please respect copyright.PENANAESGgciHKTM
******25321Please respect copyright.PENANA48kU2sis1t
25321Please respect copyright.PENANAmqIOdsmXZu
Selepas dari rumahnya Bi Surti, Rayhan menuju rumah Ustadza Risty, untuk mengetahui perkembangan hubungan Ustadza Risty dengan Suaminya. Ia bersiul ringan sembari melewati jalan setapak yang hanya cukup di lalui satu kendaraan roda empat. Sementara di sekitarnya terdapat pohon-pohon kelapa yang menjulang tinggi.25321Please respect copyright.PENANAcl6ZshznqI
25321Please respect copyright.PENANAqTXmPaQVOW
Rayhan berfikir mungkin nanti ia akan mencoba memanjat salah satu pohon kelapa untuk mengambil buahnya.25321Please respect copyright.PENANA8BBEpbsLrA
25321Please respect copyright.PENANA3NrZYB4E4A
"Ray!"25321Please respect copyright.PENANApRSDndAzUO
25321Please respect copyright.PENANAmgxcIRZLer
Pemuda itu tampak celingukan. "Ustadza... Baru saja aku mau ke rumah Ustadza." Ucap Rayhan saat tau siapa yang memanggil dirinya. Wanita cantik berpakaian serba coklat itu tersenyum manis.25321Please respect copyright.PENANARPnZlnM6v8
25321Please respect copyright.PENANALdmOtJkCWt
"Kangen kamu?" Goda Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAJJBE1vyDqJ
25321Please respect copyright.PENANAJzeLOGr9Xw
"Bisa jadi! Hehehe..."25321Please respect copyright.PENANAMgk2CMPZ47
25321Please respect copyright.PENANAl5pkPl61if
"Dasar... Ustadza yakin, kamu ini pasti playboy." Tembak Ustadza Risty sembari mensejajarkan langkah mereka. "Hayo ngaku, sudah berapa banyak cewek yang kamu tipu." Sambung Ustadza Risty, sembari terkikik pelan.25321Please respect copyright.PENANAITXgYt6443
25321Please respect copyright.PENANAsHe6Ex8DHx
"Berapa ya...." Ucap Rayhan pura-pura berfikir.25321Please respect copyright.PENANA0iufFpBHZ3
25321Please respect copyright.PENANA3MJXkQcOGv
Sanking gemasnya Ustadza Risty sampai memukul pundak Rayhan. "Memang buaya kamu Ray! Eh... Nanti kamu lewat sana aja ya, terus memutar ke belakang rumah Ustadza. Di sana di pinggir sungai, kamu tunggu aja di sana ya." Pinta Ustadza Risty. Ia khawatir kalau nanti ada orang yang curiga melihat Rayhan sering ke rumahnya.25321Please respect copyright.PENANAtpgtaWGEDo
25321Please respect copyright.PENANA8U17ZojAjZ
"Jangan lama-lama ya Ustadza!" Ujar Rayhan, lalu ia berbelok ke kiri menuju jalan yang di tunjuk Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAJusGirllLZ
25321Please respect copyright.PENANAesJfgx08p7
Jalan yang di lalui Rayhan jelas tidak muda, ia harus menerobos ilalang yang cukup tinggi. Sejenak ia kembali teringat dengan aksi nakalnya bersama teman-temannya yang nekat mengintip Ustadza Risty. Tapi ia sama sekali tidak menyesal bahkan mensyukuri nya. Andai saja ia tidak menuruti ide gila teman-temannya, mungkin ia tidak akan bisa sedekat ini dengan Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAD9gibF5cM3
25321Please respect copyright.PENANALHmAzdE3x4
Setibanya di tempat yang di janjikan, Rayhan tampak terkagum dengan keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan-tangan manusia jahil yang hanya bisa merusak keindahan alam. Tidak ada sampah, dan terlihat sangat asri.25321Please respect copyright.PENANAzvxOf2u9un
25321Please respect copyright.PENANASdu0pVV8Lg
Di depannya terdapat sebuah sungai mengalir yang tampak sangat jernih. Sementara di ujung danau terdapat sebuah hutan yang terlihat sangat lebat dengan pohon-pohon besar yang mencakar langit. Belum lagi udaranya yang segar membuat Rayhan tidak menyesal karena harus memalui ilalang untuk sampai ke sini.25321Please respect copyright.PENANAvFcnz593Wm
25321Please respect copyright.PENANAk2Ln2Qhl6K
Ia duduk beralaskan rumput, sembari sesekali melempar batu-batu kecil ke sungai.25321Please respect copyright.PENANAklIJSh2Bl9
25321Please respect copyright.PENANAGD58uIWNR9
"Lama ya nunggunya?" Sapa Ustadza Risty yang tiba-tiba sudah berada di dekatnya. Ustadza Risty duduk di samping Rayhan. "Ngomong-ngomong wajah kamu kenapa? Kok memar gitu?" Tanya Ustadza Risty merasa heran.25321Please respect copyright.PENANAIuc4Z4DzbL
25321Please respect copyright.PENANAugUN742t6a
"Biasa Ustadza, hehe..."25321Please respect copyright.PENANAmthLQNVFBt
25321Please respect copyright.PENANAZKucugBEQy
"Nakal kamu ya." Sentil Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAmFqwZynaT5
25321Please respect copyright.PENANAPFSLLZhSwE
Rayhan kembali menatap sungai yang ada di depannya. "Gimana kabar suaminya Ustadza?" Tanya Rayhan. Ustadza Risty tampak tersipu malu sebelum menjawab pertanyaan Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAJAwossSrW4
25321Please respect copyright.PENANAVvRf66nNPT
"Alhamdulillah... Sekarang Ustad lebih sering di rumah." Jawab Ustadza Risty. "Ini semua berkat kamu Ray." Lanjut Risty, sembari menghela nafas.25321Please respect copyright.PENANA3DdNxmEJem
25321Please respect copyright.PENANAp3dJPEDzri
"Syukurlah, kalau begitu saya sudah di maafkan." Lega Rayhan.25321Please respect copyright.PENANA89SopCf7dc
25321Please respect copyright.PENANApBefkXaeG6
Ustadza Risty merenyitkan dahinya. "Siapa bilang? Sekarang malah timbul masalah baru." Ujar Ustadza Risty sembari memainkan rumput yang ada di sampingnya.25321Please respect copyright.PENANAzgj54oSRAb
25321Please respect copyright.PENANAJaQlFewxgf
"Masalah apa?"25321Please respect copyright.PENANAwjvQjey4vu
25321Please respect copyright.PENANADFnOlzRNRz
"Susah ngejelasinnya... Memang si saran kamu buat Suami Ustadza jadi makin betah di rumah, tapi... Suami saya sering mengeluh karena setiap kali itunya di oral, ia merasa ngilu." Jelas Ustadzah Risty tanpa melihat kearah Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAQNFizrskiv
25321Please respect copyright.PENANAoCcbRLQq7k
"Maksud Ustadza kontolnya Ustad suka ngilu pas lagi di kulum sama Ustadza?"25321Please respect copyright.PENANAjv021gai0X
25321Please respect copyright.PENANAnBljawpyU2
Ustadza Risty memeluk erat lututnya sembari mengangguk malu. "I-iya... Makanya Ustadza bingung, gimana caranya agar Ustad gak ngerasa ngilu lagi." Ucap Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAbx8EnAfW4F
25321Please respect copyright.PENANA5U5UPmGMvE
"Soal itu aku bisa bantu." Rayhan berdiri lalu melempar batu ke sungai, hingga menimbulkan percikan kecil.25321Please respect copyright.PENANA6ydtueQgvl
25321Please respect copyright.PENANA0YleCkO7pt
"Serius." Mata Ustadza Risty berbinar.25321Please respect copyright.PENANAxaejKjzfpq
25321Please respect copyright.PENANAy7rm6g2Lzb
Rayhan mengangguk. "Tapi kali ini agak sulit Ustadza, entah Ustadza mau atau tidak." Ucap Rayhan ragu, kalau Ustadza Risty mau melakukannya.25321Please respect copyright.PENANA0h2feG3yGc
25321Please respect copyright.PENANAeh1A9Vlvmt
"Apa yang harus Ustadza lakukan?"25321Please respect copyright.PENANAOvVbfl9uli
25321Please respect copyright.PENANAX9EChoCu3u
Rayhan menatap mata Ustadza Risty. "Kali ini Ustadza harus peraktek, agar bisa lebih cepat menguasai oral sex yang benar menggunakan mulut." Jelas Rayhan, sebenarnya ia ragu kalau Ustadza Risty akan menyanggupinya.25321Please respect copyright.PENANAIErO4F439n
25321Please respect copyright.PENANAVo4lvyyUFN
"Kalau itu bisa membuat hubungan kami kembali harmonis, Ustadza bersedia." Lirih Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAhYoWnaedWy
25321Please respect copyright.PENANAYk1Hl0PewR
"Ustadza yakin?"25321Please respect copyright.PENANAT4BnlR0jR5
25321Please respect copyright.PENANAJO6cs1dCPa
Risty menganggukkan kepalanya, sembari menatap sosok Rayhan yang tengah tersenyum memandangnya. Tiba-tiba Rayhan membungkukkan badannya, menyentuh pipi putihnya dengan lembut, hingga hatinya terasa bergetar.25321Please respect copyright.PENANArJIGLluvhX
25321Please respect copyright.PENANAB2qJBrCYCy
Sedikit memejamkan mata, Ustadza Risty membiarkan muridnya itu mengecup bibirnya. Lembut dan hangat, hingga membuatnya merasa sangat nyaman. Bahkan Ustadza Risty tampak tak relah ketika Rayhan melepaskan pagutan singkat mereka, karena ia terlanjur menyukai cara Rayhan mengulum bibirnya.25321Please respect copyright.PENANAZPcLeqt15q
25321Please respect copyright.PENANASgNbaedbqp
"Ustadza sangat cantik." Puji Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAQ9P6shTIQs
25321Please respect copyright.PENANA0LO7Jmuht3
Ustadza Risty mencubit pelan lengan Rayhan. "Gombal! Kamu jadi gak ngajarin Ustadza." Rajuk Ustadza Risty, membuat wanita berusia 28 tahun itu makin menggemaskan.25321Please respect copyright.PENANAoh0YLPSDai
25321Please respect copyright.PENANACoSbWrZqaD
"Jadi dong! Mula-mula Ustadza buka dulu celana saya." Pinta Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAAkIDHvc3KT
25321Please respect copyright.PENANAyRUvP70zqg
Ustadza Risty sejenak terdiam, entah kenapa adrenalinnya kian meningkat ketika anak itu memintanya untuk melepaskan celananya. Jujur ia tidak pernah membuka celana Suaminya saat mereka hendak melakukan hubungan intim. Tapi Rayhan malah memintanya untuk melakukan hal yang tidak pernah ia lakukan.25321Please respect copyright.PENANAJ6J9iAlanK
25321Please respect copyright.PENANAVAIFqrH7ZX
Tapi pada akhirnya ia memberanikan diri membuka celana Rayhan, kedua tangannya hendak melepas celana hijau lumut yang di kenakan Rayhan saat ini.25321Please respect copyright.PENANACRYYsVaZGk
25321Please respect copyright.PENANAXvIfQvr2ib
"Buka resletingnya pake mulut Ustadza." Ucap Rayhan tiba-tiba.25321Please respect copyright.PENANAwnKZII0BAV
25321Please respect copyright.PENANABcAVjCwnD5
"Eh..."25321Please respect copyright.PENANAChavCZrXwn
25321Please respect copyright.PENANAe42w821qpI
Rayhan mengusap lembut kerudung Ustadza Risty yang berwarna coklat. "Lakukan dengan perlahan, dan nikmati prosesnya." Tuntun Rayhan dengan tenang.25321Please respect copyright.PENANAWafkwV7QCA
25321Please respect copyright.PENANAa31nCDlu8T
Seakan terhipnotis dengan tatapan Rayhan, Ustadza Risty mendekatkan wajahnya di selangkangan Rayhan. Kemudian ia menggigit resleting celana Rayhan. Dengan di Bantu kedua tangannya Ustadza Risty menarik turun celana sekolah Rayhan berikut dengan celana dalamnya.25321Please respect copyright.PENANAhpuUJ0Ix1a
25321Please respect copyright.PENANAExhsmiJiG9
Mata Ustadza Risty tak berkedip menatap nanar kemaluan Rayhan yang telah ereksi sempurna. Panjang dan besar, membuat tubuhnya merinding tak karuan. Nafas Ustadza Risty terdengar memburu dengan tatapan mata yang berbinar.25321Please respect copyright.PENANAKX9fqsQpmd
25321Please respect copyright.PENANADCbKMHqffI
Tanpa di suruh jemari Ustadza Risty menyentuh kemaluan Rayhan yang jauh lebih besar di bandingkan milik suaminya. Jari jempolnya mengusap lembut kepala pion kontol Rayhan.25321Please respect copyright.PENANASYfzfVH6eC
25321Please respect copyright.PENANA7wbTC0hbuA
"Pelan-pelan Ustadza! Hirup aromanya." Ujar Rayhan mengarahkan.25321Please respect copyright.PENANAfOpIeh70GX
25321Please respect copyright.PENANAXRtSgc4lee
Ustadza Risty mendekatkan hidungnya di batang kemaluan Rayhan berwarna kemerahan. Aroma yang menyengat membuat Ustadza Risty seakan mabuk birahi. "Sa-saya suka aromanya..." Ujarnya gugup. "Apa Ustadza boleh menciumnya." Pinta Ustadza Risty, menatap kagum kontol Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAlWDc4U15sN
25321Please respect copyright.PENANAoj52w70hSd
"Tentu saja boleh." Rayhan membelai kerudung Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAfBvulqNj8c
25321Please respect copyright.PENANAU2SkcEDXXY
Bibir merahnya mengecup lembut batang kemaluan Rayhan yang terasa hangat dan berkedut. Perlahan kecupannya semakin intens, tidak hanya batang kemaluan Rayhan saja, bahkan ia menciumi kepala kontol Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAQgy41X85mr
25321Please respect copyright.PENANATylhzU68hP
"Nikmat sekali Ustadza." Rayhan mulai meracau tak jelas. "Jilat kontol saya, kalau Ustadza suka." Ujar Rayhan lagi dengan nafas yang mulai terasa berat.25321Please respect copyright.PENANA3Z0UV6HdZt
25321Please respect copyright.PENANAHTVG9z5Rcb
Lidahnya menyapu perlahan permukaan kontol Rayhan. "Kontol kamu enak Ray! Sluuuppss... Sluuuppss..." Ujar Ustadza Risty yang entah kenapa sangat menyukai kontol Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAw60jlKcE9V
25321Please respect copyright.PENANA4jwvD7xlas
Bahkan tanpa di minta Ustadza Risty membuka bibir merahnya, melahap kontol Rayhan ke dalam mulutnya.25321Please respect copyright.PENANAazXeH1uOYQ
25321Please respect copyright.PENANAYLzY7t6uwl
Tubuh Rayhan menegang merasakan hisapan mulut Ustadza Risty, walaupun sesekali gigi Ustadza Risty menggaruk kontolnya hingga terasa ngilu. "Jangan kena gigi Ustadza!" Perintah Rayhan, Ustadza Risty berusaha menuruti ucapan Rayhan, dengan telaten ia mengulum kontol Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAk2Kwa3Qjno
25321Please respect copyright.PENANAegt394e4DK
Ternyata Ustadza Risty cepat belajar, terbukti dengan suara erangan Rayhan yang semakin intens terdengar ketika Ustadza Risty menggerakan kepalanya maju mundur.25321Please respect copyright.PENANAURYcIW4aup
25321Please respect copyright.PENANA69F9SyRnoN
Jemari Ustadza Risty membelai dan meremas lembut kantung telur Rayhan, dan secara naluri ia melahap sebanyak mungkin kontol Rayhan hingga masuk ke dalam tenggorokannya. Ia menghisap-hisap kuat kontol Rayhan hingga wajahnya memerah karena menahan nafasnya.25321Please respect copyright.PENANALjopYkiczl
25321Please respect copyright.PENANAPDeH8wHYzS
"Ustadza... Saya mau keluar." Jerit Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAKdWvReHSnI
25321Please respect copyright.PENANAZ1OKIBOYof
Ia menarik pinggulnya melepaskan hisapan Ustadza Risty. Dengan wajah mendongak kearah kontol Rayhan, ia menatap nanar kontol Rayhan yang tengah di urut-urut oleh Rayhan sendiri.25321Please respect copyright.PENANAMUXb6pJ4R0
25321Please respect copyright.PENANA6er0NdPatT
Croooottss... Croooottss... Croooottss...25321Please respect copyright.PENANAulF6XGWlZi
25321Please respect copyright.PENANAt3V1w8yHQT
Sperma Rayhan meledak, tumpah ruah di wajah cantik Ustadza Risty yang terlihat sangat menggoda. Dengan penuh kepasrahan, ia membiarkan sperma Rayhan yang najis menodai wajahnya yang selama ini selalu di basuh oleh air wudhu.25321Please respect copyright.PENANAdco8ZyGB0X
25321Please respect copyright.PENANAQzFfVMKVpV
"Pinjang hp Ustadza." Pinta Rayhan.25321Please respect copyright.PENANAPQr7kdIYUI
25321Please respect copyright.PENANABPKM03ZsDC
Ustadza Risty mengambil handphone nya dari dalam saku gamisnya. "Buat apa?"25321Please respect copyright.PENANArPIfYf3sy0
25321Please respect copyright.PENANAirhT6g1dDn
"Buat kenang-kenangan." Ucap Rayhan tersenyum.25321Please respect copyright.PENANA3SkVFLB1i1
25321Please respect copyright.PENANA6DBe7vNbct
Cekrekk...25321Please respect copyright.PENANAsqLyIlBFVh
25321Please respect copyright.PENANAkPVkX3M17Y
Rayhan mengambil foto wajah Ustadza Risty yang berlepotan sperma Rayhan. Kemudian Rayhan memperlihatkan foto tersebut kepada Ustadza Risty yang tampak tidak percaya menatap dirinya sendiri di dalam hpnya.25321Please respect copyright.PENANAqy7hMeOUN3
25321Please respect copyright.PENANAriXd95HbOe
Ia merasa sangat nakal, tapi ia juga merasa sangat bergairah dengan fotonya sendiri.25321Please respect copyright.PENANAJpiZjodZb8
25321Please respect copyright.PENANAT6aOUvXdLW
"Bandel kamu Ray!" Lirih Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAnMN5yBmcO8
25321Please respect copyright.PENANAhq06SdfBUv
Rayhan tersenyum hangat. "Tapi Ustadza suka kan?" Bisik Rayhan lembut di telinga Ustadza Risty.25321Please respect copyright.PENANAJec12FpOvV
25321Please respect copyright.PENANAYzj9d2VlHa
"Sangat suka."25321Please respect copyright.PENANA02isXcGu3O
25321Please respect copyright.PENANAIfCW9PHVN4
Rayhan kembali menaikkan celananya, dan merapikan pakaiannya yang sedikit lecek. Entah kenapa Ustadza Risty merasa sangat kecewa ketika Rayhan yang sepertinya ingin mengakhiri kegilaan yang baru saja mereka mulai. Sebenar Ustadza Risty berharap, Rayhan mau menuntaskannya, sekarang dan saat ini juga.25321Please respect copyright.PENANAiXgCzcYYkV
25321Please respect copyright.PENANAMU1oLggkdv
"Ray!"25321Please respect copyright.PENANACN4eckNBdx
25321Please respect copyright.PENANAczMkbHdlgh
Rayhan duduk di samping Ustadzah Risty. "Pelajaran hari ini cukup sampai di sini Ustadza. Tapi saya punya pr buat Ustadza." Ucap Rayhan seraya membelai wajah Ustadza Risty, ia meratakan sperma yang ada di wajah Ustadza Risty. "Jangan di cuci selama 24 jam." Sambung Rayhan, membuat Ustadza Risty terhenyak.25321Please respect copyright.PENANATzBr8sozdq
25321Please respect copyright.PENANAa8vAsS6k7C
"Akan Ustadza kerjakan!" Lirih Ustadza Risty. "Kapan kelas berikutnya akan di buka." Bisiknya pelan penuh harap.25321Please respect copyright.PENANAmyxfPCTUFa
25321Please respect copyright.PENANAAC8dNFE9wS
"Nanti akan saya kabarkan."25321Please respect copyright.PENANA7dK0QQA8qg
25321Please respect copyright.PENANAfHiB02TeW4
Rayhan menghela nafas perlahan, lalu beranjak pergi meninggalkan Ustadza Risty yang tampak masih gelisah karena syahwat nya yang di buat menggantung oleh muridnya sendiri. Sejujurnya ia tidak menyangkah kalau hubungan mereka akan sampai sejauh ini. Ustadza Risty menatap sayu punggung Rayhan, yang akhirnya menghilang di balik ilalang.25321Please respect copyright.PENANAGzGkfktFl7
25321Please respect copyright.PENANAhTpPSbhVXn
*****25321Please respect copyright.PENANAnChoSogzYo