Healing ini kupersembahkan untukmu, untuk sosok yang ujug-ujug pergi meninggalkanku. Aku berjalan-jalan di pasir. Aku melihat anak-anak berlarian. Sesungguhnya, aku teringat anak-anak kita, yang juga telah tiada. Anak-anak itu, lelaki dan perempuan, dibiarkan bermain pasir berdua. Sementara, orang tuanya berduaan dengan jari-jemari yang saling bertaut. Mereka tampak mesra seperti kita dulu.
Pantai ini cukup sepi. Di sudut sana, ada sepasang muda-mudi yang sedang bertengkar. Oh, sungguh pertengkaran itu bukanlah hal yang layak untuk diceritakan.
Aku masih menyusuri pasir ini di bawah cahaya mentari yang kian meninggi. Panas itu mulai terasa di kulitku. Namun, rasa-rasanya masih lebih panas hatiku, saat itu, ketika kau menuduhku melakukan hal yang tidak aku lakukan. Sungguh, bukan mauku apabila anak-anak akhirnya tiada. Lalu, tiba-tiba, kau pun tiada. Kau pergi membawa pikiran macam-macam tentangku. Kabar tentangmu akhirnya terdengar lagi melalui sepucuk surat yang dikirimkan pengacaramu. Aku tak pernah membuka surat itu. Aku bergegas memesan tiket, memesan hotel, lalu terbang ke mari, untuk healing. ***
ns 15.158.61.18da2