Rumah itu tidak terasa hangat. Padahal, rumah itu bukan rumah kosong. Ada empat penghuni tetap di rumah itu. Rumah itu juga bersih dan rapi. Ada seorang bibi yang merawat rumah itu secara rutin. Bibi itu menjaga agar rumah terasa nyaman untuk ditinggali. Namun, bibi yang hanya datang seminggu sekali itu tak mampu menghidupkan suasana hangat di rumah itu.
Meskipun berada di dalam rumah yang sama, masing-masing penghuni sibuk dengan kegiatan masing-masing. Masing-masing penghuni lebih banyak menghabiskan waktu di kamar masing-masing. Mereka mungkin sudah melupakan makna kata berkumpul dan kata bercengkrama.
Tahun lalu, aku tiba di rumah itu. Aku datang bersama anakku tetapi tanpa suamiku. Aku sungguh-sungguh merasa sendirian di rumah itu. Rumah itu terasa dingin. Aku mencurahkan perasaanku kepada suamiku via telepon. Suamiku memintaku untuk bersabar. Anakku lama kelamaan semakin tak betah. Seminggu kemudian, barulah, aku bisa pergi dari rumah itu. Aku bertekad untuk tidak akan pernah lagi menginap di rumah itu. ***
ns 15.158.61.20da2