Kayla habis bertengkar dengan Adnan ketika pesan itu masuk. Pesan itu berasal dari Dita, yang mengajaknya pergi ke vila milik Danu, untuk merayakan ulang tahun Aksa. Kayla benar-benar lupa kalau hari ini adalah hari ulang tahun Aksa, salah satu sahabatnya sejak kuliah. Kayla segera bersiap-siap. Sambil mematut diri di cermin, Kayla memikirkan kembali kemarahan Adnan, suaminya. Adnan selalu saja melarang Kayla berbelanja padahal Kayla menggunakan uangnya sendiri untuk membeli semua barang fashion terbaru yang diinginkannya. Setelah siap, Kayla segera pergi, meninggalkan anak balitanya bersama bibi, seperti biasanya.
Sore itu, Kayla dan Dita merayakan ulang tahun Aksa bersama Danu dan Brata. Kayla memerhatikan sahabat-sahabatnya, yang penampilannya sudah banyak berubah semenjak mereka pertama kali bersahabat. Di antara mereka, hanya Aksa yang belum menikah, sehingga mereka selalu menyempatkan diri untuk berkumpul di hari ulang tahun Aksa.
Seusai acara perayaan yang utama selesai, Kayla memutuskan untuk berjalan-jalan sendirian di sekitar vila sedangkan teman-temannya bercengkrama dan bernostalgia. Pertengkarannya dengan Adnan masih juga mengganggunya. Tiba-tiba, Kayla merasa kakinya kehilangan keseimbangan lalu dia merasa akan jatuh. Namun, di saat bersamaan, Kayla merasakan ada tangan yang memegang bahunya dan menahannya agar tidak jatuh. Kayla menoleh lalu menemukan sosok Brata di sampingnya. Brata tersenyum saat Kayla merasakan ada perasaan hangat di hatinya. Tiba-tiba ponsel Brata berdering. Brata perlahan menjauh untuk mengangkat telepon itu sementara Kayla merasa sakit ketika ditinggalkan. Itu pasti Safitri, istri Brata, pikir Kayla. Kayla tertawa kecil seraya membayangkan betapa tajamnya intuisi Safitri yang bisa merasakan momen suaminya memeluk Kayla. ***
ns 18.68.41.174da2