Aku tak butuh baju baru untuk Lebaran kali ini. Haruskah aku pakai baju baru sekalipun aku tak berkumpul dengan keluargaku? Orang-orang yang mengelilingiku saat ini bisa dibilang keluarga tetapi aku tak pernah menganggap mereka keluarga. Sudah lima tahun terakhir, aku merasa seolah-olah berlebaran sendirian. Bahkan, suatu kali, aku berangkat salat sendirian saja. Aku berada di lapangan yang orang-orangnya sama sekali tak kukenal. Jadi, pada akhirnya, baju baru untuk lebaran bukanlah prioritasku.
Waktu aku kecil, Lebaran adalah hari terindah sedunia. Baju baru, kumpul keluarga, makanan lezat, dan kue-kue enak adalah kesenangan yang tak tergantikan. Semuanya berubah setelah dewasa.
Terkadang, hari Lebaran akan terasa terlewat begitu saja. Begitu banyak tanggung jawab yang rasa-rasanya membebani lalu mengalahkan kebahagiaan Lebaran. Begitu banyak orang yang harus dihadapi dengan segala karakternya lalu mengurangi nikmatnya Lebaran. Mungkin, hari Lebaran yang kubicarakan masih berada di level duniawi. Dengan demikian, aku tak mampu merasakan kebahagiaannya secara utuh. Namun, inilah kehidupanku saat ini. Kehidupan masa dewasaku berbeda 180 derajat dengan masa kecilku. Aku ingin setidaknya pada hari Lebaran aku bisa berkumpul dengan keluargaku. Momen yang sangat sulit diwujudkan pada masa ini. Jadi, pada akhirnya, aku kembali pada pertanyaan awal tentang baju Lebaran. ***
Selamat Lebaran