Tiba-tiba, aku mendapat kabar bahwa suamiku diangkat sebagai manajer. Normalnya, seorang istri akan berbahagia atas peningkatan karier suaminya. Orang-orang akan memberikan selamat karena peningkatan jabatan merupakan kebanggaan. Orang-orang akan ikut bersyukur atas peningkatan taraf ekonomi yang akan terjadi. Orang-orang akan memandang suamiku sebagai orang yang sukses. Orang-orang mungkin akan menaruh hormat. Orang-orang akan menganggap aku beruntung.
Akan tetapi, aku tidak merasa seperti itu. Aku ingin waktunya lebih banyak untukku. Selama ini, dia terlalu sibuk bekerja.
Namun, aku akan tetap bersyukur. Toh, anggapan orang memang ada benarnya. Anak-anakku akan sangat beruntung karena mereka bisa hidup lebih baik. Lagi pula, aku tak mungkin menolak semua itu. Sebagai istri, aku harus mendukungnya. Aku harus mendukungnya saat dia mengambil kesempatan-kesempatan baik yang mampir di dalam hidupnya. Meskipun semua ini bertentangan dengan hatiku, aku akan beradaptasi. Aku menerima kenyataan ini. Aku mencintainya. Jadi, aku mencoba berlega hati. ***
ns 15.158.61.8da2