Kebersamaan
Ketika keinginan tak berjalan seperti yang diharapkan, ada rasa sedih dan kecewa yang kita rasakan. Seperti halnya aku yang sedih karena tidak jadi bertemu dengan Dini dan kecewa karena aku yang datang terlalu siang.
12114Please respect copyright.PENANAin2V269ZU1
Aku tak ingin larut dengan rasa itu. Apakah Dini juga merasakan yang aku rasakan? Aku juga tidak tau, yang jelas aku ingin menikmati kebersamaanku dengan keluargaku.
12114Please respect copyright.PENANATchIoX5dp5
Hari minggu pagi di alun – alun. Biasanya aku bersama dengan Dini, Monic dan Nisa kini aku sedang bersama adikku Riska.
12114Please respect copyright.PENANAX4IDRDD9ul

“Dek mau sarapan apa?” tawarku pada Riska saat berjalan menuju motor untuk pulang.
12114Please respect copyright.PENANA6LLfAzv5kv
“aku pengen sarapan soto yang deket stasiun itu Kak..” jawab Riska menyebutkan warung soto yang terkenal enak dan ramai pembeli.
12114Please respect copyright.PENANAn29lfsYrMA
“kenapa gak yang deket sini aja” balasku mencoba menawar karena lokasi warung yang diinginkan Riska letaknya agak jauh.
12114Please respect copyright.PENANAXZ3maNmJNT
“pokoknya yang disana… kalau gak mau..” balas Riska memaksa sambil memainkan alisnya.
12114Please respect copyright.PENANAGwDEjSWtaK
“lapor sana.. lapor..” balasku gemas karena Riska mempunyai senjata untuk mengancamku.
12114Please respect copyright.PENANAuB0do772Aq
“hihihi…” balas Riska tertawa menang.
12114Please respect copyright.PENANA6T7grFYdn9
Ancaman Riska yaitu melaporkanku pada Bunda karena aku yang ketahuan merokok tempo hari. Aku sebenarnya tau kalau adikku tidak akan mungkin melaporkanku pada Bunda. Dia hanya menggodaku saja karena ingin menghabiskan waktu bersamaku selama dia disini.
12114Please respect copyright.PENANAdUCFfcW2S4
Aku kemudian pergi meninggalkan alun – alun dan mengarahkan motor menuju warung soto yang diinginkan Riska. Masalah tidak bertemunya aku dengan Dini aku lupakan sejenak, dan saat di sekolah nanti aku akan menemuinya.
12114Please respect copyright.PENANANaDOfYTKzc
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, sampailah kami di warung soto dekat stasiun. Kami kemudian memesan soto dan mencari tempat duduk.
12114Please respect copyright.PENANAVvDKkgxPgt
Aku dan adikku sangat dekat dari kecil, kadang seperti tidak ada batasan di antara kami, seperti saat mengobrol, bercanda dan saat jalan pun Riska sering menggandeng tanganku. Kadang orang mengira kami itu pacaran, padahal kami itu kakak adik. Kami juga pernah dimarahin Bunda gara – gara ketiduran bareng pas Riska ke kamarku. Kami langsung dibangunin dan adikku langsung disuruh pindah ke kamarnya. “kalian itu udah pada gede.. gak boleh tidur – tidur bareng lagi..!!” aku yang teringat omelan Bundaku saat itu kadang membuatku senyum sendiri, padahal kita gak ngapa – ngapain toh ngaceng juga enggak. Hehehe…
12114Please respect copyright.PENANA89mraH5GQd
Kembali pada saat ini. Aku yang sedang makan soto dekat stasiun bersama Riska. Selain mengobrol kadang sambil bercanda juga, kita malah sempat suap – suapan juga. Hahaha…
12114Please respect copyright.PENANA4RpwKncYRc
Hal itu sempat memancing perhatian beberapa pengunjung karena kadang tawa kami yang terlalu keras atau Riska yang tiba – tiba berteriak karena kujahili. Aku yang sedang asik dengan adikku tanpa sadar sedang diperhatikan oleh seseorang.
12114Please respect copyright.PENANAx5avqkOs08
Aku yang tanpa sengaja menoleh ke arah samping, agak kaget karena melihat seseorang yang dari tadi memperhatikanku. Aku yang juga melihatnya kemudian mencoba tersenyum padanya, tapi dia hanya melihatku dengan tatapan tajam dan tidak membalas senyumku malah kemudian dia memalingkan wajahnya.
12114Please respect copyright.PENANA6HvPEieof1
“hufh.. aneh banget si Nisa.. gak biasanya sikapnya gitu..” batinku melihat Nisa yang juga sedang makan soto bersama keluarganya.
12114Please respect copyright.PENANA42qX3Lvvut

“lihat apa sih Kak..?” tanya Riska yang melihatku sedang menoleh ke samping.
12114Please respect copyright.PENANAMsGRWsTrEr
“ah.. enggak.. cuma lihat temenku aja kok..” jawabku pada Riska.
12114Please respect copyright.PENANAqyk7cvMbNw
“ya udah yuk samperin kesana..” ucap Riska yang terlihat pengen tau siapa temenku.
12114Please respect copyright.PENANArmDXdm1pyv
“eh.. ngapain.. dia tuh lagi sama keluarganya.. tar malah kita ganggu lagi..” balasku menolak
12114Please respect copyright.PENANAWuojFt1H2s
“ohh..” ucap Riska.
12114Please respect copyright.PENANAGyKrhAttCs
“lagian.. kayaknya dia juga males ketemu Kakak..” ucapku lirih.
12114Please respect copyright.PENANAewFC1GdMEk
“kok bisa..? Emang Kakak ada masalah apa sama dia..?” tanya Riska yang heran.
12114Please respect copyright.PENANAhbAfFW3I9W
“gak tau juga.. tadi waktu lihat aku tuh kayak gak seneng gitu.. padahal dia tuh orangnya gak pernah seperti itu.. lagian aku juga gak pernah ada masalah sama dia” jawabku menjelaskan tentang Nisa.
12114Please respect copyright.PENANA121B468dKT
“dia cemburu sama aku Kak.. hihihi..” ucap Riska yang berbisik di telingaku.
12114Please respect copyright.PENANAjMnd63tfOT
“lha.. kok bisa..? Kamu kan adikku..” balasku yang heran.
12114Please respect copyright.PENANAh720zdlm41
“Kakakku tersayang yang paling ganteng tapi rada oon, aku tuh juga cewek. Jadi tau perasaan sesama cewek. Dia lihat Kakak jalan sama cewek lain trus sikapnya jadi berubah, apa namanya kalau bukan cemburu..” ucap adikku tersenyum menjelaskan panjang lebar. Wah bener juga yang dikatakan adikku ini. Aku jadi gak enak kalau lama – lama disini.
12114Please respect copyright.PENANAVQpr2atHhL
“sok tau ah.. yuk pulang..” ucapku yang langsung berdiri menuju meja kasir.
12114Please respect copyright.PENANAQiuB8ZNGB1
“Kakak ihh… main tinggal – tinggal aja..!!” ucap adikku yang berlari menyusulku kemudian menggandeng lenganku.
12114Please respect copyright.PENANAeWdzhL0UO8
Aku yang berjalan menuju meja kasir sempat melihat ke arah Nisa, tapi kulihat Nisa yang hanya melirikku dan pura – pura tidak melihat. Setelah membayar kemudian aku dan adikku bergegas untuk pulang.
12114Please respect copyright.PENANAmc1E9ZQDAJ
Saat sampai di rumah Om Heri, terlihat Ayah dan Bundaku yang sedang duduk – duduk santai. Setelah mandi kemudian aku bergabung dengan mereka.
12114Please respect copyright.PENANAeJI9rtZLDV
“Kakak sama Adek habis dari mana..?” tanya Bundaku.
12114Please respect copyright.PENANAWVw2qtftd2

“Cuma ke alun – alun terus makan soto dekat stasiun aja kok Bun..” jawabku pada Bunda.
12114Please respect copyright.PENANAQVfefoWHQo
“oh.. terus habis ini Kakak ada acara lagi gak..?” tanya Bunda kemudian.
12114Please respect copyright.PENANAnEPylrjKCy
“gak ada Bun.. kenapa emang..?” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAECDoLji2oa
“nanti kita jalan – jalan..” ucap Bunda tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANAcOMSJObhRY
Setelah hari menjelang siang, aku dan keluargaku jalan – jalan ke mall kota. Ayah yang berjalan bareng Bunda dan aku berjalan bareng Riska dibelakangnya.
12114Please respect copyright.PENANAqJuThwUK3U
“nak.. tempat yang jual HP di sebelah mana..?” tanya Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANADjIJzEgmcB

“di lantai 3 Yah.. kenapa emang..?” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAeb5rvCxAy4
“gak papa nak.. Ayah pengen ganti HP baru..” ucap Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANApIj25eLOc5
“HP yang lama kenapa emangnya Yah..?” tanyaku kemudian.
12114Please respect copyright.PENANA4Vrte7hZBi
“udah bosen..” jawab Ayahku dengan santainya.
12114Please respect copyright.PENANAAlNFCOBddy
Wah gila… Ayahku lagi banyak duit nih kayaknya.. sampai mau ganti HP aja karena udah bosen. Aku loh yang gak punya HP, mau bosen gimana coba. Hehehe..
12114Please respect copyright.PENANAZNaaJtCLpS
Sesampainya di konter tempat jual HP kemudian kami disambut ramah oleh penjual dan kami kemudian melihat – lihat HP yang ada di etalase.
12114Please respect copyright.PENANAdlXdeOxQay
“nak.. ini yang bagus yang mana..?” tanya Ayahku padaku.
12114Please respect copyright.PENANAEPlDoERVd8
“ya terserah Ayah aja yang menurut Ayah bagus.. kan yang mau pakai juga Ayah..” jawabku pada Ayah.
12114Please respect copyright.PENANATInUAMBEST
“Ayah gak begitu ngerti nak.. tolong pilihkan yang bagus yang kamu suka..” ucap Ayah menyuruhku.
12114Please respect copyright.PENANAVPZkEEVadW
“yang ini aja Kak..” ucap adikku tiba – tiba sambil menunjuk salah satu Hp.
12114Please respect copyright.PENANAtOfnH8V5zr
“mahal itu Dek..” balasku yang tau kalau itu HP keluaran terbaru.
12114Please respect copyright.PENANAUxQyliEv0H
“tapi kan bagus Kak..” ucap adikku yang masih menunjuk HP tersebut.
12114Please respect copyright.PENANAyagfvOzPgP
“ya udah yang itu aja mas..” ucap Ayahku yang tiba – tiba setuju untuk membeli HP yang ditunjuk Riska. Hal itu tentu saja membuatku kaget karena Ayahku yang langsung setuju – setuju saja.
12114Please respect copyright.PENANAfgWTNL6yuT
“baik pak..” jawab penjual yang kemudian mengambil HP tersebut.
12114Please respect copyright.PENANAKo31F8F0Mr
Setelah membuka segel dan mengecek kelengkapan HP, mas penjual HP menjelaskan tentang fitur dan lain – lainnya. Aku juga sempat melihat Ayahku membeli nomor baru saat aku sedang ngobrol dengan Riska.
12114Please respect copyright.PENANAIEUZEnMqmk
Setelah dari konter HP kemudian kita jalan – jalan lagi. Saat melihat ada pameran motor, Ayah memutuskan berhenti untuk melihat – lihat.
12114Please respect copyright.PENANA5SZkj840Yj
“bagus gak nak yang ini..?” tanya Ayahku yang menunjuk sebuah motor.
12114Please respect copyright.PENANA87RF0lffkd
“bagus Yah.. emang Ayah mau beli motor juga..?” balasku yang melihat Ayah sedang memperhatikan motor tersebut.
12114Please respect copyright.PENANACUhrBHrsdA
“kalau cuma lihat mesti harus beli ya?” ucap Ayah yang malah balik bertanya.
12114Please respect copyright.PENANAXbNFpEPTkg
“Kak anterin ke toilet donk..” ucap Riska yang meminta di antar ke toilet.
12114Please respect copyright.PENANApY7UVIb2Wz
“ayok..” balasku yang kemudian berjalan menuju toilet.
12114Please respect copyright.PENANAnUTX5gCFfU
Toilet terdekat berada di lantai 2 mall. Setelah sampai disana adikku langsung masuk ke toilet dan aku hanya menunggu diluar sambil bersandar di pagar mall lantai 2 melihat – lihat sekitar. Tiba – tiba seseorang memanggilku dari belakang.
12114Please respect copyright.PENANAKGoE38ftZz
“Riki..” panggil seseorang yang membuatku menoleh ke arahnya.
12114Please respect copyright.PENANAK7XuajvRsp
“lhoh.. Monic.. sama siapa..?” tanyaku yang melihat dia sendirian.
12114Please respect copyright.PENANATQLdRrelCU

“sama Mamahku.. dia nunggu di depan.. aku habis dari toilet ini… kamu sendiri sama siapa?” ucap Monic yang berbalik bertanya.
12114Please respect copyright.PENANA2mkSt6ELHP
Baru akan menjawab tiba – tiba Riska datang dan menggandeng lenganku.
12114Please respect copyright.PENANAlqHKwA4Bri
“udah yuk..” ucap Riska mengajakku.
12114Please respect copyright.PENANAxvhAFDtJ37
“ehhmm..” ucap Monic berdehem saat melihat Riska yang langsung nempel aja.
12114Please respect copyright.PENANAeckPQC2YRV
“eh.. ada temennya yah..” ucap Riska yang mendengar Monic berdehem.
12114Please respect copyright.PENANAZYwKuSKp9C
“Mon.. ini adikku..” ucapku pada Monic mengenalkannya.
12114Please respect copyright.PENANALl0GiDgDp6
“hai Kak.. aku Riska.. pacarnya Kak Riki..” ucap Riska yang membuat Monic mengernyitkan dahi.
12114Please respect copyright.PENANAfzA2ScmiiO
“apaan sih Dek..” ucapku yang melotot ke adikku.
12114Please respect copyright.PENANAgiOPEaW1YW
“hihihi.. bercanda Kak.. aku adiknya Kakakku yang paling ganteng ini.. Kakak cantik jangan cemburu yah..” ucap Riska yang kemudian nemplok ke arah Monic.
12114Please respect copyright.PENANAOEZNQIRkSg
Aku yang melihat Monic terlihat bingung karena tingkah Riska, antara tersenyum dan menahan malu.
12114Please respect copyright.PENANAJidVaXuxaA
“Kakak cantik kok diem aja sih.. namanya siapa..?” tanya Riska yang membuat muka Monic makin memerah.
12114Please respect copyright.PENANAgbMRcEtxPo
“Monic.. kamu juga cantik kok..” balas Monic yang tersenyum pada Riska.
12114Please respect copyright.PENANAo9GMxkfTXW
“Kak Monic pacarnya Kak Riki yah..” ucap Riska yang membuatku dan Monic kaget.
12114Please respect copyright.PENANADUvsZ5btQV
“eh..” ucap Monic yang terlihat kaget dan salah tingkah.
12114Please respect copyright.PENANAvJEKe6F04v
“Adeekkk…!!” bentakku pada Riska yang makin jahil.
12114Please respect copyright.PENANAsuk0Oxyxt3
“hahaha..” Riska hanya tertawa puas saat melihatku melotot.
12114Please respect copyright.PENANAVqY03EIkxA
“maaf ya Mon.. adikku emang jahil..” ucapku yang merasa tidak enak sama Monic.
12114Please respect copyright.PENANAERXU0t0uTQ
“i.. iyaa.. Rik.. gak papa kok..” balas Monic tergagap dengan muka yang memerah.
12114Please respect copyright.PENANABImhWhzdC7
“eh.. aku duluan yah.. Mamahku udah nungguin.. daa Riki daa Riska..” ucap Monic yang kemudian pamit untuk pergi.
12114Please respect copyright.PENANAaTbPIkBKqm
“iya Mon hati – hati..” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAVFXXsQWmf2
“daa Kakak cantik..” ucap Riska yang membuat Monic tersenyum malu.
12114Please respect copyright.PENANAXkHNN5cYai
Aku dan Riska kemudian berjalan menuju ke tempat Ayah dan Bundaku.
12114Please respect copyright.PENANAOuf7VNmsEz
“Kak Monic tadi suka lho sama Kakak” ucap adikku saat kami sedang berjalan.
12114Please respect copyright.PENANAwFTfH28NGq
“gak usah sok tau.. kita cuma temen biasa kok..” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAR5Yk8Do3dQ
“yang bilang lebih dari temen juga siapa.. kan aku cuma bilang kalau dia suka sama Kakak..” balas Riska yang membuatku tersadar kalau jawabanku tadi gak nyambung.
12114Please respect copyright.PENANAZmBUuHC8XQ
“udahlah diem aja gak usah sok tau..” ucapku yang gak mau membahas lagi.
12114Please respect copyright.PENANAyyN62wPWGU
“yee.. dibilangin gak percaya..” balas Riska manyun.
12114Please respect copyright.PENANATFHm2m2Jxi
Aku tidak menanggapinya dan terus berjalan ke tempat orang tuaku menunggu. Setelah itu kami kemudian pergi untuk makan siang bersama. Kami hanya makan di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Setelah makan kami kemudian bergegas untuk pulang karena hari sudah sore.
12114Please respect copyright.PENANAEY3RGlgwrm
Malam harinya Om Heri memberitahuku kalau aku sudah dimintakan ijin untuk tidak masuk sekolah besok lewat Pak Saiman kepala sekolahku yang kemarin datang untuk menengok bayi. Om Heri juga menyuruhku untuk tidak ikut ke pasar dulu karena besok aku seharian mengantarkan Ayah pergi. Aku yang mengiyakan kemudian pamit untuk tidur.
12114Please respect copyright.PENANAhW9u2NIsqe
***
12114Please respect copyright.PENANA2klu47K2Mr
Esok harinya aku dan Ayahku yang sudah bersiap dan berpakaian rapi. Setelah sarapan kami kemudian pergi, dan kali ini hanya kami berdua saja sedangkan Bunda dan Riska tidak ikut.
12114Please respect copyright.PENANAD9m7fMAB8y
“kita mau kemana Yah..?” tanyaku saat dalam perjalanan.
12114Please respect copyright.PENANAjAQM9tHTaY
“dah ikut aja.. nanti juga tau..” jawab Ayahku yang sedang menyetir.
12114Please respect copyright.PENANAjQOkJvOu80
“ini mobilnya siapa Yah..?” tanyaku yang penasaran.
12114Please respect copyright.PENANAGvZRQCIvYt
“nyewa..” balas Ayahku singkat.
12114Please respect copyright.PENANALfKzlm2PyB
Aku yang kaget mendengarnya sempat heran karena mobil sekeren ini habis berapa duit kalau nyewa sampai beberapa hari. Mobil tipe sedan dengan merk Hando Sity ini sangat keren bro, ditambah warnanya yang hitam dengan knalpot racing membuatnya tambah sangar.
12114Please respect copyright.PENANAHtar0PCeaj
Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, tibalah kita di salah satu Bank yang ada di kota ini. Setelah memarkirkan mobil kemudian Ayah mengajakku masuk.
12114Please respect copyright.PENANAFgq6eccxPo
Setelah berbincang dengan satpam yang berjaga, kami kemudian diberi nomor antrian dan diminta untuk menunggu giliran.
12114Please respect copyright.PENANAn20Jh8xxGZ
Cukup lama kami menunggu giliran hingga nomor antrian kami yang kemudian disebut. Aku dan Ayahku kemudian menuju ke salah satu customer service yang memanggil nomor antrian kami tadi.
12114Please respect copyright.PENANAasEQUZRcd3
“selamat siang bapak.. ada yang bisa kami bantu..” sapa petugas dengan ramah.
12114Please respect copyright.PENANAV4dhGWwcbD
“iya mbak.. ini saya mau buka rekening untuk anak saya..” jawab Ayahku menjelaskan.
12114Please respect copyright.PENANArLjeqEuUK1
“baik pak.. silahkan di isi formulirnya dahulu..” balas petugas yang kemudian menjelaskan apa aja yang harus di isi.
12114Please respect copyright.PENANAnFEaF0OGox
Setelah mengisi formulir dan tanda tangan, kemudian petugas memproses permohonan kami. Beberapa saat kemudian petugas menjelaskan sesuatu dan memberikan sebuah amplop, kemudian Ayahku diminta untuk ke bagian teller.
12114Please respect copyright.PENANAV8MHg0mtYX
Setelah selesai kemudian kami pergi meninggalkan Bank dan menuju salah satu tempat makan untuk makan siang.
12114Please respect copyright.PENANAjHfdKzfXLF
“habis ini mau kemana lagi Yah..?” tanyaku saat sedang minum es teh manis.
12114Please respect copyright.PENANAZwSmL35Wyb
“kita nyekar ke tempat kakek sama nenekmu bentar ya.. mumpung Ayah disini..” ucap Ayahku menjelaskan.
12114Please respect copyright.PENANAK6217voGSt
“iya Yah..” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAvOIBCeq4q8
Selesai makan siang kami kemudian menuju desa tempat kakek dan nenekku di makamkan. Sebenarnya aku dulu pernah tinggal disini sampai kelas 3 SMP sampai akhirnya kami sekeluarga pindah ke salah satu kota di pulau seberang.
12114Please respect copyright.PENANAFeecfoY0yj
Setelah sampai tempat pemakaman kemudian aku dan Ayahku menuju makam kakek dan nenekku untuk berdoa sejenak. Setelah itu Ayah mengajakku ke tempat juru kunci makam.
12114Please respect copyright.PENANAdFdWJfFtIG
Sampailah kami di sebuah bangunan yang terbuat dari bambu atau bisa dibilang gubuk yang letaknya masih di area makam, kemudian dari dalam gubuk tersebut muncul seorang laki – laki tua yang menyambut kedatangan kami. Aku sempat diberitahu Ayahku kalau nama orang itu adalah Mbah Wongso, juru kunci makam ini.
12114Please respect copyright.PENANAsnLxonRCF1

“mas Herman..” sapa Mbah Wongso ke Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANATCjxj6sFOT
“Mbah..” balas Ayahku yang kemudian menyalaminya. Aku kemudian juga ikut menyalami Mbah Wongso.
12114Please respect copyright.PENANA8UUeeI5Ato
“sekarang..?” tanya Mbah Wongso yang dibalas anggukan oleh Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANAoxFe4KBRLJ
Aku bingung melihat Mbah Wongso yang sepertinya sudah tau maksud kedatangan kami. Apalagi Ayahku yang terlihat seperti sudah merencanakannya. Karena tidak pakai ngobrol atau basa – basi dulu tapi langsung ke tujuan.
12114Please respect copyright.PENANAmzynrbrh0E
“ayo nak masuk..” ucap Mbah Wongso mengajakku masuk kedalam. Aku yang kemudian melihat Ayahku dan beliau hanya mengangguk.
12114Please respect copyright.PENANACELKg7aCk9
Aku kemudian masuk ke dalam bangunan tersebut, di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang tidak begitu lebar karena terdapat berbagai macam barang di dalamnya.
12114Please respect copyright.PENANAvmUe9GCjRl
“duduklah..” ucap Mbah Wongso menyuruhku duduk di atas dipan yang terbuat dari bambu. (dipan = tempat tidur yang terbuat dari bambu).
12114Please respect copyright.PENANAD8zL6XKOxJ
“siapa namamu..” ucap Mbah Wongso bertanya.
12114Please respect copyright.PENANACWFYXTqDjL
“Riki Mbah..” jawabku.
12114Please respect copyright.PENANAJgMfV72rzI
“lengkapnya..” ucap Mbah Wongso kemudian.
12114Please respect copyright.PENANAbCN886Xr3n
“Riki Putra Sanjaya..” balasku yang melihat Mbah Wongso sedang menyiapkan sesuatu.
12114Please respect copyright.PENANAjk4QE1YR2n
Mbah Wongso terlihat sedang membawa sebuah gelas yang berisi suatu ramuan, setelah komat – kamit sebentar kemudian Mbah Wongso menyuruhku meminumnya.
12114Please respect copyright.PENANAtjx1uT1B5n
Aku yang tidak paham hanya menurut saja dan meminumnya sampai habis. Rasa ramuan itu pahit campur asam dan ada sedikit pedas, seperti rasa jamu.
12114Please respect copyright.PENANASmCQLF7139
Setelah meminum ramuan tersebut kepalaku menjadi pusing dan badanku rasanya mau ambruk. Aku mencoba menahannya sekuat tenaga, tapi nampaknya efek ramuan yang kuminum tadi lebih kuat.
12114Please respect copyright.PENANARpez9Ey1Nn
“jangan ditahan..” perintah Mbah Wongso yang melihat ramuan itu sedang bereaksi.
12114Please respect copyright.PENANAELusoVPces
Aku yang sudah tidak kuat lagi kemudian ambruk dan pandanganku gelap. Anehnya walau aku seperti tertidur, tapi pikiranku masih sadar.
12114Please respect copyright.PENANALgetmMSa1W
Beberapa saat kemudian, aku mencoba membuka mata dan kemudian bangkit berdiri. Aku melihat sekelilingku terdapat banyak pepohonan yang tinggi dan aku juga melihat ada sebuah air terjun di sebelah kananku. Aku sempat bingung kenapa tiba – tiba aku bisa di hutan.
12114Please respect copyright.PENANATK8TIpFLMr
“akhirnya kamu datang juga cu..” ucap seseorang dibelakangku.
12114Please respect copyright.PENANAYYOqkI9b0w
Aku yang kemudian melihat ke belakang dan melihat sosok Kakek yang tersenyum padaku.
12114Please respect copyright.PENANAsFs9LRbTGh

“Kakek..” ucapku yang kemudian berlari ke arah beliau dan memeluknya.
12114Please respect copyright.PENANA7uhvHxJ1Sh
“sudah besar sekarang kamu cu..” ucap kakekku yang mengelus rambutku.
12114Please respect copyright.PENANAqCc8by4lAH
Aku yang kemudian melihat sosok kakekku yang seperti tidak ada perubahan padanya, sama seperti saat terakhir kali aku melihatnya saat aku masih kelas 1 SD, berarti sudah 10 tahun yang lalu. Rasanya aku seperti bermimpi, tapi sentuhan tangan kakek yang mengelus rambutku terasa nyata.
12114Please respect copyright.PENANAwFSd9vrt3N
“kamu gak usah bingung.. Kakek cuma mau ngobrol sebentar aja cu..” ucap kakek yang sepertinya melihat kebingunganku.
12114Please respect copyright.PENANAKHBmhHBvsA
“Kakek cuma berpesan, jalani hidupmu dengan penuh tanggung jawab.. jangan pernah lari dari masalah.. hadapi dengan kepala dingin dan lindungilah orang – orang sekitarmu” ucap kakek tersenyum memberiku nasehat.
12114Please respect copyright.PENANA36lcAiBXSa
“baik Kek..” balasku tersenyum dan mengangguk.
12114Please respect copyright.PENANAu4QJ2vdM2q
Tiba – tiba dari belakang Kakek muncul seekor macan yang berukuran besar berjalan ke arah kami. Aku yang kaget sontak langsung melompat dan berjalan mundur menjauh dari kakek.
12114Please respect copyright.PENANAoCCh4nhhp4
“Kek..” ucapku yang ketakutan.
12114Please respect copyright.PENANA6bAgyf9N0t
Kakek hanya tersenyum yang melihatku menjauh ketakutan. Macan itu kemudian duduk disamping kakekku dan kakek mengelus – elus kepalanya.
12114Please respect copyright.PENANA8xiSLmCt0u
“ini temanku cu.. kemarilah..” panggil kakekku yang mengelus kepala macan tersebut.
12114Please respect copyright.PENANAeycOssKynw
“namanya Gembong..” ucap kakek saat aku mencoba berjalan mendekat.
12114Please respect copyright.PENANANklRqfU0Nf

Saat aku semakin mendekat, tiba – tiba macan itu melihatku dan membuka mulutnya. Spontan aku melompat kebelakang kemudian lari.
12114Please respect copyright.PENANABbftoq38IV
“hekekeke…” terdengar kakekku yang tertawa melihatku kabur.
12114Please respect copyright.PENANAyYvpiwzodX
Aku kemudian berhenti dan melihat ke arah kakekku yang masih tertawa geli. Melihat kakek yang menertawaiku, akhirnya aku mengumpulkan keberanianku untuk berjalan lagi ke arah kakek.
12114Please respect copyright.PENANAEmLmXD0LKn
“dia cuma mau kenalan sama kamu..” ucap kakek yang tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANA4knlRrgNi9
Kenalan? Gimana kenalan sama macan.. salaman gitu? Yang ada malah dicakar nanti aku.
12114Please respect copyright.PENANAZSmMKMCxsW
“elus kepalanya cu.. itulah caranya berkenalan..” ucap kakek yang sepertinya membaca pikiranku.
12114Please respect copyright.PENANAioZcaysw8f
Wah.. tambah gila aku.. deketin aja takut apalagi suruh elus kepalanya.. gimana coba kalau malah tanganku yang digigit. Aku yang pernah digigit kucing aja sakitnya luar biasa, apalagi digigit kucing raksasa gimana nasib tanganku nanti.
12114Please respect copyright.PENANAH99rG5QGeD
Akhirnya dengan agak ragu – ragu aku mencoba mengarahkan tanganku menuju kepala macan tersebut.
12114Please respect copyright.PENANAnac3z1qJ0o
“percayalah.. dia akan menyukainya cu..” ucap kakek meyakinkanku yang masih terlihat ragu – ragu.
12114Please respect copyright.PENANAef1qU2sbfM
Dengan pelan tapi pasti tanganku mulai mendekat, walau aku masih dengan sikap waspada dan bersiap jika macan itu tiba – tiba malah menggigit tanganku. Saat tanganku menyentuh kepala macan tersebut, terasa sangat lembut bulunya dan hatiku tiba – tiba bergetar. Aku seperti sedang menjalin ikatan batin dengan macan itu yang rasanya seperti menyatu denganku.
12114Please respect copyright.PENANAC84OTN0s9a
“akhirnya penantianku berakhir sudah..” terdengar suara kakek saat aku memejamkan mata.
12114Please respect copyright.PENANAxU9jOHSo8Z
Aku merasakan seperti ada rasa hangat yang mengalir di tubuhku, rasa hangat tersebut perlahan berubah menjadi panas dan semakin panas. Aku kemudian membuka mataku dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk sambil menikmati rokok lintingannya.
12114Please respect copyright.PENANA15TYcZp5Uf
Saat aku duduk, aku merasakan seluruh badanku basah oleh keringat sampai – sampai ada yang menetes dari dahiku.
12114Please respect copyright.PENANAyAxBeiIoS6
“minumlah..” ucap Mbah Wongso yang memberiku segelas air.
12114Please respect copyright.PENANAR8wkry6t40
“air apalagi ini Mbah..?” balasku bertanya memastikan.
12114Please respect copyright.PENANAGYk7razS9x
“air putih biasa..” jawabnya menyerahkan gelas padaku.
12114Please respect copyright.PENANAHkKpsL3dJL
Aku yang merasa haus langsung meminumnya sampai habis.
12114Please respect copyright.PENANALgj4O5CTxl
“sekarang pergilah..” ucap Mbah Wongso padaku.
12114Please respect copyright.PENANA5Orcxa75Tp
Aku hanya mengangguk kemudian bangkit berdiri dan menuju keluar. Saat di luar terlihat Ayahku yang sedang duduk sambil merokok.
12114Please respect copyright.PENANA9YgH4AuOcg
“Yah..” panggilku yang membuat Ayahku menoleh padaku.
12114Please respect copyright.PENANAtatTnoZGpu
Kemudian Ayah memberiku sebungkus rokok berserta koreknya. Aku hanya diam dan tidak berani untuk menerimanya. Aku memang perokok tapi aku tidak pernah merokok di depan Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANA8UKgn4WAK9
“ambillah… ini bisa sedikit menenangkanmu..” ucap Ayahku kemudian.
12114Please respect copyright.PENANAqXARnuYJef
Aku menerima rokok yang diberikan oleh Ayahku, kemudian aku mengambil sebatang dan membakarnya. Aku yang hendak mengembalikannya.
12114Please respect copyright.PENANAIchUSrAaYA
“simpanlah.. nanti kamu akan membutuhkannya lagi..” ucap Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANAoSMTlr5cxn
“sekarang kita pulang..” ucap Ayahku mengajakku pulang.
12114Please respect copyright.PENANAuMgQxBPiq2
Saat diperjalanan aku masih bingung dengan kejadian yang baru saja aku alami dan Ayahku sama sekali tidak memberiku penjelasan.
12114Please respect copyright.PENANADPllK7Ux9K
“Yah..” ucapku yang hendak bertanya tapi aku bingung gimana tanyanya.
12114Please respect copyright.PENANAmENPnosiLr
“seiring berjalannya waktu, kamu akan mengetahuinya..” ucap Ayahku yang sepertinya tau akan kebingunganku.
12114Please respect copyright.PENANAeLubOeOgY4
Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Saat sampai di rumah, kulihat Bunda dan Riska yang sudah berkemas dan siap untuk pulang.
12114Please respect copyright.PENANABY0KwOEQJi
“loh Bun.. mau pulang sekarang?” tanyaku pada Bunda.
12114Please respect copyright.PENANAviQVbYm0mV
“iya Kak.. kasihan adikmu kalau kelamaan ijin.. apalagi dia kan mau ujian..” jawab Bundaku tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANADamyM1Sz9c
“Kak.. ikut bunda sebentar..” ucap Bunda yang mengajakku.
12114Please respect copyright.PENANAj8da0aEpWI
Aku kemudian mengikuti Bundaku yang masuk ke kamarku. Setelah masuk kamar kemudian Bunda menutup pintu dan menyuruhku duduk.
12114Please respect copyright.PENANAYKU7jH9cRP
“ini ATM Kakak bawa, biar nanti Ayah langsung bisa kirim ke kakak. Jadi tidak merepotkan Om mu lagi..” ucap Bunda memberi kartu ATM yang tadi dibuat.
12114Please respect copyright.PENANAztmFO61x8r
“iya Bun..” balasku menerima kartu ATM dan menyimpannya.
12114Please respect copyright.PENANAEu66FOXWEV
Kemudian Bundaku terlihat mencari sesuatu di dalam tasnya.
12114Please respect copyright.PENANAgQgiqFhLzE
“Kak.. ini buat Kakak..” ucap Bundaku yang menyerahkan HP baru yang kemarin dibeli Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANATwLynLOetk
“loh.. bukannya ini punya Ayah..?” balasku bertanya.
12114Please respect copyright.PENANAGsYgKMsQPF
“Ayah kan udah punya.. Kakak yang belum” balas Bundaku tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANA0Fu40rtdpN
“tapi ini mahal Bun..” ucapku yang tau kalau ini HP keluaran terbaru dan harganya masih mahal.
12114Please respect copyright.PENANAz65FqnpVGQ
“harga tidak penting Kak, yang penting kita selalu bisa komunikasi..” ucap Bunda yang membuatku merasa terharu.
12114Please respect copyright.PENANAp1351Lz4to
“terus ini juga buat Kakak..” ucap Bundaku yang memberiku sebuah kunci.
12114Please respect copyright.PENANAKFsDbRiz6m
“Bun.. ini apalagi..?” tanyaku yang membuatku semakin haru.
12114Please respect copyright.PENANAb39GmlT37v
“Ayah gak mau kamu telat gara – gara ketinggalan angkutan buat ke sekolah.. terus pulangnya kepanasan di jalan.. nanti jadi gak ganteng lagi donk anak Bunda..” ucap Bunda tersenyum yang membuatku langsung memeluknya.
12114Please respect copyright.PENANAgJKqOXwCNY
Aku menangis dipelukan Bundaku. Wanita yang melahirkanku dan membesarkanku dengan kasih sayangnya. Aku jadi malu pada diriku sendiri karena selalu menyusahkan mereka. Sungguh besar sekali perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuaku sampai rela berkorban membelikanku barang – barang yang harganya tidak murah. Semoga aku selalu bisa membahagiakan mereka.
12114Please respect copyright.PENANAKlQ6cbiYm3
“makasih Bun.. makasih.. Riki gak tau harus bagaimana membalasnya..” ucapku pada Bunda.
12114Please respect copyright.PENANAYvChs5z1oy
“Kak.. ini adalah kewajiban Ayah dan Bunda sebagai orang tua” ucap Bundaku.
12114Please respect copyright.PENANAYmRXPWDK2R
“Ayah dan Bunda hanya berpesan agar Kakak bertanggung jawab dalam segala hal dan selalu menyayangi orang – orang yang menyayangi Kakak..” ucap Bundaku kemudian.
12114Please respect copyright.PENANAgsc7EKMXpb
“pasti Bun.. pasti..” balasku.
12114Please respect copyright.PENANAdJ87lczBJ6
“sekarang hapus air mata ini.. kita temui Ayah dan Adikmu” ucap Bundaku tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANAvVQvCyzWr8
Aku kemudian mengusap air mataku dan tersenyum pada Bundaku. Setelah keluar aku mencari keberadaan yang lain, ternyata mereka sedang di garasi melihat – lihat motor baruku.
12114Please respect copyright.PENANAv6cJs778PW
“sini nak..” panggil Ayahku yang melihatku datang.
12114Please respect copyright.PENANAzC70yYblSE
Aku kemudian menghampiri Ayahku dan langsung memeluknya.
12114Please respect copyright.PENANAngWLwhd4Qx
“makasih Yah.. makasih..” ucapku pada Ayahku.
12114Please respect copyright.PENANAwcpOnLIjdA
Ayahku hanya tersenyum dan menepuk – nepuk punggungku.
12114Please respect copyright.PENANAubpImdvgGH
“ya udah Ayah, Bunda sama Adek pulang dulu ya nak..” ucap Ayahku tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANA130vbEflJy
“iya Yah..” balasku tersenyum.
12114Please respect copyright.PENANAEa7cOgNnVw
Kemudian Ayah, Bunda dan Adekku berpamitan ke Om Heri dan Tante Septi, setelahnya giliran mereka yang berpamitan padaku.
12114Please respect copyright.PENANAmtiaydTgF7
“nak.. kendalikan emosimu..” ucap Ayahku yang memelukku.
12114Please respect copyright.PENANAwQwtEUwZep
“iya Yah..” balasku kemudian melepas pelukan.
12114Please respect copyright.PENANAUClFjX26vl
“Kak.. jaga diri baik – baik yah disini.. selalu kasih kabar..” ucap Bundaku yang kemudian memelukku.
12114Please respect copyright.PENANApMqUMqWS4Q
“iya Bun..” balasku kemudian melepas pelukan.
12114Please respect copyright.PENANAyH6vDeTOo0
“Kak.. pinjam HP barunya donk..” ucap Riska padaku.
12114Please respect copyright.PENANAIBpHr5ZPkr
Aku kemudian mengeluarkan HP ku dari saku celanaku dan menyerahkannya.
12114Please respect copyright.PENANAT7CVGxwLOM
“kita foto – foto dulu Kak..” ucap Riska yang mengajakku foto bersama.
12114Please respect copyright.PENANAtKuqht6Ila
Setelah kami berfoto bersama sampai beberapa kali, kemudian adikku berpamitan padaku.
12114Please respect copyright.PENANAMSTp9m4gbH
“Kak.. jangan terlalu cuek sama cewek.. mereka butuh perhatian bukan hanya ucapan..” ucap Adikku yang kemudian memelukku.
12114Please respect copyright.PENANAyK5IJ5z0dG
“makasih ya..” balasku yang memeluk adikku.
12114Please respect copyright.PENANAYs5LfcQjDj
Setelah itu Ayah, Bunda dan Riska masuk mobil kemudian pergi meninggalkan rumah Om Heri menuju bandara.
12114Please respect copyright.PENANAH6BeSLewCg
Pov Herman Sanjaya
12114Please respect copyright.PENANAykZlWqPtN2
Aku sedang mengendarai mobil bersama istri dan anakku menuju bandara. Aku kembali memikirkan keputusan yang sudah kulakukan. Teringat percakapanku dengan adikku Heri saat kami sedang ngobrol berdua tempo hari.
12114Please respect copyright.PENANAaEEuTXrGlR
“mas.. sudah waktunya Riki bertemu dengan Gembong..” ucap adikku Heri padaku.
12114Please respect copyright.PENANAxqgZk4IFnP
“apa kamu yakin Riki bisa mengendalikannya?” tanyaku pada Heri.
12114Please respect copyright.PENANAGrxjP1Lg6l
“kalau tidak dicoba, kita tidak tau mas..” balas adikku Heri.
12114Please respect copyright.PENANA7RKS9csXmR
“lagian, ini pesan dari Bapak.. salah satu keturunannya harus bisa mengendalikannya..” ucap Heri mengingatkanku.
12114Please respect copyright.PENANA0IUccGh2BE
“hufh.. aku gak mau Riki jadi seperti kita dulu Dek..” balasku mengingat kejadian yang pernah aku dan Heri alami.
12114Please respect copyright.PENANAAtV09xFja7
“mungkin kita bukan orang yang tepat mas.. aku melihat kalau Riki itu berbeda dan aku yakin kalau dia mampu..” ucap Heri menjelaskan.
12114Please respect copyright.PENANAGp4JzEHe6n
“Riki sudah dari kecil dekat sama Bapak, dan aku yakin kedekatan itu juga sudah dipersiapkan oleh Bapak” ucap Heri kemudian.
12114Please respect copyright.PENANA2SjrNH7F2d
“baiklah.. besok aku ajak dia kesana..” balasku menyetujui saran Heri.
12114Please respect copyright.PENANAupu1EMLqrn
Semoga keputusanku benar dengan membawanya pada Mbah Wongso. Bapakku dulu pernah bercerita kalau Bapak punya sesuatu yang ingin diwariskan kepada keturunannya, beliau menitipkannya kepada temannya yang bernama Mbah Wongso.
12114Please respect copyright.PENANA3lDuZateE8
Suatu hari, Bapak menyuruhku untuk bertemu dengan Mbah Wongso untuk mengambil apa yang pernah dititipkan padanya. Aku yang tidak terlalu mengerti hanya menurut dan menemui Mbah Wongso. Aku sempat berfikir kalau titipan itu adalah sebuah benda, ternyata dugaanku salah. Aku yang tertidur setelah meminum sebuah ramuan yang diberikan Mbah Wongso, bertemu dengan sesosok macan gaib yang akhirnya menjadi khodam penjagaku.
12114Please respect copyright.PENANAI7rOcSWSBv
Dengan sifatku yang mudah tersulut emosi, ditambah khodam penjagaku yang seekor macan. Menjadikan emosiku tak terkendali dan menjadikanku liar. Akhirnya Bapak meminta Mbah Wongso untuk menarik kembali macan gaib tersebut. Akan tetapi hal itu tidak terlalu berpengaruh padaku karena aku yang sudah terlanjur menjadikanku tetap liar dan tidak terkendali. Sampai akhirnya aku menemukan Jenny, wanita yang bisa meredam emosiku yang akhirnya menjadi ibu dari anak – anakku.
12114Please respect copyright.PENANASHN7e07u0X
Hal yang sama pernah terjadi pada adikku Heri, tapi dia tidak sampai separah aku karena setelah melihat terjadi perubahan pada dirinya, Mbah Wongso langsung menariknya kembali. Heri juga sempat liar sampai akhirnya dia menemukan Septi yang bisa meredamnya dan kemudian menjadi istrinya.
12114Please respect copyright.PENANAM1chbXFr8A
Aku yang sempat ragu akhirnya memutuskan untuk mengantar anakku Riki kepada Mbah Wongso. Setelah ritual dilakukan, aku belum melihat adanya perubahan pada Riki, karena biasanya perubahan terjadi karena terpicunya emosi yang menjadikannya tak terkendali. Aku hanya sering berpesan padanya untuk mengendalikan emosinya. Semoga anakku bisa dan mampu mengendalikan emosinya karena melihat umurnya yang sekarang, adalah titik dimana seseorang dengan mudah tersulut emosi. Dan apabila dia berhasil mengendalikannya, dia akan menjadi sosok yang berbeda. Begitulah yang aku dengar dari cerita Mbah Wongso.
12114Please respect copyright.PENANAwPPAfAZtyV
Akhirnya sampailah aku di bandara dan kulihat salah satu anak buah sahabatku sudah menungguku untuk mengambil mobil yang aku pinjam. Setelah sempat berterima kasih pada anak buah sahabatku yang kemudian langsung pergi meninggalkan bandara. Kami segera check in dan bersiap meninggalkan kota kelahiranku ini.
ns18.191.254.225da2