Kebersamaan
Ketika keinginan tak berjalan seperti yang diharapkan, ada rasa sedih dan kecewa yang kita rasakan. Seperti halnya aku yang sedih karena tidak jadi bertemu dengan Dini dan kecewa karena aku yang datang terlalu siang.
9849Please respect copyright.PENANAJX3THq30Oo
Aku tak ingin larut dengan rasa itu. Apakah Dini juga merasakan yang aku rasakan? Aku juga tidak tau, yang jelas aku ingin menikmati kebersamaanku dengan keluargaku.
9849Please respect copyright.PENANAl8hzaxS7PL
Hari minggu pagi di alun – alun. Biasanya aku bersama dengan Dini, Monic dan Nisa kini aku sedang bersama adikku Riska.
9849Please respect copyright.PENANASeTQd9EZcZ

“Dek mau sarapan apa?” tawarku pada Riska saat berjalan menuju motor untuk pulang.
9849Please respect copyright.PENANAfI1stCORk5
“aku pengen sarapan soto yang deket stasiun itu Kak..” jawab Riska menyebutkan warung soto yang terkenal enak dan ramai pembeli.
9849Please respect copyright.PENANAN1QanTrxWv
“kenapa gak yang deket sini aja” balasku mencoba menawar karena lokasi warung yang diinginkan Riska letaknya agak jauh.
9849Please respect copyright.PENANANY9va1Jiv0
“pokoknya yang disana… kalau gak mau..” balas Riska memaksa sambil memainkan alisnya.
9849Please respect copyright.PENANA5mgzPkJ5mm
“lapor sana.. lapor..” balasku gemas karena Riska mempunyai senjata untuk mengancamku.
9849Please respect copyright.PENANAzGAuTMbQi2
“hihihi…” balas Riska tertawa menang.
9849Please respect copyright.PENANANG7uh1Fe04
Ancaman Riska yaitu melaporkanku pada Bunda karena aku yang ketahuan merokok tempo hari. Aku sebenarnya tau kalau adikku tidak akan mungkin melaporkanku pada Bunda. Dia hanya menggodaku saja karena ingin menghabiskan waktu bersamaku selama dia disini.
9849Please respect copyright.PENANAELOVqSXcGr
Aku kemudian pergi meninggalkan alun – alun dan mengarahkan motor menuju warung soto yang diinginkan Riska. Masalah tidak bertemunya aku dengan Dini aku lupakan sejenak, dan saat di sekolah nanti aku akan menemuinya.
9849Please respect copyright.PENANAzXSPomHnHh
Setelah menempuh perjalanan beberapa menit, sampailah kami di warung soto dekat stasiun. Kami kemudian memesan soto dan mencari tempat duduk.
9849Please respect copyright.PENANAveCQD5cHBL
Aku dan adikku sangat dekat dari kecil, kadang seperti tidak ada batasan di antara kami, seperti saat mengobrol, bercanda dan saat jalan pun Riska sering menggandeng tanganku. Kadang orang mengira kami itu pacaran, padahal kami itu kakak adik. Kami juga pernah dimarahin Bunda gara – gara ketiduran bareng pas Riska ke kamarku. Kami langsung dibangunin dan adikku langsung disuruh pindah ke kamarnya. “kalian itu udah pada gede.. gak boleh tidur – tidur bareng lagi..!!” aku yang teringat omelan Bundaku saat itu kadang membuatku senyum sendiri, padahal kita gak ngapa – ngapain toh ngaceng juga enggak. Hehehe…
9849Please respect copyright.PENANAJuqI7r1CVp
Kembali pada saat ini. Aku yang sedang makan soto dekat stasiun bersama Riska. Selain mengobrol kadang sambil bercanda juga, kita malah sempat suap – suapan juga. Hahaha…
9849Please respect copyright.PENANADOQDMbWMxe
Hal itu sempat memancing perhatian beberapa pengunjung karena kadang tawa kami yang terlalu keras atau Riska yang tiba – tiba berteriak karena kujahili. Aku yang sedang asik dengan adikku tanpa sadar sedang diperhatikan oleh seseorang.
9849Please respect copyright.PENANA6LjnNpU0Sb
Aku yang tanpa sengaja menoleh ke arah samping, agak kaget karena melihat seseorang yang dari tadi memperhatikanku. Aku yang juga melihatnya kemudian mencoba tersenyum padanya, tapi dia hanya melihatku dengan tatapan tajam dan tidak membalas senyumku malah kemudian dia memalingkan wajahnya.
9849Please respect copyright.PENANA95AnXYUAew
“hufh.. aneh banget si Nisa.. gak biasanya sikapnya gitu..” batinku melihat Nisa yang juga sedang makan soto bersama keluarganya.
9849Please respect copyright.PENANAbjDaSZ65fZ

“lihat apa sih Kak..?” tanya Riska yang melihatku sedang menoleh ke samping.
9849Please respect copyright.PENANAjIhVL655R0
“ah.. enggak.. cuma lihat temenku aja kok..” jawabku pada Riska.
9849Please respect copyright.PENANAQjI8sna9hz
“ya udah yuk samperin kesana..” ucap Riska yang terlihat pengen tau siapa temenku.
9849Please respect copyright.PENANA509aFEfo81
“eh.. ngapain.. dia tuh lagi sama keluarganya.. tar malah kita ganggu lagi..” balasku menolak
9849Please respect copyright.PENANA3ShQ2TGQq2
“ohh..” ucap Riska.
9849Please respect copyright.PENANAwOtklANNUF
“lagian.. kayaknya dia juga males ketemu Kakak..” ucapku lirih.
9849Please respect copyright.PENANAhQ9le3QFqB
“kok bisa..? Emang Kakak ada masalah apa sama dia..?” tanya Riska yang heran.
9849Please respect copyright.PENANAizXAb5p9XR
“gak tau juga.. tadi waktu lihat aku tuh kayak gak seneng gitu.. padahal dia tuh orangnya gak pernah seperti itu.. lagian aku juga gak pernah ada masalah sama dia” jawabku menjelaskan tentang Nisa.
9849Please respect copyright.PENANADsNcy6TDAJ
“dia cemburu sama aku Kak.. hihihi..” ucap Riska yang berbisik di telingaku.
9849Please respect copyright.PENANACfUuYKrSnI
“lha.. kok bisa..? Kamu kan adikku..” balasku yang heran.
9849Please respect copyright.PENANAc6K3sKRRyT
“Kakakku tersayang yang paling ganteng tapi rada oon, aku tuh juga cewek. Jadi tau perasaan sesama cewek. Dia lihat Kakak jalan sama cewek lain trus sikapnya jadi berubah, apa namanya kalau bukan cemburu..” ucap adikku tersenyum menjelaskan panjang lebar. Wah bener juga yang dikatakan adikku ini. Aku jadi gak enak kalau lama – lama disini.
9849Please respect copyright.PENANANvUAKG6d5i
“sok tau ah.. yuk pulang..” ucapku yang langsung berdiri menuju meja kasir.
9849Please respect copyright.PENANAZr9ObnkGZf
“Kakak ihh… main tinggal – tinggal aja..!!” ucap adikku yang berlari menyusulku kemudian menggandeng lenganku.
9849Please respect copyright.PENANAUjLRJXwRsO
Aku yang berjalan menuju meja kasir sempat melihat ke arah Nisa, tapi kulihat Nisa yang hanya melirikku dan pura – pura tidak melihat. Setelah membayar kemudian aku dan adikku bergegas untuk pulang.
9849Please respect copyright.PENANAYGBu7kxqlr
Saat sampai di rumah Om Heri, terlihat Ayah dan Bundaku yang sedang duduk – duduk santai. Setelah mandi kemudian aku bergabung dengan mereka.
9849Please respect copyright.PENANApqua50vrh7
“Kakak sama Adek habis dari mana..?” tanya Bundaku.
9849Please respect copyright.PENANAIf0eiDxUL2

“Cuma ke alun – alun terus makan soto dekat stasiun aja kok Bun..” jawabku pada Bunda.
9849Please respect copyright.PENANA7Xwy7bNzvF
“oh.. terus habis ini Kakak ada acara lagi gak..?” tanya Bunda kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAOAU2zBKLJf
“gak ada Bun.. kenapa emang..?” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAxucdSDUF6Z
“nanti kita jalan – jalan..” ucap Bunda tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANAcn8LLZPjhD
Setelah hari menjelang siang, aku dan keluargaku jalan – jalan ke mall kota. Ayah yang berjalan bareng Bunda dan aku berjalan bareng Riska dibelakangnya.
9849Please respect copyright.PENANAUKuZwY9aG7
“nak.. tempat yang jual HP di sebelah mana..?” tanya Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANATccdr34njZ

“di lantai 3 Yah.. kenapa emang..?” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAYUWccZ1hkg
“gak papa nak.. Ayah pengen ganti HP baru..” ucap Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANARnB6aracBV
“HP yang lama kenapa emangnya Yah..?” tanyaku kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAGQnUrMPBJE
“udah bosen..” jawab Ayahku dengan santainya.
9849Please respect copyright.PENANAuefo41aUu1
Wah gila… Ayahku lagi banyak duit nih kayaknya.. sampai mau ganti HP aja karena udah bosen. Aku loh yang gak punya HP, mau bosen gimana coba. Hehehe..
9849Please respect copyright.PENANAmSSBhucVuy
Sesampainya di konter tempat jual HP kemudian kami disambut ramah oleh penjual dan kami kemudian melihat – lihat HP yang ada di etalase.
9849Please respect copyright.PENANApg125ugTWx
“nak.. ini yang bagus yang mana..?” tanya Ayahku padaku.
9849Please respect copyright.PENANAbFHUcn8z3w
“ya terserah Ayah aja yang menurut Ayah bagus.. kan yang mau pakai juga Ayah..” jawabku pada Ayah.
9849Please respect copyright.PENANAl93ylSy3Kz
“Ayah gak begitu ngerti nak.. tolong pilihkan yang bagus yang kamu suka..” ucap Ayah menyuruhku.
9849Please respect copyright.PENANA07e1CMJbmd
“yang ini aja Kak..” ucap adikku tiba – tiba sambil menunjuk salah satu Hp.
9849Please respect copyright.PENANAzx7rRSSVTz
“mahal itu Dek..” balasku yang tau kalau itu HP keluaran terbaru.
9849Please respect copyright.PENANAGs5LiRvdfx
“tapi kan bagus Kak..” ucap adikku yang masih menunjuk HP tersebut.
9849Please respect copyright.PENANA5MjZad1lBF
“ya udah yang itu aja mas..” ucap Ayahku yang tiba – tiba setuju untuk membeli HP yang ditunjuk Riska. Hal itu tentu saja membuatku kaget karena Ayahku yang langsung setuju – setuju saja.
9849Please respect copyright.PENANAoEWZpE90xe
“baik pak..” jawab penjual yang kemudian mengambil HP tersebut.
9849Please respect copyright.PENANA0s3Pk1q8w8
Setelah membuka segel dan mengecek kelengkapan HP, mas penjual HP menjelaskan tentang fitur dan lain – lainnya. Aku juga sempat melihat Ayahku membeli nomor baru saat aku sedang ngobrol dengan Riska.
9849Please respect copyright.PENANAq98k2Jar3a
Setelah dari konter HP kemudian kita jalan – jalan lagi. Saat melihat ada pameran motor, Ayah memutuskan berhenti untuk melihat – lihat.
9849Please respect copyright.PENANA0qz3JPokf8
“bagus gak nak yang ini..?” tanya Ayahku yang menunjuk sebuah motor.
9849Please respect copyright.PENANASNvqSheyKZ
“bagus Yah.. emang Ayah mau beli motor juga..?” balasku yang melihat Ayah sedang memperhatikan motor tersebut.
9849Please respect copyright.PENANAjNOcQV9L2i
“kalau cuma lihat mesti harus beli ya?” ucap Ayah yang malah balik bertanya.
9849Please respect copyright.PENANA3Ex4ILqENO
“Kak anterin ke toilet donk..” ucap Riska yang meminta di antar ke toilet.
9849Please respect copyright.PENANAeLLaMApyEG
“ayok..” balasku yang kemudian berjalan menuju toilet.
9849Please respect copyright.PENANAGVD0BAcyYP
Toilet terdekat berada di lantai 2 mall. Setelah sampai disana adikku langsung masuk ke toilet dan aku hanya menunggu diluar sambil bersandar di pagar mall lantai 2 melihat – lihat sekitar. Tiba – tiba seseorang memanggilku dari belakang.
9849Please respect copyright.PENANAY0rShSZm2s
“Riki..” panggil seseorang yang membuatku menoleh ke arahnya.
9849Please respect copyright.PENANAek9929Aob2
“lhoh.. Monic.. sama siapa..?” tanyaku yang melihat dia sendirian.
9849Please respect copyright.PENANA9OMNCeX2eF

“sama Mamahku.. dia nunggu di depan.. aku habis dari toilet ini… kamu sendiri sama siapa?” ucap Monic yang berbalik bertanya.
9849Please respect copyright.PENANAmsB4p0OqGC
Baru akan menjawab tiba – tiba Riska datang dan menggandeng lenganku.
9849Please respect copyright.PENANARyt4lhNQFw
“udah yuk..” ucap Riska mengajakku.
9849Please respect copyright.PENANAJ8MLWRqRoh
“ehhmm..” ucap Monic berdehem saat melihat Riska yang langsung nempel aja.
9849Please respect copyright.PENANAwBgKIrBkYi
“eh.. ada temennya yah..” ucap Riska yang mendengar Monic berdehem.
9849Please respect copyright.PENANABHfUJjum91
“Mon.. ini adikku..” ucapku pada Monic mengenalkannya.
9849Please respect copyright.PENANAsRyjWvwQYK
“hai Kak.. aku Riska.. pacarnya Kak Riki..” ucap Riska yang membuat Monic mengernyitkan dahi.
9849Please respect copyright.PENANA0XFhkxoRPT
“apaan sih Dek..” ucapku yang melotot ke adikku.
9849Please respect copyright.PENANAcrsZlmoOQr
“hihihi.. bercanda Kak.. aku adiknya Kakakku yang paling ganteng ini.. Kakak cantik jangan cemburu yah..” ucap Riska yang kemudian nemplok ke arah Monic.
9849Please respect copyright.PENANAnpAjqMxDL4
Aku yang melihat Monic terlihat bingung karena tingkah Riska, antara tersenyum dan menahan malu.
9849Please respect copyright.PENANAE4S754OPDQ
“Kakak cantik kok diem aja sih.. namanya siapa..?” tanya Riska yang membuat muka Monic makin memerah.
9849Please respect copyright.PENANAINVuhymO95
“Monic.. kamu juga cantik kok..” balas Monic yang tersenyum pada Riska.
9849Please respect copyright.PENANANeIQAeqRMv
“Kak Monic pacarnya Kak Riki yah..” ucap Riska yang membuatku dan Monic kaget.
9849Please respect copyright.PENANAljg4rPQR5i
“eh..” ucap Monic yang terlihat kaget dan salah tingkah.
9849Please respect copyright.PENANAOIZ5TuV4Mc
“Adeekkk…!!” bentakku pada Riska yang makin jahil.
9849Please respect copyright.PENANAr5yyLHQdIg
“hahaha..” Riska hanya tertawa puas saat melihatku melotot.
9849Please respect copyright.PENANA9ujRF7CZXP
“maaf ya Mon.. adikku emang jahil..” ucapku yang merasa tidak enak sama Monic.
9849Please respect copyright.PENANApKReDeaUNh
“i.. iyaa.. Rik.. gak papa kok..” balas Monic tergagap dengan muka yang memerah.
9849Please respect copyright.PENANAvuPM3dlgSB
“eh.. aku duluan yah.. Mamahku udah nungguin.. daa Riki daa Riska..” ucap Monic yang kemudian pamit untuk pergi.
9849Please respect copyright.PENANA62eTvEsKmG
“iya Mon hati – hati..” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAn8MfMsIxmN
“daa Kakak cantik..” ucap Riska yang membuat Monic tersenyum malu.
9849Please respect copyright.PENANAeR5i3j4D7h
Aku dan Riska kemudian berjalan menuju ke tempat Ayah dan Bundaku.
9849Please respect copyright.PENANAEHU0CD1Lap
“Kak Monic tadi suka lho sama Kakak” ucap adikku saat kami sedang berjalan.
9849Please respect copyright.PENANAJWFcGZdOEJ
“gak usah sok tau.. kita cuma temen biasa kok..” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAKtImmkPDx3
“yang bilang lebih dari temen juga siapa.. kan aku cuma bilang kalau dia suka sama Kakak..” balas Riska yang membuatku tersadar kalau jawabanku tadi gak nyambung.
9849Please respect copyright.PENANAVVXc8PY5nh
“udahlah diem aja gak usah sok tau..” ucapku yang gak mau membahas lagi.
9849Please respect copyright.PENANAOXqUmIspDP
“yee.. dibilangin gak percaya..” balas Riska manyun.
9849Please respect copyright.PENANACbVt61Webo
Aku tidak menanggapinya dan terus berjalan ke tempat orang tuaku menunggu. Setelah itu kami kemudian pergi untuk makan siang bersama. Kami hanya makan di salah satu restoran yang ada di mall tersebut. Setelah makan kami kemudian bergegas untuk pulang karena hari sudah sore.
9849Please respect copyright.PENANAiImCf37he2
Malam harinya Om Heri memberitahuku kalau aku sudah dimintakan ijin untuk tidak masuk sekolah besok lewat Pak Saiman kepala sekolahku yang kemarin datang untuk menengok bayi. Om Heri juga menyuruhku untuk tidak ikut ke pasar dulu karena besok aku seharian mengantarkan Ayah pergi. Aku yang mengiyakan kemudian pamit untuk tidur.
9849Please respect copyright.PENANALNd8nzj619
***
9849Please respect copyright.PENANAlIPlCUv5dI
Esok harinya aku dan Ayahku yang sudah bersiap dan berpakaian rapi. Setelah sarapan kami kemudian pergi, dan kali ini hanya kami berdua saja sedangkan Bunda dan Riska tidak ikut.
9849Please respect copyright.PENANA6jQnfzzjGs
“kita mau kemana Yah..?” tanyaku saat dalam perjalanan.
9849Please respect copyright.PENANAbuVENJlAIy
“dah ikut aja.. nanti juga tau..” jawab Ayahku yang sedang menyetir.
9849Please respect copyright.PENANAZA8WIb7hhj
“ini mobilnya siapa Yah..?” tanyaku yang penasaran.
9849Please respect copyright.PENANA8qm5g64Fk5
“nyewa..” balas Ayahku singkat.
9849Please respect copyright.PENANAIqkjwzJyvn
Aku yang kaget mendengarnya sempat heran karena mobil sekeren ini habis berapa duit kalau nyewa sampai beberapa hari. Mobil tipe sedan dengan merk Hando Sity ini sangat keren bro, ditambah warnanya yang hitam dengan knalpot racing membuatnya tambah sangar.
9849Please respect copyright.PENANAMMCBSjCTyx
Setelah perjalanan yang cukup memakan waktu, tibalah kita di salah satu Bank yang ada di kota ini. Setelah memarkirkan mobil kemudian Ayah mengajakku masuk.
9849Please respect copyright.PENANAkI4MGdO3EX
Setelah berbincang dengan satpam yang berjaga, kami kemudian diberi nomor antrian dan diminta untuk menunggu giliran.
9849Please respect copyright.PENANAsncwFEcVSR
Cukup lama kami menunggu giliran hingga nomor antrian kami yang kemudian disebut. Aku dan Ayahku kemudian menuju ke salah satu customer service yang memanggil nomor antrian kami tadi.
9849Please respect copyright.PENANAKqTv4GU8wd
“selamat siang bapak.. ada yang bisa kami bantu..” sapa petugas dengan ramah.
9849Please respect copyright.PENANAjTJqAxYJiA
“iya mbak.. ini saya mau buka rekening untuk anak saya..” jawab Ayahku menjelaskan.
9849Please respect copyright.PENANAbCkCyzwK9V
“baik pak.. silahkan di isi formulirnya dahulu..” balas petugas yang kemudian menjelaskan apa aja yang harus di isi.
9849Please respect copyright.PENANAyvI02eFMSG
Setelah mengisi formulir dan tanda tangan, kemudian petugas memproses permohonan kami. Beberapa saat kemudian petugas menjelaskan sesuatu dan memberikan sebuah amplop, kemudian Ayahku diminta untuk ke bagian teller.
9849Please respect copyright.PENANAGSQ3ETofGP
Setelah selesai kemudian kami pergi meninggalkan Bank dan menuju salah satu tempat makan untuk makan siang.
9849Please respect copyright.PENANA9yFH9AjUzn
“habis ini mau kemana lagi Yah..?” tanyaku saat sedang minum es teh manis.
9849Please respect copyright.PENANA4nFIv4ZyoR
“kita nyekar ke tempat kakek sama nenekmu bentar ya.. mumpung Ayah disini..” ucap Ayahku menjelaskan.
9849Please respect copyright.PENANAuGyootjCU9
“iya Yah..” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAcmYARtTxEv
Selesai makan siang kami kemudian menuju desa tempat kakek dan nenekku di makamkan. Sebenarnya aku dulu pernah tinggal disini sampai kelas 3 SMP sampai akhirnya kami sekeluarga pindah ke salah satu kota di pulau seberang.
9849Please respect copyright.PENANABMyiFx0wK2
Setelah sampai tempat pemakaman kemudian aku dan Ayahku menuju makam kakek dan nenekku untuk berdoa sejenak. Setelah itu Ayah mengajakku ke tempat juru kunci makam.
9849Please respect copyright.PENANANgwdAXV7wq
Sampailah kami di sebuah bangunan yang terbuat dari bambu atau bisa dibilang gubuk yang letaknya masih di area makam, kemudian dari dalam gubuk tersebut muncul seorang laki – laki tua yang menyambut kedatangan kami. Aku sempat diberitahu Ayahku kalau nama orang itu adalah Mbah Wongso, juru kunci makam ini.
9849Please respect copyright.PENANArGm9YyzWQg

“mas Herman..” sapa Mbah Wongso ke Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANAJnr17wAIRf
“Mbah..” balas Ayahku yang kemudian menyalaminya. Aku kemudian juga ikut menyalami Mbah Wongso.
9849Please respect copyright.PENANAVtJQdeFU8n
“sekarang..?” tanya Mbah Wongso yang dibalas anggukan oleh Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANA0cCz7rjzcT
Aku bingung melihat Mbah Wongso yang sepertinya sudah tau maksud kedatangan kami. Apalagi Ayahku yang terlihat seperti sudah merencanakannya. Karena tidak pakai ngobrol atau basa – basi dulu tapi langsung ke tujuan.
9849Please respect copyright.PENANAJ2zJNnX51k
“ayo nak masuk..” ucap Mbah Wongso mengajakku masuk kedalam. Aku yang kemudian melihat Ayahku dan beliau hanya mengangguk.
9849Please respect copyright.PENANA3RjO8AU0xn
Aku kemudian masuk ke dalam bangunan tersebut, di dalamnya terdapat sebuah ruangan yang tidak begitu lebar karena terdapat berbagai macam barang di dalamnya.
9849Please respect copyright.PENANA9H45oCTAd2
“duduklah..” ucap Mbah Wongso menyuruhku duduk di atas dipan yang terbuat dari bambu. (dipan = tempat tidur yang terbuat dari bambu).
9849Please respect copyright.PENANA1AEjdlElLD
“siapa namamu..” ucap Mbah Wongso bertanya.
9849Please respect copyright.PENANAyMwKwqpg24
“Riki Mbah..” jawabku.
9849Please respect copyright.PENANASozu45VYrY
“lengkapnya..” ucap Mbah Wongso kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAUg2GhrSPNX
“Riki Putra Sanjaya..” balasku yang melihat Mbah Wongso sedang menyiapkan sesuatu.
9849Please respect copyright.PENANAPbJ67yjO1T
Mbah Wongso terlihat sedang membawa sebuah gelas yang berisi suatu ramuan, setelah komat – kamit sebentar kemudian Mbah Wongso menyuruhku meminumnya.
9849Please respect copyright.PENANARlF2TAwhhL
Aku yang tidak paham hanya menurut saja dan meminumnya sampai habis. Rasa ramuan itu pahit campur asam dan ada sedikit pedas, seperti rasa jamu.
9849Please respect copyright.PENANAvlJI9t0Tjc
Setelah meminum ramuan tersebut kepalaku menjadi pusing dan badanku rasanya mau ambruk. Aku mencoba menahannya sekuat tenaga, tapi nampaknya efek ramuan yang kuminum tadi lebih kuat.
9849Please respect copyright.PENANAi01laxXBGK
“jangan ditahan..” perintah Mbah Wongso yang melihat ramuan itu sedang bereaksi.
9849Please respect copyright.PENANAOQCMrTtohy
Aku yang sudah tidak kuat lagi kemudian ambruk dan pandanganku gelap. Anehnya walau aku seperti tertidur, tapi pikiranku masih sadar.
9849Please respect copyright.PENANAwD7GhpWPeE
Beberapa saat kemudian, aku mencoba membuka mata dan kemudian bangkit berdiri. Aku melihat sekelilingku terdapat banyak pepohonan yang tinggi dan aku juga melihat ada sebuah air terjun di sebelah kananku. Aku sempat bingung kenapa tiba – tiba aku bisa di hutan.
9849Please respect copyright.PENANAgKfMqcxsKd
“akhirnya kamu datang juga cu..” ucap seseorang dibelakangku.
9849Please respect copyright.PENANAmbm51s3IV7
Aku yang kemudian melihat ke belakang dan melihat sosok Kakek yang tersenyum padaku.
9849Please respect copyright.PENANApyHqYVHfQ9

“Kakek..” ucapku yang kemudian berlari ke arah beliau dan memeluknya.
9849Please respect copyright.PENANAhBEF7gvIRQ
“sudah besar sekarang kamu cu..” ucap kakekku yang mengelus rambutku.
9849Please respect copyright.PENANAZH8Me8OBUh
Aku yang kemudian melihat sosok kakekku yang seperti tidak ada perubahan padanya, sama seperti saat terakhir kali aku melihatnya saat aku masih kelas 1 SD, berarti sudah 10 tahun yang lalu. Rasanya aku seperti bermimpi, tapi sentuhan tangan kakek yang mengelus rambutku terasa nyata.
9849Please respect copyright.PENANAhYu3XbI57K
“kamu gak usah bingung.. Kakek cuma mau ngobrol sebentar aja cu..” ucap kakek yang sepertinya melihat kebingunganku.
9849Please respect copyright.PENANA2dwVEJRTzV
“Kakek cuma berpesan, jalani hidupmu dengan penuh tanggung jawab.. jangan pernah lari dari masalah.. hadapi dengan kepala dingin dan lindungilah orang – orang sekitarmu” ucap kakek tersenyum memberiku nasehat.
9849Please respect copyright.PENANAyHOLmBP1xb
“baik Kek..” balasku tersenyum dan mengangguk.
9849Please respect copyright.PENANA9GARaVx8Ve
Tiba – tiba dari belakang Kakek muncul seekor macan yang berukuran besar berjalan ke arah kami. Aku yang kaget sontak langsung melompat dan berjalan mundur menjauh dari kakek.
9849Please respect copyright.PENANAZtx8OZ9TMv
“Kek..” ucapku yang ketakutan.
9849Please respect copyright.PENANAzVXwFJuwLh
Kakek hanya tersenyum yang melihatku menjauh ketakutan. Macan itu kemudian duduk disamping kakekku dan kakek mengelus – elus kepalanya.
9849Please respect copyright.PENANA2vrD0MltXn
“ini temanku cu.. kemarilah..” panggil kakekku yang mengelus kepala macan tersebut.
9849Please respect copyright.PENANABLTQW6qTpn
“namanya Gembong..” ucap kakek saat aku mencoba berjalan mendekat.
9849Please respect copyright.PENANAqB7oLu3Mcv

Saat aku semakin mendekat, tiba – tiba macan itu melihatku dan membuka mulutnya. Spontan aku melompat kebelakang kemudian lari.
9849Please respect copyright.PENANAB49mictBb8
“hekekeke…” terdengar kakekku yang tertawa melihatku kabur.
9849Please respect copyright.PENANAeLCG0TPigj
Aku kemudian berhenti dan melihat ke arah kakekku yang masih tertawa geli. Melihat kakek yang menertawaiku, akhirnya aku mengumpulkan keberanianku untuk berjalan lagi ke arah kakek.
9849Please respect copyright.PENANAmxcIpm0cf9
“dia cuma mau kenalan sama kamu..” ucap kakek yang tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANAa9w5BTD8SJ
Kenalan? Gimana kenalan sama macan.. salaman gitu? Yang ada malah dicakar nanti aku.
9849Please respect copyright.PENANAPVpSvmJISp
“elus kepalanya cu.. itulah caranya berkenalan..” ucap kakek yang sepertinya membaca pikiranku.
9849Please respect copyright.PENANAi2W3fdYCF7
Wah.. tambah gila aku.. deketin aja takut apalagi suruh elus kepalanya.. gimana coba kalau malah tanganku yang digigit. Aku yang pernah digigit kucing aja sakitnya luar biasa, apalagi digigit kucing raksasa gimana nasib tanganku nanti.
9849Please respect copyright.PENANAluVLzh3EUt
Akhirnya dengan agak ragu – ragu aku mencoba mengarahkan tanganku menuju kepala macan tersebut.
9849Please respect copyright.PENANAjAsOnXUEU6
“percayalah.. dia akan menyukainya cu..” ucap kakek meyakinkanku yang masih terlihat ragu – ragu.
9849Please respect copyright.PENANAos10neb4nY
Dengan pelan tapi pasti tanganku mulai mendekat, walau aku masih dengan sikap waspada dan bersiap jika macan itu tiba – tiba malah menggigit tanganku. Saat tanganku menyentuh kepala macan tersebut, terasa sangat lembut bulunya dan hatiku tiba – tiba bergetar. Aku seperti sedang menjalin ikatan batin dengan macan itu yang rasanya seperti menyatu denganku.
9849Please respect copyright.PENANAzRvqSTGZFG
“akhirnya penantianku berakhir sudah..” terdengar suara kakek saat aku memejamkan mata.
9849Please respect copyright.PENANAVcV4ChbIML
Aku merasakan seperti ada rasa hangat yang mengalir di tubuhku, rasa hangat tersebut perlahan berubah menjadi panas dan semakin panas. Aku kemudian membuka mataku dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk sambil menikmati rokok lintingannya.
9849Please respect copyright.PENANABr4apC0kjV
Saat aku duduk, aku merasakan seluruh badanku basah oleh keringat sampai – sampai ada yang menetes dari dahiku.
9849Please respect copyright.PENANAddvXXtM8EG
“minumlah..” ucap Mbah Wongso yang memberiku segelas air.
9849Please respect copyright.PENANAs37UlcGXnQ
“air apalagi ini Mbah..?” balasku bertanya memastikan.
9849Please respect copyright.PENANA80bIBKkT84
“air putih biasa..” jawabnya menyerahkan gelas padaku.
9849Please respect copyright.PENANAwwHFNQK9u7
Aku yang merasa haus langsung meminumnya sampai habis.
9849Please respect copyright.PENANAXy3ufxCS09
“sekarang pergilah..” ucap Mbah Wongso padaku.
9849Please respect copyright.PENANAAbUygPktdA
Aku hanya mengangguk kemudian bangkit berdiri dan menuju keluar. Saat di luar terlihat Ayahku yang sedang duduk sambil merokok.
9849Please respect copyright.PENANAKEa8s5a98y
“Yah..” panggilku yang membuat Ayahku menoleh padaku.
9849Please respect copyright.PENANA5cdGCCn0bw
Kemudian Ayah memberiku sebungkus rokok berserta koreknya. Aku hanya diam dan tidak berani untuk menerimanya. Aku memang perokok tapi aku tidak pernah merokok di depan Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANAq4Ji9hemiv
“ambillah… ini bisa sedikit menenangkanmu..” ucap Ayahku kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAy13usLtnTM
Aku menerima rokok yang diberikan oleh Ayahku, kemudian aku mengambil sebatang dan membakarnya. Aku yang hendak mengembalikannya.
9849Please respect copyright.PENANAb9j0ZS6U3G
“simpanlah.. nanti kamu akan membutuhkannya lagi..” ucap Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANAwlzTPOBfqx
“sekarang kita pulang..” ucap Ayahku mengajakku pulang.
9849Please respect copyright.PENANAU2V03Il1sj
Saat diperjalanan aku masih bingung dengan kejadian yang baru saja aku alami dan Ayahku sama sekali tidak memberiku penjelasan.
9849Please respect copyright.PENANAqVJJDMKqql
“Yah..” ucapku yang hendak bertanya tapi aku bingung gimana tanyanya.
9849Please respect copyright.PENANADgyNrqc3fk
“seiring berjalannya waktu, kamu akan mengetahuinya..” ucap Ayahku yang sepertinya tau akan kebingunganku.
9849Please respect copyright.PENANAXCsy5dkEbr
Sepanjang perjalanan kami hanya diam. Saat sampai di rumah, kulihat Bunda dan Riska yang sudah berkemas dan siap untuk pulang.
9849Please respect copyright.PENANAXEwLhkGNfu
“loh Bun.. mau pulang sekarang?” tanyaku pada Bunda.
9849Please respect copyright.PENANA6LwbZWSbnD
“iya Kak.. kasihan adikmu kalau kelamaan ijin.. apalagi dia kan mau ujian..” jawab Bundaku tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANADGH8FBo5vI
“Kak.. ikut bunda sebentar..” ucap Bunda yang mengajakku.
9849Please respect copyright.PENANAHMRIkyrDtC
Aku kemudian mengikuti Bundaku yang masuk ke kamarku. Setelah masuk kamar kemudian Bunda menutup pintu dan menyuruhku duduk.
9849Please respect copyright.PENANAoBtYiw98Sw
“ini ATM Kakak bawa, biar nanti Ayah langsung bisa kirim ke kakak. Jadi tidak merepotkan Om mu lagi..” ucap Bunda memberi kartu ATM yang tadi dibuat.
9849Please respect copyright.PENANASD2SamJTui
“iya Bun..” balasku menerima kartu ATM dan menyimpannya.
9849Please respect copyright.PENANA99UlJ0y25j
Kemudian Bundaku terlihat mencari sesuatu di dalam tasnya.
9849Please respect copyright.PENANAre2nvySFaJ
“Kak.. ini buat Kakak..” ucap Bundaku yang menyerahkan HP baru yang kemarin dibeli Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANA8cZmZPfsfW
“loh.. bukannya ini punya Ayah..?” balasku bertanya.
9849Please respect copyright.PENANAbt6EwM0FL8
“Ayah kan udah punya.. Kakak yang belum” balas Bundaku tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANAa5Gq2c6yla
“tapi ini mahal Bun..” ucapku yang tau kalau ini HP keluaran terbaru dan harganya masih mahal.
9849Please respect copyright.PENANAsWWqs3KVTn
“harga tidak penting Kak, yang penting kita selalu bisa komunikasi..” ucap Bunda yang membuatku merasa terharu.
9849Please respect copyright.PENANAWOoiuN0pqY
“terus ini juga buat Kakak..” ucap Bundaku yang memberiku sebuah kunci.
9849Please respect copyright.PENANAsBuVUSTQ7e
“Bun.. ini apalagi..?” tanyaku yang membuatku semakin haru.
9849Please respect copyright.PENANAfzmvHzciRh
“Ayah gak mau kamu telat gara – gara ketinggalan angkutan buat ke sekolah.. terus pulangnya kepanasan di jalan.. nanti jadi gak ganteng lagi donk anak Bunda..” ucap Bunda tersenyum yang membuatku langsung memeluknya.
9849Please respect copyright.PENANAIVY4aw70ci
Aku menangis dipelukan Bundaku. Wanita yang melahirkanku dan membesarkanku dengan kasih sayangnya. Aku jadi malu pada diriku sendiri karena selalu menyusahkan mereka. Sungguh besar sekali perhatian dan kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuaku sampai rela berkorban membelikanku barang – barang yang harganya tidak murah. Semoga aku selalu bisa membahagiakan mereka.
9849Please respect copyright.PENANAdMO5Zdbfxf
“makasih Bun.. makasih.. Riki gak tau harus bagaimana membalasnya..” ucapku pada Bunda.
9849Please respect copyright.PENANA9x0jptBakz
“Kak.. ini adalah kewajiban Ayah dan Bunda sebagai orang tua” ucap Bundaku.
9849Please respect copyright.PENANAyZy3Dki8JH
“Ayah dan Bunda hanya berpesan agar Kakak bertanggung jawab dalam segala hal dan selalu menyayangi orang – orang yang menyayangi Kakak..” ucap Bundaku kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAAEY7lLrlv9
“pasti Bun.. pasti..” balasku.
9849Please respect copyright.PENANAUHH3Aleou0
“sekarang hapus air mata ini.. kita temui Ayah dan Adikmu” ucap Bundaku tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANAbu4Ou4weE6
Aku kemudian mengusap air mataku dan tersenyum pada Bundaku. Setelah keluar aku mencari keberadaan yang lain, ternyata mereka sedang di garasi melihat – lihat motor baruku.
9849Please respect copyright.PENANAyBj0P8dVgN
“sini nak..” panggil Ayahku yang melihatku datang.
9849Please respect copyright.PENANAXDoIm8SfhO
Aku kemudian menghampiri Ayahku dan langsung memeluknya.
9849Please respect copyright.PENANAuKkK8SZk4t
“makasih Yah.. makasih..” ucapku pada Ayahku.
9849Please respect copyright.PENANAH8ktd9zBYp
Ayahku hanya tersenyum dan menepuk – nepuk punggungku.
9849Please respect copyright.PENANA0ivwovYKBo
“ya udah Ayah, Bunda sama Adek pulang dulu ya nak..” ucap Ayahku tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANA2yuv4yUUIa
“iya Yah..” balasku tersenyum.
9849Please respect copyright.PENANAhcWuJNn4HN
Kemudian Ayah, Bunda dan Adekku berpamitan ke Om Heri dan Tante Septi, setelahnya giliran mereka yang berpamitan padaku.
9849Please respect copyright.PENANAd2ij3VGHsl
“nak.. kendalikan emosimu..” ucap Ayahku yang memelukku.
9849Please respect copyright.PENANAGzhLM3G7CE
“iya Yah..” balasku kemudian melepas pelukan.
9849Please respect copyright.PENANAJHr4SJ48sZ
“Kak.. jaga diri baik – baik yah disini.. selalu kasih kabar..” ucap Bundaku yang kemudian memelukku.
9849Please respect copyright.PENANAasR6uI9ojL
“iya Bun..” balasku kemudian melepas pelukan.
9849Please respect copyright.PENANAuCPy4W5beF
“Kak.. pinjam HP barunya donk..” ucap Riska padaku.
9849Please respect copyright.PENANARiT5PULDVC
Aku kemudian mengeluarkan HP ku dari saku celanaku dan menyerahkannya.
9849Please respect copyright.PENANAemIftJDNuL
“kita foto – foto dulu Kak..” ucap Riska yang mengajakku foto bersama.
9849Please respect copyright.PENANAc2LOd5Y8fh
Setelah kami berfoto bersama sampai beberapa kali, kemudian adikku berpamitan padaku.
9849Please respect copyright.PENANACFr3Gq8hf2
“Kak.. jangan terlalu cuek sama cewek.. mereka butuh perhatian bukan hanya ucapan..” ucap Adikku yang kemudian memelukku.
9849Please respect copyright.PENANAuMxZVhA0kK
“makasih ya..” balasku yang memeluk adikku.
9849Please respect copyright.PENANAhXW1Y5unAd
Setelah itu Ayah, Bunda dan Riska masuk mobil kemudian pergi meninggalkan rumah Om Heri menuju bandara.
9849Please respect copyright.PENANAZ0ykbIVMjK
Pov Herman Sanjaya
9849Please respect copyright.PENANAhotVAn3NqI
Aku sedang mengendarai mobil bersama istri dan anakku menuju bandara. Aku kembali memikirkan keputusan yang sudah kulakukan. Teringat percakapanku dengan adikku Heri saat kami sedang ngobrol berdua tempo hari.
9849Please respect copyright.PENANA2iWMYlwEwy
“mas.. sudah waktunya Riki bertemu dengan Gembong..” ucap adikku Heri padaku.
9849Please respect copyright.PENANAC8ueVMI6vN
“apa kamu yakin Riki bisa mengendalikannya?” tanyaku pada Heri.
9849Please respect copyright.PENANAPpPoK5IG4n
“kalau tidak dicoba, kita tidak tau mas..” balas adikku Heri.
9849Please respect copyright.PENANADbKPyAj9z9
“lagian, ini pesan dari Bapak.. salah satu keturunannya harus bisa mengendalikannya..” ucap Heri mengingatkanku.
9849Please respect copyright.PENANAKKL8hcnpNO
“hufh.. aku gak mau Riki jadi seperti kita dulu Dek..” balasku mengingat kejadian yang pernah aku dan Heri alami.
9849Please respect copyright.PENANACShdpqUGVC
“mungkin kita bukan orang yang tepat mas.. aku melihat kalau Riki itu berbeda dan aku yakin kalau dia mampu..” ucap Heri menjelaskan.
9849Please respect copyright.PENANAwdwO4Nq3os
“Riki sudah dari kecil dekat sama Bapak, dan aku yakin kedekatan itu juga sudah dipersiapkan oleh Bapak” ucap Heri kemudian.
9849Please respect copyright.PENANAPxhUcfuYDH
“baiklah.. besok aku ajak dia kesana..” balasku menyetujui saran Heri.
9849Please respect copyright.PENANAg7LCBLjiKe
Semoga keputusanku benar dengan membawanya pada Mbah Wongso. Bapakku dulu pernah bercerita kalau Bapak punya sesuatu yang ingin diwariskan kepada keturunannya, beliau menitipkannya kepada temannya yang bernama Mbah Wongso.
9849Please respect copyright.PENANAGpOyulTTnD
Suatu hari, Bapak menyuruhku untuk bertemu dengan Mbah Wongso untuk mengambil apa yang pernah dititipkan padanya. Aku yang tidak terlalu mengerti hanya menurut dan menemui Mbah Wongso. Aku sempat berfikir kalau titipan itu adalah sebuah benda, ternyata dugaanku salah. Aku yang tertidur setelah meminum sebuah ramuan yang diberikan Mbah Wongso, bertemu dengan sesosok macan gaib yang akhirnya menjadi khodam penjagaku.
9849Please respect copyright.PENANAIHcEknsWtg
Dengan sifatku yang mudah tersulut emosi, ditambah khodam penjagaku yang seekor macan. Menjadikan emosiku tak terkendali dan menjadikanku liar. Akhirnya Bapak meminta Mbah Wongso untuk menarik kembali macan gaib tersebut. Akan tetapi hal itu tidak terlalu berpengaruh padaku karena aku yang sudah terlanjur menjadikanku tetap liar dan tidak terkendali. Sampai akhirnya aku menemukan Jenny, wanita yang bisa meredam emosiku yang akhirnya menjadi ibu dari anak – anakku.
9849Please respect copyright.PENANAyJ0Negee7e
Hal yang sama pernah terjadi pada adikku Heri, tapi dia tidak sampai separah aku karena setelah melihat terjadi perubahan pada dirinya, Mbah Wongso langsung menariknya kembali. Heri juga sempat liar sampai akhirnya dia menemukan Septi yang bisa meredamnya dan kemudian menjadi istrinya.
9849Please respect copyright.PENANAvZEUrf0VWc
Aku yang sempat ragu akhirnya memutuskan untuk mengantar anakku Riki kepada Mbah Wongso. Setelah ritual dilakukan, aku belum melihat adanya perubahan pada Riki, karena biasanya perubahan terjadi karena terpicunya emosi yang menjadikannya tak terkendali. Aku hanya sering berpesan padanya untuk mengendalikan emosinya. Semoga anakku bisa dan mampu mengendalikan emosinya karena melihat umurnya yang sekarang, adalah titik dimana seseorang dengan mudah tersulut emosi. Dan apabila dia berhasil mengendalikannya, dia akan menjadi sosok yang berbeda. Begitulah yang aku dengar dari cerita Mbah Wongso.
9849Please respect copyright.PENANAD9l7bQc6m7
Akhirnya sampailah aku di bandara dan kulihat salah satu anak buah sahabatku sudah menungguku untuk mengambil mobil yang aku pinjam. Setelah sempat berterima kasih pada anak buah sahabatku yang kemudian langsung pergi meninggalkan bandara. Kami segera check in dan bersiap meninggalkan kota kelahiranku ini.
ns 18.68.41.164da2