Cuaca malam ini terasa lebih bersahabat di bandingkan malam-malam sebelumnya, yang selalu di guyur hujan lebat dan di sertai angin kencang. Tampak bintang-bintang kecil menghiasi langit malam ini, menemani sang rembulan yang muncul dengan bentuk sempurna.29656Please respect copyright.PENANAQXZ8HmZ5TD
29656Please respect copyright.PENANAj8D7JPH07n
Seperti yang sudah mereka sepakati, Asyifa, Adinda dan Aurel menginap di rumah Aziza. Melihat keakraban mereka, Ustadza Dwi terlihat sangat senang.29656Please respect copyright.PENANA0CEU4Gv2pk
29656Please respect copyright.PENANAwxFx9aS9iK
Di dalam kamar Aziza. Tampak mereka tengah menggoda Asyifa. Bermula ketika Aziza menceritakan kejadian kemarin sore ketika mereka bertemu dengan Adiknya Ustadza Zaskia.29656Please respect copyright.PENANANXmgwRpBag
29656Please respect copyright.PENANAwpyrlixfdN
"Cie... Cie..." Ledek Aurel.29656Please respect copyright.PENANApjh3W3JzDg
29656Please respect copyright.PENANAxWz0wMlG5B
Wajah Asyifa bersemu merah. "Ih, apaan si kalian." Celoteh Asyifa, ia tampak kesal tapi tidak bisa berbuat apa-apa ketika teman-temannya membully dirinya.29656Please respect copyright.PENANAexaIGNtJV5
29656Please respect copyright.PENANA0yBEXsPVmS
"Enaknya yang di peluk." Goda Aziza.29656Please respect copyright.PENANAJIuG13cM3Y
29656Please respect copyright.PENANA6mLSO3Nrog
Adinda yang tengah duduk di kursi belajar sembari memegang buku untuk mengulangi pelajaran tadi siang, hanya tersenyum kecil melihat tingkah laku ketiga sahabatnya. Ada perasaan bahagia yang menyeruak ke dalam hatinya, ketika melihat kedekatan yang terjalin diantara mereka.29656Please respect copyright.PENANA2ISvhSyxhL
29656Please respect copyright.PENANARCOMeFzI0d
Sungguh Adinda merasa bersyukur bisa memiliki sahabat seperti mereka bertiga.29656Please respect copyright.PENANA7FD37KXBiE
29656Please respect copyright.PENANAqWvL7twGJ7
Aurel tiba-tiba memeluk Asyifa. "Mau dong ikut di peluk." Ujar Aurel dengan sedikit mendesah, membuat Asyifa bergidik geli. Ketika hendak melepaskan pelukan Aurel, tiba-tiba Aurel meremas payudaranya.29656Please respect copyright.PENANA1YZ4YtBKVX
29656Please respect copyright.PENANA0i8Od4qrtg
"Aureeeeel!" Jerit Asyifa.29656Please respect copyright.PENANA9wD0OoKsDq
29656Please respect copyright.PENANAnswHybrfKP
Sekuat tenaga Asyifa berusaha memberontak, tapi Aurel tidak melepaskannya. Tanpa ampun Aurel meremas payudara Asyifa.29656Please respect copyright.PENANAtXNotzQdrn
29656Please respect copyright.PENANAJifpfPe0Pf
Adinda menghela nafas pelan, ia menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya yang di rasa semakin jauh dari norma-norma agama. Sementara Aziza hanya tertawa renyah melihat Asyifa yang terus-terusan meronta dari pelukan Aurel.29656Please respect copyright.PENANAmOwIqRH5es
29656Please respect copyright.PENANAUM7LC7Y7qF
Dan tanpa merasa berdosa, Aurel meremas kedua payudara Asyifa hingga gadis berusia belasan tahun itu menjerit, membuat isi kamar menjadi ramai.29656Please respect copyright.PENANAmtK3b0ah6J
29656Please respect copyright.PENANAueZR08NeiJ
*****29656Please respect copyright.PENANA9DL9lRI44y
29656Please respect copyright.PENANA8jOTtBpD2c
29656Please respect copyright.PENANAT5kMjkPekc
29656Please respect copyright.PENANAqVOHKdPnTy
29656Please respect copyright.PENANAtLEnIrCo0h
29656Please respect copyright.PENANAep39m7THzd
29656Please respect copyright.PENANATnkrT5i8jY
29656Please respect copyright.PENANAWOvqigT0Iu
29656Please respect copyright.PENANAIuImJUMCu3
29656Please respect copyright.PENANAwKxveKe0WL
Sekitar jam 10 malam, Rayhan keluar dari dalam kamarnya. Ia memasuki ruang tamu sekaligus ruang keluarga. Tampak Zaskia tengah tertidur lelap diatas sofa. Wajah cantiknya terlihat begitu damai, membuat siapapun yang melihatnya pasti ingin menciumnya.29656Please respect copyright.PENANAS92MHiUcEp
29656Please respect copyright.PENANAmr4m1SgFge
Rayhan menghampiri Kakak kandungnya, ia menatap Zaskia dengan tatapan yang tidak biasanya. Hatinya bergetar melihat Zaskia yang tengah tertidur.29656Please respect copyright.PENANAT4hwrv33p4
29656Please respect copyright.PENANA42t6gwF3m2
Malam ini tidak ada yang spesial dari Zaskia, ia hanya mengenakan piyama tidur dengan model celana. Hanya saja, bagian perutnya terbuka, memamerkan perut rata dan kulitnya yang putih bak pualam.29656Please respect copyright.PENANAfAgGTc6vZ5
29656Please respect copyright.PENANARTVuGlaOk9
"Kak!" Panggil Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAotHH97anbp
29656Please respect copyright.PENANAK9MUnSq39X
Zaskia menggeliat pelan, lalu kembali tidur, seakan tidak terganggu dengan panggilan sang Adik.29656Please respect copyright.PENANAdqZrZqCdQ6
29656Please respect copyright.PENANAKd1JLTGxiG
Rayhan menggaruk-garuk kepalanya, seraya mendesah pelan. Dia mengambil remote tv dan mematikan tvnya yang masih menyala. Kemudian dengan sangat hati-hati Rayhan mengangkat tubuh Kakaknya, menggendongnya dengan perlahan.29656Please respect copyright.PENANAnctRoJYRHN
29656Please respect copyright.PENANAmQTLhgT1ss
Deg... Deg... Deg...29656Please respect copyright.PENANA4b7pscYNUI
29656Please respect copyright.PENANAcbPmqZuA3k
Detak jantung Rayhan berdetak lebih cepat dari biasanya. Wajahnya memanas tatkalah ia menatap wajah Zaskia yang begitu cantik.29656Please respect copyright.PENANAZLyMGMCCLR
29656Please respect copyright.PENANA4YqHLecTI9
"Astaghfirullah! Apa yang kupikirkan!" Bisik hati Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAR2LcuuI8AB
Sembari menggendong Kakaknya, ia membawa Zaskia menuju kamar sang Kakak. Dengan sangat hati-hati Rayhan membaringkan Zaskia, agar Kakak kandungnya itu tidak terjaga dari lelapnya.29656Please respect copyright.PENANA6o6El8U7PJ
29656Please respect copyright.PENANA55Ori0wgI6
Sejenak ia terpaku menatap Kakaknya. Payudara Zaskia yang berukuran 34D tampak turun naik, mengikuti irama nafas Zaskia yang teratur.29656Please respect copyright.PENANAMnzgWryMhO
29656Please respect copyright.PENANAhKlzYEYgOR
"Cantik!" Ujar Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAlXTEmt3DU4
29656Please respect copyright.PENANAWw7a4JryEs
Tapi buru-buru Rayhan menggelengkan kepalanya. Zaskia memang cantik, tapi ia masih punya moral untuk tidak mengambil kesempatan di saat Kakaknya tengah tertidur lelap dengan damai. Dia menarik selimut Zaskia hingga menutupi sebagian tubuhnya. Lalu dengan perlahan ia mengecup kening Zaskia.29656Please respect copyright.PENANA1Q3n3bkhUd
29656Please respect copyright.PENANAsmfZ1SSscH
Untuk terakhir kalinya, sebelum meninggalkan kamar Kakaknya, Rayhan melihat kearah Zaskia yang terbaring pasrah. Tampak pemuda itu menghela nafas, lalu pergi meninggalkan kamar Zaskia.29656Please respect copyright.PENANA36OmPKUcb0
29656Please respect copyright.PENANA4l2k0OW5zX
Tepat ketika pintu kamarnya tertutup, Zaskia bergumam pelan. "Ray!!" Lirihnya.29656Please respect copyright.PENANAUZfpkYAYUv
29656Please respect copyright.PENANAMzsdg09eCr
*****29656Please respect copyright.PENANArUvqxmexbS
29656Please respect copyright.PENANA3VwEM4gqoB
Keadaan di luar rumah terasa tidak mencekam seperti biasanya. Bahkan terasa terlalu damai bagi Rayhan, tetapi walaupun begitu ia tetap memeriksa sekeliling rumahnya, memastikan tidak ada mahluk aneh yang mendekati rumah mereka.29656Please respect copyright.PENANAVt9hCIwNM2
29656Please respect copyright.PENANAxTf6ZSxk9n
Ada alasan kenapa Rayhan memilih memantau rumahnya dari jauh, ketimbang tetap berada di dalam rumah menjaga Kakak kandungnya.29656Please respect copyright.PENANAQutdPADCUk
29656Please respect copyright.PENANA7U3voSuD4T
Seingatnya, setiap kali mahluk itu hadir, tidak ada satupun orang yang berada di dekat korban akan menyadari kehadiran mahluk tersebut. Mereka semua akan tertidur lelap, selagi mahluk aneh itu memperkosa korbannya. Dengan alasan itulah Rayhan menjaga jarak dari Kakaknya, agar bisa tetap terjaga dan melindungi orang yang sangat berharga di dalam hidupnya..29656Please respect copyright.PENANAEZitOfsp7I
29656Please respect copyright.PENANANLVhgxfScg
Untuk kedua kalinya ia mengitari rumahnya, dan Rayhan tidak menemukan jejak si kolor ijo berada di dekat rumahnya. Sembari menghela nafas ia duduk di potongan pohon kelapa yang telah di tebang.29656Please respect copyright.PENANAAdtgdTx0Y2
29656Please respect copyright.PENANA6q8LMKM5Fw
"Huaam." Dia menutup mulut sembari menguap.29656Please respect copyright.PENANAYAFM01vpjW
29656Please respect copyright.PENANAqY4DDD83Zt
Matanya yang biasanya tajam seperti elang, kini terlihat begitu sayu dan lelah. Maklum saja, karena akhir-akhir ini Rayhan tertidur tidak lebih dari dua jam. Rayhan baru tidur setelah menunaikan shalat subuh. Dan bangun lagi sekitar jam enam pagi.29656Please respect copyright.PENANAKBC79aaZlX
29656Please respect copyright.PENANAgweg6Cp28o
Dia melipat tangannya di dada, untuk mengurangi hawa dingin yang membuat tubuhnya menggigil.29656Please respect copyright.PENANAc85RimNZZx
29656Please respect copyright.PENANATmMrEIqO5K
"Ray!"29656Please respect copyright.PENANAMoNltALtBO
29656Please respect copyright.PENANA7FAGKUrEhT
Tubuh Rayhan terlonjak kaget ketika seseorang menepuk pundaknya. Saat ia berbalik, ia mendesah pelan ketika menyadari kehadiran Ustadza Dewi. "Astaghfirullah! Ana pikir tadi siapa?" Rayhan berujar sembari menggelengkan kepalanya.29656Please respect copyright.PENANA4i2yfSai4R
29656Please respect copyright.PENANA8ZozTycSgt
"Antum pikir Ustadza hantu?" Singgung Ustadza Dewi sembari mengangkat alisnya.29656Please respect copyright.PENANA7EpjK2Neyo
29656Please respect copyright.PENANAtC3DuQO9SP
Rayhan menggaruk kepalanya sembari tersenyum kecut. "Ya habisnya Ustadza ngagetin!" Jawab Rayhan, tidak memungkiri apa yang di katakan Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAL4HmVBqSgH
29656Please respect copyright.PENANAzB2PbbSL5E
"Dasar kamu."29656Please respect copyright.PENANAAo0Cgasluj
29656Please respect copyright.PENANAnZoYIouEDZ
"Kok Ustadza malam-malam ke luar rumah! Ada perlu apa Ustadza?" Tanya Rayhan keheranan.29656Please respect copyright.PENANAQEwHREMH79
29656Please respect copyright.PENANAzKKcyvMtVW
Ustadza Dewi duduk di potongan pohon kelapa yang tadi di duduki Rayhan. "Dari jendela Ustadza lihat kamu mondar-mandir kayak orang kebingungan." Jelas Ustadza Dewi, dia merapatkan kardigan miliknya untuk mengurangi hawa dingin. "Kamu lagi berantem sama Uhkti Zaskia?" Tanya Ustadza Dewi penasaran.29656Please respect copyright.PENANAK5bGbv2sAs
29656Please respect copyright.PENANAW0UiGR9F8x
"Eh..."29656Please respect copyright.PENANAkYRvF6KJC4
29656Please respect copyright.PENANALwNebc4Qw3
"Berantem dengan saudara itu hal biasa, nanti juga baikan, jangan terlalu di pikirkan." Potong Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANABkMzdN6c4J
29656Please respect copyright.PENANA5ZES3rP7YO
Rayhan yang tadinya hendak menjelaskan kenapa dirinya berada di luar menjadi urung. "Iya Ustadza!" Jawab Rayhan mengamini ucapan Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAjTe2Gbfa0X
29656Please respect copyright.PENANAnSgfakfjFC
"Malam ini kamu tidur di rumah Ustadza! Besok pagi Kakak kamu pasti sudah baikan." Jelas Ustadza Dewi seraya tersenyum manis.29656Please respect copyright.PENANAeC2hs7R4lr
29656Please respect copyright.PENANATaEOlQsdcy
"Gak apa-apa Ustadza, saya di sini saja! Gak enak sama Nikita." Tolak halus Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAyX6WDZyXPy
29656Please respect copyright.PENANAtUtXedt3Sj
Ustadza Dewi berdiri sembari merapikan gaun tidurnya yang berwarna putih. "Di rumah lagi gak ada orang! Nikita malam ini menginap di asrama temannya." Ujar Ustadza Dewi setengah berbisik.29656Please respect copyright.PENANAfeo20QuDAO
29656Please respect copyright.PENANAGVTVt3UzmY
Ucapan Ustadza Dewi sukses membuat Rayhan terdiam seribu bahasa. Pemuda itu sadar, kalau ucapan Ustadza Dewi adalah sebuah undangan khusus untuknya.29656Please respect copyright.PENANAfnbOyWcINj
29656Please respect copyright.PENANAD0irDgBUT1
Tanpa menunggu jawaban Rayhan, Ustadza Dewi berlalu pergi menuju rumahnya. Sedetik kemudian Rayhan bergegas menyusul Ustadza Dewi. Sejenak ia lupa, akan niatnya yang ingin menjaga Kakak kandungnya.29656Please respect copyright.PENANAod9j1tD82t
29656Please respect copyright.PENANAXepIi1WGdW
*****29656Please respect copyright.PENANATedf8NTo3r
29656Please respect copyright.PENANAsLC0DYZaPc
Di ruangan tamu minimalis itu, tampak kedua insan berbeda generasi tengah bercumbu mesrah. Kedua bibir mereka bertautan, saling hisap dan melumat satu sama lainnya. Telapak tangan Rayhan membelai punggung Ustadza Dewi membuat tubuh Ustadza Dewi merinding.29656Please respect copyright.PENANAfzZ0RHplht
29656Please respect copyright.PENANAahmeKbuQXW
Dengan perlahan Rayhan membuka cardigan yang di kenakan Ustadza Dewi, hingga sang Ustadza hanya mengenakan gaun tidur tanpa lengan.29656Please respect copyright.PENANAotfSI5UMH6
29656Please respect copyright.PENANApoot0d4j2Z
Rayhan mengecup mesrah pundak telanjang Ustadza Dewi, merangsang wanita paruh baya itu.29656Please respect copyright.PENANA2qVMHp72Ko
29656Please respect copyright.PENANAnCgfiqUVq2
"Ahkk, Ray! Aaahkk..."29656Please respect copyright.PENANArC9y8c6WRB
29656Please respect copyright.PENANA99Km2oun5Z
Sembari menurunkan gaun tidur tersebut, Rayhan mengecup dada Ustadza Dewi. Dan seperti yang sudah di duga Rayhan. Ustadza Dewi sudah tidak memakai bra untuk melindungi payudaranya.29656Please respect copyright.PENANApwTQpGyI8N
29656Please respect copyright.PENANAE3I9SVti7A
Tepat ketika gaun tidur itu merosot kelantai, Rayhan mencomot payudara Ustadza Dewi. Dia menghisap payudara Ustadza Dewi secara bergantian, memainkan lidahnya di sekitar puting Ustadza Dewi yang cukup besar. Sementara telapak tangannya meremas pantat sebelah kiri Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAMJCwgC2SME
29656Please respect copyright.PENANAbCoVe7ocoA
"Aahkk... Ray! Terus sayang." Racau Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAnzWvnChmwX
29656Please respect copyright.PENANAHYPjD6L8az
Dia mendekap kepala Rayhan yang tengah bermain dengan kedua payudaranya yang berukuran 36D.29656Please respect copyright.PENANAZ6gMZMzWwE
29656Please respect copyright.PENANAQnZUgyhW1x
Tubuhnya yang sudah lama tidak di sentuh, menggeliat tak terkendali, menikmati hisapan mulut Rayhan di kedua payudaranya yang besar.29656Please respect copyright.PENANAZPPNB9Qxbj
29656Please respect copyright.PENANAgu8MoAPuli
Rayhan membantu Ustadza Dewi duduk di sofa, dia mendekap pundak Ustadza Dewi sembari melumat bibirnya. Sementara tangan Rayhan bergerilya di paha mulus Ustadza Dewi, terus naik menuju selangkangan Ustadza Dewi yang terbungkus kain segitiga berwarna putih yang telah basah.29656Please respect copyright.PENANAwCZ3u7islO
29656Please respect copyright.PENANAuDRgztlpxh
Jemari telunjuknya menggosok clitoris Ustadza Dewi dari luar celana dalam.29656Please respect copyright.PENANAwN1nUpptKt
29656Please respect copyright.PENANA0AKT6bjB7g
Setelah puas berciuman, Rayhan berlutut dihadapan Ustadza Dewi. Dia menaikan kedua kaki Ustadza Dewi keatas sofa dengan posisi mengangkang.29656Please respect copyright.PENANAcZSr7CDYHX
29656Please respect copyright.PENANAJc4h346pZo
"Saya buka ya Uatadza!" Izin Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAstlCoVOLU5
29656Please respect copyright.PENANAPJ6wkkjeY3
Ustadza Dewi mengangguk lemah. "Buka aja sayang! Ini milikmu." Lirih Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAgybmXiqdqq
29656Please respect copyright.PENANAU6wXqgZBs6
Dengan perlahan Rayhan menarik turun celana dalam Ustadza Dewi. Dengan sedikit mengangkat pinggulnya, Ustadza Dewi membantu Rayhan melepas celana dalamnya. Tampak rambut kemaluan Ustadza Dewi yang tumbuh subur.29656Please respect copyright.PENANAvhza2iEPNz
29656Please respect copyright.PENANA0R4Qs55zOR
Rayhan berdecak kagum melihat keindahan memek Ustadza Dewi. "Indah sekali." Gumam Rayhan, sembari menghirup aroma memek Ustadza Dewi yang menyeruak masuk ke hidungnya.29656Please respect copyright.PENANA5Iwv1WklZH
29656Please respect copyright.PENANA3ZURLc81z3
Sluuuppsss...29656Please respect copyright.PENANAPZikDocSLG
Sluuuppsss...29656Please respect copyright.PENANAyrxQmfbSJe
Sluuuppsss...29656Please respect copyright.PENANA9ywxXWi5fA
29656Please respect copyright.PENANAjLmB9xchcf
Lidah Rayhan menari-nari di bibir kemaluan Ustadza Dewi. Menyentil clitorisnya dengan ujung lidahnya. Sesekali lidahnya menusuk masuk ke dalam memek Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAno00r9ANjw
29656Please respect copyright.PENANAS9cC9eayMq
"Ray! Aahkk... Terus sayang!" Mohonnya..29656Please respect copyright.PENANAXtyG20Doe1
29656Please respect copyright.PENANAX9gQBAZus9
Sruuuppss... Sruuuppss... Sruuuppss...29656Please respect copyright.PENANAWID1UGA2sJ
29656Please respect copyright.PENANAmmLlsmDkWS
Rayhan menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dewi yang keluar cukup banyak. Rasanya asin dan gurih.29656Please respect copyright.PENANATZUeqjPCqJ
29656Please respect copyright.PENANAmESZB4WJWx
Sembari menjilati clitoris Ustadza Dewi, jari tengah Rayhan mengocok memek Ustadza Dewi. Sloookss... Sloookss... Sloookss... Semakin lama, Rayhan semakin cepat mengocok memek Ustadza Dewi, membuat tubuh Ustadza Dewi belingsatan.29656Please respect copyright.PENANATq2nA7Cypf
29656Please respect copyright.PENANA3KTQjt51Xz
"RAY, USTADZA KELUAAAAR!" Jerit Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANA9rdfqKpoag
29656Please respect copyright.PENANAX4sumhpOPQ
Seeeeeeeeeerrrr...29656Please respect copyright.PENANAhwXZW75kwV
29656Please respect copyright.PENANAfxKIIC4SP9
Pinggulnya tersentak-sentak beberapa kali sembari menyemburkan cairan bening dari dalam memeknya dengan jumblah yang cukup banyak.29656Please respect copyright.PENANAsJN6WZOHNx
29656Please respect copyright.PENANAHBF3sdCnVq
Rayhan tersenyum tipis. Ia mendesah puas karena berhasil membuat Ustadza Dewi orgasme.29656Please respect copyright.PENANAthztViCSXW
29656Please respect copyright.PENANACs86vfcUwo
"Aku masukan sekarang ya Ustadza!" Rayhan membuka pakaiannya hingga telanjang bulat, tampak kontol besarnya menggantung diantara kedua pahanya yang di tumbuhi bulu halus.29656Please respect copyright.PENANAbs94LVGGtY
29656Please respect copyright.PENANAWabAgAmRlp
"Besar sekali Ray!" Lirih Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANA3Dg4ZdUOOT
29656Please respect copyright.PENANAhwahz9WkTu
Masih dengan posisi sebelumnya, Rayhan memepet tubuh Ustadza Dewi sembari mengarahkan kontolnya di lipatan bibir kemaluan Ustadza Dewi. "Ustadza tidak akan kecewa." Ujar Rayhan sombong.29656Please respect copyright.PENANAzpNFYBL1x2
29656Please respect copyright.PENANA4GSiyN2UPF
"Ustadza tidak sabar lagi sayang! Masukan sekarang." Pinta Ustadza Dewi menggoda.29656Please respect copyright.PENANA2Z7DIOZmD9
29656Please respect copyright.PENANA3pTy4PEkhz
Rayhan menggesekkan kemaluannya ke bibir vagina Ustadza Dewi. Lalu dengan perlahan kepala kontolnya yang berbentuk helm tentara itu membela bibir memek Ustadza Dewi. Wajah Rayhan meringis, merasakan jepitan memek Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAbbiLdxAJOJ
29656Please respect copyright.PENANAwEj3ygrI0V
Wajah cantik Ustadza Dewi mendongak keatas, sembari mengepal kedua tangannya, meresapi setiap inci batang kemaluan Rayhan yang masuk ke dalam memeknya. Panjang dan keras, itu yang di rasakan Ustadza Dewi saat ini ketika kontol Rayhan menggesek dinding kemaluannya.29656Please respect copyright.PENANApoItrskX85
29656Please respect copyright.PENANA5A2KjX2hfb
Setelah beberapa kali dorongan, akhirnya kontol Rayhan bersemayam di dalam memeknya. "Gilaaaaaa... Ini besar sekali." Bisik hati Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANA2YHmKLnwJw
29656Please respect copyright.PENANADh1GlPKbIF
"Nikmat sekali jepitan memek Ustadza." Racau Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAXSs93rsAu3
29656Please respect copyright.PENANAZ7ZAknzgYn
Pinggul Rayhan mulai bergoyang maju mundur menyodok memek Ustadza Dewi. "OUGHKK... KONTOL KAMU BESAR SEKALI..." Jerit Ustadza Dewi, ia merasa kontol Rayhan begitu penuh di dalam memeknya.29656Please respect copyright.PENANAB0xXFuc37y
29656Please respect copyright.PENANAtGYVpnE0OM
Dengan gerakan perlahan tapi konsisten Rayhan menyodok memek Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAEIcosnfkp0
29656Please respect copyright.PENANAEQDTcwUUvM
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...29656Please respect copyright.PENANASlh3AV3MGr
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...29656Please respect copyright.PENANAdKxCqNjQ9C
Ploookkss... Ploookkss... Ploookkss...29656Please respect copyright.PENANAyyGDsnPWZl
29656Please respect copyright.PENANA2YzWdIO6AY
"Lebih cepat Ray! Lebih cepat." Pinta Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAEbZFRj7TIk
29656Please respect copyright.PENANAnWEQq9mknG
Nafas Rayhan mendengus, menahan gejolak birahinya. Sementara di bawah sana, kemaluannya bergerak semakin cepat menubruk daging empuk milik seorang Ustadza yang di kenal cukup alim.29656Please respect copyright.PENANAHD1xpEYcDl
29656Please respect copyright.PENANAH4kJIIlzJb
Sembari menyodok memek Ustadz Dewi, Rayhan meremas payudaranya yang besar.29656Please respect copyright.PENANALqaih5sKiw
29656Please respect copyright.PENANAND9WJDXD0v
"USTADZA KELUAAAAR RAY!" Pekik Dewi.29656Please respect copyright.PENANAllbxBSaPcX
29656Please respect copyright.PENANAmVBBv89kX6
Buru-buru Rayhan mencabut kontolnya, dan tampak cairan bening kembali menyembur keluar. Dengan mulut mengangah, Ustadza Dewi menyambut orgasmenya.29656Please respect copyright.PENANAAHPSlBFhQL
29656Please respect copyright.PENANA2D08CKZUJo
******29656Please respect copyright.PENANAyBXdcsrbxm
29656Please respect copyright.PENANAsQSGVt9WJ4
Rayhan duduk di sofa sembari memeluk tubuh Ustadza Dewi yang tampak kelelahan. Tubuh telanjangnya yang indah, tampak semakin indah karena peluh yang membasahi tubuh mulusnya.29656Please respect copyright.PENANAhg3b0r6gKp
29656Please respect copyright.PENANA80leFT3A1S
Telapak tangan Rayhan yang tak bisa diam bermain dengan puting Ustadza Dewi yang telah mengeras. Sementara Ustadza Dewi lebih banyak diam.29656Please respect copyright.PENANApF6HdUHP69
29656Please respect copyright.PENANAcPvSL68iev
"Bawak Ustadza ke kamar." Pintanya kemudian.29656Please respect copyright.PENANAT5tCggQrPk
29656Please respect copyright.PENANAnWNj2b3E8U
Rayhan tersenyum. Lalu dia menggendong tubuh telanjang Ustadza Dewi ke kamarnya.29656Please respect copyright.PENANAITtZZpbJiQ
29656Please respect copyright.PENANANAT383z9Ga
Setibanya di dalam kamar Rayhan menurunkannya kembali. Ustadza Dewi meminta Rayhan tiduran, dan pemuda tanggung itu menuruti keinginan Ustadza Dewi. Ia berbaring dengan kedua kaki menjuntai di ujung tempat tidur Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAj0BdsUKmtz
29656Please respect copyright.PENANASo5jr5i6n2
Ustadza Dewi ikut naik keatas, dia mencium sekujur wajah Rayhan. Dari mata, hidung, pipi, hingga bibirnya. Lalu terus turun menuju dada Rayhan.29656Please respect copyright.PENANA5sG5MBnZPr
29656Please respect copyright.PENANAd7pBPeueSh
"Ughkk..." Lenguh Rayhan nikmat.29656Please respect copyright.PENANAm5065vXYwa
29656Please respect copyright.PENANA31sCPWBdZJ
Ustadza Dewi bermain dengan dengan dada bidang Rayhan, sementara telapak tangannya menggapai batang kemaluan Rayhan. Dia menggenggam dan mengocok kontol Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAq0SpkX0Rqj
29656Please respect copyright.PENANAXpuCCdCb4w
"Hisap kontol ana Ustadza!" Pinta Rayhan.29656Please respect copyright.PENANAkNNdK3MS7V
29656Please respect copyright.PENANA2AMEbBqIEb
Ustadza Dewi segera menuruti permintaan tuannya, dia beralih ke kontol Rayhan. Dia jilati setiap inci batang kemaluan Rayhan hingga basah kuyup. Tak lupa ia mencucup kepala kontol Rayhan.29656Please respect copyright.PENANA1hyGzMtj5N
29656Please respect copyright.PENANAHvI8j72gq5
"Aahkk... Enak! Eehmm..." Desah Rayhan ketika Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan kedalam mulutnya.29656Please respect copyright.PENANADNBkLyhyp6
29656Please respect copyright.PENANAe7Tdjvmvaz
Tangan Rayhan membelai rambut Ustadza Dewi yang tergerai indah. "Terus Ustadza! Aahkk... Enak, Oughkk..." Mata Rayhan terpejam meresapi kuluman Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAZFw5H3Q6Bn
29656Please respect copyright.PENANAvQg7ffqb88
Karena tidak ingin Rayhan segera keluar, Ustadza Dewi segera mengakhiri kulumannya. Ia naik keatas tempat tidur. Dengan posisi memunggungi Rayhan, Ustadza Dewi mengarahkan kemaluan Rayhan di depan bibir memeknya yang merekah indah.29656Please respect copyright.PENANAd1qDGVXQFT
29656Please respect copyright.PENANAMRmE5e56Wj
Dengan perlahan Ustadza Dewi memasukan kontol Rayhan di dalam memeknya.29656Please respect copyright.PENANAw4yzoVB6Oj
29656Please respect copyright.PENANAAbzECXK0ew
Bleeesss...29656Please respect copyright.PENANAnfKRjW7KjE
29656Please respect copyright.PENANArJvMhzbvff
"Oughkk..." Erang Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAqceMujpPpr
29656Please respect copyright.PENANA84Cl7ezYlD
Rayhan meletakan tangannya di bawah kepalanya sebagai bantalan. Sementara Ustadza Dewi bekerja ekstra menggoyangkan pinggulnya naik turun.29656Please respect copyright.PENANAqUoun30thF
29656Please respect copyright.PENANAAjrA0X8gRq
Dari posisinya Rayhan dapat melihat jelas memek Ustadza Dewi yang tengah memakan kontolnya. Tampak bibir kemaluan Ustadza Dewi ikut ketarik keluar ketika ia mengangkat pinggulnya, dan sebaliknya, ketika Ustadza Dewi menekan pinggulnya, bibir kemaluan Ustadza Dewi tampak masuk ke dalam.29656Please respect copyright.PENANA1XiiasFz7V
29656Please respect copyright.PENANAGelxJ5mFrO
"Aahkk... Aaahkk... Aaahk..." Ustadza Dewi tampak terengah-engah.29656Please respect copyright.PENANAw4Jb1BJj1h
29656Please respect copyright.PENANAmxwGK1KsaS
Setelah hampir lima menit dengan posisi tersebut. Ustadza Dewi kembali merasakan getaran nikmat di sekujur tubuhnya. Tepat ketika ia menarik lepas kontol Rayhan dari dalam memeknya, ia menggapai puncak kenikmatannya.29656Please respect copyright.PENANAzibZJ9oSc1
29656Please respect copyright.PENANAug7mXWtQya
Seeeeeeeeeerrrr....29656Please respect copyright.PENANAG8wDpZpcqk
29656Please respect copyright.PENANAm1J3oI6yIX
Sembaran cairan cintanya membuat sepasang kaki dan selangkangan Rayhan menjadi basah.29656Please respect copyright.PENANAkP1DQWWCDT
29656Please respect copyright.PENANAWmqgmqrLGj
*****29656Please respect copyright.PENANA3QlsvbPLJR
29656Please respect copyright.PENANA89O9zH6oEk
Rayhan yang terlalu sibuk bercinta dengan gurunya, tidak menyadari perubahan cuaca di luar rumah. Angin yang tadinya tenang, mendadak bertiup kencang, menggoyang pohon besar yang telah berusia puluhan bahkan ada yang telah berusia ratusan tahun.29656Please respect copyright.PENANApgkEMSeiJb
29656Please respect copyright.PENANAcwulfG4njH
Burung-burung kecil yang tengah beristirahat di dalam sarangnya, berusaha mati-matian menjaga anak-anaknya yang terus berteriak ketakutan.29656Please respect copyright.PENANAh59Bmf3yOm
29656Please respect copyright.PENANA1t8YrR0604
Sementara rembulan yang tadinya terang benderang kini telah tertutup awan dengan sempurna. Tidak ada lagi keindahan, yang ada hanyalah suasana mencekam. Andai Rayhan menyadari perubahan cuaca malam ini, tentu Rayhan akan bergegas pulang untuk melindungi saudaranya. Tapi sayang, kenikmatan dunia membutakan indranya.29656Please respect copyright.PENANABHEWj3R03P
29656Please respect copyright.PENANAIPWyTDQk6O
Duaaaarrrr.... Duaaaarrrr... Duaaaarrrr...29656Please respect copyright.PENANA0uT1T6GubV
29656Please respect copyright.PENANA8hsOeOmh4O
Suara petir sahut-menyahut memekakkan telinga, perlahan hujan mulai turun membasahi tanah pesantren Al-tauhid.29656Please respect copyright.PENANAtVOEUMNr4m
29656Please respect copyright.PENANAfGllDdFLlD
Entah dari mana asalnya, mahluk aneh itu tiba-tiba saja sudah berada di dalam rumah seorang Ustadza. Ia menyelinap masuk hingga ke dapur.29656Please respect copyright.PENANAyuUQf94I6C
29656Please respect copyright.PENANApiNEuWwaDC
"Astaghfirullah!" Gelas yang ada di tangan Ustadza Dwi terlepas hingga jatuh ke lantai. Matanya membeliak tidak percaya dengan apa yang ia lihat saat ini.29656Please respect copyright.PENANAoNkocyLFAj
29656Please respect copyright.PENANA7iVErzz4z4
Tepat dihadapannya, seorang mahluk menyeramkan berdiri di depannya. Tubuhnya berwarna hijau pekat dengan mata melotot yang seakan ingin keluar dari kelopak matanya. Giginya runcing, menambah keseraman mahluk tersebut.29656Please respect copyright.PENANAGDYjgnjjdO
29656Please respect copyright.PENANAMacRIVFttm
Mahluk aneh itu menyeringai melihat mangsanya yang terdiam kaku sanking takutnya.29656Please respect copyright.PENANA8gaFuaPhTH
29656Please respect copyright.PENANA7d0kakSJVP
"TO... TOLOOOOOOONG!" Teriak Ustadza Dwi.29656Please respect copyright.PENANApu2CwFPT96
29656Please respect copyright.PENANAoJ8rPClSfM
Dengan cekatan sang mahluk menangkap tubuh Ustadza Dwi yang terus meronta-ronta. Dia dengan mudahnya merobek pakaian tidur yang dikenakan Ustadza Dwi, berikut dengan pakaian dalamnya.29656Please respect copyright.PENANAzHRBYrPCRD
29656Please respect copyright.PENANAZCHtYCuFeL
Dalam sekejap, mahluk aneh itu berhasil membuat Ustadza Dwi telanjang bulat. Mata merah sang kolor ijo menatap nanar kearah tubuh telanjangnya.29656Please respect copyright.PENANAKLF2dxOMCB
29656Please respect copyright.PENANACmYet9DVog
"Jangaaaaan! Hentikan." Histeris Ustadza Dwi.29656Please respect copyright.PENANAtPqTYgxJXM
29656Please respect copyright.PENANA6jnRRM84wj
Tubuhnya terdorong hingga jatuh kelantai. Dengan gerakan cepat sang kolor ijo menindih tubuh Ustadza Dwi, dia segera memposisikan kemaluannya diantara lipatan memek Ustadza Dwi. Mata Ustadza Dewi membeliak merasakan desakan kontol kolor ijo yang begitu besar.29656Please respect copyright.PENANAn251Tm8CF8
29656Please respect copyright.PENANAWbHt4lbfO2
Kepala kontolnya menyeruak masuk dengan paksa memek Ustadza Dwi. Membuat tubuh Ustadza Dwi terasa kakuh sanking tegangnya. Perlahan tapi pasti, kepala kontol kolor ijo menyentuh dasar vaginanya.29656Please respect copyright.PENANAs6V9PcIdjC
29656Please respect copyright.PENANABsDGHD8w1G
"Oughkk..." Lenguh Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAiHm6F5C4Xb
29656Please respect copyright.PENANAex7BPoveow
Walaupun telah melahirkan seorang anak, tapi tetap saja memek Ustadza Dwi terasa legit dan nikmat. Dengan gerakan menghentak kolor ijo mengaduk memek Ustadza Dwi. Sementara kedua tangannya mencengkram kedua payudara Ustadza Dwi yang berukuran 34D.29656Please respect copyright.PENANAMC7NU8dWSQ
29656Please respect copyright.PENANAJxUPdu2xG9
Dia meremasnya dengan kasar, meninggalkan bekas merah di kedua payudara Ustadza Dwi. Wanita berusia 38 tahun tersebut mulai menghayati pemerkosaan yang di alaminya.29656Please respect copyright.PENANAfZ4VexNUyP
29656Please respect copyright.PENANAKHhcxRN2Lf
Jujur saja selama ini ia selalu membayangkan dirinya di perkosa dan di lecehkan oleh seorang pria. Dan malam ini, tanpa ia duga, apa yang ia khayalkan selama ini akhirnya terjadi juga, sehingga tidak heran, kalau dengan cepat Istri dari Ustad Furqon tersebut tampak sangat menikmati pemerkosaan yang ia alami.29656Please respect copyright.PENANAwtgIIpCkf1
29656Please respect copyright.PENANAcAo4W6L7ld
"To... Tolooong! Aahkk... Hentikan!" Jerit Ustadza Dwi.29656Please respect copyright.PENANAusIimqPeus
29656Please respect copyright.PENANApn8uI4GJbD
Tapi tubuhnya hanya diam saja, dan menerima setiap hentakan kontol kolor ijo di dalam memeknya. Bahkan sepasang kaki jenjangnya melingkar di pinggang kolor ijo, sehingga kontol kolor ijo semakin dalam masuk ke dalam memeknya.29656Please respect copyright.PENANAjx9S5FpmsZ
29656Please respect copyright.PENANAT52HlpzmIY
Tubuh Ustadza Dwi yang bermandikan keringat tampak gelajotan menerima hentakan kontol kolor ijo.29656Please respect copyright.PENANAFrN3hnlt97
29656Please respect copyright.PENANAWTaHacJvE2
"Aahkk... Aahkk.. aahkk..." Desahnya.29656Please respect copyright.PENANAjXGEzaEnzj
29656Please respect copyright.PENANAoicFOK3QiE
Setelah beberapa menit kemudian, Ustadza Dwi mengerang panjang seiring dengan orgasmenya. Buru-buru kolor ijo mencabut kontolnya, membiarkan Ustadza Dwi menikmati orgasmenya. Creeetsss... Creeetsss... Creeetsss... Beberapa kali Ustadza Dwi menyemburkan cairan cintanya.29656Please respect copyright.PENANAnZUPkU10F9
29656Please respect copyright.PENANAQP0keYYZ4J
Setelah merasa reda, tubuh indah Ustadza Dwi terkulai lemas tak berdaya. Kolor ijo yang belum puas memaksa Ustadza Dwi berdiri dan duduk di atas meja makan.29656Please respect copyright.PENANAZx3P5EG9w5
29656Please respect copyright.PENANApWxwLx4P68
"Tidaaak... Jangaaaaan!" Melas Ustadza Dwi.29656Please respect copyright.PENANAoGpYQ3Ut8f
29656Please respect copyright.PENANAA0zTY7WLuk
Tapi tubuhnya, lagi-lagi mengkhianati dirinya. Tanpa perlawanan berarti, ia membiarkan sang kolor ijo menjilati memeknya yang berbulu tipis.29656Please respect copyright.PENANAVyWMiwwwtN
29656Please respect copyright.PENANA7aIGjSy6eV
Sruuuppss....29656Please respect copyright.PENANApE01f6nkeH
Sruuuppss...29656Please respect copyright.PENANAmWE48NhJtM
Sruuuppss...29656Please respect copyright.PENANAuDHLOkctcv
29656Please respect copyright.PENANABYH2wYLKZ4
Sang kolor ijo menyeruput lendir kewanitaan Ustadza Dwi yang membanjir cukup banyak. Menelan dan menjilati clitoris Ustadza Dwi yang mulai tampak terengah-engah.29656Please respect copyright.PENANAqFEZOd5Slb
29656Please respect copyright.PENANAKxv2kYsOux
Setelah di rasa cukup kolor ijo kembali mengarahkan kemaluannya di depan memek Ustadza Dwi. Dengan satu dorongan ia kembali menusuk memek Ustadza Dwi. "Oughkk... Tuhan!" Lenguh Ustadza Dwi, ia mencengkram erat pinggiran meja makannya.29656Please respect copyright.PENANAU7scXg5E0D
29656Please respect copyright.PENANACV7HqWezCg
Driit... Driit... Driit...29656Please respect copyright.PENANAi8f9lOKk19
29656Please respect copyright.PENANApwUZEJfOOh
Meja makannya tampak berderit-derit ketika pinggul kolor ijo menghentak memek Ustadza Dwi.29656Please respect copyright.PENANAQQnGI9ztt1
29656Please respect copyright.PENANAtb3E7MWsvh
Tidak butuh waktu lama bagi Ustadza Dwi untuk kembali mendapatkan orgasmenya. Ia melolong panjang menyambut orgasmenya dari seorang mahluk yang tidak jelas asal usulnya. Tapi karena itu Ustadza Dwi menjadi sangat bergairah. Sungguh ia mengutuk dirinya sendiri, karena menikmati pemerkosaan yang ia alami malam ini.29656Please respect copyright.PENANAQnM6TMBLow
29656Please respect copyright.PENANAXORgkVx0jt
Tanpa di ketahui dua orang tersebut. Tampak dari balik pintu seorang gadis muda tengah menatap tak percaya dengan apa yang saat ini ia lihat.29656Please respect copyright.PENANAESVIq2qpnI
29656Please respect copyright.PENANAZCgGVMO6FC
*****29656Please respect copyright.PENANAtWlpUQj4Rw
29656Please respect copyright.PENANAEElffPjjke
Suara Muazin menggema dari menara masjid yang menjulang tinggi, membangunkan para penghuni pondok pesantren Al-tauhid yang terlelap tidur, tanpa mengetahui apa yang telah terjadi menimpa salah satu staf pengajar di ponpes Al-tauhid. Sementara sang kolor ijo telah lama menghilang jauh sebelum sang Muazin mengumandangkan azan subuh.29656Please respect copyright.PENANAyeTJVYJFWZ
29656Please respect copyright.PENANAbg5diSNAbr
Sementara itu di kediaman Ustadza Dewi. Wanita berusia 39 tahun itu baru saja selesai mengambil wudhu dan berniat membangunkan Rayhan yang masih terlelap.29656Please respect copyright.PENANAFrTXuzP7jr
29656Please respect copyright.PENANAPUltA6xtGC
"Bangun Ray!" Panggil Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANA9XwN7UOOb4
29656Please respect copyright.PENANACE26WuOcBD
Rayhan duduk di tempat tidur sembari mengucek-ngucek matanya yang masih mengantuk. "Ustadza!" Lirih Rayhan, ia terlihat takjub melihat kecantikan Ustadza Dewi yang memakai mukena berwarna putih bersih.29656Please respect copyright.PENANAsofymVlzkj
29656Please respect copyright.PENANATpmQiApSuO
"Sudah azan! Shalat dulu." Pinta Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAi1hiKXZWKt
29656Please respect copyright.PENANAi2fH18I56G
Rayhan tersentak kaget. Ia baru sadar kalau dirinya telah melupakan sesuatu yang penting. Dengan perasaan cemas ia bergegas keluar dari rumah Ustadza Dewi.29656Please respect copyright.PENANAmC9cE0Wi6p
29656Please respect copyright.PENANAgeaJzuVgXL
Mata Rayhan terpaku diam memandangi tanah yang basah karena di guyur hujan. Perasaannya menjadi tak tenang, ada kekhawatiran yang membuncah dihatinya. Berulang kali ia mengutuk kebodohannya yang sampai melupakan tujuan awalnya berada di luar rumahnya.29656Please respect copyright.PENANANPDxavE3AQ
29656Please respect copyright.PENANA7KBfr5NGJA
Rayhan berkeyakinan, sang kolor ijo semalam kembali beraksi. Entah siapa lagi yang menjadi korban kolor ijo.29656Please respect copyright.PENANAcqaPFd3wtb
29656Please respect copyright.PENANAAMEjQA5JCb
Pemuda itu tampak menghela nafas. Ada rasa sesak di dadanya saat bayangan wajah Zaskia melintas di kelopak matanya. "Oh Tuhan, apa yang kulakukan, bukankah aku sudah berjanji akan menjaganya? Tuhan tolong lindungi Kakak." Bisik hatinya, ia menangis marah terhadap dirinya sendiri.29656Please respect copyright.PENANAns60LW5um0
29656Please respect copyright.PENANAViB4vZZlmb
Ustadza Dewi yang melihat Rayhan berulang kali menghela nafas, tak berani mengganggunya, bahkan ketika Rayhan pergi tanpa pamit, Ustadza Dewi hanya menatapnya kecewa.29656Please respect copyright.PENANADPtISxA2CH
29656Please respect copyright.PENANA4iYo9hPMeb
Ya...29656Please respect copyright.PENANA6fs8z2MHDT
Tidak ada ucapan mesra yang keluar dari bibir Rayhan, setelah apa yang mereka lakukan semalaman.29656Please respect copyright.PENANAnzUUoyqFMC
29656Please respect copyright.PENANA1gLPJYutZl
*****29656Please respect copyright.PENANADVoeNQ3gKS