Selamat Ulang Tahun
“Mbah.. Mbah..” panggilku pada Mbah Wongso saat sudah berada di depan gubuknya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1eh9QEHwQ
“Mbah..!!” panggilku lagi dengan sedikit berteriak.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzAALJccesH
Tak berapa lama kemudian pintu terbuka dan terlihat Mbah Wongso yang melihatku dengan sinis. Nampaknya beliau tidak nyaman dengan suaraku yang sedikit berteriak. Kemudian Mbah Wongso menyuruhku duduk di lincak yang berada di depan gubuknya dan beliau kembali masuk ke dalam. (Lincak = bangku panjang yang terbuat dari kayu atau bambu).
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTK1JiJsjAM
Beberapa saat kemudian Mbah Wongso keluar dengan membawa segelas air yang langsung diberikan padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYmDSjlt8Ua
“minum..!” ucapnya sambil menyerahkan gelas padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPZIrOHmu5
Aku tanpa bertanya langsung meminum air itu sampai habis.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpdvGq9Rggb
“huek..” aku yang merasa mual karena air yang aku minum rasanya gak enak banget dan baunya seperti air cucian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRlRAHyhPF
“air apaan sih ini Mbah..” tanyaku pada Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXs6OgIlS4
“biar kamu gak emosi lagi.. kekeke..” balas Mbah Wongso terkekeh.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB6KbkZKQG4
Memang sih aku jadi gak emosi lagi, tapi perutku terasa mual dan rasanya ingin muntah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxEOzyx2fQW
“tunggu sini..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam lagi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVSZwoTL7Y
Aku tak tau apa yang dilakukan Mbah Wongso di dalam, karena selama menunggu aku sampai menghabiskan dua batang rokok saking lamanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeWogX2NU9i
“nak sini masuk..” panggil Mbah Wongso dari dalam gubuknya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7JCqrKNnWu
Aku kemudian masuk dan melihat Mbah Wongso yang sedang duduk menghisap rokok lintingannya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrbwMPT8MN
“sana bersihkan dulu badanmu.. aku sudah siapkan air..” ucap Mbah Wongso menyuruhku ke belakang untuk membersihkan diri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTsWOq2fpO7
Aku yang sudah sampai di belakang hanya bingung tolah – toleh mencari kamar mandi. Karena di belakang hanya ada sebuah sumur dan ada sebuah bangunan kecil setinggi dada tanpa atap yang hanya di tutup dengan anyaman bambu. Saat aku mengintip isi di dalamnya yang ternyata adalah jamban.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqe3feHdNq
“Mbah.. kamar mandinya mana..?” ucapku berteriak pada Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OTr7v6z2Q
“dasar anak manja.. sudah mandi disitu cepat..!!” ucap Mbah Wongso yang berdiri di pintu belakang sambil menunjuk sebelah ember di dekat sumur.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUvgyfVJUx
Gila bro.. ini ruang terbuka.. kalau ada yang lihat gimana coba. Masa mandi di samping sumur yang letaknya diluar tanpa ada tembok sama sekali.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2WVZYDGGb
Dengan agak ragu aku kemudian membuka baju dan kaosku. Saat aku akan membuka celana, aku melihat Mbah Wongso yang masih berdiri di pintu belakang. Aku hanya nyengir karena Mbah Wongso masih melihatku dengan melotot.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTMTs0f32Q
“kenapa..? Cepat buka..!!” ucap Mbah Wongso menyuruhku segera membuka celana.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm33J1F5Idi
Dengan berat hati akhirnya aku melepaskan celana dan celana dalamku hingga sekarang kondisiku telanjang bulat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHXacEXQmz
“dasar perjaka..!!” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEq7mJPcDaT
Aku kemudian berjongkok di depan ember dan menyentuh airnya. Ternyata air dalam ember tersebut adalah air hangat dan baunya seperti air rebusan daun sirih. Aku kemudian mengambil gayung dan menyiramkannya dari atas kepalaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡam6QtqNFbs
“aarrgghhhh…” teriakku kesakitan saat air itu mengenai luka di wajahku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtExaeI7DRG
Aku yang merasa perih hanya bisa menahannya dan memejamkan mataku. Kalau dirasakan dari perihnya, ini bukan hanya air rebusan daun sirih, pasti ada campuran lainnya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqVKHEDBv5
“arghh..” rintihku saat aku menyiramkan air lagi. Rasanya masih perih tapi tidak sesakit yang pertama.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh61pSicUHR
Akhirnya aku melanjutkan mandiku. Rasa perih yang tadi sempat terasa perlahan mulai hilang. Sampai aku menyelesaikan mandiku, sudah tidak terasa perih lagi pada lukaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQpgJQsA3j
Aku kemudian mengeringkan badan dan memakai pakaianku kembali. Aku kemudian mencari Mbah Wongso yang ternyata sedang duduk di depan. Aku kemudian menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9qaFQmsLe
“Mbah.. sebenarnya apa yang terjadi pada diriku..?” ucapku bertanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHuLVrA88x
“minumlah dulu..” balas Mbah Wongso memberiku secangkir minuman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoeQASDUn0
“air apa lagi ini Mbah..?” ucapku bertanya. Jujur aku jadi parno sendiri dengan minuman – minuman yang diberikan oleh Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOaXkuGsdXR
“teh panas..” balas Mbah Wongso singkat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHB5pUw8lXg
Aku kemudian mengambil cangkir tersebut dan meminumnya. Waw.. rasa tehnya beda dan enak. Badanku jadi terasa hangat setelah meminum teh tersebut.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0zIql997a
“kamu ingin tau dengan apa yang terjadi padamu..?” tanya Mbah Wongso padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRr2TZcLMxL
“iya Mbah..” jawabku tegas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzB6jueZlJ
Dengan tenang Mbah Wongso mulai bercerita.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJyBFGFqMxO
“semua berawal dari kakekmu. Hadi Sanjaya atau lebih dikenal dengan sebutan Hadi Ndawe adalah seorang petarung jalanan yang akhirnya menjadi preman yang ditakuti karena banyaknya daerah yang ditaklukkan. Banyak yang kemudian ikut menjadi anak buah kakekmu sampai akhirnya terbentuk suatu kelompok yang besar. Kerasnya hidup di jalanan menjadi tanda bahwa tidak selamanya daerah yang dikuasai menjadi aman. Pertempuran demi pertempuran biasa terjadi hanya demi memperebutkan kekuasaan” ucap Mbah Wongso bercerita sambil melinting rokok. Setelah membakar rokok, Mbah Wongso melanjutkan ceritanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhzUGfZ323
“kakekmu yang seorang pimpinan kelompok adalah sosok yang vital untuk ditaklukkan, berbagai serangan coba diarahkan ke kakekmu mulai dari serangan fisik sampai yang non fisik. Untuk menjaga dirinya, anak buah kakekmu sampai ada yang berjaga secara bergantian. Dan kakekmu sempat lelaku (mencari ilmu/wangsit) di sebuah hutan yang letaknya di bagian timur pulau ini. Disitulah akhirnya kakekmu bertemu dengan Gembong, khodam penjaga yang setia dan selalu menemani kakekmu” ucap Mbah Wongso menceritakan asal usul Gembong.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmp8vLQFmT7
“seiring berjalannya waktu, kakekmu mulai berkeluarga dan kemudian memiliki tiga orang anak. Saat Ayahmu semakin beranjak dewasa, ternyata kelakuan kakekmu menurun ke Ayahmu. Ayahmu yang suka berkelahi dan berbuat ulah menjadikan dirinya banyak musuh. Hal itu tentu saja membuat kakekmu khawatir yang kemudian kakekmu meminta bantuanku untuk memindahkan Gembong. Kakekmu ingin mewariskan Gembong pada anaknya dan memutuskan berhenti dari dunia yang membesarkannya.” ucap Mbah Wongso bercerita.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTvTxBRC3uM
Aku yang mendengar cerita Mbah Wongso jadi tau kalau aku selama ini benar – benar polos dan tidak tau tentang sejarah keluargaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmMU2L83Mq
“keinginan kakekmu untuk mewariskan Gembong ternyata tidak berjalan dengan mulus. Setelah Ayahmu menyatu dengan Gembong, ternyata membuat Ayahmu semakin liar dan tidak terkendali. Hal itu menjadikan suasana menjadi semakin panas hingga nenekmu tewas dalam suatu penyerangan. Kakekmu memintaku untuk menarik kembali Gembong dari tubuh Ayahmu. Hal itu ternyata tidak berpengaruh apapun sampai akhirnya Ayahmu bertemu dengan wanita yang bisa meredamnya, wanita itu adalah Bundamu.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpBydQVC3S
Memang aku dari kecil belum pernah bertemu dengan nenekku, ternyata penyebab nenek meninggal adalah penyerangan suatu kelompok. Dan sekarang aku jadi mengerti. Kenapa saat aku emosi kemarin langsung dipeluk oleh Tanteku, dan emosiku langsung mereda dan hilang. Mungkin itu juga yang terjadi pada Ayahku dulu yang kemudian diredakan oleh Bundaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrFjcFHkE3F
“kalau Om Heri..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFPR07Eg3b
“sama.. tidak berhasil juga. Walau Om mu sempat liar, tapi tidak separah Ayahmu.” balas Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNf1kdw1bFX
“kakekmu sempat sedih karena meninggalnya nenekmu. Kakekmu juga sedih karena Herman dan Heri tidak mampu mengendalikan Gembong. Dan aku yang bilang pada kakekmu waktu itu kalau Gembong itu tidak bisa dikendalikan, karena yang seharusnya dikendalikan adalah emosi orang yang bersamanya. Gembong hanya bisa lebih tenang dengan orang yang dia pilih.” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBakKoDb1C
“berarti Gembong juga tidak bisa aku kendalikan Mbah..?” ucapku bertanya dan Mbah Wongso hanya tersenyum menggeleng kepala.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrMEyLhsWue
“kita semua adalah makhluk ciptaan-Nya, kita juga tidak bisa saling mengendalikan. Yang harus kita kendalikan adalah emosi kita dan kita juga harus saling menyayangi kepada sesama. Tunjukkan kasih sayangmu, maka sekitarmu juga akan menyayangimu..” ucap Mbah Wongso menasehati.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnrQ0pI5Xec
“tapi kenapa aku tidak bisa mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku heran karena saat aku emosi, seperti hilang akal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKTScaaA7k
“karena otakmu bebal..!!” jawab Mbah Wongso yang langsung membuatku dongkol.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXzChDq38T
Ini orang sudah tua tapi ngomongnya bebas banget. Tanpa ba bi bu langsung ngatain orang otak bebal. Coba deh bilangnya agak halusan dikit, kan jadi lebih enak di dengernya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoZcJrlITw
“terus aku harus gimana Mbah..?” tanyaku jengkel.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKDQ2Btok2
“udah kita istirahat dulu, dilanjut besok lagi.. jadi bloon nanti kamu kalau kebanyakan denger ceritaku..” balas Mbah Wongso yang kemudian pergi ke dalam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJT1KpbiqV
Akbar ngatain aku bego, Om Heri ngatain aku otak kosong, adikku Riska bilang aku rada oon, terus sekarang Mbah Wongso bilang otakku bebal dan bilang aku bloon.. Arrghhh… separah itukah otakku?
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMKWjkmDLo
Aku yang sempat pamit ke Om Heri dengan mengirim pesan kalau aku tidak pulang dengan alasan menginap di rumah teman. Aku juga sempat mengirim pesan pada Dini memberitahukan kalau besok tidak bisa pergi olahraga di alun – alun. Disamping badanku yang masih sakit, aku juga tidak mau dia melihat kondisi wajahku yang terluka.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm4y0jy16S1
Malamnya Mbah Wongso memberiku singkong rebus untuk makan malam, dan memberiku sebuah sarung untuk aku tidur di luar. Aku sempat meminta untuk ikut tidur di dalam, tapi jawaban dari Mbah Wongso membuatku mengelus dada.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9iaPUqfEK
“tamu itu harus nurut sama pemilik rumah, sudah mending aku ijinin kamu tidur disini dari pada aku suruh kamu tidur disana..!!” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk pemakaman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7kJ9UZeHF
Hufh.. dimana – mana tuh kalau yang namanya tamu itu adalah raja, selayaknya diperlakukan dengan sebaik – baiknya. Sayangnya aku bukan raja, hanya seorang pemuda yang takut pulang dan mencari tempat pelarian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZq2p63uJU7
Akhirnya aku tidur di luar dengan berselimutkan sarung yang tipis menahan dingin dan gigitan nyamuk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBoZ5AuTQ5H
***
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfA1wMTHMKE
Paginya aku dibangunkan oleh Mbah Wongso dan disuruh sarapan bubur. Anehnya, kapan Mbah Wongso beli bubur? Terus naik apa beliau? Karena yang aku tau, area makam ini agak jauh dari pemukiman penduduk dan yang pasti yang jual bubur juga jauh. Apa Mbah Wongso sempat masak ya? Tapi kan beliau makannya cuma umbi – umbian yang direbus. Ah.. kenapa juga mikirin itu, yang penting aku bisa sarapan.. hehehe..
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkjEHkxF76
“habis ini kamu mandi, terus nanti ikut aku..” ucap Mbah Wongso saat aku masih sarapan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Gv1FKLHPA
“iya Mbah..” jawabku menghabiskan sarapan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56CP9lfvm6
Setelah sarapanku habis aku kemudian bergegas untuk mandi, dan air yang aku pakai untuk mandi sama seperti kemarin. Saat aku mencoba meraba luka – lukaku terasa sudah tidak sakit lagi dan lukanya sudah mulai mengering hanya tinggal bekas – bekasnya saja. Wah.. sungguh ajaib ramuan yang dibuat oleh Mbah Wongso ini.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbjXzxLU7s
Selesai mandi aku di ajak Mbah Wongso menuju area pemakaman. Kami kemudian berhenti di sebuah bangunan. Setelah membuka kunci, Mbah Wongso mengajakku masuk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnh4RaMwH73
“kita mau ngapain Mbah..?” tanyaku bingung karena bangunan ini seperti gudang yang isinya ada keranda, payung dan peralatan lainnya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsqLkJEPmVP
“ambil cangkul itu..” ucap Mbah Wongso menyuruhku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXa3dPFv0M
Setelah mengambil cangkul, Mbah Wongso mengajakku berjalan lagi sampai kemudian kami berhenti di suatu tanah kosong sekitar pemakaman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzDqyJQRIO
“cepat gali disitu.. nanti siang ada yang mau dimakamkan disini..” ucap Mbah Wongso sambil menunjuk lokasi yang tidak jauh dari tempatku berdiri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzjf6yJcrj
Hah..? Jadi aku di ajak kesana kemari cuma disuruh buat gali makam. Aku kira mau di ajarin caranya buat mengendalikan emosi atau mau diceritain sesuatu oleh Mbah Wongso. Dan yang membuatku heran, kenapa gali lubangnya tidak berdekatan dengan makam yang lain malah agak jauh dan terpisah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RW0VSrjuZ
Aku tanpa banyak bertanya lagi langsung membuka pakaianku dan mencangkul tanah tersebut. Aku hanya diam dan mengerjakan karena takut dimarahin sama Mbah Wongso. Setelah kedalaman sekitar 1 meter, tiba – tiba Mbah Wongso menyuruhku berhenti. Aku sempat heran karena yang aku tau, kedalaman makam itu setinggi orang berdiri. Aku yang sudah letih merasa senang – senang saja disuruh berhenti.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RfksYx2zq
“kenapa tadi disuruh mandi dulu Mbah kalau akhirnya cuma keringatan lagi..” ucapku yang sedang duduk beristirahat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UZxCLMZzg
“cuma mau ngecek badanmu sudah pulih apa belum..” jawab Mbah Wongso yang membuatku bertanya – tanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6OUecXlblE
“jadi gak ada yang mau dimakamkan disini Mbah..?” tanyaku lemas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcfjPi0HKCo
“hekekeke…” balas Mbah Wongso terkekeh.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPVdJcLtx6
Kemudian Mbah Wongso mengajakku pergi mengembalikan cangkul dan balik ke gubuk. Aku yang sudah letih hanya bisa menurut tanpa banyak protes.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5LTioNbRs
Setelah sampai gubuk, Mbah Wongso memberiku teh yang sama seperti kemarin. Aku yang langsung meminumnya merasakan hangat di badanku dan tenagaku seperti pulih kembali.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXBxxDwHex
“dulu waktu kamu kecil, kakekmu sering mengajakmu jalan – jalan kesini..” ucap Mbah Wongso saat kami duduk di depan gubuk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeHORYukzl
Aku tidak terlalu ingat pergi kemana, yang aku ingat memang kakekku sering mengajakku jalan – jalan. Mungkin karena aku yang masih kecil, jadi aku tak mengingat tempat ini.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBrqQvphsf5
“tujuan kakekmu membawamu kesini sebenarnya agar Gembong mengenalimu. Mengingat kegagalan Herman dan Heri, membuat kakekmu mempersiapkanmu lebih dini..” ucap Mbah Wongso bercerita.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmUxkyGj5hd
“sebenarnya kamu sendiri sudah bisa mengendalikan emosimu, tapi karena otakmu yang bebal membuatmu jadi tidak fokus..” ucap Mbah Wongso kemudian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojMaMqSlFv
“maksudnya gimana Mbah..?” tanyaku yang belum paham.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeTmebPjIO
“ya kamu itu bebal… lambat berfikir..!!” ucap Mbah Wongso tegas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0V7omNAGls
Aku kemudian menilai diriku sendiri, aku menyadari kalau aku sering tidak fokus yang membuatku lambat berfikir dan lama untuk memahami sesuatu.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDNaZjuxwdA
“terus bagaimana caranya aku mengendalikan emosiku Mbah..?” tanyaku pada Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHif0MQKBql
“yang bisa mengendalikan emosimu ya hanya kamu sendiri.. atau..” ucap Mbah Wongso terhenti.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FU3QRLa0C
“atau apa Mbah..?” tanyaku penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnY1DUm9a07
“atau dengan cara membuatmu lebih fokus, jadi kamu akan bisa mengendalikan emosimu sendiri..” jawab Mbah Wongso.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoaI8zMzEG
“caranya..?” tanyaku yang makin penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqrqFsgoUj
“melepas keperjakaanmu..” jawab Mbah Wongso yang membuatku kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPHZo4C9BH
Hah..? Serius..? Emang dengan melepas keperjakaan terus aku bisa fokus dan mengendalikan emosi? Emang ada hubungannya gitu? Cara yang menurutku benar – benar tidak masuk akal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauHw53gCUP
“ke.. kenapa harus begitu Mbah..?” tanyaku tergagap karena masih kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34TYZfK0o2
“kita manusia punya akal, perasaan dan nafsu. Semua harus berjalan seimbang dan berurutan. Menggunakan akal untuk menilai perasaan dan untuk mengendalikan nafsu adalah cara yang seharusnya dilakukan. Apabila kita hanya mengedepankan perasaan atau nafsu, maka akalmu tidak bisa berfikir yang menjadikanmu hilang kendali” jawab Mbah Wongso menjelaskan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvSjKjYcWo
“apa harus dengan seorang wanita Mbah..?” tanyaku memastikan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgNqc1lgPeM
“maksudmu coli sendiri gitu..?” balas Mbah Wongso bertanya dan aku hanya nyengir mengangguk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSuIqQhups
“untuk permasalahanmu ini tidak bisa sembarangan. Harus seorang wanita yang benar – benar mengerti dan bisa membantumu untuk melakukannya. Tidak bisa sembarang wanita, karena dia harus bisa membuat perasaanmu nyaman dan nafsumu tersalurkan dengan benar. Hal itu akan membuat pikiranmu menjadi tenang dan membuatmu jadi lebih fokus” ucap Mbah Wongso menjelaskan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaON0qwyXyL
Wah.. benar – benar berat caranya. Aku pikir kalau cuma asal wanita sih aku bisa saja jajan, habis melakukan bayar selesai. Hehehe.. atau aku mengajak salah satu temanku? Terus gimana ngajaknya? Masa datengin terus tiba – tiba bilang “hai.. ML yuk..” bukan jawaban setuju tapi yang ada malah digampar aku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3b8Y8S7z09
“gak ada cara yang lain Mbah..?” tanyaku berharap ada cara lain.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0uU5CHJhr
“ada..” jawab Mbah Wongso yang membuatku antusias.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMs9tGfdGG
“gimana Mbah..?” tanyaku bersemangat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLJ4sMDS6Kr
“kamu minum air cucian seperti yang kamu minum kemarin saat kamu emosi.. kekekeke..” jawab Mbah Wongso tertawa.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvf5NOqh0jJ
Wah.. bener kan dugaanku.. ternyata yang aku minum kemarin air cucian. Pantas saja rasa dan baunya aja bikin mau muntah. Untuk yang ini jelas aku gak mau, karena membayangkannya saja aku sudah mual, apalagi kalau sampai minum lagi. Hueekk..
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4D5GNwFKbW
“enggak Mbah.. gak mau..” balasku nyengir.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjF3fNvN6A
“ya udah.. aku siapkan air dulu.. setelah mandi kamu pulang..” ucap Mbah Wongso yang kemudian masuk ke dalam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeg36LdX0n
Setelah mandi Mbah Wongso sempat mengecek luka – lukaku dan kata Mbah Wongso lukaku sudah sembuh, hanya tinggal bekasnya saja. Aku kemudian berpamitan pada Mbah Wongso dan bergegas pulang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKXfDRNav3A
***
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3A57LncWEm
Setelah sampai dirumah, aku kemudian berganti pakaian dan ikut bergabung dengan Om Heri dan Tante Septi yang sedang makan siang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQRtzE40GyI

“dari mana saja kamu Rik..?” tanya Tante Septi saat di meja makan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2B5UVUXH0b
“dari rumah teman Tan..” jawabku dan Om Heri hanya melirikku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGxVWRzdVr
“besok lagi kalau mau nginep, bawa baju ganti..” ucap Tante Septi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCKNdc1wT2
“iya Tan..” balasku menghabiskan makanan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mSS3OLNKx
Setelah selesai makan siang aku dan Om Heri ke belakang rumah untuk merokok.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3zKyx7LFq

“gimana Rik..?” tanya Om Heri setelah membakar rokok.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqVz7isC2m
“gimana apanya Om..?” jawabku yang juga membakar rokok.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEvdqA1wExp
“temanmu..” balas Om Heri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc5v15iSXce
“temanku yang mana..?” balasku heran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADwd88RMt5
“katanya kamu dari tempat temanmu..” ucap Om Heri menyeringai.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYjeM6197H
Wah pintar juga Om Heri memancingku. Aku yang bingung mau jawab apa hanya bisa nyengir.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhwUwaTbMK
“disuruh apa aja kamu..?” tanya Om Heri yang membuatku mengernyitkan dahi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyEIfZxkVBK
“maksudnya..?” tanyaku heran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48pyZ54ih1
“disuruh gali makam berapa..?” balas Om Heri yang membuatku kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFaaJNRiOC1
Ternyata Om Heri tau aku pergi kemana dan disuruh ngapain aja. Yang aku heran, Om Heri kok bisa tau dari mana ya..
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIXNu5Gn0UT
“kok Om bisa tau..?” tanyaku penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OkZO05dx8
“luka bisa sembuh dengan cepat hanya hitungan hari, dimana lagi kalau bukan di tempat Mbah Wongso..” balas Om Heri yang membuatku diam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCrY8O2vKw
“maaf Om..” ucapku merasa bersalah karena tidak berterus terang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHFNOC9EfhJ
“hmm..” balas Om Heri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaUzQIgc3Tk
“semoga disana kamu sudah menemukan apa yang kamu cari..” ucap Om Heri yang kemudian pergi meninggalkanku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCqDrJ3tSn
Aku masih duduk sambil memikirkan yang dikatakan oleh Om Heri. Memang aku sudah menemukan jawaban dari pertanyaanku, tapi yang aku bingung bagaimana cara menjawabnya. Akhirnya aku hanya pasrah dan membiarkan waktu yang menjawabnya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGojhJxB2Bu
***
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9aMQIFX4XW
Aku terbangun oleh suara dering telepon di HP ku. Aku yang masih mengantuk langsung mengangkat telepon tanpa melihat siapa yang menelpon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6wG3EfMiqU
“halo..” ucapku di telepon dengan nada malas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUHtQ4mgo2
“halo nak.. kamu gak pergi ke pasar..?” terdengar suara Ayahku di telepon yang membuatku langsung melek.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnv9MuGAL9h
“eh Ayah.. enggak yah.. Om Heri nyuruh aku gak ikut..” balasku sambil melihat jam yang menunjukkan pukul setengah 5 pagi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhoJMwU4vOI
“oh.. ini Bundamu mau ngomong..” ucap Ayahku yang kemudian menyerahkan telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXO8UWV5R2g
“halo kakak…” ucap Bundaku di telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3VNbc1MX0R
“iya Bun..” balasku pada Bunda.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwl9HDjdvug
“gimana kabar kakak.. baik – baik aja kan..?” tanya Bundaku kemudian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamKqgh5111
“Alhamdulillah baik Bun.. gimana kabar disana..?” balasku ke Bunda.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68pElplkM8
“kita semua baik – baik aja Kak..” ucap Bunda yang membuatku tenang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWacqlQKTkm
“tumben pagi – pagi telepon Bun..?” tanyaku heran karena biasanya kalau telepon tuh sore atau malam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7iUjxOem8a
“emang gak boleh ya kalau teleponnya pagi..?” balas Bundaku balik bertanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEYZThrErU
“eh.. bukan gitu Bun.. boleh kok boleh..” balasku yang merasa bersalah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbvE0T9rSQ
Kenapa juga aku nanyain seperti itu, lagian kan orang tuaku mau telepon kapan saja juga bebas. Apalagi yang di telepon anak kesayangan… hehehe..
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizN2FhEnV0
“Kak..” panggil Bundaku di telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzarxGvenL
“iya Bun..” jawabku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCwr6Ihhlm
“selamat ulang tahun ya kakak.. semoga kakak selalu menjadi pribadi yang baik, bertanggung jawab dan selalu sayang keluarga..” ucap Bundaku yang membuatku kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKmgH7poOM
Aku yang masih kaget kemudian tersadar kalau sekarang hari ulang tahunku. Aku sama sekali tidak ingat karena kemarin aku disibukkan oleh permasalahan yang menyita pikiranku. Aku merasa terharu karena keluargaku tidak pernah lupa hari ulang tahunku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRnrIhjQhHQ
“makasih Bun..” balasku yang tidak bisa banyak berkata – kata.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdmDvnX3ypC
“kak..” panggil Bunda kemudian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sE2ikja7V
“iya Bun.. ‘sroott” balasku menahan haru.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnw8YrpMJo
“sayangilah orang – orang yang menyayangimu.. “ ucap Bundaku berpesan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiMEBPiDTY7
“iya Bun..” balasku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzK4Ffqpenw
“Bun gantian..” terdengar suara Riska.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7qmQPm5Bb
“kak.. ini adikmu mau ngomong..” ucap Bundaku yang kemudian menyerahkan telepon ke Riska.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4CWSPuOEEA
“halo kakakku yang ganteng..” ucap Riska di telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3pGJiKk2z7
“halo Dek..” balasku tersenyum mendengar suara adikku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQfQy4eynAN
“selamat ulang tahun yah kak.. semoga kakak selalu sehat dan selalu dalam lindungan-Nya.. Aamiin..” ucap Riska padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEfY79UUTs
“Aamiin.. makasih Dek..” balasku yang merasa bahagia.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7MAh8q1G8
“adek buruan mandi.. nanti telat sekolahnya..” terdengar suara Bunda menyuruh Riska untuk mandi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffsSxoisWO
“bentar Bun..” balas Riska ke Bunda..
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Jc96dDZ0N
“kak..” panggil adikku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtjcwkJwEh
“ya..?” balasku ke Riska.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkRToI5LAB
“hmm.. kakak jangan terlalu cuek ya sama cewek.. apalagi sama yang tulus mencintai kakak..” ucap adikku berpesan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuntFkLZq0p
“hush.. kamu masih kecil udah ngomongin cinta – cinta..” balasku menyangkal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbhLBNm0kud
“ihh.. kakak kalau dibilangin pasti gitu…” ucap Riska yang terlihat kesal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3jRJHmtXod
“udah.. udah.. gantian Ayah yang ngomong..” terdengar suara Ayahku yang meminta telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYe5MPueajZ
“iya.. iya.. daahh kakak.. muach..” ucap Riska yang kemudian menyerahkan telepon ke Ayahku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOsq2eVZQJ
“nak..” panggil Ayahku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEiaU6xKPM
“iya Yah..?” balasku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgmnZDpFq2
“sekarang umurmu sudah 18 tahun.. kamu seharusnya bisa lebih dewasa lagi.. Kendalikan emosimu..” ucap Ayahku menasehati.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡItz0F3rVII
“iya Yah..” balasku pada Ayah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpfvzn25wW
“udah dulu ya nak.. kamu juga mau berangkat sekolah kan..” ucap Ayahku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVnLTBI0Yy
“iya Yah..” balasku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsq9058PGp
“eh iya.. selamat ulang tahun ya nak..” ucap Ayahku mengucapkan selamat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHXbyO4xOb
“makasih Yah..” balasku tersenyum yang kemudian Ayah menutup telepon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuZMU7pLpp
Aku tersenyum bahagia merasakan kasih sayang dari keluagaku. Walaupun hanya lewat suara aku bisa merasakan ketulusan dan perhatian dari orang – orang yang aku sayangi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tW5PEKhB2
Mengingat aku yang harus berangkat sekolah, aku kemudian bergegas untuk mandi. Saat menuju kamar mandi, aku melihat Tante Septi yang sedang menyiapkan sarapan dan aku juga melihat Om Heri yang sudah pulang dari pasar.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9n0ws7ZkMi
Setelah selesai mandi, aku terkejut saat membuka pintu kamar mandi. Di depan pintu berdiri Om Heri, Tante Septi dan adek Fian yang sedang digendong. Om Heri terlihat membawa sebuah mangkok yang berisikan makanan dan di atasnya ada sebuah lilin yang menyala.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhe2JsljAh8

“selamat ulang tahun..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjtl7dZj62
“makasih Om, Tan, adek..” balasku terharu.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXvj47bKkw
Aku merasa terharu karena ternyata mereka juga tau kalau hari ini adalah ulang tahunku. Dan yang membuatku sangat bahagia, karena mereka sampai repot – repot menyiapkan kejutan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdcrNvuGFH
“sebelum tiup lilin, buatlah permintaan..” ucap Tante Septi tersenyum padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGwyk7pXgz
“semoga aku selalu bisa membahagiakan orang – orang sekitarku.. hufhh..” batinku yang kemudian meniup lilin.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGw6a0MihuD
“yeeyyy…” ucap Tante Septi yang kemudian bertepuk tangan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv0nvZhi1Zj
“selamat ulang tahun ya..” ucap Om Heri yang kemudian memelukku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsvzGUObHG
“makasih Om makasih..” balasku pada Om Heri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgxCDI6x81Z
“selamat ulang tahun yah Rik.. semoga kamu bisa lebih dewasa lagi..” ucap Tante Septi yang kemudian memelukku menyamping, karena ada adek Fian yang sedang di gendong.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbk6pMwvbql
“makasih Tan.. Makasih..” balasku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiOw0Z21ShP
Kemudian aku bergegas untuk memakai seragamku dan sarapan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGBgZe1jfc
“sory Rik.. di pasar gak ada kue ulang tahun.. adanya cuma gethuk.. hehehe..” ucap Om Heri tertawa.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj98xUW9bbC
“gak papa Om.. yang penting bukan barangnya, tapi nilainya..” balasku tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTwKlKtFzs
“tumben kamu bijak.. biasanya kamu ngejek..” balas Om Heri yang heran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEUyCEZIXci
“Yah..” ucap Tante Septi menegur Om Heri.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCrYmpOeG2O
“hehehe..” Om Heri yang ditegur hanya bisa tertawa.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBIudliChJ
“gak papa Tan.. karena ini hari ulang tahunku, dia bebas..” ucapku yang membuat Om Heri melirikku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMVdDUEPRh
“maksudnya..?” tanya Om Heri melotot.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVzhukBcqh
“hehehe…” aku hanya tertawa menanggapinya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDgQ0CgoznU
Setelah sarapan, aku kemudian pamit dan segera berangkat ke sekolah. Karena tadi sempat ada acara tiup lilin, menjadikanku agak kesiangan. Untungnya aku tidak sampai terlambat saat sampai di sekolah. Karena upacara akan segera dimulai, aku hanya meletakkan tasku di atas motor dan langsung mengikuti upacara.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNuFvbZoDH
Saat upacara selesai, aku kembali ke parkiran motor untuk mengambil tasku, kemudian bergegas untuk masuk ke kelas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpMDtt0PX1
“eh bro.. ada berita heboh..” teriak Akbar saat melihatku datang masuk kelas.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP1e0Bamv1A
“apaan..?” tanyaku yang sudah duduk di sebelah Akbar.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETEoPVDoEA
“kak Doni mengundurkan diri, tapi tidak menunjuk pengganti..” jawab Akbar yang terlihat antusias.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5NcIiqKIjp
“kak Doni siapa..?” balasku yang tidak tau dengan orang yang dimaksud.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6oV1bYno6
“kak Doni.. ketua genk MEDUSA bro..” ucap Akbar menjelaskan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaGRW6GbgSZ
“oh.. tau dari mana..?” tanyaku penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4QjIbrM53O
“ini.. lagi ramai di grup..” jawab Akbar sambil menunjukkan sebuah aplikasi perpesanan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYWqFO2K49
“kita besok harus ikut acara pemilihan ketua bro.. siapa tau kita masuk kandidat..” ucap Akbar yang terlihat bersemangat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7MDoDQnMZ2
“kita..? Ente aja kali.. ane sih ogah ikut – ikut gituan..” balasku malas, karena aku memang malas untuk ikut.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzp1YclU7K
“ente kan juga anggota bro.. makanya wajib ikut..” ucap Akbar kemudian.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbg5xooTI8q
“anggota..? Sejak kapan ane daftar jadi anggota..?” balasku bertanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeAcZ9Fqrq8
“itu waktu ente mukulin orang kan udah masuk seleksi..!!” ucap Akbar yang geram mengingatkanku saat aku menghajar Benny.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsiiWtw00eA
“biasa aja ngomongnya gak usah pake melotot..” balasku terkekeh.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZY8ox2igfV
“anjing…!” ucap Akbar kesal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPSzGYiYFG8
Selama pelajaran berlangsung Akbar berkali – kali membahas tentang pemilihan ketua MEDUSA yang membuatku sampai malas menanggapi dan mendengarnya. Hingga jam istirahat sekolah pun Akbar terus mengikutiku sampai ke kantin sekolah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnvUa6H2cN
Aku sedang duduk di kantin sekolah bersama Akbar, Ferdi dan Yudha. Nampaknya teman – temanku tidak ada yang tau kalau hari ini adalah hari ulang tahunku. Aku sih senang – senang saja karena tidak perlu mentraktir mereka. Hehehe.. Kami hanya mengobrol ringan sambil bercanda, dan lagi – lagi Akbar menyinggung tentang MEDUSA.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWdMVRG7zD
“eh bro.. ngomong – ngomong kenapa ya kak Doni kok tiba – tiba mundur tanpa menunjuk pengganti..?” tanya Akbar yang membuatku geram.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DFvbPKyHy
“mungkin dia muak liat muka ente.. jadi gak bilang – bilang..” balasku asal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWP4bxQM0G6
“hahaha..” Ferdi dan Yudha hanya tertawa mendengar ucapanku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAJdUHt2I3
“eh.. serius anjing.. ini pasti ada sesuatu..” ucap Akbar yang masih penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd1w9DLU1SS
“iya.. sesuatu di dalam sempakmu..” balas Yudha menanggapi Akbar.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmht5F9Ch7q
“anjing..” umpat Akbar kesal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhjhBEcHYCl
“hahaha..” aku, Ferdi dan Yudha tertawa melihat Akbar yang kesal.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2YuUVzqce
Kami yang sedang bercanda dan tertawa tiba – tiba dikagetkan oleh seseorang yang menarikku dengan kasar.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMzTw22tqw

“PLAKKK..” suara tamparan yang keras mengenai pipi kiriku yang membuat pengunjung kantin langsung melihat ke arahku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gSFmoYTd2
“JANGAN PERNAH GANGGU KELUARGAKU LAGI DAN JANGAN COBA – COBA DEKATI AKU LAGI..!!!” teriak Dini yang terlihat sangat marah dan kemudian pergi meninggalkanku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFA0wwpCbz
Aku hanya terdiam mematung dan tidak bisa berkata apa – apa. Aku bingung dengan Dini yang tiba – tiba menamparku dan marah padaku. Apa salahku sampai dia yang begitu marah padaku. Aku yang sebenarnya ingin mendapat hadiah kebahagiaan dari Dini saat hari ulang tahunku, malah hadiah tamparan yang kudapat darinya. Aku masih terdiam saat melihat Dini yang pergi meninggalkanku dengan wajah yang terlihat sangat emosi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQ5N1ZnCrx
“kamu kenapa Rik..? Apa salah kak Doni sampai kamu menghajarnya..” ucap Farah yang tadi datang bersama Dini.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDq6Mx6YaR
“beb.. tunggu..” ucap Ferdi yang kemudian pergi mengejar Farah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1bdSsE0tAm
Aku kemudian duduk termenung memikirkan yang baru saja terjadi. Farah tadi menyebut nama yang aku hajar adalah Doni, berarti orang yang berkelahi denganku tempo hari itu adalah orang yang dimaksud.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF6apDAaymu
“beneran bro..? Beneran ente menghajar kak Doni..?” tanya Akbar dan hanya aku balas dengan anggukan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTHDu9MDEF
“wah.. berarti bener kak Doni mundur karena sudah ente kalahkan, secara otomatis ente yang menggantikan..” ucap Akbar yang tidak aku hiraukan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NbQA2mDVe
Aku tidak menanggapi Akbar yang malah mengurusi masalah genk, bagiku yang terpenting saat ini adalah masalah hati. Aku masih berpikir keras dengan apa yang terjadi. Kenapa Dini sampai melakukan itu padaku. Apa hubungannya aku menghajar Doni dengan Dini yang marah padaku..? Dini tadi sempat menyebut kata “keluarga”. Apa berarti Doni dan Dini ada hubungan keluarga?
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNSCNVJO2fE
“Doni itu kakaknya Dini.. dan dulu mereka satu sekolah denganku waktu SMP..” ucap Yudha yang membuatku kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRW2MAOIYDN
Terjawab sudah permasalahan ini yang ternyata Doni adalah kakaknya Dini. Aku jadi mengerti kenapa Dini begitu marahnya padaku. Memang kuakui kalau aku salah karena sudah menghajar kakaknya, tapi aku melakukannya juga atas permintaan Doni yang mengajakku berduel. Tapi kenapa cuma aku yang disalahkan? Aku harus menjelaskan semuanya pada Dini, karena ini hanya sebuah kesalah pahaman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsGUrcL1QJV
Aku dengan pikiran yang kacau akhirnya memutuskan untuk membolos pelajaran dan nongkrong di kamar mandi belakang untuk menenangkan diri. Aku yang duduk sendirian di sudut belakang sambil merokok mencoba menenangkan diriku. Sampai jam sekolah selesai pun aku juga masih belum beranjak, hingga kemudian datang seseorang mendekatiku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6WEgCmOv30
“bro.. ayo ikut ane..” ucap seseorang mengajakku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnVExZTK4Hh

Saat aku melihat orang tersebut adalah Yudha yang juga terlihat membawa tasku. Setelah menyerahkan tasku, kemudian Yudha menarikku berdiri dan mengajakku pergi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWqa2kRU8vY
Aku hanya mengikuti Yudha yang berjalan lebih dulu dengan motornya. Kemudian kami berhenti di sebuah café. Yudha sempat bilang padaku kalau dia biasa nongkrong disini. Bangunan café tersebut tidak terlalu besar, tapi halaman di dalamnya cukup luas yang terdapat banyak meja dibawah pepohonan. Yudha terus mengajakku masuk sampai kemudian berhenti di salah satu meja yang sudah ditempati oleh 3 orang yang duduk disana.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtCx67SqI4L
Aku kemudian dikenalkan oleh teman – teman tongkrongan Yudha, yang kemudian aku tau nama mereka adalah Reno, Wahyu dan Yusuf atau biasa dipanggil Ucup.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbO2AItCUcq



Aku yang baru mengenal mereka hanya mendengarkan obrolan mereka. Ucup yang anaknya cengengesan, Wahyu yang lebih banyak diam tapi suka tersenyum dan Reno yang orangnya paling rame. Aku mulai nyaman mengobrol dengan mereka karena sesekali aku juga menyahut.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdcd0UqYyy
“sob.. temen ente kenapa kok kayaknya murung..?” tanya Reno pada Yudha.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKSKh6fO1xz
“patah hati..” balas Yudha yang berbisik.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJiBZpxC2JL
“hmm.. enaknya minum jamu ini.. hehehe..” ucap Reno yang kemudian bangkit dan pergi.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhaOgPW9u3e
Aku tau yang dimaksud jamu oleh Reno adalah minuman keras. Aku sebenarnya jarang mabuk sih, cuma waktu aku masih tinggal di pulau seberang, aku kadang minum sama teman – temanku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ207cqk3690
Tak berapa lama Reno datang membawa 4 botol minuman bergambar orang tua. Reno kemudian membuka 1 botol dan menuangkannya ke gelas. Reno yang meminum pertama, selanjutnya diputar ke yang lain. Sampai pada giliranku, aku masih sempat berfikir. Apa dengan mabuk aku bisa menyelesaikan masalahku? Atau aku hanya ingin lari dari masalah dan melampiaskannya dengan mabuk?
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClMfQOn4xy
Akhirnya aku putuskan untuk minum. Aku ingin sejenak melupakan masalahku, karena aku sudah terlalu lelah untuk berpikir. Gelas demi gelas kami minum secara bergantian, sampai habis 4 botol kemudian mereka pulang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPPJycCU1O
Aku masih duduk sendiri dan kembali merenung tentang permasalahanku. Aku yang merasa masih nanggung hanya bisa garuk – garuk kepala. Gimana gak nanggung, 4 botol untuk lima orang. Aku yang malas pulang dan merasa gerah akhirnya memutuskan untuk numpang mandi di café tersebut. Aku sekarang membawa baju ganti karena teringat pesan Tante Septi tempo hari kalau sewaktu – waktu aku tidak pulang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM7Bjh2PHm
Setelah mandi badanku terasa segar, tapi yang jadi masalah mabukku malah hilang. Aku yang ingin sejenak melupakan masalah dengan mabuk malah jadi dongkol. Akhirnya aku membeli 2 botol minuman dan duduk di bagian pojok café seorang diri. Aku sempat mengirim pesan pada Om Heri kalau aku tidak pulang, karena aku gak mau pulang dalam kondisi mabuk dan terlihat banyak masalah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmvr3jdvBCu

Aku menikmati minumanku seorang diri sambil merokok. Saat minumanku sudah habis 1 botol, aku melihat Reno yang datang sendirian kemudian menghampiri seorang cewek yang sudah menunggunya di salah satu meja.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRK3yu1GAZ
Aku yang sedang menikmati kesendirianku melihat Reno dan teman ceweknya seperti sedang berdebat. Tak berapa lama tiba – tiba cewek itu berdiri dan pergi meninggalkan Reno dengan marah – marah. Reno yang masih duduk terlihat hanya mengusap – usap kepalanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvWO9fZcPGG
Aku menduga kalau mereka itu pacaran dan entah ada masalah apa mereka jadi berantem. Aku tidak terlalu memperdulikan karena itu bukan urusanku. Reno yang terlihat masih bingung tiba – tiba menoleh ke arahku dan melihatku duduk sendirian. Dia kemudian mendatangiku, dan saat dia datang aku memberinya segelas minuman. Setelah minum kemudian Reno pergi dan tak berapa lama dia datang membawa 2 botol minuman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBhgQNHKp8

“wah.. apa orang yang ada masalah selalu larinya ke minum..?” batinku bertanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7HhTmCtSO
“sama kita sob..” ucap Reno padaku dan aku hanya tersenyum padanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtnjZ21kQvH
“apa semua cewek selalu bikin pusing..” ucap Reno kemudian dan aku hanya mengangguk mengiyakan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6e7jAve2m
“ente sekolah dimana sob..?” tanyaku pada Reno.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡheehfjfcK1
“SMA 8 sob.. ente sekelas sama Yudha..?” jawab Reno yang kemudian bertanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kZwMKUWou
“enggak.. ane beda kelas sama dia..” balasku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TPMeN7qCK
Kemudian kami mulai asik bercerita dan saling bertanya satu sama lain. Dari yang aku tau, ternyata Reno tinggal sendiri di kontrakan. Dia beralasan karena Ayah tirinya tidak mau tinggal bersama dengannya, jadi ibunya mengontrak rumah untuk ditempati Reno. Dia tinggal sendirian dan dicukupi semuanya fasilitasnya termasuk motor dan mobil. Walaupun serba berkecukupan, tapi aku melihat Reno seperti kesepian dengan dia yang jarang pulang dan lebih sering nongkrong. Untungnya Reno orangnya asik dan mudah bergaul, membuatnya gampang mendapat teman. Seperti aku yang baru saja kenal dengannya, terasa seperti sudah teman lama.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz1Xg6JzkFz
Tak terasa sudah 2 botol kami habiskan sambil mengobrol, Reno kemudian pamit untuk pulang karena dia sudah merasa tidak kuat. Reno sempat mengajakku untuk menginap di kontrakannya dan aku jelas menolaknya karena ngapain juga tidur tempat cowok, takutnya kalau dia hom – hom malah diperkosa aku nanti.. hahaha…
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXs1Jl8XZms
Satu botol tersisa setelah Reno pergi, aku yang sudah merasa mabuk tetap kupaksakan untuk meminumnya. Sampai aku yang sudah tidak kuat lagi akhirnya tertidur ditempat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifFqX7Vo80
***
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSG6zWXpRx3
Paginya aku dibangunkan oleh seseorang yang ternyata adalah tukang bersih – bersih café tersebut. Aku sempat meminta maaf padanya dan kemudian bergegas untuk pergi. Aku mendorong motorku keluar area cafe karena kepalaku yang masih terasa pusing. Disamping café tersebut ada sebuah ruko yang nampaknya tutup. Aku mendorong motorku kesana kemudian duduk di bangku yang ada di depan ruko tersebut.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfVf6AayVi
Aku kemudian membuka HP ku dan melihat ada beberapa panggilan dan pesan yang masuk. Panggilan dari Om Heri dan pesan dari Akbar.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdXqPG7UlN
“bro.. kenapa ente gak masuk..?” pesan dari Akbar yang hanya aku baca.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWc4FCk3sSG
Aku melihat jam di HP ku menunjukkan pukul 9 kurang yang berarti aku bolos sekolah. Aku hanya duduk menunduk karena kepalaku masih sedikit pusing. Kembali aku teringat pada permasalahanku dengan Dini. Ternyata mabuk hanya membuat permasalahan kita terlupakan sesaat, setelahnya permasalahan itu malah terasa semakin berat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvuMqthReut
Aku yang masih menunduk tiba – tiba dikejutkan oleh seseorang yang berdiri di depanku. Aku yang melihatnya sempat kaget. Bagaimana dia bisa tau kalau aku disini..? Dia melihatku dengan wajah yang terlihat khawatir.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUTymqQglH
“Mon..?” panggilku pada Monic yang berdiri di depanku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyK7Tgwp2Kj

Aku yang merasa malu dengan kondisiku kembali menundukkan kepalaku. Jujur aku merasa malu karena aku yang malah larut dengan permasalahanku. Sebagai seorang lelaki harusnya aku bangkit dan menyelesaikan masalahku, bukan malah mencari pelarian yang menjadikanku terpuruk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJKAWnURWa
Monic kemudian mendekatiku dan menyandarkan kepalaku di perutnya. Dia membelai rambutku dengan lembut yang membuatku merasa nyaman. Tanpa terasa air mataku mengalir dengan bangsatnya. Kenapa wanita ini yang hadir disaat aku terpuruk? Dia hadir menenangkanku dan memberiku kenyamanan, dan bangsatnya malah aku menyakitinya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrqJEg0M4vm
Monic kemudian mengangkat wajahku dan tersenyum padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM1JqnGJT3C
“antar aku pulang..” ucap Monic tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjOTQLTdySF
Aku hanya mengangguk kemudian berdiri menaiki motorku. Monic yang langsung memboncengku memelukku dengan erat.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzI3UfTgXST
Sepanjang perjalanan kami sama – sama terdiam. Aku merasakan pelukan Monic benar – benar tulus. Aku juga merasakan kenyamanan saat dia memelukku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYI9xgS0R9c
Setelah sampai Monic menyuruhku duduk di teras, kemudian dia masuk ke dalam. Tak berapa lama Monic keluar membawa sepiring nasi dan segelas air. Monic juga terlihat sudah berganti dengan pakaian rumahan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0myyjifspr
“makanlah dulu..” ucap Monic memberiku sepiring nasi berserta lauknya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElisJjvhFf
“terus kamu..?” tanyaku pada Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ37VJNTpUhX
“aku sudah sarapan.. kamu kan belum..” balas Monic tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvegMK7vbAi
Aku kemudian makan dengan lahapnya, karena aku merasa benar – benar lapar. Seharian kemarin aku sama sekali tidak makan dan hanya minum sampai aku teler.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqo3vK9qME
Setelah selesai Monic memberiku segelas air yang langsung aku habiskan. Melihat aku yang terlihat kehausan kemudian Monic kembali ke dalam mengambil botol yang berisi air putih.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVusfgUrt0
“Mon..” panggilku pada Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQREmP7qakT
“yah..?” jawabnya yang kemudian melihatku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd476dPwri6
“kamu bisa tau aku disana dari mana..?” tanyaku yang merasa penasaran.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKrvL5KxZau
“sebelum aku jawab, aku mau tanya dulu sama kamu..” balas Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGw798AoK9
“kenapa kamu seperti ini..?” tanya Monic yang membuatku hanya bisa menunduk.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUdtBKsS1ne
“apa yang sebenarnya terjadi..? Kamu ada masalah apa sama kak Doni sampai Dini begitu marah padamu..” ucap Monic kemudian dan aku masih tetap diam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbrLpAI1kKu
“Rik.. tolong jawab.. aku mohon..” ucap Monic memohon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZBgEcwldr
“Mon.. aku mau cerita, tapi tolong jangan bilang ke siapa pun termasuk Dini..” ucapku yang dibalas anggukan oleh Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZeamwIkpV
Aku mulai bercerita tentang Akbar yang mengajakku sparing dengan KOMBAT. Kemudian aku juga bercerita tentang aku yang menghajar Benny sampai aku yang dipanggil oleh Bimo karena masalah aliansi yang pecah. Aku kemudian bercerita saat aku dan Bimo yang akan bertarung dan tiba – tiba terhenti karena kedatangan Doni. Aku yang saat itu harus bertarung dengan terpaksa menghajar Doni. Aku menjelaskan pada Monic kalau saat itu aku tidak tau siapa Doni dan tidak tau juga kalau Doni adalah kakaknya Dini.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyp0sdAoFae
“berarti ini hanya kesalah pahaman..” ucap Monic yang terlihat kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0qG34sdCqz
“aku harus menjelaskan..” ucap Monic terpotong.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOl4wjawcS
“Mon..” panggilku memotong perkataan Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb3J9ICnPWe
“tolong berjanjilah.. jangan terlibat dalam permasalahan ini..” ucapku memohon.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2yh4ma8XO
“tapi Rik..” balas Monic yang merasa tidak terima.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAefyeaW8QB
“aku tidak mau persahabatan kalian hancur gara – gara aku..” ucapku yang membuat Monic berkaca – kaca.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVuLD8rLRED
“aku masih bisa bertahan dengan perasaanku..” ucapku yang membuat Monic menangis.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9A1nrrRx7m
Setelah acara tangis – tangisan kami kemudian mengobrol ringan. Kadang kami juga bercanda bersama. Ternyata memang dasarnya Monic orangnya ceria, yang membuat beban masalahku sedikit berkurang. Monic juga pintar menghidupkan suasana, dari yang awalnya terasa canggung berubah menjadi lebih terbiasa.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTJuQZd1Tv
Tanpa terasa hari sudah semakin siang, aku kemudian pamit pada Monic untuk pulang ke rumah.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekhlO5CNQA
“Mon.. aku pulang dulu ya.. makasih untuk semuanya..” ucapku pada Monic.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkK1O6dJnt
“iya Rik.. hati – hati ya..” balas Monic padaku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHaO18LDu4
“maaf ya.. gara – gara aku kamu jadi bolos sekolah..” ucapku yang merasa tidak enak.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM4PU8DrXAQ
“sudahlah.. gak usah dipikirin..” balas Monic tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADpdCaRcnJ
“eh iya Rik.. tunggu sebentar..” ucap Monic yang kemudian berlari ke dalam.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jZ515okx3
Beberapa saat kemudian Monic kembali dan terlihat membawa sesuatu.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9ya3N3zCV

“ini buat kamu..” ucap Monic menyerahkah kotak kecil yang bertalikan pita.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJA61j6mVqB
“eh.. ini apa Mon..?” tanyaku yang kaget.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi7SH5WyzQG
“selamat ulang tahun.. maaf yah telat” ucap Monic tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iO0zOB72A
Aku sangat kaget saat menerima kado dari Monic. Darimana dia bisa tau kalau aku habis ulang tahun? Sedangkan teman – temanku yang lain tak ada satu pun yang tau kalau aku ulang tahun.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6BjffGaoGk
“makasih Mon..” ucapku yang merasa senang.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdsCkt4I32
Aku yang merasa senang dapat kado langsung ingin membukanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnFkGEXO6Hc
“eh jangan dibuka disini..” ucap Monic menghentikanku saat akan membuka kado.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe0olk6Fe2f
“nanti dibuka dirumah aja ya..” ucap Monic tersenyum dan aku mengangguk setuju.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBhsnZiJpd
“ya udah aku pulang dulu ya..” ucapku sambil mengulurkan tangan mengajak bersalaman.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugDqJ66FOI
Monic tidak membalas salamanku malah memegang pipiku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T9U9VIuYU
“cuph..” Monic mengecup bibirku dengan lembut.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYFZwMQw0r
“hati – hati yah..” ucapnya tersenyum.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9oigv70Oe
Aku hanya mengangguk dan kemudian pergi untuk pulang ke rumah. Sesampainya di kamar aku langsung masuk ke kamar dan menutup pintu. Aku kemudian mengambil bungkusan yang diberikan oleh Monic tadi. Setelah aku buka, aku melihat sebuah benda dan ada secarik kertas yang terlipat. Aku mengambil kertas itu dan membacanya.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodp1BOu76o
Sehebat apapun usahaku,
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61z8iv3zrF
Sebanyak apapun namamu dalam doaku,
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyx3v6XtpHV
Seperih apapun perjuanganku.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevh8U42pp5
Akhirnya akan tetap sama.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07j9n8IgqK
Aku tak akan pernah menjadi seseorang yang kau impikan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgHXtAk35w
Apalagi menjadi seseorang yang hatinya kau simpan.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB3vyN8Qqct
Kupikir mencintaimu saja sudah cukup.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwADkpZhfo
Melihatmu tertawa meski dengannya sudah membuat aku lega.
7137Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCabr3w0HGu
-Monica Anastasya-
ns 15.158.61.48da2
