Sekarang, mobil dinasku sampai di Downing Street nomor 10. Bangunan yang merupakan tempat tinggal dan juga tempat dinas setiap perdana menteri inggris itu terlihat sederhana saja. Jika dibandingkan dengan negara lain, bangunan itu lebih mirip seperti apartemen zaman dulu yang terperangkap di zaman modern. Tapi, tak pelak juga bangunan itu memiliki daya tarik yang sangat kuat.
Downing Street nomor 10, selain menjadi tempat dinasku, juga merupakan tempat tinggal bagi setiap perdana menteri. Aku tak tahu, kapan aku bisa pindah dan tinggal di sana. Tapi, saat ini aku lebih senang tinggal di apartemenku yang sekarang. Entah kenapa, meski mereka –para pejabat pemerintah- mendesakku berkali-kali untuk menempati tempat itu. Aku masih belum terlalu memikirkannya. Saat ini, yang kupikirkan hanya bagaimana supaya aku bisa bekerja sebagai perdana menteri terlebih dahulu. Setelah itu, aku akan memikirkan hal lain.
“Selamat pagi.” kata Viktor. Salah satu dari personel pasukan khusus pengawal perdana menteri. Badannya tegap dan tinggi besar. rambutnya berwarna pirang dipotong cepak dan matanya ditutupi kacamata hitam. Dia mengenakan pakaian serba hitam dan sekilas terlihat sangat menakutkan. Aku hanya mengangguk sambil tersenyum ramah padanya. Dia sendiri langsung menyunggingkan senyum ramah padaku. Dia membuka pintu dan mempersilahkan aku masuk ke dalamnya. Pekerjaanku sebagai perdana menteri, telah dimulai.
#####
Namaku, Romeo James Watson. Aku ini seorang Inggris tulen. Tahun ini aku mencapai usia tiga puluh sembilan tahun. Usiaku sudah akan mencapai empat puluh tahun, anehnya, orang-orang malah mengatakan aku semakin tampan. Katanya, wajahku yang ‘tiga puluhan’ ini malah sangat memikat karena ada gurat-gurat ketegasan dan kedewasaan di dalamnya. Menurut mereka lagi, hal itu lebih ‘menggairahkan’ bagi wanita daripada wajah polos nan lugu seorang pemuda.
Aku duduk di kursiku dengan segunduk dokumen dan berbagai macam surat yang harus kuteliti. Secangkir teh hangat menemaniku dan asapnya mengepul ke berbagai arah. Beberapa dokumen yang kuteliti berhubungan dengan beberapa undang-undang yang akan dibuat. Semoga saja, majelis tinggi[1] dan majelis rendah[2] menyetujui keinginanku ini. Salah satu undang-undang itu adalah keamanan, kemanusiaan dan perekonomian.
Tak bisa dipungkiri jika persaingan antar bangsa memang selalu ada. Namun, aku tak tahu apakah persaingan ini akan tetap baik atau malah akan berubah menjadi buruk. Akhir-akhir ini perekonomian Inggris di beberapa sektor mengalami penurunan. Sementara, kebangkitan negara-negara timur mau tidak mau akan terjadi baik cepat ataupun lambat. Cina dan India sudah hampir menguasai pasar internasional. Korea dan Jepang tak jauh berbeda dengan Indonesia dan Malaysia yang saling berlomba dalam berbagai hal.
Untuk itu, aku akan mengadakan berbagai macam pertemuan untuk lebih memperkokoh negara-negara di Eropa.. Aku melepaskan dokumen-dokumen itu setelah selesai memeriksanya. Ada beberapa dokumen yang memang akan kurundingkan dengan beberapa menteri nanti. Setelah itu, aku berdiri dan melepas kepenatanku dengan menggerakkan badanku perlahan. Lalu, berjalan perlahan-lahan menuju ke arah jendela.
Aku memandangi indahnya pemandangan Kota London.
Satu hal yang selalu aku senangi adalah indahnya bangunan-bangunan di kota ini sangat beragam. Bangunan-bangunannya tidak selalu ‘tinggi dan kokoh’. Beberapa bangunan sudah sangat tua dan rapuh. Seperti, beberapa kastil dan gereja-gereja kuno. Memandangi semua itu membuat hatiku lebih tenang dari sebelumnya. Mungkin, karena baik secara langsung atau tidak langsung. Semua bangunan yang kulihat sekarang adalah hasil kerja kerasku sendiri.
Aku membuka jasku dan melepaskan dasiku. Lalu, membuka kancing bajuku bagian atas dan mengeluarkan sebuah kalung putih yang di dalamnya ada sebuah cincin. Terkadang, di saat aku merasa lelah atau pusing dengan masalah-masalah ini. Aku akan mengeluarkannya dan mengusapnya. Begitu juga sekarang, aku melakukannya.
Aku mengusap cincin itu dengan ujung jariku.
Apa dia di sana, juga sering melakukan hal seperti ini?
Apa sekarang sudah ada yang menyentuh hatinya?
212Please respect copyright.PENANAz6E3ixLv2q
[1] maksudnya House of Lord (Dewan Bangsawan) salah satu bagian dari Parlemen Kerajaan Bersatu yang terdiri dari para bangsawan.
[2] Maksudnya, House of Common (Dewan Rakyat Britania Raya) salah satu bagian Parlemen Kerajaan Bersatu. Mereka bukan terdiri dari kalangan bangsawan, tapi terpilih secara demokratis.