Karina ingin menangis tetapi tak bisa. Beberapa jam yang lalu, saat pulang sekolah, Rayhan mengajaknya berjalan bersama. Ada kebahagiaan yang tiba-tiba menyeruak dalam hati Karina. Karina menduga bahwa Rayhan akan meresmikan hubungan mereka. Rayhan menyatakan perasaannya kepada Karina tetapi dia tidak meminta Karina menjadi kekasihnya. Rayhan meminta Karina menunggunya hingga lulus SMA karena Rayhan ingin fokus belajar dan bekerja keras sebagai ketua OSIS. Sejenak, Karina mematung lalu perlahan-lahan Karina beranjak pergi meninggalkan Rayhan.
Saat jarak Karina tinggal seratus meter lagi dari rumahnya, dia melihat mobil merah mengilat terparkir di depan rumahnya. Sang pemilik mobil rupanya sudah menyadari kedatangan Karina sehingga ia pun melambaikan tangannya. Seketika, terulas senyum di wajah Karina.
Fikri, sang pemilik mobil merah, adalah teman dekat Karina semasa SMP. Namun, mereka tidak lagi berhubungan setelah bersekolah di SMA yang berbeda. Karina tidak menyangka bahwa Fikri mendatanginya untuk menyatakan kerinduan dan perasaan sayangnya. Fikri meminta Karina untuk menjadi kekasihnya. Karina tahu ini adalah kesempatan untuk menyembuhkan luka hatinya karena Rayhan. Karina menerima ungkapan perasaan Fikri dengan senang hati. Namun, Karina tidak tahu bahwa beberapa jam yang lalu Fikri gagal menjadikan perempuan paling populer di sekolahnya sebagai kekasih. Fikri ingin berlari dari kenyataan itu. Fikri hanya berharap hati dan egonya yang telah patah bisa utuh kembali.
ns 15.158.61.48da2