Hal besar terjadi tanpa ku ketahui... Aku masih saja menikmati apa yang kini ku rasakan bersama keluarga Sari dan kedua temannya yang kini juga berada di masalah yang sama.... Kini aku asyik menonton penyiksaan Bu RT yang bernama Yuli.... Wanita yang benar-benar bahenol dan menggoda.... Dia di siksa oleh Rudi yang merupakan paman dari Sari.....
Di tempat yang tak jauh dari Yuli yang di siksa oleh Rudi... Ada wanita lain yang menatap penuh amarah... Dia terikat di sebuah kursi yang langsung menghadap adegan penyiksaan... Dimana Bu Yuli di paksa bermain tenis dengan keadaan tanpa pakaian juga alat dildo tertancap di memeknya yang kini terus mengaduk area sensitif nya.... Yuli yang berada didalam keadaan tak berdaya itu harus berlari kesana kesini untuk mengambil bola Tenis yang di lontarkan Rudi....
Kulihat Bu Yuli begitu tersiksa... Tangisannya tak berhenti.... Semua harga dirinya hilang... Akibat keangkuhan dan kesombongannya dia hanya berharap bisa keluar dari masalah ini... Dia pun ingin bertobat dan hidup bahagia bersama keluarganya yang mungkin kini sedang menantinya dirumah..... Tapi satu hal yang belum dia ketahui... Karena dia tak akan bisa lepas dari masalah berat ini....
Kebebasannya kini sudah hilang bersama keluarga besar Sari yang kini semuanya ada di tangan ku.... Aku sedang mengambil air minum di dapur di kejutkan dengan Jeritan dari Rudi.... Aku bergegas namun kulihat sesosok bayangan berlari menuju gerbang utama... Aku segera berlari kesana..... Kulihat itu Bu Yuli yang berlari meskipun dengan keadaaan tak berpakaian dan alat dildo masih tertancap di memeknya.... Sehingga aku bisa dengan mudah menangkapnya sebelum dia berhasil tiba di gerbang utama
“ kau ingin melarikan diri.... “ ucapku langsung menarik rambut dan mencengkram payudara bagian kanannya....
“ Aakhhhh ampun.... Sakiitt.... Kumohon biarkan aku pulang.... “ rintih Yuli... Menahan rasa sakit dari kedua bagian tubuhnya yang ku pegang sangat erat....
“ pulang kau bilang... Ingat mulai hari ini kau adalah pelihara ku jadi jangan pernah berpikir untuk pulang.... “ ucapku kini mengeluarkan rantai... Dan memasangkan ke alat Pengekang yang memang sejak tadi terpasang di leher Yuli....
“ please... Ijinkan aku pulang..... “ ucapnya sambil terus menangis....
Tapi kekejaman dalam diriku seakan tak tersentuh ratapan wanita cantik yang kini menangis di hadapan ku justru kini dengan paksa aku menarik tubuh Yuli yang sudah terhubung dengan rantaiku.... Aku juga ingin melihat mengapa Yuli bisa melarikan diri.... Dan ketika tiba di lapangan tenis semua menjadi jelas.... Aku melihat Devita berhasil melukai Rudi dengan pisau pemotong apel miliknya.... Dan kesempatan ini di manfaatkan Yuli untuk kabur....
“ lepaskan kakakku dan keponakan ku... Atau pria ini aku bunuh... “ ancam Devita sambil menghunuskan pisau pada Rudi yang terkapar....
“ Bunuh saja... Aku tak punya hubungan dengan pria itu..... “ lanjutku sambil terus mendekati tempat dimana Rudi sedang di sandera oleh istrinya sendiri....
“ berhenti sebentar lagi akan ada polisi yang kemari.... Karena Yuli pasti sudah ada diluar... Kau akan habis.... “ ucap Devita kembali mengancamku....
Namun semua impiannya sirna ketika aku menarik rantai panjang yang terhubung pada Yuli yang berhasil aku tangkap. . . Sontak membuat Devita kini dalam masalah..... Karena semua ancaman nya telah gagal ... Rudi yang hanya mengerang kesakitan akibat lukanya di bagian perutnya... Dalam kondisi yang benar-benar tak berdaya itu.... Aku segera berlari menyerang Devita ... Membuat pisau dapur itu terpental kini devita ada didalam cengkraman ku.....
“ aakhh lepaskan... Lepaskan.... “ jerit Devita ketika tubuhku yang besar menimpa tubuhnya.....
Kini aku segera mengikat kedua tangan Devita yang terus meronta.... Berhasil mengikat nya kini aku segera memasang rantai yang merupakan ujung dari rantai yang terhubung pada Yuli kemudian kutarik kedua tawananku masuk tanpa memperdulikan Rudi yang terkapar dengan darah yang terus keluar dari bagian perutnya....
“ Alex tolong aku.... “ rintih Rudi...
“ Maaf Rudi... Aku tak ingin menjadi pelaku pembunuhan atas dirimu.... Jika aku menolongmu maka sidik jariku akan berada di tubuhmu... Dan seandainya kau mati malah aku yang akan diburu pihak berwajib karena dianggap membunuhmu..... “ ucapku tersenyum licik...
“ Keparat kau Alex..... Aku akan membunuh mu.... “ jerit Rudi yang tak berdaya di sisi kolam.... Dengan darah yang terus keluar tak berhenti..... Aku menarik kedua wanita yang terhubung dalam rantai yang kupegang menuju kamar Devita....
Devita dan Yuli hanya bisa pasrah mengikuti kemauan ku..... Menuju kamar nya.... Tiba di kamar aku segera melempar keduanya ke tempat tidur mewah.... Keduanya hanya bisa menangis ketakutan dan terisak.... Sambil berpelukan.... Aku mulai menyisir keindahan kamar ini.... Tak jauh berbeda dari kamar milik Sari.... Kamar milik Devita sungguh berkelas.... Kulihat tempat riasannya sungguh lengkap....
Aku mulai mencari pakaian yang pas untuk kedua tawananku ini.... Mencari diantara puluhan pakaian Devita yang tergantung rapih di lemarinya..... Hingga aku menemukan pakaian Saree berwarna pink yang nampak sudah berukuran kecil.... Dan menemukan lagi yang berwarna keemasan...
Tapi sebelum itu... Aku membawa keduanya ke kamar mandi pribadi dengan keadaan bugil aku langsung menyuruh keduanya masuk dalam bathtub.... Dengan terpaksa keduanya mengikuti kemauan ku....
“ Tapi sebelum kalian mandi.... Kontolku ini ingin merasakan kenikmatan dari mulut kalian berdua... “ lanjutku hingga dengan terpaksa keduanya mengikuti perintahku dan dengan sangat terpaksa pula mereka mulai bergantian menikmati kontolku..
Devita pun mulai menunjukkan kebolehannya untuk bisa memuaskan hasratku Sedangkan Rudi mulai kejang... Karena darahnya kian banyak keluar dari tubuhnya. .. Dia hanya bisa menatap langit yang berlahan mulai turun hujan.... Berlahan pula dia mulai kehilangan kesadarannya dan menghilang dari dunia tanpa ada yang menemaninya..... Namun diakhir hidupnya penyesalan besar kerena telah membuat istrinya kini dalam masalah membuat Rudi menangis....
Kembali ke aksi panas dari kedua budak baruku.... Yang kini membuatku menumpahkan calon bayiku ke wajah keduanya..... Setelah puas memuaskan hasratku pada dua wajah yang cantik dan perawat aku mulai membersihkan keduanya.... Meskipun sekali lagu aku menghunuskan senjataku pada lubang kenikmatan keduanya.... berbeda dengan Yuli yang sudah pernah merasakan keperkasaan kontolku.... Devita justru mengerang hebat dia mencapai berkali-kali klimaksnya.... Merasakan puncaknya seksualitas dalam dirinya.... Membuat Devita untuk pertama kalinya bisa mengakui dominasi lawan jenisnya.... Devita adalah wanita yang sedikit liar dalam masalah seks... Meskipun statusnys yang sudah menikah... Namun dengan ekonomi yang dia miliki dia mampu membeli banyak laki-laki simpanan untuk memuaskan hasrat seksual nya tinggi... Yang gagal dia dapatkan dari sang Suami..... Tapi dari semua perselingkuhan itu Devita adalah wanita yang paling mendominasi.... Kekuatan dan stamina membuat banyak laki-laki takhluk.....
Namun kali ini... Devita lah kupermainkan hingga dia menjerit karena energinya sudah habis.... Tubuh yang lunglai mulai kusiram air dan membersihkan setiap bagiannya dengan sabun mahal yang ada di kamar mandi ini.... Begitu pula Yuli yang ku bersihkan.... Dua payudaranya yang besar bak melon menjadi bagian yang paling lama ku bersihkan.... Bu Yuli pun mengerang dengan sangat seksi ketika aku mulai meremas pegunungan besarnya..... Kenikmatan yang membuat aku lupa akan dendam untuk sementara. ..
Bu Yuli pun kini tak memberontak lagi dan pasrah dan mulai menikmati peran barunya... Dia tampak menikmati setiap aksiku yang telah melumpuhkan dirinya.... Membuat dia lupa tentang keluarganya.... Kini Bu Yuli dikuasai penuh oleh nafsu dan kenikmatannya.... Dia mendesah tanpa ada paksa ....dia mengeliat karena memang dia menikmati nya.....
Hampir lebih dari dua Jam ku habiskan waktu bersama kedua wanita hebat ini.... Kenikmatan dari Memek menjepit milik Devita serta buah dada lezat milik Bu Yuli membuat banyak waktu kuhilang.... Kini hari kembali senja dan perut ku kembali berteriak.... Kulihat beberapa pesan singkat masuk.... Pesan dari Bu Indah.... Dia menanyakan kabarku dan posisiku.... Aku segera membalas agar wanita ku yang sudah hamil besar itu tak khawatir....
Aku menjelaskan pada semua yang terjadi padanya.... Suara cemas kembali muncul dari Indah.... Namun aku kembali menyakinkan dirinya.... Untuk tidak usah panik.... Karena aku akan tetap berhati-hati .... Dan aku mengatakan akan segera pulang esok pagi.... Membuat Indah pun terlihat senang dan menantiku..... Aku tahu Indah saat ini butuh perhatian lebih.... Namun dengan kondisi kusaat ini dan keadaan berpencarnya semua wanita-wanita yang ku miliki membuatku kesulitan mengatur semua waktu ku..... Belum lagi keluarga Brian yang kini ada di tempat yang cukup jauh bersama Biang Gulaku yang amat kurindukan... Aku merindukan mereka tapi waktu ku membuatku sulit menemui mereka untuk saat ini....
Kini kedua wanitaku sudah menyelesaikan bersih-bersih tubuhnya.... Aroma harum kini ku cium dari kedua wanita bugil di hadapan ku keduanya sedang menunggu perintah.... Aku menyuruh Devita mengunakan pakaian yang di gunakan saat dia menikah.... Dan seluruh pernak-pernik seperti yang terlihat di salah satu foto besar di kamarnya..... Dia pun segera pergi menuju lemari pakaiannya dan mulai menggunakan pakaian yang ku perintahkan.... Sedangkan untuk Bu Yuli.... Aku menyuruhnya hanya mengunakan Bra seksi dan celana Dalam kemudian aku pun melilit tali warnaku pada tubuh bohay Bu Yuli sehingga daya tariknya akan tubuh semakin menggoda hasrat siapapun yang melihatnya...dan diakhiri dengan kembali mengaitkan rantai yang ku hubungkan dengan lehernya.....
Di bantu oleh Bu Yuli..... Devita kembali mengunakan pakaian pernikahan nya.... Dia tampak berbeda dan terlihat lebih cantik.... Dengan semua ornamen khas budayanya.... Meskipun pakaian itu sedikit mengecil di beberapa sisi tapi tetap membuat Devita terlihat seperti gambar....
“ Kau terlihat sangat cantik.... “ puji kau pada Devita
“apa yang harus ku lakukan sekarang.... “ tanya Devita sambil tersipu malu akan pujian ku.....
“ Entahlah aku belum memikirkannya..... “ ucapku sambil mendekati Devita dan kembali memasangkan rantai yang terhubung pada pengekang yang tetap terpasang pada lehernya.... Selanjutnya aku pun memasang borgol di tangannya....
Ini sebagai tindakan antisipasi.... Meskipun situasi saat ini sudah berangsur-angsur membaik tapi tetap harus mempersiapkan segala kemungkinan.... Kini aku bawa kedua wanita itu keluar dari kamar Devita.... Dengan menarik rantai yang terhubung pada kedua leher Yuli dan Devita .... Tujuan utamaku adalah dapur karena perut sedikit lapar....
“ Siapa diantara kalian yang bisa memasak.... “ tanyaku....
“ Aku bisa.... “ ucap Bu Yuli
“ Bagus kalau begitu masakan sesuatu yang nikmat buatku.... Dan jangan coba macam-macam... “ ucapku sambil mengambil borgol dan rantai panjang lain..... Dari tempat persediaanku....
Lalu ku bawa Bu Yuli menuju dapur..... Aku memasangkan rantai di kakinya.... Untuk membatasi gerak Bu Yuli.... Bu Yuli tampak pasrah dengan perlakuan ku pada kakinya.... Dia hanya tampak risih pada tali yang mengikat keras payudaranya.... Tapi dia tak mencoba untuk melepaskan karena rasa takut terhadapku.....
“ Kau suka makanan seperti apa.... “ tanya Bu Yuli dengan nada ragu
“ terserah kau.... Aku akan menikmati semuanya.... Yang terpenting rasanya.... “ ucapku sambil mencubit payudaranya yang menonjol....
“ awww.... “ jeritanya terkejut....
“jangan lama aku sudah lapar..... “ ucapku
“ baabaaaikkk.... “ lanjut Bu Yuli mulai bergerak menyiapkan peralatan memasak sesuai dengan kebutuhan nya.....
Melihat Bu Yuli yang bergerak mengambil peralatan dengan hanya menggunakan Bra dan Celana.... Aku langsung mengambil Handphone dan mengambil beberapa momen luar biasa Bu Yuli.... Setelahnya kutinggalkan Bu Yuli yang mulai sibuk dengan urusan memasaknya.....
“ kau bisa memasak.... “ ucapku memeluk Devita yang berdiri kebingungan dengan apa yang akan di kerjakan dengan kondisi saat ini...
“ Lepaskan aku..... “ ucap Devita mengelak dari pelukan hangatku...
“ kenapa kau masih malu-malu terhadapku.... “ ledekku sambil mengambil rantai yang terhubung pada leher Devita dan menariknya keruang keluarga.... Tempat dimana devita disiksa oleh suami nya tadi siang ....
Aku segera duduk di sofa empuk keluarga Sari yang terlihat mahal dan mewah.... Kupaksa Devita untuk duduk di pangkuanku... Membuat devita dengan sangat canggung duduk di pangkuanku... Dia masih tampak sangat tidak nyaman.... Dia pun terlihat tegang seperti patung.... Membuatku semakin ingin mengerjai nya....
“ Hidupkan Televisi nya.... “ perintahku bergegas Devita bangun dari kondisi yang membuatnya tak nyaman... Dia segera mengambil remote yang tergeletak tak jauh dari sana.... Tanpa berkata-kata dia langsung menghidupkan televisi sesuai perintahku.... Dan kesempatan ini pula dia jadi duduk di sampingku
“ kenapa kau duduk disana.... “ ucapku... Membuat Devita yang sedang mengunakan pakaian nikahnya itu terpaksa kembali duduk di tempat canggung kembali...
“ boleh aku bertanya.... “ lanjutku ketika devita sudah kembali duduk di pangkuanku....
“ apaa..... “ lanjutnya
“ kenapa kau bisa menikah dengan pria yang tidak kau cinta dan bahkan tidak bisa memuaskan mu seperti Rudi.... “ tanyaku...
“ itu bukan urusan mu.... “ ucap ketus Devita
“ hahaa... Kau tak mau menjawab pertanyaanku... Kau ingin di hukum dengan pergi bugil mengelilingi kompleks.... “ ancamku
“ kenapa kau bisa sekejam ini.... “ lanjut Devita menatapku dengan amarah....
“ kejam aku bahkan belum menyiksamu.... Kenapa kau bilang aku kejam... “ lanjutku santai menanggapi kemarahan devita....
Ternyata tanpa di duga Devita telah mengambil pisau yang ada tak jauh dari remote.. Jadi ketika dia kuperintahkan untuk menghidupkan televisi tadi dia juga telah mengambil pisau itu... Pisau yang digunakan Devita mengupas Apel saat di paksa oleh Rudi siang tadi.... Tapi satu hal yang tak di ketahui Devita aku pun sudah tahu posisi pisau itu dari pantulan meja kaca di hadapanmu... Namun aku tampak terlihat santai meskipun aku tetap bersiaga penuh dengan segala kemungkinan....
Dan benar saja... Tak lama kemudian dengan penuh nafsu Devita menyerangku.... Namun sikap siaga ku benar-benar menyelamatkan nyawaku saat ini.... Pisau yang digunakan devita menusuk Bantal sofa yang dengan cepat ku gunakan sebagai tameng sehingga bulu angsa yang ada di dalam bantal itu tabur.... Kemudian tangan lain ku secepat kilat memukul keras pergelangan tangan Devita yang mengenggam pisau hingga pisau terlempar jauh ....
Lagi-lagi keberuntungan dalam diriku menyelamatkan ku.... Wanita itu hanya terdiam melihat sorot mata ku yang tajam... Tubuh bergidik karena telah gagal membunuhku.... Kini nyawanya yang akan terancam....
“ Maafkan aku.... “ ucap Devita gugup
“ kau ingin membunuhku.... Tapi sekarang kau meminta maaf .... Aku bukan suamimu yang ceroboh..... Dan jika aku se ceroboh dirinya mungkin aku tak akan sampai disini... Aku akan mati beberapa tahun yang lalu ... “ ucapku
Devita hanya terdiam mendengar ucapku... Dia mengetahui saat ini kondisinya benar-benar dalam bahaya...
“ Aku akan memaafkan mu untuk saat ini tapi jika kau mencoba melakukannya lagi... Aku akan menyiksamu... Sehingga kau akan berpikir lebih baik mati ketimbang hidup ku siksa.... “ ancaman kerasku pada Devita.... Sebenarnya ini taktik yang kupelajari dari Mas Andi ... Tak perlu harus selalu keras... Namun dengan kelembutan pun bisa menciptakan ancaman mengerikan....
Dan aku segera berdiri mengambil pisau yang terlempar membuat Devita sedikit panik . .. Dia tak ingin pisau yang tadi digunakan olehnya akan melukai dirinya sendiri.... Aku kembali ke posisiku tepat disebelah Devita yang mematung.... Aku mulai mempermainkan pisau di wajahnya yang cantik.... Membuat devita berkeringat ... Bibirnya bergetar ketakutan....
“ aku bisa melukai wajahmu yang sangat cantik ini.... “ ucapku
“ jangan.... Jangan... Maafkan aku ... “ ucap Devita sambil memejamkan mata karena dingin pisau mulai terasa di dekat pelipis matanya seakan sedang mengukir alis tipis milik Devita....
“ Kau berjanji untuk tidak melakukan hal bodoh seperti tadi.... “ tambahku
“ yaaa... “ jawab singkatnya
“ Ya tuan.... Itu jawaban yang benar.... “ lanjutku
“ Ya tuan.... Maafkan aku... “ lanjut Devita
“ baiklah ... Mulai saat ini jadilah peliharaan ku yang baik.... “ tegasku
“ ya tuan .... “ ucap Devita benar-benar takhluk oleh ku ....
Tak lama ada ada suara dari Bu Yuli yang menandakan kalau dia telah selesai membuat makanan....
“ tunggu disini dan jangan lakukan hal bodoh... “ ucapku
“ baik tuan.... “ ucap devita... Namun aku tetap waspada dengan memasang rantai di salah satu kaki kursi....
Dan aku bergegas ke wanita montokku yang terlihat berkeringat setelah asik memasak.... Aku mendekatinya yang sudah memperlihatkan beberapa menu makanan... Langsung memeluk dan mulai meremas payudaranya yang besar....
“ Aahhhh..... Jangan.... “ ucap Yuli
“ Kau memang istri yang baik.... “ ucapku langsung melumat bibirnya tanpa aba-aba membuat Yuli pun tak melawan dan justru sedikit membalas ciuman ku....
“ aku akan memanggil seseorang dulu.... “ ucapku pergi menuju kamar Sari... Dimana Sari sedang tergulai lemas di tempat tidurnya....
“ Bangun pemalas.... “ ucapku memaksa Sari bangun dari ketidakberdayaan nya....
“ Pelan ini masih sangat sakit.... “ rintih Sari....
Tapi aku tak memperdulikan rasa sakit yang kini dialami Sari.... Dengan paksa aku membawanya ke dapur dimana Yuli berada... Keduanya tampak terkejut dengan kondisi masing-masing....
“ mbak Yuli... Kenapa mbak disini.... “ ucap Sari yang masih dalam keadaan bugil
Yuli tak menjawab namun tali yang terlihat diantara celemek masaknya memastikan kalau yang dirasakan Yuli sama hal yang dia rasakan... Belum lagi beberapa rantai yang terhubung ke salah satu kakinya....
“ apa yang kau lakukan pada Mbak Yuli.... “ ucap Sari protes padaku...
“ dendam ku bukan hanya dengan mu saja.... Dan merangkak lah..... “ ucapku menyuruh Sari untuk segera mengambil posisi merangkak.....
“ tidak mungkin.... Bagian bawahku masih perih.... “ ucap Sari menolak keinginan ku...
“ Sudah lakukan.... Memangnya kau seorang perawan.... “ paksa ku dengan menyuruhnya dalam kondisi merangkak.... Membuat Sari pun tak kuasa menahan perintahku... Meskipun dia masih merasakan sakit dia pun terpaksa mengikuti kemauan ku.....
Dengan kondisinya yang merangkak mulai jari jemariku melilitlan tali di tubuhnya.... Kemudian kusuruh Yuli untuk mengambil sebuah nampan besi yang cukup besar.... Kuletakan di belakang punggung Sari.... Dan kemudian mulai kuikat sehingga nampan itu bersatu dengan tubuh Sari.... Seperti seekor kura-kura yang membawa tempurungnya......
“ apa yang kau lakukan ini.... “ rintihan Sari ketika tali terakhir ku ikat melalui vagina dan belahan anusnya....
“ diam saja.... “ ucapku tersenyum tak menyangka akan karya ku....
Tak lama semua yang kurencanakan diotakku selesai dengan kondisi Sari yang terikat bersama nampan yang menutupi punggungnya.....
“ Bawakan masakan mu letakan di punggung teman mu.... “ ucapku pada Yuli...
“ Ahh... Baik lah.... “ ucap Yuli kini mulai menyusun masakannya diatas nampan besi diatas punggung Sari....
Awalnya Yuli hanya memilih beberapa sayuran yang piring terlihat kecil dan ringan.... Mungkin dia kasihan melihat kondisi Sari sahabatnya.....
“ Kenapa hanya sedikit .... Tambah lagi.... “ ancaman pada Yuli
Yuli pun sangat ragu-ragu mengambil beberapa masakan terakhirnya . .. Selain ukuran mangkok yang lebih besar dan berat.... Juga masakan bertipe kuah yang masih sangat panas... Dengan media nampan besi yang terpasang di tubuh Sari jelas akan membuat panas nya kuah itu akan membakar kulit Sari...
“ Lakukan tunggu apalagi... Aku sudah lapar... Apa kau yang mau mengantikan teman mu.... “ ucapku memaksa Yuli mengambil masakannya yang belum dia letakan pada Sari yang mulai merintih keberatan.....
Dengan sungguh terpaksa Yuli pun meletakan beberapa masakannya di nampan Sari.... Membuat Sari agak bergoyang karena berat yang di pikul kini semakin terasa....
“ jangan sampai kau tumpahkan sayuran.... Sekarang ikut aku .... Kita kemeja makan.... “ lanjutku.... Sambil memasang rantai dileher Sari untuk bisa di tarik seperti membawa seekor hewan ternak....
Sari pun mulai merangkak berhati-hati.... Diikuti Yuli yang kini juga sudah kubebaskan dari rantai di kakinya.... Hanya rantai yang terhubung pada lehernya saja yang masih terpasang hingga sekarang aku bisa menarik Yuli dan Sari secara bersamaan.... Rumah yang luas membuat Sari harus merangkak cukup jauh..... Tak lama kemudian Sari pun merintih kesakitan...
“ Hentikan panas.... Panas.... “ jerit Sari yang kini merasakan panas dipunggungnya yang dihasilkan sayur panas Yuli....
“ Terus jalan .... Awas jika sampai tumpah”... Ucapku sambil menarik lebih keras rantai yang terhubung pada Sari.... Agar Sari bisa beranjak dari tempat nya..... Tapi rasa panas membuat Sari berjalan sangat lambat... Bahkan dia ingin membalikkan semua sayurku karena rasa panas mulai membakar kulit punggungnya.... Yuli yang menyadari rasa sakit yang dirasakan temannya segera mengambil sumber dan mengangkat dari nampan besi itu
“ Apa yang kau ingin kan... Menggantikan dia.... Aku sudah memuji masakan mu... Jangan merusak posisimu sendiri.... “ lanjutku
“ maafkan aku... tapi sayur ini memang baru masak dan masih sangat panas..... “ ucap Yuli
“ letakan atau kau yang akan mengantikan nya..... “ tegasku
Tak memiliki pilihan... Yuli kembali meletakan sayurnya kembali ke nampan yang ada di punggung Sari.... Sari pun merintih lagi namun kali ini dia merangkak dengan cepat hingga tiba di meja makan.... Tiba disana Yuli dengan cekatan mengambil benda yang menyiksa sahabatnya.... Dan menyusunnya dimeja makan.... Bahkan sebelum aku memberinya perintah....
“ Sari kau tidak apa-apa.... “ tanya Yuli.... Melihat aku sedang pergi meninggalkan keduanya....
“ Panas sekali... Ini saatnya untuk lari mbak....“ rintihnya
“ rumah ini semua sudah di kendalikan olehnya.... Bahkan Rudi pun sudah tewas.... “ ucap Yuli lemah.... Merasa putus asa dengan nasib yang dia alami... Tak ada jalan keluar yang mudah saat ini.... Bahkan ancaman Ku yang terakhir akan lebih menyakitkan jika kembali gagal....
“ semua ini salah ku mbak.... Aku yang telah membuat masalah ini.... “ lanjut Sari menyesal seandainya dia tak menyuruh dua penjaga untuk melecehkan Indah dan yang lain mungkin mereka tak akan bertemu dengan monster yang saat ini menghancurkan hidup mereka....
“ ini bukan kesalahan mu saja.... Aku juga salah..... “ lanjut Yuli yang sebenarnya tidak tahu kalau masalah utama yang menimpa mereka berasal dari Rencana bodoh Sari.... Bukan saat mereka mendatangi indah kemarin.....
“ Dimana WIKA.... Apa dia belum ditangkap juga.... “ tanya Sari
“ dia pun sudah ada di kurungan di kamar ibu mu.... “ lanjut Yuli
“ apa bagaimana bisa kalian semua ditangkap biadap itu.... “ lanjut Sari mengutuk sekeras-kerasnya apa yang ku lakukan....
“ Entahlah tiba-tiba aku dan wika sadar sudah berada di kamar Ibu mu.... “ lanjut Yuli meneteskan air mata... Dia ingin kembali bersama suami dan anaknya.....
Keduanya pun berpeluk... Namun belum lama saling menenangkan satu sama lain...aku tiba sudah membawa Devita dan sangkar berisi Wika.... Keduanya pun segera terdiam...
“ Ya ampun Sari.... “ jerit Devita melihat keponakannya terikat bersama nampan di belakang punggung....
“ Duduk lah disana.... “ Perintahku pada Devita yang kini di kedua kakinya terdapat rantai yang terhubung.... Dengan kondisi ini tak mungkin buat Devita berlari....
Selanjutnya ku letakan kandang tepat disamping Yuli dan Sari... Ketiga saling bertatap tanpa berkata-kata... Namun suasana sedih dapat dirasakan dari sorot mata ketiganya ...
“ Yuli cepat duduk disini.... “ teriakku... Membuat Yuli langsung duduk.... Namun ketika Sari juga ingin berdiri dan mengambil kursinya di meja makan....
“ hei... Apa yang kau lakukan..... Siapa yang menyuruhmu untuk duduk di meja... Tetap merangkak.... “ lanjutku.... Sontak membuat Devita, Yuli bahkan Sari terkejut.... Sari pun kembali dengan kondisinya.....
Aku mengambil beberapa makanan dalam satu mangkok dan mencampur semua sayur di sana.... Dan mengambil mangkok kedua berisi air putih.... Lalu aku membawa mendekati kandang Wika.... Satu-satunya mangsaku yang belum merasakan keperkasaan kontolku.... Kuletakan mangkok di sisi Kandang.... Lalu ku pukul keras kandang membuat semua wanita ketakutan ... Kemudian aku membuka gembok yang mengunci kandang dan menarik paksa Wika keluar dari kandang...
“ makanlah....dengan mulut mu....” perintahku....membuat Wika terkejut karena disamakan seperti Hewan... Namun rasa lapar dan haus membuat dia melupakan semua harga dirinya.... Kini dia mulai memakan makanan dengan mulutnya.... Ketiga wanita ku yang lain hanya bisa pasrah melihat kondisi Wika....
“ bagus... Kau pintar sekali.... “ lanjutku mengelus rambut Wika....
“ Dan kau.... Gunakan mulut mu untuk memuaskan ku.... “ lanjutku pada Sari...
Dengan berat hati kembali Sari harus menikmati kegagahan kontolku... Sambil aku makan di temani dua wanita lain.... Yang makan tampak ragu-ragu.... Karena melihat kedua saudara dan sahabatnya dengan kondisi memperihatinkan....
Sari dengan cekatan membuat kontolku kembali terangsang dan membesar.... Berbeda dengan oral yang pertama... Oral kali ini terlihat Sari melakukan dengan sungguh-sungguh sehingga selain menikmati makanan nikmat Yuli aku juga menikmati servis nikmat dari sang pemilik rumah.... Namun ada hal lain yang menarik... Keadaan Wika yang memperlihatkan bulatan kedua pantatnya juga membuatku tak sabar merasakan kenikmatan lain.....
Wika memakan makanan yang ku sediakan langsung dengan mulutnya.... Meskipun hal ini tabu buatnya... Tapi tetap dia melakukannya karena perutnya yang memang belum terisi sejak pagi ... Dia memakan dengan lahap langsung dengan mulutnya membuat wajahnya yang cantik kini berantakan sisa-sisa makanan ..... Aku aku benar-benar menikmati setiap gerakan Wika.... Membuat kontolku kembali ke puncak keperkasanya bukan karena oral Sari.... Karena bentuk tubuh wika... Membuatku kembali merasa haus seks.... Kini justru Sari yang kelonjotan melihat kontolku kian mengeras membuat dia beberapa kali nyaris tersedak kontolku....
Kupercepat makan ku.... Kulihat juga kedua budakku yang lain juga sudah selesai mengisi perutnya.....
“ Sari makan lah dulu... “ ucapku menghentikan oral nikmat dari wanita yang sungguh cantik ini....
Kini aku berjalan mendekati Wika yang langsung menatapku dengan wajah ketakutan... Dia tahu dari sorot mataku.... Akan terjadi hal mengerikan yang akan segera terjadi.... Namun langkah ku terhenti ketika sesosok wanita sudah berdiri di hadapan kami.... Dia terkejut melihat sesuatu yang terlihat olehnya....
“ apa yang terjadi disini.... “ ucap Difara terkejut melihat kondisi kakaknya yang tanpa pakaian dan dalam kondisi yang memperihatinkan kemudian dia melihat kondisi Bibinya, Wika serta Yuli yang juga dalam kondisi mengerikan....
“ Difara lari.... “ jerit Sari melihat adiknya yang sedang menenteng buku akademik nya...
Difara yang mendengar jeritan dari kakaknya pun segera berlari... Namun aku dengan cepat menarik rambut sari dengan keras... Untuk mengancam Difara agar tidak melarikan diri.... Tetapi gigitan keras Yuli membuatku tak bisa mengancam Difara yang terus berlari menuju pintu keluar..... Aku segera memberikan pukulan keras ke perut Yuli hingga dia langsung tergeletak di lantai..... Tetapi dua tawanan ku juga ikut menyerangku dengan centong yang digunakan untuk mengambil sayur Sari menyerangku.... Kemudian serangan Dari Devita menghantam tepat di kepalaku.... Hingga aku harus terjatuh....
“ Semuanya lari.... “ jerit Yuli menyuruh Semuanya lari.... Membuat Devita dan Yuli segera berlari menuju pintu.... Aku tak sempat menghalangi keduanya... Belum lagi Difara yang entah sudah dimana....
Hanya Sari dan Wika yang tetap di tepatnya.... Kondisi lemah Sari tak memungkinkannya berlari... Sedangkan wika... Yang lehernya masih tersambung dengan rantai yang merekat di kandangnya pun membuat dia tak mampu pergi.... Jantung ku berdebar... Banyak hal yang mungkin saja akan terjadi sesaat lagi.... Yang kupikirkan saat ini bukanlah keadaan ku... Namun kondisi Indah yang sedang hamil, Mira dan Lia.... Benar seperti yang ku duga suara gemuruh orang ada di depan pintu.... Aku melihat wajah Cantik Wika dan Sari sekali lagi.... Sebelum mengambil langkah seribu.... Banyak orang langsung masuk ke dalam rumah.... Aku benar-benar kesal dan ceroboh hari ini... Melalui lantai atas aku langsung melompat ke pagar Luar kediaman Sari...
Tembok yang tinggi benar-benar berefek pada kedua kaki ku yang baru saja jadi tumpuan.... Namun tak ada waktu buatku untuk beristirahat... Semua orang dikampung ini mulai mengejarku.... Aku dengan cepat berlari menuju perumahan yang hancur.... Dengan langkah seribu yang ku miliki aku melesat meninggalkan warga yang mengejarku.... Dalam pelarian ku aku beberapa kali menghubungi Mira agar dia segera membawa Indah dan Lia pergi secepatnya.... Tapi tak juga mendapat balasan dari Mira.... Yang aku sadar kalau ketiganya kini sedang terkapar tak berdaya....
Masih ada suara warga yang mengejarku.... Dan suara yang paling ku takuti pun terdengar meraung-raung..... Sport jantung ku semakin membuatku berlari cepat tanpa tahu arah yang ku tuju..... Kaki ku terasa sangat ringan hari ini.... Membuatku sudah tiba di ujung kawasan perumahan yang padat.... Kini hanya ada genangan Rawa yang penuh ditumbuhi eceng gondok... Kulihat juga warga bersama beberapa orang berseragam ada di belakang ku.... Merasa tak punya pilihan aku menarik nafas panjang dan menceburkan diri ke Rawa tersebut....
Seluruh warga yang mengejarku sudah tiba di tepi Rawa.... Mereka mengunakan bambu panjang mulai menyingkirkan Eceng Gondok untuk melihat tempat persembunyian ku.... Para pria berseragam pun mulai melihat beriak air.... Yang bisa menentukan tempat persembunyian ku..... Tapi ketakutan dan pengalaman ku membuatku mampu berenang cukup jauh dari lokasi pandang mereka.... Aku bergerak dengan cepat diair yang keruh itu.... Sesekali kepala muncul di antara tumpukan eceng gondok....
Awalnya ku kira mereka sudah menyerah mengejarku.... Namun suara speedboat membelah ratusan eceng gondok... Membuatku mengambil nafas panjang dan menyelam lebih dalam.... Kemampuan ku memang bisa kuandal dalam keadaan selamat ini... Aku berhasil keluar dari jangkauan pencarian mereka.... Kulihat polisi pun sudah kembali menepi... Dan warga yang beringas pun berangsur-angsur meninggalkan tepi rawa....
Namun itu bukan berarti keadaan ku sudah aman.... Aku terus bergerak mengendap mencari tepi terjauh dari lokasi.... Mencoba mencari opsi lain.... Sudah hampir satu jam aku berada di rawa... Menyelinap dan bernafas lalu menyelam kembali.... Keadaan ini membuat para pencarian pun menganggap aku sudah kabur dari lokasi.... Sehingga mereka menghentikan pencarian mereka.... Setelah memperhatikan situasi dan kondisi... Aku mulai berani menepi.... Di daerah yang tertutup pepohonan pisang....
Aku bergerak cepat menyelinap mencari tempat yang aman.... Aku segera berlari menuju daerah yang jauh dari pemukiman.... Hingga tiba di salah satu perkebunan teh yang cukup luas yang ku yakini ada di utara kota tempat ku tinggal... Di sana aku mengeringkan pakaian ku... Dan mencoba mengaktifkan handphone yang juga rusak karena terendam air...
Aku juga menumpang salah satu mobil pickup yang membawa sembako.... Dengan memberikannya beberapa uang aku bisa ikut dengan nya.... Hingga berjam-jam aku menumpang di mobil yang terus menjauh dari kota.... Dan berhenti di salah satu pasar desa.... Aku berterima kasih dengan pria yang mau mempersilahkan diriku.... Aku bergegas mencari tempat yang bisa memperbaiki handphone ku.... Namun apa daya... Ini hanya pasar sederhana di kaki bukit.... Tak ada konter atau tempat perbaikan handphone....
Kini aku mencari opsi lain.... Aku terus berjalan hingga tiba di sebuah terminal.... Keadaan ku yang sudah kembali biasa setelah basah kuyup pun membuat aku terlihat seperti pria normal yang dengan mencari Angkutan... Aku mulai memperhatikan satu-persatu tujuan bus... Siapa tahu bisa ketempat. Salah satu tujuan wanitaku.... Tapi untuk saat ini aku harus menjauh dari kota....
Tapi aku dikejutkan dengan empat pria berwajah serem mendekatiku.... Menyeretku ke salah satu bangunan kosong... Mereka mengancam untuk meminta semua uangku.... Namun bukannya takut.... Aku yang sudah kehilangan banyak hal.... Serta rasa kesal yang masih membuat darah ku mendidih.... Membuatku melihat kesempatan... Mengambil bilah besi bekas pembangunan di sisi gedung dan menghantam keempat pria itu hingga mereka tersungkur.... Tak sampai disitu aku pun segera memukul berulang kali ke bagian badan dan kaki hingga keempat nya bersimbah darah dan tak sadarkan diri.....
Aku bergegas mengambil handphone kecil di salah satu kantung milik preman yang kuhantam kepalanya.... Aku juga membawa bilah besi agar tak menjadi barang bukti.... Aku mengubur bilah itu tak jauh dari situ... Aku pun berlari menuju salah satu gedung tak terpakai di terminal ini.... Lalu mengganti kartu di handphone kecil dengan kartu milikku.... Agar aku bisa menghubungi Lia atau siapapun... Meskipun ini berisiko karena mungkin mereka sudah diamankan oleh polisi.... Tapi aku nekat karena aku tak ingin kehilangan anakku yang kini ada di kandungan Indah....
Awalnya handphone berdering cukup lama.... Sampai akhirnya Lia mengangkat telpon setelah aku coba menelpon Indah dan Mira yang tak ada jawaban....
“ Alex.... Kau dimana.... “ ucap Bu Lia langsung menanyakan keberadaanku....
“ aku ada di suatu tempat.... “ ujarku tak akan menyebutkan lokasinya... Mungkin Tia sudah bersama. Polisi yang siap menangkapku...
“ Syukurlah.... Kau selamat.... Apa kau terluka.... Aku, Mira dan Lia baik-baik saja.... Jantungku hampir saja berhenti ketika mendengar suara rusuh dari rumah Sari.... Dan Handphone mu juga tak aktif.... “ ucap Indah menyambar percakapan ku dengan Tia
“ Kalian dimana.... “ lanjutku bertanya....
“ Kami langsung pergi dari rumah ketika kami dengar terjadi sesuatu hal dari rumah Sari.... “ ucap Indah kembali
“ kalau begitu pergi sejauh mungkin... Agar mereka tak mengetahui keberadaan kalian.... Aku juga akan segera menyusul.... “ lanjutku
“ kami rencana akan pergi ke kota kelahiran Mira.... “ ucap Indah
“ Lalu mengapa handphone mu dan Mira tak aktif.... “ lanjutku
“ handphone kami drop... Kami juga membawa wanita tua digudang.... “ lanjut Indah
“ Bagus kalau begitu.... Pergilah duluan aku akan mencari kendaraan untuk menyusul kalian.... “ lanjutku merasa lega dengan informasi yang di berikan Indah....
Aku mengakhiri telpon.... Kini aku sangat lega... Dari lokasi ku aku bisa melihat keempat preman yang ku pukul sudah di selamatkan oleh teman-temannya dan nampaknya tak ada yang terluka serius setelah hantaman keras ku.... Hanya mungkin mereka kehilangan kakinya saja.
Kini aku harus segera mencari kendaraan untuk bisa pergi dari sini dan menuju tempat Indah berada..... Tapi sebelum itu aku kembali teringat dengan uang dan perhiasan ku yang ada di dirumah yang ditinggali oleh Indah..... Jika polisi sampai mengeledah rumah itu... Maka cepat atau lambat Aku, Indah dan yang lainnya pasti tertangkap.... Jadi aku harus segera kesana.... Namun fokusku segera teralihkan setelah breaking news di TV di ruang tunggu terminal Kecil ini sedang memberitakan penyekapan serta perampokan di keluarga Sari.... Dan di berita itu pula polisi sudah berhasil menangkap pelaku membuatku sedikit terkejut dengan apa yang ku dengar....
Pria yang ditutupi oleh penutup wajah itu tak bisa ku kenali... Namun yang aneh pria itu mengakui semua hal yang ku lakukan pada Sari dan keluarganya.... Aku benar-benar bingung dengan ini... Kembali pertanyaan aneh muncul di otakku.... Siapa yang sudah melakukan manipulasi ini.... Dan mengapa pria itu mengakui semua adegan yang seharusnya hanya aku yang tahu.....
Bahkan dari keluarga Sari, Yuli pun mengakui kalau pria yang ditangkap itu merupakan pria yang sudah menyekap serta membunuh ibu dan Suami dari Devita.... Sampai berita itu habis... Aku masih tak percaya.... Dan aku harus segera memastikan apa yang terjadi.... Aku segera bergegas keluar dari ruangan itu mencari kendaraan untuk kembali ke kota....
Keberuntungan sedang menaungiku saat itu.... Setelah mendapatkan banyak masalah kini aku kembali mendapatkan voucher keberuntungan ku.... Aku melihat wanita yang ku kenal sedang mengantar orang tuanya untuk naik ke salah satu bus.... Dia mengendari motor besar keluaran terbaru..... Aku segera memperhatikan wanita itu dari jauh.... Sampai mobil Bus itu melaju meninggalkan Terminal.... Dengan cepat aku mendekati wanita yang akan segera menyalakan motornya....
“ Hai perawat cantik.... “ ucapku menyapanya sambil memegang salah satu stang motornya....
Wanita itu terkejut melihatku.... Apalagi aku berusaha mengintimidasi dengan mengerakan handphone yang kini sebenarnya dalam keadaan rusak.... Jelas membuat wanita itu langsung pucat pasi ..... Jelas dia mengetahu maksud ku terus mengoyangkan handphone ku... . . Karena didalam handphone itu jelas ada adegan yang paling memalukan buat Wanita ini....
“ kau masih mengenalku perawat Anita.... “ lanjutku tersenyum penuh kemenangan karena korban kini sudah tak berkutik di hadapan ku
“ apa yang kau lakukan disini... “ balas Anita ragu-ragu
“ bukan kah ini sebuah takdir.... Karena kita bisa berjumpa kembali dengan keadaan tak terduga seperti saat ini.... Aku menunggu mu.... Berharap kau akan menghubungiku.... “ lanjutku
“aku ada urusan yang cukup mendesak.... “ lanjutnya
“ Kau tak merindukan ku.... Atau merindukan bagian terbaikku.... “ ucapku membelai punggung....
“ tidak.... Aku akan menikah beberapa bulan kedepan.... “ pungkasnya sambil menunjukkan cincin berwarna kuning melingkar di jari manisnya....
“ kau yakin.... “ lanjutku memegang tangannya.....
“ Tidak.... Aku tak bisa melakukan semua ini.... Ku mohon jangan lakukan hal buruk itu lagi.... “ lanjutnya akhirnya berani menatapku.... Dan saat itu pula kejadian lampau yang coba di lupakan oleh Anita pun kembali tergambar dengan sangat jelas.... Membuat tanpa sadar mulutnya mendesah... Mengingat kenikmatan yang tak terlupakan saat itu....
“kau masih mengingatnya. .. Dimana ketika kau berulangkali menumpahkan kenikmatan mu.... “ bisikku mendekati telinganya yang tertutup helm imut berwarna pink....
Seketika itu pula gejolak dalam diri Anita mengebu.... Bagian intimnya berkedut... entah apa yang terjadi pada dirinya semakin dia berusaha untuk melupakan kenangan itu justru kenangan itu semakin jelas tergambar... Tubuhnya seketika memanas tanpa sebab.... Padahal sang surya masih di tertutup awan tebal... Dan udara semilir seharusnya tak mengubah suhu tubuhnya sebesar ini....
“ maukah kau merasakannya sekali lagi saja.... “ godaku sambil berbisik di telinganya.... Nafas Anita langsung kembang kempis tak karuan.... Tangannya berkeringat bahkan gengaman tanganku tak mampu disingkirkan oleh dirinya.... Tubuhnya seperti mematung dan terhipnotis oleh mimpi dan kenangan yang nampak mengubah sikap nya yang awalnya ingin segera pergi dari sana....
“ Baiklah jika kau tak menginginkan nya..... Padahal aku ingin memberikan hadiah padamu karena kau sebentar lagi akan menikah.... “ lanjutku melepaskan tangan nya dan bersiap pergi....
Namun belum lah aku menjauh darinya suara lembut Anita membuatku tersenyum....
“ Sekali lagi saja.... Aku ingin merasakan hal itu..... Aku ingin merasakan nya lagi.... “ ucap Anita dengan sadar mengucapkan keinginannya....
“ Tentu aku akan membuat permainan ini tak akan bisa terlupakan olehmu.... “ lanjutku
“ ya.... “ ucapnya singkat...
“ lalu dimana kita bisa melakukannya.... “lanjutku
“ aku ada acara untuk melakukan posyandu di desa tetangga... Apa kau bisa menunggu hingga aku selesai menunaikan tugasku.... “ ucap Anita meskipun dia tahu rencana selanjutnya setelah dia bekerja adalah pergi bersama tunangannya menuju tempat pembuatan pakaian pernikahan mereka.... Tapi Anita seakan telah terhipnotis oleh ku dan kenangan masa lalu yang kuperkosa saat dirumah sakit beberapa waktu yang lalu.....
“ Lakukan pekerjaan mu terlebih dahulu..... Aku bisa menanti.... “ lanjutku
Akhirnya kami berdua pergi bergoncengan ketempat Anita akan menunaikan tugas nya.... Daerah itu cukup terpencil namun akses jalannya cukup rapih dan Baik.... Rumah-rumah disini pun sudah semi modern..... Tiba di lokasi aku bisa melihat banyak warga sudah berkumpul... Bahkan menurutku cukup ramai yang mungkin bisa menghabiskan banyak waktu.... Dengan mengunakan motor milik Anita aku mulai berkeliling hingga akhirnya aku menemukan tempat yang ku cari.... Tempat servis Handphone..... Namun sayang setelah dia mencoba memperbaiki... Dia kekurangan Suku cadang.... Dia menyuruh untuk pergi membeli beberapa suku cadang untuk handphone ku.....
Dengan petunjuk pemilik Handphone... Aku bergegas menuju tempat yang ternyata menempuh jarak yang cukup jauh .... Namun aku merasa lega karena semua sparepart nya ku butuhkan bisa ku temukan semua..... Aku bergegas kembali ke tempat semula.... Tak lama setelah dia mengotakatik handphone.... Handphone bisa kembali menyala.... Meskipun baterai Handphone jadi tidak bertahan lama karena sudah terendam cukup lama dia air..... Tapi semua peralatan dan mekanisme nya tetap bisa berjalan seperti semula yang pasti adalah semua galeri baik Foto dan Video aksiku semuanya bisa di selamatkan.... Aku hanya perlu memindahkan semua data penting itu ke Handphone baru....
Aku membayar lebih pemilik servis handphone.... Membuat dia tampak bahagia... Aku hanya perlu membeli Handphone baru dan memindahkan semua datanya..... Aku harus kembali ke kota untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.... Dan sekaligus mengecek keadaan dari kedua musuhku.... Tapi sebelum semuanya Aku kembali ketempat dimana Anita... Ternyata kesibukan dari wanita ini belum juga selesai... Dia memberi tanda memohon maaf karena antrian pasien masih cukup ramai.... Kuputuskan untuk beristirahat di di perkarangan rumah yang dijadikan tempat Posyandu...
Tak terasa akhirnya aku terlelap di teras itu.... Tubuhku benar-benar kurang istirahat pun akhir bisa menikmati tidur dengan benar-benar sangat lelap.... Aku terbangun ketika sebuah sentuhan lembut dari Anita membangunkan ku.....
“ Sangat lama ya..... “ lanjut Anita
“ tidak apa.... Aku bersyukur bisa terlelap.... Sekarang tenaga dan energi ku telah kembali.... “ jawabku dengan senyuman
“ Yuk.... Pekerjaan ku sudah selesai.... “ lanjut Anita
“ oke.... Kita mau kemana.... “ tanyaku
“ Ke kosanku saja.... Kebetulan wanita yang kos bersama ku sedang dinas Malam.... “ lanjutnya
Selanjutnya ku pacu motor dengan mengikuti arahan dari Anita... Diawal kami bergoncengan Anita menjaga jaraknya namun kini sedikit berbeda.... Tubuh nya yang molek kini menempel di punggungku.... Beberapa kali aku merasakan telponnya berdering.... Namun dia mencoba mengabaikannya.....
Kami tiba di sebuah rumah kos... Yang minimalis namun berarsitektur modern..... Anita menyuruhku untuk langsung memasukan motornya melalui pintu samping sedangkan dia langsung masuk melalui pintu utama.....
“ Aku mau mandi dulu...badan ku lengket.... “ ujar Anita
“ Oh silahkan.... Aku juga ingin mandi.... “ lanjutku....
“ Kalau begitu kau bisa mandi di kamar mandi belakang.... “ ucap Anita langsung menuju kamarnya....
Aku pun membiarkan Anita mandi terlebih dahulu.... Namun sebelum aku menuju kamar mandi yang ada di dekat dapur.... Aku usil dengan masuk ke kamar teman kos Anita.... Ketika tuas pintu ku tarik ternyata pintu tak terkunci membuatku langsung bisa masuk ke kamar milik teman kos Anita... Suara harum langsung memenuhi hidung ku.....
Tujuan ku langsung menuju keranjang pakaian kotor dari teman Anita yang belum ku ketahui namanya.... Aku bisa menghirup bau badan pemilik kamar ini dari pakaian kotornya..... Melihat dari ukuran pakaian yang ada di keranjang aku tahu kalau wanita ini tak semontok Anita namun memiliki tubuh tinggi.... Serta ukuran payudara yang standar... Aku melihat beberapa foto cantik dari teman Anita.... Hingga aku menemukan nametag bertuliskan Rena.... Nama yang indah menurutku....
Aku ingin melakukan eksplorasi lebih lama dikamar ini.... Namun aku takut kalau Anita akan menangkapku seperti ini.... Jadi kutinggalkan menuju kamar mandi belakang.... Dan didalam aku kembali digoda oleh varian berbagai jenis yang sengaja di jemur di dalam sini..... Membuatku langsung bernafsu..... Keadaan ini membuatku tak tahan untuk memijat lembut kontolku yang kini mulai beraksi.....
Namun dapat ku kendalikan karena sebentar lagi aku bisa kembali menikmati Anita..... Aku ingat waktu itu... Anita tak henti mengerang.... Kenikmatan akan lubang perawan waktu itu kian membuatkuhorny..... Membuatku percepat bersih-bersihkan tubuhku... Apalagi ketika aku mendengar suara shower terbuka di kamar mandi sebelah yang mengindikasikan sebentar lagi Anita akan selesai.....
Benar saja sesaat aku keluar dari kamar mandi.... Aku sudah melihat wanita dengan riasan tipis namun memancarkan inner beauty yang menggoda.... Aku sengaja tak menggunakan pakaian ku lagi hanya celana pendek yang ku kenakan .... Dia tersenyum menggoda sambil berjalan menuju kamarnya.... Dia hanya menggunakan pakaian tidur seksi yang tidak dikancing di bagian atas memperlihatkan dua payudara berayun-ayun lembut dari balik pakaiannya....
“ sudah siap... “ tanyaku memeluknya dari belakang....
“ Tubuh ini kini milikmu.... “ ucap lembut Anita sambil mengusap tanganku yang sedang memeluknya....
Kini ku cumbu mesra tengkuk lehernya yang begitu putih.... Rambut yang sengaja di sanggul ke atas membuatku bisa dengan bebas menikmati lehernya... Erangan lembut mulai keluar dari mulut Anita.... Lehernya mengeliat menikmati setiap aksi dari mulutku.....
“ ahhhh... Alex...... “ erang lembut Anita si Perawatan bohay yang kini mengeliat.....
Anita berbalik menghadap tubuhku.... Kemudian dia langsung melumat bibirku tanpa aba-aba..... Tangan bergerak liar kearah selangkangan ku langsung mencari senjata pamungkas ku.... Dan tangan lainnya menyentuh bagian-bagian dari sensitif sensualitas ku.....
“ hhummmmppphhh... Mmmuuuuummmchchhh.... “ bibir kami beradu mesra.... Kian panas dan menggoda....aku pun tak ingin Anita begitu dominan.... Kini kedua tangan ku pun mulai meremas gunung kenyal milik Anita.... Membuat Anita berhenti sementara.... Kini dia yang merasakan gelora sensualitas naik.... Bahkan tangan nya yang berhenti membuay kontolku ....
Tak tahan kenikmatan dari remasan dari kedua payudara.... Anita pun terduduk di ujung tempat tidur nya..... Sambil kepala menghadap keatas.... Karena kini bukan kedua tangan ku lagi yang menikmati kedua payudara Gempal nya.... Namun mulutku mulai menjarah kenikmatan atas kedua payudara.... Anita mengerang lebih keras ketika bibirku memainkan pentil payudara Anita yang kini mengeras....
“ aaahhh.... Aleee..... Xx.... Nikmat...... Uuukkkhhhh..... “ lanjut Anita mengejang beberapa saat.....
Kini sapuan lembut lidahku mengusap bagian yang memisahkan kedua payudara Anita... Membuat tubuh Anita bergidik hebat..... Mulutnya mulai tak terkontrol..... Disisi lain... Handphone Anita terus bergetar tanpa Henti.... Meskipun tak lagi mengeluarkan suara... Namun getaran handphone sedikit menganggu permainan kami....
“ handphone terus bergetar. . . “ ucapku menghentikan aksiku....
Segera Anita merespon keluhan ku dan mengambil handphonenya.... Kini dia segera mematikan handphone.... Dia tak ingin kenikmatan dan horny yang sudah terbangun hilang.... Momen yang sudah lama Anita impian dan menjadi kembang tidur serta martubrasi nya selama ini .... Kini menjadi kenyataan tubuhnya kini dikuasai hasrat tersembunyi dalam dirinya.... Dia menjadi amat liar....
“ abaikan itu.... Malam ini aku milikmu.... “ ucap Anita kini mendorongku.... Tubuhnya yang lebih besar dariku.... Membuat aku agak terdorong ke belakang.... Kedua tangannya menggenggam kontolku yang masih ada di dalam sangkarnya....
“ kau benar-benar perawat binal.... “ lanjut ku ketika kini dia menarik celana ku untuk turun.... Hingga memperlihatkan kontolku yang masih dalam ukuran normal.... Tanpa basa-basi Anita langsung memasukan mulutnya ke kontuolku... Anita yang kian horny pun mulai mengulum kontolku.... Bak pemain seks yang profesional Anita terus mengulum kontolku...
Anita begitu liar.... Seperti pemain profesional dia mampu membuat aksi yang menyentuh titik-titik sensitif... Tak butuh waktu lama kini kontolku sudah di performa terbaiknya....mengeras tegang dan sangat keras...Anita mulai kesulitan untuk mengendalikan kulumnya... Bahkan dia sempat tersedak ketika seketika kontolku mengeliat di dinding dalam mulutnya.....
“ uuhhuuukk... Uhhhuuukkk.... “ batuknya.... Tapi tak berhenti disitu kini lidah Anita yang mulai mengusap lembut batang kontolku hingga dua telurku pun tak luput dari aksinya.....
Aksi yang hebat dari Anita... Tubuhnya berkeringat.... Dengan erangan demi erangan kian intens... Anita kini membuka pakaiannya... Tak lama kemudian kontolku mengeliat dan memuntahkan sperma dengan jumlah besar ke mulut Anita yang sedang mengisap kontolku.... Alih-alih marah Anita justru terlihat bahagia.... Wajahnya yang cantik kini penuh dengan cairan kentalku....
*crooottt.. Crooooot...
Tumpah sudah sperma ku wajah dan mulut Anita.... Membuat Anita sedikit berantakan....
“ ahhh Alex... Nikmat.... “ ucapnya... Anita berpikir kalau dia bisa beristirahat.... Karena aku sudah menumpahkan spermanya.... Namun dia tak tahu kalau ada kekuatan aneh dalam diriku yang bisa segera meregenerasi semuanya.... Tanpa perlu beristirahat....
Anita yang tersenyum dengan wajah horny sambil terus menggoda ku..... Dia seakan menggoda karena berhasil membuatku menumpahkan sperma ku dengan cepat. . . Ketika Anita ingin pergi mengambil minum setelah menelan cukup banyak sperma ku.... Tapi tanganku segera menghentikan langkahnya....
“ mau pergi begitu saja... Kita belum selesai.... “ ucapku tersenyum membuat Anita terkejut dan Shock.... Aku segera menariknya hingga dia sedikit terlempar ke kasurnya.... Kemudian dengan Ganas dan penuh nafsu aku naik keatas tubuhnya....
Kemudian kontolku yang tadi baru saja mengeluarkan amunisinya kini sudah kembali dalam posisi terbaiknya.... Hal ini pun langsung dirasakan oleh Anita... Karena kontolku mulai mengesek bagian intimnya..... Bibir Vaginanya menjadi hal pertama yang ku gesek sebelum masuk kelubang kehangat milik Perawat montok ini.....
“ Alex.... Kumohon pelan-pelan.... “ ucap Anita kembali Flashback diwaktu aku pertama kali memperkosanya.....
“ ini tak akan sesakit waktu itu.... “ ucapku tersenyum dan mempersiapkan timing yang tepat untuk bisa membuat Anita mencapai klimaks tak terlupakannya.... Meskipun didalam hatinya dia begitu takjub bagaimana bisa aku kembali horny setelah menumpahkan begitu banyak cairan sperma...
Tubuh Anita yang bugil itu mulai berkeringat lebih banyak dari sebelumnya...bibirnya mulai bergetar ketika aku mulai menanamkan kontolku... Keluhan panjang keluar dari mulutnya dengan suara desahan manja yang begitu menggoda kejantanan ku.....
Kini senjataku penuh tertancap pada lubang sempit yang terus mengerut seakan memeras keperkasaan kontolku.... Tubuh Anita mulai ikut terhentak ketika aku mulai melakukan penetrasi awalku.... Ku pegang pinggul padatnya dan seiring waktu berpindah hingga sejajar dengan tumpukan daging lembut di dadanya.... Yang menandakan semakin cepat dan intensnya penetrasiku yang kian membuat Anita kejang tak henti.....
Mulutnya meracau tak jelas... Tangannya pun kini hanya pasrah tak lagi berpegangan dengan tubuhku seperti diawal pergelutan nikmat kami..... Namun ditengah kenikmatan itu aku segera menghentikan penetrasiku.... Membuat Anita yang sudah sangat horny kesal....
“ Kenapa berhenti.... “ keluhnya
“ Kita lakukan hal yang berbeda.... “ lanjutku kini mengubah posisi penetrasiku.... Dengan membawa Anita yang bugil keluar dari kamarnya.....
“ Alex apa yang kau lakukan.... “ ucap Anita yang dalam kondisi horny harus mengikuti ku keluar dari kamarnya.... Kini aku membawa Anita untuk bersandar di meja makan miliknya.... Dengan posisi membelakangiku kini aku mulai kembali menanamkan kontolku dalam lubang kehangatannya..... Anita yang belum sempat berkomentar kembali merasakan geliat hebat dan gesekan nikmat dari ku.... Tubuhnya yang menempel pada Meja makan membuat meja tersebut bergerat hebat.....
Sensasi aneh dirasakan oleh Anita.... Dia merasakan berkali-kali lipat kenikmatan.... Yang membuat dia kembali mencapai klimaks hebatnya kembali.... Hingga cucuran martubrasi kini mulai bertaburan baik di kaki meja hingga lantai dapur.....
“ Alex ..... Aleeeexxxx..... Aahhhhmmm.... Ahhhhh.. “ erang Anita kian keras....
Tapi ni belum akhir dari aksiku bercocok tanam dengan Anita.... Kini ku gendong Anita untuk terlentang diatas meja makan... Kemudian menarik bagian intim hingga berada di tepi meja.... Dan sekali lagi aku yang belum juga mencapai klimaks ku mengesek serabi kenikmatan milik Anita.....
Sebelum akhirnya semua kenikmatan luar biasa itu diakhiri dengan penuhnya vagina Anita oleh sperma ku...hingga meluap dan menetes ke permukaan meja.... Anita menarik nafas panjang setelah hampir di beberapa menit terakhir nafas terengah-engah.....
“ ini hadiah untuk calon mempelai wanita yang cantik . . “ Bisikku
Anita dengan samar-samar mendengar apa yang ku bicarakan.... Karena dia berada diambang kesadaran nya.... Sebelum akhirnya dia benar-benar tak sadarkan diri diatas meja makannya..... Aku benar-benar merasa puas dengan apa yang kudapatkan dari tubuh Anita.... Namun tak bisa menghentikan kegelisahan di alam bawah sadarku.... Ku putus untuk pergi sebentar mencari udara segar... Sekaligus membiarkan Anita yang terlelap.... Aku hanya memberikan handuk untuk menutupi tubuh nya yang Bugil.....
Disisi lain handphone Anita yang berada diatas meja riasnya terus bergetar tanpa henti.... Anita melupakan janjinya... Janji yang dibuatnya bersama pasang nya... Karena hari ini seharusnya Anita memilih gaun pengantin yang akan dia gunakan dihari paling membahagiakan nya..... Namun pertemuan dengan ku merusak segalanya.... Kini Anita tergeletak lemas di atas meja makannya dengan kondisi yang begitu memperihatinkan.... Karena bagian bawahnya terus mengeluarkan semburan lendir putih.... Dan aroma pekat dari lendir itu seakan memenuhi ruangan kosan yang berukuran mini.... Selain itu bekas merah di payudara dan lehernya tanda yang tak mungkin hilang dalam waktu yang singkat....
Hampir empat jam dan waktu malam tiba.... Anita baru tersadar dari kondisi terlemahnya.... Dia terkejut dengan kondisi kosan yang sepi dan gelap.... Berlahan dia bangun untuk mengaktifkan saklar lampu .... Dia segera mencari keberadaan ku setelah memperbaiki handuk untuk menutupi tubuhnya....namun dia tak menemukan diriku.... Dia bergegas pergi kembali ke kamar mandi.... Untuk membasuh tubuhnya..... Dan mengembalikan sedikit energinya....
Dia sana dia menangis sejadi-jadinya.... Perasaan kian bercampur aduk setelah melihat begitu banyak panggilan tak terjawab di handphone.... Belum lagi begitu banyak pesan singkat yang masuk kehandphone nya.... Kian membuat dia terduduk di sudut kamar sambil menangis.... Dia mulai mengingat janjinya.... Dia sadar telah melakukan hal yang begitu buruk dan tak termaafkan.... Dia menyadari tubuhnya benar-benar sudah sangat kotor dan Hina..... Dia mengambil sebuah foto kecil yang terbingkai rapih memeluk erat lalu menangis sejadi-jadinya.... Membuat matanya kian bengkak.... Berjam-jam dia habiskan untuk meratapi semuanya..... Hingga sebuah ketukan pintu membuat dia tersadar dan mulai menghapus tangisannya.... Namun tak mampu menghapus jejaknya....
Dia segera memakai pakaian baru dari lemarinya... Berdandan untuk menutupi jejak tangisannya..... Dan segera berlari ke pintu depan untuk menyambut pria yang sejak tadi terus mengetuk pintu.... Dia langsung memelukku ketika tahu kedatangan ku....
“ kenapa lama sekali.... “ ujarku sambil membawa beberapa makan yang sudah terbungkus rapih....
“ Kau dari mana saja.... Ku kira kau pergi begitu saja. . . “ lanjut Anita
“ Aku hanya berkeliling dan mencari makanan untuk kita.... lalu kenapa kalau aku pergi begitu saja.... “ lanjutku
“ oohhhh itu.... Itu karena aku bukan lah wanita penghibur yang setelah kau gunakan kau bisa pergi begitu saja..... “ lanjut Anita
“ lalu apa yang kau inginkan.... “ ucapku mendekati Anita... Membuat Anita kian gugup.... Jantungnya berdebar hebat.... Nafasnya seakan berhenti sesaat.... Membuatnya mematung spontan....
“ aku lapar... Bisa kita makan sekarang.... “ ucapku
“ ohhhh... Ya tentu.... “ ucap Anita segera tersadar dengan kondisi memalukannya dan langsung mengambil piring serta beberapa alat makan.... Namun karena kondisi meja makan yang masih berantakan akibat pergelutan kami... Sehingga aku memilih untuk duduk di lantai sambil menikmati makanan bersama....
Baru beberapa suap nasi ku nikmati... Pintu depan kembali di gedor.... Segera Anita menyuruhku untuk bersembunyi di kamarnya.... Dan segera dia membuka pintu.... Namun belum penuh pintu terbuka... Sebuah tamparan keras mendarat di pipinya..... Membuat Anita sedikit terdorong ke belakang..... Diikuti makian hebat dari pelaku penamparan....
“ mama.... Mama sudah lah.... Biar aku yang menyelesaikan masalah ini..... “ ucap pria yang berdiri dibelakang wanita yang baru saja mendarat tamparan di pipi Anita..
“ Wanita brengsek ini ingin mempermalukan kita.... Dasar wanita kampung.... “ jerit wanita paruh baya itu....
“ Ibu sudah sekarang pulang lah.... Biar urusan ini aku yang urus... “ lanjut pria itu....
Aku mendengar semua yang terjadi.... Tanpa bisa menolong Anita... Karena kemunculan ku hanya akan memperkeruh keadaan.... Setelah berdebatan panjang antar pria dan Wanita paruh baya itu.... Akhirnya wanita paruh baya itu segera mundur... Anita hanya mematung tanpa bisa berkata-kata sambil memegang bekas tamparan keras di wajahnya....
“ ibu sudah pulang lah.... Biar semua masalah ini saya yang urus.... “ ucap pria itu masih terus menengahi masalah.... Membuat aku sedikit kagum dengan watak dari pria itu....
“ baiklah.... Ibu pulang..... Tapi ibu masih tak yakin sama wanita kampung ini.... “ ucap wanita paruh baya yang membawa tas elite... Dan rantai mutiara di lehernya yang cukup mengidentifikasi kalau dia wanita kaya raya....
Tak lama wanita itu segera keluar dari rumah... Dengan wajah yang masih kesal.... Aku pun segera merespon aku ingin memberikan pelajaran pada wanita yang sudah berani melukai wanitaku.... Aku segera menyelinap ke pintu belakang.... Keadaan lebih diuntungkan karena kondisi kosan Anita berada di gang yang hanya bisa di akses dengan motor.... Sehingga wanita kaya itu harus berjalan kaki untuk menuju mobil pribadinya.... Kondisi malam dan gang gelap karena diapit dengan tembok setinggi empat meter membuat semua sempurna buatku yang merupakan seorang pemburu.... Dengan modal pisau dapur dan kenekatan ku aku menyusul wanita paruh baya itu... Yang untung nya belum jauh karena sepatu berhak serta mahal yang membuatnya harus hati-hati melangkah agar sepatunya tak terkena banyak kotoran...
Dengan cepat aku segera menyergapnya... Menahan mulutnya serta menodong pisau di lehernya.... Membuat wanita itu langsung berhenti mematung..... Dia coba mengerang tapi tajamnya pisau yang kutekan lebih dekat pada lehernya membuatnya terdiam...
“ ikut aku dengan tenang.... Jika tidak ingin mati... “ ancaman yang diikuti anggukkan pasrah.... Kemudian aku segera mengambil dua syal yang ku temukan di kamar Anita ... Ku sumpal Mulutnya dan kututup matanya kemudian aku segera memaksa wanita paruh baya itu untuk mengikutiku.... Tanpa perlawanan berarti aku mampu membawa wanita itu kebelakang kosan Anita....
Tapi sebelum itu.... Aku sudah melihat kondisi kendaraan yang digunakan pria dan wanita paruh baya ini ternyata mengunakan mobil terpisah.... Kian membuat otak jahatku menari indah... Aku segera mengancam akan membunuh wanita itu jika dia tak menuruti keinginan ku.... Wanita yang sudah terkena ancaman ku pun mengikuti semua keinginan ku... Dia menelpon supir pribadi untuk meninggalkannya... Dan tanpa rasa curiga pun supir itu segera meninggalkan majikannya.....
Kini aku segera mengambil tali jemuran milik Anita.... Mengikat tangan wanita paruh baya itu.... Sambil duduk di belakang kosan.... Menanti hasil dari percakapan panjang.... Yang terjadi pada Anita dan Calon suaminya... Yang di pikiran ku saat ini.... Aku benar-benar ikhlas melepas Anita.... Karena menurutku pria itu pantas untuk Anita.... Dan lagi pula aku sudah ada mainan baru yang kini sedang ku nikmati payudaranya yang dua kali lebih besar dari milik Anita....
Tak lama aku mendengar suara langkah pergi dan pintu tertutup cukup keras.... Aku sadar ini waktu ku untuk berpisah dengan Anita... Aku segera masuk kembali lewat pintu belakang... Untuk segera menemui Anita.... Aku tak menemukan Anita di Ruang depan... Membuat aku segera menemuinya yang sedang menangis di tepi tempat tidurnya....
“ Anita... Maafkan aku.... “ ucap Ku merasa bersalah....
Dia tetap menangis dengan menutup wajahnya..... Tanpa merespon ucapan ku.... Kini membuatku harus segera pergi dari sini....
“ aku akan segera pergi... Sesuai janji kita aku tak akan menganggu mu lagi... Kuharap kau akan hidup berbahagia selamanya..... Karena kau wanita yang baik.... “ ucapku memeluknya.... Namun Anita tetap tidak membalas pelukan ku....
Aku segera bangun dan meninggalkan nya yang sedang dalam kondisi yang kurang baik.....
“ Kau mau kemana..... “ ucap Anita
“ Aku akan pergi....” ucapku polos
“ Kenapa kau harus pergi.... “ tanya Anita kembali sambil menghapus tangisannya
“ uuoohh karena aku tak ingin menganggu mu dan calon suamimu.... “ ucapku
“ sekali lagi ku bilang padamu aku bukan wanita penghibur.... Yang bisa kau tinggalkan setelah kau menikmatinya begitu saja.... “ lanjut Anita berjalan mendekatiku
“lalu aku harus ada diantara kalian..... Jujur aku tak mau jadi orang kedua seperti itu.... Aku suka menjadi karakter utama yang hebat.... “ lanjutku ku coba membawa keadaan tegang ini sedikit lebih ringan.....
“ Tapi aku sudah memutuskan hubungan ku.... “ ucap Anita
Aku yang samar mendengarnya pun terkejut bukan main.... Aku tak menyangka kalau Anita akan bertindak sejauh ini.... Jauh dari apa yang ku prediksi ... Karena pernyataan itu aku langsung tertawa ....
“ kenapa kau tertawa.... “ ucap Anita kesal melihatku yang tertawa....
“ Kau sedang bercanda kan.... Mana mungkin kau begitu saja memutuskan pria yang baik seperti pria tadi.... “ lanjutku
“ aku tak bercanda.... Bahkan aku sudah memulangkan semua pemberiannya.... “ ucap Anita
“Serius.... Kenapa... Apa yang terjadi.... “ lanjutku kali ini wajahku menjadi sedikit tegang.... Rasa bersalah kembali membayangi ku... Membuatku berpikir kenapa aku selalu membuat masalah seperti ini ....
“ Kau masih bertanya dengan semua yang sudah terjadi..... “ lanjut Anita
“ tapi dia pria yang baik dan memiliki banyak uang.... Lalu kenapa kau memutuskan untuk meninggalkan nyaa.... “ lanjutku
“ Tapi kau lihat bagaimana keluarganya memperlakukan ku... Menghinaku tanpa batas manusiawi... Hanya karena aku bukan dari golongan mereka.... Apapun yang ku lakukan semua salah... Dan semua kesalahan ku adalah kesalahan yang fatal.... Aku tak mungkin menemukan kebahagiaan disana..... “ lanjut Anita....
“ hahaaaaa.... Padahal aku baru saja melakukan hal yang mungkin bisa mengurangi masalah mu.... Namun semua berbeda dari prediksi..... “ ucap ku tertawa terpingkal-pingkal membuat Anita menatap tajam ke arahku....
“ Apa maksudnya.... “ ucap Anita yang tak mengerti apa yang sedang terjadi....
“ tunggu... Tunggu disini.... “ ucapku pergi ke arah dapur dan menyeret wanita yang ku sekap..... Anita yang awalnya bingung kemudian terkejut dengan sosok wanita yang ku bawa dan kini ku paksa duduk di salah satu kursi.... Dengan keadaan mata dan mulut tertutup kain serta tangan yang terikat ke belakang....
Anita sontak terkejut tak percaya dengan apa yang dia lihat.... Wanita yang baru beberapa menit yang lalu menghina dan memaki dengan kasar kini terikat tak berdaya di hadapan nya.... Dia mengetahui bahwa wanita yang kini dalam keadaan tak berdaya merupakan ibu dari calon suaminya ... Anita segera mendekatiku dan berbisik pada ku yang masih tak bisa mengontrol tertawaku...
“ kemari.... “ ucap Anita menarik tangan ku menjauh dari wanita yang terus mengeram dan mengeliat....
“ ya aku tahu kau pasti terkejut.... Aku pun awalnya memiliki pemikiran lain..... Aku pikir dengan menyingkirkan wanita ini kau bisa hidup bahagia... Toh ini akan jadi pertemuan kita yang terakhir... Jadi mengapa tidak aku melakukan nya.... Namun semua rencana ku gagal karena kau justru mengambil keputusan sebaliknya.... “ ucapku
“ Bagaimana bisa kau melakukannya.... “ ucap Anita yang tak percaya dengan apa yang dia lihat bahkan dia tak perdulikan ucapan ku sebelumnya.... Dia masih penasaran bagaimana bisa wanita itu kini ada di hadapannya dan terikat tak berdaya....
“ Aku sudah pernah bilang aku ini penjahat kelas kakap.... Hanya menculik wanita paruh baya itu.... Bukan hal yang sulit.... “ lanjutku bergaya dihadapan Anita
“ lalu apa yang akan kau lakukan pada nya.... “ ucap Anita kembali....
Mendengar respon Anita yang justru tak meminta ku untuk segera melepaskannya... Aku jadi ada ide liar di otakku... Apa lagi permainan perbudakan ku dengan keluarga sari belum selesai... Dan kini aku dapat perliharaan dari wanita kaya lagi ...
“ terserah kau... Mau kau lepaskan... Aku akan lepaskan... Namun menurutku mengapa tidak kita beri dia sedikit pelajar berharga.... “ lanjut ku... Tersenyum memberi sinyal sebuah permainan baru....
“ pelajar seperti apa.... “ lanjut Anita bertanya polos... Kembali aku tahu kalau Anita tak menginginkan wanita paruh baya ini di lepaskan begitu saja.... Sepertinya dendam didalam dirinya cukup besar terhadap wanita calon mertuanya ini....
“ Kita buat dia menjadi budak kita.... Kau tahu kan.... “ lanjutku
“ Budak... “ lanjut Anita terkejut
“ Ya budak kita bisa memperlakukan dia seperti apapun yang kita inginkan... Selain itu kita bisa menjualnya... “ lanjutku
“ apa menjualnya.... “ ucap Anita terkejut
“ kau tak lihat bentuk tubuh dan kulit halus wanita itu... Pasti banyak pria kaya yang ingin tidur dengan nya.... Kita bisa mendapatkan uang yang banyak.... Dari menjual wanita itu... “ lanjutku
“ di jual.... Seperti seorang pelacur.... Tapi bagaimana kalau keluarganya mencari dan menemukan wanita ini.... Bukannya kita akan masuk penjara karena itu.... “ balas Anita yang kini sedikit khawatir....
“ Kau tenang saja.... Aku bukan orang yang akan dengan mudah tertangkap.... Sekarang aku harus membawa wanita itu pergi dari sini.... “ lanjutku
“ Kau akan meninggalkan ku..... Setelah semua yang terjadi padaku.... “ ucap Anita mengenggam tanganku seakan tak ingin melepaskan ku begitu saja....
Aku mendekatinya... Dan sekali lagi dimalam indah itu aku menikmati legit tubuh sang perawat... Kali ini lebih luar biasa dari yang pertama.... Semua fantasi seksku Ku keluarkan hingga wanita ini tak sadarkan diri... Tubuhnya mengejang sebelum akhirnya kehilangan kesadarannya.... Kini aku segera kembali mengunakan pakaian ku.... Dengan menggunakan sepeda motor milik Anita... Aku membawa perempuan kaya yang ku tangkap....
Aku menuju ke perumahan Brian... Karena di sana saat ini menjadi tempat paling aman yang ku pikirkan setelah kejadian dengan keluarga Sari.... Aku memutuskan untuk pergi kesana sambil mengambil beberapa senjata yang ku simpan.... Untuk langsung membalaskan dendam ku pada keluarga Ciko yang telah membuatku nyaris tewas beberapa minggu yang lalu....
Aku tak mengetahui Ciko dan Ayahnya sudah tewas oleh pria tua misterius yang terus mengikuti bahkan memperhatikanku dalam gelap... Aku menyadari sesuatu memang sedang terjadi karena semua keajaiban hingga saat ini bukanlah hal keberuntungan yang ku miliki... Namun aku tak ingin memperdulikan itu semua.... Karena didalam otakku hanya terus menikmati setiap menit hidupku... Aku tak ingin berpikir keras yang menguras otakku ...
Malam sepi membuatku dengan cepat tiba di yayasan milik Brian sekeluarga.... Aku bergegas masuk ... Tapi kembali aku merasakan sesuatu yang aneh terjadi disini.... Aku menemukan beberapa mobil polisi tergeletak tanpa ada nya polisi disana.... Awalnya aku berpikir untuk langsung melarikan diri.... Namun keanehan yang pernah kurasakan kembali membuatku tak merasa takut... Aku mendekati mobil patroli yang ternyata kosong.... Aku juga segera berkeliling di gedung-gedung sekolah.... Dan kembali aku hanya menemukan beberapa senjata tergeletak tanpa ada tanda orang-orang yang menggunakannya... Mereka hilang tanpa sisa.... Hanya senjata dan beberapa pernak pernik kepolisian yang ada disana.... Aku mulai memungut senjata yang mungkin akan bermanfaat buatku.....
Setelah menemukan seluruh senjata dan meletaknnya di ruang kepala sekolah..... Aku kembali mendekati karung yang ada didepan motor milik Anita.... Karung itu tak mengeliat lagi... Sepertinya wanita yang ada di karung itu sudah kehilangan semua tenaganya..... Aku meletakan karung di tanah.... Karung itu mulai mengeliat lemah.... Hingga akhirnya aku membuka karung dan mengeluarkan wanita yang tergulai lemas... Tubuhnya sudah basah karena keringat.... dengan mata tertutup dan mulut tersumpal jelas membuat dia tak berdaya di hadapanku.... Ketidak berdaya juga sudah menguras seluruh tenaganya.... Kini aku sudah menyimpan beberapa barang yang kutemukan di ruang kepala sekolah...
Aku segera membuka penutup matanya... Hingga untuk pertama kalinya wanita itu bisa menatap wajah penculik... Dia mengerang dengan tatapan tajam untuk memintaku melepaskan dirinya... Pakaian mewah dan perhiasan yang seperti berharga puluhan juta pun benar-benar menjadi tanda kalau dia berasal dari wanita kaya.... Kini ku lepaskan penyekap di mulut nya....
“ dimana ini.... Siapa kau... Lepaskan aku.... Kau tak tahu apa yang kau lakukan padaku bisa membuatmu di penjara seumur hidup“ ucap wanita paruh baya itu kembali mengunakan kata-kata kasarnya....
Segera aku menampar keras wajahnya.... Seakan membalas apa yang dia lakukan terhadap Anita.... Membuat wanita itu tersungkur akibat kerasnya tamparan ku....
“ Apa semua orang kaya selalu punya etika yang buruk seperti mu..... “ ucapku sambil menarik rambutnya....
“ aakhhh sakit.... Lepaskan tangan mu.... Apa yang kau ingin kan... Aku akan membayar semuanya.... “ lanjut wanita itu
“ Uang... Kau ingin membayarku dengan uangmu.... Aku bukan orang yang mudah terlena dengan uangmu.... Bahkan seharusnya kau tahu kalau aku memiliki uang yang bahkan lebih banyak dari mu..... “ ucap Ku kini mencoba menyombongkan diriku padanya kemudian aku mengeluarkan pistol hasil aku memungut yang tergeletak di lantai tanpa tahu siapa pemiliknya...
Kemudian aku mulai menakuti dirinya.... Membuat wanita paruh baya itu kini mulai kehilangan keberanian.... Apalagi setelah aku mencoba mengarahkan pistol itu ke salah satu mobil patroli di belakang ku dan memecahkan kacanya setelah aku menembaknya dengan sengaja....untung saja pistol itu dipasang peredam suara sehingga tak menarik perhatian warga sekitar.... Hanya pecahan kaca mobil yang terdengar... Memperlihatkan kalau senjata itu asli..... Kian ciutlah jiwa wanita kaya ini....
“ jangan bunuh aku ... Jangan... “ ucapnya....
Kini aku tersenyum dengar permintaan dari wanita ini... Aku berpikir kalau kini aku sudah menang.... Dan bisa mengendalikan penuh dirinya.... Aku benar-benar menikmati masa dimana kepercayaan diri wanita yang ku buru menghilang karena ketakutan.... Ada kepuasan batin yang luar biasa melihat ekspresi wajah takut dari semua korban....
“ Buka semua pakaian mu namun biarkan perhiasan nya.... “ ucapku sambil melepaskan pengikat ditangan dan kakinya....
Awalnya wanita itu terdiam.... Masih mencoba melawan dan mengabaikan perintah dariku... Namun ketika aku kembali memasang moncong pistol di keningnya.... Kini dia mulai membuka pakaian nya satu persatu.... Memperlihatkan tubuh putih dan halus hasil perawatan dirinya yang kupastikan tak akan murah... Karena bagaimana mungkin wanita paruh baya tetap memiliki tubuh kencang serta payudara yang tetap mengoda diusianya.....
Aku benar-benar di buat menikmati aksi dari wanita paruh baya menanggalkan satu persatu pakaian yang melekat pada tubuhnya hingga dia berhenti cukup lama ketika hanya segitiga polos yang menjadi pertahanan terakhirnya.... Yang harus dia buka dihadapanku.. . pria yang sama sekali dia tidak kenal....
“ Ayo cepat lakukan... Apa kau ingin mati kedinginan disini.... “ lanjutku
Dengan berat hati wanita itu kini menanggalkan pakaian terakhirnnya.... Kini wajah beringas yang di perlihatkan ketika memaki Anita kini terlihat lemah, lesu dan wajah ketakutan... Sambil berusaha keras menutupi tubuh intimnya dari tatapan buas ku....
“ bakar semua pakai mu.... “ ucap ku melemparkan sebuah korek gas kepadanya...
“ Apa.... Lalu aku menggunakan apa.... “ ucap Wanita itu kini kian merasakan ketakutan.... Karena jika semua pakaiannya di bakar... Jelas dia akan bugil seperti ini untuk waktu yang tak ditentukan... Apalagi setelah dia tahu kalau dia sedang berdiri di salah satu gedung yang terlihat seperti sekolahan.... Mulai rasa cemas kian membuat wanita itu tertekan....
“ ayo cepat bakar... “ ucapku kembali menekan dengan suara lebih tinggi..
Setelah tak memiliki pilihan lagi ... Wanita paruh baya itu mengumpulkan pakaiannya lalu membakarnya dengan berat hati... Tak butuh lama api mulai berkobar dan menghanguskan semua pakaian mahalnya... Belum selesai dia meratapi pakaiannya yang sudah terbakar... Kini aku melemparkan sebuah kalung yang mirip kalung anjing kepadanya.... Kian menambah ketakutan serta beban psikis wanita paruh baya itu
“ Gunakan itu.... “ ucapku sambil menunjukkan tempat memasang nya...
“ apa.... Tidak mungkin.. “ Keluh wanita itu
“ Lakukan atau kau akan ku bakar.... “ ancamku....
Dengan berat Hati sekaligus hancurnya harga diri wanita paruh itu. Dia mulai melingkarkan kalung itu dilehernya... Tampak wajah pasrah dengan penghinaan terbesar yang kini dia alami... Kini aku tertawa terbahak-bahak... Melihat wanita sombong untuk sekian kalinya dalam hidupku membuat mereka terhina....
“ sekarang menjongkok dan julurkan lidah mu.... “ lanjutku sambil tersenyum.... Semakin mudah mempermainkan wanita yang kini dalam perangkapku...
Kembali wanita itu menuruti kemauan ku.... Dia tak berdaya melawan.... Dia begitu pasrah ketika aku memasang rantai tambahan pada kalung anjingnya dan memaksanya untuk berjalan merangkak seperti binatang peliharaan... Dua payudara terus bergoyang seirama... Ketika dia mulai bergerak... Pantatnya yang menggoda kian membuatku tak sabar menikmatinya..... Banyak ide gila di otakku untuk mempermainkannya....
****
ns 15.158.61.5da2