Di suatu kafe... Tiga orang tampak berwajah pucat... Mereka sedang bingung mengapa salah satu teman mereka tak kunjung juga kembali.... Sudah segala cara mereka coba lakukan namun tetap saja berakhir tanpa ada jawaban....
“ Bar... Gimana ini... Wijaya sudah tiga hari ini tanpa ada kabar... “ Ucap Brian...
“ Entah gw juga bingung... Gw dah suruh semua anak buah gw untuk cari dia.... Tapi nggak ada yang tahu kemana tu anak.... “ Ucap Barak
“ Terakhir kali di bisa kontak ke kita ... Saat lu suruh dia untuk cek Ustadzah itu kan... “ ucap Ciko
“ Apa jangan-jangan dia tertangkap sama pria menakutkan kemarin.... “ lanjut Brian
“ Kalau Cuma di tangkap... Pasti Wijaya dah bisa kabur.... Dia kan pintar.... “ ucap Santai Ciko
“ Yang pasti sih dia tak akan bisa tertangkap sama pria kampung itu.... “ lanjut Barak
“ Atau ada orang lain yang sedang mengincar kita.... “ lanjut Brian
“ mungkin salah satu dari keluarga korban kita.... “ ucap Ciko
“ Itu tak mungkin... Mungkin Wijaya sedang mendapatkan mangsa baru... Dan dia tak mau berbagi dengan kita..... “ ucap Barak santai dan pergi dari kafe....
“ Brian mulai hari ini kita harus berhati-hati.... Mungkin sesuatu yang besar telah terjadi pada Wijaya.... Barak si tetap santai dia punya banyak penjaga.... “ ucap Ciko
“ Aku benar-benar takut sekarang... Ini semua karena Barak terlalu frontal melakukan ini dan itu.... Jadi sekarang kita dalam masalah... “ ucap Brian yang merupakan pria yang penakut.....
“ Kau harus terus tanya mamanya Wijaya... Siapa tahu Wijaya sudah pulang kerumahnya.... “ lanjut Ciko
“ justru Mama yang terus bertanya dengan ku... Aku yang bingung harus jawab apa.... Apa kita lapor ke polisi aja... Atau kau minta ayahmu untuk mencari Wijaya.... “ ucap Brian...
“ Aku tak mungkin pulang.... Kau tahu ayah ku akan marah jika mendengar hal ini.... “ ucap Ciko tak ingin bertemu dengan ayahnya....
“ Tapi ini satu-satunya jalan... Agar kita bisa menemukan Wijaya dengan cepat.... “ paksa Brian
“ Baik-baik aku akan pulang dan meminta bantuan ayahku... Tapi kau harus menemaniku.... “ ucap Ciko
“ haa.... Oke... Aku siap... “ jawab Brian dengan penuh keraguan....
Keduanya pun segera pergi dari lokasi.... Mereka pergi untuk meminta bantuan ke pada Ayah dari Ciko yang merupakan polisi untuk segera menemukan teman mereka yang Hilang.... Meskipun mereka tak mengetahui hal besar yang terjadi atas hilangnya teman mereka itu....
Di tempat ku berada . . Aku sedang menikmati sarapan pagi dengan di temani dua bidadari didepan ku.... Makanan buatan Istriku memang sangat enak... Tapi lebih enak lagi tatapan malu-malu Widi terhadapku.... seakan dia coba mengoda ku.... Sedangkan istriku terus mengawasi gerak-gerik Widi... Membuatku hanya tersenyum simpul... Dengan kondisi canggung ini....
Aku tak tahu apa yang sebenarnya terjadi dengan Widi... Tapi menanyakannya langsung saat ini sepertinya bukan pilihan yang tepat... Karena istriku terlihat tidak menyukai jika aku terus berbicara dengan Widi.... Wajah cemburu istriku itu sangat cantik dan imut ... Selama makan nyaris tak ada obrolan yang keluar.... Kami bertahan dengan cara kami masing-masing.... Hanya mencuri-curi kesempatan saling tatap muka....
Aku segera mengeluarkan Handphone... Aku segera mengirim pesan pada Istriku yang lain... Untuk bisa mengali masalah yang terjadi diantara istriku dan Widi..
Wina
“ Umi... Umi bisa ke kosan ku sekarang ... “ lanjutku mengirim pesan singkat padanya
“ Lah kenapa Bi... Kan masih ada Ningsih... “ jawab cepat Ustadzah melalui pesan singkat...
“ Udah Umi kesini aja dulu.... Ini penting.... “ lanjut ku kirim pesan singkat untuknya....
“ Ya Umi kesana... “ lanjut Ustadzah menuruti kemauan ku.... Dia tak mau menjadi istri yang durhaka.... Sehingga dia begituboatuh dengan perintah ku....
Tak lama kemudian Umi benar-benar muncul di kosan ku meskipun dia terlihat ragu-ragu namun dia tetap datang karena tak ingin membantah perintah ku yang merupakan suaminya.... Dia mengunakan cadar berwarna Hitam dan gamis yang senada... Memperlihatkan mata indahnya.... Di sela pakaian tertutupnya ....
“ Assalamu’alaikum.... “ ucapnya
“ masuk Umi.... “ ucapku
“ Umi.... “ ucap serempak Ningsih dan Widi yang terkejut dengan panggilan ku pada Ustadzah Zahra yang tampak begitu mesra
“ loh kenapa... Apa aku nggak boleh memanggilnya Umi... “ lanjut coba mempertahankan diriku dari tatapan sinis Istriku.. Karena jujur aku keceplosan memanggil seperti itu....
“ Alex... Ada apa Panggil saya.... “ ucap Ustadzah bersikap biasa dengan saya.... Agar istriku semakin tak curiga dengan kami...
“ untuk apa memanggil ustadzah.... “ tanya Istriku
“ aku lihat kedua wanita ini ada masalah yang sulit... Ustadzah kan punya banyak ilmu Agama... Mungkin dengan itu Ustadzah bisa bantu Istriku dan Temannya menghadapi masalah ini ketimbang aku yang hanya anak jalanan... Aku tak akan bisa memberikan solusi yang baik...“ lanjutku
“ hahaa... Dasar... Kuk kamu kepikiran sampe sana sih... “ ucap istriku tertawa....
“ dari pada aku di pandangi aneh terus oleh mu... “ bisikku....
“ bu Ustadzah sini... Masuk sini.... Sekalian sarapan.... “ ucap istriku mengabaikan bisikan ku...
Ustadzah bergabung dengan kami... Meskipun ustadzah tampak tak suka situasi ini karena dia benar-benar tak enak dengan Istriku... Jadi di tak punya pilihan ikut dalam keadaan yang tidak nyaman ini....taoi Bu Ustadzah tetap saja mengodaku meskipun sudah mengunakan pakaian serba tertutup....karena kami duduknya saling berhadapan ... Kakiku sedikit nakal menggerayangi tubuh bagian bawahnya... Membuat ustadzah sedikit jengah..... Dan beberapa kali menatap tajam kearahku untuk mencoba menghentikan ini... Karena bisa jadi masalah besar jika Ningsih di sampingmu sadar dengan perbuatan ku.... Tapi aku tetap terus menikmati hal itu.....
Widi mulai menceritakan tentang masalahnya... Sedangkan aku asik dengan menggoda istriku alim ku dengan dua kakiku yang masuk diantara pakaian jubahnya.... Sedangkan tangan ku seperti pria yang setia dengan merangkul istriku di belakang.... Sehingga tak ada kecurigaan darinya... Ketika aku asik bermain dengan kaki mulus ustadzah....
Hingga akhirnya pertanyaan kedua bidadari disini semakin menjurus ke arah yang lebih kompleks dan rumit... Ustadzah mulai sedikit kuawalahan menghadapi kombo keduanya....
“ Ustadzah... Apa kah yang kita lakukan jika Suami kita meminta Poligami.... “ ucap Widi bertanya yang sedikit berbobot dengan ustadzah setelah pertanyaan-pertanyaan kecilnya sudah di jawab dengan jelas oleh Ustadzah....
“ Hmmm... Itu tergantung dari Suaminya... Dia mampu berbuat adil atau tidak.... Dia mampu memberikan nafkah lahir dan Batin yang sama... Tanpa membuat salah satu merasa kekurangan... “ lanjut Ustadzah menjawab.... Sambil dia tersenyum kearah ku....
“ jadi kita boleh mengizinkan suami kita menikah lagi... Jika dia sudah mampu memenuhi dua Syarat itu ustadzah.... “ lanjut Istriku yang ikut tertarik dalam dialog ini....
“ tentu... Jika memang dia mampu.... Dan siap bertanggungjawab sepenuhnya.... Tanpa memberikan perbedaan.... Kenapa tidak... Justru kita akan dapat pahala jika menerima nya... Tapi jika dia tak mampu adil maka kita bisa menolak hal itu.... “ ucap Ustadzah...
“ lalu aku Ustadzah.... Menurut mu aku pria yang layak memiliki banyak Wanita atau hanya satu.... “ ucapku... Membuat sebuah cubitan langsung melayang ke perut dari istri ku....
Ustadzah Zahra membisu... Dia tak berani mengatakan kebenarannya tentang ku sedang kan aku tertawa melihat wajah serius semua wanita di ruangan ini....
“ becanda nya nggak lucu sayang ... “ ucap Ningsih sedikit sewot...
“ Hahaa... Aku bercanda sayang.... Kan kata ustadzah tadi kalau kau nerimanya makan semua nya di perbolehkan.... Tapi jika kau tak menerima nya maka kau bisa menolak.... “ lanjutku mencubit Hidung nya...
Ustadzah Zahra
Ustadzah Zahra hanya tersenyum di balik cadar nya... Dia tahu kalau aku bukanlah pria baik yang seperti terlihat saat ini... Tapi ada sisi lain yang lambat laun akan di ketahui oleh Ningsih dengan sendirinya... Hanya tinggal tergantung Ningsih mau bertahan atau tidak..... Dengan semua kondisi yang tak normal dari ku....
Matahari semakin meninggi... Aku memutuskan untuk pamit... Karena Aku harus segera pergi menuju ke desa Bu Indah yang jaraknya sangat jauh... Bahkan lebih jauh dari kampung halaman Ningsih... Aku meminta restu pada Istriku dan juga memberikan isyarat pada Istri Siriku yang saat ini juga ada di ruangan..... Sedangkan Widi.. Aku tak berani berharap lebih dari wanita yang aku tak tahu secara menyeluruh sifatnya saat ini ...
Ningsih mengantarku hingga ke halaman kosan....
“ yank... Kamu jangan lama ya perginya.... Dan selalu berhati-hati serta jaga kesehatan mu.... “ lanjut nya...
“ Kau tak perlu khawatir kan diriku... Aku justru khawatir dengan dirimu.... Aku akan secepatnya menyelesaikan tugasku dan segera kembali.... Aku tak bisa lama-lama berpisah dengan wanita secantik mu... “ ucapku sedikit mengodanya....
“ Tenang saja selama ada Widi dan Ustadzah... Aku akan baik-baik saja... Tapi jangan lupa untuk menghubungiku.... “ lanjut Ningsih... Memberikan kecupan di keningku....
Ningsih
“ aku berangkat.... “ ucapku
“ sebenarnya ada hal tentang Widi yang ingin ku ceritakan pada mu... “ ucap Ningsih
“ hmmm apa itu.... “ ucapku melihat keraguan pada istriku untuk mengungkapkan hal tentang teman baiknya....
“ Sudahlah lupakan itu... Nanti saja setelah kau pulang kita membahasnya lagi.... “ lanjut Ningsih melambaikan tangan...
Aku tahu istriku sedang menyimpan rahasia yang cukup besar tentang sahabat terbaiknya.... Tapi untuk saat ini aku tak bisa memaksa nya untuk menjelaskan itu... Aku memang sedikit mengerti tentang Widi dari yang ku tangkap saat percakapan dengan Ustadzah dan Istriku... Tapi masih banyak misteri yang belum ku pahami... Aku coba melupakan tentang keinginan tahuan ku sementara... Karena prioritas ku saat ini adalah bertemu dengan Bu Indah dan calon anakku....
Aku berangkat dengan motor bututku.... Menuju kampung halaman dari Bu Indah.... Perjalan yang sangat melelahkan bahkan ketika tengah malam tiba aku masih berada di pertengahan jalan... Motorku tiba mengalami kerusakan karena ku paksa melaju tanpa henti.... Membuatku dengan terpaksa mendorong motorku untuk mencari bengkel... Tapi setelah berjalan cukup jauh aku tetap tak menemukan bengkel bahkan aku tak menemui rumah sekali pun....
Handphone ku pun tak berhasil menangkap Sinyal... Aku benar-benar terjebak di tengah Hutan Pinus.... Akhirnya ku putus untuk beristirahat di salah satu pohon yang cukup besar dan berharap ada Mobil yang bisa membantuku.... Tapi lebih dari satu jam aku beristirahat disana tak kunjung aku menemukan mobil yang lewat jalan itu....
Aku juga berusaha memanjat pohon besar itu untuk bisa mendapatkan Sinyal... Untuk sekedar memberi informasi pada Istriku yang mungkin saja panik... Menanti kabar dari ku... Tapi sampai pucuk dari pohon... Aku tak menemukan satu sinyal pun.... Aku memang melakukan perjalanan tanpa persiapan matang... Bahkan sekarang perutku mulai berbunyi.... Karena sejak siang tadi belum ada asupan ke perutku....
Lalu ku putuskan meninggalkan motorku... Dan mencoba berjalan kaki... Untuk mencari bengkel atau warung makan.... Tapi belum jauh aku melangkah... Di keheningan malam dalam keadaan yang gelap pekat.... Hanya senter dari Handphone ku yang membuatku tetap melangkah tanpa terluka... Tapi semua langkah berani ku terhenti... Ketika suara Geraman besar dari belakang ku muncul.... Awalnya coba tak keperdulikan Hal itu... Karena aku memang pria yang tak pernah takut dengan hal mistis seperti itu....
Tapi kian laju langkahku.... Kian suara itu makin mendekat... Dan bahkan membuat bulu kengerian ku berdiri... Untuk pertama kalinya dalam hidupku akan merasa sangat takut.... Jantung berdebar... Aku coba menyakinkan diriku tak ada sesuatu hal yang sedang mengikutiku... Hanya suara angin yang terdengar seperti geraman karena rasa takutku yang membentuknya ...
Kuputuskan melangkah lebih cepat... Untuk membuatku menjauh dari suara itu.... Tapi semakin cepat langkah ku suara itu semakin kuat dan semakin besar seakan menantang keberanian ku.... Aku kumpulkan keberanian ku melihat apa yang ada di belakang ku.... Dalam hitungan yang ku buat sendiri dalam hatiku... Aku segera berbalik.... Dan melihat apa yang ada di belakang ku... Tapi aku tak menemukan apapun....
Membuatku sedikit lega.... Dan aku hanya tersenyum angkuh.... Tapi keangkuhan ku itu segera buyar.... Ketika suara geram itu datang tepat diatasku... Saat mengarahkan cahaya Handphone ke atas.... Betapa hancurnya keberanian ku selama ini.... Aku segera berlari sangat cepat.... Lutut-Lututku bergetar hebat.... Aku benar-benar panik hingga aku berlari sangat cepat...
Aku berlari secepat mungkin untuk menembus hutan pinus.... Aku berlari zig-zag tanpa Arah.... Semua rasa lelah ku tak terasa.... Aku melangkah sangat cepat... Hingga akhirnya aku menemukan lampu-lampu perkampungan... Namun karena aku benar-benar lelah... Aku terjatuh dan tak sadarkan diri karena kelelahan....
Di tempat lain... Pria tua itu tertawa... Karena berhasil membuatku berlari pontang-panting tanpa Arah.... Akibat ulahnya yang berhasil membuatku berlari sampai kehabisan nafas....
“ dia benar-benar ketakutan tuan.... “ ucap Hurricane Bear ... Makhluk besar yang membuat ku ketakutan setengah mati...
“ Recovey..... “ ucap Pria tua itu mendekati motorku.... Dan seketika itu pula motorku bisa hidup seperti sedia kala....
“ apa kau benar-benar akan melakukan itu.... “ ucap Hurricane Bear
“ Tentu.... incognito change “ ucap Pria tua itu dan seketika itu pula dia menyamarkan dirinya menjadi diriku dan dengan santai dia melaju dengan motor bututku menuju kota.....
Kembali ke keadaan ku... Matahari pagi kembali bersinar membuatku yang merasakan hangat dari sinar itu... Tersadar... Aku tahu kalau diriku pingsan karena kejadian semalam yang begitu mengerikan.... Tapi perutku benar-benar keroncongan... Membuatku sulit bergerak... Ketika aku baru beberapa langkah keluar dari semak-semak menuju jalan Aspal....
*braaaakkkkk......
Tubuhku terpental akibat mobil yang menabrak ku... Aku merasakan tubuhku semakin berat karena keadaan ku memang sudah sangat sulit untuk tetap berdiri... Di tambah hantaman keras.. Membuat ku berada diantara sadar dan tidak....
Beberapa saat kemudian aku melihat seorang wanita keluar dari mobil dia langsung menyentuh di beberapa bagian tubuhku seperti memeriksa semua kondisi vital ku... Kemudian dengan susah payah dia menarikku menuju mobilnya... Meletakan ku di jok belakang....
“ Tenang pak... Aku akan mengantarmu kerumah sakit.... “ ucap Wanita itu....
Kemudian dia kembali ke kursi kemudi nya dan melajukan mobil ini entah kemana... Aku yang tak berdaya hanya berpikir kalau semua hoki ku sudah benar-benar habis di mulai dari motor ku yang rusak mendadak... Lalu bertemu makhluk jadi-jadi dan berakhir di tabrak mobil dan nyaris mati kelaparan....
Aku menyesal meninggalkan istriku.... Aku berharap bisa bertemu dengan nya sekarang . ... Dan akan mengatakan semua hal yang selama ini ku sembunyikan darinya.... Agar karna ku sedikit terangkat....
“ Ningsih maafkan aku... “ ucap Lemah ku... Menganggap semua kejadian ini karma aku yang selalu berbohong pada Istriku yang polos itu
Saat aku sedang mempertahankan kesadaran ku.... Ku dengar wanita yang mengendarai mobil sedang menelpon teman lainnya.....
“ Halo Binery.... Halo.... “ ucap wanita yang menabrak ku sedang menelpon seseorang di ujung telpon
“ Ya ada Yuna.... Kenapa kau sangat panik.... “ ucap Wanita yang bernama Binery
“ Aku baru saja menabrak seseorang.... “ ucap Wanita bernama Yuna yang menabrak ku....
“ astaga... Kenapa bisa.... “ ucap Binery...
“ Aku tak tahu.... Tiba-tiba laki-laki keluar dari semak-semak... Aku tak bisa lagi menghindar.... Aku sedang terburu-buru ada rapat penting di kota.... “ ucap Yuna
“ bawa saja ke klinik... Nanti aku menghubungi bidan ku.... Aku juga sedang tidak ada di klinik karena akan menjemput ibuku.... “ ucap Binery....
“ oke baiklah.... Aku sedang kesana.... “ ucap Yuna mematikan telponnya....
Tak beberapa lama kemudian aku sudah tiba di klinik kecil di tengah kampung.... Mereka segera membawa ku ke ruang rawat ... Entah beberapa lama aku kembali tak sadarkan diri... Namun ketika aku siuman aku sendirian diruang perawatan... Kaki ku sudah tak lagi nyeri.... Tapi tangan ku masih terpasang infus... Karena merasa energi sudah kembali aku mulai bangun....
Tubuhku sedikit pegal mungkin efek dari tabrakan yang kurasakan aku memang tak terluka parah hanya beberapa luka... Tapi kenapa kondisi ku bisa pingsan karena ku tak makan apapun sejak kemarin dan di tambah harus berlari seperti orang gila karena melihat siluman di hutan....
Ku lepas selang impusku.... Yang terpasang di tangan... Kemudian aku mulai mencari dimana wanita yang menabrak ku... Tapi aku benar-benar sendiri di ruangan ini... Ku putuskan untuk mencari seseorang yang bisa memberikan ku informasi tentang tempat ini...
Tapi dari sekian banyak ruangan yang ku lihat aku tak menemukan seorang pun... Hingga akhirnya aku mendengar suara dari ruangan Ujung.... Aku mendekati ruangan itu... Untuk melihat sumber suara yang ku dengar.... Ternyata itu suara dari seorang bidan Desa yang sedang asik menelpon pasangannya....
Mira
“ aku lagi ada di klinik yank ... “ ucap bidan itu
“ lah kan ini hari libur.... Kenapa masih di klinik... “ lanjut suara pria yang muncul dari Hu telpon
“ aku dapat telpon dari bu dokter.... Ada pasien darurat yang tertabrak mobil.... “ lanjut bidan itu menjelaskan mengapa dia tetap bekerja di hari libur....
“ Kamu harus menolak yang Yank.. Toh ini hari libur... Kamu juga janji sama aku kita kan mau jalan-jalan... “ lanjut pria itu
“ ya gak mungkin aku menolak.... Ini perintah bu dokter langsung.... “ lanjut bidan itu
“ Kenapa gak dokter itu saja yang standby..... Malah nyuruh kamu.... “ gerutu laki-laki itu di ujung telpon....
“ Yank ini tugas... Kenapa marah.... Bu Dokter juga sedang ada rencana penting hari ini.... Ibunya datang dari kota.... Aku juga sebel harus piket disini....tapi ini tanggungjawab ku untuk profesiku.... “ ucap Bidan itu tampak kesal....
Tak beberapa saat mereka mulai semakin bertengkar kecil dan mengakhiri hubungan telponnya.... Dia masih belum menyadari keberadaan ku.... Karena headset yang dia gunakan.... Tapi melihat lekuk tubuh yang mengoda dari wanita ini dan keadaan klinik yang sepi hanya ada Aku dan Dia... Apalagi sejak kemarin aku belum menumpahkan cairan spermaku yang terasa penuh si kontolku....
Akhirnya ku putuskan untuk menikmati wanita yang sudah menyelamatkan ku.... Aku mulai mencari sesuatu yang bisa ku gunakan untuk menyergap nya.... Akhirnya dengan berbekal selang Infus dan lakban Operasi kecil yang berwarna Cokelat.... Serta gunting panjang besi yang ku temukan aku nekat melakukan aksi ku....
Awalnya aku mengendap-endap untuk mendekati nya lalu dengan gerakan Cepat aku menyergap wanita yang sedang duduk santai di kursi empuknya..... Dia terkejut akibat sergapan cepat ku tapi dengan cepat pula aku mengancamnya untuk tak macam-macam... Dengan mengarahkan Gunting ke lehernya.... Membuat wanita itu hanya terdiam ketakutan.....
Dibawah ancaman ku.... Aku memaksanya untuk berdiri dan mengikutiku ke Ruangan paling ujung.... Dia yang tak punya pilihan terpaksa mengikutiku.... Tubuh bergetar... Wanita muda ini benar ketakutan... Bahkan matanya mulai berkaca-kaca ketakutan.... Tiba diruangan paling dalam dari struktur bangunan di klinik ini.... Tempat yang menurutku paling aman.... Untuk melakukan apapun yang ku ingin kan....
“ mau apa kau.... “ ucap wanita itu dengan nada bergetar....
“ aku sudah menikmat guru-guru Seksi, wanita Kaya, penjaga Toko, Ustadzah, karyawati perusahaan dan terakhir seorang teller bank... Dan kini mangsaku seorang Bidan desa yang cukup mengiurkan.... “ ucapku sambil tersenyum menampakkan wajah seram ku pada wanita yang mungkin baru lulus dari pendidikannya..
“aku tak mengerti maksudmu.... “ ucap wanita itu mulai bicara tak jelas rasa takutnya membuat nada suara semakin kacau . ...
“ Tentu kau tahu maksudku nona cantik... Siapa gerangan nama mu.... “ tanyaku...
“ Mira... Mira.... “ lanjutnya
“ oh Bidan Mira... Apa kau sudah menikah.... “ lanjutku
“ Belum... “ jawab singkat sambil di bantu menggeleng kepala nya... Untuk memberikan tanda dia belum menikah ....
“ Lalu apa kau masih perawan.... “ lanjut ku menginterogasi wanita di hadapan ku ....
Namun wanita itu tak mampu menjawab seperti pertanyaan ku sebelumnya.... Dia hanya diam dan tertunduk.... Aku tahu apa jawabannya dalam kebisuan itu....
“ Kapan terakhir kau melakukannya.... “ tanyaku kembali....
Dia kembali terdiam seribu bahasa... Air matanya yang tertahan di bola matanya kini mengalir bebas di kedua pipi cantiknya....
“ apa aku sedang bertanya dengan sebuah tembok.... “ ucapku marah sambil melemparkan sebuah kursi kayu yang ada di sampingku km ke arah tembok hingga hancur... Suara yang begitu keras membuat wanita itu tampak sok.... Tubuhnya mengigil ketakutan...
“ Hammpir... Empaaaat buuulan lalu... “ jawabnya kini semakin bergetar....
“ ternyata benar...kebanyakan Para tenaga medis memang selalu melakukan hal itu duluan... Apa dengan pria yang baru saja menelpon mu.... “ lanjutku
Kali ini dia kembali diam tanpa suara namun gerakan tubuhnya sudah memberikan jawaban jelas... Kalau pria yang di telpon itu yang melakukan hal tersebut....
“ apa dia yang memecahkan perawan mu... “ tanyaku kembali
“ Bukan... “ jawab cepat karena takut aku akan kembali marah....
“ hohooooo.... Jadi orang lain.... Jadi sudah berapa banyak pria yang pernah tidur dengan mu Bu bidan.... “ lanjutku
“ hhhh... Tiga orang... “ ucapnya berpikir sejenak lalu menjawab ku
“ hahhaaa... Ternyata kau seorang lonte kesehatan.... “ ucapku tertawa.... Wanita itu semakin hancur mendengar ejekan ku.... Dia ingin sekali marah namun rasa takutnya membuat tubuhnya tak bisa bergerak seakan Terima dengan cap hina yang ku label pada dirinya.....
“ Bidan Mira kau tahu siapa aku.... Aku adalah Buronan dari kota... Aku sudah membunuh, memperkosa bahkan memperbudak banyak wanita.... Dan hari ini aku diantar seseorang menemui mu... Mulai hari ini aku ingin kau masuk dalam bagian kelam diri ku.... “ ucapku tertawa penuh kemenangan....
“ apa... Tidak kumohon lepas kan aku.... “ ucap Wanita itu kini bersimpuh memohon diriku melepaskan dirinya ... Sambil berusaha menelpon pacarnya untuk membebaskan dirinya.... Tapi sekejap aku merampas handphone itu... Sambil meraih dagunya....
“ kau milikku... Dan aku tak pernah melepaskan mangsaku terutama wanita secantik mu “ ucap ku tersenyum kejam...
“ Jangan... Aku ingin pulang.... “ ucapnya menangis....
Aku memang sudah tak tahan ingin menikmati tubuh seksi wanita ini.... Tapi ku urung kan dengan kondisiku yang masih terlalu lemah saat ini... Jadi ku putuskan untuk bermain saja dengan sampai energiku benar-benar pulih....
“ Aku sangat lapar.... “ ucapku memegang perutku yang kembali berbunyi....
“ aku membawa makanan di kantor pak.... Untuk makan siang saya... Bapak bisa memakannya ... “ ungkap Mira
“ Jangan panggil aku bapak... Bahkan usia ku lebih muda dari mu.... Panggil aku sayang.... “ ucapku
“ apa.... “ ucap wanita ku terkejut....
“ sayang... Ingat sayang.... Coba ulangi kembali... “ ucapku tersenyum...
“ Sayang... Aku membawa makan siang ... Sayang boleh memakannya... “ ucap wanita itu terbata-bata dia benar-benar terpaksa mengatakan itu....
“ hmmm tidak buruk... Sekarang kau harus tunggu disini... Aku akan mengisi perut.... Ya sayang ku.... “ ucapku... Membuat wanita itu sedikit bergidik ngeri mendengarnya.....
Aku segera kembali ke kantor.... Aku coba memakan makanan yang di bawa oleh Mira.... Hampir habis makanan itu karena aku sungguh lapar.... Tapi ketika suapan terakhir ku.. Aku mendengar suara pintu terbanting keras.... Sontak membuatku melompat dari meja tempat ku menikmati makan... Aku berlari menuju pintu depan Klinik yang baru terbuka... Hujan begitu deras di luar.. . Tapi kulihat wanita yang jadi sandera ku sudah berada di luar....
Dia meninggalkan motornya karena kunci motornya ada di kantor... Aku bergegas kembali ke kantor untuk mengambil kunci dan mengambil satu gulungan Perban... Lalu mengejar wanita yang melarikan diri dengan motornya.... Dan kembali keberuntungan ku kembali.... Klinik ini ternyata cukup jauh dari kampung... Sehingga wanita itu ku temukan sedang berusaha berlari di tengah hujan lebat dan jalanan desa yang tanah menyulitkan untuk berlari jauh.... Sehingga dengan cepat aku menyusulnya dan menghadangnya sebelum dia tiba di bibir desa....
Aku dengan cepat menyergap nya yang sepertinya sudah kelelahan karena berlari cukup jauh.... Kami bergulat sebentar di atas tanah... Membuat pakaian putihnya berubah warna cokelat karena pergelutan kami ditanah... Tapi aku segera mampu mengendalikan keadaan dengan melilitkan perban yang ku ambil di tangannya lalu ku sambung ujungnya ke motor....
“ tolong.... Tolongggg..... “ teriaknya namun derasnya hujan di tambah tiupan Angin membuat usaha wanita itu sia-sia saja.....
Aku kembali ke motornya... Lalu aku mulai berjalan... Wanita itu yang baru saja bangun sambil berusaha melepaskan tangannya ketarik oleh gerakan motor... Karena aku memang menyambungkan ikatan tangannya ke belakang motor miliknya... Membuat wanita yang sudah kehabisan tenaga itu terpaksa berlari mengikuti gerakan motor dari pada dia harus terseret olehku.... Dia berusaha mengikuti gerakan motorku namun tenaga yang sudah terkuras... Membuat dia terjatuh... Aku sengaja menyeretnya beberapa meter kemudian ku hentikan laju motor dan membiarkan dia kembali berdiri.... Dan ini terjadi berulang-ulang kali hingga kami tiba di klinik kembali... Hujan makin mengila... Bersama angin yang seakan ingin menerbang Genteng-genteng Klinik.... Aku kembali menyeretnya ke tempat sebelumnya....
Ku tambah beberapa ikatan dengan tali selang infus yang ku temukan... Membuat wanita yang lemah... Dengan kondisi basah kuyup dan kotor karena beberapa kali dia berguling-guling di tanah Merah yang lengket... Ku biarkan dia di dalam ruangan itu kedinginan dan terikat... Aku kembali ke kantor untuk mengeringkan pakaian ku dan melanjutkan makan.... Aku sengaja mendorong motor untuk masuk ke dalam klinik...
Kemudian setelah tubuhku kering dengan handuk yang ku temukan di kantor... Hujan semakin deras dan seperti tak ada tanda akan berhenti.... Aku mulai menutup tirai kunci klinik dan menguncinya..... Lalu beristirahat sebentar.... Tak terasa aku sudah menghabiskan waktu siangku....
Ketika sadar aku ingat wanita yang ada di klinik... Ketika aku membuka kunci ruangan untuk melihat kondisi wanita ini.... Aku melihat wanita itu sudah terkulai lemas.... Aku segera mengecek keadaannya... Tapi untung saja aku masih merasakan detak jantungnya.... Jadi ku putuskan untuk mengendongnya.... Membawa Mira ke ranjang tempat aku dirawat.... Setelah melepaskan semua pakaian nya dan memberikan ya beberapa lapis selimut... Tapi suhu tubuhnya yang masih saja dingin... Membuatku berinisiatif untuk memeluknya.... Mencoba menghangatkan tubuhnya dengan tubuhku... Aku memeluk erat dirinya seperti aku memeluk erat Ningsih istriku...
Aku merindukan Ningsih... Aku ingin segera kembali ke kota... Ini sudah lewat dari janjiku... Handphone pun rusak akibat aku tertabrak mobil kemarin.... Aku harus mencari tempat servis handphone secepatnya untuk memberi kabar pada istriku yang mungkin sangat khawatir keberadaan ku.... Membuatku sadar untuk tidak berbuat macam-macam kembali ... Urusan ku dengan Bu indah saja belum selesai.... Membuat masalah dengan Mira akan membuatku semakin banyak masalah.... Hingga ku tekan nafsuku pada wanita yang begitu mengodaku....
Hari pun berganti... Aku terlelap dalam mimpiku yang merindukan istriku.... Wanita yang berada di pelukan ku Mulai sadar ketika sinar pagi mulai menyusup diantara Celah jendela.... Dan betapa terkejutnya dia melihat dirinya tanpa pakaian sehelai pun... Dan ada tangan dan Kaki yang melingkar di tubuhnya... Ketika dia melihat diriku yang terlelap di sampingnya....
“ Aaahhhhhhhh..... “ jerit wanita itu sontak membangunkan ku... Kasur rawat yang memang kecil membuatku terjatuh dari sana.... Wanita itu menarik selimut untuk menutupi tubuhnya....
“ Laki biadap... Kau iblis.... “ jerit wanita itu lagi....
“ apa maksud mu.... “ ucapku bangkit dari tempatku terjatuh....
“ berani nya kau melakukan ini padaku... Disaat aku tak berdaya dasar... Iblis.... “ jerit lagi....
“ hahaaa... Kau merasa di lecehkan.... Bukannya tubuhnya sudah tak berharga lagi... Untuk apa kau merasa di lecehkan....” ucap mengejeknya....
“ biadap... Sampah... “ ucapnya melemparkan infus ke tubuhku...
“ Perempuan Bodoh... Kau kan orang kesehatan... Kau cek saja vagina mu apa terasa nyeri atau kau lihat bagian tubuhmu di kaca apa ada bekas aku menikmati mu.... Harusnya kau bersyukur... Karena berkat diriku kau tak mati kedinginan... “ ucapku pergi meninggalkan wanita itu untuk mengecek pakaian ku yang ku jemur di bawah hembusan angin dari kipas angin di kantor.....
Wanita itu mulai memperhatikan tubuhnya yang tanpa mengunakan sehelai pakaian pun.... Untuk mencari bukti kalau aku sudah melecehkannya.... Namun dia tak menemukan apapun.... Aku kembali beberapa menit kemudian dengan membawa obat oles yang ku temukan di kotak obat....
“ berbalik.... “ perintahku....
“ mau apa lagi.... Apa kau belum puas mempermalukan ku... “ ucap wanita ini....
“ siapa yang coba mempermalukan mu.... Aku tak melakukan itu .. Sekarang berbalik... Ada beberapa luka di punggung mu jika tak segera di obati dia akan membekas... “ ucapku.....
Dia melihat obat yang ku bawa.... Membuat akhirnya dia tak punya pilihan lain meskipun dia tetap menutup erat tubuhnya dengan selimut.... Aku mulai mengoleskan obat itu ke beberapa bagian tubuhnya yang terluka akibat aku memaksa menyeretnya kemarin....
“ aakhhh... Sakit... “ jerit nya...
“ diam... Memang nyeri tapi akan sembuh .. “ ucapku terus mengoleskan obat itu di punggungnya dan beberapa bagaian kaki dan tangan nya.... Namun ketika bagian depan dia menolak dan meminta untuk melakukannya sendiri ... Aku memberikan obatnya....
“ apa disini ada Konter untuk perbaikan handphone.... Apa desa ini masih jauh dari sini.... “ tanyaku memberi surat nama desa yang di berikan Bu Lia waktu itu ...
“ konter perbaikan handphone tidak ada.... Kalau desa itu ini masih harus melewati 6 kampung dulu.... “ ucapnya ketus padaku...
“ hmmm cukup jauh.... Kalau begitu Terima kasih informasinya.... “ ucapku
“ tapi kenapa kau melakukan ini...bukannya kau ingin melakukan hal buruk kepadaku... “ lanjut wanita ini....
“ hanya insting memburuku.... Sejak awal memang aku tak pernah berpikir untuk menikmati mu .. Hanya ingin mempermainkan mu saja.... Meskipun kau cukup mengoda... Tapi aku punya urusan penting saat ini.... “ lanjut ku berkilah kalau aku tak ingin menikmatinya.... Padahal dia cukup menggoda namun karena urusan dan harus kembali dengan cepat ke istriku... Ku urungkan sikap burukku pada nya.... Meskipun tanpa di ketahui eanita ini aku sudah mengambil beberapa gambar nya saat dia tak berpakaian ... Untuk menikmati nya disaat aku sedang bosan....
“ dimana pakaian ku.... “ lanjut nya
“ Aku menjemur nya di samping..... Aku akan pergi.... Maaf membuatmu takut.... “ lanjut ku sambil melempar Handphone nya....
Tapi ketika aku akan pergi segerombolan orang desa datang.... Dan memergoki kami dalam keadaan tak berpakaian... Membuat beberapa orang langsung menarikku dan beberapa pukul menghantam tubuhku....
“ Kalian berdua berani-beraninya berzina.... “ ucap Pria yang menghentikan amarah beberapa warga.... Yang terus memukuliku
“ aku tak melakukan apapun pak... Biar aku jelaskan.... “ ucapku coba menjelaskan kesalahan disini... Benar awalnya ada pikiran kotorku untuk menambah korban ku... Tapi melihat wajah takut dari Mira membuatku tak tega melakukan hal kejam itu.... Aku bukan lah monster aku masih memiliki hati meskipun gejolak nafsu kadang tak terkendali.... Tapi aku tetap tak ingin menghancurkan hidup seseorang lagi.... Aku pergi sejauh ini untuk menemui wanita yang ku hancurkan bahkan mengandung anakku.... Dan jika aku melakukan hal yang sama terhadap Mira.... Maka aku akan mengulangi rasa bersalah ku kembali... Aku tak ingin lebih banyak membohongi Ningsih... Bahkan ketika aku kembali aku berencana membuka semua masa lalu kelam ku dengan Ningsih dan memutuskan hubungan dengan Seruni ...
“ sudah ketahuan seperti ini.... Masih tidak mau mengaku... “ ucap pria tua segera memberikan Ku bogem keras dari tangan kanannya membuat pelipis ku berdarah...
Aku tak bisa melawan... Aku bisa saja melarikan diri dari sini tapi Mira bisa dalam bahaya.... Aku tak bisa meninggalkannya... Aku lah yang memulai semua ini.... Aksi liarku membuat Mira dalam masalah....
Mira di berikan sarung oleh beberapa wanita yang ikut dalam penggerebekan kali... Apes memang... Tapi sepertinya ini bagian dari takdir untuk membalas apa yang pernah ku buat di masa lampau...
“ aku benar-benar tak melakukan apapun... “ ucapku sudah babak belur di hajar....
“ masih mau ngelak dia... “ teriak warga yang makin beringas menghajar ku.... Kali beberapa balok kayu menghantam tubuhku.... Membuatku tersungkur di tanah tak berdaya....
“ Hentikan pak... Aku memang melakukan nya... “ ucap Mira... Sontak membuatku terkejut bukan main pengakuan bodoh dari Mira.... Membuat kami benar-benar dalam masalah....
“ wanita sudah mengaku... Ayo bawa ke balai desa.... “ ucap warga teriak makin tak terkendali....
“ Aku tak melakukan itu.... “ teriakku.... Tapi pukulan keras di wajahku membuatku kehilangan kesadaran....
Aku baru sadar ketika aku sudah berada di balai Desa.... Ini hal yang memalukan buatku.... Jika jadinya seperti kenapa aku tak menikmati wanita itu saja.... Tapi aku tak menemukan dimana wanita itu.... Wanita yang membuatku terkena masalah seperti ini....
“ Dia Sudah sadar... “ ucap beberapa Orang yang melihat sinis kearah ku....
Aku sadar aku di sebuah tiang di tengah balai kampung.... Aku hanya mengunakan celana Pendek... Tanganku diikat tak berdaya... Entah berapa lama aku pingsan... Tapi lihat cahaya matahari mulai redup tanda hari ini kan kembali berakhir ... Dalam hati aku menyebutkan dendam untuk membalas semua perlakuan orang-orang ini....
Mataku menatap Satu-persatu manusia di hadapan ku... Mencoba mengingat di dalam memory ku semuanya..... Aku akan membalas mereka... Akan ku buat mereka merasakan hal ini.... Merasakan hal yang memalukan....
“ aku tak melakukan yang kalian tuduhkan.... “ ucapku kembali
**bruuuuukk...
Hantaman keras dari tinju aparat desa kembali menghajar pelipis ku.... Tapi kali ini aku tak sedikitpun bergeming... Mungkin karena tubuhku sudah mulai terbiasa.... Hingga tubuhku menekan semua rasa sakit dalam tubuhku... Hingga aku tak merasakan apapun....
“Aku tak akan memaafkan kalian... Aku akan membalas semuanya ... “ Ucap ku pada Aparat yang ada disampingku....
“ hahaa... Memang kau bisa apa.... “ ucap pria itu sambil menunjukkan kearah balai desa jeritan dari Mira yang kali ini sedang di gagahi oleh tiga orang.... Ternyata wanita itu jadi bulan-bulan seluruh warga....
Membuat andrenalinku mendidih melihat wanita itu sudah menjerit kesakitan.... Ku kumpulkan kekuatan ku dan menekan keras tali hingga tali itu terlepas ... Aku langsung brutal menghajar pria yang sejak tadi memberiku bogem yang menyakitkan .... Hingga akhirnya aku menjatuhkan.... Lalu kuraih pentung yang sejak tadi menyiksaku .. Dengan ganas aku membalas semua rasa sakit hingga pria yang tadi nampak gagah mulai menjerit ketika ku buat kakinya patah... Karena ku pukul sangat keras..... Lalu murkaku tak berhenti di situ.... Beberapa orang coba menghalangiku dengan menggunakan pisau dapur...
Tapi tubuhku yang sudah di balut dendam... Membuat beberapa goresan mereka tak terasa..... Aku berhasil melumpuhkan mereka dengan pentungan... Memukul keduanya hingga pingsan dan menghajar salah satunya hingga koma.... Beberapa orang lain melihat kebrutalan ku.... Memilih untuk melarikan diri bahkan ketiga pria yang ikut menyiksa Mira lari tunggang langgang....
Aku bergegas melihat kondisi Mira.... Yang sangat mengenaskan karena dia tampak lemah karena di siksa berjam-jam... Tapi aku bersyukur.... Dia belum sempat di setubuhi oleh ketiga pria itu... Mereka hanya menyiksa payudara Mira membiru karena penyiksaan mereka.... Aku melepaskan Mira dari semua ikatan yang di buat para Aparat kampung sialan... Aku ingin membalas dendam pada mereka tapi waktu tak banyak.....
Aku sudah menghabiskan waktu dua hari disini.... Banyak hal yang terjadi.... Aku menyuruh wanita itu untuk pergi.... Tapi dia mengatakan hal yang tak bisa ku abaikan....
“ Bawa pergi tubuhku yang tak berdaya ini.... Aku sudah sangat terhina disini... Aku sudah tak punya harga untuk tinggal disini.... “ ucap wanita itu....
Melihat ketulusan di matanya dan rasa sakit yang bisa ku rasakan. Membuatk aku segera membawa motor miliknya sambil membawa wanita itu pergi setelah mengambil beberapa barang dari rumahnya....aku segera dengan cepat pergi dari kampung laknat ini... Lain kali aku akan kesini dan membuat semuanya tersiksa....itu sumpah ku...
“ Dimana tas ku.... “ tanyaku pada Wanita yang dalam kondisi lemah itu....
“ di klinik.... “ lanjutnya berbisik lemah....
Segera setelah melewati Klinik aku langsung mengambil tas yang berisi harta karun ku.... Lalu kembali melaju dengan motor milik bidan muda itu.... Menuju kampung halaman bu Indah.... Aku sudah melewati beberapa kampung terakhir.... Hingga malam hari tak terasa pada Hatiku yang masih membara karena teringat pada keadaan tadi....
Tapi kondisi wanita yang ada di belakang ku semakin lemah membuatku harus berhenti sementara.... Aku mencari penginapan.... Tapi aku tak menemukan hal itu... Apa yang bisa di harapkan dari kampung kecil... Tapi karena sudah sebentar lagi akan tiba dirumah bu Indah.... Aku paksa meskipun tubuh Mira sudah mencapai batasnya....
Bu Indah
Kami tiba tengah malam di depan rumah bu Indah hasil petunjuk bu Lia... Rumah yang sangat sederhana... Aku ragu karena ini sudah lewat tengah malam ... Tapi melihat kondisi Mira.... Aku jadi memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Bu indah di tengah malam.... Cukup lama aku mengetuk pintu... Hingga langkah lemah datang menuju pintu....
“ siapa.... “ ucap suara wanita yang ku kenal...
“ aku Alex.... “ ucapku jujur....
Bu Indah melihatku dari Kaca di samping pintu nya.... Betapa terkejutnya melihat keberadaan pria yang menghancurkan dirinya.... Tubuhnya seketika membeku di balik kaca... Lalu kemudian dia segera menutup Horden...
“ Bu Indah tolong buka..... “ Ucapku
Wanita itu bersembunyi di balik pintu rumahnya.... Tubuh bergetar mengingat masa-masa kelam itu ... Tangan bergetar melihatku masih hidup.... Antara percaya dan tidak... Namun aku terlalu jelas... Apa lagi ketika aku kembali mengetuk pintunya ....
“ bu tolong aku.... Wanita di sampingku sekarat... “ ucapku membujuknya....
Lalu wanita itu kembali melihat dari balik kaca pada jendelanya... Aku melihat kondisi Mira yang lusuh dan beberapa luka.... Membuat rasa iba seorang Guru kembali muncul dalam diri Bu Indah... Meskipun dirinya tahu kalau mungkin saja itu sebuah jebakan untuk nya.... Tapi dia tak berpikir panjang langsung membuka pintu rumahnya.....
“ bawa masuk wanita itu... “ ucap bu Indah.... Melihat tubuh wanita itu tampak mengigil.... Terkena tiupan angin dingin...
Dia menuntun ku kedalam kamar yang begitu sederhana.... Tak ada ranjang... Hanya alas kasur tipis yang sudah kumuh ... Setelah meletakkan di kasur itu.... Bu Indah mengambil Air Hangat....
“ minumlah biar tubuhmu lebih nyaman.... “ ucap Bu indah....
“ Terima kasih.... “ ucap Mira yang lemah....
Lalu bu Indah menyuruhnya untuk beristirahat... Aku segera menyingkir menunggu di ruang tengah... Yang juga kondisi lebih buruk dari kamar itu... Beberapa genteng terlihat terbuka... Membuat hujan bisa saja masuk.... Tak berapa lama kemudian setelah Bu Indah membuat Mira terlelap dia keluar dari kamar.... Dengan jalannya dan perutnya yang sudah membesar....
“ kenapa kau bisa kesini.... “ ucap Bu Indah....
“ Bu Lia yang memberitahu ku..... “ Ucap ku
“ lalu untuk apa kau kesini... Belum puas kau membuatku seperti ini.... “ ucap Bu Indah....
“ Aku akan bertanggungjawab dengan apa yang ku perbuat.... “ ucap ku
“ aapa tanggungjawab.... Semudah itu kau berkata... Setelah menghilang berbulan-bulan.... “ ucap bu Indah
“ banyak hal yang terjadi.... Maafkan aku baru bisa saat ini kemari.... “ lanjutku
“ termasuk wanita itu.... Kau tak berubah... Kau melakukan hal yang memalukan seperti itu... “ ucap Bu Indah kembali memojokkanku
“ Dia bukan korban ku ... Jika aku menceritakan tentang wanita itu apa ibu akan percaya.... “ ucapku
“ Jangan membuatku tertawa.... Pria biadap seperti mu... Aku tak akan percaya.... “ lanjut bu indah
Aku mendekatinya untuk menyentuh perutnya yang berisi calon anakku.... Tapi bu Indah segera menolak.... Dan mencoba menghindariku...
“ jangan mendekati ku..... Jangan sentuh tubuhku dengan tangan kotor mu itu lagi.... “ ucap Bu Indah...
“ Bu.... Percaya lah... Aku akan bertanggungjawab dengan semua yang ku perbuat di masa lalu.... Aku tahu dia adalah calon anakku...” ucapku sambil terus mendekatinya....
“ Alex hentikan.... “ ucap Bu indah coba menghindar... Namun karena langkah cepat ku dia terkunci di ujung ruangan....
“ aku tak akan berbuat kasar lagi dengan Ibu.... Aku benar-benar berdosa... Tapi aku ingin meraba anakku..... “ ucapku.... Menyentuh perut bu Indah....
“ Alex hentikan..... “ ucap Bu Indah lagi....
Tapi aku tetap meneruskan keinginan.... Aku menyentuh perut wanita di hadapanku tanpa bisa melawan lebih banyak lagi... Bu Indah pasrah tubuhnya kembali di sentuh dengan pria yang menghancurkan kehidupan nya.....
“ Nak.... Ini ayah mu.... Mulai sekarang aku akan melindungimu dan Ibumu.... “ ucapku sambil mengelus perut Bu Indah....
“ Alex.... “ ucap Bu Indah yang kini tak bisa berbuat banyak...
Aku langsung mengambil beberapa barang dari Tasku .... Aku membawakan Bu Indah susu kehamilan yang sengaja ku beli sebelum sampai kesini....
“ dimana dapurnya.... “ tanyaku
“ Kau mau apa.... “ ucap Bu indah...
“ Bu Indah duduk saja.... Aku akan membuatkan mu susu..... “ lanjutku yang berhasil menemukan dapur geribik bu Indah....
Bu Indah yang melihat tingkahku.... Seolah tak bisa berbuat apa-apa... Justru mengikuti perintah ku untuk duduk di kursi kayu.... Tak beberapa lama kamudian aku kembali dengan Secangkir susu yang ku buat ...
“ aku tak tahu takaran nya.... Tapi mungkin ini pas..... Minumlah ... “ Ucapku
“ kau tak memberi obat tidur pada minuman ku kan.... “ ucap Bu indah kini bisa tersenyum....
“ Aku hanya memberikan dosis sedikit.... “ lanjut ku pada Bu Indah....
Bu Indah pun meminun susu yang ku buat untuknya ... Aku mulai menceritakan beberapa kisahku hingga sampai disini ... Dalam cerita ku kali ini tak ada satu pun yang ku sembunyikan darinya....
“ Lalu setelah semua kisah hebat mu... Untuk apa kau kesini.... Untuk menjadikan ku istri ketiga mu.... “ lanjut Bu indah
“ ya aku ingin bertanggungjawab.... Aku akan menjaga dan merawat anak kita..... “ ucap Ku
“ Dasar kau terlalu Naif Alex.... Apa Istri pertama akan menerima ku.... Dan apa kau pikir aku akan mau menjadi istri ketiga mu ... Meskipun aku saat ini sudah mengandung anakmu.... Bukan berarti kau bisa melakukan ku seenaknya saja.... Sebaiknya kau kembali ke kedua istrimu dan menjalani kehidupan hebat mu.... Karena disini aku akan segera menikah... Jadi lupakan lah aku.... “ ucap Bu Indah menunjukkan cincin yang akan jadi mas kawinnya.... Lalu pergi meninggalkan aku untuk kembali ke kamarnya.... Dia menutup pintu kamarnya
Saat itulah aku bingung dengan apa yang akan kkuperbuat selanjutnya ... Aku sudah terlambat ... Hari ini aku merasa semua keberuntungan ku hilang.... Untuk pertama kalinya setelah begitu banyak keberuntungan yang kudapatkan aku merasa kembali hancur... Perasaan yang sama seperti yang kurasakan sebelumnya....
Aku keluar dari rumah Bu Indah.... Aku mencoba mencari tempat untuk ku menyendiri...... Hidupku merasa hancur saat itu... Hingga aku berpikir untuk melarikan diri dari sini....
Keesokan harinya.... Bu Indah yang terbangun... Melihat keadaan rumahnya kembali hening... Tak ada tanda-tanda dariku.... Ada perasaaan sedih melihatku kembali menghilang..... Seakan ada perasaan yang di sembunyikan dari ku..... Bu indah mencoba melihat motorku... Untuk memastikan kalau aku benar-benar pergi....
Wanita hamil itu melihat beberapa susunan Kotak susu di dapurnya... Dia memegang itu dan mulai menangis.... Tapi tangisannya tak lama.... Karena Mira sudah pulih dan bangun....
“ mbak... Terima kasih untuk semalam.... “ ucap Mira
“ oh kamu sudah bangun.... “ ucap Bu Indah menyeka air matanya....
“ Di mana Pria itu.... “ tanya Mira
“ mungkin dia sudah kembali ke kota.... “ ucap Bu Indah
“ hhhhhh..... Dia pulang.... Lalu aku bagaimana.... “ ucap Mira
“ Apa yang sebenarnya terjadi antara dirimu dan pria itu.... “ ucap Bu Indah meskipun aku sudah menceritakan sebelumnya... Namun Bu indah ingin tahu kebenaran yang sesungguhnya...
Tapi setelah mendengar cerita langsung dari Mira.... Dia sadar kalau aku tak sedikitpun berbohong.... Bahkan dia yang sudah menyelamatkan Mira dari pemerkosaan massal....
“ kau bisa tinggal disini untuk sementara .... “ ucap Bu Indah pada Mira
“ Terima kasih Bu... Aku senang sekali.... Lalu apa hubungan ibu dengan pria itu.... “ tanya Mira berbalik bertanya tentang kedekatan Bu Indah....
Kali ini Bu Indah menceritakan kisahnya.... Dan mengatakan kalau bayi yang ku kandung adalah bayi ku.... Sontak membuat Mira terkejut....
“ jadi dia kemari untuk bertanggungjawab terhadap mu... Lalu.... “ ucap Mira penasaran....
“ Tapi aku menolaknya.... Karena aku akan menikah hari ini dengan pria di kampung ini.... “ Udap Bu indah....
“ Dia pasti kecewa... “ ucap Mira
Tiba-tiba pintu di gedor cukup keras.... Bu Indah tahu.... Dia adalah rentenir yang sudah menipu ibunya hingga ibunya terlilit hutang dan menjual segalanya.... Kini tak ada lagi yang bisa dia jual kecuali tubuhnya.... Itu yang membuat bu Indah pasrah.....
“ Indah Sayang.... Sekarang kau sudah tak bisa mengelak lagi.... Hari ini juga kau akan jadi istri kelima ku.... “ ucap pria yang buruk rupa namun punya otak licik yang membuat mampu menipu banyak korban....
“ Baik lah pak Hendrik... Aku sudah tak mampu membayar... Sebagai gantinya diriku lah bayarannya.... “ ucap Bu Indah pasrah....
“ Apa Bu.... Gak bisa begitu .... Memang berapa Hutangnya.... “ lanjut Mira coba melindungi bu Indah....
“ hahaha... Wah ada bidadari lain... Apa kau juga mau jadi istriku ke-enam ku.... Aku akan menjamin kehidupanmu cantik.... “ ucap Hendrik sang Rentenir....
“ Mira sebaiknya kau jangan ikut campur pria ini jahat.... “ ucap Bu Indah mendekati Pria buruk rupa itu....
“ Tapi bu Indah.... “ ucap Mira
Tapi bu Indah tetap mendekati Hendrik.... Lalu Hendrik mengulurkan tangannya.... Bu Indah penuh keraguan untuk menyambut tangan itu.... Tapi ketika bu Indah nyaris menyentuh tangan kotor itu.... Aku menepis tangan Pria tua jelek itu....
“ Dia calon istriku.... “ ucapku
“ Loh siapa lagi kamu.... “ ucap Hendrik marah...
“ Alex.. Bukannya kau sudah pergi.... “ ucap Bu Indah
“ Aku tak akan meninggalkan mu untuk pria tua ini.... “ ucap ku....
“ Hei... Anak kecil.... Berani sekali kau menantang ku.... “ teriak Hendrik marah....
“ bu indah katakan kalau kau tak ingin bersama pria ini dan kau ingin bersama ku.... “ ucapku bertanya pada Bu Indah....
“ uuuhh.... Aku.... Aku... “ ucap Bu Indah yang tampak ragu-ragu
“ tidak akan terjadi.... Dia memiliki hutang dengan ku dan dia sudah berjanji jika dia tak mampu bayar dia akan jadi istriku.... “ ucap Hendrik...
“ dia sedang mengandung anakku... Kau tak akan aku biarkan kau menyentuh nya.... Sekarang apa pilihanmu bu Indah.... “ ucapku menegaskan lagi pilihan Bu indah....
“ aku tak ingin dengan pria ini.... “ ucap Bu Indah....
Jawaban yang ku tunggu dari wanita cantikku.... Kali ini aku segera mendorong pak Hendrik keluar.... Kali ini aku menekan pria jelek itu... Dengan terpaksa dia menyebut nominal uang.... Namun aku segera mengeluarkan uang yang cukup banyak untuk melunasi hutang Bu Indah pada pria jelek ini....
Awalnya pria itu tak mau menerimanya.... Namun setelah takut aku menghancurkan nya dia pun terpaksa menerima dan pergi meski dia merasa terhina dengan semua sikap kasar ku.... Tapi dia tak mempunyai banyak daya upaya untuk menghadapi ku seorang diri....
“ aku sudah menyelesaikan tugasku ... “ ucapku tersenyum pada Bu Indah....
Bu indah tak menjawab pertanyaan ku tapi justru dia masuk ke dalam rumah.... Membuatku mengejarnya....
“ Bu mau mana..... “ ucapku menarik tangannya...
“ hmmm..... “ ucap bu Indah menatapku dengan kecantikannya.... Aku sedang berdiri dengan wanita yang sangat cerdas ...
“ kau sudah berjanji untuk ikut dengan ku.... “ ucapku menahan tangannya ketika dia berusaha melepaskan tangannya....
“ memangnya aku mau kemana.... Aku hanya ingin mengambil tas ku dan pergi dari sini... Sebelum pria itu membawa semua lebih banyak orang untuk menghajar mu..... “ ucap Bu Indah sambil tersenyum...
“ Hahaa.... Aku kira kau tetap tak ingin pergi dengan ku..... “ ucapku tertawa mendengar ucapan Bu Indah....
“ aku juga ingin cepat bertemu Ningsih.... Wanita seperti apa yang menerima pria bejat seperti mu.... “ucap Bu Indah
“ wanita cantik seperti mu.... “ lanjut ku menjawab cepat ...
“ hee. Aku akan mengambil tas ku dulu.... “ ucap Bu Indah
“ tunggu... Jangan lupakan aku.... Aku juga ingin ikut.... “ ucap Mira yang sejak tadi hanya memperhatikan kami....
“ mana mungkin.... Kau bisa pergi.... “ ucapku lalu memberikannya Uang.....
“ Alex... Apa kau akan membiarkan wanita yang sudah kau rusak hidup seperti ku menderita.... Ini semua terjadi karena mu.... Kalau kau bisa mengendalikan nafsu lebih baik... Bukan tidak mungkin Mira akan jadi seperti ini.... Jadi biarkan Mira ikut..... “ ucap Bu Indah
“ tapi.... Aku akan dapat banyak masalah jika membawa dua wanita sekaligus..... “ lanjutku
“Jika begitu jangan berpikir untuk membawa ku ... “ tambah Bu Indah...
“ jangan..... Baiklah..... “ ucapku... Membuat Bu Indah tersenyum
“ Terima kasih Bu..... “ ucap Mira saling berpelukan bersama Bu Indah.....
Itulah kebahagiaan yang tak pernah bisa ku ungkapkan dengan sebuah rangkaian kata.... Aku hanya berharap besar kebahagiaan ini nanti bisa di Terima oleh Ningsih istriku.... Aku merasa keberuntungan kembali menaungi ku....
Di tempat yang jauh.... Kebahagiaan kami sedang diawasi tanpa kami tahu.... Pria tua yang sama dengan salah satu istri cantiknya menatapku yang sedang merasa bahagia....
“ untuk apa tuan sampai melakukan semua ini..... “ ucap Teresa
“ Kau melakukan pekerjaan dengan baik.... “ ucap pria tua itu
“ tentu saja aku bisa berubah menjadi bentuk apapun yang tuan butuhkan.... Tapi untuk apa tuan sampai menghalangi pria itu.... Untuk pergi... Jika tuan menginginkan wanitanya .... “ ucap Teresa...
“ hahaa.... Menginginkan Wanitanya .... “ ucap pria itu tertawa
“ aku sudah memiliki mu... Untuk apa aku memiliki wanita seperti mereka..... “ tambah Pria tua itu lagi
“ Lalu apa rencana Tuan sebenarnya.... “ ucap Teresa
“ Kau begitu penasaran.... Nanti.... Cerita pria itu baru saja dimulai.... Ketika itu dimulai... Kita akan melihat seberapa pantas dia ... “ ucap Pria itu
“ pantas.... “ ucap Teresa kembali
“ sebaiknya kita pulang..... Kau tahu Teresa ... Ningsih itu mirip sekali dengan Heraku..... Lalu wanita bernama Indah itu sangat mirip dengan wanita yang ku rindukan.... “ ucap pria tua itu lagi sambil beranjak pergi....
“ maksudmu Tia kan...” ucap Teresa menebak wanita yang di rindukan oleh pria tua itu.... Tia adalah satu-satunya wanita yang menjadi mimpi buruk semua istri pria tua itu.... Wanita yang paling spesial diantara begitu banyak wanita....
“ Seandainya dia mau menerima kehidupan abadiku mungkin aku tak akan kesulitan seperti. . . “ Ucap pria tua itu membuka sebuah portal dimensi....
“ Lalu aku seperti siapa.... “ tanya Teresa lagi
“ Seperti wanita di samping Indah tadi.... “ lanjut pria tua itu tertawa
“ Haha.... Aku tak serendah itu ... Aku masih menjaga kesucian hingga bertemu dengan mu tuan.... “ ucap Teresa mengikuti pria tua itu masuk kedalam portal
“ Misi kita untuk SEKARANG telah selesai .... “ ucap pria itu menghilang bersama portal dan wanita cantiknya.....
Maaf telat lagi hehe.....
ns 18.68.41.175da2