Aku mengajak Bu Ria untuk meninggal kan ruangan dimana ketiga anaknya berada.... Dia nampak sangat Cemas... Tapi tekatnya untuk menyelamatkan ketiga anaknya dari bahaya perdagangan manusia.... Dia rela meskipun harus mengorbankan dirinya sendiri..... Kami tiba diruangan lain dalam yayasan.... Aku mulai menulis di salah satu lembar surat perjanjian antara aku dan Bu Ria yang berisi tiga point penting....
1. Bu Ria dan ketiga anaknya wajib menerima semua perintah ku, kapan pun terkecuali jika aku mencoba melecehkan mereka secara seksual...Bu Ria dan ketiga anaknya bisa menolak nya....
2. Bu Ria dan ketiga anaknya harus siap mengangkat telpon ku dalam keadaan apapun dan wajib hadir tepat waktu dengan semua syarat yang diberikan...
3. Jika dalam kurun waktu sebulan bu Ria dan ketiga anaknya melakukan kesalahan, atau mencoba mengabaikan perintah ku maka aku berhak menentukan apapun hukumannya... Termasuk menjadi mereka budak seks...
Dan catatan lain setiap orang hanya akan mendapat satu sampai dua perintah perminggu dan di waktu yang lain dia bisa hidup normal.... Itulah ketiga syaratku.... Awalnya Bu Ria tampak fokus berulang kali membaca ketiga point ku itu... Yang menurutnya akan sulit dilaksanakan oleh mereka..... Tapi dibandingkan menjadi wanita malam yang akan menghancurkan semua impian hidupnya dan ketiga anaknya.... Bu Ria pun menyetujui ketiga point ku.... Dan langsung dia menandatangani kontrak itu....
Tapi tak sampai disitu aksiku untuk mempermainkan keluarga Bu Ria.... Aku meminta Jaminan Lain yaitu aku ingin melihat tubuh tanpa pakaian dari wanita paruh baya ini.... Sebagai alat jaminan keempatnya tak akan kabur dari belenggu ku.... Dan selanjutnya aku akan memasang sesuatu alat yang hanya bisa aku saja yang melepaskannya.... Alat itu kutemukan diantara tumpukan mainan milik Mas Andi ... Berbentuk sebuah celana Dalam namun memiliki beberapa butir-butir merah yang menempel di Celana dalam itu.... Yang bisa mengakibatkan orang yang mengunakan itu akan terkena sengat kejut listrik rendah yang menjalar di setiap bagian celana dalam itu.....
“ Semua rencana kita akan selesai ketika kau mulai membuka pakaian mu satu persatu.... “ ucapku kemudian menyorot tubuh Bu Ria yang masih mengunakan pakaian lengkap.... Bu Ria semakin ragu dengan apa yang sudah dia pilih... Tapi teringat tangisan ketiga anaknya yang selamanya akan menjadi manusia rendahan jika dia tak melakukan hal yang paling memalukan dalam Hidupnya ini...
“ kau ragu-ragu.... Jika iya maka kita batalkan semua negosiasi kita..... “ ucapku menegaskan pada Yang akan mereka pilih....
“ baiklah ... Aku akan melakukan semua keinginan darimu.... “ ucap Ria tampak pucat pasi.....
“ Ibu yang cerdas.... “ ucapku tersenyum....
Aku pun segera memasang beberapa kamera di berbagai tempat yang ada diruangan Visual milik yayasan ini .... Lalu mulai merekam... Segera ku beri tanda untuk Bu Ria melepaskan satu persatu pakaiannya ... Dia tampak berkeringat.... Dia mulai membuka setiap kancing dari kebaya nya yang masih digunakan.... Ketika kancing terakhir terbuka.... Pakaian berwarna putih itu mulai terbuka terlihat beberapa bagian tubuh dari Bu Ria... Yang masih terlihat kencang dan terawat
Kini Bu Ria tampak canggung berdiri di hadapan ku... Setelah pakaian kebaya terlepas kini dia pun membuka pakaian dalamnya sehingga memperlihatkan tubuh bagian dalam yang ternyata sungguh mencengangkan buatku ... Bagaimana tidak ternyata tubuh Bu Ria tak kalah dari beberapa wanita yang ada di koleksi ku ... Payudara nya sangat lah premium besar memenuhi hampir bagian atas dadanya.... Bundar sempurna membuat tangan ku tak sabar untuk bermain dengannya.....
Bu Ria beberapa kali memejamkan mata tanda kalau dirinya benar-benar merasa sangat di permalukan.... Ku beri tanda untuk melepaskan bagian bawahnya ... Karena Bu Ria tampak menghentikan aksi panasnya..... Kemudian dengan sangat terpaksa Bu Ria pun mulai membuka pakaian bawahnya hingga ku lihat Memek mulus tanpa rambut milik Bu Ria . ..
“ Masukan ini kedalam memekmu.... ‘ ucapku melempar sebuah dildo berukuran cukup besar pada Bu Ria.....
“ apa Ini.... “ tanya Bu Ria.....
“ masukkan saja ke dalam memekmu.... “ lanjut perintahku
“ Tapi ini tak ada di perjanjian kita.... “ tolak Bu Ria
“ lakukan saja atau kau ingin aku membatalkan semua perjanjian kita.... Dan anakmu akan ku buat menjadi pelacur.... “ lanjutku menekan nya.... Membuat wanita paruh baya ini tak mempunyai alasan untuk menolak perintahku... Meskipun dia tahu kalau ini akan membuat dirinya semakin dalam masalah..... Tapi sebagai Seorang Ibu dia tak ingin melihat anaknya menderita..... Dia berlahan memasukan benda itu kedalam memeknya.... Dia mengerang sendiri ketika benda yang mirip dengan kontol itu berangsek masuk dalam memeknya..... Tubuhnya bergetar hebat merasakan sensasi benda yang masuk dalam memeknya..... Ketika benda itu hampir setengah masuk.... Bu Ria tampak kesulitan karena memeknya masih kering hingga sulit menanamkan paksa benda lumayan besar itu .....
“ Bodoh.... “ gumamku langsung menekan tombol yang merupakan kendali dari alat yang ditanamkan Bu Ria dalam memeknya.... Sesaat kemudian alat itu mulai aktif dan mengeliat ke dalam Memek Bu Ria....
“ akhhhhhh......... Akhhhh... Apa ini ...... “ desahnya terkejut alat itu mulai mengeliat dalam Memek Bu Ria.... Benda itu berlahan masuk kedalam Memek Bu Ria.... Sontak membuat Bu Ria kelonjotan tanpa henti.... Wajah cemas nya berubah menjadi wajah sange yang sungguh menghiburku...
Aku sangat menyukai adegan ini ... Bu Ria sampai mundur karena tak kuat berdiri di tempatnya..... Aku pun mengaktifkan mode lebih cepat untuk membuat Bu Ria kian menderita.... Ketika alat itu sudah mengeliat hebat.... Tubuh Bu Ria terjatuh ke lantai... Dia mulai mengeliat seperti cacing kepanasan.... Dia mencoba mengeluarkan benda yang kini menyiksanya... Namun segera ku hentikan kedua tangannya langsung ke pasangkan sebuah borgol untuk mengikat kedua tangannya di punggung....
“ Aaaahhhhkhhhhhh... Akhhhhhhh.... Hentiiikaaannnn..... Ukkkkhhhhhhhh.... “ erangnya karena alat itu semakin cepat mengaduk memeknya .....
Andai saja stock sperma masih mencukupi aku pasti tak akan melewati waktu berharga ini untuk mencicipi lubang kenikmatan Bu Ria.... Tapi karena energi ku nyaris habis di sedot oleh Marsya dan Nadia yang membuat ku menumpahkan banyak sperma di dalam rahimnya yang sungguh nikmat...sehingga dengan sangat terpaksa aku harus menahan gejolak liat dalam diriku terhadap wanita paruh baya di hadapan ku...
Bu Ria kian mengilla kini tubuhnya bergetar hebat... Tanpa bisa menghentikan alat itu mengaduk memeknya.... Bu Ria pun menumpahkan cairan matubrasi cukup banyak....
Aku hanya bisa menahan semua sensasi rangsangan hebat yang ku dapatkan dari menonton adegan di hadapan ku.... Tapi aku sedikit tenang karena masih banyak waktu untuk menikmati Bu Ria nanti.... Bahkan bukan hanya Bu Ria ketiga anaknya yang tak kalah mengoda pun bisa ku nikmati semua berkat perjanjian kami....
Cukup lama ku biarkan Bu Ria mengerang dan mendesah... Hingga dia menjadi berantakan .... Lalu ku hentikan alat itu..... Sambil menghentikan semua camera yang sedang merekam adegan panas ini sebagai bukti kalau Bu Ria dan keluarganya tak akan mengkhianati ku...... Setelah mematikan semua kamera... Aku mendekati Bu Ria yang terus mengejang beberapa saat... Dan menumpahkan cairannya lebih banyak dari yang pertama....
Puas mempermainkan Bu Ria aku menghentikan alat yang membuatnya tersiksa... Dia masih mengejang ketika aku mendekati.... Ku buka borgol yang membelenggu nya.... Dia masih tak bisa berkata-kata . .. Namun tangannya yang sudah terlepas langsung menyingkirkan alat yang membuatnya tersiksa.....
“ kau menyukai barang itu.... Kau boleh menyimpannya.... Karena ku tahu kau cukup tersiksa karena sudah lama tak merasakan sesuatu yang hingga membuat kembali muncrat .... “ ucapku
“ diam kau.... “ ucap nya yang masih terengah-engah....
“ tapi karena aksi liarmu aku mendapatkan barang yang penting agar kau dan anak-anak mu tak berani macam-macam terhadapku..... ‘ ucapku menunjukkan rekaman kamera.....
“ hiiiyyyyaaaaaa...... “ jerit nya coba menyerang kamera ku yang masih dalam Tripod nya masing-masing..... Tapi dengan cepat aku melipat tangan ku pada Lehernya.....
“ jangan coba-coba menghancurkan kamera ku.... Jika tak ingin kehilangan segalanya..... “ ucapku mengancamnya...
Membuat Bu Ria sadar akan semua ancaman itu membuat dirinya tak berkutik.... Dia nampak pasrah... Diapun sadar tubuh tak lagi mengunakan sehelai pakaian pun.... Dan kamera di depannya dengan penuh sudah merekam segala adegan paling memalukan di hidupnya.... Seketika semuanya menjadi mati rasa.... Tubuh bergidik dengan segala kemungkinan yang bakal terjadi... Dengan semua rekaman atas tubuhnya.. Tapi demi keamanan anaknya.... Dia pasrah....
“ Alex ... Bolehkah aku kembali mengunakan pakaian ku.... “Ucapnya lemah sambil menatap dengan tatapan kosong.... Banyak hal yang kini ada di dalam hati Bu Ria.... Namun tak ada satupun pertanyaan yang bisa dia ucapkan..... Kini dia mulai mengambil tumpukan pakaiannya . ..
Namun sebelum dia mengambil pakaian itu tangan ku langsung mengenggam pergelangan tangannya.... Membuat Bu Ria diam seribu bahasa.... Jantung berdebar seakan dia tahu kalau dirinya akan kembali di lecehkan olehku..... Keringatnya mulai muncul . .. Tubuh diam membeku bagaikan patung..... Dia tak berusaha untuk menarik tangannya atau berusaha melepaskan tangan nya.... Dia tahu kalau dirinya tak lebih hanya seorang wanita rendahan di hadapan ku.... Seluruh harga dirinya sudah hancur lebur tak bersisa bersama keberanian yang juga menghilang bersamanya....
“ Basuhlah dulu tubuhmu.... Agar terlihat segar.... Aku tak ingin anakmu berpikir kalau aku sudah menjadikan mu pemuas nafsuku... Padahal aku belum mencicipi dirimu.. “ ucapku kemudian sambil melepas tanganku dari tangannya..... Aku memang sengaja sedikit lebih lama membiarkan Bu Ria tetap tanpa pakaian untuk menikmati tubuh lebih lama....
Bu Ria dapat bernafas lega ketika aku tak bermaksud untuk lebih melecehkan dirinya..... Aku segera menunjukkan letak kamar mandi untuk membiarkan Bu Ria membersihkan tubuhnya dari sisa-sisa matubrasinya..... Bu Ria pun mengikuti perintahku sehingga diapun segera menuju ke kamar mandi yang ku tunjukkan.... Namun dia kembali terkejut bukan main ketika dia mencoba menutup pintu kamar mandinya.... Namun kaki ku dengan sigap menghentikannya.....
“ Biarkan pintunya tetap terbuka..... “ ucapku
Bagai di sambar petir rasanya Bu Ria.... Dia terkejut dengan permintaan ku yang membuat Bu Ria kembali terpukul.... Wanita yang tak terbiasa melakukan hal serendah ini pun merasa sangat sedih.... Tubuhnya bergidik ngeri.... Matanya mulai berat dan berkaca-kaca..... Ingin dia membatalkan untuk membasuh tubuhnya... Tapi dia takut aku akan lebih marah dan justru akan memunculkan masalah yang semakin pelik..... Sehingga dengan terpaksa Bu Ria membiarkan tubuhnya kembali jadi santapan mataku saat dia akan membasuh sisa-sisa klimaksnya ....
Tanpa berkata sepatah kata pun... Bu Ria mulai mengambil Air dengan gayung yang tersedia..... Lalu menyiramkan air dingin itu langsung ke dalam memeknya yang masih tersisa bekas Matubrasinya tadi.... Awalnya Bu Ria tanpa kaku karena dia menyadari aku kembali merekam adegannya..... Tapi apa yang bisa dia lakukan saat ini hanya terus melakukan aksinya.... Karena percuma untuk melawan atau pun menghindar.... Semuanya sudah terlambat.... Dan dia sadar kini hidupnya ada dalam kendali penuh ku....
Kembali adegan-adegan paling memalukan di hidup Bu Ria ku abadikan di dalam videoku... Bu Ria selesai melakukan bersih-bersih di tubuhnya kemudian dia mendekatiku agar aku memberikan pakaiannya kembali.... Ku berikan tanpa berusaha menghalanginya.... Tak beberapa lama Bu Ria sudah kembali mengunakan pakaian yang digunakannya saat aku menculiknya....
“ kau sudah selesai.... “ ucapku
“ ya..... “ ucapnya singkat
Aku kembali memasangkan borgol kulit di kedua tangannya tanpa perlawanan.... Lalu ku tutup matanya dengan sebuah kain.... Lalu ku bawa Bu Ria untuk bertemu dengan ketiga anaknya yang sudah menanti penuh dengan kekhawatiran terhadap sang ibu..... Mereka sedikit lega meskipun rambut basah dari sang ibu mengindikasikan ada hal yang terjadi.... Setelah membawa Bu Ria dalam keadaan terikat tangan dan kedua matanya tertutup ku bawa Bu Ria duduk diantara ketiga anaknya.... Lalu kedekati Reni.... Yang terikat di hadapan ku....
Ku lepas pengikat di kedua tangannya kemudian memasang kembali borgol di kedua tangannya.... Dan menutup matanya seperti yang ku lakukan pada sang Ibu.... Begitu pula dengan Meiri.... Setelah itu aku bawa ketiga wanita itu pergi dengan tetap meninggal Neri yang terbelenggu di salah satu Sofa..... Ku bawa ketiga korban ku ke dalam mobil yang sama ketika aku menculik ketiganya..... Ku letakan Reni di depan..... Yang sengaja ku letakan dia di sana..... Agar tangan nakalku bisa terus memijat payudaranya yang begitu kencang karena masih memiliki Asi untuk anaknya.....
Reni hanya bisa pasrah tangan nakalku terus menerus meremas payudaranya.... Hingga bagian atas kesayangan basah karena ulahku.... Asi Reni pun tabur tanpa bisa di hentikan.... Namun sayang kesenanganku berakhir karena ku sudah tiba di tepat di lapangan tempat aku parkir saat aku menculik keempat wanita.... Pertama ku buka rantai yang membelenggu ketiganya.... Dan ku berikan perintah ketiganya untuk melepaskan penutup matanya....
“ Kalian boleh keluar ... Tapi jangan coba-coba melaporkan hal ini pada pihak berwajib atau menceritakan kepada siapapun juga.... “ ancamku
“ lalu dimana Neri.... “ ucap Bu Lia....
“ Untuk saat ini aku akan memberikan hukuman kecil untuknya.... “ balasku singkat...
“ kau sudah berjanji untuk tidak menganggu anakku.... “ ucap Bu Ria
“ Aku tak bilang akan melakukan seks padanya.... Aku hanya ingin sedikit menghukumnya karena dia begitu angkuh.... Sekarang turun.... “ ucapku dengan nada cukup tinggi
Membuat Meiri tanpa shock mendengarnya tangan wanita muda ini bergetar ketakutan.... Begitu juga Reni yang sibuk dengan Asi yang terus tumpah..... Bu Ria terdiam mendengarkan ancaman ku.... Dia memberikan tanda buat Reni dan Meiri untuk segera keluar dari mobil....
“ sesuai perjanjian kita Bu.... Kalian semua harus bekerja untukku.... “ ucapku sebagai ucapan perpisahan sementara untuk ketiga budak baru ku.... Membuat ketiganya tampak pucat terutama Meiri dan Reni yang tak mengetahui perjanjian apa yang di buat oleh ibu mereka.....
Setelah menurun kan ketiga budakku.... Aku segera kabur dari lokasi yang nampak kulihat dari spion mobilku ketiga nya saling berpelukan.....
#dilapangan tempat keluarga Ria
Ketika mobil yang menculik mereka sudah pergi dari lokasi kejadian Bu Ria segera memeluk kedua anaknya... Begitu pun mereka.... Beberapa waktu mereka habiskan hanya dengan berpelukan saja....
“ Bu ....perjanjian apa yang ibu buat... “ tanya Reni
“ Ibu berjanji akan menuruti semua kemauan dia.... Ketika dia memanggil ibu ataupun kalian.... “ ucap Bu Ria
“ Apa buuu.... Kenapa ibu melakukan hal itu.... “ ucap Meiri protes
“ibu tak punya pilihan nak.... Daripada kalian di jual ke tempat prostitusi.... “ jawab Bu Ria menenangkan anaknya
“ tapi menuruti semua perintahnya sama saja dengan menjadi pelacur Bu.... “ ucap Meiri
“ Dia berjanji tidak akan menyentuh kesucian kalian jika kalian menuruti kemauannya.... “ Lanjut Bu Ria menjelaskan lebih lanjut.... Bu Ria yang polos tak menyadari satu hal dalam perjanjiannya... Yaitu keterkecualian yang ku selipkan dalam perjanjian yang bisa membuat mereka semua menjadi budak seks ku . .. Yaitu hukuman yang bisa ku berikan ketika mereka tak sanggup untuk melakukan apapun yang ku perintahkan.... Hukuman ini adalah hubungan seks.... Hal itu yang mungkin belum di cerna dengan baik oleh Bu Ria... Dan menganggap mereka semua aman dari pelecehan seksual dari ku....
‘ lalu bagaimana nasib Neri.... “ ucap Reni yang tampak pasrah dengan kondisi buruk yang dialami keluarganya.....
“ kita berdoa yang terbaik untuk keselamatan nya.... “ ucap Bu Ria
Ketiganya dengan langkah lesunya berjalan ke rumah mereka sambil mengatur alasan untuk dua pria yang mungkin saja panik.... Karena tiba-tiba mereka menghilang... Dan untuk keberadaan Neri semua sepakat untuk menyembunyikan demi kebaikan bersama.....
# keposisiku
Setelah mengantar tahanan luarku.... Aku melaju cepat hingga memasuki tengah Kota tanpa menyadari hal besar terjadi di Kosanku..... Hari itu entah mengapa aku enggan kembali ke kosan.... Karena ingin memberikan pelajar singkat pada Neri agar kejudesannya akan menghilang..... Tapi keadaan jalan begitu tak bersahabat.... Kendaraan begitu ramai hingga tak bisa mengunakan kecepatan penuh....
Ketika tiba di lampu merah... Aku yang sedikit kehilangan Fokus tak memperhatikan lalu lalang orang di depanku yang hari itu cukup ramai melintas.... Tak ku sadar seseorang yang ku cinta baru saja melalui mobilku... Ketika wanita itu sudah sampai di sisi lainnya penyebrangan aku baru memperhatikan wanita yang beberapa saat lalu melalui mobilku.... Aku terkejut bukan main.... Aku yang mengenal wanita itu lebih dari siapapun sadar kalau wanita yang sesaat lalu melalui ku.... Sangat mirip dengan Ningsih... Cara jalan, rambutnya serta gerakan khas yang sering di perlihatkan Ningsih padaku..... Tapi sejenak aku berpikir kalau itu mungkin hanya halusinasi ku yang begitu merindukan Ningsih.....
Tapi ketika wanita itu semakin menjauh dan sedikit menoleh... Aku melihat jelas wajahnya sontak aku segera bangkit dari posisiku untuk keluar dari mobil.... Namun beberapa klakson mobil di belakang ku membuatku kehilangan kesempatan mengejarnya yang menghilang dalam kerumunan.... Aku tak menyerah... Memarkirkan mobil di dekat situ.... Aku mulai menyisir kemungkinan wanita itu pergi.... Tapi aku tak menemukan wanita itu setelah cukup lama mencarinya..... Hatiku mulai bimbang mungkinkah ini nyata atau hanya halusinasi ku.....
Aku pun menyerah mencari wanita yang mirip dengan Ningsih..... Kembali ke mobilku dan sedikit termenung.... Aku benar-benar yakin kalau yang baru saja ku lihat adalah nyata.... Namun kemana dia... Dan siapa sebenarnya dia menjadi misteriku.... Tak ingin berlama-lama di sana. ... Aku kembali melanjutkan perjalananku.... Meskipun masih ada rasa yang penasaran di hatiku saat itu.....
Tiba kembali di Lingkungan yayasan aku terkejut dengan mobil milik keluarga Anggraini sudah terparkir disini... Mobil yang di gunakan oleh Mas Andi, Felicia dan Anggraini.... Aku bergegas keluar..... Dan memasukin rumah utama ... Disana aku melihat Neri sedang di perkosa habis-habisan oleh mas Andi... Membuatku kesal serta marah... Namun kembali aku mengendalikan kemarahanku.....
“ mas.....apa yang mas lakukan dengan Wanitaku.... “ ucapku dengan nada sedikit tinggi
“ Oh Alex.... Saudaraku.... Aku menemukannya terikat di kantor.... Karena kulihat dia sedikit menantangku aku memberikan nya hukuman kenikmatan..... “ lanjut Mas Andi santai menghentikan aksi penetrasi liarnya di dalam Rahim Neri... Yang hanya bisa menangis dan merintih karena nasibnya..... Mimpi indah menikah bulan depan sirna karena aksi brutal mas Andi.....
Ingin rasanya aku membunuhnya saat ini.... Karena jengkel dengan semua prilaku yang semaunya.... Tak mencerminkan Mas Andi yang dahulu aku kenal .... Apalagi setelah aku ketahui bukan hanya Neri yang jadi korban biadabnya saat ini namun tante Dita juga sudah kejang-kejang karena dua lubangnya di susupi Dildo yang terus bergetar hebat.....
“ kenapa kau kembali .... Bukannya kau akan menghabiskan pesta seks selama seminggu.... “ tanyaku membuang kekesalan ku.... Karena sedikit bersyukur kalau Marsya dan Nadia belum di ketahui keberadaan oleh mas Andi....
“ Awalnya seperti itu tapi di tengah jalan salah satu dari wanita yang ikut rombongan kabur ... Meloncat dari mobil lalu lari ke dalam Hutan..... “ Ucapnya singkat....
“ Lalu... Kau tak kejar.... “ ucapku kaget dengan pengakuan bodoh Mas Andi
“ Kejar.... Untuk apa.... menghabiskan energiku saja.... “ lanjut Mas Andi seakan menganggap masalah ini dengan Mudah....
“ Lalu bagaimana jika dia berhasil selamat dari hutan dan melaporkan kita.... “ ucapku sedikit marah dengan sikap santai seakan tak ada masalah....
“ Ya mungkin ... Tapi kemungkinan nya sangat kecil.... Hutan itu cukup lebat dan banyak orang takut karena hutan itu terkenal angker.... Belum lagi binatang buas yang masih cukup banyak.... Atau manusia buas..... Karena dia kabur tanpa mengenakan pakaian apapun..... “ ucap Mas Andi tersenyum
“ tapi seharusnya kita jangan mengabaikan hal sekecil apapun.... “ ucapku yang pernah merasakan kejaran Polisi.... Akibat kelengahan ku saat itu....
Mas Andi seakan tanpa masalah dia kembali mengenjot Neri.... Neri pun kembali merintih.... Seluruh saluran Rahimnya seperti lecet.... Bagaimana tidak mas Andi mengenjot dengan paksa wanita yang masih Perawan .terlihat dari banyaknya darah yang keluar .. Mas Andi juga sepertinya sudah meminum beberapa obat kuat yang tergeletak di meja..... Tak ingin menganggunya.... Aku berjalan ke kamar Atas.... Mencari wanita ku.... Benar saja sebelum tiba di kamar diatas.... Aku langsung mendapat pelukan Hangat dari Biang Gula ku....
“ Alex.... “ peluknya Hangat
“ Bagaimana perjalanan Liburannya .. “ bisikku di telinganya...
“ hahaa.... Sama sekali tidak asik..... “ ucap Felicia manja.... Di sisi lain Anggraini pun menatap dengan lingerie nya di ambang pintu kamarnya.... Tatapan penuh nafsu terhadapku.....
“ Berapa Kali kau di gasak Mas Andi yang sedang Horny itu.... “ tanyaku lagi sambil mengusap rambut wanita yang sebenarnya lebih tua dariku.... Tapi karena tubuh, wajah dan kondisi yang begitu terurus membuatnya tetap terlihat baik gadis belia..
“ dia hanya menikmati dua Wanita baru saja .. Aku dan Anggraini tidak di sentuh.... Dan hanya di jadikan supir saja “ ucap Felicia kesal...
“ Hmmmmhhh.... Mau aku yang menyentuh..... “ ucapku mengodanya ...
“ Itu yang ku tunggu..... “ lanjut Felicia menarik tanganku.... Masuk kedalam kamar pribadi milik Anggraini.... Dia pun sengaja mengunci kamar itu agar Mas Andi tak menganggu mereka......
Jadilah aku kembali berpesta seks dengan Felicia dan Anggraini di kamar pribadinya.... Pergelutan dengan dua Wanita yang Haus seks memang menakutkan... Keduanya berebut menikmati kontolku.... Berbagai gaya kami lakukan..... Jeritan dan desahan menguasai keduanya... Begitu pula aku yang benar-benar menikmati gempuran nakal dari kedua... Sinyal tubuh Anggraini dan mulus bersih tubuh Felicia membuatku harus muncrat beberapa kali baik didalam hingga di tubuh keduanya....Mereka membuatku kehabisan energi hingga terlelap bersama keduanya di kamar empuk itu ... Anggraini memeluk ku dari sisi kiri dan Felicia di sisi Kanan.... Seakan tak terbendung keduanya kembali melumat kontolku dengan kedua mulut mereka secara bergantian hingga mereka benar-benar kelelahan dan terlelap di sisiku .....
Malam berganti keadaan kembali terulang.... Pagi ini kembali sepongan lembut dari Anggraini membangunkan tidurku..... Sehingga aku yang kembali bugar aku kembali mengenjot Anggraini sekali lagi dan berhasil membuatnya kembali mendapatkan klimaks luar biasa pagi itu... Tak hanya Anggraini yang ku buat kelonjotan pagi itu.... Aku juga menerkam felicia yang sedang asik membersihkan Wajah dan tubuhnya di kamar mandi menjadi mangsa kedua hari itu.... Didalam kamar mandi super mewah Anggraini aku kembali memacu biang gula ku itu... Hingga dia kembali mengerang.... Aku kembali menitip sejumlah sperma dalam Rahimnya berharap Felicia akan segera memberi kabar baik buatku...Selanjutnya kami bertiga saling membersihkan tubuh masing-masing... Namun disela-sela itu aku kembali bermain dengan lubang kehangatan keduanya...
Tubuh kembali bugar setelah mendapatkan sarapan pagi yang sungguh nikmat dari dua tubuh yang Hot.... Dua tubuh yang memang sangat menikmati kejantanan ku.... Hingga aku lupa dengan kondisi Marsya dan Nadia di kamar sebelah..... Aku bergegas melihat kondisi keduanya.... Meninggalkan dua wanita yang sedang asik mencari pakaian yang bisa memanjakan mataku.....
Aku masuk kekamar Marsya.... Yang masih terikat di dalam kamarnya.... Dia langsung melihatku dengan tatapan sinis nya.... Yang ku balas dengan senyuman hangat.... Ku ambil minuman yang tersedia di kulkas kecil disisi kamar.... Ku buka borgol yang membelenggu nya...namun Terborgol seharian membuat tubuhnya sulit bergerak karena kaku membuatku harus membantunya bangun... Tubuh Marsya masih sangat lemah .... Karena hilangnya keperawanan dalam dirinya kemarin dengan asli brutalku..... Aku Menyodorkan minuman dingin yang langsung diminum.... Mungkin saja sejak kemarin Marsya sangat Haus..... Dia menghabiskan sebotol minuman yang ku berikan.... Dalam sekali tegukan....
“ kau Lapar.... “ tanyaku... Di jawab anggukan olehnya... Aku segera mengambil beberapa roti tawar yang terdapat di kulkas dan memberinya beberapa selai yang juga ku temukan disana... Ku berikan pada wanita mungil nan Cantik di hadapan ku meskipun tanpa riasan wajahnya tetap memukau diriku..... Dia memakan dengan lahap roti itu.... Untuk mengisi energinya sementara..... Setelah melahap beberapa roti aku pun memberinya Susu sehat yang ada didalam kulkas miliknya.... Selesai mendapatkan tenaga tambahan....
“ Kalau begitu kau harus membersihkan tubuhmu dulu.... Agar lebih segar.... “ ucapku
Dia pun memberikan Botol Minuman yang sudah dia habiskan padaku... Tapi ketika dia mencoba bangun dari tempat tidurnya rasa nyeri di selangkangannya membuat dia hampir terjatuh.... Membuatku dengan sigap memapahnya.... Dan Langsung mengendongnya..... Marsya tak berkata apapun tertegun.... Tanpa perintah darinya aku membawa Marsya ke kamar Mandi.... Aku mengambil sebuah Kursi yang biasa dia gunakan merias Diri didepan meja riasnya.....
“ duduklah disini.... Aku tahu semua bagian bawahmu masih sakit.... “ lanjutku
Tanpa berkata-kata dia pun duduk di kursi itu.... Tanpa banyak menghabiskan waktu lagi aku mulai menyiramkan air berlahan setelah mengatur suhu air ... Yang sengaja ku atur hangat sesuai dengan pengaturan yang ada di kamar mandi orang kaya ini... Agar tubuh molek Marsya tak mengigil.... Atau terkejut dengan suhu air dingin..... Marsya sedikit malu karena harus di mandikan oleh pria yang sudah merenggut masa depannya..... Tapi apa daya tubuhnya memang sangat lemah saat ini....
“ dimana Ibuku.... “ ucap lemah Marsya....
“ Dia ada di kamarnya.... “ ucapku sambil membasuh tubuhnya....
Aku pun mengikuti semua petunjuk Marsya untuk semua kegunakan peralatan mandinya.... Bahkan beberapa kali Marsya tak mampu menahan senyumnya melihatku yang sedikit kesulitan melakukan apa yang di perintahkan Marsya dengan alat-alat aneh yang baru ku temukan di rumah ini..... Selesai dengan aktifitas melelahkan itu aku membawa Marsya kembali kembali ke kamarnya .. Kali ini ku biarkan dia memiliki pakaian yang ingin dia gunakan.... Memperhatikannya dari jauh... Menikmati wanita bertubuh indah itu menutup tubuhnya..... Sambil bersiap jika marsya kembali terjatuh...
Tak lama dia sudah siap dengan setelan baju yang terbaik .... Dia tampak cantik dengan tetap mempertahankan tampilan muda yang trendi.... Dia menjulurkan tangan pada ku untuk mempersilahkan diriku memborgol tangannya kembali.... Tapi aku hanya tersenyum.... Segera menarik wanita yang sudah cantik itu keluar dari kamarnya tanpa memborgol kedua tangan nya.... Mungkin ini hal bodoh... Tapi entah mengapa aku percaya dengan tatapan tulus Marsya... Seakan dia tak akan melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan ketika diam-diam mencoba melarikan diri dariku....
Belum tiba di kamar Anggraini... Anggraini juga sudah keluar dengan sangat cantik saat itu membuat mataku dimanjakan dengan tampilan yang mengalihkan semua pandangan ku.... Bahkan bukan hanya aku yang terkejut akan penampilan dari Anggraini... Marsya di sampingku ikut takjub dengan penampilan ibunya... Karena selama ini sangat Ibu tak pernah berpenampilan seglamour ini..... Dia pun tak berpenampilan seperti ini saat ada pesta ataupun acara yayasan....
“ Ibu.....” ucap Marsya terpaku
“ Marsya.... “ balas Anggraini langsung memeluk anaknya.....
“ ibu sangat cantik.... “ bisik Marsya....
“ Anak Ibu Yang lebih cantik..... “ balas Anggraini tersipu malu....
“ tunggu disini.... Aku akan menjemput yang satunya..... “ ucapku pergi ke kamar Nadia....
“ Siapa yang dia maksud.... “ ucap Felicia yang baru selesai dengan segala riasan di tubuhnya....
“ Kak Nadia.... “ ucap Marsya lemah.... Karena dia merasa bersalah sudah menghubungi kakaknya yang mengakibatkan dia pun jadi terlibat dalam kejadian yang luar biasa saat ini....
“ bagaimana dia bisa disini... “ ucap Anggraini terkejut.... Karena anak tertuanya itu sangat jarang pulang kerumah mungkin hanya lebaran atau hari-hari besar saja.... Karena Nadia memiliki sebuah pekerjaan sebagai agen perjalanan yang cukup terkenal.... Hingga kesibukannya membuatnya sulit memiliki waktu untuk pulang kesini...
“ Maafkan Aku.... Aku yang menelponnya.... “ ucap Marsya merasa bersalah terhadap aksinya yang emmbait saudaranya kini harus menderita....
“ apa yang sebenarnya terjadi..... “ lanjut Anggraini tampak panik.... Lalu Marsya menceritakan semua yang terjadi... Termasuk tante Dita yang di bawah pun ikut dalam rombongan Nadia.... Seketika kaki Anggraini melemah dan bersimpuh di lantainya.... Membuat Marsya pun memeluk erat sang Ibu... Anggraini benar-benar tak bisa lagi menahan rasa sedihnya..... Bukan hanya masa depan Marsya yang kini yang hancur... Namun anak sulung pun sudah mengalami hal buruk yang kini dia rasakan bersama Marsya..... Kini hanya Asiyah dan Kulsum yang belum mendapatkan masalah....
“ Marsya jangan pernah menghubungi kakakmu Asiyah dan kulsum.... “ ucap Anggraini pada Marsya... Berharap kedua anaknya tak akan terjebak dalam masalah ini.....
Tak lama aku membawa Nadia yang terlihat seperti sangat lusuh dan suram... Membuat Anggraini langsung berlari memeluk wanita itu.... Wanita yang dikenal tegas dan berani itu kini hanya dapat menatap lesu di hadapan ibunya.... Marsya pun tak bisa menahan tangisannya melihat kondisi Nadia yang terlihat hancur....
“ apa yang telah kau lakukan pada Nadia.... “ ucap Anggraini mendorongku
Aku hanya terdiam... Tanpa berusaha melawan serangan yang dilancarkan oleh Anggraini terhadapku... Tapi ketika Anggraini coba menamparku.... Kembali Felicia menghentikan serangan Anggraini....
“ Hentikan .... Ingat siapa kau sekarang.... “ ucap Felicia ketus...
Membuat Anggraini terdiam kembali memeluk anaknya yang membisu.... Tak ada sepatah kata pun keluar dari mulut Nadia.... Begitu pula matanya yang tampak kosong.... Benar-benar tak mencerminkan Nadia yang dikenal Anggraini dan Marsya.... Beberapa kali Marsya coba memanggil Nadia tapi ekspresi wajah Nadia tak berubah,..
“ apa yang terjadi dengan mu nak.... “ ucap Anggraini yang kini mencoba untuk memaksa anaknya yang membisu berbicara . ..
“ aku.... Aku.... Sudah membunuh orang bu..... “ ucap Nadia yang langsung membuat marsya dan Anggraini terkejut bukan main....
“membunnuh... Siapa....” tanya Anggraini lagi
Tapi Nadia tak sanggup berbicara lebih banyak lagi.... Rasa takut dan bersalahnya benar-benar telah menghantui dirinya.... Bayangan akan kematian sang supir masih terngiang di kepalanya... Melihat Nadia yang makin terpojok.... Aku datang berusaha untuk menjadi penolong buat Nadia....
“ Hentikan .... Jangan buat Nadia mengingat keadaan kelam itu... Selama kalian mengikuti semua perintah ku maka aku akan merahasiakan semua yang terjadi.... Jangan buat anakmu semakin tertekan.... “ ucapku mengambil Nadia dari pelukan Anggraini dan memeluk eratnya agar dia merasa lebih tenang....
“ Kau memang mengerikan.... “ ucap Felicia tersenyum.... Melihatku mampu menenangkan Nadia.....
“ Mengerikan apa.... Cepat buat makanan perut sudah menjerit.... “ ucapku pada Felicia , Marsya dan Anggraini.... Membuat ketiganya langsung bergegas turun.... Sedangkan aku bersama Nadia
“ aku akan mencoba membantu.... “ ucap Nadia merasa sedikit lebih tenang ...
“ haha.... Kau tetap temani aku....” ucapku sambil menarik Nadia ke bawah....
Aku mulai mencari dimana kan Neri dan tante Dita berada..... Juga mencari dimana kan Mas Andi..... Tapi setelah mencari di sekitar Rumah aku tak mendapatkan ketiganya yang entah sedang dimana.... Lalu ku putuskan untuk Nadia bersama keluarga di dapur.... Agar aku bisa mencari dimana pria bangsat itu ... Jika aku membawa Nadia... Itu bisa berbahaya... Dia yang liat akan meminta Nadia pula jadi santapannya.....
Setelah menyakinkan semua tahanan ku tak akan bisa kabur... Aku segera mencari dimana Mas Andi.... Ingin membahas rencana selanjutnya yaitu menghancurkan Rico..... Aku mencarinya di Semua ruangan di yayasan tapi aku tak menemukan pria itu sampai akhirnya aku menemukan ketiganya di sekitar Gudang.... Dengan keadaan Tante Dita dan Neri merangkak seperti seekor Anjing.... Di tambah dengan pakaian yang mereka gunakan hanya berupa tali yang melilit ke beberapa bagian tubuhnya dan berwarna cerah.... Lalu leher mereka di ikat seperti anjing yang terhubung dengan dengan Rantai yang berada di tangan Mas Andi...
“ kau mencariku Alex.... “ ucap Mas Andi tersenyum menyambut kedatangan ku
“ kau benar-benar membuat kedua wanita ini seperti binatang.... “ ucapku memuji meskipun dalam hatiku sedikit kesal karena Neri ku di buat jadi seperti ini... Aku yang mencoba untuk menghukumnya tapi Mas Andi merebutnya ...
“ Hahaa... Aku hanya ingin mereka tak berpikir kabur ... “ ucapnya Mas Andi merasa bangga akan pujian ku
“ tunggu dimana wanita satunya... Bukan kah kau kemarin bilang mendapatkan dua.... Selain Anggraini dan Felicia.... “ ucapku
“ Oh wanita itu ku letakan di Mobil.... “ ucapnya santai....
“ kau bisa membunuhnya kalau tidak mengeluarkannya.... “ ucapku... Segera menuju mobil yang digunakan Mas Andi dan membukanya benar saja ku lihat wanita itu sudah tergulai lemas.... Untung nya sebelum menaruh wanita ini di dalam mobil Mas Andi sudah membuka dua kaca depannya sehingga udara bisa masuk.... Tapi karena wanita ini terbelenggu dan ada alat yang terus mengaduk-aduk memeknya membuat wanita ini kehabisan semua tenaganya... Aku segera melepaskan alat yang menyiksa wanita ini... Dan membawa nya masuk ke dalam rumah yang diikuti Mas Andi bersama Tante Dita dan Neri
Aku segera memberikan Wanita minum....untuk memberikannya sedikit tenaga dan menurutku masih sangat Muda... Dengan gigi yang mengunakan Behel....dan tubuh yang terjaga membuatku berpikir wanita ini pasti berasal dari keluarga mampu
“ tolong selamatkan aku..... “ ucap Wanita berbehel itu.
“ Sudah minumlah yang banyak agar kau tak dehidrasi.... “ ucapku
“ kau terlalu baik dengan tahanan kita.... Ingat mereka masih memiliki dendam pada kita.... Jangan sampai kebaikan mu membuat dirimu dalam masalah.... “ ucap Mas Andi memperingatkan ku....
“ Ya aku akan selalu berhati-hati.... “ ucapku sontak membuat Wanita dihadapkan ku kehilangan harapan... Kini dia tahu aku dan Mas Andi adalah satu tim.... Sehingga pupus sudah harapannya untuk terbebas dari sini....
“ Alex... Aku punya rencana untuk menambah pundi-pundi uang kita.... Aku berencana untuk menyewakan wanita-wanita cantik kita ke pria hidung belang.... Ucap Mas Andi
“ apa... Kau yakin.... “ ucapku
“ Ya aku punya beberapa kenalan yang menjalankan tugasnya dengan sangat rahasia dan dijamin aman.... Karena punya beberapa oknum pejabat dan tentara di belakangnya.... “ ucap Mas Andi
“ tapi siapa yang maksudmu wanita yang bisa kita sewakan.... “ tanyaku kembali
“ kedua wanita ini sungguh nikmat terutama Dita dengan payudara besar dan tempiknya yang legit pasti banyak orang yang akan menyewanya.... Belum lagi kalau Anggraini, Neri, serta Weni bisa kita bawa ke sana.... Bagaimana dengan Marsya mu.... “ ucap Mas Andi
“ kau benar juga.... Tapi kalau Anggraini seperti aku keberatan melepasnya.... Bagaimana jika hanya Dita dan Neri dulu.... Jika bisnis ini menguntungkan kenapa tidak kita memperbanyak objeknya.... “ Ucapku tersenyum.... Meskipun berat melepas Neri tapi kondisi memperihatinkan nya dan meniti beratkan pada bekas Mas Andi terpaksa aku harus mengikhlaskan Tante Hot dan Neri .... Meskipun berarti aku sendiri yang sudah mengikuti janjiku pada ibunda Neri
“ Baiklah... Aku akan segera mengantar kedua wanita ini..... “ ucap Mas Andi langsung membawa kedua wanita itu pergi.... Padahal aku belum mencicipi Neri, bahkan Tante Dita Si Boobs super....
Tapi karena ini untuk keuntungan dan lagi aku tak ingin menikmati bekas Mas Andi jadi ku biarkan saja keduanya di bawa... Dan menurutku aku lebih penasaran dengan weni di sampingku ... Yang seperti nya punya wajah yang menarik.... Serta teringat dengan penampilan cantik dari Marsya dan Anggraini serta Felicia di dapur yang berbahaya jika di lihat oleh Mas Andi belum lagi penampilan Nadia juga akan mencuri perhatian Mas Andi.... Jadi kepergiann benar-benar menguntungkan untuk baik di segi keuangan juga dari segi keamanan dari para budak VIP ku.....
“ Berhati-hatilah.... “ ucapku.... Membiarkan Mas Andi pergi dengan kedua wanita di sampingnya.... Neri terus menatapku.... Mata nya yang kini sayu membuat ku kembali teringat janji yang ku buat dengan Ibunya.....
Aku segera mendekatinya untuk terakhir kalinya...
“ Maafkan aku..... “ bisikku....
“ Kumohon jangan hancurkan hidup keluargaku.... “ balasnya.... Hanya itu kata terakhir yang di ucapkan wanita yang tampak angkuh sebelumnya.... Mas Andi membawa kedua wanita itu pergi ... Dia tampak begitu semangat saat ini....
Setelah melepas Neri dan Tante Dita Pergi.... Aku segera kembali... Karena aroma kelezatan sudah sampai di hidung sensitif ku.... Membuat perutku memberontak ingin segera makan.... Namun sebelum ke meja makan... Aku mendekati Weni yang masih tergulai lemas di sofa depan.....
“ Aku sudah menyelamatkan mu.... Jadi kau harus membayarnya nanti..... “ ucapku sambil membawa Weni ke meja makan yang sepertinya sudah tersedia beberapa makanan... Kombinasi dari Anggraini dan kedua anaknya membuat makanan menggugah perutku yang memang sudah meminta diisi sebelumnya....
Aku memakan diikuti oleh semua wanita yang ada disini... Disaat itu pula aku memiliki ide brilian.... Agar saat Mas Andi kembali Anggraini, dan kedua anaknya bisa aman dari ide gila Mas Andi.... Aku segera menyampaikan pada semuanya setelah makan.... Sontak membuat Anggraini memeluk kedua anaknya.... Dia meminta perlindungan ku... Meskipun dia tahu aku bersekongkol dengan Mas Andi tapi aku punya watak yang sedikit lebih baik.....dan masih bisa di ajak bernegosiasi...
“ bagaimana kalau kalian pergi ke rumah lain.... Secepatnya.... “ ucapku...
“ tapi kemana.... “ jawab Marsya
“ bagaimana kalau kerumah ku.... “ Ucap Felicia.... Yang merujuk pada rumah pertama ku di luar kota.... Namun hal itu segera ku tolak karena Mas Andi akan tetap menemukan Anggraini dan keluarganya ...
Lalu Anggraini menyampaikan kalau baru-baru ini dia bersama suaminya telah membeli bangun yang cukup luas berada di pedesaan yang lumayan jauh dari sini..... Yang di proyeksikan sebagai yayasan baru ..... Ide itu pun segera ku Terima.... Agar para wanita ku bisa selamat dari liarnya Mas Andi....
Karena tak banyak waktu yang tersisa sebelum Mas Andi kembali kesini.... Aku menyuruh mereka segera keluar dari yayasan ini.... Jadi kuperintahkan Felicia untuk kesana.... Dan sekali lagi aku memberikan ancaman agar Anggraini tak bermain-main dengan ku..... Anggraini yang sudah tampak terpengsruh oleh kenikmatan kontolku pun coba menyakin kan ku.... Aku juga menyuruh Felicia menganti nomornya.... Agar Mas Andi tak mampu melacak keberadaan Mereka dan hanya aku yang memiliki Akses kesana....
Setelah diskusi panjang.... Anggraini dan kedua anaknya beserta Felicia berangkat.... Aku sengaja mengirim mereka agar terbebas dari cengkraman Mas Andi yang menurutku mulai menunjukkan sifat yang di luar kendali ku.... Jadi sebagai langkah antisipasi ku aku segera menyuruh mereka untuk pergi..... Tak lama kemudia ke empat wanita itu sudah pergi meninggalkan ku ...Weni hanya terdiam melihat keempat wanita itu pergi..... Aku bergegas menutup pintu sambil tersenyum kearah Weni yang baru saja selesai makan.....
“ Sekarang hanya ada kau dan aku.... “ ucapku
“ tidak.... Jangan.... “ jerit Weni segera melarikan diri dari menjauh dariku... Tapi aksinya melarikan diri tak berlangsung lama... Kecepatan ku membuat wanita itu segera ku ringkus kembali ... Kembali dia meronta.... Dengan kekuatan baru yang terisi dengan makanan yang cukup nikmat.... Tapi dia sedang berhadapan dengan ku.... Yang sudah kembali bugar setelah perutku juga terisi....
“jangan jual mahal .... Tubuhmu itu sudah kotor... “ ucapku mencoba mengambil Alih tubuh Weni.... Tubuhnya yang sudah tak mengunakan celana dalam membuatku langsung memasukan jari tengah ku ke dalam lubang nya..... Sontak membuat tubuh aweni mengeliat....
“ hiyaaaaaa...... Aaakhhhhh... Sudah... Sudahhh cukup..... ampuni aku..... Aku sudah lelah.....“ jerit Weni kembali merasakan hal yang mencekam seperti awal ketika dia di paksa oleh Mas Andi.... Tubuh kembali mengeliat.... Tapi aksinya justru membuat tangan ku semakin liar didalam memeknya.....
Kemudian dengan cepat kecium bibirnya.... Merasakan kehangatan bibir Weni.... Sambil tangan ku kembali menahan kedua tangan yang terus berusaha mendorongku...hingga dia tak bisa menghentikan bibirku yang terus menerus menikmati bibirnya....
“ Uuhhhmmmmm.... Uhhhhmmmmmmm uuhhhhkkkhhhhhhhh..... “ erangnya ketika aku sengaja menghisap lidah masuk kedalam mulutku....
“ Aaaahhh... Hentikan.... Hentikan .... “ Ucap Weni terengah-engah setelah aku melepaskan mulutnya... Tubuhnya mengeliat lemah ketika kedua tanganku pun melepaskan tangannya...... Kini dengan sekali tarik pakaian milik Weni terbuka... Kembali Weni ternyata sudah tak mengunakan Bra lagi.... Membuatku dengan leluasa meremas dia gunung kenyal milik Weni..... Sesekali tangan Weni coba menghentikan kenakalan tanganku dengan Ragu-ragu karena Weni sebenarnya mulai menikmati aksi ini . . ..
“ Wen.... Si Ibu guru seksi yang suka mendesah.... “ ucapku kini menikmati pentilnya dengan mengkulumnya di mulutku.... Membuat Weni langsung kejang..... Dia tak mampu lagi menahan sensasi dari kenakalan ku.....
“ Please.... Hentikan.... Aku mohon .... “ ucapnya dengan nada Lemah.... Tanpa berusaha menghentikan ku.... Seakan mulut dan Gestur tubuhnya berlawanan....
Lalu ku paksa Weni yang awalnya terlentang untuk duduk dengan kondisi yang sudah berantakan..... Dengan kondisi seperti ini Weni hanya bisa pasrah mengikuti aksiku.... Aku membuka celanaku... Tepat di hadapan wajahnya..... Lalu ku paksa kedua tangan Weni untuk mengusap lembut kontolku.... Awalnya Weni menolak memijat kontolku.... Tapi dengan beberapa kali paksaan dengan menampar wajahnya yang chubby.... Membuatnya dengan sangat terpaksa kembali melakukan hal yang memalukan..... Dan mulai mengocok kontolku dengan kedua tangan halusnya..... Membuat kuikut mengerang menikmati..... Aksi Weni yang canggung diawalnya kian liar karena rasa yang kini telah membuatnya lupa diri....sehingga dia kini mulai l mempercepat kocokkan kontolku tanpa harus memaksanya lagi....membuat kontolku berkedut hebat.....
Tak ingin hanya menumpahkan calon bayiku di tangan Weni yang sudah terhipnotis akan kontolku... Meskipun aku sedikit tak nyaman karena berulang kali kontolku membentur salah satu breket behel dari Weni.... Overall aku menikmati hingga aku nyaris mencapai klimaks... Tapi kenikmatan ku terhenti ketika Weni tersedak kontolku yang kurasakan sudah terlalu Dalam ke mulut Weni ... Sebenarnya aku masih ingin melanjutkan tapi aku tak ingin Weni semakin kesulitan menjinakan kontolku dalam mulutnya ..
Dengan terpaksa kuakhiri secara tanggung..... Membuatku yang tak nyaman dalam kondisi seperti ini kembali menyeret Weni ke Sofa empuk di ruangan tengah.... Weni yang juga mulai terkena Horny luarbiasa pun tak mampu menahan gejolak yang dihasilkan kontolku.... Setelah kurebahkan tubuh Weni yang mulai menerima diriku tanpa penolakan....Dengan mengangkat satu kakinya... Aku berusaha menanamkan kontolku dalam memeknya..... Membuat Weni menjerit . .. Benda andalan ku itu berlahan tertanam dalam Memeknya.....
“ Aaakhhhh... Pelan... Pelannn bang......” jerit Weni....
“ Wen... Kau akan merasakan nikmatnya kontolku.....” ucapku mulai melakukan penetrasi Awal dalam memek Weni yang terus mengapit keras kontolku.....
“ Aaahhh....bangggg......aaahhhhkkkkhhhh... Weni gak Kuat.....” jeritnya lagi ketika aku mulai memacu lebih cepat kontolku....
Weni tak lagi bisa menahan klimaksnya.... Tubuhnya bergetar hebat menumpahkan klimaksnya ketika kontolku baru saja memulai aksinya....
“ uuumhhhhhhhhhhh....... Aakkhhhhhh. . ... Akhhhhhhh.... Tidaaaaakkkkkkkk...... Aahhhh..... Teruuuuuus bangg.....“ lanjut Weni tak lagi bisa mengendalikan tubuhnya.... Gesekan berlahan ku membuat beberapa sensor di memeknya terangsang luar biasa.... Decitan pada Sofa menjadi bukti betapa luar biasa permainan kami.....
“ Tempik.... Masih sangat sempit..... Jepit terus ... “ erangku ketika berulang kali Weni mencoba meremas kontolku.... Tubuhku dibuat panas dingin.... Menuju klimaks ku....
“ Bang.... Panas... Bang..... Akhhhhhhhh..... Akhhhhh.... “ erang Weni yang mulai merem melek karena sudah mampu menikmati penetrasi ku.... Kedua tangannya pun tak henti meremas kedua gunungnya sendiri.....
“ Akhh... Dasar bu Guru lacur...... “ desisku ketika aku mulai mempercepat aksi mengadukku.....
“ ya bang.... Akhhhh... Teruuusss... Bang..... Akhhhh.... Akhhhh........ Ukkhhhhhhhh nikmatnya.... “ ucap Weni kian tak terkendali tubuhnya benar-benar merasakan kenikmatan yang belum pernah dia rasakan sebelumnya.... Bahkan dengan Mas Andi yang begitu Egois menumpahkan klimaksnya sebelum Weni mencapai puncaknya lagi.....
Setelah mengoyang pinggul Weni dengan cepat kini sengaja ku cabut kontolku ketika Weni nyaris mencapai puncak keduanya.... Aku bergegas membawa Weni yang sudah terangsang luar biasa kearah Dapur.... Untuk Mencari pengalaman lain dan kenikmatan yang berbeda....
Kali ku sandarkan tubuh Weni pada Meja makan milik Anggraini... Membuat tubuhnya seakan memeluk meja itu karena tubuh Weni benar-benar sudah kehilangan banyak tenaga dan dengan posisi sedikit menungging membelakangi ku..... Kini kembali kontolku yang sudah nyaris mencapai puncaknya kembali melakukan penetrasi terakhir ketubuh tak berdaya milik Weni... Ku percepat aksiku hingga tubuh Weni terhentak cukup keras....
“ akhhhh bangg... Weni sampai bang.....” Ucapweni yang sesaat kemudian mengeliat hebat sambil menahan dirinya pada Meja sebaga peganti topang tubuhnya tubuhnya ..... Tak lama kemudian aku pun tak lagi mampu bertahan atas lexatnya tempik Weni.....beberapa pukulan ke pantatnya aku pun menumpahkan segala sensasi kepuasan ku..... Lalu merangkulnya.... Yang membuat Weni dapat merasakan sperma terinjeksi masuk dalam Rahimnya....
“ Weni tubuhmu memang lezat.... “ bisikku....
“ aakhhh... Sakiiittt.... “ erangnya.... Merasakan peruh yang amat sangat dari aksi liarku....
“ tapi kau menyukainya kan sayang..... “ ucapku membelai rambut Weni dan berlahan menarik kontolku keluar dari memeknya . . ..
“ yang bang ... Hangat dan Nikmat..... “ balas Weni kemudia ku papah tubuh Weni yang kelelahan akibat ulahku kembali ke ruang tengah.... Agar Weni lebih nyaman untuk beristirahat.....
Tiba-tiba.... Dari pintu utama Mas Andi sudah berdiri sambil tersenyum licik padaku yang baru selesai menikmati tubuh Weni..... Dia tersenyum kemudia melemparkan kantong plastik ke atas meja ....
“ Wah kau menikmati tubuh wanita ku.... “ ucap Mas Andi yang mengejutkan kami berdua.... Sambil membalas ucapan ku ketika aku memergoki dia sedang menikmati Neri beberapa jam yang lalu
“ wanita mu sungguh nikmat .... Aku tak menyangka aku akan mencapai klimaks secepat ini.... “ ucap Ku sambil mengatur nafas.... Sambil melihat jam yang ku habiskan untuk menikmati Weni..... Yang mulai ku pikir hanya beberapa jam namun ternyata hari sudah mulai gelap kembali.....
“ Aku tak mungkin memilih wanita berkualitas rendah. . . “ ucap Mas Andi tampak membanggakan diri... Sambil memperlihatkan tumpukan uang dalam plastik.....
“ apa kah semua berjalan Lancar.... “ lanjutku menanyakan perihal Neri dan Dita.....
“ Hahaaa... Lancar jaya Lex.... Kita langsung dapat uang pembuka ini.... Bisa kita gunakan untuk mabuk dan mencari perek lain.... “ ucapnya....
“ wah.... Bisnis yang mengiurkan..... “ lanjutku tersenyum melihat tumpukan uang dihadapanku.....
“ mereka langsung mengontrak Neri untuk menemani salah satu Bos yang akan berlibur ke daerah timur hingga bulan depan..... Sedang Dita jadi rebutan beberapa pebisnis muda yang konak melihat tubuh terjaga milik Dita.....mereka pun meminta beberapa wanita lagi... Yang selevel dengan keduanya..... “ lanjut Mas Andi langsung membagi tumpukan uang di hadapan kami.....
“ Oh begitu .... Kalau begitu kita bisa berburu kapan pun.... “ ucapku masih mengingat beberapa deretan wanita yang ada di otakku.... Termasuk keluarga Neri yang bisa ku jual untuk menambah keuangan ku.....
“ Tunggu dimana para wanita lain.... “ Ucap Mas Andi curiga karena rumah tampak sepi.....
“ Aku sudah mengungsikan mereka keluar dari rumah ini..... “ jawabku santai
“ Untuk apa..... Apa kau sengaja menyembunyikan sesuatu dariku.... “ ucap Mas Andi curiga dengan aksiku....
“ tidak aku tak sama sekali mencoba menipumu.... Sebab rumah ini tak lagi aman untuk meletakan wanita yang terlalu banyak.... Dan juga wanita yang lepas darimu mungkin saja bisa selamat dan cepat atau lambat polisi akan menyerbu kesini... Dan itu bisa sangat berbahaya jika kita tetap menyimpan sandera kita disini.... “ ucapku menjawab dengan cukup cerdas membuat kecurigaan Mas Andi teralihkan....
“ Tapi apa kau yakin mereka tak akan kabur di rumah baru itu..... “ tanya Mas Andi lagi
“ tenang saja aku sudah menyimpan kartu keburukan mereka... Sehingga mereka tak mungkin berbuat bodoh... Apalagi mereka sudah menikmati kontolku yang mampu menghipnotis mereka untuk tida melakukan hal bodoh..... “ lanjut ku terus mencoba menyakinkan Mas Andi.... Agar para wanita ku itu aman dari cengkraman orang gila di hadapanku....
“ Lalu apa rencana kita selanjutnya .... “ tanya Mas Andi
“ aku masih memiliki dua musuh utama.... Rico dan Barak.... “ lanjutku
“ Rico yang anak dari petinggi kepolisian .... Dan Barak anak orang yang sangat kaya itu..... “ ucap Mas Andi yang ternyata mengenal keduanya.....
“ ya keduanya orang yang paling berpengaruh.... Tapi untuk target ketiga yaitu Rico aku sudah mempunyai titik lemah.... Tapi aku masih bingung untuk memulai dari mana .. “ lanjut ku
“ Apa itu titik lemahnya ... “ ucap Mas Andi
“ Aku merekam adegan pembunuh Ayahnya terhadap Wijaya yang merupakan korban pertamaku... “ ucapku
“ kalau begitu kenapa kau tak membawanya ke polisi agar ayahnya yang merupakan benteng tak tertembus bisa kita runtuhkan tanpa usaha ekstra..... “ ucap Mas Andi
“ Tidak semudah itu Mas.... Kita tahu lawan kita adalah petinggi di tempat itu sehingga mereka pasti akan memanipulasi data hingga data itu menghilang dan justru membahayakan nyawa kita.... “ lanjut ku berlogika... Anak yang tak menyelesaikan pendidikannya mencoba melakukan aksi di luar nalarnya.....
“ lalu apa rencana mu.... Melawan orang yang sulit kita sentuh .... “ ucap Mas Andi
“ mungkin aku bisa mengunakan ibunda Wijaya.... Dengan bantuan ibunya dan Media bukan tak mungkin publik akan memberikan dukungan yang tak mungkin di tolak oleh perangkat dalam yang mungkin saja bisa melindungi Rico dan Ayahnya... “ lanjutkku
“ Kalau seperti itu.... Kenapa tak segera kita temui ibunda Wijaya “ ucap Mas Andi yang tidak mengetahui kalau Amrina memang sudah ada dalam cengkaman ku....
“ aku akan segera melaksanakan tugas itu ..... Tapi sebelum itu kita akhiri dulu proses perburuan kita dirumah ini.... “ ucapku yang menyembunyikan keberadaan Amrina yang merupakan ibunda dari Wijaya.....
“ baiklah ... Tapi sebaiknya kita tetap dirumah ini.... Sebab kita masih bisa mendapatkan banyak sumber daya disini... “ lanjut Mas Andi menolak keinginan ku untuk segera pergi dari rumah ini....
“ Tapi resiko masih sangat besar.... Keadaan belum stabil.... “ lanjutku
“ Aku tak perduli... Yang kita butuhkan saat ini hanya Uang dan dan Kehangatan tempik “ ucap Mas Andi melahap sisa makanan yang ada di meja makan.... Setelah lelah membagi uang yang didapatkan dari penjual Neri dan Tante Dita....
Setelah berdebat cukup panjang Mas Andi memilih untuk beristirahat.... Begitu juga aku dan Weni yang kelelahan di sampingku.... Tubuhnya yang terus menerima serangan seksual gila dari ku pun kini terlelap tanpa berpikir kabur dari kami yang kini dalam keadaan lengah.....
Saat tengah malam tiba.... aku menyadari sesuatu begitu juga Mas andi yang sudah ada di hadapan ku.... Dia menatapku sambil memberi tanda agar aku melihat ke jendela.... Benar saja ketika aku melihat ke jendela... Ada beberapa mobil masuk ke halaman yayasan dan tak beberapa lama kemudian beberapa orang keluar dengan pakaian serba hitam serta senjata taktis di tangan mereka... Seketika itu pula jantung ku berdebar....
“ kita akan di sergap.... Sebaiknya kita pergi.... “ bisik Mas Andi
“ Mereka polisi.... “ ucapku dan di balas Mas Andi dengan anggukan.... Sambil menenteng beberapa tas yang membawa semua peralatannya.... Dan bergegas menuju ke pintu belakang dengan cepat....
Aku coba mengikutinya tapi kembali teringat Weni di lantai atas sehingga bergegas untuk membangunkannya.... Tapi Mas Andi coba menghentikan ku karena tak punya banyak waktu... Tapi aku tetap saja melakukan hal itu sehingga Mas Andi memutuskan untuk meninggalkan ku...
Aku bergegas masuk kedalam kamar... Melihat Weni yang masih terlelap dalam keadaan telanjang ... Aku segera mendekatinya menyekap mulutnya agar dia tak berteriak.... Weni yang terlelap langsung terbangun....
“ cepat bangun... Disini berbahaya.... “ ucapku
Weni pun merespon apa yang ku katakan.... Dia bergegas meluncur untuk mengikutiku meskipun dia hanya mengunakan pakaian mandi yang tergantung tak jauh dari posisinya ketika dia bangun.... Ternyata kami terlambat.... Pasukan itu sudah meringsek masuk kedalam rumah... Seketika itu pula lampu dimatikan dan terlihat beberapa sinar senter pasukan itu terlihat ada di lantai bawah....
Karena tak ingin berakhir disini... Akhirnya kuputuskan untuk pergi ke jendela.... Mulai terpikir olehku untuk memanjat ke atap melalui jendela itu... Tapi sebelum aku yang naik keatas... Aku menyuruh Weni duluan untuk naik.... Tapi karena rasa nyeri masih dia rasakan di selangkangannya... Membuat dia terpeleset hingga dia nyaris jatuh dari lantai 2 ... Untung reflek ku cepat untuk membantu menangkapnya.....
Keadaan yang tak menguntungkan buat kami.... Butuh waktu untuk mengangkat kembali Weni... sedangkan Pasukan sudah mulai naik kelantai tempat aku dan Weni berada.... Hanya ada dua pilihan saat itu melepaskan Weni sehingga aku bisa pergi.... Atau mati tertangkap.... Tapi melihat wajah Weni... Timbul rasa yang membuatku tak bisa melepaskan tanganku... Hingga aku berusaha sekuat yang ku bisa menarik Weni kembali.... Dan pintu tepat kami berada di dobrak... Tak ada jalan buat kami lari saat itu aku hanya pasrah dan memeluk erat Weni.... Di balik Jendela kamar tempat kami bersembunyi....
Namun ada Hal Aneh yang terjadi.... Aku tak merasakan kehadiran tim yang sesaat lalu mendobrak pintu tempat kami berada.... Aku coba mengintip dari balik jendela.... Keadaan kamar itu tetap sunyi... Seakan tak ada orang disana.... Tapi aku tetap masih Was-Was .... Sambil terus memperhatikan kamar yang terbuka akibat dobrakan pintu pasukan itu .....
ns 18.68.41.175da2