Kubiarkan Lina yang kini terengah-engah dan tubuhnya terhentak-hentak... kini kubuka borgol yang menahan kedua tangannya …. Membuat Lina kini dapat berbaring dengan nyaman … dia masih tak bisa berkata-kata … ekspresi horny tergambar diwajah wanita bersuami ini … aku memaksa untuk duduk …dengan kondisi seperti ini Lina hanya pasrah mengikuti ku sambil terus mengatur nafasnya yang begitu berat… kini aku kembali berulang … dengan merengangkan kakinya dan kembali memberikan beberapa kali sapuan pada vagina yang terlihat mulai becek … senyumku pun merekah karena mengetahui Lina ternyata menikmati permainan ku yang sedikit kasar ini …. Kembali aku meremas kedua payudara Lina … kini ketika aku mencoba kembali menikmati vaginanya dengan mulutku dia bergerak dengan sisa tenaganya untuk berdiri untuk mencoba melarikan diri kembali … namun kembali dengan sigap aku memeluknya kembali ….
Lina
“sudah… sudah cukup…. Hentikan ….”ucapnya lemah …
“aku belum memulai apapun ….” Lanjutku …
Kini aku mendorongnya ke sisi tembok dengan menarik rambutnya panjangnya yang terikat… aku menyuruhnya untuk duduk jongkok bersandarkan dinding….
“apalagi yang kau inginkan …” Keluh Lina
“sudah turuti kemauan ku ….” Ucapku mengeluarkan handphone ku dan mulai mengambil beberapa gambar Lina dalam kondisi compang camping … kini Lina hanya menggunakan Kaos berwarna pink yang sudah tersingkap bersama Branya serta celana dalam yang kini berada diantara tumitnya ….
“angkat tangan mu keatas … dan berikan servis mulut terbaikmu ….”ucapku …
Dengan terpaksa Lina kembali melahap pelan kontolku yang berukuran besar itu … dari aksinya seperti ini bukan kali pertama Lina memberikan pelayanan oral… membuatku merasakan sedikit kenikmatan …. Dengan menahan tangannya diatas serta memaksa Lina untuk melumat kontolku lebih dalam …aku mendapatkan kenikmatan yang kubutuhkan … namun aksi oral Lina yang monoton membuatku sedikit kehilangan mood…. Jadi aku segera menahan kepalanya dan mulai bergerak maju mundur menikmati servis oral dari Lina
“ukkhuuukkkk..ukhhhh……akkk…”erang Lina ketika aku mengeluarkan kontolku dari mulutnya …lina sedikit tersedak karena aksi paksa ku tadi ….
“apa kau mulai menikmatinya ibu muda …”ucapku memegang dagu wanita yang sedang mengatur nafasnya itu
“sudah … sudahh cukup…” balasnya
“hahaa…. Ayolah … aku bahkan belum menyemburkan sperma ku ….”pungkasku
Kini aku memaksa Lina untuk bangun meskipun dengan kondisi seperti ini Lina cukup kesulitan vagina dan mulutnya sama-sama sudah merasakan bagaimana keperkasaan kontolku… setelah bangun aku memaksa Lina untuk melepaskan Kaos Pink dan Branya serta melepaskan Celana dalam yang masih terpasang ….. membuat Lina kini benar-benar bugil di depan pria yang tak di kenal ….
Kini aku menarik Lina kembali menuju kasurnya …dengan sedikit merangkak dia kembali mengikuti kemauan ku …. Aku duduk ditepi kasur … sambil membuka kedua kaki untuk memperlihatkan kontolku yang memang sejak tadi berdiri tegak ….
“lumatlah kembali kontolku ….” Perintahku
Dengan terpaksa kembali Lina mengikuti perintahku dia mulai mengulum dan mengoral dengan cepat kembali kontolku …tak seperti sebelumnya… kini Lina tanpa keraguan melumat kontolku … diselingi dengan aksi tangan nya yang ikut mengocok kontolku …. Aku benar-benar menikmati ini …. Servis dari mulut wanita yang sudah menikah kembali kurasakan ….
Kali ini merasakan tingkat nafsu semakin mengila … kini aku kembali memaksa Lina untuk berbaring ke di kasurnya … dan kembali aku memasangkan borgol yang terhubung pada hulu kasurnya …. Namun berbeda dari sebelumnya kini Lina dalam kondisi terlentang sehingga aku bisa kembali menjilat dan memilin lembut payudaranya …membuat Lina kembali terhentak hebat berulang kali … apalagi ketika aku mulai mengemut payudaranya … Lina tak mampu menahan klimaksnya …..
“wah ada yang basah …”ledekku….tapi Lina tak menjawabnya dia merasa malu namun tak dapat dia pungkiri kalau aksiku benar-benar mampu menakhlukkannya…
Melihat organisme Lina yang begitu deras membuatku ingin kembali menanan kontolku ke ruang memek Lina yang sudah begitu basah itu ….aku menekuk kaki Lina hingga berjajar dengan payudaranya membuat bagian memeknya sedikit terbuka dan terlihat terus menyemburkan cairan bening…
Kini tanganku duluan yang menjelajah masuk dalam Vaginannya …membuat Lina terhentak tak bisa berkata-kata lagi …tubuhnya bergetar, nafasnya kian terdengar di telingaku …. Beberapa kali dia coba mengontrol tubuhnya yang kian diluar kendalinya… begitu pengalaman aku untuk menakhlukan wanita hingga aku dengan mudah mengetahui titik-titik sensitif mereka dan bisa membuat wanita ini bertekuk lutut dihadapanku …
“tidak …..aaaakkhhhhhhhh……”erangnya terhentak ketika kini aku sudah sepenuhnya menyentuh daerah sensitif Lina … kini Lina tak lagi mampu bertahan seluruh kendalinya tubuhnya berangsur-angsur memudar… tubuhnya mulai terbuai rangsangan hebat yang kumaikan untuknya….
Kontolku pun mulai kembali tak sabar untuk mengesek himpitan gading nan hangat milik Lina … Lina yang mulai terlihat horny pun kian tak berdaya … dia mulai kehilangan akal sehatnya … kini sepenuhnya tubuhnya ada dalam kendali ku …. Kakinya yang telah tertekuk memudahkan ku untuk kembali menanamkan kontolku dilubang hangatnya ….tubuh Lina kembali terhentak hebat … kepalanya mengadah keatas menerima serangan ku …. Kembali genjotan cepat sengaja ku lakukan untuk membuat Lina kembali terbuai akan klimaksnya …. Membuat harga diri nya sebagai seorang wanita dan seorang istri akan benar-benar hancur dalam seranganku kali ini ….
“aaakkhh…. Nikmatkan kontolku ….”ucapku mempercepat genjotanku membuat seluruh kasur ikut bergetar… Lina hanya meringis menahan sensasi serta rasa malu jika dia harus mengaku kalau dirinya berlahan mulai menikmati kontolku … menerobos segala kenikmatan yang pernah dia rasakan sebelumnya ketika bersama sang Suami…
Tak hanya Lina namun aku pun kembali merasakan kepuasan kontolku kian mengeras seakan akan melontarkan seluruh amunisiku … aku yang mencoba mengontrol durasi permainan kami pun mulai kesulitan … gerakan pinggul Lina yang kini mulai bergerak seirama dengan hentakan ku membuatku tak bisa lagi menunggu lebih lama … untuk pertama kalinya aku merasakan kedua kaki ku bergetar … padahal sebelumnya aku mampu menikmati beberapa wanita pun tanpa sedikitpun merasa lelah …
Kemudian aku mendengar sesuatu membisikan ku dari belakang …. Suara itu seakan memberikan ku kekuatan kembali … tubuhku yang mulai mencapai batas pun kembali dalam kondisi prima … Lina pun yang mulai bersiap dengan akhir permainan ku terkejut ketika kini aku sengaja mencabut kontolku dan kembali membuka borgol ditangan Lina yang terhubung pada tempat tidurnya ….selanjutnya aku menyatukan borgol yang terpisah tadi ketangan Lina saja … kini aku sengaja berbaring … kepercayaan diri ku kembali setelah kembali mendapatkan keajaiban …tubuh ku kembali dan stamina ku yang terkuras pun seakan terisi kembali …. Membuat aku tak ingin permainan panas kami berhenti disini …. Kini aku berbaring dan menyuruh Lina kini berada diatas ku …. Berlahan Lina menuruti kemauan ku .. dia berlahan kembali memasang vaginannya untuk aku nikmati ….
Lina kembali merasakan sensasi yang belum pernah dirasakan … karena permainan intimnya bersama suami bisa dibilang monoton … hanya lokasi dan tegang waktu bertemu yang membuat hubungan meraka sebelumnya tetap harmonis… Lina kini mulai tak malu untuk ikut menggoyang pantatnya untuk menambah sensasi genjotan kami …
“aaaakhhhh……………akkkhhhhhh…. Aku tumpah lagi “ ucapnya ketika kembali menerima gempuran hebat dari ku ….
Lina yang mulai kualahan menghadapi keganasku pun mulai terlihat lemas berada diatas ….. aku segera menyuruhnya merangkak dan kembali menanamkan kontolku untuk kesekian kalinya dengan kondisi Dogstyle … dengan memegang perutnya aku pacu kontolku mengesek cepat setiap inchi vaginannya bahkan beberapa kali aku menyentuh ujung bibir vaginannya membuat Lina berkali-kali menjerit …. Dan kembali aku mulai merasakan cairan kentalku sudah berada di Ujung kontolku …..Lina yang menyadari geliat kontolku dalam vaginanya segera mengucapkan
“kumohon ….akaahhhh,…….jangan ditumpahkan didalam ….”erang Lina ….
“kenapa .. apa kau tak ingin memiliki seorang anak ….” Ucapku sambil meremas buah dadanya sedangkan kontolku tak henti mengenjot tubuh Lina yang sudah mencapai batas …. Tak lama setelah kupercepat genjotan akhirnya aku menumpahkan benih ku di dalam saluran vaginanya …. Lina kembali bersedih namun apa daya tubuhnya kini sudah benar-benar tidak bisa dia gerakan seakan semuanya kaku … hanya air mata yang terus mengalir ….bersamaan sperma ku yang berlahan masuk kedalam kantung pembuahannya ….
“ aaaahhhhhhhhhhhh…….. aku benar tak menyangka kau mampu membuatku begitu puas ….”ucapku sambil mengusap kepala wanita yang kini hanya kejang-kejang … dengan mata terbelalak … namun mulai yang sejak tadi terus bersuara kini hanya bisa diam seribu bahasa….
Puas menikmati Lina kini aku kembali memborgol tangan kanannya ke pilar kasur … sebagai tindakan antisipasi … sebab dua kali aku nyaris mati karena kelalaianku dan juga terlalu mengikuti nafsuku … suara perutku memecahkan keheningan antara aku dan Lina …. Lina masih tak henti bergetar seluruh tubuhnya …. Dan wajahnya tampak begitu lelah… dia hanya sesekali melihatku dengan mata nya yang kini sayu…. Suara perut untuk kedua kalinya berbunyi … membuatku harus meninggal Lina yang terbaring tanpa pakaian dikamarnya….
Aku bergegas mencari dapur untuk mencari bahan apapun yang bisa membuat perut ku terisi … aku mulai mencari ke kulkas dan berbagai tempat disana tapi aku tak menemukan apapun …. Hanya bahan mentah dan beberapa sayur mayur yang masih segar berada di Kulkas milik Lina … membuatku harus kembali lagi ke Kamar dimana Lina terborgol …. Melihat wajahku yang tampak serius Lina berpikir dia akan kembali di lecehkan …. Tapi tidak aku membuka kembali borgolnya dan membawa Lina yang dalam kondisi setengah sadar karena kelelahan belum lagi dia kini dalam kondisi tanpa busana …. Aku membawa nya ke dapur untuk menyuruh Lina memasakan makanan buatku …. Apalagi samar-samar ketika aku du taman beberapa temannya memuji kue buatan Lina ….
“masakan aku makanan yang simple namun dapat mengisi energiku ….”ucapku sambil mendorong Lina ke buffet dapurnya…
“tidak mungkin aku memasak dengan kondisi seperti ini …”keluh Lina yang kini tersimpuh dilantai dapurnya …
“aku tak mau tahu … atau aku akan menyiksamu lebih dari yang kau bayangkan …”lanjutku
Lina hanya bisa menarik nafas panjang … dia mencoba mengumpulkan sisa-sisa tenaganya …. Meskipun tak bisa dipungkiri bagian memeknya terasa membengkak dan nyeri disetiap gesekan gerakan pantatnya…. Namun dengan usaha nya Lina mencoba mengambil beberapa bahan serta alat pendukung lain … tapi Lina kembali terjatuh … dia benar-benar tak sanggup untuk berdiri lebih lama … aku hanya tersenyum licik tanpa adanya perasaan empati pada kondisi Lina …
Keringat deras mengalir dari tubuh Lina … dia kembali berusaha untuk berdiri dengan kondisi seperti ini … akhirnya Lina mulai memasak dan memotong beberapa sayuran dan bahan penunjang lain … masakan simple namun sulit untuk Lina lakukan dengan kondisinya seperti ini …hampir setengah jam aku menunggu dengan perut kosong yang terus meraung … akhirnya masakan Lina mulai menciptakan aroma yang mengiurkan …. Tanpa rasa curiga aku segera memakan makanan yang telah Lina buat …. Aku menghabiskan semua dengan cepat … makanan ini sangat lezat seperti tubuh dari yang membuat makanan ini …. Tapi ketika aku akan memuji masakannya …. Lina sudah terjatuh pingsan….
Awalnya kukira Lina sudah tiada … namun ketika aku memeriksa bagian vitalnya …aku masih bisa meraksan detak jantung dan hembusan nafasnya … membuatku sedikit lega …kini aku memapah tubuh lemah itu kembali ke kasurnya serta memasang borgol sebagai tindak antisipasi … sambil menanti Lina siuman aku menyegarkan diri dengan berendam di Kamar Mandi mewah milik Lina ….sampai aku beres membersihkan tubuhku Lina belum juga sadar … jadi kuputuskan untuk melihat-lihat koleksi perhiasannya yang bisa ku ambil untuk memperkaya diriku … dengan wanita yang terus bertambah disisiku jelas butuh dana besar untuk menghidupi mereka semua ….
Handphone Lina berdering … cukup keras membuat Lina terbangun dari tidur lelap nya …namun dia hanya bisa pasrah membiarkan nada dering dihandphone berbunyi … dengan tangan diborgol jelas membuat dia tak akan mungkin bisa meraih handphone … dia berharap kalau suami yang sedang menanyakan kabar dirinya … tapi apa daya dia tak mampu menjangkau handphone … suara dering handphone membuatku mendekati sumber bunyi … melihat nama kontak yang buat aku muak aku membiarkan telpon itu berdering dan mati …. Baru saja aku kembali membongkar lemari milik Lina … handphone itu kembali berdering … sontak membuatku kesal dan ingin membanting handphone itu … tapi kali ini nama kontak pemanggilnya berbeda … tertulis “Mutiara” nama yang indah …
“ini siapa …”tanya ku singkat sambil menunjukkan nama kontak yang sedang menelpon Handphone Lina
Lina hanya diam membisu … tapi setelah aku meremas payudaranya yang besar … membuat Lina akhirnya menjawab…
“ooowwwwhhh…..dia sahabatku ….” Ucap Lina sedikit meringis setelah remasan keras ku pada payudaranya …
Dan seketika itu pula otak bar-bar ku berpikir sangat cepat …. Aku memang gagal sebelumnya di rumah Sari … tapi kenapa tidak aku mencoba lagi disini …. Jalan awal sudah ku buat … hanya tinggal sedikit strategi pemulus aku bisa menikmati keindahan –keindahan wanita …. Aku tersenyum licik … namun karena terlalu lama mengkhayal membuat panggilan itu berakhir … awalnya aku mencoba menanti telpon ulang dari wanita yang bernama Mutiara … tapi handphone berdering beberapa kali bukan atas nama wanita yang kunanti melainkan suami Lina yang terus membombardir Handphone Lina belum lagi begitu banyak pesan singkat dari suaminya melalui beberapa aplikasi pesan singkat … karena waktu adalah kenikmatan buatku … aku menyuruh Lina untuk menelpon balik Mutiara agar dia bisa kemarin dan dapat kunikmati tempik hangatnya sesegera mungkin … meskipun wanita yang bernama Mutiara itu tak lagi perawan tapi aku yakin dia akan memberikan kenikmatan yang spesial buatku ….
“telpon ulang temanmu ….”ucapku …
“tidak … aku tak ingin dia mendapat masalah seperti ku …”tolak Lina sambil memalingkan wajahnya …
Namun bukan Alex namanya jika membiarkan calon buruannya lepas begitu saja …. Aku segera pergi meninggal Lina … Lina dapat bernafas lega karena Aku tak memaksanya untuk memanggil sahabat sehatinya itu ….namun semua yang dipikirkan Lina segera sirna ketika aku kembali sambil membawa tang dari gudang milik Lina , Lina pun langsung pucat pasi … melihat tang itu bisa saja melukai dirinya …
“Apa yang ingin kau lakukan terhadapku …” ucap Lina ketakutan
“ Lakukan yang aku ingin ….atau payudaramu ku jepit dengan ini …”ucapku tersenyum mengancam…
“ Jangan … Jangan sudah cukup ….” Balas Lina kian ketakutan … apalagi aku semakin mendekatinya…
“tidaak … jangan ….baik – baik aku akan menuruti kemauanmu …” ucap Lina kembali ketika aku sudah memainkan tang di tangan ku di ujung putingnya ….
“bagus… turuti kemauanku jika kau tak ingin merasakan sakit …”lanjut ku mengusap rambutnya … untuk memberikan pujian untuk hal yang baru disetujui Lina…
Aku segera melemparkan Handphonenya untuk segera menghubungi temannya yang baru saja menelpon Lina dan menyuruhnya kemari agar aku bisa menikmati memek wanita bernama Mutiara…awalnya Lina berusaha mengulur-ulur waktu untuk menghubungi Mutiara …namun aksiku memainkan Tang membuat Lina segera mencari kontak temannya itu …
Lina
“mau sampai kapan …”ucapku
“baiklah … tunggu..”lanjut Lina langsung menekan tombol Handphone untuk memanggil temannya ….
Nada dering berbunyi berulang kali sebelum wanita bernama Mutiara mengangkat telpon itu …
“ Halo Lin ….”jawab lembut wanita di Ujung telpon Lina
“ Maaf tadi aku masih berada di dapur “ lanjut Lina dengan suara sedikit bergetar karena aku terus mengancam nya dengan Tang yang terus menyentuh payudaranya …
“ Gimana apa tika dan Hira sudah disana …”tanya Mutiara
“ belum … “ucap Lina terkejut ketika aku mulai meremas-remas payudaranya .. Lina terdiam menahan agar dia tak mengeluarkan suara desahan yang bisa didengar oleh Mutiara…
“ apa kue sudah selesai …” tanya Mutiara kembali …
Namun karena aksi mengerayangi ku di pegunungan legit milik Lina … membuat dia tak mampu menjawab pertanyaan temannya …..bahkan Lina kini tak mampu bertahan dengan erangannya .. hingga suara desahannya pun tak sanggup dia sembunyikan …
“aakhh….”erang Lina yang kini sedang merem melek karena aksiku …
“Lina ada apa …”tanya Mutiara yang terkejut tiba-tiba mendengar suara desahan Lina
“aah … aku tak apa-apa … hanya sedikit kelalahan ….”lanjut Lina yang kini berusaha keras untuk tidak memunculkan suara lagi … namun aksiku kembali menyentuh tempat sensitif untuk kembali menaikan birahinya membuat Lina kelonjotan tak tertahankan ….
“oohh … apa suaminya sudah kembali Dinas …” ucap Mutiara kembali
“ya aakkhh … sudah berangkat …..” ucap Lina berusaha keras bersikap normal agar tak menaruhi kecurigaan pada Mutiara
“kau tak jadi kemari ….” Tanya Lina cepat agar dia bisa segera terbebas dari aksi tahan-menahan rangsangan ini …
“tentu … aku baru saja mengantar anakku sekolah ….”pungkas Mutiara
“kalau begitu segera kemari ….akkhhh….”ucap Lina
“baik aku kan segera menghubungi Tika dan Hira ….” Lanjut Mutiara
Mutiara
Aku segera memberi tanda agar Lina membujuk Mutiara dulu kemari secepatnya …. Dan ditahap selanjutnya dua nama yang sudah disebut oleh Mutiara akan menjadi tambahan koleksiku ….karena akan menyulitkan jika ketiganya datang secara bersamaan …aku tak ingin kasus seperti di rumah Sari terulang kembali ….karena aku harus mengendalikan beberapa wanita yang belum sepenuhnya menjadi haremku …membuat misi menjadi gagal akan semakin besar seperti yang terjadi beberapa minggu yang lalu…
Aku segera membisikan ide yang kurencanakan …. Agar Lina membujuk hanya Mutiara yang datang kemari ….sehingga mempermudah ku untuk mendapatkan banyak wanita sekaligus ….Lina pun menyetujuinya karena tak ingin aku akan menyiksa dengan hal yang tidak masuk akal …
“ Muti… aku sudah menghubungi Tika dan Hira mereka sedang ada pekerjaan … jadi mereka akan menyusul… kau bisa bantu aku menyiapkan kuenya ….”ucap Lina merangkai kata bohongnya agar temannya percaya dengan apa yang akan ditemui disini ….
“ooh jadi mereka masih ada pekerjaan ….”ucap Mutiara yang belum menyadari hal besar akan segera terjadi padanya ….
“ya kau bisa bantu aku …”pinta Lina semakin coba meyakinkan temannya itu
“tenang saja aku akan membantu mu ….” Lanjut Mutiara
“oke aku tunggu ….” Ucap Lina yang ingin segera mengakhiri obrolan yang sangat menyiksa dirinya… dia tak bisa bertahan lebih lama lagi …tubuhnya sudah bergetar karena horny yang berlebihan …
“tapi aku minta tambahan kue untuk dibawa pulang …”lanjut Mutiara yang seperti tak menyadari kesulitan temannya
“uuukhhh … iya aku akan memberikan mu banyak ….”lanjut Lina kini dia sudah diposisi menungging dan aku kembali menghujamkan kontolku dengan cepat dimemeknya ….
“oohh iya … aku akan membawa kan koleksi perhiasaan ku yang terbaru … kamu pasti suka …”kembali Mutiara
“suruh dia membawa semua perhiasaannya ….” Bisikku di telinga Lina sambil semakin cepat mengenjot kontolku
“aakakhhh….. iya ….iya …. Bawa saja semua … aku sudah lama tidak melihat perhiasan mu …”tambah Lina sambil salah satu tangannya mencengkram keras ke seprai tempat tidurnya ….
“ooohhh… kau benar tidak apa-apa ….”ucap Mutiara yang kembali mendengarkan suara desahan aneh dari Lina ….
“aku baik-baik saja …. Hanya sedikit kurang enak badan saja …” lanjut Lina membohongi temannya …padahal aku semakin cepat memompa kontolku divagina Lina….membuat dia tak mampu menahan desahan serta tubuhnya yang kian kelonjotan …
“kalau begitu sebaiknya kau istirahat dulu …. “lanjut Mutira
“ya … aku hanya perluuuu istirahat ….”pungkas Lina sambil mengeluarkan erangan panjang …
“aku akan cepat kesana membantu mu ….”ucap Mutiara yang sedikit khawatir mendengar rintihan dari sahabatnya …
“aakhhh akuuu menuuunggu mu …”ucap Lina yang kini tubuhnya kian bergetar hebat …. Lina juga langsung memutuskan hubungan telponnya dengan Mutiara … agar Mutiara tak mendengar erangan keras nya …
“aaaakhhhhh ……ouuuuuuuuuukkkhhhhhhhhhh….”erang Lina ketika aku kembali menumpahkan cairan kentalku di dalam lubang rahimnya kembali ….
“aakhhh …. Nikmat sekali ….”lanjutku juga merasakan kenikmatan dari permainan panas kali ini …. Selain karena faktor tubuh Lina yang begitu memuaskan … faktor andrenalin yang tinggi karena melihat Lina yang begitu keras menutupi aksi liar kami….
Lina langsung tersungkur …dia begitu kelelahan setelah menerima dua kali gempuran hebat dari ku … belum lagi aksi ku yang mempermainkan dirinya sebelumnya … membuat dia sudah mencapai batas dirinya … ku seret kembali Lina yang tak sadarkan diri kembali ke posisi awal dengan kedua tangan terborgol pada ujung tempat tidurnya… kini ku biarkan Lina yang cantik itu untuk istirahat …
Kini aku kembali berkeliling dikediaman Lina … untuk menghilangkan suntuk serta menanti mangsa kedua ku tiba … namun ketika aku sedang berada di ruang tengah terdengar yang ku kenal … aku segera mengintip dari balik jendela untuk melihat asal suara itu… itu adalah pedagang bakso … seketika perutku kembali berriak tanda butuh asupan nutrisi …
“ Bakso ….” Ucapku
“iya ....”jawab pria tua pedagang bakso itu tampak kaget melihat ku yang tiba-tiba memanggilnya ….
“Kenapa pak … kok kaget begitu …”ucapku tersenyum
“ehhh … enggak mas … saya Cuma kaget saja …”lanjutnya
“kaget kenapa ….” Tambahku
“soalnya yang punya rumah ini … paling tidak suka bakso mas … dia selalu marah-marah kalau lihat saya ada di dekat sini ….”ucap tukang bakso
awalnya aku perpikir hanya untuk mengisi perutku tapi seketika pikiran kotorku memberikan gambar jahat lain …. Ide yang sangat menarik jika aku bisa mewujudkannya …. Setelah mengetahui kalau Lina punya sedikit masalah dengan tukang bakso ini … tiba-tiba senyum ku merekah dengan ide yang tiba muncul … melihatku yang sedikit termenung tukang bakso itu kembali bertanya padaku…
“Mas …jadi mau pesan baksonya …”tanya tukang bakso itu
“tentu … aku pesan dua … “lanjutku …
“dua … mas ini siapa nya pemilik rumah … soalnya saya belum pernah lihat anda …”lanjut tukang bakso paruh baya itu menyiapkan dua mangkok sesuai dengan pesan ku …
“aku … aku adek Ipar dari suami pemilik rumah ini … “jawabku
“oohh … gitu … tapi apa gak apa-apa nih … soalnya pemilik rumah ini nanti marah loh Mas …”ucap Tukang bakso itu ….
“justru ini kakak ku yang menyuruh saya membeli bakso ini ….”ucapku
“nona pemilik rumah …”ucap kaget si Tukang bakso kembali
“iya … memang kenapa ….” Tambahku
“dia akan paling membenci bau bakso mas …. Baunya aja dia gak suka apalagi makannya ….” Imbuh tukang bakso yang tak percaya dengan pernyataanku
“hahaha…. Kemarin itu dia lagi PMS aja mas … makanya kayak gitu …..”ucapku coba menyakinkan si Tukang bakso yang terlihat polos itu ….
Tak lama kemudian dua mangkok bakso telah siap …. Segera tukang bakso paruh baya itu membawa ku dua mangkok bakso beserta beberapa tambahan…
“mau ditaruh dimana mas …” ucap tukang bakso itu
“satu taruh disini saja … kalau yang satu langsung anter ke kamar Kakakku saja …”ucapku sambil tersenyum licik …
“tapi mas …”lanjut tukang bakso itu tampak sedikit ragu-ragu … dia masih terngiang-ngiang bagaimana Lina beberapa waktu yang lalu memarahinnya …. Dia takut kalau aku sengaja merencanakan hal ini agar tukang bakso itu kembali mendapatkan omelan dari pemilik rumah …
“kenapa pak … sudah anter saja …” lanjutku
“mas mau ngerjain saya ya ….” Ucap tukang bakso itu kian khawatir …
“hahah serius pak … cepat anter … nanti malah kena omel lagi loh …”ucapku sambil mencicipi bakso yang baru saja dibuatkan untuk ku …
“temenin yuk mas … aku takut salah tempat ….” Lanjut pria paruh baya itu ….
“huuuu… baiklah … yuuuk cepat ….”ucapku sambil tersenyum melihat kepolosan pria tua ini ….
Aku segera mengantar pria paruh baya itu masuk ke rumah milik Lina … dan langsung mengantar ke kamar utama dimana Lina sedang dalam kondisi yang pas membuat pria tua ini terkejut dengan apa yang akan segera di lihat …tiba di pintu kamar utama Lina aku memberikan tanda agar tukang bakso itu segera masuk sambil membawa bakso yang telah dia siapkan ….
“ini mas tinggal masuk saja ….”ucapku sambil berlagak menjauh … untuk menyempurnakan peranku …
“mas saya nggak enak masuk kamar pribadi gini … mas saja yang anter …” ucap pria tua itu
“mbak ku sekalian minta maaf … karena kemarin sudah marah-marah sama bapak ….”lanjutku
“tapi mas ….”lanjut pak tua itu tampak semakin khawatir ….
“sudah pak masuk saja …”tambahku
Pria tua itu berlahan melangkah mendekati pintu utama kamar Lina … lalu dia mencoba mengetuk pintu itu …. Membuatku tersenyum penuh arti …
“langsung masuk saja pak …”tegasku
Kembali si pria paruh baya itu tampak ragu-ragu sampai dia akhirnya mendorong tuas pintu untuk membuka pintu utama itu … dan pemandangan yang tak bisa dia bayangkan sebelum nya terlihat dihadapannya … pria tua itu terkejut bukan main melihat keadaan Lina yang terborgol lemah diatas kasurnya dan terlebih lagi kondisinya dalam keadaan tanpa pakaian … pria yang memegang semangkok bakso itu hanya bisa terdiam mematung …
“aakkhhh… “erang Lina yang mencoba melihat siapa yang baru saja membuka pintu kamarnya … dan Lina langsung terkejut ketika melihat pria paruh baya ada dihadapannya … dan Lina juga menyadari kalau pria tua itu kini sedang melihat tubuhnya yang semok , bersih dan terawat tanpa sehelai benang pun .. seketika membuat Lina panik dan semakin bertambah paniknya ketika dia tahu pria paruh baya itu adalah penjual bakso yang baru beberapa hari di omelin karena berdagang di depan rumahnya … membuat Lina kian pucat dan mencoba mengerakan tubuhnya untuk menutupi keadaannya yang terlihat jelas di setiap inchinya …
“kenapa pak … kenapa bakso tak ditaruh lagi …”ucapku mengejutkan pria paruh baya itu ….
“ehh …mas … kenapa dengan mbaknya ….”ucap pria tua itu
“oh .. mbak ku lagi butuh pemuas nafsu pak … maklum suaminya kan kerjanya jauh …”tambahku….
Pria paruh baya itu coba mengontrol nafsunya melihat wanita yang begitu cantik serta menggoda yang tidak menggunakan sehelai pakaian pun berada tak berdaya dihadapannya …. Setelah mengambil nafas panjang … pria paruh baya itu langsung meletakan bakso yang telah di buat di samping tubuh Lina yang terborgol tak berdaya ….
“pak benar gak mau jadi pemuas nafsu mbakku …” ucapku menggoyahkan pendiri tukang bakso itu …
“maaf mas … saya tidak bisa melakukan itu … saya tidak ingin bermasalah dengan pihak berwajib …”balas pria paruh baya itu melalui ku …. Tampak mencoba menahan nafsunya …
“ahhaaaah… terserah kau pak … kesempatan ini tak datang dua kali ….”tambahku membuat pria tua itu segera berhenti … keringatnya mengalir deras … apalagi ketika mendengar desahan kecil dari Lina membuat celana pria paruh baya itu mengeliat … terpancing suara desahan Lina
ns 15.158.61.8da2