Aku segera membawa wanita itu masuk kerumah utama keluarga Brian.... Disana aku segera mencari wanita ku..... Tak lama setelah memanggilnya... Wanita itu datang dengan senyuman cantik di wajahnya.... Wanita itu sebenarnya memiliki nasib sama halnya dengan wanita paruh baya yang ku bawa ini.... Wanita yang menyambutku ini juga awalnya seorang yang jadi korban nafsuku.... Namun kini dia memilih untuk setia bersamaku menjaga rumah mewah ini.... Wanita yang merupakan mantan guru yang mengajar di yayasan milik Andi.... Kini dia menjadi lubang pembuangan nafsuku...
“ kau lama sekali.... “ lanjut Widi sambil menatap wanita paruh baya yang ku bawa....
“ aku ada oleh-oleh untuk mu.... “ lanjutku sambil memberi rantai yang terhubung pada wanita paruh baya yang merangkak di belakang ku
“ Kau dapat dari mana wanita ini... “ ucap Widi memperhatikan lebih detil wanita yang hanya tertunduk malu....
“ ceritanya panjang.... Aku akan mengambil beberapa barang dulu... “ lanjutku sambil kembali pergi keluar.... Aku mengingat sesuatu yang tiba-tiba terlintas di pikiran ku....
“ lalu kau mau aku apakan wanita ini.... “ lanjut Widi
“ sediakan dia di meja makan... Aku akan melahapnya setelah pekerja ku selesai.... “ lanjutku pergi kembali ke ruang ruang lain yang belum kita eksplor untuk menemukan senjata yang mungkin tergeletak sambil mengambil beberapa mobil polisi yang terparkir.... Dan kembali menyembunyikan di ruangan penyimpanan keluarga Brian.
Ketika melewati ruangan tempat Brian menyiksa Wina ... Aku ingat dengan wanita polisi yang tak sadarkan diri di mobil awal penyergapan pertama mereka kemari.... Aku segera masuk dan melihat wanita cantik itu tergantung dengan kondisi yang nyaris mati kedinginan... Selain Ac yang sengaja ku atur di posisi terdingin.... Pakaian dari wanita itu pun sudah ku buka sehingga kulitnya yang mulus dapat merasakan dingin Ac secara langsung..... Dan sudah beberapa hari sejak aku mengikatnya seharusnya wanita itu sudah mati dengan kondisinya.... Namun aku terkejut karena wanita itu masih mengerang ketika aku tiba....
Aku segera membawa wanita yang kedinginan itu ke rumah utama, wanita bernama Fifi itu dalam keadaan yang memperihatinkan... Namun ketika tiba di dalam rumah dan meletaknnya di kandang tempat aku mengurung marsya sebelumnya.... Aku menemui sesuatu yang janggal.... Aku menemukan kalau memek Fifi dalam keadaan basah... Seperti baru di setubuhi..... Dan suhu tubuhnya pun tak terlalu dingin.... Yang seharusnya suhu tubuhnya pasti sudah sedingin es....
“ Widi.. Widi.. “ teriakku memanggil Widi....
Tak lama wanita yang ku panggil itu tiba... Dengan membawa wanita paruh baya yang dia tarik dengan rantai yang mengikat di lehernya... Wanita paruh baya itu baru selesai di mandikan oleh Widii yang sekarang sudah menjadi budak seksku yang paling menurut semua perintah ku....
“ siapa lagi dia... “ tanya Widi kesal..
“ Dia salah satu wanita yang coba menyerang kita tempo hari.... “ lanjutku menunjukkan sebuah identitas yang ku temukan mengantung di leher Fifi
“ ohhh begitu.... Tampak nya dia sangat kedinginan.... “ lanjut Widi segera melepaskan genggam rantai dan mengusap tubuh Fifi yang terlihat sedikit membiru karena kedinginan....
“ aku ingin bertanya pada mu..... “ ucap ku pada Widi
“ Ya ada apa Tuan.... “ lanjut Widi
“ Kapan terakhir kali aku kemari..... “ ucapku...
“ Kira-kira 8 jam yang lalu.... Kau juga memberi servis hebat kepada ku tuan.... Kau juga dengan berani melindungi rumah ini Karena kau bisa mengalahkan hampir satu kompi pasukan yang kembali coba menangkap kita lagi.... Kau pria yang hebat.... “ lanjut Widi kembali memujiku....
Pujian dan perkataan sontak membuatku terkejut.... Kini aku paham mengapa banyak mobil patroli di depan yayasan untuk kedua kalinya... Namun tak ku temukan satupun jenazah dari pemilik mobil tersebut yang ku temukan hanya pistol dan beberapa rompi anti peluru yang tergeletak tanpa ada tanda pemiliknya.. Serta kondisi Fifi yang terlihat baru disetubuhi juga yang menjadi alasan mengapa tubuhnya tetap hangat padahal aku sudah lama tak berada di kediaman ini. .. Aku mulai mengetahui ada seseorang yang menyerupaiku.... Namun dalam kondisi saat ini.... Seseorang yang mirip dengan ku itu cukup menguntungkan... Bagaimana bisa dia menghentikan dua kali serangan dari pihak berwajib ke rumah ini.... Membuat keadaan ku masih baik-baik saja....
“ Alex... Kau baik-baik saja... “ Ucap Widi
“ aku baik-baik saja.... Mungkin aku sedikit kelelahan.... “ lanjutku...
“ Aku akan mengurus dua budak baru ini.... Diatas juga terdapat dua budak yang diantar seseorang yang tidak ku kenal.... “ lanjut Widi
“ Dua orang lagi.... Siapa... “ tanyaku langsung meninggalkan Widi dan Wanita paruh baya yang hanya bisa mengumam di balik penyumpal mulutnya....
Aku bergegas ke kamar yang di tunjukkan Widi... Dan kulihat dua wanita yang terikat di kursi.... Dan langsung menatapku Sayu... Keduanya adalah Tante Dita dan Neri yang seharusnya keduanya sudah di jual ke salah satu tempat hiburan malam oleh mas Andi kenapa keduanya kembali... Sekali lagi aku merasakan hal janggal namun tetap menguntungkan bagiku.... Otakku seakan tak ingin terlalu berpikir banyak dengan semua misteri yang kuhadapi...berulang kali aku menemukan banyak kejanggalan yang sampai saat ini tetap menguntungkan ku .... Hingga akhirnya aku mulai menyadari kemungkinan yang harus segera ku saksikan..... Teringat salah satu orang tua dari musuh memiliki pekerjaan sebagai komandan dari pihak berwajib di kota ini.... Dengan banyaknya mobil polisi didepan ada kemungkinan kalau orang tua dari musuh ikut di hancurkan kekuatan misterius yang melindungi ku....
“ ikut dengan ku..... “ ucapku melepaskan Neri...
Neri yang tampak masih lemah pun tampak pasrah mengikuti ku... Tubuhnya yang masih kaku akibat terikat dalam waktu yang lama membuatnya tak ingin melawan.... Aku segera membawa Neri keluar dari kamar... Dan sekali lagi aku bertemu dengan Widi yang sedang mengurus Fifi dengan merendam kakinya dengan air hangat dan mengelap tubuhnya dengan air hangat pula.... Di sebelah nya pun wanita paruh baya yang bernama Tiwi pun hanya bisa menatapku berharap dirinya di bebaskan....
“ Mau kemana Lagi.... Kau mau meninggalkan ku Lagi.... “ keluh Widi kesal....
“ aku hanya ingin memastikan sesuatu sebentar saja.... “ lanjut ku sambil terus menarik Neri yang pasrah mengikuti ku....
“ baiklah... Namun berhati-hati.... “ lanjut Widi kini membiarkan ku pergi....
Aku segera mengambil mobil milik salah satu polisi yang ada di basement milik keluarga Brian.... Dan Neri duduk disampingku dengan tangan ku borgol untuk mengurangi kemungkinan yang tak terduga.... Dan langsung tancap gas meninggal rumah ini....
Aku segera menuju ke suatu tempat yang kini terngiang dalam otakku.... Jika semua yang ada di otakku benar.... Maka aku akan segera menemukan sesuatu hal yang menarik..... Tak butuh waktu lama buatku tiba kembali ke kediaman milik salah satu musuh ku... Tempat dimana aku nyaris kehilangan nyawaku beberapa malam yang lalu.... Aku tiba di perumahan milik Rico.... Dan segera memperhatikan keadaan rumah yang tampak hening... Penjagaan yang biasa terlihat pun kini tak terlihat....
“ apa yang kau ingin kan dari ku.... “ keluh Neri wanita yang tomboi ini kini berani menanyakan hubungan nya dengan kondisi nya saat ini....
“ Diam lah.... Aku sedang memperhatikan sesuatu.... “ pungkasku karena begitu fokus memperhatikan seluk beluk keadaan rumah Rico....
Hampir setengah jam kami hanya berdiam di mobil... Kini aku kian mantap untuk mencoba menerobos masuk kedalam rumah untuk menghabisi Rico bersama Ayahnya... Tapi sebelum itu aku menyuruh Neri untuk berpura-pura bertamu.... Untuk melihat keadaan rumah.... Apalagi sejak serangan waktu itu aku tak pernah bisa menghubungi mama Tiri Rico.... Yang seperti senyap ditelan bumi....
“ kau pergi kerumah itu.... Ketuk pintu rumahnya lalu bertanya alamat rumah atau apapun.... Setelah itu kembali kesini.... Jangan melakukan hal yang berbahaya jika tak ingin keluarga mu dalam bahaya..... “ ucapku pada Neri sambil memberikan dia sedikit ancaman ... Neri membalasku dengan anggukan pasrah...
Dia segera keluar dari mobil setelah aku membuka borgolnya.... Berlahan Neri dengan langkah ragu-ragu memasukin halaman rumah Rico.... Sedangkan aku sudah menyiapkan senjata otomatis hasil rampasan ku dari tim yang coba menangkapku.... Kini kulihat Neri sudah berada di depan pintu utama... Dia mematung sementara kemudian menekan tombol bel di pintu rumah Rico....
Aku kini bersiap membalas semua rasa sakit ku dan penderitaan atas semua perbuatan Rico terhadap diriku dan semua wanita yang ada disisi ku.... Tapi rumah seperti dalam kondisi sepi... Hingga Neri pun segera berlalu dan kembali kedalam mobil....
“ rumah tidak ada orang..... Serta pintunya tak terkunci.... “ ucap Neri melaporkan kondisi rumah Rico....
Setelah berpikir sejenak atas laporan dari Neri... Aku kembali memborgol salah satu tangan Neri... Dan sisi borgol lainnya kini ku pasang di stir mobil... Untuk memastikan Neri tak pergi kemana pun.... Kubuka sedikit jendela mobil untuk memastikan sirkulasi udara terjaga .... Kemudian aku segera keluar dari mobil sambil membawa senjata yang ku persiapankan... Aku benar-benar sudah nekat malam itu.....
Aku berjalan cepat hingga tiba di rumah Rico.... Kondisi sama seperti yang dikatakan oleh Neri... Rumahnya sepi dan keadaan pintu rumah tak terkunci... Aku masih ragu apakah ini memang kesempatan yang bagus atau sebuah jebakan yang mereka siapkan untukku... Namun dengan senjata ada di tanganku... Aku nekat masuk kedalam rumah yang kondisi gelap gulita.... Namun berkat pengalaman ku yang pernah masuk kedalam rumah dengan segera aku dapat menemukan saklar lampu sambil menyiapkan penuh senjataku... Jika kemungkinan terburuk akan terjadi....
Setelah semua lampu dirumah hidup.... Aku segera bersiaga... Sambil berfokus ke segala arah... Untuk mempersiapkan serangan dadakan.... Tapi cukup lama aku menanti... Serangan yang kuharapkan tak kunjung tiba.... Puluhan orang yang kemarin mengepungku pun tak terlihat batang hidungnya... Kini mulai berlahan aku mengeledah setiap sisi rumah... Hingga tiap kamar dan dapur.... Tapi tak kunjung ku temukan Kehadiran ayah Rico ataupun Rico dirumah itu... Bahkan anak buahnya pun tidak....
Keberadaan ibu tiri seksi Rico pun tak terlihat dirumah ini... Setelah mengeledah cukup lama aku pasrah... Seperti rumah ini kosong... Mungkin Rico dan Ayahnya sedang pergi ke suatu tempat.... Atau mungkin mereka merayakan kemenangan terhadapku yang mungkin mereka kira telah terbunuh... Namun ketika aku akan pergi dari rumah... Aku mendengar suara benda jatuh.... Membuatku ku kembali bersiaga penuh . . . Suara itu berasal dari basement... Memang aku tak mengecek ruangan itu yang kuanggap hanya gudang tempat penyimpanan barang bekas....
Namun kondisi Pintu tergembok dengan ukuran gembok yang besar.. Timbul rasa curigaku untuk sesaat...Kemudian aku kembali berpikir mungkin saja suara tadi berasal dari tikus yang berada di gudang ini... Namun ketika akan pergi aku kembali mendengar suara desahan yang membuat bulu kuduk merinding seketika.... Aku coba menempelkan telingaku pada pintu basement... Dan kembali aku mendengar suara rintihan kecil dari dalam.... Cukup lama aku mematung di luar sambil mendengar rintihan lebih seksama....
Akhirnya ku putuskan untuk segera mengecek basement itu.... Meskipun keraguan masih menyelimuti hatiku... Tapi aku merasa penasaran dengan asal suara itu.... Setelah menggeledah untuk mencari kunci basement yang tak kunjung ku temukan... Akhirnya dengan senjata ku aku menembak gembok itu hingga hancur... Untuk saja senjataku sudah terpasang peredam... Hingga suara yang dihasilkan hanya seperti suara desis ular....
Setelah beberapa kali tembakan aku berhasil menghancurkan gembok itu.... Hingga ketika pintu terbuka aku melihat sesosok wanita yang terikat dengan kondisi yang setengah telanjang... Serta luka disekujur tubuhnya penuh luka penyiksaan....dan darah mengalir dari hampir sebagian tubuhnya....
“ Tante Binar..... “ ucapku terkejut melihat kondisi wanita cantik yang bekerja sebagai teller di salah satu bang terkenal itu dalam kondisi yang begitu lemah dan memprihatinkan...
“ ahhhhh.... “ desahnya... Tak bisa mengucapkan kata-kata karena mulutnya di sumpah oleh banyak kain.....
Dengan cepat aku membuka semua belenggu yang mengikatnya.... Tubuhnya begitu lemah bahkan salah satu kukunya terlihat terlepas akibat penyiksaan ini.... Kini aku segera memapahnya untuk keluar dari ruangan penyiksaan nya.... Tante Binar nyaris tak bisa berjalan... Akhirnya aku mengendong tubuh wanita seksi ini.... Aku segera membawanya ke dalam mobil tanpa berpikir kalau aksiku ini cukup berisiko... Aku benar-benar panik melihat kondisi lemah dari Tante Binar... Aku memang sering menyiksa wanita tapi tak pernah sekejam ini.... Hingga tubuh cantik tante Binar nyaris mengelupas... dengan semua luka sayatan hingga sisa cambuk nyari memenuhi seluruh tubuhnya.....
Bahkan Neri pun tak berkomentar melihat kondisi Wanita yang baru ku selamatkan ini....Aku bahkan menyuruh Neri untuk menjaga tante Binar ketika aku sedang tancap Gas pergi dari lokasi.... Untungnya Neri pun mau mengikuti perintahku...Kini setelah mobil melaju... Aku jadi bingung harus kemana... Membawanya ke Rumah sakit hanya akan membuat banyak pertanyaan serta tuduhan yang bisa membuatku terkena masalah.... Aku kehilangan solusi untuk beberapa saat.... Hingga nyaris menelpon si bidan cantikku.... Namun Aku teringat akan Anita....Aku segera menelpon Anita untuk membantuku di keadaan darurat seperti ini.... Hanya dia harapanku.... Karena menanti mira yang kini berada di kampung halaman Lia butuh waktu yang cukup panjang....
“ Hallo... alex.... “ ucapnya menjawab lemah telpon ku... Tampaknya dia masih belum pulih setelah melewati malam penuh gairah bersama ku....
“ kau bisa membantuku..... “ lanjutku singkat karena aku begitu panik....
“ bantuan seperti apa... “ lanjut Anita masih dengan suara antara sadar dan tidak....
“ aku menemukan seseorang terluka parah.... “ lanjutku
“ ya kalau begitu segera bawa kerumah sakit atau klinik saja... “ ucap Anita
“ aku tak bisa membawanya kesana.... Akan menimbulkan masalah yang besar kalu Aku nekat melakukan itu .... “ lanjut ku
“ lalu.... “ jawab singkat Anita
“ Aku ingin kau merawatnya.... “ lanjutku....
“ tapi kondisiku belum pulih.... “ lanjut Anita coba menolak secara halus....
“ aku tak punya kenalan lain selain dirimu .... Apa kau bisa menolongku.... “ rayu ku pada wanita yang memang dalam kondisi yang kurang prima
“ baiklah... Tapi bagaimana aku kesana... Motorku kau pakai... “ pungkasnya
“ aku akan susul kamu di depan... “ lanjut ku
“ baiklah tunggu sebentar... “ lanjutnya..... Dan segera mengakhiri hubungan telpon kami....
Jawaban dari Anita membuatku sedikit lebih tenang.... Kini Aku segera mengarah kembali ke kosan Anita.... Untuk menjemput Anita yang bisa merawat Tante Binar yang terluka..... Hingga akhirnya aku kembali di berada di depan Gang kosan Anita... Untuk menunggu Anita keluar..... Disaat itu pula aku mulai berpikir dengan kondisi rumah Brian yang semakin aman dan kondusif... Aku memiliki Ide untuk mengumpulkan semua wanita ku dalam satu rumah... Yaitu rumah Milik Brian....
Aku segera menelpon Bu Indah.... Coba nanyakan kabarnya.... Karena aku tak ingin jauh darinya.... Karena sebentar lagi akan lahir generasi baruku dari rahim wanita pintar itu.... Lama telpon ku tak kunjung diangkat.... Neri menatap tajam melalui kaca spion depan.... Tapi aku tak memperdulikannya... Kemudian telpon ku diangkat dengan suara lembut....
“ Alex.... “ ucapnya dengan suara mengantuk...
“ apa kau sudah tidur.... “ lanjutku tak menyadari jam sudah nyaris tengah malam....
“ Ya.... Bagaimana kabar bu Lia dan Mira serta wanita tua itu.... “ tambahku
“ Uukhh ini sudah tengah malam... Kau sedang dimana.... Kenapa tak juga kesini. ... Mereka semua sudah tidur.... Wanita itu diikat oleh Tia di gudang rumahnya.... “ lanjut Indah
“ suara mu sungguh menggoda... Andai aku dekat... Aku pasti sudah menanamkan senjataku pada mulut menggoda mu itu... “ lanjutku menggodanya
“ Aku tak ingin hanya janji... Cepat kemari... Aku akan berikan bibirku hanya untuk mu.... “ balas Indah dengan suara yang menggoda...
“ Ahhh sial... Aku semakin tak bisa menahan gairah ku.... “ lanjutku kesal dengan aksi Indah yang kian membuat kontolku berkedut....
“ Alex.... Kau dimana.... Apa kau sudah aman... Sebaiknya segera kesini.... Aku tak ingin ketika anakku lahir kau tak ada disisiku.... “ tambah Indah yang membuatku terdiam.... Aku sadar permintaan ini tulus dari hatinya....
Timbul rasa bersalah.... Karena telah membuat wanita yang begitu hebat seperti Bu Indah menanti pria yang hanya terus terbuai oleh nafsunya sendiri. ... Aku menantap Neri.... Dan Juga tante Binar yang sedang menahan rasa sakit.... Kembali flashback kehidupan ku dengan Ningsih kembali tergambar..... Membuatku seketika terdiam dan mematung untuk sementara waktu... Air mataku tiba-tiba mengalir.... Hatiku kembali merasakan hampa.... Ekspresi ku membuat Neri dan Binar bingung.... Aku yang beberapa menit lalu tampak Garang... Kini hanya bisa menundukkan wajahku di antara stir mobil.... Air mataku tak bisa ku kontrol terus mengalir deras.... Diujung telpon pun Bu Indah mencoba memanggil namaku berulang kali....
“ Alex.... Ada apa.... “ ucap Indah sedikit panik... Karena hanya suara sendu yang terdengar oleh nya....
“ aku... Akuuu.... “ ucapku tak bisa berkata-kata.... Yang kian membuat Indah panik.... Tapi akhirnya Indah mengerti... Mengapa tiba-tiba aku terdiam dan hanya suara sendu yang terdengar....
“ Alex.... Aku, Mira, Tia bahkan yang lain mungkin tak bisa mengantikan Ningsih dan Ustadzah Zahra.... Namun kami ada bersama mu... Kau tak sendirian.... “ ucap Indah....
Ucapan bu Indah kembali bisa menenangkan ku.... Hingga ku bisa kembali mengontrol emosiku.... Aku kembali mampu menjawab telponku dengan baik... Aku segera meminta bu Indah melupakan apa yang baru terjadi.... Dan memberikan perintah agar dia segera tidur untuk menjaga kehamilannya.... Indah awalnya bersikeras untuk tetap mendampingi melalui handphone... Karena dia khawatir keadaan ku.....
“ aku baik-baik saja.., setelah urusan ku selesai aku akan menjemputmu.... Tetap sehat... Dan jaga bayi kita.... “ pungkas mengucapkan salam perpisahan pada Bu Indah
“ Baiklah... Kau juga harus segera istirahat... “ lanjut Bu Indah....
Aku mengakhiri hubungan telpon ku dan Indah.... Aku coba menghapus jejak air mataku.... Namun Neri sedikit tersenyum melihatku.... Ada hal menarik yang dilihat Neri dari kondisi terlemahku....
“ Kenapa kau tertawa.... Kau sedang meledekku.... “ ucapku
“ tidak... Aku hanya ingin tertawa... “ lanjut Neri
“ jangan coba-coba mempermainkan ku.... Atau aku akan menyiksa tubuhmu Hingga semuanya terasa menyakitkan... “ lanjutku mengancam Neri...
Neri yang mendengar itupun segera ciut dan terdiam.... Kami kembali melanjutkan menantu kehadiran Anita yang tak kunjung muncul dari gang kecil .. Aku kembali menghubungi Anita... Dan tak lama kemudian terlihat dari Gang sempit seorang wanita cantik berjalan tertatih... Dia segera masuk ke dalam mobil setelah aku memberikan isyarat... Dia tampak terkejut melihat Neri yang terborgol dan Binar yang terluka sangat banyak...
“ Siapa mereka dan sebenarnya apa yang sedang terjadi ... “ ucap Anita
“ Tak punya banyak waktu untuk ku menjelaskan semua ini.... Sekarang aku ingin kau masuk... “ lanjutku menyuruh Anita bergegas masuk....
“ baiklah .... “ ucap Anita langsung duduk di samping Binar yang terus merintih.....
“ Apa yang dibutuhkan untuk mengobati wanita di samping mu.... “ lanjutku....
Anita langsung mengecek keadaan Binar yang tampak lemah.... Dengan alat yang dia bawa.... Dia coba mengecek semua keadaan Vital Binar... Dia mulai menulis resep obat. . . Yang di butuhkan oleh Binar.... Setelah mencatat semua obat yang dibutuhkan... Aku segera mencari apotek yang masih buka saat itu.... Hingga akhirnya aku berhasil mendapatkan semua yang di butuhkan oleh Anita dalam menangani masalah Binar....aku segera tancap gas sehingga Kami tiba di dalam lingkungan yayasan dari Brian.... Aku segera memapah Binar.... Untuk membawanya ke rumah utama.... Bersama Anita yang tertatih-tatih berjalan...
Keadaan rumah kini sepi... Sepertinya Widi, tante Dina dan Tiwi yang merupakan calon mertua dari Anita sudah tidur di lantai atas... Sedangkan Fifi ada di kurungan tempat aku menyekap keluarga Brian dan Tante Dita dulu di kamar Bawah dalam keadaan terikat ditempat tidur.... Aku segera membawa Anita ke kamar milik Brian di lantai atas... Berlahan ku letakan Binar... Diikuti dengan Anita yang tampak sibuk menyiapkan semua alat pengobatan...
Dia beberapa kali terlihat menyuntikkan sesuatu ke tubuh Binar si teller bank yang seksi.... Aku harus menunggu Binar hingga pulih untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi padanya dan dimana musuh terbesarku kini berada... Binar kini langsung di rawat oleh Anita dengan cairan impus .... Anita mulai membersihkan setiap luka di tubuhnya... Dengan hati-hati meskipun dia pun masih merasakan rasa sakit di selangkangannya akibat permainan kami yang begitu brutal sebelumnya... Kini ku biarkan keduanya didalam kamar brian....
Di tempat Lain Neri hanya coba meronta dari borgol yang mengikatnya.... Dia tampak pasrah ketika dia tahu ... Kalau dirinya ditinggal begitu saja di dalam mobil di tengah malam buta dalam keadaan yang sangat gelap.... Disinilah phobia dari Neri terkuak.. Dia yang tomboy dan orang yang tak segan berkomentar tanpa tahu akibatnya pun ternyata memiliki phobia terhadap kesunyian... Dia akan merasa sangat ketakutan.... Jika dia ditinggal sendirian dan keadaan gelap gulita.... Dia mulai menangis meronta... Mencoba melepaskan borgol yang membuat tangan kanan yang terus terhubung dengan Mobil.... Dia coba berteriak... Namun jarak rumah Utama dan Mobil yang terparkir cukup jauh hingga suara wanita yang ketakutan ini tak terdengar....
Tubuh Neri mulai mengigil... Tubuhnya sangat ketakutan... Karena keadaan di sekitar mobil begitu hening... Menambah akut dampak yang di rasakan Neri.... Namun di saat itu aku kembali.... Aku melihat tingkah Aneh Neri yang benar-benar tak biasa segera melepaskan borgol ... Dia menangis dan kini memeluk ku erat.... Tubuhnya yang sudah basah akan keringat terus memeluk untuk beberapa saat hingga dia sadar dengan apa yang dia lakukan terhadap ku.... Dia melepas pelukannya dan nampak canggung dengan apa yang terjadi....
“ aku takut... Sangat takut.... Jangan tinggalkan aku sendiri lagi seperti ini... “ ucap Neri setelah memeluk erat tubuhku....
“ Baiklah.... “ lanjutku... Membiarkan wanita ini sesaat untuk menghilangkan rasa canggungnya....
“ aku kira kau sengaja membiarkan ku terkurung di Mobil.... “ lanjutnya....
“ hmmmm... Aku tak akan meninggalkan milikku yang berharga.... “ ucapku sambil berbalik dan menyuruh Neri untuk naik di punggung ku... Neri yang mendengarkan ucapku terdiam... Dan sedikit tersentuh saat itu... Apalagi kini dia disuruh untuk naik di punggung ku... Segera Neri naik aku menggendongnya masuk keruangan.... Aku membawa Neri masuk ke dalam kamar dimana Tante Dita berada.... Meletaaknnya di kasur.... Dan segera pergi dari kamar itu... Sambil mengecek borgol yang menyekap Tante Dita....
“ tunggu kau belum memborgolku.... “ lanjut Neri menyerahkan kedua tangannya kearahku....
Awalnya aku memang membiarkan Neri tidak kembali terborgol namun karena dia yang sudah menyerahkan kedua tangannya aku terpaksa kembali memborgol kedua tangannya... Karena aku belum tahu apakah Neri sudah bisa ku kendalikan penuh atau tidak.... Sebenarnya disaat itu pula senjata ku terus mengeliat seakan minta jatah.... Apalagi tubuh tante Dita yang memiliki buah dada terbesar dari semua wanita yang ku temui pun kini dalam keadaan tersingkap akibat pakaian kumuh yang dia gunakan tak sepenuhnya bisa menutupi tubuh yang bohay....
Aku segera keluar.... Dari situasi yang membuat birahi kian naik.... Neri dan tante Dita benar-benar membangkitkan hasratku.... Namun aku tak ingin terus memaksa hasratku pada kedua wanita yang sudah cukup menderita oleh perilaku yang menghancurkan kehidupan indah mu.....Jadi ku putus untuk melihat kondisi Fifi.... Tapi kembali rasa Ibaku membuatku tak bisa memaksanya untuk memuaskan nafsuku.... Kini Fifi meringkuk di tempat tidur lantai yang telah di siapkan oleh Widi.... Membuatku meninggalkan wanita itu yang terlelap begitu saja ... Kini aku berjalan gontai kearah kamar dimana Widi dan tante Dina kembali ketika tiba disana aku melihat keduanya tampak pulas.... Membuatku tak tega untuk membangunkan keduanya.... Entah apa yang terjadi padaku... Setelah kata-kata Indah membuatku tergiang-ngiang hingga rasa peduli ku terhadap tawananku meningkat. ..
“ Ahhh sial... “ ucapku mengerutu karena kontolku kian mengeras.... Dan aku harus segera mencari tempat untuk menumpahkan hasrat birahi ku....
Pilihan ku kini hanya pada Anita dan Binar yang tak mungkin bisa ku paksa melayani dalam kondisi mereka yang sedang sibuk.... Tapi melihat Anita yang sibuk mengurus Binar membuatku mengurungkan aksi bejadku pada keduannya ...Dan segera aku pergi menuju rpp . tengah terpaksa aku akan menumpahkan hasratku dengan tanganku sendiri.... Namun baru saja aku membuka celana dan mulai mengocok kontolku.... Tiba-tiba Neri sudah ada di depanku...
“ Apakah saya termasuk salah satu dari budak mu.... “ ucapnya merangkak dihadapanku...
“ tentu... Kau salah satu milikku.... “ jawabku singkat.... Menatap wajah manis Neri dengan Gaya rambut pendek dan terlihat tomboy... tapi tetap memiliki pancaran wanita yang menggoda....
“ kenapa kau tak memintaku untuk melayani mu.... “ lanjutnya semakin mendekatiku....
“ Karena aku tak ingin kau merasa terpaksa untuk melayani ku.... “ tambahku....
“ Hidup ku sudah tak berharga lagi ... Kini aku hanya seorang budak yang akan berusaha memberikan semuanya untuk kepuasan tuanku.... “ ucap Neri.... Ucapan yang sedikit membuatku terkejut... Aku benar-benar tak mengetahui apa yang sebenarnya terjadi... Mungkin aksi ini dampak dari Tante Dita dan Dia berada kembali disini... Mungkin ada sesuatu hal yang besar terjadi yang dilakukan diriku yang lain dalam membawa wanita manis ini kembali ke kediaman ini setelah dijual oleh Mas Andi ke salah satu tempat pelacuran....
Tanpa aba-aba dariku kini tangan Lembut Neri mengusap tubuhku... Memberikan tambahan geliat nafsu ku..... Dengan tanganku...ku tarik wajahnya mendekat... Kemudian ku daratkan bibirku di bibirnya yang terasa hangat.... Ciuman itu semakin liar... Dan berubahn menjadi aksi saling lumat.... Neri mulai merasakan sensasi nya.... Tubuhnya terasa panas... Tangan yang gemetaran pun kini mulai nyaman ....
Neri benar-benar sudah mengumpulkan keberanian nya ketika berjalan ke luar dari kamarnya... Tubuh gemetaran sangking takutnya..... Hal besar memang sudah terjadi pada dirinya hingga kini membuat semua harga diri dan usahanya dalam menjaga keperawanan sengaja dia buang untuk pria yang dianggap tepat... Pria yang tanpa dia sadari telah menjadi superhero buat Neri ketika dia nyaris di siksa akibat tidak mau melayani nafsu bejad pria hidung yang telah menyewanya ketika dia masih berada di rumah pelacuran. Sosok yang menyerupai aku tiba-tiba datang dan menghajar pria yang coba mengambil paksa keperawanan milik Neri.... Dan membayar semua kerugian dan biaya jual Neri serta Tante Dita yang telah dikeluarkan rumah pelacuran itu ketika membeli keduanya dari Mas Andi....
Sejak itu Neri mulai timbul rasa yang aneh padaku.... Tanpa di sadari kalau hal besar yang terjadi dalam hidupnya sama sekali tak kuketahui... Namun kini aku sedang menikmati hasil dari seseorang yang sudah menyamar menjadi diriku.... Mungkin ajunakan coba mengabaikan siapa atau bagaimana dia menyerupai diriku.... Karena otakku yang kecil ini hanya punya nafsu dan cara mendapatkan kenikmatan saja... Tak lebih dari itu.....
Kini Neri sudah beralih memberikan gesekan lembut pada kontolku dengan kedua tangannya.... Aku hanya pasrah membiarkan Neri yang melakukan Aksi-aksinya... dan aku terkejut bukan main ketika Neri yang masih pemula di dunia pelendiran ini... Berani melumat kontolku yang berukuran ekstra.... membuat ku kelonjotan tak terhingga...
Tak butuh waktu lama buat Neri sudah dapat merasakan semburan puncakku... Aku benar-benar tak bisa mengontrol nya karena nafsuku yang amat tinggi malam ini.... Neri terkejut dengan Geliat kontolku dan penetrasinya membuat mulut Neri penuh dengan benih ku....
“ Ahhhh tuannn nikmatnya “ ucap Neri dengan binal memperlihatkan mulutnya yang penuh hasil Klimaksku.....
Namun kembali keanehan tubuhku membuatku merasakan semua tenagaku terisi... Hingga bisa melanjutkan aksiku.... Kini Neri ku perintahkan membalik badan.... Awalnya Neri kira aku semua sudah berakhir... Tapi tidak buatku ini baru di mulai.... Kontolku pun kembali mengeliat... Seakan tak sabar merobek selaput dara milik Neri.... Kemudian Neri terkejut merasakan benda besar yang dapat di pastikan itu adalah kontol ku mengesek bibir vaginanya... Membuat Neri tersetrum listrik statistik yang membuat tubuh ikut mengeliat belum lagi tangan nakalku pun asik meremas gundukan kecil kian menambah damage ... Tak mau membuang banyak waktu.... Sambil terus mengeksplor tubuh mulus dan beberapa kali meremas kedua pantatnya....
“ aku akan mulai..... Kau siap.... “ ucapku sudah tak mampu menahan nafsu liarku....
“ lakukan apapun yang kau ingin kan tuan... Malam ini dan seterusnya aku milikmu.... “ ucap Neri yang kini mulai terengah-engah.... Ini kali pertama dia melakukan hal tabu yang seharusnya hanya bisa dilakukan oleh pasangan suami istri....
Mendengar permintaan langsung dari Neri... Aku mulai mempersiapkan permainan terbaikku.... Untuk pertama ku biarkan Neri dalam posisi Dogstyle yang menurutku bisa memberikan kenikmatan yang luar biasa Neri yang baru pertama kali merasakan hal ini.... Aku melaksanakan tugas ku... Dengan berlahan menanamkan Kontolku ke vagina seorang perawan tomboy yang menggoda...
Erang manja dari Neri ketika aku mulai menanankan kontolku... Kedua tangan lembutnya berpegang erat ke tubuhku ... Matanya yang lentik terus menggoda ku dengan kedipan indahnya.... Tubuhnya sedikit bergetar saat aku sedikit memaksakan laju kontolku yang sempat tertahan di bibir Vaginanya....
“ Aaahhhh....... Aakhhhhhhhh... Sakiitt.... “ erangnya
“ Ini hanya sakit sedikit.... “ ucapku membelai rambut hitamnya....
Tubuh Neri seketika berkeringat.... Seperti orang yang habis berolah raga berat.... Ketika sepenuhnya kontolku memenuhi ruangan didalam memeknya.... Dan Berlahan aku mulai menarik dan kembali menanamkannya lagi secara berlahan membuay tubuh Neri kembali terhentak... Suara erangannya kian keras memenuhi ruangan besar keluarga Brian.... Apalagi ketika aku meremas payudaranya serta mempermainkan puting kecil yang masih berwarna merah jambu dengan lembut dan berlahan.... Membuat sensasi tak terhindarkan..... Neri pun tak mampu menahan lama proses begitu luar biasa dirasakan....
“ Aaaahhhh... Uuuuhhhhhhhh... Memekku.... “ desahnya ketika mulai merasakan pacuan lembut kontolku yang terus melakukan penetrasi pelan ke lubang Vaginanya.... Aku takut bagian yang baru pertama kali ditanami benda asing ini akan robek parah..... Dan terluka yang bisa menyakiti Neri....
Bukan hanya Neri yang kelonjotan menikmati gerakan maju mundur kontolku.... Aku benar ketagihan merasakan sensasi jepit yang begitu premium... Maklum beberapa wanita yang kunikmati sebelumnya rata-rata sudah kehilangan keperawanan nya hingga sensasi Legit seperti ini masih jarang kurasakan.... Hingga aku benar-benar ketagihan.... Serta menikmati tiap gesekan dengan dinding vagina Neri....
Merasa Neri sudah mulai bisa merasakan kenikmatan luarbiasa ... Kini kupercepat penetrasiku ke level yang lebih tinggi.... Dengan mengangkat sedikit pantat Neri agar posisi tanamku kian sempurna... Hingga ku percepat aksi tanamku malam itu.... Diikuti geliat hebat kedua tangannya begitu liar menyentuh berbagai area sensitif ku.... Membuat ku kian terbuai dengan segala rasa yang bercampur....
“ hiyaaakkkkhhhhh.... Aakhhhh... Terus... Terussssss... Fuckkk... “ erangnya kian meracau... Seiring ku percepat aksiku.....
Kini kuhentikan aksi ku.... Mengubahmu y lo lo ga seindah kemarin di aksiku... Kini ku bawa Neri yang sudah merasakan sakit di selangkangnya berdiri menjongkok sambil bersandarkan di lemari kaca..... Dan kembali kontolku yang mengelost penuh nafsu kembali memberikan Neri pelajaran seks yang tak terlupakan..... Tubuh Neri terhentak seakan menemukan kembali kenikmatan nya yang sempat terputus....
“ Tuaan..... Neri keluar.... Aaaakhhhh..... “ erangnya kerasnya ketika tubuhnya bergetar mencapai puncak klimaksnya untuk pertama kali.... Ini kali pertama Neri masakan pengalaman yang luar biasa.... Kakinya bergetar akibat klimaksnya... Stamina Neri benar-benar sudah terkuras habis...
Melihat keadaan Neri yang tak memungkin kan untuk terus merasakan genjotan ku secara berdiri... Belum lagi aliran cairan bercampur sedikit darah mengalir deras keluar dari memeknya.... Sehingga aku menghentikan. Penetrasiku....
“ tuan kenapa berhenti.... “ ucap Neri protes....
“ Neri kau masih menginginkan lebih.... “ ucapku sambil melumat bibir Neri dengan mesra... Sambil kedua tangan ku menahan tubuhnya agar tidak terjatuh.....
“ Ya tuan.... Izinkan aku merasakan lebih banyak kenikmatan..
“ ucapnya sambil terengah-engah..
Kini kupapah tubuh Neri... Ke Sofa lain yang ada diruang tamu.... Sofa ini lebih lembut dan Lebar untuk bisa meletakan tubuh Neri yang beberapa kali terhentak. .. Diikuti sebuah senyuman nan mengoda dari wajah Neri yang kini terlihat lebih cantik dari sebelumnya.... Kali ini kembali ketanamkan kontolku dengan posisi normalnya....
Waktu kian bergulir tubuh Neri kian basah dengan keringatnya yang muncul sebesar butiran Debu.... Kontolku sudah mencapai puncak klimaksnya... Membuatku segera berinisiatif menumpahkan spermaku di rahim sempit Neri.... Neri yang terkejut akibat aksi mengeliat hebat kontolku pun mencapai puncaknya yang nyari bersama dengan ku....
“ Aaaukkkkkkhhhhhhn. . Akhhhhhh.... “ jerit erangan Neri.... Yang kelihatan sangat kelelahan.....
Kontolku menyemprotkan semua sperma nya hingga memenuhi seluruh ruangan penampungan Neri.... Aku pun merasakan kepuasan... Rasa hausku benar-benar bisa di tutupi oleh kehebatan Neri.... Ku biarkan Neri sementara terengah-engah.... Tubuhnya mengeliat beberapa kali ketika Vaginanya menyemburkan spermaku yang kepenuhan di Saluran rahimnya....
Aku pergi meninggalkan Neri.... Untuk mengambil Air minum.... Entah mengapa aku kembali bernafsu melihat tubuh bugil Neri dan kenikmatan legitnya memek Neri yang baru ku rasakan.... Kembali sekali lagi kontolku yang sudah beristirahat dan kembali ke posisi tegangnya kembali masuk kedalam Rahim Neri. . .
Neri yang sudah di antara sadar dan tidak kembali mengerang dan terhentak.., hentakan konstan ku kembali membuat Neri merasakan kenikmatan hebatnya kembali... Kali ini pinggul Neri ikut mengikuti ritme kontolku... Neri tampaknya mulai belajar dari pengalaman pertama yang seperti batang pohon yang pasrah menerima genjotan ku..... Hingga tak kurasa tubuh Neri sudah tergulai lemah tak sadarkan diri.... Kulihat waktu pun nyaris pagi.... Kini ku tumpahkan cairan ku penuh diatas tubuh Neri yang sudah tergeletak tak sadarkan diri..... Ketika aku coba membawa nya kembali ke kamar....
“ Kau benar-benar pria brengsek.... “ Maki Anita yang keluar dari kamar tempat dia mengurus Binar....
“ aku sudah mengatakannya bukan..... Kau sendiri yang melakukan hal bodoh.... “ balasku berlalu melewati Anita....
“ Kau benar-benar monster.... “ ucap Anita
“ Kenapa.... “ sambung ku berhenti dan menoleh kepada nya....
“ kau sudah menaburkan banyak benih di Rahimku hingga aku kesulitan berjalan.... Dan dengan santainya kau menumpahkan berulang-ulang pada wanita lain di hari yang sama.... “ lanjut Anita yang tak percaya kemampuan seksi yang abnormal....
“ Hahaaa... Aku bahkan bisa menikmati lebih banyak wanita lagi... “ ucapku kembali melanjutkan aksiku mengendong Neri yang tak sadarkan diri.....
Anita hanya terdiam mendengar jawaban ku.... Aku menuju ke kamar dimana Tante Dita yang memiliki Payudara mengoda terikat.... Tapi karena Anita terus memanggilku.... Terpaksa aku harus menunda aksiku untuk menikmati si Payudara besar.... Kini aku mendekati Anita yang masih tampak kesal....
“ kau masih marah..... “ ucaoku menyentuh dagunya....
“ jangan sentuh tubuhku dengan keadaan mu yang kotor..... “ ucap Anita Sinis....
“ oke kalau begitu aku akan pergi..... “ lanjutku
“ antar kan aku... Hari ini aku piket siang.... “ lanjut Anita
“ kau minta anter dengan Pria brengsek seperti ku.... “ balasku
“Aku tak punya pilihan lain.... “ balas Anita membuatku tertawa....
“ bagaimana keadaan Binar..... “ tanyaku...
“ Dia sudah kembali normal.... Hanya beberapa luka parah di sekujur tubuhnya membuat dia harus tetap beristirahat.... Aku sudah meletakan obat dan cara menggunakan di kamarnya.... “ lanjut Anita....
“ Syukurlah..... Kalau begitu aku bisa bernafas lega. . “ lanjutku
“ Tapi untuk beberapa Luka sebaiknya langsung berkomunikasi dengan dokter kulit langsung..... “ ucap Anita
“ Membawa Binar kerumah sakit adalah hal yang berbahaya buat ku.... “ balasku
“ kenapa tak kau biarkan semua wanita ini kembali ke rumahnya masing-masing.... Dan bertobatlah.... “ ucap Anita coba menceramahi ku.... Lantas membuatku mendekatinya mendorong nya ketepi tembok hingga dia terjepit....
“ kau yakin.... Jika aku melepaskan semua wanita ku ... Kau bisa mengantikan semua nya dengan tubuhmu..... Memuaskan semua hasratku.... “ lanjutku berkata tepat di dekat leher jenjangnya....
Anita hanya terdiam.... Dia tampak ketakutan dengan nada suara ku yang sedikit mengancam dirinya.... Dalam keadaan seperti itu aku di kagetkan dengan Widi yang menganggu aksi menakutiku....
“ ahhh... Ini masih subuh buta dan kalian sudah berkelahi.... “ ucap Widi
“ Siapa lagi wanita itu.... “ tanya Anita yang kembali harus melihat wanita cantik yang ada dirumah ini....
“ Kenalkan namaku Widi.... “ ucap widi mendekati Anita..... Anita pun mengenalkan dirinya..... Aku hanya tersenyum ketika Anita menatapku tajam..... Anita masih tak percaya begitu banyak wanita yang ada dirumah ini.... Salah satunya adalah wanita yang sejak tadi menatap tajam kearah Anita dan Diriku.... Wanita yang berada di kandang cukup besar ditengah Rumah.... Dia terus menatap dengan tatapan penuh kebencian terhadap diriku.....
“ Mana wanita yang ku titipkan padamu.... “ ucapku bertanya pada widi...
“ dia berada di atas... Dia masih tidur nyenyak tapi kakinya sudah ku borgol agar dia tak melakukan hal yang membahayakan kita.... “ ucap Widi
“ kau memang bisa kuandalkan “ ucapku memberikan pelukan hangat.....
“ alex... Anter aku..... “ ucap Anita yang sedikit cemburu melihatku memeluk dan memberikan sebuah kecupan hangat pada Widi....
“ kamu mau pergi lagi.... “ ucap Widi kini yang tak suka....
“ Aku hanya mengantar wanita ini pulang setelah itu aku akan kembali.... “ lanjutku menenangkan Widi...
“ Kalau begitu cepat pulang.... “ ucap Widi kini berjalan kembali ke kamarnya....
Aku pun segera mengambil pakaian baru di lemari milik Andi namun sebelum itu aku pergi untuk membersihkan diri.... Anita juga sudah mandi dan sudah bersiap menantiku.... Aku segera membawa salah satu mobil mewah milik Anggraini.... Dan memacu mobil itu meninggalkan kediaman Brian....
Tapi sebelum mengantar langsung ke rumah sakit tempat Anita bekerja... Aku terlebih dahulu mampir di kosannya untuk mengambil seragam kerja nya.... Lama aku menunggu hingga akhirnya kulihat wanita berpakaian merah Muda tiba dengan anggun.... Anita sudah mengunakan pakaian kerjanya... Dan dia nampak sangat cantik sekarang....
“ Kenapa bengong... Aku hampir telat.... “ ucap Anita menyadarkan ku....
“ kau sangat Cantik Anita.... “ puji ku. .
“ Cepat berangkat.... “ balas Anita coba untuk mengontrol dirinya.... Meskipun dia benar-benar bahagia mendengar pujian ku....
Tak lama kami tiba di rumah sakit yang kembali mengingatkan ku akan Seruni... Rumah nya tak jauh dari sini... Namun aku masih berat untuk menemuinya apalagi dengan kondisi ku seperti ini... Kini ku telpon saja Indah.... Aku meminta nya untuk segera ke Alamat yang dicantumkan oleh ku... Yang merupakan alamat kediaman Brian.... Entah apa yang ada di otakku aku ingin semua wanita ku berkumpul disana....
ns 15.158.61.6da2