Kota B, 29 September 2022
Suamiku, apakah kau benar-benar tak bisa memutuskan pertemananmu dengannya? Pertemanan kalian menyakitiku. Wanita itu selalu saja berusaha meminta perhatianmu. Sekalipun, kau selalu mengklaim bahwa kalian hanya berteman tetapi hatiku membisikkan bahwa dia ada apa-apanya denganmu. Aku tahu dia ingin lebih dari teman. Dia bahkan tidak menganggap keberadaanku. Dia hanya menganggapmu saja.
Teman semacam apa yang mengacuhkan istri temannya? Teman semacam apa yang berulang kali mengajakmu pergi berdua saja? Wanita seperti itu sesungguhnya tak pantas menjadi temanmu!
Ketika kuminta kau untuk menjauhinya, kaubilang tak bisa. Dia asik. Hatiku sakit. Sesungguhnya, aku tak sanggup menerima kenyataannya kau memilih dirinya dibandingkan kemauanku. Aku tak kuat. Namun, aku sudah berjanji untuk tak menangis di hadapanmu. Aku ingin kau bahagia meskipun bahagiamu adalah memilikinya juga di hidupmu. Biarlah, aku akan menciptakan kebahagiaanku sendiri. Aku hanya ingin bilang bahwa kurasa suatu saat nanti dia akan mendapatkan balasan karena sudah menyakiti hati perempuan lain.
Salam sayang.
***