Aku langsung memegang bahu swila “apa yang sebenarnya terjadi , mengapa aku ada di sini. bukan ! mengapa aku jadi seperti ini . kau tau aku mulai mengingat hal hal lain dan dan kau tau tujuanku kesini untuk mencari tau oh kau tau batu batu hitam mengkilat yang aku….” Aku teringat dengan kata kata swila bahwa ini bukan tubuhku , dan aku pun merasakanya dan sangat merasakan saat pertama kali datang kesini dengan kereta super cepat itu , berpelukan dengan entah siapa dia menyebutnya ibu , berlari ke hutan dan tercebur , Oscar yang entah kemana tak memberiku petunjuk semuanya ini membingungkanku termasuk ingatan semua ingatan yang aku pikir aku harus mengingatnya lagi tapi saat swila mengatakan bahwa ini bukan tubuhku aku akhirnya sadar dan memiliki tujuan .
“maksudku putri hasley yang asli mengirimku ingatnya , dia punya penangkal sihir bibinya aku harus membawa batu itu dan menunjukanya pada ibunya , dan …” aku terhenti dan menangis di hadapan swila , tangisan ini benar benar keluar dengan deras dari mataku aku sudah tak tahan lagi dengan semua ini semua yang ku hadapi sekarang ini terasa asing dan ini benar benar asing seakan semunya hal baru yang tak terkira tibatiba menghampiriku , “ a aku ingin pulang swila , aku tak mau disini aku ingin pulang bertemu orang tuaku walau aku tau mereka tak memperhatikanku dan rumah yang sedikit jelek menurutku tapi semua itu tak asing bagiku . tolong bantu aku , aku mohon swila” benar benar aku sudah tak ingin di tempat ini , aku menangis tersedu sedu , swila hanya diam tampa ekspresi melihatku menangis yang memohon padanya.
Aku menunggu swila menjawab sambil mengelap air mataku dengan tangan , dia hanya mentapku penasaran dan tak berkata apa –apa , hingga dia mengangguk berkali kali dan berbalik berjalan ke sebuah lemari kecil di ujung ruanganya , aku mengikutinya hingga kulihat itu adalah batu , batu hitam mengkilat yang di balut kain putih . itu yang sedang aku cari “ini tak akan bertahan lama , benarkah?” tanya swila yang membuatku heran apa maksudnya itu tak bertahan lama .
“apa maksudmu swila?” tanyaku , swila hanya buru-buru memberikan batu itu padaku dan berjalan ke ruangan yang gelap tadi dengan tergesa-gesa , “swila !!! kau mau kemana . kenapa ???!” swila berjalan menghilang di kegelapan hingga aku terdiam di tengah ruanganya memegang batu hitam ini. ku lihat batu itu “ini satu satunya jalan agar semua ini selesai” ucapku sambil menatap kearah ruang gelap itu , tempat swila lari dan menghilang.
Aku melompat dari atap dan mendarat dengan selamat , kulihat andesh sudah ada di depanku aku terkejut ternyata andesh memang setia dan menepati janjinya seperti yang ada di pikiranku , bukan pikiranku tapi pikiran Ashley yang memiliki tubuh ini. “apa kau mendapatkan benda itu?” tanyanya langsung dengan cemas melihatku , aku langsung tersenyum dan menunjukan batunya kearah andesh “tentu” balasku . aku dan andesh pun keluar dari wilayah penjara dan mengendap-ngendap masuk ke kamarku lewat jendela seperti saat awal kami keluar dari kamarku. Andesh yang duluan masuk ke kamarku membantuku yang kesulitan dengan gaun yang kupakai , saat aku mengangkat kaki dan menginjakkan di tembok jendela kakiku menginjak gaun seketika aku langsung jatuh kearah depan tepat dimana andesh berdiri untuk membantuku , akhirnya kami jatuh berbarengan.
Kami terjatuh ke dalam kamarku dengan posisi berhadapan berbaring aku meringis kesakitan , karena bahuku yang terjun duluan ke lantai sama dengan andesh dia juga meringis kesakitan. “apa sakit sekali??!” tanya andesh yang langsung memegang tanganku , aku hanya menggangguk sambil melihatnya ‘dia terlihat khawatir’ pikirku . tapi setelah itu kami hanya bertatapan dan andesh malah menatapku dalam sambil membuat ukiran senyum yang mulai merekah di wajahnya . aku yang awalnya gugup karena tatapannya namun langsung merasakan kesal saat akhirnya andesh tertawa melihatku.
ns 15.158.61.43da2