ku dorong pintu besar ke ruangan ibuku dengan hati yang bertekad dan yang kudapati ibu yang ada di ruanganya namun dia sedang berbicara dengan seseorang yang tak asing yang pernah ku lihat namun aku sedikit melupakan dimana aku melihatnya dia bejenggot tipis , berkumis tipis dan memakai baju hitam panjang aku terdiam mengingat sesuatu yang berkelebat di kepalaku.
Aku menutup mataku dan melihat sesuatu kenangan saat aku ada di pendaftaran sekolah dan melihat seseorang menatapku tajam dia terlihat seperti orang yang sedang berbicara dengan ibu tadi , aku baru ingat dia orang yang menatapku itu dan mengeluarkan asap sewaktu aku menulis jurusan . aku melihat saat aku bertemu dia di sekolah sihir itu. Tapi kenapa yang muncul adalah ingatan tentang diriku sebelum berada di sini , tak seperti biasanya yang berkelebat hanya ingatan putri Ashley tapi kenapa ini berbeda aku membuka mataku dan sudah melihat aku sedang duduk di kursi dengan beberapa pelayan yang mengerubuniku dan wajah ibu yang melihatku khawatir. Aku melihat kesana kemari mencari orang itu , orang yang tadi bersama ibu.
“siapa yang tadi berbicara denganmu bu ?” tanyaku buru buru , ibu hanya menyuruhku duduk dengan memegang bahuku untuk menengkanku.
“tenanglah nak , kau harus beristirahat” jawabnya dengan pasrah aku duduk kembali hingga aku melupakan sesuatu yang benar benar kujaga saat ini.
“dimana ? dimana ?” perasaan panik saat tak melihat kotak yang ku bawa tadi , semua orang heran saat aku mencari cari sesuatu , “dimana kotak , kotak yang ku bawa saat kemari kemana ?” aku bertanya pada ibu dengan buru buru dan terus mencari kesana kemari.
“apa maksudmu nak , ibu tak melihat kotak apapun yang kau bawa saat kesini”
“aku membawanya , aku memeluknya di tanganku dan saat… kenapa itu bisa hilang kenapa . bu kau pasti lihat kotak itu kan kenapa kenapa…” suara ku mendadak mengecil dan pikiranku berkeliaran kemana mana kenapa kotak itu bisa hilang aku kebingungan , kotak itu adalah salah satu jalan untuk mengakhiri ini tempat yang membuatku pengap tapi sekarang hilang , aku berlari meninggalkan semuanya di ruangan ibu dan berlari dengan hati kacau kearah kamarku , “aku harus menemukan kotak itu” aku mengacak ngacak tempat di kamarku dan tak ada yang ku temukan . “kenapa? Kenapa kotak itu bisa hilang kenapa hmmm ?” ucapku yang mulai mengeluarkan air mata sambil memeluk lututku dengan semua barang di kamarku berantakan.
“kenapa kau melakukan itu Ashley?” suara itu berhasil mengangkat kepalaku kearah sumbernya , dan melihat seseorang yang tak asing bagiku . berdiri tegak sambil melipat tanganya di dadanya dan menatap lurus ke arahku.
Dia melangkah pelan ke arahku dan terduduk mengadapku lalu memegang pundakku , “kau kehilangan satu alat untuk kembali ke tempat asalmu , dan sekarang benda itu ada di tangan musuhmu sendiri” aku terhenti menangis saat orang itu mengatakan tentang jalan untuk kembali ke dunia ku dan musuh apa maksud yang dia katakan itu .
Aku menelan ludah dan menghapus air mataku dan melihat jelas orang yang ada di hadapanku “katakan padaku siapa musuhku itu , Oscar??!!”