x
aku menelan ludah saat mengingat itu dan sebenarnya sedikit gemetar sambil melihat kesana kemari . mereka yang memasuki kelas ini terlihat kuat dan bertenaga mereka dengan santainya berbicara dan ada juga yang tertawa. Apa mereka tak memikirkan kedepanya seperti apa mungkin aku sendiri di kelas ini yang ketakutan setengah mati akan kelas ini , aku tak melepaskan tas selendangku karena gugup dan tersadar aku langsung melepaskan tasku dan duduk dengan tegang di bangku ku.
Busssshhhhhh asap hitam menghambur kemana mana hingga kelas pun penuh dengan abu hitam beberapa detik kemudian asap menghilang dan di gantikan oleh seorang wanita tua dengan keriput di wajahnya tahi lalat di pipi kirinya hidung mancung putih mamakai topi baret dan terlihat sedikit rambut berubanya memakai jubah yang aku lihat tadi yang di pakai orang orang yang masuk ke kelas kelas. Di berdiri serius sambil memegang tongkatnya tangan kirinya memegang buku tebal dan dia berdiri tepat di tengah tengah kelas tepat di depanku aku sebenarnya tak melihat dia karna aku di belakang dan dia berdiri ke arah depan tapi dia melihat lihat ke belakang dan sekeliling kami seperti mengamati kami satu persatu itu menyeramkan menurutku.
"Selamat datang dan selamat berjuang aku tak akan memberi pertolongan pada kalian dan tak akan memberi belas kasihan pada kalian kalian yang putus asa tapi aku hanya membekali kalian . Hanya keberanian dan rasa tangguh yang akan membawa kalian ke ujung tes kelas ini ingatlah bahwa kalian tak akan berhasil dengan tingkah yang licik aku bisa memeriksanya sejak saat ini. Kita mulai tes pertama !" Jelas dia. Dia berkeliling di setiap bagain sambil menjelaskan itu dengan ekspresinya yang serius datar dan tajam itu pada seisi kelas dan posisi terakhirnya dia ada di hadapanku menatapku yang gugup dari tadi ,aku langsung merasa tegang teramat tegang dia berhenti dan menunjukku dengan tongkatnya."termasuk kegugupan yang melanda seseorang itu akan menghalangi langkah kalian nak" dia berlalu dari arah depanku ke arah lain aku merasa tegang dan terus terusan gugup di bangku ku meski guru itu tak ada di hadapanku.
"Baiklah tes pertana sample darah. sihir ini akan mendeteksi darah kalian mengandung sihir pengaman ataupun pemicu pengaman atau sesuatu yang tak kalian harapkan itu tidak mengandung apa pun untuk menjadi pengaman dan itu artinya kalian dikeluarkan dari kelas ini. Ini mudah kita mulai dari bangku ujung sebelah kiriku." Sontak pernyataan itu membuat seisi kelas langsung terkejut dan mengeluh termasuk aku duduk sendiri dengan kegugupan yang ku jalani sendiri dan kini pernyataan itu seakan sedang mengusirku dari kelas ini. Aku langsung bergidik saat mencoba memahami pernyataan wanita itu dan beberapa kali aku menarik napas dan membuangnya dengan pasrah . Aku mulai berkeringat dan sedikit bergetar saat urutan tes itu hampir mendekati barisanku. Kini giliran orang di pinggir bangku ku dan setelah dia itu giliranku ini benar benar suatu tes yang menguras daya tahan hati dan pikiran "ashley!" Panggil dia yang membuatku terkejut dan beberapa saat terdiam saat namaku terpanggil "ashley apakah dia ada ?" Teriaknya sekali lagi. Aku langsung terperanjat keget hingga bang yang ku duduki langsung jatuh terjungkal ke belakang dan mengeluarkan suara keras hingga seisi kelas melihat ke arahku. Aku pelan pelan maju kedepan dan sampai di mejanya aku menyodorkan jari telunjukku dengan ragu hingga wanita itu kesal dan meraih tanganku dengan kesal lalu mengambil sample darahku. "Aww" ucapku saat dia menusukan jarum untuk mengambil darahku lalu aku menempelkan jari yang di tusuknya ke karton lalu aku kembali ke bangku.
"Ini daftar hasilnya jika tidak terpanggil berarti itu tidak termasuk kelas ini dan peringkat akan ku tempelkan di papan pemunguman di depan kelas" dia melambai lambaikan kertas di tanganya dan bergerak bersiap untuk membacakan kertas di tanganya .
"Lucas,amster,lilu,astrid,solar,hanna,cal,roy,lasto,amber,coco,yola,kiki,grom,istik,dan ashley." Ucap wanita itu yang langsung membuatku terkejut adalah dia itu menyebut namaku aku .