x
Ke esokan harinya aku bangun dengan posisi menggenggam cincin itu dan kotak di atas dadaku. Aku bangun dan langsung teringat dengan pengumuman siswa baru untuk universitas yang kemarin aku daftar aku bangun dengan cincin masih ada di kepalanku dengan rambut acak acakan belum mencuci muka dan menyikat gigi aku langsung turun ke bawah keluar dan diam di papan pengumuman kota yang sudah ada banyak orang di sananya aku menyelip dan maju ke kumpulan orang di depan papan.
Akhirnya surat yang melayang menempel dengan sendirinya di papan dan saat suratnya terbuka serbuk emas tanda kebahagiaan terbuka dan terdapat list orang orang yang masuk ke universitas masing-masing jurusan dan mataku menjadi lebih teliti saat mencari namaku dan akhirnya ketemu di jurusan ....... pengamanan ini gila aku langsung terkejut dan membuka mulutku pelan sambil menunjuk namaku di papan itu.
"Babagaimana bisa ????!!!" Gagapku sambil kembali meneliti jurusan yang ada tertera namaku .aku keluar dari kerumunan orang itu dan terdiam dengan pikiran tak percaya mengapa aku di pindahkan ke pengaman ini buruk benar benar buruk aku terdiam beberapa saat dan lalu pergi pulang dengan temenung.
"Hahhh bagaimana inih saat tes pertama nanti aku bakalan mati jika seperti itu terus" sambil menutup pintu rumah dan bejalan dengan malas kembali ke rumah".
"Ashley bagaimana dengan penerimaaan jurusanya???" Teriak bibiku yang membuatku membuka pintu sedikit dan aku berteriak "tidak tidak berjalan dengan baik bi!!!" Balas teriakku kembali di pintu yang ku buka sedikit.
"Kau baik saja ashley??" Suara bibi semakin terdengar semakin dekat mungkin dia sedang berjalan ke arah kamarku.
"tidak" jawabku dengan malas saat bibi membuka pintu kamarku.
"Hmmmm ada apa ashley kau ??? Jurusan mana hmmm ??" Tanya bibi lagi.
Aku menggeleng dengan mulut yang cemberut ini agak aneh saat mau mengatakan pada bibi tentang jurusan yang ku alami tadi pagi.
"Hmmm biar ku tebak pertama kau mungkin jurisan obat ? , jurusan emmm kulir atau.....!!"
"Pengaman aku di pindahkan dari penyembuh ke pengaman bagaimana ini bibi ???!!" Keluh ku pada bibi sambil terus dengan ekspresi malas ku yang sedari tadi ku tunjukan padanya.
Bibi terdiam sejenak dan beberapa saat melipat tanganya ku artikan mungkin bibi terkejut karna itu.
"Hmmm tak apa aku pikir pikir lagi kau juga cocok untuk itu!" usul bibiku yang membuatku semakin mengrutkan dahi dan mencemberutkan bibirku.
Ke esokan paginya aku terbangun dan baru teringat akan isi surat kemarin di bagain bawahnya yang berisi : untuk orang yang terdaftarkan besok di tunggu di kelas jurusan masing masing.
Aku langsung buru buru mempersiapkan diriku dan langsung pergi ke luar rumah dan terhenti saat ingat sesuatu kembali ke rumah dan berteriak "aku pergi!!" Suara gema terdengar olehku lagi dan itu sudah biasa. Aku langsung keluar kembali dan lari ke arah stasiun hingga sampai di universitas dan mencari kelas jurusan. "Dimana itu??" Ucapku sambil berkeliaran di lorong panjang dan luas ini.
Busshhh busssshhh busssshhh suara rentetan asap yang isinya orang orang berjubah panjang memegang tongkat dan mengenggan buku buku tebal dan berjalan dengan cepat ke beberapa kelas di sana. Aku semakin takut dan mulai panik mencari kelasku sendiri dan akhirnya ketemu di sana agak jauh dan ternyata ada orang berjubah memasuki kelas itu aku langsung buru-buru berlari dan akhirnya sampai dan kulihat orang orang sibuk dan di meja guru tak ada siapa siapa lalu tadi itu siapa.
"Hah " ucapku sambil pelan pelan masuk ke kelas itu dan duduk di bangku paling belakang .
ns 15.158.61.43da2