Chanyeol mengemudikan mobilnya dengan cepat tanpa terlalu memperhatikan lalu lintas dan sesekali juga ia mencuri tatapan melalui kaca depan untuk melihat Omega yang sedang berada di belakang kursinya dengan ekspresinya yang menahan sakit dan tak nyamannya saat rasa panas yang datang menjalar di tubuhnya akibat heat yang dirasakannya. Berbeda dengannya yang harus tetap fokus memandang jalanan yang terhitung lenggang, hanya ada beberapa mobil yang berlalu lalang saja. Fokusnya harus tetap stabil, jangan sampai terbujuk dengan aroma manis yang menyegak keluar dari tubuh omega yang sedang berada di kursi belakang. Sebisa mungkin ia menahan dirinya untuk tetap diam dan melajukan mobil hitamnya itu ke jalur yang benar dan membawa mereka sampai ke tempat dimana omega itu bisa beristirahat dengan nyaman.
Sesampainya di lobi apartemennya, ia tidak pikir panjang dan membawa Omega itu keluar dari mobilnya dengan cara menggendongnya. Sontak pemandangan itu membuat orang-orang yang berada disana tertahan dari kegiatannya. Bisa ia rasakan jika para Dominan disana memandang dengan waspada saat melihat omega yang berada di dekapannya itu. Ia bergerak cepat menuju lift khusus yang akan membawanya ke lantai teratas dimana penthouse-nya berada.
Chanyeol memposisikan tubuh Omega itu di atas ranjang kingsize yang berada di kamar tidur utamanya itu. Entah kenapa ia malah membawa Baekhyun kemari sedangkan ada beberapa kamar lainnya di apartemen ini dan ia tidak pernah membawa siapapun untuk masuk kemari kecuali para pekerja yang bertugas membersihkan apartemennya itu.
"Eughh... pan-panassh."
"Baby.." Tatapan mata Chanyeol tidak lepas dari tubuh Baekhyun yang sudah lemas akan pengaruh dari heat-nya itu.
"Ah—ugh, Cha—Channie~" Desahan juga geraman terdengar kala pria mungil itu ingin dengan segera dijamah oleh Alpha didepannya saat ini. Katakan ia murahan karena menginginkan itu, tetapi hasrat ini jelas ia tidak bisa mengontrolnya.
"Baby, aku ingin kau menjadi milikku. Can you?" tanya Chanyeol dengan setengah kewarasannya meminta persetujuan dari Omega yang berada dibawahnya itu. Ia ingin sekali memiliki Baekhyun tetapi dengan cara baik-baik, tanpa harus memaksa kehendaknya dan saat ini walaupun dalam kondisi heat-nya yang menjalar, Baekhyun tetap masih ada di ambang sadar.
"Yes. I want to, I want to be yours~"
Satu kalimat yang terlontar dari mulut Baekhyun memicu semua kewarasan Chanyeol lenyap.
Erangan dan geraman memenuhi ruangan itu, peluh dan cairan putih juga menghiasi tubuh mereka yang sejak 2 jam lalu sudah melakukan kegiatan panas itu tanpa niatan untuk berhenti. Sungguh, heat saat ini dirasakan Baekhyun lebih kuat dan menuntut daripada heat-heat sebelumnya, bahkan melebihi kejadian 'kamar mandi kantor' tempo hari kini mereka berdua melakukannya lagi saat tadi Chanyeol mengunjungi apartemennya dan membawa pergi dirinya menuju tempat tinggal sang Alpha. Mungkin ini pengaruh karena ia ditandai oleh aroma feromon berubah menjadi lebih dashyat dari Alpha atau mungkin, ini karena Alpha yang mendekap tubuhnya ini adalah orang yang sama mencuri hatinya, lagi.
Sedangkan Chanyeol, pikiran dan jiwanya sudah merasakan bangga serta bahagia karena orang yang selama beberapa minggu ini mengusik perhatiannya. Ia bukan Alpha brengsek yang memanfaatkan keadaan meniduri setiap Omega yang sedang heat maupun yang dengan rela menggodanya. Ia ingin merasakan kenikmatan itu hanya untuk orang yang akan mendampingi hidupnya kelak dan malam ini, ia akan membuat Omega cantik dibawahnya sebagai pasangan seumur hidupnya.
°°°°°
"Babe, apa kau yakin untuk masuk?" tanya Chanyeol dengan lembut kala ia dan Baekhyun sedang menyantap sarapan di pagi hari sebelum berangkat ke kantor.
Beberapa hari terakhir semenjak keduanya terikat dengan feromon masing-masing, Chanyeol memang memaksa Baekhyun untuk tinggal sementara di penthouse miliknya mengingat heat seorang Omega itu 8 hari lamanya dan ia tidak ingin jika Baekhyun berada di apartemen bersama sahabatnya —Kyungsoo, ia tau bahwa sahabat dari pria mungilnya itu seorang Omega juga tetapi sifat posesif mengalahkan semua alasan yang dilontarkan oleh Baekhyun. Mau tidak mau pria kecil itu mengalah padanya.
"Aku sudah beberapa hari absen, Chan. Lebih baik aku masuk daripada mendapatkan omelan dari pak Kim.", jawab Baekhyun yang masih asyik menyuapkan makanan terakhirnya lalu berdiri untuk membereskan piringnya ke wastafel. Beberapa hari berada disini Baekhyun sudah hapal tata letak semua barang, bahkan tanpa kata, Chanyeol bisa menebak jika daapur ini seperti sudah menjadi wilayah otoritas Baekhyun. Tidak ada seorangpun yang bisa mengacau di dapurnya. Sungguh tidak masuk akal, dari sekian banyaknya kamar ataupun tempat nyama di penthouse ini Baekhyun memilih dapur sebagai wilayah kekuasaannya. Pasangannya ini memang sesuatu sekali.
"Aku akan bilang pada pak Kim untuk tidak pernah sekali lagi meninggikan suaranya di depanmu atau ia akan tau akibatnya." kata Chanyeol yang masih emosi mengingat bagaimana pak tua itu selalu membuat Baekhyun bekerja ekstra. Bahkan ia baru mengetahui jika pria itu selalu disuruh mengerjakan pekerjaan diluar tugas OB.
Hari itu Kai mengumpulkan informasi-informasi penting tentang Baekhyun untuk Chanyeol dan betapa terkejutnya saat ia mengetahui fakta jika beberapa pekerja divisi berbeda selalu menyuruh Baekhyun mengerjakan tugas yang seharusnya mereka lakukan sendiri seperti menuliskan laporan akhir bulan, menyiapkan agenda meeting bahkan sampai mengerjakan ide yang harusnya dirancang oleh divisi pemasaran terkait penjualan untuk beberapa bulan ke depan. Saat Kai memberitahukan hal ini pada Chanyeol, bisa ia rasakan bagaimana kemarahan dari bosnya tersebut tetapi Chanyeol tidak bodoh untuk langsung memberikan mereka semua pelajaran, bukan karena tidak mempercayai berita tersebut tetapi karena ia menginginkan Baekhyun sendirilah yang harus membalas perlakuan orang-orang itu. Ia tidak akan membuat harga diri Baekhyun hancur hanya karena tindakannya, ia ingin Baekhyun tau jika ia sangat menghargai semua pendapat Baekhyun tentang apapun.
"Tidak masalah, Chan. Memang itu sudah kesalahanku jadi tidak masalah." jawab Baekhyun memudarkan lamunan Chanyeol. "Oh iya, jangan katakan apapun atau membuat diriku spesial di kantor ya. Aku tidak ingin dianggap 'hanya karena tidur dengan bos' saja maka statusku berubah." kata Baekhyun sambil mengkode dengan kedua tangannya.
"Hah, baiklah jika itu maumu." jawab Chanyeol pasrah karena ia tau Baekhyun pasti meminta itu, "Tapi ngomong-ngomong, kapan kamu bakal pulang?" sambung Chanyeol.
"Huh? Aku pulang sehabis jam kerja lah, Chan." jawab Baekhyun kebingungan.
"Maksudku, kapan kamu pulang ke rumah aslimu, Baek?" tanya Chanyeol yang lalu membuat tubuh Baekhyun membeku.
'Kenapa sekarang?'
ns 15.158.61.13da2