Chanyeol memeluk dengan posesif pada tubuh Baekhyun saat mereka berjalan -tidak, lebih tepatnya Chanyeol dengan sedikit menyeret tubuh Baekhyun meninggalkan bar dan menuju ke mobil Chanyeol yang telah diparkir di depan bar itu.
Ia membantu Baekhyun masuk kedalam mobil lalu dirinya sendiri langsung berlari kecil menuju pintu kemudi. Dengan cepat ia menghidupkan mesin mobil dan berlalu dari sana, ia tidak ingin berhenti dan membuatnya kembali ke dalam bar hanya untuk menghancurkan tengkorak dari orang-orang yang sudah menyentuh Baekhyunnya.
Disaat Chanyeol melawan amarahnya, Baekhyun terdiam dengan tubuh yang gemetar. Selain karena masih ketakutan karena kejadian tadi, jelas itu juga karena ada seorang Alpha seperti Chanyeol yang berada satu mobil dengannya. Amarah itu juga membuat aura dan aroma Chanyeol menguak di udara, itu membuat Baekhyun menjadi semakin gelisah.
“P-paak..” kata Baekhyun dengan suara yang gemetar itu dengan cepat membuat Chanyeol tersadar dan menengok ke arahnya. Ia dengan cepat menepikan mobilnya dan menghadap ke Baekhyun dengan wajah cemas.
“Ada apa? Ada yang sakit? Bangsat mereka semua!” Chanyeol memeriksa pergelangan tangan Baekhyun dan bagian atasnya untuk mengecek kalau-kalau ada memar. Tidak lupa juga dengan sumpah serapahnya yang membuat Baekhyun semakin ketakutan.
“Pak Chanyeol jangan galak. Baekki takut..” ah iya lupa, walaupun Baekhyun ketakutan dan hampir diperkosa oleh orang-orang asing itu, jangan lupakan kalau ia juga masih dalam pengaruh alkohol jadi sifat manjanya keluar.
Chanyeol langsung terdiam karena jujur saja kaget dengan sikap manja dari Baekhyun. Bukannya dia tidak menyukai itu, tetapi DEMI TUHAN, kalau Baekhyun manja seperti itu bukan hanya amarahnya saja yang tadi meledak tetapi benda besar yang sedari tertidur di balik celananya akan terbangun dengan melihat mata puppy yang Baekhyun berikan.
‘SHIT!’ rutuk Chanyeol yang melihat Baekhyun menggigit bibirnya dengan sangat seksi.
Daripada Chanyeol kelepasan disini, lebih baik ia dengan cepat mengantarkan Baekhyun pulang. Ya itu lebih aman daripada ia berlama-lama berduaan saja dengan makhluk cantik ini. Bukannya apa-apa, ia hanya takut jika membuat Baekhyun ketakutan dan juga menyakitinya.
“Kita pulang sekarang. Dimana rumahmu?” kata Chanyeol dengan cepat melepaskan tangannya dari Baekhyun dan mulai menjalankan mobilnya kembali.
“Aisshhh.. Baekki yang mau pulang, channie!!!!” tiba-tiba saja Baekhyun berteriak tepat di dekat telinga Chanyeol yang jelas saja kaget dengan suara cemprengnya itu. Apalagi saat Chanyeol melirik ke arah pria mungil itu, jantungnya seakan jatuh ke usus melihat Beakhyun yang manyun. Kiyowo~
“Baekki mau disini aja sama Channie.. Hiks..” tanpa ada angin ataupun hujan, Baekhyun merengek dan menangis sambil memukul pelan bahu Chanyeol.
Chanyeol menghembuskan nafas lelah. Bukan karena lelah dengan sikap Baekhyun, tetapi ia hanya tidak ingin jika para sahabat-sahabat dari Baekhyun menghajarnya karena tidak mengembalikan puppy kecil ini ke rumah. Padahal sih sebenarnya ia tidak masalah jika membawa Baekhyun ke rumahnya, hanya saja ia tidak ingin kelepasan dan malah berbuat yang tidak-tidak. Hey, dia memang Alpha yang dipenuhi dengan otak meshoom, tetapi ia tidak ingin membuat Baekhyun menangis juga.
*************
“Hah..hah..”
Nafas Chanyeol terasa berat dan seluruh badannya berat dan tidak kuat melangkah. Ia sedang menggendong seseorang yang seenaknya tertidur karena mabuk berat. Bukan karena Baekhyun itu berat, tetapi karena dalam tidurnya pun ia selalu saja bergerak-gerak sehingga membuat Chanyeol harus ekstra dalam melangkah.
Sesampai di lantai 6 apartemen Baekhyun, ia langsung mengeluarkan benda kecil berbentuk segi panjang itu dan menyentuh layarnya. Jika manusia mungil ini tidak memberikan dimana kamarnya sendiri, maka Chanyeol harus menanyakannya pada sahabatnya.
Tetapi berulang kali ia menelpon Kai, ia tetap saja temannya itu tidak mengangkat telepon darinya. “Aih, sial! Kemana sih si hitam itu?!”
Karena tidak ada jawaban dari Kai, dan ia juga tidak tau nomer sahabat-sahabat Baekhyun apalagi Sehun akhirnya ia berinisiatif untuk menggunakan handphone milik Baekhyun saja karena sudah dipastikan ia punya kontak mereka.
Dengan pelan Chanyeol menurunkan Baekhyun di sebuah sofa kecil yang berada di ruang tunggu di lantai 6 itu, ia dengan pelan memeriksa kantong celana milik Baekhyun dan mengeluarkan benda kecil itu.
“Ah, ada kuncinya.” gumam Chanyeol. Ia jelas saja tidak tau bagaimana membuka layar aktif handphone milik Baekhyun karena tidak tau kode itu. Tetapi beruntung karena model smartphone itu bisa menggunakan sidik jari pemiliknya. Dengan hati-hati ia menggapai lengan Baekhyun dan menggenggam jari-jari lentik miliknya. Chanyeol dengan tidak sadar hanya mengelus jari-jari cantik yang ia pikir hanya yeoja saja yang memiliki jemari lentik seperti itu.
Setelah beberapa saat sadar dari lamunannya, Chanyeol langsung membawa ibu jari Baekhyun pada layar handphonenya dan mengaktifkan layarnya. Ia langsung mencari kontak milik sahabat-sahabatnya dan menelpon dari handphone Baekhyun.
TUT..TUT…
Dengan dua kali deringan, akhirnya orang yang dihubungi itu langsung mengangkat panggilannya, tidak seperti si hitam itu tadi.
“Halo Baek, kamu dimana? Sudah ada di rumah? Hey jangan diam saja.” orang di seberang telepon terus saja membombardirnya dengan berbagai pertanyaan, tanpa membuang waktu akhirnya Chanyeol berkata, “apartemen Baekhyun di nomer berapa? Dia sudah tertidur dan aku tidak tau dimana kamarnya.” kata Chanyeol sambil memainkan poni Baekhyun yang menutupi matanya.
“Oh, Park Chanyeol. Kamarnya nomer 140, passwordnya 61400.” kata Kyungsoo saat tau jika yang menelponnya adalah Chanyeol. “Antarkan dia dengan selamat dan jangan berani macam-macam. Sekali saja Baekhyun merasakan sakit dan bercerita padaku tentang kau yang macam-macam -” tiba-tiba Kyungsoo langsung memberikannya peringatan, ah tidak - “aku tidak akan segan-segan untuk mengulitimu walaupun kau bos Baekhyun atau teman dari Kai.”
… mengancamnya.
“Baiklah, baiklah. Aku mengerti dan aku tidak akan menyentuhnya-” kata Chanyeol dengan menjeda perkataannya, ia langsung tersenyum, “kecuali jika puppy ini yang memintaku untuk menyentuhnya.”
Yups, Chanyeol tidak akan mungkin menolak jika berada di kamar, hanya berduaan dengan Baekhyun. Hell, ia seorang Alpha yang tak mungkin bisa menghindari undangan dari seorang Omega, apalagi omega yang sudah membawa hatinya itu.
… mungkin nanti akan terjadi sesuatu? Atau tidak.
ns 15.158.61.13da2