
"Viktor adalah teman seksku," ucap Kurumi.
976Please respect copyright.PENANAvx0iBjN2zY
Megumi mengernyit, ia menatap Kurumi dengan penuh pertanyaan ... bagaimana wanita secantik dirinya bisa jadi teman seks Viktor. Sebelum Megumi bertanya, Kurumi lebih dulu menyambung ucapannya, dengan suara serak, dan tatapan sayu—Kurumi menceritakan masa lalunya pada Megumi.
976Please respect copyright.PENANAqvv79xnjHP
"Dulu ketika SMA aku adalah anak yang nakal, selalu bolos sekolah, memakai obat-obatan, dan melacur di tempat hiburan malam. Bukannya aku kurang uang atau butuh dana semacamnya, aku menjual diriku untuk melepaskan hasrat seksualku. Entah berapa kali memek ini dimasuki kontol-kontol pria yang baru kukenal, biasanya mereka mencekokiku dengan obat-obatan untuk membuatku teler sebelum memperkosaku."
976Please respect copyright.PENANAC4cNIJDslc
Megumi menelan ludah, ia melirik sekeliling—memastikan tak ada siapa pun di sana, sambil menatap pintu masuk penginapan dengan keadaan cemas.
976Please respect copyright.PENANAzVAi2h7SKB
"Seks pertamaku adalah saat kelas 3 SMP, yang merebutnya adalah guru olahragaku. Waktu itu aku harus mengikuti remidi renang, dia memanfaatkan kesempatan itu untuk memperkosaku, dan mengancamku dengan video seksku sendiri. Aku tak berani bilang pada orangtuaku, dan hubungan terlarang kami terus berlangsung sampai aku lulus. Dia menciumku saat upacara kelulusan, dan mengambil keperawanan analku bersama teman-teman yang ia panggil sebagai hadiah kelulusanku."
976Please respect copyright.PENANAap43kbXboB
Kurumi menghela napas, tenggorokannya masih serak akibat peju yang ia telan kemarin malam.
976Please respect copyright.PENANAReA1ikWVhx
"Di SMA pun sama saja, aku bergabung ke grup anak-anak nakal, dan terjebak pergaulan bebas hingga akhirnya aku hamil. Tentu saja kedua orangtuaku sangat marah padaku, berkali-kali mereka membawaku ke dokter untuk aborsi ... tapi semua selalu berakhir dengan kegagalan. Setelahnya, mereka pun menyerah, dan menikahkanku dengan kenalan mereka."
976Please respect copyright.PENANAZBCy7XZ46n
Kurumi tiba-tiba meludah, terdapat sedikit campuran peju di riak yang ia ludahkan.
976Please respect copyright.PENANAFDmDqb4gu1
"Aku dan suamiku pindah ke Osaka setelah kami menikah, di sana aku membesarkan anakku, dan tiap malam melayani suamiku di atas ranjang dengan penuh semangat. Akan tetapi, suamiku tak bisa mengimbangi permainanku, dia selalu keluar lebih dulu ... dan tak pernah sekali pun memuaskanku soal seks. Hingga akhirnya aku bertemu Viktor."
976Please respect copyright.PENANAvQWEUeGR9p
Megumi menghela napas, ia menatap Kurumi yang tengah bercerita, dan membandingkannya dengan Hitomi yang selalu ingin menguras keluar pejunya.
976Please respect copyright.PENANARaARLvGRxz
"Aku bertemu Viktor di sebuah seminar, dia mengajakku berkencan meski tahu kalau aku sudah memiliki suami. Ia mengajakku minum, membiusku dengan obat-obatan yang sering aku konsumsi dulu, dan memperkosaku dengan liar. Hari itu aku benar-benar dibuat berantakan, kontol Viktor mengacak-acak seluruh isi vaginaku, dan membuat sifat asliku keluar. Sejak saat itu, aku sering ngeseks dengan Viktor di belakang suamiku."
976Please respect copyright.PENANAzosE1rp49I
Kurumi tiba-tiba tertawa, ia terlihat puas setelah curhat tentang kehidupan pribadinya pada Megumi.
976Please respect copyright.PENANAWtGMeOmhdl
"Terima kasih sudah mau mendengar ceritaku, Megumi. Aku merasa sedikit lebih baik setelah bercerita padamu," kata Kurumi sembari tersenyum hangat pada Megumi.
976Please respect copyright.PENANAgnNVyT8ppz
"Sama-sama, Kurumi. Emmm.... Aku tak tahu harus berkomentar apa, maaf," balas Megumi, jujur.
976Please respect copyright.PENANA2YnX9xGPpO
Kurumi menggeleng, ia lalu berdiri dari duduknya, dan menjulurkan tangannya ke arah Megumi untuk bersalaman.
976Please respect copyright.PENANAVLnmZjkY1M
"Gak papa, kok Megumi. Semoga selamat ya sampai tujuan," ucap Kurumi sembari bersalaman dengan Megumi.
976Please respect copyright.PENANAo0ozrPEm7U
Tepat setelah mereka berdua bersalaman, Anri dan Hitomi keluar dari dalam penginapan. Melihat kedatangan Anri, Megumi langsung pamit pergi dari hadapan Kurumi. Kurumi melambaikan tangan melepas kepergian Megumi, lalu kembali bersandar ke kursi dengan mata terpejam.
976Please respect copyright.PENANAIdM9fJvC3v
*****
976Please respect copyright.PENANAangskR3KkH
Hitomi terus memandang Megumi yang tengah menyetir di sampingnya dengan tatapan tajam, tangannya bergetar menggenggam sebotol kecil obat perangsang yang terus ia bawa. Awalanya Hitomi ingin menggunakan obat itu malam kemarin untuk mengerjai Megumi, tapi ketika ia mengintip ke kamar Megumi—dirinya tak ada—meninggalkan Anri yang tertidur lelap.
976Please respect copyright.PENANAGtxc1DDr8G
"Hitomi? Ada apa ... apa ada yang salah dengan wajahku?" tanya Megumi yang merasa risih karena Hitomi terus memperhatikannya.
976Please respect copyright.PENANAWioHFzBIYW
"Ah, Em gak papa, kok," jawab Hitomi sembari memalingkan muka, memandang hamparan pepohonan yang mereka lewati dari balik kaca mobil.
976Please respect copyright.PENANAOzwhlR6nzE
Dua puluh menit sudah berlalu sejak mereka berempat meninggalkan penginapan, Anri dan Rei duduk di kursi belakang ... sementara Megumi, dan Hitomi duduk di kursi depan sebagai penunjuk arah. Rasa kantuk terus menyerang Megumi membuatnya memacu mobil dengan kecepatan lambat, menyadari hal itu Hitomi langsung berinisiatif menyuruh Megumi menepi di sebuah minimarket kecil di pinggir jalan.
976Please respect copyright.PENANAfbZOgnGZU5
"Hitomi, ada apa?" tanya Anri penasaran, ketika mobil tiba-tiba saja berhenti.
976Please respect copyright.PENANAq3kdq0Y78b
"Suamimu ini sepertinya ngantuk berat, akan kubelikan kopi untuk membuatnya tetap terjaga. Anri, mau titip sesuatu, gak?" tawar Hitomi yang hendak keluar dari dalam mobil.
976Please respect copyright.PENANAagMkWQaVRy
"Hmm, teh olong aja, Hitomi. Makasih, ya," kata Anri.
976Please respect copyright.PENANAFZuoxqTEeP
"Kalau kau, Rei?" lanjut Hitomi sambil melirik Rei yang sejak tadi diam di samping Anri.
976Please respect copyright.PENANAvEZHCJrS8v
"Aku coffe hitam saja, dan jangan pake gula, ya," pesan Rei.
976Please respect copyright.PENANAqhYxqx5Uid
"Oke..."
976Please respect copyright.PENANAn4iXCrlIH1
Hitomi keluar dari mobil, masuk dalam minimarket untuk membeli minuman sekalian cemilan, lalu kembali setelah sepuluh menit. Megumi langsung meneguk coffe pemberian Hitomi ketika baru diberikan, matanya benar-benar sangat berat—Megumi berharap dengan adanya coffe rasa kantuknya bisa sedikit berkurang.
976Please respect copyright.PENANAGwHRTmKbaW
"Terima kasih, Hitomi," ucap Megumi setelah menengguk habis coffe yang baru di beli Hitomi.
976Please respect copyright.PENANAdQ2V0g2GX4
"Iya, sama-sama," sahut Hitomi dengan tersenyum tipis.
976Please respect copyright.PENANAv5dOBLGbMD
Tanpa Megumi ketahui, saat masih di dalam minimarket—Hitomi mencampurkan obat peransang yang ia bawa dalam coffe milik Megumi. Sedikit rasa dari obat perangsang dapat langsung tertutupi dengan pahitnya coffe, sementara efek obat tersebut akan segera muncul beberapa menit setelah masuk dalam tubuh.
976Please respect copyright.PENANAhfdyoTlLKm
"Ehh, Hmmm...." gumam Megumi, merasa celananya begitu sesak pada daerah selangkangan.
976Please respect copyright.PENANAOXJyk21Iuu
"Ada apa, Megumi? Apa kau masih ngantuk?" tanya Hitomi, pura-pura tak tahu—sambil sesekali melirik selangkangan Megumi yang mulai menonjol.
976Please respect copyright.PENANAe0MH5ZSMOV
"Emm, gak papa, Hitomi," balas Megumi sembari berusaha membenarkan posisi penisnya yang tiba-tiba saja mengeras.
976Please respect copyright.PENANAZO7wPGn80Y
Brumm! Bruumm!
976Please respect copyright.PENANAXAwn0Nywak
Mesin mobil kembali hidup, dan mereka pun melanjutkan perjalanan pulang mereka ... sepanjang perjalanan Megumi terus menerus terengah-engah menahan berahi, sambil menyetir dengan pikiran kacau. Ia melirik Hitomi yang masih saja melirik dirinya dengan tatapan curiga, dan jantung berdebar kencang.
976Please respect copyright.PENANAtgykKlbb9D
'Hitomi.... Sial dia seksi sekali, ingin sekali kuentot dia saat ini juga,' batin Megumi yang pikirannya mulai terserang oleh berahi.
976Please respect copyright.PENANAk7G6EO2zOc
Ketika Megumi tengah berfantasi, tiba-tiba tangan Hitomi dengan nakal menyentuh gundukan di selangkangannya. Megumi meringis tertahan, sambil berusaha mempertahankan stir ketika Hitomi tiba-tiba meremas-remas gundukan kontolnya.
976Please respect copyright.PENANA5U9EIsGRJ0
"Hmmm... Ehmmm.... Hitomi..." bisik Megumi.
976Please respect copyright.PENANAJr4nV7DVzv
"Shhttt! Jangan keras-keras, ntar Anri tahu," balas Hitomi dengan nada lirih.
976Please respect copyright.PENANAcwAqdS0dBr
Perlahan tapi pasti, jari-jari Hitomi melucuti reseleting celana Megumi, menarik celana dalamnya, dan melepas belenggu yang mengekang kontol Megumi. Hitomi langsung mengurut-urut kontol Megumi dengan tangan kanannya sementara Megumi menurunkan kecepatan mobil untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.
976Please respect copyright.PENANAy7D61xzknp