x
Tepat pukul 9.30 malam Anri pergi ke pemandian air panas bersama Rei, Megumi mengantar mereka berdua sampai ke pintu pemandian namun tak berniat untuk masuk. Megumi menyuruh Anri untuk berhati-hati sementara dirinya berjaga di pintu masuk, Anri hanya tersenyum mengatakan semuanya baik-baik saja, dan menyuruh Megumi untuk tak terlalu khawatir.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPE4fSAYpc
"Kenapa kau separno itu, Sayang. Rei hanyalah anak-anak," ucap Anri menenangkan Megumi.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfN3VUG0AEH
Megumi melirik Rei dengan tatapan waspada, ia tahu meski masih bocah Rei tetaplah seorang laki-laki, siapa pun pasti akan tergoda bila melihat tubuh wanita telanjang—apalagi itu Anri.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMCASpjiGY
"Berhati-hatilah, Sayang. Jika ada apa-apa, kau bisa berteriak ... aku akan selalu berjaga di sini," pesan Megumi yang dibalas oleh anggukan dari Anri.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD0Win9xUE0
Anri dan Rei pun masuk dalam pemandian, Rei masuk ke ruang ganti perempuan, dan berdiri mematung saat Anri mulai melucuti satu persatu pakaian yang membalut tubuhnya. Bra hitam serta celana dalam hitam Anri ia letakkan begitu saja di dalam loker yang berada tepat di belakang Rei, dengan berbalut sebuah handuk yang menutup sebagian auratnya Anri bersiap masuk dalam pemandian.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTh2I4E0BC
"Em, Rei? Kamu gak ganti pakaian?" tanya Anri melihat Rei yang masih mengenakan pakaiannya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mGz5HCBjE
"Hmm, duluan aja Tante ... nanti aku nyusul," jawab Rei sambil menutupi area selangkangnya yang menonjol karena sedang ngaceng.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIOplaOQWG
Akhirnya Anri pun pergi lebih dulu, sesampainya di pemandian ia langsung mengambil ember kayu, dan mengisinya dengan air panas. Anri berjongkok di atas pancuran sambil mengguyur tubuhnya dengan air yang ia ambil, satu persatu Anri bilas tubuhnya dengan sabun hingga penuh busa sambil menunggu Rei datang.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZv9Nzqibsd
"Maaf membuatmu menunggu, Tante," seru Rei yang datang mengenakan handuk putih yang membalut selangkangannya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aGSg35PE1
Anri melambai menyuruhnya menghampirinya, dan mengisi ember untuk membasuh tubuh Rei. Dengan langkah malu-malu, Rei duduk di depan Anri sambil menutup selangkangannya dengan tangannya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlV2xBd1NGC
"Tante basuh, ya," ucap Anri sembari mengambil sabun di kedua tangannya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgh4lecp4i
"Gak usah, Tante. Aku bisa sendiri kok," kata Rei menepis, tapi Anri tetap memaksa.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9hihEHCar
Tanpa persetujuan Rei Anri pun membasuh punggungnya hingga bersih dengan sabun di tangannya, Anri menyuruh Rei untuk melepas handuk untuk mempermudahkannya mengusap tubuhnya—Rei melepas handuknya, namun tetap menutupi selangkangannya dengan kedua tangan.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR3tChStgk5
"Hmm, kulit kamu licin ya, Rei. Sama kek, Tante," bisik Anri yang mulai membasuh dada Rei dari belakang.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswe0ceNEee
"Emm Emmm.... Tante...."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlebulKexc
Rei merem melek menikmati setiap basuhan Anri di tubuhnya, saat tengah membasuh perut Rei tanpa sengaja tangan Anri bersenggolan dengan kontol Rei yang ngaceng. Anri terkejut, dan buru-buru menarik tangannya—takut kalau itu adalah ular.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFPzoEFlXfL
"Rei, apa itu tadi?" tanya Anri penasaran.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsgNeiR92Od
Rei menoleh, lalu dengan mulut bergetar ia berkata, "I-Itu, Pe-Penisku, Tante."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp72BUSIDae
Anri tersentak tak percaya mendengar jawaban Rei, ia meragukan ucapannya karena merasa anak sekecil Rei tak mungkin memiliki kontol seperti itu.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilckEVAXag
"Jangan bohong," ucap Anri tak percaya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfPtxGMjY3
Merasa diragukan, Rei pun berbalik hingga tampaklah kontolnya yang sangat besar dan panjang dan dua kali ukuran kontol Megumi. Anri tersentak kaget, ia seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat ... anak sekecil itu punya kontol sebesar itu, dan kontol itu pun sekarang sedang ngaceng.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodM8GEgOVr
"Emmm, sakit Tante...." gumam Rei sembari memengangi kontolnya yang tengah ereksi berat.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qUbUhG2KR
Anri menggeleng, ia melihat ekpresi tak nyaman Rei, dan akhirnya sadar kalau Rei ngaceng karena melihatnya telanjang. Cepat-cepat Anri menutup tubuhnya, lalu tersenyum canggung, dan langsung berendam dalam air pemandian.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQiCvaxh7j
"Maaf, Tante. Aku ngaceng," kata Rei meminta maaf pada Anri yang tengah berendam untuk menyembunyikan rasa malunya."Egghh, sakit..."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXKOhn1WQI
Anri menatap Rei yang tengah memegangi kontolnya yang semakin besar karena ereksinya, merasa kasian padanya ... Anri pun menyuruh Rei untuk berendam bersamanya guna meredam rasa sangenya. Tapi bukannya hilang, rasa sange dalam diri Rei malah semakin bertambah ... alhasil ia terus memengangi kontolnya, dan duduk di pinggir kolam pemandian.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRevrgvQqc
"Rei, ada yang bisa Tante bantu?" kata Anri yang merasa kasian melihat Rei.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUjduA0K1A
"Em, gak usah Tante. Ini penisku emang lagi aneh aja," jawab Rei dengan polos.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHnkwdgb0Qi
Anri terkaget.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3B8ooHcLZX
"Rei, kamu pernah masturbasi?"
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNAfNFpVN8n
"Masturbasi? Apa itu Tante?"
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxImEDoHJR
"Ituloh, gimana ya jelasinnya .... Emm.... Kon—penismu keluar pipis putih."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNWoRtL9pX4
"Pipis putih!? Gak pernah itu, Tante."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpLAFX3meG
"Oh...."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm1FaRr6yb
Anri sekali lagi terkejut, ia melihat Rei yang terus memengangi kontolnya dengan tatapan penasaran seperti anak-anak yang baru diberi mainan baru.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiRljXYBpfS
"Mau, Tante bantu? Em itu loh Masturbasi .... Mungkin dengan itu kamu bisa sedikit merasa lebih baik."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrY6c5XDgiK
"Em, gimana caranya, Tante?"
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijTXpuLj7N
"Sini, Tante ajarin."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnHUKUq64gT
Anri pun langsung mengambil kontol Rei dengan kedua tangannya, karena ukurannya yang terlalu besar ... Anri tak yakin satu tangan saja cukup untuk membuatnya keluar. Perlahan Anri mengocok kontol Rei dengan kedua tangannya, sambil memperhatikan ekpresi wajah Rei yang terlihat menikmatinya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57LnybG5WC
"Gimana, Rei enak?"
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRiMfDzR2Tv
"Emm, Enak banget, Tante. Terus dong...."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI8LnE7ZlZ2
Anri semakin cepat mengocok kontol Rei hingga membuatnya berkedut-kedut, dan siap menyemprotkan sperma. Anri merasa aneh dengan dirinya sendiri yang merasa senang membuat laki-laki yang jauh lebih muda darinya keluar dengan tangannya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNmBeGHo9vO
CRRROOOOTTT
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7jrCT49Fe
Sebuah semburan peju putih menyiprat ke wajah Anri, semburan itu sangat besar hingga mampu membasahi sebagian wajahnya dengan peju. Setelah klimaks, kontol Rei perlahan kembali menyusut, dan rasa sakit di tubuhnya pun langsung hilang.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIFRst7Bfd
"Makasih, Tante. Aku gak tahu gimana, tapi cara itu berhasil," kata Rei.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2WJIh6GiBr
"Sama-sama, Rei. Tapi tolong rahasiakan ini dari Hitomi ya," ucap Anri sembari menyeka peju di wajahnya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxzFOvgfDp
"Oke."
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmeRVCFYpTB
Setelah membasuh seluruh peju di tubuhnya, Anri dan Rei pun kembali berendam. Setelah lebih dari 30 menit meeka berendam ... mereka berdua pun akhirnya keluar. Megumi yang menunggu mereka sejak tadi merasa aneh dengan Anri yang selalu menghindari tatapannya, Anri mengatakan semuanya baik-baik saja, lalu kembali ke kamarnya bersama Megumi setelah mengantar Rei kembali pada Hitomi.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7d05Ckkmw
'Apa yang telah aku lakukan!? Kalau begini aku sama saja dengan para bajingan-bajingan itu,' batin Anri menyesali perbuatannya ketika ia hendak tidur.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkYDWvmQKe
Meskipun trauma terhadap lelaki selain Megumi, tapi Anri sama sekali tak merasa takut pada Rei ... yang ia lakukan padanya pun sebatas ia lakukan untuk memenuhi rasa penasaran, dan gejolak aneh dalam dirinya. Mengesampingkan semua yang terjadi, Anri tetap mencoba menutup mata untuk tidur.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6P7zSBmDqG
Tepat tengah malam, Megumi bangun untuk memastikan Anri sudah tertidur atau belum. Setelah merasa aman, dan memastikan Anri tertidur pulas ... Megumi pun mulai bergegas ke tempat Viktor. Megumi mengecup kening Anri sebelum pergi, dan meminta maaf karena meninggalkannya sendirian.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡATZw066zv6
"Sayang aku pergi dulu ya, aku mau bantu temanku," bisik Megumi sebelum pergi untuk menemui Viktor di kamarnya.
738Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5RZHyGuAbQ
