x
Bruuk!
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9bC1jtHDX
Hitomi dilempar ke atas sebuah ranjang kapuk kusam oleh Tachibana, Hajime melepas seragamnya hingga menyisakan celana dalam sebelum akhirnya merangkul Hitomi dari belakang. Hajime meremas dua tetek besar Hitomi yang masih terbungkus bh itu dari belakang sementara Tachibana melepas borgol di tangan Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnypLS0ioOS
“Kenyal banget, Tachibana. Hmm, rasanya tanganku seperti tersedot ke dalam oleh kelembutan gunung kembar ini,” ucap Hajime sambil terus meremas-remas, dan menimbang tetek besar Hitomi di depan Tachibana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajwcZBjKj4
“Hmmm…. Aaah… hmmmm…..” lenguh Hitomi ketika tetekanya mulai diremas kuat oleh Hajime.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuL7tflxTk
Hajime menggecup leher Hitomi dari belakang sambil tangan kanannya yang bebas, menyusup masuk dalam bh Hitomi, dan meraih putingnya yang telah mengeras. Hitomi mendesah saat putting kecilnya di pelintir oleh jari Hajime, dadanya membusung ke ke depan membuat bhnya sedikit melorot.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIX3PPLd3FW
“Kayaknya enak, boleh aku coba,” ucap Tachibana sembari menurunkan bh Hitomi hingga kini payudaranya yang besar itu terbebas dari kekangannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQJTEDo6QUx
Tachibana melongo menatap tetek Hitomi, tanpa sadar tangannya bergerak memetik melon raksasa Hitomi. Kedua pria itu saling bergantian mengusap, meremas, dan memelintir putting Hitomi hingga membuatnya melenguh dengan tubuh mengeliat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8N30cUxa0z
Setelah puas memainkan tetek Hitomi, tangan Tachibana lalu bergerak ke bawah belahan pahanya, dan berhenti tepat di depan memek Hitomi yang masih tertutup celana dalam basah. Perlahan Tachibana usap area sensitif Hitomi dari luar celana dalamnya, Hitomi mengeliat keenakan tatkala cairan cintanya menyiprat keluar oleh usapan tangan Tachibana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgRk1ZQa3z
“Aaahhh…. Haaa…. Ahh….” Gumam Hitomi yang terus dirangsang dua bagian sensitifnya oleh Hajime, dan Tachibana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCikJqsZ2g
“Hei, lihat sini dong,” ucap Hajime, sambil menyambar bibir Hitomi yang sedari bebas, dan penuh liur itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIaddD6PsZ
“Hmmm…emmm… emmmm…..”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmFNFP2ujeo
Lidah mereka saling bertemu dalam mulut Hitomi, sambil meremas, dan memelintir puting Hitomi—Hajime mengulum lidahnya dalam mulut Hitomi. Tak mau kalah dengan Hajime, Tachibana memelorotkan celana dalam Hitomi sampai lutut, lalu mulai memasukkan jarinya ke dalam memek Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLErXBnglYk
“Ughh! AAAhh! Ougghh!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbgrgm2FQyW
Hitomi melepas ciumannya, tubuhnya mengeliat saat jari Tachibana keluar masuk kemaluannya dengan kasar. Desahan Hitomi membuat Hajime terangsang, ia tak mau kalah dengan Tachibana—ia turunkan tangannya menggapai klitoris Hitomi, dan mengusapnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUrAG6WTIGd
“Ogghhh! AAAARggghhh! AAAAAhhh! Hmmmm!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCiD6t2zvg
Hitomi memekik saat jari Hajime ikut masuk dalam memeknya, kini dua jari polisi itu keluar masuk dalam memeknya, gerakan mereka yang tak serasi membuat Hitomi menggila. Sesaat kemudian berkat permainan jari keduanya, Hitomi muncrat dengan deras membasahi ranjang kapuk yang mereka tempati.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMAktmCX5K
“Hehehe….. banyak banget keluarnya, apa memang senikmat itu?” kata Tachibana menggoda Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHF8kORnlcG
Hitomi tak menjawab, ia memalingkan muka untuk menghindari pertanyaan Tachibana.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoY4pJHBHfW
“Karena kau udah muncrat, sekarang gantian! Kau harus bikin kami crot!” ucap Hajime sambil menganggkat berdiri menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBtVwnlxqy
“Aku juga mau!” seru Tachibana ikut-ikutan menyodorkan kontolnya di depan wajah Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjArMJUUYn
Hitomi menatap dua pisang ambon dua polisi itu dengan wajah memerah, meski tak sebesar punya Tuan Shigeo kontol mereka ukurannya lumayan untuk seukuran orang jepang.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYR0Hg4pEO
“AAAAHh Ughh! Aahhh!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8izpmcQwZ
Hajime, dan Tachibana melenguh saat Hitomi menggenggam batang kontol mereka, dan mengocoknya. Hitomi menggerakkan kedua tangannya naik turun memijat-mijat kontol Hajime, dan Tachibana hingga membuat urat-uratnya keluar. Setelah merasa kontol tersebut sangat keras, Hitomi mulai menjilati kontol mereka secara bergantian.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbxsEhTnj5
“Mlee…. Mleee… Wleee…”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r2uWXIOhi
Hitomi menjejerkan kontol mereka di depan wajahnya, lalu bergantian memberikan service dengan mulutnya. Hitomi menyedot kontol mereka dengan mulutnya sambil memainkan biji peler keduanya, blowjob Hitomi yang sudah berpengalaman itu akhirnya bisa membuat dua polisi itu ejakuasi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdmd332EIX
“Argghh! AAAhhh! Aku keluarr!” pekik Hajime, bersamaan dengan muncratan pejunya di wajah cantik Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LRK9doDlr
“Buka mulutmu! Ahhh! Terima pejuku!” hardik Tachibana memaksa Hitomi membuka mulutnya, dan menelan kontolnya yang tengah berkontraksi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxu5sfWOiQ2
Crooottt!
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3in2zAZMD2
Peju kental Tachina menyembur menyumpal kerongkongan Hitomi dengan peju, sesaat setelah Tachiba mencabut kontolnya … Hitomi terbatuk, dan menuntahkan pejunya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3iPIArH1dg
“Hahhh! Haah! Hajime, siapa duluan?” tanya Tachibana yang baru saja selesai keluar itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Q1pKcOoEt
“Aku duluan boleh? Aku dah gak kuat nih! Tapi aku gak bawa kondom, apa kau ada masalah dengan itu?” ucap Hajime pada Hitomi yang tengah membersihkan wajahnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLmBUMtlZi
Hitomi hanya menggeleng, menandakan ia tak masalah kalau Hajime tak memakai kondom. Mendengar jawaban menyenangkan itu, langsung saja Hajime menerjang Hitomi dan menidurkanya di atas ranjang lapuk itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBC7lGfVgqk
Keduanya saling berhadapan dengan tubuh telanjang seperti bayi, Hitomi berada di bawah, dan Hajime berada di atasnya—bersiap untuk melakukan penetrasi. Perlahan Hajime memasukkan kontolnya, diiringi dengan lenguhan Hitomi, saat kontolnya sudah sepenuhnya masuk—Hajime langsung menggoyangnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7h0RJ0iOVa
“Aahh! AAAhhh! Ogghh! AahHhh!” desah Hitomi, ketika Hajime menggenjotnya dengan penuh tenaga.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkOS9SjoUmu
Stamina Hajime membuat Hitomi kewalahan, Hajime terus menyodok memek Hitomi dengan ritme yang sulit untuk ia ikuti. Tubuh berisi hajime memeluk Hitomi, dan memaksanya untuk menunggangi kontolnya—Hitomi mulai menggoyang pinggul mengikuti irama Hajime yang susah untuk diikuti itu sebisanya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ08Tn2zRYLk
“Aahh! AHHHh! Hebat! Terus! Aaaahh!” seru Hajime yang merasa kontolnya seperti dipijat-pijat oleh dinding vagina Hitomi.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpaPuidJ90w
Saat tengah asik menunggangi kontol Hajime, tiba-tiba Tachibana mendorong mereka hingga pantat Hitomi ternungging padanya. Setelah membasahi kontolnya dengan air liur, Tachibana mulai melesatkan kontolnya ke dalam lubang anus Hitomi yang tengah menggoyang Hajime.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDCmaLPWmn
“Tu-Tunggu! Aku belum…. Aaahhhhh……”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhCv8h8t76
Clep!
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOUghiRERj6
Dalam satu gerakan kontol Tachibana telah terbenam sepenuhnya dalam anus Hitomi, goyangan Hitomi terhenti akan hal itu—napasnya turun naik merasakan gatal di perutnya oleh dua kontol yang menembusnya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgYdxzMYBv
“Kenapa berhenti? Goyang lagi dong! Apa harus aku yang goyang,” kata Hajime sambil meraih dua tetek Hitomi yang sudah menengang itu.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLvMG9zj4o8
“Yuk! Barengan! Hajime! Kita buat wanita mesum ini gila karena kontol kita,” seru Tachibana antusias.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71EzrA3MIJ
Perlahan dua kontol yang memenuhi lubangnya mulai bergerak naik turun, Hitomi mendesah sambil meremas ranjang kapuk yang sobek saat dua polisi itu mulai menganduk-aduk dua lubangnya dari atas, dan bawah. Tachibana memengangi pinggang Hitomi sambil terus menyodok anus, dan menampar pantatnya, sementara Hajime menopang tetek Hitomi dengan tangannya.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡETs48wzCs1
“AAAAh! AAAhh! Ahhh! AahhHh!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9iSs1XTP7i
Hitomi memekik tatkala ia merasakan getaran hebat pada dua kontol yang bersarang di tubuhnya, genjotan Tachibana, dan Hajime semakin cepat. Tanpa memperdulikan Hitomi yang merem melek dengan wajah mesumnya, kedua polisi itu mempercepat genjotannya hingga akhirnya keduanya keluar secara bersamaan.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKodnXb2LEB
“AAGhh! AAHH! Aku keluarrr!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeTdqGUnpO
“Ahhh! Samaa!!!”
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCTE6ebnRZ
Crooott! Crooot!
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMmq2pEthr
Dua semprotan peju hangat membasahi dua lubang Hitomi dari depan, dan belakang. Tubuh mereka bertiga bermandiakan oleh keringat panas, di malam yang dingin, dan sedikit penerangan itu. Hajime, dan Tachibana bercinta dengan Hitomi sampai mereka melupakan tugasnya. Berkali-kali peju mereka membasahi rahim Hitomi, dan belasan tamparan mendarat di tetek besar Hitomi karena kejahilan mereka.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVoGONVt1h
Di lain sisi, Hitomi hanya bisa menatap kosong dengan mata ikan mati saat kedua polisi itu selesai bercinta dengannya. Dirinya yang dulu mungkin akan merasa senang, atau pun puas dengan hal ini … namun sekarang tak demikian. Megumi telah mengangkat kutukannya dengan datang di hidupnya, yang bisa Hitomi lakukan sekarang adalah berharap kalau Megumi keluar dari daerah itu dengan selamat.
290Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cgK7kBz2M
