
Malam itu Roy seperti biasa memandikan Anri dengan handuk panas, sisa mani para pria yang memakai Anri ia bilas sampai tak besisa. Setelah selesai memandikannya, Roy memakaikan Anri piyama bersih tanpa mengenakan pakaian dalam. Malam ini Roy terlihat berbeda, tidak seperti biasanya … kali ini dirinya terlihat gugup saat memandikan Anri.
409Please respect copyright.PENANAVHTEZkp8P8
“Roy, kau kenapa?” tanya Anri, merasa ada yang tak beres dengan Roy.
409Please respect copyright.PENANAQBFVmuWGLu
“Em, gak papa. Cuma perasaanmu kok,” jawab Roy sembari tersenyum palsu.
409Please respect copyright.PENANA8MzoIw5jmC
Setelah selesai membersihkan Anri, Roy membopongnya dengan tangan kirinya kembali ke kamar. Sepanjang perjalanan, Anri terus memandang leher Roy yang bersih seakan ingin memakannya … rahim Anri terasa panas, sisa sperma para lelaki yang menggilirnya siang tadi perlahan menetes keluar dari vaginanya.
409Please respect copyright.PENANAwstgVi65U0
“Kau kenapa? Apa kau demam?” ucap Roy yang khawatir karena tiba-tiba saja wajah Anri memerah padam.
409Please respect copyright.PENANA0B9jPSiSeU
“Eh, Em… Gak Kok, gak papa…. Haha….” balas Anri sembari memalingkan muka.
409Please respect copyright.PENANAxLJ9yU5nG7
Jantung Anri berdebar-debar saat Roy membopongnya, rasanya sudah lama sekali dirinya tak merasakan sensasi itu. Selama sebulan ini Roy lah yang mengurusinya, meski awalnya Anri sering memperlakukannya dengan kasar … lama kelamaan dirinya merasa nyaman ketika berada di dekat Roy.
409Please respect copyright.PENANA19Pf3BiMh4
‘Apa yang kupikirkan! Anri jangan bilang kalau kau suka padanya!’ batin Anri yang mulai salah tingkah itu.
409Please respect copyright.PENANAFa3RSUFfKx
Sesampainya di kamar, Anri langsung berbaring di atas kasur, dan menyelimuti tubuhnya … Roy duduk di samping ranjang sambil menyuapinya dengan bubur buatannya. Sesekali Roy mengelap sisa bubur yang belepotan di bibir Anri yang merah merekah, dan mengelus rambutnya seperti seorang ibu.
409Please respect copyright.PENANA07wysPL8Kh
“Roy, terima kasih,” kata Anri tiba-tiba, sesaat setelah selesai makan.
409Please respect copyright.PENANADGpeaLZKTM
“Ada apa?” ucap Roy tak mengerti.
409Please respect copyright.PENANAMhfMV5Cfw6
“Terima kasih sudah mau mengurusku, aku tak tahu akan jadi seperti apa diriku ini tanpa dirimu. Kau membuatku tetap menjadi manusia, meskipun aku ini hanya budak seks … kau memperlakukanku seperti seorang pria sejati. Terima kasih….”
409Please respect copyright.PENANAeq4BCKvK30
Anri tersipu saat mengatakan hal itu, ia memandang Roy yang tersanjung akan ucapannya … lalu kedua mata mereka kembali saling bertatapan. Seakan ditarik oleh magnet tak kasat mata, mereka berdua mulai mendekatkan wajah, dan berciuman dengan penuh gairah.
409Please respect copyright.PENANAMniVY6q3ah
Kedua tangan Anri meremas sprei saat Roy menciumnya, dirinya berharap lebih—Roy akan menidurinya dengan penuh nafsu seperti para lelaki yang datang kepadanya. Namun seperti sebelumnya, Roy tiba-tiba menghentikan ciumannya, dan tak berbuat lebih jauh.
409Please respect copyright.PENANA0sVr0NREVB
“Roy….” panggil Anri yang merasa kecewa dengan Roy.
409Please respect copyright.PENANA6uMMaSX4tR
“Anri … aku…. Ada sesuatu yang harus aku katakan padamu. Maukah kau mendengar ceritaku?” ucap Roy sambil menunduk, tak berani menatap wajah Anri yang kecewa padanya.
409Please respect copyright.PENANAebdrhzG3Tx
“Silahkan Roy, aku akan mendengarnya,” balas Anri sambil memasang kuping.
409Please respect copyright.PENANAO63mZLrUbl
Akhirnya Roy pun menceritakan masa lalunya pada Anri, siapa dia, dan bagaimana ia bisa menjadi seperti sekarang … Roy menceritakan semuanya dengan penuh rasa penyesalan di wajahnya. Anri menyimak cerita Roy dengan hati lapang, ia mendengar setiap inti cerita Roy tanpa menyela atau pun memotongnya.
409Please respect copyright.PENANA9EsUQ1FZvP
“Bagaimana Anri? Apa pandanganmu padaku mulai berubah?” ucap Roy setelah selesai menceritakan masa lalunya pada Anri.
409Please respect copyright.PENANAArLzlyfWCv
Anri tersenyum, tanpa diminta tiba-tiba Anri merangkul Roy dengan kedua tangannya.
409Please respect copyright.PENANAqj2XS5JgnN
“Pasti berat ya, Roy. Maaf karena tak mengerti keadaanmu. Roy meskipun kau adalah pria bejad di masa lalu … tapi sekarang kau adalah penyelamatku. Kalau tanpa dirimu, aku pasti sudah menjadi binatang yang hanya memikirkan tentang seks. Terima kasih telah ada di sampingku selama ini, Roy aku menyukaimu….”
409Please respect copyright.PENANAODExlSAMn3
“Anri….”
409Please respect copyright.PENANACIbEUogi4g
Anri melepas rangkulannya pada Roy, dan tersipu karena ucapannya sendiri. Suasana canggung terjadi di antara keduanya sampai Roy tiba-tiba merangkul tangan kanan Anri dengan kedua tangannya.
409Please respect copyright.PENANAzcSbtaqfmt
“Anri … aku mencintaimu….. aku mencintaimu….. aku mencintaimu….” Kata Roy dengan lantang, dan penuh ketulusan.
409Please respect copyright.PENANAjP07IJHA2Q
Anri tersentuh, keduanya lalu berciuman lagi kali ini dengan penuh gairah, dan rasa cinta. Saat berciuman itulah, perlahan Roy mulai menyingkap piyama yang menutupi tubuh Anri. Ia remas kedua payudara Anri dengan tangannya, lalu ia ciumi lehernya dengan rakus.
409Please respect copyright.PENANAUk24DuNGjy
“Ahhmmm…. Emmm…. Roy…. Roy…..”
409Please respect copyright.PENANAR8luY7V4JG
Keduanya saling beradu lidah, dan perlahan Roy pun mulai naik ke atas ranjang, merangkul Anri dan menjamah setiap senti tubuhnya dengan tangannya. Malam itu mereka berdua tidur bersama di ranjang yang sama, namun tanpa melakukan seks karena kontol Roy tak mau berdiri meski di rangsang oleh Anri.
409Please respect copyright.PENANAv6JkCg2Qoe
Sesaat setelah Anri tidur dalam dekapannya, Roy mengeluarkan obat yang ia curi dari Rei, dan menatapnya dengan tatapan kosong. Ia meragukan isi obat itu hingga ia tak berani untuk mencobanya, kalau saja obat itu punya khasiat untuk membangunkan kontol seperti yang dikatakan Rei … Roy pasti akan mencobanya.
409Please respect copyright.PENANADsjHClkLJt
‘Aku harus melakukan sesuatu, akan kucari orang lain untuk mencoba obat ini. Kalau berhasil, akan langsung kugunakan! Anri, tunggu saja! Aku pasti bisa membangkitkan kontolku yang tertidur!’ gumam Roy, lalu mulai tidur di samping Anri yang ia dekap dalam pelukannya.
409Please respect copyright.PENANAMFvXXhe4tb
****
409Please respect copyright.PENANAL6qg2a6KFi
Klik!
409Please respect copyright.PENANAl4QoCloBxO
Gembok yang mengunci sel Megumi dibuka oleh Rei, langkah kaki kecil itu perlahan mendekati Megumi yang termenung dengan pandangan kosong. Rei berjongkok ke hadapan Megumi yang tengah dirantai dengan kedua tangan di atas … ia mengelus pipi Megumi, dan menyisir rambutnya yang berantakan.
409Please respect copyright.PENANAnPTiwIeLjQ
“Lama tak bertemu, Megumi. Kulihat Kazuki memperlakukanmu dengan buruk, berapa banyak obat-obatan yang dia berikan hingga kau jadi seperti sekarang? Megumi … apa kau masihlah Megumi yang sama dengan yang dulu aku temui,” ucap Rei sembari mengambil sebuah jarum suntik berisi cairan berwarna hijau.
409Please respect copyright.PENANA0Hs1eRodfc
Ujung jarum suntik Rei suntikkan dalam nadi Megumi, tubuh Megumi mengejang serta matanya terbelalak saat cairan misterius itu bercampur dengan aliran darahnya. Saat Megumi ingin berteriak, Rei menyumpal mulutnya menggunakan batang kayu hingga membuat Megumi kehabisan napas.
409Please respect copyright.PENANAf2qAByZ7c3
“Tahanlah Megumi, obat itu akan membuatmu lebih baik,” kata Rei sambil berusaha keras menahan Megumi yang berontak.
409Please respect copyright.PENANAnbh4DLwjyp
Sesaat kemudian perlawanan Megumi mulai melemah, dan tatapannya yang semula kosong perlahan kembali seperti semula. Megumi menatap Rei dengan penuh kemarahan sesaat setelah ia mendapatkan kembali kesadarannya, matanya berapi-api dengan nafsu membunuh yang kuat.
409Please respect copyright.PENANA0uR9P4AU7L
“APA YANG KAU INGINKAN! KAU! KAU!” bentak Megumi dengan penuh kemarahan, membayangkan perlakuan yang ia alami selama ini.
409Please respect copyright.PENANAS8qI1Z25K2
Rei tersenyum puas, bukannya takut … ia malah mengambil kunci borgol Megumi, dan melepasnya tanpa ragu. Bertepatan dengan rantai yang jatuh, Megumi langsung mencekik Rei dengan kedua tangannya sesaat setelah Rei melepas borgolnya.
409Please respect copyright.PENANAxd7eFkZabt
“KENAPA KAU MELEPASKANKU! APA KAU INGIN AKU MEMBUNUHMU! REI! APA YANG KAU INGINKAN DARIKU!” seru Megumi sembari mencekik leher Rei hingga membuat wajahnya memerah karena kehabisan napas.
409Please respect copyright.PENANAvjTfwuJIdV
“Aaaa… AAA…. Lepaskan aku… Du… Dulu…. Akan… kuberitahu… AAA…. Semuanya….” Gumam Rei yang mulai kehabisan napas.
409Please respect copyright.PENANAUmf46e3iCP
Dengan penuh kewaspadaan, Megumi melepas cekikannya di leher Rei lalu mengambil sisa kunci di tangan Rei untuk melepaskan kekangan di tubuhnya. Rei terbatuk-batuk dengan napas terengah-engah, ia memengai lehernya yang memerah, lalu duduk bersila menunggu Megumi selesai melepas semua belenggu di tubuhnya.
409Please respect copyright.PENANAB9Hf2W2ZzV