Nayla Istri Pak Miftah - #12

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbutQKkV77

Keesokan harinya,

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYqEPfe6ko

“Hah… Capek, kayaknya gara-gara kemaren kebanyakan tidur deh… Atau gara-gara kecapekan digituin yah ?” Lirih Nayla saat berbaring diatas ranjang tidurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0GdCMOQ0b

Ia masih merasakan pegal-pegal di badannya. Ia pun teringat kejadian di hari sebelumnya setelah dirinya pulang dari liburan. Dari siang menjelang sore sampai waktu tidur tiba. Dirinya hanya tidur-tiduran di atas ranjang bukan karena ingin bermalas-malasan. Tapi karena sangat kelelahan setelah dipaksa melayani pejantan-pejantan tua selama di vila di waktu liburan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhNhtRCAni

Aneh memang, kenapa setelah berlibur dirinya malah kelelahan ? Bukannya berlibur itu untuk menghilangkan rasa lelah sekaligus untuk merefleksikan pikiran ? Entahlah, hari ini pun sama. Ia pun memutuskan untuk berbaring sejenak setelah membuatkan bekal lalu mengantar suaminya berangkat bekerja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzt024Ncaq8

Seketika ia menolehkan wajahnya ke arah pintu masuk kamarnya. Saat menyadari pintu sudah tertutup rapat. Ia tersenyum lalu mengusap dadanya sejenak. Ia merasa lega, setidaknya itu membuat pembantunya tidak memiliki akses masuk menuju kamar tidurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gVuTEF0SK

“Oh yah, udah jam berapa ini ?” Tanya Nayla sambil melihat ke arah jam dindingnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgCPwWGWUx

“Ehhh udah mau jam setengah sembilan aja ternyata… Gawat dong, aku telat minum obat !” Ucap Nayla panik.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL7lA3qAm1e

Ia segera bangkit ke posisi duduknya. Namun, baru saja ia duduk tepi ranjangnya. Ia sudah merasakan sakit-sakit di punggungnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PnYrOM8Dt

“Adduuhhh… Kok punggungku malah sakit sih ?” Keluh Nayla sambil memegangi tulang belakangnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlm0NPcbYmA

“Masa encok sih ? Gak ah… Aku kan masih muda ? Pasti ini gara-gara sering dibolak-balik sama pak Urip” Ucap Nayla kesal sendiri saat teringat perlakuan pembantunya di vila kemarin.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyTaVVr9vAz

“Duhhhh… Atau jangan-jangan gara-gara kebanyakan tiduran juga kali yah ?” Lanjutnya sambil berdiri lalu berjalan perlahan mendekati pintu keluar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlENwSvFZu

Saat pintu kamarnya sudah dibuka, ia melongokkan wajahnya untuk melihat keadaan. Ia agak heran sekaligus sedikit curiga setelah mendapati sepinya keadaan di rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDEMm2tC3r

“Pak Urip kok gak keliatan yah ? Lagi pergi apa yah ? Wah alhamdulillah” Ucap Nayla mensyukuri keadaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVHhrhHK0XO

Ia pun berjalan keluar dari kamarnya. Secara perlahan sambil memegangi punggungnya, ia melanjutkan perjalanannya menuju teras rumah untuk melihat keadaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTTNKSJYKle

“Eh beneran dong gak ada pak Urip ?” Kata Nayla tersenyum senang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBedaZXzDO

Wajahnya semakin tersenyum cerah saat samar-samar dirinya melihat dari kejauhan adanya sesosok pria tua berperut tambun yang pergi menjauh menaiki motornya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2b3qFlOLde

“Pak Urip beneran pergi yah ? Huft alhamdulillah… Pergi aja yang jauh sekalian pak… Jangan balik lagi !” Ucap Nayla merasa lega.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PbWldethW

Ia lalu menutup pintu depan rumahnya. Ia lalu duduk di kursi ruang tamu rumahnya. Ia melepas hijabnya sekaligus cadar yang menutupi sebagian wajahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgUYNqKF7bX

“Dah lama semenjak bisa bebas lepas hijab kayak gini ?” Ucap Nayla sambil menggeleng-gelengkan kepalanya untuk mengibas-ngibaskan rambut pendeknya. Ia lalu mengambil ikat rambut untuk mengikat ujung rambutnya. Tampak leher jenjangnya begitu indah. Nampak sudut dagunya dari samping seperti lebah yang sedang bergantung. Setelah rambutnya sudah terikat. Ia pun duduk sejenak sambil merenungi keadaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxNXawy5kC

Tangan kanannya membuka toples makanan untuk mengemil makanan. Ia merasa lapar, tapi malas untuk melakukan sarapan. Setelah wafer snack yang tadi diambilnya habis. Ia mengambil wafer lain untuk melanjutkan cemilan paginya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDtZ7GcEo6

“Alhamdulillah, aku masih merasa normal kayak gini… Aku gak sangek-sangek lagi…” Lirihnya sambil terus mengemil wafer tersebut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4lIGp1fHrX

“Entah kenapa aku jadi keinget momen dulu… Sewaktu aku menganggap pak Urip sebagai orang yang bisa aku percaya… Saat sebelum kejadian air lemon itu terjadi… Aku masih bisa merasakan kedamaian kayak gini… Bahkan saat pak Urip kerja di halaman rumah, aku masih bisa santai sambil mengemil wafer snack kayak gini… Sedangkan belakangan ini ?” Lirihnya sambil kembali mengemil wafer snack itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWZx1hbWVx8

“Yang ada aku gelisah terus… Hidupku gak tenang… Tiap hari, aku harus berjuang untuk melawan nafsu birahiku… Jujur itu melelahkan… Aku harap aku gak kambuh lagi… Aku juga harus menjauh dari orang-orang yang pernah menyetubuhi diriku… Baik itu pak Urip ataupun pak Beni… Hah” Lirih Nayla sambil mendesah sedikit mengingat dirinya harus memaksa diri untuk menjauhi pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNrkgR5Si8

“Maafin aku pak… Aku harus menjauh dari bapak… Bukan karena aku benci bapak… Tapi ini demi kebaikanku juga kebaikan bapak” Lirihnya sambil terus mengemil menikmati snack wafer itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiGWDEsAY0

Saat sedang asyik merenung sambil mengemil makanan. Ia teringat sesuatu saat tak sengaja telinganya mendengar suara tertentu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3Gq2ZaqmG

Saayyuurr… Saayyuurrr…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLeWlI2tjf

“Astaghfirullah… Iya juga, aku harus belanja sayur… Baru inget di kulkas gak ada bahan masakan sama sekali” Ucap Nayla yang langsung menutup toples makanannya lalu mengenakan hijab dan cadarnya lagi untuk bersiap pergi untuk berbelanja sayuran di pagi hari.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxFlJkNTzF

Namun baru beberapa langkah ia melewati gerbang depan. Ia dikejutkan oleh adanya suara yang memanggil namanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutNqaiOxXs

“Mbak Nayla… Hehe” Ucap seseorang yang membuat Nayla menoleh.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoSxdVoOJZt

“Pak Beni ?” Lirih Nayla terkejut hingga membuat jantungnya berdebar kencang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiTQoGakMQ

Akhirnya, ia pun bertemu salah satu dari dua orang lelaki tua yang pernah menyetubuhinya. Ia pun bingung harus berbuat apa sekarang. Ia hanya bisa diam sambil menundukkan wajahnya. Ia hanya berharap agar pak Beni tidak membahas momen saat diri mereka melakukan VCS lagi, karena itu hanya akan membuatnya malu. Ia bahkan enggan untuk mengingat lagi perbuatannya waktu itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1gRK4q2lF

“Mbak apa kabar ?” Tanya pak Beni sambil senyum-senyum sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFjVnQlU33

“Baiikk” Jawab Nayla sambil menunduk.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj7u75vJm5J

“Waaahhh mbak makin cantik yahhh” Puji pak Beni sambil mengamati lekuk tubuh Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvdwyojrJJ

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Byji9Q0cb

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡne58cNHIrg

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJGCApn2Vl

PAK BENI

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMJlnUWnpS

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfpsecjq537

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcfOgEFu5x

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYEeefQbhLS

NAYLA

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJktZbJzKl6

Jujur Nayla merasa tidak nyaman saat mata pria tua kekar itu terus memelototi tubuh indahnya. Nayla yang pagi itu mengenakan kaus santai berlengan panjang yang ia padukan dengan celana training longgar yang tidak mencetak kaki jenjangnya juga dengan hijab lebar berwarna merah serta cadar yang memiliki warna serupa jadi merasa risih dibuatnya. Ia berharap pak Beni segera mengakhiri perkataannya agar dirinya bisa cepat pergi menjauh darinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61UYPNFz86

“Makasih” Jawab Nayla dingin.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKayz9rPieg

“Hehe, waktu itu . . . “ Ucap pak Beni yang membuat Nayla deg-degan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfZRv10Z1E

“Saya gak nyangka, malam itu saya bisa liat mbak telanj . . . . “ Lanjut pak Beni namun segera di potong oleh Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmlicfvgZmj

“Cukuppp… Jangan bahas itu lagi… Aku mau pergi” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni. Ia langsung berbalik badan lalu berjalan pergi menjauhi pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUnu5kvB35x

“Ehhh tunggu mbak… Saya . . .” Ucap pak Beni yang ingin mengobrol lebih lama lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMfzqGLTpY

“Ada apa ? Apa ada yang perlu bapak bahas ?” Tanya Nayla berhenti sambil berdiri membelakangi pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIq6VGWlpQj

Pak Beni pun terdiam seolah bingung harus melakukan apa. Ia merasa sifat tetangga alimnya itu berbeda dari saat ketika mereka melakukan VCS di malam hari itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jWdDOOZF3

“Gak ada” Jawab pak Beni dengan segera.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXvvvZdEiU

“Kalau gitu, aku mau pergi… Permisi” Ucap Nayla langsung pergi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PyqtxGDSZ

Pak Beni pun diam membisu melihat sisi belakang tubuh Nayla yang kian menjauh. Ia hanya diam saja. Ia terus memandangi Nayla yang semakin menjauhi dirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjVzwgsnYjK

“Mbak Nayla kenapa yah ? Kok tatapannya keliatan kayak membenci saya ? Apa saya telah melakukan kesalahan ?” Tanya pak Beni heran.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ81LoHoA8p

Pak Beni pun hanya menggelengkan kepala. Ia akhirnya langsung pergi untuk bekerja sambil membawa sapu yang sedari tadi ia pegang menggunakan tangan kanannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsjKevziOvk

Sementara itu Nayla terus berjalan mendekati warung gerobak mang Yono. Saat ia merasa sudah jauh dari tetangga tuanya, ia pun menghentikan langkah kakinya hanya untuk menoleh ke belakang. Terlihat pak Beni berjalan dengan lemas yang membuat Nayla merasa tidak enak. Ia pun terus memandangi pak Beni hingga pria tua berbadan kekar itu hilang dari pelupuk matanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbCsEtfZFKr

Maafin aku yah pak… Sekali lagi maafin aku… Mungkin bapak merasa aku cuek apa gimana ?… Tapi jujur, aku gak mau kita terlalu deket lagi… Aku gak mau mengulang dosa yang sama lagi… Aku takut nafsuku membuatku terlena dan mengajak bapak untuk melakukan perzinahan lagi… Aku mau berhijrah… Aku gak mau mendekati perzinahan lagi… Mungkin aku terkesan jahat karena cuma memanfaatkan bapak untuk melampiaskan nafsu birahiku… Tapi bukan itu maksudku pak… Semoga bapak akan paham… Aku bukan wanita yang seperti itu…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1h2g2UF1o2

Batin Nayla. Ia tahu bahwa kesempatan untuk berzina dengannya terbuka lebar saat nafsunya tiba-tiba bangkit menguasai dirinya. Mumpung sekarang ia masih bisa mengendalikan tubuhnya. Ia berusaha untuk menjauh agar nanti ketika nafsunya bangkit, ia tidak kembali mendekati pak Beni hanya untuk meminta kepuasan darinya. Ia tak mau menjadikan pak Beni tempat pelampiasan. Ia pun merinding. Ia merasa takut andai nafsunya kembali bangkit menguasai diri lagi. Ia terus berharap agar tidak dikendalikan nafsu birahinya lagi. Ia tidak mau berubah menjadi akhwat binal lagi. Ia enggan untuk merelakan harga dirinya hanya demi kepuasan sesaat saja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8c7lWv15zb

Semoga mulai detik ini aku bisa… Semoga aku bisa untuk menjadi Nayla yang dulu lagi…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkN5L3GiZi9

Batinnya lalu melanjutkan perjalanannya untuk membeli sayur di warung mang Yono.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWhmDDXhunG

*-*-*-*

Sementara itu pak Beni terus merenung dalam perjalanannya bekerja menuju tempat tujuan. Ia terus memikirkan sikap Nayla tadi. Ia lalu membandingkannya dengan sikap Nayla saat melakukan VCS dengannya di malam hari. Ia heran sekaligus penasaran. Apa yang membuat sikapnya berubah drastis seperti tadi ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvItTJ94wpU

Padahal Nayla yang ia kenal adalah Nayla yang binal yang mengajaknya bercinta untuk memuaskan nafsu birahinya. Kenapa tiba-tiba Nayla malah bersikap seperti tadi ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoftdETrk5B

“Apa jangan-jangan ? Pak Urip yang membuatnya terpaksa untuk bersikap seperti tadi ? Ya, pasti seperti itu… Pasti Nayla dipaksa menjauhi saya gara-gara kepergok dekat dengan saya ? Kalau benar, kurang ajar sekali pak Urip ini ! Bisa-bisanya ia memaksa mbak Nayla bersikap seperti tadi !” Lirih pak Beni yang malah berpikiran seperti itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6s2G2Xsqov

“Padahal kesempatan itu baru saja datang mendekati saya ! Kenapa si Urip sialan mau menjauhkan kesempatan itu dari saya !” Ucap pak Beni jadi kesal sendiri membayangkan kalau itu beneran terjadi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJCLJVAdND1

“Hah, mbak Nayla… Wajahmu yang cantik memang lah tidak sebanding dengan wajah saya yang burik… Aroma tubuhmu yang wangi & seksi memang lah tidak sebanding dengan tubuh saya yang bau terasi… Meski demikian, salah kah saya yang mencintai keindahan lekuk tubuhmu itu ? Saya masih ingat betul saat-saat ketika diri mbak telanjang bulat di depan saya… Meski masih melalui hape, saya langsung terpana saat melihat lekuk indahmu yang begitu aduhai, serta bokong montokmu yang begitu semlohai, juga susu bulatmu yang begitu bohai… Ah, padahal saya berharap kita bisa bermesum-mesuman lagi mbak… Andai itu terjadi, saya pasti akan menggenjotmu semalaman… Saya jamin, saya gak akan berhenti menggenjotmu untuk memuaskan nafsu birahimu itu !” Lirih pak Beni sambil mengelus-ngelus penisnya sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY1xpBytgbS

“Duh kok jadi sangek yah gara-gara mikirin bodi mbak Nayla !” Ucapnya saat merasakan penisnya mulai mengeras gara-gara pikiran kotornya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Msv5HiBDQ

Ia pun terus berjalan sampai dirinya tiba di titik tempat dimana ia bekerja. Sambil berusaha fokus menyapu, namun pikirannya yang terlanjur keruh membuatnya membayangkan tubuh polos Nayla berikut suara desahannya yang masih terekam jelas di dalam ingatannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULR4futwiQ

“Hah… Hah… Hah… Siaalll, jadi pengen coli lagi nih !” Batin pak Beni kesal.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSkR8hOtWG

Ia pun berusaha untuk menghalau pikiran kotornya disaat bekerja. Ia mencoba melihat ke sekitar tapi yang ada ia malah melihat mahasiswi seksi yang suka memakai rok mini berkeliaran di sekitarnya. Terkadang ia juga melihat mahasiswi bercadar yang membuatnya semakin teringat akan binalnya sosok Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHBaA6YwTc

Ia pun baru sadar bahwa dirinya berada di dekat kompleks asrama mahasiswa. Pantas saja banyak mahasiswi-mahasiswi muda yang berlalu-lalang disekitarnya. Ini sudah seperti ujian baginya. Karena sudah tak tahan, ia pun menyerah lalu matanya jelalatan melihat mahasiswi-mahasiswi bercadar yang lewat disekitarnya. Tangannya juga diam-diam mengelus-ngelus penisnya. Ia membayangkan kalau itu adalah Nayla. Ia mendesah pelan. Ia menikmati aksi mesumnya di pagi hari ini.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduTy5sVEJT

“Hah… Hah… Hah… Mbak Naylaa… Gara-gara mbak nih, saya jadi nafsu gini !” Batinnya saat mulai terang-terangan mengusap-ngusap penisnya sambil memandangi akhwat bercadar yang lewat disekitarnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg4RSSRpASt

“Aaahhhh… Aahhhhh… Saya pasti akan menyetubuhimu sekali lagi mbak… Pasti… Pastiii ituuu !” Desahnya dengan pelan sambil terus mengelusi penisnya sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVwKeZTRbT

Tapi seketika matanya bertemu dengan mata mahasiswi bercadar yang ia jadikan fantasi saat itu. Pak Beni diam mematung. Apalagi saat mahasiswi itu melaporkan perbuatannya pada pria kekar yang berdiri di sampingnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTof4NL2P6Z

Pak Beni pun menundukkan wajah lalu berpura-pura menyapu lagi. Ia berusaha menjauhkan diri dari sosok akhwat bercadar yang ia jadikan fantasi tadi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd8q7MRRlk4

“Apa yang tadi bapak lakukan ?” Ucap seseorang sambil memegangi bahu pak Beni dari belakang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrNDE7UNJd

“Anuuuu . . .” Ucap pak Beni saat berfikir sambil menolehkan wajahnya ke belakang menghadap ke arah pria kekar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8PIDFS5gk1

Belum sempat pak Beni menjelaskan, tiba-tiba laki-laki kekar itu memukul pipi pak Beni hingga membuat pria tua kekar itu tersungkur ke tanah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVu05cI31wv

Bruuukkkk !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XdW4Z0bCx

Sontak pak Beni terbangun dari nafsu birahinya. Ia tidak lagi sangek. Ibaratnya seperti disiram menggunakan seember air dingin yang membuatnya tidak mengantuk lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXtj3yMK4o3

“Jaga mata bapak… Jaga juga tangan bapak… Sekali lagi bapak melakukan hal itu pada istri saya… Saya akan bawa tindakan bapak tadi ke kantor polisi !” Ucap laki-laki kekar itu sambil menunjuk muka pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAm8sbG4PpG

Pak Beni pun hanya terdiam sambil mengangguk. Ia sadar kalau ini merupakan kesalahannya. Ia tak bisa melawan. Ia pun pasrah sudah kepergok melecehkan istri dari pria yang menonjoknya tadi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QUqlzAqIe

“Yuk sayang, kita pergi !” ucap laki-laki itu sambil menggandeng lengan akhwat bercadar yang tadi dijadikan fantasi oleh pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWqC2pSN1E

“Hah sial !” Lirih pak Beni sambil memegangi pipinya sebelum ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCCF3shEoRl

Ia pun terus menatap akhwat bercadar tadi yang semakin menjauhi dirinya. Ia juga merasa iri pada pria kekar tadi. Ia pun berharap bisa seperti laki-laki tadi yang bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang ia jadikan fantasi tadi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dK1lcjule

“Andai itu terjadi… Ya andai itu terjadi…” Ujarnya sambil melanjutkan pekerjaannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDf4FzogHwJ

*-*-*-*

“Beli ini yah mang… Berapa ?” Tanya Nayla saat memilih sayuran yang ingin ia beli.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJISs0txsG5

“Wuihhh beli terong yah non ? Gede amat !!! Buat apa hayooo !” Ujar mang Yono saat melihat terong yang dipilih oleh Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSALa76vy5H

“Ya buat dimakan lah… Buat apa lagi coba !” Ketus Nayla kesal.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2qlW6ygud

“Huahahah iya mbak percaya… Sama kentang juga yah ? Semuanya Sepuluh ribu aja mbak” Kata mang Yono tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87elXE5oIz

“Makasih yah mang… Ini uangnya, pas kan ?” Ucap Nayla setelah mengeluarkan uang dari dompetnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzzsMR8JIFA

“Iyya mbak… Lagi-lagi pas… Padahal maunya lebih, biar bisa nganterin kembalian lagi” ucap mang Yono yang tak digubris oleh Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFAElSdbX5

Nayla dengan tatapan risih langsung berbalik badan. Ia ingin menjauh dari segala pemicu yang membuat nafsunya bangkit lagi. Sedangkan mang Yono pun terus memperhatikan Nayla yang kian pergi. Ia hanya tersenyum setelah menggodanya. Ia terus tersenyum sambil memperhatikan sisi punggung Nayla yang kian menjauh darinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUaRNUPyTN

“Eh ini ?” Ucap Mang Yono saat tak sengaja melihat ke arah gerobak sayurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvNAVaOTMd

Lalu, sementara itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgbhP1vkIqy

“Hah… Beli sayur udah terus sekarang waktunya masak buat entar malem ah… Eh apa sore aja yah masaknya ? Tapi sekarang mumpung lagi gak ada pak Urip… Eh tapi kalau masak sekarang ya bakal dingin kalau buat entar malem ? Aku juga gak rela kalau masakanku malah dimakan pak Urip pas siang nanti… Aahh pusing deh” lirih Nayla kesal sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt836SfRLjY

“Mungkin aku harus istirahat dulu kali yah buat nenangin pikiranku… Tapi daritadi aku juga udah istirahat terus… Hah kapan kerjanya ? Serba salah deh jadinya… Semua gara-gara pak Urip !” Gerutu Nayla saat berjalan pulang menuju rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDRQn4GzhL

Tak terasa, ia telah tiba di pintu masuk rumahnya. Ia membukanya lalu menutup pintunya lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeRj6zaCwRA

“Hah gerah banget deh… Gak nyangka Jakarta bakal sepanas ini… Mungkin karena belakangan tinggal di Puncak kali yah” ucapnya sambil melepas hijab kemudian cadar berwarna merahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhrrSFwNoAh

Nayla yang saat itu cuma mengenakan kaus berlengan panjang serta training longgar yang tidak mencetak kaki jenjangnya segera menuju dapur untuk menaruh bahan-bahan sayuran yang baru saja dibelinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNa3JPn2pYr

“Hah, akhirnya selesai beli sayur juga” ucapnya sambil duduk di kursi di dekat meja makan rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvatIdHNMUR

Nayla merasa kelelahan. Padahal yang dilakukannya sedari tadi hanyalah beristirahat lalu membeli sayur di warung mang Yono. Ia pun heran pada tubuhnya. Kenapa ia jadi mudah lelah ? Apakah karena energinya sering disedot mang Yono melalui lubang vaginanya ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYuqUOTdst

“Hah astaghfirullah, oh yah obatnya” ucap Nayla sambil menepok jidatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqMjL7dh80

“Hampir aja aku kelupaan… Bisa gawat kalau aku gak rutin minum obatnya” ucap Nayla buru-buru pergi ke kamarnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpDt8piJbK

Ia segera membuka pintu almarinya. Ia lalu mengambil sebuah botol yang ia sembunyikan di dalam tas ranselnya. Ia sengaja menyembunyikannya agar tidak dicurigai suaminya karena botol itu sendiri memiliki rupa yang jarang dilihat oleh orang-orang. Ia tidak mau ditanya suaminya sedang meminum air apa. Ia juga tidak mau kalau tiba-tiba suaminya meminta minuman itu karena penasaran akan rasanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYe4i6zTZSI

“Aaahhhh segarnya” Katanya setelah menenggak minuman itu sekali.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPvqRQ7V01

Terlihat minuman itu tinggal tersisa sedikit. Tak terasa, ia sudah beberapa hari melakukan terapi dengan air ramuan ini. Meski hasilnya belum sesuai dengan apa yang ia harapkan, ia pun terus berharap agar dirinya bisa terbebas dari siksaan nafsu birahi yang kadang suka bangkit menguasai diri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx0LixVf4QX

Setelah ia menenggak botol minuman itu sekali. Ia pun mengelap sisa air itu di tepi bibirnya menggunakan lengan bajunya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yEvJK3D31

“Alhamdulillah aku udah minum lagi… Harusnya aku gak kambuh lagi kan ? Daritadi aja sampe jam segini aku gak kambuh-kambuh lagi… Moga aja aku bisa berubah… Moga aja aku gak gampang sangean lagi” ucap Nayla optimis.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF08PZY9XBc

“Yokk bisa yokk… Kamu pasti bisa… Kamu itu bukan lonte murahan… Jadi jangan nyerah lagi yah dengan keadaan !” Ucap Nayla memotivasi dirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMcIfg5tqV

*-*-*-*

Sementara itu, pak Beni kembali melanjutkan pekerjaannya dengan menyapu jalanan. Terlihat tangan kirinya memegangi pipinya yang masih agak sakit. Sebenarnya, itu bukan lah luka yang berarti bagi pak Beni. Itu hanya lah luka ringan baginya. Dalam beberapa waktu, mungkin luka itu tidak terasa lagi olehnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqUTqs6CPB

“Tapi kok masih sakit yah ? Kayaknya mas-mas tadi sering olahraga deh… Tonjokannya kuat banget” Ucap pak Beni sambil terus menyapu jalanan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBB4DeGxZ2I

Tak terasa jam sudah mendekati pukul setengah 10 siang. Sinar matahari semakin tinggi. Udara semakin panas yang membuat pak Beni terpaksa membuka beberapa kancing seragamnya hingga memperlihatkan sedikit dada bidangnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDlqwDPw528

Nampak keringat membanjiri keningnya. Padahal ia sudah mengenakan topi. Tapi tampaknya udara semakin berapi-api. Ia lalu mengibas-ngibaskan seragam kemejanya sambil melanjutkan pekerjannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17sa0VYYah

“Pak Benii !”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqLrxnCFYR7

Seketika ada suara yang memanggil namanya. Pak Beni menoleh. Tangan kirinya ia taruh di dekat keningnya agar pandangannya semakin jelas tak terhalang oleh silaunya sinar mentari pagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xEReEhroI

“Siapa yah ?” Lirih pak Beni sambil mendekat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO2BFtDJk7t

Samar-samar ia melihat seorang akhwat berhijab yang berdiri melambaikan tangan kepadanya. Akhwat itu mengenakan masker. Akhwat itu juga mengenakan rok panjang serta blouse longgar bermotif bintik-bintik. Akhwat itu berdiri memanggil namanya sambil memegangi buku di tangan kirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8ILHxoRLgp

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5590aZq3C4

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxzkFeBWOU

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTbqXuIoRN

PUTRI

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLnc5VU63V

“Siapa itu ? Mahasiswi sekitar sini yah, eh itu kan mbak Putri ?” Ucap pak Beni saat mulai mengenali sosoknya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJUMtUxFZoC

Mengetahui Putri memanggil namanya. Pria tua berbadan kekar itu langsung mendekat sambil membawa sapu serta cikrak di kedua tangannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBT5LUNJdy0

Terlihat Putri tersenyum senang melihat pria tua yang dicintainya mendekat. Apalagi setelah melihat penampilannya yang semakin mendekat. Pak Beni terlihat gagah dengan beberapa kancing yang dibuka olehnya. Tubuhnya yang tegap serta cara jalannya yang jantan membuat Putri jadi semakin jatuh hati kepadanya. Putri pun semakin deg-degan dibuatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79SQPawkRy

“Mbak Putri yah ? Ada apa ? Kok mbak Putri ada disini sih ?” Tanya pak Beni heran.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAEpcQiDdE

“Loh kampus aku kan deket sini pak… Tempat kosanku juga gak jauh dari sini loh” Ucap Putri mengejutkan pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9e7ChiDgYK

“Loh beneran ? Oalah, saya baru tau loh” Ucap pak Beni yang membuat Putri tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA4cg9OdDqU

“Hihihihi bapak lagi kerja yah ? Aku gak ganggu kan ?” Tanya Putri tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBfEEkNhfaq

“Enggak kok, oh yah ? Mbak Putri gak kuliah emangnya ?” Tanya pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9V3730LHes

“Hari ini gak ada pelajaran kok pak… Tadi aku ke kampus Cuma buat ngumpulin tugas aja… Sebenarnya sih sekarang gak ada pelajaran” Jawab Putri sambil menatap wajah pak Beni. Pak Beni pun terlihat hanya manggut-manggut saja. Seketika Putri terpikirkan sebuah ide saat melihat wajah memelas pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6IONunans

“Bapak kepanasan yah ? Kalau bapak istirahat sebentar di kosanku gimana ?” Ajak Putri yang mengejutkan pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8nu57yaSZ

“Eh saya ? Ke kosan mbak ?” Tanya pak Beni tak percaya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWfCSMURFj

“Hihihih iya… Mampir yuk pak bentar… Temenin aku… Nanti aku buatin minuman deh” Ajak Putri agak sedikit memaksa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJiP7w66UY

Pak Beni yang merasa tak enak kalau harus menolak kebaikan Putri lagi akhirnya mengangguk menyetujui. Sebenarnya ia juga ingin beristirahat sebentar ditengah teriknya sinar mentari yang semakin naik.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNuWFnStrff

“Tapi apa gapapa mbak ? Gak dimarahin sama temen kos mbak kalau saya kesana ?” Tanya pak Beni ragu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50hu1F7N7f

“Tenang, kamar kosanku aman kok… Pemiliknya juga jarang di kosan… Emang kosan khusus mahasiswa jadi banyak juga kok temen-temen aku yang bawa temennya ke kamar” Jawab Putri santai.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkxvwi1mRL9

“Ya tapi, saya kan bukan temen-temen kayak temen-temennya mbak… Saya cuma tukang sapu jalanan mbak… Apa nanti mbak gak dimarahi ?” Ucap Pak Beni khawatir.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnWVAE13Xy

“Tenang pak… Semua aman kok” Jawab Putri sambil berkedip lalu tersenyum menatap pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrA5po3WBj

Entah kenapa diberi kedipan serta senyuman seperti itu membuat hati pak Beni berdebar kencang. Meski ia agak kebingungan, ia pun akhirnya manut saja saat diminta Putri untuk datang menuju kamar kosnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKsgBA5Tnlj

Hihihi akhirnya sebentar lagi aku bisa berduaan dengan pak Beni… Hmmm kosan rame gak yah ? Kalau gak, moga aja aku bisa melakukannya sekarang . . .

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaKEL5s6JNk

Batin Putri sambil menatap wajah pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhYhjQUAimi

Terlihat pak Beni berjalan tegak sambil menatap ke depan. Pak Beni jadi terlihat semakin gagah di mata Putri. Putri jadi senyum-senyum sendiri saat berjalan disampingnya. Ia tak merasa malu meski ada beberapa teman mahasiswanya yang menatap heran ke arahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbljWcjvA34

Memang cinta itu buta yah ? Tapi kalau cinta kepada pria tua ? Bukannya itu keterlaluan ? Tapi bagi Putri tidak, karena cinta itu tidak memandang segala aspek kehidupan. Apalagi kalau cuma karena rentang jarak usia.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITid5LRLKE

Tak terasa mereka sudah tiba di depan pintu masuk kosan Putri. Terlihat kosan sepi sekali. Seketika Putri tersenyum sambil memandang pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDP5Pp2MEo

Hah… Haruskan kubalas perbuatan baik pak Beni sekarang ? Mumpung kosan sepi… Mumpung aku lagi berdua bareng pak Beni… Tapi, kok aku malah deg-degan sendiri yah… Rasanya jadi kurang siap aja kalau aku menyerahkan tubuhku sekarang…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrsAC5w9bUP

Batinnya sambil terus memandang pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMgiIjdFhX

“Hmmm mbak…” Ucap pak Beni membangunkan Putri dari lamunannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PgHZr1HzC

“Eh iya pak” Ucap Putri terkejut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlA2aPtl8AB

“Kosan mbak kok sepi banget yah ? Apa lagi pada kuliah semua ?” Tanya pak Beni yang terkejut saat memandang lorong kos yang begitu sepi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDC6DmWbEi

“Hehe iya deh kayaknya… Masuk yuk, kebetulan kamar aku paling ujung… Deket kamar mandi disana” Ucap Putri sambil menunjuk ke arah yang ia maksud.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnmaNr3DyFx

“Oalah disana yah ? Ada berapa orang emang yang tinggal disini ?” Tanya Pak Beni sambil mulai berjalan disebelah Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvkdutmPYD0

“Ada sekitar enam belas sih pak termasuk aku… Tiap kamar dihuni satu orang… Kamarnya juga cukup luas, jadi aku cukup nyaman tinggal disini… Hihihi” Tawa Putri malu-malu sambil menatap pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OKemy8K48

Lagi, senyuman Putri meluluhkan hati pak Beni. Senyumnya begitu indah yang entah kenapa membuat jantungnya semakin berdegup kencang. Namun mata pak Beni malah menatap dada Putri. Terlihat dadanya begitu menonjol dibalik blouse longgarnya. Pikiran pak Beni pun jadi kemana-mana. Nafsunya yang tadi padam sejenak kembali bangkit gara-gara memikirkan isi dari blouse yang dikenakan oleh Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfhLdDW6Ba

Itu kok makin menonjol aja yah ? Padahal jelas-jelas bajunya longgar… Gimana ukurannya yah ? Oh yah, apa jangan-jangan susu mbak Putri makin membesar ? Astaga, kok pikiranku kotor lagi yah… Bisa gawat kalau nafsu saya bangkit sekarang… Mana cuma berduaan doang sama mbak Putri lagi…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkDfAEdZRl

Batin pak Beni gelisah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurbO5VlWNG

Setibanya mereka di kamar Putri. Pak Beni dipersilahkan masuk terlebih dahulu baru disusul oleh Putri. Terlihat kamar akhwat yang sebentar lagi mau menikah itu terlihat rapih. Sprei ranjangnya tertata rapih. Bantal dan gulingnya tertata rapih. Bahkan buku yang ditaruh berjejeran di rak juga tertata rapih. Pak Beni pun diminta untuk duduk di tepi ranjang sedangkan sapu dan cikrak yang ia bawa diminta untuk ditaruh di belakang pintu masuk kamar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rHgdUT1Bk

“Bapak sini dulu yah, aku mau buatin sesuatu buat bapak” Ucap Putri yang lagi-lagi tersenyum sambil menatap pria tua kekar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Krdjh4PlM

Kali ini pak Beni benar-benar takluk pada senyuman manisnya itu. Bahkan ia juga ikut tersenyum. Matanya pun terpaku pada keindahan wajahnya. Ia manut, saat Putri mulai berbalik badan untuk menuju kulkas yang tersedia di dekat dapur kos-kosan. Mata pak Beni menatap bokong Putri yang begitu menonjol.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGnIVKMYBkz

Asyik nih kayaknya kalau minta mbak Putri nungging di tepi ranjang ini…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhG09hZmlsv

Batin pak Beni kembali mesum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICoMr9WNXD

Tuh kan… Gawaattt, duh kudu gimana yah buat lampiasin nafsu saya ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1aoFYqd6SY

Batin Pak Beni kebingungan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtndKcaE3Cg

Kalau saya ajak mbak Putri kira-kira mau gak yah ? Ah mana mungkin, saya gak mau kayak pak Urip… Gimana kalau nanti mbak Putri malah membenci saya ?… Gimana kalau nanti mbak Putri juga lapor ke mbak Nayla, yang ada nanti saya dibenci sama keduanya… Terus nasib kontol saya gimana ? Duhh, Kenapa makin kesini kok kontol saya makin ngaceng yah ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVBW5virXm

Batin pak Beni sambil ngelus-ngelus penisnya sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGLmtkiGar

Pikirannya yang semakin keruh serta nafsunya yang membuatnya semakin tak tahan membuatnya memberanikan diri untuk mengeluarkan penisnya dari balik celana kerjanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgq0DddFII

Nampak penisnya sudah berdiri tegak melalui selipan resleting celananya yang terbuka lebar. Pak Beni pun menumpukan tangan kirinya ke atas ranjang yang berada di sebelah kiri pinggangnya. Matanya pun ia pejamkan. Sedangkan tangan kanannya ia gunakan untuk mengocok penisnya naik turun sambil membayangkan Putri yang ada di ruangan ini sedang mengocoknya dengan penuh kelembutan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ObaZlwQ8e

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh mbaakkk… Aaahhhh mbakk Putriiii… Mmmpphhhh” desah pak Beni yang semakin hanyut dalam lautan nafsu birahi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh8wIAWpn6

Ia tak peduli dirinya ada dimana saat ini. Ketika nafsu datang, ia bisa melakukan apa saja termasuk beronani di dalam kamar kos akhwat bercadar yang menjadi bahan fantasinya saat ini. Ia pun membayangkan Putri yang sudah telanjang bulat berjongkok dihadapan dirinya lalu tangannya dengan gemulai mengocokkan penisnya sambil menyentuhkan ujung gundulnya pada pipi mulusnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbrbH0Q5z5

Membayangkan hal itu membuat pak Beni semakin bernafsu. Kocokannya dipercepat. Dekapannya semakin kuat dan desahannya terdengar semakin nikmat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3ghZgKMyKx

Tanpa ia sadari, akhwat bercadar yang tadi keluar untuk membuatkan minuman untuknya kembali memasuki kamarnya. Saat Putri membuka pintu kamarnya secara perlahan, ia dikejutkan atas apa yang dilakukan oleh tamunya di dalam kamarnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm9cJV6oQ49

Astaghfirullah… Pak Beni !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwuCESP94vm

Jerit Putri di dalam hati.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKMajSht1OQ

Terlihat pria tua kekar itu sedang beronani. Ia bermasturbasi sambil membuka beberapa kancingnya yang membuatnya terlihat semakin seksi. Putri pun menenggak ludahnya sekali. Ia diam terpana melihat betapa menggairahkannya pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOjY2jrBX5

Ehhh titidnya pak Beni kok ? Wah pantes aja belakangan ia gak pernah jawab salam aku… Tapi gapapa, itu gak mengubah rasa cintaku padanya !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47nsw8V2Ww

Batin Putri yang baru menyadari keimanan pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMHxGaidws

Putri yang sebenarnya hendak menyerahkan tubuhnya pada pak Beni langsung diam-diam mendekati. Ia merasa ini adalah waktunya. Tidak ada lagi untuk hari setelahnya. Ini adalah harinya. Hari untuk membuktikan perasaan cintanya kepada pria tua berbadan kekar yang ada dihadapannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQrbFxjJta

Sambil terus memandangi penis kekar yang sedang dikocok itu. Ia duduk di sebelah pak Beni yang membuat kehadirannya mulai disadari olehnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp0VQJvPgcn

“Eeehhhh mbaakk !!! Maaf, ini bukan seperti yang mbak liaat !”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy4NaDjiFt8

Sontak pak Beni terkejut. Terlihat wajahnya panik saat kepergok beronani di dalam kamar Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJD6uFaSbOx

“Hihihihi tenang pakkk… Aku tahu kok” Ujarnya sambil malu-malu saat mendekatkan tangannya ke arah selangkangan pria tua kekar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXv3rXQhfC

Sambil tersenyum malu-malu, tangannya menggenggam penis pak Beni. Pak Beni langsung memejam merasakan betapa mulusnya tangan dari mahasiswi bercadar yang baru saja pulang dari kampusnya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRccFU7vc0

Apalagi saat tangan Putri mulai bergerak naik turun secara perlahan. Mata pak Beni langsung merem melek keenakan. Sentuhan tangannya benar-benar merangsang nafsu birahi pak Beni. Putri pun tersenyum malu-malu. Ia mulai membuka mulutnya lalu memberanikan diri menatap mata pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCWwSoYBPD

“Hayooo bapak nakal yah… Bapak tadi ngapain di kamar aku ?” Tanya Putri sambil menaik turunkan tangannya pada penis pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCU3bllT5hq

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Tadi itu… Ouhhh nikmat banget mbaaakkk” Desah pak Beni yang semakin bernafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeq9uLbBScR

“Hihihihi tadi apa ?” Tanya Putri dengan nada menggoda.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCTMx9JBX1E

“Aaaaahhhh… Aahhhh… Tadi saya kebayang mbak… Aaahhhh mbak cantik banget… Saya jadi gak tahan lagi” Ucap pak Beni mengakui.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79DR1Qscz8

“Hihihihi terus kalau aku cantik kenapa bapak malah buka resleting… Terus kok ininya juga dikeluarin ? Hayooo bapak nafsu sama aku yah ?” Tanya Putri dengan vulgarnya yang membuat pak Beni semakin bergairah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbETnMYFOp

“Aaahhhhh… Aaahhhh iyyaahhh… Mbak seksi sekali… Saya udah gak kuat semenjak ngeliat mbak telanjang waktu itu” Ucap pak Beni sambil keenakan mendesah yang membuat Putri tersenyum senang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdyn6diWZMO

“Hihihihi bapak nakal yah… Gara-gara bapak ngeluarin titid, aku jadi ikutan nafsu loh… Bapak harus tanggung jawab pokoknya” Ucap Putri kali ini sambil menekan-nekan ujung gundul yang masih tertutupi kulupnya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAuYxQihgbV

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Apa yang harus saya lakukan ? Apa yang harus saya lakukan untuk mempertanggung jawabkan semuanya ?” Tanya pak Beni sampai merinding keenakan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYRDtCyDvt

“Bapak harus muasin aku… Bapak gak boleh keluar sebelum aku puas disetubuhi bapak…. Hihihihi” Bisik Putri saat mendekati telinganya yang membikin pak Beni merinding merasakan sensasinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIclyHuD7xY

“Hah… Hah… Aaahhhhh… Aahhhhhh” desah pak Beni terkejut setelah mendengar bisikan di telinganya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN6Sgj8HFoe

Terlihat Putri hanya tersenyum sambil memainkan penis pejantannya. Putri juga tersenyum malu-malu. Baru pertama kali dirinya melakukan tindakan senakal ini. Ia kemudian terus mengangkat wajahnya agar pria tua yang ia cinta bisa menikmati keindahan wajahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvEWcu2tnkY

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyvH6aWRbr5

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlruD0fBB1

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT22DMCivks

PAK BENI

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4BIKOJYy4

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ96xcrRpCLc

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEr9i6BEioR

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvu1gkU5fo

PUTRI DI PANDANGAN PAK BENI

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzPUZps7UW

“Aaaaahhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhh…” Desah pak Beni sambil bangkit berdiri dihadapan Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8isjD0btp

Kocokan tangan Putri terlepas. Putri pun duduk malu-malu saat pak Beni berdiri tegak dihadapannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMEdihIXcQ

Nampak tiba-tiba pak Beni memelorotkan celananya. Ia juga membuka seluruh kancing seragamnya. Matanya dengan tajam menatap keindahan tubuh Putri. Ia sedang berapi-api. Ia sudah berniat untuk melampiaskan seluruh nafsunya pada tubuh Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMOW15EbvA

Putri pun jadi gugup tapi juga tersenyum malu-malu menyadari pak Beni telah bersiap untuk menerkam dirinya. Tiba-tiba bahunya disentuh oleh pak Beni. Tubuhnya didorong hingga terlentang diatas ranjang tidurnya sendiri. Kedua tangannya direntangkan melebar ke kanan kiri. Tubuh pak Beni mendekat. Tubuh kekarnya sudah berada diatas tubuh Putri yang terlentang diatas ranjang tidurnya. Nampak wajah mereka berdekatan. Putri dengan malu-malu pun menatap wajah pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqTlGbYOWa

“Saya akan memuasimu mbak… Bahkan ketika mbak puas, saya tidak akan keluar karena saya akan terus memuasimu selamanya” Ucap pak Beni sambil menatap mata Putri. Putri hanya tersenyum sambil menatap ketegasan matanya. Meski hidungnya dapat mencium aroma busuk dari mulut pak Beni. Ia justru semakin deg-degan menyadari pak Beni semakin bernafsu untuk menyetubuhi dirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn9igJyrxgc

“Ayo buktikan pak… Aku juga gak sabar untuk merasakan kejantanan bapak saat memuasi aku… Hihihihi” Tawa Putri malu sendiri setelah mengucapkan kalimat tadi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQ17LfvhhT

“Boleh saya lepas masker mbak ?” Ucap pak Beni sambil tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ZMz0mNRHK

Berbicara dengan jarak sedekat ini dimana tangannya mendekap erat kedua tangannya membuat pak Beni jadi semakin bernafsu. Ia pun berniat untuk melahap habis bibir manisnya setelah maskernya terlepas dari wajah manisnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyJa40hVXP

“Boleh” Jawab Putri sambil menganggukkan kepalanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU45RjJYi0m

Tangan kanan pak Beni pun melepas masker yang dikenakan Putri. Nampak wajah manisnya terlihat jelas dimata kepalanya. Bibirnya yang merekah. Pipinya yang memerah. Serta keseluruhan wajahnya yang membuat pak Beni bergairah. Putri terlihat cocok dengan kacamata yang dikenakannya. Setelah tersenyum sejenak, pak Beni langsung menyosorkan bibirnya untuk menghabisi bibir yang begitu menggodanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvVsVdYCpQ

“Mmmppphhhh” Desah mereka berdua saat bercumbu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYxZPbG6mTn

Bibir mereka melekat. Lidah mereka juga keluar untuk saling jilat. Terlihat mereka sangat bernafsu saat bercumbu untuk pertama kalinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLWTMnTMFH

Dikala bibir pak Beni menjepit bibir bagian atas Putri. Maka Putri membalas dengan menjepit bibir bagian bawah pak Beni. Bibir mereka kemudian saling dorong lalu lanjut menjadi saling sepong. Terasa cengkraman tangan mereka diperkuat saat cumbuan bibir mereka semakin nikmat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLGaa3D7l7

“Mmppphhhh sudah sejak lama saya ingin mencumbumu seperti ini mbakkk… Mmppphhh nikmat sekali bibirmu ini… Mmpphhhh” desah pak Beni dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wlquw4jRh

“Mmpphhh iyyahhh pakkk… Aku juga… Sejujurnya aku juga udah lama pengen kayak gini sama bapak… Mmppphhh” desah Putri dengan manja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDevT3QZsk

“Mmmppphhh iya kah ? Mmmpphhh kok kita sama ? Kalau gitu ayo kita lampiaskan bersama-sama” desah Pak Beni yang semakin serius untuk memuasi tubuh akhwat bercadar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXd7KLMzovX

“Iyyahhh paakkk… Mmpphhhh” desah Putri pasrah membiarkan pria yang dicintainya bertindak sesukanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGjRmwvzQYW

Pak Beni semakin bernafsu setelah mendapatkan izin untuk memuasi tubuh mahasiswi bermasker itu. Tangannya kini mulai aktif meremasi dada Putri dari luar blouse yang masih dikenakannya itu. Bibirnya jadi semakin binal. Bibirnya menghisap bibir atas Putri dengan sangat nakal.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1eVfYfsTl6

Putri pun melenguh penuh kenikmatan merasakan remasan di dadanya yang begitu bertenaga. Remasan pria tua itu membuat darah di tubuhnya menyebar memberikan kepuasan yang diterima oleh seluruh badan. Juga dengan cumbuan yang ia terima membuatnya ingin membalas cumbuan pria tua itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtHixSkWsL8

Entah kenapa ia jadi ingin mencumbu pria tua itu. Ia melakukannya bahkan tanpa malu-malu. Ia juga terlihat bernafsu yang membuatnya tampak ahli dalam bercumbu. Padahal ini kali pertama ia berciuman dengan seseorang. Mungkin karena terlalu banyak menonton drama korea yang ada adegan cumbuannya. Ia jadi semakin ahli dalam bercumbu meski ini kali pertama ia melakukan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1EUZhTIAI

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhhh” desah mereka berdua dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sL2yDSZhc

Tangan pak Beni kemudian mengincar resleting yang ada di belakang punggung Putri. Ia menurunkannya. Lalu menariknya pelan-pelan melewati kepala mungilnya. Dalam sekejap Putri sudah bertelanjang dada menyisakan behanya saja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZLWHLBuN6

Keseksian tubuhnya membuat pak Beni dengan penuh nafsu mencumbu perutnya itu. Lidahnya juga keluar dengan menjilati pusarnya. Jilatannya naik menuju gunung kembar yang masih tertutupi behanya. Kedua tangannya pun mendekat untuk merangsang pinggang rampingnya. Putri memejam nikmat. Desahannya semakin terdengar menggoda.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzqEuCvuVW

“Aaahhhh paaakk… Aaahhhhh… Aaahhhhh mmmpphhh” desah Putri dengan penuh gairah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSGLgAHCnha

Pak Beni jadi semakin bersemangat. Tangannya lalu mengangkat cup bra yang menghalangi puncak dari gunung kembar itu. Saat matanya mendapati betapa pinknya puncak dari gunung kembar itu. Mulutnya langsung mendekat untuk menyusu di payudara kenyal itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GjZ9PaQgQ

“Mmpphhhhh… Mmpphhh sllrrpppp… Mmppphhh manis sekali susumu mbaakk… Sssllrrppp” Desah pak Beni sambil menyeruput putingnya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBKizNLV2g

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh bappaaakkk” desah Putri nampak pasrah saat menikmati seruputan nikmatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuzMciDsFE

Pak Beni yang benar-benar bernafsu mencengkram kedua payudara indah itu. Putingnya jadi semakin mencuat. Mulutnya secara bergantian menghisap pentilnya sambil terkadang lidahnya ikut menjilati dan terkadang hanya menjilati sekitar areolanya saja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQ5HOj7C2d

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh paakkkkk mmpphhh” desah Putri sampai terangkat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pFS7MkOGi

Puas menjilati susunya, Jilatan pak Beni kembali turun menuju perut ratanya. Ia benar-benar puas tapi masih butuh sesuatu yang lebih untuk meluapkan nafsu besarnya. Ia akhirnya memelorotkan resleting roknya lalu menariknya turun melewati kedua kaki jenjangnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsv4cvqjy0

“Aaaaaaahhhhhh” desah Putri yang kini tinggal menyisakan hijab, celana dalam serta stockingnya saja. Behanya yang tadi terangkat saja sudah ditarik oleh pak Beni agar tidak menghalangi keindahan tubuh mulusnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iU5sDdZYv

“Ouuhhhhh… Ouhhhh mulusnya kulitmu ini mbakk… Pasti mbak suka banget merawat tubuh mbakk yaahhhh” desah pak Beni ngos-ngosan sambil mengelusi paha mulusnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJHCxQUnWQE

“Aaaahhhh… Iyahh aku suka banget paakk… Aaahhhh geliiii… Aaaahhhhhh” desah Putri merinding merasakan usapan dari tangan kasar pria tua kekar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7R3GcMp0iq

“Waaahhh kalau gitu beruntung banget saya bisa menikmati hasil dari perawatan tubuhmu ini” Ucap pak Beni yang hendak memulai menjilati tubuhnya lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gaM1QqP7O

“Mmppphh iyaahh paakkk… Aku sengaja merawat tubuhku untuk bapaakk… Ini semua hadiah buat bapak… Silahkan nikmati… Cuma ini yang bisa kulakukan untuk membalas kebaikan bapaak” desah Putri malu-malu saat menunjukkan hadiahnya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NX34VBmPV

Pak Beni langsung tersenyum senang mendengar ucapannya. Ia dengan beringas langsung memelorotkan celana dalam Putri untuk melihat betapa pinknya bibir vagina yang dimiliki olehnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xPcCVsliB

Bibir pak Beni sampai kering saat melihat betapa indahnya tubuh Putri yang sudah bertelanjang bulat. Ia lalu menjilati bibirnya sendiri. Matanya pun men-scan dari ujung hijab sampai ujung kaki yang masih tertutupi stockingnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOi535IOvb3

Ia merasa beruntung sudah diberi hadiah seindah ini oleh Putri. Ia akhirnya mendekat untuk menikmati hadiahnya tersebut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAdSVP8NRx

“Ssslllrrrppppp” Seruput Pak Beni saat mulutnya menghisap bibir vagina Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7yE5XPvv9M

“Aaaaaaahhhhhhhh” desah Putri hingga pahanya menjepit wajah Pak Beni di selangkangannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHz23Ns5ieq

Namun pak Beni tak berhenti. Sambil memegangi paha mulusnya. Lidahnya naik turun di dalam lubang vagina Putri. Bibirnya juga merapat di bibir vagina Putri. Mulutnya menghisap kuat-kuat hingga cairan cintanya tersedot keluar. Pak Beni mulai merasakan rasa asin di mulutnya. Ia juga mencium aroma amis yang justru membuatnya semakin bernafsu. Pak Beni tanpa henti menjilatinya juga menghisapi cairan cintanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakFTK66n83

“Aaahhhhh… Aaahhhh paaaakkkk… Aaahhhhh” desah Putri menggeliat merasakan nikmat di bibir vaginanya. Tangannya berulang kali mencengkram sprei ranjangnya. Terkadang tanpa sadar ia juga meremas susu bulatnya. Akhwat yang masih mengenakan kacamata itu mengerang. Ia benar-benar puas yang membuatnya tak menyesali pilihannya untuk menyerahkan tubuhnya pada pria tua yang sangat dicintainya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Jd3sFcb3n

“Mmppphhh… Sssllrrppp mmppphhh… Mmmpphhh puas banget mbakkk… Hah… Hah… Hah” desah pak Beni ngos-ngosan lalu berdiri tegak sambil mengusap tepi bibirnya saat cairan cintanya yang baru saja ia sedot nyaris menetes keluar dari sana.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vvSKplkWq

“Aaaaahh… Hah… Hah… Hah” desah Putri yang juga ngos-ngosan setelah dipuasi oleh bibir pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYorT1OzmBe

Hah… Hah… Hah… Capek banget… Baru disedot aja udah capek kayak gini… Apalagi nanti pas pak Beni mulai make titidnya…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5OD7n7qMnN

Batin Putri yang tak habis thinking dengan hebatnya nafsu pak Beni saat memuasi dirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZOUyM9p4D

“Saya mulai yah mbakk… Saya udah gak kuat lagi” Desah pak Beni sambil melepas seragamnya yang membuat tubuh kekarnya terlihat jelas dihadapan mata Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuadjthLl1

Seksi bangetttt !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLnQFFqW3e

Batin Putri terpesona.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72nlXBabZY

Ia tak pernah melihat pria sekekar ini sebelumnya. Dadanya yang bidang serta bahunya yang lebar ditambah dengan perutnya yang kotak-kotak. Putri hanya bisa geleng-geleng kepala. Belum lagi dengan warna kulitnya yang begitu gelap serta batang penis yang bentuknya mirip pentungan satpam itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYiR3bKtqcS

Putri jadi menenggak ludah. Ia jadi semakin gugup saat akan diperawani untuk kedua kalinya, kali ini oleh pria yang sangat ia cinta.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxF7kjGOOUa

Pinggang rampingnya sudah didekap. Matanya pun bertemu dengan mata pak Beni yang semakin berapi-api. Entah kenapa jantungnya jadi berdegup kencang. Apalagi saat bibir vaginanya merasakan adanya benda tumpul yang menyundul-menyundul bibir vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGsBgTuwsfN

“Siaaappp yahhh mbaaakkkk… Heennkgghhhh !!!” Desah pak Beni saat mulai menusukkan penis yang tak disunatnya ke dalam rahim hangat seorang akhwat berhijab yang sehari-harinya mengenakan cadar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDirhrZXnoy

Jleeeebbbbb !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlAU0Kvj8y

“Aaaaahhhh paaakkk” Desah Putri sampai mencengkram kembali sprei ranjangnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLdycLq4qxH

Penis itu dengan mulus masuk ke dalam lubang vagina Putri. Meski terlihat mulus, sebenarnya Putri sendiri mengalami kenikmatan yang begitu memuaskan. Tubuhnya terangkat. Gesekan nikmat yang ia rasakan untuk kedua kalinya membuatnya sampai merinding merasakan kepuasan yang tiada tanding. Putri memejam. Nafsunya menggelora. Ia sangat terangsang. Akhirnya di pagi hari ini, dirinya bisa mewujudkan impiannya dengan bercinta bersama seorang pria yang sangat ia cinta.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGMYwAWiUP

Pak Beni juga demikian, meski terlihat mulus-mulus saja. Namun ia sendiri merasakan jepitannya yang begitu merangsang gairah birahinya. Terasa penisnya seperti dipijit-pijit saat diapit di dalam lubang vagina Putri yang begitu sempit. Ia pun sejenak memperhatikan perbedaan warna kulitnya dengan warna kulit Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXB82XUDnv

Perpaduan kulit mereka sudah seperti energi yin & yang saja. Perpaduan kulit mereka juga seperti kopi yang dicampur dengan susu saja. Saat pinggulnya semakin maju. Terasa pijitan dinding vagina Putri semakin menjepit penisnya. Ia pun kembali menghentak pinggulnya. Terasa ujung kulupnya bergetar merasakan kepuasan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Bercinta dengan akhwat yang baru saja lepas perawan memang sangat nikmat. Rasanya hampir tidak ada bedanya. Putri terasa seperti seorang perawan saja dilihat dari sempitnya lubang vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaeCC4iMUrI

“Oouuuuhhh mbaaakkk nikmat banget memekmuuu… Gak pernah saya bercinta dengan memek sesempit ini sebelumnya” Puji pak Beni yang membuat Putri malu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡboJpJ2Nk5s

“Aaahhhh bapakkk jugaa aahhhh jangan didorong lagiil… Titit bapak gak muat paaakkk… Titid bapak kegedean” Desah Putri yang membuat Pak Beni tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQIjtnsJmGY

“Hennnkgghhhhh… Ini bukan titid mbak… Tapi kontol !” Ucap pak Beni yang semakin bernafsu hingga menerjang lubang sempit Putri hingga mentok mengenai dinding rahimnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4vuWm6oPzj

“Aaaahhhhh paaakkkkk… Iyyahhh jangan dorong lagi paakkk… Aahhhh kontol bapakkk gede bangeettt” desah Putri tanpa malu-malu karena sudah sangat bernafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGUvqXIMt39

Cairan cintanya semakin menggenang di dalam lubang vaginanya. Tubuh Putri juga semakin kencang. Susunya membesar yang membuatnya jadi semakin nikmat di pandang. Pak Beni pun diam sejenak sambil memperhatikan tubuh indah Putri. Pak Beni tersenyum senang. Setelah puas menikmati pemandangan berupa gunung kembar. Ia lalu menghentakkan pinggulnya maju mundur untuk menikmati kenikmatan lainnya dari tubuh mahasiswi bercadar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Da68rOibU

Jleeebbbb… Jleeebbb… Jleeebbb !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdzUf2h9RO

Terdengar suara pinggul pak Beni maju mundur.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugU0Zo9K2m

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk” Desah Putri keenakan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJTIpzpxcG

Pak Beni mulai menggerakan pinggulnya secara teratur. Penis itu terus bergerak di dalam secara maju mundur. Terasa gesekan di dinding vaginanya begitu terasa. Terasa sensasi hangat di penisnya membuat pak Beni tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupknXszxWc

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Nikmat banget memekmu mbaakk… Aaahhh… Saya jadi pengen terus menggenjotmu mbaaakkk !” Desah pak Beni yang sudah bertelanjang bulat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiw3uKIHjX6

“Aaaahhh iyaahh paakkk… Bapaakkk jugaaa aahhhhhh… Tapi pelann pelannn paakkk… Aku gak kuaatt… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Putri bertahan sekuat tenaga ditengah terjangan penis pak Beni yang begitu terasa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlB3i4XkZ7J

Sesuai dengan image fisiknya yang kekar. Kekuatan pak Beni terlampau besar dalam menghujami lubang vagina Putri. Penisnya yang juga besar dengan tega keluar masuk di dalam lubang vagina Putri. Penis itu terus menghujaminya. Penis itu terus menyodok kemaluannya. Penis itu terus menghukum vaginanya karena sudah berani membangkitkan nafsu birahinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZEnznjxAF

Tangan pak Beni pun tak sanggup lagi kalau hanya diam mendekap pinggang rampingnya. Ditengah terjangan yang semakin kuat, tangannya mulai bergerak mengusapi kulit mulusnya. Perut rata Putri dielus. Terasa perutnya begitu mulus. Kulitnya juga begitu halus. Pak Beni pun tersenyum senang. Ia lalu melanjutkan perjalanannya dengan mengusapi buah dadanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGLwQirMVvO

“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhhh… Kenyalnya susumu ini mbaakkk… Kenyaall sekaliii… Ouhhhh… Ouhhhhhh” desah pak Beni saat meremas susunya dengan begitu kuat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfo5ljp0xPh

“Aaahhhh sakkitt… Aahhh paakkk… Aaahhhh” desah Putri sambil memegangi tangan pak Beni yang meremasinya kuat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXvwa8qQ4N

“Aaahhhhh… Aahhhhh maaf mbakkk… Haahaha… Saya bernafsu… Saya terlampau nafsu” Ucap pak Beni sambil terus meremasi susu bulatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC2gQ2Cgs8i

Dikala tangannya mencengkram kuat maka jemarinya menekan-nekan puting susunya hingga membuat akhwat berkacamata itu memejam nikmat. Terkadang jemarinya juga mencubitnya dan terkadang jemarinya cuma menggelitiki puting susunya. Pak Beni benar-benar menikmati hadiah yang diterimanya. Ia terus memainkan susu bulat itu. Ia memainkannya dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGG7cKVFBci

“Aaahhhhhh… Aaahhhh… Aaahhhhhh… Ayo sini mbakk” Ucap pak Beni setelah memelankan genjotannya lalu mengajak Putri berdiri dihadapannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgextU5tqYH

“Hah… Hah… Hah… Iyyah paakk” Jawab Putri patuh. Dengan lemas kakinya berdiri dihadapan pak Beni. Pinggangnya kembali didekap olehnya. Sisi bagian belakangnya juga ditahan olehnya. Lagi-lagi cumbuan maut diterima oleh akhwat berkacamata itu dari pejantan tuanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsChGxQBhDp

Mereka kembali berciuman. Bibir mereka kembali bercumbu. Bibir mereka saling hisap dengan penuh nafsu. Bibir mereka saling mendorong tanpa ampun. Liur pun menetes disela-sela bibir mereka. Terlihat betapa beringasnya mereka. Terlihat betapa nafsu telah menguasai diri mereka berdua.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6aMO3I8NuK

“Hah… Hah… Hah” Desah pak Beni tanpa mengucapkan sepatah kata sambil menatap wajah Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvxdSZdHvk

“Hah… Hah… Hah” Desah Putri yang juga tanpa mengucapkan sepatah kata sambil menatap wajah pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjRSrUNSFe

Terlihat mereka saling senyum. Terlihat dua insan yang sama-sama sudah telanjang bulat itu tersenyum. Wajah mereka terlihat cerah. Terlihat tubuh polos mereka begitu indah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbAcxR539Ks

“Ayo balik badan mbak… Saya udah gak sanggup lagi… Saya pengen nyodok memek mbak lagi” Ucap pak Beni ngos-ngosan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oeYFEMSF0

“Iyyahhh paakkk… Aku juga… Hah… Hah… Hah” Jawab Putri patuh.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCPUgrVdE8W

Dalam posisi berdiri membelakangi. Punggung Putri agak didorong sedikit hingga membuatnya menungging membelakangi pak Beni. Terlihat susu bulatnya jadi menggantung indah. Susunya seperti buah melon yang siap dipetik saja. Memang terdapat beberapa perbedaan dari susu yang dimiliki oleh akhwat yang jarang melakukan persetubuhan. Terlihat susu Putri masih kencang. Ukurannya juga bulat sempurna. Bentuknya agak berbeda dari punyanya Nayla yang agak lebih berisi akibat sering diremas-remas oleh seseorang. Memang sekilas masih terlihat indah punyanya Nayla. Pak Beni masih ingat betul bagaimana rupa dari susunya Nayla. Namun hal itu tidak akan mengurangi nafsunya untuk menyetubuhi akhwat yang sudah menungging dihadapannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnr2LCX1VTE

Melihat Putri sudah menungging siap untuk disetubuhi. Pak Beni langsung mengambil posisi. Penisnya ia arahkan di depan pintu masuk vaginanya. Kedua tangannya juga sudah memegangi pinggul Putri. Saat pinggulnya ia dorongkan, terasa penis itu kembali masuk menyodok lubang vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhpCWBKSRo

Jleeeebbbbb !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQHpmIle8N

“Aaaaahhhhhhhhhh” desah mereka berdua bersamaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVJ5S6JeI5

Pak Beni langsung menggempur vagina Putri tanpa ampun. Pinggulnya bergerak maju mundur dengan cepat. Pinggulnya dengan tega membombardir lubang vagina Putri tanpa pernah merasa lelah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmdahQihupK

“Aaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Putri pasrah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrT5r8i6hX

Nafsunya yang kian memuncak membuatnya tak peduli dengan erangan-erangan yang dikeluarkan oleh Putri. Ia malah jadi semakin bernafsu. Ia pun menusuk-nusukkan penisnya dengan beringas. Ia menyodok vagina Putri dengan sangat ganas. Tangannya juga menampar-nampar bokong Putri karena gemas. Terlihat bokong Putri memerah. Terdengar erangannya jadi semakin bergairah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlNbPHMVQA

Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaakkk !!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWh625SaDWz

“Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk… Aaaahhhh” desah Putri kewalahan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUojHVkQVAO

Ia pun nyaris ambruk, untungnya tangannya masih bisa bertumpu pada tepi ranjang tidurnya. Terlihat susunya bergondal-gandul dengan indah. Susunya bergerak maju mundur setelah disetubuhi tukang sapu itu dengan penuh gairah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrSXHP1cF2

“Ayoooo berdiriii !!!” desah pak Beni sambil menarik kedua tangan Putri ke belakang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYkAvTlqkT

“Aaaahhhhhhhhh”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkTgWBKwNn

Tubuh Putri jadi terangkat naik. Dadanya jadi membusung ke depan. Setiap kali pak Beni melakukan sodokan maka semakin indahlah goyangan di kedua payudaranya. Putri terlihat pasrah. Matanya memejam membiarkan vaginanya diobrak-abrik secara suka rela. Memang rasanya amat sangat nikmat. Ia tak menduga kalau bercinta bisa langsung seenak ini. Perlakuan pak Beni dan pak Urip memang berbeda. Bersama pak Beni, dirinya bisa mendapatkan kepuasan yang tidak terkira.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDLFpbiwnfd

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aahhhhh rasakannn kontoolll sayaa ini mbaakkk… Rasakaannn iniii… Rasakaannn iniii !” Desah pak Beni semakin bernafsu saat menyodok-nyodok vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa69vDzlSwn

“Aaahhhh iyaaahhhhh… iyaahhhh… Yanggg keraasss… Lebiihhh keraasss ouhhhhhhh” desah Putri yang semakin menikmati persetubuhannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhCVGOyGIE

“Aaahhh iyaaahhh…. Iyaahhh mbaaakkk… Terimaaa iniii… Terimaa kontol saya iniii… Akan saya buat memek mbak becek… Akan saya buat mbak puas dengan kuatnya sodokan saya” Ucap pak Beni memperkuat sodokannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vgt4snjKP

“Aaahhhh iyaahh paakkk… Aahhhh keras bangeett… Kuat banget sodokan bapaakkk… Aaahhhh… Aaahhhhh” Jerit Putri semakin pasrah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXnK1TK4aCB

Ditengah sodokan yang semakin kuat, kedua tangan Putri tiba-tiba dilepas oleh pak Beni hingga membuat akhwat berkacamata itu ambruk ke ranjang tidurnya. Putri pun jatuh tersungkur diatas ranjang tidurnya. Kelamin mereka yang tadi bersatu jadi terlepas. Terlihat Putri tak berdaya diatas ranjang tidurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6pyjvr5Mxi

“Hah… Hah… Hah” desah Putri ngos-ngosan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYCsUSBlYN

“Ayo kita akhiri sekarang mbak” Ucap pak Beni yang tiba-tiba menaiki tubuh Putri lalu merapatkan kedua kakinya. Nampak lubang vagina Putri semakin menyempit. Pak Beni pun naik lalu memasukan penis tak disunatnya lagi. Saat penis itu masuk menembus liang senggama Putri. Terasa tusukannya begitu terasa yang membuat Putri sampai harus menggigit bantal yang berada di dekatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡou4X8Ixl2F

“Mmpphhhh paakkkkkkk” Jerit Putri dengan keras.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjpVTEBy6B

Pak Beni yang sebenarnya sudah tak kuat lagi langsung jatuh menindihi Putri. Dada bidangnya menempel pada punggung mulusnya. Kedua tangannya kembali mendekap jemari Putri lalu merentangkannya ke kanan juga ke kiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAf7UMW1iFi

Pinggulnya mulai kembali bergerak. Pinggulnya bergerak secara naik turun untuk menggempur rahim dari bidadari berkacamata itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhqdBoPn0Vr

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmatnyaaa… Nikmatnyaaa memek akhwat bercadar sepertimu mbaaakkk” desah Pak Beni sambil menyodok rahim Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayVaCzr4fj

“Aaahhhhh… Aaahhhh iyaahhh paakkk… Kontol bapak juga enaaakk… Terus setubuhi aku paakkk… Terusss puasi tubuhku” Ucap Putri tanpa malu-malu lagi akibat terlalu bernafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBs9Y4clgl

“Aaahhhh… Aahhhhh… Pasti mbaakkk… Pasti… Akan saya pejuhi rahimmu agar mbak bisa hamil dari sodokan saya iniii” Ucap pak Beni penuh nafsu yang membuat Putri semakin bergairah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPk6EQMFKlU

“Aaahhhh iyaahhh… Iyaahhh… Kalau aku hamil apa bapak mau bertanggung jawab ?” Iseng Putri bertanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW7trGrTqvv

“Aaahhh pastiii mbaakkk… Saya akan bertanggung jawab… Saya akan menikahimu agar saya bisa menggenjotmu lagi dan lagi… Akan Saya ubah dirimu menjadi mesin pembuat anak nanti” Ucap pak Beni dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhJdq9yWNw

“Aaahhhhh… Kalau gitu hamili aku paakkk… Aku siappp… Aku pasrah agar aku bisa nikah dengan bapak” Ucap Putri yang sudah dibutakan oleh nafsu dan cintanya. Ia tak memperdulikan masa depannya. Yang ada dipikirannya hanyalah kepuasan dan hidup bersama pria yang dicintainya. Ia pun rela melakukan apa saja termasuk berubah menjadi mesin pembuat anak seperti yang sudah pak Beni ucapkan sebelumnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwXFr75aM6o

“Kalau gitu terima ini… Terima lagiii… Heenkgghhh… Hennkgghhh !!” Desah pak Beni menyodokkan penisnya lebih kuat lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagulHnZirB

“Aaahhhh… Aahhhh… Iyaahhhhhh” Desah Putri semakin pasrah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03P7sR6S8f

Hampir lima menit mereka bersetubuh dalam posisi itu membuat diri mereka tak sanggup untuk menahan diri lagi. Nafsu mereka sudah memuncak membuat rahim mereka sudah siap untuk menembak. Penis pak Beni mulai berdenyut pelan setelah dijepit berulang kali oleh lubang vagina Putri. Rahim Putri juga mulai berdenyut setelah disodok berulang kali oleh ujung kulup penis pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHTwXiMe6uG

Tubuh mereka semakin bergairah yang membuat tubuh mereka jadi semakin indah. Tubuh Putri mengencang dengan susu bulatnya yang semakin membesar dan kenyal. Tubuh pak Beni juga semakin kencang yang membuat penisnya semakin keras dan kuat dalam menghujami rahimnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEKpKK2x3y

Pak Beni lalu memiringkan tubuhnya sambil menarik tubuh betinanya. Putri pun disetubuhi dalam posisi miring ke samping. Tangan kanannya tertindihi tubuhnya. Tangan kirinya tergeletak begitu saja diatas perutnya. Nampak tangan pak Beni menyelinap masuk ke depan untuk mengelusi payudara bulatnya. Pak Beni terus menggempur. Penisnya dengan kencang bergerak secara maju mundur.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2xdNBdRZ4

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Saya gak kuat lagiii… Saya akan keluar sebentar lagiiii” Desah pak Beni tak tahan lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGeZLNv3ht

“Aaahhhhhh aku jugaa paakkk… Aku mau pipiss… Rasanyaaa aku mau pipis paaakkk” Desah Putri merem melek keenakan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK8nCMX467f

Terlihat pinggul pak Beni semakin beringas. Sodokannya semakin ganas. Ditengah deru nafasnya yang terengah-engah. Remasan tangannya semakin kuat. Susu Putri teremas dengan begitu nikmat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Mx1klJ1oN

Semua rangsangan itu membuat diri mereka semakin tak sanggup lagi. Tubuh mereka pun menegang. Nafas mereka semakin berat. Terasa cairan cinta mereka mulai mendekati lubang kencing masing-masing.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6atOdL3tJK

Pak Beni terus menggempur. Putri pasrah digempur. Dengan satu sodokan yang kuat membuat cairan cinta mereka keluar menyembur.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjMEkenkDN

Ccrrrooottt… Crroott… Ccrroottt… !!!!”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYbjB6SgWe

“Aaaahhhhhh keellluuaaarrrr !!!” Desah mereka berdua secara bersamaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP0iVDF7ss5

Tangan kiri pak Beni mencengkram susu Putri dengan sangat kuat. Bibirnya dengan ganas mencumbu tengkuk lehernya hingga menyisakan noda memerah disana. Pinggulnya pun terus menyodok maju. Meski sudah mentok, pinggulnya masih ia dorong-dorong hingga dinding rahim Putri tersodok oleh ujung kulup penis itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBUMC3KI0tl

Mata mereka sama-sama merem melek keenakan. Nafas mereka sama-sama berat setelah olahraga ranjang secara bersama-sama. Nafsu mereka akhirnya terlampiaskan. Rasanya sungguh puas. Mereka berdua akhirnya bisa sama-sama menuntaskan rasa penasaran mereka.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2PLuW7Hj1

“Aaahhhhhhh… Aaahhhhh nikmat sekali… Hah… Hah” desah pak Beni setelah puas menyetubuhi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpLoJS9z52

“Hah… Hah… Hah” desah Putri tak berkata-kata.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rJxWSGmd2

Akhirnyaaa… Akhirnyya selesai jugaa… Hebat banget pak Beni bisa bertahan selama iniii… Duhhh nanti kalau aku hamil beneran gimana ? Moga aja gak dulu lah yah… Aku mesti kuliah… Aku juga mesti menikah agar orang tuaku tidak kecewa padaku karena hamil diluar pernikahan… Apa kata mereka kalau aku sampai hamil duluan ? Moga aja gak hamil lah yah sekarang…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4m9HleQxQ

Batin Putri yang sebenarnya was-was dengan sperma pak Beni yang ada di rahimnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7KMzudwyl

Setelah birahi mereka terlampiaskan. Pak Beni pun menarik lepas penisnya hingga lelehan sperma yang baru dibuangnya mengalir deras melalui lubang vagina Putri. Spermanya sangat banyak. Sperma itu pun jatuh membasahi sprei ranjang kosan Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqO8vFMojm

“Hah… Hah… Mbak gapapa ? Beneran mbak gapapa kalau nanti mbak hamil ?” Tanya Pak Beni was-was dengan nasib akhwat bercadar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUup1ILzWeJ

“Hah… Hah… Gapapa pak… Gak usah dipikirin… Makasih yah, udah memuasiku” Ucap Putri sambil tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjymfFbPll

“Justru saya yang harusnya berterima kasih… Gak sepantasnya pejuh saya ada di dalam rahim akhwat secantik mbak” Ucap pak Beni merendah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRYckh3Arbe

“Hihihih pantas kok… Bapak hebat… Sudah sepantasnya bapak yang jago memuasi menanam benih bapak di rahim aku” Ucap Putri malu-malu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY76u7rreRi

“Hah… Hah… Hah… Sekarang apa ? Mbak mau istirahat kah ?” Tanya Pak Beni sambil memberani kan diri memeluk Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs52vFyOTe3

Putri hanya geleng-geleng kepala. Ia malah bangkit ke posisi duduk lalu melepas hijabnya juga ikatan rambutnya. Pak Beni pun terkejut hingga berbaring dalam posisi terlentang menatap Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlu1Mtvt9p

“Bapak masih ada waktu kan ?” Tanya Putri kembali berbaring sambil mengusap dada bidang pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJ5Y3vQa6b

“Hah… Hah… Ada kok mbak, kenapa ?” tanya pak Beni tersenyum sambil memandang mata Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5gK1n76RB

“Tolonggg ajariii akuuu” Ucap Putri malu-malu sambil mendekap ujung kulup dari penis pria tua itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡww3yJHecAk

“Ajari ?” Tanya pak Beni kebingungan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0WdC13fNg

“Heeem” Jawab Putri mengangguk malu-malu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMfQtvPmW8

“Aaahhhh… Ajari apa mbak ?” Tanya pak Beni mulai mendesah saat tangan Putri dengan nakalnya mulai mengelusi penis yang baru memuntahkan spermanya itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkXZXFB5nr

“Ajari aku, bagaimana caranya tuk memuasi bapak… Hihihihi” Ucap Putri sambil memejam lalu memajukan wajahnya tuk mencumbu pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVSSAMqxxy

Pak Beni pun ikut memejam lalu memajukan bibirnya tuk menerima cumbuan Putri. Mereka saling cumbu sejenak. Bibir mereka bersentuhan. Bibir mereka juga saling apit sebelum mereka menyudahinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkgzvGygnh

“Kalau gitu ayo naiki saya” Ucap pak Beni yang membuat Putri tersenyum malu-malu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHKfG8InNn

“Begini ? Mmpphh” desah Putri saat mulai menunggangi penis pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1JaGVQRyZ

Pak Beni tidak langsung berbicara. Tapi ia menatap sejenak keindahan tubuh Putri yang kali ini sudah tidak tertutupi apa-apa. Hanya kacamata serta stocking saja yang melekat pada tubuh indahnya. Susu bulatnya terlihat. Rambut panjangnya yang tergerai indah juga terlihat. Pak Beni perlahan mulai kembali bernafsu. Penisnya yang tadi melemas mulai kembali mengeras setelah dijepit oleh rahim bidadari yang tersesat itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzr65pb8h2

“Yaahhhh seperti itu… Ayo gerak mbak… Ayo naikan tubuh mbak… Anggap saja mbak sedang menunggangi banteng liar yaitu saya” Ucap pak Beni yang membuat Putri malu-malu sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzLsPqznHhn

Putri pun mulai beraksi. Ia menaik turunkan tubuhnya. Terasa dinding vaginanya tergesek oleh penis yang mulai mengeras itu. Payudaranya bergondal-gandul. Putri yang sudah lepas hijab dan masker itu menatap mata pak Beni dengan penuh cinta.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2u8jQLDIx4

“Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Putri tersenyum senang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9UztziII0

Mereka pun langsung memulai ronde kedua mereka tanpa mengistirhatkan tubuhnya terlebih dahulu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO5kRDjJSy

*-*-*-*

Setengah jam telah berlalu semenjak diri Nayla meminum obat ramuannya. Dengan menggunakan pakaian yang masih sama seperti apa yang tadi ia kenakan saat membeli sayur di warung mang Yono, Nayla melanjutkan aktifitasnya dengan memasak untuk persiapan makan siangnya. Ia berencana ingin membuat menu makan siang yang sederhana. Lagipula tidak ada orang lain di rumah ini selain dirinya sendiri. Pak Urip ? Untuk apa menyiapkan makanan tuk pria bejat sepertinya ? Itu yang ada di benak Nayla sekarang. Ia pun terus memotong satu buah kentang yang baru dibelinya dalam posisi memanjang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcsSlSGX5vF

“Hah, kira-kira segini kebanyakan gak yah ?” Tanya Nayla setelah memotong setengah dari kentang tersebut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuNawlsq3tu

“Hmm coba ah aku cek resepnya lagi… Loh catetannya dimana yah ? Ah iya, kan ada di dompet ! Loh dompetku juga dimana yah ? Apa mungkin ketinggalan di kamar ? Mau ke kamar nanggung, yaudah ah dikira-kira aja” kata Nayla yang lalu menyimpan sisa potongan kentang itu ke dalam kulkas.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9L2Js3KKk3

Nayla yang saat itu berencana untuk memasak french fries mulai membumbui potongan kentang itu dengan bumbu yang ia ketahui. Ia mengingat-ngingat resep yang pernah ia baca. Lalu ia memanaskan minyak lalu menggorengnya hingga berwarna coklat keemasan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXadNG5Kfgm

“Akhirnya, jadi juga” ucap Nayla tersenyum senang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yrQtMrPDL

Setelah meniriskan kentang yang ia goreng ke atas piring, tiba-tiba sesuatu yang tak asing kembali ia alami.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMl4YeVm7S

Eh, lagi ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTxlrQXpjg

Batinnya saat payudaranya agak terasa gatal yang membuatnya ingin meremas sesaat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIfa7KnUr12

Tahann Nayyy… Jangan diladenin… Biarin aja, nanti juga hilang sendiri kok !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0WACiOdCa

Batinnya mencoba bertahan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8B7tX1uPB

Tapi sialnya rasa gatal itu malah makin menjadi. Tangan Nayla jadi tak sanggup untuk menahan diri. Tangan kanannya meremas dada sebelah kiri. Baru sekali ia meremasnya, ia sudah merasakan kenikmatan yang amat sangat. Mata Nayla sampai memejam. Ia tak sanggup membukanya akibat terlalu menikmati remasannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITOSO67Bxn

“Mmmppphhhh ini gawaatt… Kenapa mulai kerasa lagi ?” Lirihnya saat berdiri diam di dekat kompor di dapurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYNqxXZGJP

Jemari kanannya pun menggelitiki putingnya dari luar kaus yang ia kenakan. Rasanya nikmat. Jemarinya kembali meremasnya. Mulutnya sampai membuka penuh kepuasan. Tangan kirinya sampai ikut-ikutan. Kedua tangannya jadi meremas kedua payudara bulatnya secara bersamaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2vYiWiCc8t

Saking nikmatnya, tubuhnya berjalan mundur sendiri hingga sampai di pintu kulkas di area dapur rumahnya. Sambil bersandar pada pintu kulkas itu, ia meremasi kedua susunya dengan penuh nafsu. Ia juga menggoyangkan susunya naik turun. Ia kembali meremasnya lalu menekan-nekan putingnya sendiri. Wajahnya terlihat menggairahkan. Ia benar-benar binal saat tak kuasa menahan rasa gatal pada tubuh indahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUJ9SqafF3t

“Aaahhhh nikmat bangeett… Aaaahhhh kenapa lagi sih ini ! Ouhhhhh enak bangett rasanyaaa… Mmpphhhh” desah Nayla saat meremasi kedua susunya sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4NrTlchlSZ

Kenikmatan itu mulai menjalar keseluruh tubuhnya. Tidak hanya di payudaranya saja, tapi juga mulai menjalar ke arah vagina sempitnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsDJm58074

“Ouuhhhh memekku… Mmpphhh gatelll bangeettt” Desah Nayla saat menurunkan tangan kanannya untuk menekan-nekan vaginanya dari luar celananya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHhPqFX5OW

Nayla pun melangkah maju. Matanya merem melek menahan kenikmatan yang ia dapatkan. Saat vaginanya semakin terasa gatal, ia menjerit keras yang dibalas dengan tekanan jemarinya ke arah bibir vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR79t4fYCOs

“Aaaaaaaahhhhhhhh” desah Nayla sampai nyaris terjatuh.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf4OPloUtXw

Untungnya tangan satunya sigap dengan bertumpu pada tepi meja makan dihadapannya. Ia pun menunduk lalu tangan kanannya jadi semakin kuat dalam menekan-nekan bibir vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFs4niSGbqm

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang menahan kenikmatan yang ia rasakan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLclDeBAeC

Nafsu yang semakin membara membuat tubuhnya mengencang. Kedua susu bulatnya juga membesar. Nampak susunya menonjol dari balik kaus yang ia kenakan. Vaginanya juga semakin basah. Jemarinya jadi semakin bergairah untuk menekan-nekan kemaluannya dari luar celananya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPiK4RdqTEO

“Aaaahhhhhh kenapa inii ? Mmpphhh kenapa tubuhku begini lagi ?” Lirihnya sambil terus meremasi dadanya juga menekan vaginanya dari luar celana yang ia kenakan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeH2Sxl5V5W

Tiap kali susunya teremas, kenikmatan yang ia rasakan semakin dahsyat. Tiap kali vaginanya ditekan, tubuhnya sampai merinding saat merasakan adanya setruman kecil yang merangsang vaginanya. Nafasnya pun kian memberat. Ia yang sebelumnya baik-baik saja tiba-tiba menjadi ngos-ngosan seperti baru saja melakukan olahraga pagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWueAr1X7tJ

“Mmppphhhh tolloonggg ! Ada apa dengan diriku ini !!!” Lirihnya sambil duduk di kursi dekat meja makan lalu mengangkangkan kakinya lebar-lebar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9wFmAglsqV

Matanya memejam sambil duduk menyandar pada sandaran kursi dibelakangnya. Tangan kirinya meremas payudara bulatnya yang semakin kenyal. Tangan kanannya bahkan sampai masuk ke dalam celananya lalu menekan biji klitoris yang membuatnya kejang-kejang penuh kenikmatan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Pa1TeYkZd

“Aaaahhhhhhh… Aaaahhhhhh enakk bangett… Aaahhhhh” desah Nayla semakin mendesah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1A5xkUU4gf

Ia yang tak kuat lagi mulai mengangkat naik kaus berlengan panjangnya. Kedua susunya mulai terlihat meski terhalangi behanya. Ia lalu melepas behanya yang membuat susunya terlihat dengan begitu jelas. Jemarinya jadi kian bebas untuk memainkan payudara bulatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkvUVgy58tK

Terlihat Nayla menggelitiki puting sebelah kirinya. Lalu menekannya. Lalu menariknya. Lalu mencubitnya hingga dirinya kembali menjerit merasakan kenikmatan saat dicubit.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlECMcGqpFh

Nayla juga mulai melepas kausnya karena tidak tahan lagi. Ia sudah bertelanjang dada. Dari atas ke bawah, ia tak tertutupi oleh apa-apa. Akhwat yang sehari-harinya terbiasa mengenakan hijab beserta cadar itu kini sedang bertelanjang dada memamerkan susu kenyalnya juga rambut pendek sebahunya. Matanya memejam nikmat saat kedua tangannya meremasi kedua susunya dengan kuat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvzKisIXBK

“Aaaahhhhh… Aaahhhh tolloonggg… Tolongg akuuu… Aaaahhhh” desah Nayla yang merasa tak kuat lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJECN8mOM4

Ia akhirnya melepaskan satu-satunya pertahanan terakhirnya yakni celana trainingnya berikut celana dalamnya. Nayla akhirnya bertelanjang bulat. Ia tak mengenakan apa-apa lagi. Tak ada satupun kain yang menutupi keindahan tubuhnya saat ini.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmbvaDsxKm

“Aaaahhh nikmat sekalliii… Aahhhhhh aku gak kuat laggiii… Aku butuh sesuatu untuk melampiaskan nafsuku… Apa itu ? Apa yang aku butuhkan untuk memuaskan nafsuku ?” Ucapnya semakin gelisah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaZoXJ7xca

“Oh yah, terong yang baru aku beli !” Ucap Nayla saat teringat terong yang baru saja ia beli dari mang Yono.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpQop0iNBz

Ia dengan telanjang bulat berjalan menuju kulkasnya. Ia lalu berjalan menuju sofa ruang tamu sambil membawa terong itu menggunakan tangan kanannya. Sesampainya ia disana, ia langsung mendudukkan tubuh polosnya lalu melebarkan kakinya lebar-lebar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSQgCE67WK

“Aaahhhhhhh” desah Nayla saat terong yang baru saja keluar dari kulkas itu disentuhkan ke bibir vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcOcu4vn9I

Ia lalu mendorong terong itu ke dalam. Terong itu kian membelah bibir vaginanya hingga semakin masuk ke dalam. Terasa sensasi dingin disana. Nayla pun mendesah. Ia menikmati masturbasinya menggunakan terong yang baru saja dibelinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRIw3DCkNJH

“Aaahhhhh nikmat bangeett… Mmppphhh yaahhh… Mmppphhh” desah Nayla yang langsung mulai menggerakan terong itu keluar masuk secara perlahan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk8fyPNuN6q

Sensasi dingin dari terong yang keluar masuk di dalam vaginanya itu membuatnya seperti sedang ditusuk menggunakan kontol yang memiliki rasa mentol. Ada sensasi semriwing di dinding vaginanya yang membuatnya tak bisa berhenti untuk menggerakkan terong tersebut. Akibatnya ia mulai mempercepat gerakan terong itu. Gerakannya semakin cepat yang membuatnya jadi semakin terasa nikmat. Ia pun tak sanggup untuk menahan diri lagi. Ia pun memutuskan untuk melampiaskan semuanya mumpung tidak ada orang lain di dalam rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAbGfbgUf5

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sepuas-puasnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68dhqUuLvf

Dikala tangan kanannya menggerakkan terong di dalam vaginanya maka tangan kirinya memainkan payudaranya dengan meremas-remasnya juga memelintir putingnya. Kedua kakinya jadi semakin mengangkang. Desahannya jadi semakin lantang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRlxR5v4hXC

“Aaahhhhh… Aaahhhh paakkk… Aaahhhh pakk Beniiii” desah Nayla yang justru memejam membayangkan pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡauY7ENaKau

Sosok kekar yang selalu menjadi tempat pelampiasan nafsunya itu kembali hadir di dalam benaknya. Meski tadi ia mencoba menjauh darinya tapi ia kini sadar bahwa dirinya sangat membutuhkan sosoknya. Ia pun rindu akan belaian tangannya pada tubuh indahnya. Ia rindu akan sodokan penuh kenikmatan dari penis kekarnya. Ia juga rindu akan ucapannya yang berjanji akan menyetubuhinya secara terus menerus tanpa henti.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzL9gFlhNd

“Aaaahhhhh sodok memek aku paaak… Aahhh yahh seperti itu… Aahhhhh lebih kuat lagii… Ayoo sodok aku yang kerasss paaakkk” desah Nayla yang semakin binal ketika dikendalikan oleh hawa nafsunya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvC8E7Kyeu

Gerakan terongnya pun jadi semakin cepat. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡANqLeiepNa

“Aaaahhhh… Aaahhh paakkk… Mmpphhhh paaakk Benii lagii apa yaahhh ??? Aku VC ahhhh !!” Desah Nayla yang saking sangeknya hingga ingin mengajak pak Beni melakukan video call lagi. Padahal dirinya sedang telanjang bulat. Padahal ada terong yang sedang nyungslep di dalam vaginanya. Tapi ia tetap nekat melakukan panggilan video dengan tetangga kekarnya. Ia mengambil hape yang tergeletak di meja ruang tamunya. Ia sudah memencet tombol video call. Suara mendengung pun keluar dari dalam telponnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAA2HgUbSNb

Tuuttt…. Tuuuttt…. Tuutttt !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ801cKLtQ3U

“Ayo angkaat paakk… Angkaaat…. Mmppphhhh” Ucap Nayla sambil terus menggesek-gesek dinding vaginanya menggunakan terongnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG9ULyZhxo6

“Cepeettt paakkk angkaat… Aku butuh kontol bapaakkk… Aku butuh kata-kata kotor dari bapaakkk” Desah Nayla yang sudah sangat terangsang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkWUkvunvch

Sambil menunggu, ia kembali menaruh hapenya di meja ruang tamu. Ia kembali menyodok vaginanya juga meremasi payudaranya. Posisinya yang duduk menghadap ke pintu masuk membuatnya jadi terbayang sesuatu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSLHHEl75bM

Gimana kalau tiba-tiba pak Urip muncul dari balik pintu terus mendapatiku lagi kayak gini ? Aku pasti akan diperkosa habis-habisan… Aku pasti bakal dihukum dengan kenikmatan yang begitu memuaskan… Aaahhhh kenapa aku malah pengen diperkosa pak Urip lagi sihhh ? Duhhhh gawaatt bangettt… Otakku makin kotor gara-gara nafsuku ini ! Cepaaat siapa saja tolong puasi akuuu !! Tolongg hilangkan nafsu ini dari tubuhkuuu !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgabSH7MLZ

Batin Nayla yang sudah tak peduli lagi asal bisa mendapatkan tempat pelampiasan untuk memuaskan nafsu birahinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbfjXzQfFL9

Mmpphhh pakkk Beni mana sih ? Sesibuk apa sih dia sampai gak menjawab panggilanku ? Bukannya ia sudah berjanji akan menjadi pemuas nafsuku ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbhxxJDA47

Batin Nayla kesal saat pak Beni tidak menjawab panggilannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIxkgmi1GnZ

*-*-*-*

BEBERAPA SAAT SEBELUMNYA

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡor9mZEapln

“Aaaaahhhh paakkk… Aahhhh terusss… Teruss yang keraas paakkk… Aaahhhh” Desah Putri yang terkapar tak berdaya diatas ranjang tidurnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6Mf3ibq9h

“Aaahhhh iyaahh mbak Putt… Aaahhh nikmat sekaliii… Terima ini… Terima sodokan saya iniii !” Desah pak Beni yang sedang asyik menggempur tubuh mahasiswi berkacamata itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJkLymRfsS

Seketika dering hapenya berbunyi. Pak Beni pun menoleh sejenak lalu kembali menatap Putri. Posisi hapenya yang sedang telungkup membuatnya tak mengetahui siapa nomor yang sedang menghubunginya saat itu. Ia membiarkan teleponnya terus berbunyi. Ia lebih memilih fokus memuasi Putri. Kapan lagi dirinya bisa mendapatkan kesempatan seperti ini ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBBTkmhBiP

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Itu hapenya paakk… Mmpphhh bunyiii” desah Putri sambil menatap pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdJjNtQUS8

“Aaahhh…. Aaahhhh biarkan saja mbaakkk… Memuasimu adalah tugas utama saya” Desah pak Beni membalas tatapan Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ass3xzUJ1

Putri pun tersenyum. Pak Beni juga. Tanpa memperdulikan suara dering telepon yang terus berbunyi. Mereka terus bercinta, bahkan mereka juga berciuman agar diri mereka bisa fokus pada persetubuhan yang sedang mereka lakukan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO38oKMQ2cr

“Mmppphhhh… Mmpphhhhhh” desah mereka berdua secara bersamaan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfQRBN8zi8

*-*-*-*

“Ihhh pak Beni mana sihhh… Lagi dibutuhin malah gak ada… Mmpphh… Mmpphhh” Ucap Nayla kesal yang kemudian melampiaskannya pada lubang vaginanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUBNFXRbY7

Meski Nayla gagal menghubungi pak Beni untuk meminta kepuasan. Ia tak berhenti dalam mengocok vaginanya untuk mencari kenikmatan. Bahkan kocokannya malah semakin menjadi. Kocokannya dipercepat. Bahkan ia sengaja mendorong terongnya lebih dalem lagi hingga keseluruhan terong itu nyaris terlahap di dalam vaginanya. Dikala ujung terong itu menyundul dinding rahimnya. Mulutnya langsung membuka lebar. Matanya terbuka sejenak sebelum kembali menutup untuk menikmati rangsangannya. Nayla sudah benar-benar binal sekarang. Penampilannya jauh berbeda dengan janjinya yang ingin berhijrah menjadi Nayla yang dulu lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSYJ95roXa6

“Aaaaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh” Desah Nayla sambil mengangkat kedua kakinya ke sofa yang ia duduki saat ini.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYuBDqvCw6

Diam-diam ketika sedang asyik-asyiknya bermasturbasi sambil memejam. Terdapat seseorang yang mengintip dari sela-sela pintu masuk yang rupanya tidak tertutup rapat. Sesosok itu pun terkejut melihat binalnya sesosok wanita telanjang yang sedang bermasturbasi di dalam. Ia pun tak menyangka. Meski agak ragu, ia menyadari bahwa tidak ada wanita lain yang tinggal di rumah ini selain wanita yang sehari-harinya mengenakan cadar itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJ1HyjQOzx

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsrwbvNfJwN

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsSdXEczWrx

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLi3AbkPj8K

MULUSTRASI NAYLA TELANJANG

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjT1k7fxVp

Itu mbak Nayla yah ? Wow !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCazpCOsyKp

Batinnya terpana.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhknVDOuMdl

Diam-diam tanpa sepengetahuannya, sesosok asing itu menyelinap masuk sambil mengelusi penisnya yang mulai mengeras. Dirinya menjadi deg-degan menyadari ia semakin dekat dengan wanita binal yang sedang bermasturbasi itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzZ22T6bEVD

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh… Aahhhh enak bangett… Terusss sodokk paakk… Aaahhhh” desah Nayla tanpa menyadarinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4t9QUHSTm

Sosok misterius itu semakin mendekat. Ketika sosok itu sudah berada di depan Nayla, sosok itu langsung melancarkan aksinya yang dulu sempat tertunda.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoiiSlGNlXI

“Aaaahhhh teruss… Teruss pakk… Iyaahhhhh… Aakuuu mmpphhhh” Desah Nayla tertahan saat mulutnya disekap oleh seseorang. Ia terkejut. Jantungnya berdegup kencang. Matanya pun langsung membuka lebar. Ia tak menyangka ada orang asing yang tiba-tiba masuk ke dalam rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF50HKzllZ0

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡonO8ch8cp5

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNfRDV6aCAy

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfs2RksLdB

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2s6WN5iBcR

Manggg Yoonnooo !!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzz9iD2KWV

Batin Nayla terkejut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZObhC8Ee7

“Huahahaha… Kan, sudah saya duga… Saya sempat curiga kenapa mbak Nayla beli terong segede ini dari saya” Ucap Mang Yono tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4tQ3Eua5n

“Mmppphhhh… Mmmppphh” desah Nayla tertahan sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Ia seperti ingin bilang kalau ini tidak seperti apa yang tukang sayur itu ucapkan. Namun ia tak bisa berkata apa-apa saat mulutnya ditahan oleh tangan mang Yono dari depan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtWNmog873p

“Huahaha saya sempet nyesel dulu karena menyia-nyiakan kesempatan itu… Sekarang kesempatan itu kembali datang… Saya gak akan menyia-nyiakannya lagi… Saya akan menyetubuhimu… Saya akan menggenjotmu untuk memejuhi memekmu !” Ucap mang Yono dengan penuh nafsunya sambil menurunkan resleting celananya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTTmIdpJQ9

Nampak penis berwarna hitam itu sudah keluar dari dalam celananya. Pria tambun yang memiliki kumis tebal itu pun bersiap untuk menggantikan terong yang sedari tadi memuasi rahim akhwat telanjang itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XNqDc8Yad

“Tunggu maangg… Ini bukan seperti yang mamang kira… Aku… Akuuuu aaaaahhhhhh” Desah Nayla saat terong itu dicabut lalu digantikan dengan penis besar yang langsung melesat cepat ke dalam.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKebGQFdgyX

Jleeebbbbb !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxoExXS4beU

“… Maaaannnggggggg !!!! Jerit Nayla dengan manja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9DNNxZmNld

“Aaahhhh mantaappnyyaaaaa” desah mang Yono setelah menancapkan penis tak bersunatnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZiZRrLbuST

Penis itu dengan tega langsung masuk mengenai titik terdalam dari rahim Nayla. Nayla sendiri sampai kejang-kejang dibuatnya. Vaginanya yang begitu gatal tiba-tiba digaruk oleh penis hitam berhoodie yang ukurannya tidak friendly. Penisnya sungguh besar. Seperti badan dari tukang sayur itu yang gempal. Penis tukang sayur itu juga gempal dengan kulup yang menutupi ujung gundulnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRuqRQeovqO

“Hah… Hah… Hah” desah mereka berdua langsung ngos-ngosan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovDREd4wkX

“Huahahah… Hah… Hah… Puasnyaaa… Niat saya tadi yang mau ngembaliin dompet mbak yang ketinggalan eh malah dibalas dengan kenikmatan yang sangat memuaskan… Mbak lupa yah tadi pas ngeluarin uang dari dompet, mbak malah naruh dompet mbak di gerobak saya ? Atau jangan-jangan itu undangan agar saya bisa memuasi mbak ?” Tanya mang Yono ngos-ngosan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0RjE0PMbV

Dompet ? Jadi dompetku tadi ketinggalan di gerobak mang Yono ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSaAm46FYk

Batin Nayla terkejut.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEQludySYT

“Aaaahhhh… Ituu… Ituuu…” Ucap Nayla tak bisa berkata-kata karena saking lemasnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MUJ4IX1G0

“Kalau gitu saya anggap itu sebuah undangan yah, mbak… Hennkgghhh” kata mang Yono yang langsung menggerakkan pinggulnya karena tak tahan lagi dengan kenikmatan yang ingin ia dapatkan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE2Q13JHDPP

“Uuuuhhhhhhh maangggg !!!” Desah Nayla dengan sangat manja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ253iIPX01G

Penis mang Yono langsung bergerak dengan kecepatan penuh. Wajahnya bahkan sampai belepotan peluh. Ia begitu sesumbar untuk memenuhi rahim Nayla dengan pejuh. Tampak kilatan matanya berapi-api. Ia sungguh bernafsu untuk menyetubuhi sang bidadari. Matanya merekam setiap senti lekuk tubuhnya yang begitu seksi. Ia benar-benar happy. Akhirnya impiannya terwujud untuk menyetubuhi sang bidadari.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJI4gS1e8L3

“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh mantaappnyaaa… Mantaapp sekali jepitan memekmu mbaaakkk !!” Desah mang Yono dengan sangat puas.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB1IFgvhgT8

“Uhhh maannggg iyyaahhh… Aahhh pelaannn… Pelaann maannggg” desah Nayla terkejut akan besarnya nafsu mang Yono.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcT7DIBNMMS

Meski demikian, akhirnya ia dapat melampiaskan nafsunya melalui sodokan penis tukang sayur itu yang begitu bernafsu. Nayla yang sedang duduk di sofa dalam posisi mengangkang hanya bisa pasrah. Akhwat cantik yang sudah bertelanjang bulat itu hanya mampu membiarkan tukang sayur yang masih berpakaian lengkap itu menyetubuhinya dengan penuh kepuasan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hFlbqnZD6

Mang Yono terus memegangi pinggulnya. Tukang sayur itu terus menggempur sambil menikmati goyangan dada Nayla yang begitu makmur.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMmko8YrJp

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh maanngggg” desah Nayla yang mulai mendapatkan adanya tanda-tanda orgasme.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTBNe8P9O6

Mang Yono pun tersenyum. Ia tak menduga bisa membuat akhwat cantik yang sehari-harinya mengenakan cadar puas dengan menggunakan penis saktinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXZ74SdnLo

“Aaahhhh… Aahhhh…. Aaaahhh… Puas ? Saya juga… Gara-gara terlalu bernafsu saya jadi mau keluar pas memuasimu mbak… Huahahaha” tawa mang Yono yang juga mulai merasakan adanya tanda-tanda.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJgRDNB1qBN

Ketika nafsu sudah memuncak. Tak ada alasan untuk menahan diri lebih lama lagi, mang Yono segera bertindak. Genjotannya yang tadi sudah kuat kini diperkuat lagi. Tangannya yang tadi mendekap pinggangnya kini naik mendekap payudaranya. Terasa kekenyalan disana. Terasa kesempurnaan yang membuat nafsu mang Yono tak tertahankan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzWignExTN

“Aaahhhh… Aahhhh gilaaaa… Aaahhh gak nyangka saya bisa memuasi akhwat seseksi ini… Huahahha” tawa mang Yono yang begitu bahagia.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtrYp4Uiqw

“Aaahhhh… Aaahhh… Aaahh manggg… Mamanggg aaaahhhh” desah Nayla semakin keras hingga matanya memejam menahan genjotan tukang sayur itu yang semakin ganas.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvv48tDcpD

Pinggul mang Yono terus bergerak maju mundur. Ia dengan penuh tekad terus menggempur. Tak ada alasan baginya untuk mundur. Ia tidak ingin impiannya hancur. Ia ingin terus menyodok rahimnya hingga membuat spermanya mengucur.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAHxznxWyM

“Aaaaahhhhh… Aaahhhh… Aaaaahhhh” desah mereka berdua dengan sangat kencang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS9KhysLxiA

Sofa yang Nayla duduki sampai bergoyang ditengah gempuran mang Yono yang semakin kencang. Ia terus mengganyang Nayla. Ia terus membuat akhwat seksi itu berteriak dengan penuh kepuasan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxFp1GgDDVm

“Aaaahhhh mamaanggg… Aaahhhh… Aahhhh sebentarr lagiiii !!” Jerit Nayla yang membuat mang Yono tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6fmnxiafwb

“Aaahhhh samaa… Samaa mbaakk… Saya jugaaa… Saya udah gak tahan lagi tuk menghamilimu mbaaakkk… Hennkgghhh !!!” Desah mang Yono dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdzq0b461X

Nafsu mereka sudah mendekati puncak. Terasa kelamin mereka sama-sama berdenyut cepat. Mang Yono merasakan penisnya terjepit. Nayla merasakan vaginanya menyempit. Mereka sama-sama sudah tak kuat. Mereka sama-sama mengharapkan kepuasan yang sebentar lagi akan mereka dapatkan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5jtDVWYiP

“Aaahhhh… Aaahhhh… Akhirnyaaa… Akhirnyaaa mbaakk… Saya gak kuat lagiii… Sayaa gak kuatt lagiiii” jerit mang Yono ngap-ngapan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdeoo4ITYf

“Aaahhh maanggg saya jugaaa… Saya jugaa maanggg… Uhhhh” desah Nayla pasrah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZGscr6Cnm

“Aaahhh yahhhh… Aahhh yaahhh… Aaahhhh dikit lagiii… Dikitt lagiii… Hennkgghhh” desah mang Yono yang langsung mementokkan ujung kulupnya lalu mendongakkan wajahnya naik ke atas.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiyxvdjOTTO

“Aaaahhhh maannggggg” jerit Nayla yang membuat vaginanya semakin berdenyut kencang. Nayla tak kuat lagi. Akhirnya gelombang cintanya pun menyembur deras meski terhalang oleh penis tak bersunat itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZmSHrcrqY

“Kelluaarrr !!!” Jerit Nayla duluan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7keh4dy5kF

“Aaaahhh saya jugaaa” jerit Mang Yono menyusul tak lama kemudian.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡROncSve8nl

Crroottt… Ccrrrooott… Ccrroootttt !!!

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4h7EiEVEPx

Lagi, vagina Nayla kembali diisi oleh sperma pejantan tua lagi. Ia benar-benar tak menyangka dirinya yang menjaga pola hidupnya lagi-lagi dipejuhi oleh pejantan tua lagi. Kalau ia diperkosa seperti yang pak Urip lakukan, mungkin ia tak begitu menyesal dengan alasan karena dirinya tak bisa melawan. Tapi kali ini ? Dirinya yang justru bertingkah hingga membuat mang Yono berkesempatan untuk menikmati tubuhnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBBERgSE0id

Nayla pun hanya bisa merem melek penuh kepuasan. Tubuhnya lemas. Ia tak bisa melakukan apa-apa selain bernafas.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxA5DCJP835

“Hah… Hah… Hah… Puasnya saya mbak… Huahaha… Tapi sayang, saya terburu-buru… Saya jadi kurang menikmati persetubuhan kali ini” kata mang Yono sambil tersenyum puas menatap wajah cantik Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxr7vKOYBI

“Hah… Hah… Hah” Nayla pun hanya bisa mendesah.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkeenSd9CCu

Pikirannya kalut. Ia benar-benar tak habis pikir dengan perbuatannya kali ini. Bahkan saat pak Urip & pak Beni tidak ada disekitarnya pun, dirinya masih bisa berzina dengan tukang sayur yang sudah lama ia kenal. Memang rasanya memuaskan tapi ia benar-benar kesal dengan jalan takdir yang harus diterimanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbLFfFXRdN

Aku ini apa ? Kenapa aku begitu mudah untuk berzina ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCXn7kHUsM8

Batin Nayla kebingungan.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIM7iLZD5m

Haruskah aku menyerah untuk berhijrah ? Haruskah aku berubah menjadi lonte saja ? Lagipula, ini gak ada ruginya kan ? Aku malah suka bisa bercinta dengan pria-pria hebat seperti mereka…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDX3oY5i1N1

Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap wajah mang Yono. Terlihat tatapan matanya begitu bernafsu. Ia memandang wajah tukang sayur itu dengan penuh nafsu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCvWSO0dOM

Seketika muncul bayangan wajah pak Urip & pak Beni di kiri kanan wajah mang Yono. Ia jadi kepikiran. Gimana yah rasanya digempur oleh mereka bertiga sekaligus ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoqIvmqi8h8

“Makasih” ucap Nayla tanpa sadar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3tx80gfyJJ

“Sama-sama mbak… Huahaha… Ini dompet mbak… Saya cek isinya masih sama… Cuma satu lembar uang dua ribuan… Huahhaa udah kaya abis nyewa lonte seharga 2rb aja… Itupun minjem ke lontenya… Huahahha” tawa mang Yono yang lalu menarik lepas penisnya dari dalam vagina Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1AW26gjPlu

“Uuuhhhhhh” desah Nayla sambil menundukkan wajah tuk melihat lelehan sperma tukang sayur itu yang keluar begitu deras.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71dqeNHKEf

“Ini bersihkan mbak… Huahaha” tawa mang Yono sambil berdiri tegak dengan tangan yang berkecak pinggang.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXE0MjsE2md

“Iyaahhh mmpphhh… Mmpphhh” desah Nayla yang langsung duduk tegak untuk membersihkan sisa sperma di penis tukang sayur itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FHViNGuAW

“Ssllrpp aahhh” desah Nayla setelah membersihkannya lalu membuka mulutnya tuk memperlihatkan sperma yang ia dapat melalui kulumannya. Nayla dengan binal tiba-tiba menelan sperma itu. Ia lalu menyandarkan tubuhnya kembali setelah dipuasi oleh tukang sayur bertubuh gempal itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEO5Lk4naEr

“Huahaha gak nyangka ternyata cadar yang mbak pake itu kedok aja yah… Rupanya mbak ini kerdus… Bispak lagi… Huahahah… Oh yah ini alamat rumah saya… Kalau mbak masih penasaran dengan saya, mbak bisa kunjungi rumah saya kapan-kapan… Saya kosong sewaktu sore sampe malem… Jujur, saya masih penasaran juga meski sudah dua kali menodai tubuhmu” kata mang Yono teringat dulu dan sekarang. Ia lalu memberikan secarik kertas bertuliskan alamat rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5ZfStp6sj

Nayla dengan senang hati menerimanya. Ia pun heran pada dirinya sendiri. Ia tidak marah atau tersinggung ketika dirinya dituduh kerdus dan bispak. Ia juga biasa saja saat dikata cadar yang digunakan hanya kedok untuk menutupi nafsu liarnya. Ia jadi bertanya-tanya. Apa jangan-jangan semua yang diucapkan mang Yono benar yah ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoM5iqAmYn

“Hah… Hah… Hah” Nayla yang kelelahan hanya terengah-engah saat melihat mang Yono tersenyum lalu pamit meninggalkan dirinya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hSmW2fcgD

“Apa keputusanmu Nay ?” Lirihnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZLGDf6yKYe

“Sejujurnya sih aku masih penasaran… Apalagi aku memang butuh kepuasan setelah mas Miftah gak mampu memuasi diriku… Hmmmm, haruskah aku ke rumahnya ?” Lirihnya sambil menaruh kertas itu di meja ruang tamunya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXF8L9uBhP

Seketika ia mendengar notif dari hapenya berbunyi. Saat ia melihatnya, rupanya ia mendapat balasan pesan dari pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrIbeA0X5q

“Ada apa mbak ? Maaf tadi saya lagi bekerja, gak sempet ngangkat panggilan videonya” balas pak Beni berbohong.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaq5H2joTl

“Gak ada, oh yah… Kapan-kapan aku mau bertemu… Ada yang mau aku omongin ke bapak” balas Nayla yang masih telanjang bulat di ruang tamunya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSRQTT3LJna

“Apa itu ?” Balas pak Beni penasaran.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtghfBfZR3

“Nanti aja… Pas kita ketemu, baru aku obrolin langsung apa yang ingin aku omongin ke bapak”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pEqY0J70C

“Siap mbak” balas pak Beni yang tak dibalas lagi oleh Nayla.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr0D1e0CTmo

Nayla masih terengah-engah. Dadanya naik turun setelah dipuaskan oleh tukang sayur langganannya. Tiba-tiba ia tersenyum. Sepertinya ia sudah memutuskan jalan hidupnya. Tangan kirinya tiba-tiba meremasi dadanya sedangkan tangan kanannya menekan-nekan biji klitorisnya. Di otaknya hanya ada penis dan penis saja. Ia telah menyerah. Ia telah menghamba pada kepuasan nafsu. Ia pun ingin disetubuhi lagi oleh pejantan-pejantan tua yang telah berhasil memuaskannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dpZfrPBU2

“Bapaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla yang semakin tersesat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77Urg0yT81

*-*-*-*

Sementara itu di kamar kosan Putri

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ043gJ3eDD4

Mbak Nayla ngapain yah tadi ngajak VC ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0uCWWHIiQ

Batin pak Beni penasaran.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rqpEK7u2Z

Ia jadi kepikiran, apa jangan-jangan mbak Nayla hendak mengajaknya melakukan VCS lagi ? Kalau benar demikian, ia bakalan menyesali perbuatannya karena lebih memilih Putri ketimbang Nayla itu sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtN8aixHwHW

Apa iya begitu ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuf5xluZYcW

Batin pak Beni yang sedang berbaring di ranjang lalu menoleh ke samping untuk menatap wajah mahasiswi cantik yang sudah tertidur lelap.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KPSjxySWH

“Paaakkkk” desah Putri saat tidur miring sambil memeluk dada bidang pak Beni.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC34aBFeQkA

“Iyya mbaakkk” jawab Pak Beni sambil mengelusi punggung tangan Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡajeQQpNAuA

“Ronde ketiganya nanti dulu yah… Aku capek… Aku mau istirahat dulu, nanti kita lanjut lagi… Hihihihi” ucap Putri yang sudah dibutakan oleh perasaan cintanya sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB17Or2TrUO

“Iyyaahhh… Mbak istirahat aja dulu yah” ucap pak Beni tersenyum yang membuat Putri pun ikut tersenyum sambil memejamkan matanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCLLZIni4jT

Saat Putri beristirahat. Pak Beni pun jadi kepikiran. Entah kenapa ada sedikit rasa penyesalan atas perbuatan yang baru saja dilakukannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDwF5ko8oR

Hmmm rasanya kok kayak abis selingkuh dengan mbak Putri yah ? Agak gimana gitu, rasanya kayak baru mengkhianati nafsu mbak Nayla ke saya…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCnkLxaQNi7

Batin pak Beni sambil terus menatap wajah Putri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8lDUJJXRnV

Jujur, mbak Nayla jauh lebih cantik… Lekukannya juga jauh lebih menarik… Tapi untuk urusan jepit-menjepit, memek mbak Putri jauh lebih sempit… Mungkin karena mbak Putri jarang disodok kali yah, sedangkan mbak Nayla kan udah sering digenjot suaminya, makanya gak terlalu sempit lagi… Tapi gitu-gitu jepitannya mbak Nayla masih terasa nikmat kok… Eh, apa jangan-jangan gara-gara pak Urip ? Memek mbak Nayla jadi gak terlalu rapet lagi ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9XB6x5Qo14

Batin pak Beni kesal sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLBNAvP1utr

Aahhhh sial… Jadi bingung pilih yang mana… Rapetnya memek mbak Putri ? Atau indahnya body mbak Nayla ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiCMPm2uli

Batin pak Beni bingung sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jRvEayNI9

*-*-*-*

Sementara itu, di sebuah klinik herbal yang sudah sering ia kunjungi belakangan ini. Pak Urip memasuki ruang praktek sambil tersenyum menatap dokter tampan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcgd3p5aTU

“Selamat siang dok… Ini saya, hakhakhak” tawa pak Urip sambil menyalami dokter tampan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnB7bqu2yu

“Eh bapak… Silahkan duduk… Kenapa lagi nih pak ? Kurang manjur yah obat kemarin ?” Tanya dokter tampan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDAgMSOHy0G

“Hakhakhak… Bukan begitu, saya cuma ingin bertanya, apa benar ada seorang wanita yang mengenakan cadar pernah datang ke klinik ini ?” Tanya pak Urip tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPjYK5QW6fB

“Ohh saya masih ingat… Iya ada… Cuma ada satu yang pernah datang kesini” ucap dokter itu setelah mengingat-ngingat.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKZas6uVGo

“Hakhakhak sudah saya duga… Non Nayla beli obat itu dari sini rupanya” kata pak Urip tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDlmV4a8OR

“Ah iya, betul… Namanya Nayla… Saya masih ingat” kata dokter tampan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICHwaMr0mr

“Eh kok bapak nanyain dia ? Bapak kenal ?” Lanjut dokter itu bertanya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPzjDa8sZA

“Itu majikan saya dok… Dia wanita yang saya targetkan dengan obat perangsang yang saya beli disini” ucap pak Urip tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MUNBMvIfq

“Oalah pantesan… Dia waktu itu ngeluh kalau dia itu kena efek dari obat perangsang tapi dalam jangka waktu yang lama… Itu aneh menurut saya… Yang saya tahu sebagai ahli medis, obat perangsang ya hanya akan efektif sampai orang itu mendapatkan orgasmenya… Atau paling tidak, maksimalnya ya 4-5 jam… Gak mungkin sampai berhari-hari begitu” kata dokter itu yang membuat pak Urip tertawa.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKKzQIVLvuA

“Hakhakhak… Sepertinya non Nayla tertipu omongan saya… Eh lebih tepatnya terbodohi sih… Saya waktu itu bilang ke dia kalau setelah itu dia akan terkena efeknya selama berhari-hari… Sepertinya dia percaya dan malah datang kesini… Terus, apa yang dokter kasih ke dia ?” Tanya pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJotncDMkRp

“Ya saya beri dia tambahan obat perangsang saja… Lagian keluhannya waktu itu aneh sih… Lagipula pas saya cek, dia itu ternyata punya nafsu yang besar… Jadi mungkin aja keluhannya waktu itu bukan karena efek dari obat perangsangnya saja… Tapi juga efek dari nafsunya yang amat besar… Saya yakin, seyakin-yakinnya kalau dia sendiri bisa melayani 3-4 orang sekaligus dalam satu waktu” ucap dokter itu dengan begitu yakin.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGPZmhJxgoo

“Oalah, 3 sampai 4 orang yah ? Boleh dicoba nih” kata pak Urip tersenyum lebar.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAFN8Pngxsr

“Heem, jadi mau beli obat lagi nih ?” Tanya dokter itu kepada pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCZ6B70WOz

“Hmm ya satu boleh lah… Buat jaga-jaga… Hakhakhak” tawa pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLmjuIH61pJ

“Oh buat dia lagi ? Apa gak mubazir ? Saya yakin kalau bapak sudah sering menyetubuhinya, pasti psikisnya akan mengubahnya secara perlahan… Dia pasti tidak akan nolak bahkan secara sukarela akan melayani bapak karena sisi liarnya yang selama ini terpendam akan bangkit menguasai dirinya” kata dokter itu saat menjelaskan sambil mengambil obat yang diminta pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQl9YpvCSg

“Hakhakhak saya tahu itu… Saya ingin mencobanya pada akhwat lain… Sepertinya saya menemukan korban baru yang menarik” kata pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdfISEKfpM

“Woww… Apa dia tampan ?” Tanya dokter itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7mbIg0ukbD

“Eh, hakhakhak… Dia akhwat dok… Akhwat” kata pak Urip.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpYCq2iyUi

“Wah sayang sekali… Coba dia tampan… Atau minimal yang berpengalaman seperti bapak lah” kata dokter itu sesaat setelah menghampiri pak Urip lalu membelai dadanya dari luar kaus yang dikenakannya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoGiCMZbj4

Sontak pak Urip langsung panas dingin. Diperlakukan seperti ini ? Oleh seorang lelaki ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIB0O0BJ2T2

“Hehe sayangnya dia akhwat dok” kata pak Urip lalu menenggak ludahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbdhaGMOQep

“Padahal laki-laki jauh lebih menarik loh” kata dokter itu sambil berdiri lalu agak memiringkan sedikit pinggulnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfgJrZj7qMe

Dihhh jadi cowok kok gemulai !

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLUq9yw7K2

Batin pak Urip misuh sendiri saat melihat dokter tampan itu.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39ozi2NxSN

“Semuanya 120 ribu pak… Tapi kalau untuk bapak boleh gratis tapi ada syaratnya” kata dokter itu kembali menghampiri yang membuat pak Urip panas dingin lagi.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4Oo1cT7sp

“Ah gak usah… Saya punya uangnya kok… Ini… Terima kasih yah… Saya pergi dulu” kata pak Urip buru-buru pergi sebelum bulu kuduknya semakin berdiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9VGpYqJOt

“Huft sayang sekali… Padahal saya penasaran banget sama pengalamannya” Ucap dokter itu kembali duduk di meja kerjanya. Ia kembali memainkan hapenya untuk melanjutkan kegiatannya yang tadi sempat tertunda dengan melihati foto cowok-cowok kekar yang hanya mengenakan celana dalamnya saja.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBXpXhoCjp

Sementara itu,

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4YFOpIUM04

Setelah sampai di tempat parkir. Ia pun menatap nama klinik serta foto dokter tadi yang terpasang di depan klinik.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡASU8jDYAPa

“Ganteng-ganteng kok homo… Dih gak malu sama saya ? Gini-gini aja saya bisa dapetin non Nayla juga mbak Putri loh… Lah pak dokter kok malah ?” Ujarnya sambil merinding.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDeRYi7O61

“Dokter Amir… Dokter Amir… Semoga bapak segera dapet hidayah yah… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil mengenakan helmnya lalu berangkat pulang menuju rumahnya.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj04RpHgN30

Kalau apa yang dikatakan dokter homo itu benar, non Nayla pastinya sudah binal… Sepertinya yang menghalanginya cuma satu… Yakni harga dirinya atau mungkin juga image alim yang sudah terlanjur melekat di dirinya… Saya harus menghilangkan semua itu… Saya harus bisa membuatnya binal, agar tubuh seksinya bisa dipakai siapa saja… Hakhakhak…

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAomrgVmSV

Batin pak Urip senyum-senyum sendiri.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWktH4hedL3

Terus obat yang baru kubeli ini ? Kepada siapa yah obat ini kan kuberikan ? Haruskah ke non Nayla lagi biar kebinalannya semakin menjadi ? Atau, haruskah kulebarkan sayapku untuk membinalkan mbak Putri ?

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ITL7zBA35

Batin pak Urip tersenyum.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCbZKqmbN0

Seketika, Pria tua berperut tambun itu langsung membayangkan Putri & Nayla tengah menari-nari dihadapannya sedangkan ia duduk menikmati tarian mereka berdua yang begitu erotis. Tidak ada satupun pakaian yang melekat pada tubuh mereka berdua. Hanya cadar dan hijabnya saja. Membayangkan hal itu pun membuat ia tertawa. Ia tak sabar untuk menikmati hasil dari usahanya selama ini.

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEA2td51na0

“Tungguuu saja hingga waktunya tiba… Saya pasti akan menguasai tubuh kalian berdua… Hakhakhak”

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JYKA3zp3k

18452Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP434Egvsxi

ns 15.158.61.12da2

#12

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: