Nayla Istri Pak Miftah - #23

Nayla senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian kemarin ketika dirinya dengan binal menggoda seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Niat awalnya yang ingin berkonsultasi justru berakhir dengan pertempuran ranjang gara-gara birahi yang tidak mampu mereka tahan lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDB8yTD7sg

Apalagi saat mengingat sifat ustadznya kemarin. Mau tapi malu. Dengan kenikmatan yang ia berikan, ia mampu membuat ustadznya luluh sehingga menikmati goyangannya kemarin.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtPuXlJ9Hg8

Bahkan setelah persetubuhan berakhir, ia dengan sopan ditawari sarapan oleh ustadz Burhan. Pak Amin yang merupakan penggemarnya langsung memasaknya dengan penuh cinta. Saat hidangan sudah siap. Nayla yang lapar pun memakan semuanya hingga habis tak tersisa. Ia bahkan diberi tahu kapan saja jadwal liburnya agar dirinya secara diam-diam bisa mengunjungi rumahnya lagi agar bisa menikmati penis saktinya lagi. Nayla hanya tertawa saat itu. Nayla pun tidak berjanji tapi akan mengusahakan untuk mengunjungi rumahnya suatu saat nanti.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurFmwID6kk

“Dasar, semua cowok sama aja… Dikasih selangkangan malah ketagihan… Kalau seorang kiyai aja gitu apalagi yang kayak model pak Urip ? Hihihii” Lirihnya sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9MkjSCvPc

Pagi itu, suasana hatinya tengah baik gara-gara kepuasan yang ia dapat kemarin. Nayla dengan penuh hati memasak sarapan untuk suaminya yang tengah menonton acara televisi pagi. Ya, suaminya tidak masuk kerja karena hari ini merupakan hari libur nasional. Nayla sendiri terkejut saat mengetahuinya tadi, efek dirinya yang sudah lama tidak bersekolah, ia jadi tidak tahu kapan saja waktunya hari yang bertanggalan merah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYqo0U3cgeV

Tapi kalau kayak gini, bakal sulit nih buat nyetor diri ke pak Urip…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQy4MGD1YBt

Batin Nayla yang sebenarnya ingin menyerahkan diri ke pak Urip.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡofvPv0YGlg

Apa libur dulu kali yah ? Baru besoknya aku setorannya ke pak Urip ? Iya sih, kemarin aja udah puas banget, mana pak Amin ikut-ikutan juga lagi hihihi…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkw6uhmwaK7

Batinnya saat teringat kembali kegilaannya kemarin.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NVWTtZfaE

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Setelah ia menyantap sarapannya bersama suami. Ia sudah mandi bahkan sudah berganti baju dengan pakaian rapih di dalam rumahnya sendiri. Nayla yang sekarang sedang menyapu teras depan tiba-tiba dikejutkan oleh suara salam dari seorang akhwat yang menyapa dirinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUVQIjrNqu

“Assalamualaikum, Nay” sapa akhwat itu yang membuat Nayla menolehkan wajah cantiknya ke arahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnruZbEXWJs

“Walaikumsalam, eh siapa yah ?” lirih Nayla yang sekilas tidak terlalu mengenalnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nKsOvSwWq

“Ini aku, Nay… Masa gak tau ? Coba inget suaraku… Coba liat suamiku…” Ucap akhwat itu sambil memperkenalkan suaminya yang ada di sebelahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVlpvtAQkT

“Assalamualaikum” Sapa laki-laki tampan itu dengan nada suaranya yang berat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cvjCp2zEt

“Walaikumsalam… Hmm aduh siapa yah ? Tapi kayak inget tapi kok lupa” Jawab Nayla yang jadi tidak enak gara-gara tidak mengingat suara serta suami yang ada di sebelahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKDbYylW2MV

“Hihihih ini aku, Nay… Reni… Makasih yah waktu itu udah dateng ke pernikahanku” Jawab Reni yang membuat Nayla terkejut.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1WQq3EgHGI

“Eh beneran ini kamu Ren ? Serius ? Pantes suaranya kayak kenal tapi gak nyangka banget sekarang kamu pake cadar juga ? Ihhh seneng deh ada temen yang berhijrah juga” Kata Nayla yang langsung menghampiri lalu memeluk sahabatnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMD43z0ulnG

“Hihihhi iyya nih semua gara-gara suami aku… Aku diminta pake cadar dan akhirnya kayak gini deh” Jawab Reni sambil membalas pelukan Nayla dengan erat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYV6Qwmeowh

“Sudah aku duga… Suami kamu kan sholeh, sempet kepikiran juga gimana kalau nanti Reni pake cadar, eh beneran dong… Bagus deh hihihi” Kata Nayla yang sangat senang melihat sahabatnya berhijrah seperti dirinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5cgf9zoKmS

“Hihihih doain yah semoga bisa istiqomah” Kata Reni tersenyum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyLXqGP2bm8

“Hihihih pasti… Yuk masuk Ren… Yuk masuk mas” Kata Nayla mengajak kedua tamunya itu masuk.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEru2OkSg66

“Iya” Jawab suami Reni dengan tegas sambil merangkul pinggang istrinya dengan erat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOI9Q4y1lt

Miftah yang kebetulan sudah berganti pakaian dengan kemeja santai terkejut saat melihat ada tamu yang wajahnya tidak terlalu ia kenal.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBJLOEOmWHp

“Mas kenalin, ini temen aku Reni… Ini suaminya… Ini Reni yang rumahnya di puncak itu loh mas… Yang aku sampe hujan-hujanan buat ngehadiri pernikahannya” Kata Nayla memperkenalkan temannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIp2k4ZHM0q

“Oalah, silahkan duduk… Saya Miftah, suaminya Nayla” Kata Miftah menjabat tangan suami Reni.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCe4AKpiuAD

“Saya Hafidz, suaminya Reni” Kata Hafidz membalas senyuman Miftah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3V1otL6UXm

Sembari mereka duduk lalu mengobrol-ngobrol. Nayla dengan segera menuju ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk kedua tamunya. Nayla yang saat itu mengenakan gamis berwarna merah muda memeras beberapa limun ke dalam sendok takar sebelum membagikannya ke beberapa gelas untuk kedua tamu juga suaminya. Akhwat cantik yang menutupi sisi kepalanya dengan hijab berwarna putih itu lalu menuangkan air dingin sebelum menaburkan beberapa sendok gula untuk memberikan rasa manis pada es limun buatannya. Tak lupa ia memberikan hiasan limun pada tepi gelas untuk memberikan nuansa aesthetic pada es buatannya. Ia lalu memberikan masing-masing gelas sedotan agar memudahkan sahabatnya untuk meminumnya meski dengan cadar yang dikenakannya. Sebagai seorang sahabat, ia ingin menyambut kedatangan Reni & suaminya sebaik mungkin dengan menghidangkan minuman yang merupakan favorit sahabatnya sejak lama.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4zRvljpyr

“Oh jadi begitu yah hahahah” tawa Miftah saat mengobrol dengan tamunya. Kebetulan saat itu istrinya datang. Miftah pun menoleh saat mendengar suara lembut istrinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4fzF45HXon

“Ini minumannya mas, ini buat Reni, ini buat mas Miftah” Kata Nayla dengan sopan saat membagikan es limun buatannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiZCHHiZqlW

“Waaahhhh Es limun kesukaan aku… Makasih banget yah Nay” Kata Reni sambil tersenyum saat menerima minumannya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnSGmzFrD6

“Loh, kalian udah janjian yah ? Kok baju kalian samaan ?” Tanya Hafidz saat melihat adanya kemiripan antara pakaian yang Nayla kenakan juga pakaian yang istrinya kenakan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfmVq4hdTs

“Loh iya, kok mirip yah… Padahal kita gak janjian loh hihihih” Tawa Reni yang juga baru menyadarinya setelah melihat gamis yang sahabatnya kenakan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXvVxn21Na

“Hihihi namanya juga sahabat, pasti kita udah bertelepati nih biar bisa pake baju yang samaan” Jawab Nayla yang membuat suaminya tersenyum di sebelahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrxwhmHsxV

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg6aMVYeUKA

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuO9f3LsiC

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHovGAZIPFt

NAYLA & RENI

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XKcza113p

Mereka pun mengobrol panjang lebar mengenai kenangan juga kegiatan yang Reni lakukan pasca menikah. Miftah pun membahas pekerjaan sekaligus memberikan beberapa tips agar bisa menjadi suami yang baik untuk Hafidz. Tak jarang senyum mereka berempat saling tukar. Tak jarang obrolan-obrolan yang mereka dengar tersimpan di hati karena pas dengan apa yang mereka butuhkan saat ini. Tak jarang mereka juga tertawa lepas setelah mendengar candaan yang dikeluarkan oleh salah satu dari mereka.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ39azUlwWKg

Tepat saat itu, seorang pembantu bertubuh tambun yang baru saja bangun memasuki rumah majikannya untuk memulai pekerjaannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPmXW4u2sFn

“Loh kok rame” Kata pak Urip yang membuat keempat manusia berparas indah itu menoleh menatapnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwABkNZvQKz

“Eh pak Urip…” Kata Miftah yang menyadari kehadiran pembantu tuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkn6TWjurUP

“Oh hehe lagi ada tamu yah pak… Yaudah saya kerja diluar aja dulu… Maaf ganggu”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvMkRr8qjA

Pak Urip yang menyadari adanya tamu jadi merasa tidak enak. Awalnya ia terkejut setelah melihat banyaknya orang di rumah majikannya. Ia mendadak pesimis. Kesempatan untuk menyicipi majikannya jadi semakin kecil.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMc4ylyy8Yd

Kenapa sekarang jadi susah yah buat ngentotin non Nayla ?

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCfNUmJh19

Batin pak Urip sambil diam-diam mengintip majikannya dari kejauhan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeDsTIx6hbh

Meski sempat pesimis, namun saat melihat kecantikan di wajah majikannya, ia yang sudah lama absen tidak menggagahi majikannya jadi bertekad agar bisa menikmati kehangatan tubuh majikannya di hari ini. Ia tidak mau tahu. Pokoknya, hari ini penisnya harus bisa menancap di dalam vagina majikannya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrJQYtKnPx

“Apalagi kalau akhwat di sebelahnya ikut gabung hehehe… Siapa yah dia, kok sekilas mirip non Nayla” Lirih pak Urip saat matanya kembali mengintip akhwat cantik yang duduk di sebelah lelaki tampan yang memiliki tubuh kekar itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7lAeIVYzU

“Siapa itu di sebelahnya ? Suaminya yah ? Hakhakhak… Akhwat kalau udah nikah jadi makin cantik deh… Moga aja kapan-kapan saya bisa nyicipin akhwat itu juga… Siapa yah dia ? Temennya non Nayla kah ?” Lirih pak Urip sambil terus mengamatinya diam-diam.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCafKA0oFIQ

Sementara itu,

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuofm1PWLOP

“Tadi siapa Nay ?” Tanya Reni.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0gN1Kr6VK0

“Oh itu pembantu rumah aku… Udah gak usah dipeduliin… Hihihi” Jawab Nayla sambil tersenyum lalu diam-diam melihat ke arah luar untuk mencari-cari pria tua itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKGuD5XHM5X

Pak Urip baru dateng yah ? Hmmm ngeliat pak Urip dateng kok malah bikin aku nafsu aja sih… Aneh deh, padahal kemarin udah puas banget main sama pak Ustadz… Tapi pas ngeliat pak Urip dateng, rasanya kok jadi pengen lagi sih…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzRTtl3Wz00

Batin Nayla yang bingung akan nafsu besarnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqlDdeZIUqz

Hampir satu jam mereka mengobrol. Akhirnya, Reni dan suaminya izin pamit karena kebetulan ada urusan lain yang ingin mereka lakukan selama di ibu kota ini. Nayla tersenyum. Ia dan suaminya berdiri di teras rumah sambil mengantar kedua tamunya itu pulang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XgKtBCGbe

“Hati-hati yah Ren di jalan… Jangan lupa baca doa dulu” Kata Nayla yang sudah rindu pada sahabatnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzM8sWT6At

“Iyya Nay… Pasti hihihih” Jawab Reni sebelum masuk ke dalam mobil suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6x963fI04l

“Kami pergi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap Hafidz.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF1nPbcAJu

“Walaikumsalam” Nayla & Miftah pun menjawab salam. Nayla melambaikan tangan sedangkan Miftah hanya merangkul pinggang istrinya sambil tersenyum melihat kedua tamunya pergi meninggalkan rumahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqCOYil1iq

“Hakhakhak… Udah pada pergi yah ? Akhirnya saya bisa mulai beraksi buat menikmati non Nayla lagi” Lirih pak Urip yang diam-diam mengamati mereka dari kejauhan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBnBB08Yxj

“Yah udah pergi” Kata Nayla menatap suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy5rn8frRGn

“Hahaha kapan-kapan kalau ada waktu bisa ketemu lagi kok” Senyum Miftah membalas tatapan istrinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ72bpnsrcWl

“Iyya mas… Semoga bisa ketemu lagi yah… Aku udah kangen lagi nih” Kata Nayla yang membuat suaminya tertawa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0aTFGlDJEc

“Baru aja sebentar masa udah kangen lagi sih… Sama mas gitu juga gak nih ?” Tanya Miftah sambil merangkul pinggang ramping istrinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWfG44QZEAZ

“Hihihi kalau itu pasti dong… Hihihihi” tawa Nayla sambil membalas perlakuan suaminya dengan memeluknya erat. Nayla dan suaminya pun kembali ke dalam rumah untuk melanjutkan aktifitas di hari liburnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8LzM4KEB0

Melihat majikannya masuk ke dalam rumah. Diam-diam pak Urip mengendap-ngendap menuju teras rumah majikannya. Langkah demi langkah ia lakukan. Wajahnya juga menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan. Sesampainya di teras, ia melihat Miftah sedang menuju ke kamarnya. Hal ini membuat pak Urip tersenyum. Ia dengan buru-buru memasuki rumah apalagi saat melihat Nayla sedang menuju dapur sambil membawa gelas kosong yang tadi berisi es limun buatannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuuA4OfMaQQ

“Wah sampai bersih gini… Pada suka es buatanku nih hihihi” tawa Nayla sesampainya di wastafel.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgJek4UtV7

Ia menaruh keempat gelas itu lalu hendak mencucinya menggunakan sunlight yang tersedia disamping wastafel.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7yydrw3AD

Namun tiba-tiba, sesuatu yang tak disangka-sangka terjadi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSSjPwLtiLZ

“Eeeehhhhh” Jerit Nayla saat merasakan adanya remasan yang ditujukan pada dada bulatnya dari arah belakang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyglyeYJpsS

“Hakhakhak… Akhirnya ketangkep juga dirimu, non” Kata pak Urip yang membuat Nayla terkejut karena tidak menyadari keberadaannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡar5McIGiDh

“Bapaaakkk” Lirih Nayla sambil melihat ke belakang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6XFaXGRdtf

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCyA7pLLl9V

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo7Cky4lwpq

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbN5CyglWw

RUANG TAMU & DAPUR

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7osvEvRPwr

Tepat saat itu, Miftah sudah kembali ke ruang tamu untuk menonton acara televisi pagi. Dari posisi Nayla saat ini, Miftah tengah duduk anteng membelakangi mereka berdua. Ia dengan asyik menikmati acara televisi dengan suara keras tanpa tahu, kalau dibelakangnya, istrinya tengah dilecehi oleh pembantunya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pak Urip untuk segera menikmati boneka seksnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHUCLXYAbS

“Sudah berapa lama non menghindari saya ? Kenapa sih non ngehindar dari saya ? Jangan bilang non bosen yah main sama saya ?” Tanya pak Urip sambil meremas kuat payudara majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQndbwMHblv

“Aaaahhhh… Bukaaannn… Bukan seperti itu pak… Bukan itu maksud aku… Mmmpphhhh” desah Nayla sampai memejam merasakan betapa kuatnya remasan pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPlp5TsnfTv

“Hakhakhak lalu apa ? Kenapa non tega ninggalin saya yang lagi sange ?” Tanya pak Urip lagi sambil terus meremasi susu majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHrmQK2W8n

“Ituuu… Ituuu karena aku ada urusan mendadak paak… Mmpphhh iyaahh… Aku harus buru-buru keluar… Soalnya kalau aku ngelayani bapak dulu… Aku pasti bakal ditahan sama bapak di rumah sampai bapak bisa puas” Kata Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYue012PoS

“Hakhakhak tau aja kalau kebiasaan saya, non… Jadi bukan karena non ninggalin saya kan ? Non gak sejahat itu kan ke saya ?” Tanya pak Urip lagi kali ini sambil menekan-nekan puting susunya dari luar gamisnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGy7fJ3II2D

“Aaaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh… Enggak pak… Aku gak sejahat itu… Lagian aku juga kangen sodokan bapak kok… Mmpphhh” Jawab Nayla berbohong demi menenangkan rasa kesal dari pembantu tuanya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6dDCJjdMd

“Hakhak maafin saya yang udah suudzon ke non… Saya kira non udah gak mau main lagi sama saya… Tapi sekarang tau kan maksud kedatangan saya kesini mau apa ? Sudah beberapa hari ini loh, kontol saya gak muntah… Kontol saya udah kangen pengen ngejebol memek non yang sempit ini” Kata pak Urip saat tangan kirinya turun tuk menekan vagina majikannya dari luar gamisnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFUtywWGfT

“Aaaahhhh… Heem aku tau paaakk” Desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33ctg9bMKs

“Kalau gitu… Saya pengen njebol memek non sekarang… Saya udah gak kuat lagi… Kontol saya pengen dijepit oleh memekmu lagi, non” Kata pak Urip yang langsung menaikkan rok gamis majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRvBGuFBqR6

“Eehhh paaak… Eehhh disini ? Bapak mau main disini ?” jawab Nayla sambil menoleh ke belakang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgg5ljKitc

“Mau dimana lagi emangnya ? Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil menurunkan celana dalam majikannya. Ia juga memposisikan tubuh majikannya untuk menghadap ke arah suaminya berada.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtQo9Mj3BbA

“Tapii paakk… di depan ada suami aku… di depan ada mas Miftah pak… Gimana kalau nanti mas Miftah tau” Kata Nayla panik. Matanya pun melirik ke arah depan. Suaminya terus menonton berita televisi pagi dengan volume suara yang amat sangat keras. Untungnya, hal itu lah yang membuat percakapannya dengan pak Urip tadi tidak di dengar oleh suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVFOIrRrKy

“Hakhakhak… Tenang non, suami mbak lagi fokus nonton kok… Nah, mumpung suami mbak fokus nonton, mending kita fokus ngentot aja… Gimana ?” Tanya pak Urip yang sudah menurunkan celananya selutut dan bersiap untuk menusukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMjHfktxCYP

“Tapi paaakk… Tapiii… Nanti kan… Akuuu… Mmmpphhhh” Desah Nayla sambil memejam saat pentungan pembantunya keburu nyelip di dalam vagina sempitnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS524EcyJ9S

Nayla yang saat itu masih berdiri sambil memegangi tepi meja di dapur, pasrah ketika pembantunya dengan penuh nafsu kembali memasukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya. Terasa penis yang begitu besar, panjang dan berurat itu masuk menuju titik terdalam vaginanya. Terasa gesekannya yang membuat Nayla merem melek merasakan kenikmatannya. Mulut Nayla pun membuka dari balik cadarnya. Matanya ia tahan agar terus membuka agar dapat melihat pergerakan suaminya agar tindakan bejatnya itu tidak diketahui oleh Miftah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvAA6aecpVt

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYk8gLBYRF3

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz1HLZ1P4y

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBMCz7lFfIc

PAK URIP

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrKD1O2mgn

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEbjExTV3S

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQcdK79AEp

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3LrLd2JedE

NAYLA

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡje57M2drgj

“Aaaahhhh akhirnyaa… Gimana non ? Enak kan ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung menggerakkan pinggulnya pelan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YWbruzikR

“Mmpphhh… Mmpphhh… Enak paakk… Mmpphhh tapii buruan… Cepet keluarin pak… Jangan sampai ketahuan” Kata Nayla was-was.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxgrl4Rt2UP

“Tenang aja non… Saya pasti akan mengeluarkannya kok… Tapi kalau buru-buru mah enggak yah, karena saya juga ingin menikmati non lebih lama lagi” kata pak Urip yang membuat Nayla menoleh ke belakang merasa kurang setuju dengan keputusan pembantunya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YZcXZQroV

“Paakkk… Buruann ihhh… Jangan dilama-lamain… Bapak boleh make aku lagi nanti kok… Tapi kalau sekarang jangan lama-lama!” kata Nayla berdebar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJtMM58piK

“Hakhakhak… Mau lama mau cepet itu terserah saya dong… kalau make non nanti jelas saya akan make non lagi… Jadi non liat ke depan aja yah… Liat pergerakan suamimu itu… Karena saya mau merem sambil menikmati jepitan memekmu ini” Jawab pak Urip yang seolah acuh apabila dirinya ketahuan nanti.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3pPB47ELr

“Aaaahhhh… Mmpphhh… Mmpphhh… Tapii pakkk… Ayooo cepett keluariinn” desah Nayla yang perasaannya berbanding terbalik dengan pembantunya. Kalau pak Urip tak peduli apabila aksi mereka ketahuan, Nayla justru tidak mau apabila aksi mereka ketahuan. Ia semakin kesal saat melihat pembantunya itu beneran merem bahkan sambil mempercepat sodokannya. Ia akhirnya kembali menatap ke depan. Ia dengan was-was menatap suaminya sambil menahan suaranya agar tidak terdengar keras ditengah hantaman pinggul pembantunya yang semakin keras.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdxsmgrNR3

“Aaaaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmat banget memekmu ini nonnn… Aaahhh akhirnya bisa ngentot dirimu lagi… Aaahh puasnyaa… Puasnyaaa” Desah pak Urip sambil memejam ditengah hujamannya yang semakin cepat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5FV3Errzsw

“Mmpphhhh… Mmphhh… Ayoo pakkk keluariinn… Mmpphh… Aaahhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit. Ia bahkan sampai harus mengangkat satu tangannya untuk menutupi mulutnya agar suaranya tidak keluar keras. Ia terus pasrah menahan sodokan pembantunya dengan satu tangannya yang terus bertumpu pada meja di depannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM3Hoa9VzSd

Nayla berulang kali tergerak maju mundur. Desahannya meski tertahan, rupanya masih cukup keras yang untungnya masih kalah dengan suara televisi yang suaminya tonton. Terlihat tangan pembantunya mulai menarik pinggul Nayla ke belakang. Tumpuan tangan Nayla pun terlepas dari meja didepannya. Saat mereka sama-sama berdiri dalam posisi Nayla membelakangi. Tangan pak Urip mulai menerkam susu bulat majikannya lagi. Nayla nyaris menjerit. Wajahnya sampai menoleh ke belakang karena rasa sakit. Ia tak menyangka pembantunya bakal meremas susunya dengan penuh tenaga seperti ini. Pak Urip terus menggenjotnya. Nayla yang masih mengenakan pakaian lengkap dengan rok gamis yang terangkat itu terus pasrah menerima sodokan pembantunya dari belakang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY72rUmC4Di

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaovgyxPnO

Wajah Nayla terangkat naik. Mulutnya ia buka selebar-lebarnya. Rasa persetubuhannya jadi semakin nikmat saat nafsunya kian bangkit menguasai tubuhnya. Vaginanya sudah semakin basah. Penis pembantunya juga semakin besar dan keras yang membuat birahinya semakin tak terkendali di dalam tubuhnya ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QtLGNF1io

“Aaahhh paakk… Aahhh terusss…. Terusss aahhh… Aaahhhh” desah Nayla yang ikut memejam saat tusukan pembantunya semakin nikmat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PiB8ZUPZD

“Hakhakhak… Mulai enak kan non ? Itu yang saya rasain daritadi… Ayo nikmati kontol saya ini… Rasakan tusukannya… Rasakan tusukan kontol saya yang semakin dalem ini” Bisik pak Urip di telinga majikannya yang membuat nafsu Nayla semain membesar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyMYhulxL7

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhh iyahhh… Enak bangeett paaakk… Enak banget sodokan bapaaakk” desah Nayla sambil terus memejam merasakan nikmatnya bercinta dengan pembantu tuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0LxGIcqs9m

Tiba-tiba.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMJ9XzQ9x8

“Deeekkk… Deekkk… Remot tivinya dimana yah ?” Tanya Miftah tiba-tiba yang mengejutkan mereka berdua.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm2PjO7GFQM

Pak Urip dengan sigap langsung mencabut penisnya lalu berjongkok di belakang Nayla. Nayla juga buru-buru menurunkan rok gamisnya lalu menarik nafasnya kuat-kuat untuk mengendalikan nafsunya agar terlihat biasa saja di depan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSnTjOtYzw

Kebetulan saat itu Miftah menoleh ke belakang. Wajah mereka bertemu, Nayla lega karena aksinya di pagi hari ini tidak diketahui oleh suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqHBMpV4n8I

“Ketindihan bantal kali mas…. Adek juga gak tau” Jawab Nayla berpura-pura sibuk.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqiHBtUE8b2

“Ehh masa ? Oh iya ini… Hehe maafin mas yah” Kata Miftah yang membuat Nayla berpura-pura tersenyum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmQIftDCwke

“Huh dasar” celetuk Nayla. Namun saat matanya menoleh ke bawah untuk melihat keadaan pembantunya. Ia terkejut bukan main saat melihat pak Urip sudah menelanjangi tubuhnya lalu tiduran terlentang diatas lantai dapurnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JbDyX0uW8

“Pak! Kok telanjang bulat?!” lirih Nayla saat menoleh ke bawah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8T3YjPYp0

Penis pak Urip yang sudah berdiri tegak itu dikocoknya hingga mata Nayla teralihkan padanya. Nayla sampai menenggak ludah. Ia benar-benar kagum pada penis yang sudah berulang kali memberinya kenikmatan birahi. Apalagi dengan tubuh telanjang pembantunya yang membuat fetishnya selama ini semakin bangkit. Nayla semakin bernafsu. Sesekali matanya melirik suaminya di depan lalu sesekali melirik pembantunya di bawah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzEWAUIxiBi

“Ayok sini non… Tunggangi saya… Kontol saya udah pengen dijepit lagi nih…. Hakhakhak” Bisik pak Urip yang membuat Nayla semakin tergoda untuk menikmati penis favoritnya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwE6KYOgNLV

“Mmpphhh iyah pakk… Sebentar” Kata Nayla sambil melepas celana dalamnya yang sedari tadi menyangkut di lututnya. Ia lalu kembali mengangkat rok gamisnya hingga vaginanya terlihat. Saat menyadari kalau suaminya kembali fokus menonton acara televisi, perlahan-lahan Nayla mulai menurunkan tubuhnya untuk menaiki penis pejantan tuanya. Dalam sekejap, kelamin mereka pun kembali berhadapan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLED4TiyCMK

“Hakhakhak cantiknya non ini kalau mau menuruti permintaan saya” puji pak Urip saat melihat kebinalan Nayla dari bawah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZqrXgrhTU

Wajah Nayla pun jadi memerah. Ia heran, kenapa ia sangat senang dengan pujian yang diberikan oleh pembantu tua itu. Dengan perasaan berdebar, akhwat binal itu mulai menurunkan tubuhnya. Bibir vaginanya kembali terbelah saat tertusuk oleh ujung gundul penis pembantunya itu lagi. Tubuhnya bergetar, merasakan kenikmatan dari besarnya penis pembantunya itu. Nayla sungguh puas, ia jadi tak tahan untuk mengekspresikan semuanya melalui desahan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3QjCcQjXj

“Mmmpphhhhh paaakkkk” Desah Nayla dengan nada yang amat pelan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQJdHAZWj5

Meski aksi mereka terhalangi oleh meja tinggi dari posisi Miftah berada, tetap saja ada rasa berdebar yang dialami oleh keduanya, terutama oleh Nayla. Bisa-bisanya ia dengan nekat berzina di balik meja dapur ketika suaminya tengah asyik menonton televisi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyxbIY8HnA

Rasa berdebar yang kemarin ia rasakan saat bercinta di tengah jalan dengan pak Rudi kembali ia alami saat ini. Meski dirinya masih berada di ruangan tertutup. Namun posisi suaminya yang begitu dekat membuat jantungnya terus berdegup.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFAEoviKuB4

“Mmpphhh… Aku mulai yah paakk… Mmpphhh… Mmpphhh…” Desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdi5fZJ8EK

“Hakhakhak ayo non… Goyang yang cepet… Lebih cepet lagi… Aaahhh iyaahhh… Aahhh seperti itu non, ah mantap!” desah pak Urip menikmati goyangan majikannya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtOxynBKY8m

“Aaaahh iyaahh paakk… Aaaahhh kontol bapaak enakk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi baju gamisnya akibat tak tahan pada kenikmatan yang ia dapatkan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECJ4YX7Ilj

“Hakhakhak jelas, kontol saya paling enak di muka bumi ini… Ayo genjot yang kencang… Remes susumu… Angkat gamismu… Tunjukkan ekspresi binalmu pada saya !” Ucap pak Urip dengan penuh nafsu sambil memegangi pinggang majikannya agar tidak terjatuh.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3yfNCHAa1

“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh paakkk… iyaahhhhh” desah Nayla menuruti.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWlgtUua73k

Gamis akhwat binal itu mulai diangkat oleh pemiliknya hingga kedua susunya terlihat. Behanya yang terus menghalangi langsung dilepas olehnya. Tubuhnya terus bergoyang naik turun dikala tangannya terus meremasi susunya tanpa ampun.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXR8xE8181P

Ekspresi wajah binal Nayla terlihat. Matanya merem melek menikmati sodokan serta remasan. Suara desahannya diperkeras. Ia benar-benar kehilangan kendali pada tubuh indahnya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUPq5WZzARa

“Aaaahhh bapaaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir puting susunya sendiri.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShoVlT2tuS

Tubuh Nayla ambruk menindihi tubuh pembantunya. Meski demikian, pinggulnya terus saja beraksi naik turun tuk memuasi nafsu pembantunya. Benar-benar kenikmatan sejati. Nayla merasakan gairah birahi yang berapi-api. Matanya pun menatap wajah pembantunya. Puting susunya kini bersentuhan dengan tubuh polos pembantunya. Deru nafasnya yang hangat keluar menerpa wajah pembantunya meski terhalang kain cadarnya. Nayla benar-benar bernafsu. Ia sangat bernafsu ketika bersetubuh dengan pak Urip yang merupakan fetishnya saat ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCoQpeMiK8

“Aaaahhhh paaakkk… Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak kuat lagi… Tolong sodok aku pak… Sodok memekku yang kencang” kata Nayla yang jadi ingin menyudahi gara-gara tak kuat menahan birahi lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5jkclHAZIQ

“Hakhakhak baiklah non… Non tiduran yah” kata pak Urip yang mengubah posisi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQswfDY48AP

Nayla ditidurkan diatas lantai dapurnya. Pak Urip yang sudah bertelanjang bulat memposisikan diri di depan kaki Nayla yang ia buka lebar-lebar ini. pak Urip menjilati bibirnya yang kering. Ia benar-benar bernafsu pada keindahan akhwat yang ada di hadapannya saat ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksZgs9yyTH

“Angkat lagi non gamisnya biar gak ngehalangin susunya” perintah pak Urip saat gamisnya itu menutupi keindahan susu bulatnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09EfRvUPIW

“Mmpphh iyaahh pak… Sudah… Ayo buruan” Ucap Nayla dengan binal sambil melebarkan lubang vaginanya tuk menggoda nafsu pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmIrfZTxbUA

“Hakhakhak iyaa non… Sabar… Sabar…” kata pak Urip yang mulai kembali mendekatkan penisnya tuk memasuki lubang vaginanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡePOsn8YIR6

“Mmmpphhh bappaaakk… Aaaaaaahhhh” desah Nayla saat penis pak Urip perlahan kembali masuk ke dalam sarang terhangatnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHGaejRdz2b

“Ouuhhh mantappnyaaa… Aaahh yaahh…. Mmpphhhh” desah pak Urip sambil merem melek akibat tak kuasa menahan kenikmatan birahinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsbm28PJDU

“Uuuuuhhhh paaakkkk… Mentokk paakk… Jangan didorong lagii… Aaahhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla sambil memejam lalu kepalanya ia dorongkan ke belakang. Kedua tangannya menahan beban tubuh pembantunya. Tusukan pak Urip semakin terasa, meski sudah mentok, pembantu tambun itu terus memaksa mendorong hingga dinding rahimnya tersundul oleh ujung gundul penis pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDUsXZRv71

“Hakhakhak… Nikmatnyaaaa… Saya mulai yah… Hakhakhak” tawa pak Urip bersiap untuk memuasi nafsu majikannya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzyr8fWCcU

“Iyyahh paakkk… Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhhh terusss… Aaahhh lagii paakkk… Aaahhhh sodok aku yang kencang!” desah Nayla bernafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnruAJntOsR

“Aaaahhhhh… Aaaahhhh…. Sabaar non… Jangan buru-buru… Kita nikmati aja dulu” desah pak Urip sambil menatap wajah binal majikannya dikala pinggulnya terus menggempur rahim sempit majikannya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tKpHdnc6w

Sodokan yang awalnya pelan lama-lama jadi semakin cepat. Penis pak Urip yang besar terus mengobok-ngobok lubang sempit vagina majikannya yang begitu menjepit. Terasa, cairan hangat yang memenuhi rahim majikannya, terasa cekikan yang membuat penisnya nyaris berkedut merasakan jepitannya. Nafas pak Urip memberat, dengan penuh nafsu matanya menatap wajah majikannya yang semakin binal itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWCnmlIRDg

“Aaahhhh… Aaaahhhh… Aaahhhh… Teruss… Teruss paakkk” desah Nayla sambil membalas tatapan penuh nafsu dari pembantunya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZznXNmMKON

Mata mereka bertemu. Birahi mereka bersatu. Deru nafas mereka keluar, merangsang nafsu mereka yang kian membesar. Sodokan demi sodokan terus dilontarkan oleh pembantu mesum itu. Desahan demi desahan terus dikeluarkan oleh mulut manis akhwat binal itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEsGrStzgJ

Betapa beruntungnya pak Urip yang bisa memunculkan sisi binal dari seorang akhwat yang diikuti oleh ratusan ribu followers itu. Bahkan akhwat manja itu sudah tidak melakukan perlawanan lagi, sebaliknya, ia bahkan rela dizinahi oleh berbagai macam laki-laki, terutama yang sudah aki-aki.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0XGW58dDo6

“Aaahhhh paakkk… Aaahhhh… Terusss… Ayoo paakkk… Aku mau keluuaaar” desah Nayla yang sudah tak kuasa menahan diri lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZG19yiutt

Tangannya kembali meremasi susunya sendiri. Tatapannya dengan binal menggoda pembantunya agar bisa mempercepat sodokannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtajkWUWdC

“Aaahhhh nonnn… Aaahhh yaahhh… Aaahhhhh rasakan iniii… Siap-siaappp… Saya akan mempercepatnya… Saya akan menghujami rahimmu tanpa ampuunn !!!” desah pak Urip sambil menundukan tubuhnya lalu tangannya memegangi tangan majikannya lalu merentangkannya lebar-lebar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcI2kguIE4B

“Aaaahhh yaahhh… Aaahhh terusss paaakk… Terusss… Terusssss” desah Nayla yang semakin menikmatinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOXKgUb3Zo

Susunya bergetar kencang. Benar-benar kenikmatan yang sangat menantang. Bisa-bisanya ia berzina disamping suaminya dalam keadaan tubuh yang setengah telanjang. Mata Nayla memejam. Ia sudah memasrahkan semuanya pada sodokan pembantunya yang semakin berapi-api itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKtCX3wQsor

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhhh… Aaaaaahhhhh” desah pak Urip yang semakin kencang menghujam sehingga tubuh majikannya itu terdorong maju mundur di lantai ruangan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnS9hnd2nNU

“Aaahhhh… Aaahhh cepat keluarin paakk… Akuuu gak kuat laggiii… Akuu mau keluaar… Aaahhh… Aaahhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQEnIIbvKGj

“Aaahh samaa nonn… Saya jugaaa… Aaahhh saya gak kuat lagii… Rasakaann iniiii… Rasakkaannn” jerit pak Urip ketika tangannya berpindah meremasi susu majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpVTVmyNxY

“Aaahh yahhh… Aaahhh… Aaaahhhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkmyaxcwyEA

Plokkk… Plokkk… Plokkk !!!

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNrLTvZaA3x

Pinggul mereka terus mengoplok. Benturan antar keduanya semakin kencang terdengar ditengah persetubuhan yang semakin liar. Terlihat wajah pak Urip yang begitu bernafsu hingga terlihat seperti hewan liar. Pak Urip menyetubuhinya dengan ganas. Sodokannya kian kejam. Erangan-erangan mereka terlampiaskan melalui perzinahan yang begitu memuaskan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6dXml8nLQ

Nafas mereka sama-sama memberat. Lutut mereka sama-sama melemah. Mereka paham, kalau diri mereka sudah tak mampu menahan kenikmatan yang amat sangat ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyp6jGfOEtZ

“Aaaahhhhh… Aaahhhh rasakaann iniiiii… Hennkgghhhh !!!” desah pak Urip yang langsung mementokkan ujung gundulnya menuju titik terdalam rahim majikannya yang membuat akhwat binal itu pun terpancing untuk mengeluarkan orgasme ternikmatnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ75bBvgqBX7

“Aaah bapaakkk… Mmpphhhhhh” desah Nayla saat mendapatkan orgasmenya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcg38qG5MhR

Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS211Ip92c5

Tangan Nayla sengaja menutupi mulutnya agar desahannya tidak terlampau keras. Tubuhnya mengejang. Matanya memejam. Rasanya begitu nikmat ketika bisa melampiaskan cairan cintanya pada seorang pria tua yang merupakan fetish seksualnya. Sesekali tubuhnya mengejang merasakan sisa-sisa orgasmenya. Ia benar-benar puas. Tubuhnya pun sampai tergeletak dengan lemas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qYDXAZ2C4

“Aaaahhhh rasakaann ini…. Uuuhhhhhh” desah pak Urip yang buru-buru menarik lepas penisnya lalu mengarahkannya ke tubuh dari majikan binal itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGOy4X1FU3

“Aaahhh kellluaaarrr !!!”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFN5MYn4Le

Cccrroott… Cccrroott… Ccrrooottt…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3dGJa5ioP

Sperma pak Urip menyembur membasahi susu bulat dari majikannya itu. Spermanya keluar begitu banyak. Hampir empat sampai lima kali spermanya itu menyembur hingga cairannya memenuhi susu dari majikan seksinya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPgdMH7JbgE

Tangan pak Urip terus mengocoknya. Matanya merem melek sambil berusaha menatap ekspresi binal wajah majikannya. Dirinya sampai terengah-engah. Rasanya begitu puas ketika berhasil menumpahkan spermanya ke titik cairan penghabisan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgVm4DZ2H3g

“Hah… Hah… Hah… Puasnyaa… Puasnyaaa” desah pak Urip sambil mengelap ujung gundulnya pada cadar majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpgxQramtvr

“Hah… Hah… Sama pak… Aku juga” jawab Nayla yang terbaring lemas setelah dihajar oleh pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEvI5WD6zx

Mata Nayla pun memejam. Ia ingin menikmati waktu kesendiriannya setelah diberi kenikmatan oleh pembantu tercintanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpUTE8zjbTC

“Deeeekkkk… Ddeeeekkkk”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9jIsB39y5

Tiba-tiba terdengar suara suaminya memanggil. Nayla yang tengah memejam langsung membuka matanya lebar-lebar. Pak Urip yang tengah duduk bersantai langsung panik mendengar teriakan dari majikannya itu. Apalagi terdengar suara langkah kaki mendekat yang membuat pak Urip sadar bahwa majikannya itu tengah berjalan kemari. Ia dengan panik buru-buru mengenakan bajunya. Nayla pun buru-buru bangkit lalu menurunkan gamisnya kembali sambil menutupi carian sperma pembantunya yang telah menggenangi susu bulatnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHkuvqNzOn

“Iyya mas… Ada apa, mmpphhh?” desah Nayla yang baru saja bangkit di posisi duduk lalu merasakan sisa-sisa cairan cintanya yang tiba-tiba kembali keluar melalui lubang vaginanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLNC9ZCLhP

“Cepet non berdiri… Jangan sampai suami non kesini” kata pak Urip yang menyadari kalau celananya terlempar jauh di dekat jalan masuk yang mungkin dilalui oleh Miftah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPVx8ZHp0W8

Nayla yang panik buru-buru berdiri. Saat berdiri, ia mendapati suaminya sudah berdiri tepat dihadapannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFb0vjqNGm

“Eh mas, ada apa ?” Tanya Nayla selembut mungkin berusaha untuk menutupi perzinahannya tadi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFyLAL5fJyj

Diri mereka hanya terpisah oleh meja tinggi yang membatasi. Nayla dengan wajah panik berusaha menghalangi posisi pak Urip yang sedang ngumpet dibalik tubuhnya. Terlihat wajah suaminya seperti melihat sekitar. Keringat dingin Nayla mulai keluar. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menghalangi suaminya agar tidak melihat keadaan pembantunya yang masih bottomless itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9f5nLPjtG

“Kayaknya tadi mas denger suaranya pak Urip deh ?” tanya suaminya yang membuat Nayla semakin berdebar kencang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyBOLFc1zJv

“Eh masa ? Gak ah… Dari tadi adek sendirian kok disini” kata Nayla berbohong.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH215aTeKlh

“Eh, yang bener ? Mas yakin banget loh kalau mas denger suaranya pak Urip… Mana suaranya keras banget lagi kayak lagi teriak” kata Miftah yang terus curiga.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhGuer2IeF

“Ah gak mungkin mas… Perasaan mas aja kali” kata Nayla berusaha untuk mengalihkan pandangan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQXKfWbl5pd

Tepat saat suaminya menoleh ke belakang. Buru-buru Nayla berjalan ke samping lalu menendang celana pak Urip yang tadi berada di dekat jalan menuju ke ruang tamu rumahnya. Nayla mendekati suaminya. Ia berusaha mengajak suaminya ke ruang tamu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrvXVblVJPa

Nayla pun melihat ke belakang, ia merasa lega ketika pak Urip sudah bisa mengenakan celananya kembali.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYdjGaru43J

“Masa sih perasaan mas aja ?” Tanya Miftah yang masih merasa yakin.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9AUsPqtDR

“Iyya kali mas… Eh lagi liat apa mas emangnya ? Berita ?” Tanya Nayla terus mencoba mengalihkan pembicaraan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfrYJs9Y1z

“Iyya nih dek… Berita soal kerusuhan di stadion kemarin” kata Miftah sambil menatap layar tivinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvLktSDKj3

“Oalah kok bisa yah nonton bola sampai rusuh gitu… Emang gimana ceritanya mas?” tanya Nayla terus berusaha untuk mengalihkan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAF4UzLDCTp

Suaminya pun menjelaskan semuanya pada Nayla. Nayla hanya mantuk-mantuk berusaha paham. Miftah terus lanjut menjelaskan. Benar saja, Miftah mulai melupakan suara jeritan dari pak Urip tadi. Namun, ada hal aneh yang ia rasakan saat ini. Hidungnya bergerak. Ia mencium aroma yang tidak sedap.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTMNFI3qfT

Hmmm bau apa ini ?

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqih4B5BfIE

Seketika wajah Miftah menoleh ke arah gamis istrinya yang terdapat noda lembap.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcb5xNOZP0D

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ27KbvPcIev

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Gfevzi3lO

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWk7QX0eBS

MIFTAH

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIWk1QhY4a

*-*-*-*

Siang harinya pada pukul satu tepat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVqk9tPiu14

“Hoaammss” Miftah menguap sambil memutupi mulutnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqX4xwUeRFB

Matanya berair. Tatapannya ngantuk. Ia jadi ingin tidur gara-gara semalam terpaksa lembur.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv53KEpeRNP

Kebetulan Nayla yang duduk disebelahnya memergoki tingkah laku suaminya. Dengan penuh cinta dirinya tersenyum lalu jemarinya mengusap punggungnya lalu menanyakan sesuatu kepadanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeST9StkcIh

“Mas ngantuk yah ?” Tanya Nayla tersenyum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GhxnF8eHT

“Hehe iyya nih dek, gak tau kenapa kok mas jadi ngantuk… Kalau mas tidur dulu gimana ? Mumpung lagi libur, mas pengen tidur sebentar” jawab Miftah sambil tersenyum menatap istrinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Qo8q30vph

“Iya gapapa kok mas… Adek juga tau kalau mas pasti capek banget kan ? Mumpung sekarang hari libur, mas bisa istirahat sebentar kok di kamar” kata Nayla yang membuat Miftah semakin mencintainya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEWX8VM8Jer

“Makasih yah dek… Maaf, hari libur bukannya nemenin adek malah pengen tidur nih” kata Miftah merasa tidak enak.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAcm2DVcDq7

“Gapapa mas… Adek tau kok perasaan mas… Lagipula, adek juga mau baca novel nih, udah lama adek gak baca novel ini lagi” kata Nayla sambil menunjukkan novel yang sedang dibacanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GtzwieKrA

“Yaudah… Kalau gitu mas ke kamar dulu yah… Mas mau tidur sebentar” kata Miftah sambil bangkit dari sofa ruang tamunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdho6iR33ny

“Iyya mas… Tidur yang nyenyak yah” kata Nayla tersenyum menatap suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiwOQujndGo

Miftah pun berpindah dari sofa ruang tamu menuju kamar tidurnya. Rasa kantuk yang begitu berat membuatnya tak sanggup untuk menahan semuanya. Ia ingin tidur. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar bisa lebih segar di sore hari nanti.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kueovgSmq

Setelah Miftah pergi, Nayla dengan anggun melanjutkan kegiatannya dengan membaca novel genre romansa yang sudah lama tidak ia baca. Kesibukannya gara-gara pekerjaan juga kejar-kejarannya dengan pak Urip untuk menghindari persetubuhan lanjutan membuatnya tak sempat untuk membaca novel favoritnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrRXLq4BPbn

Mumpung sekarang hari libur, Nayla pun berniat untuk melanjutkan bacaannya tersebut.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWyUjMql7RW

Dengan gamis longgar bermotif bunga-bunga. Dengan hijab biru muda yang membuat wajahnya terlihat awet muda. Akhwat cantik yang sudah berulang kali merasakan lezatnya persetubuhan itu dengan santainya membaca halaman demi halaman novelnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4oAEfSPBQd

Kaki kanannya ia angkat lalu ditaruh diatas paha sebelah kirinya. Matanya dengan fokus membaca kata demi kata. Cadarnya yang sedari tadi menutupi sebagian mukanya itu membuat seseorang yang diam-diam telah mengamatinya dari kejauhan kembali bernafsu pada kecantikan parasnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHCwWdj9dG

“Hakhakhak… Busyet dah, padahal tadi udah keluar banyak… Bisa-bisanya saya sangek lagi sampai pengen ngentotin memeknya lagi” lirih pak Urip sambil mengelus-ngelus tonjolan celananya yang semakin membesar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubj2ZL52ub

Lagipula, siapa yang bisa puas ketika hanya menyetubuhi Nayla satu kali. Kemaluan Nayla telah memberikan efek candu bagi para pejantan yang telah menikmatinya. Terutama pak Urip, pejantan awal yang telah mengubah Nayla menjadi akhwat binal.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrSDYbAs0m

“Hakhakhak mumpung pak Miftah lagi tidur, kenapa gak saya ajak Nayla ngentot lagi ?” Kata pak Urip yang diam-diam melepas seluruh pakaiannya lalu dengan santainya berjalan mendekati majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4PZ9lABkYW

Pria tua berwajah jelek dengan tubuh gempal serta perutnya yang tambun itu berjalan mendekat menuju tubuh indah majikannya. Sungguh pembantu yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya ia dengan pedenya berjalan tanpa memakai baju. Penisnya yang sudah mengeras itu menegak dengan penuh nafsu. Matanya dengan binal menatap lekuk indah dari tubuh majikannya dengan nafas menggebu. Jemarinya ia gerakkan sambil mengocoki penisnya. Penis itu jadi semakin keras. Penis itu jadi semakin besar yang membuatnya semakin tak sabar untuk menggenjot tubuh majikannya dengan kasar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ35S0hIDXkx

“Hakhakhak lagi baca apa non ?” Tanya pak Urip saat duduk di sebelah Nayla sambil tangannya mengocok-ngocok penisnya tuk memancing nafsu majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpIzoyJVGm

“Ini pak… Lagi baca nov… Astaghfirullah bapak… Kok telanjang ?” Tanya Nayla sampai menyebut gara-gara saking kagetnya pada keberanian pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4x8W1JJgf

“Hakhakhak emang kenapa non ? Non kan udah sering liat saya telanjang… Non juga udah sering menikmati sodokan saya kan ?” Tanya pak Urip dengan penuh berani sambil membelai kemaluan majikannya dari luar gamisnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3R8PInC4P

“Mmpphhh bapaakkk… Tapi kan, ada suami aku pak di kamar… Jangan lagi, entar ketahuan bahaya pak !” Ucap Nayla merinding gara-gara sapuan jemari pembantunya pada titik pusat selangkangannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8U7nvPMpvt

“Hakhakhak wong suamimu lagi tidur kok… Makanya, mumpung lagi tidur, gimana kalau kita goyang maju mundur ? Non yang nungging biar saya yang nusuk-nusuk sampe non kencing… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil terus mengusapi bibir vagina majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ158MmECjug

“Aaahhh paakkk… Pagi kan udah ? Tolongg jangann lagii… Mmpphh udahh paakk… Entar aku nafsu lagi” ucap Nayla sambil menunduk lalu tangannya mencoba menghentikan kemesuman tangan pembantunya pada lubang sempit vaginanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1fPVjZCbwg

“Hakhakhak justru saya kayak gini biar non nafsu lagi… Coba liat kontol saya ! Udah ngaceng banget kan ? Mana puas tadi cuma keluar satu kali… Apalagi kalau keluarnya gak didalem… Padahal kan, saya nafsu banget pengen buat non hamil hakhakhaj” tawa pak Urip yang terus saja merangsang Nayla hingga membuat akhwat cantik itu benar-benar terangsang gara-gara perbuatan pembantunya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVrTCYFBeDr

“Mmpphhh paaakkk… Aaahhh… Paakk cukuupppp” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoQrue4kYA

“Hakhakhak gimana ? Mulai enak kan ?” Tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla yang semakin bernafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LN9kflOOT

“Mmpphhh iyaahh… Enakk paakkk tapiii… Aaahhh… Aaahhhh” Nayla pun bimbang harus bagaimana. Pagi tadi ia sudah bercinta. Masa siangnya ia harus kembali melayani nafsu besar pembantunya ?

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz4B35ukDjd

Namun rangsangan pak Urip benar-benar membangkitkan nafsu birahinya. Tubuh Nayla memanas. Matanya pun teralihkan pada penis pejantannya yang membuatnya semakin gemas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0wZDJ3ziIM

“Hakhakhak, udah, gak usah sok munafik lah yah non… Non nafsu kan ? Non pengen kontol saya kan ?” Tanya pak Urip blak-blakan yang membuat nafsu Nayla semakin bangkit.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxrro1rC7IS

“Iyaahhh… Iyaahh paakk… Akuuu maauuu… Aaahhh… Aaahhh” desah Nayla yang begitu mudahnya ditaklukan setelah melalui proses panjang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡScwhORz0yt

Pak Urip tertawa. Dulu ketika awal membinalkannya, Nayla pasti tidak akan takluk semudah ini. Namun sekarang, ia yang berhasil membinalkannya cukup memanen hasil jerih payahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADfSJlrZAJ

Pak Urip dengan gagahnya menaiki sofa ruang tamu rumah majikannya lalu mengacungkan penisnya dihadapan wajah bidadari pemuasnya. Mata Nayla berbinar. Nafsunya kian besar saat menatap penis hitam itu dengan penuh nafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMKZAXeukyZ

“Angkat cadarmu non… Kontol saya pengen masuk menghujami mulutmu” kata pak Urip sambil mengocoknya yang membuat Nayla dengan patuh menurutinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaoQtQgygF

“Aahhhh iyaahh… Iyaahh paakk… Ayoo masukin… Aku udah siapp… Masukin ke mulutku paaakk” kata Nayla sambil mengangkat cadarnya yang membuat keseluruhan wajah cantik itu terlihat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8nef1vI1ay

“Hakhakhak cantiknyaaa… Gak nyangka saya bisa kayak gini ke lonte secantik dirimu, non… Hakhakhak” tawa pak Urip puas sambil membenamkan penisnya ke dalam mulutnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF7lS8NrvTl

“Mmmppphhh paaaak” lenguh Nayla hingga kepalanya terbenam ke sandaran sofa empuk di belakangnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKxYLPjTXTG

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip dengan sangat puas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh42Zk5hLnF

Pria tambun yang sudah telanjang bulat itu tengah berdiri diatas sofa sambil membenamkan penisnya ke mulut bidadari pemuasnya. Ia kemudian meminta Nayla untuk mengangkat kedua tangannya. Nayla tak berdaya. Nayla menurutinya. Kedua tangan pak Urip pun memegangi kedua tangan lembut bidadari mulus itu. Kemudian pinggulnya mulai bergerak maju mundur. Terasa liurnya begitu hangat menyelimuti penisnya. Sapuan lembut dari lidahnya membuat pak Urip merinding keenakan. Ia terus bergerak maju mundur. Ia dengan bangga melecehi majikannya sambil memejam menikmati semuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURARovWTky

“Mmpphhh paakkk… Mmppphhh… Mmpphh” desah Nayla tertahan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNUkWQtRA8

“Aaaahhh… Aaahhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4makST6cR

“Mmpphh… Mmpphhh… Mmmpphh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTJiBtvRSH

“Ouuhh yaahh… Aaahhh… Aaahhhh hakhakhak… Aaahhh puas sekali rasanya bisa menikmati momen indah ini” tawa pak Urip sambil merem melek menikmati sodokannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNoRzOYWsW

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4CkdWQ2cD

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYGdRnRuVS

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEo2Rjhx7m

PAK URIP

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdWxupkdw8

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxL0GnANgbw

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyODOJnO5ET

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpop6j0CNK7

NAYLA

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2jDEAQbJX

Tanpa ampun, pak Urip terus menyodoki mulutnya sebagaimana ia biasa menyodoki rahimnya. Pinggulnya lama-lama semakin cepat. Ujung gundulnya dengan tega menusuk-nusuk pangkal kerongkongannya. Nayla hampir tersedak. Perutnya benar-benar mual. Mulutnya yang penuh membuat liurnya sampai tumpah mengenai cadar beserta gamis longgarnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjR4gZGB3yY

Tangan Nayla yang terangkat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya bagian tubuhnya yang bebas adalah kedua kakinya. Kakinya pun ia hentak-hentakkan. Bukan untuk tanda melawan tapi sebagai ekspresi tak tahan saat dijelajahi mulutnya oleh penis pejantan tuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGuoiaD5rp9

“Aaaahhhh enaknyaaa… Aaahhh… Aaahhhh… Hakhakha” pak Urip terus tertawa. Pak terus tersenyum menikmati rasanya disepong oleh akhwat secantik Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLb2L6H70zH

Puas, Pak Urip tiba-tiba menarik lepas penisnya hingga benda lonjong berwarna hitam itu dengan indah terhidang didepan mata akhwat binal tersebut.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCIG5dyN7AD

“Uhhhh… Uhuukk… Uhukkk” Nayla terbatuk-batuk. Liurnya sampai ada yang ikut hingga tak mau lepas dengan ujung gundul penis pembantunya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPY40mjZLE8

“Hakhakhak mulut lonte emang gak ada lawan… Kontol saya sampai basah gini jadinya” tawa pak Urip puas sambil mengocok-ngocok penisnya yang kian membesar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Lu9a4cuM4

“Hah… Hah… Hah… Gede amat sih kontol bapak… Mulutku sampai gak muat, tau” kata Nayla terengah-engah sambil memandangi penis favoritnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5cIJPv78o

“Hakhakhak jelas… Non suka yang gede-gede kayak kontol saya kan ?” Tanya pak Urip dengan bangga.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRKlMbkYYEC

“Jelas paakkk… Aku sukaaa… Aku suka banget kontol gede kayak punya bapak” jawab akhwat tak bermoral yang sudah kehilangan akal sehatnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsCezi5YGL

“Hakhakhak sekarang saya mau mainin susumu… Ayok turunin resleting gamismu non… Saya udah gak tahan pengen liat susu megahmu itu” kata pak Urip yang sudah turun ke lantai lalu tangannya melepas ikatan gamis di pinggang majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxs8PaKY0C8

“Hah… Hah… Iyyah pak… Akan aku buka” jawab Nayla patuh pada tuan pemiliknya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mIOj53cyg

Resleting gamis Nayla sudah turun. Pak Urip tanpa sabar langsung menurunkan gamisnya hingga susu bulat Nayla mulai terlihat. Tangan Nayla sudah terlepas dari gamisnya. Bra ketat yang sedari tadi dikenakannya juga sudah dicopot oleh pemiliknya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9xNZkgJlHt

“Hakhakhak ini baru kesukaan saya… Susu ini yang bikin saya gak pernah puas untuk menyetubuhimu sekali” tawa pak Urip yang jadi semakin bergairah saat susu bulat Nayla terlihat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA6oALz3E6E

“Mmpphhh susu ini pak ? Susu ini yang bikin bapak gak pernah puas saat menyetubuhiku ?” Tanya Nayla sambil meremas-remas susunya tuk menggoda pemuas nafsunya. Selayaknya pelacur murahan, Nayla tanpa sadar bertindak demikian. Tanpa merasa malu lagi, ia rela melakukan apa saja demi memuaskan pejantan tuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzulNaVA9Rp

“Hakhakhak betul non… Susu segar cap non Nayla yang selalu bikin saya ketagihan untuk menikmati tubuhmu” jawab pak Urip sambil menaruh pentungan saktinya diantara susu bulat yang menggantung itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwY7DsHe0uT

“Hah… Hah… Kontol bapak mau aku jepit ? Sini agak ketengahin pak, biar aku mainin kontol bapak pake susu aku” jawab Nayla yang malah meminta pembantunya untuk memperbaiki posisi penisnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc8tsT8q7VP

“Hakhakhak bodohnya saya… Posisi belum pas kok minta dijepit… Baik non… Baik… Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung setelah itu ia merasakan nikmatnya dijepit oleh susu bulat majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr7kimJ6Zoh

“Aaaaahhhh… Aaaahhh… Kontol bapak keras banget… Kontol bapak juga anget banget… Mmpphhh pasti nikmat banget deh kalau aku disodok pake kontol segede ini sekarang” desah Nayla menggoda.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gqTPOgmZL

“Hakhakhak segini masih belum cukup non… Ayo kocok lagi… Kontol saya masih bisa gede lagi, tahu… Hakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla semakin bernafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAeh6inJqN3

“Ah masa ? Segini aja udah gede banget pak… Beneran ? Nanti mana muat kontol bapak masuk memek aku” desah Nayla dengan bahasa kotornya yang membuat Pak Urip semakin bersemangat tuk membinalkannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVxOpcE5iyh

“Muat kok.. memek non kan elastis… Pasti bakal tetep muat kok meski bakal disumpel dengan kontol segede ini” tawa pak Urip sambil berkecak pinggang sambil menatap wajah binal majikannya yang kian bernafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3B4dwGGw1

Benar apa kata pria tua itu. Mata Nayla sampai membesar melihat penis hitam yang semakin membesar itu. Sepertinya ia belum pernah melihat penis pembantunya sebesar ini. Atau karena ia sering jajan ke tempat lain sehingga dirinya lupa kalau dirinya punya penis sebesar ini yang bisa ia nikmati sendiri ?

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuSGRcMRc5h

“Indahnyaaa!” Gumam Nayla tanpa disadarinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9SAuNJEZKI

“Hakhakhak ayo non… Kita mulai ngentot, udah gak tahan saya pengen ngegenjot non yang hot” tawa pak Urip bersiap untuk menusuk rahim majikannya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVzGLC1xZF

“Mmpphh iyaahh paakk… Ayoo” kata Nayla sambil mengangkat rok gamisnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8zhkP5zwd

Sepertinya Nayla lupa kalau dirinya tengah berada di rumah bersama suaminya yang tengah tertidur pulas. Rangkaian percakapan mesum bersama pembantu tuanya membuatnya melupakan sosok suaminya yang ada di atap yang sama dengannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3mddgQYY9

Matanya hanya berfokus pada penis raksasa yang sudah berada di dekat bibir vaginanya itu. Ia pun melebarkan lubang kaki celana dalamnya agar memudahkan penis pembantunya untuk memasuki lubang kenikmatannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe927YisUFI

“Ayokk paakk… Aku udah siap” ucap Nayla sambil menunjukan lubang vaginanya yang sudah sangat basah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3hjSGBMn7

“Hakhakhak dasar lonte… Dasar pecun murahan… Bisa-bisanya akhwat bercadar sepertimu melakukan hal seperti itu di depan saya!” Kata pak Urip sambil mengarahkan penisnya masuk ke dalam vagina tersebut.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrZtyGVPTki

“Aaaahhhhh… Habis kontol bapak nikmat banget sih… Aku rela kok disodok bapak berulangkali… Aku siap kalau memek aku dijadiin kolam pejuh oleh bapak” ucap Nayla yang membuat nafsu pak Urip kian memuncak.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeA7tCXNO0R

“Hakhakhak dasar lonte gratis… Dasar akhwat yang gak ada harga dirinya lagi… Rasakan ini, uuuuuhhhhhh” desah pak Urip yang langsung menancapkan penisnya sedalam-dalamnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnpGYJvMT7

“Ouuhhh paaaakkk” desah Nayla mengejang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdgnk41OWu

Bagai disambar petir bertegangan rendah. Tubuh Nayla langsung menggelinjang dipenuhi oleh gairah. Apalagi saat pria tua itu langsung menggerakkan pinggulnya hingga gesekan demi gesekan yang merangsang dinding vaginanya semakin terasa. Tak henti-hentinya Nayla mendesah menahan tiap tusukan yang begitu bertenaga. Tubuhnya bergidik. Nafasnya memberat. Ia benar-benar menikmati tusukan pembantunya yang begitu terasa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbokRXqHXWO

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh nikmat sekali memekmu, non” desah pak Urip sambil mendekap gamis majikannya yang sudah terangkat hingga ke lingkaran pinggangnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hknZvwGVe

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Kontol bapak jugaaa… Aaahhh enak banget paakk terussss… Terussss” pinta Nayla dengan penuh nafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwGYqDv4F0

“Aaahhh… Aaahhh… Itu mah gak usah disuruh non… Saya pasti akan menggenjotmu… Saya akan memuasimu… Saya akan menghujami memekmu sampai non sendiri meminta saya berhenti melakukannya pada tubuhmu” desah pak Urip terengah-engah sambil menatap mata binal Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0nvzmlKrHV

“Aaaahhhh… Aaaahhhh… Aku gak akan minta berhenti paaakk… Aku selamamya ingin disodok bapak… Ayo terus paaakk… Kontolin rahimku” kata Nayla yang membuat nafsu pak Urip semakin memuncak.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa465Si9dwG

“Aaahhh… Aaahhh… Pasti nonnn… Pasti saya akan ngontolin rahimmu terus… Hakhakhak” tawa pak Urip dengan puas.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMt9xp3iJP

Hampir lima menit mereka bersetubuh di posisi seperti itu. Kaki Nayla terus mengangkang disaat tubuhnya menyandar pada sofa ruangan. Pak Urip yang merasa bosan ingin berganti gaya persetubuhan. Ia pun meminta Nayla berdiri. Ia lalu mengajaknya menuju ke tepi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8ie1VtVy1

“Hakhakhak ayo buka… Jangan sampai gamismu menghalangi keindahanmu” kata pak Urip yang tengah berdiri di samping sofa panjang itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOMCoLgveie

“Mmpphh iyahh pakk… Sudaaahh” jawab Nayla yang sudah menelanjangi tubuhnya menyisakan hijab dan cadarnya saja.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCyiYlH9op

“Hakhakhak” pak Urip tertawa. Matanya dengan teliti menilik keindahan dari bawah sampai atas akhwat yang sudah bertelanjang bulat itu. Kakinya yang jenjang membuat pak Urip tersenyum penuh nafsu. Mulusnya kulit pahanya membuat pak Urip nyaris ngiler dibuatnya. Apalagi saat pandangannya sudah tiba di perut ratanya. Pusarnya yang menggugah ditambah dengan besarnya payudaranya yang begitu indah. Penis pak Urip sampai bergairah ingin menikmati kenikmatan dunia ini lagi. Ia pun meminta Nayla menungging. Ia lagi-lagi ingin menyetubuhi Nayla dengan gaya anjing kawin.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dXxKcqQi8

“Ayo balik badan terus nungging non” pinta pak Urip setelah puas menikmati ketelanjangan tubuhnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVCdyHgLInQ

“Mmpphhh iyaahh paakkk” jawab Nayla malu-malu hingga pipinya merah merekah. Tangannya sudah bertumpu pada dinding. Ia memasrahkan semuanya kepada pemilik penis ternikmat itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZsZXoRHJcr

“Aaaaaahhhhh yaaaahhhhh” desah pak Urip sambil memejam saat penisnya kembali masuk tuk menghujam.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgR7xYS2M37

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZNCpapZPt

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLD2f9fbj0

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8WEsumAlZ

PAK URIP

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYsMIz2Quy3

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGSk1EwOiA

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV5LC7OBJxb

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgcSFXUBgj

NAYLA

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLPcFbYro0

Pinggulnya langsung menggempur. Pinggulnya berpacu maju mundur. Genjotannya yang kencang membuat susu gantung Nayla bergoyang gondal-gandul. Rasanya begitu mantul. Nayla sendiri sampai tak berdaya saat memeknya dihajar oleh si ujung gundul.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjfKMVDu2f

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh paaakkk… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merem melek.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8s2Gc6hNF

“Aaahhh nikmatnyaaa… Aaahhh… Aahhh yaahhh… Aahhh puasnya bisa menikmati rahim selezat ini” senyum pak Urip dengan begitu mesum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasaftwnOQK

“Aaaahhhh… Aaahhh nikmat sekalii paakk… Mmpphhh… Nikmatnya sampai kemana-mana… Terus sodok aku yang kenceng paaak… Aaahhh yahh makin enak rasanya paaakk” desah Nayla memejam saat tangan kirinya ia tarik untuk meremasi payudaranya sendiri.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sWJyGfv5T

“Aaaahhh… Aaahhh… Baik non… Baik, akan saya kencengin, Hakhakhak” tawa pak Urip sambil menampar-nampar bokong montoknya karena saking gemasnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNeiU9YftM2

Plaaakkk… Plaaakkk…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5aHfGereWc

“Aahhh paakk… Aahhh… Awww… Awww yaahhh” desah Nayla yang justru semakin bergairah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2GWn0cuPsE

Remasan susunya diperkuat. Ia bahkan sampai menggigit bibir bawahnya lalu mengelusi keseluruhan tubuhnya mulai dari susu ke bawah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ054NDCLBeh

“Sini tangannya… Hayoo nakal yah malah mainin susu sendiri… Hakhakhak” tawa pak Urip saat menarik kedua tangan Nayla ke belakang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Em6qlfyjC

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Lepasin paakkk… Aku mau ngeremes susu aku… Susu aku gatel paakk… Aku mau remesss… Aaahhh… Aaaahhhh” desah Nayla saat tubuhnya tertarik ke belakang sehingga susunya semakin menjorok ke depan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpUeBF2KCe

Terasa tusukannya jadi semakin dalam. Terasa sodokannya jadi semakin nikmat yang membuat akhwat binal itu semakin tak kuat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE6a9cGhLUh

“Aaaahhhh enaknyaaa… Enakk bangett paakk… Aahhh iyaahh… Aaaahhhhh” jerit Nayla saat susunya bergoyang semakin cepat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZk2yqUdsN

Gondal-gandul, gondal-gandul, gondal-gandul. Susu bulat Nayla terus bergondal-gandul mengikuti pergerakan penis pak Urip yang semakin kencang menyundul. Rasanya begitu nikmat sehingga hanya terdengar desahan saja dari keduanya. Dari samping, persetubuhan keduanya tampak begitu indah sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana kata yang tepat untuk melukiskan kebinalan yang dilakukan oleh keduanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGpY8LoaoUX

Bisa-bisanya akhwat bercadar itu keenakan saat digenjot pria tua berperut tambun. Sulit untuk menjelaskannya. Namun bagi Nayla yang menderita gerontophilia. Hal itu bukanlah hal yang sulit tuk dijelaskan. Karena pria tua seperti pak Urip adalah sosok yang sempurna yang bisa memberinya kepuasan batin secara menyeluruh.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ81RMy0PSAl

“Aaahhh paaakkk… Aaahhh aku mau keluaarrr… Aku mau keluaarrr” desah Nayla tak kuasa menahannya lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3PYnA0cuYa

“Hakhakhak ayoo keluarkann… Keluarkan semuanyaaa non jangan malu-malu” ujar pak Urip saat semakin cepat menggempur.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2v3UMWljAN

“Aaahhh iyaahh paakkk… Terussss… Sodok aku sampai mampus paaak… Aahhh enak banget kontol bapaaak” ujar Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk54yhZXUf0

Penis itu terus menyodok-nyodok. Lubang vagina Nayla terus dikobok-kobok. Ditengah nafsu yang semakin menerjang. Ditengah hujaman yang semakin kencang. Tepat disaat Nayla hampir mendapatkan orgasmenya. Tiba-tiba pak Urip menghentikan genjotannya lalu membalikkan tubuh mulusnya sebelumnya mendorongnya ke dinding.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zOhh7xWkE

“Aaahhh paaakkk” desah Nayla yang kesal karena hampir saja mendapatkan orgasmenya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBuJPCIAwJ

“Hakhakhak gemesnya punya lonte sebinal ini… Mmuuaaahh” cumbu pak Urip mengenai cadar lembutnya sebelum bibirnya ia tarik kembali menjauhi cadar akhwat binal itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtthTc5EYLE

“Ayo ikut saya” ajak pak Urip sambil menarik tangan Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrZSCewxi0

“Ehh mau kemana pak ? Pak… Mau kemana ?” Tanya Nayla merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoNSrALiKBs

“Ke kamarmu, hakhakhak” jawab pak Urip mengejutkan hati Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswS6sUvGcG

“Ta.. Tapi di kamarku… Ada suamiku pak” jawab Nayla panik.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLMrYIiF1i

“Hakhakhak justru itu… Kita bakalan ngentot disebelah suamimu!”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVOfudxTn6

Betapa terkejutnya Nayla saat mendengar kalimat kotor itu. Namun, alih-alih ketakutan. Ia justru tertantang yang membuatnya jadi semakin penasaran untuk mengikuti permainan mesum dari bandot tua itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZjRgV44mH

Sesampainya mereka di dalam kamar Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCmzI0ldvH

Pak Urip langsung membawa akhwat telanjang itu ke tepi ranjang. Dari sana dirinya dapat melihat wajah Miftah yang tengah tertidur pulas. Tangan pak Urip pun mendekati payudara Nayla tuk meremas-remas. Dari belakang tangannya memeluk tubuh mulus itu. Dari belakang ia membelai tubuh indah itu dengan penuh nafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaCTym5ne0k

“Hakhakhak mau langsung apa gimana non ?” Tanya pak Urip sambil menoel-noel puting mancungnya yang merupakan titik terlemah Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4wZyONqZHS

“Mmpphhh langsung aja pak… Aku juga udah gak tahan… Sodok aku yang cepat, jangan sampai mas Miftah bangun duluan” lirih Nayla yang sudah terlanjur nafsu sehingga tidak memikirkan akibat dari perbuatannya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyV92EjlUI

“Hakhakhak, kalau gitu, mari kita akhiri disini, non” lirih pak Urip yang langsung dijawab anggukan oleh akhwat yang sudah telanjang bulat itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEbGFZt4kn8

Tanpa mengulur waktu, pria tambun berwajah jelek itu bergegas menancapkan penisnya ke dalam rahim bidadari bercadar itu. Nayla yang sedang berdiri membelakangi langsung mengeluh pelan. Lagi, penis hitam itu kembali menusuknya lagi. Lagi, penis keriput itu kembali membuatnya menjerit lagi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHwxc8YWazA

“Mmppppphhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWz2nFjVZr4

Tanpa merasa bersalah karena sudah berzina di depan suaminya. Nayla justru melenguh keenakan. Matanya memejam. Ia malah semakin menikmati kebinalannya dihadapan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdHTBCmkvjc

“Aaahhhh… Aahhh… Teruss… Terussss” desah Nayla dengan pelan.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHxekOxdXUt

“Hakhak binalnya akhwat mesum ini… Bisa-bisanya ngentot disebelah suaminya yang lagi tertidur pulas” ejek pak Urip yang jadi semakin bernafsu saat menyetubuhi mainan pemuasnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2H1uUBrCYh

“Aaahhh paaakk… Habisnya bapaakk… Aahhh… Aaahhh” desah Nayla yang semakin keras sehingga tangan kirinya terpaksa menutupi mulutnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6YAL4vGlnW

Tangan nakal pria tambun itu langsung mendekap susu bulatnya. Susu bulat itu tidak lagi tergoyang. Susu kenyal itu tidak lagi terguncang terkena hantaman pinggul pembantunya yang lama-lama semakin keras.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8vIJiODQz

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhh” Nayla menggelengkan kepala. Desahannya ia tahan. Ia berusaha sekuat tenaga agar tidak menimbulkan suara sedikitpun saat berzina dihadapan suaminya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuWHTISJg0c

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Enaakkk bangeettt… Enakkk bangett… Ouhhhh… Ouhhhh” desah pak Urip sambil memejam.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Pt4jeDoYs

Hantamannya yang semakin keras membuat pria tua itu teralihkan pada kenikmatan yang dirasakan oleh penis saktinya. Remasannya juga diperkuat. Jemarinya juga memelintir puting susunya semakin kuat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79s0L0qC1Y

“Mmmpphhh paakkk…. Mmpphhh… Akuu mau keluaar… Aku mauuu keluaaar” Bisik Nayla sambil menoleh ke belakang menatap pejantan tuanya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3O1YV2jCQ

“Aaahhhh sama nonnn… Saya jugaa… Saya mau keluuaar… Ayooo keluarin barenggg” desah pak Urip yang rupanya tidak kuat juga.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgwFepuwY6

Sisa-sisa persetubuhan yang tadi mereka lakukan di ruang tamu berdampak pada kedayatahanan tubuhnya saat bercinta di dalam kamar Nayla ini. Mereka berdua sudah tidak tahan. Mereka berdua sama-sama ingin melampiaskannya sekarang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYskTvYSZIT

“Mmpppphhh liat sini non… Cium saya… Cium sayaaa” pinta pak Urip dengan penuh nafsu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUE9H4EH1FU

“Mmpppphh iyahh paakk… Mmpphhhh” desah Nayla pasrah menuruti. Tangannya pun membantu dengan menaikkan cadarnya. Bibir mereka bersatu. Persetubuhan mereka semakin bernafsu. Remasan pak Urip semakin kencang. Menikmati keadaan tubuh mereka yang sama-sama sedang telanjang.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeNO3k5Emd

“Mmppphhhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7COILtbg8G

Plookkk… Plokkk… Plokkkk !!!

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGgYgyCg5fz

Mereka sudah tidak tahan lagi. Mereka sudah berada di ambang batas birahi. Ciuman mereka semakin panas. Hantaman pinggul pak Urip jadi semakin ganas. Dengan satu tusukan yang kuat, pak Urip pun menancapkan penisnya sedalam-dalamnya menuju titik terdalam dari rahim majikannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX1LDrWahQU

Jleeeebbbb !

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwX1B1QmIUV

“Mmpphhhhhhhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQebPIjnnj

Desah mereka berdua ketika orgasme berhasil mereka dapatkan bersama.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTJUqz0yT3v

“Deeekkkkk!” Ucap Miftah yang membuat pak Urip dan Nayla terkejut berjamaah.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLWsts556P

Namun semprotan cairan cinta yang sedang mereka lakukan membuat keduanya hanya bisa berhenti ditempat. Penis pak Urip memuntahkan seluruh sisa spermanya di rahim majikannya. Rahim Nayla jadi semakin penuh, tidak hanya oleh pejuh. Tapi juga dengan cairan cintanya sendiri yang membuat rahimnya semakin penuh.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8a1bwsU6Sm

Tubuh mereka sama-sama bergidik. Mata mereka sama-sama memejam dan ciuman mereka jadi semakin bernafsu saat membayangkan diri mereka telah ketahuan oleh suami dari bidadari bercadar itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3WiGdb0on9

Nayla pasrah. Ia bersiap menerima konsekuensi dari kebinalannya saat ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH1wXid3TwR

“Mmpppphhh aaahhh”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1TPz28y9w6

Ciuman mereka terlepas. Pak Urip melepas cumbuannya. Nayla juga. Mereka pun sama-sama bersiap membuka mata untuk melihat reaksi dari Miftah yang barusan memanggil nama istrinya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEslzEsNWJC

Namun, saat mata mereka terbuka. Mereka melihat Miftah masih tertidur pulas. Sekejap, perasaan mereka menjadi lega. Rupanya tadi Miftah hanya bergumam ditengah tidurnya. Dada mereka berdua pun naik turun. Wajah mereka saling menengok satu sama lain. Mata mereka bertemu. Senyum mereka terangkat mengingat kebinalan yang sudah mereka lakukan tadi.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiiOt8O0yFf

“Dasar lonte nakal… Kirain tadi bakal ketahuan” Ujar pak Urip sambil menoel hidung mancung Nayla.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡACpByLwHz5

“Hihihih dasar bapak sih… Bikin aku takut aja” kata Nayla sambil memegangi dadanya tuk merasakan detak jantungnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtEMoQJpWub

“Hakhakhak gimana puas kan? Keluar yuk, disini terlalu berbahaya” kata pak Urip sambil menarik lengan Nayla menuju keluar kamar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfGPb4d5M82

“Puas pak… Hihihihi” tawa Nayla saat dibawa keluar oleh pejantannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIy5vz2sDS5

Nayla hanya tersenyum malu-malu mengingat kebinalannya saat disetubuhi ketika suaminya ada disini bersamanya. Ia terus tersenyum saat berjalan menuju keluar kamar. Ia lalu membayangkan semua kebinalannya mulai dulu saat dari diberi obat tidur oleh pak Urip sampai dirinya dengan berani bercinta di samping suaminya tadi. Entah kenapa ia jadi kepikiran sesuatu. Rasanya ia sudah siap untuk melakukannya saat ini.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfE7320ZeC

“Paaakkkk” panggil Nayla yang membuat pak Urip berhenti menariknya saat mereka berdua sama-sama berada di ruang tamu rumahnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb0zJP6CK33

“Ada apa non ?” Tanya pak Urip sambil menatap wajah cantiknya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0YnlmL7VlC

“Hihihihi, hmmm aku mau minta sesuatu” kata Nayla dengan malu-malu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlIjTRKEGl

“Sesuatu ? Apaan non ? Pengen ngentot lagi yah ? Hakhakha… Ayo!” kata pak Urip bersemangat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1vlkk8ij6

“Bukan itu, pak” jawab Nayla yang membuat pak Urip penasaran.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyl9vB8T3H

“Terus apaan non ?” Tanya pak Urip sambil menurunkan pandangannya lalu menaikannya lagi tuk menatap keindahan tubuh majikannya. Terlihat tetesan spermanya jatuh membasahi karpet ruangan. Terlihat susu gantungnya yang membuat pak Urip gemas ingin menikmati tubuhnya lagi. Saat tatapannya tiba di mata indahnya. Pak Urip tersenyum puas melihat tatapan sendu dari akhwat cantik yang selalu membuatnya bernafsu itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RlN5GKvT7

“Aku udah siap pak” kata Nayla yang menyadarkan pak Urip dari lamunannya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2apIO7BZpa

“Eh maksudnya ? Siap apaan non ?” Tanya pak Urip semakin penasaran.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1OJQjnmYgc

“Hihihihi” tawa Nayla malu-malu. Pak Urip pun jadi semakin heran akan maksud dari majikan binalnya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLs6miOsgUJ

“Aku udah siap dikeroyok pak… Aku pengen dipake sama banyak laki-laki sekaligus pak” kata Nayla malu-malu yang membuat pak Urip tertawa lebar.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGOcFVJVAFU

“Hakhakhakhak…. Terus ?” tanya pak Urip mempertanyakan maksud Nayla yang memberi tahu keinginannya itu.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5j2vLwOepC

“Hihihihi besok aku beri tahu detailnya… Pokoknya dalam waktu dekat aku pengen dinikmati sama banyak lelaki tua sekaligus pak… Hmmm nanti malam aku buatin daftar pesertanya, besok bapak bantu aku buat undang mereka yah” kata Nayla yang membuat pak Urip semakin tertawa.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxr0Lkjd0xs

“Hakhakhak siap non… Siap… Kalau gitu non istirahat dulu aja yah… Simpan tenaga non biar nanti pas hari H, non bisa kuat buat melayani mereka sekaligus… Jadi penasaran, siapa aja peserta yang bakal diundang… Hakhakhak” tawa pak Urip.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFr09UsmoKH

“Hihihih makasih yah pak… Kalau gitu aku mau istirahat dulu yah… Aku capek banget dari pagi aku dipake bapak terus soalnya” kata Nayla yang ingin beristirahat di sofa setelah disetubuhi pembantunya berulang kali.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvo8iOrXvo

Namun baru saja beberapa langkah Nayla pergi. Tiba-tiba tangan kurusnya ditarik lagi oleh pembantu tambunnya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu5w9t8lo7D

“Eh, mumpung besok sampai seterusnya non Nayla kudu istirahat… Gimana kalau kita main sekali lagi” kata pak Urip sambil tersenyum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXudMsLm51

“Sekali lagi?” Tanya Nayla tak percaya.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp9PLuffZtS

Jelas, Nayla tidak mempunyai pilihan. Tubuhnya pun langsung dibawanya menuju kamar mandi untuk lanjut ke ronde ketiga. Hijab dan cadar Nayla dilepas. Air shower dinyalakan. Mereka kembali bercinta dengan gaya anjing kawin sambil menatap depan, tepatnya ke sebuah cermin.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ54KTXqeZ3

“Aaahhhhh…. Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan keras.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXA2d208n3

Sementara itu pak Urip membatin. Pinggulnya terus berpacu. Ia jadi teringat sesuatu yang pernah ia beli dari dokter Amir.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkl8C9NPX9I

Kayaknya saya masih punya obat perangsang yang saya beli deh… Kalau obat perangsang itu dikasih ke para peserta, juga ke non Nayla… Pasti pesta gangbang nanti bakal semakin seru nih… Hakhakhak…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLj1il79ko

Batin pak Urip sambil tersenyum.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH45OXGBVYk

“Aaahhhh… Aahhh paakk… Aaahhhh pelaannn”

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyDSuEXx6Z

Tubuh Nayla bergerak maju mundur. Desahan manjanya jadi semakin keras saat pinggul pembantunya terus membentur.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdudoMtGzqz

Plookkk… Plokkk… Plokkkk…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkp937tngsJ

“Ahhh mantapnyaa… Aahhh nikmatnyaa…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLY0dFH2o3

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ6gmzOxGK8

“Deekkk didalem yah ? Mas mau pipis sebentar” ucap Miftah setelah mengetuk pintu yang membuat kedua insan beda zaman itu membeku di tempat.

14898Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCHTaTgRfRE

ns 15.158.61.16da2

#23

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: