
37481Please respect copyright.PENANAMfscBi1K1X
Kaki melangkah cepat. Ia terlihat buru – buru mendatangi suatu rumah. Setibanya ia disana, ia langsung mengetuk pintu rumahnya dengan tergesa – gesa karena takut pria tua itu terbangun dan memergokinya ada disana.
37481Please respect copyright.PENANABOiMMVsIum
Tokkk… Tokkk… Tokkkk…
37481Please respect copyright.PENANAPxEK4UskGk
“Assalamualaikum pak Beni !”
37481Please respect copyright.PENANAQ6H8erVhWd
Nayla terlihat gelisah. Berulang kali ia menoleh ke kanan juga ke kiri. Untungnya jalanan begitu sepi. Ia pun kembali menoleh ke arah rumahnya untuk melihat kejadian disana.
37481Please respect copyright.PENANAmL0tCDbU9M
“Aasssalamualaikum… Paaakkkk”
37481Please respect copyright.PENANAPpt0RTyo75
Tokkk… Tokk… Tokkk…
37481Please respect copyright.PENANAJ1zj6kvosJ
Nayla kembali memberi salam dan mengetuk pintu rumah tetangganya. Tapi lagi – lagi tak terdengar suara balasan dari dalam. Nayla terlihat semakin gelisah hingga langsung mengetuk pintu rumahnya sekali lagi.
37481Please respect copyright.PENANA1AuUXk4HzY
Tokkk… Tokk… Tookk…
37481Please respect copyright.PENANAN1uCk3Nsj0
“Assalamualaikum”
37481Please respect copyright.PENANAqoQWkILIgh
Untungnya kali ini terdengar suara langkah kaki dari dalam. Nayla lega karena setidaknya ia mendengar suara dari dalam. Tak lama kemudian pintu terbuka, pria tua berbadan kekar yang keluar dari dalam rumah itu terkejut saat melihat siapa tamu yang mendatangi rumahnya.
37481Please respect copyright.PENANAYnG80Wc2io
“Mbak Nayla ?” Lirih pak Beni tak menyangka.
37481Please respect copyright.PENANAfJfh2UtQzw
“Aku boleh masuk pak ? Ada yang mau aku omongin” Ucap Nayla tergesa – gesa yang membuat pak Beni mantuk – mantuk saja.
37481Please respect copyright.PENANA24Lp3czgJF
“Ohh… Iya iya” Jawab pak Beni sambil mempersilahkan tamunya masuk.
37481Please respect copyright.PENANALu8ufNpf36
Pak Beni dengan ramah menyambut kehadiran tamunya. Ia pun mempersilahkan tamunya itu untuk duduk di ruang tamunya.
37481Please respect copyright.PENANAau6Jwja8cO
“Silahkan mbak” Ucap Pak Beni saat mempersilahkannya duduk.
37481Please respect copyright.PENANATSjwjABL18
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum lalu duduk diatas sofa sederhana dari rumah pria tua kekar itu.
37481Please respect copyright.PENANAMHs0oamKoh
Kemudian terjadi keheningan disana. Pak Beni dengan sabar menanti apa yang ingin tamunya ucapkan saat berkunjung ke rumahnya. Sedangkan Nayla merasa canggung untuk berbicara dengan seseorang yang telah dicurigai aneh oleh warga sekomplek rumahnya. Pikirannya sudah menyiapkan kata tapi lidahnya kelu untuk berbicara. Ia pun sedari tadi menatap ke bawah karena tak sanggup tuk memulai pembicaraan.
37481Please respect copyright.PENANA8ahA8WnBmo
“Oh yah… Saya buatkan teh dulu yah mbak” Ucap pak Beni untuk meredakan kecanggungan diantara mereka.
37481Please respect copyright.PENANAEq5blVjkKh
“Makasih” Jawab Nayla sambil mengangguk.
37481Please respect copyright.PENANAwR9wq9cHer
Saat pak Beni berjalan ke arah dapur untuk membuat teh. Nayla menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan rumah pak Beni. Seperti yang ia duga, rumah kontrakan itu terlihat begitu sederhana. Rumahnya juga cenderung berantakan dengan banyaknya pakaian – pakaian yang bertebaran dimana – mana. Sofa yang ia duduki juga sudah robek – robek hingga menampakkan busanya. Nayla menjadi iba. Apalagi ditambah dengan semua tuduhan yang masyarakat tujukan padanya terlepas dari kebenarannya yang belum bisa dibuktikan.
37481Please respect copyright.PENANArBVoH9pKtN
“Ini tehnya mbak” Ucap pak Beni mengejutkan Nayla.
37481Please respect copyright.PENANACAoOuMJKKq
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum saat menerimanya.
37481Please respect copyright.PENANAxwfaZgfMPs
Pak Beni sambil duduk menyeruput tehnya sambil melirik ke arah tamunya. Ia diam – diam juga penasaran apa yang membuat akhwat alim itu bertamu ke rumahnya.
37481Please respect copyright.PENANAydRcN6rzKx
“Ssslllrrpphhh… Aaahhh” desah Nayla saat menyeruput tehnya sambil membalikan badan memunggungi pak Beni untuk mengangkat cadarnya. Nayla merasa segar. Tehnya tidak terlalu manis tapi sangat menghangatkan tubuhnya. Nayla pun kembali menaruh cangkir itu diatas meja. Ia merapatkan kedua kakinya lalu menaruh tangannya diatas pahanya.
37481Please respect copyright.PENANAbgJYcCqPb7
“Aku mau minta maaf pak” Ucap Nayla tiba – tiba yang mengejutkan pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAy3CgjbFyAV
“Maaf ? Untuk apa yah mbak ?” Tanya pak Beni penasaran.
37481Please respect copyright.PENANAFjkLonXfCG
“Soal pagi tadi juga hari – hari sebelumnya… Pokoknya atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan ke bapak baik itu yang aku sadari atau enggak” Ucap Nayla.
37481Please respect copyright.PENANA5Tz4piXnzT
“Aku tahu pasti pagi tadi bapak bingung dengan perlakuan saya… Aku tahu pasti bapak juga kesulitan atas semua tuduhan ke bapak yang itu juga belum terbukti kebenarannya… Maaf aku udah menyulitkan bapak… Maaf aku egois dengan melimpahkan semua kesalahan ini ke bapak” Ucap Nayla meminta maaf.
37481Please respect copyright.PENANAdbP24e1BOg
“Gapapa… Saya udah terbiasa” Jawab Pak Beni yang membuat Nayla menaikan wajahnya tuk menatap pria tua kekar itu.
37481Please respect copyright.PENANAV9xxzadrMl
“Terbiasa ?” Lirih Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAmxVEdr6jtb
“Ya wajar sih kenapa mereka termasuk mbak menilai seperti itu ke saya… Mungkin mereka menganggap saya aneh… Mungkin mereka menganggap saya terlihat seperti seseorang yang berbeda dari orang – orang lainnya… Saya memang jarang berkomunikasi dengan orang sekitar… Tingkah laku saya juga kadang mencurigakan… Jadi saya gak bisa berkomentar kalau ada orang yang menuduh saya seperti itu” Ucap pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAeGypX3ifDW
“Terus, kenapa bapak gak protes atau setidaknya menjelaskan ke orang – orang kalau bapak bukan seperti yang orang – orang bayangkan ?” Tanya Nayla penasaran.
37481Please respect copyright.PENANABbpbTXdncG
“Andai bisa… Saya orangnya pendiam… Saya bukan orang yang mudah berbicara dengan orang – orang asing yang baru saya kenal… Oh yah, saya sangat berterima kasih ke mbak karena sudah mengunjungi rumah saya… Jujur sejak pindah kesini, mbak adalah orang pertama yang bertamu ke rumah saya… Jadi maaf kalau rumah agak berantakan karena saya gak tahu kalau mbak bakal berkunjung hehe” Ucap pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAmQZWSKEQHa
“Gapapa aku gak mempermasalahkan kok” Ucap Nayla meski wajahnya terlihat tak nyaman saat melihat sekitar.
37481Please respect copyright.PENANAHqcYNlFevc
“Hmmm oh yah… Mumpung waktunya pas… Mungkin selama ini mbak nuduh saya sebagai penganggu yah ?” Ucap pak Beni mengejutkan Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAJLVd1nQStn
“Eehhh enggak kok kata siapa ?” Ucap Nayla jadi merasa tidak enak.
37481Please respect copyright.PENANAMosvyvGrMP
“Saya cuma keinget aja saat itu… Waktu saya diusir oleh suami mbak saat saya tiba – tiba masuk ke halaman rumah… Juga waktu kemarin saat saya masuk ke rumah mbak tanpa izin” Ucap pak Beni teringat kejadian kemarin sore.
37481Please respect copyright.PENANAy95ZJwUJ7Y
“Jujur kemarin itu, saya ngeliat ada sesuatu hal yang mencurigakan dari rumah mbak… Saya ngeliat pembantu mbak mengendap – ngendap gitu… Saya dari luar pagar cuma bisa ngeliatin aja… Saya sampai gelisah antara bingung mau masuk apa enggak… Tapi pas ngeliat dari luar kok pembantu mbak kayak kelewatan soalnya keliatan dari sini kalau pembantu mbak itu mau nidurin mbak yang lagi ketiduran di sofa, saya gak sabar lagi dan berniat untuk datang membantu mbak… Eh tapi mbak malah kebangung dan akhirnya malah ngusir saya hehehe” Ucap pak Beni menceritakan kisah yang sebenarnya terjadi.
37481Please respect copyright.PENANAiqhNf5qHor
“Maaf waktu itu” Ucap Nayla merasa tidak enak.
37481Please respect copyright.PENANAjuCmx3EKtI
Apalagi kemarin saat saya dituduh menodai mbak… Saya sakit hati mbak… Padahal saya selama ini bertingkah seperti itu karena ingin menjaga mbak dari kejauhan… Saya tahu mungkin ini terdengar agak aneh… Tapi saya suka sama mbak… Makanya saya gak mau mbak kenapa – kenapa setidaknya sewaktu mbak ada di dekat saya” Ucap pak Beni malu – malu mengakui perasaannya.
37481Please respect copyright.PENANAZh4Ttoasvo
“Eh yang bener ?” Ucap Nayla terkejut.
37481Please respect copyright.PENANA6cv9xevmwN
“Hehe… Saya tahu ini salah… Saya cuma bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan, yakni menjaga mbak dari kejauhan” Ucap pak Beni yang membuat Nayla terharu.
37481Please respect copyright.PENANACQtAriU7bQ
Jadi itu alasan pak Beni suka ngintip aku selama ini ? Ia ingin melihat keadaanku, ia takut kalau diriku kenapa – kenapa ? Baik banget sih pak Beni, kenapa aku malah belain pak Urip daripada pak Beni sih ? Ihhh jadi makin kesel deh ke pak Urip kalau gini ! Bisa – bisanya aku membela seseorang yang telah memperkosaku !
37481Please respect copyright.PENANAo2A4W4uTCQ
Batin Nayla terharu.
37481Please respect copyright.PENANADtsbk7xx5E
“Maaf yah pak… Aku bener – bener gak tahu… Aku gak tahu kalau tindakan bapak selama ini justru untuk melindungi diriku” Ucap Nayla tidak enak.
37481Please respect copyright.PENANAN1BxzNeLjI
“Udah gapapa mbak… Saya juga sadar kok kalau sikap saya mencurigakan… Soalnya dari dulu saya pernah denger kalau pembantu mbak itu mempunyai niatan jahat ke mbak… Udah dari beberapa bulan yang lalu sih makannya saya berusaha terus mengawasi mbak” Ucap pak Beni memberi tahu.
37481Please respect copyright.PENANAeUehEKJUtC
“Pembantu saya ? Niatan buruk ?” Kata Nayla terkejut.
37481Please respect copyright.PENANAcUceYq6l5i
“Iya, saya pernah denger kalau pembantu mbak bilang ingin menghamili mbak… Mbak sekarang gapapa kan ? Mbak gak diapa – apain sama pembantu mbak kan ?” Tanya pak Beni yang membuat Nayla tiba – tiba menangis.
37481Please respect copyright.PENANARtqgUhMptD
Dari dulu ? Jadi pak Urip udah niat mau memperkosaku sejak dulu ?
37481Please respect copyright.PENANA6LUldn9utK
Batin Nayla menangis.
37481Please respect copyright.PENANAeFmvKteIBB
“Eh mbak… Kok nangis ? Apa jangan – jangan ?” Tanya pak Beni menduga sambil memberikan tisu yang ada di meja ruang tamunya.
37481Please respect copyright.PENANACQXexc8TKv
“Iyya… Pak Urip udah . . . .” Ucap Nayla yang membuat pak Beni teringat kata – kata akhwat bercadar itu di pagi hari.
37481Please respect copyright.PENANAQZqkg2mnbX
Mata Pak Beni terbuka lebar. Ia pun tak menyangka kejadian buruk ini beneran terjadi pada akhwat bercadar yang ia sukai.
37481Please respect copyright.PENANAz5wkd0Gk6a
“Maaf saya terlambat” Ucap Pak Beni saat teringat kejadian kemarin.
37481Please respect copyright.PENANAfYMrimb5Vt
“Terlambat ?” Tanya Nayla sambil mengusapi air matanya.
37481Please respect copyright.PENANAlKHoUiifGh
“Andai kemarin saya gak ragu dan langsung ke rumah mbak… Mungkin saya bisa menolong mbak untuk tidak dinodai oleh pembantu sialan itu” Ucap Pak Beni terdengar marah.
37481Please respect copyright.PENANAGI1qYoRJSU
“Udah gapapa pak… Lupain… Aku berterima kasih ke bapak karena udah berniat menolong aku… Makasih yah” Ucap Nayla tersenyum ditengah tangisannya yang membuat Pak Beni merasa iba.
37481Please respect copyright.PENANAJ6ytZUA9dQ
Setelah tangisannya mereda dan pak Beni sudah memberikan kata – kata penenang. Tiba – tiba Nayla mengucapkan sesuatu yang mengejutkan pria tua kekar itu.
37481Please respect copyright.PENANA0wiktfLSNK
“Aku boleh tinggal disini pak ?” Tanya Nayla.
37481Please respect copyright.PENANANFtdkRtrVv
“Ehh tinggal ? Disini ?” Tanya balik pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAo6rcpBvuSp
“Iya, setidaknya sewaktu suamiku gak ada di rumah… Aku boleh kan menetap disini… Aku bakal pulang kok pas suamiku ada di rumah” Pinta Nayla yang tak ingin berduaan di rumah bersama pembantu bejatnya.
37481Please respect copyright.PENANANC4iDTEHZT
“Oh gapapa… Boleh kok… Saya malah senang” Ucap pak Beni tersenyum menyadari idolanya akan tinggal bersamanya di rumahnya.
37481Please respect copyright.PENANAoMl3YXl5LD
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum.
37481Please respect copyright.PENANAChQ8shcyTE
Kruwek… Kruwek… Kruwek…
37481Please respect copyright.PENANAwJoLnUQUPj
Seketika perut Nayla berbunyi yang membuat wajahnya memerah malu.
37481Please respect copyright.PENANAZ60B5Xt9gL
“Eh mbak laper yah… Saya buatkan sesuatu yah” Ucap Pak Beni tanggap dengan pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia masak.
37481Please respect copyright.PENANAGyaOpZDY9n
“Eh gak perlu pak… Gak perlu” Ucap Nayla merasa tidak enak.
37481Please respect copyright.PENANAVcpX4Mfb80
“Udah gapapa… Oh yah kebetulan saya punya mie… Mbak mau mie rebus apa yang goreng ?” Tanya pak Beni yang hanya mempunyai mie instan.
37481Please respect copyright.PENANANDQrWGBUKn
“Hehe kalau gitu… Rebus aja gapapa pak” Ucap Nayla malu – malu.
37481Please respect copyright.PENANAokFqsDLZlg
“Kalau gitu tunggu sebentar yah… Biar saya buatkan” Ucap pak Urip yang langsung memanaskan air untuk tetangganya itu.
37481Please respect copyright.PENANAzlbsPerTM6
Nayla yang notabene orang kaya merasa tidak enak karena justru dirinya yang datang ke rumah pak Beni untuk meminta makanan. Nayla pun bingung harus berbuat apa setidaknya untuk membayar makanan yang sudah pak Beni buat. Untungnya ia terpikirkan sebuah ide di benaknya.
37481Please respect copyright.PENANA1agc1xIVtE
“Paaakkkk” Panggil Nayla dengan lembut saat mendatangi pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAKWBn0rCwc7
“Eh iya ada apa ?” Tanya pak Beni saat berbalik dan terkejut oleh penampilannya. Pak Beni baru menyadari karena tak sempat memperhatikan penampilannya akibat terlalu fokus pada kedatangan bidadarinya ke dalam rumahnya. Pak Beni melihat sekilas dari bawah ke atas.
37481Please respect copyright.PENANArFp7PWjAzf
Nayla saat itu mengenakan pakaian simpel berupa kaus berlengan panjang yang ia padukan dengan hijab berwarna cream serta masker yang menutupi wajahnya. Kakinya juga hanya dibalut celana kain panjang. Sekilas penampilannya terlihat biasa saja. Namun kelas Nayla sebagai seorang selebgram membuatnya terlihat begitu elegan.
37481Please respect copyright.PENANA5zWcwZ4JO7
37481Please respect copyright.PENANAPxqIEJmJaL
37481Please respect copyright.PENANAbEjDhcHk9d
37481Please respect copyright.PENANAUnIARoTyZS
NAYLA
37481Please respect copyright.PENANAciSVWrj02o
37481Please respect copyright.PENANAGvFShvV6yc
37481Please respect copyright.PENANAffo0AegATS
37481Please respect copyright.PENANAReJDHJDK9a
PAK BENI
37481Please respect copyright.PENANAVfNQtULZnU
Berbeda dengan dirinya yang hanya mengenakan kaus oblong serta celana kolor pendek. Ia mendadak malu sudah menyambut tamu istimewanya dengan pakaian seperti ini.
37481Please respect copyright.PENANAu7mSpv4ruq
“Aku gak enak kalau aku datang cuma untuk makan… Sebagai ganti bapak yang udah buatin aku makanan… Boleh gak aku merapihkan pakaian bapak biar aku ngerasa enak udah membalas kebaikan bapak” Ucap Nayla yang membuat pak Beni menoleh ke sekitar.
37481Please respect copyright.PENANAPzHcZkMHiJ
“Eh gak usah… Pakaian saya bau semua… Gak usah mbak” Ucap Pak Beni merasa tidak enak.
37481Please respect copyright.PENANAhWCV0u2Jit
“Gapapa pak… Setidaknya aku rapihin dulu… Lagian aku juga gak bisa makan kalau pemandangannya berantakan kayak gini” Ucap Nayla tersenyum dibalik cadarnya yang membuat pak Beni ikut tersenyum.
37481Please respect copyright.PENANALUGRhTpoP1
“Yaudah tapi jangan semuanya yah… Semampunya aja sisanya biar saya sendiri yang merapihkan” ucap pak Beni merasa malu.
37481Please respect copyright.PENANAPkcvD0haPx
“Siap pak” Ucap Nayla langsung bergegas memilah pakaian yang masih bisa dikenakan dengan pakaian yang mesti dicuci terlebih dahulu.
37481Please respect copyright.PENANAKSrB8qi99j
Nayla dengan sigap mengambil pakaian – pakaian yang berantakan. Yang terlihat kotor ia masukan ke dalam ember cuci. Yang terlihat bersih ia taruh dulu diatas sofa. Ia terkejut karena kebanyakan pakaiannya masih kotor dan mesti dicuci terlebih dahulu. Pakaian yang masih bisa dipakai kemudian ia lipat sambil duduk di sofa panjang ruang tamu.
37481Please respect copyright.PENANAHAwRiAMP2c
Sekilas Pak Beni melihat ke arah Nayla dan mendapati akhwat bercadar itu tengah melipati pakaiannya. Pak Beni tersenyum. Entah kenapa ia terbayang sesuatu yang mungkin akan sulit untuk ia wujudkan.
37481Please respect copyright.PENANANycFpA9NI6
Jadi seperti ini yah rasanya kalau punya istri secantik mbak Nayla…
37481Please respect copyright.PENANAH8PNvHTmhv
Batin Pak Beni sambil menaruh bumbu mie ke dalam panci yang sudah mendidih. Pak Beni terlihat bahagia. Ia pun berniat membuatkan mie untuknya dengan penuh cinta.
37481Please respect copyright.PENANAO5nip0VwxK
Tak lama kemudian mie nya sudah jadi. Pak Beni secara bergantian menaruh satu demi satu mangkuk mie ke meja ruang tamu dimana Nayla sudah menunggu disana.
37481Please respect copyright.PENANA5B2DM5KioN
“Ini silahkan mbak dicicipi… Awas masih panas” Ucap pak Beni perhatian.
37481Please respect copyright.PENANAM9mGiwSE7a
“Makasih pak” Ucap Nayla yang sudah kelaparan dan berniat untuk melahap mie buatan pria kekar itu.
37481Please respect copyright.PENANAeDg0E99xFy
Pak Beni yang juga lapar lalu menyeruput mienya. Sekilas ia melirik dan mendapati Nayla masih terdiam sambil memegangi garpu dan sendoknya.
37481Please respect copyright.PENANA1zAPhkNiey
Oh iya…
37481Please respect copyright.PENANAkOSHVN4pDD
Batin pak Beni menyadari sesuatu.
37481Please respect copyright.PENANA4fz9nPnZZ3
“Kalau gitu saya makan di dapur aja yah mbak” Ucap pak Beni menyadari kalau Nayla mesti mengangkat cadarnya terlebih dahulu untuk menyantap mie buatannya.
37481Please respect copyright.PENANAOOmPWoEBId
“Makasih pak” Ucap Nayla lega saat pria tua kekar itu peka.
37481Please respect copyright.PENANAhsNf4OS6mC
Pak Beni langsung duduk di kursi lalu menikmati mie buatannya itu. Sesekali ia menyeruputnya lalu menyedot mienya. Ia menikmatinya sehingga tidak langsung menghabiskannya.
37481Please respect copyright.PENANAtXf1ttlhNG
“Ini ditaruh mana pak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni hingga mangkuk yang tadi dipegangnya oleng lalu kuahnya tumpah sebagian mengenai celananya.
37481Please respect copyright.PENANAHu089nRYZt
“Aaaaawwww” Jerit Pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAMbVWZbZ3Cn
“Eehh maaf pak… Maaf” Ucap Nayla panik menyadari ia telah membuat pak Beni terkejut.
37481Please respect copyright.PENANAYpdG71wrJj
“Eh mbak udah habis yah… Udah gapapa… Biar saya aja” Ucap Pak Beni mengambil tisu lalu mengelap celananya. Untungnya kuahnya lebih banyak tumpah ke lantai. Untungnya juga celananya yang basah berada di bagian pahanya bukan di pusat selangkangannya.
37481Please respect copyright.PENANAQxMm9cZmaL
Fiyyuh nyaris aja… Bisa – bisa itunya kerebus kuah mie nih !
37481Please respect copyright.PENANAYDl9CQ3IOJ
Batin pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANA1oJ8Lo0av6
“Aduhhh gimana ini ?” Ucap Nayla yang langsung mengambil tisu lalu mengelap kuah yang ada di lantai.
37481Please respect copyright.PENANASdVu3EoIg1
“Ehhh gak usah… Aduh” Ucap pak Beni merasa tidak enak karena tamunya malah mengepel lantai rumahnya.
37481Please respect copyright.PENANA2OrZa96ANK
“Udah gapapa pak… Ini salahku kok” Ucap Nayla kekeh dengan lanjut membersihkannya.
37481Please respect copyright.PENANA3rEEpAVsMV
Pak Beni pun akhirnya tidak punya pilihan lain selain membiarkan. Masalahnya celananya yang terlanjur basah membuatnya merasa tidak nyaman.
37481Please respect copyright.PENANAjofZlpoTPY
“Euummm… Saya mau ganti celana dulu yah… Nanti saya bantu membersihkan” Ucap pria tua kekar itu yang berlari menuju kamarnya,
37481Please respect copyright.PENANA9jCjjF0fIs
“Iya pak” Ucap Nayla sambil lanjut membersihkan.
37481Please respect copyright.PENANAhWdp0lPOBc
Nayla yang tadi kelaparan langsung melahap habis mie yang dibuat oleh tetangganya. Ia tak mengira kedatangannya yang ingin menaruh mangkuk kotor justru membuat pak Beni menumpahkan sebagian kuahnya. Nayla jadi merasa tidak enak. Ia pun mengambil tisu lagi untuk mengelap lantai rumah tetangganya.
37481Please respect copyright.PENANAMvVXYAQhR3
Ketika sedang mengelap tak sengaja matanya menoleh ke arah pintu kamar pak Beni yang sedikit terbuka. Entah kenapa ia mendengar suara yang membuatnya penasaran disana.
37481Please respect copyright.PENANAxnWBqaLhcM
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk” desah pak Beni yang suaranya tak asing ditelinga Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAq7otmfeGbT
Saat Nayla mendekat lalu mengintip melalui celah yang sedikit terbuka. Ia terkejut saat melihat keadaan yang terjadi di dalam.
37481Please respect copyright.PENANAAgv4EwgCSs
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Makasih mbakkk sudah datang ke rumaaahhh… Aaaahhhhh cantik banget sih mbak… Aaahhhhh”
37481Please respect copyright.PENANAkYEkeFiLzH
Ia melihat pak Beni sudah menelanjangi tubuhnya sambil melakukan onani di dalam kamarnya. Terlihat pak Beni memejam seolah sangat menikmatinya. Tubuhnya yang sudah telanjang bulat memamerkan perut ratanya juga dada bidangnya. Kulit pak Beni yang begitu gelap membuat Nayla terkesima. Apalagi tubuh kekarnya dan juga penis jumbonya yang terlihat begitu hitam dengan guratan otot yang mengelilinginya. Bulu rambutnya juga tebal. Nayla sampai tidak bisa berkedip. Ia begitu terpesona oleh penampakan tubuh pak Beni yang begitu indah.
37481Please respect copyright.PENANARYcTRwfb3l
Gleegggg !
37481Please respect copyright.PENANAyTKiyxLUKJ
“Bagus banget tubuhnya !” Lirih Nayla terkesima. Ia bahkan sampai menenggak ludah. Tanpa sadar ia memegangi vaginanya dari luar celananya.
37481Please respect copyright.PENANA6slXZ04HsI
Kok basah ?
37481Please respect copyright.PENANAQYl6cv01J8
Batin Nayla terkejut.
37481Please respect copyright.PENANAhYZvuTRxyL
Bagaimana bisa vaginanya sudah basah hanya dengan melihat pria tua berbadan kekar yang sedang beronani ? Nayla heran apalagi saat ia merasa nafsunya kembali datang.
37481Please respect copyright.PENANA5RqjjZw6Ni
“Aaaaahhhhhh… Aaahhhhh suka banget saya mbak pas mbak nungging tadi di depan saya” desah pak Beni saat melihat Nayla menungging mengelap kuah mie yang tumpah di lantai.
37481Please respect copyright.PENANAg2VNQ1k87e
Mata Nayla terbuka lebar. Ia terkejut karena pak Beni bernafsu saat dirinya tadi menungging dihadapan pria tua kekar itu. Saat matanya memperhatikan pentungan milik tukang sapu kekar itu. Ia baru menyadari sesuatu. Ia baru menyadari saat melihat ujung dari pentungan milik pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANAvjF6G97qvv
“Loohhhh… Oops” Ucap Nayla terkejut hingga menyadari kalau dirinya berbicara terlalu keras. Ia pun segera bersembunyi dibalik dinding samping pintu masuk kamar pak Beni lalu menutupi mulutnya. Benar saja, beberapa saat kemudian terdengar suara pintu ditutup rapat dari dalam.
37481Please respect copyright.PENANAyBC47ngUEz
“Hah… Astaghfirullah… Nyaris aja ketahuan… Ihhh gimana sih kok bisa – bisanya aku ngintip orang lain bermasturbasi ?” Lirih Nayla sebal sendiri pada tubuhnya.
37481Please respect copyright.PENANAoTBrFFHYCi
Tapi… Tititnya itu loh ? Kok…
37481Please respect copyright.PENANA9K0zyKxoYJ
Batin Nayla saat mengingat – ngingat lagi penampakan penis dari pria kekar itu. Ia menyadari kalau pak Beni juga tidak menyunat penisnya seperti mang Yono. Ia pun baru sadar saat memberi salam tadi pak Beni tidak membalas salamnya.
37481Please respect copyright.PENANAIlLCdEo4Ij
Jangan – jangan pak Beni itu non yah ?
37481Please respect copyright.PENANAXwR4EJVJ6P
Batin Nayla menduga.
37481Please respect copyright.PENANA22zkG5ii4Y
Namun terlepas dari apa latar belakang pak Beni. Penampakan tubuhnya benar – benar membuat Nayla terkesima. Nafsunya yang kembali bangkit membuatnya diam – diam memasukan tangannya ke dalam celana dalamnya lalu memejam membayangkan pentungan hitam berhoodie yang tadi dilihatnya.
37481Please respect copyright.PENANAUtRp4tkkuj
Aduuhhh… Aku terangsang lagi… Aaahhhh…. Aaaahhhhh !
37481Please respect copyright.PENANANz9Dwpo39M
Batin Nayla sambil bermasturbasi dalam keadaan berdiri bersandar pada dinding kamar rumah pak Beni. Ia pun terus memainkan vaginanya sambil mendengar suara desahan yang diucapkan pak Beni dari dalam.
37481Please respect copyright.PENANAkfNdxL5bD1
“Aaaaaahhhhhhhhh Mbaakkk Naylaaaa” desah pak Beni dari dalam kamar.
37481Please respect copyright.PENANA595r9u6cvd
“Mmppphhh bapaakkk” balas Nayla dari luar kamar.
37481Please respect copyright.PENANA5xuzUUOrkg
*-*-*-*
Sementara itu di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda
37481Please respect copyright.PENANA6oYlsv59YL
“Nayla mana yah ? Kok daritadi belum datang juga ?” Ucap seseorang sambil mengamati jalanan.
37481Please respect copyright.PENANA794wYPj8tc
Ia terlihat begitu resah. Ia terlihat begitu gelisah.
37481Please respect copyright.PENANApqwZ5O4UhO
“Masss… Sini, daritadi dicariin loh” Ucap seseorang memanggilnya.
37481Please respect copyright.PENANAhezSbH7JyB
“Eh iya Put” Ucap Andri terkejut.
37481Please respect copyright.PENANAHjAlTLattn
“Ngapain sih disana ?” Tanya Putri saat menghampiri.
37481Please respect copyright.PENANARwVEUpRugL
“Ehh engga… Gak ada kok” Jawab Andri mendekat lalu berjalan kembali ke dalam studio.
37481Please respect copyright.PENANAG37RL8bIS5
“Ngomong – ngomong mbak Nayla kemana yah ? Kok gak ngabarin kalau gak bisa dateng ? Apa jangan – jangan mbak Nayla kenapa – kenapa yah” Ucap Putri saat berjalan disebelahnya.
37481Please respect copyright.PENANAEPxuWozYOb
“Eh kenapa – kenapa ?” Tanya Andri mendadak panik.
37481Please respect copyright.PENANARsaM9ewnKY
“Mungkin sakit kali yah makanya gak bisa ngehubungin… Tapi moga aja sih gak kenapa – kenapa” Ucap Putri saat kembali masuk ke studio foto.
37481Please respect copyright.PENANAXQ8y0tDtcZ
Nay… Kamu gapapa kan ?
37481Please respect copyright.PENANAhb6DB8USsf
Batin Andri berdiam sebentar sambil berbalik menatap jalanan.
37481Please respect copyright.PENANAh4YGvp0xs9
“Eh mas ayo… Kita masih ada perfotoan lagi loh” Ucap Putri lagi yang baru membuat Andri masuk ke dalam studio.
37481Please respect copyright.PENANAgASpoYDzGD
“Eh iya” jawab Andri mendekat.
37481Please respect copyright.PENANAimnD142IQN
37481Please respect copyright.PENANAk80kufcymS
37481Please respect copyright.PENANAj5zUwPUaXU
37481Please respect copyright.PENANAb9SQEqdyhw
PUTRI
37481Please respect copyright.PENANAEMFE1879LB
37481Please respect copyright.PENANAMadpcxivQE
37481Please respect copyright.PENANAa0HYovXBVO
37481Please respect copyright.PENANApAh7hUjfTb
ANDRI
37481Please respect copyright.PENANAf4gsBcW3wg
*-*-*-*
Keesokan harinya pada pukul delapan tepat.
37481Please respect copyright.PENANAEwVG0uZ4Kq
Pagi itu cuaca agak mendung membuat sinar matahari tak begitu tembus. Tidak seperti biasanya, saat itu suasananya agak gelap karena awan begitu pekat. Orang – orang mulai berfikir kalau pagi itu hujan akan turun membasahi bumi. Maka tak banyak orang yang keluar. Mereka lebih memilih berdiam di dalam apalagi karena saat ini merupakan hari libur nasional.
37481Please respect copyright.PENANAPLILU2Rc2O
Di salah satu rumah yang ada di ibukota. Nampak akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba gelap tengah memasak untuk menghidangkan sarapan untuk suaminya tercinta. Aroma tubuhnya sudah wangi. Pakaiannya tampak rapih. Wajahnya sudah glowing pokoknya ia terlihat sangat bersiap untuk menyambut hari libur bersama suami. Ia ingin tampil cantik dihadapan suami. Ia ingin memanjakan mata suami dengan penampilannya yang begitu memukau di pagi hari.
37481Please respect copyright.PENANAH3sdlJl1UB
Di ruang tamu, sang suami juga sudah mengenakan pakaian rapih. Meski terlihat santai dengan kaus polo berkerah yang menutupi tubuhnya. Serta celana panjang yang membalut kakinya. Sisiran rambutnya yang terarah ke arah kanan juga penampakan wajahnya yang cerah sudah cukup untuk memanjakan mata istrinya yang begitu mencintai dirinya. Sang suami tampak bangga pada istrinya sehingga sesekali melirik tuk menatap penampilan istrinya. Sama seperti istrinya yang sudah mandi, dirinya juga sudah mandi. Sang suami pun tersenyum sambil menonton acara televisi pagi.
37481Please respect copyright.PENANAOYUaxQNBGm
Hufttt… Untung aja kemarin aku gak ketahuan !
37481Please respect copyright.PENANAIf4vMdhbVH
Batin Nayla saat teringat kejadian kemarin sore ketika bermasturbasi di dalam rumah pak Beni.
37481Please respect copyright.PENANADyg44an5d0
Untungnya pas pak Beni keluar kamar dirinya sudah menarik keluar tangannya meski ia masih merasa nanggung karena masih bernafsu. Sore kemarin, ia pun menghabiskan waktu dengan mengobrol untuk mengakrabkan diri dengan pak Beni hingga menanti kepulangan suami. Saat suaminya pulang barulah ia ikut pulang dan meninggalkan kesan tersendiri bagi Nayla. Ia juga teringat bagaimana binalnya ia semalam saat mengajak sang suami bercinta meski lagi – lagi dirinya belum mendapatkan kepuasan.
37481Please respect copyright.PENANAH5dldoiXbB
Ternyata pak Beni gak seburuk itu kok !
37481Please respect copyright.PENANAlsAfwWBwZW
Batin Nayla sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.
37481Please respect copyright.PENANAfbjVRoLa2Q
Kenapa orang – orang pada gak suka kepadanya yah ?
37481Please respect copyright.PENANAIPvDyoSyid
Batinnya lagi sebelum dikejutkan oleh suara tak asing yang berasal dari arah belakang.
37481Please respect copyright.PENANAZe4NwMsNor
“Hakhakhak… Pagi – pagi udah wangi aja dirimu non” Ucap seseorang yang tiba – tiba datang sambil menyentuh bokong montok Nayla dari arah belakang.
37481Please respect copyright.PENANA9yA03jRsG1
“Pakkk… Jangaannn… Lepaskan ! Jangan kurang ajar yah pak !” Lirih Nayla terkejut hingga memaksa tangan pembantunya untuk menjauhkannya dari bagian privatnya.
37481Please respect copyright.PENANAerd162fuFz
“Hakhakhak… Gimana caranya ? Saya gak tau non… Daritadi tangan saya udah nempel sama bokong non” Ucap pak Urip malah bertindak kurang ajar dengan meremas bokong montok majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAlVxnTtrjfT
“Mmppphhh… Ada suamiku pak… Tolong jangan bertindak aneh – aneh !” Desah Nayla secara pelan setelah menerima remasannya sebentar. Nayla yang masih membelakangi pak Urip berulang kali berusaha menjauhkan tangan pembantunya itu dari bokongnya. Namun yang ada pembantunya itu malah makin kurang ajar. Nayla gundah, matanya pun melirik ke arah ruang tamu tuk melihat keadaan suaminya.
37481Please respect copyright.PENANASqjV3DHSGO
“Hakhakhak… Makin hari kok saya makin nafsu aja sama non yah… Matamu ini, seksinya tubuhmu ini, indahnya penampilanmu pagi ini… Saya jadi gak sabar pengen ngentotin tubuh non lagi hari ini” Ucap pak Urip dengan begitu vulgarnya sambil mendekap pinggul majikannya dari arah belakang. Dekapannya pun naik hingga meremas buah dadanya dari belakang. Sontak Nayla langsung memejam merasakan remasannya yang begitu terasa. Nayla pun menoleh ke belakang. Namun ia malah melihat wajah penuh nafsu yang dikeluarkan oleh pria tambun itu. Nayla kesal namun ia malah merinding karena remasannya membuat darahnya berdesir.
37481Please respect copyright.PENANAGAn4Jot7a9
37481Please respect copyright.PENANAotVWLJQ4rg
37481Please respect copyright.PENANAZDagsRbHvI
37481Please respect copyright.PENANAtNbw5TS8wG
NAYLA
37481Please respect copyright.PENANAAWSg50fGUB
37481Please respect copyright.PENANAK9KCh0QHv4
37481Please respect copyright.PENANAdc4u4UvHgT
37481Please respect copyright.PENANAeu352t4D28
PAK URIP
37481Please respect copyright.PENANA7PRBmDhMwT
“Mmppphhh jangaannn paakkk… Aku mohon !” Desah Nayla sambil memegangi kedua tangan pembantunya yang tengah meremasi dadanya.
37481Please respect copyright.PENANAgbkyknF5Ds
Andai kan ada seseorang yang melihatnya. Pasti orang itu tak percaya dengan apa yang dilihat dengan kedua matanya. Bagaimana bisa ada akhwat bercadar yang sudah tampil rapih justru tengah diremasi dadanya oleh pria tambun yang tampilannya masih acak – acakan karena belum mandi bahkan rambutnya saja masih berantakan. Terlihat pria tambun itu begitu bernafsu dan masalahnya nafsu Nayla diam – diam juga bangkit meski hanya diremasi dadanya oleh pria tambun itu.
37481Please respect copyright.PENANAW6htLhNThR
“Ouuhhh kenyalnyaaa… Kenyal banget susumu nonn… Makin gak rela saya buat lepasin kenikmatan ini sekarang… Apa saya eksekusi non aja yah sekarang ?” Ucap pak Urip sambil terus meremasi dada majikannya yang membuat Nayla terkejut lalu menoleh menatap pak Urip.
37481Please respect copyright.PENANAREWuEI9l2p
“Jangan aneh – aneh pak… Suamiku ada di sana !” Ucap Nayla ketakutan sambil melirik ke arah suaminya.
37481Please respect copyright.PENANAyZcDDTTGsg
“Hakhakhak… Makanya, kalau kita buru – buru… Kita gak bakal ketahuan kan ?” Ucap pak Urip sambil menaikan sisi bawah gamis majikannya hingga kaki Nayla tersingkap. Tangannya dengan liar meraba paha mulusnya. Tangannya pun semakin naik hingga tiba di selangkangannya. Nayla mendesah juga deg – degan dengan perlakuan liar pembantunya. Dirinya yang sudah disetubuhi dua kali oleh pembantunya tak bisa melawan. Ia berdiam seperti itu bukan karena pasrah. Tapi ia hanya bingung harus melakukan apa ? Haruskah ia berteriak dan merelakan harga dirinya didepan suaminya ? Ia tak mau suaminya tahu kalau dirinya sudah dinodai oleh pembantunya. Ia pun hanya memejam saat tangan nakal pembantunya itu masuk kemudian menyentuh bibir vaginanya.
37481Please respect copyright.PENANAMBibRG6Xke
“Aaaaaahhhhhh” desah Nayla tanpa sadar.
37481Please respect copyright.PENANATrHpnT9j6F
“Hakhakhak… Kok udah basah ? Dasar ! Baru tau kalau non ini ternyata sangean yah ?” Ejek pak Urip yang membuat Nayla kesal.
37481Please respect copyright.PENANAYzs48q5SIK
“Enggaakkk aaaahhhh… Udah paakkk… Nanti ketahuan suami aku… Udahhh ! Hentikan paakkk !” Lirih Nayla sambil menahan kenikmatan yang sedang ia dapatkan.
37481Please respect copyright.PENANA2hbjE6bXnD
“Hakhakhak… Emang non sanggup ? Keliatan banget muka non lagi keenakan gitu !” Ejek pak Urip sambil menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang menahan sensasinya.
37481Please respect copyright.PENANA42e2WcIBrq
“Aaaahhhh paakkk jangaannn… Aaaaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan lirih lalu merapatkan bibirnya.
37481Please respect copyright.PENANAiHIAIXlL9W
Melihat akhwat itu keenakan membuat pak Urip jadi semakin berani. Dikala tangan kirinya terus meremas buah dada majikannya maka tangan kanannya terus menekan klitorisnya. Jemarinya juga mulai masuk mengorek liang senggamanya. Terasa jemarinya begitu basah. Pak Urip tertawa sambil memasukan jemarinya lebih dalam lagi.
37481Please respect copyright.PENANAJQrDQFV0yb
“Aaaahhhhhh paaaakkkk… Aaahhhh sudaaahhhh !” desah Nayla yang tak kuat lagi hingga memejam merasakan kenikmatan yang ia dapatkan.
37481Please respect copyright.PENANABtA23yDaO9
“Hakhakhak… Sampai merem melek gitu non… Tenang ini belum seberapa… Akan saya berikan kenikmatan yang lebih lagi daripada ini !” Ucap pak Urip bertekad.
37481Please respect copyright.PENANANonzThw097
Tiba – tiba pria tua berperut buncit itu menaikan gamis Nayla lebih tinggi lagi hingga bongkahan pantatnya yang masih tertutupi celana dalamnya sebagian terlihat. Pak Urip yang kian bernafsu langsung menurunkannya. Dalam sekejap ia juga menurunkan celananya sendiri lalu mendekatkan pentol gundulnya ke arah lubang vagina majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAK1ZIlvGrge
“Mmmppphhhhh”
37481Please respect copyright.PENANAaPMpFa2eou
Saat dua kelamin mereka mulai bersentuhan, pak Urip mulai tersenyum senang. Berbeda dengan majikannya yang waswas. Pak Urip malah tertawa puas. Tangan kirinya jadi semakin kuat dalam meremas dada majikannya sedangkan tangan kanannya memegangi penisnya untuk memasukannya lagi ke dalam liang kenikmataan itu.
37481Please respect copyright.PENANA013Yp9WosQ
“Uuuuhhhhhh nikmatnya memekmu, non… Hakhakhak” Tawa pak Urip dengan lirih saat penisnya kembali dijepit menggunakan liang senggama majikannya yang begitu hangat.
37481Please respect copyright.PENANADpSZiVgCHF
“Aaaahhh paaakkkkk” Desah Nayla hingga tubuhnya terdorong maju ke depan.
37481Please respect copyright.PENANABl12HyONBA
Nayla yang saat itu sedang merebus sayuran langsung memegangi tepi keramik yang menjadi alas kompor di ruangan dapurnya. Ia mencoba menahan dorongan penis pak Urip yang memaksanya untuk maju mendekati kompornya. Terasa tusukannya begitu dalam. Terasa tusukannya begitu nikmat yang membuat Nayla tanpa sadar menikmati tusukannya.
37481Please respect copyright.PENANAwaLXUvv42J
Aaaahhhhh enakkk bangettt… Kenapa aku nafsu lagi sih ?
37481Please respect copyright.PENANAihWwxtxan3
Batin Nayla heran kenapa dirinya kembali terangsang.
37481Please respect copyright.PENANAUjwOAnUIne
Bukannya aku gak minum air lemon itu lagi hari ini ? Kenapa aku masih kayak gini ?
37481Please respect copyright.PENANAV9wMyXIzlw
Batin Nayla heran.
37481Please respect copyright.PENANA5i5CpryI40
Ditengah keheranannya, pak Urip tiba – tiba menarik pinggulnya hingga menyisakan ujung gundulnya saja di pintu masuk vagina majikannya. Kedua tangannya pun memegangi pinggul Nayla. Lalu ia meminta majikan bercadarnya itu untuk sedikit menunduk untuk memudahkan penetrasi penisnya di dalam liang senggamanya.
37481Please respect copyright.PENANA0DdoccVpaB
“Aaaaaahhhhh” desah Pak Urip dengan lirih saat penisnya ia masukkan dengan cepat ke dalam rahim majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAYTE105D1Zz
“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla pelan – pelan sambil menoleh menatap pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANA8bduu1aTjd
Namun pembantunya itu malah tersenyum yang membuat Nayla sampai bingung harus bagaimana. Di lain sisi penetrasi yang pak Urip lakukan terasa begitu nikmat yang membuatnya ingin merasakannya sekali lagi. Tapi di lain sisi ia sadar kalau itu merupakan perbuatan yang salah. Sebagai seorang istri yang terhormat ia berusaha menjauh namun nafsu birahinya mencegahnya.
37481Please respect copyright.PENANAv5WZ5OQ5EW
“Ouuhhhh noonnn… Ouhhhh yahhh… Ouhhhh nikmat banget jepitanmu itu, sayaanggg” desah pak Urip keenakan yang membuat Nayla risih.
37481Please respect copyright.PENANA1PMSkvG3g4
“Mmpphhh pakk… Mmphhh jangaaann… Mmpphhh hentikaannn” Pinta Nayla secara pelan – pelan meski nafsunya berkata sebaliknya.
37481Please respect copyright.PENANAk3WEL857XF
Sodokan pak Urip lama – lama makin kencang. Penisnya dengan jantan menggesek – gesek dinding vagina majikannya yang perlahan semakin lembap dibanjiri cairan cintanya. Pak Urip membuka mulutnya sedikit lalu mengeluarkan deru nafasnya yang hangat. Matanya lalu memejam menikmati jepitannya yang amat sangat nikmat. Dekapan tangannya dipererat. Tangannya mencengkram gamis majikannya dengan kuat. Suara benturan antar kelamin yang semakin keras membuat ia menurunkan kecepatannya. Ia melambat tapi tetap terasa nikmat. Terasa penisnya semakin basah, Terasa penisnya kesulitan karena vagina majikannya menyempit saat menjepit penisnya.
37481Please respect copyright.PENANAlTvgbtwEED
“Ouuhhh gilaaa… Ouhhhhh… Mmmmpphhhh” desah pak Urip sambil membuka matanya lagi. Ia tak ingin menyia – nyiakan momen ini. Ia pun kembali mempercepatnya sambil menikmati sisi punggung Nayla yang masih tertutupi pakaiannya.
37481Please respect copyright.PENANAqHQXC4gIjR
“Aaahhhhh… Aahhhh paakkkk… Aaaaaaahhhhh” desah Nayla saat sodokan majikannya semakin kuat.
37481Please respect copyright.PENANAxBGA8yNkev
Plookk… Plookk… Plookkk !!!
37481Please respect copyright.PENANAkVUfI6XZhZ
Rahim Nayla tertusuk oleh ujung gundul pembantunya yang maruk. Deru nafas Nayla semakin sesak dan mulutnya ingin membuka tuk berteriak. Rasanya amat sangat nikmat saat penis pembantunya itu menusuknya dengan begitu kejam.
37481Please respect copyright.PENANAX0es3YSoC0
Nayla merasa aneh. Ia merasa aneh pada tubuhnya sendiri. Semakin lama pak Urip menyetubuhinya ia malah semakin menikmati pelecehannya. Ia heran tapi nafsunya tak membiarkan. Nampak tangan pak Urip menarik tubuh Nayla mundur lalu memegangi kedua tangannya ke belakang. Tubuh Nayla agak membusung. Nampak sodokan pak Urip di percepat hingga payudara Nayla bergoyang dibalik gamis yang dikenakannya.
37481Please respect copyright.PENANAz7u2gIArEH
“Aaahhhh yaahhh… Aaaaahhh… Aaaahhhhh” desah pak Urip semakin menikmati sodokannya.
37481Please respect copyright.PENANAZ6VYIn51Rz
“Paaakkk mmpphhh… Mmpphhh… Mmmpphh” desah Nayla sambil menggelengkan kepala.
37481Please respect copyright.PENANA2Wzg0UOs5x
Nayla lama – lama merasakan adanya tanda – tanda orgasme. Vaginanya berdenyut dan matanya merem melek penuh keenakan. Nayla merasa malu karena bisa – bisanya hampir berorgasme setelah diperkosa pembantunya di pagi hari. Padahal ada suaminya di ruangan sebelah. Kenapa ia malah menikmatinya bahkan nyaris mendapatkan orgasme sebentar lagi.
37481Please respect copyright.PENANAfBf4X2FC5M
Oh yah mas Miftah ?
37481Please respect copyright.PENANAMt95bmb9ZP
Batin Nayla teringat hingga wajahnya menoleh ke arahnya.
37481Please respect copyright.PENANAT3cylTn6p6
Terlihat Miftah dengan tenang menonton acara televisi. Sesekali pria tampan itu menguap di pagi hari. Sesekali pria tampan itu mengucek matanya. Sesekali ia meminum air yang ada di gelasnya. Ia terlihat tenang tanpa tahu kejadian yang ada di ruangan sebelah. Sungguh ironi memang, bagaimana bisa ada seorang suami yang terlihat tenang – tenang saja saat istrinya diperkosa di ruangan sebelah.
37481Please respect copyright.PENANA3m30XuAjzO
Maasss toloongg jangann liaaattt !
37481Please respect copyright.PENANAZ0waAP7ljX
Batin Nayla pasrah hingga menutup matanya saat dirinya menginginkan orgasme dari penis pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAQ4OqgQEEyY
“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaaahhhh” desah pak Urip mempercepat sodokannya.
37481Please respect copyright.PENANA2miOLi21mo
“Paaakkkk aaaahhh… Aaaaahhhh… Aaaahhh” desah Nayla terlihat tak kuat lagi.
37481Please respect copyright.PENANApxr1mrD7RA
“Aaahhh… Aahhhh… Aaahhhh puass sekali saya nonn… Terima ini ! Terima sodokan saya ini !” Ujar pak Urip memperkuat hujamannya.
37481Please respect copyright.PENANAHzfmMD6mir
“Aaaahhh paaakkk… Aaahhh… Pellaannn… AAAAAHHHHH !!!” Jerit Nayla tak sengaja.
37481Please respect copyright.PENANAc156X3bUL2
“Deeekkk ?” Ucap suaminya saat mendengar jeritan istrinya.
37481Please respect copyright.PENANAxZDR1nlABq
“Siaaalll !” Lirih pak Urip menyadari aksinya ketahuan. Dengan segera ia menarik lepas penisnya membuat akhwat bercadar itu jatuh dalam posisi kaki ditekuk ke samping.
37481Please respect copyright.PENANA44DcWP5d22
“Deeekk… Kenapa ?” Tanya Miftah sekali lagi sambil berlari mendekati istrinya.
37481Please respect copyright.PENANAhtQaedTVHe
Pak Urip yang takut aksinya ketahuan langsung pergi memasuki kamar mandi untuk bersembunyi dari keberadaan Miftah.
37481Please respect copyright.PENANAiV4PYKCj59
“Hah… Hah… Hah” Desah Nayla ngos – ngosan sambil menatap lantai dibawahnya. Nayla terasa kesal. Ia kesal bukan karena habis diperkosa pembantunya. Ia kesal karena dirinya keceplosan menjerit padahal dirinya hampir mendapatkan orgasme di pagi hari.
37481Please respect copyright.PENANAAy3xlfCxUt
“Dekkk kenapa ? Hooaaaammm” Tanya Miftah terkejut saat melihat istrinya terduduk di ruangan dapur.
37481Please respect copyright.PENANAwORItKtuHf
“Eh mas… Hehehe aku gapapa, tadi kaki aku… Ya kaki aku kepentok meja jadi aku duduk sebentar deh… Hehehe… Hah… Hah… Hah” desah Nayla sambil menyembunyikan ngos – ngosannya.
37481Please respect copyright.PENANArpNkwMvSPt
“Oalah kirain kenapa… Bikin khawatir aja” Ucap Miftah tersenyum dan berniat hendak membantu istrinya berdiri. Terlihat Miftah kembali menguap sambil mengucek – ngucek matanya.
37481Please respect copyright.PENANAtFame6HjYw
“Eh nanti aja mas… Gak usah… Aku mau duduk sebentar… Hehe” Ucap Nayla menolak.
37481Please respect copyright.PENANAfLQlOoWnCb
“Eh sakit banget yah ? Hoaaammmm” Tanya Miftah kembali khawatir.
37481Please respect copyright.PENANAmPiJY0eyHP
“Enggak kok mas… Eh, Mas ngantuk yah ?” Ucap Nayla heran melihat suaminya dari tadi menguap terus.
37481Please respect copyright.PENANAwNhRXrLoy1
“Hehe kayaknya iya… Gara – gara semalem bergadang kayaknya… Yaudah deh Mas kembali ke ruang tamu dulu yah” Ucap Miftah pamit pergi.
37481Please respect copyright.PENANAOQd5YLzQSc
“Iyya mas” Jawab Nayla lega karena suaminya kembali pergi dari ruangan ini.
37481Please respect copyright.PENANABECRz0MTOn
Saat Miftah pergi menjauh terlihat pak Urip mengintip dari balik pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Saat Nayla menyadarinya ia hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Ia kesal. Ia marah. Tapi ia marah bukan karena telah diperkosa. Tapi ia marah karena menikmati persetubuhannya dengan lelaki jelek yang menjadi pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAmq79XDUoRe
Kenapa sih aku ini ? Kenapa aku malah makin rusak gini ?
37481Please respect copyright.PENANAPT9C99JpcV
Batin Nayla heran.
37481Please respect copyright.PENANAJehrqAkEq8
Seketika ia menyadari kalau pembantunya sudah bertelanjang bulat di dalam kamar mandi. Pria tambun itu juga memamerkan penisnya yang terlihat begitu besar tengah dikocok – kocok olehnya. Nayla yang sedang bernafsu secara tak sengaja menatapnya. Nayla mematung. Matanya tak bisa ia alihkan dari penis pembantunya yang sedang dikocok – kocoknya itu.
37481Please respect copyright.PENANATnLMc9YcWc
Astaghfirullah… Ada apa denganku ?
37481Please respect copyright.PENANAX6ITBe71qC
Batin Nayla menyadarkan diri sambil menggeleng – gelengkan kepalanya. Ia berusaha menoleh tuk membuang pandangannya dari penis itu. Namun saat ia kembali menatap ke arah kamar mandi. Ia menyadari kalau pak Urip dengan berani malah keluar dalam keadaan telanjang bulat.
37481Please respect copyright.PENANA4PR23kNmwE
“Paaakkkk” Ucap Nayla terkejut hingga kedua tangannya ia gunakan tuk menutupi mulutnya dari balik cadarnya.
37481Please respect copyright.PENANACwZwIe7ZfE
“Hakhakhak… Coba berdiri sayang, liat suamimu… Sudah tertidur belum ?” Tanya pak Urip sambil mengocok penisnya.
37481Please respect copyright.PENANAlJLBNypnAX
Nayla tanpa menjawab kata – katanya langsung berdiri untuk menoleh menatap ke ruangan sebelah. Ia terkejut saat melihat rupanya suaminya tengah tertidur diatas sofa panjangnya. Saat ia menatap ke arah meja ruang tamu. Ia menyadari adanya gelas kosong yang membuat mata Nayla terbuka lebar. Seketika ia menatap pembantunya. Pembantunya itu hanya tersenyum sambil mengangguk – nganggukan kepala.
37481Please respect copyright.PENANAjsdsJ4vBiz
“Ya, suamimu sudah saya beri obat tidur seperti yang saya lakukan padamu waktu itu… Gak nyangka juga kalau efeknya cukup lama… Apa dosisnya kurang banyak yah hakhakhak” Ucap pak Urip sambil mendekati tubuh Nayla yang masih berdiri ketakutan.
37481Please respect copyright.PENANAquHQbzzMJw
“Ehhh paaakkkk… Jangannn lagiii” Ucap Nayla bingung harus bagaimana. Di lain sisi ia masih bernafsu tapi di lain sisi ia enggan untuk melakukannya lagi.
37481Please respect copyright.PENANA5bpsgG52ql
Tiba – tiba bahu Nayla disentuh oleh majikannya. Nampak wajah pak Urip dengan penuh nafsu menatap majikannya. Lidahnya keluar menjilati tepi bibirnya. Wajahnya yang jelek membuat Nayla terpaksa membuang mukanya.
37481Please respect copyright.PENANAd0yZzLSX29
“Maaaff sayaangg… Tadi sodokan saya terlalu kuat yah ? Tapi sekarang tenang aja… Gak ada pengganggu yang bisa menghalangi aksi ngentot kita lagi… Ayo balik badan… Kita lanjutkan sekarang !” Ucap pak Urip sambil membalik tubuh Nayla dengan paksa yang membuat majikannya itu tidak mampu berbuat apa – apa.
37481Please respect copyright.PENANAdppXplXYiB
“Aaahhhhh” desah Nayla kembali berbalik menatap kompor.
37481Please respect copyright.PENANAy4wQib34E9
Entah kenapa saat melihat sayuran yang ia rebus sudah mendidih, ia langsung mematikan kompornya seolah ia tahu kalau ia membutuhkan waktu yang lama untuk melanjutkan masak – masaknya kembali. Alias, ia membutuhkan waktu yang lama untuk memuasi pembantu tuanya yang begitu bernafsu padanya sebelum dirinya bisa memasak lagi.
37481Please respect copyright.PENANA3hGIAve7Xz
Pak Urip dengan penuh nafsu mengangkat gamis Nayla lagi hingga ke pinggang. Ia kini memelorotkan celana dalamnya hingga jatuh melewati kedua mata kakinya. Kedua tangannya mengusapi bokong montoknya. Nampak pria tua yang beruntung itu semakin bernafsu untuk memuasi majikan alimnya.
37481Please respect copyright.PENANAbxOaUR9zyq
“Siaappp yahhh sekarang… Hennkkghhh !!” Desah pak Urip saat kembali mengambleskan penisnya menerjang liang senggama majikannya.
37481Please respect copyright.PENANA3Jy40GhIn4
“Ouuuhhhhh paaaakkkk” desah Nayla memejam sambil bertumpu pada tepi keramik di depannya.
37481Please respect copyright.PENANALeLk8ONoXB
Terasa penis itu masuk begitu dalam membuat akhwat bercadar itu mengerang keenakan. Ukurannya yang besar membuat vaginanya terasa penuh di dalam. Tak ada satupun ruang yang tersisa didalam. Gesekannya yang begitu terasa membuat rasa gatal yang ia rasakan di vaginanya menghilang. Kekuatannya saat menerjang memberikan sensasi tersendiri yang membuat akhwat bercadar itu mabuk kepayang. Wajah Nayla memejam keenakan. Orang – orang yang melihatnya pasti tidak akan mengira kalau Nayla sedang diperkosa. Mereka terlihat seperti suka sama suka. Tidak ada paksaan yang terlihat dari pemerkosaan Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAbXjm55a4Bk
“Hakhakhak… Dah sange berat yah sayang ?” ejek pak Urip yang menyakiti perasaan Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAPJHWu3eg6H
Nayla ingin membalas tapi bingung dengan kata – kata yang nyangkut di lidahnya. Karena sejujurnya pun, Nayla memang sedang terangsang hebat dan membutuhkan penis perkasa yang bisa memuasi hawa nafsunya.
37481Please respect copyright.PENANAOsVqXDhCyx
“Aaaahhhh paaakkkk” desah Nayla yang kini lebih bebas setelah tertidurnya suaminya di ruangan sebelah.
37481Please respect copyright.PENANAaIJlSMT4fO
“Hakhakhak ya gitu sayaanggg… Mendesahlah… Mendesahlah sepuasmu karena tidak ada yang bisa menganggu aksi kita lagi” Ucap pak Urip sambil maju mundur memuasi majikannya itu.
37481Please respect copyright.PENANAw8X6PkUwGy
“Aaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla kesal sambil meanahan sodokan pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAYaOsVONlK8
Kenapa ini ? Kenapa aku terangsang lagi ? Apa yang membuatku seperti ini ? Padahal aku enggak minum… Tapi kenapa aku masih terangsang kayak gini ?
37481Please respect copyright.PENANAqsVclUQ7EW
Batin Nayla ditengah – tengah sodokannya.
37481Please respect copyright.PENANAFiXqbmcknW
“Aaaahhhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Puas banget rasanya bisa genjot memekmu lagi sayaanggg” Desah pak Urip melecehkan majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAQuNT182H0G
“Aaaahhh paakkkkkk pelaann… Aaahhhh… Aaaahhh” desah Nayla saat sodokan pembantunya semakin kencang.
37481Please respect copyright.PENANA1YDBAVSMMK
“Hakhakhak ayo mendesah terus… Lonte sepertimu memang harus dihukum !… Bisa – bisanya lonte sepertimu malah ngajak saya ngentot ketika suamimu tidur di ruangan sebelah… Dasar lonte bejat ! Dasar lonte laknat !” Ucap pak Urip saking bernafsunya hingga melecehkan harga diri majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAy5v3vnpEF7
“Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak seperti itu paakk… Aku gak pernah ngajak bapaakk… Akuuu aaaahhhhhh” desah Nayla yang anehnya gak marah tapi malah semakin terangsang saat dirinya diejek sebagai lonte oleh pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAghSeR6MuMW
Menyadari majikannya malah semakin terangsang membuat pak Urip semakin liar dalam menyetubuhi majikannya. Tangannya yang tadi memegangi pinggul majikannya bergerak naik sambil mengangkat gamis yang dikenakan olehnya. Tangannya mengelusi pinggang rampingnya lalu maju ke depan tuk mengusapi perut ratanya. Terasa kulitnya yang begitu mulus. Terasa kulitnya yang begitu halus. Tangannya kembali naik tuk meraba dada majikannya yang masih tertutupi behanya. Ia pun meremasnya lalu menurunkan cup branya untuk menyubit puting susunya.
37481Please respect copyright.PENANAvl0HhH4HJb
“Aaaahhhh bapaaakkk… Aaaahhhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merinding merasakan sensasinya.
37481Please respect copyright.PENANAMkPRqacZ0t
“Hakhakhak… Non gak pernah sepuas ini pas ngentot kan ? Hakhakhak… Nikmatilah… Nikmati persembahan yang saya lakukan untukmu… Rasakan genjotan saya… Rasakan rangsangan saya saat memijiti susumu” Ucap pak Urip sambil terus menggenjotnya dan meraba – raba dada montoknya.
37481Please respect copyright.PENANAhEuZt9VJvX
Nayla blingsatan. Ia mengaku kalau belum pernah disetubuhi seliar ini oleh suaminya. Ia sangat menikmatinya. Ia sangat menikmati perlakuan pembantunya. Tapi, apakah ini merupakan perbuatan yang benar ? Tentu tidak. Dengan sisa harga dirinya ia berusaha menolak meski nafsu begitu menginginkan perbuatan lebih dari pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAKjJU0cRtq2
“Ccuuukkuuppp… Mmpphhhh… Hentikaannn paakkk… Aaaaahhhh” desah Nayla meski wajahnya berkata sebaliknya.
37481Please respect copyright.PENANADS1gr9CpVB
“Cukup ? Yakin non ?” Ejek pak Urip sambil tersenyum.
37481Please respect copyright.PENANAOdK5ntIXuP
“Cukuppp paaakk…. Sudaahhh… Akuuu aahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desah Nayla yang terus berseberangan dengan keinginan hawa nafsunya.
37481Please respect copyright.PENANANkgLnX6fQD
Pak Urip pun hanya tertawa melihat majikannya yang begitu tersiksa. Antara harga diri atau kepuasan. Terlihat majikannya masih bingung memilih yang mana. Pak Urip pun terpikirkan ide. Disaat sodokannya semakin cepat tiba – tiba ia menariknya lepas yang membuat keinginan majikannya itu terkabul seketika.
37481Please respect copyright.PENANAPdyJD9J9qD
“Aaaaaaahhhhh” jerit Nayla saat vaginanya menjadi hampa tanpa diisi penis pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANARchd3H8CRx
“Non minta udahan kan ? Yaudah saya kabulkan” Ucap pak Urip yang anehnya malah membuat Nayla menoleh tak terima.
37481Please respect copyright.PENANA92lnD8TFZf
Tapi aku… Paak… Bukan ini yang aku pinta !
37481Please respect copyright.PENANALseNxmG3rE
Batin Nayla merasa gelisah sambil menatap pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAiuXnvRCvgC
“Hakhakhak… Apa liat – liat ?” Tanya pak Urip sambil duduk di salah satu kursi di dekat meja makan sambil mengocok – ngocok penisnya. Pria tua yang sudah telanjang bulat itu begitu percaya diri sambil mengocok penisnya. Ia pun menatap wajah majikannya yang masih berpakaian lengkap. Gamisnya yang tadi tersingkap juga sudah kembali ke bawah. Namun wajah majikannya malah menatap penisnya seolah masih menginginkan sodokannya.
37481Please respect copyright.PENANAQn8MwgoPEB
“Non ? Masih mau ?” Tanya pak Urip yang membuat Nayla menoleh.
37481Please respect copyright.PENANAs8cnNuZDvl
“Apa ? Enggak… Hah… Hah… Hah” desah Nayla ngos – ngosan tapi masih menatap penis dihadapannya.
37481Please respect copyright.PENANApzaLV7kU5c
Ya Nayla sudah berbalik badan. Dirinya yang masih terangsang menatap penis raksasa itu yang begitu jantan. Ukurannya, warnanya yang begitu hitam, serta bulatannya yang begitu besar memanjakan mata Nayla yang ingin mendekapnya lalu mendapatkan kepuasan darinya. Mata Nayla seolah terhipnotis. Tanpa sadar ia mendekat yang membuat pak Urip senyum – senyum saat melihatnya.
37481Please respect copyright.PENANAIdQFJMQjDY
“Heh ngapain kesini ? Katanya udahan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla menenggak ludah.
37481Please respect copyright.PENANAjYdggfuBBv
“Tapiii akuu…” Ucap Nayla bingung dengan tubuhnya sendiri.
37481Please respect copyright.PENANAK1RVOUvWfJ
“Hakhakhak… Non masih mau ?” Tanya pak Urip yang membuat tubuh Nayla merinding saat mendengarnya.
37481Please respect copyright.PENANAXqDmaNXwvr
“Ituu… Ituuu” Ucap Nayla bingung.
37481Please respect copyright.PENANAH82tOHvXlf
“Hakhakhak… Pasti mau lah yah… Kalau non ngaku nanti akan saya beri” Ucap pak Urip berusaha tuk menundukkan ego majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAQpXLQ1e2BK
“Apa ? Mana mungkin aku . . . . Mmmpphh” desah Nayla saat vaginanya kembali gatal karena belum mendapatkan kepuasan.
37481Please respect copyright.PENANAKf3sX3Wrwp
“Hakhakhak… Memekmu berkata lain tuhhh” Ucap pak Urip mengejek Nayla.
37481Please respect copyright.PENANA55r0jw7JbZ
“Tapii pakk… Aku mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi meski hatinya merasa tidak ingin.
37481Please respect copyright.PENANAdBKp2gBRwF
“Hakhakhak… Udah ngaku aja… Coba bilang aku butuh kontol bapak… Nanti saya izinkan non mainin kontol saya” Ucap pak Urip berada diatas angin.
37481Please respect copyright.PENANAbMVaSju97d
“Apa ? Aku harus bilang kayak gitu ?” Ucap Nayla tidak terima.
37481Please respect copyright.PENANAimY4U3ihFS
“Kalau gak mau yaudah” Ucap Pak Urip berdiri lalu beranjak pergi sambil membalikan badan.
37481Please respect copyright.PENANArU96JC4aTx
“Tunggu pakk… Mmpphhh” desah Nayla sambil memegangi vaginanya merasa tak tahan.
37481Please respect copyright.PENANAIi6IUZWyo5
“Hakhakhak… Ada apa sayang ?” Tanya pak Urip tersenyum.
37481Please respect copyright.PENANAlom0Kz8js5
“Tolonggg jangann pergi… Aku butuh kontol bapaakkk… Tolonggg paakk” Ucap Nayla yang membuat pak Urip tertawa.
37481Please respect copyright.PENANAjJFXl8EiZy
“Hakhakhak… Sekali lagi… Yang tulus” Pinta pak Urip sambil kembali duduk diatas kursinya.
37481Please respect copyright.PENANAR5Vxp1z562
Nayla terlihat risih dengan banyaknya permintaan yang pak Urip inginkan. Namun karena nafsunya tak tahan lagi. Ia dengan rela membuang harga dirinya demi memohon kepuasan kepada pembantu tuanya.
37481Please respect copyright.PENANAyYyRbIYrxy
“Tolongg puasi aku pakk… Aku butuh kontol bapaakkk… Tolongg lakukan apa aja asal aku bisa lepas dari siksaan ini pak… Bapak bebas melakukan apa aja… Tolonggg puasi aku pak” Pinta Nayla meski hatinya menangis. Nampak air matanya berkaca – kaca. Tapi vaginanya juga berkaca – kaca oleh cairan cintanya yang semakin membanjir saja.
37481Please respect copyright.PENANAgL6XdUg8rJ
“Hakhakhak… Baiklah… Sekarang telanjangi dirimu lalu non bisa duduk diatas pangkuan saya” Ucap pak Urip meminta.
37481Please respect copyright.PENANAbvyqrcZSH1
Nayla pasrah melakukan apa yang pembantunya inginkan. Dengan malu – malu ia melepas ikatan di pinggangnya lalu menurunkan resleting di punggungnya. Dalam sekejap gamis hitamnya itu jatuh ke lantai melewati tubuh indahnya. Nampak susu bulatnya menggoda. Nampak pusarnya menarik perhatian pembantunya. Nampak kaki jenjangnya membuat pak Urip ingin menjilatinya. Nampak keindahannya membuat pak Urip semakin bernafsu ingin menggenjotnya.
37481Please respect copyright.PENANATiztjEraaI
Nayla kemudian menjatuhkan branya hingga membuat akhwat bercadar itu telanjang bulat menyisakan hijab beserta cadarnya saja. Dengan malu – malu ia mendekat ke arah pembantunya. Meski hatinya tak sudi namun nafsunya terus memaksanya untuk melakukan perbuatan yang merendahkan harga dirinya.
37481Please respect copyright.PENANAZmzfTBFFRT
Nayla naik ke atas pangkuan pembantunya. Kedua tangannya memegangi bahunya. Ia pelan – pelan menurunkan tubuhnya hingga vaginanya kembali ditusuk oleh penis kekar pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAmBGvOat3qq
“Uuuuhhhhhh” desah Nayla sambil memejam.
37481Please respect copyright.PENANATY7lgyggFP
“Hakhakhak… Indahnya wajahmu ini non… Ayo goyang… Kalau non butuh kepuasan ya usaha sendiri dong” Ejek pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau melakukannya.
37481Please respect copyright.PENANA43yqDIHPLG
37481Please respect copyright.PENANAudzT97izcH
37481Please respect copyright.PENANAzd4RrHnJdJ
37481Please respect copyright.PENANAXTW7VoYJEJ
NAYLA
37481Please respect copyright.PENANAER9d6VlXaE
37481Please respect copyright.PENANAVO27omQ32C
37481Please respect copyright.PENANAvj885ImawB
37481Please respect copyright.PENANA75JAOyGwA5
PAK URIP
37481Please respect copyright.PENANA9sgdRPbrZ5
Lagi, Nayla diminta bergoyang diatas pangkuan pembantunya. Nayla terpaksa melakukannya. Nayla terpaksa memuasi nafsu pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAuYr2GrM2yo
Tubuhnya diangkat lalu diturunkan. Vaginanya diangkat lalu kembali diturunkan. Terasa gesekannya membuat mata Nayla memejam. Penis pak Urip yang begitu keras memberikan sensasi tersendiri baginya. Nayla sampai mendesah hingga deru nafasnya mengenai wajah pembantunya meski ada cadar yang menghalanginya. Pak Urip terus tersenyum. Ia begitu dimanjakan oleh goyangan serta raut wajah majikannya yang begitu terangsang.
37481Please respect copyright.PENANAPdyZXbpvRE
“Hakhakhak… Ayo lagi non… Segini doang mah gak ada rasanya… Ayo !” Ucap pak Urip menaikan pinggulnya yang membuat tubuh Nayla terbang lalu kembali jatuh hingga membuat rahimnya tertusuk oleh penis pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAoBdQWVFVp5
“Aaahhh iyaaahhh paaakk” Desah Nayla spontan.
37481Please respect copyright.PENANAs87ynadz3I
Nayla mulai mempercepat goyangannya. Tubuhnya ia angkat lalu ia benamkan. Ia melakukannya sambil memejam karena tak ingin menatap pria tua yang sedang menikmati goyangannya. Ia mendesah juga mengerang penuh kenikmatan. Gesekannya membuat lendir di dalam vaginanya semakin banyak. Hal itu lah yang membuat Nayla semakin nikmat. Ia kembali mempercepatnya. Dadanya sampai bergoyang naik turun memanjakan mata pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAB2vQhWgVhX
“Aaaaahhhhhh” desah Nayla sambil membuka mata dan mendapati pak Urip tengah menyusu saat dirinya menggoyang tubuhnya.
37481Please respect copyright.PENANAoivKFqqTjo
Nayla kembali memejam saat mendapatkan rangsangan tambahan yang membuatnya semakin kenikmatan.
37481Please respect copyright.PENANAjvaYSK4tng
“Mmpphhh… Mmpphhh… Manisnya susumu… Mmpphh sslllrrppp” desah pak Urip saat menyusu dan menyeruput putingnya.
37481Please respect copyright.PENANA6sjU4CY1AQ
“Aahhh paakkk gelii… Aaahhh… Aaahhhh” desah Nayla merinding.
37481Please respect copyright.PENANAM2iTDB4d7q
“Mmpphhh nikmatnyaaaa…. Mmpphh… Mmmpphhh” desah pak Urip saat menghisap puting susu Nayla lebih kuat lagi.
37481Please respect copyright.PENANARxJxEzq9CE
“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla semakin keras.
37481Please respect copyright.PENANAp4zARQhg59
Pak Urip dengan beringas meremas dan menyeruput pentil susu Nayla hingga puas. Bibirnya mengatup rapat. Lidahnya menggeliat tuk menjilat. Nampak susu Nayla semakin basah. Nampak susunya semakin mengejang saja.
37481Please respect copyright.PENANArU1yutaYKL
“Aaaahhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh” desah Nayla semakin keras saat nafsunya hampir mencapai puncak.
37481Please respect copyright.PENANAxGBAdrNNgQ
“Mmpphh aaahhh… Mmpphh yaahhh… Ayo goyang terus non… Yang keras… Yang cepat !!!” Desah pak Urip menyemangati.
37481Please respect copyright.PENANACCbcIq1fSS
“Aaahhh iyyaahhh… Iyyaahhh” desah Nayla yang sudah sangat bernafsu.
37481Please respect copyright.PENANAW6Eem48buL
Pak Urip tertawa. Ia pun kembali menyandarkan tubuhnya tuk menatap goyangan tubuh Nayla yang semakin liar.
37481Please respect copyright.PENANAbKV4rO68FW
Sambil memegangi bahu pembantunya. Nayla mengangkat tubuhnya setinggi – tingginya lalu membenamkannya sedalam – dalamnya. Tusukan penis pembantunya jadi semakin terasa. Sensasi liarnya membuat pikirannya semakin bernafsu untuk mendapatkan kenikmatan dari pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAVV9b6Abaml
“Aaahhhh… Aaaaahhhh”
37481Please respect copyright.PENANAURydLUWJzj
Nayla menggoyang tubuhnya maju mundur. Gerakannya seperti sedang menguleg sambel. Terasa sensasi pedas di vaginanya. Terasa sensasi panas yang membuat dirinya tak pernah puas. Nayla kemudian melakukan gerakan memutar. Gerakannya seperti sedang menggerakan persneling mobil. Vaginanya seperti sedang diubek – ubek saja. Nayla puas. Kedua tangannya pun ia taruh di sisi kanan kiri tubuhnya membiarkan tubuhnya mengaduk – ngaduk penis pejantannya.
37481Please respect copyright.PENANAHkPlNJ6sbh
“Aaaahhh… Aaaahhhh… Aaaaahhhhh” desah Nayla saat merasakan tanda – tanda orgasme mendekat.
37481Please respect copyright.PENANA1EyUKzMjBv
“Hakhakhak… Aayooo… Aayyooo nonn… Uhhhhhh” desah pak Urip tertawa puas.
37481Please respect copyright.PENANAl573vYvQ4d
Gairah birahi Nayla terbakar. Nafsunya membara. Tubuhnya semakin gerah. Ia benar – benar ingin menuntaskannya tuk melampiaskan nafsunya pada pejantan tambunnya. Gerakannya dipercepat. Goyangannya jadi semakin nikmat.
37481Please respect copyright.PENANAuVuni7ynRt
“Aaaahhh paakkk… Aaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
37481Please respect copyright.PENANA3NFc2Yh0mA
“Ouuhhh yaaahhh… Aaayyooo nonnn… Terusss… Aaahhh nikmatnyaaaa”
37481Please respect copyright.PENANAnktpFeEKtP
Dada Nayla semakin sesak dan vaginanya semakin becek. Ia sudah tak kuat lagi. Ia ingin melampiaskannya sekarang.
37481Please respect copyright.PENANAjTNiWdwntl
“Aaahhh akuu mauu kelluaarrr… Akuuu maauu kelluaarrr” jerit Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAvmrP1EtTQZ
Tubuhnya kembali bergerak naik turun. Gerakannya yang terlalu cepat membuat pak Urip sampai harus memegangi pinggangnya. Saat ia merasakan cairan cintanya mendekati lubang kencingnya. Ia pun membamkan tubuhnya sedalam – dalamnya ke arah pangkuan pembantunya hingga pria tua itu merasakan penisnya menusuk begitu dalam ke arah rahim kehangatannya.
37481Please respect copyright.PENANATEMjI1K0NZ
“Aaaahhhh kelluaaaarrrrr !!!”
37481Please respect copyright.PENANAuwPpt3CNSy
Jlleeebbbb !!!
37481Please respect copyright.PENANApoqveXRdkk
“Aaaaahhhh gilaaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.
37481Please respect copyright.PENANAtqjNb96t7D
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!
37481Please respect copyright.PENANARiYyT29jlD
Akhirnya yang Nayla tunggu – tunggu pun datang juga. Gelombang orgasme yang susah – susah ia dapatkan menyembur keluar dengan begitu derasnya menghantam penis sang pejantan yang masih menyangkut di dalam. Mata Nayla merem melek. Tubuhnya kelojotan. Rasanya sangat puas hingga saat tetes terakhirnya keluar, tubuh telanjang Nayla sampai bergidik dibuatnya.
37481Please respect copyright.PENANAF2NX3TDmd2
“Hah… Hah… Hah” desah Nayla ngos-ngosan saat ambruk diatas tubuh tambun pembantunya. Tercium bau keringat beraroma pria tua dari tubuh pak Urip. Namun Nayla yang sudah sangat lemas hanya berdiam saja sambil memeluk tubuh tambun pembantunya tanpa sadar.
37481Please respect copyright.PENANAjfGeHZbfPz
“Hakhakhak… Gimana ? Puas ?” Ejek pak Urip yang tak dipedulikan oleh Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAgxHSPjhlNU
“Hakhakhak sombong nih… Lagian ini yang goyang siapa tapi yang keluar siapa… Jadi ini skormya gimana yah… 2-1 untuk saya kan ? Gara – gara tadi non bikin gol bunuh diri gitu ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang berhasil membuat Nayla kelojotan sampai lemas.
37481Please respect copyright.PENANArRFjRDHxLF
“Hah… Hah… Apa yang bapak lakukan kepadaku ? Hah… Hah… Kenapa aku bisa terangsang lagi ? Padahal aku enggak meminum air lemon itu, pak !” Tanya Nayla yang begotu penasaran.
37481Please respect copyright.PENANAcIOPcrAHCD
“Hakhakhak… Entahlah… Mungkin jiwa lonte yang ada di dalam diri non mulai bangkit” ejek pak Urip.
37481Please respect copyright.PENANA4tnDZR5wvw
“Hah… Hah… Pakkk… Aku seriusss… Apa yang bapak lakukan padaku ?” Ucap Nayla tegas.
37481Please respect copyright.PENANASFrVpzuOJM
“Hakhakhak…. Galak amat sih non… Iya deh iya saya kasih tau… Sebenarnya, efek dari minuman yang sering non minum kemarin itu mulai menjalar di tubuh non… Ibarat racun maka efeknya bisa membuat non gampang terangsang meski itu hanya sentuhan ringan… Cepat atau lambat baik non tidak meminum air lemon itu lagi atau meminumnya… Non akan tetep terangsang tiba – tiba… Bisa dibilang racunnya mulai hidup di dalam tubuh non… Hakhakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla merinding.
37481Please respect copyright.PENANAmwbmFPHclQ
“Maksudnya ? Bisa jadi besok aku akan . . . .” Ucap Nayla terputus.
37481Please respect copyright.PENANAudncF4id8e
“Ya, non akan menggila seperti lonte yang butuh pemuas… Tapi tenang aja… Ada saya yang akan memuasimu kok hakhakhak” jawab Pak Urip dengan santai yang membuat Nayla lemas.
37481Please respect copyright.PENANAfWzONSQ1gT
Benarkah ? Bakal seperti ini kah nasibku kedepannya ?
37481Please respect copyright.PENANA8LQXQ4TWlx
Batin Nayla tak percaya.
37481Please respect copyright.PENANAAZoyL5BvUh
Ditengah keheningan yang menimpa mereka berdua. Tiba – tiba pak Urip berdiri lalu menarik tubuh Nayla yang masih lemas tak berdaya. Sontak Nayla terkejut saat dirinya hendak dibawa ke suatu tempat. Akhwat bercadar itu lalu bertanya pada pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAYbOlVxmOz7
“Pakkk mau kemana ? Disana ada suamiku pak” ucap Nayla menyadari kalau diri mereka akan menuju ruang tamu.
37481Please respect copyright.PENANArChoRZGpPo
“Hakhakhak… Saya belum keluar non… Saya mau ngentotin non di ruang tamu” ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
37481Please respect copyright.PENANA5xadgeaOKC
“APA ? Tapi pak… Disana ada suamiku” ucap Nayla panik.
37481Please respect copyright.PENANAolyPcTrLOm
“Justru itu… Saya ingin menggenjotmu disana… Saya ingin merasakan sensasi saat menyetubuhi seorang akhwat disebelah suaminya… Hakhakhak… Pasti akan puas banget rasanya” tawa pak Urip yang membuat Nayla tak percaya.
37481Please respect copyright.PENANA1i7BIptUEu
“Paaakkk jangaaannn… Jangann disana paakk… Jangaaannn” ucap Nayla bertahan namun semuanya percuma karena tenaga pak Urip yang terlalu besar.
37481Please respect copyright.PENANA8eKhDeojkn
“Ayo hadap sini… Siappp yaaahhh” ucap pak Urip saat memposisikan tubuh Nayla menungging menatap wajah suaminya yang tertidur pulas. Kedua tangannya bertumpu pada tepi sofa. Pak Urip yang berada di belakang bersiap – siap untuk menyobloskan penisnya.
37481Please respect copyright.PENANAIWHZFi1gB7
“Paaakk tungguuu… Jangaann paaakkk… Tollonggg uuuhhhhhh” desah Nayla saat vaginanya kembali ditusuk oleh penis hitam itu.
37481Please respect copyright.PENANAPxDdetky4N
Jleeeeebbbbb !!!
37481Please respect copyright.PENANAOOtUnEWECL
“Aaaaahhh nikmatnyaaaa” desah pak Urip tersenyum sambil menatap tubuh telanjang majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAgKEUByCdKm
Meski Nayla sudah mendapatkan klimaksnya. Meski dirinya sudah tidak gelisah akibat rangsangan nafsu birahinya. Sensasi ditusuk oleh penis pejantan tuanya itu masih terasa di tubuhnya. Vaginanya yang sudah terlalu basah memudahkan penis itu untuk masuk ke dalam. Nayla memejam. Tanpa sadar ia kembali menikmati sodokan penis pejantannya yang terlalu masuk ke dalam.
37481Please respect copyright.PENANA93BeqGRl6F
“Paaakkkk mmmppphhhh” Desah Nayla sambil menoleh ke belakang.
37481Please respect copyright.PENANAGVtXe2YcbZ
“Hakhakhak… Apa liat – liat ? Itu loh liatin suamimu yang lagi non selingkuhin ! Bisa – bisanya suami lagi tidur malah ngentot dengan saya… Saya mah enak – enak aja hakhakhak… Hennkgghhh !” Tawa pak Urip yang langsung memulai persetubuhannya.
37481Please respect copyright.PENANAbPYCFEUErU
“Aaaaahhh bapaaakkkkk… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memejam saat pinggul pak Urip bergoyang nikmat.
37481Please respect copyright.PENANA9WV7B5226C
“Aaahhhh… Aaaaahhhh… Aaaahhhh… Liat ini pak Miftah… Liaat istrimu yang binal ini !” Ucap pak Urip yang membuat Nayla menatap suaminya yang tengah tertidur.
37481Please respect copyright.PENANARVAUD5DIcx
“Aaaahhhh… Aaaahhhh…. Aaaahhh maaassss” Desah Nayla keenakan.
37481Please respect copyright.PENANARGRbPsOigs
“Meski dia keliatan alim di luar… Tapi nyatanya dia gak ada bedanya sama lonte di jalanan… Liat betapa keenakannya wajahnya saat saya sodok… Liat betapa binalnya tadi saat menggoyang kontol saya… Sayang sekali yah kalau dia gak sampai hamil oleh saya ? Aaaahhhh… Aaahhhh” desah pak Urip melampiaskan fantasinya sambil menikmati jepitan vaginanya.
37481Please respect copyright.PENANA5hgunh0StR
“Aaahhhh… Aaahhhh… Itu bohong masss… Maasss ahhhh toloongg… Aku diperkosa masss… Aaahhhhhh” desah Nayla yang malah makin menjerit merasakan tusukannya yang begitu tajam.
37481Please respect copyright.PENANAR8fV9OtK4Y
“Hakhakhak… Diperkosa kok malah menjerit keenakan… Dasar lonte ! Gak usah buat – buat alesan kalau keenakan ! Coba non tanya diri sendiri ? Non keenakan kan ? Aaahhh… Aaahhhh” desah pak Urip sambil terus menyetubuhinya.
37481Please respect copyright.PENANA7pNcKsH31B
“Akuuu… Aakkkuuu ? Aaaaaahhhhhh” desah Nayla sambil menggeleng kepala merasakan kenikmatan yang semakin enak.
37481Please respect copyright.PENANAaeH2UJFv1a
Apa benar aku seperti itu ? Jujur ya aku menikmatinya… Tapi kenapa ? Kenapa aku malah keenakan saat diperkosa ?
37481Please respect copyright.PENANAKcjn5Lsglx
Batin Nayla terkejut mengetahui kenyataan pada dirinya sendiri.
37481Please respect copyright.PENANAgSKAU9lDTx
Pak Urip yang semakin keenakan menarik tangan kanan Nayla ke belakang. Akibatnya tubuh Nayla jadi terangkat sebagian. Dari belakang pak Urip dapat melihat pergerakan payudara kanan Nayla yang mendal – mendul. Pak Urip tertawa. Ia sangat puas pada persetubuhan yang sedang ia lakukan.
37481Please respect copyright.PENANAJ7ywRaN4cx
37481Please respect copyright.PENANAiKlkxegBuf
37481Please respect copyright.PENANAcvLyw7HCTI
37481Please respect copyright.PENANAqORaZCCaP3
NAYLA
37481Please respect copyright.PENANAg3VFShylf3
37481Please respect copyright.PENANAx57HrVuUvn
37481Please respect copyright.PENANAHaKkKjwydf
37481Please respect copyright.PENANATICAOzluPn
PAK URIP
37481Please respect copyright.PENANAoTbmGfEW3e
“Aaaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Aaaaaahhhh paaakkkk” desah Nayla saat menahan sodokan pak Urip yang semakin kuat.
37481Please respect copyright.PENANAGPN3bdUtmv
“Hakhakhak… Aaahhhh yaahhh… Aaaahhhh ini baru ngentot… Liat pak Miftah… Liat wajah istrimu yang keenakan !” Ucap Pak Urip sambil menatap wajah suaminya lagi.
37481Please respect copyright.PENANA9m9OI3J7QW
“Maasss jangann liaatt… Jangan liattt maasss… Aaahhhhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla kembali memejam menahan kenikmatan yang ia dapatkan.
37481Please respect copyright.PENANAvRoiZKh10P
Tubuh Nayla bergoyang maju mundur semakin cepat. Tubuhnya tergerak saat dihantam oleh sodokan pembantunya yang begitu kuat. Nafsu birahinya kembali bangkit saat penis pembantunya melesat tajam membelah vaginanya yang sempit. Akhwat bercadar itu kembali menjerit. Jeritannya yang semakin keras saat tubuhnya semakin memanas. Rasanya semakin gerah saat tubuhnya semakin bergairah. Tak pernah ia bersetubuh senikmat ini sebelumnya. Tak pernah ia kembali terangsang setelah baru mendapatkan orgasme beberapa menit sebelumnya. Nayla heran, padahal sebelumnya ketika ia sudah mendapatkan orgasmenya ya sudah. Ia tidak kembali terangsang. Tapi kenapa sekarang masih terangsang.
37481Please respect copyright.PENANAcpgA0JtD1v
Apa benar aku ini mempunyai jiwa lonte ?
37481Please respect copyright.PENANA79v4PCmkjI
Batin Nayla ditengah jeritan kenikmatannya.
37481Please respect copyright.PENANAvh3imA63gb
“Ennggakkk ! Bukaaannn… Aaahhhh… Aaaaahhhh” Desah Nayla berupaya menepisnya.
37481Please respect copyright.PENANA8Ws1zWnPep
Pak Urip mencengkram pinggang Nayla semakin kuat. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas kekuatannya. Nafsunya yang begitu besar membuatnya melewati batas tenaganya. Ia menyodok rahim majikannya dengan begitu bernafsu. Kecepatannya pun selalu maju. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Makin kesini ia merasa sudah menjadi seorang pemenang. Memang ada yah di luar sana pembantu miskin sepertinya yang bisa merasakan jepitan rahim seorang majikannya ? Apalagi majikannya bukan sembarang majikan. Majikannya adalah seorang selebgram yang terlihat alim di luar dengan cadar serta gamis longgar yang selalu dikenakannya. Tapi sekarang ? Sang majikan sudah setengah telanjang dengan penis yang menancap di dalam vaginanya ? Pak Urip tertawa puas. Semua bayangan itu membuatnya ingin mengakhiri mantap – mantapnya di pagi hari.
37481Please respect copyright.PENANAIDJCpehQty
“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi… Liat ini pak… Liat istri bapak yang akan saya pejuhi sebentar lagi !” Ucap pak Urip mempercepat genjotannya.
37481Please respect copyright.PENANAfYKdudiwuN
“Aaaahhhh paaaaakkkkk… Aaaahhhhh jangaaannn… Jangannn liat maass… Jangan liat istrimu yang binal ini !” Desah Nayla mengejutkan pak Urip.
37481Please respect copyright.PENANAqBxF4cI7RR
“Hakhakhak… Non ngaku ? Liat mas ! Liat istrimu yang binal ini ! Dia telah mengaku ! Liat betapa rendahnya harga diri istri bapak sekarang ! Hakhakhak” tawa pak Urip puas.
37481Please respect copyright.PENANABls5JDqqWp
“Aaahh bukann seperti itu… Maksudnya aaahhhh… Akuuu bukannn… Aaahhhhh” desah Nayla merasa malu saat menyadari kalimatnya. Nafsunya yang memuncak membuat dirinya spontan mengucapkan kalimat itu. Wajah Nayla pun memerah. Ia sudah terlihat pasrah.
37481Please respect copyright.PENANAGLW6eMNUa5
“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.
37481Please respect copyright.PENANA3o8WGRQygD
“Aaaahhhh akuu jugaaa… Aaahhhhhh paaakkk… Aaaahhhhh” desah Nayla yang hampir mendapatkan orgasme keduanya.
37481Please respect copyright.PENANA8sHqI7J0lt
Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun melepas genggamannya pada tangan Nayla. Ia kembali memegangi kedua pinggangnya membiarkan akhwat bercadar itu mendesah sepuasnya.
37481Please respect copyright.PENANAINT0LQ32HG
“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal – gandul semakin cepat.
37481Please respect copyright.PENANAxrtz8mkKv2
“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr henkkgghhhh !” desah pak Urip saat menerjang rahim majikannya hingga mentok ke dalam lalu menariknya keluar hingga membuat majikannya itu berlutut membelakanginya. Lalu pak Urip memegangi wajah Nayla yang ia hadapkan ke arahnya. Namun ia yang sudah tidak tahan lagi langsung mengeluarkan spermanya ke lantai sebelum memuntahkan sisanya ke wajah alim dari majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAzdXJnDthee
“Liat istrimu pak… Aaaaaahhhhhh”
37481Please respect copyright.PENANASdqtKstPlS
Crrrooottt… Ccrroott… Crroottt !!!
37481Please respect copyright.PENANA2Fke9ppPBI
“Aaahhhh kelluuaaarr !” desah pak Urip dengan sangat puas.
37481Please respect copyright.PENANAr33uaDBqep
“Mmmpphhhhhh” desah Nayla sambil memejam saat menerima semburan sperma pembantunya.
37481Please respect copyright.PENANAUbhpZzQTdd
Lelehan spermanya tumpah membasahi dahi serta cadar dari akhwat sholehah itu. Terasa aromanya yang begitu kuat membuat Nayla merasa muak. Namun sensasi dipejuhi saat tubuhnya sedang berapi – api memberikan kenikmatan tersendiri yang kadang membuat dirinya merasa bingung sendiri. Tapi itulah yang ia rasakan sekarang. Ia pun menatap wajah pembantunya setelah wajahnya selesai dipejuhi.
37481Please respect copyright.PENANASdi3zrYYXC
“Aaahhhh nikmatnyaaa… Puas sekali saya non pagi ini hakhakhak ! Gak kebayang kalau pak Miftah bangun dan melihat istrinya ternoda kayak gini, gimana yah reaksinya ?” Tawa pak Urip begitu puas.
37481Please respect copyright.PENANAlF7OjSrsbD
Nayla pun langsung menoleh menatap suaminya. Terlihat suaminya tertidur dalam keadaan bibir cemberut. Nayla pun membatin tak lama kemudian.
37481Please respect copyright.PENANA4SxPgDTQ52
Apa jangan – jangan mas Miftah bermimpi buruk ? Kenapa raut wajahnya begitu ?
37481Please respect copyright.PENANACy0coUljJr
Batin Nayla merasa sedih. Lama – lama akal sehatnya datang juga saat semakin lama menatap suaminya. Ya meski nafsu masih berkuasa tapi ia tak tega kalau berselingkuh tepat disamping suaminya. Nayla merasa sedih karena perbuatan pembantunya yang begitu keterlaluan. Kenapa ia harus menjadi korban kebiadapan pembantunya ? Apa salahnya sebenarnya ?
37481Please respect copyright.PENANAVbLVt8brfU
Nayla yang menyesal mendekati suaminya sambil memegangi tangan halusnya. Wajahnya yang bersimpuh sperma meneteskan air mata. Bibirnya ingin berkata – kata. Tapi karena kurangnya kosa kata yang ia punya membuatnya jadi kesulitan mengucapkan apa yang tertanam di hatinya.
37481Please respect copyright.PENANAP9Y8fnPaCL
“Maaaasss” Hanya itu kata yang bisa ia ucapkan saat itu.
37481Please respect copyright.PENANARnCvm9qbCr
“Duh masih ada sisa yang netes nih… Hehehe” Pak Urip pun nyengir saat menatap tubuh majikannya yang kembali menungging. Kesempatan ini pun tak disia – siakan olehnya dengan kembali menyobloskan penisnya ke dalam rahim majikannya.
37481Please respect copyright.PENANAXYIP14Kecm
“Eeehhh paaakkk ?” Ucap Nayla menoleh ke belakang.
37481Please respect copyright.PENANAdBBy3dkjz4
Penis pak Urip yang masih sedikit keras digenjotnya maju mundur dengan beringas. Nayla yang masih belum puas malah kembali menjerit dengan keras. Nafsunya yang tadi tertunda kini kembali membara. Pak Urip yang begitu tega akhirnya menancapkan penisnya sedalam – dalamnya yang membuat akhwat bercadar itu ternoda untuk kedua kalinya.
37481Please respect copyright.PENANAl78h8lTAI0
“Hakhakhak rasakan iniiii !” Desah pak Urip saat menyadari rahim majikannya berdenyut kencang.
37481Please respect copyright.PENANAcbHRuqvwCi
“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkk !” Desah Nayla dengan manja saat gelombang orgasmenya kembali datang.
37481Please respect copyright.PENANAJYeCM5uvTm
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!
37481Please respect copyright.PENANAC6fIzvxwTi
“Aaaaaaaaaahhhhhhhh” desah Nayla sambil menatap wajah suaminya.
37481Please respect copyright.PENANAjm5C6PQP2w
Aku ? Keluar lagi ? Mmmppphhhhh
37481Please respect copyright.PENANAOvYqXfmyHY
Batin Nayla tak percaya.
37481Please respect copyright.PENANA0YmuWJ8Wcg
Tubuh Nayla yang lemas langsung ambruk berbaring ke lantai. Matanya merem melek penuh kepuasan. Vaginanya semakin lembap. Tubuhnya semakin kencang. Tak ada yang lebih indah dari tubuh akhwat yang sudah bertelanjang. Itu lah yang dipandang oleh sang pemenang. Pak Urip tertawa karena berhasil membuat akhwat bercadar itu tergeletak puas.
37481Please respect copyright.PENANAlVjstUybi6
“Hakhakhak… Biasakanlah… Ini adalah kegiatan wajib kita selama beberapa hari ke depan… Bisa kan ? Mulai beradaptasi dengan racun yang ada di tubuhmu, sayaangg ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang saking puasnya langsung menampar bokong Nayla.
37481Please respect copyright.PENANAdCEq4wwS14
“Aaaaahhhhh… Hah… Hah… Hah” desah Nayla yang kelelahan.
37481Please respect copyright.PENANAOKa1L7P4Xx
Matanya masih merem melek kepuasan. Rasa kenikmatan itu membuat tubuhnya benar – benar kelelahan. Mulutnya masih sedikit membuka. Dalam keadaan berbaring ia menatap tangan suaminya yang tergeletak jatuh ke bawah.
37481Please respect copyright.PENANARB4kv3bBfc
Kegiatan wajib ? Bercinta seperti ini ? Berselingkuh disebelah suami ? Kamu keterlaluan pak ! Hah… Hah… Hah…
37481Please respect copyright.PENANApxvHA803pR
Batin Nayla tak percaya dengan apa yang ia dengar. Jujur meski terasa nikmat ia sadar kalau tak sepatutnya ia melakukan perbuatan seperti ini lagi. Ia adalah seorang akhwat yang sudah bersuami. Ia adalah seorang influencer yang dipandang orang – orang sebagai seorang akhwat yang sangat alim. Tentu ia tidak boleh menyerah dan menjadi budak nafsu dari pembantu biadapnya tersebut.
37481Please respect copyright.PENANA5woM8tT8xt
Racun yah ? Hah… Hah… Hah… Bukannya setiap racun ada penawarnya ? Aku harus mencari penawarnya… Aku gak boleh seperti ini terus kedepannya !
37481Please respect copyright.PENANAQlYJWtoeV8
Batin Nayla yang kemudian memejam untuk beristirahat sejenak dari sisa – sisa orgasme ternikmatnya.
37481Please respect copyright.PENANAhyBewP8vyh
Pak Urip yang sudah puas langsung berdiri sambil menatap punggung Nayla yang masih terkapar dihadapannya. Ia geleng – geleng tak percaya. Ia tak menyangka kalau bercinta disebelah suami Nayla bisa senikmat ini. Ia pun ketagihan dan berencana melakukannya lagi suatu hari nanti.
37481Please respect copyright.PENANAQNM4Uw341K
“Hakhakhak… Hmmm boleh juga” Lirih pak Urip saat terpikirkan sebuah ide.
37481Please respect copyright.PENANAey3nMWD3w1
Entah kenapa dari tadi mata Pak Urip terus menatap lubang satunya yang berada diatas vagina majikannya. Lubang itu terus berkedut seolah menggoda nafsu pejantan tua itu.
37481Please respect copyright.PENANAsmsKs0rG2l
“Sssllrrrppp pasti akan terasa nikmat” Ucapnya sambil menjilati tepi bibirnya sendiri juga mengelusi penisnya yang mulai melemas.
37481Please respect copyright.PENANA8kBi90RoTR