x
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUMGFAY9Y69
Kaki melangkah cepat. Ia terlihat buru – buru mendatangi suatu rumah. Setibanya ia disana, ia langsung mengetuk pintu rumahnya dengan tergesa – gesa karena takut pria tua itu terbangun dan memergokinya ada disana.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSpEiV4Vzd
Tokkk… Tokkk… Tokkkk…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQTHt8qxFU
“Assalamualaikum pak Beni !”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwIXebzNXE0
Nayla terlihat gelisah. Berulang kali ia menoleh ke kanan juga ke kiri. Untungnya jalanan begitu sepi. Ia pun kembali menoleh ke arah rumahnya untuk melihat kejadian disana.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JyDv4KIqR
“Aasssalamualaikum… Paaakkkk”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNzrj3AlK4O
Tokkk… Tokk… Tokkk…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDKMTMi784R
Nayla kembali memberi salam dan mengetuk pintu rumah tetangganya. Tapi lagi – lagi tak terdengar suara balasan dari dalam. Nayla terlihat semakin gelisah hingga langsung mengetuk pintu rumahnya sekali lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXoO4a7S1PS
Tokkk… Tokk… Tookk…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwZVK0SXQh
“Assalamualaikum”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFft1Xu5u2v
Untungnya kali ini terdengar suara langkah kaki dari dalam. Nayla lega karena setidaknya ia mendengar suara dari dalam. Tak lama kemudian pintu terbuka, pria tua berbadan kekar yang keluar dari dalam rumah itu terkejut saat melihat siapa tamu yang mendatangi rumahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVxqwUyvfX
“Mbak Nayla ?” Lirih pak Beni tak menyangka.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DScOM2iJ8
“Aku boleh masuk pak ? Ada yang mau aku omongin” Ucap Nayla tergesa – gesa yang membuat pak Beni mantuk – mantuk saja.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ6H5Hw8XLZ
“Ohh… Iya iya” Jawab pak Beni sambil mempersilahkan tamunya masuk.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKPVENZujq
Pak Beni dengan ramah menyambut kehadiran tamunya. Ia pun mempersilahkan tamunya itu untuk duduk di ruang tamunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡglL85rpNQn
“Silahkan mbak” Ucap Pak Beni saat mempersilahkannya duduk.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdU1vkB1l9F
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum lalu duduk diatas sofa sederhana dari rumah pria tua kekar itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHcyPB84Sl
Kemudian terjadi keheningan disana. Pak Beni dengan sabar menanti apa yang ingin tamunya ucapkan saat berkunjung ke rumahnya. Sedangkan Nayla merasa canggung untuk berbicara dengan seseorang yang telah dicurigai aneh oleh warga sekomplek rumahnya. Pikirannya sudah menyiapkan kata tapi lidahnya kelu untuk berbicara. Ia pun sedari tadi menatap ke bawah karena tak sanggup tuk memulai pembicaraan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VZE9zWNqQ
“Oh yah… Saya buatkan teh dulu yah mbak” Ucap pak Beni untuk meredakan kecanggungan diantara mereka.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtfTVWqWF2N
“Makasih” Jawab Nayla sambil mengangguk.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQ6xOinUao
Saat pak Beni berjalan ke arah dapur untuk membuat teh. Nayla menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan rumah pak Beni. Seperti yang ia duga, rumah kontrakan itu terlihat begitu sederhana. Rumahnya juga cenderung berantakan dengan banyaknya pakaian – pakaian yang bertebaran dimana – mana. Sofa yang ia duduki juga sudah robek – robek hingga menampakkan busanya. Nayla menjadi iba. Apalagi ditambah dengan semua tuduhan yang masyarakat tujukan padanya terlepas dari kebenarannya yang belum bisa dibuktikan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFOcKpBUvih
“Ini tehnya mbak” Ucap pak Beni mengejutkan Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡniB3PTKzAa
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum saat menerimanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv2zXr7I981
Pak Beni sambil duduk menyeruput tehnya sambil melirik ke arah tamunya. Ia diam – diam juga penasaran apa yang membuat akhwat alim itu bertamu ke rumahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiFQM69uOy
“Ssslllrrpphhh… Aaahhh” desah Nayla saat menyeruput tehnya sambil membalikan badan memunggungi pak Beni untuk mengangkat cadarnya. Nayla merasa segar. Tehnya tidak terlalu manis tapi sangat menghangatkan tubuhnya. Nayla pun kembali menaruh cangkir itu diatas meja. Ia merapatkan kedua kakinya lalu menaruh tangannya diatas pahanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsyyjb6d1Ii
“Aku mau minta maaf pak” Ucap Nayla tiba – tiba yang mengejutkan pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn0NDJxffCD
“Maaf ? Untuk apa yah mbak ?” Tanya pak Beni penasaran.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtLDQ54zuj
“Soal pagi tadi juga hari – hari sebelumnya… Pokoknya atas semua kesalahan yang pernah aku lakukan ke bapak baik itu yang aku sadari atau enggak” Ucap Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLHl0yDKh9
“Aku tahu pasti pagi tadi bapak bingung dengan perlakuan saya… Aku tahu pasti bapak juga kesulitan atas semua tuduhan ke bapak yang itu juga belum terbukti kebenarannya… Maaf aku udah menyulitkan bapak… Maaf aku egois dengan melimpahkan semua kesalahan ini ke bapak” Ucap Nayla meminta maaf.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfjKUjdr3q
“Gapapa… Saya udah terbiasa” Jawab Pak Beni yang membuat Nayla menaikan wajahnya tuk menatap pria tua kekar itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6PDj2bCU4
“Terbiasa ?” Lirih Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ07Vc659Vm6
“Ya wajar sih kenapa mereka termasuk mbak menilai seperti itu ke saya… Mungkin mereka menganggap saya aneh… Mungkin mereka menganggap saya terlihat seperti seseorang yang berbeda dari orang – orang lainnya… Saya memang jarang berkomunikasi dengan orang sekitar… Tingkah laku saya juga kadang mencurigakan… Jadi saya gak bisa berkomentar kalau ada orang yang menuduh saya seperti itu” Ucap pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nDRkAVzTl
“Terus, kenapa bapak gak protes atau setidaknya menjelaskan ke orang – orang kalau bapak bukan seperti yang orang – orang bayangkan ?” Tanya Nayla penasaran.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVM6kFaDRsb
“Andai bisa… Saya orangnya pendiam… Saya bukan orang yang mudah berbicara dengan orang – orang asing yang baru saya kenal… Oh yah, saya sangat berterima kasih ke mbak karena sudah mengunjungi rumah saya… Jujur sejak pindah kesini, mbak adalah orang pertama yang bertamu ke rumah saya… Jadi maaf kalau rumah agak berantakan karena saya gak tahu kalau mbak bakal berkunjung hehe” Ucap pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMfH3aWUKac
“Gapapa aku gak mempermasalahkan kok” Ucap Nayla meski wajahnya terlihat tak nyaman saat melihat sekitar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡteDrC0Mkmt
“Hmmm oh yah… Mumpung waktunya pas… Mungkin selama ini mbak nuduh saya sebagai penganggu yah ?” Ucap pak Beni mengejutkan Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSU0RIg6ksY
“Eehhh enggak kok kata siapa ?” Ucap Nayla jadi merasa tidak enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqMbTzFbqM
“Saya cuma keinget aja saat itu… Waktu saya diusir oleh suami mbak saat saya tiba – tiba masuk ke halaman rumah… Juga waktu kemarin saat saya masuk ke rumah mbak tanpa izin” Ucap pak Beni teringat kejadian kemarin sore.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf5v2ALLpim
“Jujur kemarin itu, saya ngeliat ada sesuatu hal yang mencurigakan dari rumah mbak… Saya ngeliat pembantu mbak mengendap – ngendap gitu… Saya dari luar pagar cuma bisa ngeliatin aja… Saya sampai gelisah antara bingung mau masuk apa enggak… Tapi pas ngeliat dari luar kok pembantu mbak kayak kelewatan soalnya keliatan dari sini kalau pembantu mbak itu mau nidurin mbak yang lagi ketiduran di sofa, saya gak sabar lagi dan berniat untuk datang membantu mbak… Eh tapi mbak malah kebangung dan akhirnya malah ngusir saya hehehe” Ucap pak Beni menceritakan kisah yang sebenarnya terjadi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAvdnYiQgD
“Maaf waktu itu” Ucap Nayla merasa tidak enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwDdrXQY25I
Apalagi kemarin saat saya dituduh menodai mbak… Saya sakit hati mbak… Padahal saya selama ini bertingkah seperti itu karena ingin menjaga mbak dari kejauhan… Saya tahu mungkin ini terdengar agak aneh… Tapi saya suka sama mbak… Makanya saya gak mau mbak kenapa – kenapa setidaknya sewaktu mbak ada di dekat saya” Ucap pak Beni malu – malu mengakui perasaannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkYyqvl6nq
“Eh yang bener ?” Ucap Nayla terkejut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsa6caRIjiv
“Hehe… Saya tahu ini salah… Saya cuma bisa melakukan apa yang bisa saya lakukan, yakni menjaga mbak dari kejauhan” Ucap pak Beni yang membuat Nayla terharu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡugcoK4sFJt
Jadi itu alasan pak Beni suka ngintip aku selama ini ? Ia ingin melihat keadaanku, ia takut kalau diriku kenapa – kenapa ? Baik banget sih pak Beni, kenapa aku malah belain pak Urip daripada pak Beni sih ? Ihhh jadi makin kesel deh ke pak Urip kalau gini ! Bisa – bisanya aku membela seseorang yang telah memperkosaku !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTwnFL7geb5
Batin Nayla terharu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQskir2rUlN
“Maaf yah pak… Aku bener – bener gak tahu… Aku gak tahu kalau tindakan bapak selama ini justru untuk melindungi diriku” Ucap Nayla tidak enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UYb5CJvD3
“Udah gapapa mbak… Saya juga sadar kok kalau sikap saya mencurigakan… Soalnya dari dulu saya pernah denger kalau pembantu mbak itu mempunyai niatan jahat ke mbak… Udah dari beberapa bulan yang lalu sih makannya saya berusaha terus mengawasi mbak” Ucap pak Beni memberi tahu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48538zaZBe
“Pembantu saya ? Niatan buruk ?” Kata Nayla terkejut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw3wcP9gVIM
“Iya, saya pernah denger kalau pembantu mbak bilang ingin menghamili mbak… Mbak sekarang gapapa kan ? Mbak gak diapa – apain sama pembantu mbak kan ?” Tanya pak Beni yang membuat Nayla tiba – tiba menangis.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3JF5v1b4Q
Dari dulu ? Jadi pak Urip udah niat mau memperkosaku sejak dulu ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrX7BPjHOUF
Batin Nayla menangis.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qzR5cs1jY
“Eh mbak… Kok nangis ? Apa jangan – jangan ?” Tanya pak Beni menduga sambil memberikan tisu yang ada di meja ruang tamunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SiudaBCna
“Iyya… Pak Urip udah . . . .” Ucap Nayla yang membuat pak Beni teringat kata – kata akhwat bercadar itu di pagi hari.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYfCnBMdvz
Mata Pak Beni terbuka lebar. Ia pun tak menyangka kejadian buruk ini beneran terjadi pada akhwat bercadar yang ia sukai.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqnoBXgyyP
“Maaf saya terlambat” Ucap Pak Beni saat teringat kejadian kemarin.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSNZIH9msp
“Terlambat ?” Tanya Nayla sambil mengusapi air matanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL5LZmWfRlK
“Andai kemarin saya gak ragu dan langsung ke rumah mbak… Mungkin saya bisa menolong mbak untuk tidak dinodai oleh pembantu sialan itu” Ucap Pak Beni terdengar marah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0NV1y7BEnO
“Udah gapapa pak… Lupain… Aku berterima kasih ke bapak karena udah berniat menolong aku… Makasih yah” Ucap Nayla tersenyum ditengah tangisannya yang membuat Pak Beni merasa iba.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ajl5zVhFZ
Setelah tangisannya mereda dan pak Beni sudah memberikan kata – kata penenang. Tiba – tiba Nayla mengucapkan sesuatu yang mengejutkan pria tua kekar itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd9Cu4Z9Whi
“Aku boleh tinggal disini pak ?” Tanya Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADro0MkUOI
“Ehh tinggal ? Disini ?” Tanya balik pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSUrRf5X793
“Iya, setidaknya sewaktu suamiku gak ada di rumah… Aku boleh kan menetap disini… Aku bakal pulang kok pas suamiku ada di rumah” Pinta Nayla yang tak ingin berduaan di rumah bersama pembantu bejatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNDrPwkeSB
“Oh gapapa… Boleh kok… Saya malah senang” Ucap pak Beni tersenyum menyadari idolanya akan tinggal bersamanya di rumahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpISpkGGq1Q
“Makasih” Jawab Nayla tersenyum.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8ha6iuZ4d
Kruwek… Kruwek… Kruwek…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJI0vo3dqG
Seketika perut Nayla berbunyi yang membuat wajahnya memerah malu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8QHde6xERD
“Eh mbak laper yah… Saya buatkan sesuatu yah” Ucap Pak Beni tanggap dengan pergi ke dapur untuk mencari sesuatu yang bisa ia masak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl13PjQeScH
“Eh gak perlu pak… Gak perlu” Ucap Nayla merasa tidak enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCaxSA5uvHd
“Udah gapapa… Oh yah kebetulan saya punya mie… Mbak mau mie rebus apa yang goreng ?” Tanya pak Beni yang hanya mempunyai mie instan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnBod4fnC1U
“Hehe kalau gitu… Rebus aja gapapa pak” Ucap Nayla malu – malu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vX47Myxtq
“Kalau gitu tunggu sebentar yah… Biar saya buatkan” Ucap pak Urip yang langsung memanaskan air untuk tetangganya itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSx8h0Nlm25
Nayla yang notabene orang kaya merasa tidak enak karena justru dirinya yang datang ke rumah pak Beni untuk meminta makanan. Nayla pun bingung harus berbuat apa setidaknya untuk membayar makanan yang sudah pak Beni buat. Untungnya ia terpikirkan sebuah ide di benaknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqBpOxT0wP
“Paaakkkk” Panggil Nayla dengan lembut saat mendatangi pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLA7VDYtoYg
“Eh iya ada apa ?” Tanya pak Beni saat berbalik dan terkejut oleh penampilannya. Pak Beni baru menyadari karena tak sempat memperhatikan penampilannya akibat terlalu fokus pada kedatangan bidadarinya ke dalam rumahnya. Pak Beni melihat sekilas dari bawah ke atas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7jelSskLvk
Nayla saat itu mengenakan pakaian simpel berupa kaus berlengan panjang yang ia padukan dengan hijab berwarna cream serta masker yang menutupi wajahnya. Kakinya juga hanya dibalut celana kain panjang. Sekilas penampilannya terlihat biasa saja. Namun kelas Nayla sebagai seorang selebgram membuatnya terlihat begitu elegan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZrhsiLufVg
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOGXxAzbBke
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXd6FLk1uC
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwHHRUD8Wpt
NAYLA
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0RSHL9xVw3
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqaJ5CDWUt
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGv2H0acc9
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosh8Y0ZgpR
PAK BENI
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZBoEXwVd6
Berbeda dengan dirinya yang hanya mengenakan kaus oblong serta celana kolor pendek. Ia mendadak malu sudah menyambut tamu istimewanya dengan pakaian seperti ini.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOjK7mvpFN
“Aku gak enak kalau aku datang cuma untuk makan… Sebagai ganti bapak yang udah buatin aku makanan… Boleh gak aku merapihkan pakaian bapak biar aku ngerasa enak udah membalas kebaikan bapak” Ucap Nayla yang membuat pak Beni menoleh ke sekitar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxKllnRNc9o
“Eh gak usah… Pakaian saya bau semua… Gak usah mbak” Ucap Pak Beni merasa tidak enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjS2mOF3id
“Gapapa pak… Setidaknya aku rapihin dulu… Lagian aku juga gak bisa makan kalau pemandangannya berantakan kayak gini” Ucap Nayla tersenyum dibalik cadarnya yang membuat pak Beni ikut tersenyum.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpln3qQNow
“Yaudah tapi jangan semuanya yah… Semampunya aja sisanya biar saya sendiri yang merapihkan” ucap pak Beni merasa malu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76vfCfC70g
“Siap pak” Ucap Nayla langsung bergegas memilah pakaian yang masih bisa dikenakan dengan pakaian yang mesti dicuci terlebih dahulu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu2yeHfViX0
Nayla dengan sigap mengambil pakaian – pakaian yang berantakan. Yang terlihat kotor ia masukan ke dalam ember cuci. Yang terlihat bersih ia taruh dulu diatas sofa. Ia terkejut karena kebanyakan pakaiannya masih kotor dan mesti dicuci terlebih dahulu. Pakaian yang masih bisa dipakai kemudian ia lipat sambil duduk di sofa panjang ruang tamu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMwiQEkgsjs
Sekilas Pak Beni melihat ke arah Nayla dan mendapati akhwat bercadar itu tengah melipati pakaiannya. Pak Beni tersenyum. Entah kenapa ia terbayang sesuatu yang mungkin akan sulit untuk ia wujudkan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWA7ULfJud
Jadi seperti ini yah rasanya kalau punya istri secantik mbak Nayla…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHcJ2FlahSc
Batin Pak Beni sambil menaruh bumbu mie ke dalam panci yang sudah mendidih. Pak Beni terlihat bahagia. Ia pun berniat membuatkan mie untuknya dengan penuh cinta.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnzVW6EjqOt
Tak lama kemudian mie nya sudah jadi. Pak Beni secara bergantian menaruh satu demi satu mangkuk mie ke meja ruang tamu dimana Nayla sudah menunggu disana.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndZAnGkwwE
“Ini silahkan mbak dicicipi… Awas masih panas” Ucap pak Beni perhatian.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVsearbVu1q
“Makasih pak” Ucap Nayla yang sudah kelaparan dan berniat untuk melahap mie buatan pria kekar itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DNLnEsOWw
Pak Beni yang juga lapar lalu menyeruput mienya. Sekilas ia melirik dan mendapati Nayla masih terdiam sambil memegangi garpu dan sendoknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡythGzA5kcb
Oh iya…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUw6T4fEfD
Batin pak Beni menyadari sesuatu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEDDTVognA
“Kalau gitu saya makan di dapur aja yah mbak” Ucap pak Beni menyadari kalau Nayla mesti mengangkat cadarnya terlebih dahulu untuk menyantap mie buatannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPhNmzniECk
“Makasih pak” Ucap Nayla lega saat pria tua kekar itu peka.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqA4S8XBzL
Pak Beni langsung duduk di kursi lalu menikmati mie buatannya itu. Sesekali ia menyeruputnya lalu menyedot mienya. Ia menikmatinya sehingga tidak langsung menghabiskannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡanEyRm0OzJ
“Ini ditaruh mana pak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni hingga mangkuk yang tadi dipegangnya oleng lalu kuahnya tumpah sebagian mengenai celananya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVM7Ol3b7BL
“Aaaaawwww” Jerit Pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBebXyG8Lw
“Eehh maaf pak… Maaf” Ucap Nayla panik menyadari ia telah membuat pak Beni terkejut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF9zy7EfQsX
“Eh mbak udah habis yah… Udah gapapa… Biar saya aja” Ucap Pak Beni mengambil tisu lalu mengelap celananya. Untungnya kuahnya lebih banyak tumpah ke lantai. Untungnya juga celananya yang basah berada di bagian pahanya bukan di pusat selangkangannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCej3dRZp36
Fiyyuh nyaris aja… Bisa – bisa itunya kerebus kuah mie nih !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaoWeNnkJot
Batin pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTSFMnicXep
“Aduhhh gimana ini ?” Ucap Nayla yang langsung mengambil tisu lalu mengelap kuah yang ada di lantai.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOQU5aXwxjH
“Ehhh gak usah… Aduh” Ucap pak Beni merasa tidak enak karena tamunya malah mengepel lantai rumahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKuwpun1w9
“Udah gapapa pak… Ini salahku kok” Ucap Nayla kekeh dengan lanjut membersihkannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QhNYF8xB8
Pak Beni pun akhirnya tidak punya pilihan lain selain membiarkan. Masalahnya celananya yang terlanjur basah membuatnya merasa tidak nyaman.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojieJiVRuZ
“Euummm… Saya mau ganti celana dulu yah… Nanti saya bantu membersihkan” Ucap pria tua kekar itu yang berlari menuju kamarnya,
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6AoPot4yba
“Iya pak” Ucap Nayla sambil lanjut membersihkan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDzhXmhyup7
Nayla yang tadi kelaparan langsung melahap habis mie yang dibuat oleh tetangganya. Ia tak mengira kedatangannya yang ingin menaruh mangkuk kotor justru membuat pak Beni menumpahkan sebagian kuahnya. Nayla jadi merasa tidak enak. Ia pun mengambil tisu lagi untuk mengelap lantai rumah tetangganya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIv95EfUzxL
Ketika sedang mengelap tak sengaja matanya menoleh ke arah pintu kamar pak Beni yang sedikit terbuka. Entah kenapa ia mendengar suara yang membuatnya penasaran disana.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSGN5lvLqf
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk” desah pak Beni yang suaranya tak asing ditelinga Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPl0AWs6iIC
Saat Nayla mendekat lalu mengintip melalui celah yang sedikit terbuka. Ia terkejut saat melihat keadaan yang terjadi di dalam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIjpiCHNwx
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Makasih mbakkk sudah datang ke rumaaahhh… Aaaahhhhh cantik banget sih mbak… Aaahhhhh”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWFVcDIIIxh
Ia melihat pak Beni sudah menelanjangi tubuhnya sambil melakukan onani di dalam kamarnya. Terlihat pak Beni memejam seolah sangat menikmatinya. Tubuhnya yang sudah telanjang bulat memamerkan perut ratanya juga dada bidangnya. Kulit pak Beni yang begitu gelap membuat Nayla terkesima. Apalagi tubuh kekarnya dan juga penis jumbonya yang terlihat begitu hitam dengan guratan otot yang mengelilinginya. Bulu rambutnya juga tebal. Nayla sampai tidak bisa berkedip. Ia begitu terpesona oleh penampakan tubuh pak Beni yang begitu indah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡilQz8Nuv05
Gleegggg !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEM1MmAKHyp
“Bagus banget tubuhnya !” Lirih Nayla terkesima. Ia bahkan sampai menenggak ludah. Tanpa sadar ia memegangi vaginanya dari luar celananya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBpzzhBg8X
Kok basah ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7NCVPpqwl
Batin Nayla terkejut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsje4CdmKdU
Bagaimana bisa vaginanya sudah basah hanya dengan melihat pria tua berbadan kekar yang sedang beronani ? Nayla heran apalagi saat ia merasa nafsunya kembali datang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DSGDb93U6
“Aaaaahhhhhh… Aaahhhhh suka banget saya mbak pas mbak nungging tadi di depan saya” desah pak Beni saat melihat Nayla menungging mengelap kuah mie yang tumpah di lantai.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvrMJliPt6k
Mata Nayla terbuka lebar. Ia terkejut karena pak Beni bernafsu saat dirinya tadi menungging dihadapan pria tua kekar itu. Saat matanya memperhatikan pentungan milik tukang sapu kekar itu. Ia baru menyadari sesuatu. Ia baru menyadari saat melihat ujung dari pentungan milik pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmb0kay4uMd
“Loohhhh… Oops” Ucap Nayla terkejut hingga menyadari kalau dirinya berbicara terlalu keras. Ia pun segera bersembunyi dibalik dinding samping pintu masuk kamar pak Beni lalu menutupi mulutnya. Benar saja, beberapa saat kemudian terdengar suara pintu ditutup rapat dari dalam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsulfxb1KK
“Hah… Astaghfirullah… Nyaris aja ketahuan… Ihhh gimana sih kok bisa – bisanya aku ngintip orang lain bermasturbasi ?” Lirih Nayla sebal sendiri pada tubuhnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lfqdvIYrp
Tapi… Tititnya itu loh ? Kok…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjhvxHHrIaL
Batin Nayla saat mengingat – ngingat lagi penampakan penis dari pria kekar itu. Ia menyadari kalau pak Beni juga tidak menyunat penisnya seperti mang Yono. Ia pun baru sadar saat memberi salam tadi pak Beni tidak membalas salamnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYxerniiBH
Jangan – jangan pak Beni itu non yah ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbl6SObnPJD
Batin Nayla menduga.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOhiW0tjxLP
Namun terlepas dari apa latar belakang pak Beni. Penampakan tubuhnya benar – benar membuat Nayla terkesima. Nafsunya yang kembali bangkit membuatnya diam – diam memasukan tangannya ke dalam celana dalamnya lalu memejam membayangkan pentungan hitam berhoodie yang tadi dilihatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKuiZqtA6nV
Aduuhhh… Aku terangsang lagi… Aaahhhh…. Aaaahhhhh !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ350z22L3QD
Batin Nayla sambil bermasturbasi dalam keadaan berdiri bersandar pada dinding kamar rumah pak Beni. Ia pun terus memainkan vaginanya sambil mendengar suara desahan yang diucapkan pak Beni dari dalam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡevZPLBYbtB
“Aaaaaahhhhhhhhh Mbaakkk Naylaaaa” desah pak Beni dari dalam kamar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpndyH5Uhvg
“Mmppphhh bapaakkk” balas Nayla dari luar kamar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsKgOJnPSgB
*-*-*-*
Sementara itu di waktu yang sama tapi di tempat yang berbeda
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGowR7a9pUu
“Nayla mana yah ? Kok daritadi belum datang juga ?” Ucap seseorang sambil mengamati jalanan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SA7thuF8G
Ia terlihat begitu resah. Ia terlihat begitu gelisah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGoF4oxFaj6
“Masss… Sini, daritadi dicariin loh” Ucap seseorang memanggilnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6D56eNiivh
“Eh iya Put” Ucap Andri terkejut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9BpzRAFZWp
“Ngapain sih disana ?” Tanya Putri saat menghampiri.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnbkTbXVge
“Ehh engga… Gak ada kok” Jawab Andri mendekat lalu berjalan kembali ke dalam studio.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiSPL3x87Lf
“Ngomong – ngomong mbak Nayla kemana yah ? Kok gak ngabarin kalau gak bisa dateng ? Apa jangan – jangan mbak Nayla kenapa – kenapa yah” Ucap Putri saat berjalan disebelahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJt9ncHgt78
“Eh kenapa – kenapa ?” Tanya Andri mendadak panik.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7XpgxXLAsw
“Mungkin sakit kali yah makanya gak bisa ngehubungin… Tapi moga aja sih gak kenapa – kenapa” Ucap Putri saat kembali masuk ke studio foto.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIgNKcXQCfn
Nay… Kamu gapapa kan ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡig9GZFHRbI
Batin Andri berdiam sebentar sambil berbalik menatap jalanan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneUAb5Zabu
“Eh mas ayo… Kita masih ada perfotoan lagi loh” Ucap Putri lagi yang baru membuat Andri masuk ke dalam studio.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelff6xRGIc
“Eh iya” jawab Andri mendekat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TYOPQobn9
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6uxi58mAPC
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVQKnhfCSSk
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoK03oCzQp
PUTRI
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBxigYtSjG
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerE11VPzM5
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfCKfUZ8fZ
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHijLZMcV5
ANDRI
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgN4KGNyaog
*-*-*-*
Keesokan harinya pada pukul delapan tepat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZs7IdBJhT
Pagi itu cuaca agak mendung membuat sinar matahari tak begitu tembus. Tidak seperti biasanya, saat itu suasananya agak gelap karena awan begitu pekat. Orang – orang mulai berfikir kalau pagi itu hujan akan turun membasahi bumi. Maka tak banyak orang yang keluar. Mereka lebih memilih berdiam di dalam apalagi karena saat ini merupakan hari libur nasional.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAgaIFI1ehS
Di salah satu rumah yang ada di ibukota. Nampak akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba gelap tengah memasak untuk menghidangkan sarapan untuk suaminya tercinta. Aroma tubuhnya sudah wangi. Pakaiannya tampak rapih. Wajahnya sudah glowing pokoknya ia terlihat sangat bersiap untuk menyambut hari libur bersama suami. Ia ingin tampil cantik dihadapan suami. Ia ingin memanjakan mata suami dengan penampilannya yang begitu memukau di pagi hari.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdhjnT72IN1
Di ruang tamu, sang suami juga sudah mengenakan pakaian rapih. Meski terlihat santai dengan kaus polo berkerah yang menutupi tubuhnya. Serta celana panjang yang membalut kakinya. Sisiran rambutnya yang terarah ke arah kanan juga penampakan wajahnya yang cerah sudah cukup untuk memanjakan mata istrinya yang begitu mencintai dirinya. Sang suami tampak bangga pada istrinya sehingga sesekali melirik tuk menatap penampilan istrinya. Sama seperti istrinya yang sudah mandi, dirinya juga sudah mandi. Sang suami pun tersenyum sambil menonton acara televisi pagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuGlXGKP2j2
Hufttt… Untung aja kemarin aku gak ketahuan !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVL8PLrfML
Batin Nayla saat teringat kejadian kemarin sore ketika bermasturbasi di dalam rumah pak Beni.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWKJLYnfYb
Untungnya pas pak Beni keluar kamar dirinya sudah menarik keluar tangannya meski ia masih merasa nanggung karena masih bernafsu. Sore kemarin, ia pun menghabiskan waktu dengan mengobrol untuk mengakrabkan diri dengan pak Beni hingga menanti kepulangan suami. Saat suaminya pulang barulah ia ikut pulang dan meninggalkan kesan tersendiri bagi Nayla. Ia juga teringat bagaimana binalnya ia semalam saat mengajak sang suami bercinta meski lagi – lagi dirinya belum mendapatkan kepuasan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwngznylwP1
Ternyata pak Beni gak seburuk itu kok !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNdvMgvrxP
Batin Nayla sambil melanjutkan kegiatan memasaknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXk7bErRy0
Kenapa orang – orang pada gak suka kepadanya yah ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqsQOPF4cxc
Batinnya lagi sebelum dikejutkan oleh suara tak asing yang berasal dari arah belakang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnZQN0L57U
“Hakhakhak… Pagi – pagi udah wangi aja dirimu non” Ucap seseorang yang tiba – tiba datang sambil menyentuh bokong montok Nayla dari arah belakang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXPWkUIx3bT
“Pakkk… Jangaannn… Lepaskan ! Jangan kurang ajar yah pak !” Lirih Nayla terkejut hingga memaksa tangan pembantunya untuk menjauhkannya dari bagian privatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAYGHuD3aWF
“Hakhakhak… Gimana caranya ? Saya gak tau non… Daritadi tangan saya udah nempel sama bokong non” Ucap pak Urip malah bertindak kurang ajar dengan meremas bokong montok majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIy6VjMiAv1
“Mmppphhh… Ada suamiku pak… Tolong jangan bertindak aneh – aneh !” Desah Nayla secara pelan setelah menerima remasannya sebentar. Nayla yang masih membelakangi pak Urip berulang kali berusaha menjauhkan tangan pembantunya itu dari bokongnya. Namun yang ada pembantunya itu malah makin kurang ajar. Nayla gundah, matanya pun melirik ke arah ruang tamu tuk melihat keadaan suaminya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSd7KTZV56I
“Hakhakhak… Makin hari kok saya makin nafsu aja sama non yah… Matamu ini, seksinya tubuhmu ini, indahnya penampilanmu pagi ini… Saya jadi gak sabar pengen ngentotin tubuh non lagi hari ini” Ucap pak Urip dengan begitu vulgarnya sambil mendekap pinggul majikannya dari arah belakang. Dekapannya pun naik hingga meremas buah dadanya dari belakang. Sontak Nayla langsung memejam merasakan remasannya yang begitu terasa. Nayla pun menoleh ke belakang. Namun ia malah melihat wajah penuh nafsu yang dikeluarkan oleh pria tambun itu. Nayla kesal namun ia malah merinding karena remasannya membuat darahnya berdesir.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyKupDDeSL
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrpgfuNGTU
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3QwkMe876e
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlWFWcoW2RN
NAYLA
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59c0zm4vkL
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2gXYcT1Keg
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqBJee9082
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTB28vVN1vC
PAK URIP
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mQciz6blB
“Mmppphhh jangaannn paakkk… Aku mohon !” Desah Nayla sambil memegangi kedua tangan pembantunya yang tengah meremasi dadanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAkoAqT949c
Andai kan ada seseorang yang melihatnya. Pasti orang itu tak percaya dengan apa yang dilihat dengan kedua matanya. Bagaimana bisa ada akhwat bercadar yang sudah tampil rapih justru tengah diremasi dadanya oleh pria tambun yang tampilannya masih acak – acakan karena belum mandi bahkan rambutnya saja masih berantakan. Terlihat pria tambun itu begitu bernafsu dan masalahnya nafsu Nayla diam – diam juga bangkit meski hanya diremasi dadanya oleh pria tambun itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ50XXRaFfC2
“Ouuhhh kenyalnyaaa… Kenyal banget susumu nonn… Makin gak rela saya buat lepasin kenikmatan ini sekarang… Apa saya eksekusi non aja yah sekarang ?” Ucap pak Urip sambil terus meremasi dada majikannya yang membuat Nayla terkejut lalu menoleh menatap pak Urip.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9kKUDuZZAW
“Jangan aneh – aneh pak… Suamiku ada di sana !” Ucap Nayla ketakutan sambil melirik ke arah suaminya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZjm6Zlt7R
“Hakhakhak… Makanya, kalau kita buru – buru… Kita gak bakal ketahuan kan ?” Ucap pak Urip sambil menaikan sisi bawah gamis majikannya hingga kaki Nayla tersingkap. Tangannya dengan liar meraba paha mulusnya. Tangannya pun semakin naik hingga tiba di selangkangannya. Nayla mendesah juga deg – degan dengan perlakuan liar pembantunya. Dirinya yang sudah disetubuhi dua kali oleh pembantunya tak bisa melawan. Ia berdiam seperti itu bukan karena pasrah. Tapi ia hanya bingung harus melakukan apa ? Haruskah ia berteriak dan merelakan harga dirinya didepan suaminya ? Ia tak mau suaminya tahu kalau dirinya sudah dinodai oleh pembantunya. Ia pun hanya memejam saat tangan nakal pembantunya itu masuk kemudian menyentuh bibir vaginanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa1D7AGm1v4
“Aaaaaahhhhhh” desah Nayla tanpa sadar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTPBxO3sSg
“Hakhakhak… Kok udah basah ? Dasar ! Baru tau kalau non ini ternyata sangean yah ?” Ejek pak Urip yang membuat Nayla kesal.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvjeNZGAc7
“Enggaakkk aaaahhhh… Udah paakkk… Nanti ketahuan suami aku… Udahhh ! Hentikan paakkk !” Lirih Nayla sambil menahan kenikmatan yang sedang ia dapatkan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCVHlD9wN10
“Hakhakhak… Emang non sanggup ? Keliatan banget muka non lagi keenakan gitu !” Ejek pak Urip sambil menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang menahan sensasinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3zMon4VGu
“Aaaahhhh paakkk jangaannn… Aaaaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan lirih lalu merapatkan bibirnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDxdGGyzf0Q
Melihat akhwat itu keenakan membuat pak Urip jadi semakin berani. Dikala tangan kirinya terus meremas buah dada majikannya maka tangan kanannya terus menekan klitorisnya. Jemarinya juga mulai masuk mengorek liang senggamanya. Terasa jemarinya begitu basah. Pak Urip tertawa sambil memasukan jemarinya lebih dalam lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlV8jVkO2A
“Aaaahhhhhh paaaakkkk… Aaahhhh sudaaahhhh !” desah Nayla yang tak kuat lagi hingga memejam merasakan kenikmatan yang ia dapatkan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpIoTwbp9C
“Hakhakhak… Sampai merem melek gitu non… Tenang ini belum seberapa… Akan saya berikan kenikmatan yang lebih lagi daripada ini !” Ucap pak Urip bertekad.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqWuqosmsEd
Tiba – tiba pria tua berperut buncit itu menaikan gamis Nayla lebih tinggi lagi hingga bongkahan pantatnya yang masih tertutupi celana dalamnya sebagian terlihat. Pak Urip yang kian bernafsu langsung menurunkannya. Dalam sekejap ia juga menurunkan celananya sendiri lalu mendekatkan pentol gundulnya ke arah lubang vagina majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuELakgo97
“Mmmppphhhhh”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq7zgwPKuZ6
Saat dua kelamin mereka mulai bersentuhan, pak Urip mulai tersenyum senang. Berbeda dengan majikannya yang waswas. Pak Urip malah tertawa puas. Tangan kirinya jadi semakin kuat dalam meremas dada majikannya sedangkan tangan kanannya memegangi penisnya untuk memasukannya lagi ke dalam liang kenikmataan itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0VcSYuE6Lf
“Uuuuhhhhhh nikmatnya memekmu, non… Hakhakhak” Tawa pak Urip dengan lirih saat penisnya kembali dijepit menggunakan liang senggama majikannya yang begitu hangat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhQyhHi3NJh
“Aaaahhh paaakkkkk” Desah Nayla hingga tubuhnya terdorong maju ke depan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YHOnlLJHm
Nayla yang saat itu sedang merebus sayuran langsung memegangi tepi keramik yang menjadi alas kompor di ruangan dapurnya. Ia mencoba menahan dorongan penis pak Urip yang memaksanya untuk maju mendekati kompornya. Terasa tusukannya begitu dalam. Terasa tusukannya begitu nikmat yang membuat Nayla tanpa sadar menikmati tusukannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxp1k7IdQd
Aaaahhhhh enakkk bangettt… Kenapa aku nafsu lagi sih ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO2oHO2OrL
Batin Nayla heran kenapa dirinya kembali terangsang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2uHyE8ZFuY
Bukannya aku gak minum air lemon itu lagi hari ini ? Kenapa aku masih kayak gini ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPrZJiiKhP
Batin Nayla heran.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlJ73x9tPk
Ditengah keheranannya, pak Urip tiba – tiba menarik pinggulnya hingga menyisakan ujung gundulnya saja di pintu masuk vagina majikannya. Kedua tangannya pun memegangi pinggul Nayla. Lalu ia meminta majikan bercadarnya itu untuk sedikit menunduk untuk memudahkan penetrasi penisnya di dalam liang senggamanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgxr0ckPIm
“Aaaaaahhhhh” desah Pak Urip dengan lirih saat penisnya ia masukkan dengan cepat ke dalam rahim majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEaregGf4e
“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla pelan – pelan sambil menoleh menatap pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4a4idQlM5v
Namun pembantunya itu malah tersenyum yang membuat Nayla sampai bingung harus bagaimana. Di lain sisi penetrasi yang pak Urip lakukan terasa begitu nikmat yang membuatnya ingin merasakannya sekali lagi. Tapi di lain sisi ia sadar kalau itu merupakan perbuatan yang salah. Sebagai seorang istri yang terhormat ia berusaha menjauh namun nafsu birahinya mencegahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq4HUaHzgTt
“Ouuhhhh noonnn… Ouhhhh yahhh… Ouhhhh nikmat banget jepitanmu itu, sayaanggg” desah pak Urip keenakan yang membuat Nayla risih.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡejwOA0pqsL
“Mmpphhh pakk… Mmphhh jangaaann… Mmpphhh hentikaannn” Pinta Nayla secara pelan – pelan meski nafsunya berkata sebaliknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7POnoWq1pW
Sodokan pak Urip lama – lama makin kencang. Penisnya dengan jantan menggesek – gesek dinding vagina majikannya yang perlahan semakin lembap dibanjiri cairan cintanya. Pak Urip membuka mulutnya sedikit lalu mengeluarkan deru nafasnya yang hangat. Matanya lalu memejam menikmati jepitannya yang amat sangat nikmat. Dekapan tangannya dipererat. Tangannya mencengkram gamis majikannya dengan kuat. Suara benturan antar kelamin yang semakin keras membuat ia menurunkan kecepatannya. Ia melambat tapi tetap terasa nikmat. Terasa penisnya semakin basah, Terasa penisnya kesulitan karena vagina majikannya menyempit saat menjepit penisnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSt7Mva0PL
“Ouuhhh gilaaa… Ouhhhhh… Mmmmpphhhh” desah pak Urip sambil membuka matanya lagi. Ia tak ingin menyia – nyiakan momen ini. Ia pun kembali mempercepatnya sambil menikmati sisi punggung Nayla yang masih tertutupi pakaiannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8NOSCDAwAi
“Aaahhhhh… Aahhhh paakkkk… Aaaaaaahhhhh” desah Nayla saat sodokan majikannya semakin kuat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFNFvUTQMrc
Plookk… Plookk… Plookkk !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62FC35YpVe
Rahim Nayla tertusuk oleh ujung gundul pembantunya yang maruk. Deru nafas Nayla semakin sesak dan mulutnya ingin membuka tuk berteriak. Rasanya amat sangat nikmat saat penis pembantunya itu menusuknya dengan begitu kejam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzxGFzR71qf
Nayla merasa aneh. Ia merasa aneh pada tubuhnya sendiri. Semakin lama pak Urip menyetubuhinya ia malah semakin menikmati pelecehannya. Ia heran tapi nafsunya tak membiarkan. Nampak tangan pak Urip menarik tubuh Nayla mundur lalu memegangi kedua tangannya ke belakang. Tubuh Nayla agak membusung. Nampak sodokan pak Urip di percepat hingga payudara Nayla bergoyang dibalik gamis yang dikenakannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMPtRLnGnhX
“Aaahhhh yaahhh… Aaaaahhh… Aaaahhhhh” desah pak Urip semakin menikmati sodokannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQzOHvjreLN
“Paaakkk mmpphhh… Mmpphhh… Mmmpphh” desah Nayla sambil menggelengkan kepala.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgrdQtQz9o
Nayla lama – lama merasakan adanya tanda – tanda orgasme. Vaginanya berdenyut dan matanya merem melek penuh keenakan. Nayla merasa malu karena bisa – bisanya hampir berorgasme setelah diperkosa pembantunya di pagi hari. Padahal ada suaminya di ruangan sebelah. Kenapa ia malah menikmatinya bahkan nyaris mendapatkan orgasme sebentar lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQo9fqquQk0
Oh yah mas Miftah ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPziWGyEnW
Batin Nayla teringat hingga wajahnya menoleh ke arahnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhaY8lkma9
Terlihat Miftah dengan tenang menonton acara televisi. Sesekali pria tampan itu menguap di pagi hari. Sesekali pria tampan itu mengucek matanya. Sesekali ia meminum air yang ada di gelasnya. Ia terlihat tenang tanpa tahu kejadian yang ada di ruangan sebelah. Sungguh ironi memang, bagaimana bisa ada seorang suami yang terlihat tenang – tenang saja saat istrinya diperkosa di ruangan sebelah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlf6phHr9wl
Maasss toloongg jangann liaaattt !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOVgWwHbBk
Batin Nayla pasrah hingga menutup matanya saat dirinya menginginkan orgasme dari penis pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjYzMz5lOpq
“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaaahhhh” desah pak Urip mempercepat sodokannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZOsYYDbof
“Paaakkkk aaaahhh… Aaaaahhhh… Aaaahhh” desah Nayla terlihat tak kuat lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsV93DLKNg
“Aaahhh… Aahhhh… Aaahhhh puass sekali saya nonn… Terima ini ! Terima sodokan saya ini !” Ujar pak Urip memperkuat hujamannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6K3gu1Ru7
“Aaaahhh paaakkk… Aaahhh… Pellaannn… AAAAAHHHHH !!!” Jerit Nayla tak sengaja.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMYnktSFKW
“Deeekkk ?” Ucap suaminya saat mendengar jeritan istrinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqhgxA4Yjf
“Siaaalll !” Lirih pak Urip menyadari aksinya ketahuan. Dengan segera ia menarik lepas penisnya membuat akhwat bercadar itu jatuh dalam posisi kaki ditekuk ke samping.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTz467rLDC
“Deeekk… Kenapa ?” Tanya Miftah sekali lagi sambil berlari mendekati istrinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvO2Hg4L14b
Pak Urip yang takut aksinya ketahuan langsung pergi memasuki kamar mandi untuk bersembunyi dari keberadaan Miftah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQW0mrYgLJt
“Hah… Hah… Hah” Desah Nayla ngos – ngosan sambil menatap lantai dibawahnya. Nayla terasa kesal. Ia kesal bukan karena habis diperkosa pembantunya. Ia kesal karena dirinya keceplosan menjerit padahal dirinya hampir mendapatkan orgasme di pagi hari.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTmqiC1gT26
“Dekkk kenapa ? Hooaaaammm” Tanya Miftah terkejut saat melihat istrinya terduduk di ruangan dapur.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGUr6BpV5M
“Eh mas… Hehehe aku gapapa, tadi kaki aku… Ya kaki aku kepentok meja jadi aku duduk sebentar deh… Hehehe… Hah… Hah… Hah” desah Nayla sambil menyembunyikan ngos – ngosannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsp7DrMdJy0
“Oalah kirain kenapa… Bikin khawatir aja” Ucap Miftah tersenyum dan berniat hendak membantu istrinya berdiri. Terlihat Miftah kembali menguap sambil mengucek – ngucek matanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8dIcSfwUX
“Eh nanti aja mas… Gak usah… Aku mau duduk sebentar… Hehe” Ucap Nayla menolak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPpxZ8Bjzsr
“Eh sakit banget yah ? Hoaaammmm” Tanya Miftah kembali khawatir.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXzBDk49Sb
“Enggak kok mas… Eh, Mas ngantuk yah ?” Ucap Nayla heran melihat suaminya dari tadi menguap terus.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqRFasXMfS
“Hehe kayaknya iya… Gara – gara semalem bergadang kayaknya… Yaudah deh Mas kembali ke ruang tamu dulu yah” Ucap Miftah pamit pergi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUH9xf5cVdI
“Iyya mas” Jawab Nayla lega karena suaminya kembali pergi dari ruangan ini.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kPP3It8yy
Saat Miftah pergi menjauh terlihat pak Urip mengintip dari balik pintu kamar mandi yang sedikit terbuka. Saat Nayla menyadarinya ia hanya bisa menatapnya dengan tatapan penuh kebencian. Ia kesal. Ia marah. Tapi ia marah bukan karena telah diperkosa. Tapi ia marah karena menikmati persetubuhannya dengan lelaki jelek yang menjadi pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNCyN1n0Zj
Kenapa sih aku ini ? Kenapa aku malah makin rusak gini ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrfrL2cHWl
Batin Nayla heran.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlVSM7mAGX
Seketika ia menyadari kalau pembantunya sudah bertelanjang bulat di dalam kamar mandi. Pria tambun itu juga memamerkan penisnya yang terlihat begitu besar tengah dikocok – kocok olehnya. Nayla yang sedang bernafsu secara tak sengaja menatapnya. Nayla mematung. Matanya tak bisa ia alihkan dari penis pembantunya yang sedang dikocok – kocoknya itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5Ssb0O4sk
Astaghfirullah… Ada apa denganku ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx2a7UC7mJ1
Batin Nayla menyadarkan diri sambil menggeleng – gelengkan kepalanya. Ia berusaha menoleh tuk membuang pandangannya dari penis itu. Namun saat ia kembali menatap ke arah kamar mandi. Ia menyadari kalau pak Urip dengan berani malah keluar dalam keadaan telanjang bulat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS8c8j0C60O
“Paaakkkk” Ucap Nayla terkejut hingga kedua tangannya ia gunakan tuk menutupi mulutnya dari balik cadarnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOK8nFNR56
“Hakhakhak… Coba berdiri sayang, liat suamimu… Sudah tertidur belum ?” Tanya pak Urip sambil mengocok penisnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm5WxB9ndEq
Nayla tanpa menjawab kata – katanya langsung berdiri untuk menoleh menatap ke ruangan sebelah. Ia terkejut saat melihat rupanya suaminya tengah tertidur diatas sofa panjangnya. Saat ia menatap ke arah meja ruang tamu. Ia menyadari adanya gelas kosong yang membuat mata Nayla terbuka lebar. Seketika ia menatap pembantunya. Pembantunya itu hanya tersenyum sambil mengangguk – nganggukan kepala.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡffFlGSRtIU
“Ya, suamimu sudah saya beri obat tidur seperti yang saya lakukan padamu waktu itu… Gak nyangka juga kalau efeknya cukup lama… Apa dosisnya kurang banyak yah hakhakhak” Ucap pak Urip sambil mendekati tubuh Nayla yang masih berdiri ketakutan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡayM1aIQKiI
“Ehhh paaakkkk… Jangannn lagiii” Ucap Nayla bingung harus bagaimana. Di lain sisi ia masih bernafsu tapi di lain sisi ia enggan untuk melakukannya lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu79iiU630b
Tiba – tiba bahu Nayla disentuh oleh majikannya. Nampak wajah pak Urip dengan penuh nafsu menatap majikannya. Lidahnya keluar menjilati tepi bibirnya. Wajahnya yang jelek membuat Nayla terpaksa membuang mukanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW4FxQDnJr8
“Maaaff sayaangg… Tadi sodokan saya terlalu kuat yah ? Tapi sekarang tenang aja… Gak ada pengganggu yang bisa menghalangi aksi ngentot kita lagi… Ayo balik badan… Kita lanjutkan sekarang !” Ucap pak Urip sambil membalik tubuh Nayla dengan paksa yang membuat majikannya itu tidak mampu berbuat apa – apa.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrNpP8cHsP
“Aaahhhhh” desah Nayla kembali berbalik menatap kompor.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7vK1clXbi
Entah kenapa saat melihat sayuran yang ia rebus sudah mendidih, ia langsung mematikan kompornya seolah ia tahu kalau ia membutuhkan waktu yang lama untuk melanjutkan masak – masaknya kembali. Alias, ia membutuhkan waktu yang lama untuk memuasi pembantu tuanya yang begitu bernafsu padanya sebelum dirinya bisa memasak lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsfECPy2KB
Pak Urip dengan penuh nafsu mengangkat gamis Nayla lagi hingga ke pinggang. Ia kini memelorotkan celana dalamnya hingga jatuh melewati kedua mata kakinya. Kedua tangannya mengusapi bokong montoknya. Nampak pria tua yang beruntung itu semakin bernafsu untuk memuasi majikan alimnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4dhNRwaki
“Siaappp yahhh sekarang… Hennkkghhh !!” Desah pak Urip saat kembali mengambleskan penisnya menerjang liang senggama majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ViWQ1RB0R
“Ouuuhhhhh paaaakkkk” desah Nayla memejam sambil bertumpu pada tepi keramik di depannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmEdKJsE6ah
Terasa penis itu masuk begitu dalam membuat akhwat bercadar itu mengerang keenakan. Ukurannya yang besar membuat vaginanya terasa penuh di dalam. Tak ada satupun ruang yang tersisa didalam. Gesekannya yang begitu terasa membuat rasa gatal yang ia rasakan di vaginanya menghilang. Kekuatannya saat menerjang memberikan sensasi tersendiri yang membuat akhwat bercadar itu mabuk kepayang. Wajah Nayla memejam keenakan. Orang – orang yang melihatnya pasti tidak akan mengira kalau Nayla sedang diperkosa. Mereka terlihat seperti suka sama suka. Tidak ada paksaan yang terlihat dari pemerkosaan Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBclzuvGZxw
“Hakhakhak… Dah sange berat yah sayang ?” ejek pak Urip yang menyakiti perasaan Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbXfOUUu8rH
Nayla ingin membalas tapi bingung dengan kata – kata yang nyangkut di lidahnya. Karena sejujurnya pun, Nayla memang sedang terangsang hebat dan membutuhkan penis perkasa yang bisa memuasi hawa nafsunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUV7kb7lljI
“Aaaahhhh paaakkkk” desah Nayla yang kini lebih bebas setelah tertidurnya suaminya di ruangan sebelah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zEnzW2M8k
“Hakhakhak ya gitu sayaanggg… Mendesahlah… Mendesahlah sepuasmu karena tidak ada yang bisa menganggu aksi kita lagi” Ucap pak Urip sambil maju mundur memuasi majikannya itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoi2juoqPeb
“Aaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla kesal sambil meanahan sodokan pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjK0EGEKIF
Kenapa ini ? Kenapa aku terangsang lagi ? Apa yang membuatku seperti ini ? Padahal aku enggak minum… Tapi kenapa aku masih terangsang kayak gini ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJ2tBlTphm
Batin Nayla ditengah – tengah sodokannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYVvCJmC4w
“Aaaahhhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Puas banget rasanya bisa genjot memekmu lagi sayaanggg” Desah pak Urip melecehkan majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmq7MYyUkr
“Aaaahhh paakkkkkk pelaann… Aaahhhh… Aaaahhh” desah Nayla saat sodokan pembantunya semakin kencang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3L4FABGsen
“Hakhakhak ayo mendesah terus… Lonte sepertimu memang harus dihukum !… Bisa – bisanya lonte sepertimu malah ngajak saya ngentot ketika suamimu tidur di ruangan sebelah… Dasar lonte bejat ! Dasar lonte laknat !” Ucap pak Urip saking bernafsunya hingga melecehkan harga diri majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5pIrGBC6kq
“Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak seperti itu paakk… Aku gak pernah ngajak bapaakk… Akuuu aaaahhhhhh” desah Nayla yang anehnya gak marah tapi malah semakin terangsang saat dirinya diejek sebagai lonte oleh pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcYd2tLdKa
Menyadari majikannya malah semakin terangsang membuat pak Urip semakin liar dalam menyetubuhi majikannya. Tangannya yang tadi memegangi pinggul majikannya bergerak naik sambil mengangkat gamis yang dikenakan olehnya. Tangannya mengelusi pinggang rampingnya lalu maju ke depan tuk mengusapi perut ratanya. Terasa kulitnya yang begitu mulus. Terasa kulitnya yang begitu halus. Tangannya kembali naik tuk meraba dada majikannya yang masih tertutupi behanya. Ia pun meremasnya lalu menurunkan cup branya untuk menyubit puting susunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhIrFtPCla
“Aaaahhhh bapaaakkk… Aaaahhhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merinding merasakan sensasinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8C0gAx48yY
“Hakhakhak… Non gak pernah sepuas ini pas ngentot kan ? Hakhakhak… Nikmatilah… Nikmati persembahan yang saya lakukan untukmu… Rasakan genjotan saya… Rasakan rangsangan saya saat memijiti susumu” Ucap pak Urip sambil terus menggenjotnya dan meraba – raba dada montoknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUBAwH9olL
Nayla blingsatan. Ia mengaku kalau belum pernah disetubuhi seliar ini oleh suaminya. Ia sangat menikmatinya. Ia sangat menikmati perlakuan pembantunya. Tapi, apakah ini merupakan perbuatan yang benar ? Tentu tidak. Dengan sisa harga dirinya ia berusaha menolak meski nafsu begitu menginginkan perbuatan lebih dari pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8DtYa76kq
“Ccuuukkuuppp… Mmpphhhh… Hentikaannn paakkk… Aaaaahhhh” desah Nayla meski wajahnya berkata sebaliknya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTEeTPf3qKn
“Cukup ? Yakin non ?” Ejek pak Urip sambil tersenyum.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNZUfhKanc
“Cukuppp paaakk…. Sudaahhh… Akuuu aahhhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desah Nayla yang terus berseberangan dengan keinginan hawa nafsunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9pgI8w0eg
Pak Urip pun hanya tertawa melihat majikannya yang begitu tersiksa. Antara harga diri atau kepuasan. Terlihat majikannya masih bingung memilih yang mana. Pak Urip pun terpikirkan ide. Disaat sodokannya semakin cepat tiba – tiba ia menariknya lepas yang membuat keinginan majikannya itu terkabul seketika.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDFM7seBu8
“Aaaaaaahhhhh” jerit Nayla saat vaginanya menjadi hampa tanpa diisi penis pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQK0NXaZlZ
“Non minta udahan kan ? Yaudah saya kabulkan” Ucap pak Urip yang anehnya malah membuat Nayla menoleh tak terima.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwETpZlQ7kl
Tapi aku… Paak… Bukan ini yang aku pinta !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ73ynvYboHa
Batin Nayla merasa gelisah sambil menatap pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzh4totBnl
“Hakhakhak… Apa liat – liat ?” Tanya pak Urip sambil duduk di salah satu kursi di dekat meja makan sambil mengocok – ngocok penisnya. Pria tua yang sudah telanjang bulat itu begitu percaya diri sambil mengocok penisnya. Ia pun menatap wajah majikannya yang masih berpakaian lengkap. Gamisnya yang tadi tersingkap juga sudah kembali ke bawah. Namun wajah majikannya malah menatap penisnya seolah masih menginginkan sodokannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnYAMoBTrx5
“Non ? Masih mau ?” Tanya pak Urip yang membuat Nayla menoleh.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg2LWwe9grJ
“Apa ? Enggak… Hah… Hah… Hah” desah Nayla ngos – ngosan tapi masih menatap penis dihadapannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpT199YxfWR
Ya Nayla sudah berbalik badan. Dirinya yang masih terangsang menatap penis raksasa itu yang begitu jantan. Ukurannya, warnanya yang begitu hitam, serta bulatannya yang begitu besar memanjakan mata Nayla yang ingin mendekapnya lalu mendapatkan kepuasan darinya. Mata Nayla seolah terhipnotis. Tanpa sadar ia mendekat yang membuat pak Urip senyum – senyum saat melihatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKGR8XBlKa
“Heh ngapain kesini ? Katanya udahan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla menenggak ludah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo9BlH2VqOV
“Tapiii akuu…” Ucap Nayla bingung dengan tubuhnya sendiri.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnTdm9SbAJA
“Hakhakhak… Non masih mau ?” Tanya pak Urip yang membuat tubuh Nayla merinding saat mendengarnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsLoYjEfXgU
“Ituu… Ituuu” Ucap Nayla bingung.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Cda5Bmzyv
“Hakhakhak… Pasti mau lah yah… Kalau non ngaku nanti akan saya beri” Ucap pak Urip berusaha tuk menundukkan ego majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwdvZ9hosHL
“Apa ? Mana mungkin aku . . . . Mmmpphh” desah Nayla saat vaginanya kembali gatal karena belum mendapatkan kepuasan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡps37ge9All
“Hakhakhak… Memekmu berkata lain tuhhh” Ucap pak Urip mengejek Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwxQ4XVvbE
“Tapii pakk… Aku mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi meski hatinya merasa tidak ingin.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYf9nI20a1
“Hakhakhak… Udah ngaku aja… Coba bilang aku butuh kontol bapak… Nanti saya izinkan non mainin kontol saya” Ucap pak Urip berada diatas angin.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9c8kqmbA2
“Apa ? Aku harus bilang kayak gitu ?” Ucap Nayla tidak terima.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoti1oK1kG
“Kalau gak mau yaudah” Ucap Pak Urip berdiri lalu beranjak pergi sambil membalikan badan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9AMytvIcq
“Tunggu pakk… Mmpphhh” desah Nayla sambil memegangi vaginanya merasa tak tahan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm0TgNF8yDa
“Hakhakhak… Ada apa sayang ?” Tanya pak Urip tersenyum.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ87bSRdvTCh
“Tolonggg jangann pergi… Aku butuh kontol bapaakkk… Tolonggg paakk” Ucap Nayla yang membuat pak Urip tertawa.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lOwyqZvB2
“Hakhakhak… Sekali lagi… Yang tulus” Pinta pak Urip sambil kembali duduk diatas kursinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5IVoHvFgp
Nayla terlihat risih dengan banyaknya permintaan yang pak Urip inginkan. Namun karena nafsunya tak tahan lagi. Ia dengan rela membuang harga dirinya demi memohon kepuasan kepada pembantu tuanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRJCbwBQC0Y
“Tolongg puasi aku pakk… Aku butuh kontol bapaakkk… Tolongg lakukan apa aja asal aku bisa lepas dari siksaan ini pak… Bapak bebas melakukan apa aja… Tolonggg puasi aku pak” Pinta Nayla meski hatinya menangis. Nampak air matanya berkaca – kaca. Tapi vaginanya juga berkaca – kaca oleh cairan cintanya yang semakin membanjir saja.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MGPlwuhSE
“Hakhakhak… Baiklah… Sekarang telanjangi dirimu lalu non bisa duduk diatas pangkuan saya” Ucap pak Urip meminta.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUoVkMWK2Z
Nayla pasrah melakukan apa yang pembantunya inginkan. Dengan malu – malu ia melepas ikatan di pinggangnya lalu menurunkan resleting di punggungnya. Dalam sekejap gamis hitamnya itu jatuh ke lantai melewati tubuh indahnya. Nampak susu bulatnya menggoda. Nampak pusarnya menarik perhatian pembantunya. Nampak kaki jenjangnya membuat pak Urip ingin menjilatinya. Nampak keindahannya membuat pak Urip semakin bernafsu ingin menggenjotnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpoTVj5HubG
Nayla kemudian menjatuhkan branya hingga membuat akhwat bercadar itu telanjang bulat menyisakan hijab beserta cadarnya saja. Dengan malu – malu ia mendekat ke arah pembantunya. Meski hatinya tak sudi namun nafsunya terus memaksanya untuk melakukan perbuatan yang merendahkan harga dirinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlYDYb6lHF6
Nayla naik ke atas pangkuan pembantunya. Kedua tangannya memegangi bahunya. Ia pelan – pelan menurunkan tubuhnya hingga vaginanya kembali ditusuk oleh penis kekar pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyK2DzHCzN
“Uuuuhhhhhh” desah Nayla sambil memejam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYJENAxFZ0k
“Hakhakhak… Indahnya wajahmu ini non… Ayo goyang… Kalau non butuh kepuasan ya usaha sendiri dong” Ejek pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau melakukannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYV8829w5A
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlXkOYcWgm
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPT5FAD9nl
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0iBLeYpxGn
NAYLA
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LaHL8C5lW
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfLdmmReJMI
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeoPKjztvt
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNwitb7roeF
PAK URIP
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduP2Iwa2ZQ
Lagi, Nayla diminta bergoyang diatas pangkuan pembantunya. Nayla terpaksa melakukannya. Nayla terpaksa memuasi nafsu pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZHQQF3Wwi
Tubuhnya diangkat lalu diturunkan. Vaginanya diangkat lalu kembali diturunkan. Terasa gesekannya membuat mata Nayla memejam. Penis pak Urip yang begitu keras memberikan sensasi tersendiri baginya. Nayla sampai mendesah hingga deru nafasnya mengenai wajah pembantunya meski ada cadar yang menghalanginya. Pak Urip terus tersenyum. Ia begitu dimanjakan oleh goyangan serta raut wajah majikannya yang begitu terangsang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLcZ9K8Rwg
“Hakhakhak… Ayo lagi non… Segini doang mah gak ada rasanya… Ayo !” Ucap pak Urip menaikan pinggulnya yang membuat tubuh Nayla terbang lalu kembali jatuh hingga membuat rahimnya tertusuk oleh penis pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4B4xMWqPr
“Aaahhh iyaaahhh paaakk” Desah Nayla spontan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pvDuSiIwX
Nayla mulai mempercepat goyangannya. Tubuhnya ia angkat lalu ia benamkan. Ia melakukannya sambil memejam karena tak ingin menatap pria tua yang sedang menikmati goyangannya. Ia mendesah juga mengerang penuh kenikmatan. Gesekannya membuat lendir di dalam vaginanya semakin banyak. Hal itu lah yang membuat Nayla semakin nikmat. Ia kembali mempercepatnya. Dadanya sampai bergoyang naik turun memanjakan mata pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhbqOFHW3Mn
“Aaaaahhhhhh” desah Nayla sambil membuka mata dan mendapati pak Urip tengah menyusu saat dirinya menggoyang tubuhnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKiVhcV9U9H
Nayla kembali memejam saat mendapatkan rangsangan tambahan yang membuatnya semakin kenikmatan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5Miqts4bz
“Mmpphhh… Mmpphhh… Manisnya susumu… Mmpphh sslllrrppp” desah pak Urip saat menyusu dan menyeruput putingnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYwcIEN4LhV
“Aahhh paakkk gelii… Aaahhh… Aaahhhh” desah Nayla merinding.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9zRsr0CeHA
“Mmpphhh nikmatnyaaaa…. Mmpphh… Mmmpphhh” desah pak Urip saat menghisap puting susu Nayla lebih kuat lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRbXXbhOdW
“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla semakin keras.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03arxKc3Lh
Pak Urip dengan beringas meremas dan menyeruput pentil susu Nayla hingga puas. Bibirnya mengatup rapat. Lidahnya menggeliat tuk menjilat. Nampak susu Nayla semakin basah. Nampak susunya semakin mengejang saja.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbLjSuam1pv
“Aaaahhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhh” desah Nayla semakin keras saat nafsunya hampir mencapai puncak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ48XpZP60MI
“Mmpphh aaahhh… Mmpphh yaahhh… Ayo goyang terus non… Yang keras… Yang cepat !!!” Desah pak Urip menyemangati.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIFNjmo9yQ4
“Aaahhh iyyaahhh… Iyyaahhh” desah Nayla yang sudah sangat bernafsu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVADGl6BU6k
Pak Urip tertawa. Ia pun kembali menyandarkan tubuhnya tuk menatap goyangan tubuh Nayla yang semakin liar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqXXv0Qit1A
Sambil memegangi bahu pembantunya. Nayla mengangkat tubuhnya setinggi – tingginya lalu membenamkannya sedalam – dalamnya. Tusukan penis pembantunya jadi semakin terasa. Sensasi liarnya membuat pikirannya semakin bernafsu untuk mendapatkan kenikmatan dari pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp781hsLYk7
“Aaahhhh… Aaaaahhhh”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtM4WUTV63u
Nayla menggoyang tubuhnya maju mundur. Gerakannya seperti sedang menguleg sambel. Terasa sensasi pedas di vaginanya. Terasa sensasi panas yang membuat dirinya tak pernah puas. Nayla kemudian melakukan gerakan memutar. Gerakannya seperti sedang menggerakan persneling mobil. Vaginanya seperti sedang diubek – ubek saja. Nayla puas. Kedua tangannya pun ia taruh di sisi kanan kiri tubuhnya membiarkan tubuhnya mengaduk – ngaduk penis pejantannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZt5GzupQdN
“Aaaahhh… Aaaahhhh… Aaaaahhhhh” desah Nayla saat merasakan tanda – tanda orgasme mendekat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjb8oYNXZF
“Hakhakhak… Aayooo… Aayyooo nonn… Uhhhhhh” desah pak Urip tertawa puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbqOfTWA20P
Gairah birahi Nayla terbakar. Nafsunya membara. Tubuhnya semakin gerah. Ia benar – benar ingin menuntaskannya tuk melampiaskan nafsunya pada pejantan tambunnya. Gerakannya dipercepat. Goyangannya jadi semakin nikmat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNp1MzZwYV
“Aaaahhh paakkk… Aaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡliDKR49rqR
“Ouuhhh yaaahhh… Aaayyooo nonnn… Terusss… Aaahhh nikmatnyaaaa”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyHnkFL1mf
Dada Nayla semakin sesak dan vaginanya semakin becek. Ia sudah tak kuat lagi. Ia ingin melampiaskannya sekarang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehm5baTZM3
“Aaahhh akuu mauu kelluaarrr… Akuuu maauu kelluaarrr” jerit Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzQum5FNY2y
Tubuhnya kembali bergerak naik turun. Gerakannya yang terlalu cepat membuat pak Urip sampai harus memegangi pinggangnya. Saat ia merasakan cairan cintanya mendekati lubang kencingnya. Ia pun membamkan tubuhnya sedalam – dalamnya ke arah pangkuan pembantunya hingga pria tua itu merasakan penisnya menusuk begitu dalam ke arah rahim kehangatannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ57QbS9Jtu8
“Aaaahhhh kelluaaaarrrrr !!!”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLXsFoWi9Fv
Jlleeebbbb !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwfJr1EGgt
“Aaaaahhhh gilaaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNRvWGv6Rn
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrn1NLa6Ag
Akhirnya yang Nayla tunggu – tunggu pun datang juga. Gelombang orgasme yang susah – susah ia dapatkan menyembur keluar dengan begitu derasnya menghantam penis sang pejantan yang masih menyangkut di dalam. Mata Nayla merem melek. Tubuhnya kelojotan. Rasanya sangat puas hingga saat tetes terakhirnya keluar, tubuh telanjang Nayla sampai bergidik dibuatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIRtsES7hU
“Hah… Hah… Hah” desah Nayla ngos-ngosan saat ambruk diatas tubuh tambun pembantunya. Tercium bau keringat beraroma pria tua dari tubuh pak Urip. Namun Nayla yang sudah sangat lemas hanya berdiam saja sambil memeluk tubuh tambun pembantunya tanpa sadar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9gEb7akq6H
“Hakhakhak… Gimana ? Puas ?” Ejek pak Urip yang tak dipedulikan oleh Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSJod82QzE
“Hakhakhak sombong nih… Lagian ini yang goyang siapa tapi yang keluar siapa… Jadi ini skormya gimana yah… 2-1 untuk saya kan ? Gara – gara tadi non bikin gol bunuh diri gitu ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang berhasil membuat Nayla kelojotan sampai lemas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1BelreVMXq
“Hah… Hah… Apa yang bapak lakukan kepadaku ? Hah… Hah… Kenapa aku bisa terangsang lagi ? Padahal aku enggak meminum air lemon itu, pak !” Tanya Nayla yang begotu penasaran.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEXlXEDIHt
“Hakhakhak… Entahlah… Mungkin jiwa lonte yang ada di dalam diri non mulai bangkit” ejek pak Urip.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhinuCCQIvw
“Hah… Hah… Pakkk… Aku seriusss… Apa yang bapak lakukan padaku ?” Ucap Nayla tegas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkdOx9ZdiEe
“Hakhakhak…. Galak amat sih non… Iya deh iya saya kasih tau… Sebenarnya, efek dari minuman yang sering non minum kemarin itu mulai menjalar di tubuh non… Ibarat racun maka efeknya bisa membuat non gampang terangsang meski itu hanya sentuhan ringan… Cepat atau lambat baik non tidak meminum air lemon itu lagi atau meminumnya… Non akan tetep terangsang tiba – tiba… Bisa dibilang racunnya mulai hidup di dalam tubuh non… Hakhakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla merinding.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1H2PFHKnR
“Maksudnya ? Bisa jadi besok aku akan . . . .” Ucap Nayla terputus.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIniDyfHkYZ
“Ya, non akan menggila seperti lonte yang butuh pemuas… Tapi tenang aja… Ada saya yang akan memuasimu kok hakhakhak” jawab Pak Urip dengan santai yang membuat Nayla lemas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20GpHjMaAx
Benarkah ? Bakal seperti ini kah nasibku kedepannya ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadjoevhA19
Batin Nayla tak percaya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxvaVbftOO
Ditengah keheningan yang menimpa mereka berdua. Tiba – tiba pak Urip berdiri lalu menarik tubuh Nayla yang masih lemas tak berdaya. Sontak Nayla terkejut saat dirinya hendak dibawa ke suatu tempat. Akhwat bercadar itu lalu bertanya pada pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeaIWDPlKxG
“Pakkk mau kemana ? Disana ada suamiku pak” ucap Nayla menyadari kalau diri mereka akan menuju ruang tamu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZd7KXdgXER
“Hakhakhak… Saya belum keluar non… Saya mau ngentotin non di ruang tamu” ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4GAjtWBF3
“APA ? Tapi pak… Disana ada suamiku” ucap Nayla panik.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVT2fufBu7
“Justru itu… Saya ingin menggenjotmu disana… Saya ingin merasakan sensasi saat menyetubuhi seorang akhwat disebelah suaminya… Hakhakhak… Pasti akan puas banget rasanya” tawa pak Urip yang membuat Nayla tak percaya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8JDhabCSj
“Paaakkk jangaaannn… Jangann disana paakk… Jangaaannn” ucap Nayla bertahan namun semuanya percuma karena tenaga pak Urip yang terlalu besar.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQOxDDoIJZn
“Ayo hadap sini… Siappp yaaahhh” ucap pak Urip saat memposisikan tubuh Nayla menungging menatap wajah suaminya yang tertidur pulas. Kedua tangannya bertumpu pada tepi sofa. Pak Urip yang berada di belakang bersiap – siap untuk menyobloskan penisnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLDzjfvcwPG
“Paaakk tungguuu… Jangaann paaakkk… Tollonggg uuuhhhhhh” desah Nayla saat vaginanya kembali ditusuk oleh penis hitam itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkSBusPKNh0
Jleeeeebbbbb !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwVXetTnn8d
“Aaaaahhh nikmatnyaaaa” desah pak Urip tersenyum sambil menatap tubuh telanjang majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡswCuXtIYss
Meski Nayla sudah mendapatkan klimaksnya. Meski dirinya sudah tidak gelisah akibat rangsangan nafsu birahinya. Sensasi ditusuk oleh penis pejantan tuanya itu masih terasa di tubuhnya. Vaginanya yang sudah terlalu basah memudahkan penis itu untuk masuk ke dalam. Nayla memejam. Tanpa sadar ia kembali menikmati sodokan penis pejantannya yang terlalu masuk ke dalam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kCTxgpteH
“Paaakkkk mmmppphhhh” Desah Nayla sambil menoleh ke belakang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgaueENrRpd
“Hakhakhak… Apa liat – liat ? Itu loh liatin suamimu yang lagi non selingkuhin ! Bisa – bisanya suami lagi tidur malah ngentot dengan saya… Saya mah enak – enak aja hakhakhak… Hennkgghhh !” Tawa pak Urip yang langsung memulai persetubuhannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1N2RCSocKh
“Aaaaahhh bapaaakkkkk… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memejam saat pinggul pak Urip bergoyang nikmat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbx7UEPPIzy
“Aaahhhh… Aaaaahhhh… Aaaahhhh… Liat ini pak Miftah… Liaat istrimu yang binal ini !” Ucap pak Urip yang membuat Nayla menatap suaminya yang tengah tertidur.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAqhtObvPw
“Aaaahhhh… Aaaahhhh…. Aaaahhh maaassss” Desah Nayla keenakan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5SyUUY0Cux
“Meski dia keliatan alim di luar… Tapi nyatanya dia gak ada bedanya sama lonte di jalanan… Liat betapa keenakannya wajahnya saat saya sodok… Liat betapa binalnya tadi saat menggoyang kontol saya… Sayang sekali yah kalau dia gak sampai hamil oleh saya ? Aaaahhhh… Aaahhhh” desah pak Urip melampiaskan fantasinya sambil menikmati jepitan vaginanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPJma5FGqE
“Aaahhhh… Aaahhhh… Itu bohong masss… Maasss ahhhh toloongg… Aku diperkosa masss… Aaahhhhhh” desah Nayla yang malah makin menjerit merasakan tusukannya yang begitu tajam.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyhuUCSlt4
“Hakhakhak… Diperkosa kok malah menjerit keenakan… Dasar lonte ! Gak usah buat – buat alesan kalau keenakan ! Coba non tanya diri sendiri ? Non keenakan kan ? Aaahhh… Aaahhhh” desah pak Urip sambil terus menyetubuhinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5l5QjrSh4l
“Akuuu… Aakkkuuu ? Aaaaaahhhhhh” desah Nayla sambil menggeleng kepala merasakan kenikmatan yang semakin enak.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKE0RK1siD7
Apa benar aku seperti itu ? Jujur ya aku menikmatinya… Tapi kenapa ? Kenapa aku malah keenakan saat diperkosa ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDy3aQgmGxT
Batin Nayla terkejut mengetahui kenyataan pada dirinya sendiri.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPyV4MtpCtw
Pak Urip yang semakin keenakan menarik tangan kanan Nayla ke belakang. Akibatnya tubuh Nayla jadi terangkat sebagian. Dari belakang pak Urip dapat melihat pergerakan payudara kanan Nayla yang mendal – mendul. Pak Urip tertawa. Ia sangat puas pada persetubuhan yang sedang ia lakukan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSEFIm5Msh
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8MJAYqnYe
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqvxPF1WXo
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIcg80a9QPi
NAYLA
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBNoK3RZ9n
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSFblG9OzXj
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2aXclh11v1
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvdG4DRbtQ
PAK URIP
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV6zKjC4cyD
“Aaaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Aaaaaahhhh paaakkkk” desah Nayla saat menahan sodokan pak Urip yang semakin kuat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4meVmzxKGL
“Hakhakhak… Aaahhhh yaahhh… Aaaahhhh ini baru ngentot… Liat pak Miftah… Liat wajah istrimu yang keenakan !” Ucap Pak Urip sambil menatap wajah suaminya lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLY5uYuRN34
“Maasss jangann liaatt… Jangan liattt maasss… Aaahhhhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla kembali memejam menahan kenikmatan yang ia dapatkan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrxRAVYDNpo
Tubuh Nayla bergoyang maju mundur semakin cepat. Tubuhnya tergerak saat dihantam oleh sodokan pembantunya yang begitu kuat. Nafsu birahinya kembali bangkit saat penis pembantunya melesat tajam membelah vaginanya yang sempit. Akhwat bercadar itu kembali menjerit. Jeritannya yang semakin keras saat tubuhnya semakin memanas. Rasanya semakin gerah saat tubuhnya semakin bergairah. Tak pernah ia bersetubuh senikmat ini sebelumnya. Tak pernah ia kembali terangsang setelah baru mendapatkan orgasme beberapa menit sebelumnya. Nayla heran, padahal sebelumnya ketika ia sudah mendapatkan orgasmenya ya sudah. Ia tidak kembali terangsang. Tapi kenapa sekarang masih terangsang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2etJZmJUzg
Apa benar aku ini mempunyai jiwa lonte ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRgQX7MmIgR
Batin Nayla ditengah jeritan kenikmatannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQeSEcqjas
“Ennggakkk ! Bukaaannn… Aaahhhh… Aaaaahhhh” Desah Nayla berupaya menepisnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJlJj81f5t6
Pak Urip mencengkram pinggang Nayla semakin kuat. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas kekuatannya. Nafsunya yang begitu besar membuatnya melewati batas tenaganya. Ia menyodok rahim majikannya dengan begitu bernafsu. Kecepatannya pun selalu maju. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Makin kesini ia merasa sudah menjadi seorang pemenang. Memang ada yah di luar sana pembantu miskin sepertinya yang bisa merasakan jepitan rahim seorang majikannya ? Apalagi majikannya bukan sembarang majikan. Majikannya adalah seorang selebgram yang terlihat alim di luar dengan cadar serta gamis longgar yang selalu dikenakannya. Tapi sekarang ? Sang majikan sudah setengah telanjang dengan penis yang menancap di dalam vaginanya ? Pak Urip tertawa puas. Semua bayangan itu membuatnya ingin mengakhiri mantap – mantapnya di pagi hari.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgmzZXtUK5d
“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi… Liat ini pak… Liat istri bapak yang akan saya pejuhi sebentar lagi !” Ucap pak Urip mempercepat genjotannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOHjdrlybN4
“Aaaahhhh paaaaakkkkk… Aaaahhhhh jangaaannn… Jangannn liat maass… Jangan liat istrimu yang binal ini !” Desah Nayla mengejutkan pak Urip.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡovyfANqJ4X
“Hakhakhak… Non ngaku ? Liat mas ! Liat istrimu yang binal ini ! Dia telah mengaku ! Liat betapa rendahnya harga diri istri bapak sekarang ! Hakhakhak” tawa pak Urip puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvK6sE8lzWA
“Aaahh bukann seperti itu… Maksudnya aaahhhh… Akuuu bukannn… Aaahhhhh” desah Nayla merasa malu saat menyadari kalimatnya. Nafsunya yang memuncak membuat dirinya spontan mengucapkan kalimat itu. Wajah Nayla pun memerah. Ia sudah terlihat pasrah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhT9Agp14gm
“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBmtaRcUic
“Aaaahhhh akuu jugaaa… Aaahhhhhh paaakkk… Aaaahhhhh” desah Nayla yang hampir mendapatkan orgasme keduanya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gOcTbK8ES
Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun melepas genggamannya pada tangan Nayla. Ia kembali memegangi kedua pinggangnya membiarkan akhwat bercadar itu mendesah sepuasnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7AeeGH7aFq
“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal – gandul semakin cepat.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrpA7Ho85E
“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr henkkgghhhh !” desah pak Urip saat menerjang rahim majikannya hingga mentok ke dalam lalu menariknya keluar hingga membuat majikannya itu berlutut membelakanginya. Lalu pak Urip memegangi wajah Nayla yang ia hadapkan ke arahnya. Namun ia yang sudah tidak tahan lagi langsung mengeluarkan spermanya ke lantai sebelum memuntahkan sisanya ke wajah alim dari majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2vy4y6INV
“Liat istrimu pak… Aaaaaahhhhhh”
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAX1vP5bJK
Crrrooottt… Ccrroott… Crroottt !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxz3UlPNeSi
“Aaahhhh kelluuaaarr !” desah pak Urip dengan sangat puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh8Y0eVVc8s
“Mmmpphhhhhh” desah Nayla sambil memejam saat menerima semburan sperma pembantunya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhckX49nWL
Lelehan spermanya tumpah membasahi dahi serta cadar dari akhwat sholehah itu. Terasa aromanya yang begitu kuat membuat Nayla merasa muak. Namun sensasi dipejuhi saat tubuhnya sedang berapi – api memberikan kenikmatan tersendiri yang kadang membuat dirinya merasa bingung sendiri. Tapi itulah yang ia rasakan sekarang. Ia pun menatap wajah pembantunya setelah wajahnya selesai dipejuhi.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHfitGE4dr5
“Aaahhhh nikmatnyaaa… Puas sekali saya non pagi ini hakhakhak ! Gak kebayang kalau pak Miftah bangun dan melihat istrinya ternoda kayak gini, gimana yah reaksinya ?” Tawa pak Urip begitu puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDV1EpgJNF
Nayla pun langsung menoleh menatap suaminya. Terlihat suaminya tertidur dalam keadaan bibir cemberut. Nayla pun membatin tak lama kemudian.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOwuZPRlFB
Apa jangan – jangan mas Miftah bermimpi buruk ? Kenapa raut wajahnya begitu ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDsvy1bu4Ew
Batin Nayla merasa sedih. Lama – lama akal sehatnya datang juga saat semakin lama menatap suaminya. Ya meski nafsu masih berkuasa tapi ia tak tega kalau berselingkuh tepat disamping suaminya. Nayla merasa sedih karena perbuatan pembantunya yang begitu keterlaluan. Kenapa ia harus menjadi korban kebiadapan pembantunya ? Apa salahnya sebenarnya ?
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHiqA9wuhQ
Nayla yang menyesal mendekati suaminya sambil memegangi tangan halusnya. Wajahnya yang bersimpuh sperma meneteskan air mata. Bibirnya ingin berkata – kata. Tapi karena kurangnya kosa kata yang ia punya membuatnya jadi kesulitan mengucapkan apa yang tertanam di hatinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRk9djr07OD
“Maaaasss” Hanya itu kata yang bisa ia ucapkan saat itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRecRnkOdPj
“Duh masih ada sisa yang netes nih… Hehehe” Pak Urip pun nyengir saat menatap tubuh majikannya yang kembali menungging. Kesempatan ini pun tak disia – siakan olehnya dengan kembali menyobloskan penisnya ke dalam rahim majikannya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDY6nfkJ35
“Eeehhh paaakkk ?” Ucap Nayla menoleh ke belakang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDiLdXTN0n
Penis pak Urip yang masih sedikit keras digenjotnya maju mundur dengan beringas. Nayla yang masih belum puas malah kembali menjerit dengan keras. Nafsunya yang tadi tertunda kini kembali membara. Pak Urip yang begitu tega akhirnya menancapkan penisnya sedalam – dalamnya yang membuat akhwat bercadar itu ternoda untuk kedua kalinya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcM4NLiTCPz
“Hakhakhak rasakan iniiii !” Desah pak Urip saat menyadari rahim majikannya berdenyut kencang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfb5Cf7e6WN
“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkk !” Desah Nayla dengan manja saat gelombang orgasmenya kembali datang.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTMU3OhDcu2
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGY3sdaTWY
“Aaaaaaaaaahhhhhhhh” desah Nayla sambil menatap wajah suaminya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY35uvzRenU
Aku ? Keluar lagi ? Mmmppphhhhh
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo58FrzLtmj
Batin Nayla tak percaya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgWGQXVSNx
Tubuh Nayla yang lemas langsung ambruk berbaring ke lantai. Matanya merem melek penuh kepuasan. Vaginanya semakin lembap. Tubuhnya semakin kencang. Tak ada yang lebih indah dari tubuh akhwat yang sudah bertelanjang. Itu lah yang dipandang oleh sang pemenang. Pak Urip tertawa karena berhasil membuat akhwat bercadar itu tergeletak puas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVdQbvPDt1
“Hakhakhak… Biasakanlah… Ini adalah kegiatan wajib kita selama beberapa hari ke depan… Bisa kan ? Mulai beradaptasi dengan racun yang ada di tubuhmu, sayaangg ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang saking puasnya langsung menampar bokong Nayla.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyespe7cq5z
“Aaaaahhhhh… Hah… Hah… Hah” desah Nayla yang kelelahan.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVAdkAkX0pM
Matanya masih merem melek kepuasan. Rasa kenikmatan itu membuat tubuhnya benar – benar kelelahan. Mulutnya masih sedikit membuka. Dalam keadaan berbaring ia menatap tangan suaminya yang tergeletak jatuh ke bawah.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1t1JFhrim
Kegiatan wajib ? Bercinta seperti ini ? Berselingkuh disebelah suami ? Kamu keterlaluan pak ! Hah… Hah… Hah…
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfa0EAyk4F
Batin Nayla tak percaya dengan apa yang ia dengar. Jujur meski terasa nikmat ia sadar kalau tak sepatutnya ia melakukan perbuatan seperti ini lagi. Ia adalah seorang akhwat yang sudah bersuami. Ia adalah seorang influencer yang dipandang orang – orang sebagai seorang akhwat yang sangat alim. Tentu ia tidak boleh menyerah dan menjadi budak nafsu dari pembantu biadapnya tersebut.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDsUHflG6C
Racun yah ? Hah… Hah… Hah… Bukannya setiap racun ada penawarnya ? Aku harus mencari penawarnya… Aku gak boleh seperti ini terus kedepannya !
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqLmGBMWry
Batin Nayla yang kemudian memejam untuk beristirahat sejenak dari sisa – sisa orgasme ternikmatnya.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVcvLuqLcD
Pak Urip yang sudah puas langsung berdiri sambil menatap punggung Nayla yang masih terkapar dihadapannya. Ia geleng – geleng tak percaya. Ia tak menyangka kalau bercinta disebelah suami Nayla bisa senikmat ini. Ia pun ketagihan dan berencana melakukannya lagi suatu hari nanti.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVJpaNa1aX
“Hakhakhak… Hmmm boleh juga” Lirih pak Urip saat terpikirkan sebuah ide.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwZspnFMoJj
Entah kenapa dari tadi mata Pak Urip terus menatap lubang satunya yang berada diatas vagina majikannya. Lubang itu terus berkedut seolah menggoda nafsu pejantan tua itu.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvNTSBqlpLe
“Sssllrrrppp pasti akan terasa nikmat” Ucapnya sambil menjilati tepi bibirnya sendiri juga mengelusi penisnya yang mulai melemas.
30781Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjfVHQc12A
