25285Please respect copyright.PENANAzmvY40fQMs
Suatu hari sekitaran jam delapan pagi.
25285Please respect copyright.PENANAo2QvXHpnw0
Terlihat sebuah mobil sedang dipanaskan. Mesin mobil itu sudah menyala sedangkan di dalamnya terdapat barang-barang yang akan dibawa. Mumpung tanggal merah, banyak sekali keluarga yang menyerukan “Wah, waktu liburan telah tiba”. Begitu juga yang terjadi pada keluarga Nayla. Mereka tengah sibuk mengemas barang-barang yang akan mereka bawa ke suatu tempat. Nayla sendiri sebenarnya tak tahu mau berlibur kemana ? Tapi ia manut saja dan mengikuti apa yang sudah direncakana oleh suaminya.
25285Please respect copyright.PENANA5XhUUiVU5o
“Dek, tikarnya ada di sebelah mana yah ?” Tanya Miftah pada istrinya yang tengah sibuk memasukkan barang ke bagasi.
25285Please respect copyright.PENANAPD5p16bq1b
“Eh bukannya di kamar ada mas ?” Jawab Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAz6B1m7D164
“Gak ada dek, apa keselip di gudang yah ?” Tanya Miftah khawatir.
25285Please respect copyright.PENANAZgRa78qnIi
“Eh bakalan kotor dong… Banyak debunya loh mas” Jawab Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA7YTApYRK8S
“Makanya, coba deh mas cari di kamar lagi” Ucap Miftah kembali pergi.
25285Please respect copyright.PENANAbFBcDJIIO4
“Huft dasar… Sukanya mendadak terus sih” Ketus Nayla menyikapi sikap suaminya.
25285Please respect copyright.PENANAottWoiI6Wx
Nayla kembali menata barang yang akan ia masukan ke bagasi. Koper-koper berisi pakaian juga tas-tas kecil berisi jajanan serta snack selama perjalanan telah ia masukan ke dalam bagasi. Ia merasa barang-barang yang akan mereka bawa sudah cukup untuk perjalanan selama dua hari. Ya, mereka akan berlibur selama dua hari satu malam. Sebenarnya tanggal merahnya sih cuma ada di hari ini. Tapi mumpung besoknya adalah hari minggu membuatnya sekalian ingin menambah waktu liburan.
25285Please respect copyright.PENANAT19fgfWiBo
Ketika sedang asyik-asyiknya menata barang. Tiba-tiba ia merasakan adanya sentuhan yang di bokong montoknya. Sontak Nayla menjerit lalu segera menoleh ke belakang.
25285Please respect copyright.PENANAhuvzWPQxOH
“Eh . . .” Mata Nayla berbinar saat melihat siapa yang baru saja datang di belakangnya. Nayla mendadak kesal. Tatapannya benci. Ia pun mencoba menjauhkan tangan nakal itu dari bokong montoknya.
25285Please respect copyright.PENANA0rJ2WGc2jz
“Lepaskan, pak” Ucap Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA3fAoCKoSvB
“Hakhakhak… Pagi-pagi udah wangi aja nih… Gimana ? Udah dipake ?” Tanya pak Urip tanpa berbasa-basi lagi. Ia pun menarik tangannya dari bokong Nayla lalu menatap wajah cantiknya.
25285Please respect copyright.PENANAcMcFsGmbEa
“Sudah” Jawab Nayla dengan dingin lalu berfokus menata barang lagi.
25285Please respect copyright.PENANAxtBpDlzMGr
“Masa ? Coba saya cek” Ucap Pak Urip sambil meraba-raba vagina Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAqoXjvWK3Jo
“Bapaaakkk… Aku udah bilang udah ya udah…” Ucap Nayla risih.
25285Please respect copyright.PENANAP3vYPAXM4V
“Hakhakhak… Angkat gamisnya sekarang… Saya mau lihat sendiri” Ucap pak Urip kekeh. Padahal tadi tangannya sudah merasakan tonjolan aneh di vagina Nayla. Tapi ia masih ingin mengeceknya dengan menggunakan kedua matanya sekalian bisa melihat pemandangan indah yang ada di balik celana dalam majikan alimnya itu.
25285Please respect copyright.PENANAanXm99bqtn
“Tapiii paakk… Ini di . . . .” Ucap Nayla menyadari mereka berada di ruangan terbuka.
25285Please respect copyright.PENANApEBHMMVNXX
“Terus ? Mau saya angkat paksa gamis non ?” Ancam pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.
25285Please respect copyright.PENANAPGR4uHDuOr
Nayla akhirnya tak mempunyai pilihan. Matanya melihat sekitar untuk memeriksa keadaan. Ia juga menatap ke arah pintu rumahnya yang terbuka khawatir suaminya akan datang dan memergokinya tengah mengangkat naik rok gamisnya.
25285Please respect copyright.PENANAU6uXwfq9Xp
Pelan-pelan ia mulai menarik roknya. Meski agak risih ia terpaksa untuk melakukannya. Matanya masih melihat sekitar. Stockingnya mulai terlihat. Lututnya mulai terlihat. Paha mulusnya juga mulai terlihat yang membuat pria tua itu ngiler melihat kemulusannya. Karena kesusahan, Nayla pun memilih duduk di tepi bagasi lalu mengangkangkan kedua kakinya. Terlihat celana dalam berwarna pink itu nampak dihadapan mata pak Urip. Terlihat tonjolan mencurigakan yang berada di balik celana dalam pink itu.
25285Please respect copyright.PENANAR6WdUuBiII
“Buka celana dalamnya !” Ucap pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANAychZj7IeWb
Nayla agak kesal karena masih saja dirinya diminta untuk membuka celana dalamnya. Ia lagi-lagi terpaksa melakukannya. Ia pun menurunkan celana dalamnya sampai ke lutut hingga nampaklah suatu benda yang menyumpal vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANA6b4nnhMI5h
“Hakhakhak… Bagusss… Baguss non sudah memakainya” Ucap pak Urip tampak bangga.
25285Please respect copyright.PENANA6u7IDWiNMF
“Sudah kan pak ? Aku mauu . . .” Ucap Nayla hendak menaikan celana dalamnya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAIMoCArCOJG
“Eh tunggu dulu !” Ucap pak Urip menahannya.
25285Please respect copyright.PENANAs80PNvkiax
“Aaaahhhhhhhhh”
25285Please respect copyright.PENANABkDLdLJ8Cu
Pak Urip lalu melepas vibrator itu pelan-pelan hingga Nayla mendesah merasakan gesekan dari benda yang suka bergetar itu. Wajah besarnya juga mendekat lalu menghirup aroma dari vagina yang sudah ia pejuhi berulang kali itu. Tercium aroma nikmat yang membuatnya selalu ingin menusukkan lubang sempit itu lagi menggunakan batang penisnya. Lidahnya kemudian keluar lalu menjilati bibir dari vagina yang beraroma wangi itu.
25285Please respect copyright.PENANAGmXi5bU4YJ
“Aaaahhhhh bappaaaakkkkk” desah Nayla dengan manja sambil menahan kepala pembantunya agar tidak lebih dekat lagi.
25285Please respect copyright.PENANACOhFVgpcO5
“Hakhakhak… Suka banget saya sama suara desahanmu itu non… Ayo desah lagi” Ucap pak Urip sambil menjilati lubang vaginanya yang membuat akhwat bercadar itu merinding nikmat.
25285Please respect copyright.PENANA3VVt7wFG2j
“Aaaahhhh bapaakkk… Janggaannnn” desah Nayla menggelinjang.
25285Please respect copyright.PENANAOyS8ognRpD
Jemari pak Urip yang gemas ikut masuk untuk mengorek-ngorek liang senggama milik majikannya itu. Jemari gemuknya pun memeriksa seberapa dalam sebenarnya isi dari goa ternikmat yang pernah ia jelajahi itu. Sialnya jemarinya tak sampai. Anehnya, tiap kali jemarinya mengorek dinding goa itu. Terdengar suara desahan yang membuat pak Urip ketagihan untuk melakukannya. Ia pun terus mengoreknya. Ia tersenyum senang tiap kali pemilik dari goa itu menjerit dengan penuh kenikmatan.
25285Please respect copyright.PENANA6u2wwPCG1B
“Aaahhhhh paaakkk… Aaahhhh hentikaann… Aaahhh bapaakk cukuuppp” Desah Nayla ngos-ngosan.
25285Please respect copyright.PENANA9c7vBswxYH
“Loh sial jari saya gak sampe… Coba saya cek pake benda laen ah” Ucap pak Urip berdiri tegak lalu tiba-tiba menurunkan resleting celananya. Sontak mata Nayla terbuka lebar. Sesuatu yang besar dan berwarna hitam telah keluar dari dalam resleting itu. Benda hitam itu sudah berdiri tegak. Benda hitam itu sudah mengeras. Nayla pun bergidik saat melihatnya di pagi hari itu.
25285Please respect copyright.PENANATtjjiMZtqQ
“Paaakkk… Apa iniii ? Jangan disini ? Ini masih pagi paaakk… Kita lagi di luar ! Jangan sampai keliatan orang lain pak… Gimana dengan suami aku ?” Tanya Nayla panik saat duduk di dalam bagasi mobilnya.
25285Please respect copyright.PENANASb2ZODZ0NX
“Tenang, saya gak bakalan ngentot non sekarang kok… Saya cuma mau cek ombak aja” Ucap pak Urip sambil memegangi kedua paha Nayla lalu menariknya untuk memposisikan lubang vagina majikannya itu berada tepat dihadapan penis hitamnya.
25285Please respect copyright.PENANAQ1FL42oMi2
“Cekk ombaakk… Maksudnya ?” Tanya Nayla merinding melihat benda hitam itu sudah bersiap meluncur ke dalam vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANA3qtnFyA2ly
“Maksudnya ya kaya gini… Hennkgghhhh !!!” Desah pak Urip yang tiba-tiba menusukkan penisnya ke dalam liang senggama Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAdtzC1zxPcB
“Aaaaaahhhhh mmpphhhhhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit keras namun tertahan oleh kedua tangannya sendiri yang sedang menutupi mulutnya. Nayla memejam nikmat. Ia terkejut pembantunya itu benar-benar membenamkan penisnya ke dalam vagina dirinya.
25285Please respect copyright.PENANAAySPooToaM
“Aaaahhhh nikmatnyaaaa… Coba lagi…. Hennkgghhhh !!!” Desah pak Urip kembali mendorong pinggulnya untuk memeriksa seberapa dalam sebenarnya rahim dari majikannya itu.
25285Please respect copyright.PENANAmdaBV1pjPM
“Aaaahhh bapaakkk tollloongggg…. Mmppphhhh” Nayla sampai menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat hingga membuatnya tak bisa bergerak merasakan tusukannya.
25285Please respect copyright.PENANAldYB9t2l9G
Akhwat bercadar yang saat itu mengenakan gamis putih dengan motif bunga-bunga serta hijab & cadar berwarna biru muda itu semakin tak berdaya. Padahal dirinya cuma baru ditusuk saja. Ia belum merasakan genjotan dari pembantu tuanya. Namun itu sudah cukup untuk membuatnya lemas tak berdaya. Apalagi saat pria tua itu kembali menusukkan penisnya hingga penis hitam itu semakin terbenam di dalam vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANAeUgOMyXFpW
“Aaahhhh cukkuuppp paakkk… Cukuppp ouhhhhhh” desah Nayla sampai ngos-ngosan.
25285Please respect copyright.PENANAGammV4SVSz
“Hakhakhak… Enak sekali bukan ? Kayaknya kontol saya udah mentok nih… Dalem juga yah memek mbak ? Bisa masukin semua kontol saya ke dalem” Ucap pak Urip sambil tersenyum saat menatap wajah indah Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA0cHWJalgnI
“Cuukuuppp paakk… Cukuppp akuu mohhoonn” Ucap Nayla yang membuat pak Urip tertawa lepas.
25285Please respect copyright.PENANAMV8eKUjX8y
“Hakhakhak okelah” Ucap pak Urip menuruti.
25285Please respect copyright.PENANAABMYWtnF8u
Ditariknya lagi penis besarnya secara perlahan yang gesekannya memberikan kenikmatan bagi pemilik goa sempit itu.
25285Please respect copyright.PENANAt8udZvC4fL
“Uuuhhhhh baapaakkk… Mmppphhhh” desah Nayla menggelinjang.
25285Please respect copyright.PENANAiGVWtn9V6z
Saat ujung gundulnya nyaris terlepas dari goa kenikmatan itu. Tiba-tiba pak Urip menghantamkan pinggulnya hingga kembali mentok ke dalam rahim akhwat bercadar itu.
25285Please respect copyright.PENANAdvuqRyMhnr
“Paak mmppphhhhhhhh” Desah Nayla yang untungnya masih sempat menutupi mulutnya.
25285Please respect copyright.PENANA35WUWRNYQ2
Mata Nayla berkunang-kunang. Tubuhnya bergidik. Vaginanya semakin basah setelah ditusuk oleh tongkat sakit milik pembantunya. Tak pernah ia sepuas ini saat ditusuk oleh penis sakti milik pak Urip. Bahkan ia nyaris mendapatkan orgasmenya kalau tusukan pak Urip lebih kuat lagi daripada ini.
25285Please respect copyright.PENANAjtmXIKPzw8
Tiba-tiba pak Urip menarik keluar penisnya hingga terbebas dari dalam rahim sempit itu. Nampak penis hitamnya sangat basah. Cairan cinta Nayla melumuri penis itu hingga sempurna.
25285Please respect copyright.PENANAj2qL6Kk91w
“Hakhakhak… Itu pembukaan dari saya non… Duh sayang waktu kita sempit banget… Kalau kita cuma berdua pasti sudah saya pejuhi lagi rahim non… Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil mengelap penisnya dengan rok gamis yang Nayla kenakan.
25285Please respect copyright.PENANAMqRp7WZr9m
Pak Urip pun memasukan penis itu lagi ke dalam resleting celananya. Ia lalu kembali menghampiri Nayla lalu memasukan vibrator itu lagi ke dalam vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANAN5j2M56emE
“Ini jangan lupa… Dipake yah” Ucap pak Urip tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAZ7tvLOXL87
“Mmmppphhhhhh” desah Nayla dengan wajah memelas.
25285Please respect copyright.PENANAwuYslWR0zv
“Oh yah… Coba cek… Masih berfungsi kan ?” Ucap pak Urip sambil menyalakan remot kontrolnya.
25285Please respect copyright.PENANAYzffFUZ3GR
“Aaaahhhh bapaakkkk… Aaaahhhhh” Desah Nayla tak kuat yang membuat pak Urip tertawa puas.
25285Please respect copyright.PENANA9WBgBfGtWR
“Hakhakhak… Masih berfungsi ternyata… Yaudah saya sibuk… Lanjutkan kegiatanmu yah non” Ucap pak Urip tertawa puas sambil meninggalkan Nayla begitu saja.
25285Please respect copyright.PENANAfRY8yLlefL
Nayla yang masih ngos-ngosan tak percaya dengan apa yang sudah pembantunya itu lakukan. Ia sudah dipermainkan. Ia tak menyangka pak Urip memainkan nafsunya dengan begitu mudahnya.
25285Please respect copyright.PENANA0zv1vK4A38
“Aduhhh astaghfirullah” Ucap Nayla yang langsung jatuh berlutut setelah turun dari bagasi mobilnya. Kakinya mendadak lemas hingga tak sanggup berdiri. Rasa gairah yang berapi-api perlahan kembali menguasai. Nafsunya telah memuncak. Ia pun ditinggalkan begitu saja saat lagi terangsang-terangsangnya.
25285Please respect copyright.PENANA1DXKSkZdQG
“Hah… Hah… Hah… Aku mmppphhhh” Lirih Nayla yang diam-diam butuh pemuas.
25285Please respect copyright.PENANAzBRVQZFLmS
Nayla pun bingung harus berbuat apa. Dengan tertatih-tatih ia mencoba berdiri sambil memegangi tepi mobilnya. Setelah berdiri, ia pelan-pelan membuka pintu mobilnya lalu duduk di dalam sambil menunggu kedatangan suaminya.
25285Please respect copyright.PENANAx0Z2Rhofga
“Maasss… Hah… Hah… Hah… Jangan masuk dulu yah !” Ucap Nayla tak kuat lagi.
25285Please respect copyright.PENANAX1cVO5nWet
Tangannya lagi-lagi mengangkat gamisnya. Lalu pelan-pelan mengusapi vaginanya untuk melampiaskan nafsu yang tak sanggup ia tahan.
25285Please respect copyright.PENANAq0orUCXpwm
Tanpa sepengetahuan Nayla dari arah rumah sebelah. Terpantau pak Beni yang baru saja keluar dari dalam rumahnya melihat ada mobil Miftah yang sedang dinyalakan. Tepat saat itu ia melihat Nayla baru saja masuk ke dalam mobilnya. Meski ia tak melihat dengan jelas apa yang sedang Nayla lakukan di dalam. Ia merasa kalau Nayla pasti akan bepergian bersama suaminya.
25285Please respect copyright.PENANAxQdT8CmH9T
Diam-diam ia ingin sekali mendekat untuk mengucapkan salam atau sekedar mengobrol dengannya. Ia ingin berbicara dengan Nayla untuk meredakan rasa rindunya. Tapi pandangan warga sekitar yang sudah terlanjur buruk kepadanya membuatnya harus mengurungkan niatnya. Pak Beni hanya bisa memperhatikan Nayla dari kejauhan. Hanya sebatas itu dirinya mampu menjaganya.
25285Please respect copyright.PENANAJwoIvWtayZ
Untungnya tak lama kemudian terlihat Miftah mendekat lalu duduk di sebelah kursi pengemudi. Nampak di dalam siluet Nayla yang terkejut saat suaminya datang. Entah apa yang dipikirkan, Pak Beni merasa pasti Nayla baru saja terlelap lalu terbangun saat mendengar suara pintu mobil yang terbuka. Pak Beni tertawa lepas. Ia merasa lega setelah melihat dua pasangan suami istri itu memasuki mobil secara bersamaan.
25285Please respect copyright.PENANAM0fkBO231Z
“Syukurlah… Kayaknya mereka mau pergi liburan… Mumpung tanggal merah juga kan ? Setidaknya mbak Nayla bisa berekreasi tanpa adanya gangguan dari pak Urip… Selamat bersenang-senang yah mbak” Ucap pak Beni tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAl55f05U3z6
Tak lupa ia juga mendoakan Nayla agar bisa lebih fresh saat berlibur bersama suaminya. Ia pun lekas masuk ke rumahnya setelah itu.
25285Please respect copyright.PENANA3j3VXEvsab
Namun baru saja pak Beni masuk ke dalam rumah. Terlihatlah pak Urip yang membuka pintu mobil untuk duduk di kursi pengemudi. Pak Urip kemudian duduk sambil memegangi setir mobil majikannya. Wajahnya tersenyum senang. Matanya pun menatap ke arah spion tengah untuk menatap wajah indah Nayla yang sedang tersiksa. Nampak Nayla membuang wajahnya ke samping. Tatapannya terlihat seperti ada yang mengganjal sambil melihat ke arah jendela luar.
25285Please respect copyright.PENANADbHSvlUTWx
“Oh yah pak, emangnya jalan ke puncak lagi gak ramai yah ?” Ucap pak Urip membocorkan lokasi liburan mereka.
25285Please respect copyright.PENANARuVNB79mL7
“Loh pak, kok dikasih tau… Harusnya rahasia aja pak biar surprise… Tapi udah terlanjur gini ya udah hahaha… Harusnya sih agak ramai makanya ayo kita harus cepat” jawab Miftah santai.
25285Please respect copyright.PENANAjX4tE6HOOz
Nayla pun jadi tahu kalau mereka akan berlibur ke puncak. Nayla pun merasa lega. Setidaknya disana ia bisa menghirup udara segara sambil menetralisir pikirannya yang sedang kotor-kotornya. Seketika ia teringat sesuatu yang membuatnya segera membuka tasnya.
25285Please respect copyright.PENANAD7mK6r1vbH
“Oh yah, obatnya” Lirih Nayla dengan sangat pelan.
25285Please respect copyright.PENANAaFlhev2KXz
Ia pun buru-buru membuka tutup botolnya lalu menenggak air ramuan itu. Diam-diam pak Urip tersenyum saat melihat Nayla sedang minum. Ia pun merogoh saku kemejanya dan memegangi remot kontrolnya. Ia sangat tak sabar untuk bermain-main dengan bidadari pemuasnya itu. Ia pun tersenyum kegirangan. Ia menatap kaca spion tengah lalu mulai menjalankan mobilnya.
25285Please respect copyright.PENANAMPQVJGiAbY
Silahkan istirahat dulu yah non… Nanti kalau kita udah deket… Kita bakalan main-main lagi… Hakhakhak…
25285Please respect copyright.PENANAkW1GUFbvw6
Batin pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANAf0TJtBTWef
25285Please respect copyright.PENANAOEaTar8Rfp
25285Please respect copyright.PENANA5c28HrjiWB
25285Please respect copyright.PENANAYTajPHUO3d
PAK URIP
25285Please respect copyright.PENANALaMKPMWjNq
25285Please respect copyright.PENANAnUYl1uxMo8
25285Please respect copyright.PENANAk92kQSHLgP
25285Please respect copyright.PENANAUWfo9eex5Y
NAYLA
25285Please respect copyright.PENANAq9kyKwuPit
25285Please respect copyright.PENANAc1ksGvUlG6
25285Please respect copyright.PENANAVf7jx0Kdks
25285Please respect copyright.PENANAKytL5dSuyw
MIFTAH
25285Please respect copyright.PENANAWkW34QU5YN
*-*-*-*
Beberapa jam kemudian di lingkungan sekitar rumah Nayla. Terlihat sebuah motor mendekat. Motor itu memperlambat kecepatannya. Saat motor itu tiba di depan pintu gerbang rumah Nayla, motor itu berhenti. Akhwat yang menungganginya melongok ke dalam untuk melihat keadaan.
25285Please respect copyright.PENANA8oNcs4djaJ
“Kok sepi yah ? Kayaknya gak ada orang sama sekali deh” Ucapnya sambil melihat sekitaran halaman rumah Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA1rUp6dm4mm
Terlihat pintu tertutup rapat. Terlihat garasi rumah juga tertutup rapat. Bahkan pintu gerbang masuk ke halaman rumah juga tertutup rapat. Akhwat itu merasa ada yang aneh. Padahal biasanya pintu akan dibuka, setidaknya pintu gerbang rumah akan dibuka.
25285Please respect copyright.PENANAM36nm0C07s
“Apa jangan-jangan mbak Nayla sedang pergi yah ? Hmmm apa lagi kan sekarang tanggal merah” Ucap akhwat cantik bernama Putri itu.
25285Please respect copyright.PENANADtVL8Cvs5u
Putri pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya. Ia pun segera pergi menuju tempat yang ingin ia datangi sejak awal. Ia melajukan motornya sejenak lalu tiba-tiba membelokkannya ke arah kanan menuju sebuah rumah. Ya, rumah yang letaknya berada tepat di sebelah kanan rumah Nayla. Rumah yang dihuni seorang pria tua yang kesehariannya bekerja sebagai tukang sapu jalanan.
25285Please respect copyright.PENANA1NFXAzq0hs
Tokkk… Tokkk… Tokkk…
25285Please respect copyright.PENANAIAiJCxbzZT
“Assalamualaikum” Ucap Putri setelah mengetuk pintu rumahnya.
25285Please respect copyright.PENANAzW5drTCmaS
Tak berselang lama, pintu dibuka. Muncullah seorang pria tua yang sedang bertelanjang dada menyisakan celana kolornya saja. Putri pun terkejut saat pertama kali melihatnya. Reflek tangannya ia angkat untuk menutupi wajah cantiknya. Demikian juga dengan pak Beni, ia tak menyangka bahwa wanita yang baru saja ia jadikan bahan coli kemarin tiba-tiba datang ke rumahnya.
25285Please respect copyright.PENANAl0frO1g03e
“Aaahhhhh bapaakkk… Kok gak pake baju” Ucap Putri terkejut.
25285Please respect copyright.PENANAkbxxpOJzsN
“Ehhhh mbak Putri… Maaf saya gak tau mbak yang dateng… Silahkan masuk dulu… Saya mau pake baju sebentar” Ucap pak Beni mempersilahkan masuk lalu ngeluyur pergi untuk mengambil kaus santainya.
25285Please respect copyright.PENANAZMkZ32rGYp
Putri pun berjalan masuk kemudian berdiri di tempat sambil memperhatikan keadaan ruang tamunya. Cukup lama Putri berdiri disana sebelum pak Beni datang setelah mengenakan kausnya.
25285Please respect copyright.PENANAnqy5BGAUo7
“Silahkan duduk mbak” Ucap pak Beni mempersilahkan Putri dengan sopan.
25285Please respect copyright.PENANA6T1QB6Znmn
“Makasih” Jawab Putri sambil tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANA3sQBPbEsvC
Pak Beni memperhatikan penampilan akhwat yang baru saja menjadi wanita dewasa di depannya.
25285Please respect copyright.PENANAQGEf5ONFmF
Dengan gamis berwarna cream yang dikenakan oleh Putri. Dengan hijab yang memiliki warna serupa dengan gamis yang dikenakan olehnya. Juga masker serta tas yang melengkapi asesoris yang dipakai olehnya. Putri terlihat cantik. Penampilannya juga modis. Pakaiannya terlihat bergaya. Tatapan matanya begitu mempesona. Diam-diam pak Beni pun jatuh hati kepadanya.
25285Please respect copyright.PENANAgC10drTVkN
“Eehhemmm anu… Mbak sehat ? Udah gapapaa kan ?” Tanya pak Beni berbasa-basi.
25285Please respect copyright.PENANAqKOLFlgIqv
“Alhamdulillah pak… Aku udah mendingan… Udah gak terlalu sakit, aku juga udah bisa berjalan kok” Jawab Putri dengan lembut.
25285Please respect copyright.PENANAvfBOGEO05Y
Terlihat tatapannya yang malu-malu. Jemarinya terlihat gelisah karena selalu meremas-remas jemari lainnya saat diajak mengobrol dengan pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANABnVsTnFRk1
“Ehhmm emang ada keperluan apa yah mbak kemari ?” Tanya pak Beni penasaran.
25285Please respect copyright.PENANA7lNR27VVJ4
“Hehe enggak… Eh iya itu mbak Nayla pergi yah ? Kok rumahnya sepi” Jawab Putri yang tidak langsung mengungkapkan alasan kedatangannya.
25285Please respect copyright.PENANAurzU3R9ne5
“Iya mbak… Tadi sih saya liat mbak Nayla sama suaminya kayak mau liburan gitu… Mereka pergi naik mobil… Tadi juga saya ngeliat ada koper di dalam mobilnya… Kurang tau sih mau kemana tapi ya setidaknya itu baik lah buat mbak Nayla sendiri… Setidaknya hari ini mbak Nayla bisa terbebas dari pak Urip” Ucap pak Beni tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAnEhHxgTgft
Mendengar nama pak Urip disebut membuat Putri langsung menunduk. Jujur nama itu masih membuatnya merasa kecewa. Nama itu masih membuatnya merasa trauma. Menyadari hal itu terjadi, pak Beni pun langsung meminta maaf kepadanya.
25285Please respect copyright.PENANAcxpUfMtJ3M
“Eh maaf mbak, bukan bermaksud apa-apa… Maaf kalau saya malah membuat mbak teringat kejadian kemarin” Ucap pak Beni menyesal.
25285Please respect copyright.PENANASyLbyDH3wL
“Gapapa pak… Bapak gak salah kok… Aku aja yang masih belum move on dari kejadian itu… Oh yah terima kasih yah kemarin bapak udah jagain aku… Aku bersyukur banget bapak mau jagain aku selagi mbak Nayla pergi bekerja” Ucap Putri tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAsSpgsc664L
“Itu bukan apa-apa kok mbak… Lagipula saya enggak melakukan apa-apa kok kemarin… Saya cuma menunggu di ruang tamu… Saya ikut seneng denger kabar mbak yang gak kenapa-kenapa sekarang” Ucap Pak Beni yang membuat Putri tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANABMdzYRBIe8
“Oh yah… Mbak mau minum apa, biar saya buatkan ?” Ucap pak Beni menyadari tak ada sesuatu untuk menyambut keadatangan bidadari bermasker itu.
25285Please respect copyright.PENANA4DOr0YUm9V
“Eh gak usah pak… Aku cuma sebentar kok disini… Udah, gak perlu pak” Ucap Putri menolak halus.
25285Please respect copyright.PENANAbOF0N7Ctfv
“Udah gapapa… Setidaknya mbak minum teh sebentar yah… Bentar saya buatkan dulu” Ucap pak Beni memaksa.
25285Please respect copyright.PENANAxcoIbZ9nwC
Melihat tuan rumah yang sudah pergi membuat Putri tak bisa menolak lagi. Selagi pak Beni membuat minuman teh untuknya. Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin. Kejadian setelah dirinya diperkosa oleh pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANAtgY2yOPhwq
“Apa kubilang… Pak Beni orangnya emang baik yah” Ucap Putri sambil memangku dagunya menggunakan telapak tangannya. Sikunya ia sandarkan pada lututnya. Tubuhnya agak ditundukkan ke depan. Tatapannya terfokus ke arah tubuh kekar pak Beni yang sedang menyiapkah teh untuknya.
25285Please respect copyright.PENANAlsLt3KKs8u
Ia teringat bagaimana perlakukan pria tua itu kemarin kepadanya. Ia ingat betul bagaimana pak Beni justru memberinya selimut setelah tubuh telanjangnya terungkap setelah diperkosa pak Urip. Menurutnya, itu merupakan perbuatan yang jantan dari seorang pria. Alih-alih mengikuti jejak pak Urip dengan memperkosa dirinya. Pak Beni malah menutupi tubuhnya yang membuat sebagian auratnya kembali tersingkap. Lalu ia teringat bagaimana cara pak Beni saat menggendongnya menuju rumah ini. Saat itu, dengan malu-malu ia menatap wajah pak Beni saat menggendong dirinya. Terlihat aura kebapakan yang membuat Putri merasa aman & nyaman saat berada disisinya. Pak Beni pun menggendong tubuhnya dengan mudah dan membawanya menuju rumahnya. Disana Putri dijaga hampir seharian olehnya. Ketika ia membutuhkan sesuatu, pak Beni dengan sigap datang untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika ia menginginkan ini dan itu. Pak Beni dengan sigap memenuhi hajatnya. Bahkan saat Putri ingin pergi ke kamar mandi, Pak Beni dengan sigap membantunya berjalan dan mengantarnya menuju ke kamar mandi. Jujur cara pak Beni dalam merawatnya membuat Putri merasa kenyamanan pada dirinya. Putri merasa seperti sudah mengenal pak Beni sejak lama.
25285Please respect copyright.PENANA4V9KUQDyNQ
“Kok jadi deg-degan yah” Ucap Putri dengan lirih lalu menegakkan tubuhnya kembali.
25285Please respect copyright.PENANAoYkGUIvjLd
“Ini tehnya buat mbak” Ucap pak Beni sopan.
25285Please respect copyright.PENANACeeiUq1kt2
“Makasih” Ucap Putri sambil memegangi telinga cangkir itu.
25285Please respect copyright.PENANA3SxzhhNUiZ
“Oh yah… Mbak Putri gak liburan juga… Bukannya hari ini libur ?” Tanya pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANAALGHxcMND9
“Enggak pak… Aku sekarang tinggal di kontrakan sendiri… Aku juga masih kuliah jadi ya agak susah mau kemana-mana… Belum lagi kemarin . . . “ Ucap Putri sambil tersenyum sedih.
25285Please respect copyright.PENANAqZQDS8LIlm
“Eh udah gak usah diceritain… Saya paham kok perasaan mbak” Ucap pak Beni yang membuat Putri tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAt2Ia5ufBt8
“Bapak sendiri gak liburan ?” Tanya Putri gentian.
25285Please respect copyright.PENANA9SAtcx5EmQ
“Hehe liburan kemana mbak… Saya juga gak punya siapa-siapa… Istri gak ada… Anak apalagi… Mau pulang ke rumah ortu juga ngapain… Jauh, mending disini aja yakan” Ucap pak Beni tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANA9jXU8haaVC
“Eh masa… Bapak belum nikah ? Kirain bapak merantau kesini ninggalin keluarga di kampung sana” Ucap Putri terkejut.
25285Please respect copyright.PENANAltILyx64AF
“Hehe seperti yang saya katakan tadi mbak… Istri gak ada… Anak apalagi hahaha… Udah nasib saya kayaknya” Jawab Pak Beni menertawakan nasib hidupnya yang masih begini-begini saja.
25285Please respect copyright.PENANAFyvZOvcQjU
“Ehhh bukannya gak ada… Tapi belum ada… Bapak pasti bisa nikah kok” Ucap Putri menyemangati.
25285Please respect copyright.PENANAPcd7j5a4m6
“Hehe makasih… Walau gak tau sama siapa nanti hahahah” Tawa pak Beni malu saat mengingat usianya yang sudah tua tapi masih betah menjomblo saja.
25285Please respect copyright.PENANAKP1n9FgenX
“Pasti ada kok… Pasti” Jawab Putri sambil memperhatikan wajah pak Beni yang sedang tertawa.
25285Please respect copyright.PENANAN4BCGcmQD6
Mereka pun terus mengobrol saat itu untuk mengakrabkan diri. Mereka jadi lebih mengenal satu sama lain. Tak jarang mereka berdua tertawa bersama. Tak jarang hanya Putri yang tertawa ataupun pak Beni yang tertawa. Putri pun merasa seperti sedang mengobrol dengan teman ayahnya saja. Pak Beni rupanya cukup asyik juga untuk diajak berbicara.
25285Please respect copyright.PENANAdhT8KLb4XI
Putri pun memperhatikan. Terdengar suara pak Beni cukup jantan. Bahkan tingkah lakunya cukup sopan. Entah kenapa semakin lama ia mengobrol dengan pak Beni membuat jantungnya semakin berdebar kencang. Diam-diam ia memperhatikan tubuh pak Beni yang cukup kekar. Meski tubuhnya tertutupi kaus bola berlogo Barcelona. Otot di lengannya sudah cukup untuk membuat Putri terpesona. Seketika ia teringat kejadian kemarin saat dijaga oleh pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANAnYwe08YuTB
Saat tiduran di atas ranjang pak Beni. Diam-diam ia mendengar suara desahan dari arah luar kamar. Saat ia diam-diam berjalan melihat keadaan di luar, ia mendapati pak Beni sedang beronani sambil menyebutkan nama dirinya. Putri terkejut saat itu. Ia pun buru-buru kembali tiduran diatas ranjang seolah tidak terjadi apa-apa.
25285Please respect copyright.PENANAo21wZEKPFV
Alih-alih marah, ia justru kagum pada pilihan pak Beni saat kemarin. Padahal bisa saja pak Beni memperkosanya apalagi tidak ada orang lain selain diri mereka berdua saat itu. Tubuhnya juga sedang lemah. Pasti ia tidak mampu melawan andai kembali diperkosa oleh seseorang. Namun pak Beni lebih memilih untuk beronani saja. Putri memaklumi. Apalagi pak Beni baru saja melihat tubuh telanjangnya. Putri pun semakin yakin bahwa pak Beni adalah seorang lelaki yang jantan. Ia bukan lelaki yang suka bertindak kasar. Sikapnya cenderung sopan. Sikapnya lemah lembut ketika bercengkrama dengan seorang perempuan. Putri pun tersenyum sambil memperhatikan wajah pak Beni saat pria tua itu sedang menceritakan sesuatu kepadanya. Memang terdengar aneh, tapi rasanya Putri telah jatuh cinta kepadanya.
25285Please respect copyright.PENANAy5Z19qF8xh
“Hihihih” tawa Putri dengan lirih.
25285Please respect copyright.PENANA1Uz5zzSqB4
“Mbakk… Mbakk kok ketawa sih ?” Tanya pak Beni heran kepada Putri.
25285Please respect copyright.PENANA9fCeojDsgR
“Ehh enggak hihih… Oh yah… Bapak punya pulpen sama selembar kertas gak ?” Tanya Putri mengejutkan pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANAtsMCYtkfQI
“Eh buat apa ? Kayaknya ada deh… Bentar yah saya ambilkan” Jawab pak Beni dengan sopan.
25285Please respect copyright.PENANA1ZlFmWgMQG
Putri lagi-lagi tersenyum sambil memperhatikan sikapnya.
25285Please respect copyright.PENANA1GNK6ShLZj
“Ini mbak” Ucap pak Beni setelah memberikan benda itu ke Putri.
25285Please respect copyright.PENANAks8AAaKhdl
Tiba-tiba Putri menuliskan beberapa angka disana. Putri juga memberikan tanda tangannya. Tak lupa ia juga menuliskan nama lengkapnya dibawah tanda tangan yang sudah ia bubuhkan disana.
25285Please respect copyright.PENANAHyy54ULskf
“Ini nomor hape aku… Tolong telpon balik ke aku yah biar bisa aku save” Ucap Putri malu-malu.
25285Please respect copyright.PENANA5Xr2QdNRON
“Eh nomor mbak… Kenapa mbak ngasih nomor hape mbak ke saya ?” Tanya pak Beni heran.
25285Please respect copyright.PENANA7LMjeoB32i
“Gapapa… Itung-itung aku bisa nanya ke bapak kalau aku mau ke rumah mbak Nayla untuk ngecek ada pak Urip apa enggak” Jawab Putri beralasan.
25285Please respect copyright.PENANARD1NV2TpJz
“Oh… Kalau gitu saya telpon balik yah” Ucap Pak Beni sambil mengambil hapenya.
25285Please respect copyright.PENANAlyNehwCPJ3
Seketika Putri tersenyum saat menerima panggilan dari pak Beni. Ia segera menyimpannya. Akhirnya ia mendapatkan tujuan dari perjalanannya hari ini. Dengan malu-malu ia berdiri. Ia tiba-tiba izin pamit dari rumah pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANARdcrfleNPX
“Aku mau pulang dulu yah pak… Makasih untuk tehnya juga nomor teleponnya” Ucap Putri malu-malu.
25285Please respect copyright.PENANAZ7q7HEnHzR
“Eh iya bukan apa-apa kok mbak… Hati-hati di jalan yah mbak” Ucap Pak Beni saat Putri hendak pergi.
25285Please respect copyright.PENANA9JnpBNctIH
“Iyya makasih” Ucap Putri reflek melambaikan tangan saat hendak keluar dari pintu rumah pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANAk4ybLMsG8B
Pak Beni pun membalasnya. Entah kenapa Putri semakin senang setelah mendapatkan balasan lambaian tangan dari pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANArgsTN74F6N
Pintu telah ditutup. Putri sudah keluar dari rumah pak Beni. Pak Beni seketika heran pada sikap Putri. Sikapnya sedikit aneh. Bahkan ia merasa kalau Putri sedari tadi terus menatap wajahnya sambil tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAmbVPv5cQpb
“Hmmm mbak Putri kenapa yah tadi ? Gak tau ah” Ucap Pak Beni yang masih belum peka padahal Putri sudah memberikan banyak sinyal kalau ia menyukai dirinya.
25285Please respect copyright.PENANA9UUrRUx1Jm
“Ngomong-ngomong mbak Nayla lagi ngapain yah sekarang ? Kangen deh… Hah bisa-bisanya dari kemarin saya gak minta nomor hapenya… Kok gak kepikiran yah ? Kalau punya kan bisa tukeran kabar sekarang…” Ucap pak Beni.
25285Please respect copyright.PENANA5u7F043i2i
Ia lalu memperhatikan display picture dari nomor whatsapp yang baru saja ia dapatkan. Terlihat wajah cantik Putri disana. Ia memperhatikan foto Putri cukup lama. Ia pun tiduran di sofa sambil memperhatikan DP WA itu terus.
25285Please respect copyright.PENANA0zNgJ0iRUt
“Mbak Putri gak kalah cantik juga yah dari mbak Nayla… Sayang banget dia udah gak perawan lagi… Sialan emang si Urip itu… Hah kok aku jadi nafsu yah… Kalau iseng aku ajak mbak Putri bercinta mau gak yah ? Pasti mau kali yah… Mbak Nayla aja mau kok masa mbak Putri enggak ?” Ucap pak Beni sambil membelai penisnya saat menatap wajah cantik Putri.
25285Please respect copyright.PENANAKaksS9lSjc
25285Please respect copyright.PENANAJ2sh7wUOuo
25285Please respect copyright.PENANArr0NuZoPjQ
25285Please respect copyright.PENANAY8r2GhJNp1
PAK BENI
25285Please respect copyright.PENANAVkuDK0oqCX
25285Please respect copyright.PENANABhDx6qrQY5
25285Please respect copyright.PENANAGuRJzPL6JE
25285Please respect copyright.PENANA0yiVmVMMhw
PUTRI
25285Please respect copyright.PENANAGMvKHlO0AY
*-*-*-*
Kembali ke perjalanan liburan Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAJFqrnD7FkI
Sesuai dugaan, jalanan cukup macet saat itu. Di jalanan menanjak, banyak mobil yang tak bisa bergerak akibat padatnya mobil yang memenuhi jalanan.
25285Please respect copyright.PENANAt0FMtZ7LO8
Udara cukup panas. Banyak pengendara berkeringat yang akhirnya membuka kaca jendela untuk mencari angin segar. Sama halnya dengan mobil-mobil lainnya. Mobil yang dinaiki oleh Nayla juga demikian. Berulang kali Nayla melihat ke arah luar untuk menikmati pemandangan sekitar. Miftah sendiri tengah tertidur pulas. Sedangkan pak Urip sesekali memperhatikan Nayla dari kaca spion tengah lalu tersenyum penuh kepuasan.
25285Please respect copyright.PENANA4xb4i19YaL
“Non” Panggil pak Urip yang membuat Nayla menengok ke depan.
25285Please respect copyright.PENANALAEUYcxZnA
Seketika Nayla melihat benda tak asing yang sedang pak Urip pegang. Matanya membuka lebar. Sebuah kejutan kembali melanda saat benda yang berada di dalam vaginanya kembali bergetar merangsang birahinya.
25285Please respect copyright.PENANA3X1v2qBvX1
“Mmppppphhh”
25285Please respect copyright.PENANAweGvLsbIKb
Tubuh Nayla mengejang. Punggungnya ia sandarkan pada sandaran kursi belakang. Matanya juga memejam. Namun suaranya ia tahan agar tidak terdengar oleh orang-orang sekitar.
25285Please respect copyright.PENANA2bQpMXUWZQ
“Bappaaakk… Mmpphhhhh” desah Nayla merasakan getaran yang cukup kuat di vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANAgyiwITvf33
“Hakhakhak… Keenakan yah non ? Yaudah nikmati aja yah… Non bakal kayak gini terus kok sampe kita tiba di vila nanti” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.
25285Please respect copyright.PENANALlUMeyS1sP
“Paaakkkk… Tolloonggg… Mmppphhhhh” desah Nayla kembali menekan vaginanya tuk menahan getaran yang semakin kuat.
25285Please respect copyright.PENANAbXDtw6rvl4
“Ohhhhh kurang kuat yah… Saya tambahin yah” Ucap pak Urip lalu menambah getaran vibratornya.
25285Please respect copyright.PENANAJwMMNaQV35
“Apa ? Aaaaaahhhhhhh mmppphhhhhh” desah Nayla yang telat menutupi mulutnya.
25285Please respect copyright.PENANApOWsRwp3b0
Terlihat suaminya hampir terbangun saat mendengar jeritan Nayla. Untungnya suaminya kembali tertidur. Namun getaran di vaginanya yang semakin kuat membuatnya semakin resah tak berdaya. Nayla gelisah. Nayla mengerang dengan manja menahan siksaan penuh kepuasan yang ia dapatkan. Tubuhnya terus bersandar. Kedua kakinya tanpa sadar membuka lebar. Nafasnya semakin berat. Kedua tangannya pun meremasi dadanya juga memegangi vaginanya dari luar gamis yang dikenakannya.
25285Please respect copyright.PENANA6ce55fAxRl
“Paaakkkk hentiikkannn… Tolloongggg mmpphhhh” desah Nayla berusaha terus bertahan.
25285Please respect copyright.PENANAZB0Pv4BYgP
“Kenapaaa sihhh ? Masih belum kerasa yah ?” Ucap pak Urip yang lagi-lagi menambah kekuatan getarannya.
25285Please respect copyright.PENANAIc1uYr9Cca
“Apa ? Bapaakk tollonggg… Aaaaaaahhhhhhhh… Aaaahhhhhhhh” Jerit Nayla sekuat-kuatnya sambil menggoyangkan pinggulnya yang tak sanggup ia tahan.
25285Please respect copyright.PENANARhJ2eQNHSp
Suaranya yang cukup keras kali ini membangunkan Miftah yang tertidur di kursi depan. Pak Urip panik, ia segera mematikan getarannya lalu berpura-pura fokus menyetir ke depan.
25285Please respect copyright.PENANARtAc6IbDOh
“Hah… Hah… Hah…” Desah Nayla ngos-ngosan. Dadanya sampai naik turun tak karuan. Punggung tangannya ia taruh di dahinya. Ia seperti baru saja berlari berjam-jam yang membuatnya terlihat begitu kelelahan.
25285Please respect copyright.PENANAITAV8DUQZq
“Deekkkk… Ada apa ?” Tanya Miftah setengah tertidur saat mendengar jeritan istrinya.
25285Please respect copyright.PENANAaXWV43wmxi
“Gapapa pak… Tenang aja… Non Nayla tadi baru aja mimpi buruk kok… Bapak tidur lagi aja” Ucap pak Urip tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAwjf2YSJxwV
“Oalah ? Gitu ?” Ucap Miftah yang untungnya kembali tertidur.
25285Please respect copyright.PENANAtNuzHhbeWC
Nayla yang masih ngos-ngosan hanya bisa menatap wajah pak Urip tak percaya. Bisa-bisanya pembantu tuanya itu berbohong dengan tenang seolah tak terjadi apa-apa. Nayla kesal. Ia begitu kelelahan. Tapi setidaknya ia bisa beristirahat saat vibrator itu tidak bergetar lagi di dalam vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANADnwJQwkS6O
“Apa ? Mmppphhhhh…. Mmpphhhhhh bapaakkkk” Lirih Nayla sambil menatap kaca spion tengah ke arah wajah pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAsPd3B3INFF
“Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang lagi-lagi menambah kekuatan vibratornya.
25285Please respect copyright.PENANAhBsJgo38IP
“Aaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh tollooonnggggg” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi kedua payudaranya karena tak tahan.
25285Please respect copyright.PENANADTrbxzncEy
“Ya seperti itu non… Ouhhh seksi sekali dirimu… Ayo remas lagi… Remas yang binall !” Lirih pak Urip memuji sikap Nayla saat sedang terangsang-terangsangnya.
25285Please respect copyright.PENANAO4vMpQ1t8V
“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk tolloonggg hentikaann… Aaahhhh yaahhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Nayla semakin binal saat meremas payudaranya sendiri.
25285Please respect copyright.PENANA3O8CNx7Gpv
Dua susu bulatnya jadi semakin gatal. Nayla berulang kali meremasnya juga menekan-nekan puting susunya dari luar. Terlihat wajah Nayla yang begitu bernafsu. Matanya memejam. Ia sangat menikmati getaran yang terus merangsang vaginanya. Nayla sudah seperti lonte binal yang sedang menggoda pria-pria yang berada di sekitarnya. Termasuk pengendara motor yang tak sengaja berada di samping mobil Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAotPd21mZDp
Dari luar kaca mobil yang sudah terbuka setengahnya. Terlihat pengendara motor itu terkejut melihat ada akhwat bercadar yang tengah meremasi dadanya sambil mengeluarkan suara desahan yang menggoda. Matanya pun tak bisa ia alihkan dari keindahan tubuh Nayla. Nayla benar-benar menggoda. Pengendara motor itu bahkan sampai memegangi penisnya saat melihat Nayla bahkan memasukan jemarinya sendiri ke dalam mulutnya.
25285Please respect copyright.PENANAbsOnPTbjWK
“Gilaaaa… Itu akhwat lagi sange berat kayaknya… Baru tau akhwat bisa sebinal itu pas terangsang… Emang bener apa kata orang, akhwat kalau lagi sangek emang gak ada lawannya” Lirih pengendara motor itu saat melihat aksi solo Nayla.
25285Please respect copyright.PENANANd7vdYTLvM
Untungnya mobil yang Nayla kendarai sudah bisa kembali berjalan. Diam-diam pengendara motor itu pun menghafal plat mobil yang tertulis di bagian belakang mobil Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAaUcrBBXgcZ
“Dari ibukota rupanya, Jakarta emang gak pernah kehabisan stok cewek cantik” Ucap pengendara motor itu yang diam-diam mengikuti mobil yang Nayla naiki.
25285Please respect copyright.PENANA1p8q8HQdit
*-*-*-*
Sesampainya di dekat Vila yang sudah mereka sewa. Terlihat Nayla masih mendesah menahan getaran yang membuatnya menjadi semakin bergairah. Hampir selama satu jam terakhir dirinya disiksa oleh getaran yang juga memberinya sebuah kenikmatan. Getaran yang diterimanya cenderung pelan. Namun itu yang justru membuatnya semakin tersiksa. Pak Urip sengaja untuk tidak memberi Nayla kepuasan berupa orgasme sehingga hanya menyetel getaran itu dengan pelan.
25285Please respect copyright.PENANAIzfbm6JAqJ
Terlihat wajah Nayla yang begitu tak tahan. Terlihat mata Nayla yang begitu bernafsu setelah diberi kepuasan. Terlihat tubuh Nayla yang semakin gatal akan rasa dari belaian seorang pria. Nayla kembali ingin bercinta. Nafsunya telah merenggut akal sehat di pikirannya. Yang Nayla inginkan sekarang hanyalah kepuasan. Berulang kali ia ngos-ngosan tak karuan. Tangannya terus meraba dadanya bahkan masuk ke dalam rok gamisnya. Nayla tak kuat lagi. Ia ingin bercinta. Ia ingin kembali merasakan keperkasaan seorang pria.
25285Please respect copyright.PENANATObgdpg2kR
“Akhirnya kita sampai juga pak” Ucap pak Urip yang membuat Miftah terbangun di sebelahnya.
25285Please respect copyright.PENANASZiyC5DXy8
Nayla yang masih bernafsu jadi kesulitan untuk menyembunyikan gairah birahinya. Ia pun mencoba untuk bersikap biasa saja sambil membuang pandangannya ke arah luar. Saat pandangannya melihat keluar, ia mendapati seorang pria tua yang mengenakan hoodie berwarna hitam juga celana jeans panjang yang tengah duduk di depan vila yang sudah mereka sewa.
25285Please respect copyright.PENANAe13g5G8E6G
“Eehhh mas Miftah… Akhirnya sampe juga… Sudah saya tunggu-tunggu daritadi” Ucap pria tua itu yang seolah tengah menyambut kedatangannya.
25285Please respect copyright.PENANAWvdFmhLc6Q
“Hahaha pak Rudi, apa kabar ?” Tanya Miftah yang baru saja keluar dari dalam mobilnya.
25285Please respect copyright.PENANAu14lZleVpu
“Baik kok mas… Mas Miftah sendiri gimana ? Katanya liburan bareng sekeluarga yah ?” Tanya Pak Rudi sambil melihat ke dalam mobil Miftah.
25285Please respect copyright.PENANAhIMDZJ4ufW
“Iyya… Ini bareng pak Urip sama istri saya… Ayo dek sini keluar” Ucap Miftah meminta Nayla tuk keluar.
25285Please respect copyright.PENANAoJKNXPpE8X
“Ehhh bapak… Apa kabar hakhakhak” Tawa pak Urip yang terlihat akrab saat baru saja keluar dari kursi kemudinya.
25285Please respect copyright.PENANACrFmJ2T8JE
“Eh pak Urip… Masih keliatan muda aja nih… Gak ada yang berubah” Canda pak Rudi.
25285Please respect copyright.PENANAukuZPAm7Mz
“Hakhakhak… Maklum lah bahagia terus kerja di rumah pak Miftah” Ucap Pak Urip yang langsung menjabat tangan pak Rudi.
25285Please respect copyright.PENANAYxUA7PkeVW
“Oh yah pak Rudi, kenalin… Ini istri saya… Nayla namanya” Ucap Miftah mengenalkan Nayla kepada pak Rudi.
25285Please respect copyright.PENANAkwsK0p1JHQ
“Waahhh cantik amat… Pinter yah nyari istri” Ucap pak Rudi terpana melihat kecantikan Nayla. Apalagi sikap akhwat bercadar itu hanya tersenyum malu-malu sambil menundukkan pandangannya. Pak Rudi ikut tersenyum. Ia merasa kagum pada Miftah karena bisa mendapatkan istri yang cantik dan sealim Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAq8DrKANiBq
Nayla yang masih merasakan gatal di vaginanya kesulitan untuk berdiri tegak. Untungnya vibrator sudah dimatikan. Tapi tetap saja efeknya masih terasa hingga sekarang.
25285Please respect copyright.PENANAZEfdFtkjJY
25285Please respect copyright.PENANAJsAsgB5Bua
25285Please respect copyright.PENANACGH1i7SaeM
25285Please respect copyright.PENANAQqWrRVfc9O
PAK RUDI
25285Please respect copyright.PENANAMwBP0U737H
“Hehe saya Rudi mbak… Panggil aja pak Rudi” Ucap pak Rudi hendak menjulurkan tangannya.
25285Please respect copyright.PENANAExgjkqaEcg
“Heh enak aja pengen salaman… Akhwat nih pak… Gak boleh asal pegang” Tegur pak Urip yang membuat pak Rudi merasa malu.
25285Please respect copyright.PENANAJPaJHtvCaC
“Hahahaha… Bener banget bapak… Maaf yah pak Rudi… Gak boleh bersentuhan sama istri saya” Ucap Miftah tertawa yang membuat pak Rudi pun ikut tertawa.
25285Please respect copyright.PENANAdZ4M4qtYmp
“Oh iya juga yah hahaha… Gapapa mas, salah saya… Jadi malu saya” Ucap pak Rudi tertawa. Pak Urip pun ikut tertawa tak lama kemudian.
25285Please respect copyright.PENANAqeTF4fsLyl
Namun Nayla hanya diam menatap pak Urip. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Terlebih atas apa yang sudah pembantu tua itu lakukan padanya.
25285Please respect copyright.PENANAb8XBwPjCgw
Gak boleh asal pegang yah ? Hah… Hahh… Hah… Gak inget apa yang udah bapak lakuin ke aku semalam juga pagi tadi ?
25285Please respect copyright.PENANAfXc39NNuNh
Batin Nayla yang masih ngos-ngosan menahan nafsu birahinya.
25285Please respect copyright.PENANAMqsEsiPeKr
Pak Rudi pun kemudian menyalami Nayla dengan cara yang syar’i yakni hanya merapatkan kedua telapak tangannya lalu mendekatkannya tanpa menyentuhnya ke arah tangan akhwat bercadar itu. Nayla tersenyum membalas salamannya. Ia dengan malu-malu mengeluarkan suaranya untuk mengenalkan dirinya.
25285Please respect copyright.PENANAhbnTlh2qsf
“Aku Nayla… Salam kenal yah pak” Jawab Nayla tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANARDEXQKRlIL
“Oh yah dek… Dulu sewaktu mas kecil… Sering banget mas berkunjung ke vila ini bareng keluarga… Kebetulan mas udah akrab banget sama pak Rudi… Hahaha… Saking seringnya dulu kesini, kalau sekarang-sekarang ini pengen booking vila… Bisa pesen jauh-jauh dari hari sebelumnya… Untungnya sekarang dapet… Kalau gak bisa kebingungan kita mau nginep dimana” Ucap Miftah menjelaskan siapa pak Rudi ke Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAYCwPrkdWMT
“Ohhh begitu” Jawab Nayla mantuk-mantuk.
25285Please respect copyright.PENANAyN3QcqsUdV
“Yahh begitulah… Dulu ini suamimu agak pecicilan orangnya… Lihat pohon kelapa di sana kan ? Suamimu suka manjat-manjat coba” Ucap pak Rudi yang membuat Miftah dan Nayla tertawa.
25285Please respect copyright.PENANA4MWtArns3I
“Hahahha bisa aja pak… Mumpung di vila… Di rumah mana bisa” Jawab Miftah malu.
25285Please respect copyright.PENANAd9UgBgG7q9
“Hahaha gak nyangka sekarang mas Miftah bisa sukses… Udah gitu dapet istri cantik lagi” Puji pak Rudi sambil menatap Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAsgSO5EAohE
Nayla pun tertunduk malu. Miftah dengan bangga pun tertawa melihat keadaan nasibnya sekarang.
25285Please respect copyright.PENANAK1r0t5Tej5
“Oh yah dek, mau istirahat dulu gak ? Udah jam satuan nih… Mas mau ngobrol-ngobrol sama pak Rudi dulu… Sekalian nanya, mana aja sih tempat yang bisa buat kita jalan-jalan sore nanti” Ucap Miftah pada istrinya.
25285Please respect copyright.PENANA05lMJIfW0W
“Iyya mas… Adek juga capek hehe” Jawab Nayla yang ingin beristirahat setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantunya di mobil tadi.
25285Please respect copyright.PENANA9wBkaestKH
Nayla pun berjalan ke arah bagasi untuk mengeluarkan barang-barang bawaannya. Namun tiba-tiba pak Urip mendekat lalu melarang majikannya untuk membawanya.
25285Please respect copyright.PENANA9gQENt532W
“Biar saya aja” Ucap pak Urip yang membuat Miftah tersenyum dari kejauhan. Saat pak Rudi mengajak ngobrol Miftah. Tiba-tiba pak Urip meremas bokong Nayla lalu tersenyum menatapnya.
25285Please respect copyright.PENANAoef2aWdLmj
“Mmpphhhh” Desah Nayla tertahan sambil menatap wajah pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANAgeEnUxgOZu
“Saya tunggu di kamar… Saya udah gak tahan pengen dengerin desahan manjamu lagi, sayaangg” Ucap pak Urip yang tiba-tiba menyalakan vibratornya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAOuSxzgFYOG
“Mmppphhhh… Mmpphhh paakkk… Sudaahhh… Cukuuppp” Lirih Nayla sambil menggoyangkan pinggulnya karena tak tahan.
25285Please respect copyright.PENANANWnQwU9lvW
“Hakhakhak… Jangan lupa… Non harus bisa memuaskan saya yah nanti” Ucap pak Urip sambil mematikan vibratornya.
25285Please respect copyright.PENANA4qHxkBnK0R
“Hah… Hah… Hah” Nayla tidak menjawab selain mengeluarkan desahan ngos-ngosan. Ia tak percaya kalau pembantunya langsung ingin dilayani tanpa memberinya waktu istirahat terlebih dahulu. Ia pun pasrah. Nampaknya ia harus mengangkangkan kakinya membiarkan penis pria tua itu keluar masuk di dalam vaginnya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAOwhg3ufS3X
Terlihat pria tua bertubuh gendut itu berjalan memasuki vila sambil membawa koper beserta tas yang mereka bawa. Nayla masih berdiam di samping mobil sambil mengamati pembicaraan suaminya. Nayla ingin sekali berbicara dengan suaminya. Namun suaminya terlihat asyik berbincang bersama penjaga vila bernama Rudi itu. Nayla pun melihat ke arah langit. Langit memang sedang cerah-cerahnya. Ia pun merenung di dalam hati sambil memandang langit biru tersebut.
25285Please respect copyright.PENANA589eeuA9ul
Hah… Maafin aku mas… Kayaknya gak lama lagi aku bakal berselingkuh lagi… Jujur aku udah gak kuat lagi… Aku udah sange berat… Aku butuh kontol seseorang mas…
25285Please respect copyright.PENANARjKG38Veaf
Batin Nayla yang kemudian menatap wajah suaminya lagi.
25285Please respect copyright.PENANASXcNGeSOCj
Saat wajahnya berbalik ke arah gerbang luar, ia mendapati ada pengendara motor yang sedang mengintip ke dalam. Saat dirinya memergokinya, terlihat pengendara motor itu seperti buru-buru pergi menjauh darinya.
25285Please respect copyright.PENANApETm9YGchF
Siapa dia ? Ehhh… Jangan-jangan orang itu tadi ngeliat aku diremes pak Urip dong ?
25285Please respect copyright.PENANAA9itdZYALw
Batin Nayla deg-degan.
25285Please respect copyright.PENANAj1P3DR4kQO
Terlihat pak Urip sudah memindahkan semua barang bawaannya ke dalam vila. Nayla pun mulai bergerak. Ia dengan pasrah ingin merelakan harga dirinya lagi demi membebaskan dirinya dari jeratan nafsu birahi.
25285Please respect copyright.PENANAX6DUkktVdk
Hah…. Hah… Hah… Aku udah gak tahan lagi… Aku butuh kepuasan… Aku butuh kontol yang bisa membebaskanku sekarang…
25285Please respect copyright.PENANA4pal2Wm3un
Batin Nayla semakin bernafsu.
25285Please respect copyright.PENANATln1f0QMQk
Dengan perasaan gelisah, Nayla berjalan memasuki vila. Dengan hati yang dipenuhi keraguan, ia tak yakin untuk kembali melakukan perzinahan. Namun nafsunya terus menggerutu dan memaksanya untuk kembali menikmati penis kekar pembantunya. Tatapan Nayla kosong, pikirannya membayangkan bentuk penis pembantunya yang sudah berulang kali keluar masuk di dalam vaginanya. Pikirannya semakin keruh. Ditengah tubuhnya yang semakin bernafsu. Nayla menggelengkan kepala. Nafasnya memberat. Ia pun menaikan wajahnya saat memasuki vila yang sudah mereka sewa.
25285Please respect copyright.PENANAUaM8SNEYNv
“Luas juga vilanya… Aku pasti bisa bermain dimana aja” Lirih Nayla yang justru kepikiran hal itu.
25285Please respect copyright.PENANAuVqNe3gZNc
Ruang tamunya cukup mewah. Terdapat aquarium berisi ikan-ikan yang berenang didalam. Terdapat juga bantal-bantal yang tersedia diatas sofa vila tersebut. Kakinya pun terus melangkah, hingga dirinya tiba di suatu ruangan dimana pak Urip sedang duduk di tepi ranjang seolah menanti kehadirannya.
25285Please respect copyright.PENANASRfAsW6stC
Nampak pak Urip tersenyum. Tangan kanannya ia angkat. Terlihat jemarinya memegang sesuatu yang membuat mata Nayla menyipit seketika. Jemarinya pun menekan benda itu. Mata Nayla langsung merem melek seketika. Pinggulnya bergoyang. Tangan kirinya menekan vaginanya dan tangan kanannya meremasi payudaranya. Nayla menatap pak Urip dengan tatapan penuh nafsu. Tatapannya begitu bergairah. Terlihat Nayla sudah tak kuat dan ingin menyerahkan tubuhnya pada pembantu tua yang sudah menjadi pejantannya.
25285Please respect copyright.PENANAplejZOwRVj
Akuuu gakkk kuaaat… Massss… Aku gak kuat lagii… Akuuu ingin berzina maaasss… Aku butuh pemuas yang bisa menghilangkan rasa sangekku ini, mas…
25285Please respect copyright.PENANAQCbXSwhOto
Batin Nayla mendekat sambil terus meremasi payudaranya.
25285Please respect copyright.PENANADfUuUzVXrM
Pak Urip tersenyum melihat akhwat itu mendekat dari kejauhan. Pak Urip ikut berdiri. Pak Urip pun bersiap untuk menyambut kedatangan sang dewi.
25285Please respect copyright.PENANAX76YDKoimK
25285Please respect copyright.PENANAvMtGYSBQAp
25285Please respect copyright.PENANAXn8STJ7XPH
25285Please respect copyright.PENANASWPsXLZu27
PAK URIP
25285Please respect copyright.PENANA8UI8JkMzA9
25285Please respect copyright.PENANAbmvwuh8Qqm
25285Please respect copyright.PENANA29uTn4Nvsm
25285Please respect copyright.PENANA0cy0p2yflF
NAYLA
25285Please respect copyright.PENANAAW6eQqM9iB
“Paaaakkkk” Ucap Nayla yang tiba-tiba mendekap penis pak Urip dari luar celananya. Sedangkan tangan satunya membimbing tangan kanan pak Urip untuk mendekap payudaranya. Terlihat tatapannya yang begitu binal. Terdengar deru nafasnya yang berat. Pak Urip pun tersenyum. Tangannya reflek meremas dada bulat Nayla yang membuat akhwat bercadar itu mendesah.
25285Please respect copyright.PENANAXVcNoZIh9x
“Mmmmppppphhhhh” desah Nayla dengan manja.
25285Please respect copyright.PENANA5ugfZ79I6G
“Hakhakhak… Ada perlu apa non mendatangi saya ?” Tanya pak Urip berpura-pura tidak tahu sambil meremasi dada Nayla juga menikmati cengkraman tangan majikannya itu pada penisnya.
25285Please respect copyright.PENANA64pIHyj3ov
“Tolonngggg… Aku gak kuat lagi… Aku tersiksa pak… Tolloongg hilangkan rasa ini… Puasi akuuu… Tolooong jangan siksa aku lagi pakkk” Ucap Nayla memohon yang membuat pak Urip tertawa puas.
25285Please respect copyright.PENANAHNwtGXavrE
“Hakhakhak… Caranya ?” Tanya pak Urip lagi yang membuat Nayla kesal.
25285Please respect copyright.PENANA0SSGlpRzX4
“Paaakkk toloonggg… Aku butuh ini… Keluarkann paakkk… Keluaarkaannn” Ucap Nayla sambil terus meremas dan mengusap penis pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAyyLyBjUUTn
“Ini ? Apa ini ? Sebutkan namanya dong non, biar saya paham maksud non” Ucap pak Urip yang terus bermain-main yang membuat akhwat bercadar itu semakin resah.
25285Please respect copyright.PENANAYUnWGHToEU
“Paaakkkk akuu buttuhh… Konn… Konnn” Ucap Nayla agak ragu-ragu tuk mengucapkannya. Sepertinya ia sudah bertindah kejauhan. Namun rasa gairah ini terus menyiksanya yang membuatnya terpaksa melakukannya.
25285Please respect copyright.PENANAbv0YvHZfuE
“Kon ? Kon apa non ? Konfederasi ? Konsumsi ? Kontingen ? Hakhakhak” Tawa pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANApH3S0zRidL
“Konntoolll… Konttooll paaakkk… Aku butuh kontoll bapaakk… Keluarkan pakkk… Akuu mauuu aaaahhhhhhhhhh” desah Nayla saat payudaranya kembali diremas kuat.
25285Please respect copyright.PENANAVcNXGoh7bd
“Hakhakhak… Kalau non mau, keluarin dong… Jangan manja… Ayo keluarin sendiri” Ucap pak Urip sambil mendorong bahu Nayla ke bawah hingga Nayla pun berjongkok di depan selangkangan pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAbXHDozCJLL
“Iyyaa… Akan aku lakukan… Akan aku keluarkann kontol bapak” Ucap Nayla yang sudah tak kuat lagi.
25285Please respect copyright.PENANAn9Lx4hXsTa
Namun telapak tangannya masih terus mengusap-ngusap tonjolan indah dari luar celana pembantunya. Matanya tampak mengagumi kebesaran penis pembantunya. Kedua tangannya secara bergantian membelai penis pembantunya dari luar celananya.
25285Please respect copyright.PENANAD8zrGGPwbN
“Aaahhhhhh keluarkkann cepaaattt !” Ucap pak Urip yang membuat akhwat bercadar itu langsung menurutinya.
25285Please respect copyright.PENANAtsjcAKKjPU
“Iyya paaakk… Mmpphhh” desah Nayla patuh saat resleting celana pembantunya itu mulai ia turunkan.
25285Please respect copyright.PENANA2GVSX1tYEJ
Pelan-pelan tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam resleting celana yang terbuka. Tangannya juga masuk ke celana dalam pembantunya untuk mengeluarkan tongkat sakti yang ukurannya sangat besar sekali. Namun Nayla malah mengocoknya di dalam. Padahal pak Urip ingin melihat kulit bening Nayla yang sedang mengocoki penis hitamnya.
25285Please respect copyright.PENANAculCltkNie
Pak Urip yang kesal kembali menekan remotnya yang membuat vibrator yang tersimpan di vagina Nayla semakin bergetar kuat.
25285Please respect copyright.PENANALxfhsKOrvt
“Aaaahhhhh… Aaaahhh paakkk jangaannn… Jangann dikuatin… Iya akan aku keluariinn… Tolong jangan dikuatin getarannya paaakk… Aaahhhhh” Desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum saja.
25285Please respect copyright.PENANAQeDzvSZo7n
“Cepat… Keluarkan kontol saya… Terus masukan ke mulutmu !” Ucap pak Urip setelah menurunkan frekuensi getarannya kembali.
25285Please respect copyright.PENANASLqu2cjxnN
“Iyyahhh paaakkkk… Mmmpphhhh” Desah Nayla patuh.
25285Please respect copyright.PENANArjvZtdUpdm
Penis hitam pak Urip sudah keluar. Sesuai perintah pembantunya, Nayla langsung mengangkat cadarnya lalu memasukan benda hitam itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap wajahnya ia maju mundurkan untuk mengulum penis hitam itu. Dengan lihai lidahnya bergerak untuk menjilati penis hitam itu di dalam. Liurnya semakin membanjir menyelimuti penis hitam itu. Nayla pun merasakan sensasi nikmatnya mengulum lagi. Dikala mulutnya hanya mengulum ujung gundulnya, maka tangan kanannya dengan lihai mengocok-ngocok batang penisnya yang membuat pemiliknya tersenyum senang.
25285Please respect copyright.PENANALC7mz5rqTW
“Aaaahhhhh… Aaahhh yaahhh… Aaahhhh seperti itu nonnn… Ouhhh yaahhhh” desah pak Urip puas.
25285Please respect copyright.PENANAYa4z4y5LGb
Namun nafsu Nayla yang tak terkendali membuatnya ingin melakukan variasi. Kedua bibirnya menjepit ujung gundulnya saja. Lidahnya terus menggelitiki lubang kencingnya. Tak jarang mulutnya ikut menyeruput ujung gundulnya saja. Dikala tangan kanannya aktif mengocoki maka tangan kirinya aktif memijit kandung kemih pembantunya. Sontak pak Urip tertawa merasakan puasnya servis dari majikannya. Kembali kepala akhwat bercadar itu maju mundur mengulum penisnya. Penisnya semakin basah. Penisnya diselimuti liur Nayla begitu sempurna.
25285Please respect copyright.PENANAYWut0M5ZLy
“Mmppphhhh… Mmpphhhhh… Slllrrpppp bapaaakkk” desah Nayla puas.
25285Please respect copyright.PENANA7gcJKDcQSe
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhhh… Ayo nonnn… Lagi !… Lebih binal lagiii !” Ucap pak Urip yang segera dipatuhi oleh majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAZZGpRwGh24
“Iyyahhh paakkk… Aakuuuu . . . . “ Ucap Nayla yang tiba-tiba meletehkan penis pembantunya lalu mengangkat penis itu hingga berdiri tegak. Meski matanya sudah tertutupi kain cadarnya. Lidahnya dengan liar mampu menjilati sisi bagian bawah penis pembantunya yang sudah berdiri tegak. Lidahnya bergerak naik turun menjilati penis itu. Kadang lidahnya hanya menjilati ujung gundulnya saja. Kadang lidahnya menyentil-nyentil lubang kencingnya yang membuat pemiliknya merinding keenakan. Kadang lidahnya melilit batang penis itu lalu bibirnya mendekat untuk mencumbu ujung gundulnya. Kadang jilatannya juga turun hingga mendekati lubang anusnya. Kadang ia kembali mengulumnya. Kadang ia kembali meletehkannya. Kadang ia kembali mengulumnya lalu menghisapnya kuat-kuat yang membuat pemiliknya mendesah kegirangan.
25285Please respect copyright.PENANAjkhHQdO6Nx
“Aaaahhhhhhhh… Aaahhhhh… Aahhhh yaahhhh “desah pak Urip sambil berkecak pinggang.
25285Please respect copyright.PENANAeD5ldgX6Fa
“Mmpphhhh… Mmphhhh… Mmpphhh yahhh… Mmpphhh” desah Nayla yang semakin bernafsu.
25285Please respect copyright.PENANALx7zQ7kF8H
Entah darimana ia mempelajari teknik oral ini. Yang jelas Nayla semakin liar dalam melampiaskan nafsunya. Terlihat penis itu semakin basah. Bahkan Nayla kedapatan meludahi penisnya sebelum mengocoknya lagi sembari menatap wajah tua pejantannya.
25285Please respect copyright.PENANAj1VBEyu4Xx
Pak Urip pun menurunkan cadar majikannya hingga ia dapat melihat tatapan matanya lagi. Terlihat Nayla sudah bernafsu ingin merasakan kepusaan yang lebih. Seolah paham, pak Urip pun tiba-tiba menelanjangi dirinya lalu berbalik badan kemudian menungging dimana kedua tangannya bertumpu pada tepi ranjang vila itu. Kedua kakinya yang masih berdiri di lantai membuat bokongnya menjorok ke arah Nayla. Pak Urip melebarkan kedua kakinya. Ia agak menundukkan punggungnya hingga lubang duburnya nampak dihadapan wajah Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAfhGgvx9wTy
“Non mau saya genjot kan ? Ayo jilat anus saya dulu” Ucap pak Urip yang membuat Nayla terkejut mendengarnya.
25285Please respect copyright.PENANAsOdSl3zOJx
“Eehhh tapiiii” Ucap Nayla yang meski bernafsu, ia tetap tahu kalau anus merupakan lubang tempat pembuangan kotoran. Bagaimana mungkin lidahnya yang biasa mengucapkan hal-hal baik diminta untuk menjilati lubang dubur itu ? Nayla agak menolak namun tiba-tiba getaran yang ia rasakan membuatnya menjerit dengan begitu nikmat.
25285Please respect copyright.PENANAVFwt0u5BmZ
“Aaaahhhhhh… Aaahhh paakkk ammpuunnn… Ammpunnn pakkk jangan lagiii… Iyaahhh aku akan…. Aaahhhhh” desah Nayla bergoyang saat berjongkok dihadapan bokong pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAZlIXtVJ5gv
“Hakhakhak… Cepat lakukan sebelum suamimu itu datang” Ucap pak Urip yang menyadarkan Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA4j2WxRltw6
Maasss…. Mmpphh !
25285Please respect copyright.PENANAwb1SpwGMyD
Nayla pun terpaksa mendekati lubang dubur itu. Meski ia merasa jijik. Meski ia tak ingin untuk menuruti perintah anehnya itu. Lama-lama wajahnya semakin dekat ke arah dubur pembantunya. Tercium aroma pantat yang membuat Nayla merasa muak. Namun ia memaksanya. Ia menarik nafasnya yang justru membuatnya semakin menghirup aroma pantat pembantunya. Ia menahan nafasnya. Cadarnya kembali ia angkat lalu lidahnya keluar untuk menyentuh lubang dubur pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAxislrPJoXq
“Aaaahhhhhh noonnnn… Aahhhh yaahhhh… Aaahhhhhh” desah Pak Urip sampai merinding.
25285Please respect copyright.PENANA3zduulqJw8
Rasanya sungguh nikmat saat duburnya dijilati oleh lidah seorang akhwat. Kedua tangannya pun mencengkram sprei ranjang tidur vila dengan kuat. Mata pak Urip sampai merem melek keenakan. Lidah itu menjilati tepi duburnya dan terkadang menjilati lubang duburnya yang belum terbuka lebar. Namun itu sudah cukup untuk membuatnya bergidik nikmat. Pak Urip pun ingin meminta lebih. Ia mulai mengeluarkan instruksinya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAGF9KQSqX79
“Lebarkan bokong saya non… Masukan lidahmu ke dalam” Ucap pak Urip yang mau tak mau harus dituruti oleh Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAByd8EhWCRi
Akhwat bercadar yang masih berpakaian lengkap itu pun terpaksa melebarkan lubang dubur pembantunya yang sudah bertelanjang bulat. Sungguh pemandangan yang sangat absurd ketika ada akhwat cantik yang sedang menjilati lubang dubur pria tua yang memiliki wajah buruk rupa. Kedua tangannya melebarkan bokong pembantunya dengan memegangi bongkahan pantatnya. Saat lubang dubur itu semakin terbuka, terpaksa lidahnya bergerak masuk untuk menjilati lubang duburnya.
25285Please respect copyright.PENANAhxyqMfbze9
“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh nonnnnn” desah Pak Urip tersenyum senang.
25285Please respect copyright.PENANABXl06fWdaS
“Ssllrrppp… Ssllrrpppp… Ssllrrppp” Lidah Nayla terus aktif meski ia terus merasakan sensasi jijik ketika diminta menjilati dubur pembantunya itu. Ia berulang kali merasakan rasa pahit di lidahnya. Belum juga dengan aroma memuakkan yang terhirup di hidungnya. Namun ia terus memaksa diri untuk melakukannya agar dirinya dapat dihadiahi tusukan nikmat oleh pembantu bejatnya.
25285Please respect copyright.PENANATeDfp0TxSA
Lidah Nayla mendorong-dorong dinding anus pak Urip agar bisa masuk lebih dalam lagi. Lidahnya juga sesekali keluar lalu menjilati tepi duburnya saja. Nayla merasa jitjik. Ia sudah tak kuat lagi hingga membuatnya terbatuk-batuk menghadap ke lantai kamar vilanya.
25285Please respect copyright.PENANA92uoXHLSGP
“Uhhuukkk… Uhhuukkk… Uhhukk” Nayla merasa muak dengan aroma pantatnya. Ia bahkan mengelap lidahnya sesekali menggunakan cadarnya. Ia tak sanggup lagi. Ia tak sanggup untuk menjilati dubur pembantunya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAyfuFgkOTi9
“Hakhakhak… Makasih non… Mulai sekarang, non udah boleh goyang diatas tubuh saya… Ayo sini” Ucap pak Urip yang langsung mengambil posisi tiduran terlentang diatas ranjang empuk vila tersebut.
25285Please respect copyright.PENANAXXlm4ZSotD
Bagai budak yang sudah diperintah tuannya. Nayla tanpa mengucapkan apa-apa langsung berdiri menatap penis tegak yang sudah basah berlumuran air liurnya tersebut. Tangannya kembali meremas dada bulatnya sendiri dari arah luar gamisnya. Ia terdiam sejenak menatap benda keras itu. Ia merenung. Ia merenungi dirinya yang sudah seperti ini.
25285Please respect copyright.PENANA8WhqUD2vZF
Seperti inikah takdirku pada akhirnya ?
25285Please respect copyright.PENANA2MaRTEFniC
Batin Nayla sambil melepas celana dalam yang dikenakannya hingga turun melewati kedua kakinya. Ia lalu menarik keluar vibratornya. Lalu menjatuhkannya ke lantai begitu saja.
25285Please respect copyright.PENANApxC41kATKj
Menjadi seorang budak yang selalu menghamba pada kontol seseorang ?
25285Please respect copyright.PENANAPU4GB6m0FF
Batin Nayla sambil berjalan mendekat ke arah ranjang tidur vila tersebut.
25285Please respect copyright.PENANAQvTM9yWKNc
Yang haus akan nafsu, yang selalu membutuhkan seorang pemuas yang bisa mengatasi rasa sangekku ?
25285Please respect copyright.PENANAhwapXpzA4o
Batin Nayla mulai menaiki ranjang vila tersebut. Nampak pak Urip tersenyum puas. Akhwat bercadar itu mulai mendekat tuk menaiki penis kekarnya.
25285Please respect copyright.PENANAEwcHow8z80
Nayla, dimana ilmu agama yang dulu kamu sempat pelajari ? Apakah semuanya sudah terlupakan oleh nafsu birahimu sendiri ?
25285Please respect copyright.PENANALMUmei3r0L
Batin Nayla yang sudah mengambil posisi untuk menunggangi pria tua berperut tambun itu. Tinggal ia menurunkan tubuhnya maka penis itu langsung ambles menembus vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANAdc0uYIaEJK
Entahlah, jangan tanya diriku ! Aku ini bukan seorang santriwati lagi… Aku ini, adalah… Lonte pemuas yang selalu menghamba pada nafsu birahi…
25285Please respect copyright.PENANAMCh9rDpvC4
Batin Nayla yang langsung menurunkan tubuhnya hingga penis kekar itu ambles seluruhnya ke dalam vagina Nayla yang sudah sangat basah.
25285Please respect copyright.PENANAs5gdflow1f
“Aaaaaaahhhhhhh bapaaakkkkk” desah Nayla yang kehilangan akal sehatnya.
25285Please respect copyright.PENANARB8APceiUg
“Aaaahhhh nonnnn… Nikmat sekaalliiii” Desah pak Urip dengan suara memberat.
25285Please respect copyright.PENANAAD9VtuVITB
Nayla yang sudah sangat terangsang justru malah ambruk diatas tubuh tambun pembantunya. Mata mereka bertemu. Nampak pak Urip tersenyum menatapnya. Nayla dengan penuh nafsu pun membalas tatapannya sambil menegakkan tubuhnya kembali.
25285Please respect copyright.PENANAxqGznohwyr
Maafkan aku suamiku… Maaf aku sudah memilih jalan ini… Sepertinya, berkali-kali pun aku mencoba melawan, aku selalu ditakdirkan untuk menjadi seperti ini… Aku seorang pemuas… Ah tidak, aku adalah lonte yang selalu haus akan kepuasan… Tolong selamatkan aku pak… Selamatkan aku dengan kejantanan kontolmu !
25285Please respect copyright.PENANAdJNbjE0ACY
Batin Nayla yang mulai menaikkan tubuhnya lalu menurunkannya dengan segera hingga dirinya merasakan gesekan ternikmat yang ia rasakan di dinding vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANA0JVbBeBKR4
“Aaaahhhhh iyaaahhh… Aaahhhhhh bapaaakk… Aaahhhh enakkk sekaliiii” Desah Nayla yang mulai konsisten saat naik turun diatas penis pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANALDcGDdCfuA
“Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh… Ayooo goyangg lebih keras lagi nonnn… Ayooo… Aaahhhhh” desah pak Urip yang tak mampu mingkem akibat rasa nikmat yang selalu menyerangnya.
25285Please respect copyright.PENANAGoMcKu78DJ
“Aaaahhhhh iyyaahhh… Iyyaahh paakkk… Aaahhhh akuu akannn… Mmpphhh… Melakukannyaaa !!!” desah Nayla sambil bertumpu pada perut tambun majikannya. Tubuhnya ia angkat tinggi lalu menurunkannya dengan cepat. Ia angkat lagi lalu ia benamkan lagi. Terkadang pinggulnya bergoyang memutar. Terkadang pinggulnya bergerak maju mundur. Rasa nikmat yang ia rasakan membuatnya tak sanggup berhenti untuk bergoyang diatas tubuh pembantunya ini.
25285Please respect copyright.PENANAkayowwAbb8
Tubuh Nayla ditegakkan. Kedua tangannya ia geletakkan saja di kiri kanannya. Pinggulnya bergerak maju mundur. Matanya menatap wajah pembantunya dengan penuh nafsu. Mulutnya berulangkali mendesah nikmat. Rasa gatal di vaginanya membuatnya ingin terus menggaruknya hingga membuat goyangannya semakin terasa luar biasa.
25285Please respect copyright.PENANAcHO4UuINo4
“Aaaahhhhh… Aahhhhh… Aaahhhh enakkk bangett paakkk… Aahhhhhhh” desah Nayla meski masih malu-malu saat menatap pembantunya itu.
25285Please respect copyright.PENANAVjH1FHizj1
“Aaaahhhh… Aahhhhhh… Iyya kan ? Non mulai mengakuinya kan ?” Tanya pak Urip ditengah-tengah desahannya.
25285Please respect copyright.PENANA3SuxZqSFgc
Namun kali ini Nayla menjawab. Hatinya kembali teringat perbuatan baik suaminya. Namun rasa nikmat membuatnya ingin terus menggoyangnya. Meski batinnya sudah memilih jalannya untuk menjadi lonte pemuas. Namun hati kecilnya selalu mengingatkan kalau ini adalah perbuatan yang salah. Nayla bingung. Ia ingin kepuasan tapi hatinya malah berbicara tidak, ini hanyalah kepuasan yang fana. Ketika ia ingin menuruti hatinya namun nafsunya justru berkata tidak, jangan berhenti, nanti kamu akan tersiksa selamanya.
25285Please respect copyright.PENANAinYWrJG8Hw
Kata-kata itu terus bergelut di pikirannya. Hatinya bergejolak. Ia bingung harus memutuskan apa namun pinggulnya terus bergoyang merangsang nafsu birahi pembantunya. Rasa nikmat itu membuatnya ingin meremas dadanya.
25285Please respect copyright.PENANAF7XXZQLnf5
Tanpa diperintah oleh pak Urip, Nayla menurunkan resleting gamisnya hingga gamisnya jatuh di sekitar pinggangnya. Nampak beha yang Nayla kenakan terlihat. Ia menurunkan cup branya lalu tangannya meremasi susunya sambil terus bergoyang menikmati kepuasan yang ia dapatkan.
25285Please respect copyright.PENANAcFv1zpvqFi
“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.
25285Please respect copyright.PENANAWSolMU5ery
“Hakhakhak… Iyyahh betulll… Remes seperti itu nonnn… Binalkan dirimu… Nikmati kontol saya dan remas susumu kuat-kuat !” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin bersemangat.
25285Please respect copyright.PENANAcAeInMaWNm
“Aaahhhh iyaahhh… Akan kulakukan paakk… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir putingnya sendiri.
25285Please respect copyright.PENANAS4V6jzLA4U
Naik turun, naik turun, naik turun. Tubuh Nayla terus naik turun diatas tubuh pejantannya yang tambun. Terasa penis itu menggaruk vaginanya. Terasa nafsunya terpuaskan oleh goyangannya. Terasa susunya terpuaskan oleh remasannya yang membuatnya semakin liar dalam memuaskan nafsunya.
25285Please respect copyright.PENANAqgCCOKNOgz
Pak Urip sendiri tidak sanggup berdiam lebih lama lagi. Ia ingin aktif menggenjot vagina majikannya. Sudah cukup baginya membiarkan Nayla bergerak sendiri ditengah persetubuhan mereka yang semakin panas. Kedua tangannya tiba-tiba mencengkram pinggang Nayla yang masih tertutupi gamisnya. Pinggulnya mulai bergerak naik. Tubuh Nayla sampai meloncat saat penis tua itu mulai aktif bergerak menggempur vaginanya.
25285Please respect copyright.PENANApWKA0fOV8H
“Aaaahhhh… Aaahhhh bapaakk… Aahhhhh” desah Nayla terkejut akan penetrasi pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANA54mgTc4gE7
“Aaahhhhhh saya gak sanggup diem lagi non… Saya mau ikut genjot… Ayo sini… Saya akan memberimu kepuasan yang tidak terkira” Ucap pak Urip sambil menarik tubuh Nayla hingga berbaring diatas tubuh telanjangnya. Puting mereka bertemu. Kulit mereka bersatu. Mereka terlihat seperti kopi dan susu. Saat Nayla terjatuh diatas tubuh pembantunya, pak Urip dengan sigap langsung menggempur vaginanya yang membuat tubuh Nayla bergerak maju mundur diatas tubuhnya.
25285Please respect copyright.PENANAmLDVRIjPJG
“Aaaahhhhhh… Aaaahhhh… Aaahhhhh” Desah Nayla dengan keras.
25285Please respect copyright.PENANAMBqqG9mgJx
Kulit mereka bergesekan. Pentil mereka juga bergesekan. Telapak tangan pak Urip menekan punggung mulus majikannya ke arahnya. Penisnya pun bergerak kencang. Ibarat pengeboran, penisnya bergerak keluar masuk untuk mengebor minyak yang tersimpan di dalam vagina Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAOkJCMR0Ti2
Vagina Nayla semakin basah. Penis pak Urip jadi semakin mudah untuk keluar masuk ke dalam. Suara pinggul mereka yang berbenturan semakin keras. Wajah Nayla yang berada tepat diatas wajah pembantunya hanya bisa memejam tuk menahan hujaman yang semakin keras.
25285Please respect copyright.PENANADMUN9M0m4O
Plookk… Plokkkk… Plookkk !!!
25285Please respect copyright.PENANAUctF2BW6qs
“Aaaahhhh yaaahhh… Aaahhhh puas sekaliii rasaannyyaa… Aaahhh saya gak pernah bosan untuk menyetubuhi memek rapetmu nonnnn” Ucap pak Urip ditengah kepuasannya.
25285Please respect copyright.PENANAFT84xgkdDD
“Aaahhh yaahhh… Aaaahhh pakkkkk… Aaahhh akuuu… Aaahhhhh”
25285Please respect copyright.PENANAHKq6bHyhjY
Nayla kesulitan untuk mengatakan “Aku juga”. Harga diri masih menghalangi dirinya untuk mengucapkan kalimat simpel itu. Sebagai akhwat bercadar, tentu ia tak mau dirinya kehilangan harga dirinya dengan begitu mudah. Meski tubuhnya sudah menerima untuk menjadi lonte pemuas. Hatinya terus bertahan untuk menjaga batasan. Namun seiring sodokan pembantunya yang semakin kuat. Semakin goyahlah hatinya untuk menuruti apa yang diinginkan oleh tubuh indahnya.
25285Please respect copyright.PENANAF6y7d4XFVc
Aaakkuuu lonteee… Akkuu ini lonteeee… Aaaahhhh tidak, apa gak malu sama hijab & cadar yang kamu kenakan Nay ?
25285Please respect copyright.PENANAFwsSP1TnXV
Batin hatinya terus bergejolak.
25285Please respect copyright.PENANAogan7dx8Pc
Entahhlaahhh… Aku bingungg… Aku gak tau lagi… Pokoknya aku sekarang mau terbebas dari siksaaan ini… Ayo pakk terusss… Sodok akuu paakk… Beri aku kepuasan yang aku inginkaann !
25285Please respect copyright.PENANAvwVBu0cHsi
Batin Nayla berteriak.
25285Please respect copyright.PENANAoJDr7otiqi
Namun ditengah sodokan yang semakin nikmat, tiba-tiba pak Urip menghentikan gerakan pinggulnya. Nayla agak kecewa lalu menatap wajah pembantunya tak percaya. Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menatap wajah cantik majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAnDsqGXoFQM
“Tenang non… Saya juga gak mau persetubuhan kita berhenti begitu aja kok… Ayo ganti gaya… Cepat nungging… Saya ingin menggenjotmu pake gaya anjing kawin !” Ucap pak Urip yang membuat wajah Nayla memerah malu.
25285Please respect copyright.PENANAEzoLkO9S4T
Kenapa pak Urip tau kalau aku tadi kecewa ?
25285Please respect copyright.PENANA1anEJfkVM8
Batin Nayla sambil mengambil posisi menungging diatas ranjang tidur yang mereka tempati.
25285Please respect copyright.PENANAS8ajr1lK5h
“Indahnya bokong montokmu ini nonn !” Ucap pak Urip sambil menampar bokong majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAfVudKcU3ka
Plaaaakkkkk !!!
25285Please respect copyright.PENANASA8hH49cal
“Aaaaahhh bappaakkk !” Jerit Nayla dengan manja.
25285Please respect copyright.PENANATM8EjQ4Qxl
“Hakhakhak… Non udah siap untuk jadi anjing betina saya kan ?” Tanya pak Urip sambil mengusap-ngusap bongkahan pantat majikannya yang begitu mulus sempurna.
25285Please respect copyright.PENANAC3MCW5eKrh
“Aaahhh lakukaannn… Aku siap menjadi apa saja asal aku bisa terbebas dari siksaaan ini paakkk” Ucap Nayla tak kuat lagi.
25285Please respect copyright.PENANAgdApFQHCKY
“Hakhakhak… Kalau gitu bilang gugg gugg dong” Ucap pak Urip yang meminta Nayla meniru suara anjing.
25285Please respect copyright.PENANABjiZLW7J4f
Jelas itu merupakan penghinaan besar bagi Nayla. Tapi nafsu yang sudah tak tertahankan membuat dirinya manut saja asal dirinya mendapatkan kepuasan.
25285Please respect copyright.PENANA25xWa5MZoB
Meski lidahnya kelu. Meski dirinya merasa malu. Mulutnya pun membuka lalu mengucapkan apa yang seperti pembantunya perintahkan.
25285Please respect copyright.PENANAvRaNAENL1C
“Guugg… Guuggg… Aaaaaaahhhhhhh”
25285Please respect copyright.PENANAvdx8gG0qe8
Tepat setelah Nayla meniru suara anjing, Pak Urip langsung menyobloskan penisnya kembali hingga akhwat bercadar itu menjerit merasakan kepuasan yang kembali ia dapatkan.
25285Please respect copyright.PENANAlyk9apv8Zj
Tanpa jeda dengan nafsu yang sudah meluap-luap, pria tua yang sangat beruntung itu langsung menggerakkan pinggulnya maju mundur tanpa ampun. Kedua tangannya mencengkram gamis yang masih melingkar di pinggang majikannya. Matanya menatap punggung mulus majikannya yang begitu halus. Mulutnya mengerang nikmat. Jepitan vagina majikannya begitu terasa menghimpit penis besarnya.
25285Please respect copyright.PENANAeyzyYbhkqI
“Aaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhh mantap sekali memekmu, non” Desah pak Urip puas.
25285Please respect copyright.PENANAHzUNIjDZrx
“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Iyyaahhhh… Aaahhhh terusss pakkkk… Aaahhhhh” desah Nayla merasakan kepuasan yang tak terkira.
25285Please respect copyright.PENANA6QfHs1kxJo
Vaginanya yang gatal disodok berulang kali tanpa henti. Gairah birahi yang meledak dipuaskan oleh sodokan penis yang setajam belati. Vaginanya terus diobok-obok. Vaginanya terus diuleg-uleg. Rahimnya semakin basah oleh penis kekar yang membuatnya tak lagi merasa gelisah.
25285Please respect copyright.PENANAeahEYJu7eb
Aaaahhhhh… Aaahhhhhh… Enakkk sekaliii… Enakkk sekali perzinahan iniiii… Ayoo pakk terusss… Terusss setubuhi aku, pak…
25285Please respect copyright.PENANANOZ7VrkXd3
Batin Nayla yang sudah tak tahan lagi.
25285Please respect copyright.PENANAjW292bwHd1
Aaahhhhh andai suamiku bisa memberikan kepuasan seperti ini… Andai suamiku bisa lebih ahli dalam memberikan kenikmatan seperti ini… Aahhhh, kenapa kamu gak bisa seperti ini mas ? Kenapa justru pembantumu yang bisa memberikan kepuasan seperti ini kepadaku, mas ?
25285Please respect copyright.PENANA4trlRgsk9n
Batin Nayla saat tubuhnya terdorong maju mundur tanpa henti.
25285Please respect copyright.PENANAQR7iaZhKjv
Mendengar majikannya terus mendesah membuat pria tua itu semakin tertawa. Ia pun mengejek majikannya. Ia menganggap majikannya seorang munafik karena enggan mengungkapkan kenikmatan yang sudah majikannya dapatkan.
25285Please respect copyright.PENANAWhd6As4CD2
“Aaahhhh… Aaaahhhhh… Jangannn maluuu-maluuu aahhhh… Ungkapkan semuanyaaa… Desah yang keraasss non… Luapkannn nafsumuuu ituuu” Desah pak Urip sambil terus menyodok rahim majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAAdj27Nm1w2
“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Iyaahhh… Aaahhhhh puass bangett paakkk… Aaahhhhh” desah Nayla malu-malu.
25285Please respect copyright.PENANA9q6Xgn1K38
“Hakhakhak… Terusss… Jangann malu-malu… Ungkapkan semuanyaa… Lonte itu gak pernah malu-malu selama mendesah” Ejek pak Urip yang anehnya justru membuat Nayla semakin bernafsu saat itu.
25285Please respect copyright.PENANAWr69Qkm59f
“Aaahhhhhh… Aahhhh iyaahhhh… Akuuu gak akan… Aahhhhh… Maluu-maluu paakkk… Cepaattt sodokk lagiii… Hujami rahimku lebih keras lagii paaakkkk” desah Nayla meluapkan gairah birahinya.
25285Please respect copyright.PENANASzp9TrEQph
“Hakhakhak… Kalau itu maumu, baiklah !” Ucap pak Urip yang benar-benar memperkuat hujamannya.
25285Please respect copyright.PENANAZP5hzgTPje
“Aaahhhhhhl… Aaahhhhh… Aaahhh iyaahhh… Iyyaahhhh” desah Nayla dengan sangat manja.
25285Please respect copyright.PENANAfEnPwx6ECe
Tubuhnya terdorong maju mundur. Payudara bulatnya terus bergondal-gandul. Matanya merem melek penuh kepuasan. Kemulusan tubuhnya membuat tangan pembantunya terus bergerak tuk mengusapi kulit punggungnya yang begitu halus. Lalu tubuh pak Urip ditundukkan. Tangan kanannya mendekap tangan kanan majikannya lalu ditariknya ke belakang. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada tangan kiri majikannya. Seketika tubuh Nayla terangkat. Dadanya membusung ke depan. Disaat hujamannya semakin keras, maka semakin indahlah penampakan dada Nayla yang sedang disodok dari belakang.
25285Please respect copyright.PENANAWpvjs0wl6h
“Aaaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhhhh “desah Nayla dengan manja.
25285Please respect copyright.PENANAStq4ojOXlO
“Aaaahhhhh yaahhhh… Ahhhhhh… Masih kurang puas ? Haruskah saya perkuat lagi non ?” Ucap pak Urip tersenyum sambil melirik ke sisi kanan tubuhnya. Tepatnya ke sudut ruangan yang ada di seberang.
25285Please respect copyright.PENANAwiR96XXLow
“Aaahhhhh iyaahhhh… Tolonggggg lagiii… Tolonggg hujami aku lebih keras lagiiiii” Pinta Nayla yang membuat pak Urip tertawa.
25285Please respect copyright.PENANAtiwzEtgz2x
“Hakhakhak… Kalau itu mau non… Rasakannn iniii !”
25285Please respect copyright.PENANA9K6dmdw2dr
“Aaaahhhhhhhhh… Aaaaaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla menjerit keras.
25285Please respect copyright.PENANAAiyiE3GCFh
Hampir dua menit mereka bersetubuh dengan posisi seperti itu. Wajah Nayla sampai geleng-geleng tak percaya. Ia sangat bersyukur bisa merasakan persetubuhan sepuas ini. Vaginanya semakin panas. Cairan cintanya semakin memenuhi isi rahimnya. Tubuhnya mengejang. Susu bulatnya mengencang. Terlihat susu bulatnya juga membesar. Tubuh Nayla sudah berada di fase sempurna. Fase dimana tubuhnya terlihat paling menggoda ketika dirinya berada di puncak kenikmatannya.
25285Please respect copyright.PENANAX0TAW9sR1j
“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Hebaattt banget yah non ini… Saya hampir kelluaaarrr” Ucap pak Urip puas.
25285Please respect copyright.PENANAATzhYL5NXp
“Aaaaahhhhh akuu jugaaa… Akuu jugaa pakkkk… Aaaaaahhhhhh” desah Nayla saat tiba-tiba kedua tangannya dilepas hingga membuatnya tak memiliki tumpuan di depan. Tubuhnya ambruk ke ranjang. Wajahnya jatuh ke atas sprei ranjang tersebut. Susu bulatnya terjepit. Pak Urip menabok bokong Nayla sekali tuk menghadiahi kepuasan yang ia dapatkan dari vagina majikannya yang begitu sempit.
25285Please respect copyright.PENANAUmiFIgWBdr
“Ayoooo buka semuanya non” Ucap pak Urip saat menarik penisnya keluar lalu memelorotkan gamis yang masih melekat melalui kedua kakinya.
25285Please respect copyright.PENANADV4LzWECsY
“Aaaahhhhhh” desah Nayla yang akhirnya bisa telanjang sempurna menyisakan hijab, cadar, serta stockingnya saja.
25285Please respect copyright.PENANAM1GuPwQBlI
“Hakhakhakhak” Tawa pak Urip sejenak sambil melirik ke arah sudut ruangan. Pak Urip pun tersenyum sebelum memulai kembali aksi pembinalannya.
25285Please respect copyright.PENANAlaUMxhUYP5
“Ayooo tidurann… Kita akhiri sekarang” Ucap pak Urip yang hanya dijawab Nayla dengan anggukan saja.
25285Please respect copyright.PENANAwf2w1FJ2Tj
Nayla yang sudah telanjang bulat diposisikan tiduran terlentang menghadap ke atas. Pak Urip pun membuka kedua kaki Nayla melebar. Penisnya kembali ia arahkan. Dengan satu tusukan yang begitu nikmat. Ia membenamkan penisnya sedalam-dalamnya hingga menyundul dinding rahim kehangatannya.
25285Please respect copyright.PENANA4pVLf1sP4o
25285Please respect copyright.PENANArWMjFdDV79
25285Please respect copyright.PENANAwm1yWyYP71
25285Please respect copyright.PENANAysNIvRJAWy
NAYLA
25285Please respect copyright.PENANA40EFqgUiOl
25285Please respect copyright.PENANAA4r5kAZnRd
25285Please respect copyright.PENANADQkFy9Rduu
25285Please respect copyright.PENANAFQmC13wXhW
PAK URIP
25285Please respect copyright.PENANAfuMTpfbyVI
“Uuuuhhhhhhh paaaakkk” Desah Nayla manja.
25285Please respect copyright.PENANATnu13m1UvS
“Aaahhh yah… Hah… Hah… Hah… Ayo selesaikan… Akan saya hamili dirimu sekarang !” Ucap pak Urip bernafsu saat pinggulnya kembali bergoyang tuk mengakhiri semua persetubuhan ternikmatnya,
25285Please respect copyright.PENANAo35NwPhXEd
“Uuuuuhhhhh bapaakkk… Iyyaaahhhhhh” jerit Nayla merasakan tusukan nikmat dari pembantu tuanya itu. Saking kuatnya, kedua tangannya sampai mencengkram kuat sprei ranjang tidurnya. Matanya memejam. Ia tak sabar untuk merasakan orgasme dari persetubuhannya sekarang.
25285Please respect copyright.PENANAAOdEjtqaUr
Ketika nafsu sudah berada di puncak kenikmatan. Maka tak ada alasan bagi tubuh untuk menahan setiap sodokan. Itulah yang dirasakan oleh pak Urip. Ia tidak menahan diri lagi. Dirinya langsung menggempur rahim majikannya tanpa henti. Ditatapnya payudara majikannya yang bergoyang. Gerakannya yang begitu indah membuat pembantu tua itu semakin terangsang. Lidahnya pun keluar sendiri untuk menjilati lidahnya yang kering. Ia terpesona oleh warna puting majikannya yang begitu pink.
25285Please respect copyright.PENANAA0gMekX7c4
Tangannya yang gemas jadi ingin mengelus tubuh polos majikannya. Mulai dari pinggang ia berpindah ke paha. Dari paha naik lagi ke perut. Dari perut ia mengelus susu bulatnya. Disana ia menekan puting susunya. Lalu menariknya. Lalu mencubitnya. Ia kembali mengusap perutnya sambil menatap wajah sangek majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAJVdXsrbVF6
“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Jangaaannn… Jangannn ditarik-tarik paakkk… Aahhhhhh” desah Nayla terangsang.
25285Please respect copyright.PENANA2DCCd6g1kM
“Hakhakhak… Lohhh kok ngatur… Suka-suka saya donggg… Hennkgghhh !!!” Desah pak Urip yang malah meremas payudara Nayla sekuat-kuatnya.
25285Please respect copyright.PENANAKmcKMrTuIN
“Aaaaaaaaahhhhh bapppaaaakkkkk” Jerit Nayla penuh kepuasan.
25285Please respect copyright.PENANAhmWEUvIbje
Mendengar jeritan Nayla yang menggoda ditambah dengan tubuh mulusnya yang lebih menggoda membuat nafsu pak Urip semakin membara. Ia kembali mencengkram pinggangnya lalu mempercepat hujamannya sehingga susu bulatnya semakin bergoyang sempurna./
25285Please respect copyright.PENANAoPewnJWhAZ
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Akan saya akhiri sebentar lagiii… Tunggu sebentaaar… Tungguu sebentaar lagi yah non… Saya akannn aahhhhh”
25285Please respect copyright.PENANA6ytDwqpqYf
“Aaaahhhh iiyahhh… Cepaatt keluuaarkkannn… Aku udah gak tahannn lagiii… Ayooo pakkk selesaikannn”
25285Please respect copyright.PENANAgKmWAZshnW
Ranjang tidur yang mereka tempati bergoyang. Tubuh Nayla terdorong maju mundur semakin kencang. Wajah pak Urip terlihat senang. Ia begitu girang bisa menyetubuhi akhwat bercadar yang kini sudah telanjang.
25285Please respect copyright.PENANAqjK1Vp1COO
Disaat nafsu sudah mendekati puncak. Pak Urip merasakan penisnya semakin terjepit. Lubang vagina majikannya semakin menyempit. Dinding vagina majikannya menghimpit yang membuat penisnya semakin tercekik.
25285Please respect copyright.PENANAhy4EMQqUfV
Pak Urip tidak kuat lagi. Ia terus menggempur vagina Nayla dengan sisa tenaga yang ia punya.
25285Please respect copyright.PENANAhUM4FI9KVS
“Aaaahhh… Aaaahhh… Aaaahhh” jerit Nayla yang juga sudah mendekati batas maksimalnya. Sodokan pembantunya yang begitu kuat membuat payudaranya terus meloncat – loncat. Tubuhnya juga terangkat. Ia tak mengira persetubuhannya kali ini begitu dahsyat.
25285Please respect copyright.PENANA3nlxicNONW
Plookk… Plokkk… Plookkk !!!
25285Please respect copyright.PENANAdSi9QCw9iN
Pinggul Pak Urip terus menggempur. Ia tak memberikan waktu istirahat sedikitpun kepada majikannya itu. Suara benturan pinggul mereka juga terdengar kuat. Suara jeritan mereka juga bercampur memenuhi seisi ruangan.
25285Please respect copyright.PENANA4vYsvOCCak
“Aaahhhh… Aaahhhh… Puas sekali rasanya bisa menikmati tubuhmu, non… Aaahhh terima ini… Terima kontol saya ini !” Desah pak Urip saat menghentakkan pinggulnya.
25285Please respect copyright.PENANAs4rk7RcR6Q
Plokkk… Plokkk… Plokkk…
25285Please respect copyright.PENANA83tGM449KS
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhhh lebih kuat lagiii… Ayoo pakk sebentar lagiii” desah Nayla saat merasakan vaginanya berdenyut.
25285Please respect copyright.PENANAMmfHBzuKK5
“Aaaahhhhh… Aahhhhh… Aaahhhh… Akan saya habisi dirimu non… Rasakan ini… Terimaaa inniii !!!” Desah pak Urip.
25285Please respect copyright.PENANAr072TQVLNi
“Aaahhhh iyyaahhhh… Iyaahhhhh” desah Nayla tak tahan lagi.
25285Please respect copyright.PENANAly7yZ3ZiOM
“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh sayaa akan keluaaar… Saya mau keluuuaarrr” Desah pak Urip sambil merem melek keenakan.
25285Please respect copyright.PENANARzvCKWSsfe
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aku jugaaa pakk… Akuuu aaahhhhh” desah Nayla sambil meremas sprei ranjang tidurnya semakin kuat.
25285Please respect copyright.PENANAhrGvPT7kfP
Tubuh pak Urip menunduk. Mulutnya membuka tuk menyusu pada puting indah itu. Pinggulnya tak berhenti menggempur. Lidahnya tak berhenti menjilat. Mulutnya juga tak berhenti menghisap.
25285Please respect copyright.PENANAvMJJdedDBu
“Mmmpphhhhh… Mmpppp sllrrpp… Mmpphhh… Saya mauu kelluaarrr… Sayaa mauuu kelluuaar” Desah pak Urip mengangkat wajahnya lagi tuk menatap mata indah majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAScEWuyEiTe
“Aaahhhh pakkkk… Akuu jugaaa… Akuuu juggaaaa” desah Nayla membalas tatapan mata pembantunya.
25285Please respect copyright.PENANAt765tJWERH
Akhirnya dengan satu tusukan yang begitu kuat. Penis pak Urip menembus rahim terdalam yang membuat Nayla puas tak tertahankan. Tubuh gembrot pak Urip jatuh menindihi tubuh ramping majikannya. Dada mereka bersentuhan. Wajah mereka saling bertatapan. Pak Urip pun memeluk tubuh ramping majikannya saat cairan cintanya mulai keluar membasahi rahim majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAvvyeJp1BOP
“Aaaahhhh kellluuaaaarrrrr !”
25285Please respect copyright.PENANAJiLkwvxF87
“Aaahhh akkuuu juggaaaa !!!”
25285Please respect copyright.PENANArRe70zfJsE
Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt…
25285Please respect copyright.PENANAYQKSc3SCc0
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt….
25285Please respect copyright.PENANApmmb2BpmoW
Rahim Nayla basah. Rahimnya telah penuh. Ketika rahimnya diisi oleh pejuh maka tubuh mereka diselimuti oleh peluh. Mata mereka merem melek penuh kepuasan. Sedangkan tubuh mereka kelojotan penuh kepuasan. Deru nafas mereka pun bersatu setelah mengakhiri persetubuhan ternikmat mereka yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Hanya suara ngos-ngosan yang tersisa. Hanya senyuman penuh kepuasan yang mereka tinggalkan. Atau mungkin hanya salah satu dari mereka yang tersenyum penuh kepuasan.
25285Please respect copyright.PENANA8LFkWmBWUO
“Hah… Hah… Hah… Puas sekali yah non… Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil beristirahat sejenak tanpa mencabut penisnya dari vagina majikannya.
25285Please respect copyright.PENANAZS24LQuubS
Sedangkan Nayla menyesali apa yang sudah diperbuatnya. Ia hanya menatap kosong ke arah langit-langit ruangan. Ia merenungi perbuatannya lagi. Ia merasa aneh pada dirinya. Ketika dirinya sedang nafsu-nafsunya, ia merasa sudah berubah menjadi orang lain. Ia pun heran kenapa lisannya sampai berucap seperti tadi. Ketika nafsu terselesaikan. Ia kembali menjadi dirinya yang sebenarnya. Nayla hanya memejam pasrah. Nasi sudah menjadi bubur. Sperma telah tertanam di dalam rahimnya lagi. Nayla pun takut kalau dirinya hamil hasil dari cocok tanam pembantunya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAGtbu7CyryB
Siapa aku ? Dan kenapa aku ? Maaasss…
25285Please respect copyright.PENANADUQOGEW08h
Batin Nayla menyesal.
25285Please respect copyright.PENANAADd9UMZOsS
Padahal aku sudah meminum ramuannya… Tapi kenapa aku masih kayak gini ? Bahkan tambah parah… Bisa-bisanya aku bercinta disini juga di warung pak Tomi…
25285Please respect copyright.PENANACMOZayGyc5
Batin Nayla merenung.
25285Please respect copyright.PENANA1dvOq0kuuS
Bahkan tadi aku… Terang-terangan pasrah ingin mengambil jalan tadi ? Bukan, aku bukan lonte… Kenapa aku malah kayak tadi sihhh !
25285Please respect copyright.PENANAW2dPSQ7CcU
Batin Nayla ingin menangisi dirinya sendiri.
25285Please respect copyright.PENANAh2fwMGca5L
Namun rasa lelah yang menderanya sejak tadi membuat rasa kantuk perlahan datang menghampiri. Padahal tubuhnya masih telanjang. Bagaimana nanti kalau suaminya datang dan memergokinya sedang telanjang dan pembantunya ada di seberang ?
25285Please respect copyright.PENANAoUrdDiA4cM
Tapi rasa kantuknya ternyata lebih kuat. Dalam pelukan pembantunya, Nayla pun tertidur setelah mendapatkan kenikmatan yang tidak tertahankan.
25285Please respect copyright.PENANAHMEibG7VLe
Maafin aku, mas…
25285Please respect copyright.PENANAns0tSkIy57
Batin Nayla sebelum tertidur pulas.
25285Please respect copyright.PENANAcyvISpB6CR
“Loh… Loh… Loh… Udah tidur ? Capek yah non… Hakhakhak” Tawa pak Urip yang kali ini berhati-hati saat mencabut penisnya. Kebetulan ia melihat bantal di sebelahnya. Ia pun menaruh bantal itu diatas paha Nayla agar membiarkan spermanya tetap menetap didalam.
25285Please respect copyright.PENANAODkoEBxqt7
Dengan santai ia berjalan menuju sudut ruangan. Ia mengambil handycam yang rupanya sudah ada disana sejak lama. Ia pun memeriksa hasil rekamannya. Terlihat di rekaman itu seolah Nayla yang datang untuk menggodanya.
25285Please respect copyright.PENANAdreygc8ojp
“Hakhakhak… Gak sia-sia saya beli benda ini… Apa sih namanya ? Helikem ? Ah bodo amat sama namanya… pokoknya dengan ini non Nayla pasti gak akan berani nolak lagi… Untungnya sebelum beli sempat diajarin dulu sama yang jualan… Kalau gak, mana paham saya make benda modern kayak gini… Hakhakhak” Tawa pak Urip tertawa senang.
25285Please respect copyright.PENANA9KYK155tZv
Seketika ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Pak Urip mendadak panik. Ia menoleh ke ranjang dan mendapati majikannya masih telanjang. Ia pun mengambil selimut lalu menutupi tubuh majikannya menyisakan kepalanya saja yang tidak tertutupi. Ia juga lekas sembunyi. Ia pun memilih kolong ranjang untuk menyembunyikan tubuh gembrotnya.
25285Please respect copyright.PENANAX2teai2cPb
“Eh iya baju saya” Ucap pak Urip kembali keluar untuk memungut pakaiannya yang berserakan di lantai.
25285Please respect copyright.PENANAhNZ4j2BWVF
Setelah kembali masuk ke kolong ranjang. Terlihat sepasang kaki seseorang yang berdiri di pintu masuk kamar.
25285Please respect copyright.PENANAyBk3esSvTI
“Loh adek udah tidur yah… Kasian pasti capek di perjalanan” Ucap Miftah saat melihat istrinya tertidur pulas.
25285Please respect copyright.PENANAkH4KVLGxi9
Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Miftah naik ke atas ranjang untuk tiduran di sebelahnya.
25285Please respect copyright.PENANA5A1sz2pJIk
Jantung pak Urip pun deg-degan mendapati Miftah berada di sebelah istrinya. Bagaimana kalau nanti Miftah menarik selimutnya dan mendapati tubuh istrinya sudah telanjang bulat ? Bagaimana kalau nanti Miftah melihat ke arah vagina istrinya dan mendapati ada lendir sperma di dalam ?
25285Please respect copyright.PENANAZrOp2AlRyv
Duhhh piyye iki ?
25285Please respect copyright.PENANAJlrDFpn6f2
Batin pak Urip kebingungan.
25285Please respect copyright.PENANAtjWqFZ8QlJ
“Dekk… Dek… Siang-siang gini kok malah pake selimut sih… Tuh kan keringetan” Terdengar suara Miftah yang membuat jantung pak Urip semakin berdegup kencang.
25285Please respect copyright.PENANAgvRFTDZg3d
Nahh lohh kan… Piye iki ? Kalau ketahuan bisa-bisa saya gak bisa ngentot non Nayla lagi ini !
25285Please respect copyright.PENANAGlnToBllGd
Batin Pak Urip panik.
25285Please respect copyright.PENANAHGu62nGWZH
“Lohhhhh !” Terdengar suara Miftah yang membuat pak Urip semakin panik.
25285Please respect copyright.PENANAEWEPG3zr6X
Pak Urip menaikan wajahnya ke atas. Ia begitu khawatir kalau Miftah menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya.
25285Please respect copyright.PENANAx9xFP0Obt4
“Cakep banget pemandangannya… Sayang banget kalau waktunya dipake buat tidur-tiduran” Ucap Miftah yang rupanya terkejut melihat pemandangan di jendela vilanya.
25285Please respect copyright.PENANA3eb79WoDHu
Miftah pun turun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. Ia mengamati pemandangan sekitar. Ia lalu tersenyum kegirangan.
25285Please respect copyright.PENANANIhPdnwFHE
“Mending aku keluar aja… Mau nyari tempat untuk jalan-jalan nanti sore” Ucap Miftah tersenyum yang lalu keluar dari dalam kamarnya.
25285Please respect copyright.PENANAONAdKkBg9v
“Fiyyuuhhh… Udah keluar kan ?” Tanya pak Urip saat kepalanya melongok keluar dari dalam kolong ranjang.
25285Please respect copyright.PENANA2NUMxR6dMB
“Untungnya kolong ranjangnya gak kotor… Hebat sih pak Rudi… Orangnya detil banget… Sampe kolong juga gak luput dibersihin sama dia” Ucap pak Urip sambil berdiri lalu hendak mengenakan celananya lagi.
25285Please respect copyright.PENANAlOy5WLBYxX
“Hakhakhak… Gara-gara non, saya hampir jantungan tadi… Ayo perlihatkan lagi tubuh indahmu” Ucap pak Urip sambil menarik selimutnya tuk melihat tubuh indah telanjangnya.
25285Please respect copyright.PENANAXH3zt6FwM1
“Hah… Beruntung saya bisa mengisi rahimmu berulang kali… Kok bisa yah saya kepikiran buat nanem benih di rahimmu, non… Kok bisa juga yah rencana mesum saya berjalan sempurna, sehingganya hingga detik ini… Hakhakhak… Gak habis thinking pokoknya… Harus sering-sering bersyukur ke bapak nih… Gak salah bapak saya ngasih nama Untung Urip Bejo ke saya… Hidupku jadi beruntung terus pokoknya… Hakhakhak” Tawa pak Urip puas.
25285Please respect copyright.PENANAox7iQ6McVn
Selagi mengamati lekuk tubuh Nayla yang sudah telanjang bulat. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh yang berasal dari arah pintu masuk kamar.
25285Please respect copyright.PENANAeVEZ9pauey
Sontak pak Urip terkejut sambil menolehkan wajahnya ke arah pintu masuk.
25285Please respect copyright.PENANAj6ObiktiWH
“Pak Urip ? Apa yang bapak lakukan ? Mbak Naylaa ?” Ucap pria tua yang mengenakan hoodie itu.
25285Please respect copyright.PENANAKonRZZQeDe
Pak Urip yang awalnya sangat terkejut langsung mengelusi dadanya sambil tersenyum. Ia merasa lega, ia mengira Miftah yang baru saja masuk mengejutkannya.
25285Please respect copyright.PENANA2mpVICNCSN
“Walah pak Rudi… Hufftttt” Ucap Pak Urip lega.
25285Please respect copyright.PENANANaGuQP4XU8
“Kaliaaan ? Habis ? Lohhhh” Ucap pak Rudi sampai melongo saat mendapati banyaknya sperma yang mulai tumpah dari dalam vagina Nayla.
25285Please respect copyright.PENANA7wn3lCSuhL
“Kenapa pak ? Ada apa pak Rudi ? Ada yang bisa saya bantu ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.
25285Please respect copyright.PENANAF7UA2l2SSV
“Kaaalliaann ? Kaliian habisss ? Kok bisa ?” Ucap pak Rudi yang masih tak percaya dengan apa yang saya lihat.
25285Please respect copyright.PENANAXjkxm4IaDO
“Hakhakhak… Mau gimana lagi ? Non Nayla sendiri yang minta… Nih liat deh” Ucap pak Urip yang akhirnya terpaksa menunjukkan rekaman handycam-nya agar pak Rudi tidak membocorkan rahasia.
25285Please respect copyright.PENANAGnIR9ETfbu
Pak Rudi pun menatap pak Urip tidak percaya setelah melihat rekaman barusan. Pak Urip sambil tersenyum pun merangkul pundak pak Rudi. Pak Urip kemudian mengajak pak Rudi melihat ke arah tubuh telanjang Nayla.
25285Please respect copyright.PENANAaTdbFovZcd
“Hah sebenarnya ini rahasia… Sebenarnya non Nayla ini terus memaksa saya buat memuasin nafsunya… Jujur saya gak sanggup melayani nafsunya sendiri… Bapak malam ini ada acara ? Mau bantuin saya gak ?” Ucap pak Urip yang membuat pak Rudi menenggak ludah.
25285Please respect copyright.PENANA53srY09Otq
“Apa ? Apa yang bisa saya bantu ?” Ucap pak Rudi yang tiba-tiba bersemangat.
25285Please respect copyright.PENANADzxtiMYvB5
Pak Urip tidak menjawab apa-apa. Ia malah tersenyum sambil menatap wajah pak Rudi.
25285Please respect copyright.PENANAT5NhiOB11l