x
Tookkk… Tookk… Tokkkk…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQQATzL5IqD
“Nooonnnn… Hakhakhak… Ayo buka pintunya… Saya sudah gak tahan pengen ngentot non lagi niihh… Hakhakhak” Pak Urip terkekeh-kekeh sambil menggedor-gedor pintu kamar majikannya. Akhirnya setelah sekian lama kehilangan kesempatan untuk ‘memakai’ lonte pemuasnya, hari ini, pria tua rendahan itu berkesempatan lagi untuk mengambil jatah yang sudah lama tidak ia pakai.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJEOBNL0fut
“Noonnn… Ayo buka pintunya… Hakhakhak, jangan malu-malu gitu dong non !” Kata pak Urip terus memaksa majikannya untuk keluar dari dalam kamar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6vXoEfQJhB
“Duhh… Gimana nih ? Kan, gara-gara nunda-nunda waktu gak berangkat bareng mas Miftah, akhirnya aku kejebak disini… Mana pak Urip kayaknya udah nafsu banget lagi” Lirih Nayla yang terus duduk di tepi ranjangnya sambil menatap pintu kamarnya yang terus berbunyi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Y82ZBa6Il
Akhwat cantik yang sudah mandi dan memakan jatah sarapannya itu sudah bersiap untuk pergi dari rumahnya ini. Ia sudah berniat untuk menemui ustadz Burhan untuk berkonsultasi mengenai masalah penyimpangan seksualnya ini. Setelah tercerahkan oleh penjelasan dokter Mitha kemarin, ia ingin mendengarkan pendapat ustadz Burhan dari sisi spiritual. Ia berharap bisa mendapatkan solusi setelah mendengarkan pendapat dari ustadz yang sudah berusia lanjut itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdIljrxEXjH
“Hmmm pertama, gimana yah caranya biar aku bisa keluar dari sini ?” Lirih Nayla berfikir.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6NM6p2iIH
Matanya melihat sekitar ditengah suara gedoran pintu dari luar. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah kabur melalui jendela kamar. Tapi jendela itu cukup tinggi, sedangkan ia saat ini tengah mengenakan gamis longgar yang tentunya akan membuatnya kesulitan untuk memanjat keluar melalui jendela kamar. Apalagi di luar ada tanaman-tanaman hias yang membuat Nayla sendiri takut apabila rok gamisnya bakalan sobek terkena duri tajam dari tangkai tanaman hiasnya yang tertanam disana.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEYi68rMeD0
“Tapi gak ada cara lain nih !” Lirih Nayla terus memaksa otaknya untuk mencari ide agar dirinya bisa keluar dari situasi yang mencekam ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtC3QlK2ih
“Noonnn… Ayooo keluaar… Apa mau saya dobrak nih ?” Teriak pak Urip dari luar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZeW0MFBmL
“Duuhh tuh kan, pak Urip udah sange berat… Bisa gawat kalau aku dipake pak Urip lagi pagi ini… Bisa-bisa niatku tuk menemui ustadz Burhan bakal ketunda gara-gara ditahan sama pak Urip selama seharian… Aku gak boleh ketangkep… Aku harus pergi dari rumah ini sekarang !” Lirih Nayla sesumbar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaP0Hlj9yqf
Akhirnya, ia melepas semua gamis yang melekat di tubuhnya. Ia terpaksa melakukannya agar bisa keluar melalui jalur sempit melalui jendela kamarnya ini. Ia sudah telanjang bulat menyisakan hijab, beha beserta celana dalamnya saja. Lekas ia menuju almari untuk mengambil tanktop ketatnya. Kemudian tanpa jeda ia mengambil celana panjang berwarna hitam yang berukuran longgar sehingga tidak membentuk kaki jenjangnya. Ia kemudian mengambil jaket tebal yang tak sengaja ia ambil ditengah situasi yang mendesak ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqhqE6yURQl
Buru-buru Nayla mengenakan ketiga-tiganya. Nayla menggelengkan kepalanya, ia tak percaya kalau dirinya harus mengenakan pakaian seperti ini saat hendak menemui seorang ustadz yang biasa mengisi ceramah di sekitar kompleks perumahannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2W30DLdVy
“Maaf ustadz kalau pakaianku gak sopan… Daripada gamisku rusak kan ? Dah lah, aku harus cepet-cepet keluar !” Kata Nayla yang akhirnya meninggalkan gamisnya yang tergeletak di lantai begitu saja. Pintu almarinya juga masih terbuka. Ia membuka jendela kamar lalu keluar menyusuri jalan sempit yang berada diantara rumahnya serta pagar tinggi yang dihiasi tanaman-tanaman hias yang berada di dalam pot itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDemIGQcfH2
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdztJ2vL41
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDx4z86IpEe
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6MhA1vjTmL
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI47EgPwLfX
“Aaww… Awww… Aawww”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyUIyj3RvR
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlQrZHZXnn
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjHhBHgLZI6
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjBBt2gLkpl
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPNqecCo8SL
Karena terburu-buru, tak sengaja kakinya tergores tangkai bunga mawar serta pohon kaktus yang sengaja ia taruh di sisi rumahnya. Tapi kabar baiknya, ia bisa tiba di halaman depan rumahnya tanpa sepengetahuan pembantunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4dk4rBd7R
Dari luar, ia dapat melihat pak Urip yang masih terus menggedor pintu kamarnya. Bahkan pria tua berperut tambun itu sudah mulai mendobrak pintu kamarnya yang membuat jantung Nayla deg-degan ingin segera pergi dari rumah yang terkutuk ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRxgTvGAOI7
“Duhh ayoo masukk buruann… Masuukkkk!” Kata Nayla yang kesulitan menancapkan kunci motornya ke dalam lubang kunci yang ada di motor matic-nya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ17Tl62GFCG
Jedeerrr !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExxQOQkeLw
Terdengar suara keras saat pak Urip sudah berhasil mendobrak masuk pintu kamar majikannya. Nayla menaikkan pandangannya. Matanya membuka menyadari kekuatan pak Urip saat itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidnbLC5hsb
“Lohhh nonnn… Nonnn mana ?” Kata pak Urip panik menyadari majikannya tidak ada di kamarnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDihyAG3TVl
Pembantu tambun itu mengambil gamis majikannya yang berserakan. Ia melihat ke arah almari pakaian lalu matanya teralihkan pada jendela kamar yang terbuka.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpq1sfmTwwi
“Siaaalll !” Kata pak Urip menyadari kalau majikannya berhasil kabur dari kejarannya di pagi ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtaPn1o2zZA
Brrmmm… Brrmmmmmm !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAlilHRHJ4
Terdengar mesin motor menyala. Wajah pak Urip menoleh, menyadari kalau itu suara mesin motor majikannya membuat pak Urip segera berlari menuju teras depan untuk menangkap bidadari pemuasnya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBm0kAUJHnU
Oh, sekarang non pengen main kejar-kejaran lagi yah ? Sepertinya saya salah mengira kalau non itu udah tunduk ke saya !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNu8lnAz1j2
Batin pak Urip yang sesumbar akan memberikan pelajaran padanya andai bisa menangkapnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzjlTdOyhH1
Sialnya saat pak Urip sudah mendekati pintu keluar, terlihat akhwat cantik itu sudah menggerakkan motornya lalu berbalik arah menuju pintu gerbang rumahnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRqnOxjK3uc
“Noooonnnn !!!” Teriak pak Urip memanggilnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSXnFva3Jh
Namun akhwat bercadar itu tidak bergeming sama sekali. Akhwat itu terus melajukan motornya tanpa berpaling yang membuat pembantu bejat itu kesal sampai menendang pintu depan rumah majikannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP885Fn6qB7
Braaaakkkk !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCbsg2uTAc
“Aahhhh sakitt… Awww… Aawww jannccookkk !” Jerit pak Urip sambil memegangi kakinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPFULdUjjvs
Ia semakin kesal. Sudah berhari-hari dirinya tidak merasakan sempitnya vagina majikannya. Ditambah hari ini dirinya sadar kalau majikannya itu sudah mulai sulit untuk ia kendalikan lagi. Ia terus mengelus-ngelus kuku kaki busuknya. Ia kesal. Ia pun sesumbar di dalam hati.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrYek2Bpsvx
Gitu yah cara main non sekarang ? Oke ! Liat aja besok kalau non ketangkep ! Saya pastikan kontol saya bakal terus ngaceng buat ngehukum non seharian !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXQ8rW8yNMs
Batinnya sambil mengelus-ngelus penisnya sambil menatap gerbang depan dengan penuh amarah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZy5qZX4dcE
*-*-*-*
Sementara itu di jalan,
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDkZxSOcjo
“Huft syukurlah gak kena amuk pak Urip !” Lirih Nayla sambil mengelusi dadanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvN6jQHFduK
Akhwat cantik itu terus melajukan motornya dengan pelan. Wajahnya melihat sekitar untuk menikmati pemandangan. Meski demikian, ada rasa tak tenang di dadanya saat dirinya menyadari kalau ia lupa mengenakan helm saat ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiNSRTEkbI0
“Gara-gara buru-buru tadi… Moga aja aku gak ditilang sama pak Polisi” Lirihnya penuh harap.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwMh3efHulM
Ditengah perjalanan, ia kepikiran mengenai ucapan dokter Mitha kemarin. Ia tak menyangka kalau dirinya sudah terjangkit kelainan seksual seperti ini. Ia juga tak menyangka kalau ada kelainan yang membuatnya lebih menyukai pria-pria tua ketimbang pria-pria seumuran yang bahkan jauh lebih tampan. Seketika ia jadi kepikiran sesuatu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTlUofaS02W
“Apa gara-gara itu yah kemarin aku gak puas saat disetubuhi mas Miftah ?”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7CryPH2tsE
Ia ingat betul kalau cara Miftah kemarin dalam memuasinya, sudah ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Bahkan ia sudah terangsang saat suaminya itu melakukan pemanasan. Tapi ketika mulai eksekusinya itu lah yang membuatnya merasa kecewa pada permainan suaminya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDscYqOUsCy
“Apa jangan-jangan dek Kayla juga punya kelainan kayak aku yah ? Ini keturunan bukan sih ?” Lirih Nayla yang lupa menanyakan hal itu pada dokter Mitha kemarin.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡppjogpIL64
“Moga aja enggak… Cukup aku aja deh… Moga aja dek Kayla enggak kayak aku” Lirih Nayla penuh harap.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLhGAE24xL
Ditengah perjalanan, saat Nayla hampir tiba di rumah ustadznya, lagi-lagi ia teringat sesuatu yang bahkan membuatnya ragu untuk mendatangi ustadznya sekarang. Ia bahkan sampai menepikan motornya untuk berhenti. Ia masih ingat betul apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu berjalan-jalan dengannya di taman waktu itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ366nkFDtrh
“Bukannya waktu itu dek Kayla ngeliat adanya tonjolan dibalik sarung yang ustadz Burhan pakai yah ?”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWcixaQCSBE
Gleeegggg !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQFcOynpN3
Nayla menenggak ludah. Ia jadi kepikiran kalau ustadz Burhan jangan-jangan bernafsu kepadanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiDAuwZXgf
“Ah gak mungkin deh… Beliau itu ustadz loh bukan pak Urip… Tapi kok, ngebayangin pak Ustadz nafsu bikin aku ikut nafsu yah ? Tuh kan, kelainan seksualku kambuh lagi… Apa namanya kemarin ? Geronte… Grontipilia ? Ah itu deh pokoknya… Moga aja enggak… Moga aja aku bisa nahan diri pas ketemu pak ustadz nanti” Lirih Nayla yang kembali melajukan motornya meski dibenaknya kini, ia malah kepikiran dirinya bakal digenjot oleh ustadz yang sudah berkeriput serta berjanggut tebal itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmayUhUAy0
“Moga aja enggak lah yah” Kata Nayla penuh harap.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjA6nqCZspd
*-*-*-*
Setibanya ia di depan pintu rumah ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQvgJ3HkbsP
Tookkk… Tokkk… Tookkk…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxN5jl6SVy
“Assalamulaikum” Sapa Nayla dengan sopan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhyHM6u69L
Sambil menanti ustadz Burhan membukakan pintu untuknya. Nayla melihat sekitar untuk memindai rumah yang ustadz itu tempati. Rumahnya cukup besar. Bahkan rumahnya itu bertingkat dua yang mana terdapat balkon untuk bersantai di lantai atas. Di depan terdapat taman bunga yang sepertinya biasa dirawat oleh istri dari ustadz sepuh itu. Nayla merasa lega, setidaknya kalau di rumah ustadznya ada banyak orang, maka peluang dirinya untuk melakukan sesuatu yang ada di pikiran kotornya bakal mengecil.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC83V0zBfbL
“Huft syukurlah, moga aja aku gak nakal lagi… Tapi kok . . .”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwePTokbeGN
Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya. Ia mendengar suara pintu rumah terbuka. Terlihat seorang pria tua berjanggut tebal dengan perut maju itu keluar dari dalam pintu rumahnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1JkeR6RpX
“Walaikumsalam… Ukhty pasti ukhty Nayla yah ?” Tanya ustadz itu malu-malu saat tak sengaja melihat penampilan cantiknya. Terlihat Nayla berdiri dengan anggun sambil meliak-liukkan tubuhnya. Tatapannya yang menggoda membuat ustadz itu menenggak ludah lalu buru-buru menurunkan pandangannya agar tidak semakin terfitnah oleh kecantikan tamunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUYGAzI3ZQ
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5LsICTnudG
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ91xKmwVZPY
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLcmMcg9rK
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA8aBIC61dF
NAYLA
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyw4hv8BPl
“Iya ustadz… Aku Nayla” Jawab Nayla dengan ramah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYTZUHPcsv
Terlihat ustadz itu masih mengenakan kemeja koko dengan sarung bermotif kotak-kotak yang menjadi outfit paginya. Peci berwarna putih menutupi keseluruhan rambutnya yang sudah berubah menjadi uban semua. Janggutnya yang tebal juga sudah memutih semua. Tampak keriput di seluruh kulitnya. Anehnya, melihat hal itu justru membuat pikiran Nayla kemana-mana.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rKEW1QlQg
Astaghfirullah aku… Jangan dong !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxJbSZX0Shk
Batin Nayla sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXEswxGnJk
“Silahkan masuk Ukh… Pintunya saya buka aja yah biar gak terjadi fitnah” Kata pak Ustadz dengan sopan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsAgfP3IGJF
“Iya ustadz… Gapapa” jawab Nayla yang akhirnya masuk ke dalam rumah ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJXhnN96hu
Sesampainya di ruang tamu, Nayla langsung disuguhi air minum mineral yang sudah dikemas dalam bentuk gelas lengkap dengan sedotan yang memudahkan akhwat bercadar seperti Nayla untuk meminumnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC6lDQi9jZ2
“Ini silahkan diminum ukh…” Kata pak Ustadz dengan sopan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9doktXMl1j
“Hehe, iya ustadz makasih” ucap Nayla menerimanya. Nayla pun membiarkannya karena belum merasa haus.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGzoSDfoxLx
Nayla melihat sekitar. Ruang tamu yang tertata rapih. Aquarium berisi ikan hias yang terpasang di sebelah tivi sebesar 18 inch. Bantal-bantal yang tersusun rapih disetiap sofa yang ia duduki. Nayla langsung tahu, kalau ustadz Burhan merupakan ustadz yang kaya raya. Seketika ia jadi penasaran, dengan siapa ia tinggal di rumah sebesar ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrPgIJjT3nW
“Ustadz tinggal sama siapa aja disini ?” Tanya Nayla berbasa-basi terlebih dahulu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡll5sb4QR95
“Saya tinggal dengan keluarga saya ukh… Saya tinggal dengan istri dan ketiga anak-anak saya… Oh yah, ada satu pembantu juga yang mengurusi rumah ini ketika saya mengajar”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWMcr7ecLM
“Mengajar ? Mengajar dimana yah ustadz kalau boleh tau ?”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWWpr5Ocuz
“Kebetulan, saya kan punya pondok pesantren di dekat sini… Kebetulan saya yang jadi kiyainya… Istri saya, kedua anak tertua saya… Semuanya mengajar di pondok pesantren yang saya asuh… Sedangkan anak bungsu saya masih jadi santriwati, doakan ini tahun terakhirnya, semoga bisa lulus dan menjadi ustadzah yang berguna bagi bangsa dan agama” Kata ustadz Burhan yang membuat Nayla segan seketika.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpRyBbrmjyG
Wahh ternyata ustadz Burhan juga merupakan pak Kiyai… Eh bentar-bentar… Jadi, sekarang pak ustadz lagi sendirian dong sama aku disini ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jZwDM0vTE
Batin Nayla yang membuat akhwat cantik itu menenggak ludah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS7ZWhaH0cY
“Oalah, jadi dari pagi tadi, ustadz sendirian aja dong di rumah… Pembantu pak ustadz kemana ?” Tanya Nayla yang tidak menemukan adanya tanda-tanda kehadiran pembantu ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXSDrxb8kr
“Hahaha iya nih saya sendirian, seharusnya sekarang saya lagi ngajar di pondok pesantren… Tapi karena ukhty udah buat janji makanya saya meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah ukhty hehe… Kalau pak Amin tadi, katanya sih mau keluar sebentar buat beli sarapan… Biasanya kalau kami semua mengajar di pondok pesantren ya pak Amin ini yang mengurusi rumah” jawab ustadz Burhan yang terus menjaga pandangannya agar tidak terfitnah oleh kecantikan tamu istimewanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc9uX8kjqZV
“Oh begitu hehe… Mmmm aku boleh mulai cerita gak, pak ustadz ?” tanya Nayla setelah merasa cukup berbasa-basinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2KRBQkJy9i
“Oh yah silahkan… Saya akan berusaha mendengarkan ukh” Jawab pak ustadz sambil terus menatap lantai rumahnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwev7RuJ5H
“Hmmm baik ustadz… Aku mulai darimana yah ?” Kata Nayla mendadak ragu. Ia jadi merasa kok kayak kurang sopan kalau dirinya menceritakan hal seperti ini kepada seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Ia pun terus berfikir agar bisa menggunakan bahasa yang pantas agar bisa berbicara sopan dengan beliau.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡus54nHkaFZ
“Silahkan dari awal juga gapapa biar saya bisa makin paham dimana inti masalahnya, ukh” Kata pak ustadz dengan penuh percaya diri.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMLOakG28uW
“Hmm iya ustadz, jadi gini… Sebenarnya aku ini kecanduan” Ucap Nayla yang akhirnya berbicara apa adanya karena kesulitan untuk menemukan kata yang pas.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtm4vY0zyOm
“Kecanduan ? Maksudnya ?” Tanya pak ustadz saking penasarannya hingga tak sengaja melirik tuk menatap wajah cantik Nayla.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUhmE5eb9xN
Wahh cantik banget… Ukhty ini bener-bener selera saya semenjak pertama kali bertemu !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpLbCGwR2EV
Batin pak ustadz sambil mengelus-ngelus penisnya tanpa sadar. Namun ustadz itu berusaha bertahan dengan mengendalikan pikirannya. Tangannya juga ia tarik agar tidak menyentuh pentungan sensitifnya. Namun penisnya yang sudah terlanjur terangsang mulai berdiri secara sembunyi-sembunyi dari balik sarung yang ustadz itu kenakan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGW6scqri9
“Hehe aku kecanduan ngentot pak ustadz”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU3wbkicjek
Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Mata pak Ustadz itu melebar mendengar sesuatu yang tak ia duga sebelumnya. Refleks matanya menatap tubuh indah Nayla dari atas ke bawah. Ia memperhatikan tatapan mata akhwat itu yang sendu. Lalu turun menuju jaket modern yang dikenakan olehnya itu. lalu tatapannya kembali turun menuju celana longgar yang dikenakannya itu. Perpaduan antara pakaian syar’i dan agak kebarat-baratan itu semakin menambah nafsu seksual yang ia tahan selama ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9o9NqK1WDg
Bayangannya seketika berselancar membayangkan maksud dari ucapannya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ7a55foZf3
Ngentot ? Oh paling bareng suaminya kan ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxuzBckowG
Batin pak ustadz mencoba berpikiran positif.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNOzEjYVBb
“Makk… Maksudnya ? Saya gak paham dengan apa yang ukhty ucapkan hehe” Kata pak Ustadz berusaha menjaga wibawanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62BNVZKo7l
“Hehe aku sebenernya kecanduan bercinta pak ustadz… Suami aku gak pernah bisa memuasi nafsu aku” Jawab Nayla malu-malu yang lagi-lagi membuat pak ustadz berfikir.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlUcjbZexr
Suaminya gak mampu memuasi, tapi kok kecanduan ? Bentar-bentar… Jadi, dengan siapa ukhty ini melampiaskan rasa candunya ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDjV75X2eX
“Teruss ? Gimana yah ? Saya… ” Jawab pak ustadz tertawa kecil karena kebingungan dengan maksud yang ukthty cantik itu hendak utarakan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0WQQLdQOdw
“Selama ini, aku sering banget berzina pak ustadz dengan pria-pria tua di luar sana… Aku ingin berhenti tapi aku gak bisa… Aku udah kecanduan… Tiap kali pengen berhenti, suami aku malah gak sanggup memuasiku… Akhirnya aku jadi kangen sama kontol-kontol mereka yang pernah memasuki rahimku deh” Jawab Nayla blak-blakan yang membuat nafsu pak ustadz kelabakan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NKuDQsDRB
Gleeeggg !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0HprKfS55G
“Jaddd… Jadiii… Ukhti Nayla udah pernah . . . .” Kata pak Ustadz tak menduga.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCt7e4Z2irK
“Hehe sebenarnya iya pak ustadz… Udah banyak bapak-bapak tua yang pernah make aku pak” Jawab Nayla malu-malu yang membuat ustadz itu kian bernafsu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQxPMVQ2hBi
Kata ‘make’ yang ia dengarkan membuat pria tua yang berusia sekitar enam puluh tahunan itu semakin bernafsu. Sejujurnya, semenjak pertama kali bertemu dengan Nayla di taman waktu itu. Ia diam-diam memendam nafsu kepadanya, yang membuat penisnya sampai berdiri tegak dibalik sarung yang ia kenakan. Akhwat muda bercadar seperti Nayla merupakan fetishnya. Membayangkan kalau akhwat seperti Nayla sudah pernah bercinta dengan siapa saja membuat pikiran ustadz itu kemana-mana.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPzXgtGarx
Alhasil penis yang sedari tadi ia tahan agar tidak berdiri malah semakin tegak berdiri. Bahkan terlihat jelas tonjolan dari balik sarung saat ustadz sange itu kebetulan tidak mengenakan celana dalam. Pikiran ustadz itu semakin kemana-mana saat menatap mata sendu itu. Itulah puncak fetishnya, menatap mata indah itu ketika bercinta adalah sesuatu yang paling membuatnya terangsang. Nafsu pak ustadz bertambah. Namun ia teringat dirinya yang merupakan ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren yang ia asuh.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQdkk1crBp
Meski nafsu telah menggebu, ia berusaha menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsunya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkqk7RPP9F
Cobaan apalagi ini ? Pagi-pagi udah kena cobaan yang menggoda iman !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmvkHoy3Xw
Batin pak Ustadz gelisah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoFHH1tXsAT
“Jadi begitu ustadz… Hmmm aku minta saran ustadz… Aku harus gimana ? Aku bingung, aku ingin tobat tapi aku gak sanggup menahan nafsu karena suami aku gak sanggup memuasiku… Aku ingin berzina tapi aku tahu itu merupakan dosa, ustadz” Lirih Nayla yang masih belum sadar kalau ustadz sepuh itu sedari tadi terus menikmati keindahan yang ada pada dirinya melalui kedua bola matanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzlLLC45YZ
Pak ustadz mengatur nafasnya. Ia memperbaiki posisi duduknya lalu berusaha menyembunyikan pentungannya yang semakin tegak berdiri dibalik sarungnya. Berulang kali ia menumpuk-numpuk tonjolan itu dengan kain sarungnya. Meski sebagian kakinya jadi terlihat. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri dari cobaan yang sangat menggoda iman ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwhIJw81LF
“Fiyuh… Jadi gini ukhty… Hidup itu pilihan… Mau ukhty memilih bertahan atau bermaksiat itu pilihan ukhty… Gak ada yang salah 'kalau secara logika'… Tapi ukhty juga harus tahu, apa konsekuensi dari pilihan yang ukhty ambil itu” Kata pak ustadz sambil terus berusaha menahan nafsunya. Tangannya sedari tadi menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran, namun semua itu sia-sia tiap kali matanya melirik mata sendu milik akhwat pemancing nafsu itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7rKWgVlqz
“Kalau ukhty memilih bertahan maka ukhty akan mendapat pahala karena itu merupakan bagian dari jihad melawan hawa nafsu… Kalau ukhty memilih maksiat maka konsekuensinya ya dosa… Jadi saya biarkan kedewasaan ukhty untuk memilih satu dari dua pilihan tersebut” kata pak Ustadz melanjutkan nasehatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmK0xBMzlOE
Duhhh kok saya malah makin nafsu gini yah ? Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6ZybjXvNe
Berulang kali pak ustadz beristighfar di dalam hati sambil menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran lagi. Ia benar-benar mempraktekan apa yang diucapkannya. Meski ia tahu kalau bermaksiat itu enak, tapi sebagai seorang kiyai, ia akan berjihad terlebih dahulu meski akhwat yang menjadi fetishnya itu terus mengeruhkan pikirannya meski akhwat itu tidak melakukan apa-apa.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpt1ufLc8Ez
“Hmm begitu yah ustadz” Jawab Nayla berfikir. Namun saat tengah merenung itu, pandangannya teralihkan pada tonjolan yang sedang ditekan-tekan oleh ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ23CqKddSHG
Loh, astaghfirullah… Pak ustadz ? Ngaceng ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXSvzkhMQP
Batin Nayla yang baru menyadarinya. Matanya pun melirik wajah dari pria sepuh itu. Terlihat jelas kalau birahi telah menguasainya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu di taman itu. Diam-diam ustadz Burhan bernafsu padanya. Alih-alih menjawab pertanyaan dari ustadz sepuh tadi. Nalurinya sebagai seorang pendosa yang gemar menggoda pria-pria tua, mendorongnya untuk menggoda ustadz yang tengah berjihad itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQaw7M6AEC
“Hmmm kalau aku memilih maksiat aja gimana ustadz ?” Tanya Nayla dengan lembut menggunakan nada yang sangat menggoda kaum adam.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeXinTT1J2r
“Hah ? Maksudnya ?” tanya pak ustadz sambil melirik akhwat cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRb4j2NbZSj
Seketika mata mereka bertemu, Dari situlah ustadz Burhan sadar kalau tamunya itu sudah menyadari akan adanya tonjolan dibalik sarung yang ia kenakan saat itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqzbbiVr8Mf
“Hayooo… Kontol pak ustadz lagi ngaceng yah ? Kok bisa ? Mikirin siapa sih ?” Tanya Nayla dengan nada menggoda yang membuat ustadz sepuh itu sampai merinding dibuatnya. Apalagi mata Nayla dengan jelas menyatakan ketertarikannya padanya. Pak Ustadz berusaha mengendalikan pikirannya. Ia sadar, kalau akhwat cantik itu saat ini tengah memggodanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMk2B9CWUDR
“Eng… Enggakk… Enggak kok ukh… Enggak hehehe… Iya” Jawab pak ustadz mencoba bersikap biasa saja.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRQtWpcvLC
Duh matanya genit banget sih… Paling gak kuat saya kalau ada akhwat genit yang mainin matanya kayak gitu…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuWvH89e7H
Batin pak ustadz terangsang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwSt9AgvSNm
“Hihihi masa sih ? Itu apa hayoo ? Pasti ustadz lagi mikir jorok yah ? Hayoo mikirin siapa ? Aku yah ?” tanya Nayla sambil tersenyum yang terlihat jelas di kedua matanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSJv0DdoLtd
Ustadz itu sampai kejang-kejang dibuatnya saat digoda oleh keindahan mata bidadarinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEGj0Mv5oT2
Nayla tiba-tiba menurunkan resleting jaketnya. Sebuah tanktop ketat berwarna putih yang menonjolkan dada bulatnya terpampang jelas dihadapan wajahnya. Mata ustadz yang telah tergoda itu melebar ketika melihat betapa besarnya gunung kembar yang melekat di dada sang akhwat cantik tersebut.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlgkRsVYpcd
Subhanallah… Eh, astaghfirullah, gede banget !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPkY0DNgX4n
Batin pak ustadz yang nyaris menjatuhkan air liurnya akibat terpesona pada kemegahan dada sang akhwat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqdJRtgEVna
"Hah," desah Nayla sambil mengipas-ngipasi dadanya hingga mata pak ustadz tertuju pada benda bulat itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSXm3P4Aiqc
"Hah… Hah… Hah… Ukh, ukhty mau apa ? Naikin lagi ukh, naikin resletingnya" kata pak ustadz panik.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YX65i2baz
"Hihihi kenapa ustadz ? Aku kegerahan disini… Gak liat keringet aku yah ustadz ?" Jawab Nayla sambil tersenyum.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfU5LxMVKa
Lagi-lagi, senyum indah yang ditunjukkan melalui kedua bola matanya itu menggoda iman seorang kiyai. Kiyai itu nyaris sesak nafas karena tak kuat melihat keindahan yang sedang dipamerkan akhwat binal itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivqXIVtVUI
Huft panas banget sih… Gara-gara jaket tebel yang aku pake ini deh, aku jadi kegerahan kayak gini… Hihihi kenapa juga aku malah ngegoda pak ustadz… Hmmm gara-gara pikiran mesumku di jalan aku jadi kayak gini nih… Mana ekspresinya pak Kiyai kayak gitu lagi… Bikin aku greget pengen nyerahin tubuh aku aja… Hihihi…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51J844NRn5
Batin Nayla tersenyum saat menatap wajah kiyainya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBwPnlBwsK
Seketika Nayla terpikirkan sebuah ide untuk melanjutkan godaannya pada ustadznya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCCJvWpVDm
"Ehh, ukh… Ukhty… Ukhty… Ukhty ngapain ?" Teriak pak ustadz saat melihat Nayla berdiri lalu menungging membelakangi sambil menurunkan celana yang dikenakannya saat itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5E6Nju4k2
Pak ustadz menyeret bokongnya mundur. Ia sudah berada di tepi bagian pinggir sofa lalu menutupi matanya sebisanya meski dalam hati ia sangat ingin melihatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkinmPHnks
"Astaghfirullah ukh… Ukh sadar ukh… Ukhty kenapa ?" Teriak pak ustadz yang semakin kewalahan dengan godaan tamunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb4lSDo8xiN
"Hihihihi gapapa ustadz… Aku cuma kegerahan aja… Apa aku gak boleh buka baju ?" Tanya Nayla yang kembali duduk, bersandar pada sandaran sofa yang empuk itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvMwiroFoeV
"Boleh ukh… Tapi kan ada saya… Ini juga di rumah saya… Kalau ukhty kayak gini kan, astaghfirullah !" Jerit pak ustadz kaget saat melihat Nayla sudah melepaskan celana dalamnya lalu menaikkan kedua kakinya ke atas sofa. Nayla melebarkan kakinya. Dari sudut pak ustadz, terlihat jelas kalau kiyai sepuh itu dapat melihat betapa pinknya warna dari serabi lempit yang sudah siap untuk menjepit.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡikf5TVpINm
"Hihihi… Ustadz mau masukin ? Kontol ustadz udah ngaceng banget tuh !" Tawa Nayla sambil melebarkan vaginanya agar ustadz itu dapat melihat keindahan kelaminnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKNwHyth4Cs
"Astaghfirullah ukh… Sadar ukh… Ini dosa… Ukhty kenapa, tadi gak kayak gini loh" kata pak ustadz yang terus beristighfar meski tangannya terus saja mengelusi tonjolan penisnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6XroQxPMU
"Hihihi kan pak ustadz sendiri yang nyuruh aku milih… Ini pilihan aku loh… Lagian apa ustadz gak mau ? Aku yakin kontol pak ustadz udah gemes banget tuh pengen dijepit memek aku… Mmpphh pasti bakal nikmat banget deh rasanya kontol pak ustadz" goda Nayla yang semakin binal saat melihat tonjolan itu semakin membesar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbfvadXzIB
"Enggak… Saya gak pernah bilang seperti itu… Tolong pergi ukh… Jangan kayak gini… Saya gak mau berbuat dosa di rumah ini !" Ucap pak ustadz yang justru membuat Nayla tertantang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW67BitN7xN
Nafsunya pada pria-pria tua semakin membesar. Nayla pun bangkit dari sofanya tuk mendekati korban selanjutnya. Akhwat yang hanya tinggal mengenakan hijab, cadar, tanktop ketat berwarna putih serta kaus kaki yang membungkus sebagian kakinya itu kian mendekati ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEzUhxSxQWV
Dalam sekejap Nayla sudah duduk di sebelah ustadznya. Tangannya yang gemas mengelus-ngelus puncak dari tonjolan indah yang kian menjulang tinggi itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTz99mWzuDJ
"Aaaaa ukhty… Pergi, jangan kesini !" Jerit pak ustadz menyadari Nayla sudah ada di sebelahnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Q9Llrxkd4
Namun saat jemari Nayla mulai mengelusi ujung gundulnya. Tubuh pak ustadz yang awalnya tegang mendadak mulai tenang saat kenikmatan yang ia rasakan mulai terasa.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXeATtW6Xzj
"Aaaahhhh… Aaahhh ukhty… Aaahhhh" desah pak Ustadz yang membuat Nayla tersenyum manis.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIBsWpSWYE8
"Hihihi tuh kan, enak kan pak ustadz ? Ustadz jangan panik… Ustadz jangan takut… Aku gak ngejahatin pak ustadz kok… Sebaliknya, aku malah baik karena bakal membuat ustadz mengerang keenakan" lirih Nayla sambil menatap matanya ketika tangannya terus mengelus-ngelus sarung berwarna biru itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ79iNjaXbb2
"Aaahhh… Aaahhh… Tapii ukh… Tapiii.. aaahhh" desah pak ustadz yang semakin tenang bahkan tidak berteriak-teriak lagi seperti tadi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjk0j4zbkCd
"Hihihi pak ustadz tenang yah… Tenaanngg… Ustadz bakal keenakan kok… Mmppphh, aku buka yah sarungnya… Aku udah gemes pengen mbetot kontol pak ustadz" kata Nayla sambil menarik sarung ustadznya lalu membelai penis yang rupanya sangat besar itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRx8vQqFx0
"Aaaahhh ukh… Aaahhhh enak banget… Aaahhh… Aaaahhhh" desah pak ustadz sampai merem melek yang membuat Nayla tersenyum di sebelahnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNn8a9runr0
Mata pak ustadz melirik kemudian bertemu dengan mata yang membuat fetishnya kian bangkit. Rasanya jadi semakin enak. Belaian lembut dari akhwat binal itu membuatnya semakin tenang saat menikmati servis dari tangan mulusnya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZruhSAnPQk
Nayla mencengkram kuat penis yang ukurannya hampir 3/4 dari lengannya itu. Tangan Nayla bergerak naik turun. Jemarinya mengusap batang penis itu naik turun. Matanya dengan penuh nafsu menatap wajah pejantannya itu. Suaranya yang lembut juga desahannya yang menggoda, membuat iman kiyai pondok pesantren itu semakin menipis saja.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRZVItVk656
"Aaahhh ukh… Aahhhh… Aaahhh enak bangettt… Ouhhh yahh… Aaaahhh" desah pak Ustadz hingga jemari kirinya meremas sofa di sebelahnya sedangkan jemari kanannya meremas paha mulus Nayla tuk menjelaskan kenikmatan yang ia dapatkan sekarang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnsCQ8mPup
"Hihihi enak banget yah pak ustadz ? Udah makin gede nih kontolnya, kita lanjut yah ?" Tanya Nayla yang membuat ustadz yang sudah terangsang hebat itu gagal paham.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCt4SLrNgUv
"Lanjut ? Hah… Hah… Hah" desah ustadz Burhan ngos-ngosan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpeidXXdpK
Seketika Nayla yang sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di sisi bawah tubuhnya mulai menaiki pangkuan ustadznya. Mata pak ustadz membuka lebar, matanya terpesona pada tatapan menggoda dari akhwat binal itu. Saat penisnya yang sudah menegak keras itu menyentuh sesuatu yang empuk lagi lembap di sisi bawah tubuh Nayla. Mata pak ustadz langsung memejam merasakan keenakan yang tidak terkira.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtLZCI2LAwT
"Mmmppphhh"
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3RGakrSJg
Rupanya ujung gundulnya sudah tiba di pintu masuk vagina Nayla. Nayla yang sudah berpengalaman dalam memuasi pria-pria tua tidak langsung memasukkannya, melainkan ia gesek-gesekkan terlebih dahulu ujung gundulnya secara maju mundur tuk membuat penis pemuasnya itu semakin keras dan perkasa.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3UMfytzNdv
"Aaahhhh… Aaahhhh ustadz… Aahhh gimana ? Mmpphh kontol ustadz makin keras nih, mana gede banget lagi, hihihi" desah Nayla menggoda.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL977P3QeVL
"Aaahhh… Aaahhh enak banget ukh… Aaaahh enak banget… Mmpphh" desah pak ustadz sambil menatapi tonjolan indah di dada penggodanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8Lfs3ViIg
"Hihihi ini belum seberapa… Kita mulai yah… Uuuhhhh" desah Nayla saat tubuhnya mulai ia benamkan ke pangkuan ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt8Kjpaatls
"Aaaaahhhhhh ukkkhhhhh… Mmmpphhh nikmat sekaliii… Aaahhh yaahh… Aaaahhh nikmat banget ukh rasanya" jerit pak ustadz sambil mengepalkan kedua tangannya lalu memejamkan kedua matanya. Terasa jepitan yang amat kuat lagi lembap itu mencekik penisnya. Penisnya itu semakin tenggelam. Penisnya itu terhisap semakin dalam.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL1CCfcsvFR
"Aaahhh pak ustadz… Mmmpphh kontol ustadz udah keras banget… Aku jadi geregetan ih… Aku pengen goyang… Aaahhh… Aahhh… Aaahhh enak banget ustadz" desah Nayla yang mulai memaju mundurkan pinggulnya diatas pangkuan ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6sIHdWqoZ
"Aaahhh… Aaahhh… Aahhh ukhty… Aaahhh enakk bangettt… Aahhh yahhh… Ouhhhh enak banget rasanya ukh" desah pak ustadz yang baru pertama kalinya dilayani oleh seorang wanita.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWCfzPLcDSl
Istrinya yang sudah tua tak pernah sekalipun melayaninya bahkan saat masih muda dulu. Istrinya itu memang seorang wanita yang polos. Melihat penis saja, itu baru terjadi di malam pertama mereka. Selama mereka menikah, selalu dirinya yang berusaha sedangkan istrinya hanya berbaring pasrah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqdhR3E5dE
Nah sekarang, ada akhwat cantik yang kebetulan merupakan fetishnya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya bahkan melayaninya dengan sepenuh hati. Ustadz Burhan tak bisa menolak. Ia pun menikmati setiap goyangan yang akhwat cantik itu berikan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOWs4PEnh8
"Aaahhhhh… Aaahhh ukhty… Aaahh nikmat sekali… Aaahhh yaahh… Aaahhh" desah pak ustadz yang tak kuasa lagi tuk menahan kenikmatan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLklaokVet
Tangannya yang sedari tadi ia bebaskan kini mulai bergerak tuk mendekap pinggang mulusnya. Matanya terfokus pada tanktop ketat yang memperlihatkan pusar mulusnya. Pandangannya pun naik tuk menatap dada bulatnya. Meski masih tertutupi tanktopnya, pergerakan mendal-mendul yang dihasilkan oleh susu bulat itu sudah cukup untuk merangsang nafsu birahinya. Apalagi saat pandangannya kembali ia naikan hingga mata mereka bertemu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhE3WIg9hTG
Ini lah puncak dari fetish yang ia idam-idamkan sejak lama. Goyangan akhwat binal itu jadi semakin nikmat saat dirinya menatap mata indahnya. Ustadz Burhan pun menunjukkan ekspresi penuh nafsunya. Nayla membalas dengan menunjukkan tatapan kepasrahannya. Pinggul Nayla bergoyang cepat. Ia juga menikmati keperkasaan penis yang sedari tadi menggesek-gesek dinding vaginanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbiF9XRsDbb
"Aaahhh… Aaahhh… Aaaahhh" desah mereka saat mata mereka bertemu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrlDibRyAn
Nayla yang sudah benar-benar terangsang dengan nekat mengangkat tanktop ketatnya. Ia juga melepas cup branya hingga susu bulatnya terlihat sempurna.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Zxo9mLO1H
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0Gx3tHexS
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXwL0c8zDL
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHZfOwMPB4
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbHEtooGkT
"Subhanallah !!!" Sebut pak ustadz karena saking takjubnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXLV2NMO4ju
"Aaahhh… Aaahhh… Gimana ustadz susu aku ? Pak ustadz suka ?" Desah Nayla ditengah goyangannya yang maju mundur.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfEz0AwKg2
"Aaahhh… Aaahhh… Suka banget ukh… Istri saya susunya kecil… Baru kali ini saya disodori susu semegah ini" ucap pak ustadz saking kagumnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5nC08bir5f
"Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu ustadz boleh cicipi nih… Mmmpphh ini buat ustadz… Ayo hisap ustadz" desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya sambil memegangi kedua susunya lalu disodorkannya ke wajah dari ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUGTGJbs9N
"Aahhh… Aahhh baiik ukh… Saya akannn mmpphhh" desah pak ustadz yang langsung menghisap pentilnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡed0yoGsx3c
"Aaaahh ustadz… Aaahhh terusss… Ayo hisap terus… Mmmpphh jilat juga pak jangan lupa… Aahhh yah… Aaahhh ustadz !!!" Jerit Nayla menggelinjang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwdREAdYER
Ustadz yang sudah terkontaminasi oleh racun birahi itu terus menikmati sodoran susu bulatnya. Lidahnya keluar memutar-mutari puting berwarna pink itu. Lidahnya kemudian menjilat-jilatnya. Puting itu lalu dicelupi ke dalam mulutnya. Rasanya sungguh nikmat. Ia terus menikmati dosa perzinahannya meski ia sendiri tahu, kalau perbuatannya itu salah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHVycFn7EIR
"Aaaahhh ustadz… Aaahhhh… Aahhh yahhhh" desah Nayla semakin keras.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfFVcKCT1eo
Puas menjilati, pak ustadz kembali melepas jilatannya tuk menikmati pemandangan indah dari tubuh sang akhwat. Nampak akhwat itu naik turun diatas pinggulnya. Pergerakan susunya sangat indah. Susu bulat yang menggantung itu meloncat-loncat dihadapan wajahnya. Ustadz Burhan menggelinjang. Ia benar-benar menikmatinya sebelum setitik keimanannya kembali muncul untuk menahannya agar tidak terjatuh lebih dalam lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaxHLfdeXb
Ingat anak-anakmu yang sedang menuntut ilmu, Burhan !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVcBeoPdArm
Seketika suara hati itu nyaris menyadarkannya. Namun desahan demi desahan yang Nayla keluarkan, diikuti oleh pergerakan liuk tubuhnya yang sungguh mengagumkan, membuat pria tua yang sudah sepuh itu semakin kebingungan. Di lain sisi ia menikmati tapi di lain sisi ia mengutuk keras perbuatannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT3Bmm9Dk7w
"Aaahhh… Aaahhh… Aku buka aja yah kemejanya ustadz… Mmpphhh ustadz pasti kegerahan yah" kata Nayla sambil terus mengocok-ngocok penis ustadznya menggunakan vaginanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0D1e1sXvvo
Dalam sekejap perut tambun itu mulai terlihat. Kulitnya yang sudah berkeriput itu juga mulai terlihat. Hal itu justru menambah nafsu dari bidadari cantik itu. Goyangan Nayla semakin cepat. Hantaman pinggulnya semakin kuat. Jepitan vaginanya semakin nikmat. Mereka benar-benar sudah tunduk pada nafsu yang semakin menguasai tubuh mereka berdua.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPLIupdCU2
"Aaahhh ukhty… Aaahh… Aaaahhh" desah pak ustadz yang menyadari kalau pintu rumah sedaritadi terus terbuka. Nayla pun membaca pergerakan wajah pria tua itu. Nayla pun tersenyum dibalik cadarnya. Ia dengan peka memahami maksud dari pemuas nafsunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXo0Zp1gCqe
"Aaahhh… Aaahhh… Pindah yuk ustadz… Kita ke dalem biar makin bebas" desah Nayla yang masih menaik turunkan tubuhnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrQr2z3k4C
"Aaahhh… Aaahhh… Boleh ukh… Aaaaaahhh" desah ustadz Burhan yang semakin berat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Xvt5RImFo
"Oke ustadz… Mmppphhh dalem bangettt" jerit Nayla saat menjatuhkan tubuhnya sedalam-dalamnya. Lalu ia berdiri hingga kelamin mereka terlepas. Nampak penis ustadz itu sudah semakin basah. Terdapat lendir yang membuat penis itu semakin licin saat dipegangnya. Namun Nayla dengan binal malah mendekapnya lalu bertanya kepadanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiY8EORKhsg
"Kamar ustadz dimana ?" Tanya Nayla tersenyum.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7VbBha6wO
"Mmpphhh… Disana ukh… Uhhhhhh… Jangan ditarik-tarik ukh… Nanti copot… Uuuhhh" desah ustadz Burhan kewalahan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv3rO6a6Eml
"Hihihi gak akan lepas kok… Yuk" goda Nayla sambil mengedipkan mata yang membuat ustadz Burhan semakin terpesona pada kebinalan serta kecantikannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQoMxRMl1O
Dengan penuh semangat, Nayla menarik penis ustadz Burhan saat berjalan menuju kamar pribadinya. Bisa-bisanya ada akhwat sebinal itu saat bertamu ke rumah seorang kiyai. Tapi itulah Nayla, nafsunya yang semakin menggelora bahkan telah mengalahkan akal sehatnya yang ingin bertobat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaP3fgMOKCy
Nayla hanya cekikikan saja saat mendapatkan mangsa barunya. Mereka pun tiba di dalam kamar tidur yang biasa ditempat oleh ustadz Burhan bersama sang istri.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dHakFBVNl
"Hihihi yuk kita lanjut ustadz… Aku udah gak sabar deh pengen ngerasain sodokan ustadz" kata Nayla sambil tersenyum mesum menatap tubuh tambun ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYKtOBSbyS
"Hah… Hah… Hah… Iyya ukh… Hah" kata pak ustadz ngos-ngosan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbZczjIhPO
Terlihat Nayla dengan penuh semangat menelanjangi tubuhnya. Tanktop ketatnya telah ia angkat. Behanya juga sudah ia lepas menampilkan tubuh mulusnya yang semakin terlihat jelas dihadapan mata kiyai ponpes itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhPtm1c8ZUm
Astaghfirullah… Maafin abi… Maafin abi, umi… Maafin abi, nak… Abi udah berzina… Abi udah kejebak… Abi gak bisa berhenti melakukannya…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZb3RKWPpL
Batin pak ustadz.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGzZbXeFNV
Terlihat Nayla sedang berdiri membelakanginya menampakkan punggung mulusnya. Seketika pak ustadz mendengar bisikan dari hatinya kembali.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjP5D40SsFp
Ayo… Cepet kabur… Mumpung lonte itu sudah memunggungimu… Cepat keluar, Burhan… Lapor orang lain kalau ada lonte binal yang telah memaksamu melakukan hal ini !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEn1i0pDO2
Ustadz sepuh itu bahkan sudah memegangi gagang pintu kamarnya. Akal sehatnya perlahan mulai kembali yang menyuruhnya untuk pergi dari perzinahan ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0shBGdcQru
Ayo buka pintunya… Minta tolong ke orang-orang !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGp5yXk3uAa
"Ustaaddzzz !!!" Panggil Nayla dengan manja.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlSq8oH28H1
Ustadz Burhan yang tadinya ingin pergi seketika menoleh tuk menjawab panggilan akhwat binal tersebut. Betapa terkejutnya ia saat melihat Nayla sudah menungging memamerkan pinggul indahnya yang membuat nafsu ustadz Burhan kembali berkuasa mengalahkan akal sehatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVLWej0gDfX
Astaghfirullah, cobaan apalagi ini ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhAzBRLA8TN
Batin pak ustadz menggelengkan kepala.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGdhEi53U3G
"Ayo sini ustadz… Sodok aku… Hujami memekku… Aku udah gak sabar pengen dikontolin ustadz lagi loh" Goda Nayla sambil menggeal-geolkan bokongnya yang membuat penis ustadz itu mengangguk-ngangguk dihadapannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfB3kJqtfOV
Gawaattt… Saya mulai nafsu lagi… Bahayaa… Kakiku mulai bergerak sendiri… Kenapa saya malah kesana ? Itu tempatnya maksiat, Burhan ! Sadar… Lebih baik keluar dari tempat ini !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbajUaTj5ED
Batin pak ustadz yang justru mendekati Nayla karena tak tahan akan bokong mulusnya. Dalam perjalanannya, ia melepaskan kemeja kokonya. Ia juga melepas peci yang masih melekat di kepalanya. Terakhir, ia meloloskan sarung itu yang membuatnya benar-benar telanjang bulat saat mendekati akhwat penggodanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkreXwt2aGf
"Hihihi iya kesini… Ayo ustadz… Aku udah pegel nih… Ayo sodok aku !" Rengek Nayla semakin bernafsu saat melihat ketelanjangan pria tua itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNYyrllqztU
Sekuat apapun iman seseorang, ketika Nayla yang cantik jelita sudah menggoda maka tidak ada satupun orang yang mampu bertahan. Pak ustadz yang sudah tak kuat lagi mulai mengambil posisi di belakang Nayla. Kedua tangannya memegangi pinggul rampingnya lalu ujung gundulnya bersiap-siap untuk menyodok rahim kenikmatan itu lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdi2xJMHfue
"Hihihi ayoo ustadz… Mmpphh sodok aku" goda Nayla dengan nada mendesah.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWte5rZ98OO
"Hah… Hah… Iyya ukhty… Saya akan melakukannya… Sekali saja… Sekali ini saja… Hennkgghhh !!!" Jerit pak Ustadz saat menghentakkan pinggulnya hingga menembus titik terdalam dari rahim Nayla.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHBnhZLZw93
"Aaaaaahhhhh ustaaaaddzzz" jerit Nayla memejam saat tubuhnya terdorong maju ke depan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0QJnrgSRx
“Uuuhhh mantapnyaaaa” Jerit pak ustadz yang juga memejam merasakan kenikmatan yang lebih daripada saat digoyang tadi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkvREpa5xT
“Hah… Hah… Eh, ustadz ? Tunggu bentar… Jangan langsung digenjot… Aku belum siap… Aku aaahhhh… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” Jerit Nayla saat pinggul pak ustadz mulai bergerak.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrSGk9IgYfI
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh” Hanya itu yang keluar dari mulut ustadz itu. Jujur, meski ia sangat menyukainya. Namun rasa bersalahnya karena telah bermaksiat di dalam kamarnya membuat ia tak begitu menikmatinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9hvTcMHz8y
Tatapannya kosong. Pikirannya terbayang sang istri dan anaknya yang tengah berjuang membagikan ilmu di pondok pesantren. Tapi dirinya disini ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gsQj6CQUO
“Aaaahhhhh… Aaahhh ustaadzzz… Aahhh terusss… Aahhh iyaahhh yang kencang” desah Nayla yang mulai menikmati goyangannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQSQuTclCRF
Apa yang sudah saya lakukan ? Apa yang sudah saya lakukan ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvjcKQuJCxW
Batin pak ustadz menyesal.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVWZGHaImLg
Namun tetap saja pinggulnya terus bergoyang. Nalurinya sebagai seorang lelaki membuatnya tak bisa menyia-nyiakan rezeki yang sudah diberikan ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFYxe2bCOM8
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaaahhhhhh” desah pak ustadz bimbang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeBytKdSFpT
Berulang kali wajahnya ia geleng-gelengkan. Berulang kali matanya memejam menikmati tiap hujaman yang ia lakukan. Dirinya sungguh bimbang. Antara kenikmatan atau harga diri. Ia tak bisa memilih. Harga dirinya telah rusak oleh godaan akhwat lonte ini. Ia juga sudah terlanjur jatuh pada kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia pun menurunkan pandangannya, nampak bokong montok yang membuat ustadz yang juga ayah dari tiga anak itu gemas dibuatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwmQrlldlqB
Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaaakkkk !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZ2OUdbSr6
“Aaahhh ustaaddzz… Aahhh sakiittt… Aaahhh iyaahhhh” Jerit Nayla yang justru membangkitkan nafsu ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpKtExJD9s
Aaahhh bagaimana ini ? Apa yang harus saya lakukan ? Lanjut saja ? Nikmati apa yang sudah ukhty ini berikan ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqh3q2jIoBY
Batin ustadz Burhan berfikir.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hjIcfIhZ3
Apa kamu bodoh yah ? Pikirkan keluargamu ! Tega sekali kamu memilih dia yang jelas-jelas sudah menjadi bekas pria-pria tua di jalanan !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl9qTEQXE1t
Ucap hatinya yang membuat ustadz Burhan tersadarkan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJFcRnXKoT
Aaahhhh… Aaahhhh tapi ini enak sekali… Saya gak bisa berhenti… Pinggul saya terus bergerak menikmati jepitannyaaa !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Wz8w1J9Em
Batin pak ustadz mengelak.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5qvc97KBrO
Jelas enak ! Namanya maksiat apa yang gak enak ! Inget katamu tadi ! Inget konsekuensi dari semua ini ! Apa kamu mau membuat skandal terbesar yang memberitakan seorang ustadz berzina dengan seorang akhwat yang sudah menjadi istri orang padahal ustadz tersebut juga pengasuh dari pondok pesantren besar di ibu kota ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7H50nE1rza
Hati kecil ustadz Burhan terus berusaha tuk menyadarkan pikirannya. Saat ia mendengar ucapan hati itu, ia kembali tersadar. Namun jepitan yang semakin terasa membuat ustadz itu malah mempercepat hujamannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXvdq2hgOCh
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh ukhtyy… Aaaahhhh” Jerit pak ustadz yang kesulitan keluar dari jeratan maksiat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKvJDkNxKh
“Aaahhh iyahhh ustadzz… Ouhhh seperti ituu… Yahhh lebih keras… Lebih keras lagi ustaaddzz !” Jerit Nayla sambil mencengkram kuat sprei ranjang tidur ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCqyJB4Ncr
“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh… Iyaahhh ukh… Iyaahhhh” Jerit pak ustadz yang kembali tergoda.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDY8L6ow9k
Terlihat dari samping susu gantung itu semakin cepat bergoyang seiring hentakan pinggul pak ustadz yang semakin kuat. Jeritan-jeritan yang Nayla keluarkan juga semakin keras. Suara desahannya bahkan mulai memenuhi ruangan. Pekikan-pekikan nafsu juga dikeluarkan oleh ustadz yang tersesat itu. Jemari pak ustadz kembali memegangi pinggang mulusnya. Matanya memejam agar dirinya semakin merasakan jepitannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9VtERjcDA5
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Saya mau keluuaar… Saya mauu keluuaarrr !” Desah pak ustadz yang sudah tidak kuat lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHq9tGoj5QI
“Aaahhhh… Aaahhh tungguuu… Tungguu ustadz… Aku belum mau keluarr… Tolong tahan lebih lama lagi !” Jerit Nayla yang masih belum puas dengan persetubuhan yang menurutnya masih sebentar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDGWoY9rzgS
“Aaaahhh tapiii… Aaahhh… Aaahhh saya mau kelluaar… Saya harus mengeluarkannyaaaa !” Jerit pak ustadz tidak tahan lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Pj3XivtfM
Mau dikeluarin ? Yakin ? Kamu akan menumpahkan spermamu di rahim akhwat ini ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3y5L3p1Fug
Hati pak ustadz kembali berbicara.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡla4MIhcRyf
Yaaa… Saya gak kuat… Setidaknya saya harus segera mengakhiri semua ini dengan cara menumpahkan sperma saya di rahimnya !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbysOROpNCR
Batin pak ustadz menjawab.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIXbaqRmEf
Oh yah ? Bagaimana kalau spermamu menjadi janin di rahim akhwat ini ? Apa kamu gak mikir dengan semua konsekuensi dari semua ini ? Bagaimana kalau janin itu menjadi bayi perempuan ? Bagaimana kalau sudah besar salah satu anakmu jatuh cinta pada janin itu ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtNptPIWxw
Hati pak ustadz kembali menasehati.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4HlMXE53i7
Kalau gitu saya akan menumpahkannya di wajahnya… Saya gak peduli… Pokoknya saya harus menumpahkannya saat ini… Maafkan abi, nak, umi… Abi udah ternoda… Abi gak kuat… Tolong jangan benci abi… Abi sayang kalian !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XYCgKGYni
Batin pak Ustadz yang mempercepat sodokannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxrC5HpFpc
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh ukhttyyyyy !!!!” Jerit pak ustadz semakin keras saat menghujami rahimnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNH9BepqMe
Plookkk… Plokkkk… Plokkk !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbHVKu9xAlr
“Aaahhh iyaahhh… Aaahhh enak banget ustadzzz… Aaahh teruss… Aahhh tapi jangan dikeluarin dulu !” Desah Nayla yang terdorong maju mundur.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1CBNMqaq0z
Namun nafsu ustadz Burhan sudah tidak dapat ia atur. Nafsunya telah menggema. Hasrat birahinya sudah tak mampu untuk ia tahan-tahan lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnTZFaFuwy
“Aaahhhh ukhti…. Aaahhh rasakaaann inii… Aaahhh… Aaahhhh… Hennkghhhh !” desah pak ustadz saat menahan nafasnya lalu mendorongkan pinggulnya sekuat-kuatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJET3AUnVX
“Aaaahhhh ustaaaddzzz”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZ7YY79iMG
Tubuh Nayla terdorong maju. Tubuhnya sampai jatuh diatas ranjang empuk itu. Nayla pun berbaring dalam keadaan tengkurap. Wajahnya agak miring. Saat itulah ustadz Burhan menarik keluar penisnya lalu buru-buru mengarahkan penisnya menuju wajah dari akhwat cantik itu, tepatnya ke sekitar mata yang menjadi fetishnya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAGu9GE0lY1
“Aaaaahhh rasakaaann iniii… Kelluuaaarrr !!!”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLcFM1QT9O
“Mmpphhhhhh”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ShHtu1fzh
Cccrrrooottt… Cccrrroottt… Ccrroottt !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5n7dMpqd61
Sperma pak ustadz dengan deras mengenai kelopak mata serta sebagian cadar dari akhwat cantik itu. Untungnya Nayla lebih dulu memejam sehingga tak ada sperma yang mengenai bola matanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRg3i8oTAx
Terlihat ustadz itu begitu puas hingga membuat tubuhnya sesekali mengejang merasakan sensasinya menyetubuhi seorang akhwat muda yang merupakan fetish seksualnya. Terlihat mulut ustadz itu membuka lebar. Tubuh telanjangnya dengan bebas berhasil menaklukan tubuh mulus tamu istimewanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcw55iV5bs
"Hah… Hah… Hah" desah pak ustadz ngos-ngosan setelah menumpahkan tetes terakhirnya di wajah tamunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvIHCsvxjd
Namun, bukan rasa bahagia yang ia dapat. Melainkan rasa penyesalan setelah akal sehatnya kembali benar-benar menguasai pikirannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNqlhLaoMgq
Apa yang sudah saya lakukan ? Astaghfirullah… Umi, nak… Maafin abi… Abi udaaahhh….
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPDUwMopxr
Batin ustadz itu yang begitu menyesalinya hingga bola matanya berkaca-kaca dipenuhi oleh air matanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnanquH4AIO
“Aaahhh enakk banget ustadzz… Tapi kok ustadz tega ninggalin aku sih… Aku kan belum . . . “ Nayla terhenti saat melihat mata ustadz itu yang tiba-tiba berkaca-kaca.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjQb5zU0G6G
“Keluuar ! Tollongg kelluaar ! Cepat !!” Lirih pak ustadz berharap akhwat cantik itu segera pergi dari pandangannya ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX45wWXHrbJ
Rasa penyesalan benar-benar menguasai dadanya. Rasanya hati jadi sesak. Kenikmatan yang ia dapatkan sesaat hilang begitu saja saat nafsunya kembali dikudeta oleh akal sehatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUqui89MwE9
“Ustadz ? Ustadz kenapa ? Ustadzz” Kata Nayla mencoba bangkit lalu menyentuh paha keriput ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXOVMtwRnmN
“Gak usah kayak gitu… Keluar cepat… KEELLUUAARRR !!!” bentak pak ustadz yang membuat Nayla tersentak.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzUfHbeabuB
Tubuh telanjang Nayla bahkan sampai didorong-dorong hingga akhwat yang sudah telanjang itu terpaksa keluar dari dalam kamar ustadznya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe061QzR3hE
“Ustadzz tungguu… Aku belum dapeet… Akuuuu . . . .
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnbtjGgqGU
Cekleeekkk…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgiMHkVrwrz
Pintu telah terkunci dari dalam. Nayla yang masih belum mendapatkan orgasme dengan tega diusir dari dalam kamar oleh ustadz yang masih menangis itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOg93bP2fDh
“Ihhhh nyebelin… Kenapa sih ustadz itu ? Kok malah nangis, padahal abis dikasih enak-enak” Lirih Nayla heran.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7cNbTOCKfF
Baru kali ini ia menemukan pria tua yang seperti ustadz ini. Namun nafsunya yang masih belum terlampiaskan membuatnya tak sempat untuk memikirkan alasan kenapa ustadz Burhan sampai melakukan hal itu kepadanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZdV6v2Jki
“Aaaaaahhh… Aaahhh… Mmphhhh… Tega banget sih ustadzz… Aku ditinggal ginii… Aaahhhh… Aaaahhh” Desah Nayla saat menyandarkan tubuhnya pada dinding lalu jemarinya mengusap-ngusapi vaginanya yang terbuka sambil membayangkan kenikmatannya saat dinodai ustadz tadi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20SgM1vTQB
“Uuuhhh ustaaddzz… Uuhhhh… Mmpphhhhh” desahnya sambil terus berimajinasi ketika tangannya dengan liar mengobel-ngobel kemaluannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEhWnc7Oc0V
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang tak kuasa menahan rangsangan jemarinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFQjcd20fVf
Namun sekuat apapun ia berusaha, sedalam apapun ia memasukan jemarinya, rasanya masih belum cukup kalau bukan penis pak ustadz yang memasuki rahimnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk7hntsmHjH
“Huh, gimana dong ? Ah iya… Aku punya ide” Lirih Nayla saat kepikiran ide untuk merasakan penis ustadz itu lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdgo1dvFfB4
Tookkk… Tokkk… Tokkk…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxOVkFMhAxP
“Ustaaddzz” Panggil Nayla dengan lembut.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoLeU0AtBWq
“PERRGIII… Jangan goda saya lagiii !” teriak ustadz itu dari dalam.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrGGDuh4ZgA
“Tapi ustaadzz… Baju aku kan masih di dalam… Masa ustadz nyuruh aku pergi telanjang sih ? Entar kata orang gimana kok ada akhwat telanjang yang keluar dari rumah ustadz” Kata Nayla berusaha memancing ustadz itu keluar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLV60z7isDf
Ustadz itu pun jadi berfikir. Sambil menyeka air matanya ditengah penyesalannya, ia kembali membuka mulutnya untuk membalas ucapan akhwat cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyFQFaL4VX
“Tapi janji setelah ini ukhty bakalan pergi ?” Tanya ustadz itu meminta kepastian.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡslLAc2c46i
“Heem ustadz… Lagian aku udah puas kok ngerasain sodokan pak ustadz” Jawab Nayla yang justru membuat ustadz itu kembali teringat saat merasakan nikmatnya jepitan akhwat binal itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnD36x0SZSX
Astaghfirullah… Kok keinget lagi… Jangan lagi, tolong !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9mWTrfm9v
Batin pak ustadz berharap tidak tergoda lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJcvywv1rp
Tapi, meski ia menyesali perbuatannya. Ia juga benar-benar terpuaskan oleh goyangan serta godaan yang akhwat itu berikan. Ia yang masih bertelanjang bulat secara berhati-hati memunguti pakaian yang akhwat tadi tinggalkan. Ia pun menenggak ludah untuk bersiap menghadapi godaan yang mungkin bakal merusak keimanannya lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyCPp0AXBd
Cekleeekkk !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzdXrQBTfAD
Kunci telah terbuka. Perlahan demi perlahan pintu kamar itu mulai membuka menampakkan wujud dari bidadari yang telah memuaskannya tadi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtVBTxGkGV
Pandangan pak ustadz yang sedang menunduk mulai melihat kaki jenjang dari akhwat mulus itu. Tak sadar pandangannya ia naikkan, paha mulusnya yang tadi ia elus-elus juga mulai terlihat dari pandangannya itu. Saat ia menaikkan pandangannya lagi, lekuk pinggangnya yang menyerupai gitar spanyol mulai terlihat di pandangan ustadz itu. Mata ustadz itu melebar. Tubuhnya membeku di tempat. Penisnya yang sudah lembek perlahan mulai mengeras apalagi saat mata ustadz itu tiba di gunung kembar yang menggantung di dada akhwat penggoda itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAu4XjWTwns
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBYuAJEDWc
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfht2yUg2mJ
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Y6CMCGsxk
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkis1cx5ZnU
Subhanallah… Betapa indahnya bentuk ciptaanmu ini !
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfGW2Z7Psv
Batin pak ustadz tanpa sadar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPsHzVdCd3
“Hihihihihi” Seketika tawa yang tak asing terdengar di telinga ustadz itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi8u22LlrmZ
Ustadz Burhan yang lengah gara-gara tergoda oleh susu kembar Nayla, membuat akhwat cantik itu mendorong pintu kamarnya hingga dirinya bisa memasuki kamar itu lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuNaotzTQw
“Aaaaaaahhhhh”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8stAP7dJKX
Dengan sigap, Nayla mendekap penis yang mulai mengeras itu lagi. Sedangkan tangan satunya memilin puting ustadz itu yang membuat nafsunya dengan cepat kembali bangkit gara-gara rangsangan yang begitu terampil darinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDpcNdFsAy3
“Hihihihi ustadz tadi kenapa ? Ustadz jangan sedih dong… Aku kan jadi ikut sedih” Goda Nayla sambil menatap wajahnya yang membuat mata mereka kembali bertemu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡze5O3L65X8
Lagi, tatapan nakal itu membuat nafsu pak ustadz bangkit lagi. Rasa kecewanya gara-gara mengkhianati keluarganya tadi seolah hilang gara-gara godaan yang ada di depan matanya ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRgJwzKqHA
Sambil terus mengocok penisnya, Nayla mendorong tubuh pak ustadz hingga terbaring diatas ranjang tidurnya ini. menyadari kalau penis itu sudah menegak secara maksimal lagi membuat Nayla berkeinginan untuk menungganginya lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXVvAyLkA68
Mata pak ustadz bergetar saat melihat akhwat yang sudah telanjang bulat itu berdiri menaiki ranjang tidurnya. Terlihat akhwat itu bergerak ke arah penisnya. Menyadari kalau dirinya akan digoyang lagi membuat ustadz itu dengan pasrah memohon agar tidak dinodai lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5HJ3RdNCHD
“Ukh tolong jangannn… Tolong sudahi semua ini… Saya gak mau mengkhianati keluarga saya lagi ukh” Pinta pak ustadz dengan penuh kepasrahan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCEfjPe91t
“Tenang ustadz… Setelah ini aku janji selesai kok… Itu kalau ustadz bisa bikin aku keluar yah… Hihihihih” tawa Nayla yang membuat pak ustadz ketakutan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6714aiHoX5
Apalagi saat tubuh indah itu kembali menunggangi penis yang kembali liar ini. Nayla dengan gemas tak sabar ingin menjinakkannya lagi. Ia dengan penuh tekad akan membuat penis itu kembali lemas dengan cara membuatnya muntah kembali.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIO9cHFcpx
“Uuhhhhhh ustaaadzzz”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO8vvsZDGnT
“Aaaahhh ukhtyyyy !”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1hLiXrLvq
Jerit mereka secara bersamaan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPBAQYMTxAo
Dengan posisi cowgirl membelakangi. Nayla langsung menaik turunkan tubuhnya sambil menikmati tiap gesekan yang merangsang vaginanya. Gerakan yang mulanya perlahan itu lama-lama semakin cepat gara-gara rasa gatal yang semakin mendera vaginanya. Nayla menggunakan penis yang semakin keras itu untuk menggaruk-garuk vaginanya. Gerakannya semakin cepat. Susunya jadi ikut bergoyang hebat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXIvpl6J4vO
“Aaaahhh ustaadz… Aahhhh enak bangeett… Aahhh ustaadzz… Aahhh yaahhhh” desah Nayla yang begitu menikmatinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMPMNNi9I3
“Ouhhhh ukh… Aaahhhh… Aaahhhh… Aahhhh yaahhhhh” Desah pak ustadz yang mau tak mau harus melayani nafsu besarnya lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXpwn0EhWZx
Meski ini merupakan ronde keduanya dalam memuasi akhwat penggodanya. Rasanya masih sama. Rasanya sama-sama enak seperti saat pertama kali ia melakukannya di awal tadi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtvWMp3Nqun
“Aaahhhh… Aaahhh enakk bangeeett… Aahhh kontol ustadz bikin aku sangek aja sihhh… Aaahh teruss ustaadzz… Aahhhh iyaahhh” desah Nayla yang terus menaik turunkan tubuhnya sambil meremasi kedua payudaranya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLz8DbpWZbI
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh binal bangeettt !” Ungkap pak Ustadz yang takjub melihat kebinalan Nayla dari belakang saat sedang meremasi susunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbJqeMPsJA
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ustadz baru tahu ? Atau pura-pura gak tahu ? Hihihihih… Aaahhh aku suka banget deh sama kontol ustadz… Kapan-kapan kalau aku main kesini lagi boleh ?” Tanya Nayla sambil terus menaik turunkan tubuhnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCF3dnWBhqi
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ituuu… ituuu…” Bibir pak ustadz bergetar. Lidahnya kelu. Ia kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang mudah itu. Ia sebenarnya ingin tapi ia tidak mau mengkhianati keluarganya lagi. Seketika pak ustadz memahami apa yang Nayla bicarakan tadi. Jadi seperti ini maksudnya ? Ia sendiri merasa kesulitan untuk menolak kemaksiatan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsIESh8pYs
“Hihihi kalau pak ustadz gak jawab, aku anggap boleh yah, berarti” Jawab Nayla dengan seenaknya sendiri.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYzjdrK7Ltj
Saat sedang asyik-asyiknya bergoyang sambil meremas susunya dengan kencang. Tiba-tiba muncullah seseorang dengan tubuh kekar yang membawa sesuatu di kantung kreseknya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExZUAYV7y9
“Ustadz, ini sarapannya sudah siyaap” Pria itu berhenti saat tiba di depan pintu kamar majikannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmqiNh102C
Tubuhnya membeku. Matanya diam. Lidahnya bahkan kelu saat melihat seorang akhwat bercadar yang sudah bertelanjang bulat menyisakan hijab beserta stockingnya itu tengah menunggangi penis majikannya yang sudah bertelanjang bulat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFUw1lQXhV4
Kantung kresek yang tadi dipegangnya pun jatuh ke lantai. Ia benar-benar terkejut melihat majikannya yang ia anggap alim itu sedang berzina dengan seorang akhwat cantik yang wajahnya tidak asing.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB7qbuwLosG
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgBM6QfQP8m
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAY8hl1Bavy
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSiTtM1trP
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXukpAeIxM3
PAK AMIN
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡardvyvyKL6
“Paakkk Aminn… Ini tidak seperti yang anda bayangkan… Tolongg jangan lihat… Tolongg jangan lapor ke umi dan yang lainnya” Kata ustadz itu panik.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJGSygXpPIL
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5vCgwCiQ7T
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9JninsJR11
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcVcmRMQ6p
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV4xq6lE9tN
NAYLA
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUO2EmqgG5t
Meski akhwat cantik itu terkejut, tubuhnya tetap naik turun merangsang penis itu. Jemari kanan Nayla menutupi mulutnya dari luar cadarnya. Ia pun memperhatikan wajah dari pria tua berkulit gelap itu. Terlihat jelas kalau pria itu juga bernafsu saat melihat ketelanjangan tubuhnya. Alih-alih panik, Nayla dengan binal justru menggoda pria yang baru memergokinya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAMSQ20wKI
“Mmmpphhh bapak pasti pak amin yah ?” Tanya Nayla yang terus bergoyang kali ini sambil kembali meremasi susunya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7vqji215F
“Iyya betulll… Mbak ini… Jangan-jangan, mbak ini mbak Nayla yah ?” Tanya pak Amin yang membuat Nayla terkejut saat mendengarnya. Bahkan ustadz tambun yang tengah kewalahan itu juga terkejut menyadari pembantunya tahu nama akhwat yang sedang memperkosanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC40HMKDfke
“Lohhh ? Kok bapak tahu ? Mmpphhh… Bapak tau aku darimana ?” Tanya Nayla sambil terus menggoyang penis pak ustadz.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVpRQ0u8qZI
“Jadi bener ? Mbak ini selebgram favorit saya loh… Gak nyangka kita bisa bertemu disini… Dan mbak kok . . . .” Tanya pak Amin sambil mendekat lalu kebingungan melihat idolanya masih saja menaiki penis majikannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcVIHtnflPa
Selebgram ? Pantes aja ukhty ini cantik banget… Aahhh gawat, saya jadi makin nafsu nih..
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3O0abO97f
Batin pak ustadz yang baru sadar kalau ia tengah disetubuhi oleh seorang selebgram cantik.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6VUbSGgKI
“Hihihhihi ceritanya panjang… Aku susah jelasinnya pak… Mmppphh bapak ngefans aku yah ?” Tanya Nayla sambil menatap mata pak Amin yang membuat pria kekar itu gugup dibuatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhDC1jONGBg
“Iyahh… Betul saya ngefans mbak banget… Saya bahkan tergila-gila dengan kecantikan mbak” Kata pak Amin itu yang diam-diam semakin bernafsu melihat keindahan tubuh idolanya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6CfAt10fz
“Hihihihi kalau gitu… Bapak mau ikut gabung ? Nanti aku kasih kesempatan buat muasin memek aku ?” Kata Nayla yang tiba-tiba menaikkan tubuhnya lalu melepas penis pak ustadz dari vaginanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJg11FfkdD6
“Aaahhh ukhhhhh” Jerit pak Ustadz dibawah sana.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JKJ6yPk7J
Nayla bukan orang yang sejahat itu, setelah menarik lepas penis ustadznya, ia pun membiarkan penis keriput itu masuk ke dalam anusnya yang membuat ustadz sepuh itu blingsatan merasakan jepitannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf181rIk6Mv
“Aaaahhhh ukhhh sempit bangeettt” Jerit pak ustadz yang baru pertama kali ini merasakan persetubuhan dari belakang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfYSHtwlt6f
“Hhihihihi mmpphhh… Kontol bapak sih kegedean” Goda Nayla sambil melirik ke belakang tuk melihat reaksi yang menurutnya lucu itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftBa7MkBQc
“Ayo sekarang giliran bapak… Tapi bapak buka semua bajunya yah… Hihihihi” Kata Nayla yang semakin mengangkang membiarkan lubang vaginanya yang menganggur itu semakin terbuka lebar.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5lZg5id3N
“Aaahhh siapp mbakk… Siaaapp” Kata pak Amin yang langsung menelanjangi tubuhnya lalu ikut bergabung untuk memuasi idolanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGTfVozkUA5
“Uuuuhhhhhhhh paaakkkk kontol bapak ternyata gede juga yaaahh… Aaahhh pelaannnn… Memek aku sampai gak muat tauuuu !” Goda Nayla yang membuat pak Amin tersenyum senang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ81er4grsu
“Hehehe ini masih belum ngaceng maksimal loh… Gak nyangka, mimpi apa saya semalam bisa ikut gabung memuasi mbak” Kata pak Amin yang begitu bahagia setelah menancapkan penisnya ke dalam rahim idolanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK4MOs8FYI0
“Aahh masa ? Uhhh gak kebayang betapa gedenya kontol bapaakkk… Ayoo paakk… Ayo genjot aku… Masing-masing dari kalian harus goyang yah… Aku akan berusaha bertahan sekuat tenaga” Kata Nayla sambil membimbing tangan pak ustadz agar memegangi pinggulnya agar tidak jatuh saat disetubuhi dalam posisi yang sulit ini. Kedua tangan Nayla lalu bertumpu pada perut ustadznya. Ia pasrah. Ia sudah siap untuk dinikmati baik dari depan ataupun lewat belakang oleh kedua lelaki tua itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPfaNAUQsYg
“Aaahhh siapp mbakk…. Siaaappp… Uuuhhhh” Desah pak Amin yang mulai meluncurkan goyangan pertamanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLggc4zW3i4
“Aaaahhh iyyahhh ukhh… Saya uuhhhhhh” desah pak Ustadz yang malu-malu menuruti hawa nafsunya setelah diberi lubang sempit berupa anus akhwat cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpK9DdlHYPx
“Aaahh iyaahh paakk… Aahhh pelaannn… Ouhhh paakkk… Ouhhhh” desah Nayla yang sudah lama tak di-sandwich lagi dalam posisi seperti ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnOj4AgSHqx
Pinggul kedua pria tua itu berpacu yang membuat tubuh akhwat cantik itu terdorong maju mundur. Dari atas pak Amin tampak bahagia melihat mata binal idolanya yang kewalahan menahan tusukan penisnya juga tusukan penis majikannya. Apalagi wajahnya itu telah dipenuhi oleh sperma seseorang yang entah milik siapa. Saat pak Amin memperhatikan goyangan susu bulat itu, pak Amin jadi semakin bersemangat. Hal itu membuat pak Amin kian bernafsu. Pinggulnya semakin cepat bergoyang yang membuat akhwat penggoda itu semakin kewalahan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUcJWsiqKMp
“Aaahhh paakkk… Aaahhh pelaann… Aahhhh kontol bapak makin gakk muaaattt” Jerit Nayla merasakan tusukan penis pak Amin.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazcuFFDBHs
Sedangkan pak ustadz di bawah, merasakan himpitan dari anus akhwat itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala menahan kepuasannya. Jemarinya pun bergerak mengelusi pinggang rampingnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaNGGh3v3K
Makin kesini, tubuh Nayla semakin mendekati perut tambun ustadznya. Nampak tangan pak ustadz tak kuat menahan beban berat Nayla yang tengah dikeroyok dari depan & juga belakang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0kwnOxLHMt
“Aaahh ustaadzz… Aahhhh kontol pak ustadz kok juga makin keras aja sih… Padahal tadi kan udah keluar… Aahhh duburku jadi ngilu gini… Aku khawatir deh besok jadi susah BAB” Desah Nayla yang membuat ustadz itu justru semakin bernafsu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF4Cj19mmDP
“Aaahhhh… Aaahhh… Saya gak peduli… Pelacur sepertimu memang harus dihukum karena sudah berani merusak kesucian rumah ini !” Kata pak Ustadz yang masih menyimpan dendam karena sudah dinodai olehnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbvmT4h9BNo
“Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu hukum aku ustaadzz… Hukum aku seberat-beratnya” Desah Nayla yang justru menantang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4aLfMrXqj
“Aaahhhh… Aaahhhh… Gak nyangka kalau mbak ternyata sebinal ini yah… Saya boleh ikut ngehukum gak ? Godaan mbak bikin saya gemes jadi pengen ngehukum mbak juga” Desah pak Amin bernafsu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxBtFG9m1T
“Aaahhh boleh paakkk… Boleeehhh… Hukum aku sampai muncrat kemana-mana paaakk… Ayooo sodok lagi… Sodok lebih kuat laggiiiii… Aku pasrah paakk… Ayo hukum akuuu Aaaaahhhhhhhh” Jerit Nayla saat kedua penis itu secara kompak keluar masuk merangsang kedua lubang kenikmatannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡytwZ7MarvZ
Keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk. Kedua penis itu secara bersamaan keluar masuk di dalam lubang kenikmatan akhwat itu. Pak ustadz yang kedapatan anus sempitnya dengan penuh nafsu menghujaminya tanpa ampun. Giginya sampai gemertak. Cengkramannya semakin diperkuat. Matanya dengan binar menatap punggung mulus itu dikala hujamannya semakin cepat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFfnKxlglM
“Aaahhhh ustaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhhhhh”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJzj96Bn15z
Sedangkan pak Amin yang baru bergabung juga melampiaskan semua nafsunya pada rahim akhwat cantik itu. Terlebih ini merupakan idolanya, ia masih tak percaya. Akhwat yang biasa ia pandangi melalui layar hapenya, kini sedang ia gagahi dengan beringas, dengan sebegitu buas. Ia benar-benar gemas hingga mempercepat pinggulnya sampai merasa puas.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4WQbjCngsV
"Aaahhh mbaakkk… Aaaahh nikmat banget… Aaahhh rasakan inii… Aaaahhh"
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGO9mpfhnyE
"Aaahhh iyyah pakk terusss… Ayoo terus genjot aku… Genjot yang kuat supaya aku makin teriak paaakk… Aaaaaaahhhh"
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWREtYE0i36
Pak Amin menatap wajah cantik itu. Mulutnya terengah-engah. Hampir sepuluh menit ia berpacu dengan cepat tanpa pernah berhenti sama sekali.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrRsDqQTfi
“Aaahhh mbaakkk… Aaahhhh… Saya mau keluaar… Ouhh yaahhh… Ouuhhhhh” Desah pak Amin yang kelepasan gara-gara terlampau nafsu saat menyetubuhinya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTpWGhoFsD
“Aaaahhh keluarin aja paakk… Keluuariinnnn” Desah Nayla yang juga semakin bergairah saat dinikmati oleh kedua pria tua sekaligus.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSovTzWV63W
“Aaahhh siapp mbaakk… Siaaappp… Ouuhhh nikmatnyaaa… Aaahh yahhh… Aahhh rasakaann inniii… Uuuhhhhhh” desah pak Amin yang buru-buru mencabut penisnya lalu mengarahkannya dengan cepat ke arah susu bulat Nayla yang masih bergoyang gara-gara tusukan majikannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MaPNltPW4
“Aaahhhh kelluuaaarrrr” desah pak Amin sambil terus mengocok penisnya membiarkan spermanya dengan deras tumpah mengenai susu gede idolanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe7ltPaEj3U
“Aaahh paakk… Aaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla kagum saat payudaranya terasa hangat terkena sperma pak Amin yang begitu banyak. Namun tusukan penuh nafsu dari pak ustadz membuatnya kesulitan untuk diam menahan sodokannya. Ia terus mendesah, nampaknya pak ustadz tengah bersiap untuk membalas dendam setelah dinodai oleh akhwat cantik ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSzkJxEGCHj
“Aaaaahhhhhh…. Aaahhhhh… Ini kah yang ukhty inginkan… Sodokan seperti ini kan yang ukhty inginkan ?” Desah pak Ustadz sambil terus menyodok anusnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSnOT4v5a5z
“Aaahhh iyaahhh ustaaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Nayla sambil memejam saat susu bulatnya terus bergoyang. Sperma pak Amin yang ada di susunya sampai tumpah mengenai sprei ranjang pak ustadz gara-gara pergerakannya yang kencang terkena sodokan di anusnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOhDexpERE
“Kalau begitu terima iniiii… Rasakaann iniiii… Dasar lonte murahan… Berani-beraninya lonte seperti ukhty menggoda saya ?! Pasti ukhty sengaja datang kesini untuk menzinahi saya kan ?” Tanya pak ustadz dengan tegas disaat pinggulnya terus menyodoki lubang anusnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYnOuAU4KY0
“Aaahhh niat awalku gak gitu kok ustadz… Aahhhh,… Aahhh…. Tapi gara-gara ngeliat tonjolan ustadz jadi bikin aku tergodaaa… Aahhh pokoknya kayak gitu ustaadzz.. . Teruss uhh… Terusss” Desah Nayla yang membuat siapapun merinding saat mendengarnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GxzSRoWjZ
Pak Amin saja yang sudah mendapatkan orgasmenya sampai ikut merinding. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merekam persetubuhan mereka yang semakin lama semakin panas.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVmaSDvGN2
“Aaaahhh dasar pembohong ! Saya gak percayaaa… Pokoknya siap-siap aja… Saya akan membalas dendam untuk membalas perbuaran ukhty… Uuuhhhh” desah pak Ustadz saat mementokkan penisnya hingga ke titik terdalam lubang duburnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡurLkbDXDsu
“Aaaaahhhh ustaaaaddzzz” Nayla sampai lemas. Ia pun ambruk diatas perut tambun ustadz sepuh itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHAfa5CIryV
Pak ustadz langsung menarik lepas penisnya. Ia pun memposisikan tubuh Nayla agar berbaring diatas ranjangnya. Ia dengan sigap berlutut dihadapan selangkangan Nayla yang terbuka. Ia langsung bersiap untuk menghukumnya. Penisnya yang sudah basah terkena cairan anus akhwat itu bersiap-siap untuk masuk ke dalam rahim dari bidadari penggoda ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGECRUMOe14
Jleeebbbb !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEG2Yt8fDN
“Aaaaahhhhhhhhh” Jerit mereka dengan sangat nikmat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkVmwC0XzPD
“Waaahhhh… Hebat… Mantep sekali persetubuhan mereka !” Lirih pak Amin kagum.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpsamyq6Eal
Ustadz Burhan dengan penuh nafsu langsung menghukum akhwat cantik itu dengan hujaman demi hujaman yang menusuk rahim itu hingga titik terdalam. Terlihat wajah Nayla kelojotan menahan sensasi tusukan dari ustadz sepuh ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNC8shmZj1Q
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNFXCLSCYVB
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mvTsmjPGR
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUlcMCtiye
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXwz3dTnSd
Tampak wajah ustadz Burhan kesetanan. Matanya melotot, ia dengan beringas menatap goyangan susu Nayla yang begitu sedap dipandangan mata. Hujamannya pun diperkeras. Desahan Nayla semakin keras. Susu bulat Nayla ikut mengeras yang membuat jemari pak ustadz gemas ingin meremas.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4XLyu5Vmj0
Namun sayang, sperma pak Amin yang sudah menodai susu bulat itu membuat ustadz Burhan mengurungkan niatnya untuk memainkannya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Tj0aWgfDj
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Rasakaannn iniiiii… Rasakaannn iniiii” Desah pak Ustadz dengan penuh kuasa.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPs1bnU9IB5
“Aaaahhh ustaadzzz… Aaahhhhh… Aaaahhhh” Jerit Nayla dengan keras.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoOFi3S0b0h
“Gara-gara ukhty saya harus menanggung dosa zina ini… Dasar ukhty murahan… Dasar lonte rendahaannn… Kurang ajar kamu yaaahh… Aaahhhh… Aaahhhhh” Desah pak ustadz karena saking kesalnya pada akhwat yang sudah menggodanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB4zSmqDeVj
“Aaaahhhh… Aku emang lonte paaakkk… Aaahhh aku emang seperti ituuu… Aahhh makanya hukum aku paakk… Hukumm akuuu dengan kenikmatan yang ustadz berikan” Desah Nayla yang jadi teringat persetubuhannya dengan pak Dikin.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKLnDgol3B
Meski dirinya kali ini dimaki berulang kali. Namun kali ini, ia tidak menyesal. Ia justru menikmati kebinalannya yang nampaknya sudah masuk ke dalam darah dagingnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zsGozqzQC
“Aaaahhh dasaaarrr lonte siaalaaannn… Aahhhh… Aaahhh astaghfirulaahhh… Saya sampai berkata kasar gara-gara ukhty ini… Terima iniii… Terima hukuman saya iniiii !”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQI4x96Aeg
“Aaahhh iyaahh paakk… Aaahhh ampuunnn… Ampunnn… Aahhh sodokan ustaadzz kuat bangeettt !”
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡykZPb9ilFP
Tangan pak Ustadz kemudian memegangi tangan Nayla. Pak ustadz menarik kedua tangannya. Ia lalu menyilangkan tangan Nayla hingga membuat susu bulatnya seperti dijepit oleh lengan mulusnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILkyrIOvyB
Tangan kanan pak ustadz mendekap tangan kiri Nayla begitu juga sebaliknya. Mata pak ustadz menatap tajam wajah Nayla begitu juga sebaliknya. Nayla dengan binal menatap wajah tua itu. Mata mereka saling pandang. Nafsu mereka saling membakar. Gairah birahi mereka saling merangsang yang membuat kedua insan itu sama-sama tak mampu untuk menahan diri lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ65utO7qa99
“Aaahhhh ustaaddzz… Aaahhhhh aku mau keluaaar… Akuu mau keluaaar” Desah Nayla yang akhirnya akan mendapatkan orgasmenya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Pg3K60RgP
“Aaahhh sayaa jugaaa… Aaahhhh rasakaannn ini… Rasaaakaaannn !” Jerit pak ustadz yang membuat sodokannya semakin kuat.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4b2g9Lgo79
Plookk… Plokkk… Plokkk !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEh13FygqhM
“Aaahhh iyaahhhh… Iyahhhh… Iyaahhhh” Jerit Nayla tak kuasa menahan diri lagi.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJYOnCblh1
Nafas mereka bertemu. Nafsu mereka sama-sama tak mampu mereka bendung. Tatapan mata mereka sama-sama panas. Gejolak birahi telah menguasai diri. Hanya orgasme lah yang mampu menghentikan kegilaan mereka sekarang ini.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBSnm6Z1Rmo
“Aaaahhh ukhhtyyy… Ukhtyyy… Saya hampiirr keluaaar” desah pak ustadz sambil terus menatap mata Nayla yang merupakan fetishnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzJO6ygSM2L
“Aaahh aku jugaaa… Aku jugaaaa” jerit Nayla semakin keras sambil memandangi kulit keriput pemuasnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQ7gnBcsFE
Pak Amin sebagai kameramen langsung bersiap mengambil posisi untuk merekam momen langka ini. Tepat saat pak ustadz menancapkan penisnya sedalam-dalamnya, pak Amin langsung merekam ekspresi wajah mereka yang jelas-jelas mengatakan kalau mereka itu sudah berada di ambang batas.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPu71DKFF2J
“Aaaahhhh kelluuaaarrrr !!!” Jerit mereka bersamaan.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2kaay6sNQ
Ccrroottt… Ccrroottt… Ccrroottt !!!
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuLKRUAt2jl
Pak ustadz langsung ambruk setelah memenuhi rahim Nayla menggunakan spermanya. Nafasnya terengah-engah. Dadanya terasa sesak. Lututnya sampai lemas setelah menghukum akhwat yang sudah berulangkali menggodanya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPWQvDSXZCI
Nayla pun sama, jelas terlihat di ekspresi wajahnya kalau dirinya benar-benar puas setelah menggoda ustadznya. Ia lalu tersenyum membayangkan dirinya yang sampai menggoda seorang kiyai pondok pesantren. Tubuhnya pun lemas. Kedua tangannya ia rentangkan di kanan kiri tubuhnya. Matanya memejam. Ia tak peduli dengan banyaknya sperma yang memenuhi rahimnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi2FP4hgNqm
Akhirnyaaa… Puas banget… Hah… Hah… Hah…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIKBUbUFqYR
Batin Nayla tersenyum senang.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz2UPUP6gEk
Hidup itu pilihan yah, ustadz ? Aku sudah memutuskan… Aku bakal jadi lonte aja… Aku bakal jadi pemuas nafsu aja… Aku tau konsekuensinya kok… Aku gak mau tobat dulu karena aku gak mau tersiksa gara-gara nafsuku yang gak terlampiaskan… Ngomong-ngomong, aku jadi gak enak deh sama pak Urip yang aku hindari belakangan ini, bukannya ngasih jatah, aku malah ngehindar buat nyari pria tua lain… Jadi kasian deh sama pak Urip… Hihihihi…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrw8VybgyHj
Batin Nayla senyum-senyum sendiri.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0dkuEXomoy
Hah… Hah… Hah… Astaghfirullah… Lagi-lagi keluar… Saya bahkan keluar di rahimnya… Gimana ini ?
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpKbKIIvas
Batin pak ustadz sepuh itu saat mendapatkan kembali akal sehatnya.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiYnH63djCh
Pak Ustadz pun bangkit lalu menatap wajah cantik itu. Wajah yang sudah bersimpuh sperma itu tersenyum. Rasa benci yang tadi dirasakannya seketika berubah jadi rasa nafsu yang membuatnya jadi ingin mengeluarkan spermanya lagi di rahim sempitnya itu. Tapi sayang, penisnya sudah lemas. Cadangan spermanya juga sudah habis. Ia pun hanya terengah-engah sambil menatap wajah cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5K6x9WLS01
Dasar ukhty penggoda… Bisa-bisanya wanita secantik dirimu menjadi lonte pemuas nafsu pria-pria tua di jalanan… Alih-alih gitu, mending jadi istri kedua saya aja…
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWTN7CB2TJK
Batinnya saat terpana menatap wajah cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkT1GrLxMg
Ustadz itu jadi semakin gemas saat Nayla dengan malu-malu membuang muka saat menghindari tatapan matanya. Hatinya luluh. Ia tak lagi membencinya. Ia tak lagi menyesalinya. Alih-alih marah, ia malah jadi nafsu pada kebinalan akhwat cantik itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtIsmvCE7Wk
"Gimana ? Ustadz puas ?" Tanya Nayla yang membangunkan lamunan ustadz sepuh itu. Apalagi terlihat jelas kalau dirinya tengah tersenyum manis melalui kedua matanya yang membuat ustadznya itu ikut tersenyum.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQL2ZNjdQ4P
"Saya puas banget, ukh" jawab ustadz Burhan ikut yang membuat akhwat cantik itu malu-malu saat menatap pejantannya itu.
14975Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EkCXd0WZJ
