Nayla Istri Pak Miftah - #22

Tookkk… Tookk… Tokkkk…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIc5uzhleVO

“Nooonnnn… Hakhakhak… Ayo buka pintunya… Saya sudah gak tahan pengen ngentot non lagi niihh… Hakhakhak” Pak Urip terkekeh-kekeh sambil menggedor-gedor pintu kamar majikannya. Akhirnya setelah sekian lama kehilangan kesempatan untuk ‘memakai’ lonte pemuasnya, hari ini, pria tua rendahan itu berkesempatan lagi untuk mengambil jatah yang sudah lama tidak ia pakai.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIUwHugePq

“Noonnn… Ayo buka pintunya… Hakhakhak, jangan malu-malu gitu dong non !” Kata pak Urip terus memaksa majikannya untuk keluar dari dalam kamar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi68eFluc0a

“Duhh… Gimana nih ? Kan, gara-gara nunda-nunda waktu gak berangkat bareng mas Miftah, akhirnya aku kejebak disini… Mana pak Urip kayaknya udah nafsu banget lagi” Lirih Nayla yang terus duduk di tepi ranjangnya sambil menatap pintu kamarnya yang terus berbunyi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMysnTqdTez

Akhwat cantik yang sudah mandi dan memakan jatah sarapannya itu sudah bersiap untuk pergi dari rumahnya ini. Ia sudah berniat untuk menemui ustadz Burhan untuk berkonsultasi mengenai masalah penyimpangan seksualnya ini. Setelah tercerahkan oleh penjelasan dokter Mitha kemarin, ia ingin mendengarkan pendapat ustadz Burhan dari sisi spiritual. Ia berharap bisa mendapatkan solusi setelah mendengarkan pendapat dari ustadz yang sudah berusia lanjut itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7LCHEMJRgN

“Hmmm pertama, gimana yah caranya biar aku bisa keluar dari sini ?” Lirih Nayla berfikir.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaAINZ3VeH

Matanya melihat sekitar ditengah suara gedoran pintu dari luar. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah kabur melalui jendela kamar. Tapi jendela itu cukup tinggi, sedangkan ia saat ini tengah mengenakan gamis longgar yang tentunya akan membuatnya kesulitan untuk memanjat keluar melalui jendela kamar. Apalagi di luar ada tanaman-tanaman hias yang membuat Nayla sendiri takut apabila rok gamisnya bakalan sobek terkena duri tajam dari tangkai tanaman hiasnya yang tertanam disana.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr6rxHOmORu

“Tapi gak ada cara lain nih !” Lirih Nayla terus memaksa otaknya untuk mencari ide agar dirinya bisa keluar dari situasi yang mencekam ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3QgDlkVo5

“Noonnn… Ayooo keluaar… Apa mau saya dobrak nih ?” Teriak pak Urip dari luar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbunwmEsrAg

“Duuhh tuh kan, pak Urip udah sange berat… Bisa gawat kalau aku dipake pak Urip lagi pagi ini… Bisa-bisa niatku tuk menemui ustadz Burhan bakal ketunda gara-gara ditahan sama pak Urip selama seharian… Aku gak boleh ketangkep… Aku harus pergi dari rumah ini sekarang !” Lirih Nayla sesumbar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzo6YCAomJH

Akhirnya, ia melepas semua gamis yang melekat di tubuhnya. Ia terpaksa melakukannya agar bisa keluar melalui jalur sempit melalui jendela kamarnya ini. Ia sudah telanjang bulat menyisakan hijab, beha beserta celana dalamnya saja. Lekas ia menuju almari untuk mengambil tanktop ketatnya. Kemudian tanpa jeda ia mengambil celana panjang berwarna hitam yang berukuran longgar sehingga tidak membentuk kaki jenjangnya. Ia kemudian mengambil jaket tebal yang tak sengaja ia ambil ditengah situasi yang mendesak ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIA9KWLqPDV

Buru-buru Nayla mengenakan ketiga-tiganya. Nayla menggelengkan kepalanya, ia tak percaya kalau dirinya harus mengenakan pakaian seperti ini saat hendak menemui seorang ustadz yang biasa mengisi ceramah di sekitar kompleks perumahannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgzEEDfYz2

“Maaf ustadz kalau pakaianku gak sopan… Daripada gamisku rusak kan ? Dah lah, aku harus cepet-cepet keluar !” Kata Nayla yang akhirnya meninggalkan gamisnya yang tergeletak di lantai begitu saja. Pintu almarinya juga masih terbuka. Ia membuka jendela kamar lalu keluar menyusuri jalan sempit yang berada diantara rumahnya serta pagar tinggi yang dihiasi tanaman-tanaman hias yang berada di dalam pot itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEFwkn5RynA

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyrBHv64Xb

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsRrPfRboJ

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrNEfzQms8

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgjHLeqTkjP

“Aaww… Awww… Aawww”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡElWWMvWPOj

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRPQ2eNA5vH

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdbMw2Ariz

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ1KQbl0p6p

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡClP3l3c7cG

Karena terburu-buru, tak sengaja kakinya tergores tangkai bunga mawar serta pohon kaktus yang sengaja ia taruh di sisi rumahnya. Tapi kabar baiknya, ia bisa tiba di halaman depan rumahnya tanpa sepengetahuan pembantunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ9cfqvrBgO

Dari luar, ia dapat melihat pak Urip yang masih terus menggedor pintu kamarnya. Bahkan pria tua berperut tambun itu sudah mulai mendobrak pintu kamarnya yang membuat jantung Nayla deg-degan ingin segera pergi dari rumah yang terkutuk ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrXWrclhqOb

“Duhh ayoo masukk buruann… Masuukkkk!” Kata Nayla yang kesulitan menancapkan kunci motornya ke dalam lubang kunci yang ada di motor matic-nya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFRGuPBEklV

Jedeerrr !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0PSQk803g

Terdengar suara keras saat pak Urip sudah berhasil mendobrak masuk pintu kamar majikannya. Nayla menaikkan pandangannya. Matanya membuka menyadari kekuatan pak Urip saat itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7oidlg4UlA

“Lohhh nonnn… Nonnn mana ?” Kata pak Urip panik menyadari majikannya tidak ada di kamarnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ0U7NEm5aC

Pembantu tambun itu mengambil gamis majikannya yang berserakan. Ia melihat ke arah almari pakaian lalu matanya teralihkan pada jendela kamar yang terbuka.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULDNU2eCl2

“Siaaalll !” Kata pak Urip menyadari kalau majikannya berhasil kabur dari kejarannya di pagi ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpza9o3sUS

Brrmmm… Brrmmmmmm !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptJiK3g45r

Terdengar mesin motor menyala. Wajah pak Urip menoleh, menyadari kalau itu suara mesin motor majikannya membuat pak Urip segera berlari menuju teras depan untuk menangkap bidadari pemuasnya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw95PEQL8DS

Oh, sekarang non pengen main kejar-kejaran lagi yah ? Sepertinya saya salah mengira kalau non itu udah tunduk ke saya !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpM5NYnEcj

Batin pak Urip yang sesumbar akan memberikan pelajaran padanya andai bisa menangkapnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3eX9ut02Vz

Sialnya saat pak Urip sudah mendekati pintu keluar, terlihat akhwat cantik itu sudah menggerakkan motornya lalu berbalik arah menuju pintu gerbang rumahnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKI7Dz8tGl9

“Noooonnnn !!!” Teriak pak Urip memanggilnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjtYOIfQs7

Namun akhwat bercadar itu tidak bergeming sama sekali. Akhwat itu terus melajukan motornya tanpa berpaling yang membuat pembantu bejat itu kesal sampai menendang pintu depan rumah majikannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtZD142HsDg

Braaaakkkk !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQNznv9Dvc

“Aahhhh sakitt… Awww… Aawww jannccookkk !” Jerit pak Urip sambil memegangi kakinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwoRKVdf3PA

Ia semakin kesal. Sudah berhari-hari dirinya tidak merasakan sempitnya vagina majikannya. Ditambah hari ini dirinya sadar kalau majikannya itu sudah mulai sulit untuk ia kendalikan lagi. Ia terus mengelus-ngelus kuku kaki busuknya. Ia kesal. Ia pun sesumbar di dalam hati.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3GDUFmRrM

Gitu yah cara main non sekarang ? Oke ! Liat aja besok kalau non ketangkep ! Saya pastikan kontol saya bakal terus ngaceng buat ngehukum non seharian !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgBA0V1q1E

Batinnya sambil mengelus-ngelus penisnya sambil menatap gerbang depan dengan penuh amarah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTxfXMnqqs

*-*-*-*

Sementara itu di jalan,

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyG3OLdF1YN

“Huft syukurlah gak kena amuk pak Urip !” Lirih Nayla sambil mengelusi dadanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ34iNT12aHe

Akhwat cantik itu terus melajukan motornya dengan pelan. Wajahnya melihat sekitar untuk menikmati pemandangan. Meski demikian, ada rasa tak tenang di dadanya saat dirinya menyadari kalau ia lupa mengenakan helm saat ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7ZDj3MnVf

“Gara-gara buru-buru tadi… Moga aja aku gak ditilang sama pak Polisi” Lirihnya penuh harap.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2naJXbyxa8

Ditengah perjalanan, ia kepikiran mengenai ucapan dokter Mitha kemarin. Ia tak menyangka kalau dirinya sudah terjangkit kelainan seksual seperti ini. Ia juga tak menyangka kalau ada kelainan yang membuatnya lebih menyukai pria-pria tua ketimbang pria-pria seumuran yang bahkan jauh lebih tampan. Seketika ia jadi kepikiran sesuatu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkC5fvkObXu

“Apa gara-gara itu yah kemarin aku gak puas saat disetubuhi mas Miftah ?”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPqtwAhM2C

Ia ingat betul kalau cara Miftah kemarin dalam memuasinya, sudah ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Bahkan ia sudah terangsang saat suaminya itu melakukan pemanasan. Tapi ketika mulai eksekusinya itu lah yang membuatnya merasa kecewa pada permainan suaminya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNRfy4xptb

“Apa jangan-jangan dek Kayla juga punya kelainan kayak aku yah ? Ini keturunan bukan sih ?” Lirih Nayla yang lupa menanyakan hal itu pada dokter Mitha kemarin.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡypjOhWZOUo

“Moga aja enggak… Cukup aku aja deh… Moga aja dek Kayla enggak kayak aku” Lirih Nayla penuh harap.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrjXzXEMN18

Ditengah perjalanan, saat Nayla hampir tiba di rumah ustadznya, lagi-lagi ia teringat sesuatu yang bahkan membuatnya ragu untuk mendatangi ustadznya sekarang. Ia bahkan sampai menepikan motornya untuk berhenti. Ia masih ingat betul apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu berjalan-jalan dengannya di taman waktu itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUh0pW1XWeb

“Bukannya waktu itu dek Kayla ngeliat adanya tonjolan dibalik sarung yang ustadz Burhan pakai yah ?”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrrJoaNWq9t

Gleeegggg !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhfO8r44PEM

Nayla menenggak ludah. Ia jadi kepikiran kalau ustadz Burhan jangan-jangan bernafsu kepadanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0y6iBnGEqS

“Ah gak mungkin deh… Beliau itu ustadz loh bukan pak Urip… Tapi kok, ngebayangin pak Ustadz nafsu bikin aku ikut nafsu yah ? Tuh kan, kelainan seksualku kambuh lagi… Apa namanya kemarin ? Geronte… Grontipilia ? Ah itu deh pokoknya… Moga aja enggak… Moga aja aku bisa nahan diri pas ketemu pak ustadz nanti” Lirih Nayla yang kembali melajukan motornya meski dibenaknya kini, ia malah kepikiran dirinya bakal digenjot oleh ustadz yang sudah berkeriput serta berjanggut tebal itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpkiSEuhyda

“Moga aja enggak lah yah” Kata Nayla penuh harap.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSEBAlgVdHO

*-*-*-*

Setibanya ia di depan pintu rumah ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfdRqoUItFy

Tookkk… Tokkk… Tookkk…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkpN9famPaW

“Assalamulaikum” Sapa Nayla dengan sopan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yKkTQNssP

Sambil menanti ustadz Burhan membukakan pintu untuknya. Nayla melihat sekitar untuk memindai rumah yang ustadz itu tempati. Rumahnya cukup besar. Bahkan rumahnya itu bertingkat dua yang mana terdapat balkon untuk bersantai di lantai atas. Di depan terdapat taman bunga yang sepertinya biasa dirawat oleh istri dari ustadz sepuh itu. Nayla merasa lega, setidaknya kalau di rumah ustadznya ada banyak orang, maka peluang dirinya untuk melakukan sesuatu yang ada di pikiran kotornya bakal mengecil.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvFNwxy5BG0

“Huft syukurlah, moga aja aku gak nakal lagi… Tapi kok . . .”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9u4cKv5oH

Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya. Ia mendengar suara pintu rumah terbuka. Terlihat seorang pria tua berjanggut tebal dengan perut maju itu keluar dari dalam pintu rumahnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfQA2zV7zx

“Walaikumsalam… Ukhty pasti ukhty Nayla yah ?” Tanya ustadz itu malu-malu saat tak sengaja melihat penampilan cantiknya. Terlihat Nayla berdiri dengan anggun sambil meliak-liukkan tubuhnya. Tatapannya yang menggoda membuat ustadz itu menenggak ludah lalu buru-buru menurunkan pandangannya agar tidak semakin terfitnah oleh kecantikan tamunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYuOnBUL8DR

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd78jIbs4ll

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRMyZTI78PQ

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKe0AENvWZ

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KWFBrQOfz

NAYLA

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNc94luUeNG

“Iya ustadz… Aku Nayla” Jawab Nayla dengan ramah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTkmgpwaQa

Terlihat ustadz itu masih mengenakan kemeja koko dengan sarung bermotif kotak-kotak yang menjadi outfit paginya. Peci berwarna putih menutupi keseluruhan rambutnya yang sudah berubah menjadi uban semua. Janggutnya yang tebal juga sudah memutih semua. Tampak keriput di seluruh kulitnya. Anehnya, melihat hal itu justru membuat pikiran Nayla kemana-mana.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0VBC26yLD

Astaghfirullah aku… Jangan dong !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjqGJ02QTKo

Batin Nayla sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNyZkLieiH5

“Silahkan masuk Ukh… Pintunya saya buka aja yah biar gak terjadi fitnah” Kata pak Ustadz dengan sopan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7xGcb5KHTR

“Iya ustadz… Gapapa” jawab Nayla yang akhirnya masuk ke dalam rumah ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZflS1UNbYn

Sesampainya di ruang tamu, Nayla langsung disuguhi air minum mineral yang sudah dikemas dalam bentuk gelas lengkap dengan sedotan yang memudahkan akhwat bercadar seperti Nayla untuk meminumnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb9RPbZOekx

“Ini silahkan diminum ukh…” Kata pak Ustadz dengan sopan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWZUJT73Ne

“Hehe, iya ustadz makasih” ucap Nayla menerimanya. Nayla pun membiarkannya karena belum merasa haus.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPb1d5PpNz3

Nayla melihat sekitar. Ruang tamu yang tertata rapih. Aquarium berisi ikan hias yang terpasang di sebelah tivi sebesar 18 inch. Bantal-bantal yang tersusun rapih disetiap sofa yang ia duduki. Nayla langsung tahu, kalau ustadz Burhan merupakan ustadz yang kaya raya. Seketika ia jadi penasaran, dengan siapa ia tinggal di rumah sebesar ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDCLG2vpzmj

“Ustadz tinggal sama siapa aja disini ?” Tanya Nayla berbasa-basi terlebih dahulu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcbn6zSUG4

“Saya tinggal dengan keluarga saya ukh… Saya tinggal dengan istri dan ketiga anak-anak saya… Oh yah, ada satu pembantu juga yang mengurusi rumah ini ketika saya mengajar”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkloBUATmz

“Mengajar ? Mengajar dimana yah ustadz kalau boleh tau ?”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWRkuLGQEz

“Kebetulan, saya kan punya pondok pesantren di dekat sini… Kebetulan saya yang jadi kiyainya… Istri saya, kedua anak tertua saya… Semuanya mengajar di pondok pesantren yang saya asuh… Sedangkan anak bungsu saya masih jadi santriwati, doakan ini tahun terakhirnya, semoga bisa lulus dan menjadi ustadzah yang berguna bagi bangsa dan agama” Kata ustadz Burhan yang membuat Nayla segan seketika.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRe2G34CoEX

Wahh ternyata ustadz Burhan juga merupakan pak Kiyai… Eh bentar-bentar… Jadi, sekarang pak ustadz lagi sendirian dong sama aku disini ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj2syGi47FZ

Batin Nayla yang membuat akhwat cantik itu menenggak ludah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvgB7k3rTLL

“Oalah, jadi dari pagi tadi, ustadz sendirian aja dong di rumah… Pembantu pak ustadz kemana ?” Tanya Nayla yang tidak menemukan adanya tanda-tanda kehadiran pembantu ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4LLtRmwqyc

“Hahaha iya nih saya sendirian, seharusnya sekarang saya lagi ngajar di pondok pesantren… Tapi karena ukhty udah buat janji makanya saya meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah ukhty hehe… Kalau pak Amin tadi, katanya sih mau keluar sebentar buat beli sarapan… Biasanya kalau kami semua mengajar di pondok pesantren ya pak Amin ini yang mengurusi rumah” jawab ustadz Burhan yang terus menjaga pandangannya agar tidak terfitnah oleh kecantikan tamu istimewanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2ZYWWGz1B

“Oh begitu hehe… Mmmm aku boleh mulai cerita gak, pak ustadz ?” tanya Nayla setelah merasa cukup berbasa-basinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz3iQkCCctv

“Oh yah silahkan… Saya akan berusaha mendengarkan ukh” Jawab pak ustadz sambil terus menatap lantai rumahnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUITmxqaJo

“Hmmm baik ustadz… Aku mulai darimana yah ?” Kata Nayla mendadak ragu. Ia jadi merasa kok kayak kurang sopan kalau dirinya menceritakan hal seperti ini kepada seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Ia pun terus berfikir agar bisa menggunakan bahasa yang pantas agar bisa berbicara sopan dengan beliau.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkXc1VKSqlS

“Silahkan dari awal juga gapapa biar saya bisa makin paham dimana inti masalahnya, ukh” Kata pak ustadz dengan penuh percaya diri.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4L6XcjPjxx

“Hmm iya ustadz, jadi gini… Sebenarnya aku ini kecanduan” Ucap Nayla yang akhirnya berbicara apa adanya karena kesulitan untuk menemukan kata yang pas.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0O5VpJqVv

“Kecanduan ? Maksudnya ?” Tanya pak ustadz saking penasarannya hingga tak sengaja melirik tuk menatap wajah cantik Nayla.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2vclniRMy

Wahh cantik banget… Ukhty ini bener-bener selera saya semenjak pertama kali bertemu !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbOAzGVNy12

Batin pak ustadz sambil mengelus-ngelus penisnya tanpa sadar. Namun ustadz itu berusaha bertahan dengan mengendalikan pikirannya. Tangannya juga ia tarik agar tidak menyentuh pentungan sensitifnya. Namun penisnya yang sudah terlanjur terangsang mulai berdiri secara sembunyi-sembunyi dari balik sarung yang ustadz itu kenakan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeNcREV3OF

“Hehe aku kecanduan ngentot pak ustadz”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Mkbwide8W

Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Mata pak Ustadz itu melebar mendengar sesuatu yang tak ia duga sebelumnya. Refleks matanya menatap tubuh indah Nayla dari atas ke bawah. Ia memperhatikan tatapan mata akhwat itu yang sendu. Lalu turun menuju jaket modern yang dikenakan olehnya itu. lalu tatapannya kembali turun menuju celana longgar yang dikenakannya itu. Perpaduan antara pakaian syar’i dan agak kebarat-baratan itu semakin menambah nafsu seksual yang ia tahan selama ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxyqOoBmxih

Bayangannya seketika berselancar membayangkan maksud dari ucapannya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7SOTWGlPr8

Ngentot ? Oh paling bareng suaminya kan ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTjusMgywzv

Batin pak ustadz mencoba berpikiran positif.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74OVgitCU9

“Makk… Maksudnya ? Saya gak paham dengan apa yang ukhty ucapkan hehe” Kata pak Ustadz berusaha menjaga wibawanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOM3wnQ7Lau

“Hehe aku sebenernya kecanduan bercinta pak ustadz… Suami aku gak pernah bisa memuasi nafsu aku” Jawab Nayla malu-malu yang lagi-lagi membuat pak ustadz berfikir.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGfSF5ysak8

Suaminya gak mampu memuasi, tapi kok kecanduan ? Bentar-bentar… Jadi, dengan siapa ukhty ini melampiaskan rasa candunya ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY266t5PFAg

“Teruss ? Gimana yah ? Saya… ” Jawab pak ustadz tertawa kecil karena kebingungan dengan maksud yang ukthty cantik itu hendak utarakan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAppJSM07Y

“Selama ini, aku sering banget berzina pak ustadz dengan pria-pria tua di luar sana… Aku ingin berhenti tapi aku gak bisa… Aku udah kecanduan… Tiap kali pengen berhenti, suami aku malah gak sanggup memuasiku… Akhirnya aku jadi kangen sama kontol-kontol mereka yang pernah memasuki rahimku deh” Jawab Nayla blak-blakan yang membuat nafsu pak ustadz kelabakan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPE7uxjqdBT

Gleeeggg !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHl726PUjuZ

“Jaddd… Jadiii… Ukhti Nayla udah pernah . . . .” Kata pak Ustadz tak menduga.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSnXoTIkBB

“Hehe sebenarnya iya pak ustadz… Udah banyak bapak-bapak tua yang pernah make aku pak” Jawab Nayla malu-malu yang membuat ustadz itu kian bernafsu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBKMpYirtJq

Kata ‘make’ yang ia dengarkan membuat pria tua yang berusia sekitar enam puluh tahunan itu semakin bernafsu. Sejujurnya, semenjak pertama kali bertemu dengan Nayla di taman waktu itu. Ia diam-diam memendam nafsu kepadanya, yang membuat penisnya sampai berdiri tegak dibalik sarung yang ia kenakan. Akhwat muda bercadar seperti Nayla merupakan fetishnya. Membayangkan kalau akhwat seperti Nayla sudah pernah bercinta dengan siapa saja membuat pikiran ustadz itu kemana-mana.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezYkGJyxhv

Alhasil penis yang sedari tadi ia tahan agar tidak berdiri malah semakin tegak berdiri. Bahkan terlihat jelas tonjolan dari balik sarung saat ustadz sange itu kebetulan tidak mengenakan celana dalam. Pikiran ustadz itu semakin kemana-mana saat menatap mata sendu itu. Itulah puncak fetishnya, menatap mata indah itu ketika bercinta adalah sesuatu yang paling membuatnya terangsang. Nafsu pak ustadz bertambah. Namun ia teringat dirinya yang merupakan ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren yang ia asuh.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqkKJuAGJa

Meski nafsu telah menggebu, ia berusaha menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsunya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRTdIbGoQD9

Cobaan apalagi ini ? Pagi-pagi udah kena cobaan yang menggoda iman !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLy7m3lzt3p

Batin pak Ustadz gelisah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7FNIl2Fkn

“Jadi begitu ustadz… Hmmm aku minta saran ustadz… Aku harus gimana ? Aku bingung, aku ingin tobat tapi aku gak sanggup menahan nafsu karena suami aku gak sanggup memuasiku… Aku ingin berzina tapi aku tahu itu merupakan dosa, ustadz” Lirih Nayla yang masih belum sadar kalau ustadz sepuh itu sedari tadi terus menikmati keindahan yang ada pada dirinya melalui kedua bola matanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhlpDKLzYl

Pak ustadz mengatur nafasnya. Ia memperbaiki posisi duduknya lalu berusaha menyembunyikan pentungannya yang semakin tegak berdiri dibalik sarungnya. Berulang kali ia menumpuk-numpuk tonjolan itu dengan kain sarungnya. Meski sebagian kakinya jadi terlihat. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri dari cobaan yang sangat menggoda iman ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWz1Fy5kG7z

“Fiyuh… Jadi gini ukhty… Hidup itu pilihan… Mau ukhty memilih bertahan atau bermaksiat itu pilihan ukhty… Gak ada yang salah 'kalau secara logika'… Tapi ukhty juga harus tahu, apa konsekuensi dari pilihan yang ukhty ambil itu” Kata pak ustadz sambil terus berusaha menahan nafsunya. Tangannya sedari tadi menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran, namun semua itu sia-sia tiap kali matanya melirik mata sendu milik akhwat pemancing nafsu itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaXSCsy4XF

“Kalau ukhty memilih bertahan maka ukhty akan mendapat pahala karena itu merupakan bagian dari jihad melawan hawa nafsu… Kalau ukhty memilih maksiat maka konsekuensinya ya dosa… Jadi saya biarkan kedewasaan ukhty untuk memilih satu dari dua pilihan tersebut” kata pak Ustadz melanjutkan nasehatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXMLcSB3uGX

Duhhh kok saya malah makin nafsu gini yah ? Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjiNXGr3Gf6

Berulang kali pak ustadz beristighfar di dalam hati sambil menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran lagi. Ia benar-benar mempraktekan apa yang diucapkannya. Meski ia tahu kalau bermaksiat itu enak, tapi sebagai seorang kiyai, ia akan berjihad terlebih dahulu meski akhwat yang menjadi fetishnya itu terus mengeruhkan pikirannya meski akhwat itu tidak melakukan apa-apa.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghCkG1VRyB

“Hmm begitu yah ustadz” Jawab Nayla berfikir. Namun saat tengah merenung itu, pandangannya teralihkan pada tonjolan yang sedang ditekan-tekan oleh ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxreOI7ivQw

Loh, astaghfirullah… Pak ustadz ? Ngaceng ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡepCdGsIK7E

Batin Nayla yang baru menyadarinya. Matanya pun melirik wajah dari pria sepuh itu. Terlihat jelas kalau birahi telah menguasainya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu di taman itu. Diam-diam ustadz Burhan bernafsu padanya. Alih-alih menjawab pertanyaan dari ustadz sepuh tadi. Nalurinya sebagai seorang pendosa yang gemar menggoda pria-pria tua, mendorongnya untuk menggoda ustadz yang tengah berjihad itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQg9AAQDjdH

“Hmmm kalau aku memilih maksiat aja gimana ustadz ?” Tanya Nayla dengan lembut menggunakan nada yang sangat menggoda kaum adam.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqBHN52PniF

“Hah ? Maksudnya ?” tanya pak ustadz sambil melirik akhwat cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwpNB28fIJP

Seketika mata mereka bertemu, Dari situlah ustadz Burhan sadar kalau tamunya itu sudah menyadari akan adanya tonjolan dibalik sarung yang ia kenakan saat itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoZFBaY6R6i

“Hayooo… Kontol pak ustadz lagi ngaceng yah ? Kok bisa ? Mikirin siapa sih ?” Tanya Nayla dengan nada menggoda yang membuat ustadz sepuh itu sampai merinding dibuatnya. Apalagi mata Nayla dengan jelas menyatakan ketertarikannya padanya. Pak Ustadz berusaha mengendalikan pikirannya. Ia sadar, kalau akhwat cantik itu saat ini tengah memggodanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1uKCnzGoXG

“Eng… Enggakk… Enggak kok ukh… Enggak hehehe… Iya” Jawab pak ustadz mencoba bersikap biasa saja.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3kfWDobKG

Duh matanya genit banget sih… Paling gak kuat saya kalau ada akhwat genit yang mainin matanya kayak gitu…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfjOnmxJZu

Batin pak ustadz terangsang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcZa7HsA0Wt

“Hihihi masa sih ? Itu apa hayoo ? Pasti ustadz lagi mikir jorok yah ? Hayoo mikirin siapa ? Aku yah ?” tanya Nayla sambil tersenyum yang terlihat jelas di kedua matanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0gHJtgAyi

Ustadz itu sampai kejang-kejang dibuatnya saat digoda oleh keindahan mata bidadarinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡspV30E4Z18

Nayla tiba-tiba menurunkan resleting jaketnya. Sebuah tanktop ketat berwarna putih yang menonjolkan dada bulatnya terpampang jelas dihadapan wajahnya. Mata ustadz yang telah tergoda itu melebar ketika melihat betapa besarnya gunung kembar yang melekat di dada sang akhwat cantik tersebut.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9XExo4PYZ

Subhanallah… Eh, astaghfirullah, gede banget !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ61QzLQKWjm

Batin pak ustadz yang nyaris menjatuhkan air liurnya akibat terpesona pada kemegahan dada sang akhwat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFmHD3Zu5v

"Hah," desah Nayla sambil mengipas-ngipasi dadanya hingga mata pak ustadz tertuju pada benda bulat itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVRlArVkKL7

"Hah… Hah… Hah… Ukh, ukhty mau apa ? Naikin lagi ukh, naikin resletingnya" kata pak ustadz panik.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxRQJVIDUU0

"Hihihi kenapa ustadz ? Aku kegerahan disini… Gak liat keringet aku yah ustadz ?" Jawab Nayla sambil tersenyum.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbIPDuvq4Vx

Lagi-lagi, senyum indah yang ditunjukkan melalui kedua bola matanya itu menggoda iman seorang kiyai. Kiyai itu nyaris sesak nafas karena tak kuat melihat keindahan yang sedang dipamerkan akhwat binal itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJZ1b3B5DMv

Huft panas banget sih… Gara-gara jaket tebel yang aku pake ini deh, aku jadi kegerahan kayak gini… Hihihi kenapa juga aku malah ngegoda pak ustadz… Hmmm gara-gara pikiran mesumku di jalan aku jadi kayak gini nih… Mana ekspresinya pak Kiyai kayak gitu lagi… Bikin aku greget pengen nyerahin tubuh aku aja… Hihihi…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTONS7iLJf0

Batin Nayla tersenyum saat menatap wajah kiyainya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Tz5QrnlmX

Seketika Nayla terpikirkan sebuah ide untuk melanjutkan godaannya pada ustadznya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9qQ7c8CTp

"Ehh, ukh… Ukhty… Ukhty… Ukhty ngapain ?" Teriak pak ustadz saat melihat Nayla berdiri lalu menungging membelakangi sambil menurunkan celana yang dikenakannya saat itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPqrNcH4jP

Pak ustadz menyeret bokongnya mundur. Ia sudah berada di tepi bagian pinggir sofa lalu menutupi matanya sebisanya meski dalam hati ia sangat ingin melihatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMeuUMKcPz

"Astaghfirullah ukh… Ukh sadar ukh… Ukhty kenapa ?" Teriak pak ustadz yang semakin kewalahan dengan godaan tamunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLtyCOjoG26

"Hihihihi gapapa ustadz… Aku cuma kegerahan aja… Apa aku gak boleh buka baju ?" Tanya Nayla yang kembali duduk, bersandar pada sandaran sofa yang empuk itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0RsjMabuv

"Boleh ukh… Tapi kan ada saya… Ini juga di rumah saya… Kalau ukhty kayak gini kan, astaghfirullah !" Jerit pak ustadz kaget saat melihat Nayla sudah melepaskan celana dalamnya lalu menaikkan kedua kakinya ke atas sofa. Nayla melebarkan kakinya. Dari sudut pak ustadz, terlihat jelas kalau kiyai sepuh itu dapat melihat betapa pinknya warna dari serabi lempit yang sudah siap untuk menjepit.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLjkw2YumR

"Hihihi… Ustadz mau masukin ? Kontol ustadz udah ngaceng banget tuh !" Tawa Nayla sambil melebarkan vaginanya agar ustadz itu dapat melihat keindahan kelaminnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPouWlV3TZ

"Astaghfirullah ukh… Sadar ukh… Ini dosa… Ukhty kenapa, tadi gak kayak gini loh" kata pak ustadz yang terus beristighfar meski tangannya terus saja mengelusi tonjolan penisnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvh1tFv3ReC

"Hihihi kan pak ustadz sendiri yang nyuruh aku milih… Ini pilihan aku loh… Lagian apa ustadz gak mau ? Aku yakin kontol pak ustadz udah gemes banget tuh pengen dijepit memek aku… Mmpphh pasti bakal nikmat banget deh rasanya kontol pak ustadz" goda Nayla yang semakin binal saat melihat tonjolan itu semakin membesar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyY7hKNaS1

"Enggak… Saya gak pernah bilang seperti itu… Tolong pergi ukh… Jangan kayak gini… Saya gak mau berbuat dosa di rumah ini !" Ucap pak ustadz yang justru membuat Nayla tertantang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDSJBSFHelo

Nafsunya pada pria-pria tua semakin membesar. Nayla pun bangkit dari sofanya tuk mendekati korban selanjutnya. Akhwat yang hanya tinggal mengenakan hijab, cadar, tanktop ketat berwarna putih serta kaus kaki yang membungkus sebagian kakinya itu kian mendekati ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQKDKXI8e3w

Dalam sekejap Nayla sudah duduk di sebelah ustadznya. Tangannya yang gemas mengelus-ngelus puncak dari tonjolan indah yang kian menjulang tinggi itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6afdIjpTOf

"Aaaaa ukhty… Pergi, jangan kesini !" Jerit pak ustadz menyadari Nayla sudah ada di sebelahnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbldLFewUq7

Namun saat jemari Nayla mulai mengelusi ujung gundulnya. Tubuh pak ustadz yang awalnya tegang mendadak mulai tenang saat kenikmatan yang ia rasakan mulai terasa.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ54SAkRDRIj

"Aaaahhhh… Aaahhh ukhty… Aaahhhh" desah pak Ustadz yang membuat Nayla tersenyum manis.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOmdtDyojdd

"Hihihi tuh kan, enak kan pak ustadz ? Ustadz jangan panik… Ustadz jangan takut… Aku gak ngejahatin pak ustadz kok… Sebaliknya, aku malah baik karena bakal membuat ustadz mengerang keenakan" lirih Nayla sambil menatap matanya ketika tangannya terus mengelus-ngelus sarung berwarna biru itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQbW5AcK2u

"Aaahhh… Aaahhh… Tapii ukh… Tapiii.. aaahhh" desah pak ustadz yang semakin tenang bahkan tidak berteriak-teriak lagi seperti tadi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDc0uBwCa3p

"Hihihi pak ustadz tenang yah… Tenaanngg… Ustadz bakal keenakan kok… Mmppphh, aku buka yah sarungnya… Aku udah gemes pengen mbetot kontol pak ustadz" kata Nayla sambil menarik sarung ustadznya lalu membelai penis yang rupanya sangat besar itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZ2HlLUaOF

"Aaaahhh ukh… Aaahhhh enak banget… Aaahhh… Aaaahhhh" desah pak ustadz sampai merem melek yang membuat Nayla tersenyum di sebelahnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK2zrUZxhTn

Mata pak ustadz melirik kemudian bertemu dengan mata yang membuat fetishnya kian bangkit. Rasanya jadi semakin enak. Belaian lembut dari akhwat binal itu membuatnya semakin tenang saat menikmati servis dari tangan mulusnya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmaGjc9ECEI

Nayla mencengkram kuat penis yang ukurannya hampir 3/4 dari lengannya itu. Tangan Nayla bergerak naik turun. Jemarinya mengusap batang penis itu naik turun. Matanya dengan penuh nafsu menatap wajah pejantannya itu. Suaranya yang lembut juga desahannya yang menggoda, membuat iman kiyai pondok pesantren itu semakin menipis saja.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZniuIKfd7Q

"Aaahhh ukh… Aahhhh… Aaahhh enak bangettt… Ouhhh yahh… Aaaahhh" desah pak Ustadz hingga jemari kirinya meremas sofa di sebelahnya sedangkan jemari kanannya meremas paha mulus Nayla tuk menjelaskan kenikmatan yang ia dapatkan sekarang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8tukGRb05

"Hihihi enak banget yah pak ustadz ? Udah makin gede nih kontolnya, kita lanjut yah ?" Tanya Nayla yang membuat ustadz yang sudah terangsang hebat itu gagal paham.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbcobbUIXo

"Lanjut ? Hah… Hah… Hah" desah ustadz Burhan ngos-ngosan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62dXAGz4UL

Seketika Nayla yang sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di sisi bawah tubuhnya mulai menaiki pangkuan ustadznya. Mata pak ustadz membuka lebar, matanya terpesona pada tatapan menggoda dari akhwat binal itu. Saat penisnya yang sudah menegak keras itu menyentuh sesuatu yang empuk lagi lembap di sisi bawah tubuh Nayla. Mata pak ustadz langsung memejam merasakan keenakan yang tidak terkira.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGAs3Lo27OZ

"Mmmppphhh"

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVP4J3gGd08

Rupanya ujung gundulnya sudah tiba di pintu masuk vagina Nayla. Nayla yang sudah berpengalaman dalam memuasi pria-pria tua tidak langsung memasukkannya, melainkan ia gesek-gesekkan terlebih dahulu ujung gundulnya secara maju mundur tuk membuat penis pemuasnya itu semakin keras dan perkasa.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡamYUumYkyL

"Aaahhhh… Aaahhhh ustadz… Aahhh gimana ? Mmpphh kontol ustadz makin keras nih, mana gede banget lagi, hihihi" desah Nayla menggoda.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArJniQW5mc

"Aaahhh… Aaahhh enak banget ukh… Aaaahh enak banget… Mmpphh" desah pak ustadz sambil menatapi tonjolan indah di dada penggodanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg0ODI1dZqo

"Hihihi ini belum seberapa… Kita mulai yah… Uuuhhhh" desah Nayla saat tubuhnya mulai ia benamkan ke pangkuan ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvqUpdKXp2X

"Aaaaahhhhhh ukkkhhhhh… Mmmpphhh nikmat sekaliii… Aaahhh yaahh… Aaaahhh nikmat banget ukh rasanya" jerit pak ustadz sambil mengepalkan kedua tangannya lalu memejamkan kedua matanya. Terasa jepitan yang amat kuat lagi lembap itu mencekik penisnya. Penisnya itu semakin tenggelam. Penisnya itu terhisap semakin dalam.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DYM2Y7zkW

"Aaahhh pak ustadz… Mmmpphh kontol ustadz udah keras banget… Aku jadi geregetan ih… Aku pengen goyang… Aaahhh… Aahhh… Aaahhh enak banget ustadz" desah Nayla yang mulai memaju mundurkan pinggulnya diatas pangkuan ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWUwY5Uz3Qt

"Aaahhh… Aaahhh… Aahhh ukhty… Aaahhh enakk bangettt… Aahhh yahhh… Ouhhhh enak banget rasanya ukh" desah pak ustadz yang baru pertama kalinya dilayani oleh seorang wanita.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5gf1XuoWHj

Istrinya yang sudah tua tak pernah sekalipun melayaninya bahkan saat masih muda dulu. Istrinya itu memang seorang wanita yang polos. Melihat penis saja, itu baru terjadi di malam pertama mereka. Selama mereka menikah, selalu dirinya yang berusaha sedangkan istrinya hanya berbaring pasrah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ471mJ8wIlC

Nah sekarang, ada akhwat cantik yang kebetulan merupakan fetishnya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya bahkan melayaninya dengan sepenuh hati. Ustadz Burhan tak bisa menolak. Ia pun menikmati setiap goyangan yang akhwat cantik itu berikan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHSGqoVT6cs

"Aaahhhhh… Aaahhh ukhty… Aaahh nikmat sekali… Aaahhh yaahh… Aaahhh" desah pak ustadz yang tak kuasa lagi tuk menahan kenikmatan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9NineuHa3d

Tangannya yang sedari tadi ia bebaskan kini mulai bergerak tuk mendekap pinggang mulusnya. Matanya terfokus pada tanktop ketat yang memperlihatkan pusar mulusnya. Pandangannya pun naik tuk menatap dada bulatnya. Meski masih tertutupi tanktopnya, pergerakan mendal-mendul yang dihasilkan oleh susu bulat itu sudah cukup untuk merangsang nafsu birahinya. Apalagi saat pandangannya kembali ia naikan hingga mata mereka bertemu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvoJtiVEkYp

Ini lah puncak dari fetish yang ia idam-idamkan sejak lama. Goyangan akhwat binal itu jadi semakin nikmat saat dirinya menatap mata indahnya. Ustadz Burhan pun menunjukkan ekspresi penuh nafsunya. Nayla membalas dengan menunjukkan tatapan kepasrahannya. Pinggul Nayla bergoyang cepat. Ia juga menikmati keperkasaan penis yang sedari tadi menggesek-gesek dinding vaginanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR6CwAeMxBm

"Aaahhh… Aaahhh… Aaaahhh" desah mereka saat mata mereka bertemu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGF6AsK0kLX

Nayla yang sudah benar-benar terangsang dengan nekat mengangkat tanktop ketatnya. Ia juga melepas cup branya hingga susu bulatnya terlihat sempurna.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk22Sb00il

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUk9ewXzrWS

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlM4SKgzY5

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskyLYRNpnA

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XVlf2lVk0

"Subhanallah !!!" Sebut pak ustadz karena saking takjubnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfbGw9WXPVv

"Aaahhh… Aaahhh… Gimana ustadz susu aku ? Pak ustadz suka ?" Desah Nayla ditengah goyangannya yang maju mundur.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdkjPB6zfi

"Aaahhh… Aaahhh… Suka banget ukh… Istri saya susunya kecil… Baru kali ini saya disodori susu semegah ini" ucap pak ustadz saking kagumnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuV0LKJanVw

"Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu ustadz boleh cicipi nih… Mmmpphh ini buat ustadz… Ayo hisap ustadz" desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya sambil memegangi kedua susunya lalu disodorkannya ke wajah dari ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISncBSxlWs

"Aahhh… Aahhh baiik ukh… Saya akannn mmpphhh" desah pak ustadz yang langsung menghisap pentilnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoVRuPBQUl1

"Aaaahh ustadz… Aaahhh terusss… Ayo hisap terus… Mmmpphh jilat juga pak jangan lupa… Aahhh yah… Aaahhh ustadz !!!" Jerit Nayla menggelinjang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjy2YL8Sixw

Ustadz yang sudah terkontaminasi oleh racun birahi itu terus menikmati sodoran susu bulatnya. Lidahnya keluar memutar-mutari puting berwarna pink itu. Lidahnya kemudian menjilat-jilatnya. Puting itu lalu dicelupi ke dalam mulutnya. Rasanya sungguh nikmat. Ia terus menikmati dosa perzinahannya meski ia sendiri tahu, kalau perbuatannya itu salah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnknp6HYBGo

"Aaaahhh ustadz… Aaahhhh… Aahhh yahhhh" desah Nayla semakin keras.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1figIZTqe9

Puas menjilati, pak ustadz kembali melepas jilatannya tuk menikmati pemandangan indah dari tubuh sang akhwat. Nampak akhwat itu naik turun diatas pinggulnya. Pergerakan susunya sangat indah. Susu bulat yang menggantung itu meloncat-loncat dihadapan wajahnya. Ustadz Burhan menggelinjang. Ia benar-benar menikmatinya sebelum setitik keimanannya kembali muncul untuk menahannya agar tidak terjatuh lebih dalam lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GauEtcZcW

Ingat anak-anakmu yang sedang menuntut ilmu, Burhan !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfaeuJJzhFs

Seketika suara hati itu nyaris menyadarkannya. Namun desahan demi desahan yang Nayla keluarkan, diikuti oleh pergerakan liuk tubuhnya yang sungguh mengagumkan, membuat pria tua yang sudah sepuh itu semakin kebingungan. Di lain sisi ia menikmati tapi di lain sisi ia mengutuk keras perbuatannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILwTEBnniX

"Aaahhh… Aaahhh… Aku buka aja yah kemejanya ustadz… Mmpphhh ustadz pasti kegerahan yah" kata Nayla sambil terus mengocok-ngocok penis ustadznya menggunakan vaginanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Kjr3RSNes

Dalam sekejap perut tambun itu mulai terlihat. Kulitnya yang sudah berkeriput itu juga mulai terlihat. Hal itu justru menambah nafsu dari bidadari cantik itu. Goyangan Nayla semakin cepat. Hantaman pinggulnya semakin kuat. Jepitan vaginanya semakin nikmat. Mereka benar-benar sudah tunduk pada nafsu yang semakin menguasai tubuh mereka berdua.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptgxPBfLMU

"Aaahhh ukhty… Aaahh… Aaaahhh" desah pak ustadz yang menyadari kalau pintu rumah sedaritadi terus terbuka. Nayla pun membaca pergerakan wajah pria tua itu. Nayla pun tersenyum dibalik cadarnya. Ia dengan peka memahami maksud dari pemuas nafsunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQODJUhDQD0

"Aaahhh… Aaahhh… Pindah yuk ustadz… Kita ke dalem biar makin bebas" desah Nayla yang masih menaik turunkan tubuhnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnbQHIbPkt2

"Aaahhh… Aaahhh… Boleh ukh… Aaaaaahhh" desah ustadz Burhan yang semakin berat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifwA7adOHW

"Oke ustadz… Mmppphhh dalem bangettt" jerit Nayla saat menjatuhkan tubuhnya sedalam-dalamnya. Lalu ia berdiri hingga kelamin mereka terlepas. Nampak penis ustadz itu sudah semakin basah. Terdapat lendir yang membuat penis itu semakin licin saat dipegangnya. Namun Nayla dengan binal malah mendekapnya lalu bertanya kepadanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5QOyUTIkgv

"Kamar ustadz dimana ?" Tanya Nayla tersenyum.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5MaqN81Ri

"Mmpphhh… Disana ukh… Uhhhhhh… Jangan ditarik-tarik ukh… Nanti copot… Uuuhhh" desah ustadz Burhan kewalahan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCAvl6Wksu

"Hihihi gak akan lepas kok… Yuk" goda Nayla sambil mengedipkan mata yang membuat ustadz Burhan semakin terpesona pada kebinalan serta kecantikannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvPhXlYCqP9

Dengan penuh semangat, Nayla menarik penis ustadz Burhan saat berjalan menuju kamar pribadinya. Bisa-bisanya ada akhwat sebinal itu saat bertamu ke rumah seorang kiyai. Tapi itulah Nayla, nafsunya yang semakin menggelora bahkan telah mengalahkan akal sehatnya yang ingin bertobat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvgANruIY2

Nayla hanya cekikikan saja saat mendapatkan mangsa barunya. Mereka pun tiba di dalam kamar tidur yang biasa ditempat oleh ustadz Burhan bersama sang istri.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgC0NhFN3Iy

"Hihihi yuk kita lanjut ustadz… Aku udah gak sabar deh pengen ngerasain sodokan ustadz" kata Nayla sambil tersenyum mesum menatap tubuh tambun ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt7P4fw27sa

"Hah… Hah… Hah… Iyya ukh… Hah" kata pak ustadz ngos-ngosan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6jZhRYSBPC

Terlihat Nayla dengan penuh semangat menelanjangi tubuhnya. Tanktop ketatnya telah ia angkat. Behanya juga sudah ia lepas menampilkan tubuh mulusnya yang semakin terlihat jelas dihadapan mata kiyai ponpes itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgU2QHb2Rg9

Astaghfirullah… Maafin abi… Maafin abi, umi… Maafin abi, nak… Abi udah berzina… Abi udah kejebak… Abi gak bisa berhenti melakukannya…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpCicJPjn40

Batin pak ustadz.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXfgIBOtbID

Terlihat Nayla sedang berdiri membelakanginya menampakkan punggung mulusnya. Seketika pak ustadz mendengar bisikan dari hatinya kembali.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLIqPd4gdZI

Ayo… Cepet kabur… Mumpung lonte itu sudah memunggungimu… Cepat keluar, Burhan… Lapor orang lain kalau ada lonte binal yang telah memaksamu melakukan hal ini !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNjGL5pME28

Ustadz sepuh itu bahkan sudah memegangi gagang pintu kamarnya. Akal sehatnya perlahan mulai kembali yang menyuruhnya untuk pergi dari perzinahan ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVinYjXGJla

Ayo buka pintunya… Minta tolong ke orang-orang !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLxyzHg8BKP

"Ustaaddzzz !!!" Panggil Nayla dengan manja.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyVBQpyD8ec

Ustadz Burhan yang tadinya ingin pergi seketika menoleh tuk menjawab panggilan akhwat binal tersebut. Betapa terkejutnya ia saat melihat Nayla sudah menungging memamerkan pinggul indahnya yang membuat nafsu ustadz Burhan kembali berkuasa mengalahkan akal sehatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSPHZuuiyzt

Astaghfirullah, cobaan apalagi ini ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsNVs6CLW23

Batin pak ustadz menggelengkan kepala.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcIO3HOz6Mq

"Ayo sini ustadz… Sodok aku… Hujami memekku… Aku udah gak sabar pengen dikontolin ustadz lagi loh" Goda Nayla sambil menggeal-geolkan bokongnya yang membuat penis ustadz itu mengangguk-ngangguk dihadapannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq2O0Of1Aus

Gawaattt… Saya mulai nafsu lagi… Bahayaa… Kakiku mulai bergerak sendiri… Kenapa saya malah kesana ? Itu tempatnya maksiat, Burhan ! Sadar… Lebih baik keluar dari tempat ini !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEC7GyqGxi

Batin pak ustadz yang justru mendekati Nayla karena tak tahan akan bokong mulusnya. Dalam perjalanannya, ia melepaskan kemeja kokonya. Ia juga melepas peci yang masih melekat di kepalanya. Terakhir, ia meloloskan sarung itu yang membuatnya benar-benar telanjang bulat saat mendekati akhwat penggodanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrZQXmqvDi

"Hihihi iya kesini… Ayo ustadz… Aku udah pegel nih… Ayo sodok aku !" Rengek Nayla semakin bernafsu saat melihat ketelanjangan pria tua itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTqsly1k9al

Sekuat apapun iman seseorang, ketika Nayla yang cantik jelita sudah menggoda maka tidak ada satupun orang yang mampu bertahan. Pak ustadz yang sudah tak kuat lagi mulai mengambil posisi di belakang Nayla. Kedua tangannya memegangi pinggul rampingnya lalu ujung gundulnya bersiap-siap untuk menyodok rahim kenikmatan itu lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuoQEi04nxD

"Hihihi ayoo ustadz… Mmpphh sodok aku" goda Nayla dengan nada mendesah.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw4eQJoHrHE

"Hah… Hah… Iyya ukhty… Saya akan melakukannya… Sekali saja… Sekali ini saja… Hennkgghhh !!!" Jerit pak Ustadz saat menghentakkan pinggulnya hingga menembus titik terdalam dari rahim Nayla.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XdpWJCDPv

"Aaaaaahhhhh ustaaaaddzzz" jerit Nayla memejam saat tubuhnya terdorong maju ke depan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ46hLjoqmdL

“Uuuhhh mantapnyaaaa” Jerit pak ustadz yang juga memejam merasakan kenikmatan yang lebih daripada saat digoyang tadi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaIZY6tuLYb

“Hah… Hah… Eh, ustadz ? Tunggu bentar… Jangan langsung digenjot… Aku belum siap… Aku aaahhhh… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” Jerit Nayla saat pinggul pak ustadz mulai bergerak.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCjFFMwNFh3

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh” Hanya itu yang keluar dari mulut ustadz itu. Jujur, meski ia sangat menyukainya. Namun rasa bersalahnya karena telah bermaksiat di dalam kamarnya membuat ia tak begitu menikmatinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6leESSmQtT

Tatapannya kosong. Pikirannya terbayang sang istri dan anaknya yang tengah berjuang membagikan ilmu di pondok pesantren. Tapi dirinya disini ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNz5IxPlWp

“Aaaahhhhh… Aaahhh ustaadzzz… Aahhh terusss… Aahhh iyaahhh yang kencang” desah Nayla yang mulai menikmati goyangannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5l2rSqVZcX

Apa yang sudah saya lakukan ? Apa yang sudah saya lakukan ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3S6L9m6WI

Batin pak ustadz menyesal.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstJM6wzb5K

Namun tetap saja pinggulnya terus bergoyang. Nalurinya sebagai seorang lelaki membuatnya tak bisa menyia-nyiakan rezeki yang sudah diberikan ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3hwfYUYjwT

“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaaahhhhhh” desah pak ustadz bimbang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Zb2UImGnt

Berulang kali wajahnya ia geleng-gelengkan. Berulang kali matanya memejam menikmati tiap hujaman yang ia lakukan. Dirinya sungguh bimbang. Antara kenikmatan atau harga diri. Ia tak bisa memilih. Harga dirinya telah rusak oleh godaan akhwat lonte ini. Ia juga sudah terlanjur jatuh pada kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia pun menurunkan pandangannya, nampak bokong montok yang membuat ustadz yang juga ayah dari tiga anak itu gemas dibuatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb8tz2UA4CB

Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaaakkkk !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnufRbhGnN

“Aaahhh ustaaddzz… Aahhh sakiittt… Aaahhh iyaahhhh” Jerit Nayla yang justru membangkitkan nafsu ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfVDhN2OjD

Aaahhh bagaimana ini ? Apa yang harus saya lakukan ? Lanjut saja ? Nikmati apa yang sudah ukhty ini berikan ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSeKPOcluUB

Batin ustadz Burhan berfikir.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuKWHe3Kwr9

Apa kamu bodoh yah ? Pikirkan keluargamu ! Tega sekali kamu memilih dia yang jelas-jelas sudah menjadi bekas pria-pria tua di jalanan !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYeEdPhN9l5

Ucap hatinya yang membuat ustadz Burhan tersadarkan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡemaDE9CsvU

Aaahhhh… Aaahhhh tapi ini enak sekali… Saya gak bisa berhenti… Pinggul saya terus bergerak menikmati jepitannyaaa !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkI7yzLwqPd

Batin pak ustadz mengelak.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs6BHu7WBat

Jelas enak ! Namanya maksiat apa yang gak enak ! Inget katamu tadi ! Inget konsekuensi dari semua ini ! Apa kamu mau membuat skandal terbesar yang memberitakan seorang ustadz berzina dengan seorang akhwat yang sudah menjadi istri orang padahal ustadz tersebut juga pengasuh dari pondok pesantren besar di ibu kota ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmelslLnus

Hati kecil ustadz Burhan terus berusaha tuk menyadarkan pikirannya. Saat ia mendengar ucapan hati itu, ia kembali tersadar. Namun jepitan yang semakin terasa membuat ustadz itu malah mempercepat hujamannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhLlwAvOaZy

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh ukhtyy… Aaaahhhh” Jerit pak ustadz yang kesulitan keluar dari jeratan maksiat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpXbHXA7ASn

“Aaahhh iyahhh ustadzz… Ouhhh seperti ituu… Yahhh lebih keras… Lebih keras lagi ustaaddzz !” Jerit Nayla sambil mencengkram kuat sprei ranjang tidur ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡInxRvVhOmi

“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh… Iyaahhh ukh… Iyaahhhh” Jerit pak ustadz yang kembali tergoda.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9dzXmehmsI

Terlihat dari samping susu gantung itu semakin cepat bergoyang seiring hentakan pinggul pak ustadz yang semakin kuat. Jeritan-jeritan yang Nayla keluarkan juga semakin keras. Suara desahannya bahkan mulai memenuhi ruangan. Pekikan-pekikan nafsu juga dikeluarkan oleh ustadz yang tersesat itu. Jemari pak ustadz kembali memegangi pinggang mulusnya. Matanya memejam agar dirinya semakin merasakan jepitannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUzYolwKDQM

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Saya mau keluuaar… Saya mauu keluuaarrr !” Desah pak ustadz yang sudah tidak kuat lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLenGHp6CKE

“Aaahhhh… Aaahhh tungguuu… Tungguu ustadz… Aku belum mau keluarr… Tolong tahan lebih lama lagi !” Jerit Nayla yang masih belum puas dengan persetubuhan yang menurutnya masih sebentar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDwWxReE1oi

“Aaaahhh tapiii… Aaahhh… Aaahhh saya mau kelluaar… Saya harus mengeluarkannyaaaa !” Jerit pak ustadz tidak tahan lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVOzOSItZH

Mau dikeluarin ? Yakin ? Kamu akan menumpahkan spermamu di rahim akhwat ini ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QgijpmZkc

Hati pak ustadz kembali berbicara.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8zbbKTwizc

Yaaa… Saya gak kuat… Setidaknya saya harus segera mengakhiri semua ini dengan cara menumpahkan sperma saya di rahimnya !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYMNa3xSUP0

Batin pak ustadz menjawab.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJfNwy1KwOK

Oh yah ? Bagaimana kalau spermamu menjadi janin di rahim akhwat ini ? Apa kamu gak mikir dengan semua konsekuensi dari semua ini ? Bagaimana kalau janin itu menjadi bayi perempuan ? Bagaimana kalau sudah besar salah satu anakmu jatuh cinta pada janin itu ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqKYn4CXc3

Hati pak ustadz kembali menasehati.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtJGcE5gIl

Kalau gitu saya akan menumpahkannya di wajahnya… Saya gak peduli… Pokoknya saya harus menumpahkannya saat ini… Maafkan abi, nak, umi… Abi udah ternoda… Abi gak kuat… Tolong jangan benci abi… Abi sayang kalian !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRoVdYhSo4F

Batin pak Ustadz yang mempercepat sodokannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFmnvM3yoBX

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh ukhttyyyyy !!!!” Jerit pak ustadz semakin keras saat menghujami rahimnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW57EzZcJ6q

Plookkk… Plokkkk… Plokkk !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzaJxYTmtyN

“Aaahhh iyaahhh… Aaahhh enak banget ustadzzz… Aaahh teruss… Aahhh tapi jangan dikeluarin dulu !” Desah Nayla yang terdorong maju mundur.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdtbpT170ks

Namun nafsu ustadz Burhan sudah tidak dapat ia atur. Nafsunya telah menggema. Hasrat birahinya sudah tak mampu untuk ia tahan-tahan lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqVO8U71UaF

“Aaahhhh ukhti…. Aaahhh rasakaaann inii… Aaahhh… Aaahhhh… Hennkghhhh !” desah pak ustadz saat menahan nafasnya lalu mendorongkan pinggulnya sekuat-kuatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakHpOnO3xh

“Aaaahhhh ustaaaddzzz”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8cLTSAeXXw

Tubuh Nayla terdorong maju. Tubuhnya sampai jatuh diatas ranjang empuk itu. Nayla pun berbaring dalam keadaan tengkurap. Wajahnya agak miring. Saat itulah ustadz Burhan menarik keluar penisnya lalu buru-buru mengarahkan penisnya menuju wajah dari akhwat cantik itu, tepatnya ke sekitar mata yang menjadi fetishnya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmv1lCcSCKn

“Aaaaahhh rasakaaann iniii… Kelluuaaarrr !!!”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3rPUNitfJo

“Mmpphhhhhh”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2MfB002PJ

Cccrrrooottt… Cccrrroottt… Ccrroottt !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEdoFEAq9QG

Sperma pak ustadz dengan deras mengenai kelopak mata serta sebagian cadar dari akhwat cantik itu. Untungnya Nayla lebih dulu memejam sehingga tak ada sperma yang mengenai bola matanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh0Qcew9N2z

Terlihat ustadz itu begitu puas hingga membuat tubuhnya sesekali mengejang merasakan sensasinya menyetubuhi seorang akhwat muda yang merupakan fetish seksualnya. Terlihat mulut ustadz itu membuka lebar. Tubuh telanjangnya dengan bebas berhasil menaklukan tubuh mulus tamu istimewanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUb80vowC2p

"Hah… Hah… Hah" desah pak ustadz ngos-ngosan setelah menumpahkan tetes terakhirnya di wajah tamunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RHjbAnOym

Namun, bukan rasa bahagia yang ia dapat. Melainkan rasa penyesalan setelah akal sehatnya kembali benar-benar menguasai pikirannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhS3yZqy2h

Apa yang sudah saya lakukan ? Astaghfirullah… Umi, nak… Maafin abi… Abi udaaahhh….

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaSqjdzaUt9

Batin ustadz itu yang begitu menyesalinya hingga bola matanya berkaca-kaca dipenuhi oleh air matanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPZhBiT6ih

“Aaahhh enakk banget ustadzz… Tapi kok ustadz tega ninggalin aku sih… Aku kan belum . . . “ Nayla terhenti saat melihat mata ustadz itu yang tiba-tiba berkaca-kaca.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSpMeK7TQX1

“Keluuar ! Tollongg kelluaar ! Cepat !!” Lirih pak ustadz berharap akhwat cantik itu segera pergi dari pandangannya ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrVaf3ca0v

Rasa penyesalan benar-benar menguasai dadanya. Rasanya hati jadi sesak. Kenikmatan yang ia dapatkan sesaat hilang begitu saja saat nafsunya kembali dikudeta oleh akal sehatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2k9124CFn

“Ustadz ? Ustadz kenapa ? Ustadzz” Kata Nayla mencoba bangkit lalu menyentuh paha keriput ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQfTW4pFVg

“Gak usah kayak gitu… Keluar cepat… KEELLUUAARRR !!!” bentak pak ustadz yang membuat Nayla tersentak.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQN1Zl4PHnj

Tubuh telanjang Nayla bahkan sampai didorong-dorong hingga akhwat yang sudah telanjang itu terpaksa keluar dari dalam kamar ustadznya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFjhG5aNHp

“Ustadzz tungguu… Aku belum dapeet… Akuuuu . . . .

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzURCvuPOM

Cekleeekkk…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXh8J4f4GgQ

Pintu telah terkunci dari dalam. Nayla yang masih belum mendapatkan orgasme dengan tega diusir dari dalam kamar oleh ustadz yang masih menangis itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyQQih1py9

“Ihhhh nyebelin… Kenapa sih ustadz itu ? Kok malah nangis, padahal abis dikasih enak-enak” Lirih Nayla heran.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIklvzk2lTF

Baru kali ini ia menemukan pria tua yang seperti ustadz ini. Namun nafsunya yang masih belum terlampiaskan membuatnya tak sempat untuk memikirkan alasan kenapa ustadz Burhan sampai melakukan hal itu kepadanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSkhVoaPAFY

“Aaaaaahhh… Aaahhh… Mmphhhh… Tega banget sih ustadzz… Aku ditinggal ginii… Aaahhhh… Aaaahhh” Desah Nayla saat menyandarkan tubuhnya pada dinding lalu jemarinya mengusap-ngusapi vaginanya yang terbuka sambil membayangkan kenikmatannya saat dinodai ustadz tadi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTvg7SEvLk

“Uuuhhh ustaaddzz… Uuhhhh… Mmpphhhhh” desahnya sambil terus berimajinasi ketika tangannya dengan liar mengobel-ngobel kemaluannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu02lHMc6oq

“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang tak kuasa menahan rangsangan jemarinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCcDcvBk5ak

Namun sekuat apapun ia berusaha, sedalam apapun ia memasukan jemarinya, rasanya masih belum cukup kalau bukan penis pak ustadz yang memasuki rahimnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5eMcfQ98mO

“Huh, gimana dong ? Ah iya… Aku punya ide” Lirih Nayla saat kepikiran ide untuk merasakan penis ustadz itu lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTdsN6Ne8VZ

Tookkk… Tokkk… Tokkk…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiupVAvDSBX

“Ustaaddzz” Panggil Nayla dengan lembut.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmPaYKQQtUR

“PERRGIII… Jangan goda saya lagiii !” teriak ustadz itu dari dalam.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd0gDpTEBYA

“Tapi ustaadzz… Baju aku kan masih di dalam… Masa ustadz nyuruh aku pergi telanjang sih ? Entar kata orang gimana kok ada akhwat telanjang yang keluar dari rumah ustadz” Kata Nayla berusaha memancing ustadz itu keluar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1x6PflAbHs

Ustadz itu pun jadi berfikir. Sambil menyeka air matanya ditengah penyesalannya, ia kembali membuka mulutnya untuk membalas ucapan akhwat cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8p5PRBylp4

“Tapi janji setelah ini ukhty bakalan pergi ?” Tanya ustadz itu meminta kepastian.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWQncVCvVZW

“Heem ustadz… Lagian aku udah puas kok ngerasain sodokan pak ustadz” Jawab Nayla yang justru membuat ustadz itu kembali teringat saat merasakan nikmatnya jepitan akhwat binal itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGFvkfeVe3i

Astaghfirullah… Kok keinget lagi… Jangan lagi, tolong !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahVl8VUGrH

Batin pak ustadz berharap tidak tergoda lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡttAKbfC6yY

Tapi, meski ia menyesali perbuatannya. Ia juga benar-benar terpuaskan oleh goyangan serta godaan yang akhwat itu berikan. Ia yang masih bertelanjang bulat secara berhati-hati memunguti pakaian yang akhwat tadi tinggalkan. Ia pun menenggak ludah untuk bersiap menghadapi godaan yang mungkin bakal merusak keimanannya lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtszuxpyz9q

Cekleeekkk !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYv71XVX7Qd

Kunci telah terbuka. Perlahan demi perlahan pintu kamar itu mulai membuka menampakkan wujud dari bidadari yang telah memuaskannya tadi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqbe9CfolI

Pandangan pak ustadz yang sedang menunduk mulai melihat kaki jenjang dari akhwat mulus itu. Tak sadar pandangannya ia naikkan, paha mulusnya yang tadi ia elus-elus juga mulai terlihat dari pandangannya itu. Saat ia menaikkan pandangannya lagi, lekuk pinggangnya yang menyerupai gitar spanyol mulai terlihat di pandangan ustadz itu. Mata ustadz itu melebar. Tubuhnya membeku di tempat. Penisnya yang sudah lembek perlahan mulai mengeras apalagi saat mata ustadz itu tiba di gunung kembar yang menggantung di dada akhwat penggoda itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBOizFO3l3C

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrK4tqKK4h

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CqTCbUrDK

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasz2cxkbB3

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ70NTyuXY7b

Subhanallah… Betapa indahnya bentuk ciptaanmu ini !

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZNeOkQvF5Q

Batin pak ustadz tanpa sadar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExSjRwYedx

“Hihihihihi” Seketika tawa yang tak asing terdengar di telinga ustadz itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2JvZzA69t

Ustadz Burhan yang lengah gara-gara tergoda oleh susu kembar Nayla, membuat akhwat cantik itu mendorong pintu kamarnya hingga dirinya bisa memasuki kamar itu lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl1YQx9uscQ

“Aaaaaaahhhhh”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yWf0zmvCw

Dengan sigap, Nayla mendekap penis yang mulai mengeras itu lagi. Sedangkan tangan satunya memilin puting ustadz itu yang membuat nafsunya dengan cepat kembali bangkit gara-gara rangsangan yang begitu terampil darinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxHe0ctp5J

“Hihihihi ustadz tadi kenapa ? Ustadz jangan sedih dong… Aku kan jadi ikut sedih” Goda Nayla sambil menatap wajahnya yang membuat mata mereka kembali bertemu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdz21OE6I9x

Lagi, tatapan nakal itu membuat nafsu pak ustadz bangkit lagi. Rasa kecewanya gara-gara mengkhianati keluarganya tadi seolah hilang gara-gara godaan yang ada di depan matanya ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvGrbpprhnq

Sambil terus mengocok penisnya, Nayla mendorong tubuh pak ustadz hingga terbaring diatas ranjang tidurnya ini. menyadari kalau penis itu sudah menegak secara maksimal lagi membuat Nayla berkeinginan untuk menungganginya lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9pxjq7kBx7

Mata pak ustadz bergetar saat melihat akhwat yang sudah telanjang bulat itu berdiri menaiki ranjang tidurnya. Terlihat akhwat itu bergerak ke arah penisnya. Menyadari kalau dirinya akan digoyang lagi membuat ustadz itu dengan pasrah memohon agar tidak dinodai lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3xaQvhMko

“Ukh tolong jangannn… Tolong sudahi semua ini… Saya gak mau mengkhianati keluarga saya lagi ukh” Pinta pak ustadz dengan penuh kepasrahan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2rfd6PptO

“Tenang ustadz… Setelah ini aku janji selesai kok… Itu kalau ustadz bisa bikin aku keluar yah… Hihihihih” tawa Nayla yang membuat pak ustadz ketakutan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXpBieKKJR

Apalagi saat tubuh indah itu kembali menunggangi penis yang kembali liar ini. Nayla dengan gemas tak sabar ingin menjinakkannya lagi. Ia dengan penuh tekad akan membuat penis itu kembali lemas dengan cara membuatnya muntah kembali.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgSij8VODIE

“Uuhhhhhh ustaaadzzz”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHUaDK6CV0g

“Aaaahhh ukhtyyyy !”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPra7R9L7Go

Jerit mereka secara bersamaan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3H9WDSuS4H

Dengan posisi cowgirl membelakangi. Nayla langsung menaik turunkan tubuhnya sambil menikmati tiap gesekan yang merangsang vaginanya. Gerakan yang mulanya perlahan itu lama-lama semakin cepat gara-gara rasa gatal yang semakin mendera vaginanya. Nayla menggunakan penis yang semakin keras itu untuk menggaruk-garuk vaginanya. Gerakannya semakin cepat. Susunya jadi ikut bergoyang hebat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r7ayFi1rc

“Aaaahhh ustaadz… Aahhhh enak bangeett… Aahhh ustaadzz… Aahhh yaahhhh” desah Nayla yang begitu menikmatinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk13fqX179R

“Ouhhhh ukh… Aaahhhh… Aaahhhh… Aahhhh yaahhhhh” Desah pak ustadz yang mau tak mau harus melayani nafsu besarnya lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzuKmzD5dU

Meski ini merupakan ronde keduanya dalam memuasi akhwat penggodanya. Rasanya masih sama. Rasanya sama-sama enak seperti saat pertama kali ia melakukannya di awal tadi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXHQtJ8Wwhl

“Aaahhhh… Aaahhh enakk bangeeett… Aahhh kontol ustadz bikin aku sangek aja sihhh… Aaahh teruss ustaadzz… Aahhhh iyaahhh” desah Nayla yang terus menaik turunkan tubuhnya sambil meremasi kedua payudaranya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEp16gHEDS

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh binal bangeettt !” Ungkap pak Ustadz yang takjub melihat kebinalan Nayla dari belakang saat sedang meremasi susunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1R5QgE7DXd

“Aaahhhh… Aaahhhh… Ustadz baru tahu ? Atau pura-pura gak tahu ? Hihihihih… Aaahhh aku suka banget deh sama kontol ustadz… Kapan-kapan kalau aku main kesini lagi boleh ?” Tanya Nayla sambil terus menaik turunkan tubuhnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjXXhTaPoK

“Aaahhhh… Aaahhhh… Ituuu… ituuu…” Bibir pak ustadz bergetar. Lidahnya kelu. Ia kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang mudah itu. Ia sebenarnya ingin tapi ia tidak mau mengkhianati keluarganya lagi. Seketika pak ustadz memahami apa yang Nayla bicarakan tadi. Jadi seperti ini maksudnya ? Ia sendiri merasa kesulitan untuk menolak kemaksiatan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDzZ5ldKpj

“Hihihi kalau pak ustadz gak jawab, aku anggap boleh yah, berarti” Jawab Nayla dengan seenaknya sendiri.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY01kMJywwG

Saat sedang asyik-asyiknya bergoyang sambil meremas susunya dengan kencang. Tiba-tiba muncullah seseorang dengan tubuh kekar yang membawa sesuatu di kantung kreseknya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRdZJ0RyKbr

“Ustadz, ini sarapannya sudah siyaap” Pria itu berhenti saat tiba di depan pintu kamar majikannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNeM1n9FdE

Tubuhnya membeku. Matanya diam. Lidahnya bahkan kelu saat melihat seorang akhwat bercadar yang sudah bertelanjang bulat menyisakan hijab beserta stockingnya itu tengah menunggangi penis majikannya yang sudah bertelanjang bulat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiG3md8vWVK

Kantung kresek yang tadi dipegangnya pun jatuh ke lantai. Ia benar-benar terkejut melihat majikannya yang ia anggap alim itu sedang berzina dengan seorang akhwat cantik yang wajahnya tidak asing.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfOUWP6Zl7A

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJQUjHx7xNC

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOj36vdcO0o

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz6zSV1WheC

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh4O9xdqhDD

PAK AMIN

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqYBgFfoz1

“Paakkk Aminn… Ini tidak seperti yang anda bayangkan… Tolongg jangan lihat… Tolongg jangan lapor ke umi dan yang lainnya” Kata ustadz itu panik.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjvl9Vi0tr

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8etv52APa5

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3uGTHBWFa

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgslIcAE5A

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtHUEs54wg

NAYLA

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJ8lUC4jRw

Meski akhwat cantik itu terkejut, tubuhnya tetap naik turun merangsang penis itu. Jemari kanan Nayla menutupi mulutnya dari luar cadarnya. Ia pun memperhatikan wajah dari pria tua berkulit gelap itu. Terlihat jelas kalau pria itu juga bernafsu saat melihat ketelanjangan tubuhnya. Alih-alih panik, Nayla dengan binal justru menggoda pria yang baru memergokinya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7z9GLq5aFN

“Mmmpphhh bapak pasti pak amin yah ?” Tanya Nayla yang terus bergoyang kali ini sambil kembali meremasi susunya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD6NvvFH3JW

“Iyya betulll… Mbak ini… Jangan-jangan, mbak ini mbak Nayla yah ?” Tanya pak Amin yang membuat Nayla terkejut saat mendengarnya. Bahkan ustadz tambun yang tengah kewalahan itu juga terkejut menyadari pembantunya tahu nama akhwat yang sedang memperkosanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6IME2U4qT7

“Lohhh ? Kok bapak tahu ? Mmpphhh… Bapak tau aku darimana ?” Tanya Nayla sambil terus menggoyang penis pak ustadz.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsYWFIt9zm

“Jadi bener ? Mbak ini selebgram favorit saya loh… Gak nyangka kita bisa bertemu disini… Dan mbak kok . . . .” Tanya pak Amin sambil mendekat lalu kebingungan melihat idolanya masih saja menaiki penis majikannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8LlYQvHX3

Selebgram ? Pantes aja ukhty ini cantik banget… Aahhh gawat, saya jadi makin nafsu nih..

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1UScmaJ39d

Batin pak ustadz yang baru sadar kalau ia tengah disetubuhi oleh seorang selebgram cantik.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfgVTBrUJk

“Hihihhihi ceritanya panjang… Aku susah jelasinnya pak… Mmppphh bapak ngefans aku yah ?” Tanya Nayla sambil menatap mata pak Amin yang membuat pria kekar itu gugup dibuatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9W9fvgVZ93

“Iyahh… Betul saya ngefans mbak banget… Saya bahkan tergila-gila dengan kecantikan mbak” Kata pak Amin itu yang diam-diam semakin bernafsu melihat keindahan tubuh idolanya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKubBje7l6n

“Hihihihi kalau gitu… Bapak mau ikut gabung ? Nanti aku kasih kesempatan buat muasin memek aku ?” Kata Nayla yang tiba-tiba menaikkan tubuhnya lalu melepas penis pak ustadz dari vaginanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ99ilFn6AWj

“Aaahhh ukhhhhh” Jerit pak Ustadz dibawah sana.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdpTCIcy4b

Nayla bukan orang yang sejahat itu, setelah menarik lepas penis ustadznya, ia pun membiarkan penis keriput itu masuk ke dalam anusnya yang membuat ustadz sepuh itu blingsatan merasakan jepitannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnjKMCc7Jm

“Aaaahhhh ukhhh sempit bangeettt” Jerit pak ustadz yang baru pertama kali ini merasakan persetubuhan dari belakang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4FEYfocGri

“Hhihihihi mmpphhh… Kontol bapak sih kegedean” Goda Nayla sambil melirik ke belakang tuk melihat reaksi yang menurutnya lucu itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCsz3ZEPVKB

“Ayo sekarang giliran bapak… Tapi bapak buka semua bajunya yah… Hihihihi” Kata Nayla yang semakin mengangkang membiarkan lubang vaginanya yang menganggur itu semakin terbuka lebar.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbjaLtktQC

“Aaahhh siapp mbakk… Siaaapp” Kata pak Amin yang langsung menelanjangi tubuhnya lalu ikut bergabung untuk memuasi idolanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTIoHUu5MqB

“Uuuuhhhhhhhh paaakkkk kontol bapak ternyata gede juga yaaahh… Aaahhh pelaannnn… Memek aku sampai gak muat tauuuu !” Goda Nayla yang membuat pak Amin tersenyum senang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Np5fE6wJB

“Hehehe ini masih belum ngaceng maksimal loh… Gak nyangka, mimpi apa saya semalam bisa ikut gabung memuasi mbak” Kata pak Amin yang begitu bahagia setelah menancapkan penisnya ke dalam rahim idolanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNDeLmT9vG4

“Aahh masa ? Uhhh gak kebayang betapa gedenya kontol bapaakkk… Ayoo paakk… Ayo genjot aku… Masing-masing dari kalian harus goyang yah… Aku akan berusaha bertahan sekuat tenaga” Kata Nayla sambil membimbing tangan pak ustadz agar memegangi pinggulnya agar tidak jatuh saat disetubuhi dalam posisi yang sulit ini. Kedua tangan Nayla lalu bertumpu pada perut ustadznya. Ia pasrah. Ia sudah siap untuk dinikmati baik dari depan ataupun lewat belakang oleh kedua lelaki tua itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ubaEJ8k78

“Aaahhh siapp mbakk…. Siaaappp… Uuuhhhh” Desah pak Amin yang mulai meluncurkan goyangan pertamanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡib1yvRsM2T

“Aaaahhh iyyahhh ukhh… Saya uuhhhhhh” desah pak Ustadz yang malu-malu menuruti hawa nafsunya setelah diberi lubang sempit berupa anus akhwat cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlyxXCUkrz

“Aaahh iyaahh paakk… Aahhh pelaannn… Ouhhh paakkk… Ouhhhh” desah Nayla yang sudah lama tak di-sandwich lagi dalam posisi seperti ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokv1rUfzB5

Pinggul kedua pria tua itu berpacu yang membuat tubuh akhwat cantik itu terdorong maju mundur. Dari atas pak Amin tampak bahagia melihat mata binal idolanya yang kewalahan menahan tusukan penisnya juga tusukan penis majikannya. Apalagi wajahnya itu telah dipenuhi oleh sperma seseorang yang entah milik siapa. Saat pak Amin memperhatikan goyangan susu bulat itu, pak Amin jadi semakin bersemangat. Hal itu membuat pak Amin kian bernafsu. Pinggulnya semakin cepat bergoyang yang membuat akhwat penggoda itu semakin kewalahan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlQwP6qy7TP

“Aaahhh paakkk… Aaahhh pelaann… Aahhhh kontol bapak makin gakk muaaattt” Jerit Nayla merasakan tusukan penis pak Amin.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk5uAUpKmm5

Sedangkan pak ustadz di bawah, merasakan himpitan dari anus akhwat itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala menahan kepuasannya. Jemarinya pun bergerak mengelusi pinggang rampingnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWKqEP2rvW9

Makin kesini, tubuh Nayla semakin mendekati perut tambun ustadznya. Nampak tangan pak ustadz tak kuat menahan beban berat Nayla yang tengah dikeroyok dari depan & juga belakang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV2SZzaoCmW

“Aaahh ustaadzz… Aahhhh kontol pak ustadz kok juga makin keras aja sih… Padahal tadi kan udah keluar… Aahhh duburku jadi ngilu gini… Aku khawatir deh besok jadi susah BAB” Desah Nayla yang membuat ustadz itu justru semakin bernafsu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8aEOxb1REJ

“Aaahhhh… Aaahhh… Saya gak peduli… Pelacur sepertimu memang harus dihukum karena sudah berani merusak kesucian rumah ini !” Kata pak Ustadz yang masih menyimpan dendam karena sudah dinodai olehnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC5qnBTdaSQ

“Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu hukum aku ustaadzz… Hukum aku seberat-beratnya” Desah Nayla yang justru menantang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0groKG2FAV

“Aaahhhh… Aaahhhh… Gak nyangka kalau mbak ternyata sebinal ini yah… Saya boleh ikut ngehukum gak ? Godaan mbak bikin saya gemes jadi pengen ngehukum mbak juga” Desah pak Amin bernafsu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxDh0169c0o

“Aaahhh boleh paakkk… Boleeehhh… Hukum aku sampai muncrat kemana-mana paaakk… Ayooo sodok lagi… Sodok lebih kuat laggiiiii… Aku pasrah paakk… Ayo hukum akuuu Aaaaahhhhhhhh” Jerit Nayla saat kedua penis itu secara kompak keluar masuk merangsang kedua lubang kenikmatannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqkbS0uqtxm

Keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk. Kedua penis itu secara bersamaan keluar masuk di dalam lubang kenikmatan akhwat itu. Pak ustadz yang kedapatan anus sempitnya dengan penuh nafsu menghujaminya tanpa ampun. Giginya sampai gemertak. Cengkramannya semakin diperkuat. Matanya dengan binar menatap punggung mulus itu dikala hujamannya semakin cepat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYWmm5DS1UW

“Aaahhhh ustaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhhhhh”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCi9ACLNmpw

Sedangkan pak Amin yang baru bergabung juga melampiaskan semua nafsunya pada rahim akhwat cantik itu. Terlebih ini merupakan idolanya, ia masih tak percaya. Akhwat yang biasa ia pandangi melalui layar hapenya, kini sedang ia gagahi dengan beringas, dengan sebegitu buas. Ia benar-benar gemas hingga mempercepat pinggulnya sampai merasa puas.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsfsRkm7iMd

"Aaahhh mbaakkk… Aaaahh nikmat banget… Aaahhh rasakan inii… Aaaahhh"

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm299dl3wT4

"Aaahhh iyyah pakk terusss… Ayoo terus genjot aku… Genjot yang kuat supaya aku makin teriak paaakk… Aaaaaaahhhh"

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQhvnEZ8Qri

Pak Amin menatap wajah cantik itu. Mulutnya terengah-engah. Hampir sepuluh menit ia berpacu dengan cepat tanpa pernah berhenti sama sekali.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiUyN9aeCGo

“Aaahhh mbaakkk… Aaahhhh… Saya mau keluaar… Ouhh yaahhh… Ouuhhhhh” Desah pak Amin yang kelepasan gara-gara terlampau nafsu saat menyetubuhinya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0OHhTzfe9

“Aaaahhh keluarin aja paakk… Keluuariinnnn” Desah Nayla yang juga semakin bergairah saat dinikmati oleh kedua pria tua sekaligus.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYtCWq0GiHK

“Aaahhh siapp mbaakk… Siaaappp… Ouuhhh nikmatnyaaa… Aaahh yahhh… Aahhh rasakaann inniii… Uuuhhhhhh” desah pak Amin yang buru-buru mencabut penisnya lalu mengarahkannya dengan cepat ke arah susu bulat Nayla yang masih bergoyang gara-gara tusukan majikannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzcfboo9My

“Aaahhhh kelluuaaarrrr” desah pak Amin sambil terus mengocok penisnya membiarkan spermanya dengan deras tumpah mengenai susu gede idolanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPMDlNbETy9

“Aaahh paakk… Aaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla kagum saat payudaranya terasa hangat terkena sperma pak Amin yang begitu banyak. Namun tusukan penuh nafsu dari pak ustadz membuatnya kesulitan untuk diam menahan sodokannya. Ia terus mendesah, nampaknya pak ustadz tengah bersiap untuk membalas dendam setelah dinodai oleh akhwat cantik ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPsDinfrfqV

“Aaaaahhhhhh…. Aaahhhhh… Ini kah yang ukhty inginkan… Sodokan seperti ini kan yang ukhty inginkan ?” Desah pak Ustadz sambil terus menyodok anusnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzO9JAUZ1FO

“Aaahhh iyaahhh ustaaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Nayla sambil memejam saat susu bulatnya terus bergoyang. Sperma pak Amin yang ada di susunya sampai tumpah mengenai sprei ranjang pak ustadz gara-gara pergerakannya yang kencang terkena sodokan di anusnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjk0RaNFt9u

“Kalau begitu terima iniiii… Rasakaann iniiii… Dasar lonte murahan… Berani-beraninya lonte seperti ukhty menggoda saya ?! Pasti ukhty sengaja datang kesini untuk menzinahi saya kan ?” Tanya pak ustadz dengan tegas disaat pinggulnya terus menyodoki lubang anusnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQIpbFg2F2

“Aaahhh niat awalku gak gitu kok ustadz… Aahhhh,… Aahhh…. Tapi gara-gara ngeliat tonjolan ustadz jadi bikin aku tergodaaa… Aahhh pokoknya kayak gitu ustaadzz.. . Teruss uhh… Terusss” Desah Nayla yang membuat siapapun merinding saat mendengarnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UOVcWI904

Pak Amin saja yang sudah mendapatkan orgasmenya sampai ikut merinding. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merekam persetubuhan mereka yang semakin lama semakin panas.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB4ZSY62Hw

“Aaaahhh dasar pembohong ! Saya gak percayaaa… Pokoknya siap-siap aja… Saya akan membalas dendam untuk membalas perbuaran ukhty… Uuuhhhh” desah pak Ustadz saat mementokkan penisnya hingga ke titik terdalam lubang duburnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBkXHxNP18X

“Aaaaahhhh ustaaaaddzzz” Nayla sampai lemas. Ia pun ambruk diatas perut tambun ustadz sepuh itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVk8RrsWyTw

Pak ustadz langsung menarik lepas penisnya. Ia pun memposisikan tubuh Nayla agar berbaring diatas ranjangnya. Ia dengan sigap berlutut dihadapan selangkangan Nayla yang terbuka. Ia langsung bersiap untuk menghukumnya. Penisnya yang sudah basah terkena cairan anus akhwat itu bersiap-siap untuk masuk ke dalam rahim dari bidadari penggoda ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8FRhRu93TM

Jleeebbbb !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡokEXaJc2Cm

“Aaaaahhhhhhhhh” Jerit mereka dengan sangat nikmat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZitRTHIQA

“Waaahhhh… Hebat… Mantep sekali persetubuhan mereka !” Lirih pak Amin kagum.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeLXuUPRdCn

Ustadz Burhan dengan penuh nafsu langsung menghukum akhwat cantik itu dengan hujaman demi hujaman yang menusuk rahim itu hingga titik terdalam. Terlihat wajah Nayla kelojotan menahan sensasi tusukan dari ustadz sepuh ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUEGKn4Ecv

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVJbZCF7Wmg

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡByotWl41eO

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡklqoMqVZ35

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrYR0cbNW2

Tampak wajah ustadz Burhan kesetanan. Matanya melotot, ia dengan beringas menatap goyangan susu Nayla yang begitu sedap dipandangan mata. Hujamannya pun diperkeras. Desahan Nayla semakin keras. Susu bulat Nayla ikut mengeras yang membuat jemari pak ustadz gemas ingin meremas.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2yXyqov6f

Namun sayang, sperma pak Amin yang sudah menodai susu bulat itu membuat ustadz Burhan mengurungkan niatnya untuk memainkannya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5mMi9mLQfV

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Rasakaannn iniiiii… Rasakaannn iniiii” Desah pak Ustadz dengan penuh kuasa.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZxWtQBe2g

“Aaaahhh ustaadzzz… Aaahhhhh… Aaaahhhh” Jerit Nayla dengan keras.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqik9T2cfE

“Gara-gara ukhty saya harus menanggung dosa zina ini… Dasar ukhty murahan… Dasar lonte rendahaannn… Kurang ajar kamu yaaahh… Aaahhhh… Aaahhhhh” Desah pak ustadz karena saking kesalnya pada akhwat yang sudah menggodanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt3GNbUd2In

“Aaaahhhh… Aku emang lonte paaakkk… Aaahhh aku emang seperti ituuu… Aahhh makanya hukum aku paakk… Hukumm akuuu dengan kenikmatan yang ustadz berikan” Desah Nayla yang jadi teringat persetubuhannya dengan pak Dikin.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡebGqa8FZdz

Meski dirinya kali ini dimaki berulang kali. Namun kali ini, ia tidak menyesal. Ia justru menikmati kebinalannya yang nampaknya sudah masuk ke dalam darah dagingnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCscyjpNiK3

“Aaaahhh dasaaarrr lonte siaalaaannn… Aahhhh… Aaahhh astaghfirulaahhh… Saya sampai berkata kasar gara-gara ukhty ini… Terima iniii… Terima hukuman saya iniiii !”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9lViQG4NFL

“Aaahhh iyaahh paakk… Aaahhh ampuunnn… Ampunnn… Aahhh sodokan ustaadzz kuat bangeettt !”

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZEO5IiPhYZ

Tangan pak Ustadz kemudian memegangi tangan Nayla. Pak ustadz menarik kedua tangannya. Ia lalu menyilangkan tangan Nayla hingga membuat susu bulatnya seperti dijepit oleh lengan mulusnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJwBGB1GKYu

Tangan kanan pak ustadz mendekap tangan kiri Nayla begitu juga sebaliknya. Mata pak ustadz menatap tajam wajah Nayla begitu juga sebaliknya. Nayla dengan binal menatap wajah tua itu. Mata mereka saling pandang. Nafsu mereka saling membakar. Gairah birahi mereka saling merangsang yang membuat kedua insan itu sama-sama tak mampu untuk menahan diri lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8vBkba0bAJ

“Aaahhhh ustaaddzz… Aaahhhhh aku mau keluaaar… Akuu mau keluaaar” Desah Nayla yang akhirnya akan mendapatkan orgasmenya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyt8YtfO6iF

“Aaahhh sayaa jugaaa… Aaahhhh rasakaannn ini… Rasaaakaaannn !” Jerit pak ustadz yang membuat sodokannya semakin kuat.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh3Pvob9wtH

Plookk… Plokkk… Plokkk !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd7XIgoFZsy

“Aaahhh iyaahhhh… Iyahhhh… Iyaahhhh” Jerit Nayla tak kuasa menahan diri lagi.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcx7D8K4nsb

Nafas mereka bertemu. Nafsu mereka sama-sama tak mampu mereka bendung. Tatapan mata mereka sama-sama panas. Gejolak birahi telah menguasai diri. Hanya orgasme lah yang mampu menghentikan kegilaan mereka sekarang ini.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduuybAh9Yk

“Aaaahhh ukhhtyyy… Ukhtyyy… Saya hampiirr keluaaar” desah pak ustadz sambil terus menatap mata Nayla yang merupakan fetishnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJInQor5h1X

“Aaahh aku jugaaa… Aku jugaaaa” jerit Nayla semakin keras sambil memandangi kulit keriput pemuasnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr85tamPn8V

Pak Amin sebagai kameramen langsung bersiap mengambil posisi untuk merekam momen langka ini. Tepat saat pak ustadz menancapkan penisnya sedalam-dalamnya, pak Amin langsung merekam ekspresi wajah mereka yang jelas-jelas mengatakan kalau mereka itu sudah berada di ambang batas.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ78mFz66KW7

“Aaaahhhh kelluuaaarrrr !!!” Jerit mereka bersamaan.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jl1VHoEJ8

Ccrroottt… Ccrroottt… Ccrroottt !!!

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHInj6IiaxT

Pak ustadz langsung ambruk setelah memenuhi rahim Nayla menggunakan spermanya. Nafasnya terengah-engah. Dadanya terasa sesak. Lututnya sampai lemas setelah menghukum akhwat yang sudah berulangkali menggodanya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBvf8r1caGl

Nayla pun sama, jelas terlihat di ekspresi wajahnya kalau dirinya benar-benar puas setelah menggoda ustadznya. Ia lalu tersenyum membayangkan dirinya yang sampai menggoda seorang kiyai pondok pesantren. Tubuhnya pun lemas. Kedua tangannya ia rentangkan di kanan kiri tubuhnya. Matanya memejam. Ia tak peduli dengan banyaknya sperma yang memenuhi rahimnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1gTr4gNnTr

Akhirnyaaa… Puas banget… Hah… Hah… Hah…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5G0RwMsCTv

Batin Nayla tersenyum senang.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kVLW5eYmA

Hidup itu pilihan yah, ustadz ? Aku sudah memutuskan… Aku bakal jadi lonte aja… Aku bakal jadi pemuas nafsu aja… Aku tau konsekuensinya kok… Aku gak mau tobat dulu karena aku gak mau tersiksa gara-gara nafsuku yang gak terlampiaskan… Ngomong-ngomong, aku jadi gak enak deh sama pak Urip yang aku hindari belakangan ini, bukannya ngasih jatah, aku malah ngehindar buat nyari pria tua lain… Jadi kasian deh sama pak Urip… Hihihihi…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSWP2FYYmQq

Batin Nayla senyum-senyum sendiri.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwqiSPAHWK2

Hah… Hah… Hah… Astaghfirullah… Lagi-lagi keluar… Saya bahkan keluar di rahimnya… Gimana ini ?

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSflDk9EYfr

Batin pak ustadz sepuh itu saat mendapatkan kembali akal sehatnya.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeFra8R0Pxl

Pak Ustadz pun bangkit lalu menatap wajah cantik itu. Wajah yang sudah bersimpuh sperma itu tersenyum. Rasa benci yang tadi dirasakannya seketika berubah jadi rasa nafsu yang membuatnya jadi ingin mengeluarkan spermanya lagi di rahim sempitnya itu. Tapi sayang, penisnya sudah lemas. Cadangan spermanya juga sudah habis. Ia pun hanya terengah-engah sambil menatap wajah cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjQkxEJj8H

Dasar ukhty penggoda… Bisa-bisanya wanita secantik dirimu menjadi lonte pemuas nafsu pria-pria tua di jalanan… Alih-alih gitu, mending jadi istri kedua saya aja…

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK64SOlpNGL

Batinnya saat terpana menatap wajah cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwekZCLDb0h

Ustadz itu jadi semakin gemas saat Nayla dengan malu-malu membuang muka saat menghindari tatapan matanya. Hatinya luluh. Ia tak lagi membencinya. Ia tak lagi menyesalinya. Alih-alih marah, ia malah jadi nafsu pada kebinalan akhwat cantik itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zs0luHLAc

"Gimana ? Ustadz puas ?" Tanya Nayla yang membangunkan lamunan ustadz sepuh itu. Apalagi terlihat jelas kalau dirinya tengah tersenyum manis melalui kedua matanya yang membuat ustadznya itu ikut tersenyum.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKctSoo1sF0

"Saya puas banget, ukh" jawab ustadz Burhan ikut yang membuat akhwat cantik itu malu-malu saat menatap pejantannya itu.

18262Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JtZgTTDfM

ns3.137.151.203da2

#22

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: