x
Tookkk… Tookk… Tokkkk…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrmB9zZm76
“Nooonnnn… Hakhakhak… Ayo buka pintunya… Saya sudah gak tahan pengen ngentot non lagi niihh… Hakhakhak” Pak Urip terkekeh-kekeh sambil menggedor-gedor pintu kamar majikannya. Akhirnya setelah sekian lama kehilangan kesempatan untuk ‘memakai’ lonte pemuasnya, hari ini, pria tua rendahan itu berkesempatan lagi untuk mengambil jatah yang sudah lama tidak ia pakai.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYFMkUCvr5q
“Noonnn… Ayo buka pintunya… Hakhakhak, jangan malu-malu gitu dong non !” Kata pak Urip terus memaksa majikannya untuk keluar dari dalam kamar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Vtnip8tRO
“Duhh… Gimana nih ? Kan, gara-gara nunda-nunda waktu gak berangkat bareng mas Miftah, akhirnya aku kejebak disini… Mana pak Urip kayaknya udah nafsu banget lagi” Lirih Nayla yang terus duduk di tepi ranjangnya sambil menatap pintu kamarnya yang terus berbunyi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8Ewfi2hPMU
Akhwat cantik yang sudah mandi dan memakan jatah sarapannya itu sudah bersiap untuk pergi dari rumahnya ini. Ia sudah berniat untuk menemui ustadz Burhan untuk berkonsultasi mengenai masalah penyimpangan seksualnya ini. Setelah tercerahkan oleh penjelasan dokter Mitha kemarin, ia ingin mendengarkan pendapat ustadz Burhan dari sisi spiritual. Ia berharap bisa mendapatkan solusi setelah mendengarkan pendapat dari ustadz yang sudah berusia lanjut itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1rpRYgAQC
“Hmmm pertama, gimana yah caranya biar aku bisa keluar dari sini ?” Lirih Nayla berfikir.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpylTdDIPvl
Matanya melihat sekitar ditengah suara gedoran pintu dari luar. Satu-satunya hal yang ia pikirkan adalah kabur melalui jendela kamar. Tapi jendela itu cukup tinggi, sedangkan ia saat ini tengah mengenakan gamis longgar yang tentunya akan membuatnya kesulitan untuk memanjat keluar melalui jendela kamar. Apalagi di luar ada tanaman-tanaman hias yang membuat Nayla sendiri takut apabila rok gamisnya bakalan sobek terkena duri tajam dari tangkai tanaman hiasnya yang tertanam disana.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsstfmS15mZ
“Tapi gak ada cara lain nih !” Lirih Nayla terus memaksa otaknya untuk mencari ide agar dirinya bisa keluar dari situasi yang mencekam ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZqWyx175as
“Noonnn… Ayooo keluaar… Apa mau saya dobrak nih ?” Teriak pak Urip dari luar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU4kOcS6xRw
“Duuhh tuh kan, pak Urip udah sange berat… Bisa gawat kalau aku dipake pak Urip lagi pagi ini… Bisa-bisa niatku tuk menemui ustadz Burhan bakal ketunda gara-gara ditahan sama pak Urip selama seharian… Aku gak boleh ketangkep… Aku harus pergi dari rumah ini sekarang !” Lirih Nayla sesumbar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mitbPQoHA
Akhirnya, ia melepas semua gamis yang melekat di tubuhnya. Ia terpaksa melakukannya agar bisa keluar melalui jalur sempit melalui jendela kamarnya ini. Ia sudah telanjang bulat menyisakan hijab, beha beserta celana dalamnya saja. Lekas ia menuju almari untuk mengambil tanktop ketatnya. Kemudian tanpa jeda ia mengambil celana panjang berwarna hitam yang berukuran longgar sehingga tidak membentuk kaki jenjangnya. Ia kemudian mengambil jaket tebal yang tak sengaja ia ambil ditengah situasi yang mendesak ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8WRum3Nd52
Buru-buru Nayla mengenakan ketiga-tiganya. Nayla menggelengkan kepalanya, ia tak percaya kalau dirinya harus mengenakan pakaian seperti ini saat hendak menemui seorang ustadz yang biasa mengisi ceramah di sekitar kompleks perumahannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWbq3tWpunG
“Maaf ustadz kalau pakaianku gak sopan… Daripada gamisku rusak kan ? Dah lah, aku harus cepet-cepet keluar !” Kata Nayla yang akhirnya meninggalkan gamisnya yang tergeletak di lantai begitu saja. Pintu almarinya juga masih terbuka. Ia membuka jendela kamar lalu keluar menyusuri jalan sempit yang berada diantara rumahnya serta pagar tinggi yang dihiasi tanaman-tanaman hias yang berada di dalam pot itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iCFB9wlIT
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ180Xn41WNP
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8DZxxe4qY7
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMd2GdK0kAS
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVnzdydBZiK
“Aaww… Awww… Aawww”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6SUJbVFVQ
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIMCgJBuqlE
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz9fPmwZte6
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL0yqXPN5CJ
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPRhcPSiNXV
Karena terburu-buru, tak sengaja kakinya tergores tangkai bunga mawar serta pohon kaktus yang sengaja ia taruh di sisi rumahnya. Tapi kabar baiknya, ia bisa tiba di halaman depan rumahnya tanpa sepengetahuan pembantunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWMyvlm0DsY
Dari luar, ia dapat melihat pak Urip yang masih terus menggedor pintu kamarnya. Bahkan pria tua berperut tambun itu sudah mulai mendobrak pintu kamarnya yang membuat jantung Nayla deg-degan ingin segera pergi dari rumah yang terkutuk ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtDBqqN5BzQ
“Duhh ayoo masukk buruann… Masuukkkk!” Kata Nayla yang kesulitan menancapkan kunci motornya ke dalam lubang kunci yang ada di motor matic-nya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDyD9xQaiQq
Jedeerrr !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvecGIgVMB
Terdengar suara keras saat pak Urip sudah berhasil mendobrak masuk pintu kamar majikannya. Nayla menaikkan pandangannya. Matanya membuka menyadari kekuatan pak Urip saat itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfct8EfxPf
“Lohhh nonnn… Nonnn mana ?” Kata pak Urip panik menyadari majikannya tidak ada di kamarnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4txLAyUIw
Pembantu tambun itu mengambil gamis majikannya yang berserakan. Ia melihat ke arah almari pakaian lalu matanya teralihkan pada jendela kamar yang terbuka.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgG2nUgMgHB
“Siaaalll !” Kata pak Urip menyadari kalau majikannya berhasil kabur dari kejarannya di pagi ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡObgtNzjYog
Brrmmm… Brrmmmmmm !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIlOpvA1nrX
Terdengar mesin motor menyala. Wajah pak Urip menoleh, menyadari kalau itu suara mesin motor majikannya membuat pak Urip segera berlari menuju teras depan untuk menangkap bidadari pemuasnya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGlpkI2RHm
Oh, sekarang non pengen main kejar-kejaran lagi yah ? Sepertinya saya salah mengira kalau non itu udah tunduk ke saya !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYDGLDuhqHV
Batin pak Urip yang sesumbar akan memberikan pelajaran padanya andai bisa menangkapnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRspaI9Vs8L
Sialnya saat pak Urip sudah mendekati pintu keluar, terlihat akhwat cantik itu sudah menggerakkan motornya lalu berbalik arah menuju pintu gerbang rumahnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZAA5huUyBJ
“Noooonnnn !!!” Teriak pak Urip memanggilnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTeHbvIqL4
Namun akhwat bercadar itu tidak bergeming sama sekali. Akhwat itu terus melajukan motornya tanpa berpaling yang membuat pembantu bejat itu kesal sampai menendang pintu depan rumah majikannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMB1YhWhZfi
Braaaakkkk !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTHLe5VDRh
“Aahhhh sakitt… Awww… Aawww jannccookkk !” Jerit pak Urip sambil memegangi kakinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvhB2Lc58UZ
Ia semakin kesal. Sudah berhari-hari dirinya tidak merasakan sempitnya vagina majikannya. Ditambah hari ini dirinya sadar kalau majikannya itu sudah mulai sulit untuk ia kendalikan lagi. Ia terus mengelus-ngelus kuku kaki busuknya. Ia kesal. Ia pun sesumbar di dalam hati.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiL8aGf4DjY
Gitu yah cara main non sekarang ? Oke ! Liat aja besok kalau non ketangkep ! Saya pastikan kontol saya bakal terus ngaceng buat ngehukum non seharian !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Z6QdhRxob
Batinnya sambil mengelus-ngelus penisnya sambil menatap gerbang depan dengan penuh amarah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlrluHm28bf
*-*-*-*
Sementara itu di jalan,
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPZT7jC8N03
“Huft syukurlah gak kena amuk pak Urip !” Lirih Nayla sambil mengelusi dadanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSI9UHFF8N
Akhwat cantik itu terus melajukan motornya dengan pelan. Wajahnya melihat sekitar untuk menikmati pemandangan. Meski demikian, ada rasa tak tenang di dadanya saat dirinya menyadari kalau ia lupa mengenakan helm saat ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeX1QLshI7y
“Gara-gara buru-buru tadi… Moga aja aku gak ditilang sama pak Polisi” Lirihnya penuh harap.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡThg501GJOD
Ditengah perjalanan, ia kepikiran mengenai ucapan dokter Mitha kemarin. Ia tak menyangka kalau dirinya sudah terjangkit kelainan seksual seperti ini. Ia juga tak menyangka kalau ada kelainan yang membuatnya lebih menyukai pria-pria tua ketimbang pria-pria seumuran yang bahkan jauh lebih tampan. Seketika ia jadi kepikiran sesuatu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJIbfUP0U2A
“Apa gara-gara itu yah kemarin aku gak puas saat disetubuhi mas Miftah ?”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2A69mlTRh6
Ia ingat betul kalau cara Miftah kemarin dalam memuasinya, sudah ada peningkatan dari hari-hari sebelumnya. Bahkan ia sudah terangsang saat suaminya itu melakukan pemanasan. Tapi ketika mulai eksekusinya itu lah yang membuatnya merasa kecewa pada permainan suaminya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy7cKMGPoDf
“Apa jangan-jangan dek Kayla juga punya kelainan kayak aku yah ? Ini keturunan bukan sih ?” Lirih Nayla yang lupa menanyakan hal itu pada dokter Mitha kemarin.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFj4YTbO3nb
“Moga aja enggak… Cukup aku aja deh… Moga aja dek Kayla enggak kayak aku” Lirih Nayla penuh harap.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKvOns4lqWJ
Ditengah perjalanan, saat Nayla hampir tiba di rumah ustadznya, lagi-lagi ia teringat sesuatu yang bahkan membuatnya ragu untuk mendatangi ustadznya sekarang. Ia bahkan sampai menepikan motornya untuk berhenti. Ia masih ingat betul apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu berjalan-jalan dengannya di taman waktu itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKZKy86hzs
“Bukannya waktu itu dek Kayla ngeliat adanya tonjolan dibalik sarung yang ustadz Burhan pakai yah ?”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡff6YtpbkrZ
Gleeegggg !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH2Ogdb3ym4
Nayla menenggak ludah. Ia jadi kepikiran kalau ustadz Burhan jangan-jangan bernafsu kepadanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNXkwOGVmkQ
“Ah gak mungkin deh… Beliau itu ustadz loh bukan pak Urip… Tapi kok, ngebayangin pak Ustadz nafsu bikin aku ikut nafsu yah ? Tuh kan, kelainan seksualku kambuh lagi… Apa namanya kemarin ? Geronte… Grontipilia ? Ah itu deh pokoknya… Moga aja enggak… Moga aja aku bisa nahan diri pas ketemu pak ustadz nanti” Lirih Nayla yang kembali melajukan motornya meski dibenaknya kini, ia malah kepikiran dirinya bakal digenjot oleh ustadz yang sudah berkeriput serta berjanggut tebal itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1RFXbBiODB
“Moga aja enggak lah yah” Kata Nayla penuh harap.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpty8J59jZZ
*-*-*-*
Setibanya ia di depan pintu rumah ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEyJop4wkbr
Tookkk… Tokkk… Tookkk…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoIR4Qroc54
“Assalamulaikum” Sapa Nayla dengan sopan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyDfEOKUdE8
Sambil menanti ustadz Burhan membukakan pintu untuknya. Nayla melihat sekitar untuk memindai rumah yang ustadz itu tempati. Rumahnya cukup besar. Bahkan rumahnya itu bertingkat dua yang mana terdapat balkon untuk bersantai di lantai atas. Di depan terdapat taman bunga yang sepertinya biasa dirawat oleh istri dari ustadz sepuh itu. Nayla merasa lega, setidaknya kalau di rumah ustadznya ada banyak orang, maka peluang dirinya untuk melakukan sesuatu yang ada di pikiran kotornya bakal mengecil.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFnMO9j9Pe8
“Huft syukurlah, moga aja aku gak nakal lagi… Tapi kok . . .”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbmn2OvNYnL
Belum sempat ia melanjutkan kata-katanya. Ia mendengar suara pintu rumah terbuka. Terlihat seorang pria tua berjanggut tebal dengan perut maju itu keluar dari dalam pintu rumahnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWSEMwlPRc2
“Walaikumsalam… Ukhty pasti ukhty Nayla yah ?” Tanya ustadz itu malu-malu saat tak sengaja melihat penampilan cantiknya. Terlihat Nayla berdiri dengan anggun sambil meliak-liukkan tubuhnya. Tatapannya yang menggoda membuat ustadz itu menenggak ludah lalu buru-buru menurunkan pandangannya agar tidak semakin terfitnah oleh kecantikan tamunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYugOErzZpr
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VRq9pp95G
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5XVxfl804
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2xix3aW5N6
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqfCfKpEbis
NAYLA
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk4CMHwdIQk
“Iya ustadz… Aku Nayla” Jawab Nayla dengan ramah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgshCTbEL9
Terlihat ustadz itu masih mengenakan kemeja koko dengan sarung bermotif kotak-kotak yang menjadi outfit paginya. Peci berwarna putih menutupi keseluruhan rambutnya yang sudah berubah menjadi uban semua. Janggutnya yang tebal juga sudah memutih semua. Tampak keriput di seluruh kulitnya. Anehnya, melihat hal itu justru membuat pikiran Nayla kemana-mana.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeA48SX3b5S
Astaghfirullah aku… Jangan dong !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EWIYH8QOj
Batin Nayla sambil menepuk-nepuk kepalanya sendiri.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyZobjJU5gK
“Silahkan masuk Ukh… Pintunya saya buka aja yah biar gak terjadi fitnah” Kata pak Ustadz dengan sopan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzH1QWkNsbQ
“Iya ustadz… Gapapa” jawab Nayla yang akhirnya masuk ke dalam rumah ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaqKlfHsVm
Sesampainya di ruang tamu, Nayla langsung disuguhi air minum mineral yang sudah dikemas dalam bentuk gelas lengkap dengan sedotan yang memudahkan akhwat bercadar seperti Nayla untuk meminumnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgOCOBEJZzp
“Ini silahkan diminum ukh…” Kata pak Ustadz dengan sopan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74WrfFSp3G
“Hehe, iya ustadz makasih” ucap Nayla menerimanya. Nayla pun membiarkannya karena belum merasa haus.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡouerSJbTuj
Nayla melihat sekitar. Ruang tamu yang tertata rapih. Aquarium berisi ikan hias yang terpasang di sebelah tivi sebesar 18 inch. Bantal-bantal yang tersusun rapih disetiap sofa yang ia duduki. Nayla langsung tahu, kalau ustadz Burhan merupakan ustadz yang kaya raya. Seketika ia jadi penasaran, dengan siapa ia tinggal di rumah sebesar ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ikPMURc70
“Ustadz tinggal sama siapa aja disini ?” Tanya Nayla berbasa-basi terlebih dahulu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT4ZHiwKid9
“Saya tinggal dengan keluarga saya ukh… Saya tinggal dengan istri dan ketiga anak-anak saya… Oh yah, ada satu pembantu juga yang mengurusi rumah ini ketika saya mengajar”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZBosPToEkX
“Mengajar ? Mengajar dimana yah ustadz kalau boleh tau ?”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoQjyJkAXlu
“Kebetulan, saya kan punya pondok pesantren di dekat sini… Kebetulan saya yang jadi kiyainya… Istri saya, kedua anak tertua saya… Semuanya mengajar di pondok pesantren yang saya asuh… Sedangkan anak bungsu saya masih jadi santriwati, doakan ini tahun terakhirnya, semoga bisa lulus dan menjadi ustadzah yang berguna bagi bangsa dan agama” Kata ustadz Burhan yang membuat Nayla segan seketika.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8p7aiL3WdL
Wahh ternyata ustadz Burhan juga merupakan pak Kiyai… Eh bentar-bentar… Jadi, sekarang pak ustadz lagi sendirian dong sama aku disini ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpPHQYyYmRQ
Batin Nayla yang membuat akhwat cantik itu menenggak ludah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5r8FrpTF8U
“Oalah, jadi dari pagi tadi, ustadz sendirian aja dong di rumah… Pembantu pak ustadz kemana ?” Tanya Nayla yang tidak menemukan adanya tanda-tanda kehadiran pembantu ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZTj4jm97fp
“Hahaha iya nih saya sendirian, seharusnya sekarang saya lagi ngajar di pondok pesantren… Tapi karena ukhty udah buat janji makanya saya meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah ukhty hehe… Kalau pak Amin tadi, katanya sih mau keluar sebentar buat beli sarapan… Biasanya kalau kami semua mengajar di pondok pesantren ya pak Amin ini yang mengurusi rumah” jawab ustadz Burhan yang terus menjaga pandangannya agar tidak terfitnah oleh kecantikan tamu istimewanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYNqdcGxzn5
“Oh begitu hehe… Mmmm aku boleh mulai cerita gak, pak ustadz ?” tanya Nayla setelah merasa cukup berbasa-basinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAWYtSXHZ2
“Oh yah silahkan… Saya akan berusaha mendengarkan ukh” Jawab pak ustadz sambil terus menatap lantai rumahnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVEweFwguCz
“Hmmm baik ustadz… Aku mulai darimana yah ?” Kata Nayla mendadak ragu. Ia jadi merasa kok kayak kurang sopan kalau dirinya menceritakan hal seperti ini kepada seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Ia pun terus berfikir agar bisa menggunakan bahasa yang pantas agar bisa berbicara sopan dengan beliau.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDA9tC4bEQ
“Silahkan dari awal juga gapapa biar saya bisa makin paham dimana inti masalahnya, ukh” Kata pak ustadz dengan penuh percaya diri.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhc3swfslr
“Hmm iya ustadz, jadi gini… Sebenarnya aku ini kecanduan” Ucap Nayla yang akhirnya berbicara apa adanya karena kesulitan untuk menemukan kata yang pas.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZjWY0fbCst
“Kecanduan ? Maksudnya ?” Tanya pak ustadz saking penasarannya hingga tak sengaja melirik tuk menatap wajah cantik Nayla.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8dv8IbF9j
Wahh cantik banget… Ukhty ini bener-bener selera saya semenjak pertama kali bertemu !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4hB47Y8dZH
Batin pak ustadz sambil mengelus-ngelus penisnya tanpa sadar. Namun ustadz itu berusaha bertahan dengan mengendalikan pikirannya. Tangannya juga ia tarik agar tidak menyentuh pentungan sensitifnya. Namun penisnya yang sudah terlanjur terangsang mulai berdiri secara sembunyi-sembunyi dari balik sarung yang ustadz itu kenakan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjD2ljWvQbE
“Hehe aku kecanduan ngentot pak ustadz”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy04aQcvrm5
Bagaikan tersambar petir di siang bolong. Mata pak Ustadz itu melebar mendengar sesuatu yang tak ia duga sebelumnya. Refleks matanya menatap tubuh indah Nayla dari atas ke bawah. Ia memperhatikan tatapan mata akhwat itu yang sendu. Lalu turun menuju jaket modern yang dikenakan olehnya itu. lalu tatapannya kembali turun menuju celana longgar yang dikenakannya itu. Perpaduan antara pakaian syar’i dan agak kebarat-baratan itu semakin menambah nafsu seksual yang ia tahan selama ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDltvJH0ed
Bayangannya seketika berselancar membayangkan maksud dari ucapannya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy54jNyniBW
Ngentot ? Oh paling bareng suaminya kan ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsu9yIO2fC2
Batin pak ustadz mencoba berpikiran positif.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZlc8FI6zXu
“Makk… Maksudnya ? Saya gak paham dengan apa yang ukhty ucapkan hehe” Kata pak Ustadz berusaha menjaga wibawanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBXiEHQFH4q
“Hehe aku sebenernya kecanduan bercinta pak ustadz… Suami aku gak pernah bisa memuasi nafsu aku” Jawab Nayla malu-malu yang lagi-lagi membuat pak ustadz berfikir.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA30nQOAYuv
Suaminya gak mampu memuasi, tapi kok kecanduan ? Bentar-bentar… Jadi, dengan siapa ukhty ini melampiaskan rasa candunya ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVQQuikPqO
“Teruss ? Gimana yah ? Saya… ” Jawab pak ustadz tertawa kecil karena kebingungan dengan maksud yang ukthty cantik itu hendak utarakan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmfK8G0cFnl
“Selama ini, aku sering banget berzina pak ustadz dengan pria-pria tua di luar sana… Aku ingin berhenti tapi aku gak bisa… Aku udah kecanduan… Tiap kali pengen berhenti, suami aku malah gak sanggup memuasiku… Akhirnya aku jadi kangen sama kontol-kontol mereka yang pernah memasuki rahimku deh” Jawab Nayla blak-blakan yang membuat nafsu pak ustadz kelabakan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2nsyf6y5EZ
Gleeeggg !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgEe1s1WnMH
“Jaddd… Jadiii… Ukhti Nayla udah pernah . . . .” Kata pak Ustadz tak menduga.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPJ2fhx0Kok
“Hehe sebenarnya iya pak ustadz… Udah banyak bapak-bapak tua yang pernah make aku pak” Jawab Nayla malu-malu yang membuat ustadz itu kian bernafsu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3FnP6eUgFl
Kata ‘make’ yang ia dengarkan membuat pria tua yang berusia sekitar enam puluh tahunan itu semakin bernafsu. Sejujurnya, semenjak pertama kali bertemu dengan Nayla di taman waktu itu. Ia diam-diam memendam nafsu kepadanya, yang membuat penisnya sampai berdiri tegak dibalik sarung yang ia kenakan. Akhwat muda bercadar seperti Nayla merupakan fetishnya. Membayangkan kalau akhwat seperti Nayla sudah pernah bercinta dengan siapa saja membuat pikiran ustadz itu kemana-mana.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42txeKqV2V
Alhasil penis yang sedari tadi ia tahan agar tidak berdiri malah semakin tegak berdiri. Bahkan terlihat jelas tonjolan dari balik sarung saat ustadz sange itu kebetulan tidak mengenakan celana dalam. Pikiran ustadz itu semakin kemana-mana saat menatap mata sendu itu. Itulah puncak fetishnya, menatap mata indah itu ketika bercinta adalah sesuatu yang paling membuatnya terangsang. Nafsu pak ustadz bertambah. Namun ia teringat dirinya yang merupakan ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren yang ia asuh.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡub2yQk4Ktb
Meski nafsu telah menggebu, ia berusaha menahan diri untuk tidak melampiaskan nafsunya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsBIRwtofLG
Cobaan apalagi ini ? Pagi-pagi udah kena cobaan yang menggoda iman !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡprJG6g26hG
Batin pak Ustadz gelisah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQIHRwv6fT
“Jadi begitu ustadz… Hmmm aku minta saran ustadz… Aku harus gimana ? Aku bingung, aku ingin tobat tapi aku gak sanggup menahan nafsu karena suami aku gak sanggup memuasiku… Aku ingin berzina tapi aku tahu itu merupakan dosa, ustadz” Lirih Nayla yang masih belum sadar kalau ustadz sepuh itu sedari tadi terus menikmati keindahan yang ada pada dirinya melalui kedua bola matanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6yGdXba2nZ
Pak ustadz mengatur nafasnya. Ia memperbaiki posisi duduknya lalu berusaha menyembunyikan pentungannya yang semakin tegak berdiri dibalik sarungnya. Berulang kali ia menumpuk-numpuk tonjolan itu dengan kain sarungnya. Meski sebagian kakinya jadi terlihat. Ia berusaha sekuat tenaga untuk menahan diri dari cobaan yang sangat menggoda iman ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEzg0Vg1zF
“Fiyuh… Jadi gini ukhty… Hidup itu pilihan… Mau ukhty memilih bertahan atau bermaksiat itu pilihan ukhty… Gak ada yang salah 'kalau secara logika'… Tapi ukhty juga harus tahu, apa konsekuensi dari pilihan yang ukhty ambil itu” Kata pak ustadz sambil terus berusaha menahan nafsunya. Tangannya sedari tadi menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran, namun semua itu sia-sia tiap kali matanya melirik mata sendu milik akhwat pemancing nafsu itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh99LLK2u0s
“Kalau ukhty memilih bertahan maka ukhty akan mendapat pahala karena itu merupakan bagian dari jihad melawan hawa nafsu… Kalau ukhty memilih maksiat maka konsekuensinya ya dosa… Jadi saya biarkan kedewasaan ukhty untuk memilih satu dari dua pilihan tersebut” kata pak Ustadz melanjutkan nasehatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVksCVyUpX
Duhhh kok saya malah makin nafsu gini yah ? Astaghfirullah… Astaghfirullah… Astaghfirullah…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJm7YUj3A0
Berulang kali pak ustadz beristighfar di dalam hati sambil menekan-nekan penisnya agar bisa tiduran lagi. Ia benar-benar mempraktekan apa yang diucapkannya. Meski ia tahu kalau bermaksiat itu enak, tapi sebagai seorang kiyai, ia akan berjihad terlebih dahulu meski akhwat yang menjadi fetishnya itu terus mengeruhkan pikirannya meski akhwat itu tidak melakukan apa-apa.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkx2V3zsc7q
“Hmm begitu yah ustadz” Jawab Nayla berfikir. Namun saat tengah merenung itu, pandangannya teralihkan pada tonjolan yang sedang ditekan-tekan oleh ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX8DHwEAW29
Loh, astaghfirullah… Pak ustadz ? Ngaceng ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcLjxeBdz9
Batin Nayla yang baru menyadarinya. Matanya pun melirik wajah dari pria sepuh itu. Terlihat jelas kalau birahi telah menguasainya. Ternyata benar apa yang dikatakan oleh adeknya sewaktu di taman itu. Diam-diam ustadz Burhan bernafsu padanya. Alih-alih menjawab pertanyaan dari ustadz sepuh tadi. Nalurinya sebagai seorang pendosa yang gemar menggoda pria-pria tua, mendorongnya untuk menggoda ustadz yang tengah berjihad itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHWDfTMgW3X
“Hmmm kalau aku memilih maksiat aja gimana ustadz ?” Tanya Nayla dengan lembut menggunakan nada yang sangat menggoda kaum adam.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCI3uqhYcKX
“Hah ? Maksudnya ?” tanya pak ustadz sambil melirik akhwat cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgB9ZljJF9P
Seketika mata mereka bertemu, Dari situlah ustadz Burhan sadar kalau tamunya itu sudah menyadari akan adanya tonjolan dibalik sarung yang ia kenakan saat itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGrsz0r8Ghw
“Hayooo… Kontol pak ustadz lagi ngaceng yah ? Kok bisa ? Mikirin siapa sih ?” Tanya Nayla dengan nada menggoda yang membuat ustadz sepuh itu sampai merinding dibuatnya. Apalagi mata Nayla dengan jelas menyatakan ketertarikannya padanya. Pak Ustadz berusaha mengendalikan pikirannya. Ia sadar, kalau akhwat cantik itu saat ini tengah memggodanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkCGBrKravE
“Eng… Enggakk… Enggak kok ukh… Enggak hehehe… Iya” Jawab pak ustadz mencoba bersikap biasa saja.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPd7j5Ccktj
Duh matanya genit banget sih… Paling gak kuat saya kalau ada akhwat genit yang mainin matanya kayak gitu…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRQYWjyr41v
Batin pak ustadz terangsang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpYVUnctc7
“Hihihi masa sih ? Itu apa hayoo ? Pasti ustadz lagi mikir jorok yah ? Hayoo mikirin siapa ? Aku yah ?” tanya Nayla sambil tersenyum yang terlihat jelas di kedua matanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS4yt6vmZnO
Ustadz itu sampai kejang-kejang dibuatnya saat digoda oleh keindahan mata bidadarinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0GZzEgX5iY
Nayla tiba-tiba menurunkan resleting jaketnya. Sebuah tanktop ketat berwarna putih yang menonjolkan dada bulatnya terpampang jelas dihadapan wajahnya. Mata ustadz yang telah tergoda itu melebar ketika melihat betapa besarnya gunung kembar yang melekat di dada sang akhwat cantik tersebut.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQAHyViK3Tf
Subhanallah… Eh, astaghfirullah, gede banget !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlvOuaIh3cs
Batin pak ustadz yang nyaris menjatuhkan air liurnya akibat terpesona pada kemegahan dada sang akhwat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPn552mHq7W
"Hah," desah Nayla sambil mengipas-ngipasi dadanya hingga mata pak ustadz tertuju pada benda bulat itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo4SW3s9rQu
"Hah… Hah… Hah… Ukh, ukhty mau apa ? Naikin lagi ukh, naikin resletingnya" kata pak ustadz panik.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUX2B3GGBYy
"Hihihi kenapa ustadz ? Aku kegerahan disini… Gak liat keringet aku yah ustadz ?" Jawab Nayla sambil tersenyum.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4b5vyOPc8
Lagi-lagi, senyum indah yang ditunjukkan melalui kedua bola matanya itu menggoda iman seorang kiyai. Kiyai itu nyaris sesak nafas karena tak kuat melihat keindahan yang sedang dipamerkan akhwat binal itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu7uAhYNNrk
Huft panas banget sih… Gara-gara jaket tebel yang aku pake ini deh, aku jadi kegerahan kayak gini… Hihihi kenapa juga aku malah ngegoda pak ustadz… Hmmm gara-gara pikiran mesumku di jalan aku jadi kayak gini nih… Mana ekspresinya pak Kiyai kayak gitu lagi… Bikin aku greget pengen nyerahin tubuh aku aja… Hihihi…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjTl9L2gk4d
Batin Nayla tersenyum saat menatap wajah kiyainya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqgrBvF9Iak
Seketika Nayla terpikirkan sebuah ide untuk melanjutkan godaannya pada ustadznya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQSwBVDdv3
"Ehh, ukh… Ukhty… Ukhty… Ukhty ngapain ?" Teriak pak ustadz saat melihat Nayla berdiri lalu menungging membelakangi sambil menurunkan celana yang dikenakannya saat itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6LbTm6SVpJ
Pak ustadz menyeret bokongnya mundur. Ia sudah berada di tepi bagian pinggir sofa lalu menutupi matanya sebisanya meski dalam hati ia sangat ingin melihatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFGzrbO7La
"Astaghfirullah ukh… Ukh sadar ukh… Ukhty kenapa ?" Teriak pak ustadz yang semakin kewalahan dengan godaan tamunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdKYcazBK4o
"Hihihihi gapapa ustadz… Aku cuma kegerahan aja… Apa aku gak boleh buka baju ?" Tanya Nayla yang kembali duduk, bersandar pada sandaran sofa yang empuk itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFKAXcmA2Y
"Boleh ukh… Tapi kan ada saya… Ini juga di rumah saya… Kalau ukhty kayak gini kan, astaghfirullah !" Jerit pak ustadz kaget saat melihat Nayla sudah melepaskan celana dalamnya lalu menaikkan kedua kakinya ke atas sofa. Nayla melebarkan kakinya. Dari sudut pak ustadz, terlihat jelas kalau kiyai sepuh itu dapat melihat betapa pinknya warna dari serabi lempit yang sudah siap untuk menjepit.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrwmSUTBEqE
"Hihihi… Ustadz mau masukin ? Kontol ustadz udah ngaceng banget tuh !" Tawa Nayla sambil melebarkan vaginanya agar ustadz itu dapat melihat keindahan kelaminnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ43XRWsPwfH
"Astaghfirullah ukh… Sadar ukh… Ini dosa… Ukhty kenapa, tadi gak kayak gini loh" kata pak ustadz yang terus beristighfar meski tangannya terus saja mengelusi tonjolan penisnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZyAqRlrG9
"Hihihi kan pak ustadz sendiri yang nyuruh aku milih… Ini pilihan aku loh… Lagian apa ustadz gak mau ? Aku yakin kontol pak ustadz udah gemes banget tuh pengen dijepit memek aku… Mmpphh pasti bakal nikmat banget deh rasanya kontol pak ustadz" goda Nayla yang semakin binal saat melihat tonjolan itu semakin membesar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXUkdgMQRu
"Enggak… Saya gak pernah bilang seperti itu… Tolong pergi ukh… Jangan kayak gini… Saya gak mau berbuat dosa di rumah ini !" Ucap pak ustadz yang justru membuat Nayla tertantang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZwk9PVieNf
Nafsunya pada pria-pria tua semakin membesar. Nayla pun bangkit dari sofanya tuk mendekati korban selanjutnya. Akhwat yang hanya tinggal mengenakan hijab, cadar, tanktop ketat berwarna putih serta kaus kaki yang membungkus sebagian kakinya itu kian mendekati ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbBNjCYCbql
Dalam sekejap Nayla sudah duduk di sebelah ustadznya. Tangannya yang gemas mengelus-ngelus puncak dari tonjolan indah yang kian menjulang tinggi itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJbDoyJohy
"Aaaaa ukhty… Pergi, jangan kesini !" Jerit pak ustadz menyadari Nayla sudah ada di sebelahnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡijnm6K0gjE
Namun saat jemari Nayla mulai mengelusi ujung gundulnya. Tubuh pak ustadz yang awalnya tegang mendadak mulai tenang saat kenikmatan yang ia rasakan mulai terasa.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKyT4D7ZuLd
"Aaaahhhh… Aaahhh ukhty… Aaahhhh" desah pak Ustadz yang membuat Nayla tersenyum manis.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdghG7Vc2rM
"Hihihi tuh kan, enak kan pak ustadz ? Ustadz jangan panik… Ustadz jangan takut… Aku gak ngejahatin pak ustadz kok… Sebaliknya, aku malah baik karena bakal membuat ustadz mengerang keenakan" lirih Nayla sambil menatap matanya ketika tangannya terus mengelus-ngelus sarung berwarna biru itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXERNx2gsOx
"Aaahhh… Aaahhh… Tapii ukh… Tapiii.. aaahhh" desah pak ustadz yang semakin tenang bahkan tidak berteriak-teriak lagi seperti tadi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfsb5vXz9Qm
"Hihihi pak ustadz tenang yah… Tenaanngg… Ustadz bakal keenakan kok… Mmppphh, aku buka yah sarungnya… Aku udah gemes pengen mbetot kontol pak ustadz" kata Nayla sambil menarik sarung ustadznya lalu membelai penis yang rupanya sangat besar itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrEwuus1BLQ
"Aaaahhh ukh… Aaahhhh enak banget… Aaahhh… Aaaahhhh" desah pak ustadz sampai merem melek yang membuat Nayla tersenyum di sebelahnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6i34wjcSzp
Mata pak ustadz melirik kemudian bertemu dengan mata yang membuat fetishnya kian bangkit. Rasanya jadi semakin enak. Belaian lembut dari akhwat binal itu membuatnya semakin tenang saat menikmati servis dari tangan mulusnya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡekQWiVIqbI
Nayla mencengkram kuat penis yang ukurannya hampir 3/4 dari lengannya itu. Tangan Nayla bergerak naik turun. Jemarinya mengusap batang penis itu naik turun. Matanya dengan penuh nafsu menatap wajah pejantannya itu. Suaranya yang lembut juga desahannya yang menggoda, membuat iman kiyai pondok pesantren itu semakin menipis saja.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGyLI3fszbs
"Aaahhh ukh… Aahhhh… Aaahhh enak bangettt… Ouhhh yahh… Aaaahhh" desah pak Ustadz hingga jemari kirinya meremas sofa di sebelahnya sedangkan jemari kanannya meremas paha mulus Nayla tuk menjelaskan kenikmatan yang ia dapatkan sekarang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUpm2MxmlQ0
"Hihihi enak banget yah pak ustadz ? Udah makin gede nih kontolnya, kita lanjut yah ?" Tanya Nayla yang membuat ustadz yang sudah terangsang hebat itu gagal paham.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwkHKdLDII
"Lanjut ? Hah… Hah… Hah" desah ustadz Burhan ngos-ngosan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMiK5ZcdIp
Seketika Nayla yang sudah tidak mengenakan apa-apa lagi di sisi bawah tubuhnya mulai menaiki pangkuan ustadznya. Mata pak ustadz membuka lebar, matanya terpesona pada tatapan menggoda dari akhwat binal itu. Saat penisnya yang sudah menegak keras itu menyentuh sesuatu yang empuk lagi lembap di sisi bawah tubuh Nayla. Mata pak ustadz langsung memejam merasakan keenakan yang tidak terkira.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2hDDzUzL5r
"Mmmppphhh"
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyp2rIomAH1
Rupanya ujung gundulnya sudah tiba di pintu masuk vagina Nayla. Nayla yang sudah berpengalaman dalam memuasi pria-pria tua tidak langsung memasukkannya, melainkan ia gesek-gesekkan terlebih dahulu ujung gundulnya secara maju mundur tuk membuat penis pemuasnya itu semakin keras dan perkasa.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2iYP0hsAz
"Aaahhhh… Aaahhhh ustadz… Aahhh gimana ? Mmpphh kontol ustadz makin keras nih, mana gede banget lagi, hihihi" desah Nayla menggoda.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMBX6ojdbAt
"Aaahhh… Aaahhh enak banget ukh… Aaaahh enak banget… Mmpphh" desah pak ustadz sambil menatapi tonjolan indah di dada penggodanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJeYyZXGL2
"Hihihi ini belum seberapa… Kita mulai yah… Uuuhhhh" desah Nayla saat tubuhnya mulai ia benamkan ke pangkuan ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxBfchOUHmF
"Aaaaahhhhhh ukkkhhhhh… Mmmpphhh nikmat sekaliii… Aaahhh yaahh… Aaaahhh nikmat banget ukh rasanya" jerit pak ustadz sambil mengepalkan kedua tangannya lalu memejamkan kedua matanya. Terasa jepitan yang amat kuat lagi lembap itu mencekik penisnya. Penisnya itu semakin tenggelam. Penisnya itu terhisap semakin dalam.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCf73Yk3TUo
"Aaahhh pak ustadz… Mmmpphh kontol ustadz udah keras banget… Aku jadi geregetan ih… Aku pengen goyang… Aaahhh… Aahhh… Aaahhh enak banget ustadz" desah Nayla yang mulai memaju mundurkan pinggulnya diatas pangkuan ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTXZwrEk5rl
"Aaahhh… Aaahhh… Aahhh ukhty… Aaahhh enakk bangettt… Aahhh yahhh… Ouhhhh enak banget rasanya ukh" desah pak ustadz yang baru pertama kalinya dilayani oleh seorang wanita.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmAoTMaGlsD
Istrinya yang sudah tua tak pernah sekalipun melayaninya bahkan saat masih muda dulu. Istrinya itu memang seorang wanita yang polos. Melihat penis saja, itu baru terjadi di malam pertama mereka. Selama mereka menikah, selalu dirinya yang berusaha sedangkan istrinya hanya berbaring pasrah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYV6Vf2rAtM
Nah sekarang, ada akhwat cantik yang kebetulan merupakan fetishnya dengan suka rela menyerahkan tubuhnya bahkan melayaninya dengan sepenuh hati. Ustadz Burhan tak bisa menolak. Ia pun menikmati setiap goyangan yang akhwat cantik itu berikan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51BBbkWSKi
"Aaahhhhh… Aaahhh ukhty… Aaahh nikmat sekali… Aaahhh yaahh… Aaahhh" desah pak ustadz yang tak kuasa lagi tuk menahan kenikmatan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJW4qyUUERr
Tangannya yang sedari tadi ia bebaskan kini mulai bergerak tuk mendekap pinggang mulusnya. Matanya terfokus pada tanktop ketat yang memperlihatkan pusar mulusnya. Pandangannya pun naik tuk menatap dada bulatnya. Meski masih tertutupi tanktopnya, pergerakan mendal-mendul yang dihasilkan oleh susu bulat itu sudah cukup untuk merangsang nafsu birahinya. Apalagi saat pandangannya kembali ia naikan hingga mata mereka bertemu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAanZXMfkH
Ini lah puncak dari fetish yang ia idam-idamkan sejak lama. Goyangan akhwat binal itu jadi semakin nikmat saat dirinya menatap mata indahnya. Ustadz Burhan pun menunjukkan ekspresi penuh nafsunya. Nayla membalas dengan menunjukkan tatapan kepasrahannya. Pinggul Nayla bergoyang cepat. Ia juga menikmati keperkasaan penis yang sedari tadi menggesek-gesek dinding vaginanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz8stzJPUMP
"Aaahhh… Aaahhh… Aaaahhh" desah mereka saat mata mereka bertemu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhIgvxu7Cd
Nayla yang sudah benar-benar terangsang dengan nekat mengangkat tanktop ketatnya. Ia juga melepas cup branya hingga susu bulatnya terlihat sempurna.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6rXHGAWHee
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5sNHAvQ6QW
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOdNErK6BmB
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtka77grt9R
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqc027XUg9U
"Subhanallah !!!" Sebut pak ustadz karena saking takjubnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2ZWb1qcHo
"Aaahhh… Aaahhh… Gimana ustadz susu aku ? Pak ustadz suka ?" Desah Nayla ditengah goyangannya yang maju mundur.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWzKfhFlpRW
"Aaahhh… Aaahhh… Suka banget ukh… Istri saya susunya kecil… Baru kali ini saya disodori susu semegah ini" ucap pak ustadz saking kagumnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbDCrNc4OmZ
"Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu ustadz boleh cicipi nih… Mmmpphh ini buat ustadz… Ayo hisap ustadz" desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya sambil memegangi kedua susunya lalu disodorkannya ke wajah dari ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdzsw3ILotO
"Aahhh… Aahhh baiik ukh… Saya akannn mmpphhh" desah pak ustadz yang langsung menghisap pentilnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqsfQxIp8B
"Aaaahh ustadz… Aaahhh terusss… Ayo hisap terus… Mmmpphh jilat juga pak jangan lupa… Aahhh yah… Aaahhh ustadz !!!" Jerit Nayla menggelinjang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6lN6PT54nQ
Ustadz yang sudah terkontaminasi oleh racun birahi itu terus menikmati sodoran susu bulatnya. Lidahnya keluar memutar-mutari puting berwarna pink itu. Lidahnya kemudian menjilat-jilatnya. Puting itu lalu dicelupi ke dalam mulutnya. Rasanya sungguh nikmat. Ia terus menikmati dosa perzinahannya meski ia sendiri tahu, kalau perbuatannya itu salah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtbf8I2EZNv
"Aaaahhh ustadz… Aaahhhh… Aahhh yahhhh" desah Nayla semakin keras.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡryzP1jM97T
Puas menjilati, pak ustadz kembali melepas jilatannya tuk menikmati pemandangan indah dari tubuh sang akhwat. Nampak akhwat itu naik turun diatas pinggulnya. Pergerakan susunya sangat indah. Susu bulat yang menggantung itu meloncat-loncat dihadapan wajahnya. Ustadz Burhan menggelinjang. Ia benar-benar menikmatinya sebelum setitik keimanannya kembali muncul untuk menahannya agar tidak terjatuh lebih dalam lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYbgCE7Yn26
Ingat anak-anakmu yang sedang menuntut ilmu, Burhan !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoEjNFDAyS
Seketika suara hati itu nyaris menyadarkannya. Namun desahan demi desahan yang Nayla keluarkan, diikuti oleh pergerakan liuk tubuhnya yang sungguh mengagumkan, membuat pria tua yang sudah sepuh itu semakin kebingungan. Di lain sisi ia menikmati tapi di lain sisi ia mengutuk keras perbuatannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjEOcJDFPZv
"Aaahhh… Aaahhh… Aku buka aja yah kemejanya ustadz… Mmpphhh ustadz pasti kegerahan yah" kata Nayla sambil terus mengocok-ngocok penis ustadznya menggunakan vaginanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMM6lnBaKxL
Dalam sekejap perut tambun itu mulai terlihat. Kulitnya yang sudah berkeriput itu juga mulai terlihat. Hal itu justru menambah nafsu dari bidadari cantik itu. Goyangan Nayla semakin cepat. Hantaman pinggulnya semakin kuat. Jepitan vaginanya semakin nikmat. Mereka benar-benar sudah tunduk pada nafsu yang semakin menguasai tubuh mereka berdua.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyqjrhOHkNT
"Aaahhh ukhty… Aaahh… Aaaahhh" desah pak ustadz yang menyadari kalau pintu rumah sedaritadi terus terbuka. Nayla pun membaca pergerakan wajah pria tua itu. Nayla pun tersenyum dibalik cadarnya. Ia dengan peka memahami maksud dari pemuas nafsunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSbRD9FKuf
"Aaahhh… Aaahhh… Pindah yuk ustadz… Kita ke dalem biar makin bebas" desah Nayla yang masih menaik turunkan tubuhnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoo9gUxxyH4
"Aaahhh… Aaahhh… Boleh ukh… Aaaaaahhh" desah ustadz Burhan yang semakin berat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBVwOkpfp8J
"Oke ustadz… Mmppphhh dalem bangettt" jerit Nayla saat menjatuhkan tubuhnya sedalam-dalamnya. Lalu ia berdiri hingga kelamin mereka terlepas. Nampak penis ustadz itu sudah semakin basah. Terdapat lendir yang membuat penis itu semakin licin saat dipegangnya. Namun Nayla dengan binal malah mendekapnya lalu bertanya kepadanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡntfd0TJeMq
"Kamar ustadz dimana ?" Tanya Nayla tersenyum.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvzxa20k89T
"Mmpphhh… Disana ukh… Uhhhhhh… Jangan ditarik-tarik ukh… Nanti copot… Uuuhhh" desah ustadz Burhan kewalahan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb1TOyHYlxT
"Hihihi gak akan lepas kok… Yuk" goda Nayla sambil mengedipkan mata yang membuat ustadz Burhan semakin terpesona pada kebinalan serta kecantikannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8K2JU52jz0
Dengan penuh semangat, Nayla menarik penis ustadz Burhan saat berjalan menuju kamar pribadinya. Bisa-bisanya ada akhwat sebinal itu saat bertamu ke rumah seorang kiyai. Tapi itulah Nayla, nafsunya yang semakin menggelora bahkan telah mengalahkan akal sehatnya yang ingin bertobat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWyYeFelEM
Nayla hanya cekikikan saja saat mendapatkan mangsa barunya. Mereka pun tiba di dalam kamar tidur yang biasa ditempat oleh ustadz Burhan bersama sang istri.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNMT0n5yyh2
"Hihihi yuk kita lanjut ustadz… Aku udah gak sabar deh pengen ngerasain sodokan ustadz" kata Nayla sambil tersenyum mesum menatap tubuh tambun ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo1nzo9aeu
"Hah… Hah… Hah… Iyya ukh… Hah" kata pak ustadz ngos-ngosan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI3wS4xEw56
Terlihat Nayla dengan penuh semangat menelanjangi tubuhnya. Tanktop ketatnya telah ia angkat. Behanya juga sudah ia lepas menampilkan tubuh mulusnya yang semakin terlihat jelas dihadapan mata kiyai ponpes itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtBOhrgbEDQ
Astaghfirullah… Maafin abi… Maafin abi, umi… Maafin abi, nak… Abi udah berzina… Abi udah kejebak… Abi gak bisa berhenti melakukannya…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh6yzAEUE7g
Batin pak ustadz.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZUMVLUu9PN
Terlihat Nayla sedang berdiri membelakanginya menampakkan punggung mulusnya. Seketika pak ustadz mendengar bisikan dari hatinya kembali.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3HxjtJHaq4
Ayo… Cepet kabur… Mumpung lonte itu sudah memunggungimu… Cepat keluar, Burhan… Lapor orang lain kalau ada lonte binal yang telah memaksamu melakukan hal ini !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZYiDAxN9FC
Ustadz sepuh itu bahkan sudah memegangi gagang pintu kamarnya. Akal sehatnya perlahan mulai kembali yang menyuruhnya untuk pergi dari perzinahan ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yz0YWsrKA
Ayo buka pintunya… Minta tolong ke orang-orang !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL9BOOTXiwG
"Ustaaddzzz !!!" Panggil Nayla dengan manja.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFODFPyiALQ
Ustadz Burhan yang tadinya ingin pergi seketika menoleh tuk menjawab panggilan akhwat binal tersebut. Betapa terkejutnya ia saat melihat Nayla sudah menungging memamerkan pinggul indahnya yang membuat nafsu ustadz Burhan kembali berkuasa mengalahkan akal sehatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNe90pW02PN
Astaghfirullah, cobaan apalagi ini ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdIqYhIgrt
Batin pak ustadz menggelengkan kepala.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIj0NJDGeBB
"Ayo sini ustadz… Sodok aku… Hujami memekku… Aku udah gak sabar pengen dikontolin ustadz lagi loh" Goda Nayla sambil menggeal-geolkan bokongnya yang membuat penis ustadz itu mengangguk-ngangguk dihadapannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ77XY7MuCjL
Gawaattt… Saya mulai nafsu lagi… Bahayaa… Kakiku mulai bergerak sendiri… Kenapa saya malah kesana ? Itu tempatnya maksiat, Burhan ! Sadar… Lebih baik keluar dari tempat ini !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdOfkitOWyN
Batin pak ustadz yang justru mendekati Nayla karena tak tahan akan bokong mulusnya. Dalam perjalanannya, ia melepaskan kemeja kokonya. Ia juga melepas peci yang masih melekat di kepalanya. Terakhir, ia meloloskan sarung itu yang membuatnya benar-benar telanjang bulat saat mendekati akhwat penggodanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0MEkSIIa9a
"Hihihi iya kesini… Ayo ustadz… Aku udah pegel nih… Ayo sodok aku !" Rengek Nayla semakin bernafsu saat melihat ketelanjangan pria tua itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV54nyro2W4
Sekuat apapun iman seseorang, ketika Nayla yang cantik jelita sudah menggoda maka tidak ada satupun orang yang mampu bertahan. Pak ustadz yang sudah tak kuat lagi mulai mengambil posisi di belakang Nayla. Kedua tangannya memegangi pinggul rampingnya lalu ujung gundulnya bersiap-siap untuk menyodok rahim kenikmatan itu lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZo0bUEy2TS
"Hihihi ayoo ustadz… Mmpphh sodok aku" goda Nayla dengan nada mendesah.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTE88GtAj3
"Hah… Hah… Iyya ukhty… Saya akan melakukannya… Sekali saja… Sekali ini saja… Hennkgghhh !!!" Jerit pak Ustadz saat menghentakkan pinggulnya hingga menembus titik terdalam dari rahim Nayla.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5Ir4GJzHD
"Aaaaaahhhhh ustaaaaddzzz" jerit Nayla memejam saat tubuhnya terdorong maju ke depan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlJwN8r3JI
“Uuuhhh mantapnyaaaa” Jerit pak ustadz yang juga memejam merasakan kenikmatan yang lebih daripada saat digoyang tadi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRf1tjn5mi
“Hah… Hah… Eh, ustadz ? Tunggu bentar… Jangan langsung digenjot… Aku belum siap… Aku aaahhhh… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” Jerit Nayla saat pinggul pak ustadz mulai bergerak.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ssnTWXuPE
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh” Hanya itu yang keluar dari mulut ustadz itu. Jujur, meski ia sangat menyukainya. Namun rasa bersalahnya karena telah bermaksiat di dalam kamarnya membuat ia tak begitu menikmatinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYHxgjL3nb
Tatapannya kosong. Pikirannya terbayang sang istri dan anaknya yang tengah berjuang membagikan ilmu di pondok pesantren. Tapi dirinya disini ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10LmfMfvkp
“Aaaahhhhh… Aaahhh ustaadzzz… Aahhh terusss… Aahhh iyaahhh yang kencang” desah Nayla yang mulai menikmati goyangannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ20ZgkECoQ7
Apa yang sudah saya lakukan ? Apa yang sudah saya lakukan ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRVU5I9Ret
Batin pak ustadz menyesal.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV8JunklUlJ
Namun tetap saja pinggulnya terus bergoyang. Nalurinya sebagai seorang lelaki membuatnya tak bisa menyia-nyiakan rezeki yang sudah diberikan ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVpU5ALERb
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaaahhhhhh” desah pak ustadz bimbang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXXPMnUioK
Berulang kali wajahnya ia geleng-gelengkan. Berulang kali matanya memejam menikmati tiap hujaman yang ia lakukan. Dirinya sungguh bimbang. Antara kenikmatan atau harga diri. Ia tak bisa memilih. Harga dirinya telah rusak oleh godaan akhwat lonte ini. Ia juga sudah terlanjur jatuh pada kenikmatan yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia pun menurunkan pandangannya, nampak bokong montok yang membuat ustadz yang juga ayah dari tiga anak itu gemas dibuatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡODry9KkLTv
Plaaakkk… Plaaakkk… Plaaaakkkk !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXcEo0xiiGW
“Aaahhh ustaaddzz… Aahhh sakiittt… Aaahhh iyaahhhh” Jerit Nayla yang justru membangkitkan nafsu ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe6laoMQTGe
Aaahhh bagaimana ini ? Apa yang harus saya lakukan ? Lanjut saja ? Nikmati apa yang sudah ukhty ini berikan ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoxpty82KXS
Batin ustadz Burhan berfikir.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBpTJvAtHk
Apa kamu bodoh yah ? Pikirkan keluargamu ! Tega sekali kamu memilih dia yang jelas-jelas sudah menjadi bekas pria-pria tua di jalanan !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy3zIh6Pm8g
Ucap hatinya yang membuat ustadz Burhan tersadarkan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDTnBDSTP3
Aaahhhh… Aaahhhh tapi ini enak sekali… Saya gak bisa berhenti… Pinggul saya terus bergerak menikmati jepitannyaaa !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPDWfbo3FPc
Batin pak ustadz mengelak.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSt5uURQCG5
Jelas enak ! Namanya maksiat apa yang gak enak ! Inget katamu tadi ! Inget konsekuensi dari semua ini ! Apa kamu mau membuat skandal terbesar yang memberitakan seorang ustadz berzina dengan seorang akhwat yang sudah menjadi istri orang padahal ustadz tersebut juga pengasuh dari pondok pesantren besar di ibu kota ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32w4Gt5i6Z
Hati kecil ustadz Burhan terus berusaha tuk menyadarkan pikirannya. Saat ia mendengar ucapan hati itu, ia kembali tersadar. Namun jepitan yang semakin terasa membuat ustadz itu malah mempercepat hujamannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfs6PBDfZLl
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh ukhtyy… Aaaahhhh” Jerit pak ustadz yang kesulitan keluar dari jeratan maksiat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc2kHyqJ3B9
“Aaahhh iyahhh ustadzz… Ouhhh seperti ituu… Yahhh lebih keras… Lebih keras lagi ustaaddzz !” Jerit Nayla sambil mencengkram kuat sprei ranjang tidur ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTgX4ASQuBp
“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh… Iyaahhh ukh… Iyaahhhh” Jerit pak ustadz yang kembali tergoda.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo15wxj4Q3Z
Terlihat dari samping susu gantung itu semakin cepat bergoyang seiring hentakan pinggul pak ustadz yang semakin kuat. Jeritan-jeritan yang Nayla keluarkan juga semakin keras. Suara desahannya bahkan mulai memenuhi ruangan. Pekikan-pekikan nafsu juga dikeluarkan oleh ustadz yang tersesat itu. Jemari pak ustadz kembali memegangi pinggang mulusnya. Matanya memejam agar dirinya semakin merasakan jepitannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhA0NH7vHb7
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Saya mau keluuaar… Saya mauu keluuaarrr !” Desah pak ustadz yang sudah tidak kuat lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoD7bBbArCA
“Aaahhhh… Aaahhh tungguuu… Tungguu ustadz… Aku belum mau keluarr… Tolong tahan lebih lama lagi !” Jerit Nayla yang masih belum puas dengan persetubuhan yang menurutnya masih sebentar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTGtqDyvkpS
“Aaaahhh tapiii… Aaahhh… Aaahhh saya mau kelluaar… Saya harus mengeluarkannyaaaa !” Jerit pak ustadz tidak tahan lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1W4Vv1la2
Mau dikeluarin ? Yakin ? Kamu akan menumpahkan spermamu di rahim akhwat ini ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHpdQ4Va3uE
Hati pak ustadz kembali berbicara.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMFDm10MNEN
Yaaa… Saya gak kuat… Setidaknya saya harus segera mengakhiri semua ini dengan cara menumpahkan sperma saya di rahimnya !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjDz419n8bN
Batin pak ustadz menjawab.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy1PjJhouKh
Oh yah ? Bagaimana kalau spermamu menjadi janin di rahim akhwat ini ? Apa kamu gak mikir dengan semua konsekuensi dari semua ini ? Bagaimana kalau janin itu menjadi bayi perempuan ? Bagaimana kalau sudah besar salah satu anakmu jatuh cinta pada janin itu ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdT2tWRiwG7
Hati pak ustadz kembali menasehati.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7mHq6urzH
Kalau gitu saya akan menumpahkannya di wajahnya… Saya gak peduli… Pokoknya saya harus menumpahkannya saat ini… Maafkan abi, nak, umi… Abi udah ternoda… Abi gak kuat… Tolong jangan benci abi… Abi sayang kalian !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0FALYpNc6
Batin pak Ustadz yang mempercepat sodokannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrOEOe5FEl
“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh ukhttyyyyy !!!!” Jerit pak ustadz semakin keras saat menghujami rahimnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMpHdg78IIZ
Plookkk… Plokkkk… Plokkk !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTUKkoNUVP
“Aaahhh iyaahhh… Aaahhh enak banget ustadzzz… Aaahh teruss… Aahhh tapi jangan dikeluarin dulu !” Desah Nayla yang terdorong maju mundur.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE0tIVQfSn7
Namun nafsu ustadz Burhan sudah tidak dapat ia atur. Nafsunya telah menggema. Hasrat birahinya sudah tak mampu untuk ia tahan-tahan lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcrU2AiFb6e
“Aaahhhh ukhti…. Aaahhh rasakaaann inii… Aaahhh… Aaahhhh… Hennkghhhh !” desah pak ustadz saat menahan nafasnya lalu mendorongkan pinggulnya sekuat-kuatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM81MA1SICH
“Aaaahhhh ustaaaddzzz”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa0Nd9Qqac5
Tubuh Nayla terdorong maju. Tubuhnya sampai jatuh diatas ranjang empuk itu. Nayla pun berbaring dalam keadaan tengkurap. Wajahnya agak miring. Saat itulah ustadz Burhan menarik keluar penisnya lalu buru-buru mengarahkan penisnya menuju wajah dari akhwat cantik itu, tepatnya ke sekitar mata yang menjadi fetishnya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJMH7NOwmuS
“Aaaaahhh rasakaaann iniii… Kelluuaaarrr !!!”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ51TtIgZUKl
“Mmpphhhhhh”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDhyf76iZo
Cccrrrooottt… Cccrrroottt… Ccrroottt !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡahHJhURgnF
Sperma pak ustadz dengan deras mengenai kelopak mata serta sebagian cadar dari akhwat cantik itu. Untungnya Nayla lebih dulu memejam sehingga tak ada sperma yang mengenai bola matanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfxlr3yL9P
Terlihat ustadz itu begitu puas hingga membuat tubuhnya sesekali mengejang merasakan sensasinya menyetubuhi seorang akhwat muda yang merupakan fetish seksualnya. Terlihat mulut ustadz itu membuka lebar. Tubuh telanjangnya dengan bebas berhasil menaklukan tubuh mulus tamu istimewanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYY3Ialytl
"Hah… Hah… Hah" desah pak ustadz ngos-ngosan setelah menumpahkan tetes terakhirnya di wajah tamunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4adCYUolL7
Namun, bukan rasa bahagia yang ia dapat. Melainkan rasa penyesalan setelah akal sehatnya kembali benar-benar menguasai pikirannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9YsQRFPFge
Apa yang sudah saya lakukan ? Astaghfirullah… Umi, nak… Maafin abi… Abi udaaahhh….
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsl3fa5dEyu
Batin ustadz itu yang begitu menyesalinya hingga bola matanya berkaca-kaca dipenuhi oleh air matanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1pQvzyITni
“Aaahhh enakk banget ustadzz… Tapi kok ustadz tega ninggalin aku sih… Aku kan belum . . . “ Nayla terhenti saat melihat mata ustadz itu yang tiba-tiba berkaca-kaca.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWIfe5zmUek
“Keluuar ! Tollongg kelluaar ! Cepat !!” Lirih pak ustadz berharap akhwat cantik itu segera pergi dari pandangannya ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKzR96ATo7P
Rasa penyesalan benar-benar menguasai dadanya. Rasanya hati jadi sesak. Kenikmatan yang ia dapatkan sesaat hilang begitu saja saat nafsunya kembali dikudeta oleh akal sehatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ68mVtTdUV4
“Ustadz ? Ustadz kenapa ? Ustadzz” Kata Nayla mencoba bangkit lalu menyentuh paha keriput ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolA3w1n1VA
“Gak usah kayak gitu… Keluar cepat… KEELLUUAARRR !!!” bentak pak ustadz yang membuat Nayla tersentak.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJa15vCp0uS
Tubuh telanjang Nayla bahkan sampai didorong-dorong hingga akhwat yang sudah telanjang itu terpaksa keluar dari dalam kamar ustadznya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptAxc7655K
“Ustadzz tungguu… Aku belum dapeet… Akuuuu . . . .
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡELMBJzIye9
Cekleeekkk…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDIOfsdZVDI
Pintu telah terkunci dari dalam. Nayla yang masih belum mendapatkan orgasme dengan tega diusir dari dalam kamar oleh ustadz yang masih menangis itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYnii8KWAf
“Ihhhh nyebelin… Kenapa sih ustadz itu ? Kok malah nangis, padahal abis dikasih enak-enak” Lirih Nayla heran.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDasK3dElpi
Baru kali ini ia menemukan pria tua yang seperti ustadz ini. Namun nafsunya yang masih belum terlampiaskan membuatnya tak sempat untuk memikirkan alasan kenapa ustadz Burhan sampai melakukan hal itu kepadanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8eMLYKpDs3
“Aaaaaahhh… Aaahhh… Mmphhhh… Tega banget sih ustadzz… Aku ditinggal ginii… Aaahhhh… Aaaahhh” Desah Nayla saat menyandarkan tubuhnya pada dinding lalu jemarinya mengusap-ngusapi vaginanya yang terbuka sambil membayangkan kenikmatannya saat dinodai ustadz tadi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5ZfZHsEQU7
“Uuuhhh ustaaddzz… Uuhhhh… Mmpphhhhh” desahnya sambil terus berimajinasi ketika tangannya dengan liar mengobel-ngobel kemaluannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNycjrqs3V1
“Aaahhh yaahhh… Aaahhhh… Aaahhhh” desahnya hingga pinggulnya bergoyang tak kuasa menahan rangsangan jemarinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJNLeRapuFD
Namun sekuat apapun ia berusaha, sedalam apapun ia memasukan jemarinya, rasanya masih belum cukup kalau bukan penis pak ustadz yang memasuki rahimnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigtwB21Tjq
“Huh, gimana dong ? Ah iya… Aku punya ide” Lirih Nayla saat kepikiran ide untuk merasakan penis ustadz itu lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5BVgwhii0
Tookkk… Tokkk… Tokkk…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlYtcr1wuj
“Ustaaddzz” Panggil Nayla dengan lembut.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdiz03TS9KB
“PERRGIII… Jangan goda saya lagiii !” teriak ustadz itu dari dalam.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa8UZ5C0dkL
“Tapi ustaadzz… Baju aku kan masih di dalam… Masa ustadz nyuruh aku pergi telanjang sih ? Entar kata orang gimana kok ada akhwat telanjang yang keluar dari rumah ustadz” Kata Nayla berusaha memancing ustadz itu keluar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYkOYofiBK
Ustadz itu pun jadi berfikir. Sambil menyeka air matanya ditengah penyesalannya, ia kembali membuka mulutnya untuk membalas ucapan akhwat cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiga09S1NPc
“Tapi janji setelah ini ukhty bakalan pergi ?” Tanya ustadz itu meminta kepastian.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhJXuN16Nn1
“Heem ustadz… Lagian aku udah puas kok ngerasain sodokan pak ustadz” Jawab Nayla yang justru membuat ustadz itu kembali teringat saat merasakan nikmatnya jepitan akhwat binal itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgT8O3xpL3K
Astaghfirullah… Kok keinget lagi… Jangan lagi, tolong !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmbruwWf3PX
Batin pak ustadz berharap tidak tergoda lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ5G5MGzvNU
Tapi, meski ia menyesali perbuatannya. Ia juga benar-benar terpuaskan oleh goyangan serta godaan yang akhwat itu berikan. Ia yang masih bertelanjang bulat secara berhati-hati memunguti pakaian yang akhwat tadi tinggalkan. Ia pun menenggak ludah untuk bersiap menghadapi godaan yang mungkin bakal merusak keimanannya lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeqwPQnis9e
Cekleeekkk !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKec2ltNLwI
Kunci telah terbuka. Perlahan demi perlahan pintu kamar itu mulai membuka menampakkan wujud dari bidadari yang telah memuaskannya tadi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfIh2mkdXX
Pandangan pak ustadz yang sedang menunduk mulai melihat kaki jenjang dari akhwat mulus itu. Tak sadar pandangannya ia naikkan, paha mulusnya yang tadi ia elus-elus juga mulai terlihat dari pandangannya itu. Saat ia menaikkan pandangannya lagi, lekuk pinggangnya yang menyerupai gitar spanyol mulai terlihat di pandangan ustadz itu. Mata ustadz itu melebar. Tubuhnya membeku di tempat. Penisnya yang sudah lembek perlahan mulai mengeras apalagi saat mata ustadz itu tiba di gunung kembar yang menggantung di dada akhwat penggoda itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD48waG3Bq0
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRF4ha7q2xh
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3baO0ax9YJ
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9TIquM5FZA
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGxuX326Is
Subhanallah… Betapa indahnya bentuk ciptaanmu ini !
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ4pT5pdHbO
Batin pak ustadz tanpa sadar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAZMq2cb5Pe
“Hihihihihi” Seketika tawa yang tak asing terdengar di telinga ustadz itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg7fqt6MS57
Ustadz Burhan yang lengah gara-gara tergoda oleh susu kembar Nayla, membuat akhwat cantik itu mendorong pintu kamarnya hingga dirinya bisa memasuki kamar itu lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8wawUd4Bt
“Aaaaaaahhhhh”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjf3ojES17
Dengan sigap, Nayla mendekap penis yang mulai mengeras itu lagi. Sedangkan tangan satunya memilin puting ustadz itu yang membuat nafsunya dengan cepat kembali bangkit gara-gara rangsangan yang begitu terampil darinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYPZ6LREUtq
“Hihihihi ustadz tadi kenapa ? Ustadz jangan sedih dong… Aku kan jadi ikut sedih” Goda Nayla sambil menatap wajahnya yang membuat mata mereka kembali bertemu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWnEgXQtyZQ
Lagi, tatapan nakal itu membuat nafsu pak ustadz bangkit lagi. Rasa kecewanya gara-gara mengkhianati keluarganya tadi seolah hilang gara-gara godaan yang ada di depan matanya ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4MuwBsmOAo
Sambil terus mengocok penisnya, Nayla mendorong tubuh pak ustadz hingga terbaring diatas ranjang tidurnya ini. menyadari kalau penis itu sudah menegak secara maksimal lagi membuat Nayla berkeinginan untuk menungganginya lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9yxfymMp7w
Mata pak ustadz bergetar saat melihat akhwat yang sudah telanjang bulat itu berdiri menaiki ranjang tidurnya. Terlihat akhwat itu bergerak ke arah penisnya. Menyadari kalau dirinya akan digoyang lagi membuat ustadz itu dengan pasrah memohon agar tidak dinodai lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfhtIY9vQiE
“Ukh tolong jangannn… Tolong sudahi semua ini… Saya gak mau mengkhianati keluarga saya lagi ukh” Pinta pak ustadz dengan penuh kepasrahan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuO5iX4M94W
“Tenang ustadz… Setelah ini aku janji selesai kok… Itu kalau ustadz bisa bikin aku keluar yah… Hihihihih” tawa Nayla yang membuat pak ustadz ketakutan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTbrsODYV4
Apalagi saat tubuh indah itu kembali menunggangi penis yang kembali liar ini. Nayla dengan gemas tak sabar ingin menjinakkannya lagi. Ia dengan penuh tekad akan membuat penis itu kembali lemas dengan cara membuatnya muntah kembali.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnsCJmMTSDS
“Uuhhhhhh ustaaadzzz”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQBOe5kRFf
“Aaaahhh ukhtyyyy !”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0cD7uzsqY
Jerit mereka secara bersamaan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2dMUDV6UMJ
Dengan posisi cowgirl membelakangi. Nayla langsung menaik turunkan tubuhnya sambil menikmati tiap gesekan yang merangsang vaginanya. Gerakan yang mulanya perlahan itu lama-lama semakin cepat gara-gara rasa gatal yang semakin mendera vaginanya. Nayla menggunakan penis yang semakin keras itu untuk menggaruk-garuk vaginanya. Gerakannya semakin cepat. Susunya jadi ikut bergoyang hebat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhknbwX9nCB
“Aaaahhh ustaadz… Aahhhh enak bangeett… Aahhh ustaadzz… Aahhh yaahhhh” desah Nayla yang begitu menikmatinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVymteL8vR
“Ouhhhh ukh… Aaahhhh… Aaahhhh… Aahhhh yaahhhhh” Desah pak ustadz yang mau tak mau harus melayani nafsu besarnya lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HLyQNaMtl
Meski ini merupakan ronde keduanya dalam memuasi akhwat penggodanya. Rasanya masih sama. Rasanya sama-sama enak seperti saat pertama kali ia melakukannya di awal tadi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuwqeGoStlP
“Aaahhhh… Aaahhh enakk bangeeett… Aahhh kontol ustadz bikin aku sangek aja sihhh… Aaahh teruss ustaadzz… Aahhhh iyaahhh” desah Nayla yang terus menaik turunkan tubuhnya sambil meremasi kedua payudaranya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhXj4RUcNF
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhh binal bangeettt !” Ungkap pak Ustadz yang takjub melihat kebinalan Nayla dari belakang saat sedang meremasi susunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1KUhYGCpSQ
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ustadz baru tahu ? Atau pura-pura gak tahu ? Hihihihih… Aaahhh aku suka banget deh sama kontol ustadz… Kapan-kapan kalau aku main kesini lagi boleh ?” Tanya Nayla sambil terus menaik turunkan tubuhnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZgHBKqm4c5
“Aaahhhh… Aaahhhh… Ituuu… ituuu…” Bibir pak ustadz bergetar. Lidahnya kelu. Ia kebingungan untuk menjawab pertanyaan yang mudah itu. Ia sebenarnya ingin tapi ia tidak mau mengkhianati keluarganya lagi. Seketika pak ustadz memahami apa yang Nayla bicarakan tadi. Jadi seperti ini maksudnya ? Ia sendiri merasa kesulitan untuk menolak kemaksiatan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFt2H72HnPj
“Hihihi kalau pak ustadz gak jawab, aku anggap boleh yah, berarti” Jawab Nayla dengan seenaknya sendiri.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdINCyuCOHo
Saat sedang asyik-asyiknya bergoyang sambil meremas susunya dengan kencang. Tiba-tiba muncullah seseorang dengan tubuh kekar yang membawa sesuatu di kantung kreseknya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUHG8V5yRXa
“Ustadz, ini sarapannya sudah siyaap” Pria itu berhenti saat tiba di depan pintu kamar majikannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPeFBAOTGOf
Tubuhnya membeku. Matanya diam. Lidahnya bahkan kelu saat melihat seorang akhwat bercadar yang sudah bertelanjang bulat menyisakan hijab beserta stockingnya itu tengah menunggangi penis majikannya yang sudah bertelanjang bulat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxnfrPXjDDa
Kantung kresek yang tadi dipegangnya pun jatuh ke lantai. Ia benar-benar terkejut melihat majikannya yang ia anggap alim itu sedang berzina dengan seorang akhwat cantik yang wajahnya tidak asing.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4QBafVX2Q
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzfmlzBIRSC
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7HVX4dpbb
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡut3hzhsK9f
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX7K9MovViG
PAK AMIN
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvEDlGOKUI
“Paakkk Aminn… Ini tidak seperti yang anda bayangkan… Tolongg jangan lihat… Tolongg jangan lapor ke umi dan yang lainnya” Kata ustadz itu panik.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡufZ6oSY73z
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhwXdyg9IVm
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr1rtFpAMKo
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmNSBAvBF4r
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcCs1MP2bN9
NAYLA
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3551lqdoFi
Meski akhwat cantik itu terkejut, tubuhnya tetap naik turun merangsang penis itu. Jemari kanan Nayla menutupi mulutnya dari luar cadarnya. Ia pun memperhatikan wajah dari pria tua berkulit gelap itu. Terlihat jelas kalau pria itu juga bernafsu saat melihat ketelanjangan tubuhnya. Alih-alih panik, Nayla dengan binal justru menggoda pria yang baru memergokinya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0xNsxDC5Qp
“Mmmpphhh bapak pasti pak amin yah ?” Tanya Nayla yang terus bergoyang kali ini sambil kembali meremasi susunya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKqwu8jcsI6
“Iyya betulll… Mbak ini… Jangan-jangan, mbak ini mbak Nayla yah ?” Tanya pak Amin yang membuat Nayla terkejut saat mendengarnya. Bahkan ustadz tambun yang tengah kewalahan itu juga terkejut menyadari pembantunya tahu nama akhwat yang sedang memperkosanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIUqrK8CAzo
“Lohhh ? Kok bapak tahu ? Mmpphhh… Bapak tau aku darimana ?” Tanya Nayla sambil terus menggoyang penis pak ustadz.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfNdpyeKeQr
“Jadi bener ? Mbak ini selebgram favorit saya loh… Gak nyangka kita bisa bertemu disini… Dan mbak kok . . . .” Tanya pak Amin sambil mendekat lalu kebingungan melihat idolanya masih saja menaiki penis majikannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8HledbbjCF
Selebgram ? Pantes aja ukhty ini cantik banget… Aahhh gawat, saya jadi makin nafsu nih..
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEcWrVuk5M
Batin pak ustadz yang baru sadar kalau ia tengah disetubuhi oleh seorang selebgram cantik.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZeeq29plV
“Hihihhihi ceritanya panjang… Aku susah jelasinnya pak… Mmppphh bapak ngefans aku yah ?” Tanya Nayla sambil menatap mata pak Amin yang membuat pria kekar itu gugup dibuatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaT6gvVQz9d
“Iyahh… Betul saya ngefans mbak banget… Saya bahkan tergila-gila dengan kecantikan mbak” Kata pak Amin itu yang diam-diam semakin bernafsu melihat keindahan tubuh idolanya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeyuM6gowH
“Hihihihi kalau gitu… Bapak mau ikut gabung ? Nanti aku kasih kesempatan buat muasin memek aku ?” Kata Nayla yang tiba-tiba menaikkan tubuhnya lalu melepas penis pak ustadz dari vaginanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5RCqSXz2L
“Aaahhh ukhhhhh” Jerit pak Ustadz dibawah sana.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL07STuQAFO
Nayla bukan orang yang sejahat itu, setelah menarik lepas penis ustadznya, ia pun membiarkan penis keriput itu masuk ke dalam anusnya yang membuat ustadz sepuh itu blingsatan merasakan jepitannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6eWolkv4hC
“Aaaahhhh ukhhh sempit bangeettt” Jerit pak ustadz yang baru pertama kali ini merasakan persetubuhan dari belakang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrzvdeyXR1y
“Hhihihihi mmpphhh… Kontol bapak sih kegedean” Goda Nayla sambil melirik ke belakang tuk melihat reaksi yang menurutnya lucu itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKZyruSfmD
“Ayo sekarang giliran bapak… Tapi bapak buka semua bajunya yah… Hihihihi” Kata Nayla yang semakin mengangkang membiarkan lubang vaginanya yang menganggur itu semakin terbuka lebar.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3UBfBwyL6
“Aaahhh siapp mbakk… Siaaapp” Kata pak Amin yang langsung menelanjangi tubuhnya lalu ikut bergabung untuk memuasi idolanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgGmTVyreHe
“Uuuuhhhhhhhh paaakkkk kontol bapak ternyata gede juga yaaahh… Aaahhh pelaannnn… Memek aku sampai gak muat tauuuu !” Goda Nayla yang membuat pak Amin tersenyum senang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3YTgllLDF1
“Hehehe ini masih belum ngaceng maksimal loh… Gak nyangka, mimpi apa saya semalam bisa ikut gabung memuasi mbak” Kata pak Amin yang begitu bahagia setelah menancapkan penisnya ke dalam rahim idolanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg9q7L2mo6p
“Aahh masa ? Uhhh gak kebayang betapa gedenya kontol bapaakkk… Ayoo paakk… Ayo genjot aku… Masing-masing dari kalian harus goyang yah… Aku akan berusaha bertahan sekuat tenaga” Kata Nayla sambil membimbing tangan pak ustadz agar memegangi pinggulnya agar tidak jatuh saat disetubuhi dalam posisi yang sulit ini. Kedua tangan Nayla lalu bertumpu pada perut ustadznya. Ia pasrah. Ia sudah siap untuk dinikmati baik dari depan ataupun lewat belakang oleh kedua lelaki tua itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvYyUlus1xr
“Aaahhh siapp mbakk…. Siaaappp… Uuuhhhh” Desah pak Amin yang mulai meluncurkan goyangan pertamanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQECKOERbuN
“Aaaahhh iyyahhh ukhh… Saya uuhhhhhh” desah pak Ustadz yang malu-malu menuruti hawa nafsunya setelah diberi lubang sempit berupa anus akhwat cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ4Ll7c4eF2
“Aaahh iyaahh paakk… Aahhh pelaannn… Ouhhh paakkk… Ouhhhh” desah Nayla yang sudah lama tak di-sandwich lagi dalam posisi seperti ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGk7yQadDJ2
Pinggul kedua pria tua itu berpacu yang membuat tubuh akhwat cantik itu terdorong maju mundur. Dari atas pak Amin tampak bahagia melihat mata binal idolanya yang kewalahan menahan tusukan penisnya juga tusukan penis majikannya. Apalagi wajahnya itu telah dipenuhi oleh sperma seseorang yang entah milik siapa. Saat pak Amin memperhatikan goyangan susu bulat itu, pak Amin jadi semakin bersemangat. Hal itu membuat pak Amin kian bernafsu. Pinggulnya semakin cepat bergoyang yang membuat akhwat penggoda itu semakin kewalahan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNi8lXmk3ZH
“Aaahhh paakkk… Aaahhh pelaann… Aahhhh kontol bapak makin gakk muaaattt” Jerit Nayla merasakan tusukan penis pak Amin.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBePgDiLLK
Sedangkan pak ustadz di bawah, merasakan himpitan dari anus akhwat itu yang membuatnya hanya bisa geleng-geleng kepala menahan kepuasannya. Jemarinya pun bergerak mengelusi pinggang rampingnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYxvf5Ghvr
Makin kesini, tubuh Nayla semakin mendekati perut tambun ustadznya. Nampak tangan pak ustadz tak kuat menahan beban berat Nayla yang tengah dikeroyok dari depan & juga belakang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBH0STzRhsR
“Aaahh ustaadzz… Aahhhh kontol pak ustadz kok juga makin keras aja sih… Padahal tadi kan udah keluar… Aahhh duburku jadi ngilu gini… Aku khawatir deh besok jadi susah BAB” Desah Nayla yang membuat ustadz itu justru semakin bernafsu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ADt6hvPgV
“Aaahhhh… Aaahhh… Saya gak peduli… Pelacur sepertimu memang harus dihukum karena sudah berani merusak kesucian rumah ini !” Kata pak Ustadz yang masih menyimpan dendam karena sudah dinodai olehnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhTgDYawk5
“Aaahhh… Aaahhh… Kalau gitu hukum aku ustaadzz… Hukum aku seberat-beratnya” Desah Nayla yang justru menantang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MVbpkPYdV
“Aaahhhh… Aaahhhh… Gak nyangka kalau mbak ternyata sebinal ini yah… Saya boleh ikut ngehukum gak ? Godaan mbak bikin saya gemes jadi pengen ngehukum mbak juga” Desah pak Amin bernafsu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡidtZ6paUqF
“Aaahhh boleh paakkk… Boleeehhh… Hukum aku sampai muncrat kemana-mana paaakk… Ayooo sodok lagi… Sodok lebih kuat laggiiiii… Aku pasrah paakk… Ayo hukum akuuu Aaaaahhhhhhhh” Jerit Nayla saat kedua penis itu secara kompak keluar masuk merangsang kedua lubang kenikmatannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0PbbS5XOBT
Keluar masuk, keluar masuk, keluar masuk. Kedua penis itu secara bersamaan keluar masuk di dalam lubang kenikmatan akhwat itu. Pak ustadz yang kedapatan anus sempitnya dengan penuh nafsu menghujaminya tanpa ampun. Giginya sampai gemertak. Cengkramannya semakin diperkuat. Matanya dengan binar menatap punggung mulus itu dikala hujamannya semakin cepat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvDKrSmtSV
“Aaahhhh ustaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhhhhh”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQ277Bi1DS
Sedangkan pak Amin yang baru bergabung juga melampiaskan semua nafsunya pada rahim akhwat cantik itu. Terlebih ini merupakan idolanya, ia masih tak percaya. Akhwat yang biasa ia pandangi melalui layar hapenya, kini sedang ia gagahi dengan beringas, dengan sebegitu buas. Ia benar-benar gemas hingga mempercepat pinggulnya sampai merasa puas.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaYbM1NWGko
"Aaahhh mbaakkk… Aaaahh nikmat banget… Aaahhh rasakan inii… Aaaahhh"
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUdKun0aO9
"Aaahhh iyyah pakk terusss… Ayoo terus genjot aku… Genjot yang kuat supaya aku makin teriak paaakk… Aaaaaaahhhh"
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHC6TGImRW
Pak Amin menatap wajah cantik itu. Mulutnya terengah-engah. Hampir sepuluh menit ia berpacu dengan cepat tanpa pernah berhenti sama sekali.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZtW98AcLk6
“Aaahhh mbaakkk… Aaahhhh… Saya mau keluaar… Ouhh yaahhh… Ouuhhhhh” Desah pak Amin yang kelepasan gara-gara terlampau nafsu saat menyetubuhinya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNd07AFNXUF
“Aaaahhh keluarin aja paakk… Keluuariinnnn” Desah Nayla yang juga semakin bergairah saat dinikmati oleh kedua pria tua sekaligus.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡECKAm8rZrp
“Aaahhh siapp mbaakk… Siaaappp… Ouuhhh nikmatnyaaa… Aaahh yahhh… Aahhh rasakaann inniii… Uuuhhhhhh” desah pak Amin yang buru-buru mencabut penisnya lalu mengarahkannya dengan cepat ke arah susu bulat Nayla yang masih bergoyang gara-gara tusukan majikannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhFZWLjRHcq
“Aaahhhh kelluuaaarrrr” desah pak Amin sambil terus mengocok penisnya membiarkan spermanya dengan deras tumpah mengenai susu gede idolanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUfCKaLuD4
“Aaahh paakk… Aaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla kagum saat payudaranya terasa hangat terkena sperma pak Amin yang begitu banyak. Namun tusukan penuh nafsu dari pak ustadz membuatnya kesulitan untuk diam menahan sodokannya. Ia terus mendesah, nampaknya pak ustadz tengah bersiap untuk membalas dendam setelah dinodai oleh akhwat cantik ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2zUQ0Qutvj
“Aaaaahhhhhh…. Aaahhhhh… Ini kah yang ukhty inginkan… Sodokan seperti ini kan yang ukhty inginkan ?” Desah pak Ustadz sambil terus menyodok anusnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIoZxdSwJn4
“Aaahhh iyaahhh ustaaadzz… Aaahhhh… Aaaahhhh” Desah Nayla sambil memejam saat susu bulatnya terus bergoyang. Sperma pak Amin yang ada di susunya sampai tumpah mengenai sprei ranjang pak ustadz gara-gara pergerakannya yang kencang terkena sodokan di anusnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiJiL3uN7dn
“Kalau begitu terima iniiii… Rasakaann iniiii… Dasar lonte murahan… Berani-beraninya lonte seperti ukhty menggoda saya ?! Pasti ukhty sengaja datang kesini untuk menzinahi saya kan ?” Tanya pak ustadz dengan tegas disaat pinggulnya terus menyodoki lubang anusnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmocu6SrU4O
“Aaahhh niat awalku gak gitu kok ustadz… Aahhhh,… Aahhh…. Tapi gara-gara ngeliat tonjolan ustadz jadi bikin aku tergodaaa… Aahhh pokoknya kayak gitu ustaadzz.. . Teruss uhh… Terusss” Desah Nayla yang membuat siapapun merinding saat mendengarnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAVGYeM0uHU
Pak Amin saja yang sudah mendapatkan orgasmenya sampai ikut merinding. Ia pun tak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merekam persetubuhan mereka yang semakin lama semakin panas.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNwKBdRz3s
“Aaaahhh dasar pembohong ! Saya gak percayaaa… Pokoknya siap-siap aja… Saya akan membalas dendam untuk membalas perbuaran ukhty… Uuuhhhh” desah pak Ustadz saat mementokkan penisnya hingga ke titik terdalam lubang duburnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7cT0dx5rL
“Aaaaahhhh ustaaaaddzzz” Nayla sampai lemas. Ia pun ambruk diatas perut tambun ustadz sepuh itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwR3fymf9kt
Pak ustadz langsung menarik lepas penisnya. Ia pun memposisikan tubuh Nayla agar berbaring diatas ranjangnya. Ia dengan sigap berlutut dihadapan selangkangan Nayla yang terbuka. Ia langsung bersiap untuk menghukumnya. Penisnya yang sudah basah terkena cairan anus akhwat itu bersiap-siap untuk masuk ke dalam rahim dari bidadari penggoda ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfvXfxPhuOO
Jleeebbbb !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8wCrXnpfY
“Aaaaahhhhhhhhh” Jerit mereka dengan sangat nikmat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQBZxKrkj5G
“Waaahhhh… Hebat… Mantep sekali persetubuhan mereka !” Lirih pak Amin kagum.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIAM604aCWv
Ustadz Burhan dengan penuh nafsu langsung menghukum akhwat cantik itu dengan hujaman demi hujaman yang menusuk rahim itu hingga titik terdalam. Terlihat wajah Nayla kelojotan menahan sensasi tusukan dari ustadz sepuh ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkQQ06HCoF
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZN6hKzXuM
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKkggsoizxx
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZX2FVUtiMw
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡny7sCgprH5
Tampak wajah ustadz Burhan kesetanan. Matanya melotot, ia dengan beringas menatap goyangan susu Nayla yang begitu sedap dipandangan mata. Hujamannya pun diperkeras. Desahan Nayla semakin keras. Susu bulat Nayla ikut mengeras yang membuat jemari pak ustadz gemas ingin meremas.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQqhcPTMjh
Namun sayang, sperma pak Amin yang sudah menodai susu bulat itu membuat ustadz Burhan mengurungkan niatnya untuk memainkannya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSaFx8l8lW
“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Rasakaannn iniiiii… Rasakaannn iniiii” Desah pak Ustadz dengan penuh kuasa.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiypkSweNFN
“Aaaahhh ustaadzzz… Aaahhhhh… Aaaahhhh” Jerit Nayla dengan keras.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDYQ5J8w6Cj
“Gara-gara ukhty saya harus menanggung dosa zina ini… Dasar ukhty murahan… Dasar lonte rendahaannn… Kurang ajar kamu yaaahh… Aaahhhh… Aaahhhhh” Desah pak ustadz karena saking kesalnya pada akhwat yang sudah menggodanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSNulGwQDr
“Aaaahhhh… Aku emang lonte paaakkk… Aaahhh aku emang seperti ituuu… Aahhh makanya hukum aku paakk… Hukumm akuuu dengan kenikmatan yang ustadz berikan” Desah Nayla yang jadi teringat persetubuhannya dengan pak Dikin.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDK97CpaDH
Meski dirinya kali ini dimaki berulang kali. Namun kali ini, ia tidak menyesal. Ia justru menikmati kebinalannya yang nampaknya sudah masuk ke dalam darah dagingnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtBDeCZNUi
“Aaaahhh dasaaarrr lonte siaalaaannn… Aahhhh… Aaahhh astaghfirulaahhh… Saya sampai berkata kasar gara-gara ukhty ini… Terima iniii… Terima hukuman saya iniiii !”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEqGwi4GHXq
“Aaahhh iyaahh paakk… Aaahhh ampuunnn… Ampunnn… Aahhh sodokan ustaadzz kuat bangeettt !”
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPtQ4FcP82H
Tangan pak Ustadz kemudian memegangi tangan Nayla. Pak ustadz menarik kedua tangannya. Ia lalu menyilangkan tangan Nayla hingga membuat susu bulatnya seperti dijepit oleh lengan mulusnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcXzLArLNDM
Tangan kanan pak ustadz mendekap tangan kiri Nayla begitu juga sebaliknya. Mata pak ustadz menatap tajam wajah Nayla begitu juga sebaliknya. Nayla dengan binal menatap wajah tua itu. Mata mereka saling pandang. Nafsu mereka saling membakar. Gairah birahi mereka saling merangsang yang membuat kedua insan itu sama-sama tak mampu untuk menahan diri lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfKI7DWxcR
“Aaahhhh ustaaddzz… Aaahhhhh aku mau keluaaar… Akuu mau keluaaar” Desah Nayla yang akhirnya akan mendapatkan orgasmenya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ33ytddQKol
“Aaahhh sayaa jugaaa… Aaahhhh rasakaannn ini… Rasaaakaaannn !” Jerit pak ustadz yang membuat sodokannya semakin kuat.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJrwo3HJnkA
Plookk… Plokkk… Plokkk !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXrTLI17yME
“Aaahhh iyaahhhh… Iyahhhh… Iyaahhhh” Jerit Nayla tak kuasa menahan diri lagi.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfW9jeaXDnt
Nafas mereka bertemu. Nafsu mereka sama-sama tak mampu mereka bendung. Tatapan mata mereka sama-sama panas. Gejolak birahi telah menguasai diri. Hanya orgasme lah yang mampu menghentikan kegilaan mereka sekarang ini.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhhKMx0jrQ
“Aaaahhh ukhhtyyy… Ukhtyyy… Saya hampiirr keluaaar” desah pak ustadz sambil terus menatap mata Nayla yang merupakan fetishnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOXH3fR3TYb
“Aaahh aku jugaaa… Aku jugaaaa” jerit Nayla semakin keras sambil memandangi kulit keriput pemuasnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpcDv5RYKXa
Pak Amin sebagai kameramen langsung bersiap mengambil posisi untuk merekam momen langka ini. Tepat saat pak ustadz menancapkan penisnya sedalam-dalamnya, pak Amin langsung merekam ekspresi wajah mereka yang jelas-jelas mengatakan kalau mereka itu sudah berada di ambang batas.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GUeLdlXmU
“Aaaahhhh kelluuaaarrrr !!!” Jerit mereka bersamaan.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgcIeyYSTDA
Ccrroottt… Ccrroottt… Ccrroottt !!!
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡupHlJCMeS9
Pak ustadz langsung ambruk setelah memenuhi rahim Nayla menggunakan spermanya. Nafasnya terengah-engah. Dadanya terasa sesak. Lututnya sampai lemas setelah menghukum akhwat yang sudah berulangkali menggodanya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCUrsMTgViG
Nayla pun sama, jelas terlihat di ekspresi wajahnya kalau dirinya benar-benar puas setelah menggoda ustadznya. Ia lalu tersenyum membayangkan dirinya yang sampai menggoda seorang kiyai pondok pesantren. Tubuhnya pun lemas. Kedua tangannya ia rentangkan di kanan kiri tubuhnya. Matanya memejam. Ia tak peduli dengan banyaknya sperma yang memenuhi rahimnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCc4fu8oSez
Akhirnyaaa… Puas banget… Hah… Hah… Hah…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwaA1q5kZj
Batin Nayla tersenyum senang.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULtaNltUzz
Hidup itu pilihan yah, ustadz ? Aku sudah memutuskan… Aku bakal jadi lonte aja… Aku bakal jadi pemuas nafsu aja… Aku tau konsekuensinya kok… Aku gak mau tobat dulu karena aku gak mau tersiksa gara-gara nafsuku yang gak terlampiaskan… Ngomong-ngomong, aku jadi gak enak deh sama pak Urip yang aku hindari belakangan ini, bukannya ngasih jatah, aku malah ngehindar buat nyari pria tua lain… Jadi kasian deh sama pak Urip… Hihihihi…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAhHWH5igKh
Batin Nayla senyum-senyum sendiri.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfLlsDjmeH
Hah… Hah… Hah… Astaghfirullah… Lagi-lagi keluar… Saya bahkan keluar di rahimnya… Gimana ini ?
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn7CDUTZVLB
Batin pak ustadz sepuh itu saat mendapatkan kembali akal sehatnya.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5dVMP4Qp4
Pak Ustadz pun bangkit lalu menatap wajah cantik itu. Wajah yang sudah bersimpuh sperma itu tersenyum. Rasa benci yang tadi dirasakannya seketika berubah jadi rasa nafsu yang membuatnya jadi ingin mengeluarkan spermanya lagi di rahim sempitnya itu. Tapi sayang, penisnya sudah lemas. Cadangan spermanya juga sudah habis. Ia pun hanya terengah-engah sambil menatap wajah cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlP2Mi9KCOG
Dasar ukhty penggoda… Bisa-bisanya wanita secantik dirimu menjadi lonte pemuas nafsu pria-pria tua di jalanan… Alih-alih gitu, mending jadi istri kedua saya aja…
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6VZKeF2UP
Batinnya saat terpana menatap wajah cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJv16U9wSCg
Ustadz itu jadi semakin gemas saat Nayla dengan malu-malu membuang muka saat menghindari tatapan matanya. Hatinya luluh. Ia tak lagi membencinya. Ia tak lagi menyesalinya. Alih-alih marah, ia malah jadi nafsu pada kebinalan akhwat cantik itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbsYbXZ9VjS
"Gimana ? Ustadz puas ?" Tanya Nayla yang membangunkan lamunan ustadz sepuh itu. Apalagi terlihat jelas kalau dirinya tengah tersenyum manis melalui kedua matanya yang membuat ustadznya itu ikut tersenyum.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhyspUbsNuy
"Saya puas banget, ukh" jawab ustadz Burhan ikut yang membuat akhwat cantik itu malu-malu saat menatap pejantannya itu.
16669Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6XEwKpi8l
