Membuka laptop pribadinya. Matanya terlihat fokus menatap layar laptop pribadinya. Ia terlihat serius. Sesekali ia membuka hapenya lalu melirik ke atas untuk berfikir sejenak. Lagi, tangannya menari – nari diatas tombol keyboard untuk mengetikkan sesuatu di kolom pencarian. Ia terlihat bingung. Ia terlihat penasaran.
31567Please respect copyright.PENANAQS2uFRmB6c
“Kok gak ada hasil penelusurannya yah ?” Ucap Nayla heran.
31567Please respect copyright.PENANAqW43KtskdF
Ia pun kembali mengetikkan sesuatu di laptopnya.
31567Please respect copyright.PENANAQ8Do3YnV0w
31567Please respect copyright.PENANAkerpEWoG4u
31567Please respect copyright.PENANAw1yTOO9GpB
31567Please respect copyright.PENANAA3uYP1Vuag
31567Please respect copyright.PENANAHhGv8MAc0v
“kok gak ada hasilnya sih ? Lemon itu sebenarnya beracun gak sih ?” Ucap Nayla bingung.
31567Please respect copyright.PENANAhMAhNzE06k
Ia pun mencoba kata – kata lain demi mencari jawaban atas pertanyaan yang mengganjal di pikirannya. Lagi, ia mengetikkan sesuatu di kolom pencarian di layar laptopnya.
31567Please respect copyright.PENANAJjWW7COAJI
31567Please respect copyright.PENANAxtSbCJnE8b
31567Please respect copyright.PENANAdfz5CjCIAa
31567Please respect copyright.PENANAT9IU7dwPEN
31567Please respect copyright.PENANA6idbte72aJ
“Hmmm lagi – lagi gak nemu jawabannya… Kenapa yang keluar malah manfaat sama khasiat air lemon ? Ihhh nyebelin ? Apa sih sebenarnya yang bikin aku gampang terangsang ?” Lirih Nayla sambil menggaruk – garuk kepalanya yang tidak gatal.
31567Please respect copyright.PENANAYylUSPOq4V
Karena kelelahan mencari, Nayla menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi sofa di belakangnya. Wajahnya ia naikan menatap langit – langit ruangan. Ia terlihat berfikir. Ia merenung tanpa mengucapkan satu kata pun.
31567Please respect copyright.PENANAIkbOnpN2Na
“Astaghfirullah… Ada apa yah denganku belakangan ini ? Gampang banget nafsuku dipermainkan sama pak Urip… Dipanggil lonte aja aku gak marah… Bahkan bisa – bisanya aku keceplosan ngaku binal… Kenapa yah aku ini ? Apa jangan – jangan aku ini emang… Lonte ?” Lirih Nayla berfikir.
31567Please respect copyright.PENANATWkMlkP2Xr
Wajah Nayla menoleh ke arah luar ruangan. Sinar mentari tidak terlalu terik. Hawa panas juga tidak terlalu menyengat. Meski pandangannya menatap ke arah luar ruangan tapi pikirannya teringat akan kejadian beberapa hari sebelumnya.
31567Please respect copyright.PENANAY4tM16KGSt
“Bahkan ngebayangin pak Beni aja udah bikin aku terangsang ? Serendah itu kah diriku sekarang ? Hmmm ngomong – ngomong soal itu… Kok pak Beni gak disunat yah ? Apa iya dia itu non ? Kok diinget – inget lagi bentuknya unik yah ? Jadi penasaran deh kalau bisa masuk rasanya kayak apa… Eehhh astaghfirullah, tuh kan ! Kok pikiran aku mesum lagi sih ? Pasti gara – gara racunnya masih bereaksi… Racun apa sih ini ? Racun ini semakin menggerogoti pikiranku aja deh… Ihhh nyebelin… Jangan kayak gini lagi dong Nay… Jangan lagi !” Lirih Nayla kesel sendiri.
31567Please respect copyright.PENANAJJeu1c1bRP
Bahkan tangannya tak sengaja memegangi vaginanya dari luar celananya. Pikirannya kembali terbayang penis pak Beni. Penis yang menjadi impian para wanita dimana bentuknya yang sangat unik dan berukuran besar.
31567Please respect copyright.PENANAqIKbmk6ZWI
Akhwat bercadar yang saat itu mengenakan hijab serta cadar berwarna coklat itu semakin terangsang. Padahal pagi tadi dirinya sudah keluar dua kali dibantu oleh pembantu bejatnya. Tapi di sore harinya ia kembali terangsang. Ia membuka hapenya, lalu berkaca di layar hapenya. Tampak sweater rajut yang membungkus kaus berlengan panjang di dalamnya. Tampak celana panjang yang membungkus kaki jenjangnya. Entah kenapa ia jadi kepikiran. Dengan penampilannya yang menarik perhatian bisa saja ia mengundang orang yang disukanya untuk bercinta dengannya. Tapi kok.
31567Please respect copyright.PENANAsnOjBJ5CoD
“Tapi kok bisa – bisanya aku kepikiran kayak gitu ?” Lirih Nayla. Hatinya terus bergejolak. Antara taat atau maksiat. Ia tak bisa mengendalikan nafsu birahinya. Ingin sekali dirinya kembali bermaksiat membiarkan penis – penis besar itu memasuki liang senggamanya. Ia jadi teringat penetrasi pak Urip. Ia jadi ingat rasanya dinodai oleh pembantunya itu lagi.
31567Please respect copyright.PENANAcWvkFo2h1f
“Ihhhh amit – amit” Ucap Nayla sambil memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.
31567Please respect copyright.PENANASjuLlUQOU2
Tangannya kembali mengetik sesuatu di layar laptopnya. Ia ingin terbebas. Ia ingin menghilangkan hawa nafsu yang selalu menguasai tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANA9jC1BEorEh
31567Please respect copyright.PENANAC6McDC8Jh2
31567Please respect copyright.PENANAK6f19JFRV1
31567Please respect copyright.PENANA5mMar7wChI
31567Please respect copyright.PENANAEQ8r0c80lG
“Kok yang keluar malah detoks sama racun tubuh sih ? Aaahhh capek deh” Ucap Nayla kembali bersandar pada sandaran sofa duduknya.
31567Please respect copyright.PENANAlmvr7Ssqlg
“Oh iya ? Apa aku harus menemui dokter langsung aja yah ? Siapa tau dokternya tau cara buat ngilangin racun di tubuh aku” Ucap Nayla terpikirkan sebuah ide. Wajahnya pun tersenyum dari balik cadarnya. Ia senang karena mempunyai ide untuk menghilangkan gairah birahi yang kadang – kadang suka bangkit menguasai diri.
31567Please respect copyright.PENANAB5KZv4BPTB
“Dekk… Mas izin pergi yah” Ucap seseorang mengejutkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANANjBhDphKBl
“Eh mas ? Mau kemana ?” Tanya Nayla terkejut saat melihat suaminya mendekat sambil mengenakan pakaian olahraga.
31567Please respect copyright.PENANAEvSOeIq6uv
“Mau futsalan bareng temen – temen… Mumpung hari libur kan sekalian olahraga hahahah” Ucap Miftah yang membuat Nayla waswas.
31567Please respect copyright.PENANA9vI7fDAg4i
“Tapii… Tapiii pulangnya jam berapa mas ?” Tanya Nayla khawatir karena dirinya akan kembali berduaan bersama pak Urip.
31567Please respect copyright.PENANAw2T4st2iED
Ya malem mungkin… Tapi mas usahain sebelum jam tujuh lah yah… Sekarang udah mau jam lima… Dua jam aja cukup kok buat olahraga” Ucap Miftah tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAqW3tfeVnih
“Hmmmm yaudah hati – hati yah mas… Janji jangan kemaleman yah” Ucap Nayla yang membuat Miftah tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAzkcYYXwayF
“Iyya sayang janji kok” Ucap Miftah.
31567Please respect copyright.PENANAXJTwIgTEA6
Nayla kemudian berdiri saat Miftah semakin menghampiri. Sebagai istri yang sholehah, ia pun mengecup punggung tangan suaminya lalu mengantar suaminya pergi hingga ke teras rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAl75WMlYzft
“Eh pak Miftah mau kemana ?” Tanya pak Urip saat memergoki majikannya hendak pergi.
31567Please respect copyright.PENANAy98NgymdIL
Gawaaatttt !
31567Please respect copyright.PENANA2RP7FPqMG9
Batin Nayla menyadari kalau pak Urip tahu kalau dia akan kembali berduaan dengan dirinya. Apalagi sekilas pak Urip tersenyum mesum sambil melirik dirinya. Nayla ketakutan. Ia langsung pergi ke kamar untuk mengambil sesuatu.
31567Please respect copyright.PENANA2myHXxBKBp
“Mukena mana mukena ? Nah ini dia… Tas ? Oh disini” Ucap Nayla buru – buru mengambil mukena lalu memasukannya ke dalam tas jinjing yang ia bawa.
31567Please respect copyright.PENANAFNRRmt2DCO
Saat Nayla kembali ke teras rumahnya. Terlihat suaminya dan pak Urip berjalan bersama menuju pintu gerbang pagar rumahnya. Mereka berbicara akrab yang membuat Nayla benci melihatnya. Seketika ia melihat mereka berpisah. Pak Urip terlihat berjalan menuju rumahnya sedangkan suaminya bersiap untuk pergi berolahraga bersama teman – temannya.
31567Please respect copyright.PENANAo6W3V8MuGE
“Kesempatan !” Ucap Nayla melihat pak Urip pulang ke rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAHbJzwmLU9N
Dengan berhati – hati ia melangkah menuju gerbang rumahnya. Saat sampai, wajahnya kembali menoleh ke kanan juga ke kiri. Saat menyadari jalan sudah sepi. Ia berbelok ke kanan menuju rumah yang akan menjadi tempat berlindungnya ketika suaminya tidak ada di rumah. Entah kenapa ia mempunyai firasat buruk. Pasti pembantunya itu pulang ke rumahnya untuk merencanakan sesuatu untuk kembali menakali dirinya.
31567Please respect copyright.PENANAJmgFgdPhLd
Tokkk… Tokkk… Tokkk…
31567Please respect copyright.PENANAVrImYzh4zf
“Assalamu… Eh iya… Selamat sore pak !” Ucap Nayla teringat akan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAJvdGknxRXa
“Permisi pak… Selamat sorr… Eehhh… Gak ditutup pintunya ?” Ucap Nayla menyadari kalau pintu rumah pak Beni tidak tertutup rapat.
31567Please respect copyright.PENANA4UMvW2QJa9
Saat wajahnya ia tolehkan ke kanan. Ia melihat pak Urip sudah kembali keluar dari rumah yang membuat jantung Nayla deg – degan. Melihat pintu rumah pak Beni sudah terbuka membuat dirinya buru – buru masuk ke dalam meski belum mendapat izin langsung dari pemilik rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAToWFgJDYBS
“Fiyuh untung aja” Ucap Nayla merasa lega karena dirinya tidak ketahuan oleh pembantunya.
31567Please respect copyright.PENANAwLKPD0adZg
Secara berhati – hati ia menutup rapat pintu rumah pak Beni lalu berbalik untuk mencari pemilik rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAUJbHoxdlrw
“Paaakkk… Ini aku… Nayla” Ucap Nayla sambil berjalan mendekat menuju titik terdalam dari rumah pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAskqjEyHt6A
Sesampainya di ruang tamu, ia menaruh tas berisi mukenanya untuk berjaga – jaga agar bisa beribadah di rumah tetangganya kalau – kalau suaminya belum pulang sampai waktu Isya tiba. Seketika ia mendengar suara lagu dari arah kamar pak Beni. Lagu bernuansa punk pop yang cukup sering didengar juga oleh Nayla karena suaminya juga sering kali menyetel lagu ini.
31567Please respect copyright.PENANASfI92SCl8n
“Eh pak Beni apa ada di kamar yah ?” Tanya Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAlIz5n1yIam
Semakin mendekat, ia mendengar lagunya semakin keras. Lagu dari band Green Day berjudul Holiday semakin menggema di telinga Nayla. Nayla semakin mendekat. Langkah kakinya hanya berjarak 10 cm saja dari pintu kamar pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAuKZVlE9p23
“Pak” Lirih Nayla sambil mencoba mengintip dari sela – sela pintu kamar yang terbuka.
31567Please respect copyright.PENANA8Z7O0c364I
Saat Nayla mulai melihat keadaan di dalam. Betapa terkejutnya ia karena mendapati pak Beni sudah telanjang bulat di dalam kamarnya.
31567Please respect copyright.PENANAiTTvxe2rlZ
31567Please respect copyright.PENANAPYNfeikad1
31567Please respect copyright.PENANAGN8dwKcXdz
31567Please respect copyright.PENANACJGZblgsNi
PAK BENI
31567Please respect copyright.PENANAlcB44PNsWF
“Aaaaahhhhhhh” Jerit Nayla seketika saat melihat pemandangan indah di dalam kamar pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAEMGDSbeAo1
“Astaga mbak Nayla” Ucap Pak Beni terkejut hingga langsung mendekati Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAvpizRxSLmk
“Aaaahhhhh jangan mendekattt… Jangan mendekaattt” Ucap Nayla panik mendapati pria tua kekar berkulit hitam itu malah mendekat yang membuat Pak Beni ikut kebingungan dengan situasi yang terjadi kali ini.
31567Please respect copyright.PENANAIgFNBZtSg1
Pak Beni kembali mendekati mp3 nya untuk mematikan musiknya lalu mencari celana tapi tidak menemukannya. Untungnya ia menemukan sebuah sarung yang merupakan pemberian teman kerjanya dulu. Ia mengenakannya, meski asal – asalan ia akhirnya dapat menutupi pentungan saktinya yang sudah membuat Nayla ketakutan saat melihatnya.
31567Please respect copyright.PENANAbKNqHcz6HX
“Maaf mbak… Maaf… Saya gak tau kalau mbak Nayla mau dateng ke rumah… Semua pakaian saya lagi di jemur… Gara – gara kemarin mbak dateng… Saya langsung bersih – bersih rumah deh dan gak sempet ninggalin baju satupun biar semuanya bersih sekalian… Hehe” Ucap pak Beni malu.
31567Please respect copyright.PENANAdH98iC7PwN
“Anu gapapa pak… Aku yang salah udah masuk rumah tanpa izin… Maaf tadi aku buru – buru” Ucap Nayla yang masih menunduk karena malu sudah melihat aurat full pak Beni tadi.
31567Please respect copyright.PENANAdm4uE6ueku
“Gapapa mbak… Mbak bebas keluar masuk rumah saya kok… Mari duduk” Ucap pak Beni sambil mengangkat lengan Nayla untuk membantunya berdiri setelah jatuh terkejut karena melihat ketelanjangan tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANAgwEU9GAl7V
Nayla manut saja. Tak ada kata yang terucap saat itu hingga mereka berdua tiba di ruang tamu rumah pak Beni. Mereka pun sama – sama menjatuhkan bokong mereka di sofa ruang tamu di rumah pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAoJRqpn2Lci
“Mbak apa kabar ?” Tanya pak Beni untuk meredakan rasa canggung setelah kepergok telanjang bulat tadi.
31567Please respect copyright.PENANAxzYUx4YWRE
“Baik kok pak” Jawab Nayla yang juga canggung setelah melihat aurat pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAL2LeVnWQ6p
“Pak Miftah lagi pergi yah ?” Tanya pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAI3uJCJrcG1
“Iya pak hehe” Jawab Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAnrOSyP5CwC
Jawaban Nayla yang malu – malu dingin membuat Pak Beni kesulitan untuk berkomunikasi dengan tetangganya itu. Tapi untungnya pak Beni peka kalau Nayla masih shock karena sudah melihat tubuh telanjangnya. Pak Beni pun mencoba tenang dengan membiarkan Nayla menenangkan dirinya terlebih dahulu.
31567Please respect copyright.PENANA2vPO4U4WOy
Gede banget ! Padahal tititnya lagi gak tegang, tapi kenapa udah segede itu yah ?
31567Please respect copyright.PENANAqMiEig5dXq
Batin Nayla saat mengingat bentuk penis pak Beni tadi.
31567Please respect copyright.PENANA0xcVjuH5Ht
Nayla benar – benar terkejut akan ukuran penis hitam itu. Bentuknya yang sedang lemas aja masih mengungguli bentuk penis suaminya saat sedang tegang. Nayla heran sekaligus penasaran mengenai apa yang membuat penis pak Beni bisa sebesar itu. Entah kenapa matanya pelan – pelan mulai melirik ke arah sarung pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAIyp4JpA7Iu
Astaghfirullah… Pentungan apa itu !
31567Please respect copyright.PENANAoY9AoVO9a8
Batin Nayla menyadari penis pak Beni begitu menonjol dari balik sarung yang menutupinya. Mata Nayla tak sadar membuka lebar. Saking terkejutnya ia jadi terang – terangan menatap tonjolan dibalik sarung pria kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANABfXG4b7yCY
“Hehe gede yah mbak” Ucap pak Beni mengejutkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAw0E16mHrbJ
“Eh anu enggak… Hehe eh iya hehe” Ucap Nayla gugup saat kepergok melirik tonjolan dibalik sarung pak Beni. Nayla pun tertunduk malu yang membuat pipinya memerah dibalik cadarnya.
31567Please respect copyright.PENANAn4xi8Ql5hF
“Mbaakkk” Ucap pak Beni sambil memegangi punggung tangan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANA299h9Hphfc
“Eehhh iyaa” Ucap Nayla berdebar saat tangannya dipegang oleh pria kekar itu. Tak sengaja matanya kembali melirik tonjolan penis itu. Nayla merasa bahwa tonjolannya membesar. Nayla tanpa sadar menatap wajah pak Beni yang rupanya sedang tersenyum kepadanya.
31567Please respect copyright.PENANAbG6pn53cwA
“Mbak penasaran yah ?” Tanya pak Beni mengejutkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANACh4bwIbqRu
“Eehhh enggak kok” Jawab Nayla deg – degan.
31567Please respect copyright.PENANAxpl7TYb60O
“Yang bener mbak ?” Tanya pak Beni sambil tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAD5nYCa8QK8
“Iyyyaa…. Iyya beneran enggak kok… Aku gak penasaran” Jawab Nayla sambil diam – diam mencuri pandang ke arah tonjolan yang semakin membesar.
31567Please respect copyright.PENANAcHTMmUBE8A
Kok makin gede sih ? Itu beneran titid apa tangan seseorang ?
31567Please respect copyright.PENANAupW5EikmUI
Batin Nayla yang semakin penasaran akan bentuk yang berada dibaliknya.
31567Please respect copyright.PENANAFIQFGJH9mr
“Sebenarnya saya gak nyaman pake sarung doang mbak… Boleh saya buka gak ?” Ucap pak Beni sambil tersenyum saat meminta izin.
31567Please respect copyright.PENANAhAz402CxBH
“Ehhh bapak mau… Telanjang ?” Tanya Nayla deg – degan.
31567Please respect copyright.PENANAR81ZwdKlWm
“Hehehe saya biasa telanjang pas lagi nyuci soalnya… Apalagi kayaknya mbak juga penasaran kan yah… Saya buka aja yah” Ucap pak Beni sambil berdiri dan hendak memelorotkan sarungnya.
31567Please respect copyright.PENANADWtmWrPa9m
“Tapiii paakkk… Tapiii… Tapiiiiii” Jawab Nayla yang semakin berdebar menyadari pria pemilik tubuh indah itu hendak memamerkan auratnya.
31567Please respect copyright.PENANAh6HuTgMLE7
Sarung yang pak Beni kenakan sudah terlepas. Muncul lah tonjolan indah yang membuat mata Nayla membuka lebar. Kedua tangan Nayla reflek menutupi mulutnya dari luar cadarnya. Nayla terkejut. Nayla tak menyangka akan ukurannya yang luar biasa.
31567Please respect copyright.PENANAytm4LetuRj
Gedeee bangeeetttt !!!
31567Please respect copyright.PENANAdpWN1yri0v
Batin Nayla saat menatapnya dengan jarak yang begitu dekat.
31567Please respect copyright.PENANASkmIxdAiN6
Penis berukuran 18 cm dengan diameter sebesar 6 cm itu terhidang didepan mata Nayla. Warnanya sungguh hitam dengan otot – otot syaraf yang mengelilinginya. Ujung gundulnya tertutupi kulupnya. Bulu jembutnya sangat lebat memancarkan aroma maskulin yang justru merangsang nafsu birahi Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAtcxG4EEJye
Nayla terdiam. Akhwat bercadar itu malah tak berhenti menatap bentuk ukurannya yang menurutnya sangat unik. Mulut Nayla masih menganga dibalik cadarnya. Nayla terpaku akan bentuknya yang membuat dirinya semakin penasaran.
31567Please respect copyright.PENANArHnpjgVSPO
Titid segede itu emang bisa masuk ke dalam rahim aku ?
31567Please respect copyright.PENANAbDp6VjyHDw
Batin Nayla yang entah kenapa kepikiran seperti itu. Seketika ia teringat akan mimpinya. Mimpi saat dirinya diperkosa oleh pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA9ge7zHGjoS
Pantes aja waktu itu rasanya enak banget… Ternyata ukurannya segede ini… Keliatan keras lagi !
31567Please respect copyright.PENANAZojuLvovFl
Batin Nayla yang masih terkagum akan ukurannya itu.
31567Please respect copyright.PENANActLoIUrYH1
“Gimana mbak ? hehe… Jujur dari dulu saya terus onani sambil ngebayangin mbak… Gak tau gimana kok tiba – tiba udah segede ini… Kebayang juga sih suatu saat nanti bisa masukin kontol saya ke rahim mbak hehe” Ucap pak Beni malu – malu sambil membelai penis hitamnya.
31567Please respect copyright.PENANAnL0rpjLN4d
“Eehhh ke rahim aku… Gak bakal muat pak” Ucap Nayla yang tanpa sadar malah melayani obrolan mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANA60Q0mPrmmH
“Ah masa ? Tapi saya yakin akan muat kok… Saya yakin banget” Ucap pak Beni sambil menatap Nayla dengan tatapan penuh nafsu.
31567Please respect copyright.PENANAhEdA2zWCit
Nayla menenggak ludah. Tubuh Nayla jadi bergidik membayangkan hal itu bisa terjadi.
31567Please respect copyright.PENANAw8Y10biryK
Duhhh kok tubuh aku gini lagi yah… Perasaaan ini… Kenapa aku tiba – tiba terangsang lagi ?
31567Please respect copyright.PENANAzExOGW5Y1y
Batin Nayla mendadak gelisah saat vaginanya terasa gatal.
31567Please respect copyright.PENANAEi7yXkR4ft
“Gak mungkin pak… Memek aku kan sempit” Ucap Nayla keceplosan lalu menyadarinya. Ia buru – buru menutupi mulutnya dan berharap pak Beni tidak mendengarnya.
31567Please respect copyright.PENANAyeFnpkQ7SZ
“Apa ? Wkwkwkkw memek ? sempit ? Tenang saya yakin pasti akan muat kok” Ucap pak Beni tertawa yang membuat Nayla merasa malu sekali.
31567Please respect copyright.PENANAYSUlVwqBvj
Duhhhh kenapa aku keceplosan gitu sih… Bodoh… Bodoh… Malu banget aku…
31567Please respect copyright.PENANAWmKdDtRFXP
Batin Nayla tersipu.
31567Please respect copyright.PENANA2fermwJXbc
“Mbak mau megang ?” Tanya pak Beni sambil mendekatkan penisnya.
31567Please respect copyright.PENANARGbqhaIzaV
“Eehhhh…” Jawab Nayla terkejut menyadari penis hitam itu berada tepat di depan wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANABKBbDAVqse
“Gakk usahh… Enggak hehehe” Jawab Nayla berusaha menolak.
31567Please respect copyright.PENANA3c6tWV7Soq
“Gak usah malu mbak… Pegang aja… Pegang aja dulu” Ucap pak Beni membujuk Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAL7WvdOQv0J
“Eh gak usah pak beneran… Gak usah” Ucap Nayla menolak meski dirinya juga penasaran. Sebagian harga dirinya sebagai seorang akhwat bercadar terus memaksanya bertahan meski nafsunya terus berontak untuk tunduk akan perkataan pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAkVjyuBMrDl
“Coba aja dulu mbak” Ucap pak Beni sambil menyodokkan penisnya yang tak sengaja mengenai pipi Nayla.
31567Please respect copyright.PENANASmqScaJ96J
Keraassss bangeeettt… Rasanya kayak udah ditonjok pelan…
31567Please respect copyright.PENANAhmYLz9lVQx
Batin Nayla sambil memegangi pipinya. Nayla pun menaikan wajahnya tuk menatap wajah tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANAgcDlII4USW
“Hehe kesenggol yah mbak… Maaf” Ucap pak Beni sambil tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAfSxskDSi52
Nayla pun terdiam sambil menatap wajah tua itu. Bentuk tubuhnya yang kekar ditambah dengan ukuran penisnya yang amat besar serta warna kulitnya yang hitam melambangkan keperkasaaan. Nayla merasa kalau pak Beni sudah seperti bidadara yang turun dari surga. Seorang pengawal bertubuh kekar yang ditakdirkan untuk melampiaskan hawa nafsunya. Nayla terus termenung saat itu sambil memandangi keseksian tubuh tukang sapu jalanan itu.
31567Please respect copyright.PENANA49Rw4DMZp0
“Pegang dulu yah” Ucap pak Beni terus membujuknya yang membuat Nayla pelan – pelan menurutinya.
31567Please respect copyright.PENANA57LzTcym2z
Keraasss bangeeetttt !!!
31567Please respect copyright.PENANA1mDQlF7z5x
Batin Nayla saat menggenggam penisnya. Wajahnya kembali naik menatap wajah pak Beni. Pak Beni hanya tersenyum puas sambil sesekali memejam merasakan penisnya dipegang oleh akhwat idamannya.
31567Please respect copyright.PENANAK66ZY3VM4i
“Aaaaaahhhhh enak banget rasanya mbak… Baru digenggang doang padahal” desah pak Beni yang suaranya kembali merangsang hasrat birahi Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAB3pkmQkEav
“Hehehe masa ?” Tanya Nayla yang sudah terhipnotis hingga melupakan batasan syar’i antara dirinya dan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA2h5fhNo6c2
“Aaaahhhhh dikocokin dong mbak… Aaahhhh saya jadi penasaran rasanya” Ucap pak Beni jadi mupeng ingin dilayani oleh akhwat bercadar itu.
31567Please respect copyright.PENANATjqSWqKttB
“Begini ?” Ucap Nayla yang malah menurutinya.
31567Please respect copyright.PENANASoCu3Pr8Xh
“Aaaahhhh iyaahhh… Iyaahhh mmpphhhh” desah Pak Beni yang semakin merangsang nafsu birahi Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAYEi2UcE080
“Eee…. Ennak pak ?” Tanya Nayla yang begitu penasaran saat melihat reaksi pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAYPXvCMsDJE
“Aaaaahhhh… Aaahhhh… Enak banget mbak… Teruss… Ouhhhh mmpphhh” desah pak Beni yang membuat jantung Nayla semakin berdebar.
31567Please respect copyright.PENANA5CnkJcr0U9
Tangan kanan Nayla dengan perlahan mengocok penis hitam pak Beni secara maju mundur. Berulang kali pandangannya menatap kulit penis pak Beni yang terkocok maju mundur. Sekelali matanya dapat melihat ujung gundulnya. Sesekali ia melihat ujung gundul itu tertutupi kulit penisnya lagi.
31567Please respect copyright.PENANAOujTUWlPfX
“Aaaahhhh terusss mbaaakk… Yang cepaatt… Yang cepaaattt aaaahhhh” desah pak Beni meminta lebih.
31567Please respect copyright.PENANA34jmM1E6R2
“Seperti ini ?” Ucap Nayla tanpa sadar menuruti.
31567Please respect copyright.PENANACjgoCPwgyb
“Iyaaahh… Ouhhhhh” desah pak Beni merem melek keenakan.
31567Please respect copyright.PENANAaxwLKV85yf
Karena kesusahan, tangan kiri Nayla ikut membantu dalam mengocoki penis hitam itu. Dalam posisi duduk diatas sofa, akhwat bercadar itu tanpa sadar melayani penis hitam itu untuk memuaskannya. Kedua tangan Nayla bergerak maju mundur. Deru Nafasnya semakin hangat mendapati bentuk penis hitam raksasa itu dengan jarak yang begitu dekat. Sesekali matanya melirik ke atas untuk melihat reaksinya. Sesekali matanya menatap penis hitam itu untuk menyegarkan pandangannya. Mata Nayla seperti sedang dicuci. Mata Nayla benar – benar dimanjakan akan ukurannya yang luar biasa.
31567Please respect copyright.PENANAtxXOG4Q85T
“Aaaahhhh lagiii… Lagggiiii… Ouhhh nikmat banget mbaakk… Nikmat banget rasanyaaa” Desah pak Beni sambil menatap Nayla.
31567Please respect copyright.PENANA7XCmLZTE0j
Terlihat jawaban Nayla hanya malu – malu saat dipuji oleh pria kekar itu. Reaksi itu justru membuat pak Beni semakin bernafsu. Mimpi apa dirinya semalam bisa dilayani oleh akhwat bercadar yang merupakan selebgram terkenal.
31567Please respect copyright.PENANAzLjfGXZ1Sn
“Mmpphhh… Mmpphhhhh” desah Nayla sambil mengocoki penis tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANAB078iPvpSR
Entah kenapa ia ingin meminta lebih tapi ia terlalu malu untuk mengucapkannya. Ia ingin menciumnya. Ia ingin menjilatinya. Ini aneh karena sebelumnya tak pernah ia menginginkan hal itu saat melayani penis suaminya. Tapi saat melihat penis pak Beni, dirinya jadi ingin memanjakan penis itu dengan permainan lidahnya. Tapi ia terlalu malu untuk mengucapkannya. Sepertinya ia jadi tergila – gila akan bentuk ukurannya. Nayla jatuh cinta. Ia pun membatin sambil mengocok penis hitam itu.
31567Please respect copyright.PENANAzlJV5CdEli
Pantes belakangan ini aku sering ngebayangin pak Beni… Gak heran… Pak Beni memang mempunyai bentuk tubuh yang aku idam – idamkan…
31567Please respect copyright.PENANA86T3xsTMng
Batin Nayla jujur sambil menatap keindahan tubuh pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAzHe7zcdiLX
Ia jadi teringat dulu saat kuliah kalau dirinya ingin menikah dengan seorang pria bertubuh kekar dengan wajah tampan yang dapat memanjakan matanya. Ia kini mendapatkan apa yang ia inginkan itu. Meski lelaki dihadapannya bukan suaminya. Meski lelaki dihadapannya tidak mempunyai wajah yang tampan. Namun tubuhnya yang kekar ditambah dengan bentuk penisnya yang jantan sudah cukup untuk membuat nafsu Nayla terpuaskan. Nayla jadi semakin cepat saat mengocoknya. Bahkan sesekali ia melakukan variasi untuk memanjakan nafsu tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANACyN1h8L89Z
“Aaaaahhhh… Aaahhh mbaakk…. Iyya begitu… Aaahhh terusss… Terusss”
31567Please respect copyright.PENANAEAAI1bnl9M
“Mmpphh iyaahh pak… Enakkk ? Mmpphhhh”
31567Please respect copyright.PENANAtMb1dpJy4p
“Enakk bangett… Lanjutt… Aaahhhhhhhh” desah pak Beni sangat puas.
31567Please respect copyright.PENANAFPBQHi46xn
Ketika tangan kanan Nayla mengocoki penisnya maka tangan kirinya memijiti kandung kemihnya. Ketika keempat jemari Nayla mengocoki penisnya maka jempolnya ia gunakan untuk menekan kulupnya. Ia kemudian berganti tangan untuk menarik kulit penis pak Beni hingga ujung gundulnya terlihat. Tangan kanan Nayla bergerak untuk membelai ujung gundulnya itu. Kadang ia mengusapnya menggunakan telapak tangannya. Kadang ia menekan – nekan lubang kencingnya. Semua rangsangannya itu membuat dirinya semakin bernafsu. Ia pun tak tahan lagi. Ia pun segera meminta kepada pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAMf5YtvE8Eb
“Boleh aku…” Ucap Nayla sambil mengangkat cadarnya.
31567Please respect copyright.PENANANhqJufq6j7
“Boleh mbak… Silahkan” Jawab pak Beni menyadari Nayla ingin menyepongnya.
31567Please respect copyright.PENANAYjjf1WafKf
Sambil malu – malu Nayla mengangkat cadarnya. Saat tangan kirinya masih menarik kulit penisnya. Lidahnya pun keluar untuk menjilati lubang kencingnya. Tubuh pak Beni langsung merinding. Rasanya seperti tersetrum aliran listrik. Cadar Nayla lalu menutupi penis bagian atasnya hingga pak Beni tak dapat melihatnya lagi. Seketika pak Beni merasakan sesuatu yang hangat menerpa penisnya. Sesuatu yang lembap menggelitiki penisnya menyusul tak lama kemudian. Sapuan lidahnya rupanya tengah merangsang sisi bagian bawah penisnya. Penis pak Beni dilahap. Nayla yang sudah sangat bernafsu memasukan penis itu ke dalam mulutnya.
31567Please respect copyright.PENANAqce1Xe4CQT
“Aaaaahhh mbaakkkk ouhhhhh” desah pak Beni benar – benar puas.
31567Please respect copyright.PENANANRFEkCflHC
Entah darimana Nayla mempelajarinya. Entah bisikan dari setan mana yang membuat Nayla jadi seperti ini. Rangsangan nafsu birahinya membuat Nayla jadi ingin merasakan kerasnya penis itu di dalam mulutnya. Sambil memegangi kedua paha pak Beni. Mulut Nayla bergerak maju mundur. Terasa penis keras itu menyodok kerongkongannya. Nayla membalasnya dengan menjilati sekujur penis hitam itu. Ia membasahi penis itu menggunakan liurnya. Tepi bibirnya ikut membantu untuk memandikan penis hitam itu. Tercium aroma maskulin dari bulu jembut pak Beni yang berkeringat. Nayla berusaha mendorongnya. Ia berusaha memasukan penis itu ke mulutnya meski hanya bisa memasukan ¼ nya saja.
31567Please respect copyright.PENANAqz6HSxpHFe
“Mmpphhhhh… Mmmpphhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla setelah berusaha memasukannya lalu meletehkannya. Nayla pun kembali mengocoknya sambil menatap pak Beni. Nayla yang menyadari kebinalannya hanya tersipu malu yang membuat pak Beni semakin bernafsu.
31567Please respect copyright.PENANA9xZm374kUO
“Liar juga ternyata dirimu mbak… Aahhhh lagi dong… Ayo sepong kontol saya lagi” Pinta pak Beni ketagihan.
31567Please respect copyright.PENANAxVcfsZzqHA
“Hehe iya pak” Jawab Nayla malu – malu. Dirinya yang masih penasaran kembali mengangkat cadarnya. Pelan – pelan mulutnya kembali ia buka untuk melahap penis raksasa yang terus saja menggodanya.
31567Please respect copyright.PENANADhRqzRe9o3
“Aaaahhhhh iyahhh seperti ituuu… Ouhhhhh” desah pak Beni puas.
31567Please respect copyright.PENANAwtbdMskPxs
“Mmmpphhh paakkkk… Mpphhhhh keras bangett… Mmpphhhh” desah Nayla yang kembali menggerakan kepalanya maju mundur.
31567Please respect copyright.PENANAH7Xgrptx1y
“Aaaahhhh lagi mbaakkk… Lebih dalem lagiii… Ouhhh yahhh seperti itu”
31567Please respect copyright.PENANA9s4J8abYe0
“Iyyahhh mmpphhhh… Mmpphhh… Mmpphhhh” desah Nayla terus memaksa meski penis itu sudah mentok mengenai kerongkongannya.
31567Please respect copyright.PENANAAjhpdARxOf
Kenapa aku gak bisa berhenti ? Padahal aku gak ngerasain apa – apa ? Tapi kenapa aku jadi kecanduan ? Ada apa dengan sensasi ini ? Aku jadi ingin mengemutnya terus… Mmpphh pakk… Mmpphhh…
31567Please respect copyright.PENANARPsy6EIaz1
Batin Nayla yang sudah merasakan nikmatnya menyepong penis seseorang.
31567Please respect copyright.PENANAbqlS4gDHAH
Pak Beni yang semakin bernafsu mulai kesulitan mengendalikan tubuhnya. Rasa nikmat yang melanda penisnya menjalar ke seluruh tubuhnya. Dadanya terasa lega. Ujung penisnya saat dijilati lidah Nayla didalam membuatnya bergidik nikmat. Matanya merem melek keenakan. Kesepuluh jemarinya bergerak sendiri karena tak memiliki pelampiasan untuk mengekspresikan kenikmatan yang ia dapatkan. Matanya pun menatap wajah Nayla yang tengah memejam nikmat. Kedua tangannya pun memegangi kepalanya. Reflek Nayla membuka matanya. Nayla terkejut saat melihat tatapan mata pak Beni yang begitu bernafsu.
31567Please respect copyright.PENANAqxACilOQzt
“Mmmppphhh paaaakkkk” Desah Nayla terkejut saat pinggul pak Beni bergerak dengan sendirinya.
31567Please respect copyright.PENANA5zBXUdIImw
“Aaaahhh mbaakk… Aaahhh maaaf saya gak kuat lagi… Aaahhhh rasakan ini… Rasakan ini mbaakkk… Aaahhh” desah pak Beni yang tak kuat lagi hingga memutuskan untuk memperkosa mulutnya.
31567Please respect copyright.PENANA9VuX7vEflX
“Mmpphhh paakk… Mmpphh pelaannnn… Mmpphhh” desah Nayla pasrah menyadari dirinya tidak bisa berbuat apa – apa.
31567Please respect copyright.PENANAWKfZOVInEM
Sambil memegangi kepala Nayla. Pinggul pak Beni terus bergerak maju mundur tuk menyodok mulut akhwat bercadar itu. Meski dirinya tidak mampu melihat pergerak penisnya sendiri karena terhalangi cadar Nayla. Dirinya tak mempermasalahkan dan justru semakin menikmatinya. Akhirnya impiannya selama ini terwujud. Impian untuk menikmati tubuh akhwat yang ia idolakan meski baru melalui lubang mulutnya. Nafsunya yang semakin meninggi membuatnya memaksa penisnya untuk masuk seluruhnya. Setengah dari penis itu sudah masuk ke dalam mulutnya. Pak Beni terus mendorongnya. Nampak wajah Nayla memejam menahan paksaan yang pak Beni lakukan di mulutnya. Pak Beni terus mendorong pinggulnya. Nyaris ¾ dari penisnya itu masuk ke dalam mulut Nayla sebelum ia keluarkan seluruhnya.
31567Please respect copyright.PENANA0qqr5lwYJu
“Uhhuukkk… Uhuukk paakk… Uhukk” Nayla sampai terbatuk – batuk dibuatnya tapi anehnya ia menikmati sensasi yang ia dapatkan barusan.
31567Please respect copyright.PENANAgxAa3Ak1MA
“Aaahhh maafkan saya mbak Naylaa… Tapi barusan nikmat banget…. Saya jadi gak bisa ngendaliin diri… Ini tolonggg rangsang saya lagi… Kocok kontol saya lagi mbak… Saya udah mau keluar” desah pak Beni sambil mengocoki penisnya sendiri.
31567Please respect copyright.PENANAMfOCEenUQm
“Aaaahh gapapa pak… Iyyahh akan aku lakukan” desah Nayla yang justru semakin terangsang setelah diperlakukan demikian oleh pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAqIR3xOHg5X
Tangan kanan Nayla kembali mengocoknya. Ia mengocok penis pak Beni yang sudah basah dan licin terkena air liurnya sendiri.
31567Please respect copyright.PENANAilbfuf2fe7
Ada apa ini ? Kenapa rasanya berbeda ? Anehnya, aku gak marah kalau pak Beni yang melakukan… Aku justru menikmatinya… Aku justru ingin memuasi dirinya… Apa karena bentuk tubuhnya ?
31567Please respect copyright.PENANAIjB1vlwKR3
Batin Nayla merasakan perbedaan saat dilecehkan pak Urip dan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAy2gMH7YpEw
Memang pak Urip dan pak Beni memiliki bentuk tubuh yang berbeda. Kalau pak Beni cenderung kekar dan berkulit hitam serta penis yang tak disunat. Pak Urip memiliki tubuh gempal dengan kulit gelap yang tentunya tidak segelap pak Beni. Pak Urip juga sudah menyunat penisnya. Nayla pun merasakan perbedaan yang begitu besar saat dilecehkan oleh mereka berdua.
31567Please respect copyright.PENANAGQx8FXrCzo
“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… iyyahh mbakk… Aahhhh nikmat banget” Desah pak Beni semakin keras merasakan nikmatnya dikocok oleh Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAdDPrcONFXC
“Mmpphhh iyaahhh pakkk… Mmpphhhh… Mmpphhhh” desah Nayla yang entah kenapa ingin membuat pak Beni berorgasme menggunakan tangannya.
31567Please respect copyright.PENANA9Dtjy2bmpZ
“Aaahhh lebih kencang lagii… Lebih kencang lagiiii” desah pak Beni merinding merasakan kocokannya.
31567Please respect copyright.PENANA0jmC6z6TQo
“Iyyahhh… Iyyahh pakkk” desah Nayla menurutinya.
31567Please respect copyright.PENANABxzNj094gt
“Aaahhhhh… Teruss… Terusss…. Nikmat banget kocokanmu mbakkk… Ayo terusss” desah pak Beni keenakan.
31567Please respect copyright.PENANAfdK9SU4q3c
“Iyyahhh mmpphhhh… Mpphhhh” desah Nayla menurutinya.
31567Please respect copyright.PENANAg6iulnBAWU
“Ouuhhhhh sebentar lagi… Saya mau keluuaar… Ouhhhh sebentar lagi” Desah pak Beni merasakan gelombang tsunami itu sedang mendekati lubang kencingnya.
31567Please respect copyright.PENANAVqdooCGZ9j
“Aaaahhhhh beneran pak ?” Ucap Nayla jadi berdebar menyadari pria tua dihadapannya akan berorgasme.
31567Please respect copyright.PENANAnUGZLX4Zuf
“Iyahhh benerann… Ayoo terusss… Ouhhhhhh”
31567Please respect copyright.PENANAHgG4hhS9IC
Maju mundur maju mundur tangan Nayla terus mengocoknya tanpa pernah mengendur. Sebaliknya kocokannya semakin cepat. Jemari Nayla semakin terbiasa untuk mengocoki penis sebesar lengannya sendiri. Penis hitam itu mulai berdenyut. Nayla sendiri dapat merasakan denyutannya melalui tangannya.
31567Please respect copyright.PENANAd7tDihx6XP
“Aaahhhh sebentar lagiii… Aahhh mbaakkk” jerit pak Beni tak kuat lagi.
31567Please respect copyright.PENANAerxYXdoZD9
“Mmpphhh… Mmpphhhhh” desah Nayla sambil memejam takut semburannya mengenai wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANAloQvrAsXBF
“Aaahhhh iyaahhh… Iyaahhh… Rasakaannn henkgghhhh !!!” desah pak Beni sambil mengambil alih penisnya lalu reflek mengarahkannya ke wajah Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAOiS89hUEut
“Kelluuuaaaarrrrr !!!”
31567Please respect copyright.PENANAIWoMY3fo5p
Crroottt… Ccrroott… Ccrroottt !!!
31567Please respect copyright.PENANA4MmWfLdaXu
“Mmppphhhhh” desah Nayla pasrah.
31567Please respect copyright.PENANAIHXVaGAhp7
Semburan sperma itu dengan deras membasahi wajah Nayla serta cadar yang menutupinya. Sebagian ada yang mengenai hijabnya namun paling banyak mengenai cadarnya. Tubuh pak Beni sampai kelojotan dibuatnya. Matanya merem melek keenakan. Ia terus mengocoknya hingga mengeluarkan tetes terakhirnya. Rasanya sangat puas bisa memejuhi akhwat bercadar yang ada di hadapannya. Tubuh kekar itu mulai melemas. Ia pun jatuh berlutut di lantai yang berada di antara meja dan sofa di ruang tamunya.
31567Please respect copyright.PENANAJtmFinWZHl
“Aaaahhh puas bangeettt” Desah pak Beni ngos – ngosan. Saat wajahnya menatap ke arah Nayla. Ia menyadari kalau wajah Nayla sudah dipenuhi oleh pejuh yang begitu banyak.
31567Please respect copyright.PENANA0lRWC7hPeb
“Eh mbak maaf… Maaafff” Ucap pak Beni menyadari dan bergegas mengambil tisu untuk mengelap wajah Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAIU05Hhe6eq
“Gapapa pak” Jawab Nayla merasa malu menyadari banyak sperma yang tumpah diwajahnya.
31567Please respect copyright.PENANAqrWsWW8QS4
Nayla juga mengambil tisu untuk mengelap wajahnya. Dirinya jadi lebih sering menunduk karena merasa malu sudah membantu pria tua dihadapannya untuk menodai wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANAYwoP6RF8do
“Maaf tadi saya kelewat nafsu… Saya jadi gak sadar untuk meminta mbak untuk memuasi saya” Ucap Pak Beni merasa tidak enak pada tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANAhOVF3Fls0n
“Gapapa pak… Aku juga salah… Aku tadi juga kelewat nafsu kok” Ucap Nayla malu – malu sambil membersihkan wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANAc0djNr8JOh
“Anu… Aku mau permisi sebentar yah pak… Aku mau ke kamar mandi” Ucap Nayla terburu – buru.
31567Please respect copyright.PENANA2Vgf5O15wK
“Oh iya… Sekali lagi maafin saya yah mbak” Ucap pak Beni mempersilahkan tamunya itu ke kamar mandi sementara dirinya menetap untuk membersihkan noda sperma yang menetes di lantai dan sofa ruang tamunya.
31567Please respect copyright.PENANATavKSAush1
Sesampainya Nayla di kamar mandi. Ia buru – buru melepas celananya lalu menggantungkannya di gantungan di balik pintu kamar mandi itu.
31567Please respect copyright.PENANAHWWBqcnnaT
Sambil berjongkok di lantai kamar mandi dan juga menyenderkan punggungnya yang masih mengenakan sweater rajutnya. Ia menekan – nekan vaginanya untuk bermasturbasi sambil membayangkan kebinalannya tadi.
31567Please respect copyright.PENANAl0DhNV3a8p
“Aaahhhh… Aahhhh pak Beni… Aaahhhhhhh” desah Nayla sambil melampiaskan nafsu yang tadi belum sempat terselesaikan.
31567Please respect copyright.PENANA693efPHx2X
“Aaahhh ada apa dengan diriku ini ? Kenapa aku jadi serendah itu ? Ouhhhh pakk Beniii… Kontol bapaakkk… Aaahhhhh” desah Nayla membayangkan penis hitam itu menembus rahim kehangatannya.
31567Please respect copyright.PENANArMZn2J3ec4
Nayla yang sedang dilanda nafsu birahi menanggalkan norma – norma yang telah dipelajarinya. Ia hanya menginginkan kepuasan. Ia bahkan sampai bermasturbasi membayangkan pria kekar yang baru saja menodai wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANAK9S3lV7wKC
“Aaaaahhh nikmat bangett… Paakkk… Paakkk… Akuuu aahhhhhhh !!!”
31567Please respect copyright.PENANAE9Dq6hRMQ3
Ccccrrtttt… Ccrrtt… Cccrrttt !!!
31567Please respect copyright.PENANALDRMkcPEIP
Akhirnya Nayla menyusul tak lama kemudian.
31567Please respect copyright.PENANAfYolkOZYbp
Nayla berhasil mendapatkan orgasmenya setelah tadi digoda oleh pentungan raksasa tetangganya. Nayla benar – benar puas. Ia sampai merem melek merasakan sensasinya. Ia jadi teringat saat mengulum penis hitam itu. Padahal rasanya hambar tak ada rasa manis asin gurih dll. Tapi entah kenapa ia jadi ketagihan dan tak ingin berhenti untuk mengulum penisnya itu.
31567Please respect copyright.PENANALR08O7Ju6q
“Ada apa ini ? Hah… Hah… Hah ?” Lirih Nayla ngos – ngosan.
31567Please respect copyright.PENANAgSENuGnCbu
“Kenapa aku nafsu banget tadi ?” Lirih Nayla saat kembali mendapatkan akal sehatnya.
31567Please respect copyright.PENANA18nQTL7uLZ
“Ini aneh… Padahal aku udah enggak minum air lemon lagi… Tapi yang ada aku makin menjadi – jadi… Sekuat inikah racun yang mulai menggerogoti tubuhku… Aku harus cari penawarnya… Aku gak mau racun itu mengubahku menjadi lonte pemuas” Lirih Nayla ketakutan membayangkan masa depannya andai jadi lonte pemuas.
31567Please respect copyright.PENANAn9u3Ye8WT1
Tapi yang ada malah dirinya membayangkan penis hitam pak Beni lagi. Nayla buru – buru menggelengkan kepalanya. Ia berusaha tuk melupakan hal itu dan berusaha untuk menjadi Nayla yang dulu lagi.
31567Please respect copyright.PENANAp6hYw8MYjh
Astaghfirullah pikiranku… Tolong sembuhkan pikiran mesumku ini !
31567Please respect copyright.PENANA40OYvt1UGD
Batin Nayla ketakutan.
31567Please respect copyright.PENANA8j05SAOwgI
BEBERAPA SAAT KEMUDIAN
31567Please respect copyright.PENANASlqDGSxidD
“Permisi pak… Aku mau pulang dulu… Aku udah ditelpon mas Miftah katanya sebentar lagi suamiku mau pulang” Ucap Nayla pada Pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAPuySQgDIv6
“Iya silahkan yah mbak… Maaf soal tadi” Ucap Pak Beni merasa tak enak.
31567Please respect copyright.PENANAmWCQGO1eNq
“Lupakan pak… Tolong inget… Tadi kita sama – sama kebawa nafsu… Untuk kedepannya jangan terulang lagi yah… Cukup tadi yang pertama dan terakhir” Pinta Nayla yang masih berusaha untuk menjaga imannya.
31567Please respect copyright.PENANAkLJWgCiFJ3
“Iya saya janji mbak… Terima kasih” Ucap pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAUYd3W4EAcQ
“Eh untuk apa ?” Tanya Nayla terkejut.
31567Please respect copyright.PENANAT3dPmJZZ4l
“Gak… Gak jadi” Jawab pak Beni tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAj8HxysQaGK
Nayla seketika sadar bahwa pasti kata terima kasih yang pak Beni ucapkan itu merujuk ke sepongannya di sore tadi. Kini tak terasa jam sudah menunjukkan pukul setengah delapan malam. Nayla sudah berganti baju menggunakan mukena tanpa dalaman apapun karena pakaian sebelumnya sudah kotor dan ia tak nyaman untuk mengenakannya lagi. Meski agak berlebihan, Nayla tidak mempunyai pilihan lain lagi. Nayla pun pamit keluar dan untungnya baru beberapa langkah ia keluar. Ia mendapati suaminya tiba sambil diantar oleh temannya.
31567Please respect copyright.PENANAOGnMgequXk
“Eh sayang… Cantik amat pake mukena… Habis dari musholla yah ?” Puji Miftah yang membuat Nayla merasa malu.
31567Please respect copyright.PENANA4CeSkRqOHt
“Ehh iyy… Iyya hehe” Jawab Nayla malu – malu.
31567Please respect copyright.PENANAVTasZCAke8
“Wah cantik amat istrinya… Hebat yah bisa dapet istri sesholehah ini” Puji temannya yang membuat Nayla merasa semakin malu.
31567Please respect copyright.PENANANuVNOoxxIw
“Makasih yah mas udah nganterin suami aku” Ucap Nayla berterima kasih pada teman suaminya itu.
31567Please respect copyright.PENANAWgqgyBRziU
“Gak masalah… Saya permisi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap temannya itu pergi.
31567Please respect copyright.PENANAVpqWsKkFy8
“Walaikumsalam” Jawab Nayla dan Miftah berbarengan.
31567Please respect copyright.PENANA8tdFDI0UZb
“Eh itu apa ?” Tanya Miftah saat menyadari tas jinjing yang Nayla bawa.
31567Please respect copyright.PENANAlnJ331ZG8P
“Eh ini tadi buat mukena aku… Iyya hehe… Aku ganti disana… Cuma pas pulang males copot lagi… Jadi ya gitu deh hehe” Ucap Nayla sambil berusaha menyembunyikan pakaian kotor yang ada di dalam tasnya itu.
31567Please respect copyright.PENANAS6Mk0ObGuU
“Hmmmm bau apa yah ini ?” Tanya Miftah sambil mengendus – ngendus.
31567Please respect copyright.PENANAccjSc9HkYv
“Ehhh gak ada kok… Yaudah yuk pulang” Ucap Nayla sambil mendorong suaminya pulang yang untungnya tak dicurigai olehnya.
31567Please respect copyright.PENANAe3jDwP21PJ
Hmmm tapi kok baunya menyengat banget yah… dan kayaknya baunya ini berasal dari tas itu deh…
31567Please respect copyright.PENANAd12Spr0yCe
Batin Miftah tanpa sepengetahuan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAbFKDYZQLaB
Sesampainya di dalam rumah. Nayla menemukan laptopnya masih menyala di meja ruang tamunya. Nayla pun duduk di sofa dan untungnya suaminya ingin mandi terlebih dahulu sehingga meninggalkan dirinya sendirian di ruang tamu.
31567Please respect copyright.PENANA37KtNnK9dy
Astaghfirullah !!!
31567Please respect copyright.PENANAAHzzAT9FVA
Batin Nayla terkejut saat melihat layar laptopnya sambil duduk di sofa.
31567Please respect copyright.PENANAm0Cf1PsrYL
Nampak sebuah video porno yang di pause menampilkan seorang wanita cantik berkulit putih tengah dianal oleh pria berkulit hitam. Nampak didepannya juga ada pria berkulit hitam lain yang tengah memasukan penisnya ke dalam mulut wanita cantik itu.
31567Please respect copyright.PENANAcNln9Njqwy
Astaghfirullah… Itu dimasukan lewat dubur yah !
31567Please respect copyright.PENANApUoYkciM7b
Lirih Nayla kaget saat melihatnya lebih detail lagi.
31567Please respect copyright.PENANAGZZ6cc0iUV
31567Please respect copyright.PENANABtDHickcUM
31567Please respect copyright.PENANAbHjRm365YV
31567Please respect copyright.PENANArLfEOJpNgK
31567Please respect copyright.PENANAF0QEqrG6iY
Nayla yang penasaran malah mengklik play yang membuat suara desahan dari laptop itu terdengar kencang.
31567Please respect copyright.PENANAmHqRKkd5Sx
“Aaaahhhhhh”
31567Please respect copyright.PENANAZsqTa0T1cj
Untungnya Nayla tanggap dengan langsung memaus videonya lagi. Ia pun memejamkan mata lalu bersandar pada sandaran sofa dibelakangnya.
31567Please respect copyright.PENANAJdlEzV6Qlh
“Pasti ini ulah pak Urip… Bisa – bisanya dia buka situs porno pake laptop aku juga wifi di rumah aku… Ihhh nyebelin banget deh” Lirih Nayla.
31567Please respect copyright.PENANATACiR1P46a
Namun rasa penasaran yang melanda tubuh Nayla membuatnya ingin melihatnya lagi. Ia cukup penasaran karena warna kulit serta bentuk tubuh pria berkulit hitam yang ada di video itu mirip dengan pak Beni. Ia juga penasaran karena perpaduan antara kulit putih si wanita dengan kulit hitam si lelaki sangat menarik perhatian akhwat bercadar itu.
31567Please respect copyright.PENANA2h7MXh20na
Play !
31567Please respect copyright.PENANApt7nlClP9m
Tombol kembali ditekan. Nayla diam – diam melihat video porno itu sambil membayangkan dirinya menjadi wanita yang ada di video itu. Ia juga membayangkan ada dua pak Beni yang tengah menikmati tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANApUq1cNocgp
“Kok bisa yah titid segede itu masuk ke dalam dubur seseorang ?” Lirih Nayla mempelajari hal baru.
31567Please respect copyright.PENANA7eyhfy8srH
Seketika scene berganti. Ia pun terkejut saat pertama kali melihatnya.
31567Please respect copyright.PENANAlrcLUmpccB
“Eeehhh itu beneran ? Kok bisa ?” Tanya Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAaaCvjeFdWW
Ia mendapati wanita cantik itu disodok melalui lubang memeknya serta lubang duburnya oleh kedua pria berkulit hitam itu. Nayla menenggak ludah dan reflek memegangi vaginanya. Entah kenapa vaginanya kembali berdenyut. Ia membayangkan kedua lubangnya dimasuki oleh penis sebesar itu secara bersamaan.
31567Please respect copyright.PENANAba8SQI9aSB
31567Please respect copyright.PENANATnsExjGN0r
31567Please respect copyright.PENANAl9KKYRrzuk
31567Please respect copyright.PENANAQ9NGh6ka7u
31567Please respect copyright.PENANANcUxZAyPrW
“Apa gak sakit yah ? Tapi kok, kenapa reaksi wajahnya kayak keenakan ?” Lirih Nayla jadi penasaran.
31567Please respect copyright.PENANAInbiiPbrX3
Semakin lama ia menatap reaksi wajah wanita di video itu membuat Nayla sendiri semakin penasaran. Ia menenggak ludah. Wajahnya terpaku saat menonton video porno dihadapannya.
31567Please respect copyright.PENANA2qrDrTviAk
“Dekkk malam ini makan pake apa ? Kok di dapur kosong” Tanya Miftah sambil mendekat.
31567Please respect copyright.PENANAC7eH3t2YYW
“Ehhh kosong yah ?” Tanya Nayla terkejut sehingga buru – buru menutup laptopnya.
31567Please respect copyright.PENANACEp6ZgkUxO
“Eh dek kenapa ? Kok laptopnya buru – buru ditutup ?” Tanya Miftah heran.
31567Please respect copyright.PENANA4epX38L94K
“Hehehe gapapa… Oh yah gak ada lauk yah… Hmmm… Beli ayam bakar di depan aja gimana ? Maaf aku lupa masak hehe” Ucap Nayla sambil berdiri yang membuat Miftah semakin heran.
31567Please respect copyright.PENANA9zI50QZ1BH
Apalagi saat Nayla tiba – tiba kembali sambil membawa laptopnya menuju kamarnya. Nayla bertindak seolah suaminya jangan sampai mengetahui apa yang baru saja ditontonnya tadi. Miftah semakin curiga tapi ia tak ingin berpikiran yang enggak – enggak.
31567Please respect copyright.PENANAVAs5aIgKeZ
“Dek Nayla kenapa yah belakangan ini ? Sikapnya aneh deh” Ucap Miftah sambil memandangi pintu kamarnya.
31567Please respect copyright.PENANAmwMhI6lzWP
“Ah palingan ada masalah sama temennya… Masalah soal wanita kali yah” Lanjut Miftah yang mencoba untuk terus berpikiran positif.
31567Please respect copyright.PENANAVwZkJ096l7
*-*-*-*
KEESOKAN PAGINYA
31567Please respect copyright.PENANAdUFskTxkvb
Jam sudah menunjukkan pukul setengah sembilan tepat. Miftah sudah berangkat menuju kantornya meninggalkan istrinya dan juga pembantunya berdua di dalam rumahnya. Nayla yang sudah sarapan dan mandi sedang mengunci diri di kamarnya sambil duduk di depan meja riasnya. Nayla sudah mengenakan kemeja rapih berwarna putih. Celana panjang yang juga berwarna putih melekat tuk menutupi kaki jenjangnya. Tak lupa hijab serta cadar melengkapi penampilan indahnya. Ia juga mengenakan rompi berwarna cream yang membuatnya terlihat berada di kelas yang berbeda. Nayla memang bukan orang biasa. Nayla memang seorang selebgram yang pandai mengkombinasikan pakaian sehingga membuat penampilannya terlihat begitu mengagumkan.
31567Please respect copyright.PENANATSnPlWJetb
31567Please respect copyright.PENANAOq29D5FEE5
31567Please respect copyright.PENANA7zC9wRwdFn
31567Please respect copyright.PENANApSgXDh1zGq
NAYLA
31567Please respect copyright.PENANAIqReLLUnAe
“Sudah waktunya aku bangkit… Aku gak boleh terus berada di lingkaran hawa nafsu ini… Inget Nay, kamu itu udah bersuami… Kamu gak boleh lengah dan membiarkan tubuhmu dinikmati oleh pria – pria lain… Jaga cinta suamimu… Jaga juga janji akad yang udah kamu ucapkan di pernikahanmu dulu” Lirih Nayla sambil melentikkan bulu matanya.
31567Please respect copyright.PENANAmapGuKziWm
“Hah… Ngomong – ngomong dokter ini bisa menyembuhkan aku gak yah ?” Tanya Nayla sambil menatap layar hapenya.
31567Please respect copyright.PENANAsraXQbm6W9
Disana tertulis ada seorang dokter bernama Amir Syarif yang ahli dalam pengobatan herbal. Ia membuka kliniknya sendiri di salah satu sudut yang berada di pusat ibukota. Dari wajahnya memang terlihat meyakinkan. Apalagi disana juga tertulis kalau dokter Amir sangat ahli dalam mengatasi masalah seksual seperti impotensi juga merangsang gairah birahi.
31567Please respect copyright.PENANA23wNEb2KMQ
“Bisa gak yah dokter Amir mengatasi masalah seksualku ? Kalau beliau bisa ningkatin gairah birahi seharusnya bisa dong buat nuruninnya ?” Lirih Nayla sambil terus menatap layar hapenya.
31567Please respect copyright.PENANAqlbjEOfuh6
“Udah deh berangkat sekarang aja daripada nanti nafsuku bangkit lagi” Ucap Nayla beranjak dari kursi duduknya lalu mengambil tas jinjingnya. Tak lupa ia mengambil kunci motornya untuk bersiap berangkat menuju klinik yang dimiliki oleh dokter seksual itu.
31567Please respect copyright.PENANAS6TtKbHqNY
Baru saja Nayla keluar dari dalam kamarnya. Tiba – tiba ada pria mesum bertubuh gempal yang datang menghampiri lalu meremasi dada Nayla dari belakang.
31567Please respect copyright.PENANAzf2PSGSK3o
“Hakhakhak… Mau kemana sayang rapih gini ? Hmmm aromanya wangi lagi” Ucap pak Urip sambil meremas juga mengendus – ngendus tubuh Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAd3Y6ioYbF3
“Lepaskan pak… Aku mau pergi… Jangan ganggu aku lagi !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan dekapan tangan pak Urip di dadanya.
31567Please respect copyright.PENANA8Pf5x7Xrl5
“Pergi ? Mau kemana sayang ?… Mending disini aja sambil ngangkang di depan saya… Kita ngentot yuk… Saya jadi nafsu ngeliat non rapih pake kemeja kayak gini” Ucap pak Urip semakin mesum dengan menekan – nekan vagina Nayla dari luar celana yang ia kenakan.
31567Please respect copyright.PENANAWcBLAWsLF3
“Minggir pak… Lepaskannn !” Ucap Nayla memberontak yang untungnya membuat dekapan tangan pak Urip terlepas. Kesempatan ini pun tak disia – siakan oleh Nayla. Ia memegangi tasnya lalu menghantamnya menuju kepala pak Urip.
31567Please respect copyright.PENANAYi3E6xHWit
Plaaaaakkkk !!!
31567Please respect copyright.PENANArTTW8AjmOC
Hantaman yang cukup keras membuat kepala Pak Urip terdorong hingga menghantam tembok. Pak Urip terlihat pusing sambil memegangi kepalanya. Nayla pun tak memperdulikan dan buru – buru pergi menjauh dari kejaran pria mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANA3NFdslf9ID
“Dasar ! Gangguin aja” Ucap Nayla yang sudah duduk di motornya lalu merapihkan kemejanya yang agak lecek gara – gara remasan pembantunya. Ia pun menyalakan motornya lalu mengenakan helmnya. Menyadari pak Urip mulai mengejar membuat Nayla buru – buru mengegas motornya hingga berhasil kabur dari dekapan pria mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANAHmVCH1LIc7
“Tunggu non ! Cihhhh… Kabur” Ucap pak Urip tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANACeX1xaN9Pa
“Udah mulai berani ngelawan yah ? Liat aja setelah ini… Akan saya buat dirimu tersiksa dengan hujaman kontol yang akan saya lakukan nanti… Lihat saja… Akan saya buat dirimu meronta – ronta suatu saat nanti” Ucap pak Urip kesal karena tidak bisa mendapatkan jatah paginya.
31567Please respect copyright.PENANAP1oSFB4wrU
Sementara itu di perjalanan . . .
31567Please respect copyright.PENANASQtNHmxb9k
“Fiyuhhh untungnya aku berhasil kabur… Gimana yah caranya biar orang mesum itu gak gangguin aku lagi ? Haruskah aku laporin ke mas Miftah ? Tapi aku gak punya bukti yang kuat ditambah lagi pak Urip udah dipercaya banget sama mas Miftah… Hah, moga aja dengan cara ini setidaknya aku bisa mengendalikan hawa nafsuku dulu… Ayolah kamu pasti bisa… Jangan sampai dirimu berubah jadi lonte lagi, Nayla” Lirih Nayla berbicara pada diri sendiri.
31567Please respect copyright.PENANAqD7538Kot8
“Eh tunggu sebentar… Bensinku mau abis yah ?” Ucap Nayla menyadari saat jarum panahnya hampir menunjukkan huruf E.
31567Please respect copyright.PENANAEE6IIeb10d
“Huft untungnya ketahuan… Aku kudu isi bensin dulu nih… Dimana yah pom bensin terdekat ? Kalau gak salah disekitar sini ada deh ?” Ucap Nayla lalu memelankan mesinnya sambil menolehkan wajahnya ke kiri dan ke kanan.
31567Please respect copyright.PENANAtdjUy2vU6w
“Nah itu dia” Ucap Nayla yang menemukannya di kiri jalan.
31567Please respect copyright.PENANA6vlTk8R7TG
Dengan segera Nayla membelokan motornya menuju pom bensin. Untungnya pom itu sedang sepi sehingga dirinya bisa langsung mengisi bensin tanpa perlu mengantri lagi.
31567Please respect copyright.PENANA5NYF2zeIqR
“Mau diisi berapa mbak ?” Tanya pak pom bensin itu dengan ramah.
31567Please respect copyright.PENANAY11lm5RIYm
“Full yah pak” jawab Nayla sambil tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANA8838Duqba3
Nayla pun membuka tasnya untuk mengambil dompetnya. Tanpa sepengetahuannya, bapak pom bensin itu mencuri – curi pandang ke arah Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAWHzGyAoWR8
“Mbak ini… Mbak Nayla yah” Ucap pom bensin itu mengejutkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAhNoRPBVic4
“Eh kok bapak tau ?” Tanya Nayla terkejut.
31567Please respect copyright.PENANAjqPUV4dbi7
“Hahaha ya kan mbak selebgram terkenal masa saya gak tahu” Ucap bapak itu yang membuat Nayla tersipu. Untungnya bensin yang diisi sudah penuh sehingga petugas pom bensin itu segera menghentikan pengisiannya.
31567Please respect copyright.PENANAHd2urBuknm
“Hihihi aku gak seterkenal itu kok pak… Aku masih pemula” Ucap Nayla merendah.
31567Please respect copyright.PENANAgNmJ3DOwpt
“Hahaha tapi bagi saya, mbak udah kayak artis banget… Saya ngefens sama mbak… Oh yah boleh minta foto gak ?” Tanya pak pom bensin itu yang membuat Nayla tertawa.
31567Please respect copyright.PENANA4K6nV73Prc
“Hihihi boleh kok pak… Boleh” jawab Nayla ramah.
31567Please respect copyright.PENANABeFGjpJJ71
Cekreeekkk !!!
31567Please respect copyright.PENANA62HIWRtt7m
Mereka berdua pun melakukan foto bareng. Wajah petugas pom bensin itu terlihat bahagia yang membuat Nayla ikut merasa bahagia. Nayla yang sedang terburu – buru pun izin pamit untuk pergi meninggalkan pom bensin itu.
31567Please respect copyright.PENANAk7MmA34l8x
“Berapa yah pak semuanya ?” Tanya Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAIb1ikLznep
“Eh gak usah mbak… Saya kasih gratis karena mbak sudah mengabulkan keinginan saya” Ucap pak pom bensin itu ramah.
31567Please respect copyright.PENANAsY8L4kvYIE
“Eh jangan gitu… Bapak kan juga kerja… Nanti dimarahin atasan loh” Ucap Nayla merasa tidak enak.
31567Please respect copyright.PENANAgSOUcWsF8Z
“Hahaha gapapa mbak… Anggap aja ini hadiah dari saya… Terima kasih yah mbak sudah mau foto bareng saya” Ucap petugas pom bensin itu tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAgpvkbhAjys
“Duh jadi gak enak… Tapi terima kasih banget yah pak… Akan aku ingat kebaikan bapak… Oh yah nama bapak siapa ?” Ucap Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAmNpbjKWV4M
“Oh nama saya Fahmi mbak… Fahmi Purnomo” Ucap pak Fahmi dengan begitu riang.
31567Please respect copyright.PENANAjZVJUJQdPm
“Pak Fahmi yah ? Makasih banget yah pak udah bantu aku… Kalau gitu aku permisi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap Nayla pamit.
31567Please respect copyright.PENANAbovcE4Am0x
“Walaikumsalam mbak… Hati – hati di jalan” ucap Fahmi sambil melambaikan tangan. Fahmi terus tersenyum sambil menatap layar hapenya. Ia begitu bahagia karena bisa berfoto bersama idolanya.
31567Please respect copyright.PENANAN43A7OYHgu
Baru saja Nayla mengisi bensin. Tiba – tiba hapenya berdering yang membuat Nayla harus berhenti sejenak lagi.
31567Please respect copyright.PENANA2d2kjQrAGx
“Eh Putri nelpon… Ada apa yah ?” Ucap Nayla penasaran.
31567Please respect copyright.PENANAEwlPPbcpQn
Ia yang berada di pinggir jalan hendak menyebrang terpaksa menghentikan motornya. Ia mematikan mesinnya sejenak sambil duduk diatas jok motornya untuk menjawab panggilan telepon dari rekan kerjanya.
31567Please respect copyright.PENANAUMy9hBtjTK
“Halooo assalamualaikum mbak” Sapa Putri.
31567Please respect copyright.PENANAJc3SXn55H2
“Walaikumsalam put… Ada apa ?” Tanya Nayla.
31567Please respect copyright.PENANATGMIoL1yg6
“Eh mbak kemaren kemana ? Kok gak dateng sih” Ucap Putri berbasa – basi terlebih dahulu.
31567Please respect copyright.PENANAhWkh6Oasit
“Eh itu… Aduh maaf Put… Kemarin aku ngedrop… Lupa bilang juga sih ke yang laen… Aku dicariin yah ? Bu Dona gak marah kan ?” Tanya Nayla menanyakan bu manager yang telah mengajaknya melakukan endorse.
31567Please respect copyright.PENANADYJWUga08s
“Enggak kok… Tapi bu Dona khawatir karena mbak gak ada kabar… Andri sama yang lainnya juga” Ucap Putri mengabari.
31567Please respect copyright.PENANAmYGDNJgZdy
“Eh aduh maaf banget… Kemaren badan aku mendadak ngedrop… Sampai malem juga masih drop makanya gak sempet ngabarin… Bilangin maaf yah ke bu Dona” Ucap Nayla menyesal.
31567Please respect copyright.PENANA3CaZEpovxZ
“Iyya mbak… Nanti aku bilangin… Oh yah mbak lagi apa nih ? Gak ganggu waktunya kan ?” Tanya Putri.
31567Please respect copyright.PENANAEfe17Tt5M4
“Aku mau ke klinik aja sih… Enggak kok… Kebetulan ini habis ngisi bensin” jawab Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAWLoR8ZEyGb
“Eh masih ngedrop yah badannya ?” Tanya Putri mengkhawatirkan.
31567Please respect copyright.PENANAwfRVqiZ60U
“Gak terlalu kok… Ini udah bisa kemana – mana hehe… Cuma mau mastiin aja biar besok – besok lebih prima lagi… Hehe” jawab Nayla berbohong.
31567Please respect copyright.PENANAe8cgIxPigy
“Oalah yaudah aku langsung to the point aja yah… Besok pagi agak ke siang ada pemotretan lagi sama bu Dona… Mbak bisa dateng gak ?” Tanya Putri ingin memastikan.
31567Please respect copyright.PENANA08ojtIEX9T
“Bisa kok bisa… Nanti aku usahain dateng” Ucap Nayla jadi tidak enak.
31567Please respect copyright.PENANA9axK7QjdwZ
“Kalau gitu besok aku jemput yah” Ucap Putri.
31567Please respect copyright.PENANAHfImRx88pX
“Eh gak usah… Ngapain mau jemput” Tanya Nayla tidak enak.
31567Please respect copyright.PENANANJ39tX5529
“Gapapa… Sekalian jalan – jalan aja… Lagian arahnya kan satu jalur dari rumah aku… Biar ada temen bareng juga pas berangkatnya” Ucap Putri tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAnhfa7yOYCk
“Hmmm yaudah deh kalau gitu… Makasih yah udah ngawatirin aku” Ucap Nayla tersentuh.
31567Please respect copyright.PENANAnxTxxTYBXY
“Hihihi sama – sama… Cepet sembuh yah… Sampai jumpa besok kalau gitu… Wassalamualaikum” Ucap Putri menyemangati.
31567Please respect copyright.PENANANGGF3O7DnC
“Iyy Put… Makasih yah buat semuanya… Walaikumsalam” Jawab Nayla merasa tidak enak.
31567Please respect copyright.PENANAaVPoGjVkAk
Setelah telepon ditutup. Nayla pun mendesah sambil menatap langit biru diatas sana. Ia merasa tidak enak sudah membohongi Putri. Tapi ia juga merasa tidak enak karena sudah melewatkan sesi perfotoan bersama bu Dona. Ia jadi semakin kesal pada pak Urip. Bukan hanya menganggu hidupnya tapi pria tua itu juga sudah mengganggu pekerjaannya. Tapi kemudian ia tersenyum ketika teringat Putri akan datang menjemputnya.
31567Please respect copyright.PENANAS3PtiAjfgl
“Setidaknya kalau ada Putri di rumah kan, aku bisa langsung pergi tanpa diganggu pak Urip lagi” Ucap Nayla tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAorgeiVFhSO
Ia pun kembali berangkat menuju klinik sesuai alamat yang tertera di google map.
31567Please respect copyright.PENANAFe2yo4ndnR
“Akhirnya sampai juga” Ucap Nayla lega.
31567Please respect copyright.PENANANWwHCcWzLt
Ia pun segera turun lalu memarkirkan motornya di tempat parkir. Segera ia memasuki klinik dan mendapati ada satu orang lelaki yang duduk sendirian disana.
31567Please respect copyright.PENANAfj2iIkXQRe
“Hmmm mbak Nayla yah ?” Ucap lelaki tampan itu.
31567Please respect copyright.PENANAjjnx2YQGWY
“Eh iya… Kok tau” Ucap Nayla terkejut lagi.
31567Please respect copyright.PENANAgpQ9WaHa3e
“Tadi mbak yang jaga di dalem bilang kalau saya akan masuk setelah mbak… Jadi mbak duduk aja di dalem… Setelah orang yang di dalem keluar… Mbak bisa langsung masuk kok” Tanya lelaki tampan bertubuh kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAWKSHwp4oVv
“Ohh gitu… Makasih yah mas infonya” Ucap Nayla tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAhM1IJJRKY9
Nayla lagi – lagi lega karena tadi pagi sempat terpikirkan untuk memesan tempat terlebih dahulu mengingat biasanya orang – orang yang datang ke klinik ini cukup ramai. Setidaknya dengan pendaftaran itu dirinya bisa langsung masuk tanpa perlu mengantri lebih lama lagi. Tak lama kemudian pasien yang ada di dalam ruangan pun keluar.
31567Please respect copyright.PENANA59PvFCIfI2
“Mbak Nayla Salma Nurkholida” Panggil mbak yang berjaga.
31567Please respect copyright.PENANAllFIpkMUUB
“Eh iya… Saya mbak” Ucap Nayla sambil mengangkat tangannya.
31567Please respect copyright.PENANA45VX3cEv4b
Nayla lalu diberi berkas catatan kesehatan lalu memasuki ruangan untuk menemui dokter Amir.
31567Please respect copyright.PENANAY50piuVecn
“Silahkan mbak Nayla yah ?” Ucap dokter Amir sambil memeriksa berkas yang ia dapatkan.
31567Please respect copyright.PENANAFhZpZxcVz9
“Iya dok” Jawab Nayla sambil duduk di depan dokter.
31567Please respect copyright.PENANAtWBJbVvSuB
“Bisa diceritakan keluhannya ?” Tanya Dokter itu dengan ramah sambil menatap Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAhs1WFC641w
“Anu… Anu” Jawab Nayla ragu – ragu.
31567Please respect copyright.PENANAQNCQ4Zlx5l
“Gapapa ceritakan aja mbak… Yang jelas supaya saya bisa memberikan obat yang pas untuk mbak” Ucap Dokter Amir sambil tersenyum untuk meyakinkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAGSdoqqeVhO
“Heheh anu gini dok… Beberapa hari yang lalu anu itu… Suami saya… Iya suami saya hehe, memberi obat perangsang ke saya biar lebih bergairah waktu bercinta katanya… Tapi kok… Hmmm belakangan efek dari obat perangsang itu masih terasa yah… Jadi kadang – kadang saya ngerasa suka . . . .” Ucap Nayla malu – malu.
31567Please respect copyright.PENANAdMqysGt0LS
“Terangsang sendiri yah ?” Ucap pak Dokter memotong yang membuat Nayla tersipu.
31567Please respect copyright.PENANAzF0r89Xyp8
“Hehehe iyya begitu lah dok” Ucap Nayla kepada dokter brewok tersebut.
31567Please respect copyright.PENANAX1GtNgZuLb
“Silahkan kalau gitu tiduran dulu… Biar saya periksa” Ucap Pak Dokter bersiap untuk memeriksa Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAlyeuEK4Dxq
Nayla yang masih malu menuruti apa yang diminta oleh dokter. Nayla pun berbaring diatas ranjang kemudian dokter Amir mendekati sambil memasangkan stetoskop ke telinganya.
31567Please respect copyright.PENANAAqRvGTBlw3
“Maaf mbak… Boleh buka kancingnya sebentar ?” Pinta dokter Amir mengejutkan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANA4Fct6AEu7s
“Eh ?”
31567Please respect copyright.PENANATa4Swnx4dc
“Tenang mbak… Ini demi pemeriksaan… Saya gak akan aneh – aneh kok” Ucap dokter itu dengan suara jantan sehingga membuatnya tampak meyakinkan. Nayla yang tidak memiliki pilihan lain akhirnya menuruti. Ia menaikan hijabnya lalu membuka rompinya terlebih dahulu. Ia lalu membuka satu demi satu kancing kemejanya hingga nampak lah beha berwarna putih yang menyembunyikan gundukan indah yang dimilikinya.
31567Please respect copyright.PENANAmmNuwGiJHe
“Tarik nafas” Ucap Dokter Amir sambil menyentuhkan stetoskopnya ke kulit dada Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAfZcKz6NUPu
“Keluarkan” Ucap Dokter Amir sambil menyentuhkan stetoskopnya ke bagian yang lain.
31567Please respect copyright.PENANAHfuRSrSSJS
“Lagi mbak… Iya seperti itu” Ucap dokter Amir kembali memindahkan stetoskopnya ke bagian lain.
31567Please respect copyright.PENANA2kd6o3K0eW
“Tunggu sebentar” Ucap Dokter Amir sambil melepas stetoskopnya.
31567Please respect copyright.PENANA4xOApc3onH
Nayla yang sudah membuka 4 kancing teratas kemejanya hendak bangkit untuk mengancingkan kemejanya kembali.
31567Please respect copyright.PENANA6uw7GHPXGJ
“Eh jangan dulu… Pemeriksaannya belum selesai” Ucap Dokter Amir sambil tersenyum yang membuat perasaan Nayla mendadak tidak enak. Nayla kembali tiduran membiarkan dokter itu memeriksa tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANAZSmhQBCXlK
“Mmppphhhhh” desah Nayla terkejut saat tiba – tiba puting susunya ditekan oleh dokter Amir.
31567Please respect copyright.PENANAuo3JstLCP1
“Dookkkk” Ucap Nayla hendak protes.
31567Please respect copyright.PENANAY6w0RI7o8R
“Tenang… Ini bagian dari pemeriksaan kok” Ucap Dokter itu menenangkan. Namun tangan nakal dari dokter itu kembali beraksi dengan meraba buah dada indah Nayla yang masih tertutupi behanya.
31567Please respect copyright.PENANA7AtmsfmxZm
“Mmpphhhh dokkkk… Apa maksud semua ini ?” Jerit Nayla saat lagi – lagi puting susunya ditekan bahkan diiringi remasan yang membuat Nayla merasa terlecehkan.
31567Please respect copyright.PENANAj8QBSJ4JwB
Belum reda rasa terkejut yang Nayla punya. Tiba – tiba dokter Amir menurunkan cup bra sebelah kanan Nayla lalu memelintir putingnya yang membuat Nayla blingsatan tak karuan.
31567Please respect copyright.PENANA3AYiARgFku
“Aaaahhhhh dokkk hentikaaannn” Desah Nayla tak kuat lagi.
31567Please respect copyright.PENANAhVb90UpOzW
“Hmmm menarik” Ucap dokter itu.
31567Please respect copyright.PENANAafM2Do2EZ3
Tiba – tiba dokter itu juga menarik puting Nayla hingga tubuhnya terangkat naik.
31567Please respect copyright.PENANAGKicj6Kzm3
“Aaaaaahhhhhh” Jerit Nayla sambil memegangi tangan dokter mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANAlfZy4S7GHE
Disaat Nayla teralihkan pada tangan nakal dokter Amir. Tiba – tiba dokter berwajah tampan yang memiliki brewok itu menurunkan resleting celana Nayla lalu memasukan tangannya untuk menekan vagina Nayla dari luar celana dalamnya.
31567Please respect copyright.PENANADyagGwv37n
“Aaaaahhhh dokkk… Apa ini ? Apa maksud semua ini ? Mmppphhhh” desah Nayla merinding merasakan sensasi nikmat yang tak terduga dari dokter mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANABifGQP3R0T
“Hmmm sangat menarik” Ucapnya yang membuat Nayla semakin kesal.
31567Please respect copyright.PENANAbUCT7P6vxR
Merasa belum cukup. Jemari kanan dokter itu masuk ke dalam liang senggama Nayla yang mulai membasah. Sontak Nayla blingsatan hingga matanya memejam merasakan pelecehan dokter brewok itu. Dokter Amir juga meremasi payudara Nayla menggunakan tangan kirinya yang membuat Nayla semakin blingsatan tak karuan. Berulang kali pinggulnya terangkat naik. Berulang kali akhwat bercadar itu menjerit. Gairah birahinya mendadak bangkit. Nayla semakin terangsang oleh rangsangan tiba – tiba yang dokter mesum itu lakukan.
31567Please respect copyright.PENANAo5aY9765O3
“Aaaaaaahhhhhhhhhhh” Jerit Nayla sekeras – kerasnya saat klitorisnya ditekan serta puting kanannya dicubit. Nayla merinding keenakan. Ia heran kenapa dokter itu begitu ahli dalam merangsang tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANAQGBRXr1UkT
“Oke… Oke… Sudah cukup” Ucap dokter Amir sambil menarik keluar tangannya dari dalam pakaian yang Nayla kenakan. Dokter itu lalu mengambil kain lap kemudian membersihkan jemari kanannya yang bersimpuh cairan cinta Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAjNEyLDFTIY
“Hah… Hah… Hah… Apa maksud semua ini dok ? Apa yang dokter lakukan ke saya ?” Tanya Nayla dengan mata berkaca – kaca. Nayla sangat ketakutan saat tubuhnya dilecehkan orang lain lagi. Ia pun buru – buru mengelap air matanya tapi kemudian terkejut saat dokter Amir memberikannya tisu.
31567Please respect copyright.PENANAYWEDyUsYiH
“Maaf… Tapi ini demi pengecekan tubuh mbak… Sepertinya kandungan obat perangsang di tubuh mbak cukup parah… Buktinya mbak mudah terangsang saat saya lakukan tes tadi” Ucap dokter Amir yang membuat Nayla kesal.
31567Please respect copyright.PENANAlS0YM8UDkT
“Tes ? Jadi itu tes ? Bukannya yang pak Dokter lakukan tadi cuma melecehi tubuhku?” Ucap Nayla kesal sambil mengelap air matanya.
31567Please respect copyright.PENANAwFoy3vUYz4
“Maaf… Saya paham akan kekesalan mbak… Tapi cuma itu yang bisa saya lakukan untuk mengecek kandungan obat perangsang yang masih ada di dalam tubuh mbak” Jawab dokter itu yang cukup meyakinkan. Raut wajahnya juga terlihat datar alias tidak ada nafsu yang ditunjukkan kepadanya. Tatapannya jauh berbeda dari tatapan pak Urip yang sangat bernafsu. Ia pun agak percaya kalau Dokter brewok itu melakukan semua hal ini demi pemeriksaan saja.
31567Please respect copyright.PENANAoPlliAzrFq
Nayla yang masih kesal buru – buru membenarkan pakaian dalamnya lalu mengancingkan kemejanya. Ia juga menaikan celananya. Dengan sisa amarah yang ada di hatinya. Ia kembali duduk didepan dokter Amir.
31567Please respect copyright.PENANAhdhLXAKAC9
“Ini untuk obatnya… Memang terlihat seperti air biasa yang berada di dalam botol… Tapi air ini mengandung obat yang dapat menetralisir obat perangsang di dalam tubuh mbak… Cukup satu tegukan tiap pagi sekitaran pukul tujuh atau delapan… Usahakan konsisten diminum yah… Kalau mbak konsisten mungkin sekitar 12 – 14 hari mbak bisa sembuh total… Tapi kalau masih belum sembuh, mbak bisa kesini lagi untuk pemeriksaan lebih lanjut” Ucap dokter itu menjelaskan.
31567Please respect copyright.PENANA1YVq9OML6a
Nayla yang masih kesal hanya mengangguk saja. Ia pun lekas membayar biaya pengobatan lalu pergi keluar dari dalam ruangan itu. Nayla pun bertekad, meski dirinya belum sembuh dirinya tidak akan kembali ke ruangan mesum itu karena tidak mau tubuhnya kembali diraba – raba oleh dokter mesum itu.
31567Please respect copyright.PENANANGVUPQb5cU
Ihhh dokter apaan yang pengobatannya kayak gitu ? Ihhh amit – amit deh kalau digituin lagi sama dia…
31567Please respect copyright.PENANAqibQwmJcNC
Batin Nayla yang sudah kehilangan respek kepadanya.
31567Please respect copyright.PENANArGC7Opaa78
“Selanjutnya, mas Edwin” Ucap mbak yang berjaga. Pria tampan yang tadi menyambut Nayla pun masuk menemui dokter Amir. Nayla hanya meliriknya sejenak lalu menaiki motornya untuk kembali pulang ke rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAi9LTGiH0vM
SEMENTARA ITU DI DALAM RUANGAN
31567Please respect copyright.PENANAt3qHIFWZRz
“Eh ada mas Edwin… Kenapa nih ?” Ucap dokter Amir yang tiba – tiba mengubah nada suaranya. Suaranya yang tadinya cukup jantan dan berat tiba – tiba berubah menjadi lembut dan agak kemayu.
31567Please respect copyright.PENANAByOFs3RGNH
“Biasa dok… Tolong periksa yah” Ucap Edwin sambil tersenyum menatap dokter brewok itu.
31567Please respect copyright.PENANAZ1qz3SOUnU
“Seperti biasa yah mas ?” Ucap dokter Amir membalas tatapan Edwin dengan senyuman penuh arti.
31567Please respect copyright.PENANAf7WkIoAw9D
*-*-*-*
SEMENTARA ITU DI JALAN
31567Please respect copyright.PENANA8jqX1E0qWz
“Ihhhh dokter macam apa sih dia itu ? Duhhh gara – gara dia aku jadi kumat lagi kan !!!” Ucap Nayla kesal dalam perjalanan pulangnya. Berulang kali ia menyetir sambil menggesekkan kakinya tuk menahan rasa gatal yang ada di vaginanya. Bahkan saat lampu merah terjadi, Nayla diam – diam menekan vaginanya tuk menekan rasa gatal yang dideritanya. Namun gerakan tangannya itu malah membuatnya jadi semakin bernafsu.
31567Please respect copyright.PENANAfnv6dIPyxq
Nafasnya ngap – ngapan. Akhwat bercadar itu butuh pelampiasan. Berulang kali tatapannya kurang fokus akibat rasa gatal yang mendera tubuhnya.
31567Please respect copyright.PENANAqm9v4sRp4J
“Eeehhh astaghfirullah !!!” Jerit Nayla terkejut saat mobil yang ada di depannya tiba – tiba berhenti.
31567Please respect copyright.PENANAGLUsR6G6Jr
“Fiyuhh untung aja bisa ngerem… Astaghfirullah bahaya banget sih tadi” Ucap Nayla lega.
31567Please respect copyright.PENANAK8NaoXMCOE
Namun rasa gatal yang mendera vaginanya masih menyulitkan diri Nayla. Makin kesini, rasa gatal itu malah semakin menjadi. Kini payudaranya yang terasa gatal ingin diremas. Nayla benar – benar butuh pemuas. Bahkan saat melihat adanya polisi yang bertugas menjaga lalu lintas. Matanya malah menatap celana berharap ada tonjolan yang bisa melampiaskan fantasinya.
31567Please respect copyright.PENANAiL05sKdxEI
“Astaghfirullah pandanganku” Ucap Nayla sambil geleng – geleng kepala.
31567Please respect copyright.PENANALT3luSP4qC
Racun itu mulai mempengaruhi otak Nayla. Racun itu mulai mengotori pandangan Nayla. Bahkan saat ada gelandangan lewat yang hanya mengenakan celana pendek saja tanpa adanya atasan membuat akhwat bercadar itu semakin terangsang.
31567Please respect copyright.PENANALzfJ8QCPy8
“Bagus banget tubuhnya… Ototnya kekar” Lirih Nayla saat melihat gelandangan yang tubuhnya memang cukup kekar.
31567Please respect copyright.PENANANikd7aMTzQ
“Astaghfirullah… Bisa – bisanya aku kepikiran kayak gitu !” Lirih Nayla kembali geleng – geleng kepala.
31567Please respect copyright.PENANAxuAAeyqHFJ
Nayla pun mengendarai motornya secara pelan – pelan. Ia takut kalau nafsunya ini malah membuatnya mengalami kecelakaan. Namun yang ada malah membuat pandangannya selalu menatap pria – pria yang lewat di pinggir jalan. Ia seperti sedang mencuci matanya saja. Tiap pria berbadan kekar yang lewat baik itu yang muda ataupun yang sudah menjadi bapak – bapak ataupun lelaki yang biasa – biasa saja tapi mengenakan pakaian ketat dipelototi semuanya oleh Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAVoDsQU0yiX
Nayla hanya bisa geleng – geleng kepala. Ia benar – benar sudah tidak kuat lagi. Ia butuh pelampiasan. Ia butuh penis besar yang panjang dan kekar yang dapat memuaskan nafsu birahinya.
31567Please respect copyright.PENANAcdB3Huk6Ko
“Pak Beni” Lirih Nayla terpikirkan sebuah nama.
31567Please respect copyright.PENANAjoz9XyHs28
Ia juga teringat video porno yang ia lihat kemarin sore. Ia jadi ingin seperti wanita yang ada di video itu. Ia pun akhirnya bergegas pulang bukan untuk kembali ke rumahnya tapi untuk ke rumah tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANARTlwdsDnT9
“Aku gak kuat lagi… Aku butuh kontol gede… Maafkan aku mas… Maafkan aku… Maafkan istrimu sekali aja mas… Aku gak kuat lagi… Racun ini bener – bener menguasai tubuhku mas” Ucap Nayla sambil membayangkan suaminya saat ingin berzina bersama tetangganya.
31567Please respect copyright.PENANAJSVGwiP4k6
“Tapi apa yang harus aku ucapkan… Aku gak mau dipandang rendahan olehnya” Ucap Nayla bimbang.
31567Please respect copyright.PENANATDqXGGod7D
“Ah nantilah… Yang terpenting aku harus menemui pak Beni dulu… Tolong pak… Tolong atasi masalahku ini !” Lirih Nayla penuh harap.
31567Please respect copyright.PENANAWuFhIFDAXh
Tak lama kemudian Nayla tiba di depan rumah pak Beni. Ia diam – diam masuk ke dalam pagar gerbang rumah tetangganya berharap tidak ada orang lain yang melihatnya datang ke rumah pak Beni. Ia juga sesekali melirik ke rumahnya sendiri berharap pak Urip tidak memergokinya datang ke rumah pak Beni. Ia dengan tergesa – gesa mengetuk pintu rumah pak Beni. Ia pun mengetuknya lalu berlari ke luar pagar untuk melihat keadaan di jalanan.
31567Please respect copyright.PENANAvSydV1OQ7e
Tokkk… Tokkk… Tokkk…
31567Please respect copyright.PENANAwkRY7pYOs2
“Assalamualaikum, eh… Selamat pagi pak !” Ucap Nayla lalu berlari pergi untuk mengecek sekitar.
31567Please respect copyright.PENANAHKdROL1stk
“Ihhh pak Beni mana sih kok belum bukain pintu !” Lirih Nayla sambil menoleh ke jalanan kadang ke pintu rumah pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAcGVJgvCYWM
Merasa belum ada jawaban, Nayla kembali ke pintu rumah pak Beni untuk mengetuknya.
31567Please respect copyright.PENANAuk1z2Nmf2g
Tokk… Tokk… Tokkk…
31567Please respect copyright.PENANAF8pecyYUWZ
“Pak, ini aku… Nayla… Tolong bukain pak !” Ucap Nayla lalu kembali ke jalanan.
31567Please respect copyright.PENANAPJ35v2iuD3
Namun kali ini pintu akhirnya terbuka. Namun Nayla masih belum sadar karena masih fokus melihat keadaan di jalanan. Pak Beni yang melihat penampilan Nayla langsung terpana. Belum pernah ia sekagum ini saat melihat seorang wanita. Hijabnya, kemejanya, rompinya, celananya semuanya sungguh matching di tubuh Nayla. Nayla terlihat seperti seorang office lady saja. Nayla sudah seperti seorang manager kantor yang telah bersiap untuk melakukan rapat. Apalagi saat itu angin tengah berhembus. Hijab yang Nayla kenakan pun berkibar ke belakang. Sedangkan pak Beni saat itu cuma mengenakan celana panjang yang teksturnya mirip celana tantara hanya bisa diam mengaguminya dari kejauhan.
31567Please respect copyright.PENANACWq1UbXG94
31567Please respect copyright.PENANA09eEhszMvr
31567Please respect copyright.PENANATGLbNGtJhj
31567Please respect copyright.PENANA0IVj9IzBP5
NAYLA
31567Please respect copyright.PENANAMAC0DpOUtk
31567Please respect copyright.PENANAwi3nJjgqCA
31567Please respect copyright.PENANAxe05g0RnqQ
31567Please respect copyright.PENANAxNEQ7qbhdv
PAK BENI
31567Please respect copyright.PENANAUHUIWQeA1G
“Ehh bapak…” Ucap Nayla menyadarkan pak Beni. Akhwat bercadar itu segera masuk ke dalam rumah untuk berlindung dari kejaran pembantunya.
31567Please respect copyright.PENANAj5WPKlXWoE
“Mbakkk… Ada apa ?” Tanya pak Beni terkejut Nayla kembali bertamu ke rumahnya.
31567Please respect copyright.PENANAHqeJa4mWA9
“Seperti omongan aku kemarin pak… Aku akan kesini tiap kali suamiku pergi pak” Ucap Nayla sambil tersenyum. Namun cara berdirinya terlihat aneh. Matanya bahkan sesekali menatap tubuh pak Beni yang tidak ditutupi apa – apa. Bahkan matanya juga sesekali menatap perut kotak – kotaknya. Ia ingin merabanya namun ia terlalu malu untuk mengucapkannya.
31567Please respect copyright.PENANAlfeqf0de80
“Kalau gitu ayo duduk dulu” Ucap pak Beni mempersilahkan tamunya masuk.
31567Please respect copyright.PENANAuDiVpRgSF5
“Iyya pak” Jawab Nayla malu – malu saat berjalan di sebelah pak Beni. Namun lagi, matanya malah terfokus pada tubuh kekar pak Beni. Nayla benar – benar di luar kendali. Ia sungguh ingin bercinta untuk melampiaskan nafsunya lagi.
31567Please respect copyright.PENANAbNgSpLdkLW
“Mbak habis darimana ? Kok tadi diluar ada motor mbak ?” Tanya pak Beni untuk berbasa – basi terlebih dahulu.
31567Please respect copyright.PENANAd6boWy46o2
“Hehe anu… Gak pak… Aku habis dari luar aja” Jawab Nayla sambil berulang kali membenahi posisi duduknya. Vaginanya benar – benar gatal yang membuatnya tak nyaman dan ingin menggaruknya segera.
31567Please respect copyright.PENANA8hFHZodFUZ
“Dari luar ? Jalan – jalan yah mbak hehe ?” Tanya pak Beni kali ini sambil menatapi lekuk tubuh dari akhwat bercadar itu.
31567Please respect copyright.PENANAZBb6AOhpsd
Nayla tak menjawabnya dengan segera. Ia malah memperhatikan wajah pak Beni yang tengah menikmati lekuk tubuhnya. Anehnya Nayla tak merasa marah. Ia justru menikmati tatapannya itu dan justru tergoda untuk menggoda pria tua berbadan kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAs3NXjd8n96
“Hehe iyya pak… Mmpphhhh” Jawab Nayla dengan nada agak mendesah sambil menekan vaginanya pelan – pelan tanpa sepengetahuan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANANbHd5B2yDk
Duhhh gatel banget sihhh… Gak tahan banget pengen ituu…
31567Please respect copyright.PENANAWqgMQKe382
Batin Nayla gelisah.
31567Please respect copyright.PENANAi6C6ClicbH
Tubuhnya bahkan mulai berkeringat. Nafasnya semakin berat. Dadanya naik turun dengan cepat dan matanya menatap otot pak Beni yang berurat.
31567Please respect copyright.PENANAk19JsYZbU5
“Mbaakkk… Mbak gapapa ?” Tanya pak Beni saat melihat tubuh Nayla sedikit aneh.
31567Please respect copyright.PENANA4CjXkM2pxd
“Heheheh aku emangnya kenapa pak ?” Tanya Nayla memaksa senyum sambil menahan gairah birahinya yang semakin tak terkendali.
31567Please respect copyright.PENANAMM7T5KWDcF
“Mbak keliatan… Hmmm… Gak jadi hehe” Ucap pak Beni saat menyadari tangan Nayla. Ia melihat Nayla seperti sedang menggaruk – garuk vaginanya. Saat wajahnya ia naikan, ia menyadari kalau dada Nayla semakin besar. Kemeja yang Nayla kenakan jadi tampak sempit. Pak Beni pun menenggak ludah. Pelan – pelan penisnya mulai bangkit menyadari tubuh Nayla semakin seksi.
31567Please respect copyright.PENANAVjJfVHazUB
Tiba – tiba Nayla tersenyum. Ia mencoba menenangkan tubuhnya. Ia dengan malu – malu menaikan pandangannya tuk menatap pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAt0P4YPLKsa
“Pakkk… Aku mau minta tolong boleh ?” Tanya Nayla sambil berpindah mendekati tempat duduk pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANASwW9wSwJh3
“Ehhh ada apa mbak ?” Tanya pak Beni berdebar apalagi saat lengan kekarnya dibelai oleh Nayla.
31567Please respect copyright.PENANABQxGach1v1
“Hehe tolongg bantu aku paakkk” Ucap Nayla dengan agak mendesah sambil menatap wajah pak Beni dengan tatapan penuh gairah.
31567Please respect copyright.PENANAjy5ZBZ2icM
“Anuuu… Apa yaahhh ?” Tanya pak Beni bingung namun juga penasaran. Dilihat senafsu itu oleh Nayla membuat pak Beni juga ikut bernafsu. Namun ia mencoba bersabar membiarkan Nayla mengucapkan apa yang ia inginkan.
31567Please respect copyright.PENANAeiMPnessfL
“Untuk kali ini aja… Aku mau liat kontol bapak… Boleh yah ? Aku mau mainin kontol bapak boleh ?” Tanya Nayla dengan begitu vulgarnya yang membuat pak Beni shock.
31567Please respect copyright.PENANAJHxSC33xoU
“Koonn… Konntooll ?” Tanya pak Beni tak menyangka. Ia tak mengira kalau akhwat sealim Nayla bisa berkata sekotor itu.
31567Please respect copyright.PENANA4mIDcMrlfZ
“Heemmm paakkk… Aku udah gak nahan… Aku boleh mainin kontol bapaakk ?” Tanya Nayla yang kini semakin berani dengan membelai penis pak Beni dari luar celananya.
31567Please respect copyright.PENANAjdPtTlpOyP
“Mbaakkk… Mbakk ada apa ? Mbak kenapa ? Ouuhhhhhh” desah pak Beni sambil memejam saat penisnya dibelai Nayla dari luar celananya.
31567Please respect copyright.PENANAkwoOXaAot6
“Akan aku jelaskan nanti pak tapi tolonngg… Aku gak kuat lagi… Aku keluarin yah kontolnya” Ucap Nayla tak tahan lagi sehingga memaksa memelorotkan celana pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANANjqYT08dgn
Nayla yang duduk di atas sofa panjang di sebelah pak Beni mulai memelorotkan celananya. Bagaikan wanita pemuas yang sangat bergairah. Ia memasukan tangannya ke dalam celana pak Beni lalu mengeluarkan penisnya yang ternyata sudah mengeras.
31567Please respect copyright.PENANAjY7yzJcEdj
“Aaaaahhh mbaaakkkk” desah Pak Beni merasakan kemulusan tangan Nayla di penis besarnya.
31567Please respect copyright.PENANA7ZgCMsTjPH
“Geeddeee bangeett… Kesukaan aku ini paakk… Hihihiii” Tawa Nayla sambil mengocok penis pak Beni secara perlahan.
31567Please respect copyright.PENANA4GK8LuFG7R
Nayla tersenyum puas saat dapat memegang pusaka suci milik pria tua kekar itu. Bentuknya yang keras membuat Nayla semakin bergairah. Ukurannya yang besar membuat Nayla semakin terangsang. Warnanya yang hitam pekat dengan adanya kulup yang menutupi ujung gundulnya membuat Nayla gemas ingin menciumnya. Pikiran Nayla semakin keruh. Ia benar – benar tak tahan ingin digenjot oleh penis indah itu.
31567Please respect copyright.PENANAacld3r7dsZ
“Aaaahhh mbaakkk… Aaahhhh enakk bangett… Aahhhh yahhh” desah pak Beni merem melek merasakan kocokan akhwat bercadar itu.
31567Please respect copyright.PENANAGlNEyIFxFi
“Hihihihi bagus deh kalau bapak keenakan… Aku percepat yahhh” Ucap Nayla mulai mempercepat kocokannya.
31567Please respect copyright.PENANASt0QcpKrN9
“Aaahhhh yaahhh… Aaahhhh nikmatnyaaa… Aaahhhh mbaakkkk lagiii… Aaahhhh yahhhhh” desah pak Beni sambil mengepalkan kedua tangannya menahan kenikmatan yang luar biasa.
31567Please respect copyright.PENANAnFVaKaPUXk
“Mmmppphhhh gede bangeeeettt… Mmpphhh… Mmppphhh bapaakkk” desah Nayla sambil menatapi penis yang sedang ia kocok.
31567Please respect copyright.PENANAp8vLBeVSTq
Tangan Nayla dengan gemulai menggenggam erat penis pak Beni. Dengan kuat ia gerakkan naik turun. Penis pak Beni pun terkocok naik turun. Sesekali ujung gundul penis pak Beni nampak saat kulupnya tertarik ke bawah. Nayla jadi gemas. Ia ingin menjilat ujung gundul itu ketika nampak ke permukaan.
31567Please respect copyright.PENANAwdb97pjH5o
Hah… Hah… Hah… Maafin aku maass… Maafin aku… Izinkan aku sekali aja mas… Izinkan aku berzina untuk kali ini saja, mas…
31567Please respect copyright.PENANAjvjB5pYtma
Batin Nayla meski menyesal namun tak sanggup untuk berhenti mengocoki penis pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAR6UpLQz3J3
“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah…” desah Nayla sambil menatap wajah pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA9QVwYk4MAh
“Aaahhhhh… Aaaahhhhh… Ada apaa mbaakkk ?” Desah pak Beni sambil menatap wajah Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAVuVGVgjBWi
Tatapan penuh nafsu dari Nayla membuat luapan gairah pak Beni semakin bangkit. Bibirnya jadi gemas ingin mencumbunya. Namun ia tak berani tuk mengungkapkan. Berulang kali matanya menatap cadar yang Nayla kenakan berharap Nayla menyingkapnya sehingga ia dapat nyerocos tuk menghisap bibir dari bidadari bercadar itu.
31567Please respect copyright.PENANA3nR8F7pLmw
“Bapaaakkk pernah bercinta kan sebelumnya ?” Tanya Nayla yang membuat jantung pak Beni rasanya seperti berhenti berdetak.
31567Please respect copyright.PENANA9mTNUsuIIX
Deeegggg !!!
31567Please respect copyright.PENANACg7pJwGeGq
“Aaaahhhh… Maksuddnyyaaa… Maksudd mbaakkk ?” Tanya pak Beni saat tak percaya dengan telinga yang mendengar pertanyaannya.
31567Please respect copyright.PENANAn7eWOFgVhS
“Hehe aku ingin bercinta dengan bapak… Bapaak pernah kan ?” Tanya Nayla yang semakin bernafsu sehingga semakin berani kepada pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAGabtBDjMpG
“Beelluumm… Saya belumm pernah mbaakk… Saya masih perjakaaa” jawab pak Beni yang membuat Nayla tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAJZ0dQwuidO
“Masaaa ? Bukannya bapak sering onani sambil mikirin aku kan ?” Tanya Nayla sambil terus mengocok penisnya yang lagi – lagi membuat jantung pak Beni seperti berhenti berdetak.
31567Please respect copyright.PENANAR0goz8Wh3q
“Ittuuuu… Itttuuuuu” Jawab pak Beni sambil sedikit mendesah.
31567Please respect copyright.PENANAKYykalv6Mu
“Hihihih gapapa paakk… Aku gak mempermasalahkan… Cuma aku minta pertanggung jawaban bapak… Gara – gara bapak aku jadi nafsu sama bapakkk lohhh” Ucap Nayla yang lagi – lagi mengejutkan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAOvUCDDhpBC
“Naaffssuu ? Sama sayaaa ? Aaaaaahhhhhh” desah pak Beni saat kocokan tangan Nayla semakin terasa nikmat.
31567Please respect copyright.PENANArCC6AOyHMG
“Bapaakkk harus tanggung jawab… Bapaakk harus muasin aku pokoknya” Ucap Nayla yang tiba – tiba menghentikan kocokannya lalu berdiri membiarkan pak Beni melongo saat celananya turun hingga ke lututnya. Seketika mata pak Beni nyaris meloncat keluar. Ia tak percaya saat melihat akhwat bercadar itu menurunkan resleting celananya.
31567Please respect copyright.PENANAnKvUNbqflx
Nayla yang sudah menyerah pada nafsunya mulai memelorotkan celananya. Saat celananya jatuh ke lantai. Ia mendorong tubuh kekar pak Beni hingga bersandar pada sandaran sofa di rumahnya. Nayla sambil tersenyum dari balik cadarnya mulai menunggangi pangkuan pak Beni. Penis kekar yang sedang berdiri tegak itu lama – lama mulai masuk membelah liang senggama sang dewi.
31567Please respect copyright.PENANAFHVCCFy7XL
“Aaaaaaaaaahhhhhhhhh” desah mereka berdua secara bersamaan.
31567Please respect copyright.PENANA4v3T9WJFVI
Nayla yang sudah amat terangsang mendapatkan apa yang ia cari – cari selama ini. Akhirnya ada benda tumpul nan keras yang dapat menggaruk vaginanya. Vaginanya yang sudah amat lembap memudahkan penis hitam itu untuk masuk membelah liang senggamanya. Terasa tusukannya begitu kejam. Penis hitam itu dengan perkasa masuk menyundul dinding rahimnya.
31567Please respect copyright.PENANA2FtS54q5jr
“Ouuuhhh bapaaaaakkkk” desah Nayla hingga menatap langit – langit ruangan merasakan nikmatnya tusukan dari tukang sapu jalanan itu.
31567Please respect copyright.PENANA6f3zdaUcmv
“Aaaahhh mantap sekali memekmu mbaaakkk” desah pak Beni sambil menatap akhwat bercadar yang tengah menunggangi pangkuannya.
31567Please respect copyright.PENANAeixn4MXnZU
Tubuh Nayla yang sedang on – on nya terpampang dihadapannya. Meski Nayla masih mengenakan pakaian lengkap mulai dari cadar ke atas sampai celana dalam ke bawah. Nampak lekuk tubuhnya membuat pak Beni geleng – geleng puas.
31567Please respect copyright.PENANA5hT9d2e4iz
Apalagi saat dirinya merasakan pijitan vagina Nayla pada penis kekarnya. Juga sentuhan tangan Nayla di kedua putingnya. Rasanya seperti dilayani oleh bidadari surgawi.
31567Please respect copyright.PENANAQLJ7BGi4IV
Apalagi saat tubuh Nayla mulai bergerak naik turun. Disitulah pak Beni mulai berkebun. Tubuh Nayla berayun – ayun. Membuat pria kekar itu mengaum – ngaum. Laksana singa yang sedang menandakan daerah kekuasannya. Pak Beni seolah sedang menancapkan daerah kekuasannya di dalam vagina Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAYh4eAhV3El
“Aaaahhhhh… Aaaahhhhh… Aaaahhhhh”
31567Please respect copyright.PENANAaMMRqwtNm9
Sementara Nayla menjerit – jerit. Pak Beni mendesah keenakan saat penis kekarnya mengobrak – ngabrik vagina Nayla yang sempit. Penisnya dijepit. Penisnya terapit. Rasanya begitu komplit hingga mulutnya terus berkomat – kamit. Pak Beni sampai memegangi pinggang Nayla saat goyangan tetangganya itu semakin menggila.
31567Please respect copyright.PENANAMKRPHpJ0O1
“Aaaahhh… Aaahhhh… Aaahhh bapaakkk… Aaaahhhhh” desah Nayla sambil memejamkan mata.
31567Please respect copyright.PENANAAD7wDGB46E
“Aaaahhhh luar biasa sekali goyanganmu mbaakkk… Saya baru tau rasanya bisa seenak ini… Ayo terus mbaaakkk… Goyaaanggg lagiii… Goyaanggg yang kencanggg” Desah pak Beni sambil mengusapi pinggang ramping Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAbH16YkK5Ka
“Aaaaahhh iyaahh paakkk… Bapaakk jugaaa… Remas dadaku paakk… Ayooo remas” Desah Nayla sambil menuntun tangan pak Beni ke dadanya.
31567Please respect copyright.PENANAkEU5bMjrGR
Pak Beni dengan senang hati langsung meremasnya. Kemeja Nayla langsung lecek. Vaginanya juga semakin becek. Remasan tangan pak Beni yang terlalu kuat membuat Nayla semakin bergairah.
31567Please respect copyright.PENANAkXFuUSWRsL
“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhh” desah Nayla semakin bersemangat.
31567Please respect copyright.PENANAHGSQk0veff
Maafkan aku suamiku… Maaafkan istrimu ini, mas… Aku terlalu bernafsu untuk berhenti… Aku terlalu nafsu untuk menjaga harga diriku, mas…
31567Please respect copyright.PENANAS1vO8yvx07
Batin Nayla meski menyesal namun terus bergoyang.
31567Please respect copyright.PENANAXy4ThdP5LQ
Luapan birahi yang semakin menjadi membuat akhwat bercadar itu semakin liar dalam bergoyang. Tidak hanya naik turun diatas pinggang sang pejantan. Ia melakukan variasi dengan melakukan goyangan maju mundur. Terkadang ia melakukan goyangan memutar sehingga penis pak Beni seperti teraduk – aduk di dalam vaginanya. Awalnya maju lalu ke kanan lalu ke belakang lalu ke kiri dan kembali ke depan. Ia memutar pinggulnya dengan cepat. Ia melakukan goyangan dengan hebat.
31567Please respect copyright.PENANA1eHWLXtNMF
Aaaaahhhh… Aaahhhh… Enak sekaliiii… Kenapa rasanya enak begini ? Aaaahhhh akuuu gak bisa berhentiii… Ouuhhh pak Beeniii… Ouuhhhh enak sekali kontolmu ini, paakkk !!!
31567Please respect copyright.PENANAMOPxxVN9nu
Batin Nayla sambil menatap wajah pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAuKfgGOqaXK
Dilihatnya wajah pak Beni yang keenakan. Dilihatnya wajah pak Beni yang menahan kenikmatan. Melihat seperti itu membuat Nayla ingin menggodanya lebih. Ia yang merasa gerah tiba – tiba menaikan rompinya lalu melepaskan satu demi satu kancing kemejanya. Mulai dari yang teratas hingga ke bawah semuanya hampir terlepas. Mata pak Beni pun melotot keenakan menatapi buah dada indah Nayla yang kini tinggal tertutupi behanya saja.
31567Please respect copyright.PENANAfZx0Rlpe3S
“Ouuhhhh bapaaaakkk… Ouhhhhh… Gimana ? Gimana rasanya bercinta denganku ?” Tanya Nayla ditengah goyangannya.
31567Please respect copyright.PENANAKIlM4BnKHV
“Aaaaahhhh enak banget mbaaakk… Aaaahhhh luar biasa pokoknyaa” Jawab pak Beni sambil memberikan jempol.
31567Please respect copyright.PENANAH0ARBXRNfh
“Hihihihi” Nayla pun tertawa senang. Ia akhirnya bisa menikmati wajah seorang lelaki yang benar – benar keenakan saat dilayani olehnya. Nayla kembali goyang naik turun. Akibatnya payudaranya yang kini terlihat ikut bergoyang naik turun.
31567Please respect copyright.PENANAXtT94aDYT5
“Woaaahhhh… Aaaahhhhh… Aaaaahhh” desah pak Beni saat terpukau pada goyangan indah payudara Nayla.
31567Please respect copyright.PENANA9vUQHN4DrR
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhh bapaaakkk” desah Nayla tersenyum saat melihat mata pak Beni yang terkagum akan payudaranya.
31567Please respect copyright.PENANAn1sJKhDSoo
Gede sekali susunyaa… Ini nyata kan ? Bentuknya lebih indah daripada yang saya lihat di video porno… Ouhhh mantap sekali susumu mbaakkk… Saya jadi gemas ingin meremasnya lagi !
31567Please respect copyright.PENANA3CKEnUdPns
Batin pak Beni yang kembali meremas dadanya.
31567Please respect copyright.PENANAVPsQkE2jXf
“Aaaaahhh paaaakkkk… Iyyaaahhh… Iyya seperti ituuuuu” Desah Nayla dengan penuh gairah,
31567Please respect copyright.PENANAsnlJ0syfeo
Pak Beni menurunkan cup branya. Rupanya meremasnya saja masih belum cukup untuknya. Ia lalu mendekatkan bibirnya untuk menjepit pentil susu itu menggunakan giginya.
31567Please respect copyright.PENANAQMsgLyDFDq
“Aaaaahhh baapaaaakkk “desah Nayla merinding keenakan.
31567Please respect copyright.PENANAacawhF89Rz
Tanpa mengucapkan sepatah kata. Pak Beni menyeruput puting susu Nayla dengan penuh nafsu. Kadang ia juga menjilatnya. Kadang ia juga menghisapnya. Lidahnya kadang keluar untuk membasahi puting susu Nayla. Ia lalu menyeruputnya lagi yang membuat Nayla semakin bersemangat dalam bergoyang. Nayla terkejut pak Beni masih kuat bertahan padahal goyangannya sudah sangat liar. Tapi ia tersenyum tak lama kemudian karena ia akan semakin lama dalam merasakan kenikmatan dari penis tak bersunat itu.
31567Please respect copyright.PENANArvnZ9VWUBD
“Aaaaahhh mbaaakkk cuukkuupp” Ucap pak Beni sambil memeluk tubuh Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAfDzb1ORr9z
“Eeeehhh udah ?” Tanya Nayla kecewa.
31567Please respect copyright.PENANAEMwDyXOPsl
“Izinkan saya yang kali ini menggenjot mbak… Saya gak tahan ingin nyodok memek mbak sampe mentok” Ucap pak Beni dengan penuh nafsu yang membuat Nayla kembali tersenyum.
31567Please respect copyright.PENANAS1V1NIQphu
Nayla pun hanya mengangguk malu. Dirinya yang masih mengenakan kemeja namun terbuka kancingnya serta menyisakan celana dalam berikut hijab serta cadarnya hanya manut saja. Ketika dirinya diminta pak Beni untuk menungging menghadap dinding pun, ia juga manut. Ia yang masih bernafsu pun mengharapkan sesuatu yang luar biasa dari sodokan pak Beni. Ia tak sabar ingin disodok. Ia tak sabar untuk merasakan genjotan dari penis hitam yang tak disunat itu.
31567Please respect copyright.PENANANoqtg6qWWm
Ayooo pakkk cepeettaannn… Ayooo sodokk aku paaakkkk !
31567Please respect copyright.PENANAPP6iK7HkTY
Batin Nayla tak tahan.
31567Please respect copyright.PENANAdfm8IEI0ht
Seketika ia merasakan dekapan tangan yang begitu kuat di pinggangnya. Ia juga merasakan benda tumpul yang berulang kali mengetuk – ngetuk pintu masuk vaginanya. Nayla pun menoleh ke belakang. Dilihat pak Beni sudah sangat bernafsu untuk menyetubuhi dirinya.
31567Please respect copyright.PENANAWDfiI5UPBH
“Rasakan sodokan saya ini mbaaakkkk !!! Hennkggghhhh !!!!” Desah pak Beni sambil menancapkan penisnya menembus liang senggama Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAurQfSp5DSk
“Aaaaaaaahhhhh bapaaaaakkk” Jerit Nayla hingga tubuhnya terdorong maju ke depan. Rasanya sangat luar biasa. Rasanya sungguh nikmat. Rasanya melampaui harapan Nayla. Ini benar – benar puas. Ia jadi semakin tak tahan untuk merasakan goyangan selanjutnya.
31567Please respect copyright.PENANA5CoC8txicL
“Aaaaaahhhh… Aaaaahhhhh… Aaahhhh mbaaakkkk… Ouhhhh nikmatnyaaa memekmu ini !” Desah pak Beni saat dirinya mulai bergoyang maju mundur.
31567Please respect copyright.PENANAFOQqephTJy
“Aaaaahhh baapaaakk… Ouhhhhhhh… Pellaannn dikittt… Aaahhh bapaaakkkk” desah Nayla terkejut saat pak Beni langsung tancap gas saja. Seketika dirinya teringat kalau pak Beni belum pernah bercinta sama sekali sebelumnya. Maka pantas saja pak Beni langsung tancap gas. Namun dirinya tetap saja merasakan kenikmatan yang amat sangat. Namun dirinya kesulitan untuk mengimbang nafsu pak Beni yang menurutnya sangat buas.
31567Please respect copyright.PENANASxAW2WmWmL
“Aaaahhhhh enak sekaliii… Enakkk sekaliii rasanyaaaa… Ouhhhh yahhh… Ouhhhh mbaak” desah pak Beni yang justru menambah kecepatannya.
31567Please respect copyright.PENANA07f9WMCKMC
“Aaahhh jangaannnn… Jangannn cepat – cepattt paaakkk… Aaahhhh pelannn… Aaahhhh” desah Nayla semakin kewalahan tuk mengimbangi nafsu liar pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAFsJTnqs0BG
Diam – diam mulut Nayla berulang kali membuka saat merasakan tusukan demi tusukan yang menggetarkan sanubarinya. Kedua tangan Nayla menahan sekuat tenaga dorongan yang membuat tubuhnya terus maju ke depan. Langkah kakinya juga demikian. Saking buasnya, tubuhnya semakin terdorong maju. Apalagi saat tangan pak Beni berpindah untuk meremasi bokong montoknya.
31567Please respect copyright.PENANAiPvJt35VSg
“Aaaaahhh paakkk jangann keras – keraaasss !!” Jerit Nayla merasakan sakit di bokongnya.
31567Please respect copyright.PENANACwvBIt4Brj
Bukannya berhenti Pak Beni justru menampar bokong Nayla hingga berubah menjadi warna kemerahan. Ia menampar bokong Nayla berulang kali. Ia menamparnya sambil terus menggenjot rahim dari akhwat bercadar ini.
31567Please respect copyright.PENANAe8JTLHOZW0
Plaaaakkk !!!
31567Please respect copyright.PENANAYsSTlqbW46
“Aaahhh paakkkk !!”
31567Please respect copyright.PENANAzDOnLbzZ66
Plaaaakkk !!!!
31567Please respect copyright.PENANAnXX30hZDqU
“Aaaaaahhh bapaaaakkk”
31567Please respect copyright.PENANAYoJN8Ez1Ga
Hentakan demi hentakan yang pinggul pak Beni lakukan membuat Nayla semakin tidak tahan lagi. Nafsunya memuncak dan nafasnya terengah – engah. Ia merasa sebentar lagi dirinya akan berorgasme. Ia pun pasrah sambil memejamkan mata. Rasanya amat sangat nikmat. Ia tak tahu kalau berselingkuh rasanya bisa senikmat ini.
31567Please respect copyright.PENANAiBBAYGaWaN
“Aaaaaaahhhh paaakkkk… Aahhhh terusss… Lebihh cepatt lagiii… Akuu mau kelluarrr paakkk… Ayooo sodok aku yang kuaaatt !” Desah Nayla memotivasi pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA7oXigKlYkw
“Aaaahhhh iyyahh mbaaakk… Aaahhhh hennkgghhh !” desah pak Beni yang semakin mempercepat goyangannya.
31567Please respect copyright.PENANAqsXiVnN0ak
“Aaaaahhhh iiyyaaahhh… Iyyahhh teruss paaakk” desah Nayla tak kuat lagi.
31567Please respect copyright.PENANAvkduzCYlIF
Tangan pak Beni pun membantu dengan berpindah meremasi dada Nayla. Dada bulat Nayla diremas. Putingnya dipelitintir. Kadang ia menarik putingnya yang memberikan sensasi tersendiri bagi bidadari bercadar itu. Nayla pun tak kuat lagi. Ketika sodokan pak Beni yang begitu kuat menghantam rahim kehangatannya hingga mentok begitu dalam, disitulah cairan cintanya dengan deras tumpah membasahi penis pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAfFslwRi5JM
Jleeeebbbbbb !!!
31567Please respect copyright.PENANA5nxHhtwn7B
“Aaaahhh bapaaakkkk… Keellluuaaarrrr !!” Jerit Nayla dengan sangat puas.
31567Please respect copyright.PENANArTwZHiSUhl
Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt…
31567Please respect copyright.PENANAZGW2bRW0YY
Cairan cintanya keluar begitu banyak. Cairan cinta Nayla menyembur seperti air keran yang baru dibuka saja. Tubuhnya merinding keenakan. Matanya memejam menahan kenikmatan yang luar biasa. Nayla sangat puas. Akhirnya rasa gatal yang selama ini menyiksa tubuhnya bisa hilang akibat genjotan nikmat yang diberikan oleh pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANACenUAwrmCC
“Luuaarr biasaaa… Pejuh mbakk banyak banget yang keluuaar… Kontol saya sampai basah gini mbaaakk” Kata pak Beni yang takjub saat menarik keluar penisnya dan mendapati penisnya seperti diolesi oleh pelumas saja. Rasanya memang basah tapi ada sensasi licin – licinnya. Pak Beni pun mengocoknya sambil menatapi kemaluan Nayla yang berkedut setelah dihantam penisnya berulang kali.
31567Please respect copyright.PENANAgiAP6mUcXq
“Hah… Hah… Akhirnya selesai juga… Astaghfirullahh… Astaghfirullaahh maafkan aku mas… Maafkan akuu” Lirih Nayla setelah nafsunya terpuaskan.
31567Please respect copyright.PENANAGQliomYdYB
Maafkan aku sudah berzina maaasss… Aku gak kuat tadi… Aku bener – bener gak kuat dan membutuhkan penis pemuas yang bisa melampiaskan nafsuku tadi…
31567Please respect copyright.PENANAGbRMFR1BUt
Batin Nayla menyesali perbuatannya.
31567Please respect copyright.PENANAg9iitth0WG
Saat ia menoleh ke belakang. Ia menyadari kalau ada satu tanggung jawab tersisa yang harus ia selesaikan. Ia yang sudah dipuaskan merasa tak enak kalau langsung pergi tanpa memberikan pak Beni orgasme, pak Beni pasti sudah sangat terangsang sekarang. Ia harus membuat pak Beni berorgasme barulah dirinya bisa bertaubat akibat dosa terindah yang sudah ia lakukan.
31567Please respect copyright.PENANAl1zbvL3RPP
“Bapaaakk udah mauu kelluaar ?” Tanya Nayla sambil berbalik badan lalu menyandarkan tubuhnya yang lemas ke dinding di belakangnya.
31567Please respect copyright.PENANAze5DmNhiDA
“Suudaaahhh mbaaakk… Saya mau keluar sebentar lagiii… Saya boleh kan ngeluarin sekarang ?” Tanya pak Beni sambil mengocoki penisnya.
31567Please respect copyright.PENANAqUSLzBfarQ
“Boleehh paakkk… Ayoo kita selesaikan segera” Ucap Nayla dengan nada lemah karena saking lemasnya.
31567Please respect copyright.PENANAEXGqb7vrCF
Tangan Nayla pun membimbing pak Beni untuk mendekap pinggangnya. Pak Beni yang bernafsu akhirnya melepaskan kemeja yang Nayla kenakan. Ia juga menarik lepas behanya. Tak ketinggalan ia juga membugili dirinya hingga membuat mereka berdua sama – sama telanjang memamerkan keindahannya masing – masing.
31567Please respect copyright.PENANA9Ycsmm819c
Bedanya Nayla masih dibiarkan mengenakan celana dalamnya. Hijab, cadar serta stockingnya juga dibiarkan oleh pak Beni karena menurutnya itu lebih membuatnya seksi. Pak Beni sambil terengah – engah menarik tangan Nayla ke dalam kamarnya. Nafsunya yang memuncak membuatnya mendorong tubuh Nayla hingga terhempas ke ranjang tidurnya.
31567Please respect copyright.PENANAfC7U0wcsYD
“Aaaahhhh” desah Nayla pasrah.
31567Please respect copyright.PENANArnjHsh3zEW
Dalam keadaan telanjang bulat, Nayla reflek mengangkangkan kakinya. Di saat akal sehatnya mulai kembali, sejujurnya ia merasa tak nyaman kalau harus melakukan perbuatan ini. Namun ia harus membalas budi kepada pak Beni. Ia pun berharap pak Beni bisa cepat keluar agar dirinya bisa menghentikan aksi zinanya saat ini.
31567Please respect copyright.PENANAFjYQfrZncv
“Ayoo pakkk… Buruaaannn” kata Nayla sambil memegangi pahanya berharap pak Beni bisa segera menancapkan penisnya. Nayla yang sebenarnya bermaksud ingin membuat pak Beni mulai beraksi agar bisa cepat mengakhiri namun dianggap oleh pak Beni tengah menggodanya. Pak Beni pun tak menyangka kalau Nayla bisa sebinal ini saat menggodanya. Pak Beni pun buru – buru ingin menghujami memeknya lagi. Pak Beni pun memegangi paha Nayla lalu menancapkan penisnya sedalam – dalamnya.
31567Please respect copyright.PENANAbbkT876lDQ
“Aaaaaaaaahhhhhhhhhh” desah mereka berdua secara bersamaan.
31567Please respect copyright.PENANA99i1j8Jzjv
Pak Beni yang sudah sangat bernafsu tidak langsung menggenjot sang akhwat. Sebaliknya ia malah menatap mata Nayla yang membuat tatapan akhwat bercadar itu menjadi malu – malu. Saat tukang sapu jalanan itu tersenyum. Nayla hanya bisa memalingkan mukanya ke samping.
31567Please respect copyright.PENANA5hkkaKnmd9
“Saya boleh akhiri sekarang kan ? Saya udah nafsu banget pengen mejuhin tubuh indah mbak” ucap pak Beni sambil menatap wajah Nayla dengan binar.
31567Please respect copyright.PENANAy8uOHKV0Jm
Nayla dengan malu – malu hanya mengangguk saja. Ekspresi malu – malunya justru semakin membangkitkan nafsu birahi pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAKaQJU6voBg
Melihat persetujuan dari Nayla. Pak Beni kembali menegakkan tubuhnya untuk memulai goyangannya. Kedua tangannya memegangi pinggang Nayla lalu pinggulnya ia tarik sebelum menancapkan penisnya lagi menembus rahim kehangatan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANA5E7sSrtJEk
“Uuuuuhhhhh bapaakkk” jerit Nayla merasakan tusukan nikmat dari pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAYWJVbjTNlZ
Seolah mulai terbiasa, ia kini tidak lagi langsung menggempur rahim sang bidadari. Ia memulainya dengan pelan namun sudah cukup untuk membuat payudara Nayla bergoyang. Mata pak Beni jadi teralihkan pada gerakan payudara Nayla. Gerakannya memang sangat indah sehingga merangsang nafsu birahinya. Lidah pak Beni jadi keluar karena ingin menjilati puting susunya yang berwarna pink. Kedua tangannya juga tak tahan kalau hanya diminta untuk memegangi pinggangnya. Tangan pak Beni pun merangsang paha mulus Nayla. Usapannya naik tuk meraba perut mulusnya. Lalu usapannya kembali naik tuk meremas susu bulatnya. Pak Beni menikmatinya. Ia sangat menikmati tubuh indah Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAlQfpLkVdJA
“Mmpphhh… Mmpphh yang kerasss paaakk… Yangg cepaaattt” ucap Nayla bermaksud agar pak Beni bisa segera crot untuk mengakhiri perzinahannya.
31567Please respect copyright.PENANAoj7EQuhcoB
“Aaahhhh… Aaahhhh… Baaikkk mbaaakkk… Mbak masih nafsu yah ?” Ucap pak Beni yang mengira Nayla masih butuh pemuas sehingga memintanya mempercepat hujamannya.
31567Please respect copyright.PENANAFTD1gu177r
Namun Nayla tak menjawab. Ia malah menjerit tuk menahan hujaman penis pak Beni di vaginanya yang sempit.
31567Please respect copyright.PENANAzt53q78nYJ
“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaaahhh bapaaakkk” jerit Nayla dengan manja.
31567Please respect copyright.PENANAqVSHfjHJ02
Mendengar desahan Nayla yang menggoda ditambah melihat ekspresi wajahnya yang tengah ternoda membuat nafsu pak Beni semakin membara. Ia pun kembali menggenggam pinggang ramping Nayla lalu sedikit menundukkan tubuhnya tuk menatap wajah sangek Nayla lebih dekat lagi. Ia pun mempercepatnya sambil melihat tubuh Nayla yang sedang ia nodai.
31567Please respect copyright.PENANA5gyNRdF775
“Aaaaaahhhhh… Aaaahh… Sedikit lagiii… Saya akan keluarr sebentar lagii mbaaakk” desah pak Beni sambil menatap pergerakan buah dada Nayla yang bergoyang semakin kencang.
31567Please respect copyright.PENANAE6QGtltJif
“Aaaahhhh iyaaahhh… Aaahhhh cepaatt kelluaarkaannn” jerit Nayla sambil mencengkram sprei ranjang tidur pak Beni dengan kuat.
31567Please respect copyright.PENANAxNBJbx63cC
Ranjang tidur pak Beni bergoyang. Tubuh Nayla terdorong maju mundur dengan kencang. Payudaranya juga meloncat – loncat kegirangan. Sodokan pak Beni memang luar biasa. Ia pun menikmatinya sambil mengusapi tubuh mulus akhwat bercadar itu lagi. Awalnya dari pinggang ke perut lalu ke dada tuk meremasnya lalu turun lagi ke perut sebelum naik lagi ke buah dadanya. Pak Beni semakin tak kuat lagi. Ia pun menghujami vagina Nayla dengan sisa tenaga yang ia punya.
31567Please respect copyright.PENANApju7X48zT1
“Aaaahhh… Aaaahhh… Aaaahhh” jerit Nayla saat tubuhnya terangkat. Payudaranya jadi semakin meloncat – loncat. Nayla disetubuhi dengan sangat dahsyat.
31567Please respect copyright.PENANAodAfx5fm2k
Plookk… Plokkk… Plookkk !!!
31567Please respect copyright.PENANAcJ0zwgXKjQ
Pinggul Pak Beni terus menggempur. Suara hantaman pinggul itu terdengar semakin keras seiring nafsu birahi pak Beni yang semakin ganas. Susu bulat Nayla terus teremas. Hujamannya semakin kuat yang membuatnya semakin puas.
31567Please respect copyright.PENANAJB7hywA4fC
“Aaahhhh… Aaahhhh… Puas sekali rasanya bisa menikmati tubuhmu, mbak… Aaahhh terima ini… Terima lebih kuat lagi” Desah pak Beni saat menghentakkan pinggulnya.
31567Please respect copyright.PENANAi7lNkKMcUB
Plokkk… Plokkk… Plokkk…
31567Please respect copyright.PENANAQayG25eO4I
Terdengar hantaman pinggul mereka berdua semakin keras.
31567Please respect copyright.PENANA0Dsacv8wuC
“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhhh lebih kerasss lagiii” desah Nayla saat menyadari penis pak Beni mulai berdenyut.
31567Please respect copyright.PENANA9W8BLktNGN
“Aaaahhhhh… Aahhhhh… Aaahhhh… Iyaahh mbaakkk… Rasakan ini… Rasakaannn inniii !!!” Desah pak Beni patuh.
31567Please respect copyright.PENANAAGKZaCjH2w
Hujaman pak Beni semakin kuat. Gerakannya juga semakin cepat. Gesekannya terasa nikmat. Terlihat wajah tuanya semakin berhasrat saat melihat tubuh Nayla yang sudah bertelanjang bulat. Begitu juga saat melihat susu kenyalnya juga dengan pentil berwarna pinknya. Pak Beni semakin tidak tahan lagi. Nafasnya mendadak sesak. Dadanya mendadak sempit. Ia tak kuat untuk menahan birahinya lagi.
31567Please respect copyright.PENANAvGfb06BPld
“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh sayaa akan keluaaar… Saya mau keluuuaarrr” Desah pak Beni yang membuat Nayla memejam.
31567Please respect copyright.PENANAhnuA5Amog5
“Aaahhhhh oh yah… Jangannn di dalemmm… Tolongg jangann keluar di dalemm paakkk” Ucap Nayla saat terlambat menyampaikannya.
31567Please respect copyright.PENANA53YMKrloqe
“Apaaaahhh ?… Aaahhhh… Sayaaa… Sayaaaa…. Aaahhhhhh terimaaaa iniiiiiii !” Desah pak Beni saat menusukkan penisnya hingga mentok menembus rahim kehangatan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAvcwMH3fjJP
“Aaaaahhhhhh bapaaaaakkkkkkkkk” Jerit Nayla kelojotan merasakan puasnya disetubuhi oleh pria tua kekar itu.
31567Please respect copyright.PENANAG4HuUGYp9A
Untungnya pak Beni buru – buru mencabut penisnya. Meski beberapa ada yang terlanjur keluar di dalam. Ia masih bisa membuang sisanya ke atas perut Nayla yang sebagian juga mengenai payudara bulatnya. Pak Beni terengah – engah penuh kepuasan. Ia tak mengira kalau bercinta itu jauh lebih nikmat dibandingkan beronani saja.
31567Please respect copyright.PENANAylL5BY6KEz
“Uuuhhh… Uhhhh nikmat sekali mbaaakkk… Aaahhhhh terima iniiii” desah pak Beni yang sudah membanjiri perut Nayla menggunakan spermanya.
31567Please respect copyright.PENANA3QilaTuDqj
“Aaaaahhhh… Aaaahhhhhh” desah Nayla terengah – engah membiarkan tubuhnya dinodai oleh pejuh tukang sapu jalanan itu.
31567Please respect copyright.PENANAVU3qyE1guN
Pak Beni yang kelelahan nyaris ambruk memindihi tubuh Nayla. Untungnya kedua tangannya mampu bertumpu pada ranjang tidurnya. Ia tak jadi menindihi. Namun jarak wajahnya dengan wajah Nayla jadi semakin dekat.
31567Please respect copyright.PENANAaNNzGKvWKb
“Boleh sayaaa ?” Pinta pak Beni yang hendak mengangkat cadar Nayla tuk mencumbunya.
31567Please respect copyright.PENANAvnK21uKqHx
Namun tiba – tiba tangan Nayla mencegahnya. Nayla hanya berbalik badan sambil memiringkan tubuhnya. Tugasnya yang sudah berakhir membuatnya enggan disentuh oleh tukang sapu itu lagi.
31567Please respect copyright.PENANANsa7WBBaol
“Mbaakkk ada apa ?” Tanya pak Beni heran.
31567Please respect copyright.PENANAlno2E8JOc6
“Paakk… Bapak janji ini yang pertama dan terakhir kan ?” Tanya Nayla mengejutkan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAqMo2wwuJaS
“Maksudnya ? Kenapa seperti itu ?” Tanya pak Beni yang ikut tiduran menyamping di belakang Nayla dan hendak memeluknya.
31567Please respect copyright.PENANAQm5H8PgETb
“Paaakkk” ucap Nayla mencegah tangan pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA9MnXd9BEK0
Pak Beni pun heran sekaligus penasaran dengan Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAoJNdwry4uD
“Maaf” ucap Nayla pada pak Beni. Nayla pun bangkit lalu duduk di tepi ranjang memunggungi pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANAs7bFA9o3bR
“Ada apa ini ? Mbak kenapa ?” Tanya pak Beni yang ikut bangkit lalu duduk menatap punggung Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAlGHnl7IIEk
“Aku boleh cerita ?” Tanya Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAvc1VOOKAxF
“Boleh silahkan mbak” ucap pak Beni.
31567Please respect copyright.PENANA2V64fsnkMn
“Aku gak tau pernah cerita ini sebelumnya apa enggak… Sebenarnya tiap kali pak Urip memperkosaku, ia selalu memberikan obat perangsang padaku… Aku jadi gak berdaya… Bahkan aku bertingkah seperti seorang pelacur saat diperkosa olehnya… Aku takut pak… Aku gak mau hidup seperti itu… Aku tadi pagi pun sampai pergi ke dokter herbal… Tapi kayaknya racun itu kembali bangkit yang membuatku bertingkah seperti tadi… Maaf pak aku bukan seorang pelacur… Maafkan sikapku tadi… Aku seperti itu bukan karena aku ini rendahan… Hanya saja aku udah gak kuat tuk menahannya dan membutuhkan pemuas yang bisa melampiaskan nafsuku ini… Aku memilih bapak dan aku berterima kasih atas usaha bapak dalam memuaskanku… Tapi tolong ini yang pertama dan terakhir yah… Aku gak mau mengkhianati suamiku lebih daripada ini” ucap Nayla menangis dengan menutupi wajahnya.
31567Please respect copyright.PENANA5wuq9Ehaqk
Pak Beni pun tampak kecewa saat mendengar dirinya mungkin tak bisa menyetubuhinya lagi. Tapi ia mencoba memahami. Ia pun sadar kalau akhwat secantik Nayla gak pantas untuk melakukan hal seperti itu lagi. Pak Beni dengan tabah tersenyum. Ia pun menghampiri Nayla dengan duduk di sebelahnya.
31567Please respect copyright.PENANAxveaJSP4KZ
“Saya paham mbak… Saya mengerti perasaan mbak… Saya akan mematuhi semua ucapan mbak… Saya bahkan siap untuk menjadi budak mbak kalau dibutuhkan… Tolong jadikan saya budak mbak agar saya bisa membantu mbak di setiap kehidupan mbak” ucap pak Beni sambil mengusapi punggung Nayla.
31567Please respect copyright.PENANAaARDviSmXe
“Budak ? Jangan seperti itu pak… Aku gak mau merendahkan orang lain… Aku gak mauuu . . .” Ucap Nayla terpotong.
31567Please respect copyright.PENANAmUBSgKuehz
“Menjadi budak bukan berarti saya menjadi rendah mbak… Anggap saja saya sebagai pembantu mbak… Tolong izinkan saya mbak… Hanya itu caranya agar saya bisa menolong mbak kalau dibutuhkan”
31567Please respect copyright.PENANApZa7np0hfE
Setelah berfikir sejenak. Nayla pun hanya mengangguk saja. Ia pun meminta izin untuk ke kamar mandi sebelum mengenakan pakaiannya lagi.
31567Please respect copyright.PENANAQekeGfOTjD
Pak Beni mengizinkan. Ia pun termenung di kamarnya sambil memikirkan masa depannya. Seketika ia tersenyum. Entah kenapa pikirannya menjadi mesum.
31567Please respect copyright.PENANA4a3cI44Ee7
“Bukan bermaksud buruk… Tapi moga aja racun mbak Nayla kembali bangkit agar saya bisa menjadi budak nafsunya” lirih pak Beni penuh harap.
31567Please respect copyright.PENANAjSTawWWaFI