Nayla Istri Pak Miftah - #17

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0EzAFB6Qam

Pagi menjelang siang di salah satu rumah yang berada di ibukota. Tepatnya di sebuah kamar yang biasa ditempati oleh pasangan suami istri. Disana terdapat seorang akhwat yang baru saja mandi. Akhwat itu tengah duduk di dekat meja riasnya sambil berkaca demi menyiapkan penampilan terbaiknya. Sungguh luar biasa parasnya. Matanya yang indah, bulu matanya yang lentik, bibirnya yang merah merona serta hidungnya yang mancung. Semua itu terdapat pada wajah akhwat yang sehari-harinya biasa menutupi sebagian wajahnya dengan cadar.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPO4K0pHn7

Baru setelah ia selesai merias wajah indahnya. Ia pun menutupi sebagian wajahnya itu menggunakan cadar yang memiliki warna selaras dengan gamis longgarnya. Akhwat itu bernama Nayla. Nayla sudah selesai bersiap-siap. Satu-satunya yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menunggu. Menunggu pangeran pemuasnya tuk datang agar bisa memberinya kenikmatan yang tak dapat ia bayangkan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXabsfH1jqQ

Nayla gelisah. Entah kenapa makin kesini ia merasa gugup saat menanti kedatangan pemuasnya. Ia lalu menatap ke cermin. Ia tersenyum sambil geleng-geleng kepala menyadari dirinya sudah sejauh ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjzwKAgQb7

“Gak nyangka aku udah segila ini sekarang hihihih… Gak pernah ngebayangin dulu aku bakal jadi sebinal ini… Semua gara-gara pak Urip nih ! Haruskah aku menyesal ? Atau justru bersyukur ? Jujur sih, aku agak menyesal tapi juga bersyukur… Aku sadar kalau sampai mas Miftah sama kedua orangtuaku tahu tentang sikapku belakangan ini, pasti mereka akan kecewa berat… Aku yang dari dulu belajar di Pondok Pesantren tapi nyatanya malah rusak kayak gini pasti mereka akan kecewa banget ke aku… Tapi dengan semua kepuasan yang sudah pak Urip berikan ke aku… Aku ngerasa kayak belajar hal baru… Aku jadi senang karena bisa mendapatkan kepuasan yang tak terkira, sesuatu yang sebelumya aku ragu bisa mendapatkannya dari mas Miftah saja… Untungnya dengan semua pemerkosaan yang pak Urip lakukan padaku… Aku mulai terbiasa… Aku jadi gak ragu lagi untuk menyerahkan tubuhku pada siapa aja… Ya siapa aja… Kecuali gelandangan tua !” Lirih Nayla saat teringat pak Dikin lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTLaCEvYiz7

“Ihhhh tolong dong… Jangan gelandangan tua juga kali… Huft moga aja pak Urip gak bawa pak Dikin beneran… Tapi kok aku malah ngerasa pak Dikin yang dateng yah… Mana sekarang memekku mulai gatel lagi… Duhhh pak Urip kok belum sampe rumah sih ? Aku udah mulai sangek nih gara-gara obat dari dokter gadungan itu” Kata Nayla sambil sesekali menggesek pahanya tuk menahan rasa gatal di vaginanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLZ8BQBlJ1O

Ia lalu berdiri tuk melihat penampilannya di cermin. Ia yang ingin memberikan penampilan terbaik saat persembahan tubuhnya pada pak Urip nanti mencoba untuk mengamati adakah yang kurang dari penampilannya sekarang ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUEaOsirZD0

Dari atas ia dapat melihat kepalanya yang tertutupi oleh hijab berwarna favoritnya yakni putih cerah. Sedangkan tubuhnya yang mulai berisi itu tertutupi oleh gamis longgar yang bentuknya mirip seperti gaun mewah yang tampaknya sengaja ia pakai untuk menyambut kedatangan pangeran pemuasnya. Nayla sengaja tampil bak permaisuri yang siap untuk menyambut kedatangan sang pemuas nafsu birahi. Gamisnya itu menyatu dengan rok yang menutupi kaki jenjangnya. Penampilannya terlihat mewah. Sepertinya ia sengaja untuk membuat persetubuhannya nanti begitu wah.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwB32bgOeOK

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdbB18oECs1

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtvuNZezNT

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQs5NH6nEZ5

NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHe0P0VFwoz

“Kayaknya cukup deh… Aku cantik… Gak sabar ngeliat ekspresi pak Urip nanti… Hihihii terpesona gak yah liat aku pake gamis mewah kayak gini ?” Lirih Nayla penuh harap sambil membayangkan ekspresi wajah pemuasnya nanti.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKpQLGA7Ty2

Seketika ia mendengar suara motor mendekat. Nayla pun langsung berjalan ke arah jendela untuk melihat keadaan di luar. Ya, ia akhirnya melihat motor milik pak Urip memasuki halaman rumahnya. Tapi sekilas ia melihat kalau pak Urip memboncengi seseorang. Nayla tak melihatnya dengan jelas yang membuatnya segera berpindah ke ruang tamu untuk melihat siapa seseorang yang dibawa oleh pak Urip ke rumahnya ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbkOb8h29ZR

“Eh pak Urip bawa siapa yah ? Aku kok ngerasa kalau tadi itu . . . .” Batin Nayla merasa tidak enak. Ia pun terus menduga-duga saat berjalan keluar dari dalam kamarnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRATSvOuHJV

Apalagi sekilas ia telah melihat celana yang dikenakan oleh orang itu tampak kotor, lusuh dan tentunya tidak sedap dipandang. Nayla merasa kalau itu adalah gelandangan yang sudah dijanjikan untuknya. Nayla seketika bergidik membayangkannya. Tapi ia tak pantang menyerah. Mungkin saja bayangan di benaknya salah. Bisa jadi orang itu cuma orang miskin yang masih suka mandi sehari minimal dua kali.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKOsbh2nqb

“Amit-amit deh kalau pak Dikin orangnya… Apalagi yang sejenisnya… Masa gak ada orang lain sih pak ? Yang minimal sering mandi lah… Gak tahan tau kalau sampai nyium bau busuknya” Kata Nayla sambil berjalan menuju jendela rumahnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpbqapWQw9n

Diam-diam dari dalam ia mengintip keadaan di luar. Terlihat pak Urip sedang mengobrol menutupi orang yang diboncenginya. Tangan Nayla dari dalam bergerak-gerak meminta agar pak Urip menyingkir agar dirinya dapat melihat tamu yang diboncengi oleh pembantunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Spq26CJjs

“Siapa sih orang itu ? Kok bikin penasaran yah… Eehhhhh” Kata Nayla sekilas saat melihat wajah tuanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6gS4RvdV4h

“Orang itu ? Gak mungkin ! Jangan-jangan !!! Astaghfirullah… Masa sih ? Ini beneran ?” Kata Nayla yang masih tak mengira saat melihat penampakan tubuhnya. Akhirnya sosok misterius itu terlihat seluruhnya oleh Nayla. Nayla sampai merinding. Ia lalu mengangkat lengan bajunya tuk melihat keadaan tangannya. Ia melihat bulu kuduknya merinding. Rasanya seperti baru melihat penampakkan saja. Nayla pun hanya bisa geleng-geleng kepala saat pasrah menerima keadaan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTkcXbfpQoo

“Pak Dikin ? Pak Urip bawa pak Dikin ke rumah ? Aku harus . . . Aku . . . . Aku harus ini nih ? Ngentot dengannya ?” Kata Nayla yang masih tak percaya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRulosr6j5

Tokkk… Tokk… Tokkk…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexyB9mX443

“Assalamualaikum non Nayla… Saya sudah sampai rumah… Hakhakhak” Terdengar suara ketukan pintu yang membuat Nayla buru-buru bersiap berdiri di depan pintu ruang tamunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfTaxF3PYx

“Walaikumsalam pak” Kata Nayla saat membukakan pintu untuk menyambut kedua pria tua yang ditakdirkan untuk menjadi pemuas tubuhnya sekarang.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrNu2kZ1wUa

Sesuai dugaan, kedua pria tua itu terpana melihat keindahan yang ada pada tubuh Nayla. Dari atas ke bawah. Wajah kedua pria tua itu tak menemukan adanya satu kecacatan yang ada pada penampilan Nayla. Penampilan Nayla sungguh sempurna. Penampilannya berbanding terbalik dengan kedua pria tua rendahan yang masih berdiri tegak tanpa berbuat apa-apa di depan rumah akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgMq30EJH3O

Pak Urip cuma mengenakan pakaian andalannya yakni kaus oblong serta celana kolor tanpa daleman. Sedangkan pak Dikin cuma mengenakan kemeja berlengan pendek yang itupun sudah lusuh serta celana ¾ yang cuma bisa menutupi paha kurusnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyflRD9IJIv

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLpdhM25FCL

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIykNlSPIOd

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ09BuzTzW8

NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6OVkfan3e

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡggzGmbHUvJ

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1ONPYrl4S

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLLWbjnAXL2

PAK URIP

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLQNar2IHDK

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7ZXtyGU6S

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZPey0TcnI

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0DggY7eVQx

PAK DIKIN

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvJGrqpnz3

Nayla yang ditatap seperti itu hanya bisa berdiri malu-malu. Apalagi terlihat jelas kalau kedua pria tua itu menatap Nayla dengan penuh nafsu. Nayla pun hanya bisa membayangkan nasibnya yang bakal dipaksa untuk melayani kedua pria berwajah buruk rupa itu. Apakah ia sanggup ? Nayla hanya bisa menggelengkan kepalanya pelan. Ia tak sanggup membayangkan. Ia pun pasrah membiarkan semuanya mengalir begitu saja sampai ia menikmati setiap sodokan yang akan diberikan oleh mereka berdua.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjG89pyYQZj

“Hakhakhakhak” Tawa pak Urip menatap wajah pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjcz0gf59Ue

“Buahahahaha… Ini ? Mbak Nayla ?” Tawa pak Dikin menatap wajah pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt0z1bUP480

Nayla yang melihat mereka berdua tertawa seolah paham dengan maksud mereka. Pasti pak Dikin terkejut melihat dirinya yang akan menjadi pelampiasan birahinya. Nayla pun sedari tadi tak sanggup mengangkat wajahnya. Ia hanya pasrah saja membiarkan pria-pria tua itu menikmati pemandangan pada tubuh indahnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsPyjJKQ0f

“Hehehe mari masuk pak” Kata Nayla yang buru-buru meminta mereka berdua masuk sebelum ada orang lain yang melihat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Q5eC648EM

Kedua pria tua buruk rupa itu pun masuk lalu duduk setelah diminta oleh tuan rumah yang cantik jelita itu. Saat kedua pria tua itu duduk di sofa panjang di dalam ruang tamu. Nayla seketika diminta duduk di tengah-tengah dari posisi duduk mereka berdua. Sontak Nayla gugup. Namun tubuhnya hanya menuruti apa yang diminta oleh pembantu tuanya itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv9FljRoq1T

“Sini non… Duduk disini… Ada yang mau saya kenalkan ke non… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil mengajak Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHUUVKCU4K

“Mmmpphh… Iyyah pak” Kata Nayla malu-malu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsbvHjaEW4F

Namun baru saja ia hendak melangkah, aroma busuk yang berasal dari tubuh gelandangan tua itu mulai tercium oleh hidungnya. Nayla agak ragu, namun memaksa maju, tiap kali ia mendekat tercium aroma busuk yang semakin terasa. Namun demi melindungi harga diri pak Dikin agar tidak tersinggung, Nayla pun menahan semua itu dan berpura-pura tidak mencium apa-apa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlkh2kLzDQT

“Buwahahaha… Indahnya wajah cantik ini… Padahal baru kemarin kita ketemu yah mbak… Masih inget banget saya mbak ngasih saya uang lima ribu kan ? Eh sekarang kita sudah ada disini bersiap-siap untuk bertempur birahi… Denger-denger mbak bosan main sama suami mbak yah ?” Kata pak Dikin sambil membelai paha Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkrTFCTR7s2

Gleeegggg !!!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhshD31Amb

Nayla menenggak ludah. Diluar dugaan usapan tangan kotor dari gelandangan tua itu meningkatkan nafsu birahinya

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrwZrMSDV5

“Oh gitu yah ? Kemarin non Nayla ngasih uang lima ribu yah ? Gak nyangka non sampai bayar lima ribu buat ngajak pak Dikin ngentot… Hakhakhak” Tawa pak Urip menimpali.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGMcPkw3zzN

“Buukk… Bukaann gitu paakk… Bukan giiituu maksud aku” Jawab Nayla sambil menatap pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfFImTElS7

Seketika tangan pak Dikin membelai dagu Nayla yang masih tertutupi cadarnya lalu mengarahkannya agar dapat menatap wajah tuanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkIR6RTQmrf

“Liat sini dong cantik… Katanya mbak pengen main sama gelandangan tua yah… Ini saya sudah datang… Kok mbak malah ngeliat pak Urip sih ?” Kata pak Dikin sambil tersenyum mesum.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDyY12qvZy

“Bukk… Bukannn gituu paakk… Akuu…. Akuu cuma maluuu… Iyya maluuu” Kata Nayla yang sebenarnya gak sanggup tuk menatap wajah buruk gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7X1Dt7DkRM

“Buwahahahahha… Malu-malu katanya pak Urip” Tawa pak Dikin dengan keras yang membuat pak Urip ikut tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPUkq1IZRnp

“Hakhakhak… Emang lonte saya ini… Ehh majikan saya ini orangnya suka gitu… Kalau sebelum main mah suka malu-malu tapi kalau ditengah permainan luar biasa nafsu… Bapak pasti akan mengalami sendiri nanti kebinalan majikan saya ini” Kata pak Urip yang membuat nafsu pak Dikin semakin bangkit.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI4KxWNPCR8

“Oh yah ? Beneran yang tadi pak Urip bilang mbak ?” Tanya pak Dikin lagi sambil menatap wajah cantik Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1B2hEfbF1

“Iyyy… Iyyaa pakk… He’em” Jawab Nayla malu-malu yang membuat pak Dikin tertawa puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSZeWXH395D

Duhhhh baunya makin terasa gini lagi… Gak kuat deh nyium bau badannya ini…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTk004HUB6j

Batin Nayla tak tahan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxxrsSAfjM

“Buwahahaha… Kok saya jadi penasaran yah… Coba kita pemanasan dulu gimana ?” Kata pak Dikin yang menjadi tidak sabar untuk menguji kebinalan Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3t8SD04KCu

Pak Dikin pun memelorotkan celananya hingga turun sampai ke lutut. Penisnya yang sudah keluar itu ia sodorkan pada akhwat bercadar disampingnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNj7JmsTjq

Apa ? Segini kontolnya pak Dikin ? Gede banget !!!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpySEazUQKF

Batin Nayla saat pertama kali melihatnya. Pupil matanya sampai membesar. Pak Dikin yang memergokinya pun tersenyum sambil membimbing tangan Nayla ke penisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAtHWgzViCY

“Gimana ? Gede kan ? Mbak suka kan ?” Kata pak Dikin yang membuat Nayla menenggak ludah.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUedKACQf1F

Meski penisnya besar, ia sadar kalau penis itu jarang dicuci atau malah jarang diceboki oleh pemiliknya yang membuat Nayla agak ragu untuk menyentuhnya. Meski tangannya dibimbing oleh pak Dikin, ia agak menahannya nakun tenaga pak Dikin lebih kuat hingga memaksa tangannya untuk mendekap penis raksasanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGRh7YSixNz

Gleeeggg !!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh71pwptO6F

“Ssuu… Ssuukka pak” Jawab Nayla agak ragu yang membuatnya terlihat malu-malu yang malah membuat pak Dikin semakin bernafsu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaNaz8k4L43

“Eh saya jangan ditinggal dong… Ayo non… Mainin kontol saya juga” kata pak Urip yang mupeng sehingga ikut bergabung setelah memelorotkan celananya juga. Sekilas penis raksasa yang sering memasuki vagina majikannya itu keluar menantang birahi akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhmnY9Q8FF5

Nayla yang duduk diantara kedua pria itu hanya bisa menenggak ludah. Ia merinding ketika kedua tangannya sama-sama membelai kedua penis dari kedua pria tua itu. Mata Nayla pun menoleh ke kanan tuk melirik penis milik pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOBdD60xd4j

Nayla tak menyangka. Gelandangan tua yang memiliki tubuh kurus itu rupanya memiliki penis raksasa yang ukurannya begitu besar. Warnanya juga sangat hitam. Bahkan ujung gundulnya saja sudah besar yang membuat Nayla berfikir sejenak. Apa muat penis sebesar ini masuk ke dalam vaginanya ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqymgNDjnNK

Saat wajahnya melirik ke kiri tuk menatap penis pak Urip. Ia akhirnya dapat melihat penis tua itu lagi. Penis yang berulang kali memuaskan nafsu birahinya. Sesuai dugaan, baru melihat penisnya saja membuat nafsu Nayla semakin memuncak. Apalagi setelah ketambahan rangsangan dari obat yang ia minum memudahkan nafsunya untuk bangkit saat memegangi penis pembantu tuanya itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMRdPYz3PVb

Setelah memperhatikan kedua penis hitam itu secara bergantian. Kedua tangan Nayla mulai bergerak tuk mengocok penis yang bentuknya telah menggoda birahinya ini. Ia melirik ke kanan lalu ke kiri. Paras mereka tidak ada yang bentuknya surgawi sama sekali. Wajah mereka sama-sama tidak enak dipandang. Namun penis-penis mereka benar-benar menantang sehingga diri Nayla jadi semakin terangsang.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ob0sGGBtI

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Buwahahahaa… Baru kayak gini aja udah enak banget… Ayo mbaakk… Ayooo kocok terus kontol saya” Desah gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY84DdK1uUS

“Aaaahhhh… Aaahhh… Iyyaahhh… Lakukan seperti biasanya non… Aaaahhh… Kocok yang keras… Betot kontol saya… Mainkan kontol saya sesukamu” Desah pembantu tua itu yang membuat Nayla menenggak ludah untuk kesekian kalinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4b3Ug3mLOP

“Mmpphhhh iyyaahhh paakkk… Kontol bapak pada gede-gede semua sih… Mmmpphhh… Aku gak nyangka kontol bapak pada segede ini” Puji Nayla sambil sesekali melirik penis-penis mereka secara bergantian.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58qO5BV2G9

Duhhh kok aku malah nafsu yah… Dasar aku… Dikasih kontol gede aja malah nafsu…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVS580KVHn

Batin Nayla mulai tergoda.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6g6ENSx1nT

“Buwahahahha… Ini belum seberapa mbak… Kontol saya belum ngaceng maksimal loh… Nanti pas kontol saya udah ngaceng banget pasti mbak bakal kaget ngerasain betapa kerasnya kontol yang saya punya” Kata pak Dikin yang membuat Nayla terkejut hingga mata mereka saling menatap.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJPI8qpQHvF

Segini belum gede ? Kontol segede ini masih bisa gede lagi ? Hebat banget kontolnya pak Dikin ini ? Ini beneran kan ? Pak Dikin gak bohong kan ? Kok, aku malah jadi makin penasaran yah ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEkQeTA61q

Batin Nayla tergoda.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC1NVxTsTvQ

“Loh non lupa yah ? Segini mah belum dikatain gede non… Ini baru setengahnya… Kontol saya belum ngaceng maksimal… Kayaknya non lupa deh gara-gara kemarin kita libur ngentot… Hakhakhakahk” Tawa pak Urip yang membuat Nayla menolehkan wajahnya menatap pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQVm2KiZ3md

Iya kah ? Kok aku sampai lupa yah gimana ukuran paling maksimal dari kontolnya pak Urip… Pasti gara-gara kemarin aku menikmati kontol-kontol pria lain membuatku lupa akan besarnya kontol pak Urip… Kalau dipikir-pikir iya sih… Memekku udah lama gak dimasukin kontolnya pak Urip… Mmpphhh jadi gak sabar deh… Jadi gak nahan pengen digenjot pak Urip lagi…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG3IHJcyISb

Batin Nayla sambil menatap penis pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeetMyZdL5n

Ngomong-ngomong soal pak Dikin… Kontolnya kok nafsuin banget sih… Mmpphhh kenapa aku jadi tergoda gini yah ? Padahal baunya itu loh ! Gak nguatin banget ! Sebenernya daritadi aku risih pengen pergi dari sini… Tapi gara-gara ngeliat ukuran kontolnya… Aku kok jadi penasaran yah… Apa rasanya kontol gelandangan tua enak ? Eh astaghfirullah… Enggak… Jangan sampai masuk… Amit-amit ihhhhh !

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpKXdV3Dssc

Batin Nayla saat menatap penis pak Dikin lagi dikala tangannya terus mengocok penis pak Dikin naik turun.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡotfSGnGgqv

Nayla pun sangat menikmati perbuatannya dalam mengocok kelamin-kelamin mereka. Meski aroma busuk yang ia cium semakin kuat. Ia sedari tadi terus menahan nafasnya agar dapat mengocoki penis mereka, terutama penis pak Dikin yang tergolong baru baginya. Seketika ia bimbang. Nafsunya yang semakin memuncak tiba-tiba menginginkan penis pak Dikin untuk ia cicipi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy8Zf3J9stX

Dduuhhhh pak Dikin kok lama-lama nafsuin banget sihhh… Kontolnya bikin gemes aja deh… Mmpphhhh bikin tanganku geregetan aja !

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdfm85kAeln

Batin Nayla yang akhirnya membetot kuat penis pak Dikin hingga membuat pemiliknya terkejut.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsvhA7xUglx

“Aaaahhhh… Nahhh kocok yang kuat mbak… Aaahhhh iyahh seperti itu… Ouhhh nikmatnyaa… Kocok yang kuat mbak” Desah pak Dikin yang semakin menikmati.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvifWjcK4gX

“Lohhh saya juga dong non… Masa kontolnya pak Dikin doang yang dibetot sih” kata pak Urip iri.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVM8WoyIOr1

“Mmpphhh iyya pak maaf… Aku daritadi ngeliatin kontolnya pak Dikin soalnya… Aku penasaran sama kontolnya pak Dikin” Jawab Nayla dengan jujur yang membuat kedua pria tua itu tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLb0WnVD64a

“Buwahahhaa… Penasaran ? Apa yang dipenasaranin dari kontol saya mbak ? Bukannya sama aja kayak kontolnya pak Urip ?” Tanya pak Dikin penasaran.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNRN2gi7hAx

“Mmpphhh beda paaakkk… Pokoknya beda aja… Kontol bapak lebih hitam… Pentolnya juga lebih gede daripunyanya pak Urip dan juga . . . .” Kata Nayla sambil melirik kedua penis mereka tuk membandingkannya. Seketika ucapannya pun terpotong karena lidahnya ragu untuk mengucapkannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9l95XVOl88

Duhhh bilang gak yah… Makin lama kok aku malah nafsu sama bau badannya pak Dikin yah ? Mau bilang tapi takut bikin tersinggung… Gara-gara kontolnya pak Dikin nih… Aku malah jadi kayak gini…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaruD97fwYo

Batin Nayla bimbang.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubfqYhNDhO

“Dan juga ? Kenapa nih mbak ? Buwahahah” Tawa pak Dikin yang semakin menikmati kocokan akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfqCACw2wss

Mmpphh bilang aja deh… Aku udah keburu nafsu soalnya… Bodo amat sama bau badannya… Aku udah nafsu banget sama kontol ngacengnya…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rmLXGFlQ3

Batin Nayla tak kuat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2rGi699cDJ

“Aroma bapak… Aroma kontol bapak bikin aku nafsu aja… Itu yang bikin aku penasaran banget sama kontol bapak” Ujar Nayla malu-malu yang membuat kedua pria tua itu tertawa keras.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADyeFJAPfu

Memang tubuh pak Dikin beraroma busuk karena tidak pernah mandi. Namun aroma kejantanan pak Dikin sebagai lelaki tetaplah ada. Aroma kejantanannya yang bercampur dengan aroma busuk itu justru merangsang otak Nayla agar segera menikmati penis lezat itu. Apalagi tubuhnya sudah terbiasa untuk melayani pria-pria tua rendahan. Ia jadi penasaran. Ia semakin terangsang akan pesona gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkjl5xQQZg4

“Buwahahaha… Saya juga mbak… Saya juga penasaran sama apa yang ada di balik gamis mbak… Pasti indah banget… Ayo dong kocok… Biar kontol saya makin gede dan mbak bisa menikmati kerasnya kontol saya nanti” Goda pak Dikin tuk merangsang nafsu Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvIO8vP4zjQ

“Mmpphh iyahh paakkk… Aku pasti akan merangsang kontol bapaakkk… Mmphhh aku akan membuat kontol bapak keras biar aku bisa ngerasain sodokan bapak nanti” Desah Nayla yang semakin tidak kuat gara-gara nafsunya yang semakin memuncak. Sedari tadi wajahnya terus menatap wajah pak Dikin. Tatapannya yang penuh nafsu itu membuat pak Dikin tertawa. Ia pun berharap dirinya bisa segera menikmati kejantanan dari penis pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ59lFTR1ekd

Kenapa aku jadi penasaran banget yah… Mmpphh pak Dikin… Aku kok jadi penasaran banget sih sama bapak !

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DcfxvA4T7

Batin Nayla sambil terus mengocok penis besarnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS04NlD0cZ6

“Hakhakhak… Mentang-mentang ada mainan baru terus saya diabaikan gitu ?” Kata pak Urip cemburu melihat Nayla justru lebih bersenang-senang dengan penis pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExSqnyAAYa

“Mmpphhhh bukan begitu paakk… Maaaaff… Aku cuma penasaran aja tadi… Tapi tetep kok… Kontol bapak paling enak” Kata Nayla yang langsung menatap wajah pak Urip sambil memberikan tatapannya yang begitu binal hingga membuat pak Urip tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE233yqIegF

“Hakhakhak… Kalau gitu kocok kontol saya yang nikmat dong… Masa kadang ngocok kadang berhenti sih… Liat aja nanti… Kalau mbak masih kayak gini bakal saya hukum loh… Akan saya sodok memek mbak sekuat-kuatnya biar mbak menjerit-jerit terus pas ngerasaian sodokan saya nanti” Kata pak Urip berniat menghukumnya namun malah membuat Nayla semakin bernafsu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlst9c4i492

“Mmpphhh… Mmpphh… Kalau gitu hukum aku aja pak… Aku rela dihukum bapak… Maaf udah milih mainan baru daripada mainannya bapak… Tolong hukum aku sekuat-kuatnya… Aku pasrah pak… Aku pasrah asalkan itu hukuman dari kontol bapak” Kata Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZcUg6S1ACW

“Lohhh kok sekarang kocokan saya sih yang melambat… Mau saya hukum juga nanti ? Saya sodok loh memek mbak pake kontol saya yang gede ini ?” kata pak Dikin kali ini yang protes atas rangsangan tangan Nayla yang tiba-tiba melambat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkAYxurH0Lu

“Mmpphhh maaf pak… Aku gak pernah ngocok dua kontol sekaligus… Jadi perhatian aku masih terfokus sama salah satu kontol aja… Maafin aku pak… Kalau bapak mau hukum aku silahkan… Aku pasrah juga kok… Silahkan gantian sama pak Urip buat ngehukum aku nantinya” Kata Nayla yang kali ini sambil menatap mata pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ56qUBOd1Iy

“Buwahahaha gantian ? Bukannya masih ada satu lubang yang mengganggur mbak ?” Kata pak Dikin yang membuat Nayla bingung

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBa6i3W4jq

“Maksudnya ?” Kata Nayla yang lambat laun baru dipahami kalau yang pak Dikin maksud adalah lubang duburnya. Nayla pun merinding saat pertama kali memahaminya. Ia terkejut mengetahui pak Dikin berambisi untuk memasuki lubang satunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsmvv2D5obt

“Tenang non… Gak usah khawatir… Anusmu milik saya kok” Kata pak Urip yang membuat Nayla menoleh lalu membuka matanya lebar-lebar.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBpJarDNxH

“Bapaakk mauu ?” Kata Nayla terkejut hingga kocokan tangannya berhenti saat menatap pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXDUvzCt2Jz

“Buwahahaha liat sini mbak” Kata pak Dikin sambil membelai dagu Nayla hingga Nayla kembali menoleh menatap gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJkBMM8lFru

“Ya, mumpung kita dateng berdua… Kan sayang kalau kita cuma maen ganti-gantian aja kan ?” Kata pak Dikin yang membuat Nayla menenggak ludah.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC4iL62rfyd

“Makanya non… Kita ada rencana untuk menusuk dua lubang kenikmatanmu secara bersamaan” Kata pak Urip yang membuat Nayla gemetar membayangkan lubang vaginanya dan lubang duburnya akan dimasuki penis-penis sebesar ini secara bersamaan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ2qmCdWdhz

“Tenang gak usah khawatir… Gak usah takut… Nanti mbak sendiri bakal enak kok” Kata pak Dikin yang mulai mengambil alih ketika tangannya gemas dengan meremasi dada Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3unJTU4C3z

“Mmppphhhhh… Mmpphhh pelaannn… Aaahhhhh” Desah Nayla menikmati remasan tangan pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ47dMZuknDr

“Hakhakhakh… Selama mbak berada di kendali nafsu birahi… Non gak bakal kesakitan… Yang ada non bakal semakin puas… Jadi nikmati apa yang akan kami berikan saat ini yah” Kata pak Urip sambil menolehkan wajah Nayla lalu mengangkat cadarnya agar dapat menikmati jepitan bibirnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0gCiyv3tU

“Mmppphhhhhh iyyahhh paakkk… Mmpphhh” desah Nayla saat dicumbu pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLTErlJ1hlc

Nafsu Nayla bergetar. Setelah tadi dirinya diminta memuasi penis-penis pria tua ini. Kali ini giliran kedua pria tua ini yang berkesempatan untuk memuasi Nayla. Pak Dikin sambil tersenyum melihat wajah binal Nayla saat dicumbu oleh pembantu tuanya. Tangan kanannya dengan penuh tenaga meremas dada kanan Nayla dengan sangat kuat. Akibatnya lenguhan nafas Nayla yang tertahan oleh cumbuan pembantu tuanya membuat pak Dikin tertawa melihat ekspresi binalnya. Wajah pak Dikin pun mendekat. Nafasnya yang bau ngos-ngosan di dekat wajah cantik Nayla. Tangan kanannya jadi semakin kuat meremas. Ia lalu mengajak tangan kanan Nayla agar membelai penisnya agar tidak menganggur menikmati rangsangan dari pemuasnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFvc6aK9EmP

“Mmmpphhh… Mmpppphhh” desah Nayla saat dicumbu pak Urip dan tangannya mengocoki penis pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp3amUjWG0Q

Sementara pak Urip dengan beringasnya mencumbu bibir manis Nayla. Cadar Nayla yang sesekali menganggu diangkatnya hingga pandangan Nayla tertutupi oleh kain cadarnya. Pak Dikin jadi dapat melihat sentuhan bibir mereka berdua. Terlihat mereka bercumbu dengan penuh nafsu. Bibir mereka saling dorong, bibir mereka saling sepong, bibir mereka saling bertubrukann, bibir mereka saling menjepit satu sama lain. Pak Urip dengan beringasnya menjepit bibir bawah Nayla. Nayla pun membalas dengan menjepit bibir atas pembantunya. Terkadang mereka juga saling hisap. Terkadang mereka juga saling jilat. Nampak lidah mereka juga ikut bermain yang membuat percumbuan mereka jadi semakin panas. Nampak lidah pak Urip bergerak masuk ke dalam mulut Nayla. Disana lidah pak Urip menggerayangi rongga mulut Nayla. Disana lidahnya juga bertemu dengan lidah Nayla. Lidah mereka saling jilat. Lidah mereka saling menggeliat. Lidah mereka saling dorong-dorongan tuk memuasi nafsu mereka yang sudah tidak tertahankan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDrD8UY3SuS

Terlihat liur mereka sampai menetes. Pak Dikin pun penasaran bagaimana sih enaknya berciuman dengan akhwat bercadar cantik bernama Nayla ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DW4iAJ2j0

“Aaaahhhhh…. Aaaahhhh… Iyyahh terusss… Terusss mbaakk… Ouhhh binal sekali dirimu” desah pak Dikin saat menikmati kocokan Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNy3ntHdlsz

“Mmmpphhhh… Mmppphhh mulut bapak enak banget… Mmpphhh udah lama aku gak ciuman kayak gini pakkk… Mppphh… Terus cumbu aku… Nikmati bibirku… Puasku aku dengan nafsumu pak” Desah Nayla pada pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUaSNJBJtYF

“Mmppphh…. Mmppphh tenang non… Saya tau kok… Lonte binal sepertimu pasti akan mengucapkan kata-kata itu… Mmpphhhhh” Desah pak Urip sambil menghisap bibir Nayla sekuat-kuatnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHmbm7vx8r

“Mmppppphhhhhhhh” Hisapan yang pak Urip lakukan membuat Nayla terbawa suasana. Cengkramannya jadi diperkuat yang membuat pak Dikin merinding merasakan penisnya dibetot dengan begitu kuatnya,

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1pbovtfj2

“Aaaaaahhh mbaaakk…. Aaahhhhh… Aaaaahhhhhh” desah pak Dikin sampai merem melek.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5yeTFAVRjf

Puas bercumbu, mereka pun berhenti melakukannya. Cadarnya kembali turun. Nayla dengan segera membalikan wajahnya tuk menatap mainan barunya. Benar saja, terlihat penis pak Dikin membesar. Bahkan lingkaran tangannya tak mampu untuk mendekap penis raksasa itu. Nayla sampai menenggak ludah saat melihatnya untuk kedua kalinya. Wajahnya pun ia naikan tuk menatap gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2ltr4F6tK

“Ayo sepong mbak”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZtcpzarXT

Seolah itu perintah dari tuannya, Nayla langsung menuruti. Ia lalu menungging untuk mendekatkan wajahnya pada penis tua itu. Tercium aroma busuk yang semakin menyengat. Namun hal itu bukanlah masalah bagi Nayla karena nafsunya jauh lebih kuat dari aroma busuk dari gelandangan tua itu. Sambil terus mengocok penisnya. Matanya mengamati penis yang menurutnya menggoda itu. Mulut Nayla membuka. Ia jadi semakin bernafsu pada mainan barunya. Ia lalu menaikkan cadarnya lagi sebelum lidahnya keluar untuk menjilati ujung gundul dari gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA7HwYdyMVF

“Aaaaaaahhhh yaahhh… Aaahhhh gilaaa mbaakk… Baru dijilat pelan aja udah seenak ini !” Desah pak Dikin puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUlf5iDerZJ

Lidah Nayla pun semakin bergerak mengitari ujung gundul dari penis gelandangan itu. Mata Nayla memejam agar lebih menikmati jilatannya. Dari sekian jilatan yang sudah dilakukannya. Lidahnya berhenti pada lubang kencingnya yang membuat pak Dikin semakin blingsatan saat titik tersensitifnya dirangsang oleh akhwat bercadar itu. Nayla terus menjilati lubang kencing gelandangan tua itu. Lidahnya bergerak menyapu naik turun. Lidahnya bergerak menyapu ke kanan juga ke kiri. Ada rasa yang membuat Nayla sangat menikmati jilatannya pada lubang kencingnya. Pak Dikin jadi menggelinjang. Ia sangat menikmati jilatan dari akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNhODaeLyN

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Terusss mbaaakk…. Aaahhh yahh nikmat sekali” desah pak Dikin puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNQM2id3Aqg

Penisnya terus dikocok sambil dijilati oleh akhwat binal itu. Namun ada satu hal yang membuat gelandangan tua itu tertawa saat dijilati oleh Nayla. Matanya pun menunduk tuk melihat lidah akhwat itu saat menjilati lubang kencingnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiKrYazJ3Tp

Buwahahah gak nyangka… Padahal setiap saya kencing gak pernah cebok… Tapi kok akhwat binal itu malah menikmati lubang kencing saya yah ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzbvZTR9rG2

Pak Urip pun tidak tinggal diam. Setelah puas bercumbu, ia menaikkan rok gamis Nayla hingga bongkahan pantat majikannya terlihat. Pak Urip segera memelorotkan celana dalam Nayla. Kedua tangannya dengan gemas pun mengusapi kulit bokong majikannya yang membuat Nayla merinding merasakan kenikmatannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKHZ3IRhOTu

“Mmpphhh… Sssllrrppp… yaahh… Ssllrrppp mpphh” desah Nayla keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXAWeYT5P1m

Nayla yang sedari tadi cuma menjilati penis pak Dikin pun akhirnya mulai membuka mulutnya untuk mencaplok setengah dari penis raksasa itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoG76UMpfQk

“Aaaaaahhhhh mbaaaakkkkk” desah pak Dikin merinding keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnXsQSxCsU2

Terlihat mulut Nayla penuh. Mulutnya sudah dipenuhi oleh penis gelandangan tua yang bahkan katanya jarang menceboknya. Nayla dengan penuh nafsu langsung menaik turunkan wajahnya. Mulutnya dengan segera langsung mengulum penis raksasa itu. Nafsu Nayla yang tidak tahan membuatnya segera menikmati mainan barunya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Dikin. Lidahnya di dalam juga melilit penis pak Dikin. Rangsangan yang begitu memuaskan membuat pak Dikin hanya merem melek saja. Mulutnya terus membuka. Gelandangan tua itu benar-benar terpuasakan saat dilayani oleh servis mewah dari akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jvb1kaRDj

“Aaaaaahhhh yaahh… Aaahhh gilaaa…. Aaahhhh mantap sekali mbak” desah pak Dikin puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡccr5KqgOwS

Sementara itu di belakang terlihat pak Urip mulai mendekatkan wajahnya. Lidahnya pun keluar dari mulutnya saat matanya tergoda melihat lipatan berwarna pink yang ada dibawah lubang dubur akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICJUAWolsI

Dikala kedua tangannya memegangi bongkahan pantat Nayla tuk melebarkannya maka lidahnya pun bergerak masuk untuk menjilati lubang kenikmatan yang warnanya pink itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xcLSsSTMp

“Mmpphhhh… Mmppphhhh… Mmpphhhh” desah Nayla merinding saat vaginanya dijilat oleh pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh7S5nQohJH

“Ssssllrrrppp…. Sssllrrppp mmpphhh… Ssllrrppp manisnya lubang memekmu mbak” Desah pak Urip ditengah jilatannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlFOxdrAovG

Lidahnya dengan penuh semangat bergerak naik turun. Lidahnya pun dapat merasakan rasa asin disana. Lidahnya terus menggeliat masuk menuju titik terdalam. Berulang kali lidahnya merangsang dinding Nayla. Nayla seperti tersetrum. Tubuhnya tersentak ringan. Namun hal itu membuatnya jadi semakin bersemangat untuk mengulum penis gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTMCyT62eT

“Mmpphhhh… Mmpphhh… Mmpphhh kontol bapak gede banget sihh… Mmphhh… Aku jadi makin nafsu deh sama bapak” desah Nayla yang membuat pak Dikin tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlOs33qf2SS

“Buwahahaha terima kasih sayaangggg… Duh udah kayak raja nih dilayani selir cantik sambil ngeliat mbak dijilmekin” kata pak Dikin tertawa melihat kejadian yang ada di sebelahnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobV287qr0Y

“Mmpphhhh apapun akan kulakukan paaak… Aaaaahhh… Gara-gara jilatan pak Urip, aku jadi bernafsu nih buat ngelakuin apa aja” desah Nayla bergairah.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAXBq5CSuqn

Kepalanya sampai ia miringkan saat menjepit penis pak Dikin dari samping. Lalu kepalanya ia naik turunkan sehingga pak Dikin sendiri dapat melihat penisnya diijepit oleh mulut akhwat binal itu. Hampir lima menit penisnya dikulum oleh Nayla. Pak Dikin pun ingin melakukan hal lain. Ia lalu terpikirkan ide saat melihat keindahan wajah Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6UVgS8z93

“Apapaun mbak ? Aaaahhh… Kalau gitu ayo sini… Saya ingin mencumbu bibirmu itu sayaanngg” desah pak Dikin yang tak kuat lagi melihat merahnya bibir Nayla yang menggoda.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡto6w3GIkp8

“Mmpphh iyyahh pakkk… Aku akan kesana” Kata Nayla yang langsung memejamkan mata saat mendekati wajah pria buruk rupa itu. Pak Dikin juga mendekat. Akhirnya bibir mereka pun bersentuhan setelah sekian lama cuma saling menginginkan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ60ptgqWPIv

“Mmmmppphhhhhh” desah mereka bersamaan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6h9MCRrDmy

Jijik ? Tidak ada. Rasa jijik itu sudah menghilang setelah dikalahkan oleh nafsu birahi Nayla sendiri. Nayla sudah tak peduli lagi disaat nafsunya kian bangkit menguasai diri. Nayla pun mendorong bibir pak Dikin dengan penuh nafsu. Bibirnya bahkan langsung menjepit bibir atasnya. Lidahnya di dalam juga menggeliat tuk membasahi bibir atasnya. Tangan kanannya bertumpu pada bahu pak Dikin agar tidak terjatuh sementara tangan kirinya terus mengocok penis pak Dikin agar membuatnya jadi semakin besar. Akhirnya gelandangan tua itu dapat kembali berciuman dengan seorang akhwat yang cantik lagi jelita. Mereka pun terus berciuman. Mereka terus melampiaskan nafsu yang sudah ditahan sejak pertama kali bertemu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Jhy2MouFK

“Mmmpphhhh… Mmmpphhh… Gak nyangka hebat juga yah mbak saat bercumbu”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSyQNECOKmP

“Mmmppphh semua gara-gara pak Urip yang sering menikmatiku pak”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1hNP7aQkJK

“Mmmpphh oh yah sudah berapa lama kalian melakukannya ?”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWRRVMF8fXs

“Mmmpphhhh sudah hampir sebulan paakk… Mmpphhh atau kurang ? Entah lah… Aku lupa kayaknya gak nyampe sebulan tapi rasanya lebih dari sebulan”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGBezf0f6q

“Mmmpphhh oh yah…. Kalau mbak main sama saya sebulan gimana ? Mbak mau ?”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaKLc7QYyy

“Mmmpphhh kalau bapak bisa memberiku kepuasan aku mau pak… Aku bisa dinikmati siapa aja asal sanggup memuasi nafsuku pak”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh00JFaKwGM

“Mmppphhh oh yah ? Gimana kalau saya panggil teman-teman saya… Pasti seru kan bisa main sama 4 gelandangan sekaligus ?”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMmNM20hwh

“Mmppphhh empat ?”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHZMl6jkPu

Nayla pun berfikir sejenak. Bermain dengan empat gelandangan sekaligus ? Dirinya yang merupakan akhwat yang terlahir kaya raya diminta bermain dengan empat gelandangan miskin sekaligus ? Tidak masuk akal tapi justru Nayla malah tertantang. Membayangkan hal itu disaat nafsunya sedang berkumpul jelas membuatnya jadi ingin mewujudkannya. Sambil terus bercumbu, ia pun menjawabnya dengan malu-malu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6varFlnJGT

“Mmmphhh… Kita lihat aja nanti… Kalau berjodoh rencana bapak pasti akan terwujud”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmjAA9J6d3K

“Mmpphhhh… Pasti… Pasti akan terwujud mbak… Pasti itu… Camkan itu !” desah pak Dikin berambisi tuk mewujudkannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdjS50eAVT

Saat sedang asyik-asyiknya bercumbu sambil mengobrol mesum. Tiba-tiba Nayla merasakan adanya benda tumpul yang bersiap-siap masuk ke dalam vaginanya. Nayla sampai melepas cumbuannya sejenak tuk melihat keadaan di belakang. Nayla yang sedari tadi terus menungging diatas sofa rumahnya terkejut melihat pak Urip bersiap untuk menerobos masuk vaginanya dari arah belakang.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGgOViQPeW

“Hakhakhak… Kalian asyik sendiri kayaknya… Kalian gak lupa kalau saya ada disini kan ?” Kata pak Urip sambil menhentakkan pinggulnya sedikit hingga ujung gundul penisnya mulai membelah masuk liang kenikmatan itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaBbjxf9cgn

“Aaaahhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ76c25Go2C2

“Buwahahahha enggak kok pak… Bapak mau mulai yah ? Buruan yah pak… Saya juga penasaran sama rasa memeknya nih… Saya gak sabar buat nyodok rahim akhwat binal ini… Iya gak sayang ?” kata pak Dikin sambil kembali mencumbu bibir Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtdBXRFeji3

“Mmpphhh iyahhh… Iyahh pak” Balas Nayla ditengah cumbuannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsTiFXXqkQ3

“Hakhakhak… Kalau gitu saya mulai yah… Akan saya buat non Nayla bernafsu agar pak Dikin bisa menikmatinya disaat sedang terangsang-terangsangnya…. Terima ini… Hennkgghhh !!!” Desah pak Urip yang langsung mendorong pinggulnya hingga penisnya itu ambles menyundul dinding rahim majikannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCRW9Yt19w

“Mmppphhh aaaaahhh” desah Nayla saat tubuhnya terdorong maju. Cumbuannya bahkan sampai terlepas hingga wajah dari akhwat binal itu jatuh diatas pangkuan gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdjLv6uAz6Z

“Eh bapak pelan-pelan dong… Orang lagi asyik ciuman” Protes pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6xHb1E9WW0

“Hakhakhak maaf pak… Udah lama gak nyodok memeknya soalnya” kata pak Urip senang karena bisa melampiaskan nafsunya pada rahim Nayla lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡujozt0WKwY

“Emang udah berapa lama gak ngentot pak ?” Tanya pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwztYdas4kC

“Sehari ? atau mungkin dua hari… Udah lama kan ? Hakhakhak” kata pak Urip yang mulai menggerakan pinggulnya lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPeuJ2q9oN

“Oalah… Buwahaha lama banget itu pak… Harusnya lonte kayak gini kudu dipake enam jam sekali” kata pak Dikin yang ikut membuat pak Urip tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcMrPq8ZBLt

“Hakhakhak ide bagus tuh… Okelah saya akan lebih sering memuasimu yah non… Hennkgghhhh” desah pak Urip yang mulai stabil menggerakan pinggulnya maju mundur.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSaLstqAHG

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhh… Aaaahhhhh”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwiac0yhv7a

Nayla yang masih menungging dan menjatuhkan kepalanya di sebelah penis pak Dikin hanya bisa mendesah merasakan tusukan yang begitu terasa di dalam vaginanya. Matanya terus merem melek keenakan dikala tangannya berusaha untuk terus mengocok penis pak Dikin. Pak Dikin yang bosan sedari tadi terus diam akhirnya terpikirkan sesuatu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMya2IlUMwv

“Sebentar pak…” kata pak Dikin saat memposisikan Nayla. Pak Urip pun sampai berhenti saat diminta oleh gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVyJekHqPUA

Nayla diminta menungging tegak diatas sofa rumahnya. Kedua lututnya menempel diatas sofa. Kedua telapak tangannya juga. Dari depan, pak Dikin mulai memasukan penisnya ke dalam mulut Nayla. Nayla pun terpaksa melahapnya. Lalu setelah semua oke. Pak Dikin meminta pak Urip untuk menggerakkan pinggulnya lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBKexcqFcP

“Hakhakhak… Pengen ikut nyodok yah pak ?” tanya pak Urip tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWaqceRcbGI

“Buwahahah iya dong… Pengen ngerasain nikmatnya mulut akhwat soalnya… Hennkgghh !” Desah pak Dikin sambil menusukkan penisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq710KnYq4P

“Mmmppphhhhh” desah Nayla tak kuat saat kerongkongannya ditusuk oleh penis raksasa itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVSd5cr2XMD

“Hakhakhak saya paham kok perasaan bapak… Yaudah saya mulai lagi yah… Hennkgghhh !”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvKY3kfPkmP

Kali ini giliran penis pak Urip yang menusuk rahimnya dari belakang. Nayla hanya sanggup mengerang. Dari depan mulutnya ditusuk dan dari belakang rahimnya ditusuk. Kedua pria tua ini pun bergerak secara bersamaan. Dikala pak Dikin menarik penisnya keluar hingga menyisakan ujung gundulnya saja maka pak Urip juga demikian. Pak Urip juga menarik penisnya hingga menyisikan ujung gundulnya saja. Dikala pak Urip menghempaskan penisnya hingga menusuk rahim Nayla hingga mentok. Maka pak Dikin juga, gelandangan tua itu menusuk mulut Nayla menggunakan penisnya hingga mentok. Ditusuk dari depan dan belakang secara bersamaan jelas pengalaman baru bagi Nayla. Sejujurnya ia merasa tak kuat tapi ia teringat perkataan mang Yono di pagi tadi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCmDTsTnNXQ

Itu benar… Aku harus terbiasa melayani kedua pria ini kalau aku mau dipuasi rame-rame…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFIbHoNJQDd

Batinnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSCaW6FKN4P

“Mmmppphhhh… Mmmpphhhh… Mmmpphhh” desah Nayla bertahan sambil memejamkan matanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOcSQb9pfw2

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmatnyaaa… Aaahhhh senengnya bisa ngentot memekmu lagi non”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71XXNJr41R

“Mmpphhh paakkk… Mmppphh pelaannn… Mmppphhhh”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡue9XzGPYlb

“Aaaahhh… Aaaaahhh… Buwahahahaha… Baru lewat mulut aja udah seenak ini… Aaahhhh jadi gak sabar pengen make memeknya”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJ2us8vtS1

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Sabar pak… Ini baru juga masuk”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxpnDzZ2pS2

“Buwahahah santai pak… Yang punya mah bisa main sepuasnya… Saya kan cuma numpang”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIvAOt99J9E

“Aaaahhh… Aaahhhh bukan numpang pak… Tapi jadi bintang tamu… Hakhakhak”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fUEjwMg97

“Buwahahah iya juga… Bintang tamu buat muasin nafsu akhwat binal ini… Iya gak mbak ?” Tanya pak Dikin sambil menatap akhwat lonte itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYI82A6iPhp

Namun Nayla tidak menjawabnya. Bukannya tidak mau menjawab. Tapi ia tak bisa menjawabnya. Nayla merasa kesulitan ketika disiksa oleh dua penis raksasa yang begitu perkasa. Tiap kali rahimnya ditusuk vaginanya sampai berdenyut merasakan gesekan dari penis raksasa pembantunya itu. Tiap kali kerongkongannya ditusuk rasanya sampai mau muntah apalagi ditambah dengan bau busuk dari gelandangan tua itu. Ia sebisa mungkin bertahan. Kedua tangannya bahkan sampai mencengkram sofa rumahnya untuk menahan tusukan dari pria-pria tua yang sedang menikmatinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7r5vaGTMzo

“Jangan diajak ngomong pak… Lonte kita ini baru pertama kali main trisom… Jadi masih kesulitan… Kudu adaptasi dulu, iya gak non ?” Kata pak Urip sambil menampar bokong majikannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPIcG6Tzja

“Aaaaahhhh… Aaahhh yaahhh… Aaahhhh” desah Nayla merasakan tamparan pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTnnrxKLIDe

“Buwahahaha pantesan… Kirain udah pengalaman… Kalau gitu saya cuma diem deh… Nih emut kontol saya… Hisap yang kuat biar mbak bisa bertahan dari sodokan pak Urip” Kata pak Dikin yang akhirnya baru berhenti menyodok mulut Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡErcyIPsFcF

“Mmpphhh…. Iyahh pakk makasih… Mmpphhh… Mmmpphhhh” desah Nayla sambil menghisap penisnya tuk bertahan dari sodokan pembantu tuanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKc97YoxUwZ

Meski pinggulnya tak lagi bergerak menyodok mulut sempitnya. Pak Dikin justru semakin menikmati kuluman Nayla dikala penisnya terus disedot-sedot oleh mulut akhwat binal itu. Mulut Nayla sudah seperti penyedot debu saja. Penis pak Dikin terus dihisapnya dengan kuat hingga membuat cairan kental yang ada di dalamnya nyaris keluar. Pak Dikin pun terus bertahan sambil memegangi kepala mungil Nayla. Ia juga menahan nafasnya agar bisa semakin lama bertahan dari serangan sedotan Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡudsLomsy4N

Sementara itu pak Urip dari belakang jadi semakin leluasa. Pinggulnya terus maju menggempur rahim akhwat binal itu. Dikala tangannya terus menampar bokong Nayla hingga kemerahan. Pinggulnya terus bergerak maju mundur tanpa pernah kendur. Terasa vagina Nayla jadi semakin menjepit. Penis pak Urip terus dicekik oleh vagina majikannya yang begitu sempit. Kedua tangannya pun berpindah dengan memegangi pinggang rampingnya. Jemarinya meremas gamis yang masih dikenakannya. Rasanya sangat puas. Pak Urip jadi semakin bergairah. Ia pun merasa gerah. Ia lalu melepas kausnya hingga bertelanjang bulat menyisakan celananya saja yang itupun sudah melorot sampai ke lutut.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtR5hyRNtUy

“Aaaaaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhh mantapnyaaa… Aahhh nikmat sekali memekmu ini nonnnn”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Jj2kENvrn

“Mmmppphhhhh…. Mmmpphhh iyahahhh pakkk… Mmpphhh terusss… Terus sodok memek aku yang kenceng paaakk…. Mmmppphhh” desah Nayla saat merasakan vaginanya semakin basah petanda dirinya yang sudah sangat terangsang.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ChTrwXu4n

“Aaaahhh yaahhhh… Aaahhhh… Aaaahhhhhh gawwaaattt !!”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqm6AsF5VG

Namun pak Urip yang terlanjur bernafsu akibat sudah lama tidak menggenjot majikannya itu justru menarik lepas penisnya dari dalam rahim Nayla. Ia nyaris kebablasan dan hampir saja keluar duluan akibat nikmatnya jepitan vagina majikannya. Nayla pun ambruk begitu saja diatas pangkuan pak Dikin. Sedangkan pak Urip juga duduk lemas diatas sofa sambil mengelap keringat yang ada di dahinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzCQdeEFBGr

“Buawhahaha nyaris keluar yah pak ? Seenak itu kah ?” tanya pak Dikin melihat pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0LYZgxAsJ

“Banget pak… Coba aja sendiri… Saya hampir aja keluar tadi” kata pak Urip memberikan FR nya setelah menikmati rahim majikannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0CXUpOFnhu

“Buwahaha jadi penasaran deh… Sekarang giliran saya yah mbak ? Ayo sini duduk di pangkuan saya… Udah lama loh saya gak menyetubuhi seorang wanita lagi” Kata pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7OlNotWuMP

“Mmpphhh iyahh paakkk” kata Nayla patuh.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLFpZEcGbJr

Nayla pun berdiri sambil menurunkan cadarnya. Ia merapihkan gamisnya sambil menaikkan roknya. Ia juga membuang celana dalam yang daritadi turun sampai ke lututnya. Pak Dikin yang telah siap menanti meloloskan seluruh pakaiannya. Pak Dikin sudah bertelanjang bulat. Nayla pun mulai naik ke atas pangkuannya lalu menjatuhkan tubuhnya hingga vaginanya yang sempit itu akhirnya dimasuki penis milik gelandangan tua.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpwPCxTev0

“Aaaaaaaaaaahhhhhh” desah mereka keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6HRVLvYKev

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwW7aBsjyVQ

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7S55V9r8kP

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmp1xGs05PE

NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa91GnC6MBt

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2nfT6yDAy

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWIOYXemh3

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPrWRyPtecL

PAK DIKIN

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUHJss5DDB

Nayla yang sedang terangsang-terangsangnya mulai bergerak naik turun tuk memuasi gelandangan tua itu. Ia yang tadi ditinggal pak Urip saat lagi enak-enaknya mulai melayangkan seluruh nafsunya pada gelandangan tua yang ada di hadapannya. Sungguh ironi, dirinya yang sejak kemarin ogah diperkosa pak Dikin namun kini justru dirinya yang terlihat bernafsu untuk memuasi pak Dikin. Terlihat tubuhnya naik turun dengan cepat. Tangannya pun memegangi bahu pak Dikin agar tidak terjatuh. Akhwat binal yang masih berpakaian lengkap itu mulai menggoyang gelandangan tua yang sudah bertelanjang bulat. Dari sini jelas terlihat siapa yang memperkosa dan siapa yang diperkosa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7W53MZIZuU

Hakhakhak… Kalau diupload pasti bakal rame nih… Terlihat seorang akhwat yang memperkosa gelandangan tua gara-gara gak dapet jatah dari suaminya… Tapi tenang, saya merekamnya untuk koleksi pribadi kok non…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtpgQ1XPX6H

Batin pak Urip yang rupanya sudah mengambil handycam nya untuk merekam persetubuhan binal mereka.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhvlEeaqCBd

“Aaaaahhhh…. Aaahhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1xFSCTZFjj

“Gimana mbak ? Enak kan kontol saya ?” Tanya pak Dikin menikmati goyangan Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzWyv2j5lc

“Aaahhh enak bangett… Enak banget pakkk kontol bapaakk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sambil merem melek.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiVT9zHKYg

“Buwahahaha saya juga mbak… Udah lama kontol saya gak dijepit seenak ini… Gila juga yah ada akhwat sebinal mbak yang mau ngegoyang gelandangan kayak saya” desah pak Dikin kagum.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2nAkOsEJQ

“Mmmpphhh aku juga heran paakk… Gak tau kenapa kok aku tiba-tiba nafsu ke bapak… Apalagi setelah ngeliat kontol bapak yang segede ini” desah Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYCoFVTkpiA

“Buwahahha emang rupanya semua gara-gara kontol yah… Mbak lebih milih main sama yang cakep apa yang punya kontol gede mbak ?” Tanya pak Dikin penasaran.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQn7Lwvi5Jj

“Aaahhh jelasss… Jelas yang punya kontol gede paaakk… Aku suka sama yang punya kontol gede… Aahhh itu lebih nikmat…. Itu lebih memuaskan pak” desah Nayla yang jadi lebih bernafsu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpNNskyp5w

“Kalau gitu puaskan saya… Kontol saya gede kan ?” Tanya pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpHXY2yqyb6

“Aaahhh iyahhh gede banget… Kontol bapak gede banget paakkk” desah Nayla dengan penuh gairah.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeb3DbQz30J

Pembahasan tentang penis gede yang pak Dikin lakukan membuat Nayla jadi semakin bergairah dalam bercinta. Di benaknya ada bayangan penis pak Dikin yang membuat Nayla jadi semakin nikmat dalam bergoyang. Setiap gesekan yang terasa di dinding vaginanya membuat Nayla jadi mabuk kepayang. Terasa goyangannya itu menggaruk vaginanya yang sangat gatal. Nayla terus menaik turunkan tubuhnya. Ia terus menggaruk-garuk vaginanya yang terasa amat gatal.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBjaNU7h08K

“Aaaahhhh… Aaaahhhh… Enak banget… Enak banget paaakkk… Ouhhh” desah Nayla sambil meremasi dadanya dari luar gamisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeNAgZ8bDie

Pak Dikin tertawa melihat kebinalan Nayla dihadapannya. Wajah Nayla memang terlihat sangek. Tapi gamisnya ini menghalangi pemandangan indah dari tubuhnya. Pak Dikin menurunkan resleting gamis Nayla. Ia lalu mengangkat gamisnya dari bawah hingga gamis itu melewati kepala mungil akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmxhLGvEc3t

“Buwahaha gini kan jadi lebih seksi… Ayo terus goyang mbaakk… Goyang yang binal… Goyang terus kontol saya !” Kata pak Dikin yang akhirnya bisa melihat tubuh polos Nayla yang hanya menyisakan hijab, cadar dan juga behanya saja.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡql1qwYHkH5

“Aaaahhhh iyyahhh paakk… Aaahhhh ini nikmat banget… Kontol bapak keras banget… Aku jadi gak bisa berhenti bergoyang paaakkk” desah Nayla sambil terus meremasi dadanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQX0y4OBlL

Matanya pun menatap pak Dikin dengan penuh nafsu. Kebinalannya semakin memuncak. Ia tak peduli lagi dengan siapa pria tua yang sedang ia goyang . Pinggulnya terus bergerak. Pinggulnya melakukan gerakan memutar. Mulai dari kiri ia memutar pinggulnya tiga ratus enam puluh derajat. Hal itu membuat penis pak Dikin terasa diaduk-aduk. Penis pak Dikin sudah seperti persneling mobil saja. Goyangannya jadi terasa nikmat. Hal itu membuat mata pak Dikin memejam menikmati setiap detik yang ia habiskan bersama bidadari pemuasnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP70ADuTxQI

“Aaaaahhhh… Aaaahhhh… Terusss mbaaakk… Ayoooo… Ini nikmat banget… Gak pernah saya sampai merem melek gini pas bercinta… Memek mbak luar biasa… Rasanya bikin ketagihan terus mbaakkk !” Desah pak Dikin merem melek.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0yhmEgjCzA

“Uuuhhhhhhh… Uuuuhhhh iyaahh paakkk… Itu juga yang aku rasain… Kontol bapak bikin ketagihan… Aku gak bisa berhenti ngegoyang kontol bapak” Desah Nayla sambil mengusapi dada pak Dikin tuk merangsang nafsu birahinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaqGfdFXgRv

Nayla pun mengubah jalur goyangannya. Tidak hanya gerakan memutar. Tapi juga gerakan maju mundur. Pinggul Nayla bergerak maju mundur. Penis pak Dikin diaduk-aduk maju mundur. Goyangannya juga dipercepat. Ia bergoyang sambil menatap mata pak Dikin dengan hangat. Dilihat Nayla sudah begitu bernafsu pada pria tua pemuasnya. Vaginanya sudah ia pasrahkan pada lelaki pemuasnya. Akhwat cantik yang sehari-harinya berpenampilan alim itu terus menikmati penis pak Dikin yang merupakan gelandangan tua pemuasnya. Aneh tapi nyata. Nayla benar-benar menikmati penis seorang gelandangan tua.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKlB8TR4kNc

“Aaaaahhhh nikmat sekaliii… Aaaahhhh cukuupp… Aaahhhh saya mau keluar mbaaakkkk” desah pak Dikin saat merasakan adanya tanda-tanda.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQlDVRqz22Q

“Uuuhhhhh… Uuuhhhhh… Tapi aku gak bisa berhenti paaakkk… Kontol bapak enak bangett… Aku gak bisa berhenti bergoyang” desah Nayla yang sudah terlanjur enak.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kC2nciz1j

“Aaaaahhhhh… Aaaahhh sudaahhh… Sudaaaahhhhh… Jangan buat saya keluar dulu mbaaakkk… Aahhhh saya gak kuat lagiiiiiiiiiii… Cukuppp…. Cuukuuppp” desah pak Dikin sambil mendorong perut Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzvJF7gVys9

“Aaaahhhhh aku gak bisa… Aku gak bisa berhenti…. Ini lagi enak banget paaakkk” desah Nayla yang tak peduli pada erangan pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgfgPevdGR

“Aaaahhhhhh jangaannn… Jangannn buat saya keluar dulu… Saya mau istirahat… Uuuuhhhhhh” desah pak Dikin yang akhirnya berhasil mengeluarkan penisnya setelah mendorong tubuh akhwat binal itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMbAuMxlgs4

“Iiiihhhhh bappaaakkk” desah Nayla kecewa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsv67A2l1iT

“Hah… Hah… Hah… Tunggu sebentar mbak… Saya sudah hampir keluar… Kalau keluar sekarang nanti rencana yang sudah kami buat akan hilang percuma” Kata pak Dikin menjelaskan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxZBMK6b1FS

“Hakhakhak betul itu non… Lebih baik ayo sini main sama saya” Kata pak Urip yang langsung mengambil alih posisi tuk menggilir Nayla sekaligus tuk memberikan waktu istirahat pada gelandangan tuanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoPvXVyPDCB

“Aaaahhhh iyahhh… Kalau gitu buruan pak… Sodok aku… Memek aku udah gatel banget pengen disodok” Kata Nayla yang sudah semakin binal.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPbescWA2nu

“Hakhakhak sabar sayaanggg… Saya akan menyodok memekmu itu kok” Kata pak Urip sambil memposisikan tubuh Nayla menungging menghadap dinding. Kedua tangan Nayla pun bertumpu pada dinding dihadapannya itu. Tak berselang lama penis perkasa yang sudah berulang kali menggetarkan nafsu birahi Nayla itu pun mulai masuk membelah liang senggama milik bidadari bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAE0cNkprmx

“Uuuhhhhhh paaaakkkk” desah Nayla sampai merinding keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFeUWerl1Uc

“Ouuhhhh yaaahhhh… Mantap sekali memekmu ini nonnnn… Mmmppphhh” desah pak Urip merem melek keenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNxICUdIMOY

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcysrGqiDuo

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aBBpojiLz

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpW2pMHIXjG

PAK URIP

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXy0vh0Hz0L

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhECzq3wXKO

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡModmC2O6Zr

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpuYpD474cG

NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoygi6oOgJV

Tak butuh waktu lama bagi pak Urip untuk memacu pinggulnya maju. Tepat setelah ujung gundulnya mentok di dalam rahim majikannya. Ia langsung menariknya lalu mendorongnya lagi. Ia kembali menariknya hanya untuk menancapkannya lagi. Ia terus melakukan gerakan yang sama berulang kali untuk memuaskan birahi majikannya itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhf0q0avEnd

Sudah lama dirinya tidak merasakan nikmatnya akhwat majikannya lagi. Ia pun melampiaskannya sekarang. Ia menghujaminya dengan kuat sambil memegangi pinggang mulus majikannya. Ia pun mengusapinya. Gerakannya naik menuju punggung mulusnya. Terasa kulitnya yang begitu halus menambah sensasi akan persetubuhannya dengan sang dewi. Pak Urip jadi memperkuat hujamannya. Tubuh Nayla jadi terdorong maju mundur saat menerima hujaman dari pembantu tuanya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmg35a0IqvX

“Aaaahhhh… Aaaaaahhhh… Aaahhhhh… Akhirnya… Ini nikmat banget paakk… Aaahhh terusss” desah Nayla puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpTeKLrxvx

“Aaahhh… Aaahhhh… Iyahhh non… Ini mantep banget… Ouhhh nikmatnya rahimmu ini… Meski udah berkali-kali saya nodai kok rahimmu ini masih rapet aja sih… Aaahhh bikin saya nafsu aja deh” Kata pak Urip sambil mengatur nafasnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ53aSaFsvAd

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Habis kontol bapak gede sih… Mau berulang kali bapak ngentotin aku pasti bapak bakal ngerasain jepitan memek aku paakk… Aaahhh terusss… Lagi pakkk… Yang kuat !” Desah Nayla meminta lebih.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy6YOHwGNuz

“Hakhakhak… Begitu yah ? Oke deh… Akan saya tambah kekuatan saya… Terima iniii… Terima kontol saya iniiii !” Desah pak Urip yang membuat jeritan Nayla semakin keras.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzMYGEDMMBc

“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhhh… Aaaaaahhhh bappaaakkkkk”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShQoN5TDKD

Pak Dikin yang beristirahat hanya bisa terengah-engah sambil menatap kebinalan akhwat bercadar yang sedang disetubuhi pembantu tuanya itu. Ia lalu menggelengkan kepalanya membayangkan betapa bahagianya pak Urip yang setiap hari bisa memuasi akhwat majikannya itu. Seketika ia jadi teringat masa lalunya. Masa-masa disaat dirinya sering memuasi rahim menantu cantiknya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52BRjcsYzf

“Buwahhaha gak dimana-mana ada aja cewek cantik yang mau digenjot laki-laki tua hanya demi kepuasan aja” Kata pak Dikin tertawa.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡno74A1hwnX

Terlihat tangan pak Urip semakin naik dalam mengusapi punggung mulus Nayla. Ia lalu melepas ikatan bra hingga payudara Nayla tumpah begitu saja. Genjotannya yang diperkuat membuat susu Nayla bergoyang dengan begitu bebasnya. Dari kejauhan, pak Dikin tersenyum melihat goyangan sangat indah dari susu akhwat bercadar itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4mijT9zPXA

“Ehh ini ? Buwahaha direkam yah dari tadi… Okelah sambil istirahat saya jadi kameramen aja ah” kata pak Dikin sambil memegangi handycam pak Urip lalu merekam persetubuhan mereka yang semakin panas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Ojzfxubjf

“Aaaaaaahhhh… Aaahhh… Aaahhhh… Oouuhhhhh paaaakkk” desah Nayla saat merasakan payudaranya diremas oleh pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGHKuOQDaI9

“Aaahhhh… Aaahhhhh… Kenyal sekali susumu ini nonnn…. Ayo sini… Cepat mendekat” Kata pak Urip menarik tubuh Nayla hingga membuat akhwat bercadar itu berdiri membelakangi pembantunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KHvdHWaaG

“Aaaahhhh iyaahhh… Aaahhhh mantap sekaliiii paakk… Aaahhhhhh genjot aku lebih keras lagi paaakkkk”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkNwb2a75QA

“Dengan senang hati, non” Kata pak Urip sambil memeluk tubuh Nayla dari belakang. Kedua tangannya pun meremas kedua payudara Nayla dengan sangat kuat. Pinggulnya pun dipercepat. Terasa persetubuhan mereka jadi semakin nikmat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIZfGoTooJG

“Aaaaahhhhhh… Aaahhhhhh… Aaaahhhhh” Jerit Nayla semakin keras.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡolgmFhhu7E

“Aaaahhhh nikmat sekalii… Nikmat sekali tubuhmu ini nonn… Sllrpp… Mmpphhh… Mmpphh yahh… Ssllrrpp” desah pak Urip sambil menjilati leher Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn6Nl62PHuY

Nayla jadi semakin terangsang. Tubuhnya benar-benar dinikmati oleh pembantunya secara maksimal. Berbagai titik sensitifnya dirangsang. Vaginanya di sodok, kedua susunya diremes, tengkuk lehernya dijilat yang membuat nafsu birahinya bergetar hebat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFcC7Mq9ZHn

Nayla sampai merem melek merasakan sodokan dari pembantu tuanya itu. Sesuai dugaan, hanya pak Urip lah yang bisa memaksimalkan persetubuhannya yang membuat Nayla terasa terbang ke kayangan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGWq4CODZSE

Pak Dikin pun tak ingin menyia-nyiakan pemandangan indah ini. Pak Dikin bergerak maju untuk merekam persetubuhan nikmat ini dari depan. Terlihat wajah Nayla yang begitu sangek menerima gempuran dari pembantunya yang tua bangke. Pak Dikin pun berfokus pada susu Nayla yang teremas. Lalu rekamannya diarahkan pada gempuran penis pak Urip pada rahim Nayla. Lalu ia kembali menjauh untuk merekam keseluruhan tubuh Nayla dari samping. Pemandangan indah itu membuat pak Dikin tak bisa diam berhenti. Ia benar-benar kagum pada keindahan Nayla yang sedang dinodai pembantunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhds8PWJ3jD

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaaaaaahhhhhhhh” desah pak Urip saat mementokkan penisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVVgLfzI3si

“Uuuhhhhhhh paaakkk “Desah Nayla saat nyaris terjatuh.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡosBg4q3A6d

Tiba-tiba pak Urip menarik lepas penisnya. Nayla yang sudah lelah menatap pembantunya heran. Di benaknya ia berfikir. Kenapa berhenti ? Bukannya belum ada cairan cinta yang tumpah diantara mereka ? Kenapa pak Urip menarik lepas penisnya ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqAVUL8ypy2

“Hakhakhak… Memek mbak udah basah banget nih kayaknya… Sudah saatnya bagi mbak untuk menerima kepuasan dari kami berdua” Kata pak Urip yang membuat Nayla juga menoleh ke arah pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIBfLxD93F

Seketika mata Nayla melebar. Ia merasa sudah waktunya baginya untuk menerima hujaman dari kedua pria tua yang berniat memuasinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1JS2Jml7V

“Buwahahah akhirnya… Saya udah gak sabar nggenjot memek mbak lagi”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoTGoQXLx4c

“Ayo non ikut saya ke kamar”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEQEDruoJja

Pak Urip pun menarik tangan Nayla ke kamar yang biasa ditempati oleh kedua majikannya. Setelah memasuki kamar, pak Urip tiba-tiba menarik lepas hijab beserta cadar yang Nayla kenakan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqz0lUapAfF

“Mmmppphhhhhh” Lalu bibirnya mencumbu bibir Nayla dengan penuh nafsu. Setelah puas ia mendorongnya jauh hingga akhwat binal yang kini sudah bertelanjang bulat itu jatuh tak berdaya di atas ranjang tidurnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo8RcyhJsPe

“Aaaaaahhhhh” desah Nayla merasa malu sekali menyadari dirinya sudah bertelanjang bulat lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSdcRdEopv

“Buwahahhaa… Sudah saya duga… Wajah mbak ini memang cantik sekali… Kenapa setiap hari malah mbak tutupi ? Bukannya bagus untuk memberi tahu banyak orang kalau mbak ini aslinya cantik sekali” kata pak Dikin yang akhirnya bisa melihat wajah cantik Nayla tanpa cadarnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡstTW4rywnN

“Hehe” Nayla pun tersipu. Ia dengan malu-malu hanya melebarkan kakinya tuk menggoda pria-pria tua yang sudah ngiler akan keindahan tubuhnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoC039tRnmj

“Hakhakhak… Udah gak sabar yah kayaknya non ini… Ayok sini… Ada satu persiapan lagi untuk melonggarkan anusmu itu non” Kata pak Urip mendekat.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9di1IRrfN3

“Satu lagi ?” Kata Nayla kebingungan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3R4qrXbIpA

Seketika pak Urip sudah memegangi paha Nayla. Penisnya sudah berada tepat di depan lubang kotorannya. Dalam posisi terlentang. Nayla pun bersiap menerima kenyataan bahwa anusnya akan kembali dimasuki oleh penis pembantu tuanya tadi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYyoHcfOmHi

“Hakhakhak… Sudah berapa kali anusmu ini dimasuki kontol non ? Hennkgghhh !!!” Tanya pak Urip sambil menusuk penisnya membelah anus Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUGmxti55hs

“Uuuuhhhhhhhh… Cuma bapaaakkk… Cuma bapak yang pernah main lewat anusku paakk… Aaahhhh pellaannn” desah Nayla kesakitan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQDdDOxLXs

“Hakhakhak… Oh yah ? Kalau memek non ? Aaahhhhhh” desah pak Urip sambil menusukkan lagi penisnya agar semakin dalam.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRFetOppKvH

“Aaaahhhhh banyakkk paakk… Kalau memek aku udah pernah dimasuki banyak oranggg” desah Nayla sampai menggelinjang menahan rasa sakit sekaligus nikmat yang bercampur menjadi satu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIIyx0JZ5nu

“Aaaaahhhh sempitnyaa…. Hakhakhak… Siapa aja memangnya orang itu non ?” Tanya pak Urip sambil mendorong penisnya hingga mentok.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivzi70UUDf

“Aaaahhhh pakkk dalemm bangeett… Banyakk paakk… Bapak, pak Beni, mang Yono dan terakhir pak Dikinn paakk… Aaaaahhhhhhhh” desah Nayla sambil mencengkram kuat ranjang spreinya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmHlCB6YQ0i

“Hakhakhak nakal yah… Bahkan nama suamimu gak disebut… Jadi selama ini non sering main sama pria-pria tua rendahan yah ? Bahkan tukang sayur langgananmu juga ?” Tanya pak Urip terkejut saat baru pertama kali mendengarnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sxC5A4LAM

“Iyyahhh paakkk… Aaahhh bahkan pak Tomi juga pernaaahhh… Aaahhhh sakitt paakkk… Sakkiitt”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7UANTbohcq

“Hakhakhak tukang nasi goreng itu juga ?” Kata pak Urip semakin tertawa dengan keras.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdcU8sUUQOc

Pak Dikin yang mendengar pembicaraan mereka menjadi takjub. Rupanya akhwat yang ia kira alim ini sudah pernah dinodai oleh berbagai macam lelaki. Uniknya hanya lelaki tua berwajah jelek saja yang pernah memuasi tubuh seindah ini. Pak Dikin geleng-geleng kepala. Nayla baginya memang bidadari pemuasnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYhJmqBLW2N

“Iyyaahh… pak Tomi pernahhh paakk… Aaahhh pelaannn… Jangan cepet-cepeett” desah Nayla saat merasakan penis pak Urip mulai bergerak.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyEhSbKBPD

“Dasar akhwat lonte… Kapan non melakukannya ? Kok saya gak diberi tahu ?” Tanya pak Urip selaku tuannya kesal.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbIILTAufU

“Aaahhhh kemarin pas bapak nyari pak Dikin… Aku digenjot pak Tomi pas pulang kerja paaakk.. Terus pas bapak gak ada di rumah seharian, aku ke rumah mang Yono minta dipuasi paaakk… Aaahhhh kontol mereka enak banget… Apalagi kontolnya mang Yono yang gak disunat paaakk… Aaahhhh aku jadi ketagihan… Aku jadi pengen disodok mereka lagi paaakkk” Ujar Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs0zfKnshll

“Bahkan non sampai ke rumahnya coba… Lain kali kabarin saya… Biar saya bisa mengabadikan perbuatan kalian… Hakhakhak” tawa pak Urip yang jadi semakin bernafsu saat menyodomi anus majikannya ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlekA1oyYB

“Aaahhhhh… Aaahhhh kapaann-kappaan yah paakk… Aaahhh iyaahhh… Teruss paakk… Ini mulai enak” desah Nayla yang mulai bisa beradaptasi dengan persetubuhan melalui anusnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4USPnHp7fY

“Hakhakhak… Baiklah kalau itu kemauan non… Siap yahhh… Akan saya perkuat… Hennkgghhhh !” Desah pak Urip sambil terus menyodok anus dari akhwat binal yang sudah telanjang itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy0358P8xTf

“Aaahhhhh… Aaaaahhhh… Aaaaaahhhhh”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1ndKrwo33p

Nayla yang sudah terlentang hanya bisa pasrah membiarkan duburnya dinodai oleh penis pembantunya. Tubuhnya yang telanjang bulat ia biarkan dinikmati oleh pembantu tuanya. Ia bahkan mengangkat dadanya membiar susunya bergetar tuk memuaskan birahi pemuasnya. Nalurinya sebagai akhwat pemuas membimbingnya untuk memuaskan siapa saja yang berniat untuk menikmati tubuhnya. Ia pun menatap pak Urip dengan penuh nafsu. Terlihat jelas kalau Nayla membutuhkan kepuasan selalu. Tangan pak Urip yang tidak tahan kembali mendekap kedua payudaranya. Susu Nayla kembali diremas. Mereka berdua pun bersetubuh semakin ganas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkJBCK3SJT

“Aaaaahhhhhhh… Aaahhhhhh… Aaaaahhhhh”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEgr6WJZ5Se

Melihat Nayla memejam sambil membuka mulutnya lebar-lebar membuat pak Dikin tidak tahan lagi. Ia yang sudah terlalu lama menganggur akhirnya ikut bergabung dengan mendekatkan penisnya ke mulut akhwat telanjang itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtizXI45zWE

“Mmppphhhh” desah Nayla terkejut menyadari ada penis yang menyumpal mulutnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEjbmNTHR7

“Buwahahhaa lama banget sih kalian… Saya gak tahan pengen ikut gabung nih… Hennkgghhhh !” desah pak Urip mulai mementokkan penisnya ke mulut Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡptVBBi2xZL

Akibatnya Nayla nyaris tersedak. Mulutnya yang mungil kembali diisi oleh penis pak Dikin yang bau busuk sekali. Gelandangan tua itu dengan penuh nafsu menarik keluar penisnya lalu menusuknya lagi. Ia seperti sedang dalam posisi push up saja. Di belakang pak Urip dapat melihat pantat pak Dikin naik turun saat menyodok mulut akhwat binal itu. Kedua pria tua itu pun menikmati pemuasnya hingga lemas. Mereka terus menyodok anus dan mulut Nayla hingga puas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ01e4dgwxA6

“Ayo kita mulai aksi kita non” kata pak Urip setelah melepas penisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeKG3ucVcq

“Buwahahah akhirnya” kata pak Dikin yang juga menarik lepas penisnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukGrJR2BoV

“Aaaahhhh uhuukk… Uhuukkk” Nayla yang terbatuk-batuk pun diminta menaiki tubuh pak Dikin yang terlentang diatas kasurnya. Baru saja penis itu masuk ke dalam vaginanya. Tubuhnya sudah didorong hingga akhwat binal itu sudah jatuh ke dalam pelukan pak Dikin. Berada di pelukannya dengan aroma tubuh yang luar biasa busuk menjadi ujian tersendiri bagi Nayla. Ia terus bertahan. Tak berselang lama penis pak Urip pun masuk menembus duburnya lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAKdOVorNk

“Uuuuhhhhhh desah Nayla yang akhirnya merasakan lubang dubur dan vaginanya dipenuhi oleh penis secara bersamaan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdm1RzxXuh

Nayla merasa sedikit pusing. Matanya pun berat sekali. Rasanya agak sakit ketika otot rahim dan duburnya berkontraksi menahan dua penis yang sungguh perkasa sekali. Pak Dikin yang menyadari rasa sakit Nayla mulai menarik kepala Nayla mendekat. Sambil membelai rambutnya yang pendek sebahu. Ia berniat untuk mencumbu akhwat binal itu lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvcKqRAaY8V

“Sini sayaangg… Mmpphhhhh” desah pak Dikin mencumbunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQh39BfByx

“Mmppphhhhh” Desah Nayla pasrah menerima cumbuannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmiG3SkgIeA

“Oke… Sekarang kita mulai yah pak… Ayo pak mulai nyodok lubang kenikmatan akhwat nakal ini” kata pak Urip sambil mendorong pinggulnya maju.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPwtqPPn35b

“Mmpphhh sip paaakk… Mmppphhh” desah pak Dikin yang juga mendorong pinggulnya maju.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUVUpSDWfa

“Mmpphhhh paaaakkk” Desah Nayla saat dubur dan rahimnya disodok secara bersamaan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMWuOCUnQSW

“Ayoo tarikk lagiii” kata pak Urip memberi aba-aba.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmtgfCQzXl

Sontak kedua penis mereka ditarik keluar secara bersamaan hingga menyisakan ujung gundulnya saja.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWWDR7AECFm

“Mmppphhhhhh” desah Nayla merinding.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5Obo3lRVb

“Ayo doronggg lagii paakk”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡehlOnTsKNF

Jleeeebbbbb !!!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGwRaVOY9zX

“Aaaahhhh paaakk” desah Nayla hingga cumbuannya terlepas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY7bBhPoqry

“Ayo tarik lagi terus langsung dorongg sekuat-kuatnya”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwWz7SeSbTN

“Aaaaaahhhhh bapaaaakkkk” desah Nayla sampai geleng-geleng kepala merasakan nikmat dua penis mereka.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAPQQDB9PXx

Setelah itu penis mereka mulai stabil bergerak keluar masuk secara bersamaan tanpa diberi aba-aba lagi. Pak Urip dengan puasnya menyodok dubur akhwat binal itu. Pak Dikin juga dengan puasnya menyodok rahim akhwat telanjang itu. Terlihat wajah Nayla yang menahan kenikmatan ini. Pengalaman untuk ditrisom pertama kalinya memang sulit. Ia pun berusaha bertahan sekuat mungkin dari serangan birahi kedua pria ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkYrJHjMmX7

“Aaaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh gak nyangka saya ada akhwat yang mau dilecehi sehina ini… Buwahaha” tawa pak Dikin melecehi Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1rVZRgcux

“Aaaahhh… Aaahhhh… Awalnya saya juga gak nyangka pak… Tapi emang dasarnya binal mau diapakan aja juga mau… Beruntung saya punya majikan yang penurut kayak gini” puji pak Urip sambil terus menyodomi Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpIEcpVvZjp

“Aaahhhh… Aaahhhh… Kapan-kapan saya boleh make memeknya lagi kan pak ?” tanya pak Dikin sambil terus menyodok rahim Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAL38JTJqUp

“Aaaahhhh… Aaahhh… Coba tanya orangnya langsung pak… Kayaknya sih mau hakhakhak”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8wtB7eKbO

“Buwahahaha… Gimana mbak ? Saya boleh main sama mbak lagi kapan-kapan ?” Tanya pak Dikin penuh harap.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMK8TFn9fP

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUWDzAT9lRR

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡz0hbSMUFU7

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ufrROGqc6

VIDEO DI BENAK NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83aqPcIM24

“Aaahhhh…. Aaahhhhh…. Boleh paakk… Boleeehh… Aahhh terusss… Ayo terusss sodok yang kuat paaakkk” desah Nayla menikmati perannya sebagai objek pemuas. Akhirnya ia bisa merasakan apa yang dirasakan oleh wanita di video yang pernah ia tonton. Awalnya memang sulit. Tapi lama kelamaan ia mulai menikmati juga. Rasanya sungguh nikmat dinodai seperti ini. Ia jadi merasa direndahkan yang membuatnya dapat merasakan kenikmatan yang ia inginkan. Ia pun terus pasrah dinodai oleh mereka. Matanya memejam membiarkan pak Dikin menatap kebinalan wajahnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJk0LVR4zh

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk35g9W2u7B

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5bBx1OEPl

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuqTuKIFdI

PAK URIP

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RdNNhPOqR

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVTc2p7mCbE

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsJw8PC82Mk

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNO54lUHsT

NAYLA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs79BrRDZcd

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVPVIA8mYZ

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvyb1CvitkA

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9CHl8NtR9f

PAK DIKIN

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFhwEmAxdwm

Semakin lama mereka bercinta. Mereka akhirnya mulai mendapatkan tanda-tanda bahwa mereka akan keluar. Khususnya kedua pria yang terus menikmati lubang kenikmatan Nayla. Tubuh mereka bergetar merasakan jepitan-jepitan yang merangsang jiwa. Akibatnya pergerakan pinggul mereka dipercepat. Kedua penis tua itu keluar masuk lubang kenikmatan Nayla dengan cepat. Kekuatan tusukan mereka juga diperkuat. Nayla sampai membuka mulutnya lebar-lebar merasakan tusukan yang luar biasa dari mereka.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU6uLIPIHxy

“Aaaaahhhhhh… Aaaahhhh paaakk… Aaaahhh” Jerit Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxI7T6Y02uv

Pak Dikin yang melihat kebinalan wajah Nayla menjadi tidak tahan. Ia kembali menciumnya. Ia terus menyodok rahim Nayla sambil menciumi bibir manisnya. Terlihat bibir Nayla dijepit. Bibir gelandangan tua itu juga menghisap bibir Nayla sepuas-puasnya. Ia benar-benar menikmati hadiah paginya. Ia pun melampiaskan seluruh nafsunya pada akhwat yang sedang ia puasi ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtlshIEMBP2

“Mmppphhhh… Mmphhhh… Siaaalll saya udah gak kuat lagi… Saya hampir keluar” desah pak Dikin disela-sela cumbuannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ990bWpxMxP

“Aaaaahhhh… Aaaahhhh… Kontol saya juga mulai cenat-cenut… Saya udah gak kuat menahan jepitan anusnya ini… Ouuhhh siaall… Siaaallll” Desah pak Urip sambil menjatuhkan tubuhnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKca8SX5HPH

Sambil mengusapi pinggangnya, pak Urip juga mencumbui punggungnya serta menjilati punggung mulus itu. Ia terus melakukannya dengan terus menyodomi anus majikannya. Rasanya menjadi sangat nikmat. Ia pun tak mampu menahan birahi yang semakin memuncak ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0frkD5KEn6

“Mmpphhhhh… Mmpphhh bapaaakk… Mmppphhh” desah Nayla yang juga mulai merasakan adanya tanda-tanda.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSaqkw2tRT

Dirangsang dari depan dan belakang apalagi oleh pria-pria tua yang berpengalaman membuat Nayla tak sanggup menahan diri lagi. Tubuhnya sudah merinding. Nafsunya bergetar merasakan cairan cintanya mulai mengalir mendekati lubang kencingnya. Tusukan demi tusukan yang kedua pria tua itu lakukan membuat pergerakan payudaranya dengan kuat menggesek dada gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8fU7qIzZ9

Nafsunya sudah tak tertahankan. Ia dengan pasrah meminta kepuasan dari gelandangan tua dan juga pembantu tua favoritnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaX5stpuqGc

“Aaaaahhhh… Aaahhhh… Saya gak kuat lagiii…. Saya gak kuat lagii mbaaakkk “Desah pak Dikin setelah melepas cumbuannya sambil menatap wajah Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRv6A4Kke7T

“Aaaaahhhhh aku jugaaa paakk… Terusss… Terusss sodok akuuuu” Desah Nayla sambil menatap mata pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWYpRO2aYTX

“Aaaahhhh saya jugaaa… Saya juga nonnn… Mmpphhhhh… Mmmpphhhh” desah pak Urip sambil mencumbu leher sebelah kiri Nayla dengan penuh nafsunya hingga meninggalkan bekas memerah disana.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3BlXvzAfm

“Aaaaahhhhh… Aaahhh iyaahhh… Terusss paakkk… Terus zinahi aku… Ayooo puasi tubuhku ini paaaakkk” Desah Nayla tidak kuat lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4UBiAo1j75

Nafas mereka sama-sama memberat. Deru nafas mereka sama-sama ngos-ngosan. Kedua kaki mereka sama-sama lemas setelah menikmati persetubuhan mereka yang semakin memanas.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9jKKwUVBr2

Sambil terus menyupangi leher Nayla, pak Urip mempercepat gerakan pinggulnya. Penisnya terus menyodomi dubur majikannya hingga membuat penisnya berdenyut cepat. Sedangkan pak Dikin mengalihkan perhatiannya pada susu gantung Nayla dan mulai menghisap pentilnya dikala penisnya terus membombardir rahim kehangatan Nayla itu. Nayla tak kuat. Tubuhnya semakin melemah. Cairan cintanya yang terus dihisap membuatnya tidak sanggup menahan kenikmatan ini lagi.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfzJ6L4Gj8t

“Aaaahhhhh… Aaahhh… Akuuuu kelluuuaaaaarrr” Desah Nayla yang akhirnya keluar duluan.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoViNSGiY3o

“Ouuhh yaahhh… Memekmu mulai anget mbakk… Ayoo keluarin semuanyaaa… Keluarin sampai habis” desah pak Dikin disela-sela menyusunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzQCvwCrpF

“Aaaahhhh… Sekarang saya yang mau keluar… Aahhh nonnnn… Saya mau keluaaar… Saya gak kuat lagiii… Sayaaa aaaaaaahhhhhhhhh” Desah pak Urip sambil mementokkan penisnya saat spermanya dengan deras mulai menyembur lubang dubur majikannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VdSH4AG0a

“Uuuhhh paakkk” Desah Nayla saat duburnya mulai basah disirami lahar hangat pembantunya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJKgr3piMg4

“Aaaaahhhhhh… Aaaahhhhh… Saya jugaa… Saya juga mau keluar mbaaakk” Desah pak Dikin yang menjadi orang terakhir yang belum mendapatkan orgasmenya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRRqNVbMJqK

Kedua tangannya pun mengelusi pinggangnya. Pinggulnya berpacu menggenjoti rahimnya. Mulutnya juga terus menyusu menyedot-nyedot susu gantungnya. Akhirnya, akhirnya. Sebuah gelombang mulai ia rasakan mendekati lubang kencingnya. Sebuah gelombang yang sudah ia pendam selama bertahun-tahun lamanya. Gelandangan tua yang sudah lama tak bercinta ini bersiap untuk memuntahkah lahar hangatnya. Bagaikan gunung volcano yang sudah lama tak meletus. Gunung itu bersiap untuk meledakkan seisi laharnya untuk menimbulkan gempa terbesar yang sudah lama tak dibuatnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTrZmHRumx

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Saya gak kuat lagii… Saya aaahhhh… Aahhhhh… Terima ini… Uuuhhhhhhh kelluuuaaarrrr !!!”

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWH9fgaO1C

Jleeebbbbb !!!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqtfovdwRId

“Aaaaahhhh bappaaaakkk” Jerit Nayla sekeras-kerasnya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡet7borXhxi

Crrrooottt… Cccrrooottt… Cccrrooottt !!!

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQNgJHqCoCA

Sperma pak Dikin dengan kuatnya menyirami seisi rahim Nayla. Tubrukan pinggulnya saat mementokkan ujung gundulnya membuat tubuh Nayla terdorong maju. Rasanya seperti baru terjadi gempa saja. Guncangannya terasa keras. Bahkan susu gantung Nayla sampai bergetar. Pak Dikin pun terus mementokkan ujung gundulnya hingga spermanya dengan kuat menubruk dinding rahim akhwat yang sudah telanjang bulat itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiA4iFS3NjS

“Aaaaaaahhhh bapppaaaaakkkkk… Mmmppphhhh” desah Nayla dengan kerasnya saat rahimnya dipejuhi oleh gelandangan tua yang sudah lama tak bercinta.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrC6U5Yfe60

Mereka terdiam sejenak menikmati sisa-sisa orgasme yang begitu memuaskan. Mereka bertiga puas. Nafsu mereka sama-sama terlampiaskan. Terlihat wajah Nayla merem melek merasakan lelehan sperma pak Dikin keluar dari sela-sela vaginanya. Terdengar juga nafas Nayla ngos-ngosan. Kedua pria tua itu juga bernafas dengan begitu berat. Usai sudah persetubuhan mereka yang begitu panas. Pak Urip pun mencabut penisnya hingga spermanya meluncur deras keluar dari dubur majikannya. Pak Dikin juga demikian, ia mencabut penisnya lalu menggeletakkan Nayla di sebelahnya membiarkan Nayla yang sudah telanjang bulat itu merem melek merasakan aliran sperma-sperma pemuasnya yang keluar melalui kedua lubang kenikmatannya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHdyjX9U1Qa

“Uuuhhhhhh” desah Nayla merem melek.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM0fTSnViLO

“Hakhakhak… Akhirnya selesai juga tugas kita” kata pak Urip menatap pak Dikin.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYHy5rdvSK

“Buwahahha akhirnya puas juga saya… Akhirnya bisa ngentot lagi setelah sekian lama gak melakukannya… Makasih banyak ya pak” kata pak Dikin pada pak Urip.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgxsTpJQAb

“Loh terima kasihnya ke majikan saya dong masa ke saya” kata pak Urip sambil melirik Nayla yang terkapar tak berdaya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIo3WKBqNGt

“Buwahahaha iya juga… Makasih yah mbak… Saya puas banget bisa memejuhi rahimmu… Semoga pejuh saya bisa bikin hamil mbak yah” kata pak Dikin sambil mengelusi perut Nayla.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6ORKZ5LLSv

Nayla tidak menjawabnya. Ia hanya merem melek sambil mengatur nafasnya. Terlihat dadanya naik turun setelah dipuasi oleh kedua pria tua ini. Terlihat jelas bahwa akhwat binal itu kelelahan. Ia menyadari betapa sulitnya bercinta dengan dua pria sekaligus. Ia pun memejamkan mata untuk beristirahat sejenak. Ia jadi merenung. Ia merenung membayangkan binalnya dirinya saat ini.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYunTsB03hQ

Puas banget… Puas bangett rasanya bisa ngentot sampai secapek ini… Semuanya gara-gara obat itu… Aku kayak dibius… Bahkan gara-gara obat itu aku rela dipakai siapa aja termasuk gelandangan tua itu…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9sLYfuY7yY

Batin Nayla sambil memejam saat mengingat genjotan gelandangan tua itu yang membuat rahimnya membanjir. Nayla merasa rahimnya sangat penuh. Mungkin kalau diberi bibit ikan akan ada ikan yang hidup di rahimnya akibat vaginanya telah diubah menjadi kolam oleh gelandangan tua itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzWIDIlxuyv

Seketika saat wajahnya menoleh ke kanan ia menatap foto pernikahannya dengan suaminya. Ia merenung. Ia membayangkan saat-saat awal ketika menikah dengan suaminya.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkih0q4Z6HZ

Bisa-bisanya aku berubah drastis kayak gini... Aku aja enggak mengenali siapa diriku sekarang ? Siapa sih aku ? Aku udah kayak lonte pemuas yang sehari-harinya mengenakan cadar… Aku udah terlanjur jatuh terlalu jauh… kayaknya sulit buatku untuk kembali ke aku yang dulu lagi… Bahkan kayaknya bakalan aneh kalau aku gak ngerasain ngentot sama pria-pria tua lagi… Huft maafin aku yah mas… Aku tetep sayang mas kok… Cuma tubuh aku juga milik mereka yah mas… Aku gak bisa hidup tanpa kontol-kontol mereka… Aku udah ketagihan banget deh… Aku udah ketagihan ngentot banget… Tapi bukan asal ngentot… Aku udah ketagihan ngentot sama pria-pria tua yang bisa membuatku puas… Bahkan kalau gak sama pria tua kayaknya gak puas deh… Dasar kalian, hebat banget sih udah bikin aku ketagihan kayak gini… Terutama bapak…

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt659FA2Hhi

Batin Nayla sambil melihat kedua pria itu khususnya ke pak Urip. Terlihat kedua pria itu mengobrol dengan hangat. Seketika Nayla terkejut saat kedua wajah mereka tersenyum sambil menoleh ke arahnya. Nayla jadi merinding ketika melihat tatapan penuh nafsu dari kedua pria itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKq819SFPiX

Eh mereka habis ngobrolin apa yah ? Kok tiba-tiba ngeliatin aku kayak gitu ?

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXioWSQkxRI

Batin Nayla yang sudah tak bisa menggerakkan tubuhnya lagi. Terlihat kedua pria tua itu menatap Nayla dengan mesum. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu sambil menatapi keindahan tubuh mulusnya itu.

14317Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyaHmj3a1L

ns 15.158.61.54da2

#17

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: