Nayla Istri Pak Miftah - #23

Nayla senyum-senyum sendiri saat mengingat kejadian kemarin ketika dirinya dengan binal menggoda seorang ustadz sekaligus kiyai dari pondok pesantren. Niat awalnya yang ingin berkonsultasi justru berakhir dengan pertempuran ranjang gara-gara birahi yang tidak mampu mereka tahan lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYgaYBFlakK

Apalagi saat mengingat sifat ustadznya kemarin. Mau tapi malu. Dengan kenikmatan yang ia berikan, ia mampu membuat ustadznya luluh sehingga menikmati goyangannya kemarin.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE1g2fqarWA

Bahkan setelah persetubuhan berakhir, ia dengan sopan ditawari sarapan oleh ustadz Burhan. Pak Amin yang merupakan penggemarnya langsung memasaknya dengan penuh cinta. Saat hidangan sudah siap. Nayla yang lapar pun memakan semuanya hingga habis tak tersisa. Ia bahkan diberi tahu kapan saja jadwal liburnya agar dirinya secara diam-diam bisa mengunjungi rumahnya lagi agar bisa menikmati penis saktinya lagi. Nayla hanya tertawa saat itu. Nayla pun tidak berjanji tapi akan mengusahakan untuk mengunjungi rumahnya suatu saat nanti.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSBUaaO9BGm

“Dasar, semua cowok sama aja… Dikasih selangkangan malah ketagihan… Kalau seorang kiyai aja gitu apalagi yang kayak model pak Urip ? Hihihii” Lirihnya sambil menyiapkan sarapan untuk suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09koFP2bh2

Pagi itu, suasana hatinya tengah baik gara-gara kepuasan yang ia dapat kemarin. Nayla dengan penuh hati memasak sarapan untuk suaminya yang tengah menonton acara televisi pagi. Ya, suaminya tidak masuk kerja karena hari ini merupakan hari libur nasional. Nayla sendiri terkejut saat mengetahuinya tadi, efek dirinya yang sudah lama tidak bersekolah, ia jadi tidak tahu kapan saja waktunya hari yang bertanggalan merah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPOWhVbLKGh

Tapi kalau kayak gini, bakal sulit nih buat nyetor diri ke pak Urip…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOsl7pOEQH

Batin Nayla yang sebenarnya ingin menyerahkan diri ke pak Urip.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPxkMHN0vJl

Apa libur dulu kali yah ? Baru besoknya aku setorannya ke pak Urip ? Iya sih, kemarin aja udah puas banget, mana pak Amin ikut-ikutan juga lagi hihihi…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmpYahV90aF

Batinnya saat teringat kembali kegilaannya kemarin.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNZHA5JoUr

Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan pagi. Setelah ia menyantap sarapannya bersama suami. Ia sudah mandi bahkan sudah berganti baju dengan pakaian rapih di dalam rumahnya sendiri. Nayla yang sekarang sedang menyapu teras depan tiba-tiba dikejutkan oleh suara salam dari seorang akhwat yang menyapa dirinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrE14pQj1NM

“Assalamualaikum, Nay” sapa akhwat itu yang membuat Nayla menolehkan wajah cantiknya ke arahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYddJ8nJefq

“Walaikumsalam, eh siapa yah ?” lirih Nayla yang sekilas tidak terlalu mengenalnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt9OOh6ZPRR

“Ini aku, Nay… Masa gak tau ? Coba inget suaraku… Coba liat suamiku…” Ucap akhwat itu sambil memperkenalkan suaminya yang ada di sebelahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2qhhwcw02G

“Assalamualaikum” Sapa laki-laki tampan itu dengan nada suaranya yang berat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTWZVgT5Mr9

“Walaikumsalam… Hmm aduh siapa yah ? Tapi kayak inget tapi kok lupa” Jawab Nayla yang jadi tidak enak gara-gara tidak mengingat suara serta suami yang ada di sebelahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBYQVBPzY9v

“Hihihih ini aku, Nay… Reni… Makasih yah waktu itu udah dateng ke pernikahanku” Jawab Reni yang membuat Nayla terkejut.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmSDt5aDN5k

“Eh beneran ini kamu Ren ? Serius ? Pantes suaranya kayak kenal tapi gak nyangka banget sekarang kamu pake cadar juga ? Ihhh seneng deh ada temen yang berhijrah juga” Kata Nayla yang langsung menghampiri lalu memeluk sahabatnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjOQ6dekEa

“Hihihhi iyya nih semua gara-gara suami aku… Aku diminta pake cadar dan akhirnya kayak gini deh” Jawab Reni sambil membalas pelukan Nayla dengan erat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbPzAuiu7aK

“Sudah aku duga… Suami kamu kan sholeh, sempet kepikiran juga gimana kalau nanti Reni pake cadar, eh beneran dong… Bagus deh hihihi” Kata Nayla yang sangat senang melihat sahabatnya berhijrah seperti dirinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVub77pwYr

“Hihihih doain yah semoga bisa istiqomah” Kata Reni tersenyum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvz9emQzkrs

“Hihihih pasti… Yuk masuk Ren… Yuk masuk mas” Kata Nayla mengajak kedua tamunya itu masuk.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5XRnkFiSO1

“Iya” Jawab suami Reni dengan tegas sambil merangkul pinggang istrinya dengan erat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Y5865Ev9P

Miftah yang kebetulan sudah berganti pakaian dengan kemeja santai terkejut saat melihat ada tamu yang wajahnya tidak terlalu ia kenal.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTN0QqxgsOy

“Mas kenalin, ini temen aku Reni… Ini suaminya… Ini Reni yang rumahnya di puncak itu loh mas… Yang aku sampe hujan-hujanan buat ngehadiri pernikahannya” Kata Nayla memperkenalkan temannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2przRsYri

“Oalah, silahkan duduk… Saya Miftah, suaminya Nayla” Kata Miftah menjabat tangan suami Reni.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIbU6J0Nek8

“Saya Hafidz, suaminya Reni” Kata Hafidz membalas senyuman Miftah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr8cO6MvHna

Sembari mereka duduk lalu mengobrol-ngobrol. Nayla dengan segera menuju ke dapur untuk menyiapkan minuman untuk kedua tamunya. Nayla yang saat itu mengenakan gamis berwarna merah muda memeras beberapa limun ke dalam sendok takar sebelum membagikannya ke beberapa gelas untuk kedua tamu juga suaminya. Akhwat cantik yang menutupi sisi kepalanya dengan hijab berwarna putih itu lalu menuangkan air dingin sebelum menaburkan beberapa sendok gula untuk memberikan rasa manis pada es limun buatannya. Tak lupa ia memberikan hiasan limun pada tepi gelas untuk memberikan nuansa aesthetic pada es buatannya. Ia lalu memberikan masing-masing gelas sedotan agar memudahkan sahabatnya untuk meminumnya meski dengan cadar yang dikenakannya. Sebagai seorang sahabat, ia ingin menyambut kedatangan Reni & suaminya sebaik mungkin dengan menghidangkan minuman yang merupakan favorit sahabatnya sejak lama.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxcgiLNLpi6

“Oh jadi begitu yah hahahah” tawa Miftah saat mengobrol dengan tamunya. Kebetulan saat itu istrinya datang. Miftah pun menoleh saat mendengar suara lembut istrinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTpsj6UkHwL

“Ini minumannya mas, ini buat Reni, ini buat mas Miftah” Kata Nayla dengan sopan saat membagikan es limun buatannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡchdWyq8zfL

“Waaahhhh Es limun kesukaan aku… Makasih banget yah Nay” Kata Reni sambil tersenyum saat menerima minumannya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvmddLSe74K

“Loh, kalian udah janjian yah ? Kok baju kalian samaan ?” Tanya Hafidz saat melihat adanya kemiripan antara pakaian yang Nayla kenakan juga pakaian yang istrinya kenakan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5h8mkM3ig

“Loh iya, kok mirip yah… Padahal kita gak janjian loh hihihih” Tawa Reni yang juga baru menyadarinya setelah melihat gamis yang sahabatnya kenakan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDX2Kzu7oEx

“Hihihi namanya juga sahabat, pasti kita udah bertelepati nih biar bisa pake baju yang samaan” Jawab Nayla yang membuat suaminya tersenyum di sebelahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyWOj34omns

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNLwhE4oGZ5

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ZCcgdDUUC

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFKr7p0YSHU

NAYLA & RENI

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJMd9ZMYy8

Mereka pun mengobrol panjang lebar mengenai kenangan juga kegiatan yang Reni lakukan pasca menikah. Miftah pun membahas pekerjaan sekaligus memberikan beberapa tips agar bisa menjadi suami yang baik untuk Hafidz. Tak jarang senyum mereka berempat saling tukar. Tak jarang obrolan-obrolan yang mereka dengar tersimpan di hati karena pas dengan apa yang mereka butuhkan saat ini. Tak jarang mereka juga tertawa lepas setelah mendengar candaan yang dikeluarkan oleh salah satu dari mereka.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ6Q4FOb7IA

Tepat saat itu, seorang pembantu bertubuh tambun yang baru saja bangun memasuki rumah majikannya untuk memulai pekerjaannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMdciNWnr16

“Loh kok rame” Kata pak Urip yang membuat keempat manusia berparas indah itu menoleh menatapnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY8GbPp2NHm

“Eh pak Urip…” Kata Miftah yang menyadari kehadiran pembantu tuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiMuJRvLf2Q

“Oh hehe lagi ada tamu yah pak… Yaudah saya kerja diluar aja dulu… Maaf ganggu”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaMs6XipiPw

Pak Urip yang menyadari adanya tamu jadi merasa tidak enak. Awalnya ia terkejut setelah melihat banyaknya orang di rumah majikannya. Ia mendadak pesimis. Kesempatan untuk menyicipi majikannya jadi semakin kecil.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpcOAqYvZF

Kenapa sekarang jadi susah yah buat ngentotin non Nayla ?

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOZVSF4eBYL

Batin pak Urip sambil diam-diam mengintip majikannya dari kejauhan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXGnqh2gWDP

Meski sempat pesimis, namun saat melihat kecantikan di wajah majikannya, ia yang sudah lama absen tidak menggagahi majikannya jadi bertekad agar bisa menikmati kehangatan tubuh majikannya di hari ini. Ia tidak mau tahu. Pokoknya, hari ini penisnya harus bisa menancap di dalam vagina majikannya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAAnWN5eK7I

“Apalagi kalau akhwat di sebelahnya ikut gabung hehehe… Siapa yah dia, kok sekilas mirip non Nayla” Lirih pak Urip saat matanya kembali mengintip akhwat cantik yang duduk di sebelah lelaki tampan yang memiliki tubuh kekar itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhMBhyWPPWy

“Siapa itu di sebelahnya ? Suaminya yah ? Hakhakhak… Akhwat kalau udah nikah jadi makin cantik deh… Moga aja kapan-kapan saya bisa nyicipin akhwat itu juga… Siapa yah dia ? Temennya non Nayla kah ?” Lirih pak Urip sambil terus mengamatinya diam-diam.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdXGcwf4AaS

Sementara itu,

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Jg8M4GqNJ

“Tadi siapa Nay ?” Tanya Reni.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlBxnTtO0o0

“Oh itu pembantu rumah aku… Udah gak usah dipeduliin… Hihihi” Jawab Nayla sambil tersenyum lalu diam-diam melihat ke arah luar untuk mencari-cari pria tua itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaFckkag2oX

Pak Urip baru dateng yah ? Hmmm ngeliat pak Urip dateng kok malah bikin aku nafsu aja sih… Aneh deh, padahal kemarin udah puas banget main sama pak Ustadz… Tapi pas ngeliat pak Urip dateng, rasanya kok jadi pengen lagi sih…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡus8TvUS3Gq

Batin Nayla yang bingung akan nafsu besarnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5gwi3lMhH

Hampir satu jam mereka mengobrol. Akhirnya, Reni dan suaminya izin pamit karena kebetulan ada urusan lain yang ingin mereka lakukan selama di ibu kota ini. Nayla tersenyum. Ia dan suaminya berdiri di teras rumah sambil mengantar kedua tamunya itu pulang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpfbwvYuhxZ

“Hati-hati yah Ren di jalan… Jangan lupa baca doa dulu” Kata Nayla yang sudah rindu pada sahabatnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGIdjwI0Fp8

“Iyya Nay… Pasti hihihih” Jawab Reni sebelum masuk ke dalam mobil suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPlb4admWP

“Kami pergi dulu yah… Wassalamualaikum” Ucap Hafidz.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xcjIcniHr

“Walaikumsalam” Nayla & Miftah pun menjawab salam. Nayla melambaikan tangan sedangkan Miftah hanya merangkul pinggang istrinya sambil tersenyum melihat kedua tamunya pergi meninggalkan rumahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVs8aci0fb8

“Hakhakhak… Udah pada pergi yah ? Akhirnya saya bisa mulai beraksi buat menikmati non Nayla lagi” Lirih pak Urip yang diam-diam mengamati mereka dari kejauhan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGlLZYHlZ4W

“Yah udah pergi” Kata Nayla menatap suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0jYSImBXKV

“Hahaha kapan-kapan kalau ada waktu bisa ketemu lagi kok” Senyum Miftah membalas tatapan istrinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9qdkuRLwT

“Iyya mas… Semoga bisa ketemu lagi yah… Aku udah kangen lagi nih” Kata Nayla yang membuat suaminya tertawa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKJNFGznOWT

“Baru aja sebentar masa udah kangen lagi sih… Sama mas gitu juga gak nih ?” Tanya Miftah sambil merangkul pinggang ramping istrinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvOTZFyAVHU

“Hihihi kalau itu pasti dong… Hihihihi” tawa Nayla sambil membalas perlakuan suaminya dengan memeluknya erat. Nayla dan suaminya pun kembali ke dalam rumah untuk melanjutkan aktifitas di hari liburnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW51RMySn7t

Melihat majikannya masuk ke dalam rumah. Diam-diam pak Urip mengendap-ngendap menuju teras rumah majikannya. Langkah demi langkah ia lakukan. Wajahnya juga menoleh ke sekitar untuk melihat keadaan. Sesampainya di teras, ia melihat Miftah sedang menuju ke kamarnya. Hal ini membuat pak Urip tersenyum. Ia dengan buru-buru memasuki rumah apalagi saat melihat Nayla sedang menuju dapur sambil membawa gelas kosong yang tadi berisi es limun buatannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYIRtDEszaw

“Wah sampai bersih gini… Pada suka es buatanku nih hihihi” tawa Nayla sesampainya di wastafel.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp7pinQSM0i

Ia menaruh keempat gelas itu lalu hendak mencucinya menggunakan sunlight yang tersedia disamping wastafel.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Es2q6YDW0

Namun tiba-tiba, sesuatu yang tak disangka-sangka terjadi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq3Wb1NcxSa

“Eeeehhhhh” Jerit Nayla saat merasakan adanya remasan yang ditujukan pada dada bulatnya dari arah belakang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9frU1XM2OL

“Hakhakhak… Akhirnya ketangkep juga dirimu, non” Kata pak Urip yang membuat Nayla terkejut karena tidak menyadari keberadaannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Gc0VXfca7

“Bapaaakkk” Lirih Nayla sambil melihat ke belakang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ44sZwF3iim

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizwgk4osTb

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeCPQZFA5CH

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCV5YHrlQI

RUANG TAMU & DAPUR

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZDv5Ai7KAv

Tepat saat itu, Miftah sudah kembali ke ruang tamu untuk menonton acara televisi pagi. Dari posisi Nayla saat ini, Miftah tengah duduk anteng membelakangi mereka berdua. Ia dengan asyik menikmati acara televisi dengan suara keras tanpa tahu, kalau dibelakangnya, istrinya tengah dilecehi oleh pembantunya. Hal ini pun dimanfaatkan oleh pak Urip untuk segera menikmati boneka seksnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUS0H6gzkEk

“Sudah berapa lama non menghindari saya ? Kenapa sih non ngehindar dari saya ? Jangan bilang non bosen yah main sama saya ?” Tanya pak Urip sambil meremas kuat payudara majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfnvSexxWWk

“Aaaahhhh… Bukaaannn… Bukan seperti itu pak… Bukan itu maksud aku… Mmmpphhhh” desah Nayla sampai memejam merasakan betapa kuatnya remasan pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGr1LYl29OQ

“Hakhakhak lalu apa ? Kenapa non tega ninggalin saya yang lagi sange ?” Tanya pak Urip lagi sambil terus meremasi susu majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡas0ERLePB2

“Ituuu… Ituuu karena aku ada urusan mendadak paak… Mmpphhh iyaahh… Aku harus buru-buru keluar… Soalnya kalau aku ngelayani bapak dulu… Aku pasti bakal ditahan sama bapak di rumah sampai bapak bisa puas” Kata Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHQ8LrnO3P4

“Hakhakhak tau aja kalau kebiasaan saya, non… Jadi bukan karena non ninggalin saya kan ? Non gak sejahat itu kan ke saya ?” Tanya pak Urip lagi kali ini sambil menekan-nekan puting susunya dari luar gamisnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ28QN7tab6a

“Aaaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh… Enggak pak… Aku gak sejahat itu… Lagian aku juga kangen sodokan bapak kok… Mmpphhh” Jawab Nayla berbohong demi menenangkan rasa kesal dari pembantu tuanya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc1cFkXWe9Q

“Hakhak maafin saya yang udah suudzon ke non… Saya kira non udah gak mau main lagi sama saya… Tapi sekarang tau kan maksud kedatangan saya kesini mau apa ? Sudah beberapa hari ini loh, kontol saya gak muntah… Kontol saya udah kangen pengen ngejebol memek non yang sempit ini” Kata pak Urip saat tangan kirinya turun tuk menekan vagina majikannya dari luar gamisnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0AEguG44Pf

“Aaaahhhh… Heem aku tau paaakk” Desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduetFMc8IG

“Kalau gitu… Saya pengen njebol memek non sekarang… Saya udah gak kuat lagi… Kontol saya pengen dijepit oleh memekmu lagi, non” Kata pak Urip yang langsung menaikkan rok gamis majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE7ReBoiISw

“Eehhh paaak… Eehhh disini ? Bapak mau main disini ?” jawab Nayla sambil menoleh ke belakang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWC4kZrQGWc

“Mau dimana lagi emangnya ? Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil menurunkan celana dalam majikannya. Ia juga memposisikan tubuh majikannya untuk menghadap ke arah suaminya berada.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUYnAwD9J94

“Tapii paakk… di depan ada suami aku… di depan ada mas Miftah pak… Gimana kalau nanti mas Miftah tau” Kata Nayla panik. Matanya pun melirik ke arah depan. Suaminya terus menonton berita televisi pagi dengan volume suara yang amat sangat keras. Untungnya, hal itu lah yang membuat percakapannya dengan pak Urip tadi tidak di dengar oleh suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBLBC29oC9y

“Hakhakhak… Tenang non, suami mbak lagi fokus nonton kok… Nah, mumpung suami mbak fokus nonton, mending kita fokus ngentot aja… Gimana ?” Tanya pak Urip yang sudah menurunkan celananya selutut dan bersiap untuk menusukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jA50Dl96k

“Tapi paaakk… Tapiii… Nanti kan… Akuuu… Mmmpphhhh” Desah Nayla sambil memejam saat pentungan pembantunya keburu nyelip di dalam vagina sempitnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3JBNGtFGi1

Nayla yang saat itu masih berdiri sambil memegangi tepi meja di dapur, pasrah ketika pembantunya dengan penuh nafsu kembali memasukkan batang penisnya ke dalam vagina majikannya. Terasa penis yang begitu besar, panjang dan berurat itu masuk menuju titik terdalam vaginanya. Terasa gesekannya yang membuat Nayla merem melek merasakan kenikmatannya. Mulut Nayla pun membuka dari balik cadarnya. Matanya ia tahan agar terus membuka agar dapat melihat pergerakan suaminya agar tindakan bejatnya itu tidak diketahui oleh Miftah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRWNMX5qGkc

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡicZCQ4eiCv

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsDhNxboUM

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUgSMf8BuZM

PAK URIP

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwOcs17xrSr

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxl7fLWV6DY

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqBAkQ8f0I

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRDmhDZdQ35

NAYLA

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hcx7aaQFf

“Aaaahhhh akhirnyaa… Gimana non ? Enak kan ? Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung menggerakkan pinggulnya pelan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe3LZhZ5Wgh

“Mmpphhh… Mmpphhh… Enak paakk… Mmpphhh tapii buruan… Cepet keluarin pak… Jangan sampai ketahuan” Kata Nayla was-was.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0OY2w0tCb

“Tenang aja non… Saya pasti akan mengeluarkannya kok… Tapi kalau buru-buru mah enggak yah, karena saya juga ingin menikmati non lebih lama lagi” kata pak Urip yang membuat Nayla menoleh ke belakang merasa kurang setuju dengan keputusan pembantunya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ85QXgGPwqv

“Paakkk… Buruann ihhh… Jangan dilama-lamain… Bapak boleh make aku lagi nanti kok… Tapi kalau sekarang jangan lama-lama!” kata Nayla berdebar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2YObDz15KM

“Hakhakhak… Mau lama mau cepet itu terserah saya dong… kalau make non nanti jelas saya akan make non lagi… Jadi non liat ke depan aja yah… Liat pergerakan suamimu itu… Karena saya mau merem sambil menikmati jepitan memekmu ini” Jawab pak Urip yang seolah acuh apabila dirinya ketahuan nanti.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVgkOUxJBhh

“Aaaahhhh… Mmpphhh… Mmpphhh… Tapii pakkk… Ayooo cepett keluariinn” desah Nayla yang perasaannya berbanding terbalik dengan pembantunya. Kalau pak Urip tak peduli apabila aksi mereka ketahuan, Nayla justru tidak mau apabila aksi mereka ketahuan. Ia semakin kesal saat melihat pembantunya itu beneran merem bahkan sambil mempercepat sodokannya. Ia akhirnya kembali menatap ke depan. Ia dengan was-was menatap suaminya sambil menahan suaranya agar tidak terdengar keras ditengah hantaman pinggul pembantunya yang semakin keras.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAT2kqKxcN

“Aaaaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmat banget memekmu ini nonnn… Aaahhh akhirnya bisa ngentot dirimu lagi… Aaahh puasnyaa… Puasnyaaa” Desah pak Urip sambil memejam ditengah hujamannya yang semakin cepat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIUXJE5VSX

“Mmpphhhh… Mmphhh… Ayoo pakkk keluariinn… Mmpphh… Aaahhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit. Ia bahkan sampai harus mengangkat satu tangannya untuk menutupi mulutnya agar suaranya tidak keluar keras. Ia terus pasrah menahan sodokan pembantunya dengan satu tangannya yang terus bertumpu pada meja di depannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYfSSS5iU4c

Nayla berulang kali tergerak maju mundur. Desahannya meski tertahan, rupanya masih cukup keras yang untungnya masih kalah dengan suara televisi yang suaminya tonton. Terlihat tangan pembantunya mulai menarik pinggul Nayla ke belakang. Tumpuan tangan Nayla pun terlepas dari meja didepannya. Saat mereka sama-sama berdiri dalam posisi Nayla membelakangi. Tangan pak Urip mulai menerkam susu bulat majikannya lagi. Nayla nyaris menjerit. Wajahnya sampai menoleh ke belakang karena rasa sakit. Ia tak menyangka pembantunya bakal meremas susunya dengan penuh tenaga seperti ini. Pak Urip terus menggenjotnya. Nayla yang masih mengenakan pakaian lengkap dengan rok gamis yang terangkat itu terus pasrah menerima sodokan pembantunya dari belakang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7H2iF7vZf

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhhhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7DIiB80kkL

Wajah Nayla terangkat naik. Mulutnya ia buka selebar-lebarnya. Rasa persetubuhannya jadi semakin nikmat saat nafsunya kian bangkit menguasai tubuhnya. Vaginanya sudah semakin basah. Penis pembantunya juga semakin besar dan keras yang membuat birahinya semakin tak terkendali di dalam tubuhnya ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfUOAHcs75x

“Aaahhh paakk… Aahhh terusss…. Terusss aahhh… Aaahhhh” desah Nayla yang ikut memejam saat tusukan pembantunya semakin nikmat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtRJdPfeg1

“Hakhakhak… Mulai enak kan non ? Itu yang saya rasain daritadi… Ayo nikmati kontol saya ini… Rasakan tusukannya… Rasakan tusukan kontol saya yang semakin dalem ini” Bisik pak Urip di telinga majikannya yang membuat nafsu Nayla semain membesar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTCKR31MkN

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhh iyahhh… Enak bangeett paaakk… Enak banget sodokan bapaaakk” desah Nayla sambil terus memejam merasakan nikmatnya bercinta dengan pembantu tuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDXhQJaTURr

Tiba-tiba.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6Jqip9I9MZ

“Deeekkk… Deekkk… Remot tivinya dimana yah ?” Tanya Miftah tiba-tiba yang mengejutkan mereka berdua.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxuCoWc8vxU

Pak Urip dengan sigap langsung mencabut penisnya lalu berjongkok di belakang Nayla. Nayla juga buru-buru menurunkan rok gamisnya lalu menarik nafasnya kuat-kuat untuk mengendalikan nafsunya agar terlihat biasa saja di depan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡArnqw1XY0S

Kebetulan saat itu Miftah menoleh ke belakang. Wajah mereka bertemu, Nayla lega karena aksinya di pagi hari ini tidak diketahui oleh suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsikKLHghNS

“Ketindihan bantal kali mas…. Adek juga gak tau” Jawab Nayla berpura-pura sibuk.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMO5XU0GdIJ

“Ehh masa ? Oh iya ini… Hehe maafin mas yah” Kata Miftah yang membuat Nayla berpura-pura tersenyum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDuBQdGDbmH

“Huh dasar” celetuk Nayla. Namun saat matanya menoleh ke bawah untuk melihat keadaan pembantunya. Ia terkejut bukan main saat melihat pak Urip sudah menelanjangi tubuhnya lalu tiduran terlentang diatas lantai dapurnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZ31FfE6S0

“Pak! Kok telanjang bulat?!” lirih Nayla saat menoleh ke bawah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKG0yQFX4Ua

Penis pak Urip yang sudah berdiri tegak itu dikocoknya hingga mata Nayla teralihkan padanya. Nayla sampai menenggak ludah. Ia benar-benar kagum pada penis yang sudah berulang kali memberinya kenikmatan birahi. Apalagi dengan tubuh telanjang pembantunya yang membuat fetishnya selama ini semakin bangkit. Nayla semakin bernafsu. Sesekali matanya melirik suaminya di depan lalu sesekali melirik pembantunya di bawah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUINkgeaT9a

“Ayok sini non… Tunggangi saya… Kontol saya udah pengen dijepit lagi nih…. Hakhakhak” Bisik pak Urip yang membuat Nayla semakin tergoda untuk menikmati penis favoritnya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPBSSztf8q

“Mmpphhh iyah pakk… Sebentar” Kata Nayla sambil melepas celana dalamnya yang sedari tadi menyangkut di lututnya. Ia lalu kembali mengangkat rok gamisnya hingga vaginanya terlihat. Saat menyadari kalau suaminya kembali fokus menonton acara televisi, perlahan-lahan Nayla mulai menurunkan tubuhnya untuk menaiki penis pejantan tuanya. Dalam sekejap, kelamin mereka pun kembali berhadapan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUgmIj2xj7

“Hakhakhak cantiknya non ini kalau mau menuruti permintaan saya” puji pak Urip saat melihat kebinalan Nayla dari bawah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVj19oOe9o8

Wajah Nayla pun jadi memerah. Ia heran, kenapa ia sangat senang dengan pujian yang diberikan oleh pembantu tua itu. Dengan perasaan berdebar, akhwat binal itu mulai menurunkan tubuhnya. Bibir vaginanya kembali terbelah saat tertusuk oleh ujung gundul penis pembantunya itu lagi. Tubuhnya bergetar, merasakan kenikmatan dari besarnya penis pembantunya itu. Nayla sungguh puas, ia jadi tak tahan untuk mengekspresikan semuanya melalui desahan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GtGj9BbNK

“Mmmpphhhhh paaakkkk” Desah Nayla dengan nada yang amat pelan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdea0Nn18U

Meski aksi mereka terhalangi oleh meja tinggi dari posisi Miftah berada, tetap saja ada rasa berdebar yang dialami oleh keduanya, terutama oleh Nayla. Bisa-bisanya ia dengan nekat berzina di balik meja dapur ketika suaminya tengah asyik menonton televisi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPEGfem8ZT0

Rasa berdebar yang kemarin ia rasakan saat bercinta di tengah jalan dengan pak Rudi kembali ia alami saat ini. Meski dirinya masih berada di ruangan tertutup. Namun posisi suaminya yang begitu dekat membuat jantungnya terus berdegup.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1CDw11uIE

“Mmpphhh… Aku mulai yah paakk… Mmpphhh… Mmpphhh…” Desah Nayla yang mulai menaik turunkan tubuhnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJu1VQ2etgh

“Hakhakhak ayo non… Goyang yang cepet… Lebih cepet lagi… Aaahhh iyaahhh… Aahhh seperti itu non, ah mantap!” desah pak Urip menikmati goyangan majikannya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwQVWCMlzRE

“Aaaahh iyaahh paakk… Aaaahhh kontol bapaak enakk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi baju gamisnya akibat tak tahan pada kenikmatan yang ia dapatkan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAVR1ctWcD

“Hakhakhak jelas, kontol saya paling enak di muka bumi ini… Ayo genjot yang kencang… Remes susumu… Angkat gamismu… Tunjukkan ekspresi binalmu pada saya !” Ucap pak Urip dengan penuh nafsu sambil memegangi pinggang majikannya agar tidak terjatuh.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaZNBthfMSf

“Aaaahhh iyaahhh… Iyaahhh paakkk… iyaahhhhh” desah Nayla menuruti.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWf1X1IMJe

Gamis akhwat binal itu mulai diangkat oleh pemiliknya hingga kedua susunya terlihat. Behanya yang terus menghalangi langsung dilepas olehnya. Tubuhnya terus bergoyang naik turun dikala tangannya terus meremasi susunya tanpa ampun.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAKzkT0BVUi

Ekspresi wajah binal Nayla terlihat. Matanya merem melek menikmati sodokan serta remasan. Suara desahannya diperkeras. Ia benar-benar kehilangan kendali pada tubuh indahnya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5u8awdIwvy

“Aaaahhh bapaaakkk… Aaahhhh… Aaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir puting susunya sendiri.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktieuYGwv9

Tubuh Nayla ambruk menindihi tubuh pembantunya. Meski demikian, pinggulnya terus saja beraksi naik turun tuk memuasi nafsu pembantunya. Benar-benar kenikmatan sejati. Nayla merasakan gairah birahi yang berapi-api. Matanya pun menatap wajah pembantunya. Puting susunya kini bersentuhan dengan tubuh polos pembantunya. Deru nafasnya yang hangat keluar menerpa wajah pembantunya meski terhalang kain cadarnya. Nayla benar-benar bernafsu. Ia sangat bernafsu ketika bersetubuh dengan pak Urip yang merupakan fetishnya saat ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4e59yBAuBX

“Aaaahhhh paaakkk… Aaahhhh… Aaahhh… Aku gak kuat lagi… Tolong sodok aku pak… Sodok memekku yang kencang” kata Nayla yang jadi ingin menyudahi gara-gara tak kuat menahan birahi lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ364h4taMQX

“Hakhakhak baiklah non… Non tiduran yah” kata pak Urip yang mengubah posisi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOVxrUl9LiQ

Nayla ditidurkan diatas lantai dapurnya. Pak Urip yang sudah bertelanjang bulat memposisikan diri di depan kaki Nayla yang ia buka lebar-lebar ini. pak Urip menjilati bibirnya yang kering. Ia benar-benar bernafsu pada keindahan akhwat yang ada di hadapannya saat ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAmBbpfwm4G

“Angkat lagi non gamisnya biar gak ngehalangin susunya” perintah pak Urip saat gamisnya itu menutupi keindahan susu bulatnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeczYe5I6Z9

“Mmpphh iyaahh pak… Sudah… Ayo buruan” Ucap Nayla dengan binal sambil melebarkan lubang vaginanya tuk menggoda nafsu pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ84DP3r9AfW

“Hakhakhak iyaa non… Sabar… Sabar…” kata pak Urip yang mulai kembali mendekatkan penisnya tuk memasuki lubang vaginanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMERTCQEBHJ

“Mmmpphhh bappaaakk… Aaaaaaahhhh” desah Nayla saat penis pak Urip perlahan kembali masuk ke dalam sarang terhangatnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqYcn6d2lEj

“Ouuhhh mantappnyaaa… Aaahh yaahh…. Mmpphhhh” desah pak Urip sambil merem melek akibat tak kuasa menahan kenikmatan birahinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLo7E5la04S

“Uuuuuhhhh paaakkkk… Mentokk paakk… Jangan didorong lagii… Aaahhh… Aaaaaahhhh” desah Nayla sambil memejam lalu kepalanya ia dorongkan ke belakang. Kedua tangannya menahan beban tubuh pembantunya. Tusukan pak Urip semakin terasa, meski sudah mentok, pembantu tambun itu terus memaksa mendorong hingga dinding rahimnya tersundul oleh ujung gundul penis pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyil0BS5urB

“Hakhakhak… Nikmatnyaaaa… Saya mulai yah… Hakhakhak” tawa pak Urip bersiap untuk memuasi nafsu majikannya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgKHqfNwAuz

“Iyyahh paakkk… Aaahhhhh… Aaahhhh… Aaahhhh terusss… Aaahhh lagii paakkk… Aaahhhh sodok aku yang kencang!” desah Nayla bernafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaI7WFwW4XE

“Aaaahhhhh… Aaaahhhh…. Sabaar non… Jangan buru-buru… Kita nikmati aja dulu” desah pak Urip sambil menatap wajah binal majikannya dikala pinggulnya terus menggempur rahim sempit majikannya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcB73gKwnIl

Sodokan yang awalnya pelan lama-lama jadi semakin cepat. Penis pak Urip yang besar terus mengobok-ngobok lubang sempit vagina majikannya yang begitu menjepit. Terasa, cairan hangat yang memenuhi rahim majikannya, terasa cekikan yang membuat penisnya nyaris berkedut merasakan jepitannya. Nafas pak Urip memberat, dengan penuh nafsu matanya menatap wajah majikannya yang semakin binal itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV1NXUMm7xp

“Aaahhhh… Aaaahhhh… Aaahhhh… Teruss… Teruss paakkk” desah Nayla sambil membalas tatapan penuh nafsu dari pembantunya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2E8G8m7vTp

Mata mereka bertemu. Birahi mereka bersatu. Deru nafas mereka keluar, merangsang nafsu mereka yang kian membesar. Sodokan demi sodokan terus dilontarkan oleh pembantu mesum itu. Desahan demi desahan terus dikeluarkan oleh mulut manis akhwat binal itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2VVpxoom9

Betapa beruntungnya pak Urip yang bisa memunculkan sisi binal dari seorang akhwat yang diikuti oleh ratusan ribu followers itu. Bahkan akhwat manja itu sudah tidak melakukan perlawanan lagi, sebaliknya, ia bahkan rela dizinahi oleh berbagai macam laki-laki, terutama yang sudah aki-aki.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeC1sH8ILqR

“Aaahhhh paakkk… Aaahhhh… Terusss… Ayoo paakkk… Aku mau keluuaaar” desah Nayla yang sudah tak kuasa menahan diri lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtkgYAfhXxm

Tangannya kembali meremasi susunya sendiri. Tatapannya dengan binal menggoda pembantunya agar bisa mempercepat sodokannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnITJHgoPa

“Aaahhhh nonnn… Aaahhh yaahhh… Aaahhhhh rasakan iniii… Siap-siaappp… Saya akan mempercepatnya… Saya akan menghujami rahimmu tanpa ampuunn !!!” desah pak Urip sambil menundukan tubuhnya lalu tangannya memegangi tangan majikannya lalu merentangkannya lebar-lebar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHj2A5DgXlj

“Aaaahhh yaahhh… Aaahhh terusss paaakk… Terusss… Terusssss” desah Nayla yang semakin menikmatinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAeUbzeWQo

Susunya bergetar kencang. Benar-benar kenikmatan yang sangat menantang. Bisa-bisanya ia berzina disamping suaminya dalam keadaan tubuh yang setengah telanjang. Mata Nayla memejam. Ia sudah memasrahkan semuanya pada sodokan pembantunya yang semakin berapi-api itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBldrEe64Sn

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhhh… Aaaaaahhhhh” desah pak Urip yang semakin kencang menghujam sehingga tubuh majikannya itu terdorong maju mundur di lantai ruangan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡse70WjDiP6

“Aaahhhh… Aaahhh cepat keluarin paakk… Akuuu gak kuat laggiii… Akuu mau keluaar… Aaahhh… Aaahhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zH4d2SIfD

“Aaahh samaa nonn… Saya jugaaa… Aaahhh saya gak kuat lagii… Rasakaann iniiii… Rasakkaannn” jerit pak Urip ketika tangannya berpindah meremasi susu majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkPMIETKPQw

“Aaahh yahhh… Aaahhh… Aaaahhhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeW6EPxdmW

Plokkk… Plokkk… Plokkk !!!

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwU5qqwcWbd

Pinggul mereka terus mengoplok. Benturan antar keduanya semakin kencang terdengar ditengah persetubuhan yang semakin liar. Terlihat wajah pak Urip yang begitu bernafsu hingga terlihat seperti hewan liar. Pak Urip menyetubuhinya dengan ganas. Sodokannya kian kejam. Erangan-erangan mereka terlampiaskan melalui perzinahan yang begitu memuaskan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO99q5j06QK

Nafas mereka sama-sama memberat. Lutut mereka sama-sama melemah. Mereka paham, kalau diri mereka sudah tak mampu menahan kenikmatan yang amat sangat ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdgu8X38gh

“Aaaahhhhh… Aaahhhh rasakaann iniiiii… Hennkgghhhh !!!” desah pak Urip yang langsung mementokkan ujung gundulnya menuju titik terdalam rahim majikannya yang membuat akhwat binal itu pun terpancing untuk mengeluarkan orgasme ternikmatnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7NEJKalITK

“Aaah bapaakkk… Mmpphhhhhh” desah Nayla saat mendapatkan orgasmenya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVGXORe5Q17

Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt !!!

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimnNdbrQdT

Tangan Nayla sengaja menutupi mulutnya agar desahannya tidak terlampau keras. Tubuhnya mengejang. Matanya memejam. Rasanya begitu nikmat ketika bisa melampiaskan cairan cintanya pada seorang pria tua yang merupakan fetish seksualnya. Sesekali tubuhnya mengejang merasakan sisa-sisa orgasmenya. Ia benar-benar puas. Tubuhnya pun sampai tergeletak dengan lemas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwzoy5aKmq

“Aaaahhhh rasakaann ini…. Uuuhhhhhh” desah pak Urip yang buru-buru menarik lepas penisnya lalu mengarahkannya ke tubuh dari majikan binal itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSymQYtpjy5

“Aaahhh kellluaaarrr !!!”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOFYWk1Nv6V

Cccrroott… Cccrroott… Ccrrooottt…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYo5szB8qS

Sperma pak Urip menyembur membasahi susu bulat dari majikannya itu. Spermanya keluar begitu banyak. Hampir empat sampai lima kali spermanya itu menyembur hingga cairannya memenuhi susu dari majikan seksinya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2mgExsi1nz

Tangan pak Urip terus mengocoknya. Matanya merem melek sambil berusaha menatap ekspresi binal wajah majikannya. Dirinya sampai terengah-engah. Rasanya begitu puas ketika berhasil menumpahkan spermanya ke titik cairan penghabisan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfeKcLSROSh

“Hah… Hah… Hah… Puasnyaa… Puasnyaaa” desah pak Urip sambil mengelap ujung gundulnya pada cadar majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDqcZicNh0d

“Hah… Hah… Sama pak… Aku juga” jawab Nayla yang terbaring lemas setelah dihajar oleh pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPq7FdAbC2U

Mata Nayla pun memejam. Ia ingin menikmati waktu kesendiriannya setelah diberi kenikmatan oleh pembantu tercintanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmVIsC6ImAr

“Deeeekkkk… Ddeeeekkkk”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEvBRVVbW7

Tiba-tiba terdengar suara suaminya memanggil. Nayla yang tengah memejam langsung membuka matanya lebar-lebar. Pak Urip yang tengah duduk bersantai langsung panik mendengar teriakan dari majikannya itu. Apalagi terdengar suara langkah kaki mendekat yang membuat pak Urip sadar bahwa majikannya itu tengah berjalan kemari. Ia dengan panik buru-buru mengenakan bajunya. Nayla pun buru-buru bangkit lalu menurunkan gamisnya kembali sambil menutupi carian sperma pembantunya yang telah menggenangi susu bulatnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvhazugdVM

“Iyya mas… Ada apa, mmpphhh?” desah Nayla yang baru saja bangkit di posisi duduk lalu merasakan sisa-sisa cairan cintanya yang tiba-tiba kembali keluar melalui lubang vaginanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡat8k6Gzmc3

“Cepet non berdiri… Jangan sampai suami non kesini” kata pak Urip yang menyadari kalau celananya terlempar jauh di dekat jalan masuk yang mungkin dilalui oleh Miftah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlMWuv12mzX

Nayla yang panik buru-buru berdiri. Saat berdiri, ia mendapati suaminya sudah berdiri tepat dihadapannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW1giH9wqHw

“Eh mas, ada apa ?” Tanya Nayla selembut mungkin berusaha untuk menutupi perzinahannya tadi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5y3ZHjS4I5

Diri mereka hanya terpisah oleh meja tinggi yang membatasi. Nayla dengan wajah panik berusaha menghalangi posisi pak Urip yang sedang ngumpet dibalik tubuhnya. Terlihat wajah suaminya seperti melihat sekitar. Keringat dingin Nayla mulai keluar. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menghalangi suaminya agar tidak melihat keadaan pembantunya yang masih bottomless itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjL5vVf9oeE

“Kayaknya tadi mas denger suaranya pak Urip deh ?” tanya suaminya yang membuat Nayla semakin berdebar kencang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh600FRyUth

“Eh masa ? Gak ah… Dari tadi adek sendirian kok disini” kata Nayla berbohong.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡES4usOpWTX

“Eh, yang bener ? Mas yakin banget loh kalau mas denger suaranya pak Urip… Mana suaranya keras banget lagi kayak lagi teriak” kata Miftah yang terus curiga.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm1PS43504j

“Ah gak mungkin mas… Perasaan mas aja kali” kata Nayla berusaha untuk mengalihkan pandangan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFC0hQ7xBsZ

Tepat saat suaminya menoleh ke belakang. Buru-buru Nayla berjalan ke samping lalu menendang celana pak Urip yang tadi berada di dekat jalan menuju ke ruang tamu rumahnya. Nayla mendekati suaminya. Ia berusaha mengajak suaminya ke ruang tamu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vWEh73TKg

Nayla pun melihat ke belakang, ia merasa lega ketika pak Urip sudah bisa mengenakan celananya kembali.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9w9HxOgN6k

“Masa sih perasaan mas aja ?” Tanya Miftah yang masih merasa yakin.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5et1Jp7D50

“Iyya kali mas… Eh lagi liat apa mas emangnya ? Berita ?” Tanya Nayla terus mencoba mengalihkan pembicaraan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡguMEQiiLP7

“Iyya nih dek… Berita soal kerusuhan di stadion kemarin” kata Miftah sambil menatap layar tivinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4grQuPWjOb

“Oalah kok bisa yah nonton bola sampai rusuh gitu… Emang gimana ceritanya mas?” tanya Nayla terus berusaha untuk mengalihkan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyIYSkPhFJI

Suaminya pun menjelaskan semuanya pada Nayla. Nayla hanya mantuk-mantuk berusaha paham. Miftah terus lanjut menjelaskan. Benar saja, Miftah mulai melupakan suara jeritan dari pak Urip tadi. Namun, ada hal aneh yang ia rasakan saat ini. Hidungnya bergerak. Ia mencium aroma yang tidak sedap.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXyDSiSQcxl

Hmmm bau apa ini ?

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduM3xz0ti3

Seketika wajah Miftah menoleh ke arah gamis istrinya yang terdapat noda lembap.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqNrIl4ZxR8

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhhT4fVxgzd

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGL6PJML4RG

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7uTGo88Fp9

MIFTAH

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkyjXV5JNaL

*-*-*-*

Siang harinya pada pukul satu tepat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp1r8mOHWjo

“Hoaammss” Miftah menguap sambil memutupi mulutnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡubH4ojv67b

Matanya berair. Tatapannya ngantuk. Ia jadi ingin tidur gara-gara semalam terpaksa lembur.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PjmwdhRUG

Kebetulan Nayla yang duduk disebelahnya memergoki tingkah laku suaminya. Dengan penuh cinta dirinya tersenyum lalu jemarinya mengusap punggungnya lalu menanyakan sesuatu kepadanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9mOnSwx5BD

“Mas ngantuk yah ?” Tanya Nayla tersenyum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6f4ikBUVRv

“Hehe iyya nih dek, gak tau kenapa kok mas jadi ngantuk… Kalau mas tidur dulu gimana ? Mumpung lagi libur, mas pengen tidur sebentar” jawab Miftah sambil tersenyum menatap istrinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡth5tIjSuhH

“Iya gapapa kok mas… Adek juga tau kalau mas pasti capek banget kan ? Mumpung sekarang hari libur, mas bisa istirahat sebentar kok di kamar” kata Nayla yang membuat Miftah semakin mencintainya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ09sdk0yM9C

“Makasih yah dek… Maaf, hari libur bukannya nemenin adek malah pengen tidur nih” kata Miftah merasa tidak enak.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy21fxYJbJM

“Gapapa mas… Adek tau kok perasaan mas… Lagipula, adek juga mau baca novel nih, udah lama adek gak baca novel ini lagi” kata Nayla sambil menunjukkan novel yang sedang dibacanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkmboJrpMy

“Yaudah… Kalau gitu mas ke kamar dulu yah… Mas mau tidur sebentar” kata Miftah sambil bangkit dari sofa ruang tamunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGtclHTuL2R

“Iyya mas… Tidur yang nyenyak yah” kata Nayla tersenyum menatap suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI31MPDc5UE

Miftah pun berpindah dari sofa ruang tamu menuju kamar tidurnya. Rasa kantuk yang begitu berat membuatnya tak sanggup untuk menahan semuanya. Ia ingin tidur. Ia ingin mengistirahatkan tubuhnya agar bisa lebih segar di sore hari nanti.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnLVfdGTzMm

Setelah Miftah pergi, Nayla dengan anggun melanjutkan kegiatannya dengan membaca novel genre romansa yang sudah lama tidak ia baca. Kesibukannya gara-gara pekerjaan juga kejar-kejarannya dengan pak Urip untuk menghindari persetubuhan lanjutan membuatnya tak sempat untuk membaca novel favoritnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8tOT9dhOjw

Mumpung sekarang hari libur, Nayla pun berniat untuk melanjutkan bacaannya tersebut.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxUlO8LTghB

Dengan gamis longgar bermotif bunga-bunga. Dengan hijab biru muda yang membuat wajahnya terlihat awet muda. Akhwat cantik yang sudah berulang kali merasakan lezatnya persetubuhan itu dengan santainya membaca halaman demi halaman novelnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡISWgDMxTBU

Kaki kanannya ia angkat lalu ditaruh diatas paha sebelah kirinya. Matanya dengan fokus membaca kata demi kata. Cadarnya yang sedari tadi menutupi sebagian mukanya itu membuat seseorang yang diam-diam telah mengamatinya dari kejauhan kembali bernafsu pada kecantikan parasnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPXx9jyoVd2

“Hakhakhak… Busyet dah, padahal tadi udah keluar banyak… Bisa-bisanya saya sangek lagi sampai pengen ngentotin memeknya lagi” lirih pak Urip sambil mengelus-ngelus tonjolan celananya yang semakin membesar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVUxz8m6h1

Lagipula, siapa yang bisa puas ketika hanya menyetubuhi Nayla satu kali. Kemaluan Nayla telah memberikan efek candu bagi para pejantan yang telah menikmatinya. Terutama pak Urip, pejantan awal yang telah mengubah Nayla menjadi akhwat binal.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyjlBU2taVs

“Hakhakhak mumpung pak Miftah lagi tidur, kenapa gak saya ajak Nayla ngentot lagi ?” Kata pak Urip yang diam-diam melepas seluruh pakaiannya lalu dengan santainya berjalan mendekati majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5XKBIYM3T

Pria tua berwajah jelek dengan tubuh gempal serta perutnya yang tambun itu berjalan mendekat menuju tubuh indah majikannya. Sungguh pembantu yang tidak tahu malu. Bisa-bisanya ia dengan pedenya berjalan tanpa memakai baju. Penisnya yang sudah mengeras itu menegak dengan penuh nafsu. Matanya dengan binal menatap lekuk indah dari tubuh majikannya dengan nafas menggebu. Jemarinya ia gerakkan sambil mengocoki penisnya. Penis itu jadi semakin keras. Penis itu jadi semakin besar yang membuatnya semakin tak sabar untuk menggenjot tubuh majikannya dengan kasar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmhBaCxl6iK

“Hakhakhak lagi baca apa non ?” Tanya pak Urip saat duduk di sebelah Nayla sambil tangannya mengocok-ngocok penisnya tuk memancing nafsu majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw2R53en3U

“Ini pak… Lagi baca nov… Astaghfirullah bapak… Kok telanjang ?” Tanya Nayla sampai menyebut gara-gara saking kagetnya pada keberanian pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ2BxGWqTxy

“Hakhakhak emang kenapa non ? Non kan udah sering liat saya telanjang… Non juga udah sering menikmati sodokan saya kan ?” Tanya pak Urip dengan penuh berani sambil membelai kemaluan majikannya dari luar gamisnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL04Nw1vAcj

“Mmpphhh bapaakkk… Tapi kan, ada suami aku pak di kamar… Jangan lagi, entar ketahuan bahaya pak !” Ucap Nayla merinding gara-gara sapuan jemari pembantunya pada titik pusat selangkangannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUxNh7xev63

“Hakhakhak wong suamimu lagi tidur kok… Makanya, mumpung lagi tidur, gimana kalau kita goyang maju mundur ? Non yang nungging biar saya yang nusuk-nusuk sampe non kencing… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil terus mengusapi bibir vagina majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPag4sZFha

“Aaahhh paakkk… Pagi kan udah ? Tolongg jangann lagii… Mmpphh udahh paakk… Entar aku nafsu lagi” ucap Nayla sambil menunduk lalu tangannya mencoba menghentikan kemesuman tangan pembantunya pada lubang sempit vaginanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn2Zu83erFT

“Hakhakhak justru saya kayak gini biar non nafsu lagi… Coba liat kontol saya ! Udah ngaceng banget kan ? Mana puas tadi cuma keluar satu kali… Apalagi kalau keluarnya gak didalem… Padahal kan, saya nafsu banget pengen buat non hamil hakhakhaj” tawa pak Urip yang terus saja merangsang Nayla hingga membuat akhwat cantik itu benar-benar terangsang gara-gara perbuatan pembantunya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZ8xkIFB3T

“Mmpphhh paaakkk… Aaahhh… Paakk cukuupppp” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJ3kCCqoQEQ

“Hakhakhak gimana ? Mulai enak kan ?” Tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla yang semakin bernafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPMz3Zd0YB

“Mmpphhh iyaahh… Enakk paakkk tapiii… Aaahhh… Aaahhhh” Nayla pun bimbang harus bagaimana. Pagi tadi ia sudah bercinta. Masa siangnya ia harus kembali melayani nafsu besar pembantunya ?

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeexgDywUQs

Namun rangsangan pak Urip benar-benar membangkitkan nafsu birahinya. Tubuh Nayla memanas. Matanya pun teralihkan pada penis pejantannya yang membuatnya semakin gemas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZMp4Qw3c7A

“Hakhakhak, udah, gak usah sok munafik lah yah non… Non nafsu kan ? Non pengen kontol saya kan ?” Tanya pak Urip blak-blakan yang membuat nafsu Nayla semakin bangkit.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi9HujPXZ8d

“Iyaahhh… Iyaahh paakk… Akuuu maauuu… Aaahhh… Aaahhh” desah Nayla yang begitu mudahnya ditaklukan setelah melalui proses panjang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKbYZSW6pPF

Pak Urip tertawa. Dulu ketika awal membinalkannya, Nayla pasti tidak akan takluk semudah ini. Namun sekarang, ia yang berhasil membinalkannya cukup memanen hasil jerih payahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl5LPHvajIp

Pak Urip dengan gagahnya menaiki sofa ruang tamu rumah majikannya lalu mengacungkan penisnya dihadapan wajah bidadari pemuasnya. Mata Nayla berbinar. Nafsunya kian besar saat menatap penis hitam itu dengan penuh nafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX2mZaUU6UX

“Angkat cadarmu non… Kontol saya pengen masuk menghujami mulutmu” kata pak Urip sambil mengocoknya yang membuat Nayla dengan patuh menurutinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqUL7f9A1Ra

“Aahhhh iyaahh… Iyaahh paakk… Ayoo masukin… Aku udah siapp… Masukin ke mulutku paaakk” kata Nayla sambil mengangkat cadarnya yang membuat keseluruhan wajah cantik itu terlihat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcDhpKcCAK

“Hakhakhak cantiknyaaa… Gak nyangka saya bisa kayak gini ke lonte secantik dirimu, non… Hakhakhak” tawa pak Urip puas sambil membenamkan penisnya ke dalam mulutnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRB5Z5lwAm

“Mmmppphhh paaaak” lenguh Nayla hingga kepalanya terbenam ke sandaran sofa empuk di belakangnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk1Y6qVYmFI

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip dengan sangat puas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwKkxkoW5q

Pria tambun yang sudah telanjang bulat itu tengah berdiri diatas sofa sambil membenamkan penisnya ke mulut bidadari pemuasnya. Ia kemudian meminta Nayla untuk mengangkat kedua tangannya. Nayla tak berdaya. Nayla menurutinya. Kedua tangan pak Urip pun memegangi kedua tangan lembut bidadari mulus itu. Kemudian pinggulnya mulai bergerak maju mundur. Terasa liurnya begitu hangat menyelimuti penisnya. Sapuan lembut dari lidahnya membuat pak Urip merinding keenakan. Ia terus bergerak maju mundur. Ia dengan bangga melecehi majikannya sambil memejam menikmati semuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0czO60tXLf

“Mmpphhh paakkk… Mmppphhh… Mmpphh” desah Nayla tertahan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIiLU69U0m3

“Aaaahhh… Aaahhh… Aaahhh nikmatnyaaa… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ9KMdTPsET

“Mmpphh… Mmpphhh… Mmmpphh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGmOpaL36Y0

“Ouuhh yaahh… Aaahhh… Aaahhhh hakhakhak… Aaahhh puas sekali rasanya bisa menikmati momen indah ini” tawa pak Urip sambil merem melek menikmati sodokannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgYd0k4q1oy

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeKWstBEDv1

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9vfg4YeoSe

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzTTQAYK41V

PAK URIP

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvBo2XXJzM

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8DBJJXpbT

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvpKKJezIK3

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4Bzq0PmnIc

NAYLA

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7oL6DSA0z

Tanpa ampun, pak Urip terus menyodoki mulutnya sebagaimana ia biasa menyodoki rahimnya. Pinggulnya lama-lama semakin cepat. Ujung gundulnya dengan tega menusuk-nusuk pangkal kerongkongannya. Nayla hampir tersedak. Perutnya benar-benar mual. Mulutnya yang penuh membuat liurnya sampai tumpah mengenai cadar beserta gamis longgarnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡToxW7rjKBW

Tangan Nayla yang terangkat membuatnya tak bisa berbuat apa-apa. Satu-satunya bagian tubuhnya yang bebas adalah kedua kakinya. Kakinya pun ia hentak-hentakkan. Bukan untuk tanda melawan tapi sebagai ekspresi tak tahan saat dijelajahi mulutnya oleh penis pejantan tuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQyUEI7ekB

“Aaaahhhh enaknyaaa… Aaahhh… Aaahhhh… Hakhakha” pak Urip terus tertawa. Pak terus tersenyum menikmati rasanya disepong oleh akhwat secantik Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBgqOnxqZ4Z

Puas, Pak Urip tiba-tiba menarik lepas penisnya hingga benda lonjong berwarna hitam itu dengan indah terhidang didepan mata akhwat binal tersebut.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBPhVX51Q1t

“Uhhhh… Uhuukk… Uhukkk” Nayla terbatuk-batuk. Liurnya sampai ada yang ikut hingga tak mau lepas dengan ujung gundul penis pembantunya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpZmB6ev2ca

“Hakhakhak mulut lonte emang gak ada lawan… Kontol saya sampai basah gini jadinya” tawa pak Urip puas sambil mengocok-ngocok penisnya yang kian membesar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSEhtNi0Va

“Hah… Hah… Hah… Gede amat sih kontol bapak… Mulutku sampai gak muat, tau” kata Nayla terengah-engah sambil memandangi penis favoritnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAsY2OBYOAD

“Hakhakhak jelas… Non suka yang gede-gede kayak kontol saya kan ?” Tanya pak Urip dengan bangga.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgt84rUpZqf

“Jelas paakkk… Aku sukaaa… Aku suka banget kontol gede kayak punya bapak” jawab akhwat tak bermoral yang sudah kehilangan akal sehatnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjjQKvcmvyz

“Hakhakhak sekarang saya mau mainin susumu… Ayok turunin resleting gamismu non… Saya udah gak tahan pengen liat susu megahmu itu” kata pak Urip yang sudah turun ke lantai lalu tangannya melepas ikatan gamis di pinggang majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgDNAbDQxH2

“Hah… Hah… Iyyah pak… Akan aku buka” jawab Nayla patuh pada tuan pemiliknya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqJL38a59Vq

Resleting gamis Nayla sudah turun. Pak Urip tanpa sabar langsung menurunkan gamisnya hingga susu bulat Nayla mulai terlihat. Tangan Nayla sudah terlepas dari gamisnya. Bra ketat yang sedari tadi dikenakannya juga sudah dicopot oleh pemiliknya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT0nLPd5P6A

“Hakhakhak ini baru kesukaan saya… Susu ini yang bikin saya gak pernah puas untuk menyetubuhimu sekali” tawa pak Urip yang jadi semakin bergairah saat susu bulat Nayla terlihat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rx9efjSYO

“Mmpphhh susu ini pak ? Susu ini yang bikin bapak gak pernah puas saat menyetubuhiku ?” Tanya Nayla sambil meremas-remas susunya tuk menggoda pemuas nafsunya. Selayaknya pelacur murahan, Nayla tanpa sadar bertindak demikian. Tanpa merasa malu lagi, ia rela melakukan apa saja demi memuaskan pejantan tuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5uvpWDKp7

“Hakhakhak betul non… Susu segar cap non Nayla yang selalu bikin saya ketagihan untuk menikmati tubuhmu” jawab pak Urip sambil menaruh pentungan saktinya diantara susu bulat yang menggantung itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPasuVf9yY

“Hah… Hah… Kontol bapak mau aku jepit ? Sini agak ketengahin pak, biar aku mainin kontol bapak pake susu aku” jawab Nayla yang malah meminta pembantunya untuk memperbaiki posisi penisnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI2THztdVBg

“Hakhakhak bodohnya saya… Posisi belum pas kok minta dijepit… Baik non… Baik… Hakhakhak” tawa pak Urip yang langsung setelah itu ia merasakan nikmatnya dijepit oleh susu bulat majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡasYvlPK0YW

“Aaaaahhhh… Aaaahhh… Kontol bapak keras banget… Kontol bapak juga anget banget… Mmpphhh pasti nikmat banget deh kalau aku disodok pake kontol segede ini sekarang” desah Nayla menggoda.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlPA9aLHlvh

“Hakhakhak segini masih belum cukup non… Ayo kocok lagi… Kontol saya masih bisa gede lagi, tahu… Hakhak” tawa pak Urip yang membuat Nayla semakin bernafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcSE7zwp3BL

“Ah masa ? Segini aja udah gede banget pak… Beneran ? Nanti mana muat kontol bapak masuk memek aku” desah Nayla dengan bahasa kotornya yang membuat Pak Urip semakin bersemangat tuk membinalkannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqevG27MjeC

“Muat kok.. memek non kan elastis… Pasti bakal tetep muat kok meski bakal disumpel dengan kontol segede ini” tawa pak Urip sambil berkecak pinggang sambil menatap wajah binal majikannya yang kian bernafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPIrOPUR0fd

Benar apa kata pria tua itu. Mata Nayla sampai membesar melihat penis hitam yang semakin membesar itu. Sepertinya ia belum pernah melihat penis pembantunya sebesar ini. Atau karena ia sering jajan ke tempat lain sehingga dirinya lupa kalau dirinya punya penis sebesar ini yang bisa ia nikmati sendiri ?

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZHbAdAiR5Q

“Indahnyaaa!” Gumam Nayla tanpa disadarinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Rq8CZT134

“Hakhakhak ayo non… Kita mulai ngentot, udah gak tahan saya pengen ngegenjot non yang hot” tawa pak Urip bersiap untuk menusuk rahim majikannya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO6rlsDUd1z

“Mmpphh iyaahh paakk… Ayoo” kata Nayla sambil mengangkat rok gamisnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMfBAXwL4Q

Sepertinya Nayla lupa kalau dirinya tengah berada di rumah bersama suaminya yang tengah tertidur pulas. Rangkaian percakapan mesum bersama pembantu tuanya membuatnya melupakan sosok suaminya yang ada di atap yang sama dengannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAQwhbSgAi2

Matanya hanya berfokus pada penis raksasa yang sudah berada di dekat bibir vaginanya itu. Ia pun melebarkan lubang kaki celana dalamnya agar memudahkan penis pembantunya untuk memasuki lubang kenikmatannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDjtouasafb

“Ayokk paakk… Aku udah siap” ucap Nayla sambil menunjukan lubang vaginanya yang sudah sangat basah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3XdsK75zMx

“Hakhakhak dasar lonte… Dasar pecun murahan… Bisa-bisanya akhwat bercadar sepertimu melakukan hal seperti itu di depan saya!” Kata pak Urip sambil mengarahkan penisnya masuk ke dalam vagina tersebut.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiWvPNIfA4r

“Aaaahhhhh… Habis kontol bapak nikmat banget sih… Aku rela kok disodok bapak berulangkali… Aku siap kalau memek aku dijadiin kolam pejuh oleh bapak” ucap Nayla yang membuat nafsu pak Urip kian memuncak.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX3FHKErOg4

“Hakhakhak dasar lonte gratis… Dasar akhwat yang gak ada harga dirinya lagi… Rasakan ini, uuuuuhhhhhh” desah pak Urip yang langsung menancapkan penisnya sedalam-dalamnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyMor1zUOJI

“Ouuhhh paaaakkk” desah Nayla mengejang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTCQ0uJ42y

Bagai disambar petir bertegangan rendah. Tubuh Nayla langsung menggelinjang dipenuhi oleh gairah. Apalagi saat pria tua itu langsung menggerakkan pinggulnya hingga gesekan demi gesekan yang merangsang dinding vaginanya semakin terasa. Tak henti-hentinya Nayla mendesah menahan tiap tusukan yang begitu bertenaga. Tubuhnya bergidik. Nafasnya memberat. Ia benar-benar menikmati tusukan pembantunya yang begitu terasa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVafesvtwFq

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh nikmat sekali memekmu, non” desah pak Urip sambil mendekap gamis majikannya yang sudah terangkat hingga ke lingkaran pinggangnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkgcBqq8BED

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Kontol bapak jugaaa… Aaahhh enak banget paakk terussss… Terussss” pinta Nayla dengan penuh nafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcwo7Xxpc9i

“Aaahhh… Aaahhh… Itu mah gak usah disuruh non… Saya pasti akan menggenjotmu… Saya akan memuasimu… Saya akan menghujami memekmu sampai non sendiri meminta saya berhenti melakukannya pada tubuhmu” desah pak Urip terengah-engah sambil menatap mata binal Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD91kxsyM6w

“Aaaahhhh… Aaaahhhh… Aku gak akan minta berhenti paaakk… Aku selamamya ingin disodok bapak… Ayo terus paaakk… Kontolin rahimku” kata Nayla yang membuat nafsu pak Urip semakin memuncak.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6RF9kGvaqx

“Aaahhh… Aaahhh… Pasti nonnn… Pasti saya akan ngontolin rahimmu terus… Hakhakhak” tawa pak Urip dengan puas.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRbFZfFsnJ

Hampir lima menit mereka bersetubuh di posisi seperti itu. Kaki Nayla terus mengangkang disaat tubuhnya menyandar pada sofa ruangan. Pak Urip yang merasa bosan ingin berganti gaya persetubuhan. Ia pun meminta Nayla berdiri. Ia lalu mengajaknya menuju ke tepi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVVP9Ji134

“Hakhakhak ayo buka… Jangan sampai gamismu menghalangi keindahanmu” kata pak Urip yang tengah berdiri di samping sofa panjang itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4L0eZ8Bl4I

“Mmpphh iyahh pakk… Sudaaahh” jawab Nayla yang sudah menelanjangi tubuhnya menyisakan hijab dan cadarnya saja.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3lGk9vCsWn

“Hakhakhak” pak Urip tertawa. Matanya dengan teliti menilik keindahan dari bawah sampai atas akhwat yang sudah bertelanjang bulat itu. Kakinya yang jenjang membuat pak Urip tersenyum penuh nafsu. Mulusnya kulit pahanya membuat pak Urip nyaris ngiler dibuatnya. Apalagi saat pandangannya sudah tiba di perut ratanya. Pusarnya yang menggugah ditambah dengan besarnya payudaranya yang begitu indah. Penis pak Urip sampai bergairah ingin menikmati kenikmatan dunia ini lagi. Ia pun meminta Nayla menungging. Ia lagi-lagi ingin menyetubuhi Nayla dengan gaya anjing kawin.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpvgXl3Vk6M

“Ayo balik badan terus nungging non” pinta pak Urip setelah puas menikmati ketelanjangan tubuhnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAzhNtYjmOB

“Mmpphhh iyaahh paakkk” jawab Nayla malu-malu hingga pipinya merah merekah. Tangannya sudah bertumpu pada dinding. Ia memasrahkan semuanya kepada pemilik penis ternikmat itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaLlSiMina

“Aaaaaahhhhh yaaaahhhhh” desah pak Urip sambil memejam saat penisnya kembali masuk tuk menghujam.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDa2LYmDJVX

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpqq8dzfKKW

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6kO4QuhXnO

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMuWAYgD3qd

PAK URIP

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhxrS6JSVnr

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy09f5u4pT5

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5TLgyGfTH0

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7RIK6h7i4F

NAYLA

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEJVutn25jE

Pinggulnya langsung menggempur. Pinggulnya berpacu maju mundur. Genjotannya yang kencang membuat susu gantung Nayla bergoyang gondal-gandul. Rasanya begitu mantul. Nayla sendiri sampai tak berdaya saat memeknya dihajar oleh si ujung gundul.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrnYxbUL6uD

“Aaaahhhh… Aaahhh… Aaahhh paaakkk… Aaaahhhh” desah Nayla sampai merem melek.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzHaLJK5vUE

“Aaahhh nikmatnyaaa… Aaahhh… Aahhh yaahhh… Aahhh puasnya bisa menikmati rahim selezat ini” senyum pak Urip dengan begitu mesum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡncD9C7DyZX

“Aaaahhhh… Aaahhh nikmat sekalii paakk… Mmpphhh… Nikmatnya sampai kemana-mana… Terus sodok aku yang kenceng paaak… Aaahhh yahh makin enak rasanya paaakk” desah Nayla memejam saat tangan kirinya ia tarik untuk meremasi payudaranya sendiri.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbcDaLgAAU1

“Aaaahhh… Aaahhh… Baik non… Baik, akan saya kencengin, Hakhakhak” tawa pak Urip sambil menampar-nampar bokong montoknya karena saking gemasnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNxbQR5Wlt

Plaaakkk… Plaaakkk…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPE0uL2JNdN

“Aahhh paakk… Aahhh… Awww… Awww yaahhh” desah Nayla yang justru semakin bergairah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaaMOVONo7U

Remasan susunya diperkuat. Ia bahkan sampai menggigit bibir bawahnya lalu mengelusi keseluruhan tubuhnya mulai dari susu ke bawah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEHRGnUIbXN

“Sini tangannya… Hayoo nakal yah malah mainin susu sendiri… Hakhakhak” tawa pak Urip saat menarik kedua tangan Nayla ke belakang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBmbSKz0i9x

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Lepasin paakkk… Aku mau ngeremes susu aku… Susu aku gatel paakk… Aku mau remesss… Aaahhh… Aaaahhhh” desah Nayla saat tubuhnya tertarik ke belakang sehingga susunya semakin menjorok ke depan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuUlc9RiPnd

Terasa tusukannya jadi semakin dalam. Terasa sodokannya jadi semakin nikmat yang membuat akhwat binal itu semakin tak kuat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEobk2Rakml

“Aaaahhhh enaknyaaa… Enakk bangett paakk… Aahhh iyaahh… Aaaahhhhh” jerit Nayla saat susunya bergoyang semakin cepat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbEh8b8Ot74

Gondal-gandul, gondal-gandul, gondal-gandul. Susu bulat Nayla terus bergondal-gandul mengikuti pergerakan penis pak Urip yang semakin kencang menyundul. Rasanya begitu nikmat sehingga hanya terdengar desahan saja dari keduanya. Dari samping, persetubuhan keduanya tampak begitu indah sehingga sulit untuk menjelaskan bagaimana kata yang tepat untuk melukiskan kebinalan yang dilakukan oleh keduanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBGWeHWyghZ

Bisa-bisanya akhwat bercadar itu keenakan saat digenjot pria tua berperut tambun. Sulit untuk menjelaskannya. Namun bagi Nayla yang menderita gerontophilia. Hal itu bukanlah hal yang sulit tuk dijelaskan. Karena pria tua seperti pak Urip adalah sosok yang sempurna yang bisa memberinya kepuasan batin secara menyeluruh.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ774JCd37cc

“Aaahhh paaakkk… Aaahhh aku mau keluaarrr… Aku mau keluaarrr” desah Nayla tak kuasa menahannya lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgCUxoLa7W

“Hakhakhak ayoo keluarkann… Keluarkan semuanyaaa non jangan malu-malu” ujar pak Urip saat semakin cepat menggempur.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzYyjl6HCNx

“Aaahhh iyaahh paakkk… Terussss… Sodok aku sampai mampus paaak… Aahhh enak banget kontol bapaaak” ujar Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpFUFLccHuS

Penis itu terus menyodok-nyodok. Lubang vagina Nayla terus dikobok-kobok. Ditengah nafsu yang semakin menerjang. Ditengah hujaman yang semakin kencang. Tepat disaat Nayla hampir mendapatkan orgasmenya. Tiba-tiba pak Urip menghentikan genjotannya lalu membalikkan tubuh mulusnya sebelumnya mendorongnya ke dinding.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsb5jIgb4h

“Aaahhh paaakkk” desah Nayla yang kesal karena hampir saja mendapatkan orgasmenya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsr5SlX4t9y

“Hakhakhak gemesnya punya lonte sebinal ini… Mmuuaaahh” cumbu pak Urip mengenai cadar lembutnya sebelum bibirnya ia tarik kembali menjauhi cadar akhwat binal itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkzE8TVVbbx

“Ayo ikut saya” ajak pak Urip sambil menarik tangan Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhTEkOsbior

“Ehh mau kemana pak ? Pak… Mau kemana ?” Tanya Nayla merasa kalau ada sesuatu yang tidak beres.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡApriMVkVSp

“Ke kamarmu, hakhakhak” jawab pak Urip mengejutkan hati Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhafwmHaXGX

“Ta.. Tapi di kamarku… Ada suamiku pak” jawab Nayla panik.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡResIuANlP2

“Hakhakhak justru itu… Kita bakalan ngentot disebelah suamimu!”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIQFuT74yzp

Betapa terkejutnya Nayla saat mendengar kalimat kotor itu. Namun, alih-alih ketakutan. Ia justru tertantang yang membuatnya jadi semakin penasaran untuk mengikuti permainan mesum dari bandot tua itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh57uV8vkSv

Sesampainya mereka di dalam kamar Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKEgHic2AQ

Pak Urip langsung membawa akhwat telanjang itu ke tepi ranjang. Dari sana dirinya dapat melihat wajah Miftah yang tengah tertidur pulas. Tangan pak Urip pun mendekati payudara Nayla tuk meremas-remas. Dari belakang tangannya memeluk tubuh mulus itu. Dari belakang ia membelai tubuh indah itu dengan penuh nafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ7dMPBgKvt

“Hakhakhak mau langsung apa gimana non ?” Tanya pak Urip sambil menoel-noel puting mancungnya yang merupakan titik terlemah Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtsMhoWeJIB

“Mmpphhh langsung aja pak… Aku juga udah gak tahan… Sodok aku yang cepat, jangan sampai mas Miftah bangun duluan” lirih Nayla yang sudah terlanjur nafsu sehingga tidak memikirkan akibat dari perbuatannya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ659NOKMxDE

“Hakhakhak, kalau gitu, mari kita akhiri disini, non” lirih pak Urip yang langsung dijawab anggukan oleh akhwat yang sudah telanjang bulat itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBibfCadWTm

Tanpa mengulur waktu, pria tambun berwajah jelek itu bergegas menancapkan penisnya ke dalam rahim bidadari bercadar itu. Nayla yang sedang berdiri membelakangi langsung mengeluh pelan. Lagi, penis hitam itu kembali menusuknya lagi. Lagi, penis keriput itu kembali membuatnya menjerit lagi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7qGujaIcmJ

“Mmppppphhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAImW7coiBV

Tanpa merasa bersalah karena sudah berzina di depan suaminya. Nayla justru melenguh keenakan. Matanya memejam. Ia malah semakin menikmati kebinalannya dihadapan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi0wgtfSEvg

“Aaahhhh… Aahhh… Teruss… Terussss” desah Nayla dengan pelan.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1MrrF4vsEZ

“Hakhak binalnya akhwat mesum ini… Bisa-bisanya ngentot disebelah suaminya yang lagi tertidur pulas” ejek pak Urip yang jadi semakin bernafsu saat menyetubuhi mainan pemuasnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CNZ072KNO

“Aaahhh paaakk… Habisnya bapaakk… Aahhh… Aaahhh” desah Nayla yang semakin keras sehingga tangan kirinya terpaksa menutupi mulutnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMU92cEVsFg

Tangan nakal pria tambun itu langsung mendekap susu bulatnya. Susu bulat itu tidak lagi tergoyang. Susu kenyal itu tidak lagi terguncang terkena hantaman pinggul pembantunya yang lama-lama semakin keras.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjm5yclYMq

“Mmpphhh… Mmpphhh… Mmpphhh” Nayla menggelengkan kepala. Desahannya ia tahan. Ia berusaha sekuat tenaga agar tidak menimbulkan suara sedikitpun saat berzina dihadapan suaminya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTHklDxyncd

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Enaakkk bangeettt… Enakkk bangett… Ouhhhh… Ouhhhh” desah pak Urip sambil memejam.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWNMaYdaRea

Hantamannya yang semakin keras membuat pria tua itu teralihkan pada kenikmatan yang dirasakan oleh penis saktinya. Remasannya juga diperkuat. Jemarinya juga memelintir puting susunya semakin kuat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyqBx4sN7o

“Mmmpphhh paakkk…. Mmpphhh… Akuu mau keluaar… Aku mauuu keluaaar” Bisik Nayla sambil menoleh ke belakang menatap pejantan tuanya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡroZL9IiqEP

“Aaahhhh sama nonnn… Saya jugaa… Saya mau keluuaar… Ayooo keluarin barenggg” desah pak Urip yang rupanya tidak kuat juga.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡktFAFIjmCm

Sisa-sisa persetubuhan yang tadi mereka lakukan di ruang tamu berdampak pada kedayatahanan tubuhnya saat bercinta di dalam kamar Nayla ini. Mereka berdua sudah tidak tahan. Mereka berdua sama-sama ingin melampiaskannya sekarang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7zh6xANlrD

“Mmpppphhh liat sini non… Cium saya… Cium sayaaa” pinta pak Urip dengan penuh nafsu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡakE32OvVhe

“Mmpppphh iyahh paakk… Mmpphhhh” desah Nayla pasrah menuruti. Tangannya pun membantu dengan menaikkan cadarnya. Bibir mereka bersatu. Persetubuhan mereka semakin bernafsu. Remasan pak Urip semakin kencang. Menikmati keadaan tubuh mereka yang sama-sama sedang telanjang.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPCwcYPBKlp

“Mmppphhhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJI1vtxCqU

Plookkk… Plokkk… Plokkkk !!!

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAELvHnChef

Mereka sudah tidak tahan lagi. Mereka sudah berada di ambang batas birahi. Ciuman mereka semakin panas. Hantaman pinggul pak Urip jadi semakin ganas. Dengan satu tusukan yang kuat, pak Urip pun menancapkan penisnya sedalam-dalamnya menuju titik terdalam dari rahim majikannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbuH7V5fm3v

Jleeeebbbb !

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAybbhBVTbQ

“Mmpphhhhhhhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6Kwgsjicv

Desah mereka berdua ketika orgasme berhasil mereka dapatkan bersama.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0XrHhWADe

“Deeekkkkk!” Ucap Miftah yang membuat pak Urip dan Nayla terkejut berjamaah.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7BnWOxHKO

Namun semprotan cairan cinta yang sedang mereka lakukan membuat keduanya hanya bisa berhenti ditempat. Penis pak Urip memuntahkan seluruh sisa spermanya di rahim majikannya. Rahim Nayla jadi semakin penuh, tidak hanya oleh pejuh. Tapi juga dengan cairan cintanya sendiri yang membuat rahimnya semakin penuh.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9lvpzje50

Tubuh mereka sama-sama bergidik. Mata mereka sama-sama memejam dan ciuman mereka jadi semakin bernafsu saat membayangkan diri mereka telah ketahuan oleh suami dari bidadari bercadar itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrE5qwVKE6W

Nayla pasrah. Ia bersiap menerima konsekuensi dari kebinalannya saat ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR8n6PusHrt

“Mmpppphhh aaahhh”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKVGqClgRVH

Ciuman mereka terlepas. Pak Urip melepas cumbuannya. Nayla juga. Mereka pun sama-sama bersiap membuka mata untuk melihat reaksi dari Miftah yang barusan memanggil nama istrinya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh71eJuA01E

Namun, saat mata mereka terbuka. Mereka melihat Miftah masih tertidur pulas. Sekejap, perasaan mereka menjadi lega. Rupanya tadi Miftah hanya bergumam ditengah tidurnya. Dada mereka berdua pun naik turun. Wajah mereka saling menengok satu sama lain. Mata mereka bertemu. Senyum mereka terangkat mengingat kebinalan yang sudah mereka lakukan tadi.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9zuEY6fJ9

“Dasar lonte nakal… Kirain tadi bakal ketahuan” Ujar pak Urip sambil menoel hidung mancung Nayla.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCSU0zraFDt

“Hihihih dasar bapak sih… Bikin aku takut aja” kata Nayla sambil memegangi dadanya tuk merasakan detak jantungnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0K5FBUDZ5i

“Hakhakhak gimana puas kan? Keluar yuk, disini terlalu berbahaya” kata pak Urip sambil menarik lengan Nayla menuju keluar kamar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD5obungm1X

“Puas pak… Hihihihi” tawa Nayla saat dibawa keluar oleh pejantannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7J9Pxxi424

Nayla hanya tersenyum malu-malu mengingat kebinalannya saat disetubuhi ketika suaminya ada disini bersamanya. Ia terus tersenyum saat berjalan menuju keluar kamar. Ia lalu membayangkan semua kebinalannya mulai dulu saat dari diberi obat tidur oleh pak Urip sampai dirinya dengan berani bercinta di samping suaminya tadi. Entah kenapa ia jadi kepikiran sesuatu. Rasanya ia sudah siap untuk melakukannya saat ini.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKi6w29td31

“Paaakkkk” panggil Nayla yang membuat pak Urip berhenti menariknya saat mereka berdua sama-sama berada di ruang tamu rumahnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiostqT8LTe

“Ada apa non ?” Tanya pak Urip sambil menatap wajah cantiknya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0uUHmuaPsn

“Hihihihi, hmmm aku mau minta sesuatu” kata Nayla dengan malu-malu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRXu2MPzCH

“Sesuatu ? Apaan non ? Pengen ngentot lagi yah ? Hakhakha… Ayo!” kata pak Urip bersemangat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡksr7AzHgWR

“Bukan itu, pak” jawab Nayla yang membuat pak Urip penasaran.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLGaqIzO35J

“Terus apaan non ?” Tanya pak Urip sambil menurunkan pandangannya lalu menaikannya lagi tuk menatap keindahan tubuh majikannya. Terlihat tetesan spermanya jatuh membasahi karpet ruangan. Terlihat susu gantungnya yang membuat pak Urip gemas ingin menikmati tubuhnya lagi. Saat tatapannya tiba di mata indahnya. Pak Urip tersenyum puas melihat tatapan sendu dari akhwat cantik yang selalu membuatnya bernafsu itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡobJOELybHT

“Aku udah siap pak” kata Nayla yang menyadarkan pak Urip dari lamunannya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRGb4y0usOu

“Eh maksudnya ? Siap apaan non ?” Tanya pak Urip semakin penasaran.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Yutmr2g6Q

“Hihihihi” tawa Nayla malu-malu. Pak Urip pun jadi semakin heran akan maksud dari majikan binalnya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdYwbyqK8ct

“Aku udah siap dikeroyok pak… Aku pengen dipake sama banyak laki-laki sekaligus pak” kata Nayla malu-malu yang membuat pak Urip tertawa lebar.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2RLcNhE9y

“Hakhakhakhak…. Terus ?” tanya pak Urip mempertanyakan maksud Nayla yang memberi tahu keinginannya itu.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ98IxrqyAGr

“Hihihihi besok aku beri tahu detailnya… Pokoknya dalam waktu dekat aku pengen dinikmati sama banyak lelaki tua sekaligus pak… Hmmm nanti malam aku buatin daftar pesertanya, besok bapak bantu aku buat undang mereka yah” kata Nayla yang membuat pak Urip semakin tertawa.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5cPSxcN6b

“Hakhakhak siap non… Siap… Kalau gitu non istirahat dulu aja yah… Simpan tenaga non biar nanti pas hari H, non bisa kuat buat melayani mereka sekaligus… Jadi penasaran, siapa aja peserta yang bakal diundang… Hakhakhak” tawa pak Urip.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPogtllbiM

“Hihihih makasih yah pak… Kalau gitu aku mau istirahat dulu yah… Aku capek banget dari pagi aku dipake bapak terus soalnya” kata Nayla yang ingin beristirahat di sofa setelah disetubuhi pembantunya berulang kali.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFlmQOqb2LJ

Namun baru saja beberapa langkah Nayla pergi. Tiba-tiba tangan kurusnya ditarik lagi oleh pembantu tambunnya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡExmW6ZuU5t

“Eh, mumpung besok sampai seterusnya non Nayla kudu istirahat… Gimana kalau kita main sekali lagi” kata pak Urip sambil tersenyum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5lUQyccZHG

“Sekali lagi?” Tanya Nayla tak percaya.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrHQqswFOo1

Jelas, Nayla tidak mempunyai pilihan. Tubuhnya pun langsung dibawanya menuju kamar mandi untuk lanjut ke ronde ketiga. Hijab dan cadar Nayla dilepas. Air shower dinyalakan. Mereka kembali bercinta dengan gaya anjing kawin sambil menatap depan, tepatnya ke sebuah cermin.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOj8ZpeJmgA

“Aaahhhhh…. Aaahhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla dengan keras.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡONKdsP8lNZ

Sementara itu pak Urip membatin. Pinggulnya terus berpacu. Ia jadi teringat sesuatu yang pernah ia beli dari dokter Amir.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmYcgaPFvzU

Kayaknya saya masih punya obat perangsang yang saya beli deh… Kalau obat perangsang itu dikasih ke para peserta, juga ke non Nayla… Pasti pesta gangbang nanti bakal semakin seru nih… Hakhakhak…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn8LzNH9CQo

Batin pak Urip sambil tersenyum.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ93CWtnYCBT

“Aaahhhh… Aahhh paakk… Aaahhhh pelaannn”

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡenNvcuK32a

Tubuh Nayla bergerak maju mundur. Desahan manjanya jadi semakin keras saat pinggul pembantunya terus membentur.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnERpVoSxZP

Plookkk… Plokkk… Plokkkk…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMDWhVz0l9U

“Ahhh mantapnyaa… Aahhh nikmatnyaa…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP9r6DXBJTi

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvESUfjSXr

“Deekkk didalem yah ? Mas mau pipis sebentar” ucap Miftah setelah mengetuk pintu yang membuat kedua insan beda zaman itu membeku di tempat.

13905Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuXrbfZpljH

ns 15.158.61.54da2

#23

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: