Nayla Istri Pak Miftah - #27

BEBERAPA MENIT SEBELUMNYA

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkPUruDrDg

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ebBeXTOhl

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8t7ncydXEH

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG4SPJL2C9T

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92lGX0GvC5

PAK BENI

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXS5bGFLcCs

“Apa kabarnya yah mereka ? Sudah beberapa hari ini saya tidak mendapatkan kabar lagi tentang mereka ? Apa mereka baik-baik aja ?” Lirih seorang pria tua kekar yang sedang berjalan sambil memikirkan dua akhwat bercadar yang dikenalnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2VxvsQOBE9

Beberapa hari telah berlalu semenjak persetubuhan terakhirnya dengan Putri diketahui oleh Andri. Beberapa hari telah berlalu semenjak persetubuhan terakhirnya dengan Nayla yang berakhir tidak bahagia. Kedua persetubuhannya itu diakhiri dengan kegagalan. Mereka berdua benar-benar kesal, sehingga ia sendiri tidak bisa lagi menghubungi kedua akhwat yang pernah ditidurinya itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmgq7eLFNLU

“Hmm salah yah, kalau saya pernah mengenal mereka ? Kayaknya iya deh… Andai saya tidak mengenal mereka, mungkin mereka berdua sekarang sedang baik-baik aja… Atau malah sama aja ?” Lirihnya kebingungan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltQ3BPUOdL

“Hmmm kayaknya bakal sama aja deh, toh orang yang telah merusak kedua akhwat bercadar itu bukan saya, melainkan si gendut kurang ajar itu !” Ujarnya merujuk pada pak Urip yang telah menodai kedua akhwat bercadar itu untuk pertama kali.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSU0Duv4TqT

“Sebenarnya, apa sih peran saya di dunia ini ? Apa sih sebenarnya takdir saya ? Pasti ada alasan kenapa tuhan mengenalkan saya kepada mereka berdua ?” lirihnya sambil merenung.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2ldoJuOZeI

Hari sudah semakin siang. Terik semakin menerjang yang membuat tubuh hitamnya basah keringetan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKRdko81fls

Ia pun mengingat hari-hari pertamanya saat mengenal Putri. Ia dengan marah melihat Putri yang tak berdaya setelah diperawani pak Urip. Ia yang sebenarnya ditugaskan untuk menjaganya, diam-diam malah menarik perhatian Putri. Putri terpana saat melihat pak Beni dengan sekuat tenaganya berusaha menahan hawa nafsu padahal pria tua itu memiliki kesempatan untuk menodai tubuhnya seperti apa yang sudah pak Urip lakukan. Itulah alasan yang membuat Putri menyukainya, dulu. Itulah alasan yang membuat Putri pelan-pelan melupakan cintanya pada Andri. Itulah alasan yang membuat Putri pelan-pelan melabuhkan perasaannya pada pak Beni.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHehmU3abCb

Ia lalu teringat persetubuhan terakhirnya bersama Nayla. Akhwat cantik yang sangat ia cintai itu begitu kesal ketika dirinya dengan tegas mengatur-ngatur kehidupannya yang ingin menikmati sex bebas bersama pria-pria tua. Ia tak paham, bagaimana bisa akhwat cantik yang dulu sangat polos itu sampai memiliki keinginan yang begitu rusak seperti itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFJbjCFlHP4

Ia geleng-geleng kepala. Seketika ia teringat pada pembantu Nayla yang begitu bejat yang pasti telah merubah akhwat cantik itu jadi seperti ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr2sXboswts

“Kurang ajar pak Urip ! Dasar bajingan ! Berani sekali dia merubah mbak Nayla jadi rusak seperti ini ! Ngomong-ngomong kapan yah pestanya dilaksanakan ! Saya harus mencegahnya… Saya gak akan ngebiarin akhwat secantik dia dinikmati oleh pria-pria tua !” Ujarnya dengan kesal.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7w9jvO0U2

Seketika ia menepuk telapak tangannya saat menyadari sesuatu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qIYshCVic

“Sepertinya ini takdir saya… Ini peran saya di kehidupan yang amat kejam ini… Saya harus menyelamatkannya… Saya harus menghentikan keinginan liar mbak Nayla agar dirinya tidak menjadi lebih rusak lagi daripada ini !” Ujar pria tua kekar itu dengan sangat yakin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKiVHqBeNx

Tak lama kemudian, ia sudah hampir tiba di rumahnya sendiri. Saat ia hendak melewati rumah akhwat bercadar itu, ia merasakan ada sesuatu yang aneh ketika melihat banyaknya kendaraan yang terparkir dihalaman rumah bidadari cantik itu. Seketika ia teringat sesuatu, ia teringat akan undangan yang pernah Nayla berikan padanya waktu itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHqVsn9lmsd

“Jangan-jangan !” Ujarnya yang langsung menggeletakkan sapu dan cikraknya lalu berlari secara diam-diam menuju depan pintu rumah Nayla yang agak sedikit terbuka.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhOVILt1dJN

Secara diam-diam ia mencoba melihat keadaan di dalam. Sesuatu yang mengejutkannya terjadi, selama ia berjalan mendekati rumahnya, ia mendengar suara yang membuat bulu kuduknya nyaris merinding.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTDETdFNRkd

Sontak matanya melebar. Perasaannya tidak enak. Ia mencoba melihat keadaan di dalam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxIvtZK9OvQ

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh… Nikmat sekali memekmu ini… Ouhhh gak nyangka saya bisa dapet kesempatan ini lagi !” desah seorang pria berkulit hitam dengan tubuh yang sangat kekar yang sedang menyodok-nyodok rahim Nayla dari belakang.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36r6ikW9Pn

“Siapa dia ?” tanya pak Beni yang melihat Nayla tengah menungging sambil menatap ke belakang menuju wajah pria tua kekar itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWP6VIL5HW2

“Aaahhhh… Aaahhhh… Iyaahh paakkk… Mmpphhh… Saya juga gak nyangka… Tolong percepat paakk… Yang kuat… Aku butuh tusukan bapak yang bisa bikin aku teriak-teriak, pak !” desah Nayla yang terlihat menikmati sehingga mengejutkan pak Beni.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF5n09Ah660

“Aaahhhh… Aaahhhh… Yang seperti ini maksudmu, mbak !” Desah pria tua kekar itu dengan beringas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡztSA4VwCBO

“Aaahhhh iyaahhh… Iyaahhh… seperti ituu… Aaahhhhh” Jerit Nayla dengan keras.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdrblXfwn9a

“Aaaahhhh gilaaa… Aahhhh mantep bangett… Aahh yaahh… Aahhhh… Aaaaahhhh” seketika pria tua kekar itu mencabut penisnya lalu mengoperkannya kepada seorang pria yang mengenakan seragam satpam dengan penampilan yang terlihat sangat tua.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZXCSeCX6v

“Hohohoho… Siap-siap yah mbaakk… Aaaaahhhhh” jerit satpam tua itu sambil memejam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUkiD5BH9En

“Mmppphhh paaakkk” desah Nayla yang semakin menikmati perzinahannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXwQtGD2IMF

“Mbak Nayla ?” Lirih Pak Beni dengan begitu tidak percaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjPIB0xdw20

Panik ? Jelas. Pak Beni begitu panik menyadari pesta yang direncanakan oleh Nayla ternyata terjadi di hari ini. Bahkan sudah dimulai. Ia jelas kebingungan harus melakukan apa. Haruskah ia masuk lalu menghentikannya secara tiba-tiba ? Yang ada mungkin dirinya akan digebuki oleh pria-pria yang sudah dipenuhi hawa nafsu itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkfDHY50qKE

Pak Beni berfikir. Ia terus saja mondar-mandir. Otaknya bekerja keras untuk mencari cara agar bisa menghentikan kegilaan Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm73Wn8Wou7

“Suaminya ! Ya suaminya… Tidak ada cara lain lagi… Hanya itu satu-satunya cara untuk menghentikan kegilaannya !” Ujar pak Beni sambil membuka hapenya lalu mencoba mencari kontak di hapenya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡifwjMZkdPo

“Sial, saya gak punya !” lirihnya dengan kesal. “Ke kantornya ? Mungkin itu satu-satunya cara !” lanjut pak Beni yang tak terpikirkan ide lain.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuBcUeByeIa

Ia lalu merekam persetubuhan Nayla secara diam-diam. Setelah mendapatkan cukup bukti, ia bergegas berlari menuju jalanan depan untuk mencari kendaraan yang bisa ia naiki menuju kantor suami akhwat bercadar itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgE9xTsNLMX

“Ayo dong apa aja… Angkot kek, ojek kek ! Duhhh kok gak ada yang lewat sih ?” Kesal, pak Beni akhirnya memutuskan berlari sampai dirinya menemukan kendaraan yang bisa ia naiki.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj01v3bkQ60

Tak peduli dengan panasnya terik yang menerjang. Tak peduli dengan keringat yang terus mengucur dengan deras. Kecintaannya pada Nayla mendorongnya untuk menghentikan kegilaannya. Ia berlari sekuat tenaga. Orang-orang yang melihatnya mungkin mengira pak Beni sudah gila. Apa yang dipikirkannya saat berlari sendirian di tengah terik yang membakar kulitnya ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNbd9JldSaS

Tapi pak Beni tak peduli. Ia berlari nyaris hampir satu kilometer menuju jalan raya dimana banyak kendaraan yang lewat.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp4CHf0vxNK

“Hah… Hah… Hah… Capek banget” Ujarnya sambil menundukkan tubuhnya dikala tangannya memegangi kedua lututnya. Lengan kanannya ia angkat untuk mengusapi dahinya. Ia benar-benar kelelahan. Ia lalu kembali berdiri tegak untuk mencari kendaraan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RRJiIMOos

“Ojek-ojek !” Ujar pak Beni saat melihat seorang ojek lewat.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGGuA22lvAD

“Mau ngojek pak ? Mau kemana ?” Tanya tukang ojek itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Zu7KmwvRd

“Tolong ke kantor ini pak… Yang cepat yah !” Kata pak Beni yang terlihat terburu-buru.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ10E3Ci3zwz

“Oh siap pak… Buru-buru yah ? Tolong pegangan yang kuat yah !” Kata tukang ojek itu yang langsung tancap gas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGmsi8sd4J

Motor melaju. Motor bebek itu berulang kali menyalip setiap kendaraan yang ada di depannya. Ketika lampu lalu lintas nyaris berwarna merah, motor itu dengan cepat melaju hingga berhasil melewatinya sebelum lampu itu berubah menjadi warna merah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDiuNUqdZEL

Pak Beni terlihat gelisah. Meski yang bisa ia lakukan sekarang hanyalah menunggu sampai dirinya tiba di depan kantornya Miftah. Setengah jam waktu yang sudah berlalu membuatnya kepikiran kalau Nayla pasti sudah diapa-apakan lagi oleh pria-pria tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWafYf8sj6

Akhirnya mereka tiba di depan kantor dimana Miftah bekerja.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHgBSa791R

“Ini pak sudah sampai, semuanya jadi . . . . Eh mau kemana pak ? Bayar dulu !” Teriak tukang ojek itu saat pak Beni langsung berlari menuju kantor tanpa membayar tarif ojeknya terlebih dahulu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoePaHuqVVu

Tapi pak Beni tidak ada waktu. Saat dirinya hampir memasuki kantor. Seorang satpam yang menjaga berhasil mencegatnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8dPlUiJ7hp

“Ehh eehhh mau kemana ?” Ujar satpam yang mencegatnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJoM0ZYjrYY

“Maaf pak saya tidak ada waktu…Saya harus menemuinya… Saya tidak ada waktu lagi paakk” Ujar pak Beni sambil memasang wajah putus asa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCuhKWnGd3o

“Bentar-bentar… Memangnya ada apa ? Bapak sendiri siapa ? Bapak gak bisa keluar masuk seenaknya di kantor ini… Semua ada protokolnya pak !” Ujar satpam itu yang kekeh menahannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡseblpX5ytA

“Ehh bayar dulu pak ! Enak aja bapak asal pergi… Bapak kira saya apaan ? Nah tahan terus pak bapak ini… Dia seenaknya naik ojek saya tapi gak mau bayar !” Kata tukang ojek itu yang berhasil mengejar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRrUU2KjOHK

“Maaf pak saya tidak ada waktu… Saya pasti akan membayarnya saat saya tiba di rumah… Pak Satpam… Tolong hubungi pak Miftah sekarang… Bilang kalau ini penting… Bilang kalau ini soal mbak Nayla, istrinya !” Ujar pak Beni kepada tukang ojek serta pak satpam yang ada didepannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNpaTNseYNP

Pak satpam yang melihat adanya kesungguhan di wajah pak Beni akhirnya menghubungi resepsionis yang berada di dalam. Setelah menghubunginya, ia kembali ke teras depan untuk mengabarkan ke pak Beni.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2X2MKUsuKy

“Hanya ini yang bisa saya lakukan… Selebihnya, yang bisa bapak lakukan sekarang cuma menunggu” Kata pak satpam kepada pak Beni.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU8shk1xhP9

Untungnya, setelah hampir setengah jam mereka menunggu. Seorang pria tampan yang mengenakan setelan jas pun turun untuk menemui tukang sapu itu. Melihat wajahnya yang tidak asing membuat Miftah sampai terkejut saat melihat tetangganya itu ada di teras kantornya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQb718qFc4B

“Pak Beni ? Ada apa ? Kenapa bapak ada disini ? Ada apa dengan istri saya ?” Miftah dengan penasaran langsung memberondongi pak Beni dengan berbagai pertanyaan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnuFWNw73Bo

“Kita tidak ada waktu lagi pak… Ini penting !” Ujar pak Beni yang membuat Miftah semakin penasaran.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfCq2b9iIDg

“Ada apa memangnya ?” Miftah yang melihat keseriusan pak Beni membuat perasaannya menjadi tidak enak. Apalagi saat tukang sapu itu tiba-tiba menyerahkan hapenya untuk ditujukan kepadanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnsim09cZE

Sontak mata Miftah melebar. Sesuatu yang tak ia duga-duga terlihat didepan matanya. Setengah percaya. Setengah tidak percaya. Karena panik, ia pun bertanya pada tukang sapu itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMOz2SNrL3z

“Kapan ini ? Apa yang sebenarnya terjadi pak !” Tanya Miftah terkejut.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrL3IMwers

“Mari ke rumah… Kita tidak ada waktu… Biar saya jelaskan di jalan” ujar pak Beni dengan terburu-buru.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1rRa9DV6PC

“Yaudah ayo ikut saya… Kebetulan kunci mobil ada di saku saya !” Ujar Miftah mengajak pak Beni untuk numpang di mobilnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJw3eBKaau5

“Ehh ehh mau kemana ? Ojek saya bayar dulu dong !” Kata tukang ojek itu protes.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaj846S2phr

“Bapak kesini naik ojek yah ? Pak tolong bayarin pake kartu perusahaan yah” Tanya Miftah kepada pak Beni lalu meminta satpamnya untuk membayarkannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2HNUD4KeSn

Miftah dan pak Beni pun lekas menuju tempat parkir. Setelah mereka berdua menaiki mobil, Miftah dengan segera menginjak pedal gasnya untuk pulang menuju rumahnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdieuKQGMRV

“Jadi apa yang sebenarnya terjadi pak ? Kenapa istri saya sampai diperkosa oleh orang ini ?” Tanya Miftah tidak percaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡltMSXabiPN

“Itu bukan pemerkosaan pak ! Kalau bapak dengar suara yang mbak Nayla ucapkan, pasti bapak akan paham” Ucap pak Beni sambil menyetel ulang rekaman videonya kali ini dengan membesarkan volumenya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOSlG7OAezI

“Aaahhhh… Aaahhhh… Iyaahh paakkk… Mmpphhh… Saya juga gak nyangka… Tolong percepat paakk… Yang kuat… Aku butuh tusukan bapak yang bisa bikin aku teriak-teriak, pak !”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIrgg7Ehya

“Suara itu ? Itu suaranya dek Nayla !” Ujar Miftah mengenali. “Jadi apa ini ? Apa maksud semua ini pak ?” tanya Miftah yang nyaris menangis menyadari kenyataan yang terjadi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa53JpHUzws

“Harus darimana yah saya mulainya, sebenarnya sejak beberapa hari yang lalu, mbak Nayla pernah mengunjungi rumah saya… Dalam kunjungannya, mbak Nayla berkata kalau dirinya ingin mengundang saya ke sebuah pesta sex yang ingin dibuatnya” Kata pak Beni yang mengejutkan Miftah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDfSHAYZuTw

“Pesta sex ?” Tanya Miftah yang sambil fokus menyetir mobilnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyao4t7i8wY

“Ya, bukan cuma itu… Katanya saya bersama sepuluh pria-pria tua yang lain akan berkesempatan untuk menyetubuhinya secara bergantian… Saya menolaknya, tapi saya gak nyangka kalau pesta itu benar-benar terjadi pak” Ujar pak Beni menceritakan semuanya yang membuat Miftah tidak menyangkanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3SLpCztbNd

“Apa benar itu yang terjadi pak ? Gak mungkin istri saya mau melakukan hal seperti itu pak ! Istri saya gak mungkin mengadakan pesta sex seperti itu pak !” Ujar Miftah yang sangat kesal.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrg0db5r9gK

“Saya kira juga begitu pak… Tapi seperti yang bapak lihat sendiri… Itu benar-benar terjadi kan ? Kita harus cepat pak… Kita harus menghentikannya sebelum terlambat !” Ujar pak Beni yang membuat Miftah mengangguk pelan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTQhSGkpoMB

Miftah pun tidak bertanya lagi. Ia dengan fokus mempecepat laju mobilnya agar bisa segera sampai di depan rumahnya. Ditengah laju mobil yang tergolong cepat. Tiba-tiba pak Beni mengucapkan sesuatu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm6UABp5fU

“Pak, kalau misal mbak Nayla nanya, tolong jangan beritahu mbak Nayla darimana bapak mendapatkan info ini yah ?” pinta pak Beni yang khawatir.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjLWPzCrrPY

“Tenang pak… Saya janji gak akan bilang…” jawab Miftah yang terlihat khawatir.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdWU1V1FLAC

Hampir 20 menit mereka berkendara, Miftah akhirnya tiba di halaman rumahnya. Sesuai dugaan, banyak kendaraan asing yang terparkir di rumahnya. Ia pun buru-buru memasuki rumahnya setelah mendengar suara desahan demi desahan yang semakin keras.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiXjflaLdg

Sementara itu, pak Beni yang baru saja keluar dari mobil langsung melihat sekitar. Kendaraan yang semakin ramai jelas menarik perhatian orang-orang. Ia diam-diam berjalan menyusuri jalan kecil yang ada di samping rumah Nayla untuk melihat keadaan di dalam secara sembunyi-sembunyi. Ia pun menuju jendela yang ada di kamar rumah Nayla agar dapat melihat langsung keadaan di dalam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvvcHcBnJ4B

Miftah yang gelisah buru-buru masuk ke dalam rumahnya. Suara desahan yang semakin kencang membuat hatinya berdebar mengkhwatirkan keadaan istrinya. Langkah kakinya ia percepat. Tanpa menunggu lama, ia dengan segera memasuki kamar tidurnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwbB0p0tE7f

“Apa apaan ini ?” lirihnya saat melihat istrinya yang sedang menungging tengah disodok dari belakang dengan gaya anjing kawin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ06Cnk9fx3S

Ia melihat keadaan sekitar. Banyak sekali pria-pria tua yang sudah menanggalkan tubuhnya. Tubuh mereka tidak ada bagus-bagusnya sama sekali. Penis-penis mereka yang sudah melemas menandakan kalau mereka sudah berhasil melampiaskan nafsu seksualnya pada istri cantiknya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡITak2A0hWO

“Aaaahhhhhhhh yaahhhh mbaaakkk… Sayaaaaa kellluuaaarrrrr !!!” Terdengar pria tua berpakaian lusuh itu menjerit keras saat menikmati kelezatan lubang sempit Nayla yang sudah bertelanjang bulat tanpa adanya satu helai pakaian sama sekali.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGVywnfHwL

“Akuu juga paakkk… Aaahhh enakk bangeett… Aahhh terusss… Aaahhhh kelluuaaaarrrr !!” Jerit Nayla tak lama kemudian.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCkrcLDiZ2V

Mendengar jeritan istrinya yang tampak menikmati persetubuhan, ia dengan segera meneriaki istrinya yang membuat akhwat cantik yang sudah telanjang bulat itu menyadari kehadirannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL6ZTUsQl3O

“Deeekkkk !!!” Teriak Miftah sekeras-kerasnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAc5szc6aY

Sontak hal itu membuat mata Nayla terbuka. Tidak hanya Nayla, orang-orang yang berada di ruangan itu pun terkejut. Bahkan pak Urip yang sudah bertelanjang bulat sambil memegangi handycam-nya terkejut melihat majikannya berada tepat dihadapan matanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbFQ4WqjQdL

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmylE1esmeG

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0vpbW36Od9

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOqMLctUBHn

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQeTOlNDltf

MIFTAH

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzNDIyMvYy

“Apa-apaan ini, dek ?” ucap Miftah sekali lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQ7inQX1sZ

“Pak Miftah !” Ujar pak Urip.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHOBdFU2j3B

“Mas Miftah ? Uuuuhhhhhhhhhhhh”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡunItRAc7fA

Cccrrroottt… Crrrottt… Ccrroott…

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6pL5pWlM5

Baru saja Nayla menyadari kehadiran suaminya. Gelombang orgasme lebih dulu datang menyerangnya. Nayla pun mengerang keenakan. Matanya merem melek dengan cepat. Tubuhnya tersentak-sentak. Terlihat jelas wajah Nayla yang keenakan setelah mendapatkan orgasme dari pria tua lusuh yang terlihat seperti gelandangan itu di belakangnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0Un6BmTrvc

Tepat setelah itu, tangan pria tua berpakaian lusuh yang baru saja menyetubuhi akhwat cantik yang sudah telanjang bulat itu melepaskan pegangannya, Nayla pun ambruk dalam posisi menungging dengan kepala yang menempel pada ranjang sedangkan bokongnya masih terangkat tepat dihadapan gelandangan tua tersebut.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7PESfL8gh9

“Aaahhhh puasnyaaa… Buwahahah… Nikmat banget pak, lontenya !” Ujar gelandangan itu yang belum menyadari situasi. Ia bahkan masih sempat mengelusi punggung mulus Nayla lalu meremasi payudaranya yang menggantung bebas sebelum memberikan kenang-kenangan berupa bekas memerah di leher jenjangnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCvombtp3j7

“Lonte ? Lonte katamu ? Kamu menyebut istri saya LONTE ?!” Kata pak Miftah yang mengejutkan gelandangan tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWctAByd4ke

“APA MAKSUD SEMUA INI ? APA YANG KALIAN LAKUKAN DI RUMAH SAYA !” Teriak Miftah yang membuat seluruh tamu undangan ketakutan. Matanya melotot saat melihat satu persatu tamu asing yang berada di rumahnya. Mereka semua jadi terdiam. Mereka tak bisa berkata-kata lagi setelah ketahuan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4KVmj5wmc

“Kalian semua keluar ! KALIAN SEMUA KELUAAR !” Teriak Miftah dengan suara yang menggelegar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN1S48R2z0x

Satu persatu dari mereka terpaksa keluar. Mereka mulai memunguti pakaian mereka termasuk pak Urip dan juga gelandangan tua yang baru saja menyetubuhi istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeksb8kdSdV

Ploppp !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZGUkU0pAAA

Penis berbau busuk dari pria lusuh itu terlepas dari lubang kenikmatan Nayla. Tepat setelah itu, spermanya dengan deras tumpah membasahi ranjang tidur milik akhwat yang sudah bertelanjang bulat itu. Gelandangan tua yang terlalu gemas itu sampai menampar bokong mulus Nayla sekali lagi sebelum dirinya benar-benar pergi meninggalkan akhwat yang sudah tak berdaya itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLdn5efu3Y

Plaaaakkk !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Fc3SY96nZ

"Aaahhhh pak" jerit Nayla dengan manja.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0p1rlHK51z

Nayla lalu terdiam tak bisa berkata-kata. Tubuhnya sudah sangat lemah. Miftah yang melihatnya jadi campur aduk. Kesal, marah, tidak percaya. Bagaimana bisa istrinya yang cantik jelita, yang selalu menutupi sebagian wajahnya dengan cadar diperkosa oleh banyak pria-pria tua ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAfqDbCnTBy

Diperkosa ? Sepertinya tidak, seperti apa yang baru dilihatnya. Miftah sangat yakin kalau istrinya itu tidak diperkosa karena tadi wajah istrinya terlihat sangat menikmati sodokan-sodokan mereka.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS5wmaEex9d

“Deekkk… Apa maksud semua ini deekk ? Kenapa adek jadi… Astaghfirullah… Istighfar dek !”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ92EGrb4o2Z

Miftah ambruk ke lantai. Ia jatuh berlutut. Matanya berkaca-kaca. Ia mempertanyakan istrinya yang sampai berbuat seperti ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ4KNO6NAAu

Nayla tak tahu harus menjawab apa. Sebagian dari lubuk hati terdalamnya merasa menyesal. Namun rasa lelah mengalahkan semuanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLoFIhnISj

Miftah menangis. Air matanya jatuh. Rasanya, hatinya sudah hancur, melihat istrinya diperlakukan selayaknya pelacur. Hatinya semakin patah setelah melihat tetesan sperma yang mengalir dari vagina istrinya. Miftah menggelengkan kepala. Tak cukup di wajah, bahkan vagina istrinya juga menjadi tempat pembuangan sperma.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnDkwzn1Bv

“Deeekkkkk” Jerit Miftah yang menangis histeris.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxMpnNmeer3

Air mata mengalir ketika Miftah mengingat perjalanan cintanya bersama sang istri. Tatapan malu-malu yang istrinya tunjukkan kala itu. Hal itu lah yang membuatnya memutuskan untuk menikahinya. Ia sangat yakin kalau dirinya sudah memilih wanita yang tepat. Wanita baik-baik yang akan selalu patuh pada setiap perkataan & perbuatan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKddSAcv1dC

Akan tetapi, tahun berlalu. Kenapa tiba-tiba ia menemukan istrinya menjadi seperti ini ? Istrinya sudah bertelanjang bulat, dikelilingi oleh pria-pria tua yang juga sudah bertelanjang bulat. Terdapat pak Dikin dibelakang yang sedang asyik menyodok. Bahkan gelandangan tua yang sudah sangat dikenal oleh seluruh kompleks itu sampai menyebut istrinya sebagai lonte. Miftah jelas marah. Emosinya meledak-ledak. Rasa kecewanya meluap-luap. Namun ia mencoba menahan semuanya hingga mengakibatkan air matanya jatuh membasahi wajah tampannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxCh9Phk4Ws

Suami dari akhwat cantik itu masih menunduk mengingat kenangan indah yang sudah ia jalani bersama sang istri. Ia kebingungan. Ia bingung memikirkan dimana letak kesalahannya. Dimana titik yang membuat istrinya menjadi seperti ini ? Apa penyebabnya ? Ia tak tahu. Otaknya buntu. Ia tak bisa memikirkan apa-apa lagi saat itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtuK2NNA93Z

“Kenapa ? Kenapa kamu sampai kayak gini dek ? Mas tahu, ini bukan sekedar pemerkosaan aja, iya kan ? Tapi kamu yang ngerencanain semua ini kan ?” tanya Miftah terbata-bata.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iDAsh0YwR

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCE2Pq7uNl8

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXl5CJ5BqCU

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6SLp8zakur

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUvBd9BJpa

NAYLA

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVp2LiPQLpI

Nayla yang perlahan mulai mendapatkan energinya kembali mulai bangkit ke posisi duduk berlutut. Tubuhnya polos dengan sperma yang membalut wajah cantiknya. Wanita cantik itu lekas mengambil hijabnya lalu mengelap sisa noda sperma yang ada di wajahnya. Setelah itu, ia menggunakan hijab tipisnya untuk menutupi dada indahnya. Meski ia menyesali perbuatannya setelah mengkhianati cinta suaminya, ia sadar kalau dirinya sampai seperti ini juga bukan karena kesalahannya seorang diri.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlRAy4hyLkh

“Kenapa mas ? Bukannya mas tahu sendiri jawabannya ?” Jawab Nayla yang membuat Miftah tersentak.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Jrm5at0Dt

“Apa ? Apa maksudnya dek ? Kenapa mas harusnya tahu ?” Tanya Miftah kebingungan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEXQzX4mxIf

“Gak ada api kalau gak ada percikannya mas… Gak ada perkelahian kalau gak ada masalah yang memicunya, mas… Sama kayak permisalan itu, adek kayak gini juga bukan karena tanpa sebab mas… Semua juga karena mas… Karena mas yang gak pernah sanggup memuasi nafsu adek” kata Nayla sambil berkaca-kaca.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPz33ADvHB

“Karena hal seperti itu ? Bukannya kita selalu menikmati persetubuhan kita, dek ? Bukannnya adek sendiri yang bilang kalau adek selalu puas setiap kali kita bercinta, dek ? Kenapa tiba-tiba adek bilang kalau adek gak pernah puas tiap kali kita berhubungan badan?” tanya Miftah kebingungan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXgTc9lBon

“Maaf kalau adek harus mengatakan hal ini mas… Tapi mas itu terlalu naif… Harusnya mas sadar kalau mas itu gak pernah sanggup memuasi nafsu adek… Bahkan sejak pertama kali kita menikah dulu” jawab Nayla yang membuat hati Miftah terasa sakit.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyCyvwcXnBQ

“Terus kenapa adek berbohong ? Kalau mas tahu dari dulu… Mas pasti akan berusaha untuk memperbaikinya sehingga kejadian seperti ini gak perlu terjadi dek !?” Ujar Miftah dengan nada agak meninggi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxEAjgelJv

“Emangnya mas kira bilang kayak gitu gampang bagi seorang istri, mas ? Aku gak mau ngeliat mas sedih atau kecewa karena mendengar keluhanku tentang mas yang gak bisa memuasiku ! Aku selama ini menanggung semua itu seorang diri mas… Harusnya kalau mas peka, mas pasti bisa ngeliat semua itu dari sikap & perbuatanku, mas ! Tapi kenapa mas malah seenaknya langsung tidur, tiap kali mas puas setelah menikmati tubuh adek ? Apa mas gak peka ? Atau jangan-jangan selama ini mas gak peduli selama mas bisa puas sendiri ?” tanya Nayla yang membuat Miftah tersentak diam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4sqS4SUijk

Ditengah tangisannya yang semakin deras. Akhwat cantik yang sudah ternoda itu kembali berbicara.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI0TgPYhEOn

“Ditambah lagi, tau gak ? Kalau selama ini, dibelakang mas, pak Urip selalu memerkosa adek dengan beringas ?” tanya Nayla yang membuat mata Miftah membelalak kaget.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziPPxipjix

“Pak Urip ? Memperkosa adek ? Sejak kapan ?” jawab Miftah tak percaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL1sN8Gk4U

“Tuh kan… Apa mas gak tau, betapa tersiksanya adek sewaktu dulu pas awal-awal pak Urip terus memperkosa adek ? Hampir tiap hari mas… Hampir tiap hari ketika adek bertemu pak Urip, ada rasa trauma yang membuat adek ketakutan… Adek sampai nangis terus mas ! Adek terus mikirin mas bagaimana kalau mas tahu, andai pembantu yang udah mas percayai itu diam-diam memperkosa adek ? Adek gak sanggup bilang, selain karena takut membuat mas sedih & kecewa… Pak Urip juga punya rekaman video yang mungkin bakal disebar kalau adek ngelaporin semuanya ke orang lain” Ujar Nayla yang semakin menangis kejer. Wajahnya menunduk. Kedua tangannya menutupi wajahnya untuk menyembunyikan air matanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpx1vNfhgr

“Deekkk… Benarkah semua itu ?” tanya Miftah yang mulai berempati pada keadaan istrinya saat itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrD0mQjPeoi

“Tapi tau gak mas apa yang lucu setelah itu ?” tanya Nayla sekali lagi. Ia mencoba menahan air matanya. Ia kemudian menatap suaminya dengan tatapan kecewa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzn9ZwRFuJ8

“Lucu ? Maksudnya ?” Tanya Miftah tak percaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCwRp939az8

“Lama-lama, rasa trauma yang selalu menghantui adek itu, perlahan menghilang tiap kali pembantu mas itu selalu berhasil memuasi nafsu adek !” Kata Nayla yang semakin mengejutkan suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj0hDMonNEN

“Hah… Kok bisa ?” Tanya Miftah terkejut saat mendengarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdi6R8qZmoI

“Entahlah… Adek juga bingung… Tapi, tau gak mas ? Secara gak sadar, tiap kali pemerkosaan yang pak Urip lakukan ke adek, perlahan-lahan mulai mengubah orientasi seksual adek… Adek gak pernah bisa puas selama bukan pria-pria tua yang menyetubuhi adek, mas… Adek sampai ke psikolog mas… Adek sampai nanya ke psikiater, mas… Adek sampai mengidap gerontophilia, mas ! Nafsu adek gak bakal terpuaskan kalau belum disetubuhi sama pria-pria tua, mas !” teriak Nayla dengan jujur untuk melegakan rasa sesak yang terkurung di dadanya selama ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbFeutUQ9J

Miftah tersentak. Rasa amarah yang tadi melanda berubah menjadi rasa sedih karena sudah membiarkan istrinya menjadi seperti ini. Ia merasa gagal sudah menjadi seorang suami. Yang ia pikirkan hanyalah pekerjaan, yang ia pikirkan hanyalah untuk memenuhi nafkah lahiriah saja. Ia sampai lupa kalau dirinya belum cukup memberikan nafkah batin kepada istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdO0EFFr4d4

Seketika ia mencium aroma kuat yang begitu menyengat. Aroma yang membuatnya teringat akan waktu itu, dimana aroma kuat itu memenuhi ruangan kamarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡagTrLEHpiD

“Aroma ini ? Bau ini ?” Lirih Miftah sambil mengendus-ngenduskan hidungnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUl9dawuxN1

“YA… Itu aroma pak Dikin, mas… Itu bau badannya… Ini bukan kali pertama adek disetubuhinya… Ini kali kedua, mungkin malah yang ketiga secara keseluruhan” kata Nayla yang membuat Miftah semakin lemas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsN3IFKozVV

Miftah mulai menyadari kalau apa yang membuat istrinya menjadi seperti ini bukan karena kesalahannya seorang diri. Tapi dirinya juga salah. Dirinya juga patut disalahkan karena kurang memberikan perhatian pada istrinya. Bahkan ketika aroma menyengat itu tercium di masa lalu, bukannya mencurigai istrinya lalu menghentikannya. Ia malah acuh mengabaikan seolah istrinya tak pernah berbuat kesalahan. Ia yang mengira istrinya terlalu polos. Akhirnya harus membayar mahal karena kelengahannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlwtBXp94I8

Nayla masih saja menangis. Sambil berlutut diatas ranjang tidurnya. Tangannya berulang kali menyeka air matanya. Wajahnya menunduk. Ia mencoba membuang beban yang mengganjal didadanya dengan tangisan keras yang membuatnya sampai terisak-isak.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuiG35HcMjY

Miftah yang melihatnya jadi tidak tega. Meski ia masih kecewa. Ia pun beranjak berdiri lalu mendekati posisi duduk sang istri. Ia duduk di tepi ranjangnya. Tangan kanannya pun memeluk tubuh sang istri. Nayla yang menangis menjatuhkan kepalanya pada bahu sang suami. Mereka berdua menangis. Kekecewaan dan kesedihan terus mengiringi air mata mereka yang terus mengalir.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEeWArMRsVQ

“Maafin mas yah dek… Maaf karena mas kurang perhatian… Maaf karena mas kurang peka dengan situasi yang udah adek alami… Andai mas daridulu lebih peka… Mungkin adek gak perlu mengalami situasi seperti ini” Kata Miftah sambil memeluk tubuh sang istri.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡegMd0mkXlK

“Adek juga salah mas… Maaf… Adek gak sanggup menahan diri… Adek kayak gini juga bukan karena ingin menduakan atau mentigakan mas… Tapi karena adek mau ngeluapin nafsu adek yang gak sanggup adek tahan, mas” ujar Nayla menyesali perbuatannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlhdyCREip9

“Udah gapapa dek… Mas paham… Udah jangan nangis lagi… Mas berjanji akan menghentikan deritamu saat ini” Ujar Miftah terus menghiburnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs4PejKD6ua

Namun air mata Nayla terus menangis. Ia yang merasa kalau ini adalah momen yang pas tiba-tiba ingin mengatakan sesuatu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZhxNFKYAoc

“Mas… Adek boleh jujur ?” Tanya Nayla ditengah isak tangisnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFX0BWf8vvG

“Apa dek ? Kenapa ?” Tanya Miftah sambil membelai kepala mungil istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxm6QLXeXz7

“Adek tahu, mungkin ini bakal terdengar berat… Tapi adek tetep ingin cerita, supaya adek bisa lebih plong lagi mas… Boleh ?” tanya Nayla dengan berat hati.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjlqM2YKF5P

“Hmm apaan dek ?” Tanya Miftah setelah menyiapkan semuanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkLBGPcYFQ9

“Sebenarnya salama kita menikah, bukan cuma pak Urip yang udah menyetubuhi adek, mas… Pria-pria tua yang tadi mas lihat, mereka juga bukan pertama kali menyetubuhi adek mas… Sebelumnya, jauh-jauh hari, adek pernah bercinta dengan mereka semua mas” ucap Nayla mengejutkan Miftah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEOESz2uEJv

Nayla kemudian membocorkan siapa saja yang pernah menyetubuhinya. Setiap nama yang Miftah dengar membuat hatinya jadi semakin sakit. Tidak hanya satu, dua, tiga atau empat. Tapi lebih dari sepuluh nama sudah ia dengar dan itu membuat hatinya jadi semakin sakit.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2fmiMW8kf

Meski ia tahu kalau ini bukan hanya karena kesalahan istrinya. Tapi bercinta dengan sepuluh lebih laki-laki yang berbeda itu benar-benar keterlaluan. Miftah gak sanggup mendengarnya. Ia pun meminta istrinya untuk berhenti bercerita.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuVi9oT8qaN

“Sudah dek… Mas gak kuat… Tolong jangan dilanjut lagi !” Kata Miftah sambil menatap kosong ke arah depan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsQxCJTU6Ja

“Maaf mas… Bukan bermaksud… Tapi ini buat ngeplongin beban hati adek mas” jawab Nayla merasa tidak enak.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ03fPvLiXnR

Mereka berdua pun hanya berpelukan setelah itu. Tidak ada kata yang terucap. Jemari lembut Miftah berulang kali hanya mengusap-ngusap punggung mulus istrinya. Miftah kecewa. Kepalanya menggeleng-geleng tak percaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA3xu3OaSxt

Aku gak nyangka, selama ini istriku sudah disetubuhi oleh banyak laki-laki tua… Apa yang harus aku lakukan sekarang ? Jujur aku gak terima istriku jadi seperti ini ? Aku mungkin gak akan sanggup untuk tinggal bersamanya lagi… Hmmm, haruskah aku menceraikannya ? Atau justru mempertahankannya ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjrLrJz7WLh

Batin Miftah dalam hati.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlNqya2ehLs

"Maafkan saya karena sudah melaporkan ini ke suami mbak, andai saya lebih cepat lagi, mungkin mbak gak perlu dinodai oleh gelandangan tua itu atau bahkan pria-pria tua yang lainnya… Hah sial, saya terlambat… Mungkin, cara ini memang agak kejam… Tapi tolong pahami lah… Saya melakukannya demi kebaikan mbak… Saya gak mau ngeliat mbak semakin jatuh ke dalam jurang kemaksiatan lagi" ujar pak Beni yang terus mengamati dari jendela luar kamar Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfTayLgdVQl

Cerita ini dapat dibaca gratis di forum semprot

*-*-*-*

Bagi yang membaca ini dari situs berbayar, berarti anda telah ditipu oleh orang tersebut

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH0ckhw3UYF

Keesokan harinya, di pagi hari.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFwbGAzu0e0

Hari berlalu seperti biasa. Nayla sedang memasak sarapan untuk sang suami. Namun sejak kejadian kemarin, dirinya masih belum mendengar satu patah katapun dari mulut sang suami. Nayla merasa tertekan. Cobaannya semakin berat. Ia tahu kalau semua kejadian ini diakibatkan karena kesalahannya. Tapi dengan semua keheningan ini. Ia merasa tak sanggup. Rasanya, ia ingin bermanja-manjaan lagi bersama sang suami seperti diawal pernikahannya dulu. Ia ingin melakukannya lagi untuk menebus kesalahannya selama ini. Bisa kah ? Apa itu cukup ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyfvbtGEKWN

Kayaknya enggak deh !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYrx1IaVPld

Lirih Nayla sambil melenguh pelan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlnvOXr8uUu

Aku harus gimana yah untuk menebus dosaku ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7GheOP4VFj

Lirihnya kebingungan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGoIWoFrnu

Nayla merasa penat. Kepalanya pusing. Ia membutuhkan angin segar untuk merefreshkan pikirannya kembali.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1zs0dlAbfM

“Hmmm mas, adek mau beli wortel dulu yah di pasar… Wortelnya di kulkas udah abis” kata Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZnm6CiVx41

“Hmm yaudah” jawab Miftah dengan dingin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBcMX3XdZ3

Mendengar jawaban suaminya yang dingin membuat Nayla jadi semakin menyesali perbuatannya kemarin. Ia pun heran sendiri, kenapa bisa dirinya sampai kepikiran untuk melakukan perbuatan sebejat itu. Nayla melenguh pelan. Ia pun melepas celemek yang ada di pinggangnya. Ia dengan segera berjalan menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya agar lebih sopan saat berbelanja di pasar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2DTZmny2o3

Namun, baru beberapa langkah ia berjalan. Tiba-tiba ia memegangi perutnya saat merasakan ada sesuatu yang aneh disana.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0yytGe2Zg

“Uhhuukk… Uhhuukkk” Nayla terbatuk-batuk lalu jatuh berlutut di lantai.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLaqgz9z1Zb

Mendengar suara batuk istrinya. Miftah lekas datang menghampiri untuk menanyakan keadaan istri tercintanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKTElT0Afa9

“Dekk kenapa ? Perutnya kenapa ?” Tanya Miftah saat melihat tangan istrinya selalu memegangi perutnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR4kwbTccZP

“Gak tau mas… Perut adek gak enak banget… Rasanya mual kayak mau muntah ?” tanya Nayla sambil sesekali memejam lalu sesekali terbatuk untuk mengekspresikan rasa mual di perutnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvwHboSE1CM

“Adek salah makan ? Mau mas anter ke dokter ?” Tanya Miftah perhatian. Meski dari kemarin ia merasa kesal pada istrinya. Meski dari kemarin ia berusaha untuk mendiamkan istrinya. Namun melihat istrinya tengah tersiksa dengan keadaan seperti ini membuatnya jadi tidak tega.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwgk0hcdNUy

“Gak perlu mas… Mas tolong anterin adek ke kamar mandi… Adek mau muntah mas” Tanya Nayla yang membuat Miftah buru-buru membantu istrinya berdiri lalu mengantarnya ke kamar mandi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlKPlZLz7Cq

Sesampainya disana, Nayla langsung memuntahkan isi perutnya. Nayla terus terbatuk-batuk yang membuat Miftah jadi penasaran dengan apa yang terjadi. Seingatnya, istrinya termasuk wanita yang sehat dan jarang mendapatkan penyakit. Tapi kenapa Nayla tiba-tiba jadi mual-mual seperti ini ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTzUiYv0a5B

Kenapa yah ? Apa jangan-jangan ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1XJRP4YK0J

Batin Miftah saat teringat kejadian kemarin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWtjrL2cfp

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRgtRulnk2

“Gimana sekarang dek ? Mendingan ?” Tanya Miftah setelah membaringkan istrinya di ranjang tidurnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg5lsZE5DBz

Semenjak kejadian kemarin, Miftah dengan sibuk membersihkan kamarnya mulai dari sprei, lantai dan lain sebagainya. Ia juga berusaha menghilangkan aroma busuk di kamarnya dengan menyemprotkan wewangian seorang diri. Ya, ia melakukannya seorang diri. Apalagi setelah ia mem-banned pak Urip agar tidak memasuki rumahnya lagi. Ia bahkan sampai mengambil cuti di hari ini untuk menemani istrinya yang sedang membutuhkannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBhw4bQvXgX

“Iya mas, untungnya perut adek udah mendingan… Tapi ada perasaan mau muntah lagi sih” jawab Nayla dengan nada lemas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj0Ov8pFVX

“Emang adek kenapa sih ? Salah makan yah ?” Tanya Miftah berbasa-basi terlebih dahulu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNPvpKLHCy9

“Enggak deh mas… Adek jarang sakit perut kok kalau makan sesuatu”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsURBSKS2M5

“Hmmm oh yah ? Apa jangan-jangan, adek hamil ?” Tanya Miftah to the point yang membuat Nayla langsung menoleh menatapnya dengan memasang ekspresi wajah terkejut.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmyIolUqbgG

“Ehhh masa sih ? Gak mungkin deh mas hehehe” Jawab Nayla gak yakin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDO73EYTel

“Tapi mengingat soal kemarin sama tanda-tanda tadi pas adek mual-mual… Bukannya adek itu lagi hamil ?” Tanya Miftah yang sebenarnya setengah tidak percaya kalau ini benar-benar terjadi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMUAQukqMs

“Tapii… Tapi adek kan…” Nayla kemudian terdiam. Ia menyadari kalau sudah banyak pria-pria tua yang menyimpan benih spermanya di rahim kehangatannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuZaeBjhYKd

Masa sih ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOIl8j2wXm2

Batin Nayla tidak mempercayainya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2TSOsr5vZ1

“Hmmm kalau gitu, adek tunggu sini yah… Mas mau beli test pack dulu” ucap Miftah yang terlihat sedikit kecewa membayangkan andai istrinya hamil diakibatkan kejadian kemarin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPYgTvAmq6v

“Iya mas” Jawab Nayla lemah. Sebagai seorang wanita, ia merasakan adanya tanda-tanda kekecewaan di wajah suaminya. Kalaupun ia benar-benar hamil. Nayla pun berharap agar dirinya tidak hamil akibat ulah pria-pria tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡewKyM71auW

Miftah pun pergi meninggalkan istrinya seorang diri. Ditengah kesendiriannya. Nayla merenung memikirkan masa depannya andai dirinya benar-benar hamil diakibatkan kejadian kemarin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrIEEhctWv8

“Astaghfirullah inikah hukuman dari perbuatan dosa-dosaku di hari-hari sebelumnya… Tolong jangan biarkan aku hamil karena mereka… Andai aku hamil, semoga jabang bayi ini merupakan hasil dari hubunganku bersama suamiku” Ucap Nayla berdoa meski kemungkinan terkabulnya sangatlah kecil.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAUZH5VB1jy

“Hah” Miftah melenguh pelan saat mengeluarkan motornya dari gerbang rumahnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSO7k8eGCG2

Ia dengan lemas menaiki motornya lalu melajukan motornya dengan pelan untuk mencarikan test pack untuk istri tercintanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmGojozGiIv

“Kenapa cobaan seperti ini datang dikehidupanku ?” Lirih Miftah saat mengendarai motornya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXzo182RPxI

Sedih, kecewa, kesal. Semua bercampur menjadi satu yang membuat hatinya terasa semakin hancur. Ia lagi-lagi mengingat kejadian kemarin. Melihat ekspresi wajah pak Dikin yang sangat menikmati persetubuhannya bersama istrinya membuatnya jadi semakin kesal. Emosinya meluap-luap. Rasanya, ia jadi ingin menepikan motornya lalu menghampiri dinding yang ada di sampingnya. Ia ingin meninjunya untuk meluapkan semua kekesalannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydrELygqTs

“Hah, kurang ajar ! Dasar bangsat ! Bajingan !” seru Miftah untuk meluapkan emosinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqDe9MDVNoT

Meski ia kecewa pada istrinya. Ia lebih kecewa lagi pada pembantu yang sudah ia percayai. Mendengar ceritanya kemarin, ia tak menduga kalau pak Urip sampai berani memperkosa istrinya menggunakan obat tidur dan juga obat perangsang yang membuat istrinya jatuh tak berdaya ke dalam jebakannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV31dZ0immR

Ia menghantam stir motornya. Ia lalu menghentikan motornya di tepi jalan untuk menenangkan perasaannya sejenak. Saat sedang merenung, tiba-tiba ia mendengar suara bisik-bisik yang memaksa telinganya untuk mendengar setiap detil yang diceritakannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU2Bzi5CiJZ

“Liat deh, itu kan pak Miftah, suaminya mbak Nayla” Ucap ibu-ibu tetangga yang sedang bergosip dengan keras.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpjiTKYNgw5

“Eh itu yah… Ganteng yah padahal… Tapi kok, kemarin ada banyak bapak-bapak aneh yang keluar dari rumahnya yah… Mana ada yang cuma pake celana lagi ?” ujar ibu-ibu lainnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡigkz8A1A77

“Eh beneran ? Hm curiga deh… Apa jangan-jangan mbak Naylanya abis diapa-apain yah ?” ujar ibu-ibu lainnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmRwxQaz4xs

“Pasti deh… Denger-denger cadarnya itu cuma buat nutupin nafsu gedenya aja deh… Emang, cewek yang suka pake cadar itu biasanya mah gitu… Nafsunya pada gede… Cadarnya itu cuma kedok aja biar keliatan alim”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxaaHTPS0Ou

“Ah masa ? Tapi perasaan mbak Naylanya kalem loh pas ketemu”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEPcVv8Atju

“Ya mana ada maling yang sopan pas ketemu… Pas ketemu emang sopan… Tapi di belakang ? diem-diem nyuri barang”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ90JxrKfdrm

“Hah, tapi masih gak percaya deh… Jadi mbak Nayla dikeroyok mereka dong ?”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbVME5Eqs7j

“Iya bener, apalagi ada salah satu bapak-bapak yang bilang gini loh, ‘andai suaminya gak pulang duluan, kita pasti udah lanjut ke ronde kedua’”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnQFUSt4EcD

“Hah… Astaghfirullah… Gak nyangka yah ternyata mbak Nayla diam-diam…”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrd4EMa6GzI

Mendengar setiap gosip yang diarahkan ke istrinya membuat Miftah buru-buru melajukan motornya. Ia tak sanggup mendengar setiap detil dari pembicaran mereka. Ia tak menduga, kabar akan tersebar secepat ini. Meski terdengarnya baru seperti “rumor”. Namun rumor itu hampir pasti mendekati fakta yang selama ini hanya diketahui oleh dirinya, pak Beni dan para bapak-bapak tua yang kemarin telah menggarap istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwituKDLs2I

Miftah hanya geleng-geleng kepala sambil sesekali meneteskan air matanya. Beban yang selama ini ia pendam tak sanggup untuk ia tahan. Air mata pun menjadi pelampiasannya. Ia dengan segera mencari test pack lalu memberikannya ke istri cantiknya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1erRvbKz5m

“Kayaknya aku gak mungkin tinggal disini lagi deh !” lirihnya dalam perjalanannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiPTUAQZYYm

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMcbiIuohsU

"Ini, nanti dicoba yah" ujar Miftah sambil memberikan test pack itu pada istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbwFiByK8Ne

Nayla dengan berat hati menerimanya. Berbagai pikiran pun hadir di benaknya membayangkan dirinya benar-benar hamil. Ia takut andai dirinya benar-benar diceraikan oleh suaminya. Nayla pun mengangkat wajahnya tuk melihat wajah tampan suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0lazokM5wJ

Hati Nayla semakin hancur saat melihat wajah laki-laki tampan yang sudah dinikahinya itu sembap seperti habis menangis. Nayla bertanya-tanya di dalam hati. Apakah suaminya baru menangis ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSVuq6TFpUX

"Mas," tanya Nayla dengan suara lembut.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡctHH4jY1o1

"Iya dek ?" Jawab Miftah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9syQXV74u2

"Kalau adek beneran hamil, apa mas masih mau sama adek ?" Tanya Nayla yang namun tidak dijawab apa-apa oleh suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHC7T9VIr7Y

"Kalau adek beneran hamil, terus bayi yang ada di rahim adek ini bukan berasal dari mas gimana ? Apa mas mau mengakui anak adek ini sebagai anak mas ?" Tanya Nayla sekali lagi. Namun lagi-lagi jawaban Miftah hanya diam membisu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMxVnAK6ohY

"Mas, mas gak akan menceraikan adek kan ? Kita akan terus bersama selamanya kan ?" Tanya Nayla sekali lagi kali ini sambil menitikkan air mata.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡILbEkoNoav

Nayla seolah paham kalau setiap pertanyaan yang diajukannya itu terlalu berat untuk suaminya jawab. Bayangan perpisahan mulai hadir di benaknya. Bayangan kalau dirinya akan menjadi single parent mulai menghantui pikirannya. Nayla menangis. Ia terus menangisi kebodohannya yang lebih memilih nafsu dari cinta suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvfUwHNcxNe

"Tolong dicoba yah dek, mas pengen tau hasilnya" jawab Miftah sambil berkaca-kaca.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuIlsimTFy

Sama seperti istrinya. Bayangan perpisahan juga mulai tergambar di benaknya. Sejujurnya, meninggalkan istrinya yang begitu cantik sangat sulit untuk dilaluinya. Namun, kali ini istrinya benar-benar keterlaluan. Miftah pun mendengus pelan. Ia lalu pergi, meninggalkan istrinya sendirian di dalam kamarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXCabj8JXLe

Maafin adek yah mas… Adek udah bodoh karena lebih memilih nafsu dibandingkan cinta mas !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLRas1LK2dT

Batin Nayla yang terus menangis. Matanya diam menatap punggung suaminya yang kian jauh darinya. Bayang-bayang perpisahan kembali datang menghantuinya. Ia kepikiran. Ia pun memegangi perutnya meski dirinya belum tau hasil dari test pack-nya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9wzHNp3sT

Tolong jangan tinggalin adek mas… Adek gak sanggup melalui ini seorang diri… Akan jadi apa adek mas kalau mesti mengurusi bayi ini seorang diri…

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡziG4SO8tDy

Batin Nayla yang seolah sudah sangat yakin kalau dirinya benar-benar hamil.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoMBl6xc41q

Tak sanggup sendirian, Nayla mencoba turun dari ranjangnya untuk melihat keadaan suaminya di luar. Langkah demi langkah telah ia lalui hingga dirinya benar-benar tiba di pintu kamarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfHTcbi2AbJ

Kepalanya pun melongok ke luar. Betapa sakitnya hatinya saat mengetahui Miftah juga sedang menangis sambil menjambak-jambak rambutnya. Kepala Miftah menunduk, air matanya jadi semakin mudah untuk jatuh membasahi celana yang dikenakannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJz417hWvH5

Braaakkkk !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfoZ9DLdNT8

Nayla tersentak kaget.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE9zqyt49Of

"Apa yang kamu lakukan dekk ! Kenapa kamu kayak gini !"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBE9SOdbipm

Pukulan kencang yang Miftah arahkan ke meja ruang tamu membuat Nayla terkejut. Miftah benar-benar kecewa. Ia menangis terisak-isak. Suaranya bahkan sampai meraung-raung yang semakin merobek-robek hati Nayla yang terus mengamatinya secara diam-diam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCpRXJApaa8

Nayla pun menutup pintu kamarnya. Nayla jatuh bersandar dibalik pintu sambil menutupi wajahnya yang sudah berlumuran air mata.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ14MzsiwVQx

"Maafin adek, mas"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8qyz7sZR2k

BEBERAPA SAAT KEMUDIAN

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8JvKGEqDwF

Di kamar mandi, Nayla benar-benar akan menguji kehamilannya. Jantungnya berdetak kencang. Tangannya memegangi test pack itu yang sudah terlumuri air seni. Berulang kali ia mengocok test pack itu ke kanan juga ke kiri. Ia benar-benar deg-degan. Ia begitu takut untuk melihat dua garis yang akan muncul di test pack itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡShG4cRgNoJ

"Akhirnya keluar"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbi1zxwvJpx

Matanya fokus menatap hasil dari uji kehamilannya. Rasanya jantung seperti akan berhenti berdetak. Tangannya sampai bergetar. Nafasnya pun menderu-deru saat garis itu pun muncul di alat test pack itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEcaxLY2ddm

"Aku… Aku… Aku, hamil" kata Nayla dengan nada bergetar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwfkyuPkKkv

Setelah keluar dari kamar mandi. Nayla lekas mendatangi suaminya yang terlihat melamun menatap kosong ke arah televisinya yang tidak menyala. Nayla pun diam di ditempat. Keraguan muncul untuk mengabarkan hasil dari uji test pack-nya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsUSAXG0FgG

Namun, keberaniannya pun muncul untuk mengabarkan kabar yang entah itu membahagiakan atau malah menyedihkan. Mulutnya lama-lama membuka. Suaranya yang lemah pun keluar untuk memanggil suaminya tercinta.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbMoNcN16Y

"Mas," panggil Nayla yang membuat Miftah lekas menoleh.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Z92KdeMiJ

"Iyya" jawab Miftah. Seketika matanya menangkap alat test pack yang dipegangnya. Ia dengan terburu-buru langsung bertanya untuk mengetahui hasilnya. "Gimana dek ?"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ69cCLMkpYg

"Aku, hamil mas" jawab Nayla sambil menunduk. Ia tak berani menatap wajah suaminya saat itu. Namun rasa penasaran mendorongnya untuk menatap wajah suaminya. Wajahnya terangkat. Matanya pelan-pelan melihat. Bukan ekspresi wajah kebahagiaan seperti yang biasanya pasangan suami istri harapkan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhEGRbEIjTz

Melainkan ekspresi wajah kekecewaan seperti yang ia duga sebelumnya. Bukan hanya kekecewaan malah. Tapi, benar-benar kecewa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwJ6YUBCmse

Nayla pun melenguh sedih meratapi nasibnya saat ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlIzzhs0EPj

Cerita ini dapat dibaca gratis di forum semprot

*-*-*-*

Bagi yang membaca ini dari situs berbayar, berarti anda telah ditipu oleh orang tersebut

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgleSOe1Q9

KEESOKAN PAGINYA

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZRogyXbyQT

"Mas, adek mau pergi sebentar" ucap Nayla kepada suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUI9fu7nHXg

"Mau kemana ?" Tanya Miftah dengan dingin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSNx5Xii4YI

"Adek mau beli sayur mas, buat masak hari ini" jawab Nayla sekali lagi karena kemarin belum sempat membeli bahan masakan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT1Wk7FDS60

"Hmm yaudah, hati-hati" jawab Miftah seolah tak peduli.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nfmEKojeU

Nayla yang mendengarnya hanya menunduk lesu. Apalagi semalam, dirinya terpaksa tidur sendirian karena suaminya lebih memilih tidur di sofa dibandingkan tidur bersamanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYXndmQ2Xu3

Nayla seolah dapat melihat masa depannya. Bahtera rumah tangga yang baru saja dinaikinya berada diambang kehancuran. Bahtera itu nyaris tenggelam, semua karena kurangnya kepercayaan diantara nahkoda dan penumpangnya. Bisakah ia menyelamatkan bahtera rumah tangganya ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuXhOpt9bD

Entahlah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ89CymGiBFr

Batin Nayla yang hanya bisa pasrah menerima keadaan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIESX2qJmqo

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQiKpD9e93N

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIhItnNrymi

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBHauE5SLY5

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8jPfiz0eK6

NAYLA

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsRJWUzfQ7a

Sambil memasang helm di kepalanya. Akhwat cantik yang mengenakan pakaian serba merah merona itu mulai menaiki motor matic-nya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYRbz4Bfv5i

Namun, tak jauh setelah motornya melewati gerbang rumahnya. Terdapat ibu-ibu yang tiba-tiba menghadang laju motornya. Nayla yang kebingungan tak memiliki pilihan untuk menghentikan motornya. Wajah ibu-ibu itu terlihat tidak sedap. Perasaan Nayla pun mendadak menjadi tidak enak.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ88Ypzow2Bs

"Turun kamu !" Ujar salah satu dari dua ibu-ibu yang menghentikan motornya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc6yWDxrj7W

"Ke-kenapa yah bu ?" Jawab Nayla ketakutan saat melihat wajah ibu-ibu itu yang menyeramkan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpyayjw3DCH

"Kamu itu, mau mengotori kompleks kita yah ?" Kata ibu-ibu berambut pendek yang memiliki tubuh gembrot itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWceXTkEux9

"Ma-maksudnyaa" jawab Nayla yang masih belum pahan maksud dari ibu-ibu gembrot itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQbwSaej84E

"Kamu itu malu-maluin… Percuma pake cadar kalau dalemannya kamu obral ! Dasar lonte hina… Kamu habis pesta ngentot kan kemarin ? Banyak bapak-bapak tua yang keluar dari rumahmu yang gak pake baju ! Gimana enak ? Enak digenjot mereka ? Hah ?" Ujar ibu-ibu satunya yang sudah beruban serta mengenakan kacamata itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJLsUofUM2o

Nayla yang tak bisa berbohong langsung terkejut hingga kedua matanya melebar. Ia tak menyangka kabar itu cepat tersebar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡir4Qs6sJjN

"Eh maaf bu… Aku gak paham yah maksudnya" jawab Nayla berusaha menutupi kebohongannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcp1wN4Vjks

"Dasar munafik ! Sok-sokan gak tau lagi ! Paling benci saya sama cewek murahan kayak gini ! Mending lepas aja hijabmu terus telanjang keliling kompleks" kata ibu-ibu gembrot itu saat menarik hijab Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtFhycjZijM

"Aahhh buu jangaann… Jangan ditariikk" kata Nayla memelas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGkLCuS0xRj

""Dih sok-sokan gak mau lagi ! Padahal kamu paling suka telanjang di depan bapak-bapak, iya kan ? Jangan bilang kamu pernah godain suami kita lagi !" Ujar ibu-ibu beruban itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwP7cRrSzsw

"Wah iya, jangan-jangan kamu pernah yah !? Dasar lonte murahan… Lepas hijabmu… Buka cadarmu !" Katanya sambil terus menarik lepas hijab Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdF1y8hLPZl

"Ampunn… Amppuuunn bu… Jangaaannnn" jerit Nayla memohon.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjxSglbkK3Q

Suara teriakan Nayla yang keras membuat ibu-ibu kompleks lainnya pada keluar. Mereka pun berkerumun melihat apa yang terjadi pada Nayla. Sebagian ada yang mendukung dua ibu-ibu itu untuk menelanjangi Nayla. Sebagian ada yang merasa kasihan namun tak bisa berbuat apa-apa karena kalah jumlah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpmb1aIHetQ

"Jangaann buu… Jangaaannn… Aku mohonn… Aaaahhhh" hijab Nayla terlepas. Cadarnya pun juga. Mereka yang baru pertama kali melihat wajah cantik Nayla jadi semakin marah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHikZB8435Q

"Dasar ! Cantik-cantik tapi sukanya laki orang ! Cuihhh"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazVgpZFylo

"Dah bugilin aja… Kita arak keliling kompleks !"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRL4RrqM0so

"Jangaannn… Jangaaannn" Nayla menangis saat resleting gamisnya diturunkan oleh ibu-ibu itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzeRld9wl3D

Tidak ada yang merasa kasihan. Ibu-ibu yang mulanya mengasihani Nayla mulai beralih posisi saat membayangkan suami-suami mereka pernah digoda oleh akhwat secantik Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBuj7uMLD7Y

"Jangaaaannn… Amppunn buu… Ampuunii akuuu"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP5x6M7D3zI

Gamis Nayla mulai diturunkan. Bahunya yang indah mulai terlihat. Belahan dadanya yang mempesona juga mulai terlihat. Kedua tangan Nayla yang dipegangi, membuat dirinya tak bisa berbuat apa-apa lagi saat ditelanjangi oleh kelompok ibu-ibu yang mengaku paling bermoral itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN43ODUSkmm

Tubuh indah Nayla terlihat. Kulit indahnya yang mulus sekejap mempesonakan mata ibu-ibu itu. Pusarnya juga telah terlihat. Dalam sekejap Nayla sudah ditelanjangi hingga menyisakan beha serta celana dalamnya saja.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGqXJ7YzbVu

"Puas ? Puas rasanya bisa telanjang ? Andai ada bapak-bapak, kamu pasti langsung terangsang kan ?" Ejek salah satu ibu-ibu itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm093FZC8SW

Nayla pun menangis saat jatuh berlutut sambil berusaha menutupi dada dan celana dalamnya. Pelecehan yang ia alami membuatnya hatinya menjadi semakin sakit. Ia paham kalau ini adalah akibat dari dosa terindah yang pernah dibuatnya. Namun ia sendiri merasa tidak sanggup. Ia tak disanggup dilecehi lebih daripada ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKnZGjsKmCb

"Ayo kita telanjangi ! Kata ustadz Burhan, orang yang berzina harus dirajam kan ?" Tanya salah satu ibu-ibu yang membuat Nayla semakin takut.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyYW7lGKw84

"Betul, ayo kita singkirkan orang-orang yang suka bermaksiat di kompleks kita ini… Dasar pembawa sial ! Gimana kalau kompleks kita jadi sial gara-gara perbuatanmu itu !"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOiE77zSHgr

"Dah ayo kita telanjangi, jangan banyak omong lagi !"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdGyhtiqhzx

"Ayooo"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMsX4pm2NY1

"Jangaann… Jangaann buu aku mohonn" beha Nayla sudah dilepas, kedua susu yang menggantung itu pun sudah terlihat di depan mata mereka.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTemmt3EjbM

Sebagian ibu-ibu yang iri pada kecantikannya langsung menarik celana dalamnya agar semakin telanjang didepan mereka.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgrmPrdVJ7R

"Heeeyy tunggguuu !!!"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyADgPngn9K

Belum sempat celana dalam Nayla terlepas, terdapat suara laki-laki yang menggelegar yang menghentikan perbuatan ibu-ibu yang dipenuhi amarah itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGYGw1UAY0r

Ibu-ibu itu pun langsung menjauh saat melihat seorang pria tua berbadan kekar yang tengah mengayunkan sapunya. Sementara dibelakangnya, terdapat pria tampan yang terkejut melihat keadaan Nayla saat ini.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡszffck9ndg

"Deeekk" ujar Miftah yang langsung melepas kemejanya lalu menutupi tubuh istrinya sebisanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZCmAyzqqiF

"Apa yang kalian lakukan ? Berani sekali kalian main tangan seenaknya !" Ujar pak Beni yang berdiri didepan Nayla untuk melindungi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDhehn8KJ9P

"Bapak juga ngapain ? Kok bapak belain ? Jangan-jangan bapak salah satu yang ikutan pesta kemarin yah ?"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnMniWtBNHA

"Pesta ? Pesta apa ?" ujar pak Beni sambil berkecak pinggang.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP3LnijL0BS

"Loh pura-pura gak tau yah ? Apa udah disuap memek makanya pura-pura gak tau ?" Kata ibu-ibu itu sambil tertawa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcUIJgkHO8G

"Memangnya kalau ada, kalian lihat ? Kalian liat kalau mbak Nayla seperti itu kemarin ?" Kata pak Beni yang membuat rombongan ibu-ibu itu terdiam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2EtzhxhTZY

"Tapi kemarin saya liat sendiri kalau banyak bapak-bapak yang keluar bahkan gak pake baju dari rumah cewek murahan ini !"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNZVWOoh67i

"Oh gitu ? Kalau gitu, tadi pagi saya juga liat kalau ada bapak-bapak yang keluar dari rumah ibu, apa ibu baru aja berzina ?" Tanya pak Beni pada salah satu ibu-ibu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtAYkfIHjWk

Sontak wajah ibu-ibu lainnya mulai menengok ke arah ibu-ibu yang ditunjuk oleh pria tua kekar itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5UaUdPk0d

"Jaga omonganmu yah pak ! Saya sudah bersuami… Mana mungkin saya seperti itu !" Kata ibu-ibu itu membela.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu9rjkAs081

"Lantas apa ? Mbak Nayla juga sudah bersuami, bahkan dari pakaian kalian aja berbeda… Mbak Nayla lebih tertutup kenapa kalian nuduh seperti itu ?"

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEEFQ9wM59D

"Lah lagian jelas yah kalau pak Qomar yang masuk ke rumah saya tadi pagi itu tetangga saya yang baru aja ngasih mangga yang tumbuh di halaman rumahnya !" Kata ibu-ibu itu membela.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMA9i0njqfP

"Tau dari mana saya kalau ibu di dalam cuma dikasih mangga ?" Kata pak Beni yang membuat semua ibu-ibu itu terdiam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGijMkigaA

"Tolong, jangan bertindak sesukanya selama kalian belum ada bukti… Lagipula perbuatan kalian ini bisa saya laporkan ke polisi loh… Kalian mau masuk penjara gara-gara kena pasal pembullian ?" Ancam pak Beni yang membuat semua ibu-ibu itu ketakutan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznuNqzFzLP

Sementara Nayla yang masih menangis terus ditenangkan oleh suaminya. Miftah berulang kali mengusapi punggung istrinya lalu sesekali mengusap rambutnya untuk menenangkannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmOFbqnz12o

"Gak kan ? Kalian gak mau kan ? Dah sana bubar ! Memalukan ! Berani sekali kalian bertindak sesukanya !" Kata pak Beni yang akhirnya membuat kerumunan ibu-ibu itu pun bubar tanpa sempat mewujudkan keinginan mereka untuk mengarak Nayla telanjang.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡee9J8ZS8Jh

Setelah ibu-ibu itu bubar. Pak Beni pun mendesah pelan meratapi apa yang Nayla alami saat ini. Ia pun berbalik lalu berjongkok untuk menatap akhwat yang sudah hampir telanjang itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLK5PKNGj5p

"Apa benar semua itu terjadi, enggak kan mbak ?" Tanya pak Beni berpura-pura tidak tahu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOldk2HHLCT

Nayla yang masih menangis pun tak sanggup menjawab pertanyaan itu. Beruntungnya, Miftah dengan tegas membela istrinya yang sedang bersedih.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvQLv88Ru0O

"Mana mungkin istri saya melakukan itu pak… Tapi terima kasih atas pembelaannya… Saya permisi dulu" kata Miftah sambil membawanya istrinya pulang serta pakaian yang tadi terlucuti.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5VvIQVXkY4

Pak Beni hanya mengangguk pelan. Ia pun menatap sepeda motor yang tadi Nayla tinggalkan. Tanpa disuruh, Pak Beni pun mengantar sepeda motor itu menuju halaman rumah Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUZDwD6NPrw

Diperjalanan, pak Beni pun membatin sambil mengingat tatapan sedih dari akhwat cantik itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwecKvuWut

Yang sabar yah mbak… Mungkin ini salah satu dari sanksi masyarakat yang mbak terima… Tolong untuk akhir-akhir ini jangan keluar rumah dulu… Saya gak mau mbak bersedih lagi gara-gara omongan mereka… Sebisa mungkin kalau mbak dihina lagi, saya akan membela mbak meski saya tau, kalau apa yang terjadi pada mbak kemarin itu benar adanya… Pokoknya sebisa mungkin saya akan membela mbak dan mengatakan kalau semua itu cuma tuduhan yang tak berdasar !

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGjCdcQcPL

Batin pak Beni sambil mengantar sepeda motor Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoLTvRltxx

Cerita ini dapat dibaca gratis di forum semprot

*-*-*-*

Bagi yang membaca ini dari situs berbayar, berarti anda telah ditipu oleh orang tersebut

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbSiO0r9FW6

Sesampainya mereka berdua di rumah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbU3gySfIgR

“Maafin aku yah mas… Maaf udah bikin mas malu… Maaf udah bikin skandal di keluarga kita mas” kata Nayla sambil terus menangis.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgtWjCP5CZj

“Udah gapapa dek… Lupakan… Masa lalu ya masa lalu… Gak usah dipikirin lagi dek” Kata Miftah berusaha menghiburnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0o6CAXSdBN

“Tapi mas… Adek malu… Adek ngerasa gak enak sama mas… Adek nyesel banget mas… Adek nyesel udah bikin malu keluarga, mas” kata Nayla yang terus menangis.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOTQBgfza4u

“Iyya mas tau… Tapi mau gimana lagi… Lebih baik adek istirahat dulu yah di kamar… Jangan keluar rumah dulu” kata Miftah sambil mengantar istrinya ke kamar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEH8Yk7LZ5l

“Makasih yah mas udah ‘selalu ada’ buat aku” Jawab Nayla saat merasakan perhatian suaminya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡm05TmPW9CS

“Ini pakaiannya, dipake dulu yah” Kata Miftah sambil memberikan pakaian yang tadi terlucuti oleh ibu-ibu kompleks.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzlcTizR2eM

“Iyya mas makasih” jawab Nayla sambil mengenakan pakaiannya kembali.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡICJWw9xPqG

Diam-diam Miftah jadi semakin sedih pada nasib istrinya saat ini. Ia jadi semakin bimbang. Apa yang harus ia lakukan pada istrinya yang sudah bergelimangan dosa. Meski dirinya kecewa, meski dirinya masih dilanda amarah, melihat istrinya yang terlihat begitu membutuhkan dirinya membuatnya jadi tidak tega.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmeSdCmBvjm

Dalam diam ia mencoba mengingat semua kenangan indah yang sudah ia buat bersama istrinya. Tapi rasanya percuma, rasa sakit hatinya sudah melebihi batas maksimumnya. Apalagi dengan adanya jabang bayi yang berada di perut istrinya. Ia tak tahu siapa ayah dari bayi yang ada di rahim istrinya. Meski ada kemungkinan kalau bayi itu adalah darinya, rasa kecewanya akibat perbuatan istrinya kemarin masih belum bisa ia maafkan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4QlOll1rm

Setelah Nayla sudah mengenakan pakaiannya lagi. Miftah pun memberanikan diri untuk berbicara kepada sang istri.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡocJbydRv7o

“Dek, mas mau ngomong sesuatu” kata Miftah yang membuat istrinya deg-degan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIjijxAJbQY

Miftah pun duduk di tepi ranjang yang kemudian diikuti oleh istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡngQxQyNiBt

“Iyya mas, ada apa ?” tanya Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnK2zINw8G

“Mas udah mikirin ini dari kemarin, ditambah, situasi disini udah gak mungkin lagi, iya kan ? Mas cuma mau nyaranin, gimana kalau kita pindah dari sini ?” Tanya Miftah mengejutkan istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEsjmPTIXeH

“Pindah mas ? Kemana ?” Tanya Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK7XyL36OgV

“Entah dek, mas juga belum mastiin pindah kemana… Nanti mas mau cari-cari dulu… Oh yah, inget gak waktu kita ngobrol bareng di area persawahan pas kita di puncak ?” Tanya Miftah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBBxFgmlmb

“Pas di puncak ? Oh yah adek inget… Yang mas bilang ‘gimana kalau kita tinggal di tempat yang punya lingkungan kayak gitu kan ?’” tanya Nayla.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM7ZSTkUEZe

“Ya, mas mau kita tinggal disana… Mas mau kita menghilang… Menjauhkan diri dari orang-orang… Mas pengen hidup tenang… Jujur, ini juga bikin mas pusing… Mas mau kita pergi sejauh-jauhnya dari sini… Gimana ?” tanya Miftah meminta pendapat.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFLCpgRFqYx

“Hmm adek ngikut mas aja… Selama ada mas, adek yakin, adek pasti bakal nyaman sama mas” jawab Nayla sambil memaksakan senyum.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrQ9LwXfFu

“Yaudah nanti mas cari tempatnya yah… Adek istirahat dulu” kata Miftah sambil membaringkan istrinya di ranjang.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7ZwmgVFlGC

“Maaf yah mas, sekali lagi, adek mau minta maaf karena udah bikin tetangga gempar” jawab Nayla yang masih merasa tidak enak.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwl4bJ6IPt2

“Udah gapapa, istirahat aja yah pokoknya” Ucap Miftah sambil mencium kening istrinya meski rasanya tidak senikmat dulu saat sebelum aib istrinya terbongkar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCvWyCRkvL

Setelah itu, Miftah pun pergi meninggalkan istrinya sendirian di kamar. Belum sempat keluar dari kamar, Nayla tiba-tiba memanggil suaminya lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCk9ix5fjn

“Mas,” panggil Nayla yang membuat suaminya berhenti melangkah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVDv7EKY1vZ

“Ada apa dek ?” tanya Miftah sambil menolehkan wajahnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7ecCAUaWh

“Kita bakal bersama selamanya kan ?” Tanya Nayla mengungkapkan kekhawatirannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnPhSTxCBa4

Namun jawaban Miftah hanya tersenyum, Ia pun kembali melanjutkan perjalanan tanpa memberi jawaban yang jelas kepada istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡibk95cNjnT

Tepat setelah keluar dari kamarnya, raut wajah Miftah yang tadinya tersenyum mendadak berubah menjadi merengut. Amarahnya memuncak melihat istrinya dilecehkan. Amarahnya memuncak setelah melihat air mata istrinya tumpah membasahi wajahnya. Amarahnya memuncak menyadari istrinya bukan lagi gadis polos seperti saat pertama kali bertemu dulu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclxIfIIcz1

“Sial !” Maki Miftah tuk meluapkan kekesalannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaA8RjZOYuf

“Hah… Hah… Hah” Ia terengah-engah. Tangannya gatal ingin mengantam sesuatu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNU7t1iLDB1

Ditengah kekesalannya, ia jadi teringat akan omongan istrinya kemarin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtKN2BrkAB

Apa mas gak tau, betapa tersiksanya aku sewaktu awal-awal pak Urip terus memperkosaku ?

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpU9rxu7X8

“Pak Urip yah ? Si kurang ajar itu… Gara-gara dia istriku jadi seperti ini !” kata Miftah yang langsung keluar dari rumahnya untuk menuju rumah tetangganya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq6qNDzklAp

Dengan amarah yang menggebu-gebu. Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu, ia langsung masuk menuju rumah seseorang yang dahulu ia anggap sebagai pembantu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2yTLBryvGo

Pintu terbuka, mata Miftah langsung menoleh ke kanan lalu ke kiri untuk mencari kehadiran pria tua sialan itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPjeATLiTk

“KELUAR ! DIMANA KAMU !” Teriak Miftah sambil mengepalkan tangan kanannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvXNLQWoEGp

Mendengar suara yang amat keras, seorang pria tua yang baru saja terbangun dari tidurnya langsung mendekati sumber suara bising itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqjZB3d9xej

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8rwgJMJfHH

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsoD4DvS4kp

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡau2gPNVpMS

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyGrGEasZl0

PAK URIP

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYVsVbvkn9

“Pak Miftah ?” sebut pak Urip yang langsung segar setelah melihat wajah Miftah yang begitu murka.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsi93T7dzWC

“Sini kamu !” kata Miftah bergegas menghampiri pria tua yang cuma memakai sarung itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcS8JJ9zN23

“Tu-tunggu… Sayaaaa uuhhhhhhh” jerit pak Urip saat pipinya langsung ditinju oleh tangan kanan Miftah. Pak Urip tersungkur ke lantai. Hidungnya berdarah. Belum sempat bangkit, lehernya sudah dicengkram oleh tangan kiri majikannya itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaLbTnHYJwz

“Tunggu katamu ? Setelah semua yang kamu lakukan pada istriku ?” ujar Miftah yang kembali meninju wajah dari pria tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡooCPq89fNi

Bruuukkkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9qEfEJHH0

“Aaaaaaaaa sakiiitttt !” Teriak pak Urip sambil memegangi wajahnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0zedE2oJ2J

“Sakit katamu ? Tau apa kamu soal rasa sakit ?” kata Miftah yang kembali meninju wajahnya dari samping.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsFfhZs0vdy

Bruukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJpkm3eC7fD

“Aaaaaaaa” teriak pak Urip saat dihajar sekali lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvDSOZ0FaHK

Bruuukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9HwOrtPQWc

“Aaaaaaaaa”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvaerOJSd8v

Brruukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiFFgKOnNao

“Aaaaaaaaaa”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfVRx8g7sHg

Bruuukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAF5vkB5F50

Berulang kali wajah pak Urip dipukul berkali-kali hingga wajah jeleknya itu semakin hancur oleh luka yang diberikan oleh majikannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEMcyG02f3S

Miftah pun menjambak rambut pria tua berpostur gemuk itu. Ia mengangkatnya lalu membantingnya ke lantai hingga kepala bagian belakang pak Urip terbentur ke lantai.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRW0deLcep

Bruuukkkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡivsAYQwyRk

“Aaaaaaaa”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWeaa1U7UJS

Bruuukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk0Li7ZoqCQ

“Aaaaaaaa”

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLhQ5KdYcwH

“Ayo berdiri !” kata Miftah sambil menarik rambut pak Urip lalu memaksanya berdiri dalam keadaan bersandar pada dinding rumah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyITCxPlvIW

“Sialan kamu… Dasar pembantu gak tau diuntung… Udah dipercaya tapi malah gini… Inikah balasanmu setelah bekerja dengan saya ?” Kata Miftah yang langsung meninju perutnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOY5Aidomke

Brruuukkkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMWoPt9n2o

“Uuhhuukkkk !” Pak Urip terbatuk darah.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCF5s8KLJ1o

Brruuukkkk !!!

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnNmuxQcgiC

“Uhhukkk… Uhhuukkk” Pak Urip kembali terbatuk darah sehingga membuat tubuhnya lemas tak berdaya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwUoNOteTdx

“Dasar sialan ! Dasar kurang ajar ! Bajingan yah kamu !” Kata Miftah yang terus meninju perut pak Urip tuk melampiaskan semua kekesalannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXDQlJUOXC

“Aaaaaa…. Sakittt aaa… Hakhakhakhak” tawa Pak Urip tiba-tiba yang membuat Miftah berhenti meninjunya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiSGneQpNF

“Hah ? Masih bisa ketawa yah kamu… Dasar gila !” Kata Miftah yang hendak meninjunya lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5uh642aJSl

“Tunggu dulu, hakhakhak” tawa pak Urip yang membuat Miftah mengurungkan niatnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡULUd3BlcBf

“Apa untungnya bapak memukuli saya ? Mau membunuh saya yah ? Terus, setelah itu ? Apa masalah selesai ? Apa aib istri bapak bakal hilang ? Jangan lupa, saya punya bukti rekamannya… Bahkan ada beberapa yang sudah saya upload di sebuah forum loh… Hakhakhak” tawa pak Urip yang membuat Miftah semakin kesal.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx4DmBXFgTN

Wajah Miftah mendidih. Mukanya berubah menjadi warna merah. Ia benar-benar kesal dan ingin segera menghabisi pria tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSINzStqQtF

“Saya tau, saya tau… Bapak pasti marah ke saya kan ? Gini aja… Saya punya penawaran… Bapak gak mau video istri bapak semakin tersebar luas kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum meski mulutnya dipenuhi oleh darah yang begitu segar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbbn5KYmGfZ

“Apa maumu ?” Tanya Miftah yang sudah menghilangkan rasa hormatnya pada pria tua itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqw9eQtMXS

“Hakhakhak… Tolong bantu saya duduk dulu… Saya capek berdiri terus” Kata pak Urip yang mau tak mau akhirnya dituruti oleh pria tampan itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeVNH8SiTnf

Setelah membantunya duduk di sofa rumahnya, pak Urip lagi-lagi mengucapkan keinginannya yang membuat Miftah berusaha sekuat mungkin untuk bersabar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsu5ykxwgp2

“Tolong ambirkan segelas air” pinta pak Urip yang masih terlihat acuh. Meski tubuhnya sudah hancur, ia masih merasa diuntungkan berkat adanya bukti rekaman itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa7QDXAt7wQ

“Ini, cepat apa yang kamu inginkan !” Kata Miftah setelah memberi segelas air itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoBvOwy6EO0

Pak Urip lekas berkumur-kumur menggunakan air itu lalu memuntahkannya kembali ke gelas. Setelah mulutnya terbebas dari darah segar, pria tua yang sudah menikmati seluruh lubang di tubuh majikan alimnya itu mulai berbicara.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAY9KMCLeH

“Bapak gak mau bukti rekaman istri bapak kesebar kan ?” Tanya pak Urip sekali lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLVs9sn6F0f

“CEPAT KATAKAN ! APA MAUMU ?” geram Miftah yang membuat pak Urip tersenyum.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0mU61GU7j7

“Gini aja… Saya akan menghapus semua video yang pernah saya upload di forum itu… Sedangkan handycam yang saya gunakan untuk merekam persetubuhan saya dengan non Nayla akan saya serahkan ke bapak… Sebagai gantinya, saya cuma minta satu… Tolong ‘maafkan saya’ dan jangan bawa-bawa urusan ini ke kantor polisi, gimana ? Deal ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf9FwZcgVAC

Miftah terdiam. Ia tak langsung menjawab. Memaafkan seorang pria tua yang sudah menzinahi istrinya lalu menyebabkan istrinya dilecehi oleh ibu-ibu kompleks ? Mana bisa ia melakukannya. Apalagi tanpa membawa urusan ini ke kantor polisi. Ia tak bisa melakukannya. Ia ingin menghukum pria jahannam ini tanpa harus memaafkannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2UNUwgszWq

“Gak mau yah ? Ya silahkan berbuat semaumu ? Mau ngebunuh saya ? Mau bawa saya ke kantor polisi ? Silahkan, saya akan menyerahkan buktinya ke bapak agar bapak semakin mudah memenjarakan saya… Tapi, video yang ada di forum itu akan semakin tersebar… Saya gak akan bertanggung jawab kalau tiba-tiba ada kenalan bapak yang melihat persetubuhan kami berdua… Hakhakhak” kata pak Urip yang membuat Miftah menarik nafasnya kuat-kuat.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSQYSMwsLn

“Bajingan kamu yah !” maki Miftah yang membuat pak Urip semakin tertawa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2PMBSaP6GZ

“Hakhakhak… Daripada bajingan, saya lebih suka dibilang cerdas… Meski kecerdasan saya gak tinggi-tinggi amat… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Miftah mengepalkan kedua tangannya lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRfEciM0DPK

“Oke deal ! Sekarang hapus video itu !” Kata Miftah yang akhirnya terpaksa menyetujuinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ32LZQZrWb7

“Hakhakhak… Gak nyangka bapak baik juga yah ? Setelah saya menikmati semua keindahan yang ada di tubuh istri bapak, bapak masih mau memaafkan saya… Bapak baik banget yah… Hakhakhak” tawa pak Urip sambil mengelus-ngelus rambut Miftah untuk bertujuan memanaskan amarah majikannya itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4EB6jTKM61

“CEPAT HAPUS !” Teriak Miftah sambil mencengkram leher pembantunya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWt7yUwkUyn

“Hakhakhak yang sabar dong… Sekarang ambil hape saya… Nanti saya hapus” kata pak Urip sambil meminta Miftah untuk mengambil hape yang ada di meja ruang tamu rumahnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3VVc8ghZh

Tanpa menjawab, Miftah pun mengambil hape itu lalu buru-buru memberikannya kepada pak Urip.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeV3c5QgOKe

“Hmm pertama masuk forumitu.com terus login, eh jangan liat !” Kata Pak Urip yang membuat Miftah semakin kesal.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcLwHQoHCA

“Nih, sekarang boleh liat !” kata pak Urip sambil menunjukkan thread yang pernah ia buat. Ia lalu menghapus satu demi satu video yang pernah ia upload di forum itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmv2cu7Abx

“Nah udah yah, deal kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcygxfzeLQ

“Handycam-nya mana ?” Tanya Miftah yang kemudian membuat pak Urip tertawa.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjZUD8ET4NT

“Hakhakhak… Masih inget aja… Tunggu bentar” kata pak Urip sambil bangkit berdiri dari sofa rumahnya lalu berjalan dalam kondisi terpincang-pincang menuju kamarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9RUBfVJwjW

Tak lama kemudian, pak Urip pun kembali sambil memberikan handycam itu kepada majikannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCgpz4s8vs9

“Nih, bisa dicek sendiri” kata pak Urip sambil tersenyum meski merasakan sakit di sekujur tubuhnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2QGYbNYXRQ

Miftah pun mengecek isi handycam itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat banyaknya video rekaman yang pernah dibuat bersama istrinya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7x6F24ztQZ

“Oke, dengan ini bapak saya PECAT… Tolong jangan ganggu keluarga saya lagi !” Kata Miftah setelahnya. Ia pun langsung pergi tanpa menengok ke arah pria tua itu lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXhkpjjC6Vk

“Hakhakhak… Sial, susah-susah ngerekam akhirnya diambil lagi… Mana video yang pernah saya upload dihapus lagi… Untungnya dia gak tau kalau yang dihapus itu cuma postingan di thread saya, video aslinya mah masih ada di server dood… Hakhakhak” tawa pak Urip puas.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwtshFYs0DO

“Hah, jadi pengangguran deh sekarang… Kalau gini mesti nyari majikan baru nih… Kira-kira majikan mana yah yang butuh kerja keras saya yah ? Selain jago ngurus rumah, saya juga jago ngurus birahi non loh… Hakhakhak” tawa pak Urip yang belum kapok meski dirinya nyaris terbunuh ditangan mantan majikannya itu.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpos8UhO1Uc

Sementara itu, Miftah sudah tiba kembali di rumahnya. Ia pun mendudukkan tubuhnya di sofa sambil menahan emosi yang masih meluap-luap. Wajahnya menunduk, tangannya mengepal lalu menghantam meja yang ada di depannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqOY4lNOLXR

“Siaaallll !” kata Miftah yang terpaksa damai dengan pak Urip daripada membiarkan video istrinya tersebar.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡd2oyD1gWR6

Ia benar-benar kecewa karena perundingan yang baru saja ia lakukan tak menguntungkan dirinya. Tapi mau bagaimana lagi, dari awal saja posisinya sudah tidak menguntungkan. Ia pun pasrah dan berharap ini adalah pilihan yang terbaik untuk dirinya dan juga keluarga kecilnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFdqqCXk86a

Sambil menyandarkan tubuhnya, ia pun memeriksa satu demi satu video yang ada di handycam itu. Ia tak melihat seluruhnya, hanya setiap detik dari video lalu berpindah ke video selanjutnya. Setiap video yang ia tonton, rasa kecewanya semakin tumbuh kepada istrinya. Ia sangat menyayangkan istrinya lebih memilih menjadi pelacur daripada menjadi istri tercintanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ38CSYzSyfK

“Separah itu kah dek ? Nafsu besarmu ?” tanya Miftah saat menonton Nayla yang memohon-mohon untuk terus digenjot oleh pembantu tuanya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8yrj9U5bg1

Ia lalu menonton video selanjutnya. Ia melihat persetubuhan istrinya kemarin saat dikeroyok oleh banyak pria-pria tua. Miftah pun mencoba mengingat setiap wajah dari pria-pria tua yang pernah menikmati istrinya. Miftah terkejut saat melihat ada mang Yono dan pak Rudi yang ikut menyetubuhi istrinya. Bahkan seorang ustadz yang baru saja ia tonton ceramahnya di pagi tadi juga ikut menyetubuhi istrinya kemarin.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx3zM7rEXEk

Miftah lemas. Ia menutup handycam itu lalu tak bisa berkata-kata lagi.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMHNLw35AFh

Ia pun merenung memikirkan masa depannya bersama istrinya. Ia mengingat kembali semua kebaikan istrinya kepadanya. Lalu ia mengingat lagi setiap persetubuhan yang baru saja ia tonton melalui kamera handycam-nya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8oz5DlGxwq

Setelah lama merenung, ia akhirnya memutuskan sesuatu. Ia pun mulai berbicara untuk memutuskan takdir istrinya kedepannya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN3R3qsInHx

“Aku ingin tau siapa ayah dari jabang bayi itu” kata Miftah yang mulai berbicara. “Kalau jabang bayi itu terbukti bukan dariku, maaf dek, mas gak sanggup untuk tinggal lagi bersama adek, mas gak sanggup membesarkan seorang anak yang bukan dari mas… Akan tetapi, kalau jabang bayi itu terbukti dariku… Aku akan berusaha tuk mempertahankanmu meski luka ini abadi karena aku tak sanggup menghapusnya dari hatiku” ujarnya.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFgbIj7e4Hc

Miftah pun memejam sambil menyandarkan tubuhnya lagi. Takdir istrinya sudah ia buat. Semua tergantung hasil dari cek DNA yang akan ia lakukan.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqZjX5haIyO

“Mas penasaran, bagaimana akhir dari perjalanan kisah cinta kita, dek ? Bisakah kita terus bersama ? Atau kisah kita hanya akan berakhir dengan luka” Lirih Miftah sambil memejam.

10918Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEU4mlLccyM

ns 15.158.61.12da2

#27

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: