Nayla Istri Pak Miftah - #8

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHV1rFQT7m

“Ini air hangatnya Put” Ucap Nayla sambil memberikan secangkir air hangat itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhZKSklGK3k

“Makasih mbak” Jawab Putri yang langsung menyeruputnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iktjeEf3d

Setelah menghabiskan setengah dari air hangat itu. Putri kembali melamun. Sepertinya ia kembali terpikirkan soal kejadian buruk yang baru saja menimpanya itu. Ia masih tak percaya kalau kejadian buruk seperti itu harus menimpa dirinya. Ia telah kehilangan keperawanannya. Rasanya ia sudah tak memiliki masa depan lagi. Ia merasa hancur. Ia merasa tak memiliki kepercayaan diri lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZIzYYET9D

“Putt… Jangan ngelamun dong” Ucap Nayla sambil tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4P8DwxXmah

“Maaf mbak… Aku masih kepikiran soal tadi… Aku masih gak percaya kalau . . . .” Ucap Putri terpotong.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcE1VQrEqTb

“Iya aku paham apa yang kamu rasain Put… Aku menyesal… Aku minta maaf soal keputusan aku kemarin… Seharusnya aku bilang dulu ke kamu kalau pak Urip orangnya memang seperti itu” Ucap Nayla berusaha menghiburnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl0cXrB3CdM

“Tapi dulu pas aku kesini dia gak keliatan kayak gitu loh mbak… Sikap mbak sendiri juga pas itu . . . .” Ucap Putri kembali terpotong.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX0VxjIUAPl

“Iya… Awalnya aku juga gak percaya… Sejujurnya waktu kamu datang ke rumah pas mau minta foto itu, aku juga ngalamin hal yang sama kayak kamu loh, Put” Ucap Nayla mengenang kejadian buruknya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoDfHKTZ8lv

“Eh mbak juga ?” Tanya Putri tak percaya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1Y4agV3ZDJ

“Iya cuma waktu itu aku gak tau siapa pelakunya… Karena aku diperkosa waktu lagi tidur… Awalnya aku ngira pak Beni orangnya… Inget kan sewaktu pak Beni ngasih roti ke aku ? Aku udah nuduh pak Beni waktu itu… Aku gak nyangka banget kalau ternyata justru pak Urip pelakunya… Makanya belakangan ini aku seringkali nginep ke rumah pak Beni sewaktu mas Miftah lagi gak ada di rumah… Aku lupa banget kalau kamu mau kesini… Dan aku juga gak nyangka kalau pak Urip berani ngelakuin hal itu ke kamu Put… Sekali lagi maaf yah” Ucap Nayla menyesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO55YQSU0Vt

“Iyya mbak… Yasudah jangan diinget lagi… Aku takut kejadian ini menjadi trauma buatku… Lagipula bukan salah mbak kok… Cuma aku masih shock aja… Mungkin butuh waktu… Tapi entah kapan aku bisa pulih dari rasa trauma ini” Ucap Putri yang masih tak menyangka.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoe55KycWyu

“Iyya… Kamu pasti bisa kok Put… Kamu pasti bisa pulih… Aku yakin, kamu pasti bisa kok” Ucap Nayla tersenyum untuk menyemangati.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAyluPqsAxq

“Iyya makasih yah mbak” Jawab Putri yang mulai bisa tersenyum kembali.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWei2dwXqcD

“Oh yah ini hijab sama cadarnya… Mbak mau mandi dulu ? Nanti biar aku anter ke kamar mandi” Ucap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8sdsL78xPj

“Iyya boleh… Tolong yah mbak” Ucap Putri yang masih telanjang bulat menyisakan kacamatanya saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡok0gHMpJvM

Putri yang merasakan perih di selangkangannya terpaksa dibantu oleh Nayla dalam berjalan. Ia diantar Nayla ke kamar mandi dalam keadaan telanjang bulat. Saat pintu kamar dibuka, terlihat pak Beni terkejut melihat Putri masih telanjang bulat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFzr7XTOT0

“Eh bapak kirain dah pulang… Jangan lihat !” Tegur Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6duQ2U7E2I

Putri yang tak menyangka akan kehadiran pak Beni segera menutupi tubuhnya semampunya. Wajahnya tertunduk malu. Ia benar-benar malu saat auratnya kembali terlihat oleh sosok lelaki asing yang sama sekali belum dikenalnya itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCEDi3cfAyb

“Ehh maaf” Ucap Pak Beni menunduk. Ia segera patuh laksana budak yang menuruti perintah tuannya. Sepertinya pak Beni telah mendalami perannya. Ia akan menuruti semua perintah yang diucapkan oleh Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5kVdp3o7LP

Karena merasa nanggung sudah berada di tengah perjalanan. Nayla kembali melanjutkan perjalanan Putri menuju kamar mandi. Sesampainya mereka disana, Nayla membiarkan Putri membersihkan dirinya. Pintu kamar mandi ditutup. Terdengar bunyi air mengucur dari dalam kamar mandi tersebut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPoOHUuRVnm

“Hah… Maaf” Lirih Nayla yang masih menyesali perbuatannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUF6rzoMji7

Nayla pun kembali ke arah pak Beni membiarkan Putri menikmati waktunya sendiri. Samar-samar terdengar suara isak tangis dari dalam. Tampaknya Putri masih belum pulih dari trauma yang menghantuinya. Nayla duduk di samping pak Beni. Wajahnya tampak kebingungan. Ia masih tak percaya pak Urip melibatkan sahabatnya dalam melakukan aksi bejatnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wF2AMIXDB

“Gimana mbak Putri, mbak ?” Tanya pak Beni pada Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpzkPoq33OW

“Masih trauma pak… Wajar sih, tapi moga aja cepet pulih” Jawab Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIPcpDa4Yq0

“Oh begitu” Jawab pak Beni merenung.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa6CAglukun

Gimana yah sekarang ? Hah sialan juga pak Urip itu ! Bisa-bisanya ia mengincar mbak Putri ! Kalau dibiarin bakalan semakin menjadi tuh orang… Gimana yah cara untuk menghentikannya ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6hd7MZnrcx

Batin pak Beni berfikir.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoHX6pQzKt5

“Oh iya pak” Ucap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyJNzQrM469

“Iya mbak gimana ?” Tanya pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXqBi9E5MXS

“Aku habis ini kan mau kerja… Aku ngerasa gak enak ke bu Dona kalau sampai gak ikut sesi photoshoot lagi… Sedangkan Putri kayaknya gak sanggup untuk mengikuti photoshoot bareng aku… Aku boleh titip Putri ke bapak gak ?” Ucap Nayla mengejutkan pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAVpNVEJJQ

“Eh saya diminta jagain mbak Putri gitu ?” Tanya pak Beni tak menyangka.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBDC4jathEP

“Iya… Melihat keadaannya… Gak mungkin juga Putri bisa pergi jauh… Kakinya susah buat berjalan… Aku gak tau gimana pak Urip melakukannya sampe-sampe membuat Putri kayak gitu… Setidaknya kalau ada bapak, pasti Putri akan merasa tenang… Karena ada yang menjaga selagi aku pergi bekerja” Ucap Nayla menjelaskan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO9hRWE7Bwe

“Hmm saya mah oke-oke aja mbak… Tapi mbak Putrinya gimana ? Saya mah nurut aja ke mbak” Ucap Pak Beni manut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsPVyeyCKlF

“Makasih… Nanti aku bilangin ke Putri deh… Nanti bisa tolong gendong Putri ke rumah bapak yah… Nanti aku yang bawa motornya buat parkir di depan rumah bapak” Ucap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡplKxrkgAh6

“Iya mbak siap… Apapun perintahnya akan saya lakukan” Jawab Pak Beni patuh.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWHVovhZlTf

Nayla pun tersenyum. Untungnya tak lama kemudian terdengar suara panggilan dari dalam kamar mandi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡukapYcLINm

“Mbaakkk” Ucap Putri memanggil.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX6xMG1bufd

“Ehh iya Put” Jawab Nayla segera menghampiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMJvIJkrGKn

Terlihat Putri sudah selesai mandi. Aroma tubuhnya wangi. Wajahnya cerah. Kulit tubuhnya bersih mengkilat. Pak Beni yang melihatnya sekilas langsung terpana. Apalagi Putri itu masih muda dan saat itu juga masih telanjang bulat. Pak Beni yang jarang melihat akhwat telanjang langsung terpana. Namun karena merasa tak enak pada Nayla. Ia pun membuang muka demi menjaga pandangannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYBATPziIhf

Nayla dan Putri memasuki kamar Nayla. Pintu ditutup. Pak Beni akhirnya bisa mengangkat kepalanya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdFFnkGYVwj

“Cantik banget yah mbak Putri… Duh kalau nanti cuma berduaan gimana yah ? Bakal bahaya nih” Ucap Pak Beni sambil mengelusi penisnya yang sudah berdiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkGlg2Rw7z9

Kebetulan saat itu Nayla keluar dari dalam kamarnya. Akhwat cantik itu segera datang menghampiri Pak Beni. Ia lagi-lagi duduk di sebelahnya yang membuat jantung Pak Beni berdebar kencang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGQqsKHliXw

“Putri setuju… Tolong titip Putri yah !” Ucap Nayla sambil tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdkQ0tRmGIa

“Ssiii… Siiappp mbak… Siappp” Ucap Pak Beni grogi saat melihat senyuman di mata Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmN1ncN21hI

Gara-gara melihat tubuh polos Putri tadi. Nafsu pak Beni mendadak bangkit apalagi saat ditambah senyum indah Nayla. Nafsunya jadi menggebu. Tapi ia tak berhak melampiaskannya karena Nayla sendiri tidak memintanya. Serba salah. Ia tiba-tiba berada di situasi berbahaya. Ia jadi resah tapi tak memiliki pelampiasan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjuvx2Uq4W

Duh gimana ini ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcGbM0jgIHU

Batin Pak Beni kebingungan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3qsbV4ynBL

Tak berselang lama, Keluarlah Putri dari dalam kamar Nayla. Pak Beni terperanjat akan kecantikannya. Putri yang saat itu mengenakan gamis milik Nayla terlihat sangat mempesona. Gamis berwarna hitamnya yang dipadukan dengan hijab berwarna pinknya membuat kecantikan Putri semakin bertambah. Putri terlihat begitu sholehah. Mungkin tidak akan ada yang menyangka kalau Putri baru saja kehilangan keperawanannya. Putri terlihat seperti seorang ustadzah atau mungkin ibu hajjah. Pokoknya itulah, intinya pak Beni benar-benar terpukau akan kecantikan milik bidadari bercadar tersebut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCxdNFzaC8Y

“Pak, bantuin” Ucap Nayla sambil menepuk paha pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTrUI3IPG79

“Eh iya mbak” Jawab Pak Beni tersadar.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFXmmjFDIt5

Pak Beni segera menghampiri. Ia dengan jantan menggendong Putri di depan. Tangan kanannya memegangi punggungnya serta tangan kirinya memegangi pergelangan lututnya. Putri pun reflek memegangi bahu pak Beni. Tak sengaja mata mereka bertemu. Putri menunduk malu-malu. Mereka terlihat seperti seorang pasangan saja. Pak Beni dengan malu-malu pun berjalan mendekati Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZbMQH5RdlH

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsCiPYQZNIu

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvnlfJ4Govf

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAvBCTKnagx

ILUSTRASI PAK BENI GENDONG

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoScjfxlnVL

“Lalu bagaimana mbak ?” tanya pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUTfr3lesmN

“Sebentar… Aku liat ke luar dulu” Ucap Nayla sambil berjalan keluar.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfd8NiEhz2y

Setelah melihat keadaan diluar aman. Ia menyuruh pak Beni segera keluar. Nayla pun menuntun pak Beni agar tidak dilihat oleh warga sekitar. Untungnya mereka berdua sampai di depan rumah dengan aman. Setelah itu giliran Nayla yang menaiki motor Putri untuk memarkirkannya di depan halaman rumah Pak Beni. Nayla pun masuk ke dalam. Disana ia melihat pak Beni tengah menidurkan Putri diatas ranjang tidurnya dengan jantan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3Q69vGXjvd

“Pak… Aku titip bentar yah” Ucap Nayla pada pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ83wxb6fI0P

“Iyya mbak… Saya akan menjaganya” Ucap pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFzjGptjs3P

“Put… Aku berangkat dulu yah” Ucap Nayla mendekati Putri. Putri pun hanya mengangguk lalu membuka mulutnya untuk menitipkan pesan kepada bu Dona.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1qKKdPKSI2

“Bilangin aku gak enak badan yah mbak… Maaf aku gak bisa ikut kesana” Jawab Putri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgXW7mJA4OW

“Iya aku akan bilang ke bu Dona… Gak usah minta maaf Put… Aku yang harusnya minta maaf” Ucap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡURRDeszZcn

Nayla pun pergi setelah pamit terlebih dahulu kepada pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAJY2gQMaKd

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqGaKmiYSdg

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ36guZ0seU3

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0uz3krikj

NAYLA

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA1UnNBVSuM

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡezwqFcP6cJ

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYSKPqhpIr

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJBglyfGAZ5

PAK BENI

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkKyzxIyzlw

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIRBij54Fbg

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh2bZDql3nA

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LauZBRCIO

PUTRI

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWn1U2zZFJH

Pak Beni yang melihat Nayla sudah pergi diam-diam melirik ke arah kamarnya sendiri. Terlihat Putri tengah tertidur dalam posisi miring. Ia pun mengambil kesempatan ini untuk melampiaskan nafsunya yang menggebu sedari tadi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnoVO4QXihL

“Maafkan saya mbak Put… Kalau diam-diam saya… Aaahhhhh… Aaahhhh” desah pak Beni sambil mengocok penisnya sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJ1tg5tEgH

Pak Beni rupanya sudah memelorotkan celananya. Ia pun mengocok penisnya sambil menatap wajah cantik Putri. Entah kenapa dirinya lebih bernafsu pada akhwat sholehah ketimbang wanita cantik yang berpakaian terbuka. Meski ia sudah pernah melihat dalamannya, hal itu tidak serta merta meruntuhkan nafsu pak Beni untuk menyetubuhinya. Namun ia teringat kondisi Putri. Ia juga tak mungkin memperkosanya. Ia pun memutuskan untuk beronani saja untuk melampiaskan nafsu birahinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUAZZUvIJ7S

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh mbakk Puttt” Desah pak Beni dengan lirih.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSqoket2j9U

Sementara itu Nayla sudah tiba kembali di dalam rumahnya. Ia buru-buru berjalan ke arah kulkasnya. Ia khawatir kalau pak Urip akan datang untuk menerornya lagi. Ia ingin pergi. Ia ingin bekerja agar tidak menetap di rumah bersama pembantunya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndTNZWLlLv

Nayla membuka kulkasnya. Ia mengambil botol berisi air minum. Ia langsung menenggaknya sekali lalu menutup pintu kulkasnya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLrxQaM9NCZ

“Huft untung masih inget… Meski udah jam 9 lebih gapapa kali yah” Ucap Nayla yang setelah itu baru melangkah pergi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSotUd1erQL

*-*-*-*

Sesampainya Nayla di tempat perfotoan. Andri sudah berdiri disana untuk menyambut kedatangannya. Terlihat wajah sumringah pada diri Andri. Andri terlihat sangat senang ketika wanita yang ia cinta akhirnya datang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVtFK4TB6fu

Setelah melepas helmnya, Nayla pun menghampiri Andri untuk bersama-sama menemui bu Dona.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUM8kVr6A08

“Loh Nay… Putri mana ? Kok gak keliatan ?” Tanya Andri heran.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJC0xyZ7vS8

“Hmmm Putri lagi sakit, Ndri… Tadi aku dikabarin kalau Putri gak bisa dateng kesini” Ucap Nayla sambil menunjukkan wajah sedihnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9HKKzSmmn

“Oalah kok bisa ? Sakit apa ?” Tanya Andri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB5hpQr6Yts

“Gak tau Ndri… Mungkin cuma kecapekan” Jawab Nayla berbohong.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgTaj5sLFD4

“Oalah tuh kan… Kamu jaga diri yah… Jangan sampai sakit lagi… Kalau nanti emang capek, bilang aja yah biar bisa istirahat dulu” Ucap Andri perhatian.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPzUVM2qPcj

“Iyya Ndri… Makasih” jawab Nayla tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡerwFOjngPA

Andri merasa sedih mendengar kabar kalau Putri sedang sakit. Tapi membayangkan dirinya bisa berduaan bersama Nayla membuat hatinya berbahagia. Ia pun terus-terusan mencuri-curi pandang ke arah tubuh Nayla. Akhwat bercadar yang mengenakan pakaian serba putih itu terus dipandangi oleh Andri. Tidak hanya wajahnya, tapi juga tubuh indahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGEOtO6CzpX

Itu beneran kan ? Kemarin mbak Nayla sampai telanjang pas video callan bareng aku ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAiDYOhrpf

Batin Andri sambil memperhatikan tubuh indah Nayla. Andri pun menenggak ludah. Ia tak dapat membayangkan indahnya tubuh seorang selebgram yang sedang dalam keadaan telanjang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ82WVWJznzp

Jam demi jam berlalu. Pose demi pose sudah Nayla tunjukan dalam balutan busana syar’i yang dilakukannya secara bergantian. Tak terhitung sudah berapa kali Nayla berganti pakaian demi mempromosikan produk yang dibuat oleh bu Dona. Rasanya cukup lelah juga. Apalagi saat jam tak terasa sudah menjukkan pukul setengah tiga sore.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT7DdG0MXrP

Untungnya sesi perfotoan sudah berakhir. Andri & Nayla pun duduk beristirahat di ruang perfotoan sambil memainkan hapenya. Nayla saat itu masih mengenakan gamis yang ia promosikan. Ia belum sempat berganti dengan pakaiannya sendiri. Ia dengan santainya duduk di salah satu kursi sambil membalas pesan dari suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ62qPkcKGTm

“Nay… Gimana ? Gak terlalu capek kan ?” Tanya Andri caper.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8RhSAQaUcn

“Eh Ndri… Engga kok… Enggak” Jawab Nayla tersenyum. Nayla pun kembali membalas pesan dari suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLzcJK8cwcX

“Oh yah, syukurlah” Jawab Andri lega.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxja55a5jsr

Namun ekspresi Nayla yang agak cuek kepadanya membuat Andri merasa kebingungan. Padahal kemarin saat video callan dirinya merasa akrab padanya. Nayla terlihat seperti membutuhkan dirinya. Tapi kenapa saat bertemu langsung Nayla malah bersikap seperti ini yah ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡohmU6CPTFS

Apa jangan-jangan Nayla cuma baik ke aku kalau lagi butuh aja yah ? Ah enggak deh… Nayla orangnya gak kayak gitu… Mungkin Nayla emang lagi capek… Aku gak harus menganggunya sekarang…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNiZy7GdYXn

Batin Andri mencoba berfikir positif.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPI0hJj2cwE

Alih-alih mengganggu Nayla yang sedang menikmati waktu sendirinya. Ia iseng memeriksa foto demi foto hasil jepretannya untuk mencari foto terbaik yang ingin ia tunjukkan pada Nayla. Andri tersenyum sendiri melihat kecantikan Nayla. Ia merasa bangga bisa menjadi fotografernya. Tapi ia akan lebih bangga lagi kalau bisa menjadi suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsWli7MN2oK

Nayla yang lagi asyik-asyik membalas sebuah pesan tiba-tiba merasakan sesuatu yang tak asing lagi. Ya, gejolak birahi kembali datang menghampiri. Ia pun bertanya-tanya kenapa diri sendiri kok bisa-bisanya ia merasakannya lagi ? Bukannya tadi ia sudah menengguk air ramuan dari dokter Amir ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg3EwWmbSpK

Astaghfirullah… Aku harus cepet-cepet pulang ! Jangan sampai aku terangsang di tempat seperti ini !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0JckjUmzUy

Batin Nayla gelisah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPF87IptIbn

Andri yang sedang melihat-lihat foto akhirnya menemukan satu foto yang bagus. Ia pun ingin menunjukkannya pada Nayla. Namun saat dirinya hendak menunjukkan. Tiba-tiba Nayla meminta izin untuk pamit setelah mengganti pakaiannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EjiCEFKzK

“Aku mau ganti baju dulu yah Ndri… Habis itu aku mau pulang… Kalau kamu mau pulang dulu ya duluan aja yah” Ucap Nayla buru-buru pergi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSegGL6b6Ie

Mumpung gairah birahinya masih belum tinggi. Ia ingin buru-buru pergi sebelum dirinya kesulitan untuk menahan diri lagi. Ia tak mau kejadian sewaktu pulang dari dokter mesum itu kembali terjadi pada dirinya. Ia tak mau kehilangan kendali dimana matanya terus menatap laki-laki yang ia temui di jalanan. Ia ingin segera pulang lalu menuntaskah hasrat birahi yang sedang menyerangnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvJosqLJdrd

Setelah memasuki ruang ganti pakaian. Nayla segera membuka gamisnya. Ia juga menurunkan roknya. Setelah ia melepas pakaian yang ia promosikan. Ia pun duduk bersandar pada kursi yang menghadap ke arah pintu masuk. Nayla yang masih mengenakan bikini melebarkan kakinya. Rupanya Nayla sudah tak kuat lagi sehingga ingin membelai vaginanya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3As9DfLmD5

“Mmpppphhhhh” desah Nayla menikmati.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcJQZfTg3s7

Rupanya vaginanya sudah sangat basah. Ia tak menyangka racun di tubuhnya kembali aktif untuk mengacaukan pikirannya. Namun rasa nikmat yang semakin kuat membuatnya ingin menyentuh vaginanya lagi. Jemari Nayla pun turun untuk melebarkan lubang celana dalam untuk kakinya. Vaginanya terlihat. Kedua jemarinya pun ia masukan untuk merasakan kenikmatan yang tak tertahankan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFE4PknUfG

“Aaaaaaaahhhhhhh” desah Nayla hingga memejam.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBfDq8a5KF

Kenapa enak banget ? Kenapa aku malah kambuh lagi sih ? Tuh kan jadi gak bisa berhenti !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1DeWqNOIjr

Batin Nayla menyesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTOP8NwJNoO

Alih-alih langsung bangkit untuk mengenakan pakaiannya kembali. Ia malah meraba-raba bibir vaginanya sambil memejamkan mata. Ia juga menurunkan cup branya untuk menjepit putingnya menggunakan tangan satunya. Nayla benar-benar terangsang. Ia benar-benar menikmati masturbasinya di tempat kerjanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIWhhl3JvQw

“Aaaaahhhhhh… Aaaaahhhhhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9ItHhJrPsN

Tangan kirinya mencengkram kuat payudara kirinya. Tangan kanannya bergerak keluar masuk menusuk vaginanya. Wajah Nayla diangkat menatap langit-langit ruangan. Ia menikmati masturbasinya. Apalagi saat ia melakukannya sambil membayangkan pak Beni.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJAJzy5FGBZ

Terbayang bagaimana penis besar berwarna hitam itu keluar masuk membelah vaginanya. Terbayang bagaimana tubuh kekar itu menindihi tubuhnya lalu menremasi buah dadanya sekeras-kerasnya. Terbayang bagaimana bibirnya dengan beringas mencumbu bibirnya. Terbayang ia ditelanjangi lalu disetubuhi tanpa pernah berhenti.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYHGhn93I5g

Vaginanya semakin basah. Terdengar bunyi cipratan air dari dalam. Vagina Nayla membanjir. Rasa sangek ini benar-benar mengacaukan pikirannya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkivURtpFs8

“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Aaahhhhhh” desah Nayla sambil membayangkan penis pak Beni keluar masuk dengan sangat cepat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5BiqNC8yk

Tentu ia juga menggerakan jemarinya keluar masuk dengan sangat cepat. Akhirnya Nayla tak kuat lagi. Selebgram yang sedang dilanda nafsu birahi itu merasa ingin berorgasme lagi. Tubuhnya mengejang. Nafasnya berat tak karuan. Matanya terus memejam. Pikirannya membayangkan tubuh pria kekar yang sedang telanjang bulat dihadapannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw9uFUCfZPj

“Ouuhhhhh… Ouuhhhh… Aaaahhhhhh paakkk” desah Nayla tak kuat lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx7PWMHrgp8

Akhirnya saat kedua jemarinya dimasukan begitu dalam ke dalam vaginanya. Semprotan dahsyat pun keluar dari dalam lubang vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2BG10Q23j

“Mmmppphhh kelluaaarrrr !” Desah Nayla merasa lega.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSs0g2NG3qj

Bukannya berhenti. Jemari Nayla justru mengusap-ngusap bibir vaginanya yang membuatnya mendapatkan kenikmatan double hasil dari masturbasinya. Nampaknya Nayla sudah semakin ahli dalam bermasturbasi belakangan ini. Rasanya sungguh nikmat. Nafasnya pun ngos-ngosan. Pandangannya agak kabur. Ia pun bersandar sambil memejamkan mata untuk menikmati sisa-sisa orgasmenya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMlbhFGpB6L

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya… Lega” Lirih Nayla ngos-ngosan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfy6bsCDxfk

Gilaaaa… Nayla sampai crot !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZoRADBvoD9

Batin seseorang yang diam-diam rupanya sedang mengintipnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0X9LJlfHH

Pintu ruangan yang tidak ditutup rapat membuat Andri diam-diam bisa mengintipnya. Ia tak menyangka bisa melihat Nayla sedang bermasturbasi menggunakan mata kepalanya sendiri. Andri membeku di tempat. Mulutnya hanya bisa melongo di tempat. Ia seperti kebingungan setelah melihat kejadian yang tak pernah ia bayangkan sebelumnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFZqBMgz2F9

“Hah… astaghfirullah… Padahal ada Andri di luar… Kok aku malah kayak gini sih ?” Lirih Nayla yang baru menyesalinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSlFJf8IAq

Apa ? Ada aku ? Apa jangan-jangan maksudnya, bisa aja Nayla memutuskan untuk bercinta denganku tapi Nayla sendiri malah memilih untuk bermasturbasi ? Apa Nayla menyesali perbuatannya ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLcsLZ38BEF

Batin Andri berpikiran mesum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXGKtJFk3S

“Boddoohhh… Booddoohhh… Jangan diulangi lagi Nay… Ayo pulang… Kamu pasti bisa kok sembuh dari kebiasan burukmu ini !” Lirih Nayla bangkit yang membuat Andri panik.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhp5XxcFLYP

Andri pun menjauh menyadari Nayla sudah mau pergi. Terlihat Nayla sudah mengenakan kemejanya kembali. Andri pun kabur untuk bersembunyi atau setidaknya ia ingin bersikap biasa saja agar dirinya tidak dicurigai sudah mengintip aksinya tadi. Namun Andri bingung harus kemana. Ia pun memilih ke tempat parkir sambil berpura-pura bersiap untuk pulang kembali ke rumahnya. Seketika ia menyadari kalau sedari tadi dirinya membawa kameranya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDaTIrPAuq0

“Lah… Kenapa tadi gak sempet moto yah ?” Lirih Andri menyesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmuCOgS6P2F

Padahal bisa saja dirinya memfoto Nayla yang sedang dalam keadaan telanjang. Padahal kan bisa ia menjadikan foto itu sebagai objek fantasinya di rumah. Andri menyesal. Namun saat melihat Nayla mendatanginya. Ia pun berusaha untuk bersikap biasa saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3OY6yQGEX

“Loh Ndri belum pulang ?” Tanya Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8mZLHsH1X7

“Hehe belum Nay… Ini mau kok” Jawab Andri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbMasYYApx

“Hati-hati yah di jalan” Ucap Nayla tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo1QI1R6QD3

“Iya Nay kamu juga yah” Ucap Andri perhatian.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡelkVbTHHPJ

Nayla pun pergi untuk pulang kembali ke rumahnya. Selama perjalanan meski dirinya merasa lega setelah mendapatkan masturbasinya. Ia merasa ada yang kurang. Ya, masturbasinya tadi terasa hampa sehingga ia kurang begitu puas saat melakukannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwk7AlNc429

Akibatnya, gairah di tubuhnya masih ada meski tidak sekuat tadi. Jujur masturbasinya tadi terasa seperti mengurangi frekuensi nafsunya saja. Nafsu birahinya belum hilang. Hanya berkurang saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBqVTL8SM7P

Ia pun berencana untuk menuntaskannya bersama suaminya di rumah. Ia bertekad untuk tidak melakukan zina lagi. Tidak dengan pak Beni apalagi pak Urip. Ia akan berusaha sekuat tenaga untuk menghindari keduanya. Ia tidak mau menodai tubuh indahnya lagi cuma gara-gara tak sanggup mengendalikan nafsu birahinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUVJRCK65Nz

“Mas Miftah udah pulang belum yah ?” Tanya Nayla saat melihat ke arah jam tangannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5htWXWYg8D

*-*-*-*

Saat hendak sampai di rumahnya. Ia melewati rumah pak Beni. Ia sempat menghentikan motornya sejenak untuk melihat ke arah halaman rumah. Ia menyadari kalau Putri sudah pulang terlihat dari motornya yang tidak ada disana.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgodbYGyGWo

“Huft syukurlah kalau udah pulang… Tandanya Putri udah baik-baik aja kan ?” Tanya Nayla merasa tenang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbRlTXMrUPn

Saat wajahnya melongok ke arah halaman rumahnya. Ia menyadari mobil suaminya sudah ada disana. Nayla seketika tersenyum. Ia pun buru-buru pulang untuk menemui suaminya dengan segera.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcvLVzErXcE

Motor telah diparkir. Helm sudah dilepas. Nayla pun berjalan masuk sambil menoleh ke kanan juga ke kiri untuk mencari suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwxdTfgL3hh

“Assalamualaikum” Ucap Nayla setelah mengetuk pintu rumahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiVsfmP11ll

“Walaikumsalam” Jawab seseorang yang membuat wajah Nayla sumringah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgIlzBzibkD

“Loh mas udah pulang ?” Tanya Nayla tak menyangka. Nayla pun segera mendekati suaminya untuk memberinya pelukan selamat datang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkqCwLHtRrK

“Udah dong” Jawab Miftah sambil merentangkan tangannya bersiap untuk menerima pelukan istrinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAHuTY7OkCO

“Sejak kapan ? Kok gak ngasih tau ? Biasanya jam 4 baru pulang” Ucap Nayla dengan manja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4ViQWpNgBc

“Sebenarnya tadi waktu kita chattan mas udah pulang loh… Cuma mau ngasih kejutan aja” Ucap Miftah yang membuat Nayla tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡftZYEcgkuI

“Oh yah ? Makasih” jawab Nayla bahagia.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWkYzCjIFZP

“Oh yah, besok kita jalan-jalan yuk” Ajak Miftah mengejutkan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1FUaR28lB8

“Jalan-jalan ? Kemana ? Emang mas gak kerja ?” Tanya Nayla heran.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtufwJRx77D

“Loh, kan besok libur sayaanggg… Besok kan tanggal merah… Mentang-mentang udah gak sekolah jadi lupa hari libur nih ceritanya ?” Ucap Miftah yang membuat Nayla tertawa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfBix50sKto

“Eh masa iya ? Hihihihi maaf, soalnya kan keseringan di rumah” Ucap Nayla tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6KbACLgQ7B

“Huh dasar… Pokoknya siap-siap buat besok yah” Ucap Miftah tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1QU2XiRJdb

“Ihhh emang mau kemana ?” Tanya Nayla penasaran.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhWdDfZYB6h

“Rahaassiaaa” Jawab Miftah menggoda Nayla yang membuat istri cantiknya itu kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1L9Nmk5ace

Miftah pun pergi meninggalkan Nayla karena ingin mandi untuk menghilangkan hawa panas yang menyerangnya. Nayla hanya berdiri sebal saja namun tersenyum karena akan diajak jalan-jalan oleh suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQdHxyKueb1

Tiba-tiba Miftah kembali mendekat sambil membawa handuk yang ia kalungkan di lehernya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu4oSQl8Ent

“Oh yah dek… Pak Urip mana ?” Tanya Miftah pada istrinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhpgH3GIx2o

“Eh… Gaakk… Gakk tau mas… Ada apa emangnya ?” Tanya Nayla terkejut ketika tiba-tiba suaminya menanyakan pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw5wsnaNuty

“Nah itu dia… Paaakkkk” Panggil Miftah yang membuat Pak Urip bergegas mendekat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuvVyrAVKc

Nayla ikut menoleh ke arah yang dituju oleh suaminya. Menyadari pak Urip mendekat dan berada tepat di sebelah kirinya membuat bidadari bercadar itu merasa tidak nyaman. Nayla pun bergeser ke kanan satu langkah untuk menjauh dari pria berperut tambun itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3KkUSzgD4n

“Ini paakk… Tolong besok sopiri kami yah” Ucap Miftah mengejutkan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl7j6GbpQu2

“Maaassss” Ucap Nayla seolah tak terima.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOvK0RTFOjS

“Hakhakhak… Mau jalan-jalan yah ? Saya diajak kan ?” Tanya Pak Urip tertawa. Nayla pun tak terima menyadari pak Urip akan menjadi sopir di perjalanan liburan mereka.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTmlMoatUg

“Ya pasti dong… Kan bapak yang nyopir” Ucap Miftah sambil tersenyum lalu berkedip ke arah istrinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDJjYrdTF9R

“Assyikk… Akhirnya bisa ikut liburan juga” Ucap pak Urip sambil menatap mesum majikan alimnya itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlVcBK4sK0

Nayla pun membuang muka. Ia sebal karena pembantu busuknya itu justru diajak liburan oleh suaminya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdcs5mRkrg

“Tolong cek mesinnya yah pak ? Kalau perlu dibawa ke bengkel juga gapapa… Pokoknya besok mesin sudah harus siap sehingga liburan kita bakal berjalan nyaman”

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzshaTMeWyy

“Siaaappp… Siaaappp… Akan saya lakukan pak” Ucap pak Urip sambil memberikan hormat kepada Miftah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOzSkOn06gT

“Nih kuncinya” Ucap Miftah saat melempar kunci mobilnya kepada pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLYb2g3Qa7H

Pak Urip pun menerima kunci itu. Baru setelah itu Miftah pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡleod5HiyYX

Menyadari suaminya sudah pergi. Nayla pun ikut pergi agar bisa segera menjauh dari pembantu tua itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7IQlnOkv5I

“Eeeiitss mau kemana ?” Ucap Pak Urip sambil menahan lengan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjKq1DKzRmT

“Lepaskan pak… Aku mau ke kamar… Aku mau istirahat” Jawab Nayla dengan ketus.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdqTWinzFkB

“Hakhakhak… Loh jadi lonte kok gak sopan sih… Sambut saya dong ! Saya kan tuannya non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsuDXxSN1Mt

“Jangan panggil aku dengan sebutan itu lagi yah pak !” Ucap Nayla agak meninggi namun masih ia tahan karena tak mau kedengaran suaminya yang sedang mandi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuMbfLtVOSW

“Loh kok kurang ajar yah ! Udah berani melawan” Ucap pak Urip yang tiba-tiba mencengkram bokong montok Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPTbWivsovo

“Aaaaaahhhhhhh” desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxGST4cmiZu

“Saya tau selama ini non sembunyi di dalam rumah pak Beni kan ? Wah saya gak ngira non lebih memilih pak Beni daripada saya… Kurang apa sih saya dimata non ? Saya ini sudah sempurna… Saya aja jauh lebih tampan dari pak Beni” Ucap pak Urip tidak tahu diri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ496hksfgbD

“Hentikaann… Lepaskan tangan bapak !” Ucap Nayla sambil berusaha melepaskan cengkraman tangan pak Urip di bokongnya. Untungnya pak Urip menurutinya. Tapi seketika wajahnya tersenyum sambil mendekap dagu Nayla dari luar cadarnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzKTZd1yGtd

“Jangan pernah melanggar perintah saya lagi ! Ingat ! Non itu lonte saya… Non gak berhak melanggar perintah yang sudah saya berikan… Non harus nurut… Non harus patuh… Kalau non masih deket-deket sama cecunguk miskin itu… Saya gak akan segan-segan untuk menghamili mbak Putri” Ucap pak Urip yang membuat mata Nayla membuka lebar.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoAEcByLX0F

“Apa maksud bapak melibatkan sahabat aku ?” Tanya Nayla kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPt2tQuO7Ba

“Tadi sewaktu mbak Putri pulang… Kebetulan saya ngikutin dia diam-diam… Untungnya saya jadi tahu dimana alamat tinggalnya… Kalau non milih deket-deket sama si sialan itu… Ya silahkan saja… Saya akan lampiaskan nafsu saya ke mbak Putri aja… Masuk akal bukan ? Jadi mau pilih yang mana ? Non pasrah aja ke saya atau non lebih milih mengorbankan temen non buat saya ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla marah. Nayla tidak mempunyai pilihan. Ia tak mungkin mengorbankan temannya yang sebentar lagi akan menikah itu. Tapi ia juga tak mau untuk menjadi budak nafsu dari pembantu bejatnya itu. Nayla bimbang. Ia mendesah pelan. Ia pun mulai membuka mulutnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQefvdAXaI

“Tolong jangan libatkan Putri lagi… Kalau aku memilih pasrah apa bapak janji untuk tidak melibatkan Putri lagi ?” Tanya Nayla meski berat hati.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvlPOGcAiUJ

“Iya” Jawab Pak Urip sambil tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlk4RbZbEA1

“Kalau gitu janji jangan melibatkan Putri lagi !” Ucap Nayla yang membuat Pak Urip tertawa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1EegE40XfB

“Hakhakhak… Gitu dong… Itu baru pilihan yang bijak… Saya bangga dengan non” Ucap pak Urip yang membuat Nayla sebal dan ingin segera pergi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXJRqNzESJ7

“Eh mau kemana ?” Tanya pak Urip kembali menahan tangan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC7ZfEIc4vH

“Udah kan ? Bapak udah selesai kan ? Apalagi yang bapak inginkan dariku ?” Tanya Nayla kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcprncf6Gal

“Jongkok” Ucap Pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYkG4CEJdh

“Maksudnya ?” Tanya Nayla heran.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjSeVYtzmTY

“Heh… Lonte itu harus nurut… Gak boleh banyak nanya” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWvvpxUHX2X

Nayla terpaksa berjongkok didepan selangkangan pak Urip. Tiba-tiba pria gendut itu mengeluarkan batang penisnya. Nayla terkejut menyadari penis pak Urip sudah berereksi secara maksimal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmDA1Jezr1W

“Sebagai bukti kalau non mencintai kontol saya… Ayo dong cium dulu” Ucap Pak Urip sambil mengocoki penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMVYmFAO4GP

“Apa ?” Tanya Nayla tak percaya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5JJDrZT30h

“Cium kontol saya… Cium palkon saya… Hakhakhak” tawa Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya. Terpaksa Nayla pun mendekatkan cadarnya lalu mencium penis itu dari balik cadarnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡde0KeWOarX

“Dah, aku mau pergi” Ucap Nayla merasa terlecehkan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAD2bwafJzj

“Loh belum… Angkat dulu dong cadarnya” Ucap pak Urip kembali menahannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCDlY1WVvDy

“Bapaakkkk !” Ucap Nayla tak terima.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG7opMuG8uK

“Loh berani melawan nih ? Saya ke rumah mbak Putri aja yah kalau gitu ?” Ucap Pak Urip yang membuat Nayla mau tak mau menurutinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw60PcIzaie

Nayla pun mengangkat cadarnya. Penis pak Urip jadi tertutupi oleh cadar berwarna putih itu. Tak lama kemudian pak Urip tersenyum saat merasakan sesuatu yang hangat menyentuh ujung penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtrPVHcAk7E

Saat Nayla hendak menyudahi aksinya. Tiba-tiba pak Urip menahan kepala Nayla menggunakan tangannya. Nayla sontak mengangkat pandangannya tuk menatap wajah pria tua itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdxOAMJ49K

“Nanggung… Ayo sepong sekalian” Ucap pak Urip yang membuat Nayla hanya mendesah lemah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsxeiStKjHH

Mulut Nayla pun membuka. Meski agak ragu, ia mulai memasukan penis hitam itu ke dalam mulutnya. Bibirnya pun menyapu kulit penis pak Urip. Lidahnya yang lembap juga menyapu kulit penis pak Urip. Pak Urip sampai merinding merasakan kehangatan dan kelembapan yang diberikan oleh mulut majikannya. Setelah ujung gundulnya mentok ke pangkal kerongkongannya. Nayla pun menyudahi aksi sepongnya sambil memberikan ekspresi jijik di wajahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvxmV9aMBOQ

“Hakhakhak… Lonte pinter… Nah sekarang berdiri !” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ8gzfzhty0

“Apa lagiii ?” Ucap Nayla protes.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj72lCDUfsu

Namun jawaban pak Urip hanya tersenyum saja. Tiba-tiba pak Urip mengangkat cadar Nayla lalu mendekatkan bibirnya untuk mencumbu bibir Nayla. Nayla yang tak siap hanya bisa pasrah. Bibir mereka pun bertemu. Bibir mereka saling bersentuhan. Bibir mereka saling berciuman. Bibir mereka saling tubruk untuk memuaskan nafsu yang tak mampu lagi mereka tahan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZbmctVWpO

“Mmmpppphhhhhh” desah mereka bersamaan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡghMQ9NfEjh

Khususnya pak Urip. Cumbuan yang ia lakukan pada bibir Putri di pagi hari membuatnya jadi ingin mencumbui bibir Nayla. Ia pun melampiaskannya sekarang. Tangan kirinya menahan bagian belakang kepala Nayla. Tangan kanannya menahan punggungnya. Sedangkan bibirnya terus maju untuk menghujami bibir manis akhwat bercadar itu. Bibir Pak Urip terus mendorong bibir Nayla. Bibirnya juga membuka untuk mengapit bibir atas Nayla. Setelah puas menghisap bibirnya ia pun melepaskan cumbuannya sejenak sambil menatap wajah cantik majikannya yang sudah berkaca-kaca.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVKJe2brgzN

“Malam ini saya tunggu di depan rumah… Kalau sampai jam 12 malam non gak keluar… Ya, jangan salahkan saya pokoknya… Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang pergi begitu saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4GWENAOHOY

Nayla pun terdiam sambil mengusapi air matanya. Nayla merasa ketakutan. Ia terkejut melihat siapa laki-laki yang baru saja mencumbunya itu. Ia jauh berbeda dari pak Urip yang dulu ia kenal. Bahkan jauh berbeda dari pak Urip yang ia lihat kemarin. Makin kesini, pak Urip jadi semakin mengerikan. Rasanya seperti ada roh jahat yang sudah merasuki tubuh pak Urip. Atau jangan-jangan memang sikap aslinya seperti ini ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPHKjFZUdD2

“Malam ini ? Mau apalagi bapak memintaku keluar ?” Ucap Nayla heran. Ia pun buru-buru memasuki kamarnya saat menyadari suaminya hampir keluar dari kamar mandi. Ia tak mau suaminya menyadari air matanya yang baru saja keluar. Ia segera mengambil tisu lalu mengelapnya agar semuanya terlihat seolah tak terjadi apa-apa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw8xILeqbHY

*-*-*-*

Jam sudah menunjukkan pukul 22.30 tepat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO42Eq9Ltyq

Nayla sedang berada diatas ranjangnya bersama suaminya. Terlihat suaminya sudah bersiap untuk tidur. Suaminya itu pun menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang sambil memeluk tubuh Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWigxsqVOpQ

“Tidur yuk… Gak sabar deh buat liburan bareng besok” Ucap Miftah tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBnBXi3whS4

“Iya mas sama… Adek juga” Jawab Nayla berpura-pura tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgFFqiwlXPu

“Yaudah selamat tidur yah… Jangan lupa baca doanya” Ucap Mfitah dengan lembut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXdEqet0mx1

“Iya mas, sudah”

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhptyUiAm0E

Setelah itu mereka berdua pun sama-sama memejamkan mata. Dalam keadaan lampu yang agak remang-remang. Miftah tertidur sambil mengeloni istrinya dengan erat. Seketika terdengar suara ngorok dari mulut suaminya. Nayla pun menyadari kalau suaminya sudah tertidur pulas. Masalahnya ia harus menemui pak Urip di depan rumahnya demi menghindari ancamannya. Apakah bisa dirinya terbebas dari pelukan suaminya terlebih dahulu ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMGs9a2JJ1E

Untungnya dengan sedikit pergerakan. Nayla bisa terbebas dari pelukan suaminya. Nayla pun menatap wajah suaminya sesaat seolah ia sangat menyesali perbuatannya. Ia pun mengecup keningnya diam-diam lalu meminta maaf kepadanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmkPnDj0lJX

“Maafin adek mas… Adek cinta mas kok” Lirih Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7YO5Cvs8a

Diam-diam Nayla mengganti piyamanya dengan kaus berlengan panjang berwarna abu-abu. Ia juga mengenakan hijab beserta cadar berwarna abu-abu. Ia menatap cermin sejenak sambil mengira-ngira apa rencana yang akan pak Urip lakukan kepadanya. Tapi ia tak menemukan adanya kemungkinan lain selain pak Urip pasti akan memperkosanya lagi. Nayla pun hanya bisa pasrah. Meski hatinya berat, ia harus menjalaninya ketimbang mengorbankan tubuh Putri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3OoZ3GF53i

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡznHpgFzNbT

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58GU3d4Cnp

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ05fMdxVbf

NAYLA

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡX5jYyYrRU1

Mengingat cuacanya cukup dingin. Nayla pun mengenakan jaket hoodie berwarna merah lalu memasangkan tudungnya demi menutupi identitasnya. Nayla diam-diam keluar kamar lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di ruang tamunya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFfFJsrpakv

“Sudah mau jam 11… Mau apa sih pak Urip meminta aku keluar ?” Tanya Nayla kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4yvxzLzwyd

Saat Nayla sudah keluar dari dalam rumahnya. Terlihat pak Urip sedang nyantai di depan rumahnya sendiri sambil meminum secangkir kopi. Nayla pun menutup pintu rumahnya sendiri lalu menguncinya dari luar. Tak lupa ia menaruh kuncinya di ventilasi atas pintu yang kebetulan tidak terlalu tinggi. Ia pun berjalan keluar sambil menunduk ke arah pintu gerbang rumahnya. Pelan-pelan ia membuka gerbangnya sebagian lalu berjalan ke depan rumah pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBRed6NhzAu

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXN4TBORAdD

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9pHQ2T55N

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwzHNJMwOJL

PAK URIP

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxwbA12mrZq

Pak Urip tersenyum melihat ada akhwat cantik yang mengenakan jaket merah sedang mendekat ke arahnya. Pak Urip menenggak habis kopinya, lalu berjalan mendekat ke arahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5wjXC6Db8n

“Sayaannggg… Yuk kita mulai kencannya” Ucap pak Urip sambil merangkul pinggang Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW3fba0aOE7

“Kencan ?” Tanya Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDv1dk4gnFy

“Iya, tapi kencan ini bukan sembarang kencan… Coba deh pakai ini dulu” Ucap pak Urip sambil memberikan sesuatu yang bentuknya mirip sayur tauge berwarna pink yang mana ada kepalanya juga ekornya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXxJMwaEOI0

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTcPhQHh7v3

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNlJlRNJ8Wg

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU04raorZxC

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIDBmmx4USQ

“Apa ini pak ?” Tanya Nayla penasaran.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOATFzgmmB3

“Udah pakai aja… Masukan ke dalam memekmu” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyKjGqPpPNe

“Apa ?” Tanya Nayla kaget.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ29m9nxRUi1

“Udah buruan… Apa perlu saya yang masukin ?” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGorGWvviNs

Nayla dengan terpaksa memasukan benda aneh itu ke dalam vaginanya. Rasanya agak geli-geli gimana gitu. Apalagi saat benda itu mulai masuk membelah vaginanya. Nayla sampai bergidik nikmat. Tapi ia juga jadi kesulitan berjalan. Pokoknya Nayla merasa sangat tidak nyaman saat benda itu berada di dalam vaginanya. Namun ia tetap membiarkannya demi mematuhi perkataan pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5tKdYeXgjx

“Yuk kita jalan” Ucap pak Urip sambil tersenyum. Pak Urip bahkan sampai menggandeng lengannya. Meski Nayla merasa risih dengan senyuman busuk itu. Setidaknya kalau cuma diajak jalan-jalan itu lebih baik daripada diajak bercinta.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoYWXRGd65s

Hah setidaknya aku gak perlu melayani nafsunya lagi !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfhoxs4ihZ

Batin Nayla agak sedikit lega.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs7dZ8JU3dP

Kedua insan yang berbeda zaman itu berjalan bersama-sama. Pak Urip tampak sumringah bisa menggandeng lengan akhwat bercadar yang memiliki tubuh sempurna. Ia sesekali juga merangkul pinggang Nayla. Senyumnya yang lebar merekah. Pokoknya pak Urip terlihat bahagia. Bahkan saat melewati pasangan muda-mudi yang asyik berpacaran, Pak Urip tampak bangga seolah akhwat bercadar yang sedang digandengnya itu adalah pasangannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRojPad3e6F

Jalan di malam itu agak ramai. Hari libur di keesokan harinya menjadi penyebabnya. Tak heran banyak pasangan muda-mudi yang berjalan-jalan untuk berpacaran. Pak Urip pun memanfaatkan kesempatan itu untuk memamerkan pasangannya. Tak jarang ia berbicara dengan sendiri seolah mengatakan “ini loh pacar saya”.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡczYxX8pivl

Nayla sampai malu. Sedari tadi wajahnya terus menunduk. Ia pun diam-diam menggelengkan kepala. Ia merasa dipermalukan. Untungnya ia mengenakan jaket hoodie. Ia pun mengenakan tutup kepalanya demi menyembunyikan identitasnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo6C37Gc0q8

Sabar Nayla… Sabarr… Setidaknya ini lebih baik daripada diperkosa…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYs2FIBVBKU

Batin Nayla mencoba berfikir positif.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQjlBfaarir

Hampir 100 meter mereka berjalan. Iler pak Urip tiba-tiba keluar saat mencium aroma nasi goreng yang sedang dimasak.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg1slWmJxnF

“Non saya laper… Makan yuk” Ucap pak Urip saat melihat ada sebuah warung nasi goreng yang berada tak jauh dari rumahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnDHebDqEqm

“Eh laper ?” Tanya Nayla terkejut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlUcWn7aCgD

“Tuh aromanya enak banget… Nasgornya pak Tomi enak banget kan ?” Tanya pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVMVe7g18xB

“Ehh iya… Iya sih nasgornya pak Tomi emang terkenal… Tapi, bapak mau makan disana nih ?” Kata Nayla agak ragu. Nayla merasa ragu karena sebetulnya dia dan suaminya cukup sering makan bersama disitu. Nayla pun merasa tak nyaman andai nanti pak Tomi curiga melihat dirinya berjalan berdua bersama pembantunya malam-malam.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcQWDZ78dfT

“Iya lah… Yookkkk” Ucap pak Urip sambil menarik lengan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcL0dzqjNau

Nayla pun terpaksa ngikut saja. Sebisa mungkin ia mencoba menutupi wajahnya agar pak Tomi tidak mengenalinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjsuaRG7M4h

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiTerpOtFHo

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ001HFznbWl

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNGFDfZnU0i

WARUNG NASGOR PAK TOMI

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5J3PwL3Fzd

“Pak… Nasgornya dua yah… Es tehnya juga dua” Ucap pak Urip pada pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyrrpi8516P

“Dua porsi yah pak… Loh eh, pak Urip sama mbak Nayla rupanya” Ucap pak Tomi yang seketika langsung mengenali mereka berdua. Nayla yang sudah ketahuan tidak memiliki alasan lain untuk menyembunyikan wajahnya. Ia pun mengangkat wajahnya. Ia hanya tersenyum malu menyadari dirinya ketahuan oleh pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTYrT1wMJDk

“Iyya dong pak… Hakhakhak” Tawa Pak Urip tampak bangga. Apalagi tangan pak Urip masih mendekap jemari Nayla. Dekapannya sangat erat seolah tak mau melepaskan dirinya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUwn1r33r7p

“Oh yah pak… Mau makan disini apa dibawa pulang ?” tanya pak Tomi sambil memanaskan minyak.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIYHrYyjttf

“Disini aja pak… Kapan lagi bisa makan enak di luar rumah” tawa pak Urip sambil menatap wajah Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TA16rR7JQ

Nayla yang terus diam sedari tadi hanya bisa memperhatikan sekitar. Di dalam warung itu terdapat sepasang pasangan muda yang sedang makan bersama. Mereka terlihat seperti anak seusia SMA. Terlihat si laki-laki dari pasangan itu terus memperhatikannya. Nayla pun membuang muka sambil mencoba bersikap biasa saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiAoDmdk7Pt

“Hakhakhak” Tawa pak Urip saat mengambil sesuatu dari saku celananya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpQlztsSJn3

Nayla yang sedang bersikap cuek tiba-tiba merapatkan kakinya saat merasakan adanya getaran yang merangsang vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPsf5HGH7l

“Mmpphhhhh” desah Nayla cukup keras yang membuat semua orang di warung itu menatapnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzVktRuLQeX

“Eh mbak kenapa ? Mbak gapapa ?” Tanya pak Tomi sambil menatap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojHeQNUQiR

“Gapapa pak… Gapapa… Tadi aku . . .” Ucap Nayla terpotong.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM5HgTZTUaC

“Aduhhh buruan pak… Liat kan mbak Nayla jadi sakit perut… Mbak Nayla udah laper banget tuh” Ucap pak Urip sambil tersenyum menatap Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcHVatGHlDp

“Oalah… Iya iyya… Tahan bentar yah mbak” Ucap pak Tomi sambil melanjutkan memasaknya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡalVJeqZmIS

Terlihat pasangan dari laki-laki itu ditampar oleh pasangannya. Nampaknya pandangan dari lelaki itu tak bisa dipalingkan dari keindahan Nayla. Apalagi tadi saat mendengar desahan suaranya yang menggoda. Siapa lelaki yang tidak terangsang mendengar suaranya ? Itu juga yang dialami oleh lelaki dari pasangan muda itu juga yang dirasakan oleh pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNCFsMYME6I

Mbak Nayla kalau laper kok malah mendesah yah ? Kaget tadi saya pas dengernya…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5zCPUBQBQa

Batin pak Tomi sambil memasak.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9UsUbE2qxC

“Apa yang bapak lakukan ?” Bisik Nayla kepada pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3dl5PMdmpr

“Hakhakhak… Nikmati apa yang saya berikan saat ini, non” Ucap pak Urip tiba-tiba menambah volume getarannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡadKWsk5Emv

“Mmmppphhhh” Nayla kembali mendesah. Bahkan lebih keras dari sebelumnya. Tangan kirinya bahkan memegangi vaginanya dari luar celananya. Tangan kanannya memegangi gerobak nasgor milik pak Tomi. Tubuhnya agak menunduk. Kedua kakinya semakin rapat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcRXMMcHzTD

Hakhakhak… Pasti nikmat banget yah mbak, rasanya…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1t1qW1z4pW

Batin pak Urip saat melihatnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcuFdBVMGRh

“Heh jangan liat !” Terdengar suara perempuan dari pasangan muda itu saat menegur pacarnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwtm0kZRmi

“Iyya maaf sayaaanggg” Jawab laki-laki itu meski sesekali masih melirik Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv56U9YqSq1

Duuhhhh kenapa getarannya kuat bangettt ? Apa maksud semua ini pak !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3yJACdCGqQ

Batin Nayla kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIS7EF2CuTq

Pak Urip diam-diam berjalan ke arah belakang Nayla. Matanya pun melihat ke sekitar untuk memeriksa keadaan. Setelah dirasa aman. Tangan kanannya tiba-tiba menepuk bokong Nayla lalu meremasnya dengan kuat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXREi7uQNI7

“Mmmpphhhhh” desah Nayla sekali lagi. Kali ini Nayla menoleh menatap pak Urip. Tatapannya terlihat kesal, namun ia tak bisa berbuat apa-apa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4HCQ2mw73

Sudah kuduga pasti ada yang gak beres dari rencana pak Urip… Tapi aku gak menduga kalau rencananya akan seperti ini ? Mmmmppphhh kenapa jadi seperti ini sih… Mmpphhh enakk bangettt…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1i82NCNyGh

Batin Nayla diam-diam.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMP9lM7OXU7

Laki-laki dari pasangan muda itu diam-diam menganga saat melihat tangan dari pak Urip berada di bokong Nayla. Perempuan yang duduk disebelahnya juga menyadari aksi pak Urip. Tangannya pun ia naikan untuk menutup pandangan pacarnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ52YpcRXLtn

“Jangannn diliaat !” Tegur si perempuan kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQPI3Cu4qoR

“Gimna non ? Enak kan rasanyaaa… Aahhh pasti enak… Gimana rasanya ? Rasanya kayak lagi diobok-obok yah memeknya ?” Lirih pak Urip yang membuat Nayla semakin kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD7JSyJOb4p

“Hentikaann paakk… Tolloonnggg !” Pinta Nayla dengan gelisah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMU4habykeW

“Ohhh tidak bisa” Ucap pak Urip tersenyum. Tiba-tiba pak Urip kembali menekan remotnya yang membuat getaran di vagina Nayla semakin kuat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY4PwBdgkgQ

“Aaaaahhhhh paakkkk” desah Nayla kali ini sampai berlutut disamping gerobak itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBAkNzIzyRY

“Mbaakkk… Ini udah mau mateng mbak nasgornya… Tahan bentar yahhh” Ucap pak Tomi kaget mendengar desahan Nayla lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgk7C1b34XJ

“Hakhakhak” Pak Urip hanya tertawa sambil melihat keadaan Nayla. Nayla pun merasa tak sanggup lagi. Ia sudah dipermalukan. Ia begitu murka. Namun getaran di vaginanya malah membuatnya semakin terangsang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU5K1HV57aF

Nayla terus memegangi vaginanya. Nafasnya memberat. Nayla langsung ngos-ngosan meski daritadi dirinya hanya diam menahan rangsangan. Tangannya jadi ikut-ikutan untuk membelai payudaranya sendiri. Nayla berlutut sambil meremasi payudaranya sendiri. Rasanya amat nikmat. Meski ia tak ingin melakukannya, ia pun terpaksa melakukannya sambil menatap wajah pembantunya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfkILsNZWdS

Kedua pasangan muda-mudi itu melongo melihat Nayla yang sedang meremasi payudaranya sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFSoYwg0lWd

“Hah… Hah… Hah… Mmppphhhh” Desah Nayla kali ini sambil menaruh kepalanya ke tanah. Kedua tangannya juga ia taruh ditanah. Ia seperti sedang bersujud. Namun tangan kirinya ia tarik untuk memegangi vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqpVyAmLHFN

Aaaahhhhhh ennaakkk banggeetttt !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcDNMVfiPgu

Batin Nayla tak sanggup menahannya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXTkgSm81C8

“Tahaannn nonnn… Tahaannnn… Bentar lagi nasinya mau jadi” Bisik pak Urip secara diam-diam sambil mengusapi bokong Nayla yang tengah menungging.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2duBuMfBdz

Pasangan muda yang melihat kejadian itu langsung berdiri. Terutama si perempuan yang tak tahan lagi melihat pacarnya terus melihat kejadian yang terjadi pada akhwat bercadar dan pria tua itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtYzVSX58MB

“Sayaangg pergi yukkk” Ucap si perempuan sambil menarik lengan pacarnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Sqrdto1F1

“Ehh sayangg, tapi nasinya belum abis” Ucap si laki-laki tak ingin meninggalkan tempat ini. Selagi mereka berjalan keluar, matanya terus melihat aksi mesum pak Urip. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala melihat betapa beruntungnya pria tua itu bisa mengusapi bokong si akhwat bercadar.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6PhYFimMEl

“Udah makan ditempat lain aja… Disini ada lontenya” Ucap si perempuan dengan lirih namun terdengar di telinga Nayla. Pasangan muda-mudi itu pun pergi meninggalkan luka di hati Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3mqLTKjdEm

“Hakhakhak… Denger kan ? Mereka aja tahu siapa dirimu” Ucap pak Urip kali ini sambil mematikan remot kontrolnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfQJXvdKmXX

“Hah… Hah… Hah” Nayla yang agak baikan pelan-pelan mulai berdiri. Matanya berkaca-kaca saat menahan getaran tadi. Ia pun menatap benci meski sebenarnya sangat menikmati. Diam-diam ia sangat ingin menampar wajah dari pria tua itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMZZGujGBYU

Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menunjukkan remot yang sedang ia pegang. Ia seolah berkata kalau berani nampar maka tombol remot akan ditekan lagi. Nayla pun mengurungkan niatnya meski dirinya sangat ingin memberikan pelajaran ke pembantunya itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVvGHpEt1h0

“Tolong jangan permalukan aku lagi ! Hah… Hah… Hah…” Ucap Nayla dengan kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDVNC49rTwl

“Hakhakhak… Kita lihat saja nanti” Bisik Pak Urip tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxhMw3uYraK

“Fiyuhhh maaf agak lama mbak… Ini nasinya… Mau duduk dimana ?” Ucap pak Tomi yang terlalu fokus memasak sehingga melewatkan aksi mesum yang tadi dilakukan oleh pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡP4s470s3st

“Disini aja pak… Di dekat gerobak aja biar gak kejauhan” Ucap pak Urip sambil mempersilahkan Nayla untuk duduk duluan. Pak Urip bahkan menarik kursi untuk Nayla yang membuatnya terlihat begitu gentleman. Setelah Nayla duduk. Barulah pak Urip ikut duduk dihadapannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡskVvXMpYTQ

“Ayo dimakan non… Non kelaperan kan ? Hakhakhak” Tawa pak Urip yang langsung menyantap nasi gorengnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ78yo2c1S5

Nayla lagi-lagi tak menjawab. Ia yang begitu kesal terpaksa memakan nasi goreng itu. Sambil makan, tak sengaja ia teringat kejadian memalukan itu lagi. Wajahnya memerah. Ia pun merasa sedih karena disebut lonte oleh anak yang masih berada di bangku SMA.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQId9M659D

“Hah dasar anak-anak… Masa nasi seenak ini gak dihabisin” Ucap Pak Tomi kesal melihat nasi buatannya tak dihabiskan oleh pasangan muda-mudi itu. Pak Tomi pun terpaksa membuang nasi itu ke ember. Ia pun membersihkan piring tersebut sambil membiarkan Nayla dan pak Urip menyantap nasi goreng buatannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx6vGxMp1WQ

“Gimana ? Enak kan non ?” Tanya pak Urip yang sudah menghabiskan setengah porsi dari nasi gorengnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuyy97hmDYC

“Diem !” Ucap Nayla saking kesalnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNz5fhfJKbK

“Hakhakhak… Mau saya aktifin lagi nih ?” Ancam pak Urip sambil menunjukkan remotnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTBVab9wxFZ

Nayla pun hanya menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia pun kembali menyantap nasi gorengnya sambil menundukkan wajahnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRFeCgldta

Hah… Sabar Nay… Sabar… Habis selesai makan semuanya bakal selesai kok…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtogmyUkY6C

Batin Nayla mencoba menyemangati diri sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6cEx5ahtxD

Setelah pak Urip menghabiskan nasi gorengnya. Ia melihat piring Nayla yang tinggal menyisakan sekitar 2 suap lagi. Pak Urip tiba-tiba berdiri lalu merogoh sakunya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmmJ6zgUsHJ

Hmmm nasgornya pak Tomi emang enak banget sih… Aku aja sampe lupa kalau tadi aku abis di . . . . .

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRI0ha4WTpS

Batin Nayla terpotong.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn5f8emJ1WB

“Mmmpphhhh bapaaaakkkk !” Desah Nayla langsung berdiri lalu menundukkan tubuhnya seperti sedang melakukan posisi rukuk. Tangan kirinya kembali memegangi vaginanya. Wajahnya pun ia tunjukkan untuk menatap wajah pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyY9V8kN8BT

“Ehhh mbak Nayla kenapa lagi ?” Tanya pak Tomi yang terkejut saat sedang mencuci piring.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2bRsHOb5Oa

“Eh tenang aja pak… Non kenapa ?” Tanya pak Urip seolah tidak tahu apa-apa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLetURyCe27

“Hentiikaannn paakkk… Mmpphhhh” Tubuh Nayla langsung bergidik merasakan kenikmatan yang tak tertandingi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzFMOmdFkBf

“Loh kok sampai gemeteran gitu ? Hakhakhak… Apa yang salah, bokongnya yah ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡi5Sf04FAqh

Plaaaakkkkk !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJWvQ10Pp8G

“Aaaahhh paaakkk” desah Nayla dengan manja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ241zJ08bFo

“Ehh bapakkk kok gitu ?” Ucap pak Tomi terkejut melihat sikap pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZF0VDlAtdc

“Loh bukan yah ?” Tanya pak Urip kali ini sambil meremas-remas bokong Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8CbrAvWaMV

“Aaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla sambil menahan tangan pak Urip agar tidak meremas bokongnya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAg5Tjq9u1

“Paakkk… Bapaakk kok . . .” Ucap pak Tomi yang hanya bisa membeku melihat kejadian didepannya. Di lain sisi ia kebingungan harus berbuat apa tapi di lain sisi ia juga terangsang gara-gara mendengar desahan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLqeJIhqXdM

“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk toloongg hentikaannn… Jangann lagiii… Mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi sambil mengelus-ngelus vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5YrmnNOd2L

“Oalah memeknya yah ? Memek non kenapa emangnya ?” Ucap pak Urip kali ini sambil menekan vagina Nayla dari belakang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAwyMv1NP4G

“Aaaaaahhhh bapaakkk jangann digituinnn” desah Nayla bergairah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlTtMvi1L1j

Pak Tomi pun menganga lebar melihat aksi pak Urip pada Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9K00eWkQmE

Nayla berdiri tegak sambil bersandar pada dada pak Urip. Mulutnya menganga lebar dari balik cadarnya. Tekanan jemari pak Urip di vaginanya semakin menambah rangsangan yang menggetarkan birahinya. Jujur rasanya sungguh nikmat. Ia perlahan mulai menikmatinya. Ia pun tak peduli lagi pada keadaan sekitar akibat nafsunya yang semakin membara.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJUAJusghs

“Kenapa sihhh ? Coba saya cek yah ?” Ucap pak Urip kali ini dengan berani saat memasukan tangannya ke dalam celana Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyW00b0hPAJ

“Ehhh bapaaakkk !” Ucap pak Tomi terkejut untuk kesekian kalinya. Bahkan ia memegangi kepalanya menggunakan kedua tangannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5JQ8MIc5t

“Aaahhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhh iyaahhhh… Aaahhhhh” desah Nayla yang tak kuat lagi sehingga tanpa sadar malah menikmati aksi jemari pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuTYd8sFwe3

“Gatel yah memek non ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡduhTnyFtOl

“Aaahhhhh… Aaahhhh… He’em” Jawab Nayla mengangguk malu-malu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ13v3pin35a

“Hakhakhak… Saya garuk boleh ?” Tanya pak Urip mengejutkan pak Tomi lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1iDOOp6JUk

“Aaahhhh… Toloonggggg” Jawab Nayla sambil mengangguk karena tak kuat lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgR01ejXxVs

Aaahhhhh… Aaahhhh… Duhhh, aku gakk kuat lagiii… Aaahhhh kenapa gatel bangettt… Aahhh maafin aku masss… Maafin aku lagii… Aku gak kuat menahannya lagi…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDPwZso8Yj5

Batin Nayla setelah dirangsang habis-habisan menggunakan vibrator itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVskj1sivI

“Oke deh… Tapi saya garuknya pake kontol yah” Ucap pak Urip sambil memelorotkan celananya kemudian mengeluarkan penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXA5ZUajbrm

Sontak Nayla dan pak Tomi yang berada disana terkejut saat mendengarnya. Belum hilang rasa terkejut yang mereka terima. Tiba-tiba pak Urip menurunkan celana Nayla lalu menarik benda aneh yang tadi ia selipkan ke dalam vagina Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdUd2HaGt0

“Aaaahhhh iyyaaahhhh… Aaahhhh bappaakkkk” desah Nayla hingga menggelinjang saat vibrator itu dikeluarkan dari dalam vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzwUwR0WBSv

“Oalah pantes ada ginian di dalam memek non… Liat deh geter-geter gitu… Gimana sekarang, udah gak gatel lagi kan ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwewP5n55uC

“Hah… Hah… Masiihhh… Masihh pakkk” Desah Nayla ngos-ngosan sambil menatap pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFtFhP7nHWg

“Ah yang bener… Tapi ini kan udah dikeluarin… Yaudah saya naikin lagi yah celananya” Ucap pak Urip sambil menaikan celana Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVdRtTnRxMs

“Tapiii pakkk… Akuuu aahhhhh” desah Nayla dengan gelisah. Akhirnya tangan kirinya kembali mengusap-ngusap vaginanya dari luar celananya. Ia tak sanggup menahannya. Ia pun terpaksa melakukannya sendiri sambil menatap wajah pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBbuTUZsVUP

“Ohhh minta digaruk aja nih ? Yaudah, saya garuk pake kontol aja yah” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL8n1sW299M

“Ehhh Taapppii… Tappii… Ituuu” Ucap Nayla mendadak ragu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSdJAHWSpyn

“Lohhh gimana ? Mau digaruk apa enggak ?” tanya Pak Urip yang kali ini memelorotkan celana Nayla hingga ke lutut lalu menekan klitorisnya yang membuat pinggul Nayla bergoyang. Tubuhnya juga menggelinjang. Mulutnya mendesah girang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmzQ9LJbCD8

“Aaaahhhhhh iyaahh… Iyyahhh akuu mauu… Terserah bapak aja… Aaahhhh” Ucap Nayla yang kehilangan akal sehatnya akibat rasa gatal yang kembali mendera vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpxVp69DPyz

Pak Tomi diam termangu mendengar pembicaraan mereka berdua. Ia tak menyangka kalau Nayla selama ini menggunakan vibrator di dalam vaginanya. Ia jadi bertanya-tanya, apa benar selama ini Nayla menggunakan vibrator di kehidupan kesehariannya ? Lalu apa benar pak Urip biasa melakukan hal seperti ini kepada Nayla ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwBCJW4Vb5x

Ditengah-tengah pertanyaan yang muncul dikepalanya. Ia terkejut saat melihat pak Urip sedang mendekatkan penisnya yang mengeras ke dalam vagina Nayla. Pelan-pelan penis itu mulai masuk membelah liang senggama Nayla. Nayla pun mendesah manja. Tidak ada penolakan pada dirinya. Akhwat bercadar itu hanya menungging sambil bertumpu pada meja makan yang ada di hadapannya. Pak Urip lalu menarik mundur penisnya lagi. Lalu saat tersisa setengahnya, ia kembali mendorong pinggulnya lagi. Saat hampir mentok ia menarik penisnya lagi lalu dirinya mendorong penisnya lagi. Kemudian ia menarik penisnya hingga menyisakan ujung gundulnya di bibir vaginanya. Pak Urip tersenyum. Sambil memegangi pinggul Nayla, ia mendorong pinggulnya sendiri dengan kuat hingga terasa ujung gundulnya menyundul rahim dari akhwat bercadar itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkHSlnTia3k

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUBognV0jwj

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpVN22PU6Yy

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuqdRAbwAwk

NAYLA

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnZPIqsFtOr

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71glsHzxL6

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGvoDgv6QN7

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzehgwtZP6b

PAK URIP

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ71FKlUFHC6

“Aaaaahhhhh bapaaaaakkkkk” desah Nayla keenakan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcPAHegtpBg

“Aaaahhhh mantapnyaaaa” desah pak Urip sampai merinding.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡStqyPQrYaC

Gilaaa itu sampe masuk anunya ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqyvkym5jN

Batin pak Tomi sambil menjambak rambutnya sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYvlCiWSMuX

Nayla yang sudah kehilangan akal sehatnya hanya bisa pasrah saat penis pak Urip keluar masuk menggaruk vaginanya. Rasanya sangat enak saat benda keras berwarna hitam itu terus menggesek dinding vaginanya. Mata Nayla merem melek keenakan. Mulutnya sedari tadi membuka mengeluarkan desahan yang begitu menggoda. Kedua tangannya mencengkram tepi meja. Meski tahu pilihannya ini salah, tapi ia tak memiliki pilihan lain lagi saat nafsunya telah bangkit menguasai diri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcxq0JBYFc8

Aahhhhh… Aaahhhh… Maafin aku maass… Maafin akuu… Aaaahhhh…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGBp61lZczb

Batin Nayla diam-diam.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnSgIDftns

“Ouhhhh nakal banget kamu non… Nakal banget pake vibrator segala… Pasti non sengaja yah buat ngegoda saya ?” Tanya pak Urip sambil menampar bokong Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJk1CAx6mkW

Plaaaakkkk !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJT2URWO4Wa

“Aaahhhh engggaakkk… Bukaann aku yanggg… Aaahhhhh” Desah Nayla terpotong saat tamparan kedua mengenai bokongnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXR493x3M7z

Plaaakkkkk !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLliRoFJDNq

“Aaahhhh… Aaahhh… Udah jujur aja… Non sengaja ngajak saya keluar biar bisa ngentot di warungnya pak Tomi kan ?” Ucap pak Urip terus melemparkan fitnah kepada akhwat bercadar itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ18oeLFGgl1

“Aaahhhh enggaakk… Enggaakk… Aku gak pernaahhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla saat terkena tamparan ketiganya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8iyDFeaFlA

Plaaaakkkk !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3Ea3Fzu33

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Dasaaarr lonteee… Dasaaaarr lonte sukanya godain !” Ucap pak Urip sambil terus menampar bokong Nayla hingga memerah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVB87AKsP4x

Pak Tomi diam-diam mulai terangsang. Ia tak sanggup bertahan dari tontonan langsung yang terjadi di depan matanya. Diam-diam ia mengelusi penisnya dari luar celananya. Ia benar-benar takjub melihat Nayla yang sangat terkenal di kompleksnya sedang disetubuhi oleh pembantunya sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdM0UHrH4Cg

“Aaahhhhh… Aaahhh… Aaahhhh paakkkkkk” desah Nayla dengan manja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5AA83Gd4Tm

“Kenapa non ? Aaahhhh… Aaahhhh… Kurang keras yah ?” Tanya pak Urip sambil mendesah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmXfQmyelf1

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaahhhh” desah Nayla malu-malu mengakui.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRNAWzYymbB

“Hakhakhak… Maaf non baru makan soalnya… Ini rasakan ini !” Ucap pak Urip memperkuat sodokannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjM5kfoKlKC

“Aaaahhhhh iyaaahhhh… Iyaaahhhhh… Aaahhhhhhh bappaaakkkk” desah Nayla dengan manja hingga tubuhnya terdorong maju mundur dengan cepat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQcyERdJmYG

Kedua tangan pak Urip menarik bahu Nayla ke belakang. Nayla jadi agak berdiri. Kedua tangan pak Urip kemudian masuk ke dalam kaus yang Nayla kenakan. Resleting jaketnya yang sudah turun sedari tadi membuat pak Tomi bisa melihat tonjolan tangan pak Urip yang sedang meremasi dada bulat Nayla. Pak Tomi tak tahan lagi. Ia pun mengeluarkan penisnya sambil mengocok ditengah persetubuhan mereka berdua.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhnZGsL1TvT

“Aaaahhhh… Aahhh paakkk pellaannn… Aahhhh jangann kuat-kuat” Desah Nayla merasakan perih didadanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOn7NfvcMBm

“Aaaahhhhh… Aaaaahhhhh mana bisa nonnn… Aaahhh nikmat sekaalliiiii” Ucap pak Urip kali ini sambil menaikan kaus Nayla hingga susu bulatnya terlihat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlil5p9zIpx

Tubuh Nayla kembali ditundukkan. Nayla kembali menungging memegangi tepi meja dihadapannya. Terlihat susunya menggantung indah. Beha yang dikenakannya sudah turun membuat susunya itu semakin bebas dalam bergoyang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6GEamDgRf0

Setiap pak Urip menyodok vagina Nayla maka bergoyanglah kedua payudara itu dengan indah. Suara desahannya yang terucap dari mulut Nayla menambah sensasi gairah yang sungguh menggugah. Pak Tomi jadi semakin bersemangat mengocok penisnya. Ia benar-benar terpana akan keindahan persetubuhan mereka berdua. Persetubuhan dari seorang akhwat bercadar bertubuh indah dengan seorang lelaki tua berperut tambun yang memilki wajah pas-pasan bahkan cenderung dibawahnya lagi. Namun Nayla malah terlihat keenakan. Ekspresi wajahnya yang sangat menikmati menambah sensasi tersendiri bagi pak Tomi saat mengocok penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1r74Dk0KdG

“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Aaaahhhh paaakkkkk akuu mauu kelluaaarr” desah Nayla mengejutkan pak Tomi dan pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zmQVngXxV

Sodokan demi sodokan yang Nayla rasakan akhirnya mulai menstimulus cairan cintanya untuk keluar mendekati lubang kencingnya. Tanpa sadar Nayla menggigit bibir bawahnya sendiri. Ia tak mengerti kenapa dirinya bisa merasakan kenikmatan seperti ini. Tiap kali pak Urip memajukan pinggulnya, terasa penis hitam itu masuk menyundul rahimnya. Tubuhnya jadi ikut maju ke depan. Payudaranya juga terlempar maju ke depan. Bulu jembut pembantunya juga menggelitiki bibir vaginanya. Rasanya amat sangat nikmat. Sebenci-bencinya Nayla, ia terpaksa mengakui kalau dirinya sangat menikmati pemerkosaannya kali ini.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVh7LX0eEsg

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Keluarkan aja non… Jangan ditahan-tahan !” Ucap pak Urip jadi semakin bersemangat menggenjot rahim Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTejxbdBzVg

Pak Urip memperkuat hujaman penisnya. Ia juga mempercepat frekuensi genjotannya. Hasilnya Nayla semakin mendesah kencang. Ia semakin merasakan betapa beringasnya pak Urip saat sedang menyetubuhi dirinya. Tangan pak Urip berulang kali mengelus-ngelus perut mulus Nayla. Usapannya pun menyamping tuk mengelus pinggang rampingnya. Lagi tangannya mendekap pinggul Nayla agar pinggulnya sendiri bisa fokus maju mundur menghajar rahim majikannya. Pak Urip tersenyum saat merasakan denyutan pada vagina majikannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtffblAHSf5

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Bapaaakkkk… Bappaakkkk… Akuuuu mmpphhhh” desah Nayla tak kuat lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv7bHUDbbrY

“Aaahhhhh… Aahhhh… Ayooo kelluaarkaannn… Keluarkan semuanya non… Jangann ada yang ditahaannn !” Desah pak Urip menyemangati.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡf7LTnjH71o

Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Sebentar lagiiiii… Sebentar lagi aku bisa keluar dari siksaan birahi ini… Maafin aku maassss… Aku gak kuat… Aku lagi-lagi gak kuat menahan hawa nafsuku sendiri… Maafkan diriku yang sering berzina dibelakangmu maassss….

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhCuCZz05HT

Batin Nayla menyesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ42pKFgU5Dq

Plookk… Plookk… Plookk…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb6RGgH93vv

Pinggul mereka terus bertemu, saling bertubrukan, saling berbenturan. Deru nafas mereka bersatu. Suara desahan mereka menyatu laksana paduan suara yang sedang menyanyikan sebuah lagu. Lagu terindah yang dinyanyikan oleh dua insan yang tengah bernafsu. Pinggul pak Urip berpacu. Penisnya terus memburu menyedot cairan cinta Nayla yang masih sembunyi malu-malu. Tangannya yang gemas meraba susu. Tangan satunya lagi menarik tangan Nayla hingga pak Tomi dapat melihat goyangan susu Nayla yang terus bergondal-gandul.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJImErIJL0r

Nayla merasa tak kuat lagi. Dirinya sudah tak kuat setelah dirangsang seharian oleh pembantu tuanya itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡg8mpRa59yF

“Aaahhhhh… Aaahhhhh… Akuuuu… Akuuuuu” Desah Nayla ngos-ngosan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKfwxsFGX2T

“Oouuhhhh… Ouuhhhhh… Rasakaannn inniii… Rasakaaannn kontol saya inniiii !” Ucap pak Urip bersemangat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlAkcSDbVJ9

“Aaaahhhh… Aaahhhhh… Iyyyaahhhh… Iyyaahhh… Akuuu… Aaaahhhhhhhh” Desah Nayla saat pembantunya itu menyodokkan penisnya sedalam-dalamnya menembus rahim kehangatannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQrxPVHQaQW

Seketika pak Urip mencabut penisnya keluar. Cairan cinta Nayla dengan deras menyembur membasahi celana dalamnya juga celana tidurnya yang masih menyangkut di kedua lututnya. Lutut Nayla nyaris kehilangan keseimbangan. Matanya merem melek keenakan. Akhirnya ia mendapatkan kepuasan setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantu tuanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyRWLhvKCm

“Hah… Hah… Hah… Akhirnya, selesai juga” Ucap Nayla menunduk sambil menaruh kedua sikunya di meja warung tersebut.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡojB6OiDWud

“Selesai ? Enak aja !” Ucap pak Urip kembali memasukan batang penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWGF3HDkn5l

“Mmmpphhhh paakkk… Tungguuu dulluu… Aku mau istirahat duluuuu” Ucap Nayla memohon.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbUPiwL7rma

“Enakkk aja… Ini lagi nanggung… Saya lagi dapet enak-enaknya niihhh” Ucap pak Urip yang kembali menggempur rahim majikannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWf0Wnz7cwW

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Aahhh tungguuuu paakkk… Aahhhh… Pellaaannn” Pinta Nayla sambil menghadap ke depan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ74ox0SuBYB

Seketika ia menyadari kalau dirinya sedang disetubuhi didalam warung nasgor pak Tomi. Apalagi saat matanya bertemu dengan mata pak Tomi. Terlihat pak Tomi sedang mengocok penisnya sambil menonton persetubuhannya. Nayla tersadar. Ia sedang bercinta di ruangan terbuka.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQuV5Uto05n

Astaghfirullah… Kenapa aku baru ngeh yah ! Kenapa aku pasrah aja bahkan meminta pak Urip menyetubuhiku disini ?

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2iy1JlHrO

Batin Nayla merasa malu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDkEhU9DdMr

“Paakkkk… Aaahhhh… Aaahhhh… Toloonggg jangannn lihhh… Aaaahhhhh” desah Nayla terpotong saat gempuran Pak Urip semakin kuat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0ZIzUEvHcw

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhh akhirnyaaa… Akhirnyyaa sayaa akan keluuaarrr jugaaa” Ucap pak Urip yang sudah tak kuat lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxsQiytCEJU

Pak Urip memperkuat cengkramannya pada pinggang Nayla. Tak terasa ia hampir tiba di ambang batas nafsunya. Jepitan vagina Nayla yang begitu kuat membuatnya tak mampu untuk menahan gairah birahinya lagi. Pinggulnya bergerak cepat. Semakin kesini sodokannya jadi semakin kencang. Semakin kesini sodokannya jadi semakin beringas. Semakin kesini dirinya jadi semakin ganas saat menikmati tubuh akhwat yang begitu panas. Pak Urip pun tertawa puas. Ia merasa senang karena bisa menikmati jepitan rahim majikannya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcW1ZfnaGFp

Puaasss sekali sayaaa… Pagi dapet memek perawan… Malemnya dapet memek binor yang binal… Duhhh gak kuat lagi… Saya gak tahan lagi…

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF23VxtVdJY

Batin pak Urip tersenyum senang.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDUL1JO5QfD

“Aaaahhhh non… Aaahhh saya gak kuat lagi…” Desah pak Urip mempercepat genjotannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDOEZ8GJJNb

“Aaahhhhh… Aaahhhh cepaaattt akhiri pakkk… Cepaaatt keluarkannn” Ucap Nayla yang bermaksud agar dirinya bisa segera terbebas dari jeratan pemerkosaan yang dilakukan oleh pembantunya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC56l1yCdKu

“Aaahhh iyyaahhh… Aaahhhh lihat kan paakkk… Non Nayla sendiri yang minta… Jadi saya akan akhiri sekarang juga” Ucap pak Urip pada pak Tomi yang seolah menjelaskan kalau dirinya melakukan seperti ini ya karena Nayla sendiri. Nayla yang menyadari itu tak terima. Namun sodokan yang ia terima hanya bisa membuatnya berteriak keras.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjNxz6YHPHY

“Aaaahhhh paakkk… Aaahhh pellaannn… Pelaaannn… Aaahhhhhh” desah Nayla menahan sodokan pembantunya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbknivvTGke

“Aaaaaahhhhh… Aaaahhhhh… Iyyaahhhh… Sebentar lagiii… Sebentar lagiii… Saya mau keluuaarr… Saya mauuu keluuaarr !” Desah pak Urip tak tahan lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoEDheI0Ch9

“Aaaahhhh pellaannn paakkk… Aaahhhhhh paaakkk… Pelllaaannnn” desah Nayla yang terus terdorong maju mundur tanpa henti.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs9gY6XofXS

Dada pak Urip semakin sesak. Nafasnya berat. Kedua lututnya melemas saat cairan cintanya ingin menyemprot keluar. Ia mulai merasakan penisnya berdenyut. Ia mulai merasakan cairan cintanya hampir mendekati lubang kencingnya. Pak Urip pun menarik kedua tangan Nayla ke belakang. Tubuh Nayla jadi terangkat naik. Susu bulatnya bergondal-gandul dengan baik. Desahan mereka semakin keras. Persetubuhan mereka semakin memanas.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5Qli9mYXFh

“Aaaaaahhhhhh…. Aaaahhhhhh… Aaaahhhhh” desah Nayla hingga payudaranya bergondal-gandul semakin cepat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡK5D5n0Hl0m

Pak Tomi terpana. Pak Tomi ikut mengocok penisnya dengan cepat.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡr4qa3BoVLc

“Aaaahhhh nonnn… Aaaahhhh… Aaahhhh… Sayaaa kelluuaarrrr… Sayyaa kelluuaarrr… Henkkgghhhh !” desah pak Urip saat mementokkan ujung gundulnya hingga mengenai rahim dari bidadari bercadar itu.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdh699UWlDG

“Aaaaaaaaaahhh bappaaaakkkk” desah Nayla saat merasakan rahimnya tersiram oleh cairan cinta pembantunya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzkuvbAg3Dk

Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt….

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqj4KIy5uLk

“Aaahhhhh puasssnyyaaaahhhhh” Teriak pak Urip saat mampu mengisi rahim majikannya menggunakan spermanya lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8hiWMBcyfs

Rahim Nayla penuh. Rahimya kembali terisi oleh pejuh. Entah sudah yang keberapa rahimnya dipenuhi oleh pejuh pembantunya itu. Tubuh Nayla ambruk diatas meja makan. Tubuh pak Urip juga ambruk menindihi punggung Nayla. Mereka berdua benar-benar puas. Sungguh pengalaman yang luar biasa saat mereka memilih bercinta di tempat terbuka.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRA8HzfmhVI

“Waduhhh… Udah keluar kah ?” Tanya pak Tomi melihat kedua pasangan muda tua itu sudah lemas.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjeYAcEvhKA

Dengan sisa tenaga yang pak Urip punya. Ia menaikan tubuh Nayla lalu meremasi kedua payudaranya. Kemudian ia menaikan kaki kiri Nayla untuk melepas celana berikut celana dalamnya yang tadi masih menyangkut di lutut. Setelah celananya terlepas dari kaki kirinya. Pak Urip berganti mengangkat kaki kanan Nayla untuk melepas celananya. Setelah menendang celana Nayla agar menjauh dari posisi berdiri mereka. Pak Urip pelan-pelan mulai mencabut penisnya keluar yang membuat pak Tomi yang penasaran mendekat untuk melihat hasilnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeQnrdNXlyP

“Uuuuhhhhhhh” desah Nayla saat cairan cinta pembantunya keluar melewati lubang vaginanya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOYumllVwiG

Pak Urip tersenyum puas melihat spermanya tumpah melalui rahim sempit majikannya. Pak Urip mengelap keringatnya puas. Ia sangat bangga karena bisa memejuhi rahim majikannya lagi. Sementara pak Tomi hanya bisa diam menganga. Ia tak mengira akhwat bercadar yang sangat terkenal itu baru saja dipejuhi didepan matanya sendiri oleh pembantu tuanya sendiri.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA2Eo5S90qo

Kalau sebanyak ini… Bisa-bisa mbak Nayla bakalan hamil nih !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtjzcLlPobz

Batin pak Tomi mengira-ngira.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN4usXQEI1Y

“Hah… Hah… Hah… Puasnya… Oh yah, berapa pak ?” Tanya pak Urip pada pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGJNvsTdRRe

“Berapaaa ?” Tanya pak Tomi kebingungan sambil memegangi penisnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡetidI9pGxL

“Nasgornya pak… Nasgor” Ucap pak Urip menyadarkan pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaszfhAqx1X

“Oalah… Dua porsi nasgor sama es teh manis yah… Semuanya jadi 44 ribu pak” Ucap pak Tomi gugup.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5WUwkMe49r

“Nih, saya bayar pake ini cukup gak ?” Tanya pak Urip sambil melempar celana dalam milik Nayla yang tadi terjatuh di lantai.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhXhN6wsMm

Pak Tomi pun menangkapnya. Dengan segera ia menciumnya untuk menghirup aroma vagina Nayla yang tersisa disana. Nayla yang melihatnya hanya bisa pasrah. Dirinya yang terlalu lemas tak bisa berbuat apa-apa selain melihatnya saja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlxA44M7v8Q

“Masih kurang yah ? Nih, gimana ?” Tanya pak Urip saat tiba-tiba melepas bra dari balik kaus Nayla lalu memberikannya ke pak Tomi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnh0s852DW7

“Paaakkkk… Hah… Hah… Hah” Rengek Nayla kesal.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpiTVDTgGJ

“Cukuuppp… Cuukkuppp pak… Ini sudah cukuup” Ucap pak Tomi senang mendapat hadiah dari pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFh9LAJDpw0

Pak Tomi yang sedang nafsu-nafsunya segera mengocok penisnya menggunakan celana dalam Nayla. Ia juga menghirup beha Nayla yang membuatnya jadi bersemangat dalam mengocok.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡodoCc3XUOw

“Aaaahhhhh…. Aaahhhh… Aaahhhh mbaakkk Naylaaaaa” Desah pak Tomi yang akhirnya berhasil mendapatkan orgasme ternikmatnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUmBDpJZgb5

Crroottt… Cccrroottt… Ccroott !!!

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdQNPrgmxvM

Celana dalam Nayla dipenuhi sperma pak Tomi begitu banyak. Terlihat pak Tomi begitu lemas. Ia bahkan sampai terduduk sambil mengelap keringat di dahinya menggunakan beha Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkID9D5Zr0j

“Hah… Hah… Puas banget… Beruntung banget bapak bisa keluar di dalem memeknya… Gak nyangka juga ternyata mbak Nayla ini entotable juga… Tau gini udah dari dulu saya ngantri buat genjot memek mbak… Dari dulu loh saya udah nafsu ke mbak hehehe” Ucap pak Tomi mengakui perbuatannya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnCsICZp2fe

“Hakhakhak… Jelas… Lonte saya ini… Eh, majikan saya ini emang nafsuan orangnya… Saya aja kewalahan tiap kali non Nayla minta digenjot oleh saya” Ucap pak Urip melancarkan fitnah lainnya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYO4PDqyxwA

“Akuuu ?” Ucap Nayla yang tak sanggup membalasnya karena kelelahan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbezYc7whr6

“Iyya kan sayaanng ?” Ucap pak Urip sambil menampar bokong Nayla lagi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡab1x4q8gU4

Plaaaakkkk !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWf3FQwfAEH

“Aaahhhhhh” desah Nayla dengan manja.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjyTWwrR1qQ

BEBERAPA MENIT KEMUDIAN

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAlvwLZMyhz

Pak Urip sudah menaikkan celananya. Nayla juga sudah mengenakan pakaiannya kembali setelah beristirahat sejenak. Tak terasa jam sudah mendekati hampir tengah malam. Pak Urip pun mewakili Nayla untuk pamit kepada pak Tomi. Tak lupa ia juga mendoakan dagangannya agar selalu laris. Apalagi ia sudah diberi jimat berupa celana dalam dan beha Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhuorJ5uKsQ

“Ayo kita pulang sayaanggg” Ucap pak Urip dengan wajah sumringah.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrKIlHgrJ2l

“Hah… Hah… Hah… Tooloongg jangan permalukan aku lagi pak… Jangan juga melakukannya di tempat umum… Aku gak mau orang-orang melihatku sebagai wanita rendahan” Pinta Nayla pada pak Urip.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZ0xNm2xN7p

“Hakhakhak… Kalau kenyataannya non emang cewek rendahan gimana ? Coba pikir-pikir lagi, siapa yang minta digenjot disana ? Hayyooo ?” Ucap pak Urip menertawakan Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa79c8G3hDK

“Aku tahu, tapi toloongggg” Pinta Nayla yang hanya membuat pak Urip tertawa.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk6vFQ4Vkao

“Sudah jangan banyak protes… Nikmati aja semuanya… Sekarang non istirahat aja biar besok non masih punya tenaga untuk saya rendahkan… Nih pegang ! Jangan sampai hilang ! Pokoknya sebelum non masuk ke mobil… Non harus make benda ini lagi” Ucap pak Urip sambil memberikan vibratornya ke Nayla.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLCV1C14JjU

“Lagi ? Sampe kapan aku harus kayak gini pak ?” Tanya Nayla tak percaya.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKEeqdVIlHg

“Ya lagi… Sampai saya puas melihat non direndahkan dihadapan orang-orang… Itu hukuman dari saya karena non diam-diam sering bersembunyi di rumah pak Beni… Nikmati hukuman dari saya… Bersiap-siap lah untuk menjadi lonte di masa depan” Ucap pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOE1AazToyB

Nayla hanya mengernyitkan dahinya. Ia pun mendesah lemas. Ia hanya bisa geleng-geleng kepala membayangkan apa yang bakal terjadi padanya di masa depan. Apalagi besok selama liburan. Ia pun berharap bisa dekat-dekat dengan suaminya agar pak Urip tidak memiliki kesempatan untuk menganggu dirinya. Tapi masalahnya dengan benda ini, bagaimana nanti kalau suaminya melihatnya terangsang ketika benda ini bergetar ? Ia pasti akan merasa malu. Ia jadi teringat perbuatannya saat terangsang di warung pak Tomi tadi.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUoqMAzGtbD

Semoga besok aku akan baik-baik aja !

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvioxGJ2naY

Batin Nayla sambil mengangkat wajahnya tuk menatap bulan purnama.

23391Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6QZnOXHOsO

ns 15.158.61.48da2

#8

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: