Nayla Istri Pak Miftah - #9

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXlcfC09AqG

Suatu hari sekitaran jam delapan pagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡS1eXdQdhIq

Terlihat sebuah mobil sedang dipanaskan. Mesin mobil itu sudah menyala sedangkan di dalamnya terdapat barang-barang yang akan dibawa. Mumpung tanggal merah, banyak sekali keluarga yang menyerukan “Wah, waktu liburan telah tiba”. Begitu juga yang terjadi pada keluarga Nayla. Mereka tengah sibuk mengemas barang-barang yang akan mereka bawa ke suatu tempat. Nayla sendiri sebenarnya tak tahu mau berlibur kemana ? Tapi ia manut saja dan mengikuti apa yang sudah direncakana oleh suaminya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKCmNPVWbac

“Dek, tikarnya ada di sebelah mana yah ?” Tanya Miftah pada istrinya yang tengah sibuk memasukkan barang ke bagasi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGgDl8rroh

“Eh bukannya di kamar ada mas ?” Jawab Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXEjtPSMRud

“Gak ada dek, apa keselip di gudang yah ?” Tanya Miftah khawatir.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCoaXREyHY4

“Eh bakalan kotor dong… Banyak debunya loh mas” Jawab Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡflRvDgRhqF

“Makanya, coba deh mas cari di kamar lagi” Ucap Miftah kembali pergi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3V6k1hi7k

“Huft dasar… Sukanya mendadak terus sih” Ketus Nayla menyikapi sikap suaminya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPKxSzs5nw2

Nayla kembali menata barang yang akan ia masukan ke bagasi. Koper-koper berisi pakaian juga tas-tas kecil berisi jajanan serta snack selama perjalanan telah ia masukan ke dalam bagasi. Ia merasa barang-barang yang akan mereka bawa sudah cukup untuk perjalanan selama dua hari. Ya, mereka akan berlibur selama dua hari satu malam. Sebenarnya tanggal merahnya sih cuma ada di hari ini. Tapi mumpung besoknya adalah hari minggu membuatnya sekalian ingin menambah waktu liburan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ15yuwWGewA

Ketika sedang asyik-asyiknya menata barang. Tiba-tiba ia merasakan adanya sentuhan yang di bokong montoknya. Sontak Nayla menjerit lalu segera menoleh ke belakang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3kLWtjpM0d

“Eh . . .” Mata Nayla berbinar saat melihat siapa yang baru saja datang di belakangnya. Nayla mendadak kesal. Tatapannya benci. Ia pun mencoba menjauhkan tangan nakal itu dari bokong montoknya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiQWfBf1U7j

“Lepaskan, pak” Ucap Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8T0UYusAB3

“Hakhakhak… Pagi-pagi udah wangi aja nih… Gimana ? Udah dipake ?” Tanya pak Urip tanpa berbasa-basi lagi. Ia pun menarik tangannya dari bokong Nayla lalu menatap wajah cantiknya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNI4uyCp7GN

“Sudah” Jawab Nayla dengan dingin lalu berfokus menata barang lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBCo94UQlyc

“Masa ? Coba saya cek” Ucap Pak Urip sambil meraba-raba vagina Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXGhc6LfFe

“Bapaaakkk… Aku udah bilang udah ya udah…” Ucap Nayla risih.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9d477RAqt

“Hakhakhak… Angkat gamisnya sekarang… Saya mau lihat sendiri” Ucap pak Urip kekeh. Padahal tadi tangannya sudah merasakan tonjolan aneh di vagina Nayla. Tapi ia masih ingin mengeceknya dengan menggunakan kedua matanya sekalian bisa melihat pemandangan indah yang ada di balik celana dalam majikan alimnya itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡU0naU6a0g2

“Tapiii paakk… Ini di . . . .” Ucap Nayla menyadari mereka berada di ruangan terbuka.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZeNi6ACCnl

“Terus ? Mau saya angkat paksa gamis non ?” Ancam pak Urip yang membuat Nayla ketakutan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrLAZPzDWt5

Nayla akhirnya tak mempunyai pilihan. Matanya melihat sekitar untuk memeriksa keadaan. Ia juga menatap ke arah pintu rumahnya yang terbuka khawatir suaminya akan datang dan memergokinya tengah mengangkat naik rok gamisnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsFWr6d1bN

Pelan-pelan ia mulai menarik roknya. Meski agak risih ia terpaksa untuk melakukannya. Matanya masih melihat sekitar. Stockingnya mulai terlihat. Lututnya mulai terlihat. Paha mulusnya juga mulai terlihat yang membuat pria tua itu ngiler melihat kemulusannya. Karena kesusahan, Nayla pun memilih duduk di tepi bagasi lalu mengangkangkan kedua kakinya. Terlihat celana dalam berwarna pink itu nampak dihadapan mata pak Urip. Terlihat tonjolan mencurigakan yang berada di balik celana dalam pink itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD9U50vNGcT

“Buka celana dalamnya !” Ucap pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBb5km4cRqX

Nayla agak kesal karena masih saja dirinya diminta untuk membuka celana dalamnya. Ia lagi-lagi terpaksa melakukannya. Ia pun menurunkan celana dalamnya sampai ke lutut hingga nampaklah suatu benda yang menyumpal vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw7kTlbR8ER

“Hakhakhak… Bagusss… Baguss non sudah memakainya” Ucap pak Urip tampak bangga.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs2aK3m1Uk5

“Sudah kan pak ? Aku mauu . . .” Ucap Nayla hendak menaikan celana dalamnya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡa9dqsbrQcd

“Eh tunggu dulu !” Ucap pak Urip menahannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuRc6fT5X0d

“Aaaahhhhhhhhh”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSIRfjp6qDi

Pak Urip lalu melepas vibrator itu pelan-pelan hingga Nayla mendesah merasakan gesekan dari benda yang suka bergetar itu. Wajah besarnya juga mendekat lalu menghirup aroma dari vagina yang sudah ia pejuhi berulang kali itu. Tercium aroma nikmat yang membuatnya selalu ingin menusukkan lubang sempit itu lagi menggunakan batang penisnya. Lidahnya kemudian keluar lalu menjilati bibir dari vagina yang beraroma wangi itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ1bjWNNv1r

“Aaaahhhhh bappaaaakkkkk” desah Nayla dengan manja sambil menahan kepala pembantunya agar tidak lebih dekat lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡG5U55ZeMWM

“Hakhakhak… Suka banget saya sama suara desahanmu itu non… Ayo desah lagi” Ucap pak Urip sambil menjilati lubang vaginanya yang membuat akhwat bercadar itu merinding nikmat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsREIfClOMt

“Aaaahhhh bapaakkk… Janggaannnn” desah Nayla menggelinjang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfKodsBtnf6

Jemari pak Urip yang gemas ikut masuk untuk mengorek-ngorek liang senggama milik majikannya itu. Jemari gemuknya pun memeriksa seberapa dalam sebenarnya isi dari goa ternikmat yang pernah ia jelajahi itu. Sialnya jemarinya tak sampai. Anehnya, tiap kali jemarinya mengorek dinding goa itu. Terdengar suara desahan yang membuat pak Urip ketagihan untuk melakukannya. Ia pun terus mengoreknya. Ia tersenyum senang tiap kali pemilik dari goa itu menjerit dengan penuh kenikmatan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4pgj734vHW

“Aaahhhhh paaakkk… Aaahhhh hentikaann… Aaahhh bapaakk cukuuppp” Desah Nayla ngos-ngosan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo5SqMzTURO

“Loh sial jari saya gak sampe… Coba saya cek pake benda laen ah” Ucap pak Urip berdiri tegak lalu tiba-tiba menurunkan resleting celananya. Sontak mata Nayla terbuka lebar. Sesuatu yang besar dan berwarna hitam telah keluar dari dalam resleting itu. Benda hitam itu sudah berdiri tegak. Benda hitam itu sudah mengeras. Nayla pun bergidik saat melihatnya di pagi hari itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpDS78rq5Rx

“Paaakkk… Apa iniii ? Jangan disini ? Ini masih pagi paaakk… Kita lagi di luar ! Jangan sampai keliatan orang lain pak… Gimana dengan suami aku ?” Tanya Nayla panik saat duduk di dalam bagasi mobilnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡomSpSQKKnW

“Tenang, saya gak bakalan ngentot non sekarang kok… Saya cuma mau cek ombak aja” Ucap pak Urip sambil memegangi kedua paha Nayla lalu menariknya untuk memposisikan lubang vagina majikannya itu berada tepat dihadapan penis hitamnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxqOAX4ImPs

“Cekk ombaakk… Maksudnya ?” Tanya Nayla merinding melihat benda hitam itu sudah bersiap meluncur ke dalam vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSrw2D7GJC6

“Maksudnya ya kaya gini… Hennkgghhhh !!!” Desah pak Urip yang tiba-tiba menusukkan penisnya ke dalam liang senggama Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSjog3YT0ii

“Aaaaaahhhhh mmpphhhhhhh” desah Nayla yang nyaris menjerit keras namun tertahan oleh kedua tangannya sendiri yang sedang menutupi mulutnya. Nayla memejam nikmat. Ia terkejut pembantunya itu benar-benar membenamkan penisnya ke dalam vagina dirinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7vxlaGUMy9

“Aaaahhhh nikmatnyaaaa… Coba lagi…. Hennkgghhhh !!!” Desah pak Urip kembali mendorong pinggulnya untuk memeriksa seberapa dalam sebenarnya rahim dari majikannya itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN5RpPztXBA

“Aaaahhh bapaakkk tollloongggg…. Mmppphhhh” Nayla sampai menggelinjang. Rasanya sungguh nikmat hingga membuatnya tak bisa bergerak merasakan tusukannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrQrJRekTZF

Akhwat bercadar yang saat itu mengenakan gamis putih dengan motif bunga-bunga serta hijab & cadar berwarna biru muda itu semakin tak berdaya. Padahal dirinya cuma baru ditusuk saja. Ia belum merasakan genjotan dari pembantu tuanya. Namun itu sudah cukup untuk membuatnya lemas tak berdaya. Apalagi saat pria tua itu kembali menusukkan penisnya hingga penis hitam itu semakin terbenam di dalam vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtJHEMBQFGp

“Aaahhhh cukkuuppp paakkk… Cukuppp ouhhhhhh” desah Nayla sampai ngos-ngosan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTk5JOuKp3I

“Hakhakhak… Enak sekali bukan ? Kayaknya kontol saya udah mentok nih… Dalem juga yah memek mbak ? Bisa masukin semua kontol saya ke dalem” Ucap pak Urip sambil tersenyum saat menatap wajah indah Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnjwShrURHc

“Cuukuuppp paakk… Cukuppp akuu mohhoonn” Ucap Nayla yang membuat pak Urip tertawa lepas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFFYXwDvCuK

“Hakhakhak okelah” Ucap pak Urip menuruti.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuxV8Zs3ajS

Ditariknya lagi penis besarnya secara perlahan yang gesekannya memberikan kenikmatan bagi pemilik goa sempit itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn3BqRFGC50

“Uuuhhhhh baapaakkk… Mmppphhhh” desah Nayla menggelinjang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB50q5j9NX1

Saat ujung gundulnya nyaris terlepas dari goa kenikmatan itu. Tiba-tiba pak Urip menghantamkan pinggulnya hingga kembali mentok ke dalam rahim akhwat bercadar itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZxf99LdRP3

“Paak mmppphhhhhhhh” Desah Nayla yang untungnya masih sempat menutupi mulutnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbjbq5kF1iw

Mata Nayla berkunang-kunang. Tubuhnya bergidik. Vaginanya semakin basah setelah ditusuk oleh tongkat sakit milik pembantunya. Tak pernah ia sepuas ini saat ditusuk oleh penis sakti milik pak Urip. Bahkan ia nyaris mendapatkan orgasmenya kalau tusukan pak Urip lebih kuat lagi daripada ini.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfZUukD1FBD

Tiba-tiba pak Urip menarik keluar penisnya hingga terbebas dari dalam rahim sempit itu. Nampak penis hitamnya sangat basah. Cairan cinta Nayla melumuri penis itu hingga sempurna.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fMUfDVgwH

“Hakhakhak… Itu pembukaan dari saya non… Duh sayang waktu kita sempit banget… Kalau kita cuma berdua pasti sudah saya pejuhi lagi rahim non… Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil mengelap penisnya dengan rok gamis yang Nayla kenakan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCBGdg90k73

Pak Urip pun memasukan penis itu lagi ke dalam resleting celananya. Ia lalu kembali menghampiri Nayla lalu memasukan vibrator itu lagi ke dalam vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1yVlDkcF5k

“Ini jangan lupa… Dipake yah” Ucap pak Urip tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwS9ABUPjpC

“Mmmppphhhhhh” desah Nayla dengan wajah memelas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡL3sJnGk3Km

“Oh yah… Coba cek… Masih berfungsi kan ?” Ucap pak Urip sambil menyalakan remot kontrolnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡb2roqZjZXJ

“Aaaahhhh bapaakkkk… Aaaahhhhh” Desah Nayla tak kuat yang membuat pak Urip tertawa puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzGxPQ4MGDM

“Hakhakhak… Masih berfungsi ternyata… Yaudah saya sibuk… Lanjutkan kegiatanmu yah non” Ucap pak Urip tertawa puas sambil meninggalkan Nayla begitu saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1SYnCFTSaB

Nayla yang masih ngos-ngosan tak percaya dengan apa yang sudah pembantunya itu lakukan. Ia sudah dipermainkan. Ia tak menyangka pak Urip memainkan nafsunya dengan begitu mudahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIwecxaBJsZ

“Aduhhh astaghfirullah” Ucap Nayla yang langsung jatuh berlutut setelah turun dari bagasi mobilnya. Kakinya mendadak lemas hingga tak sanggup berdiri. Rasa gairah yang berapi-api perlahan kembali menguasai. Nafsunya telah memuncak. Ia pun ditinggalkan begitu saja saat lagi terangsang-terangsangnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpI5DfAqlu

“Hah… Hah… Hah… Aku mmppphhhh” Lirih Nayla yang diam-diam butuh pemuas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuh4rYrPe44

Nayla pun bingung harus berbuat apa. Dengan tertatih-tatih ia mencoba berdiri sambil memegangi tepi mobilnya. Setelah berdiri, ia pelan-pelan membuka pintu mobilnya lalu duduk di dalam sambil menunggu kedatangan suaminya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ58uwekjh83

“Maasss… Hah… Hah… Hah… Jangan masuk dulu yah !” Ucap Nayla tak kuat lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQm4yxO0Qfd

Tangannya lagi-lagi mengangkat gamisnya. Lalu pelan-pelan mengusapi vaginanya untuk melampiaskan nafsu yang tak sanggup ia tahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgsMkp5AAhU

Tanpa sepengetahuan Nayla dari arah rumah sebelah. Terpantau pak Beni yang baru saja keluar dari dalam rumahnya melihat ada mobil Miftah yang sedang dinyalakan. Tepat saat itu ia melihat Nayla baru saja masuk ke dalam mobilnya. Meski ia tak melihat dengan jelas apa yang sedang Nayla lakukan di dalam. Ia merasa kalau Nayla pasti akan bepergian bersama suaminya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzPeu1vUBvt

Diam-diam ia ingin sekali mendekat untuk mengucapkan salam atau sekedar mengobrol dengannya. Ia ingin berbicara dengan Nayla untuk meredakan rasa rindunya. Tapi pandangan warga sekitar yang sudah terlanjur buruk kepadanya membuatnya harus mengurungkan niatnya. Pak Beni hanya bisa memperhatikan Nayla dari kejauhan. Hanya sebatas itu dirinya mampu menjaganya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3eN1wNIAE

Untungnya tak lama kemudian terlihat Miftah mendekat lalu duduk di sebelah kursi pengemudi. Nampak di dalam siluet Nayla yang terkejut saat suaminya datang. Entah apa yang dipikirkan, Pak Beni merasa pasti Nayla baru saja terlelap lalu terbangun saat mendengar suara pintu mobil yang terbuka. Pak Beni tertawa lepas. Ia merasa lega setelah melihat dua pasangan suami istri itu memasuki mobil secara bersamaan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHzp7yJCm3O

“Syukurlah… Kayaknya mereka mau pergi liburan… Mumpung tanggal merah juga kan ? Setidaknya mbak Nayla bisa berekreasi tanpa adanya gangguan dari pak Urip… Selamat bersenang-senang yah mbak” Ucap pak Beni tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmnj2u60R6E

Tak lupa ia juga mendoakan Nayla agar bisa lebih fresh saat berlibur bersama suaminya. Ia pun lekas masuk ke rumahnya setelah itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡv1BJsYsIfi

Namun baru saja pak Beni masuk ke dalam rumah. Terlihatlah pak Urip yang membuka pintu mobil untuk duduk di kursi pengemudi. Pak Urip kemudian duduk sambil memegangi setir mobil majikannya. Wajahnya tersenyum senang. Matanya pun menatap ke arah spion tengah untuk menatap wajah indah Nayla yang sedang tersiksa. Nampak Nayla membuang wajahnya ke samping. Tatapannya terlihat seperti ada yang mengganjal sambil melihat ke arah jendela luar.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDm9zQOKmGV

“Oh yah pak, emangnya jalan ke puncak lagi gak ramai yah ?” Ucap pak Urip membocorkan lokasi liburan mereka.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhlFO195tHC

“Loh pak, kok dikasih tau… Harusnya rahasia aja pak biar surprise… Tapi udah terlanjur gini ya udah hahaha… Harusnya sih agak ramai makanya ayo kita harus cepat” jawab Miftah santai.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡizNVKkbBOe

Nayla pun jadi tahu kalau mereka akan berlibur ke puncak. Nayla pun merasa lega. Setidaknya disana ia bisa menghirup udara segara sambil menetralisir pikirannya yang sedang kotor-kotornya. Seketika ia teringat sesuatu yang membuatnya segera membuka tasnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTUkk8K66DL

“Oh yah, obatnya” Lirih Nayla dengan sangat pelan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKQDANEKS9i

Ia pun buru-buru membuka tutup botolnya lalu menenggak air ramuan itu. Diam-diam pak Urip tersenyum saat melihat Nayla sedang minum. Ia pun merogoh saku kemejanya dan memegangi remot kontrolnya. Ia sangat tak sabar untuk bermain-main dengan bidadari pemuasnya itu. Ia pun tersenyum kegirangan. Ia menatap kaca spion tengah lalu mulai menjalankan mobilnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9eS5g4sWOL

Silahkan istirahat dulu yah non… Nanti kalau kita udah deket… Kita bakalan main-main lagi… Hakhakhak…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYikyTlfLok

Batin pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7WlM0xcove

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnBSnPLDFy

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuAyPMHFCPM

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ45n374z1MH

PAK URIP

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN7qWNU1gVS

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIEmKFHIvT5

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8O99O8SCAy

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk3eieMnS7H

NAYLA

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvUoUtikDMn

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgCLLhrWPgt

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpL2EL58vAK

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBsaX05XMgz

MIFTAH

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡADZpBn1gc3

*-*-*-*

Beberapa jam kemudian di lingkungan sekitar rumah Nayla. Terlihat sebuah motor mendekat. Motor itu memperlambat kecepatannya. Saat motor itu tiba di depan pintu gerbang rumah Nayla, motor itu berhenti. Akhwat yang menungganginya melongok ke dalam untuk melihat keadaan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJa60mXjA3B

“Kok sepi yah ? Kayaknya gak ada orang sama sekali deh” Ucapnya sambil melihat sekitaran halaman rumah Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqkKy31OVm

Terlihat pintu tertutup rapat. Terlihat garasi rumah juga tertutup rapat. Bahkan pintu gerbang masuk ke halaman rumah juga tertutup rapat. Akhwat itu merasa ada yang aneh. Padahal biasanya pintu akan dibuka, setidaknya pintu gerbang rumah akan dibuka.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF2WukHJygy

“Apa jangan-jangan mbak Nayla sedang pergi yah ? Hmmm apa lagi kan sekarang tanggal merah” Ucap akhwat cantik bernama Putri itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡC8IIExOBBA

Putri pun memutuskan untuk melanjutkan perjalanannya. Ia pun segera pergi menuju tempat yang ingin ia datangi sejak awal. Ia melajukan motornya sejenak lalu tiba-tiba membelokkannya ke arah kanan menuju sebuah rumah. Ya, rumah yang letaknya berada tepat di sebelah kanan rumah Nayla. Rumah yang dihuni seorang pria tua yang kesehariannya bekerja sebagai tukang sapu jalanan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZdZDntDzlt

Tokkk… Tokkk… Tokkk…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcK5wQ4qpn0

“Assalamualaikum” Ucap Putri setelah mengetuk pintu rumahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡl2Uvxb5LqA

Tak berselang lama, pintu dibuka. Muncullah seorang pria tua yang sedang bertelanjang dada menyisakan celana kolornya saja. Putri pun terkejut saat pertama kali melihatnya. Reflek tangannya ia angkat untuk menutupi wajah cantiknya. Demikian juga dengan pak Beni, ia tak menyangka bahwa wanita yang baru saja ia jadikan bahan coli kemarin tiba-tiba datang ke rumahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe2cupfRYGi

“Aaahhhhh bapaakkk… Kok gak pake baju” Ucap Putri terkejut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6EAKfuNPCA

“Ehhhh mbak Putri… Maaf saya gak tau mbak yang dateng… Silahkan masuk dulu… Saya mau pake baju sebentar” Ucap pak Beni mempersilahkan masuk lalu ngeluyur pergi untuk mengambil kaus santainya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSd4OwYlj9D

Putri pun berjalan masuk kemudian berdiri di tempat sambil memperhatikan keadaan ruang tamunya. Cukup lama Putri berdiri disana sebelum pak Beni datang setelah mengenakan kausnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgt01Qqn9KE

“Silahkan duduk mbak” Ucap pak Beni mempersilahkan Putri dengan sopan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqQt889kyaH

“Makasih” Jawab Putri sambil tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIVxxNk2URw

Pak Beni memperhatikan penampilan akhwat yang baru saja menjadi wanita dewasa di depannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXo71d6MeGm

Dengan gamis berwarna cream yang dikenakan oleh Putri. Dengan hijab yang memiliki warna serupa dengan gamis yang dikenakan olehnya. Juga masker serta tas yang melengkapi asesoris yang dipakai olehnya. Putri terlihat cantik. Penampilannya juga modis. Pakaiannya terlihat bergaya. Tatapan matanya begitu mempesona. Diam-diam pak Beni pun jatuh hati kepadanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtHh62Qy64

“Eehhemmm anu… Mbak sehat ? Udah gapapaa kan ?” Tanya pak Beni berbasa-basi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzhbCVNInCm

“Alhamdulillah pak… Aku udah mendingan… Udah gak terlalu sakit, aku juga udah bisa berjalan kok” Jawab Putri dengan lembut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJTAjvtohnr

Terlihat tatapannya yang malu-malu. Jemarinya terlihat gelisah karena selalu meremas-remas jemari lainnya saat diajak mengobrol dengan pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYTSrCUMG6G

“Ehhmm emang ada keperluan apa yah mbak kemari ?” Tanya pak Beni penasaran.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvS33vXUBm

“Hehe enggak… Eh iya itu mbak Nayla pergi yah ? Kok rumahnya sepi” Jawab Putri yang tidak langsung mengungkapkan alasan kedatangannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡy27QT0XeAb

“Iya mbak… Tadi sih saya liat mbak Nayla sama suaminya kayak mau liburan gitu… Mereka pergi naik mobil… Tadi juga saya ngeliat ada koper di dalam mobilnya… Kurang tau sih mau kemana tapi ya setidaknya itu baik lah buat mbak Nayla sendiri… Setidaknya hari ini mbak Nayla bisa terbebas dari pak Urip” Ucap pak Beni tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfllUnjZ5d1

Mendengar nama pak Urip disebut membuat Putri langsung menunduk. Jujur nama itu masih membuatnya merasa kecewa. Nama itu masih membuatnya merasa trauma. Menyadari hal itu terjadi, pak Beni pun langsung meminta maaf kepadanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj6iWK1Oh5t

“Eh maaf mbak, bukan bermaksud apa-apa… Maaf kalau saya malah membuat mbak teringat kejadian kemarin” Ucap pak Beni menyesal.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjtQOQqk2UP

“Gapapa pak… Bapak gak salah kok… Aku aja yang masih belum move on dari kejadian itu… Oh yah terima kasih yah kemarin bapak udah jagain aku… Aku bersyukur banget bapak mau jagain aku selagi mbak Nayla pergi bekerja” Ucap Putri tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRhV4MJLlEn

“Itu bukan apa-apa kok mbak… Lagipula saya enggak melakukan apa-apa kok kemarin… Saya cuma menunggu di ruang tamu… Saya ikut seneng denger kabar mbak yang gak kenapa-kenapa sekarang” Ucap Pak Beni yang membuat Putri tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡt59OqFbOxG

“Oh yah… Mbak mau minum apa, biar saya buatkan ?” Ucap pak Beni menyadari tak ada sesuatu untuk menyambut keadatangan bidadari bermasker itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡp8LvYFafrO

“Eh gak usah pak… Aku cuma sebentar kok disini… Udah, gak perlu pak” Ucap Putri menolak halus.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUvWThhKhUr

“Udah gapapa… Setidaknya mbak minum teh sebentar yah… Bentar saya buatkan dulu” Ucap pak Beni memaksa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj1IsCfu5PE

Melihat tuan rumah yang sudah pergi membuat Putri tak bisa menolak lagi. Selagi pak Beni membuat minuman teh untuknya. Tiba-tiba ia teringat kejadian kemarin. Kejadian setelah dirinya diperkosa oleh pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCGCSnrjT6H

“Apa kubilang… Pak Beni orangnya emang baik yah” Ucap Putri sambil memangku dagunya menggunakan telapak tangannya. Sikunya ia sandarkan pada lututnya. Tubuhnya agak ditundukkan ke depan. Tatapannya terfokus ke arah tubuh kekar pak Beni yang sedang menyiapkah teh untuknya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDtHk2QQWCR

Ia teringat bagaimana perlakukan pria tua itu kemarin kepadanya. Ia ingat betul bagaimana pak Beni justru memberinya selimut setelah tubuh telanjangnya terungkap setelah diperkosa pak Urip. Menurutnya, itu merupakan perbuatan yang jantan dari seorang pria. Alih-alih mengikuti jejak pak Urip dengan memperkosa dirinya. Pak Beni malah menutupi tubuhnya yang membuat sebagian auratnya kembali tersingkap. Lalu ia teringat bagaimana cara pak Beni saat menggendongnya menuju rumah ini. Saat itu, dengan malu-malu ia menatap wajah pak Beni saat menggendong dirinya. Terlihat aura kebapakan yang membuat Putri merasa aman & nyaman saat berada disisinya. Pak Beni pun menggendong tubuhnya dengan mudah dan membawanya menuju rumahnya. Disana Putri dijaga hampir seharian olehnya. Ketika ia membutuhkan sesuatu, pak Beni dengan sigap datang untuk memenuhi kebutuhannya. Ketika ia menginginkan ini dan itu. Pak Beni dengan sigap memenuhi hajatnya. Bahkan saat Putri ingin pergi ke kamar mandi, Pak Beni dengan sigap membantunya berjalan dan mengantarnya menuju ke kamar mandi. Jujur cara pak Beni dalam merawatnya membuat Putri merasa kenyamanan pada dirinya. Putri merasa seperti sudah mengenal pak Beni sejak lama.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXswPbpjLeT

“Kok jadi deg-degan yah” Ucap Putri dengan lirih lalu menegakkan tubuhnya kembali.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfRYwjx8dqg

“Ini tehnya buat mbak” Ucap pak Beni sopan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs3F8FWMIxv

“Makasih” Ucap Putri sambil memegangi telinga cangkir itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKoE2YzD9qo

“Oh yah… Mbak Putri gak liburan juga… Bukannya hari ini libur ?” Tanya pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaJcWOeVc3W

“Enggak pak… Aku sekarang tinggal di kontrakan sendiri… Aku juga masih kuliah jadi ya agak susah mau kemana-mana… Belum lagi kemarin . . . “ Ucap Putri sambil tersenyum sedih.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxzPRdJJOXJ

“Eh udah gak usah diceritain… Saya paham kok perasaan mbak” Ucap pak Beni yang membuat Putri tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN9RjRXIqIk

“Bapak sendiri gak liburan ?” Tanya Putri gentian.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡV0onV9pvCx

“Hehe liburan kemana mbak… Saya juga gak punya siapa-siapa… Istri gak ada… Anak apalagi… Mau pulang ke rumah ortu juga ngapain… Jauh, mending disini aja yakan” Ucap pak Beni tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡu8uXfFCCUP

“Eh masa… Bapak belum nikah ? Kirain bapak merantau kesini ninggalin keluarga di kampung sana” Ucap Putri terkejut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡinPAoNODc4

“Hehe seperti yang saya katakan tadi mbak… Istri gak ada… Anak apalagi hahaha… Udah nasib saya kayaknya” Jawab Pak Beni menertawakan nasib hidupnya yang masih begini-begini saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSQRMOb0fly

“Ehhh bukannya gak ada… Tapi belum ada… Bapak pasti bisa nikah kok” Ucap Putri menyemangati.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGZH5HsJP7X

“Hehe makasih… Walau gak tau sama siapa nanti hahahah” Tawa pak Beni malu saat mengingat usianya yang sudah tua tapi masih betah menjomblo saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYOY6erJtWT

“Pasti ada kok… Pasti” Jawab Putri sambil memperhatikan wajah pak Beni yang sedang tertawa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8LHcOZ9v1T

Mereka pun terus mengobrol saat itu untuk mengakrabkan diri. Mereka jadi lebih mengenal satu sama lain. Tak jarang mereka berdua tertawa bersama. Tak jarang hanya Putri yang tertawa ataupun pak Beni yang tertawa. Putri pun merasa seperti sedang mengobrol dengan teman ayahnya saja. Pak Beni rupanya cukup asyik juga untuk diajak berbicara.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3glGegiWH1

Putri pun memperhatikan. Terdengar suara pak Beni cukup jantan. Bahkan tingkah lakunya cukup sopan. Entah kenapa semakin lama ia mengobrol dengan pak Beni membuat jantungnya semakin berdebar kencang. Diam-diam ia memperhatikan tubuh pak Beni yang cukup kekar. Meski tubuhnya tertutupi kaus bola berlogo Barcelona. Otot di lengannya sudah cukup untuk membuat Putri terpesona. Seketika ia teringat kejadian kemarin saat dijaga oleh pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡBdy0U1kd9B

Saat tiduran di atas ranjang pak Beni. Diam-diam ia mendengar suara desahan dari arah luar kamar. Saat ia diam-diam berjalan melihat keadaan di luar, ia mendapati pak Beni sedang beronani sambil menyebutkan nama dirinya. Putri terkejut saat itu. Ia pun buru-buru kembali tiduran diatas ranjang seolah tidak terjadi apa-apa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqaIApO1ZIX

Alih-alih marah, ia justru kagum pada pilihan pak Beni saat kemarin. Padahal bisa saja pak Beni memperkosanya apalagi tidak ada orang lain selain diri mereka berdua saat itu. Tubuhnya juga sedang lemah. Pasti ia tidak mampu melawan andai kembali diperkosa oleh seseorang. Namun pak Beni lebih memilih untuk beronani saja. Putri memaklumi. Apalagi pak Beni baru saja melihat tubuh telanjangnya. Putri pun semakin yakin bahwa pak Beni adalah seorang lelaki yang jantan. Ia bukan lelaki yang suka bertindak kasar. Sikapnya cenderung sopan. Sikapnya lemah lembut ketika bercengkrama dengan seorang perempuan. Putri pun tersenyum sambil memperhatikan wajah pak Beni saat pria tua itu sedang menceritakan sesuatu kepadanya. Memang terdengar aneh, tapi rasanya Putri telah jatuh cinta kepadanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLfsmGavWPV

“Hihihih” tawa Putri dengan lirih.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjJUQrDPYQK

“Mbakk… Mbakk kok ketawa sih ?” Tanya pak Beni heran kepada Putri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLlOBFm9XtY

“Ehh enggak hihih… Oh yah… Bapak punya pulpen sama selembar kertas gak ?” Tanya Putri mengejutkan pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1NsG4r5YIb

“Eh buat apa ? Kayaknya ada deh… Bentar yah saya ambilkan” Jawab pak Beni dengan sopan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzk6zu0R6og

Putri lagi-lagi tersenyum sambil memperhatikan sikapnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYF1gJxamm2

“Ini mbak” Ucap pak Beni setelah memberikan benda itu ke Putri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡimkI2DWQDW

Tiba-tiba Putri menuliskan beberapa angka disana. Putri juga memberikan tanda tangannya. Tak lupa ia juga menuliskan nama lengkapnya dibawah tanda tangan yang sudah ia bubuhkan disana.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2JvkSbwJYm

“Ini nomor hape aku… Tolong telpon balik ke aku yah biar bisa aku save” Ucap Putri malu-malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsdAWjgjE9I

“Eh nomor mbak… Kenapa mbak ngasih nomor hape mbak ke saya ?” Tanya pak Beni heran.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiCGzQXu8xS

“Gapapa… Itung-itung aku bisa nanya ke bapak kalau aku mau ke rumah mbak Nayla untuk ngecek ada pak Urip apa enggak” Jawab Putri beralasan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgZw05IpsQk

“Oh… Kalau gitu saya telpon balik yah” Ucap Pak Beni sambil mengambil hapenya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UANRZyFBS

Seketika Putri tersenyum saat menerima panggilan dari pak Beni. Ia segera menyimpannya. Akhirnya ia mendapatkan tujuan dari perjalanannya hari ini. Dengan malu-malu ia berdiri. Ia tiba-tiba izin pamit dari rumah pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbYR2PVxzQf

“Aku mau pulang dulu yah pak… Makasih untuk tehnya juga nomor teleponnya” Ucap Putri malu-malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPuBcD52ytf

“Eh iya bukan apa-apa kok mbak… Hati-hati di jalan yah mbak” Ucap Pak Beni saat Putri hendak pergi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrgl0VnBIWv

“Iyya makasih” Ucap Putri reflek melambaikan tangan saat hendak keluar dari pintu rumah pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJnhFJRhD2u

Pak Beni pun membalasnya. Entah kenapa Putri semakin senang setelah mendapatkan balasan lambaian tangan dari pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdMWDkg2eg9

Pintu telah ditutup. Putri sudah keluar dari rumah pak Beni. Pak Beni seketika heran pada sikap Putri. Sikapnya sedikit aneh. Bahkan ia merasa kalau Putri sedari tadi terus menatap wajahnya sambil tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcnPYfc0COk

“Hmmm mbak Putri kenapa yah tadi ? Gak tau ah” Ucap Pak Beni yang masih belum peka padahal Putri sudah memberikan banyak sinyal kalau ia menyukai dirinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUtYFahU3sT

“Ngomong-ngomong mbak Nayla lagi ngapain yah sekarang ? Kangen deh… Hah bisa-bisanya dari kemarin saya gak minta nomor hapenya… Kok gak kepikiran yah ? Kalau punya kan bisa tukeran kabar sekarang…” Ucap pak Beni.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡazShvEYDnu

Ia lalu memperhatikan display picture dari nomor whatsapp yang baru saja ia dapatkan. Terlihat wajah cantik Putri disana. Ia memperhatikan foto Putri cukup lama. Ia pun tiduran di sofa sambil memperhatikan DP WA itu terus.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyhmBGUe1nH

“Mbak Putri gak kalah cantik juga yah dari mbak Nayla… Sayang banget dia udah gak perawan lagi… Sialan emang si Urip itu… Hah kok aku jadi nafsu yah… Kalau iseng aku ajak mbak Putri bercinta mau gak yah ? Pasti mau kali yah… Mbak Nayla aja mau kok masa mbak Putri enggak ?” Ucap pak Beni sambil membelai penisnya saat menatap wajah cantik Putri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCNyXuz959R

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNswxZthMT9

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzNnYcEP83k

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPP9krahPbw

PAK BENI

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwYtyOXTacz

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT8asePSK0H

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNaTxz8n077

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdejuFK0r3t

PUTRI

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsM12zqL9tP

*-*-*-*

Kembali ke perjalanan liburan Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxdze7k4d88

Sesuai dugaan, jalanan cukup macet saat itu. Di jalanan menanjak, banyak mobil yang tak bisa bergerak akibat padatnya mobil yang memenuhi jalanan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHYvJIulITa

Udara cukup panas. Banyak pengendara berkeringat yang akhirnya membuka kaca jendela untuk mencari angin segar. Sama halnya dengan mobil-mobil lainnya. Mobil yang dinaiki oleh Nayla juga demikian. Berulang kali Nayla melihat ke arah luar untuk menikmati pemandangan sekitar. Miftah sendiri tengah tertidur pulas. Sedangkan pak Urip sesekali memperhatikan Nayla dari kaca spion tengah lalu tersenyum penuh kepuasan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtKSeoIDsH4

“Non” Panggil pak Urip yang membuat Nayla menengok ke depan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRSlAugTtdC

Seketika Nayla melihat benda tak asing yang sedang pak Urip pegang. Matanya membuka lebar. Sebuah kejutan kembali melanda saat benda yang berada di dalam vaginanya kembali bergetar merangsang birahinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPM9bFk0NNF

“Mmppppphhh”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwKSNcQLGgI

Tubuh Nayla mengejang. Punggungnya ia sandarkan pada sandaran kursi belakang. Matanya juga memejam. Namun suaranya ia tahan agar tidak terdengar oleh orang-orang sekitar.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutzttJNROK

“Bappaaakk… Mmpphhhhh” desah Nayla merasakan getaran yang cukup kuat di vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw46tC1GttT

“Hakhakhak… Keenakan yah non ? Yaudah nikmati aja yah… Non bakal kayak gini terus kok sampe kita tiba di vila nanti” Ucap pak Urip mengejutkan Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwsY6jDOfZl

“Paaakkkk… Tolloonggg… Mmppphhhhh” desah Nayla kembali menekan vaginanya tuk menahan getaran yang semakin kuat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQUnDwM15W5

“Ohhhhh kurang kuat yah… Saya tambahin yah” Ucap pak Urip lalu menambah getaran vibratornya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkheKc7GNir

“Apa ? Aaaaaahhhhhhh mmppphhhhhh” desah Nayla yang telat menutupi mulutnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj9jfC6JrLJ

Terlihat suaminya hampir terbangun saat mendengar jeritan Nayla. Untungnya suaminya kembali tertidur. Namun getaran di vaginanya yang semakin kuat membuatnya semakin resah tak berdaya. Nayla gelisah. Nayla mengerang dengan manja menahan siksaan penuh kepuasan yang ia dapatkan. Tubuhnya terus bersandar. Kedua kakinya tanpa sadar membuka lebar. Nafasnya semakin berat. Kedua tangannya pun meremasi dadanya juga memegangi vaginanya dari luar gamis yang dikenakannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡutSkiwDTv2

“Paaakkkk hentiikkannn… Tolloongggg mmpphhhh” desah Nayla berusaha terus bertahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx5VQRGnchM

“Kenapaaa sihhh ? Masih belum kerasa yah ?” Ucap pak Urip yang lagi-lagi menambah kekuatan getarannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtMc2xgzJ4i

“Apa ? Bapaakk tollonggg… Aaaaaaahhhhhhhh… Aaaahhhhhhhh” Jerit Nayla sekuat-kuatnya sambil menggoyangkan pinggulnya yang tak sanggup ia tahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡte8XKps9p7

Suaranya yang cukup keras kali ini membangunkan Miftah yang tertidur di kursi depan. Pak Urip panik, ia segera mematikan getarannya lalu berpura-pura fokus menyetir ke depan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgyDeT1Mmmz

“Hah… Hah… Hah…” Desah Nayla ngos-ngosan. Dadanya sampai naik turun tak karuan. Punggung tangannya ia taruh di dahinya. Ia seperti baru saja berlari berjam-jam yang membuatnya terlihat begitu kelelahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2by4wHcQ8M

“Deekkkk… Ada apa ?” Tanya Miftah setengah tertidur saat mendengar jeritan istrinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxLVLxnI61b

“Gapapa pak… Tenang aja… Non Nayla tadi baru aja mimpi buruk kok… Bapak tidur lagi aja” Ucap pak Urip tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY6lcKB4K8k

“Oalah ? Gitu ?” Ucap Miftah yang untungnya kembali tertidur.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIpSkFMMMJy

Nayla yang masih ngos-ngosan hanya bisa menatap wajah pak Urip tak percaya. Bisa-bisanya pembantu tuanya itu berbohong dengan tenang seolah tak terjadi apa-apa. Nayla kesal. Ia begitu kelelahan. Tapi setidaknya ia bisa beristirahat saat vibrator itu tidak bergetar lagi di dalam vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHtQKNoGhhb

“Apa ? Mmppphhhhh…. Mmpphhhhhh bapaakkkk” Lirih Nayla sambil menatap kaca spion tengah ke arah wajah pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7kko1HnnQq

“Hakhakhak” Tawa Pak Urip yang lagi-lagi menambah kekuatan vibratornya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFEyqjzPZN5

“Aaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh tollooonnggggg” desah Nayla dengan lirih sambil meremasi kedua payudaranya karena tak tahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmERQQiUhRM

“Ya seperti itu non… Ouhhh seksi sekali dirimu… Ayo remas lagi… Remas yang binall !” Lirih pak Urip memuji sikap Nayla saat sedang terangsang-terangsangnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmrL2t9rgpa

“Aaahhhhh… Aaahhh paakkk tolloonggg hentikaann… Aaahhhh yaahhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Nayla semakin binal saat meremas payudaranya sendiri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxHEECCW5OS

Dua susu bulatnya jadi semakin gatal. Nayla berulang kali meremasnya juga menekan-nekan puting susunya dari luar. Terlihat wajah Nayla yang begitu bernafsu. Matanya memejam. Ia sangat menikmati getaran yang terus merangsang vaginanya. Nayla sudah seperti lonte binal yang sedang menggoda pria-pria yang berada di sekitarnya. Termasuk pengendara motor yang tak sengaja berada di samping mobil Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkM3Ofo9kAA

Dari luar kaca mobil yang sudah terbuka setengahnya. Terlihat pengendara motor itu terkejut melihat ada akhwat bercadar yang tengah meremasi dadanya sambil mengeluarkan suara desahan yang menggoda. Matanya pun tak bisa ia alihkan dari keindahan tubuh Nayla. Nayla benar-benar menggoda. Pengendara motor itu bahkan sampai memegangi penisnya saat melihat Nayla bahkan memasukan jemarinya sendiri ke dalam mulutnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx8Shwohc97

“Gilaaaa… Itu akhwat lagi sange berat kayaknya… Baru tau akhwat bisa sebinal itu pas terangsang… Emang bener apa kata orang, akhwat kalau lagi sangek emang gak ada lawannya” Lirih pengendara motor itu saat melihat aksi solo Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡucLLvxgIbN

Untungnya mobil yang Nayla kendarai sudah bisa kembali berjalan. Diam-diam pengendara motor itu pun menghafal plat mobil yang tertulis di bagian belakang mobil Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoCUaQb9uI6

“Dari ibukota rupanya, Jakarta emang gak pernah kehabisan stok cewek cantik” Ucap pengendara motor itu yang diam-diam mengikuti mobil yang Nayla naiki.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFVy2cxWMWB

*-*-*-*

Sesampainya di dekat Vila yang sudah mereka sewa. Terlihat Nayla masih mendesah menahan getaran yang membuatnya menjadi semakin bergairah. Hampir selama satu jam terakhir dirinya disiksa oleh getaran yang juga memberinya sebuah kenikmatan. Getaran yang diterimanya cenderung pelan. Namun itu yang justru membuatnya semakin tersiksa. Pak Urip sengaja untuk tidak memberi Nayla kepuasan berupa orgasme sehingga hanya menyetel getaran itu dengan pelan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgLzYV5GURr

Terlihat wajah Nayla yang begitu tak tahan. Terlihat mata Nayla yang begitu bernafsu setelah diberi kepuasan. Terlihat tubuh Nayla yang semakin gatal akan rasa dari belaian seorang pria. Nayla kembali ingin bercinta. Nafsunya telah merenggut akal sehat di pikirannya. Yang Nayla inginkan sekarang hanyalah kepuasan. Berulang kali ia ngos-ngosan tak karuan. Tangannya terus meraba dadanya bahkan masuk ke dalam rok gamisnya. Nayla tak kuat lagi. Ia ingin bercinta. Ia ingin kembali merasakan keperkasaan seorang pria.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzyvX78Tq1q

“Akhirnya kita sampai juga pak” Ucap pak Urip yang membuat Miftah terbangun di sebelahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEAII7MUzeJ

Nayla yang masih bernafsu jadi kesulitan untuk menyembunyikan gairah birahinya. Ia pun mencoba untuk bersikap biasa saja sambil membuang pandangannya ke arah luar. Saat pandangannya melihat keluar, ia mendapati seorang pria tua yang mengenakan hoodie berwarna hitam juga celana jeans panjang yang tengah duduk di depan vila yang sudah mereka sewa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTaQH3ZXBZH

“Eehhh mas Miftah… Akhirnya sampe juga… Sudah saya tunggu-tunggu daritadi” Ucap pria tua itu yang seolah tengah menyambut kedatangannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4njhUYr5Ca

“Hahaha pak Rudi, apa kabar ?” Tanya Miftah yang baru saja keluar dari dalam mobilnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7b3N3PVPNI

“Baik kok mas… Mas Miftah sendiri gimana ? Katanya liburan bareng sekeluarga yah ?” Tanya Pak Rudi sambil melihat ke dalam mobil Miftah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡes4H9Wpsuj

“Iyya… Ini bareng pak Urip sama istri saya… Ayo dek sini keluar” Ucap Miftah meminta Nayla tuk keluar.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7eY57Z6JgV

“Ehhh bapak… Apa kabar hakhakhak” Tawa pak Urip yang terlihat akrab saat baru saja keluar dari kursi kemudinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4TaIYzQPDs

“Eh pak Urip… Masih keliatan muda aja nih… Gak ada yang berubah” Canda pak Rudi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nkCgl96ip

“Hakhakhak… Maklum lah bahagia terus kerja di rumah pak Miftah” Ucap Pak Urip yang langsung menjabat tangan pak Rudi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO5PU5jQyfl

“Oh yah pak Rudi, kenalin… Ini istri saya… Nayla namanya” Ucap Miftah mengenalkan Nayla kepada pak Rudi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡH4iKzB1QZq

“Waahhh cantik amat… Pinter yah nyari istri” Ucap pak Rudi terpana melihat kecantikan Nayla. Apalagi sikap akhwat bercadar itu hanya tersenyum malu-malu sambil menundukkan pandangannya. Pak Rudi ikut tersenyum. Ia merasa kagum pada Miftah karena bisa mendapatkan istri yang cantik dan sealim Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ16yQDBbY7B

Nayla yang masih merasakan gatal di vaginanya kesulitan untuk berdiri tegak. Untungnya vibrator sudah dimatikan. Tapi tetap saja efeknya masih terasa hingga sekarang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ2rh1RoAcg

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqoO1seskP

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡA0FgFbEpY5

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTu8GejvTrF

PAK RUDI

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7i4GFYCRsm

“Hehe saya Rudi mbak… Panggil aja pak Rudi” Ucap pak Rudi hendak menjulurkan tangannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡclfxRdQaZG

“Heh enak aja pengen salaman… Akhwat nih pak… Gak boleh asal pegang” Tegur pak Urip yang membuat pak Rudi merasa malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxvuaChJtzj

“Hahahaha… Bener banget bapak… Maaf yah pak Rudi… Gak boleh bersentuhan sama istri saya” Ucap Miftah tertawa yang membuat pak Rudi pun ikut tertawa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNNwsT5p9ws

“Oh iya juga yah hahaha… Gapapa mas, salah saya… Jadi malu saya” Ucap pak Rudi tertawa. Pak Urip pun ikut tertawa tak lama kemudian.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1b7rtolpS

Namun Nayla hanya diam menatap pak Urip. Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar. Terlebih atas apa yang sudah pembantu tua itu lakukan padanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1EWDCdPZl

Gak boleh asal pegang yah ? Hah… Hahh… Hah… Gak inget apa yang udah bapak lakuin ke aku semalam juga pagi tadi ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡul59Eottcq

Batin Nayla yang masih ngos-ngosan menahan nafsu birahinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFMN488AqTw

Pak Rudi pun kemudian menyalami Nayla dengan cara yang syar’i yakni hanya merapatkan kedua telapak tangannya lalu mendekatkannya tanpa menyentuhnya ke arah tangan akhwat bercadar itu. Nayla tersenyum membalas salamannya. Ia dengan malu-malu mengeluarkan suaranya untuk mengenalkan dirinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQX3JbYn6hx

“Aku Nayla… Salam kenal yah pak” Jawab Nayla tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw0j8mgz6hy

“Oh yah dek… Dulu sewaktu mas kecil… Sering banget mas berkunjung ke vila ini bareng keluarga… Kebetulan mas udah akrab banget sama pak Rudi… Hahaha… Saking seringnya dulu kesini, kalau sekarang-sekarang ini pengen booking vila… Bisa pesen jauh-jauh dari hari sebelumnya… Untungnya sekarang dapet… Kalau gak bisa kebingungan kita mau nginep dimana” Ucap Miftah menjelaskan siapa pak Rudi ke Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPubmoXPtgd

“Ohhh begitu” Jawab Nayla mantuk-mantuk.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuP8G2dj4nX

“Yahh begitulah… Dulu ini suamimu agak pecicilan orangnya… Lihat pohon kelapa di sana kan ? Suamimu suka manjat-manjat coba” Ucap pak Rudi yang membuat Miftah dan Nayla tertawa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDH811o7SeG

“Hahahha bisa aja pak… Mumpung di vila… Di rumah mana bisa” Jawab Miftah malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeGpYAHIwwn

“Hahaha gak nyangka sekarang mas Miftah bisa sukses… Udah gitu dapet istri cantik lagi” Puji pak Rudi sambil menatap Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡay633VHm4o

Nayla pun tertunduk malu. Miftah dengan bangga pun tertawa melihat keadaan nasibnya sekarang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjzvCYYWdpx

“Oh yah dek, mau istirahat dulu gak ? Udah jam satuan nih… Mas mau ngobrol-ngobrol sama pak Rudi dulu… Sekalian nanya, mana aja sih tempat yang bisa buat kita jalan-jalan sore nanti” Ucap Miftah pada istrinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡs216Bf8Ya6

“Iyya mas… Adek juga capek hehe” Jawab Nayla yang ingin beristirahat setelah dirangsang habis-habisan oleh pembantunya di mobil tadi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡM55juPGNd6

Nayla pun berjalan ke arah bagasi untuk mengeluarkan barang-barang bawaannya. Namun tiba-tiba pak Urip mendekat lalu melarang majikannya untuk membawanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwlOat3jnDA

“Biar saya aja” Ucap pak Urip yang membuat Miftah tersenyum dari kejauhan. Saat pak Rudi mengajak ngobrol Miftah. Tiba-tiba pak Urip meremas bokong Nayla lalu tersenyum menatapnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Bear9OW5C

“Mmpphhhh” Desah Nayla tertahan sambil menatap wajah pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdBOXyAqZKW

“Saya tunggu di kamar… Saya udah gak tahan pengen dengerin desahan manjamu lagi, sayaangg” Ucap pak Urip yang tiba-tiba menyalakan vibratornya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡPcqXHzi9bM

“Mmppphhhh… Mmpphhh paakkk… Sudaahhh… Cukuuppp” Lirih Nayla sambil menggoyangkan pinggulnya karena tak tahan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡImIlOtEX3p

“Hakhakhak… Jangan lupa… Non harus bisa memuaskan saya yah nanti” Ucap pak Urip sambil mematikan vibratornya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxkXO7yEwof

“Hah… Hah… Hah” Nayla tidak menjawab selain mengeluarkan desahan ngos-ngosan. Ia tak percaya kalau pembantunya langsung ingin dilayani tanpa memberinya waktu istirahat terlebih dahulu. Ia pun pasrah. Nampaknya ia harus mengangkangkan kakinya membiarkan penis pria tua itu keluar masuk di dalam vaginnya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡndoXZ5boDV

Terlihat pria tua bertubuh gendut itu berjalan memasuki vila sambil membawa koper beserta tas yang mereka bawa. Nayla masih berdiam di samping mobil sambil mengamati pembicaraan suaminya. Nayla ingin sekali berbicara dengan suaminya. Namun suaminya terlihat asyik berbincang bersama penjaga vila bernama Rudi itu. Nayla pun melihat ke arah langit. Langit memang sedang cerah-cerahnya. Ia pun merenung di dalam hati sambil memandang langit biru tersebut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡO1nVTsojRD

Hah… Maafin aku mas… Kayaknya gak lama lagi aku bakal berselingkuh lagi… Jujur aku udah gak kuat lagi… Aku udah sange berat… Aku butuh kontol seseorang mas…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡydmsKBFe8c

Batin Nayla yang kemudian menatap wajah suaminya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuv9FguvFS7

Saat wajahnya berbalik ke arah gerbang luar, ia mendapati ada pengendara motor yang sedang mengintip ke dalam. Saat dirinya memergokinya, terlihat pengendara motor itu seperti buru-buru pergi menjauh darinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHEDdFYwGem

Siapa dia ? Ehhh… Jangan-jangan orang itu tadi ngeliat aku diremes pak Urip dong ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEl9PiuBtBa

Batin Nayla deg-degan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2L37Hp34P8

Terlihat pak Urip sudah memindahkan semua barang bawaannya ke dalam vila. Nayla pun mulai bergerak. Ia dengan pasrah ingin merelakan harga dirinya lagi demi membebaskan dirinya dari jeratan nafsu birahi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3xnKqVme6j

Hah…. Hah… Hah… Aku udah gak tahan lagi… Aku butuh kepuasan… Aku butuh kontol yang bisa membebaskanku sekarang…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbNerrRuwED

Batin Nayla semakin bernafsu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrp4BmZuCab

Dengan perasaan gelisah, Nayla berjalan memasuki vila. Dengan hati yang dipenuhi keraguan, ia tak yakin untuk kembali melakukan perzinahan. Namun nafsunya terus menggerutu dan memaksanya untuk kembali menikmati penis kekar pembantunya. Tatapan Nayla kosong, pikirannya membayangkan bentuk penis pembantunya yang sudah berulang kali keluar masuk di dalam vaginanya. Pikirannya semakin keruh. Ditengah tubuhnya yang semakin bernafsu. Nayla menggelengkan kepala. Nafasnya memberat. Ia pun menaikan wajahnya saat memasuki vila yang sudah mereka sewa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡE21p7SVXul

“Luas juga vilanya… Aku pasti bisa bermain dimana aja” Lirih Nayla yang justru kepikiran hal itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR5zL446xeK

Ruang tamunya cukup mewah. Terdapat aquarium berisi ikan-ikan yang berenang didalam. Terdapat juga bantal-bantal yang tersedia diatas sofa vila tersebut. Kakinya pun terus melangkah, hingga dirinya tiba di suatu ruangan dimana pak Urip sedang duduk di tepi ranjang seolah menanti kehadirannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuCA2r6lIRd

Nampak pak Urip tersenyum. Tangan kanannya ia angkat. Terlihat jemarinya memegang sesuatu yang membuat mata Nayla menyipit seketika. Jemarinya pun menekan benda itu. Mata Nayla langsung merem melek seketika. Pinggulnya bergoyang. Tangan kirinya menekan vaginanya dan tangan kanannya meremasi payudaranya. Nayla menatap pak Urip dengan tatapan penuh nafsu. Tatapannya begitu bergairah. Terlihat Nayla sudah tak kuat dan ingin menyerahkan tubuhnya pada pembantu tua yang sudah menjadi pejantannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡk2hyFPqi6C

Akuuu gakkk kuaaat… Massss… Aku gak kuat lagii… Akuuu ingin berzina maaasss… Aku butuh pemuas yang bisa menghilangkan rasa sangekku ini, mas…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡpTtIA13Jkr

Batin Nayla mendekat sambil terus meremasi payudaranya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8uP2diyrR0

Pak Urip tersenyum melihat akhwat itu mendekat dari kejauhan. Pak Urip ikut berdiri. Pak Urip pun bersiap untuk menyambut kedatangan sang dewi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHgxwTqPTcU

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNOEQYtMemS

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8fdZdpFkKJ

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YTp57YQql

PAK URIP

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3zVD6ZO3oR

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHmj7H5iMe4

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQDrVs0Ey84

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2SULjXSBVh

NAYLA

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGD5DauvsIK

“Paaaakkkk” Ucap Nayla yang tiba-tiba mendekap penis pak Urip dari luar celananya. Sedangkan tangan satunya membimbing tangan kanan pak Urip untuk mendekap payudaranya. Terlihat tatapannya yang begitu binal. Terdengar deru nafasnya yang berat. Pak Urip pun tersenyum. Tangannya reflek meremas dada bulat Nayla yang membuat akhwat bercadar itu mendesah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzpyWEotzrC

“Mmmmppppphhhhh” desah Nayla dengan manja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2NBf54Uqud

“Hakhakhak… Ada perlu apa non mendatangi saya ?” Tanya pak Urip berpura-pura tidak tahu sambil meremasi dada Nayla juga menikmati cengkraman tangan majikannya itu pada penisnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgRySJWtXz5

“Tolonngggg… Aku gak kuat lagi… Aku tersiksa pak… Tolloongg hilangkan rasa ini… Puasi akuuu… Tolooong jangan siksa aku lagi pakkk” Ucap Nayla memohon yang membuat pak Urip tertawa puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3l6PSKMdKg

“Hakhakhak… Caranya ?” Tanya pak Urip lagi yang membuat Nayla kesal.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUQmqEYYvaZ

“Paaakkk toloonggg… Aku butuh ini… Keluarkann paakkk… Keluaarkaannn” Ucap Nayla sambil terus meremas dan mengusap penis pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡecS5TtlosG

“Ini ? Apa ini ? Sebutkan namanya dong non, biar saya paham maksud non” Ucap pak Urip yang terus bermain-main yang membuat akhwat bercadar itu semakin resah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡiX4MOVeGtW

“Paaakkkk akuu buttuhh… Konn… Konnn” Ucap Nayla agak ragu-ragu tuk mengucapkannya. Sepertinya ia sudah bertindah kejauhan. Namun rasa gairah ini terus menyiksanya yang membuatnya terpaksa melakukannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDBBC2CDV1v

“Kon ? Kon apa non ? Konfederasi ? Konsumsi ? Kontingen ? Hakhakhak” Tawa pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2OPaKa5QI

“Konntoolll… Konttooll paaakkk… Aku butuh kontoll bapaakk… Keluarkan pakkk… Akuu mauuu aaaahhhhhhhhhh” desah Nayla saat payudaranya kembali diremas kuat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYa4ITAQFYN

“Hakhakhak… Kalau non mau, keluarin dong… Jangan manja… Ayo keluarin sendiri” Ucap pak Urip sambil mendorong bahu Nayla ke bawah hingga Nayla pun berjongkok di depan selangkangan pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡINAWyuB9th

“Iyyaa… Akan aku lakukan… Akan aku keluarkann kontol bapak” Ucap Nayla yang sudah tak kuat lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKZuGa6oGkH

Namun telapak tangannya masih terus mengusap-ngusap tonjolan indah dari luar celana pembantunya. Matanya tampak mengagumi kebesaran penis pembantunya. Kedua tangannya secara bergantian membelai penis pembantunya dari luar celananya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyQrFsXJvVy

“Aaahhhhhh keluarkkann cepaaattt !” Ucap pak Urip yang membuat akhwat bercadar itu langsung menurutinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0oYXfPcdsm

“Iyya paaakk… Mmpphhh” desah Nayla patuh saat resleting celana pembantunya itu mulai ia turunkan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLjqFF42h6J

Pelan-pelan tangan kanannya menyelinap masuk ke dalam resleting celana yang terbuka. Tangannya juga masuk ke celana dalam pembantunya untuk mengeluarkan tongkat sakti yang ukurannya sangat besar sekali. Namun Nayla malah mengocoknya di dalam. Padahal pak Urip ingin melihat kulit bening Nayla yang sedang mengocoki penis hitamnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡB0L8mD73Du

Pak Urip yang kesal kembali menekan remotnya yang membuat vibrator yang tersimpan di vagina Nayla semakin bergetar kuat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcP0FSR7QHr

“Aaaahhhhh… Aaaahhh paakkk jangaannn… Jangann dikuatin… Iya akan aku keluariinn… Tolong jangan dikuatin getarannya paaakk… Aaahhhhh” Desah Nayla yang membuat pak Urip tersenyum saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW6V5UX8Jrw

“Cepat… Keluarkan kontol saya… Terus masukan ke mulutmu !” Ucap pak Urip setelah menurunkan frekuensi getarannya kembali.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6nAtmhTRRj

“Iyyahhh paaakkkk… Mmmpphhhh” Desah Nayla patuh.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjgt9M0LWyT

Penis hitam pak Urip sudah keluar. Sesuai perintah pembantunya, Nayla langsung mengangkat cadarnya lalu memasukan benda hitam itu ke dalam mulutnya. Dengan lahap wajahnya ia maju mundurkan untuk mengulum penis hitam itu. Dengan lihai lidahnya bergerak untuk menjilati penis hitam itu di dalam. Liurnya semakin membanjir menyelimuti penis hitam itu. Nayla pun merasakan sensasi nikmatnya mengulum lagi. Dikala mulutnya hanya mengulum ujung gundulnya, maka tangan kanannya dengan lihai mengocok-ngocok batang penisnya yang membuat pemiliknya tersenyum senang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKLgrzvHfZb

“Aaaahhhhh… Aaahhh yaahhh… Aaahhhh seperti itu nonnn… Ouhhh yaahhhh” desah pak Urip puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ94hFMKN1WV

Namun nafsu Nayla yang tak terkendali membuatnya ingin melakukan variasi. Kedua bibirnya menjepit ujung gundulnya saja. Lidahnya terus menggelitiki lubang kencingnya. Tak jarang mulutnya ikut menyeruput ujung gundulnya saja. Dikala tangan kanannya aktif mengocoki maka tangan kirinya aktif memijit kandung kemih pembantunya. Sontak pak Urip tertawa merasakan puasnya servis dari majikannya. Kembali kepala akhwat bercadar itu maju mundur mengulum penisnya. Penisnya semakin basah. Penisnya diselimuti liur Nayla begitu sempurna.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaQ9XQ5C9NX

“Mmppphhhh… Mmpphhhhh… Slllrrpppp bapaaakkk” desah Nayla puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdJ03x0MITv

“Aaaaahhhhh… Aaahhhhhh… Ayo nonnn… Lagi !… Lebih binal lagiii !” Ucap pak Urip yang segera dipatuhi oleh majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRCklELsWne

“Iyyahhh paakkk… Aakuuuu . . . . “ Ucap Nayla yang tiba-tiba meletehkan penis pembantunya lalu mengangkat penis itu hingga berdiri tegak. Meski matanya sudah tertutupi kain cadarnya. Lidahnya dengan liar mampu menjilati sisi bagian bawah penis pembantunya yang sudah berdiri tegak. Lidahnya bergerak naik turun menjilati penis itu. Kadang lidahnya hanya menjilati ujung gundulnya saja. Kadang lidahnya menyentil-nyentil lubang kencingnya yang membuat pemiliknya merinding keenakan. Kadang lidahnya melilit batang penis itu lalu bibirnya mendekat untuk mencumbu ujung gundulnya. Kadang jilatannya juga turun hingga mendekati lubang anusnya. Kadang ia kembali mengulumnya. Kadang ia kembali meletehkannya. Kadang ia kembali mengulumnya lalu menghisapnya kuat-kuat yang membuat pemiliknya mendesah kegirangan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWJuLcbrWex

“Aaaahhhhhhhh… Aaahhhhh… Aahhhh yaahhhh “desah pak Urip sambil berkecak pinggang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7sygJGpsYi

“Mmpphhhh… Mmphhhh… Mmpphhh yahhh… Mmpphhh” desah Nayla yang semakin bernafsu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFsEVpzQ5j5

Entah darimana ia mempelajari teknik oral ini. Yang jelas Nayla semakin liar dalam melampiaskan nafsunya. Terlihat penis itu semakin basah. Bahkan Nayla kedapatan meludahi penisnya sebelum mengocoknya lagi sembari menatap wajah tua pejantannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqnadaZ8BdK

Pak Urip pun menurunkan cadar majikannya hingga ia dapat melihat tatapan matanya lagi. Terlihat Nayla sudah bernafsu ingin merasakan kepusaan yang lebih. Seolah paham, pak Urip pun tiba-tiba menelanjangi dirinya lalu berbalik badan kemudian menungging dimana kedua tangannya bertumpu pada tepi ranjang vila itu. Kedua kakinya yang masih berdiri di lantai membuat bokongnya menjorok ke arah Nayla. Pak Urip melebarkan kedua kakinya. Ia agak menundukkan punggungnya hingga lubang duburnya nampak dihadapan wajah Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyeev9MIlix

“Non mau saya genjot kan ? Ayo jilat anus saya dulu” Ucap pak Urip yang membuat Nayla terkejut mendengarnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjFMnN1IAQQ

“Eehhh tapiiii” Ucap Nayla yang meski bernafsu, ia tetap tahu kalau anus merupakan lubang tempat pembuangan kotoran. Bagaimana mungkin lidahnya yang biasa mengucapkan hal-hal baik diminta untuk menjilati lubang dubur itu ? Nayla agak menolak namun tiba-tiba getaran yang ia rasakan membuatnya menjerit dengan begitu nikmat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2pDdq6h0dd

“Aaaahhhhhh… Aaahhh paakkk ammpuunnn… Ammpunnn pakkk jangan lagiii… Iyaahhh aku akan…. Aaahhhhh” desah Nayla bergoyang saat berjongkok dihadapan bokong pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGH5p7vPXSd

“Hakhakhak… Cepat lakukan sebelum suamimu itu datang” Ucap pak Urip yang menyadarkan Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKUQXfvncyJ

Maasss…. Mmpphh !

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4v8ofxf26v

Nayla pun terpaksa mendekati lubang dubur itu. Meski ia merasa jijik. Meski ia tak ingin untuk menuruti perintah anehnya itu. Lama-lama wajahnya semakin dekat ke arah dubur pembantunya. Tercium aroma pantat yang membuat Nayla merasa muak. Namun ia memaksanya. Ia menarik nafasnya yang justru membuatnya semakin menghirup aroma pantat pembantunya. Ia menahan nafasnya. Cadarnya kembali ia angkat lalu lidahnya keluar untuk menyentuh lubang dubur pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3RJ46DNKYd

“Aaaahhhhhh noonnnn… Aahhhh yaahhhh… Aaahhhhhh” desah Pak Urip sampai merinding.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9p7htYCYbe

Rasanya sungguh nikmat saat duburnya dijilati oleh lidah seorang akhwat. Kedua tangannya pun mencengkram sprei ranjang tidur vila dengan kuat. Mata pak Urip sampai merem melek keenakan. Lidah itu menjilati tepi duburnya dan terkadang menjilati lubang duburnya yang belum terbuka lebar. Namun itu sudah cukup untuk membuatnya bergidik nikmat. Pak Urip pun ingin meminta lebih. Ia mulai mengeluarkan instruksinya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxQy7m3ByMJ

“Lebarkan bokong saya non… Masukan lidahmu ke dalam” Ucap pak Urip yang mau tak mau harus dituruti oleh Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtL1ESEOMdl

Akhwat bercadar yang masih berpakaian lengkap itu pun terpaksa melebarkan lubang dubur pembantunya yang sudah bertelanjang bulat. Sungguh pemandangan yang sangat absurd ketika ada akhwat cantik yang sedang menjilati lubang dubur pria tua yang memiliki wajah buruk rupa. Kedua tangannya melebarkan bokong pembantunya dengan memegangi bongkahan pantatnya. Saat lubang dubur itu semakin terbuka, terpaksa lidahnya bergerak masuk untuk menjilati lubang duburnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnnOuLSJGqi

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhh nonnnnn” desah Pak Urip tersenyum senang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCOMqI6lply

“Ssllrrppp… Ssllrrpppp… Ssllrrppp” Lidah Nayla terus aktif meski ia terus merasakan sensasi jijik ketika diminta menjilati dubur pembantunya itu. Ia berulang kali merasakan rasa pahit di lidahnya. Belum juga dengan aroma memuakkan yang terhirup di hidungnya. Namun ia terus memaksa diri untuk melakukannya agar dirinya dapat dihadiahi tusukan nikmat oleh pembantu bejatnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfJfMHHJdX9

Lidah Nayla mendorong-dorong dinding anus pak Urip agar bisa masuk lebih dalam lagi. Lidahnya juga sesekali keluar lalu menjilati tepi duburnya saja. Nayla merasa jitjik. Ia sudah tak kuat lagi hingga membuatnya terbatuk-batuk menghadap ke lantai kamar vilanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzsCI3C1Xdx

“Uhhuukkk… Uhhuukkk… Uhhukk” Nayla merasa muak dengan aroma pantatnya. Ia bahkan mengelap lidahnya sesekali menggunakan cadarnya. Ia tak sanggup lagi. Ia tak sanggup untuk menjilati dubur pembantunya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEnAdlBFdVW

“Hakhakhak… Makasih non… Mulai sekarang, non udah boleh goyang diatas tubuh saya… Ayo sini” Ucap pak Urip yang langsung mengambil posisi tiduran terlentang diatas ranjang empuk vila tersebut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMXUw2aU9Kp

Bagai budak yang sudah diperintah tuannya. Nayla tanpa mengucapkan apa-apa langsung berdiri menatap penis tegak yang sudah basah berlumuran air liurnya tersebut. Tangannya kembali meremas dada bulatnya sendiri dari arah luar gamisnya. Ia terdiam sejenak menatap benda keras itu. Ia merenung. Ia merenungi dirinya yang sudah seperti ini.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡoXAyB1a7Xv

Seperti inikah takdirku pada akhirnya ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQmQoMcYapC

Batin Nayla sambil melepas celana dalam yang dikenakannya hingga turun melewati kedua kakinya. Ia lalu menarik keluar vibratornya. Lalu menjatuhkannya ke lantai begitu saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEjo3UEW7jE

Menjadi seorang budak yang selalu menghamba pada kontol seseorang ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhGIXr91OR5

Batin Nayla sambil berjalan mendekat ke arah ranjang tidur vila tersebut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDeixjjEpvw

Yang haus akan nafsu, yang selalu membutuhkan seorang pemuas yang bisa mengatasi rasa sangekku ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYj1FDMXWau

Batin Nayla mulai menaiki ranjang vila tersebut. Nampak pak Urip tersenyum puas. Akhwat bercadar itu mulai mendekat tuk menaiki penis kekarnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgfO0gtGDe0

Nayla, dimana ilmu agama yang dulu kamu sempat pelajari ? Apakah semuanya sudah terlupakan oleh nafsu birahimu sendiri ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9Y4oIBHwJT

Batin Nayla yang sudah mengambil posisi untuk menunggangi pria tua berperut tambun itu. Tinggal ia menurunkan tubuhnya maka penis itu langsung ambles menembus vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnhRlSjxth6

Entahlah, jangan tanya diriku ! Aku ini bukan seorang santriwati lagi… Aku ini, adalah… Lonte pemuas yang selalu menghamba pada nafsu birahi…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6zoFyXMvUd

Batin Nayla yang langsung menurunkan tubuhnya hingga penis kekar itu ambles seluruhnya ke dalam vagina Nayla yang sudah sangat basah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTS9PwcSrXl

“Aaaaaaahhhhhhh bapaaakkkkk” desah Nayla yang kehilangan akal sehatnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡgQiY2x7rBE

“Aaaahhhh nonnnn… Nikmat sekaalliiii” Desah pak Urip dengan suara memberat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtTX8jG25z3

Nayla yang sudah sangat terangsang justru malah ambruk diatas tubuh tambun pembantunya. Mata mereka bertemu. Nampak pak Urip tersenyum menatapnya. Nayla dengan penuh nafsu pun membalas tatapannya sambil menegakkan tubuhnya kembali.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAP61emuFGp

Maafkan aku suamiku… Maaf aku sudah memilih jalan ini… Sepertinya, berkali-kali pun aku mencoba melawan, aku selalu ditakdirkan untuk menjadi seperti ini… Aku seorang pemuas… Ah tidak, aku adalah lonte yang selalu haus akan kepuasan… Tolong selamatkan aku pak… Selamatkan aku dengan kejantanan kontolmu !

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSgodiNIRuO

Batin Nayla yang mulai menaikkan tubuhnya lalu menurunkannya dengan segera hingga dirinya merasakan gesekan ternikmat yang ia rasakan di dinding vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡcLZcrWHmkU

“Aaaahhhhh iyaaahhh… Aaahhhhhh bapaaakk… Aaahhhh enakkk sekaliiii” Desah Nayla yang mulai konsisten saat naik turun diatas penis pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ24SbHaZU4G

“Aaaahhhhhh… Aaahhhhhh… Ayooo goyangg lebih keras lagi nonnn… Ayooo… Aaahhhhh” desah pak Urip yang tak mampu mingkem akibat rasa nikmat yang selalu menyerangnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡesrIJiW0KH

“Aaaahhhhh iyyaahhh… Iyyaahh paakkk… Aaahhhh akuu akannn… Mmpphhh… Melakukannyaaa !!!” desah Nayla sambil bertumpu pada perut tambun majikannya. Tubuhnya ia angkat tinggi lalu menurunkannya dengan cepat. Ia angkat lagi lalu ia benamkan lagi. Terkadang pinggulnya bergoyang memutar. Terkadang pinggulnya bergerak maju mundur. Rasa nikmat yang ia rasakan membuatnya tak sanggup berhenti untuk bergoyang diatas tubuh pembantunya ini.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7YA0Guv1WF

Tubuh Nayla ditegakkan. Kedua tangannya ia geletakkan saja di kiri kanannya. Pinggulnya bergerak maju mundur. Matanya menatap wajah pembantunya dengan penuh nafsu. Mulutnya berulangkali mendesah nikmat. Rasa gatal di vaginanya membuatnya ingin terus menggaruknya hingga membuat goyangannya semakin terasa luar biasa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvP7lUWYd9j

“Aaaahhhhh… Aahhhhh… Aaahhhh enakkk bangett paakkk… Aahhhhhhh” desah Nayla meski masih malu-malu saat menatap pembantunya itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmqNdeW3bcU

“Aaaahhhh… Aahhhhhh… Iyya kan ? Non mulai mengakuinya kan ?” Tanya pak Urip ditengah-tengah desahannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡZp6qWVT3iD

Namun kali ini Nayla menjawab. Hatinya kembali teringat perbuatan baik suaminya. Namun rasa nikmat membuatnya ingin terus menggoyangnya. Meski batinnya sudah memilih jalannya untuk menjadi lonte pemuas. Namun hati kecilnya selalu mengingatkan kalau ini adalah perbuatan yang salah. Nayla bingung. Ia ingin kepuasan tapi hatinya malah berbicara tidak, ini hanyalah kepuasan yang fana. Ketika ia ingin menuruti hatinya namun nafsunya justru berkata tidak, jangan berhenti, nanti kamu akan tersiksa selamanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1GLLQn8fkV

Kata-kata itu terus bergelut di pikirannya. Hatinya bergejolak. Ia bingung harus memutuskan apa namun pinggulnya terus bergoyang merangsang nafsu birahi pembantunya. Rasa nikmat itu membuatnya ingin meremas dadanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5otDwBHury

Tanpa diperintah oleh pak Urip, Nayla menurunkan resleting gamisnya hingga gamisnya jatuh di sekitar pinggangnya. Nampak beha yang Nayla kenakan terlihat. Ia menurunkan cup branya lalu tangannya meremasi susunya sambil terus bergoyang menikmati kepuasan yang ia dapatkan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJv26zYA23o

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Aaahhh bapaaakkk” desah Nayla yang membuat pak Urip tertawa puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡaT62nW8fw5

“Hakhakhak… Iyyahh betulll… Remes seperti itu nonnn… Binalkan dirimu… Nikmati kontol saya dan remas susumu kuat-kuat !” Ucap pak Urip yang membuat Nayla semakin bersemangat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡysiIcEq1n7

“Aaahhhh iyaahhh… Akan kulakukan paakk… Aaahhhhh… Aaaaahhhh” desah Nayla sambil memelintir putingnya sendiri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡNITi5Jhx78

Naik turun, naik turun, naik turun. Tubuh Nayla terus naik turun diatas tubuh pejantannya yang tambun. Terasa penis itu menggaruk vaginanya. Terasa nafsunya terpuaskan oleh goyangannya. Terasa susunya terpuaskan oleh remasannya yang membuatnya semakin liar dalam memuaskan nafsunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7wnbAM8qfQ

Pak Urip sendiri tidak sanggup berdiam lebih lama lagi. Ia ingin aktif menggenjot vagina majikannya. Sudah cukup baginya membiarkan Nayla bergerak sendiri ditengah persetubuhan mereka yang semakin panas. Kedua tangannya tiba-tiba mencengkram pinggang Nayla yang masih tertutupi gamisnya. Pinggulnya mulai bergerak naik. Tubuh Nayla sampai meloncat saat penis tua itu mulai aktif bergerak menggempur vaginanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡF0U0ksEOUh

“Aaaahhhh… Aaahhhh bapaakk… Aahhhhh” desah Nayla terkejut akan penetrasi pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLuXZTxjx9B

“Aaahhhhhh saya gak sanggup diem lagi non… Saya mau ikut genjot… Ayo sini… Saya akan memberimu kepuasan yang tidak terkira” Ucap pak Urip sambil menarik tubuh Nayla hingga berbaring diatas tubuh telanjangnya. Puting mereka bertemu. Kulit mereka bersatu. Mereka terlihat seperti kopi dan susu. Saat Nayla terjatuh diatas tubuh pembantunya, pak Urip dengan sigap langsung menggempur vaginanya yang membuat tubuh Nayla bergerak maju mundur diatas tubuhnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6VwlxkDq6n

“Aaaahhhhhh… Aaaahhhh… Aaahhhhh” Desah Nayla dengan keras.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8MrOp8zGtp

Kulit mereka bergesekan. Pentil mereka juga bergesekan. Telapak tangan pak Urip menekan punggung mulus majikannya ke arahnya. Penisnya pun bergerak kencang. Ibarat pengeboran, penisnya bergerak keluar masuk untuk mengebor minyak yang tersimpan di dalam vagina Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn1L3Rabybq

Vagina Nayla semakin basah. Penis pak Urip jadi semakin mudah untuk keluar masuk ke dalam. Suara pinggul mereka yang berbenturan semakin keras. Wajah Nayla yang berada tepat diatas wajah pembantunya hanya bisa memejam tuk menahan hujaman yang semakin keras.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0UJ3p1vqcb

Plookk… Plokkkk… Plookkk !!!

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxSc876s54N

“Aaaahhhh yaaahhh… Aaahhhh puas sekaliii rasaannyyaa… Aaahhh saya gak pernah bosan untuk menyetubuhi memek rapetmu nonnnn” Ucap pak Urip ditengah kepuasannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3Lgrfztuw

“Aaahhh yaahhh… Aaaahhh pakkkkk… Aaahhh akuuu… Aaahhhhh”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrBY7Ojva1P

Nayla kesulitan untuk mengatakan “Aku juga”. Harga diri masih menghalangi dirinya untuk mengucapkan kalimat simpel itu. Sebagai akhwat bercadar, tentu ia tak mau dirinya kehilangan harga dirinya dengan begitu mudah. Meski tubuhnya sudah menerima untuk menjadi lonte pemuas. Hatinya terus bertahan untuk menjaga batasan. Namun seiring sodokan pembantunya yang semakin kuat. Semakin goyahlah hatinya untuk menuruti apa yang diinginkan oleh tubuh indahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrOuyHC9QCe

Aaakkuuu lonteee… Akkuu ini lonteeee… Aaaahhhh tidak, apa gak malu sama hijab & cadar yang kamu kenakan Nay ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvBjZmKKViz

Batin hatinya terus bergejolak.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡR0vvua15dL

Entahhlaahhh… Aku bingungg… Aku gak tau lagi… Pokoknya aku sekarang mau terbebas dari siksaaan ini… Ayo pakk terusss… Sodok akuu paakk… Beri aku kepuasan yang aku inginkaann !

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAn2ZUjV4Pw

Batin Nayla berteriak.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ9N7ItDA3Vh

Namun ditengah sodokan yang semakin nikmat, tiba-tiba pak Urip menghentikan gerakan pinggulnya. Nayla agak kecewa lalu menatap wajah pembantunya tak percaya. Namun pak Urip hanya tersenyum sambil menatap wajah cantik majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRP5dwor3Wa

“Tenang non… Saya juga gak mau persetubuhan kita berhenti begitu aja kok… Ayo ganti gaya… Cepat nungging… Saya ingin menggenjotmu pake gaya anjing kawin !” Ucap pak Urip yang membuat wajah Nayla memerah malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtRgfguDceM

Kenapa pak Urip tau kalau aku tadi kecewa ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnIiPQ0DuXa

Batin Nayla sambil mengambil posisi menungging diatas ranjang tidur yang mereka tempati.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwr5L47R1fs

“Indahnya bokong montokmu ini nonn !” Ucap pak Urip sambil menampar bokong majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAqgr1Hldxj

Plaaaakkkkk !!!

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFl21mzQGfZ

“Aaaaahhh bappaakkk !” Jerit Nayla dengan manja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWDbxDXnMIh

“Hakhakhak… Non udah siap untuk jadi anjing betina saya kan ?” Tanya pak Urip sambil mengusap-ngusap bongkahan pantat majikannya yang begitu mulus sempurna.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdX80CgVEhJ

“Aaahhh lakukaannn… Aku siap menjadi apa saja asal aku bisa terbebas dari siksaaan ini paakkk” Ucap Nayla tak kuat lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzSlyaiZR0F

“Hakhakhak… Kalau gitu bilang gugg gugg dong” Ucap pak Urip yang meminta Nayla meniru suara anjing.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡEDKTS8AD8N

Jelas itu merupakan penghinaan besar bagi Nayla. Tapi nafsu yang sudah tak tertahankan membuat dirinya manut saja asal dirinya mendapatkan kepuasan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHkMZfFQb5w

Meski lidahnya kelu. Meski dirinya merasa malu. Mulutnya pun membuka lalu mengucapkan apa yang seperti pembantunya perintahkan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8WDX1tjK7

“Guugg… Guuggg… Aaaaaaahhhhhhh”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3J32I3KafZ

Tepat setelah Nayla meniru suara anjing, Pak Urip langsung menyobloskan penisnya kembali hingga akhwat bercadar itu menjerit merasakan kepuasan yang kembali ia dapatkan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlZ4oTKdIaD

Tanpa jeda dengan nafsu yang sudah meluap-luap, pria tua yang sangat beruntung itu langsung menggerakkan pinggulnya maju mundur tanpa ampun. Kedua tangannya mencengkram gamis yang masih melingkar di pinggang majikannya. Matanya menatap punggung mulus majikannya yang begitu halus. Mulutnya mengerang nikmat. Jepitan vagina majikannya begitu terasa menghimpit penis besarnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡj4rlP8rgRj

“Aaahhhhhh… Aaahhhhh… Aaaahhh mantap sekali memekmu, non” Desah pak Urip puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHl4SNT6wbb

“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Iyyaahhhh… Aaahhhh terusss pakkkk… Aaahhhhh” desah Nayla merasakan kepuasan yang tak terkira.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡneBNeOujQ3

Vaginanya yang gatal disodok berulang kali tanpa henti. Gairah birahi yang meledak dipuaskan oleh sodokan penis yang setajam belati. Vaginanya terus diobok-obok. Vaginanya terus diuleg-uleg. Rahimnya semakin basah oleh penis kekar yang membuatnya tak lagi merasa gelisah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDEymSZlZfq

Aaaahhhhh… Aaahhhhhh… Enakkk sekaliii… Enakkk sekali perzinahan iniiii… Ayoo pakk terusss… Terusss setubuhi aku, pak…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtNJBjO1PRL

Batin Nayla yang sudah tak tahan lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡAaCBY1cqX6

Aaahhhhh andai suamiku bisa memberikan kepuasan seperti ini… Andai suamiku bisa lebih ahli dalam memberikan kenikmatan seperti ini… Aahhhh, kenapa kamu gak bisa seperti ini mas ? Kenapa justru pembantumu yang bisa memberikan kepuasan seperti ini kepadaku, mas ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡn422qh8v4V

Batin Nayla saat tubuhnya terdorong maju mundur tanpa henti.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh9VdUTxBzg

Mendengar majikannya terus mendesah membuat pria tua itu semakin tertawa. Ia pun mengejek majikannya. Ia menganggap majikannya seorang munafik karena enggan mengungkapkan kenikmatan yang sudah majikannya dapatkan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVYNq7tRI9C

“Aaahhhh… Aaaahhhhh… Jangannn maluuu-maluuu aahhhh… Ungkapkan semuanyaaa… Desah yang keraasss non… Luapkannn nafsumuuu ituuu” Desah pak Urip sambil terus menyodok rahim majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡckoLfCsYQn

“Aaahhhhh… Aaahhhhhh… Iyaahhh… Aaahhhhh puass bangett paakkk… Aaahhhhh” desah Nayla malu-malu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQyZIesm66D

“Hakhakhak… Terusss… Jangann malu-malu… Ungkapkan semuanyaa… Lonte itu gak pernah malu-malu selama mendesah” Ejek pak Urip yang anehnya justru membuat Nayla semakin bernafsu saat itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡkwHjldqNjG

“Aaahhhhhh… Aahhhh iyaahhhh… Akuuu gak akan… Aahhhhh… Maluu-maluu paakkk… Cepaattt sodokk lagiii… Hujami rahimku lebih keras lagii paaakkkk” desah Nayla meluapkan gairah birahinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡuYwCTveCuV

“Hakhakhak… Kalau itu maumu, baiklah !” Ucap pak Urip yang benar-benar memperkuat hujamannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFqWXlRK6ei

“Aaahhhhhhl… Aaahhhhh… Aaahhh iyaahhh… Iyyaahhhh” desah Nayla dengan sangat manja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡRBLn80C4QB

Tubuhnya terdorong maju mundur. Payudara bulatnya terus bergondal-gandul. Matanya merem melek penuh kepuasan. Kemulusan tubuhnya membuat tangan pembantunya terus bergerak tuk mengusapi kulit punggungnya yang begitu halus. Lalu tubuh pak Urip ditundukkan. Tangan kanannya mendekap tangan kanan majikannya lalu ditariknya ke belakang. Begitu juga dengan apa yang terjadi pada tangan kiri majikannya. Seketika tubuh Nayla terangkat. Dadanya membusung ke depan. Disaat hujamannya semakin keras, maka semakin indahlah penampakan dada Nayla yang sedang disodok dari belakang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrkvJ04mNbj

“Aaaahhhhhhh… Aaahhhhh… Aaahhhhhhh “desah Nayla dengan manja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw1xFDXzWav

“Aaaahhhhh yaahhhh… Ahhhhhh… Masih kurang puas ? Haruskah saya perkuat lagi non ?” Ucap pak Urip tersenyum sambil melirik ke sisi kanan tubuhnya. Tepatnya ke sudut ruangan yang ada di seberang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHbt46fM2S3

“Aaahhhhh iyaahhhh… Tolonggggg lagiii… Tolonggg hujami aku lebih keras lagiiiii” Pinta Nayla yang membuat pak Urip tertawa.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnSbxYZvtvY

“Hakhakhak… Kalau itu mau non… Rasakannn iniii !”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyPvINA4Nmt

“Aaaahhhhhhhhh… Aaaaaaahhhh… Aaaahhhhhhh” desah Nayla menjerit keras.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq182ztnilR

Hampir dua menit mereka bersetubuh dengan posisi seperti itu. Wajah Nayla sampai geleng-geleng tak percaya. Ia sangat bersyukur bisa merasakan persetubuhan sepuas ini. Vaginanya semakin panas. Cairan cintanya semakin memenuhi isi rahimnya. Tubuhnya mengejang. Susu bulatnya mengencang. Terlihat susu bulatnya juga membesar. Tubuh Nayla sudah berada di fase sempurna. Fase dimana tubuhnya terlihat paling menggoda ketika dirinya berada di puncak kenikmatannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvY2ofIXMiF

“Aaaahhhhhh… Aaahhhh… Hebaattt banget yah non ini… Saya hampir kelluaaarrr” Ucap pak Urip puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ4BTuLfLoyn

“Aaaaahhhhh akuu jugaaa… Akuu jugaa pakkkk… Aaaaaahhhhhh” desah Nayla saat tiba-tiba kedua tangannya dilepas hingga membuatnya tak memiliki tumpuan di depan. Tubuhnya ambruk ke ranjang. Wajahnya jatuh ke atas sprei ranjang tersebut. Susu bulatnya terjepit. Pak Urip menabok bokong Nayla sekali tuk menghadiahi kepuasan yang ia dapatkan dari vagina majikannya yang begitu sempit.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMQvZ3J9gTG

“Ayoooo buka semuanya non” Ucap pak Urip saat menarik penisnya keluar lalu memelorotkan gamis yang masih melekat melalui kedua kakinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOfV2pClA6m

“Aaaahhhhhh” desah Nayla yang akhirnya bisa telanjang sempurna menyisakan hijab, cadar, serta stockingnya saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡN0y5RBDdLr

“Hakhakhakhak” Tawa pak Urip sejenak sambil melirik ke arah sudut ruangan. Pak Urip pun tersenyum sebelum memulai kembali aksi pembinalannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx1V5YJRyDu

“Ayooo tidurann… Kita akhiri sekarang” Ucap pak Urip yang hanya dijawab Nayla dengan anggukan saja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7Kqdui7zlo

Nayla yang sudah telanjang bulat diposisikan tiduran terlentang menghadap ke atas. Pak Urip pun membuka kedua kaki Nayla melebar. Penisnya kembali ia arahkan. Dengan satu tusukan yang begitu nikmat. Ia membenamkan penisnya sedalam-dalamnya hingga menyundul dinding rahim kehangatannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡI1QeYo0aR4

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsMl4npXoMM

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWxF5kL6O8E

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnxtzwJS4rw

NAYLA

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡzrxIL02jx9

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2Dl1jKOWC9

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrb3OpFdv3Y

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ8kjJ1OtRwZ

PAK URIP

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdVoBfWONdO

“Uuuuhhhhhhh paaaakkk” Desah Nayla manja.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡvu8yjYXRxe

“Aaahhh yah… Hah… Hah… Hah… Ayo selesaikan… Akan saya hamili dirimu sekarang !” Ucap pak Urip bernafsu saat pinggulnya kembali bergoyang tuk mengakhiri semua persetubuhan ternikmatnya,

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlVGXjIrEVN

“Uuuuuhhhhh bapaakkk… Iyyaaahhhhhh” jerit Nayla merasakan tusukan nikmat dari pembantu tuanya itu. Saking kuatnya, kedua tangannya sampai mencengkram kuat sprei ranjang tidurnya. Matanya memejam. Ia tak sabar untuk merasakan orgasme dari persetubuhannya sekarang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡldhiuX1HHa

Ketika nafsu sudah berada di puncak kenikmatan. Maka tak ada alasan bagi tubuh untuk menahan setiap sodokan. Itulah yang dirasakan oleh pak Urip. Ia tidak menahan diri lagi. Dirinya langsung menggempur rahim majikannya tanpa henti. Ditatapnya payudara majikannya yang bergoyang. Gerakannya yang begitu indah membuat pembantu tua itu semakin terangsang. Lidahnya pun keluar sendiri untuk menjilati lidahnya yang kering. Ia terpesona oleh warna puting majikannya yang begitu pink.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ3nRJgpbW2K

Tangannya yang gemas jadi ingin mengelus tubuh polos majikannya. Mulai dari pinggang ia berpindah ke paha. Dari paha naik lagi ke perut. Dari perut ia mengelus susu bulatnya. Disana ia menekan puting susunya. Lalu menariknya. Lalu mencubitnya. Ia kembali mengusap perutnya sambil menatap wajah sangek majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2kIFTEDDyC

“Aaaahhhhh… Aaahhhhh… Jangaaannn… Jangannn ditarik-tarik paakkk… Aahhhhhh” desah Nayla terangsang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOD8eNbYjZS

“Hakhakhak… Lohhh kok ngatur… Suka-suka saya donggg… Hennkgghhh !!!” Desah pak Urip yang malah meremas payudara Nayla sekuat-kuatnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjaDCLPiBa3

“Aaaaaaaaahhhhh bapppaaaakkkkk” Jerit Nayla penuh kepuasan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhKpe31coY5

Mendengar jeritan Nayla yang menggoda ditambah dengan tubuh mulusnya yang lebih menggoda membuat nafsu pak Urip semakin membara. Ia kembali mencengkram pinggangnya lalu mempercepat hujamannya sehingga susu bulatnya semakin bergoyang sempurna./

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCqiXN6iQA6

“Aaaahhhhh… Aaahhhh… Akan saya akhiri sebentar lagiii… Tunggu sebentaaar… Tungguu sebentaar lagi yah non… Saya akannn aahhhhh”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJXpVusPDKC

“Aaaahhhh iiyahhh… Cepaatt keluuaarkkannn… Aku udah gak tahannn lagiii… Ayooo pakkk selesaikannn”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ5K8fq3juyg

Ranjang tidur yang mereka tempati bergoyang. Tubuh Nayla terdorong maju mundur semakin kencang. Wajah pak Urip terlihat senang. Ia begitu girang bisa menyetubuhi akhwat bercadar yang kini sudah telanjang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlHLQxhoZOd

Disaat nafsu sudah mendekati puncak. Pak Urip merasakan penisnya semakin terjepit. Lubang vagina majikannya semakin menyempit. Dinding vagina majikannya menghimpit yang membuat penisnya semakin tercekik.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡlJiulEQ08S

Pak Urip tidak kuat lagi. Ia terus menggempur vagina Nayla dengan sisa tenaga yang ia punya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡsOqMAItgiP

“Aaaahhh… Aaaahhh… Aaaahhh” jerit Nayla yang juga sudah mendekati batas maksimalnya. Sodokan pembantunya yang begitu kuat membuat payudaranya terus meloncat – loncat. Tubuhnya juga terangkat. Ia tak mengira persetubuhannya kali ini begitu dahsyat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡHZrFwUIyap

Plookk… Plokkk… Plookkk !!!

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡq8HgokOpkg

Pinggul Pak Urip terus menggempur. Ia tak memberikan waktu istirahat sedikitpun kepada majikannya itu. Suara benturan pinggul mereka juga terdengar kuat. Suara jeritan mereka juga bercampur memenuhi seisi ruangan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡY9b7j6GbPP

“Aaahhhh… Aaahhhh… Puas sekali rasanya bisa menikmati tubuhmu, non… Aaahhh terima ini… Terima kontol saya ini !” Desah pak Urip saat menghentakkan pinggulnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡW2s0aP07Em

Plokkk… Plokkk… Plokkk…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIInIvItMPb

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aaahhhhh lebih kuat lagiii… Ayoo pakk sebentar lagiii” desah Nayla saat merasakan vaginanya berdenyut.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2M0vo2kpFE

“Aaaahhhhh… Aahhhhh… Aaahhhh… Akan saya habisi dirimu non… Rasakan ini… Terimaaa inniii !!!” Desah pak Urip.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnfJX18Qr9l

“Aaahhhh iyyaahhhh… Iyaahhhhh” desah Nayla tak tahan lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjuSs93XRCt

“Aaahhhh… Aahhhh… Aaahhhh sayaa akan keluaaar… Saya mau keluuuaarrr” Desah pak Urip sambil merem melek keenakan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJRBOQ9vxut

“Aaaahhhh… Aaahhhh… Aku jugaaa pakk… Akuuu aaahhhhh” desah Nayla sambil meremas sprei ranjang tidurnya semakin kuat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡo3oufOEiUw

Tubuh pak Urip menunduk. Mulutnya membuka tuk menyusu pada puting indah itu. Pinggulnya tak berhenti menggempur. Lidahnya tak berhenti menjilat. Mulutnya juga tak berhenti menghisap.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡKdQUwHR5j3

“Mmmpphhhhh… Mmpppp sllrrpp… Mmpphhh… Saya mauu kelluaarrr… Sayaa mauuu kelluuaar” Desah pak Urip mengangkat wajahnya lagi tuk menatap mata indah majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbQEZyo1wH7

“Aaahhhh pakkkk… Akuu jugaaa… Akuuu juggaaaa” desah Nayla membalas tatapan mata pembantunya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIzLh2qPnFT

Akhirnya dengan satu tusukan yang begitu kuat. Penis pak Urip menembus rahim terdalam yang membuat Nayla puas tak tertahankan. Tubuh gembrot pak Urip jatuh menindihi tubuh ramping majikannya. Dada mereka bersentuhan. Wajah mereka saling bertatapan. Pak Urip pun memeluk tubuh ramping majikannya saat cairan cintanya mulai keluar membasahi rahim majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡor8wYUh5Zl

“Aaaahhhh kellluuaaaarrrrr !”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡh1q7S7SxZb

“Aaahhh akkuuu juggaaaa !!!”

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0QTbrCpeRN

Cccrrrooottt… Cccrrrooottt… Cccrrrooottt…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtVBykZOFY9

Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt… Cccrrrttt….

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡbpwKDXuBqY

Rahim Nayla basah. Rahimnya telah penuh. Ketika rahimnya diisi oleh pejuh maka tubuh mereka diselimuti oleh peluh. Mata mereka merem melek penuh kepuasan. Sedangkan tubuh mereka kelojotan penuh kepuasan. Deru nafas mereka pun bersatu setelah mengakhiri persetubuhan ternikmat mereka yang tak pernah mereka bayangkan sebelumnya. Hanya suara ngos-ngosan yang tersisa. Hanya senyuman penuh kepuasan yang mereka tinggalkan. Atau mungkin hanya salah satu dari mereka yang tersenyum penuh kepuasan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVN4ELEDwrD

“Hah… Hah… Hah… Puas sekali yah non… Hakhakhak” Tawa pak Urip sambil beristirahat sejenak tanpa mencabut penisnya dari vagina majikannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡJjcIrwmDOw

Sedangkan Nayla menyesali apa yang sudah diperbuatnya. Ia hanya menatap kosong ke arah langit-langit ruangan. Ia merenungi perbuatannya lagi. Ia merasa aneh pada dirinya. Ketika dirinya sedang nafsu-nafsunya, ia merasa sudah berubah menjadi orang lain. Ia pun heran kenapa lisannya sampai berucap seperti tadi. Ketika nafsu terselesaikan. Ia kembali menjadi dirinya yang sebenarnya. Nayla hanya memejam pasrah. Nasi sudah menjadi bubur. Sperma telah tertanam di dalam rahimnya lagi. Nayla pun takut kalau dirinya hamil hasil dari cocok tanam pembantunya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxfIRNz00kS

Siapa aku ? Dan kenapa aku ? Maaasss…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡxAG3ZIfaCI

Batin Nayla menyesal.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡw2O8tUhvOm

Padahal aku sudah meminum ramuannya… Tapi kenapa aku masih kayak gini ? Bahkan tambah parah… Bisa-bisanya aku bercinta disini juga di warung pak Tomi…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡrWWkTwiRPY

Batin Nayla merenung.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡQ3rxa1oeaP

Bahkan tadi aku… Terang-terangan pasrah ingin mengambil jalan tadi ? Bukan, aku bukan lonte… Kenapa aku malah kayak tadi sihhh !

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ67jTDtvEu1

Batin Nayla ingin menangisi dirinya sendiri.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡeYEKDEBZaU

Namun rasa lelah yang menderanya sejak tadi membuat rasa kantuk perlahan datang menghampiri. Padahal tubuhnya masih telanjang. Bagaimana nanti kalau suaminya datang dan memergokinya sedang telanjang dan pembantunya ada di seberang ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡos0kF223DW

Tapi rasa kantuknya ternyata lebih kuat. Dalam pelukan pembantunya, Nayla pun tertidur setelah mendapatkan kenikmatan yang tidak tertahankan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡOLwBPpWYUR

Maafin aku, mas…

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡDflxsWcd4Q

Batin Nayla sebelum tertidur pulas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡniSSuIWzti

“Loh… Loh… Loh… Udah tidur ? Capek yah non… Hakhakhak” Tawa pak Urip yang kali ini berhati-hati saat mencabut penisnya. Kebetulan ia melihat bantal di sebelahnya. Ia pun menaruh bantal itu diatas paha Nayla agar membiarkan spermanya tetap menetap didalam.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡIirp0w1FJy

Dengan santai ia berjalan menuju sudut ruangan. Ia mengambil handycam yang rupanya sudah ada disana sejak lama. Ia pun memeriksa hasil rekamannya. Terlihat di rekaman itu seolah Nayla yang datang untuk menggodanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡqFOU6tF8eo

“Hakhakhak… Gak sia-sia saya beli benda ini… Apa sih namanya ? Helikem ? Ah bodo amat sama namanya… pokoknya dengan ini non Nayla pasti gak akan berani nolak lagi… Untungnya sebelum beli sempat diajarin dulu sama yang jualan… Kalau gak, mana paham saya make benda modern kayak gini… Hakhakhak” Tawa pak Urip tertawa senang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡTxvqnII07F

Seketika ia mendengar suara langkah kaki mendekat. Pak Urip mendadak panik. Ia menoleh ke ranjang dan mendapati majikannya masih telanjang. Ia pun mengambil selimut lalu menutupi tubuh majikannya menyisakan kepalanya saja yang tidak tertutupi. Ia juga lekas sembunyi. Ia pun memilih kolong ranjang untuk menyembunyikan tubuh gembrotnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡmCgWzhnQXW

“Eh iya baju saya” Ucap pak Urip kembali keluar untuk memungut pakaiannya yang berserakan di lantai.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡSwVIR4JNJi

Setelah kembali masuk ke kolong ranjang. Terlihat sepasang kaki seseorang yang berdiri di pintu masuk kamar.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ1igFkULaAx

“Loh adek udah tidur yah… Kasian pasti capek di perjalanan” Ucap Miftah saat melihat istrinya tertidur pulas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ6qxkCbPCTb

Tanpa mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Miftah naik ke atas ranjang untuk tiduran di sebelahnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡyRrkOJ4IWm

Jantung pak Urip pun deg-degan mendapati Miftah berada di sebelah istrinya. Bagaimana kalau nanti Miftah menarik selimutnya dan mendapati tubuh istrinya sudah telanjang bulat ? Bagaimana kalau nanti Miftah melihat ke arah vagina istrinya dan mendapati ada lendir sperma di dalam ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡnAY0RvXFFH

Duhhh piyye iki ?

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡVeBgByFGHu

Batin pak Urip kebingungan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdpHfdU5RCD

“Dekk… Dek… Siang-siang gini kok malah pake selimut sih… Tuh kan keringetan” Terdengar suara Miftah yang membuat jantung pak Urip semakin berdegup kencang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡe1fvtTBxYj

Nahh lohh kan… Piye iki ? Kalau ketahuan bisa-bisa saya gak bisa ngentot non Nayla lagi ini !

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡjnpG04D3wU

Batin Pak Urip panik.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡD3yz6znrAP

“Lohhhhh !” Terdengar suara Miftah yang membuat pak Urip semakin panik.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡexVNfOSJU6

Pak Urip menaikan wajahnya ke atas. Ia begitu khawatir kalau Miftah menarik selimut yang menutupi tubuh istrinya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡXjkEDrOgMc

“Cakep banget pemandangannya… Sayang banget kalau waktunya dipake buat tidur-tiduran” Ucap Miftah yang rupanya terkejut melihat pemandangan di jendela vilanya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡc54VhXPsmQ

Miftah pun turun dari ranjang dan berjalan ke arah jendela. Ia mengamati pemandangan sekitar. Ia lalu tersenyum kegirangan.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ2MHN4tunr1

“Mending aku keluar aja… Mau nyari tempat untuk jalan-jalan nanti sore” Ucap Miftah tersenyum yang lalu keluar dari dalam kamarnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡhIdar6HKQ1

“Fiyyuuhhh… Udah keluar kan ?” Tanya pak Urip saat kepalanya melongok keluar dari dalam kolong ranjang.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡtXrZ67nN6p

“Untungnya kolong ranjangnya gak kotor… Hebat sih pak Rudi… Orangnya detil banget… Sampe kolong juga gak luput dibersihin sama dia” Ucap pak Urip sambil berdiri lalu hendak mengenakan celananya lagi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡLyZMVgUt6c

“Hakhakhak… Gara-gara non, saya hampir jantungan tadi… Ayo perlihatkan lagi tubuh indahmu” Ucap pak Urip sambil menarik selimutnya tuk melihat tubuh indah telanjangnya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡx9CMJ87iaX

“Hah… Beruntung saya bisa mengisi rahimmu berulang kali… Kok bisa yah saya kepikiran buat nanem benih di rahimmu, non… Kok bisa juga yah rencana mesum saya berjalan sempurna, sehingganya hingga detik ini… Hakhakhak… Gak habis thinking pokoknya… Harus sering-sering bersyukur ke bapak nih… Gak salah bapak saya ngasih nama Untung Urip Bejo ke saya… Hidupku jadi beruntung terus pokoknya… Hakhakhak” Tawa pak Urip puas.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡFr98NdIdqc

Selagi mengamati lekuk tubuh Nayla yang sudah telanjang bulat. Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh yang berasal dari arah pintu masuk kamar.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡMmwtdB6qCg

Sontak pak Urip terkejut sambil menolehkan wajahnya ke arah pintu masuk.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡwTcinpONlX

“Pak Urip ? Apa yang bapak lakukan ? Mbak Naylaa ?” Ucap pria tua yang mengenakan hoodie itu.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡdAD3qkoJRD

Pak Urip yang awalnya sangat terkejut langsung mengelusi dadanya sambil tersenyum. Ia merasa lega, ia mengira Miftah yang baru saja masuk mengejutkannya.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡUXEbZuNHr9

“Walah pak Rudi… Hufftttt” Ucap Pak Urip lega.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡCR7dFzJ7cy

“Kaliaaan ? Habis ? Lohhhh” Ucap pak Rudi sampai melongo saat mendapati banyaknya sperma yang mulai tumpah dari dalam vagina Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYlEBcy6F0K

“Kenapa pak ? Ada apa pak Rudi ? Ada yang bisa saya bantu ?” Tanya pak Urip sambil tersenyum.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡT2bov31qcY

“Kaaalliaann ? Kaliian habisss ? Kok bisa ?” Ucap pak Rudi yang masih tak percaya dengan apa yang saya lihat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡfz61Eev9Bm

“Hakhakhak… Mau gimana lagi ? Non Nayla sendiri yang minta… Nih liat deh” Ucap pak Urip yang akhirnya terpaksa menunjukkan rekaman handycam-nya agar pak Rudi tidak membocorkan rahasia.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡGhJdcMUjSv

Pak Rudi pun menatap pak Urip tidak percaya setelah melihat rekaman barusan. Pak Urip sambil tersenyum pun merangkul pundak pak Rudi. Pak Urip kemudian mengajak pak Rudi melihat ke arah tubuh telanjang Nayla.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡWVMPZtZGrw

“Hah sebenarnya ini rahasia… Sebenarnya non Nayla ini terus memaksa saya buat memuasin nafsunya… Jujur saya gak sanggup melayani nafsunya sendiri… Bapak malam ini ada acara ? Mau bantuin saya gak ?” Ucap pak Urip yang membuat pak Rudi menenggak ludah.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ7aEOlc9J19

“Apa ? Apa yang bisa saya bantu ?” Ucap pak Rudi yang tiba-tiba bersemangat.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡ0TmDcIik6A

Pak Urip tidak menjawab apa-apa. Ia malah tersenyum sambil menatap wajah pak Rudi.

23750Please respect copyright.ＰＥＮＡＮＡYcD5Nb0fuR

ns 15.158.61.45da2

#9

REGISTER

LOGIN

Interface Language:

Story Language: