" Chandra dan Bian pun kembali ke kelasnya untuk mencari Danis, suspek kedua mereka. Untunglah pada saat itu, Danis berada di kelas sedang menyendiri sambil bengong.
Bian segera menghampirinya. "Danis!" panggil Bian, membuat Danis terkejut. "Maaf." kata Bian.
"Aduh, bikin gua Jantungan aja." keluh Danis.
“Lagian ngapain sih lu sendirian?” tanya Bian.
"Terserah gua lah mau ngapain,” sengit Danis. “Lalu, kalian mau ngapain?” Setelah itu ia melirik ke belakang. Ia pun terkejut. “Sampai ada Chandra segala?” tanyanya kembali.
“Soal itu…” Bian tidak tahu harus menjawab apa. Ia pun melirik ke belakang, ke arah Chandra, namun pandangan Chandra sudah fokus ke sebuah botol minum bergambar bunga sakura di atas meja Danis.
“Ngomong-ngomong, apa itu isinya?” tanya Chandra sambil menunjuk ke botol tersebut.
“Oh, ini isinya air putih.” jawab Danis sambil meraih botol minumnya.
"Boleh gue lihat enggak?” pinta Chandra sambil mengulurkan tangannya, meminta botol tersebut dari Danis.
“Boleh saja sih,” Danis mengambil botol minumnya lalu mencoba memberikannya kepada Chandra. “Tapi untuk apa?” tanyanya lagi.
“Gua agak tertarik dengan gambarnya.” jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAKFPRbonPUu
240Please respect copyright.PENANA9CtIuZJKS8
240Please respect copyright.PENANArWyQ7TxqjS
“Ini.” kata Danis sambil memberikannya kepada Chandra. Chandra pun mengambilnya lalu memperhatikan gambarnya.
240Please respect copyright.PENANAq5vWJxurXN
240Please respect copyright.PENANAfGgIbmA0zw
240Please respect copyright.PENANAuhrvRmTy7W
“Ini lu beli di mana?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAzjPwp7oM1V
240Please respect copyright.PENANAopf7U9Sy4t
240Please respect copyright.PENANAwZNeo5ByLX
“Di tukang permak dekat rumah gua.” jawab Danis.
240Please respect copyright.PENANAq1Dd8Q2Iln
240Please respect copyright.PENANAaN84hB8gwX
240Please respect copyright.PENANAOz7af1btPt
“Maksudnya lu gambar sendiri lalu dipermak?” tebak Bian.
240Please respect copyright.PENANAhwzOsVdZNy
240Please respect copyright.PENANAYQCHvI1Prg
240Please respect copyright.PENANAKx1LNrnwX1
“Iya.” jawab Danis.
240Please respect copyright.PENANAygXg6G0H9s
240Please respect copyright.PENANAoFLdR0Ste2
240Please respect copyright.PENANAGAhQYhdn6o
“Wow, hebat banget. Gua baru tahu lu bisa gambar.” puji Bian.
240Please respect copyright.PENANAfH5HnVtelL
240Please respect copyright.PENANAQoQLsrVooc
240Please respect copyright.PENANADNNQHqPZGA
“Makasih. Memang dari kecil gua suka menggambar.” kata Danis tersipu malu
240Please respect copyright.PENANAvmXJWR5omR
240Please respect copyright.PENANAJdxOuzIaFm
240Please respect copyright.PENANAG9sr5I9dGN
“Ohhh, begitu.” kata Bian.
240Please respect copyright.PENANA3dxQwba4VE
240Please respect copyright.PENANAe456ahzbY4
240Please respect copyright.PENANAjc4TjZZpxK
“Kalau nggak salah, Arsyad juga punya ya?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAsPUcBoov6r
240Please respect copyright.PENANA5dVIf987HR
240Please respect copyright.PENANArg2bchEqBo
“Oh, iya benar. Gua kaguam lu bisa tahu.” puji Danis kepada Chandra
240Please respect copyright.PENANAkCTIPv5vmE
240Please respect copyright.PENANA3qNl71VlNS
240Please respect copyright.PENANAlsYi763kZu
“Nggak sengaja gua lihat." jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAJpdiTj6eWq
240Please respect copyright.PENANAeTp9z4YJAF
240Please respect copyright.PENANAgMYiGtnWJE
"Oh begitu. Tapi saya hanya terpakai sebentar." kata Danis.
240Please respect copyright.PENANAb3ZaMBfhrb
240Please respect copyright.PENANA7fdTlHAUqY
240Please respect copyright.PENANA3hjD9YECyI
"Kenapa memangnya?" tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAjDxmccVB34
240Please respect copyright.PENANALNfX6K2NLr
240Please respect copyright.PENANAPNFU6UqfiJ
"Karena-"
240Please respect copyright.PENANASr2OnwRiKB
240Please respect copyright.PENANAOCr5uxFlmS
240Please respect copyright.PENANAeft1wrxIHa
"Karena pada saat itu ia kasih hari itu Arsyad terbunuh," Chandra Memotong pembicaraan Danis. Danis pun terkejut karena Chandra tahu. "Apakah gua salah?" tanya Chandra dengan dingin kepada Danis.
240Please respect copyright.PENANA3jQneNi200
240Please respect copyright.PENANASVxPqkayDn
240Please respect copyright.PENANAnjhWdDXdlc
"Bagaimana lu bisa tahu?" tanya Danis mulai merasa waspada.
240Please respect copyright.PENANAvz9xcy6WBO
240Please respect copyright.PENANAIiLAjd8Znv
240Please respect copyright.PENANAGvsfRYRG8r
"Karena gua melihatnya langsung lu memberikannya kepada Arsyad saat kalian berangkat bersama ke sekolah," jawab Chandra, membuat Danis mengangkat alisnya "Dan gua dengar lu meminta Arsyad untuk meminum sesuatu di dalam botol itu di sekolah." lanjut Chandra.
240Please respect copyright.PENANAHlCUl30Vs8
240Please respect copyright.PENANADxgtOVaP8Q
240Please respect copyright.PENANAV9jJDKsZTf
"Iya, itu benar. Lalu kenapa memangnya?" tanya Danis.
240Please respect copyright.PENANAHvaYWraE83
240Please respect copyright.PENANAlyUoHNcXsT
240Please respect copyright.PENANAYQSf9qNad9
"Emang apa isinya pada saat itu? Kenapa lu memintanya meminumnya di sekolah? Dan kenapa tidak boleh meminumnya langsung?" tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAkLgt0RT4rA
240Please respect copyright.PENANA0sr1iy3HI1
240Please respect copyright.PENANAZYtA6kmeCp
"Kalau memang sangat penasaran," Danis mengambil sesuatu dari dalam tasnya. "Lebih baik lu lihat sendiri." katanya lagi sambil memberikannya kepada Chandra.
240Please respect copyright.PENANAbec5BmsTLP
240Please respect copyright.PENANARvdMtCPIXj
240Please respect copyright.PENANAftcinOjh3o
"Apa itu?" tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAmVqaxHGWiG
240Please respect copyright.PENANAesy4cuHSFN
240Please respect copyright.PENANAo2kUuHYwCE
"Kenapa nggak lu tanyakan langsung kepada Chandra?" kata Danis dingin.
240Please respect copyright.PENANAPGSfKpPuNF
240Please respect copyright.PENANAEdxFKWa6kf
240Please respect copyright.PENANANLIBMsomP3
Bian memperhatikan sebuah botol yang diberikan oleh Danis kepada Chandra.
240Please respect copyright.PENANAjdNsZTpDtv
240Please respect copyright.PENANAUI5PG97kHb
240Please respect copyright.PENANAhg1XodhZwH
"Bentuk dan gambarnya hampir mirip dengan punya elu yang itu.” kata Bian sambil menunjuk botol minum milik Danis.
240Please respect copyright.PENANAslBDsKykFh
240Please respect copyright.PENANA3s0YQnsqr9
240Please respect copyright.PENANA5Xee2GZBie
“Karena itu memang buatan dia dua-duanya.” ucap Chandra, membuat Bian kebingungan. “Hahh?!”
240Please respect copyright.PENANA0Pj1Wor3Vb
240Please respect copyright.PENANATHx3GtXgek
240Please respect copyright.PENANAbXOQRFmFDt
“Ini adalah botol yang diberikan oleh Danis kepada Arsyad.” lanjut Chandra sambil membuka tutup botol tersebut.
240Please respect copyright.PENANA0IQ87a0cTC
240Please respect copyright.PENANAGDNen9FcnN
240Please respect copyright.PENANAtFZVai3YS1
“Maksudnya yang lu liat pagi hari itu?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAS9Vx1VQgsn
240Please respect copyright.PENANApT1062RSGE
240Please respect copyright.PENANAc5eCmrO92b
“Iya.” jawab Chandra yang sedang mencium bau dari dalam botol.
240Please respect copyright.PENANAAyTHBopVlR
240Please respect copyright.PENANAI52qghDkWc
240Please respect copyright.PENANAYqzZF0MNPi
“Maaf, tapi sepertinya kalian salah mencurigai orang.” kata Danis.
240Please respect copyright.PENANA0av4p63Aa9
240Please respect copyright.PENANAAK3PGgHP7q
240Please respect copyright.PENANATT8DSeT6mf
“Sepertinya lu benar,” kata Chandra setuju, lalu mengembalikan botol tersebut kepada Danis. “Maaf kalau begitu,” lanjutnya lalu memberikan botol itu kepada Danis. Danis pun menerimanya. “Untuk mengakhirinya, bolehkah gua bertanya satu hal lagi.” minta Chandra.
240Please respect copyright.PENANAYTr6n6tMFa
240Please respect copyright.PENANAQiXfK1Ydwd
240Please respect copyright.PENANAvIsoD7Qw9h
“Apa itu?” tanya Danis.
240Please respect copyright.PENANA93XReM2eyk
240Please respect copyright.PENANA7o6NmF2hOF
240Please respect copyright.PENANAFLpjnLdaLW
“Sahabatnya bukan, temannya juga bukan. Lalu kenapa lu memberikan sesuatu seperti ini kepada di, ditambah lu sampai membuatkannya minuman?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAeXwvOiPrEI
240Please respect copyright.PENANA1yuY7uq3W2
240Please respect copyright.PENANA0DfXCxWy7A
“Itu memang benar, gua memang bukan siapa-siapanya dia.”
240Please respect copyright.PENANAG1hCjDDCH7
240Please respect copyright.PENANA3njSIebXfd
240Please respect copyright.PENANAmNhULEPr84
“Lalu kenapa?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAJ394R923uQ
240Please respect copyright.PENANAE3OuF0STvr
240Please respect copyright.PENANAcUvRXqst5q
“Karena dia yang yang memintanya. Arsyad melihat botol minum gua dan langsung tertarik padanya. Lalu ia meminta gua untuk membuatnya 1.” jelas Danis.
240Please respect copyright.PENANAQR6x7NAWVO
240Please respect copyright.PENANAIGP74GzTJE
240Please respect copyright.PENANA2QKacNtN8P
“Begitu ya?” Chandra masih belum percaya.
240Please respect copyright.PENANAapkxeE8y5w
240Please respect copyright.PENANAB1y1kzt4jt
240Please respect copyright.PENANACZNb0FNwLD
“Kalau bukan karena itu, mana mau gua melakukannya.” kata Danis sok terlihat tidak peduli.
240Please respect copyright.PENANAavyk96hfKS
240Please respect copyright.PENANACyONoRW97S
240Please respect copyright.PENANA82XxDaM5R4
Chandra tersenyum tipis lalu berkata, “Padahal keluargamu punya hutang dengan keluarga Arsyad,” Danis tersentak mendengarnya. “Walaupun belum merasa terpaksa, lu tetap melakukannyakan? Kenapa? Berharap utang keluarga lu dikurangin?” sengit Chandra.
240Please respect copyright.PENANAYAfnBq0Llq
240Please respect copyright.PENANADblm8uX41z
240Please respect copyright.PENANADYyaCImfs7
“Sudah napa Chan.” bisik Bian kepada Chandra.
240Please respect copyright.PENANA7FGGGMGZ5s
240Please respect copyright.PENANA1cJMgSEAp5
240Please respect copyright.PENANAI1M5TrG4TO
“Gua nggak butuh menjawab pertanyaan itu kan?” tanya Danis.
240Please respect copyright.PENANAk25fQ0z8Rg
240Please respect copyright.PENANAAdhSEdIwNT
240Please respect copyright.PENANAOpHEEHbTag
Chandra tertawa kecil lalu memutar badannya ke belakang. “Ayo Bian, kita pergi. Terima kasih telah meluangkan waktumu itu ya.” kata Chandra dengan dingin sambil tersenyum penuh kesombongan, lalu ia berjalan pergi diikuti oleh Bian.
240Please respect copyright.PENANAfe1e0GYNP0
240Please respect copyright.PENANAOEVcG5L8Ye
240Please respect copyright.PENANAocpjVy5w9K
“Chandra tunggu!” ujar Bian Sambil mencoba mengejarnya Chandra yang berada di depannya. Berjalan keluar kelas. Chandra berhenti lalu menoleh ke belakang.
240Please respect copyright.PENANA3CQXFgrXwt
240Please respect copyright.PENANA5E6BeQ3l71
240Please respect copyright.PENANAN46RtITQdc
“Apakah kita akan mempercayainya begitu saja?” tanya Bian dengan nada pelan supaya tidak ada orang yang bisa mendengarnya.
240Please respect copyright.PENANAi32weWSULB
240Please respect copyright.PENANA32dWpm3RAq
240Please respect copyright.PENANAes5mr4jl4G
Chandra mengangguk lalu berkata, “Memang dia tidak bersalah kok.”
240Please respect copyright.PENANAR6spFoZDYJ
240Please respect copyright.PENANAxaSj8f5DqS
240Please respect copyright.PENANA9hmPDUHCjD
“Dan bagaimana lu bisa membuktikannya?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAH4MieGCDg9
240Please respect copyright.PENANAmqug3gZErs
240Please respect copyright.PENANAQO5d6U5g8n
“Karena saat gua membuka botolnya, tidak ada bau racun atau obat.” jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAlNUcLGMnuz
240Please respect copyright.PENANA4HD1NaSVNC
240Please respect copyright.PENANA34Fyl9jkb5
“Lalu apa yang ada dalamnya itu? Kenapa dia meminta Arsyad untuk meminumnya di sekolah?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANA5ZIum8tqeq
240Please respect copyright.PENANATrSM5q3MiL
240Please respect copyright.PENANARFr4qymcLG
“Karena saat Danis memberikan minumannya, minuman itu masih beku.” jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAsM1xRM60Sd
240Please respect copyright.PENANAv8fbYP9L2f
240Please respect copyright.PENANAqtCkMBI0iZ
“Membeku? Dan apa lebih tepatnya minuman itu?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANA8JRrvhxpa7
240Please respect copyright.PENANAYREJJYViBH
240Please respect copyright.PENANAm6qpRmtWsU
“Sepertinya teh melati, baunya sih seperti itu.”
240Please respect copyright.PENANAy1L5RnKcIW
240Please respect copyright.PENANAS3IFrxCcpD
240Please respect copyright.PENANA0aYDFNte2C
“Teh melati? Kenapa membekukannya?”
240Please respect copyright.PENANAVAjRh0itQi
240Please respect copyright.PENANAdbwaxdGFSb
240Please respect copyright.PENANA8Ei7AzCmTH
“Dugaanku sih dia lupa dan malah menaruhnya di freezer.” jelas Chandra lalu kembali berjalan. Namun belum terlalu jauh, ia berhenti lagi.
240Please respect copyright.PENANApxDBndl500
240Please respect copyright.PENANACozMRKBXGf
240Please respect copyright.PENANAEt0FPwhLBK
“Lalu ada apa dengan sifatmu tadi?” tanya Bian. Hal inilah yang membuat Chandra berhenti. “Apa-apaan itu? Membuat dirimu dalam masalah saja.” kata Bian.
240Please respect copyright.PENANAokInEufgdu
240Please respect copyright.PENANAVXyKvs3d9Q
240Please respect copyright.PENANAbPuGjH77ZA
“Masalah?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAZn1Q0g5Thh
240Please respect copyright.PENANAgZYMCZAuTX
240Please respect copyright.PENANAXeMVhTmmp4
“Kalau lu ngomong tentang masalah keluarga Danis di hadapannya, langsung akan ketahuan elu melakukan menyelidiki tentang dirinya dan bisa-bisa ketahuan menyelidiki tentang suspek lainnya.” jelas Bian.
240Please respect copyright.PENANAlYAhz72KUG
240Please respect copyright.PENANADExccpxskH
240Please respect copyright.PENANApGxYCjiPCf
“Oh…” Chandra tidak peduli.
240Please respect copyright.PENANAxsz1Z75JBB
240Please respect copyright.PENANAL5WSi23JwR
240Please respect copyright.PENANAshGwSkZvmW
“Jangan bersikap sok tidak peduli dong. Bagaimana kalau gara-gara hal itu lu malah dijauhin orang-orang?”
240Please respect copyright.PENANA0cPPhh9kFX
240Please respect copyright.PENANAMQjv6Jlol2
240Please respect copyright.PENANAACbvZTyMCU
“Bukannya sudah gua bilang, gua nggak masalah dijauh, dimusuhin, atau diapainlah sama mereka.”
240Please respect copyright.PENANAouoz0ZgtOo
240Please respect copyright.PENANA3fwQ7aAdSZ
240Please respect copyright.PENANAwATRYDNxfh
“Kok lu begitu banget sih sifatnya?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAvEzArdBNvd
240Please respect copyright.PENANAT05zmPB8Qk
240Please respect copyright.PENANAMhTdISoOFP
“Lagi pula gua yakin itu tidak akan terjadi.” kata Chandra dengan percaya diri. “Kenapa lu sangat yakin?” tanya Bian. Namun Chandra tidak menjawab pertanyaan Bian, membuat Bian menghela nafas lalu kembali berkata, “Yang lebih gua penasaran, kenapa dengan sifat Danis? Selama gue di sini, gua nggak pernah melihatnya seperti itu.”
240Please respect copyright.PENANAE2tIGXfBRP
240Please respect copyright.PENANAKwXCToXOd2
240Please respect copyright.PENANAxW6QujhYDj
Chandra menoleh ke belakang ke arah Bian lalu melihat ke arah Danis yang berada di dalam kelas. “Kalau itu…” Chandra tidak melanjutkan kata-katanya. Ia menggigit bibir bawahnyam membuat Bian semakin penasaran.
240Please respect copyright.PENANAuftcZ014K6
240Please respect copyright.PENANALx7pJEKpFy
240Please respect copyright.PENANAqWuFfxs9TA
“Memang hubungan apa yang lu miliki dengannya?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAVb04Pglu7T
240Please respect copyright.PENANAFkmumd5YFB
240Please respect copyright.PENANAU94eyqz0fs
“Sekarang sih tidak ada. Kalau dulu…” lagi-lagi Chandra tidak melanjutkan kata-katanya.
240Please respect copyright.PENANA5BhTUlxzwa
240Please respect copyright.PENANAYGy9YJEx0U
240Please respect copyright.PENANAdeOd0OWl87
“Kalau dulu?” tanya Bian yang merasa penasaran.
240Please respect copyright.PENANAvhSSzEQrB8
240Please respect copyright.PENANA2eHPqGDmrK
240Please respect copyright.PENANAzLyDF2eo6W
“Teman, atau mungkin lebih dekat.” jawab Chandra, membuat Bian terkejut.
240Please respect copyright.PENANA21vs7KjRdi
240Please respect copyright.PENANABGEc6TRZ9q
240Please respect copyright.PENANAHFFbGyY0RL
“Lu berteman dengan Danis?” tanya Bian tidak percaya.
240Please respect copyright.PENANAptPOmb1A2e
240Please respect copyright.PENANAqBUlxw99iN
240Please respect copyright.PENANAYinZagw0jp
“Tapi itu dulu sekali, mungkin saat kita SD,” lalu Chandra mengingat-ingatnya kembali. “Entahla, gua lupa. Yang pasti, saat SMP kita sudah tidak berteman lagi.” lanjutnya.
240Please respect copyright.PENANA1W9fm3xvjU
240Please respect copyright.PENANA8e8GV3zkix
240Please respect copyright.PENANAB0WnH4tULI
“Kenapa?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAxcz1xtIcRo
240Please respect copyright.PENANAUeYdZz60SP
240Please respect copyright.PENANAnqc7yhjYTO
Chandra tertawa kecil lalu menjawab, “Adalah.” sambil membuang mukanya.
240Please respect copyright.PENANAECL48B2sbi
240Please respect copyright.PENANApO41oXMsL1
240Please respect copyright.PENANA6afvT6mGFT
“Gua nggak percaya lu berteman dengan dia. Tapi kalau dipikir-pikir lagi sifat kalian memang mirip sih.” kata Bian.
240Please respect copyright.PENANAyfeB0MkhB0
240Please respect copyright.PENANA9v3rQL1Sfo
240Please respect copyright.PENANAqSW5rYg4j1
“Mirip?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAtExvjvoIhf
240Please respect copyright.PENANAvfnSrX0tLh
240Please respect copyright.PENANAgm6Pe28sq2
“Tentu. Kalian sama-sama orangnya introvert yang suka menyendiri.”
240Please respect copyright.PENANAOpkda6Ci73
240Please respect copyright.PENANAktoEjp01Z2
240Please respect copyright.PENANA9beb07PpQj
“Lu kira gua berteman dengan orang yang memiliki sifat yang mirip dengan gua?” tanya Chandra.
240Please respect copyright.PENANAV4iEtFogPI
240Please respect copyright.PENANAww8vJD775x
240Please respect copyright.PENANA6SyTq2VFX3
“Apakah itu salah?” tanya Bian. Chandra hanya tersenyum sambil mengalihkan pandangannya. “Tapi jika dia memang teman lu, berarti lu menuduh temanmu sendiri?”
240Please respect copyright.PENANACvYYlAJ1hN
240Please respect copyright.PENANAIfAWSMJnhW
240Please respect copyright.PENANAPQ5iouuevM
“Gua kan sudah bilang, dia bukan teman gua. Lagi pula, dalam keadaan seperti ini bukan saatnya bermain teman-teman.” batin Chandra.
240Please respect copyright.PENANAcYxvM25jIY
240Please respect copyright.PENANA7oai4AMm9X
240Please respect copyright.PENANAKaOoIqGwPD
“Kenapa coba?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAHssG7Ox6iE
240Please respect copyright.PENANA1RFtU2FJzs
240Please respect copyright.PENANAKTnctaeIUX
“Karena sulit untuk mempercayai orang di keadaan seperti ini.” jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAV4uHTIr8HB
240Please respect copyright.PENANAMA6eaoUbGu
240Please respect copyright.PENANAg3254pz2Fj
“Lu yang sulit untuk mempercayai orang, gua tidak.”
240Please respect copyright.PENANAMqd1d0eVOZ
240Please respect copyright.PENANAawwfnZklI3
240Please respect copyright.PENANA6nYif6rR7o
“Dan itulah di mana lu sulit untuk diajak kerja sama.” kata Chandra lalu melihat jam tangannya.
240Please respect copyright.PENANAfYitReawCi
240Please respect copyright.PENANAtjixByYq2y
240Please respect copyright.PENANABSRC4roowu
“Gua nggak butuh orang seperti lu untuk membenar, salahkan sifat gua.”
240Please respect copyright.PENANA0sWC6PlYPz
240Please respect copyright.PENANAFSUDMOkFWU
240Please respect copyright.PENANAha9Df2Z6IT
“Terserah saja.” kata Chandra lalu melangkah melewati Bian.
240Please respect copyright.PENANA0lSTfsdm2d
240Please respect copyright.PENANAAhcErMmobK
240Please respect copyright.PENANAP2rLCj1cPM
“Mau ke mana lu?” tanya Bian.
240Please respect copyright.PENANAq6NjXLCTPA
240Please respect copyright.PENANApYFQSrdpq1
240Please respect copyright.PENANAdlLVbApRMO
“Balik ke kelas.” jawab Chandra.
240Please respect copyright.PENANAedzjDBRgr0
240Please respect copyright.PENANA5H6oNzKfKC
240Please respect copyright.PENANAVeGEgPCkoF
“Lalu bagaimana dengan supek ketiga itu?” tanya Bian.
“Waktu istirahat tinggal sebentar lagi, tidak cukup untuk melakukan penyelidikan.” jawab Chandra.
“Hah? Memang ini sudah jam berapa?” Bian tiba-tiba menjadi panik.
“Masih ada 10 menit lagi sih. Tapi waktunya tidak akan cukup.”
“Oh, begitu.”
“Dari pada itu, kenapa nggak lu jajan saja, mumpung masih ada waktu?” usul Chandra dengan senyuman di wajahnya, membuat Bian merasa khawatir.
“Ba-baiklah. Lalu bagaimana dengan elu? Lu tidak jajan?”
“Tidak usah. Gua bawa bekal,” tolak Chandra lalu kembali melirik kearah jam tangannya. “Udah sana buruan, sebelum bel berbunyi.” katanya kepada Bian.
“Oh iya-iya, gua pergi ya.” kata Bian lalu berlari dengan cepat.
“Akhirnya dia pergi juga,” gumam Chandra sana di dalam hati lalu, tidak jadi masuk kelasnya, dia malah berjalan pergi ke kelas sebelahnya, yang adalah kelas dari suspek ketiga. “Sekarang gua bisa melakukan penyelidikan tanpa gangguan.” katanya lagi.
240Please respect copyright.PENANAUjInPMW5qW