6184Please respect copyright.PENANABS6fZFPT0w
6184Please respect copyright.PENANAvlNjkuSaux
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.6184Please respect copyright.PENANAVNgeQ8YOoW
6184Please respect copyright.PENANASUkvr4NB9q
6184Please respect copyright.PENANAQsMMKChHOk
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.6184Please respect copyright.PENANAw78rVY7xpl
6184Please respect copyright.PENANAEuHNaTLf0h
6184Please respect copyright.PENANAKAr3zDZiAs
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.6184Please respect copyright.PENANA3rKkqRKOT1
6184Please respect copyright.PENANAfNaV4Loy2b
6184Please respect copyright.PENANAlsrEW2xVH4
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.6184Please respect copyright.PENANADgUV0DutJj
6184Please respect copyright.PENANApIfKbDesyk
6184Please respect copyright.PENANAqDjMREYBgb
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.6184Please respect copyright.PENANAiuqLXWCm9l
6184Please respect copyright.PENANAGoxszhe8Bi
6184Please respect copyright.PENANAlZyX9TIzHI
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.6184Please respect copyright.PENANALLIPKoKNYh
6184Please respect copyright.PENANAu9YwGclyj7
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.6184Please respect copyright.PENANAzoW8bRre4M
6184Please respect copyright.PENANAqK5aSFiF7F
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”6184Please respect copyright.PENANA3erR6kBsBo
6184Please respect copyright.PENANAqb6iAOEf5a
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”6184Please respect copyright.PENANASULIIZONbj
6184Please respect copyright.PENANAbjufsxx3Ok
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”6184Please respect copyright.PENANA7IcdHZX5KR
6184Please respect copyright.PENANACdWzmpgRaK
“Andi kenapa nak?”6184Please respect copyright.PENANAub5T6Eaw0r
6184Please respect copyright.PENANAhwGfoLhG33
“Mas Andi selingkuh bu…”6184Please respect copyright.PENANAa7AHQJR7m1
6184Please respect copyright.PENANA5gTYm70TNk
“Astaga…”6184Please respect copyright.PENANAQNcvuepwmK
6184Please respect copyright.PENANApZCEJ7AhZj
6184Please respect copyright.PENANA6YjozEPHzL
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.6184Please respect copyright.PENANAPpnTwPGC5d
6184Please respect copyright.PENANA6M8qSmz6Wz
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.6184Please respect copyright.PENANA1W5sEQbK85
6184Please respect copyright.PENANAFHpC9JvRbL
6184Please respect copyright.PENANAUjlRj2IkKt
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.6184Please respect copyright.PENANARhqv3Jv7Cf
6184Please respect copyright.PENANAO5OlLfGJ5g
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.6184Please respect copyright.PENANAHz4vwM8p9o
6184Please respect copyright.PENANAMWgrbbGBGh
6184Please respect copyright.PENANAhtl2q5U1g6
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.6184Please respect copyright.PENANAMQZrucAFir
6184Please respect copyright.PENANAcWa59r9nej
6184Please respect copyright.PENANALGQqmFomIs
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.6184Please respect copyright.PENANAcKXyFOIW1Z
6184Please respect copyright.PENANAlcREQZdVUd
6184Please respect copyright.PENANAuuICaNByVT
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.6184Please respect copyright.PENANAWco3SI0XuT
6184Please respect copyright.PENANAwI8Y1FzXOh
6184Please respect copyright.PENANA7aQgRg9IXM
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.6184Please respect copyright.PENANAF5T3aqRi1k
6184Please respect copyright.PENANALNp4O1YcGp
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.6184Please respect copyright.PENANAzf2lKw05il
6184Please respect copyright.PENANAqDysxMKbLv
6184Please respect copyright.PENANAuiYPp9SsRF
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.6184Please respect copyright.PENANA1R78EPeS11
6184Please respect copyright.PENANADoJ6FdO7aS
6184Please respect copyright.PENANAY9MO9ZjFlb
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.6184Please respect copyright.PENANAzb4PqK4K0e
6184Please respect copyright.PENANAyhuYOQcETS
6184Please respect copyright.PENANAsW28mIxzin
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.6184Please respect copyright.PENANAsPxJGRN4jR
6184Please respect copyright.PENANAOkBgiDB0ah
6184Please respect copyright.PENANAgXofOx76Sy
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”6184Please respect copyright.PENANACrxqB9q4NX
6184Please respect copyright.PENANAfxuPMCgpYi
“Tapi nak…”6184Please respect copyright.PENANAw1AQeckaKr
6184Please respect copyright.PENANAGo8isY52pA
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”6184Please respect copyright.PENANAmr5gfD344g
6184Please respect copyright.PENANAyYlrTwjSil
“Bener kamu ketempat Nada?”6184Please respect copyright.PENANARPBf3qU3AJ
6184Please respect copyright.PENANAmgE1PhQXk5
“Iya bu”6184Please respect copyright.PENANA4NwGcI4zAz
6184Please respect copyright.PENANAC8UmQt7nrE
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”6184Please respect copyright.PENANACS4afhjL4H
6184Please respect copyright.PENANAtEHNHYeRBb
“Tapi bu…”6184Please respect copyright.PENANAxmAipled6m
6184Please respect copyright.PENANAtnnLupdRT9
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”6184Please respect copyright.PENANAKyd44HVnZ6
6184Please respect copyright.PENANADOtpUzZFdB
6184Please respect copyright.PENANASSGtXFjBhc
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.6184Please respect copyright.PENANAxH6SjvexqD
6184Please respect copyright.PENANAoQRJycuk6h
6184Please respect copyright.PENANAVSbOaH7LY1
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”6184Please respect copyright.PENANAFRgzx98npi
6184Please respect copyright.PENANAWxoUFhoxEa
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”6184Please respect copyright.PENANALoutqdfYK4
6184Please respect copyright.PENANAyI2u3Vtblp
6184Please respect copyright.PENANAGswWPgjmcn
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.6184Please respect copyright.PENANAym36GYJruB
6184Please respect copyright.PENANAUXCycUb3Eb
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.6184Please respect copyright.PENANAmnXxXFU8f6
6184Please respect copyright.PENANAQPKqjAKK0J
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.6184Please respect copyright.PENANAQjsUeaBkq1
6184Please respect copyright.PENANAH8B53PT6FV
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.6184Please respect copyright.PENANABDU6XhiL8x
6184Please respect copyright.PENANAZT0mzUUoVy
6184Please respect copyright.PENANAa87oqTLXnB
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.6184Please respect copyright.PENANAzZ9lKwvqO1
6184Please respect copyright.PENANAHV4834KIbH
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.6184Please respect copyright.PENANAd6v65ga7t7
6184Please respect copyright.PENANA8JtqUvOyHF
6184Please respect copyright.PENANAmb7vDmwXbq
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.6184Please respect copyright.PENANAjZxUQiRQCb
6184Please respect copyright.PENANA83hAxzad9o
6184Please respect copyright.PENANAgM5Ya63gr7
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.6184Please respect copyright.PENANAPNp0YT9t89
6184Please respect copyright.PENANAqlzMyVaLs4
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.6184Please respect copyright.PENANASrCFM2upvu
6184Please respect copyright.PENANA6cAQT2odXn
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.6184Please respect copyright.PENANAwMQpzIKYvm
6184Please respect copyright.PENANAYUi7VpNYiD
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.6184Please respect copyright.PENANARegobrm0Tn
6184Please respect copyright.PENANAKugv11lgMC
*6184Please respect copyright.PENANAfsSKzizTgL
*6184Please respect copyright.PENANABNfSwriceR
*6184Please respect copyright.PENANATHvUg1iqWK
*6184Please respect copyright.PENANAiUjTHdSLyt
6184Please respect copyright.PENANAAFNif76P2j
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.6184Please respect copyright.PENANAzT2t1upJhY
6184Please respect copyright.PENANA1ooR25iJLf
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.6184Please respect copyright.PENANAyobbHQTTyg
6184Please respect copyright.PENANAttcsQoJbaz
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.6184Please respect copyright.PENANAB2OoUOArJz
6184Please respect copyright.PENANAWI1OG73dXF
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.6184Please respect copyright.PENANAa5QSJYPdlD
6184Please respect copyright.PENANAtjZhbnR5qI
6184Please respect copyright.PENANAErt9gnLKX9
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.6184Please respect copyright.PENANA5haoEKh1F2
6184Please respect copyright.PENANA4ZTkBvtHMc
“Kenapa Di?”6184Please respect copyright.PENANAYgbfyLc3VY
6184Please respect copyright.PENANAs4xmNhJKdg
“Cita mana bu?”6184Please respect copyright.PENANAyY98sQH5Go
6184Please respect copyright.PENANAhTeAxvGoDq
“Cita kerumah Nada”6184Please respect copyright.PENANAma04OO8uVs
6184Please respect copyright.PENANAylP4zA4L1S
6184Please respect copyright.PENANAWQqvxPG7Pj
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.6184Please respect copyright.PENANAfyl3fPjjZt
6184Please respect copyright.PENANA0aMsVhgBaz
6184Please respect copyright.PENANAUgvR3Sfd5E
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.6184Please respect copyright.PENANAm3yvaLiaoI
6184Please respect copyright.PENANAzAzeIOY4y9
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”6184Please respect copyright.PENANAW7l6hAy2Hk
6184Please respect copyright.PENANA8wJqOra1rb
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.6184Please respect copyright.PENANAlrhQOERlkR
6184Please respect copyright.PENANAuTNNhMlZdL
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”6184Please respect copyright.PENANAukFkFywGn4
6184Please respect copyright.PENANArcXzQaOk8G
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”6184Please respect copyright.PENANAa5ReCYybjo
6184Please respect copyright.PENANAhRAM3uVPb2
“Andi, tunggu…”6184Please respect copyright.PENANAUoqqslMm2c
6184Please respect copyright.PENANAn7ayTZCCnY
6184Please respect copyright.PENANA5y71GkvcVR
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.6184Please respect copyright.PENANAEUuBIEEPfm
6184Please respect copyright.PENANAla27AifYpR
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.6184Please respect copyright.PENANAfoCXyupqGk
6184Please respect copyright.PENANALAJBWorJD0
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.6184Please respect copyright.PENANAkle08Mfeij
6184Please respect copyright.PENANAHqqqllVUd7
6184Please respect copyright.PENANANYb3eyrh6a
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.6184Please respect copyright.PENANANbje1dGqVD
6184Please respect copyright.PENANAUhgXRFbE5W
6184Please respect copyright.PENANAStsrgI8NQ7
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.6184Please respect copyright.PENANAMIHK2JMxkk
6184Please respect copyright.PENANAqcumrgpLAi
6184Please respect copyright.PENANATzl1H1S2jn
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.6184Please respect copyright.PENANAx4ZVpbtYdN
6184Please respect copyright.PENANAilpRias0Dx
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”6184Please respect copyright.PENANAJZl96w97Hu
6184Please respect copyright.PENANAujorFEIH5s
“Jaga bicaramu!”6184Please respect copyright.PENANAdwG9r0j1H5
6184Please respect copyright.PENANAPgf41hYUp4
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”6184Please respect copyright.PENANA98ZEIviKx4
6184Please respect copyright.PENANAWFv0iMrKQG
6184Please respect copyright.PENANA12ydqUxKBf
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.6184Please respect copyright.PENANAWrOBnRBDTS
6184Please respect copyright.PENANAoxpDLXw90h
6184Please respect copyright.PENANAeNqvl0p9GL
“Bangsat!!!” buuughhh.6184Please respect copyright.PENANAfH5edziaGw
6184Please respect copyright.PENANAGnHoSZELLY
6184Please respect copyright.PENANACM83GDM1Lt
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.6184Please respect copyright.PENANAwYaW2ZL27L
6184Please respect copyright.PENANAQyf9pVLfMe
6184Please respect copyright.PENANAZadyXcb4LD
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.6184Please respect copyright.PENANACucWXJbPAn
6184Please respect copyright.PENANAT3atkX8tCl
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.6184Please respect copyright.PENANAdLhoPmvH8l
6184Please respect copyright.PENANACD6EnfFaTp
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.6184Please respect copyright.PENANA1SAF4jbemm
6184Please respect copyright.PENANAueDQyKiimv
6184Please respect copyright.PENANAzZC98nMKDa
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.6184Please respect copyright.PENANANFnZYWEfz5
6184Please respect copyright.PENANAqjW6syTtXI
6184Please respect copyright.PENANAaLO7sbhob5
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”6184Please respect copyright.PENANAKikb89o5n2
6184Please respect copyright.PENANALnQcSq2hKw
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.6184Please respect copyright.PENANARBs7T5Uc4l
6184Please respect copyright.PENANAyWjLceVSMv
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”6184Please respect copyright.PENANAG8wqZMHYVT
6184Please respect copyright.PENANAh7wEJmuLth
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”6184Please respect copyright.PENANA72E15Clvcl
6184Please respect copyright.PENANAtYWXCg6yPZ
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”6184Please respect copyright.PENANAL4RuJQSbGn
6184Please respect copyright.PENANArdW1hcCCoQ
6184Please respect copyright.PENANAiEknjZjGn8
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.6184Please respect copyright.PENANAr9GPKezuJb
6184Please respect copyright.PENANANWwWTNXPb6
6184Please respect copyright.PENANA0VIRF4CgPk
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”6184Please respect copyright.PENANABCy2SN6XSU
6184Please respect copyright.PENANAEJgG48Kez1
6184Please respect copyright.PENANAwaIaqdEGSi
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.6184Please respect copyright.PENANAtXyNs8eF73
6184Please respect copyright.PENANAEjzOfd9cbg
6184Please respect copyright.PENANAVZ6041NQ3X
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.6184Please respect copyright.PENANAAVUiVzHrDC
6184Please respect copyright.PENANAIyqUg4ld10
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.6184Please respect copyright.PENANAeH8XeX9LHp
6184Please respect copyright.PENANALOw61HZLGU
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.6184Please respect copyright.PENANAqJkrowNGHv
6184Please respect copyright.PENANAR2Kxre63iD
6184Please respect copyright.PENANA07HCBxfkJu
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.6184Please respect copyright.PENANAM87GczkxA5
6184Please respect copyright.PENANAr1kLQBy8Kb
6184Please respect copyright.PENANAvWOkn7MJRz
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.6184Please respect copyright.PENANArgfWa3qdVs
6184Please respect copyright.PENANAHCn679jBx0
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”6184Please respect copyright.PENANAKY7qGmE245
6184Please respect copyright.PENANAYp66An6xd4
6184Please respect copyright.PENANANN0rpeJJni
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.6184Please respect copyright.PENANAuclVC3bkkY
6184Please respect copyright.PENANAAnG2irxIoq
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.6184Please respect copyright.PENANAkZfo59hGan
6184Please respect copyright.PENANAs9wMote63g
6184Please respect copyright.PENANArKCxTZPS1R
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”6184Please respect copyright.PENANApXUgE8Oe6m
6184Please respect copyright.PENANA9lnRfWojyE
6184Please respect copyright.PENANA5uVi534Fx3
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.6184Please respect copyright.PENANAbQYuUfPcgs
6184Please respect copyright.PENANAc6h8oXs4Sp
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.6184Please respect copyright.PENANAqBQupmh0lo
6184Please respect copyright.PENANAgCuNY7RKFs
6184Please respect copyright.PENANAWUmZaNDArD
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”6184Please respect copyright.PENANAuxXfvA5UX1
6184Please respect copyright.PENANAlwYmeHSoFA
6184Please respect copyright.PENANAsBxyYkYhF6
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.6184Please respect copyright.PENANAEVQeEcaENX
6184Please respect copyright.PENANATauXfYsOVG
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.6184Please respect copyright.PENANAUMN7uD3oC7
6184Please respect copyright.PENANAbm80oNMw37
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.6184Please respect copyright.PENANApdsWO7L6Y8
6184Please respect copyright.PENANAYAQqGNBGXy
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.6184Please respect copyright.PENANAQkqU76gFtk
6184Please respect copyright.PENANAXI2V3vLAKA
6184Please respect copyright.PENANApsAEljYTtf
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”6184Please respect copyright.PENANANrd01UmXio
6184Please respect copyright.PENANA6XOE6qchi3
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.6184Please respect copyright.PENANAMIL3XHiyUA
6184Please respect copyright.PENANA7IE177idkX
*6184Please respect copyright.PENANAMDQTs5Qegd
*6184Please respect copyright.PENANAGPfWPiwe7V
*6184Please respect copyright.PENANA7tiFYyvm1j
*6184Please respect copyright.PENANAopsIqGkf5L
6184Please respect copyright.PENANAs2iQKYtgjA
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.6184Please respect copyright.PENANAXmqqV9mg61
6184Please respect copyright.PENANAnkXqh06OKp
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.6184Please respect copyright.PENANAOb3RwpItHI
6184Please respect copyright.PENANAUQHc4CyZ9x
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.6184Please respect copyright.PENANA3lIGxr78Ne
6184Please respect copyright.PENANAu8oaS0YoAA
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.6184Please respect copyright.PENANAqulB3aZf3N
6184Please respect copyright.PENANAy1G8SBW1Jz
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.6184Please respect copyright.PENANAt4jLQQicV7
6184Please respect copyright.PENANAg6vrxSKAwF
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.6184Please respect copyright.PENANA2dtBuP9fzB
6184Please respect copyright.PENANA4SWKtM28Lj
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.6184Please respect copyright.PENANAUutiju3PIU
6184Please respect copyright.PENANAsonrTm4nqe
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.6184Please respect copyright.PENANA7Gh3VaRTMW
6184Please respect copyright.PENANAM4pNrZhhMw
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.6184Please respect copyright.PENANAd8ZTiniBTV
6184Please respect copyright.PENANATELim5ytjA
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.6184Please respect copyright.PENANAp6ELUSiqnu
6184Please respect copyright.PENANAkqiHsqfMFX
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.6184Please respect copyright.PENANA6ukhSYpW5K
6184Please respect copyright.PENANAVx8FvJQHEn
6184Please respect copyright.PENANAkhUBJbUZqA
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.6184Please respect copyright.PENANAPR8sMOaJdY
6184Please respect copyright.PENANAw8hNZXjbTH
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.6184Please respect copyright.PENANAdY6Aynob1m
6184Please respect copyright.PENANAyWjBbai2du
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.6184Please respect copyright.PENANAbE6QQB9UWK
6184Please respect copyright.PENANAMnd6QR0dg4
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”6184Please respect copyright.PENANAKyV5JhzzVm
6184Please respect copyright.PENANATEOaOGCwWX
“Loh, kok gara-gara aku?”6184Please respect copyright.PENANAk3FMba0ZbM
6184Please respect copyright.PENANA427UV6UArB
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”6184Please respect copyright.PENANAX6dzlKfzrR
6184Please respect copyright.PENANAKZSBmZVeOy
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”6184Please respect copyright.PENANAAWCbfp063T
6184Please respect copyright.PENANAaB5T552RLh
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.6184Please respect copyright.PENANA3hjAM8wbyQ
6184Please respect copyright.PENANAhWRk9GsJSq
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”6184Please respect copyright.PENANAF9oHfu09QL
6184Please respect copyright.PENANAPLgrnjjqRc
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”6184Please respect copyright.PENANAlloDLZV2wO
6184Please respect copyright.PENANAqWhMcx6iow
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”6184Please respect copyright.PENANA4gm2WKpVoM
6184Please respect copyright.PENANAjMWJA38IwP
“Apa kamu bilang?!”6184Please respect copyright.PENANA9N0xitS7DM
6184Please respect copyright.PENANAsI9mxuPCVU
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”6184Please respect copyright.PENANAGhn36Ezyce
6184Please respect copyright.PENANA29gXaxCjFB
“Bangsat kamu Is!”6184Please respect copyright.PENANA8Aht727Qik
6184Please respect copyright.PENANA23dehWaX1o
6184Please respect copyright.PENANA1KoQF22x85
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.6184Please respect copyright.PENANAeHhJ2YLzD7
6184Please respect copyright.PENANAyQKJhsKibb
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.6184Please respect copyright.PENANACIPyUGFjDk
6184Please respect copyright.PENANAoJvjMnzawe
6184Please respect copyright.PENANAdM1uKzoJ64
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”6184Please respect copyright.PENANAL6e2HberSd
6184Please respect copyright.PENANAlLEU41wKbB
“Aku bukan pecundang!”6184Please respect copyright.PENANAP4RC0PGPbh
6184Please respect copyright.PENANAc88iOt3Ckt
6184Please respect copyright.PENANA9wrk8GQxtF
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.6184Please respect copyright.PENANAiJF4or2eMo
6184Please respect copyright.PENANAWV5w8uJsEz
6184Please respect copyright.PENANA65wbcdw34n
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.6184Please respect copyright.PENANAXzvbgWZJ42
6184Please respect copyright.PENANAtMLVC1pvD7
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”6184Please respect copyright.PENANALEnnEiQ1yk
6184Please respect copyright.PENANAE01nh1OKsZ
6184Please respect copyright.PENANA88bfcgHIfY
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.6184Please respect copyright.PENANA5iWC8bmSWe
6184Please respect copyright.PENANAD0Jzng5aEf
6184Please respect copyright.PENANALcM3YrNTPU
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”6184Please respect copyright.PENANAzM8AeXy97S
6184Please respect copyright.PENANAcT9u1JKmGm
6184Please respect copyright.PENANA9ZDA9FKG4y
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.6184Please respect copyright.PENANAmxevMIAwTK
6184Please respect copyright.PENANAr6S8P0lpRS
6184Please respect copyright.PENANAmsHdSozn6G
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”6184Please respect copyright.PENANA7v8EU94pow
6184Please respect copyright.PENANAP3znFUPRHn
6184Please respect copyright.PENANAI4G4hBA0oD
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.6184Please respect copyright.PENANALsiX9xtCqt
6184Please respect copyright.PENANAnAmGCSXbI1
6184Please respect copyright.PENANADudLHQkVda
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”6184Please respect copyright.PENANA39XFt7VPfa
6184Please respect copyright.PENANAjTF5VPHiQF
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”6184Please respect copyright.PENANAcrSHti97Kv
6184Please respect copyright.PENANAVy7XiXWQWV
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”6184Please respect copyright.PENANAruGXBLzBcO
6184Please respect copyright.PENANA8ju0lglBHG
6184Please respect copyright.PENANAkKdvGcpO0U
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.6184Please respect copyright.PENANAt8fBSCeWWH
6184Please respect copyright.PENANAJ4xHZnHhBy
*6184Please respect copyright.PENANAUjtcrHAZ1d
*6184Please respect copyright.PENANA3JBgWYw4Hj
*6184Please respect copyright.PENANABkFLEETaIR
*6184Please respect copyright.PENANAoYb1DI8Trk
6184Please respect copyright.PENANAX1uifDm8Lx
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.6184Please respect copyright.PENANA2cCCBTd9X3
6184Please respect copyright.PENANAdQtmjb4kLw
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.6184Please respect copyright.PENANA7VsKViDhSZ
6184Please respect copyright.PENANA7z2hiDKkzk
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.6184Please respect copyright.PENANAwfKtzt3qDb
6184Please respect copyright.PENANAsXZNsXIXl3
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.6184Please respect copyright.PENANA6pXky3VRAU
6184Please respect copyright.PENANAZPfnG1D78z
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.6184Please respect copyright.PENANAtZGnzrwlZ1
6184Please respect copyright.PENANAXD0ANgetCi
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.6184Please respect copyright.PENANAe6Qn9s3TdX
6184Please respect copyright.PENANAwYlRrIQywe
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.6184Please respect copyright.PENANA6Q0DNHZtq2
6184Please respect copyright.PENANAi2qUk8j4dM
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.6184Please respect copyright.PENANAGQIsTL8iiI
6184Please respect copyright.PENANAKgeKnRts7U
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.6184Please respect copyright.PENANAy6H6qupORF
6184Please respect copyright.PENANABnIULmZ3Fz
*6184Please respect copyright.PENANAldTr7nMzAC
*6184Please respect copyright.PENANA62ghoEqHgK
*6184Please respect copyright.PENANA3m4sObQNIe
*6184Please respect copyright.PENANAC28sZYfDEQ
6184Please respect copyright.PENANAc6c8Uy0FDI
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.6184Please respect copyright.PENANAFLoJdycSfI
6184Please respect copyright.PENANAqSgQkBR7lC
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.6184Please respect copyright.PENANAJUeTti2k4e
6184Please respect copyright.PENANApv0dxaU6cg
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.6184Please respect copyright.PENANAlAUYfnpRFS
6184Please respect copyright.PENANAHSXpwbmkSe
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.6184Please respect copyright.PENANAbRqVx5FVv2
6184Please respect copyright.PENANAkGLYbkrHJA
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.6184Please respect copyright.PENANAY3lwf7n1q4
6184Please respect copyright.PENANAWtubcXmDkn
6184Please respect copyright.PENANAeSynxGIfPP
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.6184Please respect copyright.PENANAxWvSdTD2P5
6184Please respect copyright.PENANAcydHr6Xbql
6184Please respect copyright.PENANAboPoBT64xI
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.6184Please respect copyright.PENANAxp1aQYQis2
6184Please respect copyright.PENANAIHJCzACmiK
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANAaJaxhxQVeM
6184Please respect copyright.PENANAKDol39Td4l
6184Please respect copyright.PENANAo69y0hA1Nb
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.6184Please respect copyright.PENANAzSqVxExLHi
6184Please respect copyright.PENANAAsQ0D1mvoX
6184Please respect copyright.PENANAyPJpm0y4E5
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.6184Please respect copyright.PENANA1mjNqP32ON
6184Please respect copyright.PENANAupwwVSFxPb
6184Please respect copyright.PENANAJVHYpTSh1O
“Halo pak”6184Please respect copyright.PENANAfEx4rCdDBY
6184Please respect copyright.PENANAzdbFhLpsmz
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”6184Please respect copyright.PENANA0tUBudE3a3
6184Please respect copyright.PENANA3GqCRsDwNP
“Hmm, iya pak”6184Please respect copyright.PENANAKN3W3wVZk2
6184Please respect copyright.PENANAQgm6YHApVS
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”6184Please respect copyright.PENANA6fHaxOP1lM
6184Please respect copyright.PENANAt83IzOz0rV
“Aduh pak, jangan malam ini deh”6184Please respect copyright.PENANAivuUW5uHHX
6184Please respect copyright.PENANAh7xvNIFumk
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”6184Please respect copyright.PENANAcYMEvDD1gt
6184Please respect copyright.PENANApFqxdk2a0w
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”6184Please respect copyright.PENANAssHUjbZVih
6184Please respect copyright.PENANAjqLUnC9csl
“Saudara?”6184Please respect copyright.PENANAIfxkiYi4Q5
6184Please respect copyright.PENANAio1rFaF40Y
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”6184Please respect copyright.PENANARR3vGsaNam
6184Please respect copyright.PENANA8Al2Qh5s2W
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”6184Please respect copyright.PENANAPBT4rYb0xc
6184Please respect copyright.PENANA0RrT71evxh
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”6184Please respect copyright.PENANAJWTTu0PGJB
6184Please respect copyright.PENANAsZ2Co5R62v
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”6184Please respect copyright.PENANAkZQ7o9MeOf
6184Please respect copyright.PENANAmwol02i4tt
“Pak, pliss jangan malem ini”6184Please respect copyright.PENANAF8U2rA6W3a
6184Please respect copyright.PENANAQgXCXde1Xi
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”6184Please respect copyright.PENANAKQzL9PgHGK
6184Please respect copyright.PENANAI3uetMCAkm
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”6184Please respect copyright.PENANAte1SnblXcQ
6184Please respect copyright.PENANAL02ubaBTHY
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”6184Please respect copyright.PENANA8I3jPGqBaQ
6184Please respect copyright.PENANAMvwzG4bNWp
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”6184Please respect copyright.PENANAtszptVkXGy
6184Please respect copyright.PENANAKtVjpNTEwY
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”6184Please respect copyright.PENANAWrBCcZcYKQ
6184Please respect copyright.PENANAmmblFkmu1t
“Emang kenapa pak?”6184Please respect copyright.PENANAkZUBunouoV
6184Please respect copyright.PENANAmC8q5XZ7fV
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”6184Please respect copyright.PENANAXxxwoW7nJ0
6184Please respect copyright.PENANA68vMza4a0j
“Maksudnya?”6184Please respect copyright.PENANACVwP6hOXCD
6184Please respect copyright.PENANAiAsKcqgbdF
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”6184Please respect copyright.PENANAC9gT60KD6T
6184Please respect copyright.PENANASykxzIXIe6
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”6184Please respect copyright.PENANAWDVJkTSVL7
6184Please respect copyright.PENANAEAFGKlraM0
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”6184Please respect copyright.PENANAl41O5mCTih
6184Please respect copyright.PENANAL85ePXHtDc
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”6184Please respect copyright.PENANAhOdAFMdf0K
6184Please respect copyright.PENANAgmzvNYs2Lr
6184Please respect copyright.PENANA43rteRfuDv
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”6184Please respect copyright.PENANA5clCjl86LE
6184Please respect copyright.PENANAT4gIE1mocH
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”6184Please respect copyright.PENANAxHDCB4Kv1w
6184Please respect copyright.PENANAHDQfl9r555
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”6184Please respect copyright.PENANAbqxQmMExrA
6184Please respect copyright.PENANA3k3oSITQV4
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”6184Please respect copyright.PENANAlocXPiWZ0N
6184Please respect copyright.PENANAuL0KVUevon
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”6184Please respect copyright.PENANAXrDasH8Qy7
6184Please respect copyright.PENANAAkFCT1NyvB
“Ii.. iya pak”6184Please respect copyright.PENANABnRUfuac4F
6184Please respect copyright.PENANAGl4NOiAbDy
6184Please respect copyright.PENANABzp965ZHb0
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.6184Please respect copyright.PENANAaXvc89IfsT
6184Please respect copyright.PENANAQr7oNtPWyN
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.6184Please respect copyright.PENANAsycjhynps6
6184Please respect copyright.PENANAyp9c6G64PM
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.6184Please respect copyright.PENANA4fvDFZhrqt
6184Please respect copyright.PENANApifmgu3Xiz
*6184Please respect copyright.PENANAHTpJkflatX
*6184Please respect copyright.PENANAEdlcUFjcED
*6184Please respect copyright.PENANA5JHZSHnvey
*6184Please respect copyright.PENANAWhZOxoB5P2
*6184Please respect copyright.PENANAELiIFiH7Bj