6466Please respect copyright.PENANA8m7oMGttqU
6466Please respect copyright.PENANAe7M2Ta0vIY
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.6466Please respect copyright.PENANA154ikOHZDF
6466Please respect copyright.PENANAxhUrkqbJcT
6466Please respect copyright.PENANA91A3mZgAV7
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.6466Please respect copyright.PENANAys2KdKB9nK
6466Please respect copyright.PENANAanoNGo3duh
6466Please respect copyright.PENANAzHjwh0oJRU
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.6466Please respect copyright.PENANAnncYHP6mim
6466Please respect copyright.PENANAubh441axev
6466Please respect copyright.PENANAt7FG32BkFa
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.6466Please respect copyright.PENANAJOIZu1w5xU
6466Please respect copyright.PENANAYeDThEINxR
6466Please respect copyright.PENANAsAgNediU1q
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.6466Please respect copyright.PENANA0Bp1oQv2Ad
6466Please respect copyright.PENANAEyCzx0zXSr
6466Please respect copyright.PENANAfCMoGWxOm6
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.6466Please respect copyright.PENANA10CE69sZOc
6466Please respect copyright.PENANAD3Qw6CdD2V
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.6466Please respect copyright.PENANArOOtfOPLYu
6466Please respect copyright.PENANAeyhsF2n37U
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”6466Please respect copyright.PENANAblfpPCmpNK
6466Please respect copyright.PENANAi9eT1oV9vq
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”6466Please respect copyright.PENANAyCZUuv9ePb
6466Please respect copyright.PENANA1NDUSSFL3l
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”6466Please respect copyright.PENANALTXK5i6vR9
6466Please respect copyright.PENANAeEly5RA115
“Andi kenapa nak?”6466Please respect copyright.PENANAZOa2TOoa2I
6466Please respect copyright.PENANAGEk1Li82Cw
“Mas Andi selingkuh bu…”6466Please respect copyright.PENANAtnp2c3Uzmt
6466Please respect copyright.PENANArLHGRitZzO
“Astaga…”6466Please respect copyright.PENANAoLSw7MlA4g
6466Please respect copyright.PENANAlaV5aAOpyM
6466Please respect copyright.PENANAsY2d67mqUp
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.6466Please respect copyright.PENANAPrpnl07Mim
6466Please respect copyright.PENANAg8qj0kSFk2
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.6466Please respect copyright.PENANAt3EJQToRLV
6466Please respect copyright.PENANAsDfItrFSfE
6466Please respect copyright.PENANATMpNATdyow
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.6466Please respect copyright.PENANAZ7JtMBJDtZ
6466Please respect copyright.PENANAOJLiitavVw
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.6466Please respect copyright.PENANATq2twbQX8x
6466Please respect copyright.PENANAr09V4apqmt
6466Please respect copyright.PENANA7WniuqtAle
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.6466Please respect copyright.PENANAAyqRKPyN72
6466Please respect copyright.PENANAn6hldNpBlq
6466Please respect copyright.PENANAXW4rqyjHbO
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.6466Please respect copyright.PENANA8YSjEc1F5y
6466Please respect copyright.PENANAzIVtr6W2e9
6466Please respect copyright.PENANAdAEAlfuZst
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.6466Please respect copyright.PENANAEomvieMGwL
6466Please respect copyright.PENANAqNOHDZnNd6
6466Please respect copyright.PENANApoPowo6PU0
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.6466Please respect copyright.PENANAkkZAzXxs1o
6466Please respect copyright.PENANAYiFVs1FdGk
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.6466Please respect copyright.PENANAgEozhyIa4I
6466Please respect copyright.PENANAoXCcu0MFaj
6466Please respect copyright.PENANAH4lEgEoRtI
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.6466Please respect copyright.PENANAAcGt2RZC3l
6466Please respect copyright.PENANATRowhw0Opo
6466Please respect copyright.PENANA9kbVqOO1zg
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.6466Please respect copyright.PENANAAIVDqluR3h
6466Please respect copyright.PENANAZUfeNFeCZQ
6466Please respect copyright.PENANA7bKbStwBU6
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.6466Please respect copyright.PENANACSVRxnYP9K
6466Please respect copyright.PENANAG4kBQ2jzhK
6466Please respect copyright.PENANAH43WYkNt0L
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”6466Please respect copyright.PENANAxx9MZ1auRh
6466Please respect copyright.PENANActYCbgN961
“Tapi nak…”6466Please respect copyright.PENANAA6SE857YMV
6466Please respect copyright.PENANAct6us5yEQ6
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”6466Please respect copyright.PENANACXUf3nkQqn
6466Please respect copyright.PENANAL4kjA0HNmv
“Bener kamu ketempat Nada?”6466Please respect copyright.PENANA9MiVmq7ygY
6466Please respect copyright.PENANA4DMM3iTBFe
“Iya bu”6466Please respect copyright.PENANAJQNNBatEyJ
6466Please respect copyright.PENANAZlQzDWHfua
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”6466Please respect copyright.PENANAqok07jGkAK
6466Please respect copyright.PENANAUVddiGQE2l
“Tapi bu…”6466Please respect copyright.PENANAK2Yj51L42M
6466Please respect copyright.PENANA8GbMOtvHnr
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”6466Please respect copyright.PENANAqKC8Byn7ja
6466Please respect copyright.PENANA6atABV5CUL
6466Please respect copyright.PENANAXDmeySPplt
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.6466Please respect copyright.PENANAQDOaapAwuh
6466Please respect copyright.PENANAB1mqXjIXQd
6466Please respect copyright.PENANA56JzP5g9qn
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”6466Please respect copyright.PENANAAdh5orOeOG
6466Please respect copyright.PENANAZKD6B7THQE
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”6466Please respect copyright.PENANAzxeFtj3yl0
6466Please respect copyright.PENANAjlcvQoJ0ya
6466Please respect copyright.PENANAqccvVi36a1
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.6466Please respect copyright.PENANAgWZLAgPRdM
6466Please respect copyright.PENANAZb8aHmlgl2
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.6466Please respect copyright.PENANA8jJQPne4Y9
6466Please respect copyright.PENANAHcKaNrEz1y
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.6466Please respect copyright.PENANAOHg9xZrwNs
6466Please respect copyright.PENANAoCFp7PRPnP
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.6466Please respect copyright.PENANAQdqWPHU8NE
6466Please respect copyright.PENANAO9KuGPJyyn
6466Please respect copyright.PENANAqm2xXLdfYP
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.6466Please respect copyright.PENANAb2yl3644M5
6466Please respect copyright.PENANAl6XFj9uw48
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.6466Please respect copyright.PENANAXTJ5ytTEVR
6466Please respect copyright.PENANAtd0DRDgneY
6466Please respect copyright.PENANAwvPalPMZJE
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.6466Please respect copyright.PENANAQuGaRRJs6c
6466Please respect copyright.PENANAUXhKg3nnWY
6466Please respect copyright.PENANAIqItoHnApk
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.6466Please respect copyright.PENANA5MasP7H5ct
6466Please respect copyright.PENANAx7aMootUS8
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.6466Please respect copyright.PENANAWPlnXVml1u
6466Please respect copyright.PENANAM1mclCJj9K
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.6466Please respect copyright.PENANA1EoqNbBtjl
6466Please respect copyright.PENANANB8kTGXwXg
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.6466Please respect copyright.PENANAlV51RUEF3Z
6466Please respect copyright.PENANACjYMZ7fHXw
*6466Please respect copyright.PENANA7cCeCbOpeO
*6466Please respect copyright.PENANA7Ysb9KGTH6
*6466Please respect copyright.PENANAuzKa6leHkF
*6466Please respect copyright.PENANAxIrfQGQ1G6
6466Please respect copyright.PENANAhhvWTbLB43
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.6466Please respect copyright.PENANAoQ6ELzDJsL
6466Please respect copyright.PENANALjMPaRQ9hL
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.6466Please respect copyright.PENANA2rIroe0vIU
6466Please respect copyright.PENANAAsLOj3VbaU
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.6466Please respect copyright.PENANAPqRivE12I8
6466Please respect copyright.PENANA2QEwKXuXpg
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.6466Please respect copyright.PENANA1lkjyYjbkv
6466Please respect copyright.PENANArEF4Z7NboH
6466Please respect copyright.PENANAUyrhSv0uaU
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.6466Please respect copyright.PENANAPvri2aIzg0
6466Please respect copyright.PENANA6xzupZ5kgf
“Kenapa Di?”6466Please respect copyright.PENANA70CjYf2bJl
6466Please respect copyright.PENANAfXPSXLOztw
“Cita mana bu?”6466Please respect copyright.PENANAIZlhpPgrzr
6466Please respect copyright.PENANAV0wXaOrqlV
“Cita kerumah Nada”6466Please respect copyright.PENANAIxwiqCZV91
6466Please respect copyright.PENANAxrQYaGUAlF
6466Please respect copyright.PENANAKEPivGQy8r
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.6466Please respect copyright.PENANAzaxPGxeNTT
6466Please respect copyright.PENANAT0WVO4SlAV
6466Please respect copyright.PENANAjfvwi8PEWo
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.6466Please respect copyright.PENANALUXfLtMOmY
6466Please respect copyright.PENANAXrmltorGUu
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”6466Please respect copyright.PENANALRcALN2rrD
6466Please respect copyright.PENANAVFn05WjljC
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.6466Please respect copyright.PENANAXCIxHPxjip
6466Please respect copyright.PENANABS0tP4KC9x
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”6466Please respect copyright.PENANAFBV0X2ibEH
6466Please respect copyright.PENANAAKIwoLEme8
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”6466Please respect copyright.PENANAByKPIseVpX
6466Please respect copyright.PENANALzJN1e2CMB
“Andi, tunggu…”6466Please respect copyright.PENANAlXJ4XzoTrV
6466Please respect copyright.PENANAKd5fqEhWeI
6466Please respect copyright.PENANAaLjmMQuuKh
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.6466Please respect copyright.PENANAXWSfh5aEbR
6466Please respect copyright.PENANA1XFd4Xr7ji
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.6466Please respect copyright.PENANArwsi3SNTb6
6466Please respect copyright.PENANArBaUAGpzFF
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.6466Please respect copyright.PENANAwVrMEgqVmP
6466Please respect copyright.PENANA7ixUZspBOq
6466Please respect copyright.PENANA1Yjk9WFO5r
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.6466Please respect copyright.PENANAmlPH2NWNDw
6466Please respect copyright.PENANA41SZW8TrrV
6466Please respect copyright.PENANA7GEGGhmChs
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.6466Please respect copyright.PENANAeQfF2eALtd
6466Please respect copyright.PENANA7hpoalUsiO
6466Please respect copyright.PENANAJU0cwhFkWj
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.6466Please respect copyright.PENANABBPc1tj3fl
6466Please respect copyright.PENANAH1emTa1MW2
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”6466Please respect copyright.PENANAXDkxNkjQkZ
6466Please respect copyright.PENANAT1jXEN8PNw
“Jaga bicaramu!”6466Please respect copyright.PENANAApi7LkNSQQ
6466Please respect copyright.PENANAUSuRxwLQFP
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”6466Please respect copyright.PENANA69mifHihPo
6466Please respect copyright.PENANAUNX9hWLAcZ
6466Please respect copyright.PENANAorBq2pm6PX
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.6466Please respect copyright.PENANAgD2ojJ9WCI
6466Please respect copyright.PENANAK4DWAV2qhv
6466Please respect copyright.PENANAkVYC4NxuUp
“Bangsat!!!” buuughhh.6466Please respect copyright.PENANA6BgwcEm6I4
6466Please respect copyright.PENANAbGNTMxt8as
6466Please respect copyright.PENANABOJTr4GagN
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.6466Please respect copyright.PENANAM9ZuTjDPyM
6466Please respect copyright.PENANA0WuOs5g5aH
6466Please respect copyright.PENANA9uvqlJSxoi
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.6466Please respect copyright.PENANAumYxwQ54Cm
6466Please respect copyright.PENANA5xx62hwMh0
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.6466Please respect copyright.PENANAzmhfxy4eiF
6466Please respect copyright.PENANAhcMmcXZ186
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.6466Please respect copyright.PENANAQs2n65PzjJ
6466Please respect copyright.PENANAcqMGVRV5LA
6466Please respect copyright.PENANAJV3kXDBoVD
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.6466Please respect copyright.PENANACBUwbkVSig
6466Please respect copyright.PENANABQJpD10Lja
6466Please respect copyright.PENANAai7HoXYf1w
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”6466Please respect copyright.PENANAWSUza4Tfj4
6466Please respect copyright.PENANAPFIaBuzc4K
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.6466Please respect copyright.PENANAqaonThlp9f
6466Please respect copyright.PENANAPm7iuS0Kb8
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”6466Please respect copyright.PENANA4PzQOB9no7
6466Please respect copyright.PENANAfnth4hcOpk
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”6466Please respect copyright.PENANAOikgOHi2IW
6466Please respect copyright.PENANA74AeqgeiPm
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”6466Please respect copyright.PENANAERafQvyHlC
6466Please respect copyright.PENANAZNtsFq5JbM
6466Please respect copyright.PENANAvgDRMAiTvD
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.6466Please respect copyright.PENANAn9PY4XzsYO
6466Please respect copyright.PENANADE1gKv0JfJ
6466Please respect copyright.PENANAEbbqhux3R7
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”6466Please respect copyright.PENANADtdOB5Du3B
6466Please respect copyright.PENANAxXuxmkksM5
6466Please respect copyright.PENANAy6hnKmDAxU
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.6466Please respect copyright.PENANARvi4eRXUry
6466Please respect copyright.PENANA4vIuhv5ZDm
6466Please respect copyright.PENANAJbdoAVC00C
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.6466Please respect copyright.PENANAXRiOSxmttf
6466Please respect copyright.PENANA0Jej1186sd
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.6466Please respect copyright.PENANAPt3Yo374Jw
6466Please respect copyright.PENANArL993IVuwr
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.6466Please respect copyright.PENANAE46371Jymn
6466Please respect copyright.PENANAMGkXS0XgmU
6466Please respect copyright.PENANAR4oUBF3Y1V
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.6466Please respect copyright.PENANA9coIKTA2IK
6466Please respect copyright.PENANAhapaSuy4TY
6466Please respect copyright.PENANASO1qoWMzCh
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.6466Please respect copyright.PENANAISuDx0Bj2j
6466Please respect copyright.PENANAw4t7weLbdi
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”6466Please respect copyright.PENANALK9kAAQmrG
6466Please respect copyright.PENANAfBcNWZqL1l
6466Please respect copyright.PENANAUqnAgzocPu
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.6466Please respect copyright.PENANA3JB3Z9NMw8
6466Please respect copyright.PENANAtj43zIhUc9
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.6466Please respect copyright.PENANA3BOdlPGmtr
6466Please respect copyright.PENANApK22KqlgAa
6466Please respect copyright.PENANA4mQ8c53Q1h
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”6466Please respect copyright.PENANAWcio3fwBCZ
6466Please respect copyright.PENANAukmboBPwxz
6466Please respect copyright.PENANAiWMiFOLq8z
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.6466Please respect copyright.PENANAfM6yBZmFQp
6466Please respect copyright.PENANAGPIGYXWwHi
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.6466Please respect copyright.PENANAlv2ve5zKK0
6466Please respect copyright.PENANAhyf5fe9YQs
6466Please respect copyright.PENANAxx2MEY0EdY
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”6466Please respect copyright.PENANAeoo7k7Q8iF
6466Please respect copyright.PENANAwk4ZWbjXuL
6466Please respect copyright.PENANAgzH3O1vryT
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.6466Please respect copyright.PENANAm2fmmzQvrV
6466Please respect copyright.PENANA5WKReaEW7p
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.6466Please respect copyright.PENANAElm6IF9jqJ
6466Please respect copyright.PENANAIrVEvpPCGX
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.6466Please respect copyright.PENANAB4eLoIAKX7
6466Please respect copyright.PENANAudfz40yxgh
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.6466Please respect copyright.PENANAZwwdn7sIgA
6466Please respect copyright.PENANAi0SkFyG0Wq
6466Please respect copyright.PENANAB45FCmbDlm
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”6466Please respect copyright.PENANAUXazmXIxyW
6466Please respect copyright.PENANA94n6KZxjJW
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.6466Please respect copyright.PENANAUlQmu8PuKL
6466Please respect copyright.PENANA6qtffyH0Lc
*6466Please respect copyright.PENANAzoGYJKI4p4
*6466Please respect copyright.PENANAWObkjCAfd3
*6466Please respect copyright.PENANAbpDVPQuMk8
*6466Please respect copyright.PENANATReGaHnx6f
6466Please respect copyright.PENANAYthgviGHNJ
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.6466Please respect copyright.PENANAMEN4SKAFCT
6466Please respect copyright.PENANAMFNEPQlgKH
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.6466Please respect copyright.PENANAQfr6ibpsJW
6466Please respect copyright.PENANACjO31BhoYz
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.6466Please respect copyright.PENANApQHbPNGV0w
6466Please respect copyright.PENANAqGKYVN7beI
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.6466Please respect copyright.PENANAVBtcaZAJcp
6466Please respect copyright.PENANAKFmGH4UudW
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.6466Please respect copyright.PENANAXQdPG8GGki
6466Please respect copyright.PENANAbDjBSKeN5T
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.6466Please respect copyright.PENANAKmmG3K1BwC
6466Please respect copyright.PENANAwwx4g7C7qK
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.6466Please respect copyright.PENANAOfn5Wdw9Vi
6466Please respect copyright.PENANAt4A4VTEHjz
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.6466Please respect copyright.PENANAeLWwtYYiKS
6466Please respect copyright.PENANAdlC3HjvSb3
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.6466Please respect copyright.PENANAGXxzs2jf44
6466Please respect copyright.PENANAWVVfPYKWo8
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.6466Please respect copyright.PENANAezoiLPYpxc
6466Please respect copyright.PENANAaLdxZSoq7i
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.6466Please respect copyright.PENANAtEqh3GRV1r
6466Please respect copyright.PENANA7P1etv8AP3
6466Please respect copyright.PENANA3iIEo96DRb
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.6466Please respect copyright.PENANAJToIWY9FZH
6466Please respect copyright.PENANAP0qC6qPOiA
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.6466Please respect copyright.PENANAbG5PF0ZHfn
6466Please respect copyright.PENANAgtJ2f76pA6
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.6466Please respect copyright.PENANAnvVlGesmtw
6466Please respect copyright.PENANAW5QnoXZvOr
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”6466Please respect copyright.PENANAM9lShRBSk0
6466Please respect copyright.PENANApqqw1bAgd2
“Loh, kok gara-gara aku?”6466Please respect copyright.PENANA9danYf7ZtS
6466Please respect copyright.PENANAG5Lh0zYX2V
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”6466Please respect copyright.PENANApDsyoSxPgd
6466Please respect copyright.PENANAuCC2zqV2W2
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”6466Please respect copyright.PENANAWrgDgJNekh
6466Please respect copyright.PENANABEgSpIRZkF
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.6466Please respect copyright.PENANAF0kmAgVztz
6466Please respect copyright.PENANA5hOW4WiiQN
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”6466Please respect copyright.PENANAAIknMNsrww
6466Please respect copyright.PENANA3oaeQbiC7S
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”6466Please respect copyright.PENANAmJWaDuz31c
6466Please respect copyright.PENANALcxlToY7Wf
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”6466Please respect copyright.PENANA3ApdW28tJe
6466Please respect copyright.PENANAps0Ch06Me1
“Apa kamu bilang?!”6466Please respect copyright.PENANAJcHQVFIAxq
6466Please respect copyright.PENANA7BKKimJM6F
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”6466Please respect copyright.PENANA1Zbw4umbSB
6466Please respect copyright.PENANAZbaOUFEmVK
“Bangsat kamu Is!”6466Please respect copyright.PENANAIh5i2VaDfs
6466Please respect copyright.PENANAxkYpUgdHcA
6466Please respect copyright.PENANAiSSmhWVEmW
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.6466Please respect copyright.PENANA1Uh2Tr6dFH
6466Please respect copyright.PENANAmhEqam93wl
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.6466Please respect copyright.PENANAcBkXRQqAcE
6466Please respect copyright.PENANAj27mIiuvl8
6466Please respect copyright.PENANAf1Gcxilbk7
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”6466Please respect copyright.PENANA8tvmyoo8PQ
6466Please respect copyright.PENANAuQJnvEnzsj
“Aku bukan pecundang!”6466Please respect copyright.PENANA8BKJvqnQ27
6466Please respect copyright.PENANAX8ieNioT1w
6466Please respect copyright.PENANA5H50Q46T7H
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.6466Please respect copyright.PENANAofJeSQXWOW
6466Please respect copyright.PENANAjxkaRs8wwx
6466Please respect copyright.PENANACLKv4kmeLO
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.6466Please respect copyright.PENANAVZoOyln0Uv
6466Please respect copyright.PENANAP3euObyJzc
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”6466Please respect copyright.PENANAQV8dQcl3Yq
6466Please respect copyright.PENANAEK4u8rxCFa
6466Please respect copyright.PENANAHgwmQmJK0x
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.6466Please respect copyright.PENANAJjCbSfyiDi
6466Please respect copyright.PENANARMD01yokYU
6466Please respect copyright.PENANACfw48Zeyds
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”6466Please respect copyright.PENANAmCBagkCPrR
6466Please respect copyright.PENANAbKoAKH9H0d
6466Please respect copyright.PENANA0K3MnSsuWC
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.6466Please respect copyright.PENANA5FlEZEH6hY
6466Please respect copyright.PENANApZ0dGoQtg1
6466Please respect copyright.PENANANK88yniB7b
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”6466Please respect copyright.PENANASeJM7nOqcS
6466Please respect copyright.PENANAYShRqE05Y4
6466Please respect copyright.PENANAAFikPI9byc
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.6466Please respect copyright.PENANAOMgWooesdP
6466Please respect copyright.PENANAqNZ8WovPaG
6466Please respect copyright.PENANAPg62oYVpVC
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”6466Please respect copyright.PENANAJyNMkF3hpd
6466Please respect copyright.PENANA5UA9e6g1Zr
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”6466Please respect copyright.PENANAzbXB3oOqKx
6466Please respect copyright.PENANALg3XhRH8A5
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”6466Please respect copyright.PENANABLLAMDWZ0P
6466Please respect copyright.PENANADUJWIaPTtB
6466Please respect copyright.PENANAVZ80pNOknk
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.6466Please respect copyright.PENANA1YspHEmI1U
6466Please respect copyright.PENANARYUv6b7m1g
*6466Please respect copyright.PENANA8JexOEaY1u
*6466Please respect copyright.PENANAdvwciWTNf2
*6466Please respect copyright.PENANA0rmaPyzEKk
*6466Please respect copyright.PENANAickhp56nKy
6466Please respect copyright.PENANA6lzTa81EcB
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.6466Please respect copyright.PENANAAGBmGT9WTD
6466Please respect copyright.PENANAuZPhVvu4b5
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.6466Please respect copyright.PENANAbYeSnmALrc
6466Please respect copyright.PENANAv7pu7za6CE
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.6466Please respect copyright.PENANAdqLoOEHqQy
6466Please respect copyright.PENANARd1w64umVJ
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.6466Please respect copyright.PENANAkorFWwKaal
6466Please respect copyright.PENANA4DlDRz3UOB
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.6466Please respect copyright.PENANAOnc0MXesF4
6466Please respect copyright.PENANAjoOEOQGGiP
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.6466Please respect copyright.PENANA73Ljgk8sdi
6466Please respect copyright.PENANA9dctIBVEnU
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.6466Please respect copyright.PENANAyMMVo3GeuW
6466Please respect copyright.PENANADq8Bfhcyyf
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.6466Please respect copyright.PENANAITeb0WhL8E
6466Please respect copyright.PENANAf79oJ4s5WH
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.6466Please respect copyright.PENANAofHNSpZZuw
6466Please respect copyright.PENANA398LOFTF2K
*6466Please respect copyright.PENANAEEA6axqKrE
*6466Please respect copyright.PENANAgvqMpu5ZQK
*6466Please respect copyright.PENANAdtXy0xWUTO
*6466Please respect copyright.PENANALvkDU2tmev
6466Please respect copyright.PENANA9oODVfFzGE
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.6466Please respect copyright.PENANADW1sccYjLI
6466Please respect copyright.PENANAmIszXnQVvD
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.6466Please respect copyright.PENANAUJEJwK9fM9
6466Please respect copyright.PENANA328xd8Khoa
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.6466Please respect copyright.PENANAni38iUTHeA
6466Please respect copyright.PENANAjT4GdBwvLd
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.6466Please respect copyright.PENANAsxjSW8R3r3
6466Please respect copyright.PENANAAs2iwgJtlR
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.6466Please respect copyright.PENANAQnRDmx7QGG
6466Please respect copyright.PENANAH7IanuD6Hr
6466Please respect copyright.PENANARSe4SqcDO0
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.6466Please respect copyright.PENANAmKKjWPKGbp
6466Please respect copyright.PENANAOVD8R4eQkZ
6466Please respect copyright.PENANAMP6aLg3FS1
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.6466Please respect copyright.PENANAmhQjU4HePs
6466Please respect copyright.PENANAayl7eNB0L8
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.6466Please respect copyright.PENANADcYp3LmRbL
6466Please respect copyright.PENANAMlPX19J8Co
6466Please respect copyright.PENANAc6aIZkJq9R
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.6466Please respect copyright.PENANA7gjbUTmJuc
6466Please respect copyright.PENANA9E20VnAR4d
6466Please respect copyright.PENANAJrpaQFgp2y
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.6466Please respect copyright.PENANA3CUhuwMQ2U
6466Please respect copyright.PENANADxA0jX8IcR
6466Please respect copyright.PENANABq7y0tfASy
“Halo pak”6466Please respect copyright.PENANAzOtL83qOg4
6466Please respect copyright.PENANAWCEq2lXWsL
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”6466Please respect copyright.PENANAUyCHHWZDPN
6466Please respect copyright.PENANA15dkWfwWDw
“Hmm, iya pak”6466Please respect copyright.PENANA0jgxy0kCEz
6466Please respect copyright.PENANARyj82j0661
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”6466Please respect copyright.PENANAJjD7RSDw0D
6466Please respect copyright.PENANAyQsO9idpLr
“Aduh pak, jangan malam ini deh”6466Please respect copyright.PENANAeMsPoJA6mV
6466Please respect copyright.PENANATLue8m3Ly7
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”6466Please respect copyright.PENANATGVkvzXbKk
6466Please respect copyright.PENANAKQYf1NyH2q
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”6466Please respect copyright.PENANA8HnDo9V0zf
6466Please respect copyright.PENANApkLmTCgWAM
“Saudara?”6466Please respect copyright.PENANA1zlrChfWuw
6466Please respect copyright.PENANAPksayXLihL
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”6466Please respect copyright.PENANAGkiOC4Y2jE
6466Please respect copyright.PENANAv5lxfw0vNn
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”6466Please respect copyright.PENANAiGCTYftOS5
6466Please respect copyright.PENANAaFOkNzw42g
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”6466Please respect copyright.PENANAC0DbSFJkVY
6466Please respect copyright.PENANANaLq9ZVrxO
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”6466Please respect copyright.PENANAtkHu72ks9S
6466Please respect copyright.PENANA15xGQqto8P
“Pak, pliss jangan malem ini”6466Please respect copyright.PENANA6HcGxx5xE0
6466Please respect copyright.PENANAxslPp0PWLb
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”6466Please respect copyright.PENANA9l8ofd8lto
6466Please respect copyright.PENANAq2YDYpJevy
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”6466Please respect copyright.PENANAPW1Zf6rpMd
6466Please respect copyright.PENANANktoxR3RvM
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”6466Please respect copyright.PENANADEJQFV3iKp
6466Please respect copyright.PENANAZhTlE0LYsg
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”6466Please respect copyright.PENANA4K2dsZi9vZ
6466Please respect copyright.PENANA971n4wAebk
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”6466Please respect copyright.PENANAyzOtaxqA0h
6466Please respect copyright.PENANAR8UXtDwzJX
“Emang kenapa pak?”6466Please respect copyright.PENANAcfnSOynqs6
6466Please respect copyright.PENANAJcFk5vUq1E
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”6466Please respect copyright.PENANAMb4okBvUuA
6466Please respect copyright.PENANAjldCT4FsWj
“Maksudnya?”6466Please respect copyright.PENANAUpTLlWPdsj
6466Please respect copyright.PENANAPflx6IDQns
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”6466Please respect copyright.PENANAXYL7satdtt
6466Please respect copyright.PENANAGGl4pebwdu
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”6466Please respect copyright.PENANAURYkdwfKPw
6466Please respect copyright.PENANANPAjeNEBKH
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”6466Please respect copyright.PENANAWPv5cJ6yJS
6466Please respect copyright.PENANAIHZmImFbyR
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”6466Please respect copyright.PENANA58POqbKDPc
6466Please respect copyright.PENANA64WpPF85Tp
6466Please respect copyright.PENANAExxQWJ7H8x
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”6466Please respect copyright.PENANAJhxHdteuGO
6466Please respect copyright.PENANAWU6xonJtJI
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”6466Please respect copyright.PENANAMygsHoZgOz
6466Please respect copyright.PENANADXhW6UBf6h
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”6466Please respect copyright.PENANAxCzWJTCKmb
6466Please respect copyright.PENANAN8SMRNRbCR
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”6466Please respect copyright.PENANAjhQjrSn3vs
6466Please respect copyright.PENANA1QVg4cRlyi
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”6466Please respect copyright.PENANAJQjS5wumL2
6466Please respect copyright.PENANAjFbkQJUMyS
“Ii.. iya pak”6466Please respect copyright.PENANAMxC5nJBfea
6466Please respect copyright.PENANAayb6XBB2Tb
6466Please respect copyright.PENANAMQwV1TOXLP
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.6466Please respect copyright.PENANAHUddKq2m3C
6466Please respect copyright.PENANAoWCdE2SsJG
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.6466Please respect copyright.PENANA5rRfvzyVWE
6466Please respect copyright.PENANAiXGMHrDzuF
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.6466Please respect copyright.PENANAi9iu8pjhH4
6466Please respect copyright.PENANAwSBZJOQMDh
*6466Please respect copyright.PENANAE4CZ9KcBGs
*6466Please respect copyright.PENANAawbLrU2SEd
*6466Please respect copyright.PENANAtwPJPlK3RM
*6466Please respect copyright.PENANAQlzE8wYRCD
*6466Please respect copyright.PENANA0ClZlbBNnq