6183Please respect copyright.PENANAs1K3ejS75S
6183Please respect copyright.PENANAR1lwH94j7m
Cita pulang kerumah dengan tergesa-gesa. Begitu dia turun dari motor dia buru-buru masuk kekamar. Sebisa mungkin dia ingin menyembunyikan wajahnya dari ibu mertuanya. Tapi ibu mertuanya sudah terlanjur melihatnya tadi. Dan diapun mengikuti Cita yang masuk kekamarnya. Terlihat Cita mengambil sebuah tas, membuka lemari lalu mengambil beberapa helai pakaiannya dan dimasukan kedalam tas itu.6183Please respect copyright.PENANAH8vgPPIUa8
6183Please respect copyright.PENANAlZwFc2474C
6183Please respect copyright.PENANAegLjHtsYby
“Loh nak kamu mau kemana? Ada apa nak?” tanya ibu mertuanya. Dia menebak, ada sebuah masalah besar sehingga Cita bersikap seperti itu.6183Please respect copyright.PENANAAt1Vbk2Kae
6183Please respect copyright.PENANAJW06VN0Rst
6183Please respect copyright.PENANADc0rSyLULK
Tapi Cita tak segera menjawabnya. Dia masih terus mengemasi baju-bajunya. Kalau tadi dia menahan tangisnya, sekarang sudah tidak lagi. Dia menangis sejadi-jadinya sambil terus mengemasi bajunya. Sudah kepalang tanggung, ibu mertuanya juga sudah kadung melihat Cita menangis.6183Please respect copyright.PENANA0F7gwnDCwm
6183Please respect copyright.PENANAsKZFfwnPmJ
6183Please respect copyright.PENANAZ2JMmj7wBD
“Cita, kamu kenapa nak? Ada apa? Bilang sama ibu” ucap ibu mertuanya, masih berusaha mencari tahu apa yang terjadi pada Cita.6183Please respect copyright.PENANA5V4mlaAapu
6183Please respect copyright.PENANARsvqXjqiIi
6183Please respect copyright.PENANAo483OABWpF
Cita masih terdiam. Dia masih terus menangis. Bahkan setelah selesai mengemasi barang-barangnya, tangisnya belum reda juga. Dia sudah mau beranjak pergi dari kamar sebelum ditahan oleh ibu mertuanya.6183Please respect copyright.PENANA0nXVwyBn8y
6183Please respect copyright.PENANAXWNYmVUHSJ
6183Please respect copyright.PENANABiLKGzLhIi
“Cita, kamu mau kemana nak?” tanya ibu mertuanya lagi, dan Cita masih tidak menjawabnya.6183Please respect copyright.PENANAGh59WFvDgf
6183Please respect copyright.PENANAX3nkSIHjGr
“CITA!” bentak ibu mertuanya, yang sudah tak sabar dengan sikap Cita. Bukan karena marah kepada Cita, tapi justru khawatir.6183Please respect copyright.PENANA1Qhbhywf4U
6183Please respect copyright.PENANAsaZuoIlTdJ
“Cita, hiks, Cita mau pergi dulu bu”6183Please respect copyright.PENANA5j1CaIVFQ9
6183Please respect copyright.PENANAnmFMICdo0e
“Mau pergi kemana? Ini ada apa sebenarnya?”6183Please respect copyright.PENANAaqLCazlsAm
6183Please respect copyright.PENANA38qvZjz7PZ
“Mas Andi bu, hiks, mas Andi…”6183Please respect copyright.PENANAQpdRTv2ba5
6183Please respect copyright.PENANAuIJ9XdkOua
“Andi kenapa nak?”6183Please respect copyright.PENANAW3gvXxnHlL
6183Please respect copyright.PENANACrDayt7dui
“Mas Andi selingkuh bu…”6183Please respect copyright.PENANAl8qljONC0m
6183Please respect copyright.PENANAtIRqLvg5Bn
“Astaga…”6183Please respect copyright.PENANALCweUcxx79
6183Please respect copyright.PENANAXiHGJ6Rn1W
6183Please respect copyright.PENANAXUOLWnEFtc
Dia sama sekali tidak mengira, tapi kemudian mengerti kenapa Cita bersikap seperti ini, dan ingin minggat dari rumah. Siapa juga yang tidak kecewa, setelah berkali-kali dituduh selingkuh, bahkan sampai ditampar agar mengakuinya, tapi ternyata justru yang menuduh itulah yang sebenarnya sudah selingkuh.6183Please respect copyright.PENANA1ldp7gvaaU
6183Please respect copyright.PENANAnRzazDNLQc
Ibu mertua Cita pun masih terdiam, tapi dia masih menahan tubuh Cita agar tak pergi. Dia ingin menahan, ingin menghibur, atau apalah, yang penting Cita tidak pergi dari rumah. Tapi dia sendiri bingung tak tahu harus ngomong apa.6183Please respect copyright.PENANAN9Vw09T8aq
6183Please respect copyright.PENANADSgCTr95nQ
6183Please respect copyright.PENANAONHbUmWZNL
“Bu, lepasin Cita. Cita mau pergi” ucap Cita sambil berusaha melepaskan tangan ibu mertuanya.6183Please respect copyright.PENANAZVJVBPSoR3
6183Please respect copyright.PENANA6WrBoV9gZ3
“Kamu mau kemana? Kasihan anak kamu nak” tahan ibu mertuanya.6183Please respect copyright.PENANADYhpRTjXqH
6183Please respect copyright.PENANA9Vv4BiLB45
6183Please respect copyright.PENANAVC4Murs89m
Sesaat Cita terdiam, karena seolah baru tersadar akan anaknya. Sedari tadi, dia tidak kepikiran hal itu. Dia terlanjur kecewa, terlanjur marah, setelah apa yang dia lihat tadi. Yang ada dalam pikirannya hanyalah dia ingin secepatnya pergi dari Andi, dan dia harus meninggalkan rumah ini secepatnya. Satu hal yang sama sekali tidak terpikir oleh Cita tadi, adalah anaknya.6183Please respect copyright.PENANAkXyN9Xx8il
6183Please respect copyright.PENANADFGAow0Cb8
6183Please respect copyright.PENANA6cLfs3E3MZ
“Kasihan anak kamu nak. Kamu jangan pergi” bujuk ibu mertuanya.6183Please respect copyright.PENANAEISiW8fecd
6183Please respect copyright.PENANAsKL4Fy0Kze
6183Please respect copyright.PENANAb0TE38Hlna
Cita masih terdiam. Dia bimbang, haruskah dia pergi? Haruskah dia menghindari Andi? Lalu bagimana dengan anaknya? Tegakah dia harus meninggalkan buah hatinya? Tapi perasaan Cita benar-benar sedang kacau, membuat otaknya benar-benar tak bisa berpikir jernih. Dia bingung harus bagaimana. Tapi, hal terbesar yang ada dikepalanya saat ini adalah Andi, apa yang diperbuat oleh Andi, dan keinginannya untuk tidak melihat Andi lagi, paling tidak untuk sementara waktu.6183Please respect copyright.PENANA9xoOOComEK
6183Please respect copyright.PENANA7AlX81Eknb
6183Please respect copyright.PENANAPKxweAYexl
“Bu, Cita mau nenangin diri dulu. Cita mau pergi sebentar” ucap Cita, kali ini dengan agak lirih disela-sela tangisannya.6183Please respect copyright.PENANAXP8IusPtce
6183Please respect copyright.PENANAiDEE2jFlLL
“Kamu mau kemana? Terus anak kamu gimana?” tanya ibu mertuanya, membuat Cita terdiam sebentar, kebingungan.6183Please respect copyright.PENANA5U3RsyzNDX
6183Please respect copyright.PENANAf8u6B90XOe
6183Please respect copyright.PENANAYrXilW4pgh
Kemana? Aku harus kemana? Aku harus pergi kemana? Aku tak punya siapa-siapa disini? Apa aku harus pulang kerumah orang tuaku? Apa aku bawa sekalian saja anakku? Bagaimana ini? Batin Cita.6183Please respect copyright.PENANAaBKQ3QonoU
6183Please respect copyright.PENANAfraAJGye7V
6183Please respect copyright.PENANAd5lgRaysg9
“Ini udah mau malem lho, kamu jangan pergi sekarang nak” bujuk ibu mertuanya lagi.6183Please respect copyright.PENANAu31uogshFM
6183Please respect copyright.PENANA6M9ndkJqdM
6183Please respect copyright.PENANABl4vHTvzUD
Tapi kemudian, ada satu hal yang terpikirkan oleh Cita. Diapun mengusap air matanya, lalu menatap ibu mertuanya.6183Please respect copyright.PENANAtLXz0ol732
6183Please respect copyright.PENANA266GBFRYhg
6183Please respect copyright.PENANA7pfgzcN8fg
“Bu, mohon beri Cita waktu sebentar. Cita mau kerumah mbak Nada, Cita butuh sendiri dulu, Cita nggak mau ketemu mas Andi dulu”6183Please respect copyright.PENANAby1q0UF2Ql
6183Please respect copyright.PENANAd4Tb19dnGi
“Tapi nak…”6183Please respect copyright.PENANA8XIyhAxlTI
6183Please respect copyright.PENANAUCkNGVoGhK
“Cita mohon bu, kasih Cita waktu sebentar aja”6183Please respect copyright.PENANAe2oeev9Ns6
6183Please respect copyright.PENANAMC6ep5VqGj
“Bener kamu ketempat Nada?”6183Please respect copyright.PENANAzHzaLm2M3N
6183Please respect copyright.PENANAeVE2wR02OZ
“Iya bu”6183Please respect copyright.PENANApRVBnPjJaG
6183Please respect copyright.PENANAWC7NlCXZP1
Ibu mertuanya menghela nafas panjang. “Baiklah kalau itu mau kamu. Biar anak kamu disini saja sama ibu”6183Please respect copyright.PENANA7LGEWsFjwt
6183Please respect copyright.PENANAwTo0XSK1Y1
“Tapi bu…”6183Please respect copyright.PENANAA4fUZ5G30a
6183Please respect copyright.PENANAZVinnb8CGJ
“Sudah, kalaupun kamu bawa dia malah nggak akan sempat kamu urus. Biar dia sama ibu. Asal kamu jangan kemana-mana lagi, cuma kerumah Nada. Tapi cepatlah pulang nak, kasihan anak kamu”6183Please respect copyright.PENANAV6l4zqtaPE
6183Please respect copyright.PENANATPkvi4FsVt
6183Please respect copyright.PENANAqEgEbgdWVy
Cita terdiam. Awalnya dia ingin membawa anaknya sekalian untuk pergi kerumah Nada. Tapi, Cita membenarkan kata-kata ibu mertuanya. Sanggupkah dia, sempatkah dia mengurus anaknya dalam suasana hati seperti itu? Meskipun ada Nada yang mungkin bisa membantunya, tapi apakah semudah itu? Karena Nada sudah dia acuhkan cukup lama. Bahkan, mungkinkah Nada mau menerima kehadirannya nanti? Bisa jadi Nada malah menolaknya. Setelah berpikir sesaat, Cita merasa kalau memang lebih baik anaknya bersama dengan ibu mertuanya saja dulu. Kalaupun Nada nanti menolak kehadirannya, dia juga masih bingung mau kemana lagi. Akhirnya Citapun mengangguk.6183Please respect copyright.PENANAxDYdLT4Hnw
6183Please respect copyright.PENANA090VrfwDz5
6183Please respect copyright.PENANAp9AOmiLjC6
“Baik bu, saya titip dia dulu bu”6183Please respect copyright.PENANAOiKzJeRO3p
6183Please respect copyright.PENANAThl9Eutdf3
“Iya, tapi, segeralah pulang nak”6183Please respect copyright.PENANAINYxYPjcmY
6183Please respect copyright.PENANASzlEGK2F9T
6183Please respect copyright.PENANAPoQKewHUBs
Cita hanya mengangguk, mencium tangan lalu memeluk ibu mertuanya, setelah itu dia beranjak pergi. Ibu mertuanya tak lagi menahan, meskipun dia berat untuk membiarkan Cita pergi. Tapi dia tahu Cita butuh waktu sebentar untuk menenangkan diri. Sebagai pihak yang selama ini dipersalahkan oleh Andi, tapi ternyata justru Andi yang selingkuh. Sudah pasti perasaan Cita sangat sakit saat ini.6183Please respect copyright.PENANAg48ideLotF
6183Please respect copyright.PENANAqN2CNGZWA8
Akhirnya Cita pergi meninggalkan rumahnya. Dia membawa motornya dengan sembrono, tidak seperti biasanya. Beruntung, dia tidak sampai celaka meskipun harus membuat pengendara lainnya memaki-maki. Cita tidak peduli, saat ini dia ingin secepatnya pergi kerumah Nada. Dia butuh orang, untuk berbagi bebannya, untuk menumpahkan rasa sakit dihatinya, untuk tempatnya menangis. Dan satu-satunya orang yang terpikir dikepala Cita adalah Nada.6183Please respect copyright.PENANAaiilOzxhtj
6183Please respect copyright.PENANAAZDOpBL8sC
Dia tak peduli bagaimana nanti reaksi Nada saat melihatnya. Dia tak peduli jika Nada marah padanya setelah cukup lama dia acuhkan. Dia hanya berharap Nada tak menolak kehadirannya, karena saat ini dia benar-benar membutuhkan Nada. Dia masih belum memikirkan mau kemana lagi perginya kalau sampai Nada nanti menolaknya.6183Please respect copyright.PENANA8fYpqHtRQD
6183Please respect copyright.PENANA51yQ7wgLXl
Akhirnya Cita sampai dirumah Nada dengan selamat. Buru-buru dia turun dari motor dan menuju ke pintu rumah Nada. Dengan tak sabar dia gedor-gedor rumah Nada karena dia tahu ada orang didalam. Berkali-kali dia menggedor dengan kasar, hingga terdengar suara kesal dari dalam rumah. Suara seorang pria.6183Please respect copyright.PENANAT9E3Rq5ltG
6183Please respect copyright.PENANAXu9vHeoSH7
6183Please respect copyright.PENANAHIz0KVD9dH
“Iya iya bentar. Siapa sih gedor-gedor pintu!” ucap pria itu dari dalam dengan sangat kesal.6183Please respect copyright.PENANAQesSfIyvtq
6183Please respect copyright.PENANA4NTvYmQEBE
“Loh Cita?” ucap lelaki itu ketika membuka pintu.6183Please respect copyright.PENANA9VCetfu6uW
6183Please respect copyright.PENANAhDH5tNAqNp
6183Please respect copyright.PENANA85iPrlTt35
Kemarahannya karena terusik gedoran pintu tadi menghilang seketika, berganti dengan rasa kaget karena melihat Cita berdiri disitu. Bukan Citanya yang membuat pria itu kaget, tapi kondisi Cita saat ini. Cita menangis sesenggukan, dan ditangannya membawa tas yang cukup besar.6183Please respect copyright.PENANAUneNSYH8bZ
6183Please respect copyright.PENANAKyvMkYJzia
6183Please respect copyright.PENANArdMHHKZnzI
“Hiks mas Gun, mbak Nada ada?” tanya Cita sambil sesenggukan.6183Please respect copyright.PENANAFl6TvADxCN
6183Please respect copyright.PENANAVywv3jSVx9
“Siapa pah?” belum sempat pria itu menjawab, suara Nada terdengar dan dia melangkah mendekat.6183Please respect copyright.PENANAHfdsWHp9xl
6183Please respect copyright.PENANAA6JOxzxZz9
“Loh, Cita?” ucap Nada yang juga terkejut melihat kondisi Cita saat ini.6183Please respect copyright.PENANAmIDkEimnGn
6183Please respect copyright.PENANAMy4zuDtvqh
“Mbak Nadaaaaa…” Cita langsung merangsek masuk dan segera memeluk Nada sambil menumpahkan tangisannya.6183Please respect copyright.PENANAYWcqxehHWn
6183Please respect copyright.PENANAgUXd0qTSy3
*6183Please respect copyright.PENANAQ2ra51C0xA
*6183Please respect copyright.PENANAA5rq4BuTVY
*6183Please respect copyright.PENANAlsHjS8d0a7
*6183Please respect copyright.PENANAd0oOytX91i
6183Please respect copyright.PENANAwjh2Q7IhXP
Sementara itu, selang satu jam kemudian Andi pulang kerumah dengan senyum terkembang diwajahnya. Dia baru saja tuntas melampiaskan nafsunya kepada Isna. Yang membuat dia senang adalah dari siang hingga petang ini, dia bisa bercinta dengan Isna sampai 3 ronde. Ini pertama kalinya Andi bisa seperti itu. Dulu waktu masih masa bulan madunya dengan Cita saja, paling pol dia hanya bisa sampai 2 ronde saja.6183Please respect copyright.PENANAbCMrMZVDlt
6183Please respect copyright.PENANA1pR7VTjljL
Andi merasa sangat puas. Dia berasa bangga, merasa begitu gagah dihadapan Isna tadi. Meskipun sebenarnya, Isna belum sepenuhnya puas, karena tetap saja Andi tidak bertahan lama. Tapi paling tidak, sudah tidak sesingkat dulu, dan Andi bisa melakukannya lebih dari sekali. Bagi wanita lain, mungkin sudah cukup terpuaskan oleh Andi, tapi tidak bagi Isna. Tapi Andi tidak tahu itu, dan dia tidak peduli. Yang penting, dia merasa sangat bangga hari ini, dan tak sabar untuk kembali mengulanginya dengan Isna. Kalau tidak diingatkan Isna kalau dia harus pulang malam ini, mungkin dia akan menginap dirumah Isna.6183Please respect copyright.PENANAf9T5dpS3aJ
6183Please respect copyright.PENANAtCM97K8vVn
Sampai dirumahnya, Andi terheran karena dia tidak melihat motor Cita. Tumben Cita tidak berada dirumah jam segini. Biasanya sangat jarang Cita keluar sampai jam segini, apalagi setelah dia sempat melarangnya untuk bertemu dengan Nada dan yang lainnya saat itu. Tiba-tiba saja Andi berpikir kalau Cita pasti ketempat salah satu dari tiga orang yang masuk daftar blacklistnya. Dan tiba-tiba Andi tersenyum, merasa amat senang, karena dia mengira sebentar lagi akan bisa membuktikan kalau istrinya benar-benar selingkuh.6183Please respect copyright.PENANAL3FVKhLY0V
6183Please respect copyright.PENANAzyJA2siUuJ
Diapun masuk kedalam rumah, langsung masuk kekamar. Terlihat pintu lemari masih terbuka dan dia melihat tumpukan baju Cita agak sedikit berantakan. Dan Andi menyadari kalau ada yang tidak beres, seperti ada baju yang tidak ada ditempatnya, padahal seingat dia tadi masih ada. Diapun segera keluar menemui ibunya untuk menanyakan keberadaan Cita.6183Please respect copyright.PENANAcgliEIeOUd
6183Please respect copyright.PENANAYUx1utsUEE
6183Please respect copyright.PENANAtjDsPLwGu4
“Bu, ibuu..” panggil Andi. Tak lama kemudian ibunya keluar dari kamar.6183Please respect copyright.PENANAdS7WEgKW2Z
6183Please respect copyright.PENANAK3vAYn8fvc
“Kenapa Di?”6183Please respect copyright.PENANAgsY7UVVxiF
6183Please respect copyright.PENANApxChSyhmkL
“Cita mana bu?”6183Please respect copyright.PENANAxQNCihO1Tx
6183Please respect copyright.PENANAVrbzBmLibE
“Cita kerumah Nada”6183Please respect copyright.PENANA62zB8fxnUb
6183Please respect copyright.PENANAOdXHcI6e0G
6183Please respect copyright.PENANAonbSwA4TuY
Mendengar jawaban dari ibunya, senyum Andi makin melebar. Dia seperti merasa mendapatkan sesuatu yang luar biasa. Seperti nelayan yang mendapatkan ikan super besar. Seperti seorang yang baru saja menang lotre miliyaran rupiah.6183Please respect copyright.PENANADCrAzXRJyL
6183Please respect copyright.PENANAEfWVh0jJCe
6183Please respect copyright.PENANAZAQifnjaFI
“Hahaha terbukti sekarang, hahaha. Bu aku pergi dulu” ucap Andi buru-buru mau pergi.6183Please respect copyright.PENANAw8IGrwsbJq
6183Please respect copyright.PENANA87l38NAgdC
“Tunggu Di, kamu mau kemana?”6183Please respect copyright.PENANAzX1ax5eOFw
6183Please respect copyright.PENANAHtKPUcDSQ7
“Mau ngebuktiin semua kesalahan Cita bu” ucap Andi tanpa mempedulikan ibunya.6183Please respect copyright.PENANA5nTBmOXie2
6183Please respect copyright.PENANAzd23uTQ4e8
“Andi tunggu dulu, ibu mau bicara”6183Please respect copyright.PENANAhR52o5EZh5
6183Please respect copyright.PENANA6xNHan8jY7
“Nanti bu, Andi nggak mau kehilangan kesempatan ini”6183Please respect copyright.PENANA4qgij5jmqU
6183Please respect copyright.PENANALH8k6OMZ8Y
“Andi, tunggu…”6183Please respect copyright.PENANAjOdVkXFdju
6183Please respect copyright.PENANAtVVEmIMiJf
6183Please respect copyright.PENANAXwuaF8XKVf
Dia tak bisa menghentikan Andi yang begitu bersemangat. Andi langsung masuk mobil dan segera menuju kerumah Nada. Sepanjang perjalanan dia tersenyum, bahkan tertawa penuh kemenangan. Semua yang dia lakukan kepada Cita sepertinya benar-benar terbayarkan malam ini. Dia puas, sangat puas, karena setelah sekian lama akhirnya akan segera membuktikan kalau dugaannya kepada Cita itu benar adanya. Dia akan segera membuktikan, kalau Cita benar-benar selingkuh karena telah melanggar larangannya.6183Please respect copyright.PENANAYG59qyjcNA
6183Please respect copyright.PENANA9rI2oFa4M3
Begitu sampai didepan rumah Nada, tawa Andi makin lebar saat melihat motornya Cita ada disitu. Makin bersemangat dia. Bermacam kata sudah dia siapkan untuk menjatuhkan Cita. Kali ini Andi yakin, Cita tidak akan mampu menyangkalnya. Semua sudah jelas, Cita telah melanggar janjinya untuk tidak menemui Nada. Andi merasa diatas angin sekarang. Dengan pongah dia berjalan menuju rumah Nada.6183Please respect copyright.PENANADnoHqELmlU
6183Please respect copyright.PENANA18DmVlzl8B
Pintu rumah Nada tidak tertutup sempurna, dan dari situ Andi bisa mendengar suara Cita yang ada didalam rumah. Tanpa mengetuk, Andi membuka pintu itu dan berjalan masuk. Dia tersenyum lebar melihat Cita benar-benar didalam, sedang menangis dalam pelukan Nada. Baik Cita maupun Nada tak menyadari kalau Andi sudah berdiri disitu, karena posisi mereka agak menyerong membelakangi Andi.6183Please respect copyright.PENANASzS81ooBPO
6183Please respect copyright.PENANAPF9AZk9TR1
6183Please respect copyright.PENANAH1nZsvQHGS
“Sudah terbukti semua Cita, kamu sudah melanggar janjimu!” bentak Andi begitu bersemangat.6183Please respect copyright.PENANA0yAB4siGgr
6183Please respect copyright.PENANA8MGDeFnqaP
6183Please respect copyright.PENANAo9QDJRp6lt
Cita dan Nada terlonjak kaget dan melihat kearah Andi yang sedang beracak pinggang dengan pongahnya. Terlihat Andi menatap sinis kearah Cita dan Nada.6183Please respect copyright.PENANAhIZilpG8JX
6183Please respect copyright.PENANAbUKgECnKHL
6183Please respect copyright.PENANAegBx1RiwPD
“Ngapain kamu kesini?” ucap Cita juga dengan membentak.6183Please respect copyright.PENANANFVA9GAVY1
6183Please respect copyright.PENANA1Un8jpmvGC
“Ngapain? Hahaha, untuk ngebuktiin kalau kamu benar-benar selingkuh dibelakangku. Kamu udah janji sama aku nggak akan nemuin dia, dan sekali aja ketemu itu artinya kamu mengakui kalau kamu sudah selingkuh, hahaha. Kenapa? Udah kegatelan kamu? Memekmu udah kangen sama kontol bajingan-bajingan itu?”6183Please respect copyright.PENANAjqCMwKrtmd
6183Please respect copyright.PENANAYWt6yjwJL5
“Jaga bicaramu!”6183Please respect copyright.PENANAR6j6BzzFuy
6183Please respect copyright.PENANAQO48AAGk65
“Hahaha buat apa lagi kujaga hah? Memang kamu udah kangen sama kontol mereka kan? Sampai-sampai saking nggak tahannya kamu nemuin si pelacur Nada ini? Mau ngapain? Ngajakin pelacur ini buat ngentot bareng-bareng sama mereka?”6183Please respect copyright.PENANAYjjUhz1Vlw
6183Please respect copyright.PENANAjvsP9erRY6
6183Please respect copyright.PENANAaJZW8gR256
Mendengar ucapan kasar Andi itu, Cita dan Nadapun terlihat sangat emosi. Namun, belum sempat mereka mengatakan apapun, tiba-tiba pintu salah satu kamar terbuka dan muncul suami Nada dengan penuh emosi.6183Please respect copyright.PENANATj0LbXCWTI
6183Please respect copyright.PENANAkuz929V6q1
6183Please respect copyright.PENANA6nK7BD0JJz
“Bangsat!!!” buuughhh.6183Please respect copyright.PENANAoYLJYu1BGD
6183Please respect copyright.PENANAMo6bO4tZzQ
6183Please respect copyright.PENANAlqIcUmZPvQ
Sebuah pukulan telak mendarat diwajah Andi yang tak siap menerima serangan. Andi bahkan sampai terjerembab tersungkur kebelakang saking kuatnya pukulan suami Nada.6183Please respect copyright.PENANAErPHB2ib2y
6183Please respect copyright.PENANAqRLBpA8VeU
6183Please respect copyright.PENANAOMqbted9St
“Berani-beraninya bilang istriku pelacur, mau mati kamu hah?!” ucap suami Nada penuh emosi dan bersiap untuk memukul Andi lagi.6183Please respect copyright.PENANAonmCOD5Ek5
6183Please respect copyright.PENANAepp239acjJ
“Pah udah pah” ucap Nada seraya menahan suaminya.6183Please respect copyright.PENANAF68m3mc48O
6183Please respect copyright.PENANAtsB3gQXkqx
“Udah apaan mah? Dia udah ngehina kamu. Cowok ini kudu diajarin tata krama, mulutnya harus dikasih pelajaran!” jawab suaminya masih dengan penuh emosi, tapi tubuhnya terus ditahan Nada sekuat tenaga.6183Please respect copyright.PENANAKrfUWY8A43
6183Please respect copyright.PENANAQNFeMfqqiv
6183Please respect copyright.PENANAf7rd95n1fY
Melihat itu Andi segera bangkit sambil memegangi wajahnya yang terkena pukulan tadi. Tapi dia malah tersenyum, menyeringai.6183Please respect copyright.PENANAVzG4spPcOB
6183Please respect copyright.PENANAHCAQ7r0vt0
6183Please respect copyright.PENANA3mZxat4XGC
“Hahaha, kenapa marah? Apa kamu nggak tahu, kalau selama ini dibelakangmu, istrimu itu…”6183Please respect copyright.PENANA5tIVnduj9z
6183Please respect copyright.PENANATCProZL1QP
“Cukup!” bentak Cita memotong ucapan Andi. Dia lalu berdiri sambil memegang hpnya, lalu menghampiri Andi.6183Please respect copyright.PENANAyozM6PkDNm
6183Please respect copyright.PENANA4hdNXfbycP
“Jadi, dengan aku ketemu mbak Nada kamu mau bilang kalau aku selingkuh?”6183Please respect copyright.PENANA8VSEp3tEx7
6183Please respect copyright.PENANA24G5lPonAg
“Hahaha, udah jelas kan semuanya?”6183Please respect copyright.PENANAkV91S8XtT2
6183Please respect copyright.PENANAjNL1VMR80c
“Kalau hanya dengan aku nemuin mbak Nada kamu bisa bilang kalau aku selingkuh, lalu ini apa?”6183Please respect copyright.PENANAek4d3ZH6Uw
6183Please respect copyright.PENANALeIJ6u36eX
6183Please respect copyright.PENANAWwzivYMsUi
Cita kemudian menunjukan hpnya didepan muka Andi dengan tangan yang agak gemetar karena menahan emosi. Andi yang tadi tersenyum penuh kemenangan mendadak mukanya berubah keruh. Dia sangat terkejut, matanya terbelalak dengan apa yang dia lihat dari hp Cita. Sebuah foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Isna. Foto itu adalah foto tadi siang, didepan rumah Isna.6183Please respect copyright.PENANAZCMyYEA7jw
6183Please respect copyright.PENANAb9mrToJCvY
6183Please respect copyright.PENANAStciw5YFWN
“Terus, ini juga. Ini apa namanya?”6183Please respect copyright.PENANAg65vvEJzl1
6183Please respect copyright.PENANA4YM2E1OhuN
6183Please respect copyright.PENANAAEEDoiG5Zb
Cita menggeser layar dihpnya, menampilkan foto lainnya. Dan Andi makin terkejut melihat foto itu. Jelas-jelas difoto itu, terlihat dirinya sedang berciuman bibir dengan Isna. Masih ditempat yang sama, rumah Isna. Itu adalah momen sesaat sebelum mereka masuk kedalam rumah Isna.6183Please respect copyright.PENANAclcjrdUKRX
6183Please respect copyright.PENANA3UO4rms6Nf
6183Please respect copyright.PENANANNIiUiPU65
“Ka.. kamu dapat foto itu darimana?” tanya Andi. Nadanya sudah benar-benar berbeda, dari yang tadi penuh kesombongan, menjadi begitu ketakutan.6183Please respect copyright.PENANAQY00sFvhaW
6183Please respect copyright.PENANA3L2QeYxu9z
“Darimana? Aku ambil sendiri foto-foto ini. Aku lihat dengan mata kepalaku sendiri. Bukan kata orang lain, bukan dari orang lain. Aku lihat sendiri” ucap Cita penuh emosi.6183Please respect copyright.PENANAj6NECM71fL
6183Please respect copyright.PENANAlXJGm2eHVf
“Aku lihat semuanya, sejak dari mall, sampai kedepan rumah perempuan itu. Sampai kalian berdua masuk, berjam-jam aku tunggu dan kalian tidak keluar juga. Semua itu, apa namanya?” kembali pertanyaan retoris Cita tak bisa dijawab oleh Andi.6183Please respect copyright.PENANADSK84AC4KR
6183Please respect copyright.PENANAB0Jvz2h7jG
6183Please respect copyright.PENANA0WuhBBRt55
Andi benar-benar tak menyangka akan jadi seperti ini. Padahal dia datang kesini untuk membuktikan bahwa Cita sudah selingkuh. Dia datang kesini untuk menyalahkan Cita, untuk menyudutkannya, tapi kenyataannya berbanding 180 derajat. Hanya dalam hitungan menit, dia kini berubah jadi pesakitan, jadi pihak yang bersalah, dengan bukti yang sudah tak terbantahkan lagi.6183Please respect copyright.PENANAzn3BZESJXM
6183Please respect copyright.PENANA18ouRbn57o
6183Please respect copyright.PENANAFy9mBP4bfG
“Selama ini kamu nuduh aku udah selingkuh. Kamu bahkan berkali-kali nampar aku biar aku ngaku. Kamu ngelarang aku buat ketemu mbak Nada, yang kamu pikir udah bikin aku selingkuh dari kamu. Tapi nyatanya apa? Sekarang siapa yang sebenarnya selingkuh?” ucap Cita keluar dengan lancar dari mulutnya. Seolah-olah dia sedang melontarkan semua kekesalan dan amarah yang dia pendam selama ini.6183Please respect copyright.PENANA0DTl23Ir3d
6183Please respect copyright.PENANARe8PIp69kv
“Kamu ngelakuin itu semua untuk apa? Untuk nutupin perbuatan kamu sendiri kan? Kamu nyalahin aku, nyiksa aku, ngekang aku, supaya aku nggak sempat tahu kalau kamu selingkuh, gitu kan?”6183Please respect copyright.PENANALJz0ZYWKZr
6183Please respect copyright.PENANA3p4AMEQxuP
6183Please respect copyright.PENANAIKhB90JBBF
Kembali Andi hanya terdiam. Dia kehabisan kata-kata. Tidak semua yang dikatakan oleh Cita kepadanya itu benar. Andi tidak menuduh Cita selingkuh demi menutupi perselingkuhannya. Semua itu bermula dari semua prasangka buruk Andi pada Cita. Dan nyatanya, dia baru benar-benar selingkuh dengan Isna setelah yakin kalau Cita bena-benar selingkuh dibelakangnya, meskipun itu masih sebuah prasangka tanpa adanya bukti.6183Please respect copyright.PENANAS4ipIMbzDj
6183Please respect copyright.PENANABHOtvU8gbg
Tapi tetap saja, posisi Andi sekarang tidak punya nilai tawar. Tidak punya pembelaan sama sekali. Karena nyatanya, dia memang benar-benar berselingkuh dengan Isna. Bukti yang dimiliki oleh Cita terlalu kuat untuk bisa dia bantah. Foto-foto yang sangat jelas memperlihatkan apa yang dia lakukan dengan Isna. Dan itu benar-benar mereka, Andi dan Isna, bukan foto editan.6183Please respect copyright.PENANA9lBjFkhE7I
6183Please respect copyright.PENANAvsIpvt3kA6
6183Please respect copyright.PENANAk3vqLIvVCN
“Kalaupun memang benar aku selingkuh, lalu kamu mau apa? Menuntut cerai? Dengan menuduhku selingkuh? Silahkan! Tunjukin semua bukti yang kamu punya, karena aku punya bukti yang jauh lebih kuat, untuk memperlihatkan siapa yang sebenarnya salah diantara kita!”6183Please respect copyright.PENANAM3SAFBDARa
6183Please respect copyright.PENANAQrLn85xAE4
6183Please respect copyright.PENANAJEATZKlstN
Kembali Andi terdiam. Nyatanya, dia memang tidak memiliki bukti sekuat yang dimiliki Cita. Jangankan yang sekuat itu, dia bahkan tidak punya bukti apapun. Hanya bermodalkan cerita bahwa Cita selingkuh karena telah melanggar janjinya agar tidak ketemu dengan Nada, siapa yang bakal percaya? Yang ada orang-orang akan menertawakannya dan menganggapnya gila.6183Please respect copyright.PENANAWl7fZajoz0
6183Please respect copyright.PENANAQBm3iOjMFR
Dan lagi, Andi baru sadar satu hal. Kalau memang Cita benar telah berselingkuh dibelakangnya, lalu selanjutnya apa? Cerai? Bahkan Andi belum memikirkan sampai kesana. Yang dia pikirkan hanyalah bagaimana membuktikan kalau Cita selingkuh. Lebih jauh dari itu, dia belum benar-benar memikirkannya.6183Please respect copyright.PENANAkQO02qfjkG
6183Please respect copyright.PENANArqDy4eQRUi
6183Please respect copyright.PENANAtusRgRvjcS
“Sekarang lebih baik kamu pergi dari sini. Aku sudah muak sama kamu. Aku nggak mau melihatmu lagi!”6183Please respect copyright.PENANAxaZaCutMAT
6183Please respect copyright.PENANAweYvyucKUB
6183Please respect copyright.PENANABR95853SMr
Andi masih terpaku. Tak bisa bicara apapun. Tak bisa menjawab semua omongan Cita. Dia sudah kalah. Kalah oleh dirinya sendiri. Kalah oleh prasangkanya sendiri. Dan bahkan, posisinya sekarang sudah berbalik. Dia yang salah. Dia yang sudah berselingkuh. Dan semua itu terbukti.6183Please respect copyright.PENANAUjk1dClGQ5
6183Please respect copyright.PENANAAzcWoZKw8S
Tanpa sempat mengatakan apapun, Andi berbalik. Berjalan dengan tatapan kosong, penuh dengan keputus-asaan.6183Please respect copyright.PENANAXHfilWOc3p
6183Please respect copyright.PENANAnU1KQ2CD95
Nada dan suaminya yang sedari tadi melihat itu juga hanya terdiam saja. Emosi suami Nada sebenarnya masih ada, bahkan bertambah. Bukan hanya karena Andi sudah menyebut istrinya pelacur. Tapi suami Nada ikut kesal kepada Andi setelah mendengar semua ucapan Cita. Dia kesal dengan semua kebodohan Andi, yang menurutnya sangatlah konyol. Meskipun dia belum tahu cerita selengkapnya, tapi sudah tergambar olehnya tentang masalah itu.6183Please respect copyright.PENANAH9WYXQDg7j
6183Please respect copyright.PENANAoSiJAcKeXV
Sepenginggal Andi, Cita langsung ambruk duduk bersimpuh. Dan kembali tangisnya pecah. Nada yang sedari tadi memegangi suaminya, langsung menghampiri Cita dan memeluknya. Dia menatap suaminya, meminta pertolongan, dan kemudian mereka berdua mengangkat tubuh Cita untuk didudukan di sofa lagi. Nada memeluk Cita yang masih menangis, sedangkan suaminya duduk tak jauh dari mereka.6183Please respect copyright.PENANAQtosovsMc2
6183Please respect copyright.PENANAULYKPcisTz
6183Please respect copyright.PENANADyqLzL0tw8
“Mbak Nada, mas Gunawan, maafin Cita, hiks…”6183Please respect copyright.PENANATbishYzx0f
6183Please respect copyright.PENANAUfw104b1sY
“Ssttt, udah Cit, udah…” ucap Nada. Dia sendiri masih bingung bagaimana harus menghibur Cita, dia hanya terus memeluk dan membelai punggung Cita untuk sedikit menenangkannya.6183Please respect copyright.PENANAIWRVS1NhwS
6183Please respect copyright.PENANA21I27eOw4D
*6183Please respect copyright.PENANAZcX0wo7JrB
*6183Please respect copyright.PENANATFTqegmccf
*6183Please respect copyright.PENANAaIQIzck5Ea
*6183Please respect copyright.PENANAlzDjbtDfFs
6183Please respect copyright.PENANAEx7c5CX7DI
Dengan pikiran yang kacau, Andi mengemudikan mobilnya tak tentu arah. Rasa sakit diwajahnya akibat dipukul Gunawan tadi sudah tak lagi dia rasakan. Kini dia benar-benar merasa menjadi seorang pecundang. Dia tadinya sudah begitu bahagia, merasa detik-detik kemenangan akan segera dia dapatkan. Tapi nyatanya, semua berbalik telak memukul mundur dirinya. Ibaratnya kalau dalam sepak bola, sudah unggul 1-0 dari awal babak 1, tapi masuk injury time babak 2 malah kebobolan 2 gol. Sakit.6183Please respect copyright.PENANA3os5mcfiGB
6183Please respect copyright.PENANA11t4tAeGCn
Andi mulai berpikir, dari awal mula yang membuat semuanya kini berubah. Berawal dari tanpa sengaja dia mendengar pak Bowo bergumam membayangkan istrinya. Sejak itu muncul pikiran aneh dikepalanya. Dia justru membayangkan bagaimana kalau pak Bowo benar-benar akan merebut istrinya. Itu yang kemudian membuat Andi merasa terancam, dan menyetubuhi Cita dengan kasar, demi menandai kalau Cita adalah miliknya, hanya miliknya.6183Please respect copyright.PENANAEJpIc1P4Hy
6183Please respect copyright.PENANAXZJ3fSVBk2
Tapi apa benar kalau aku menyalahkan pak Bowo? Buktinya sampai sekarang pak Bowo nggak pernah menyentuh Cita, bahkan untuk sekedar menemui dan bicara sama Cita saja kayaknya juga nggak pernah. Kayaknya apa yang dilakukan pak Bowo itu masih terbilang wajar. Mungkin banyak cowok lain diluar sana yang mikir sama kayak pak Bowo waktu lihat fotonya Cita. Batin Andi.6183Please respect copyright.PENANAdIGMSnzpyr
6183Please respect copyright.PENANAYdKSLcODZj
Dia kemudian memikirkan soal Nada, Robi dan Salim. Andi begitu membabi buta mencurigai mereka bertiga. Dia mencurigai Robi dan Salim sudah menikmati tubuh istrinya, dengan Nada yang menjadi orang yang menjerumuskan Cita. Tapi Cita benar, dia tak pernah bisa membuktikan kalau mereka sudah menjerumuskan Cita.6183Please respect copyright.PENANAz8B07cuJ4e
6183Please respect copyright.PENANAI9cI13ccD3
Aku memang nggak punya bukti apapun. Waktu Cita pergi sama mereka, mungkin aja sih disitu mereka ngentotin Cita. Tapi aku sama sekali nggak ada bukti. Kalau aku lihat dari IG nya si Robi dan Nada, memang ada acara foto-foto disana, dan itu dengan banyak banget orang. Apa iya orang sebanyak itu pesta sex? Batin Andi.6183Please respect copyright.PENANAgpzOivwfYZ
6183Please respect copyright.PENANA5aPDIWn3QR
Meskipun kemungkinan itu tetap ada, tapi Andi menepisnya untuk saat ini, karena dia memang tak punya bukti apapun. Semua hanya prasangkanya. Ketika tahu kalau Cita pergi dengan mereka bertiga, Andi sudah langsung berpikir kalau Cita selingkuh. Dan rasa kesal dan amarahnya itu dia lampiaskan dengan Isna.6183Please respect copyright.PENANA9QhA34S5Bh
6183Please respect copyright.PENANAA5j2EXid9l
Isna. Iya, Isna. Kalau aja aku nggak pernah cerita semaunya sama Isna. Kalau aja dia nggak merayuku, aku nggak akan pernah selingkuh sama Isna. Benar. Dia yang merayuku. Aku nggak pernah punya pikiran apa-apa ke dia sebelumnya. Tapi dia yang udah ngebuat aku selingkuh. Benar, ini semua salah Isna. Batin Andi lagi.6183Please respect copyright.PENANAKfadj1dcCD
6183Please respect copyright.PENANATSdi1v1pxH
Amarahnya kini berganti sasaran. Dia kembali teringat waktu mengamuk dirumah Isna saat tahu Cita pergi dengan Nada dan yang lainnya. Dia mencoba mengingat dengan rinci kejadian saat itu. Dan memang benar, dia ingat betul Isnalah yang membujuknya untuk berselingkuh, demi membalas perbuatan Cita, yang bahkan sampai sekarang tidak bisa dia buktikan sama sekali. Isnalah yang telah menghasutnya agar berselingkuh, hingga akhirnya hubungan badan mereka berlanjut hingga tadi siang.6183Please respect copyright.PENANAyZIuNZ8nRJ
6183Please respect copyright.PENANATZtk2dPf6b
Iya, benar. Semua ini salah Isna. Aku harus kesana sekarang. Batin Andi.6183Please respect copyright.PENANAVrrYRCXSxa
6183Please respect copyright.PENANAOMTbn06DPX
Setelah berputar-putar dengan segala pemikirannya, diapun mengarahkan mobilnya kerumah Isna. Dia ingin membuat perhitungan dengan Isna yang telah membuatnya berselingkuh. Dia tak tahu apa yang akan dilakukannya pada Isna nanti. Tapi dia hanya ingin melepaskan beban atas kesalahan yang dia lakukan. Dia ingin melempar bola panas ini pada Isna, yang dia anggap sebagai sebab utama semua kejadian ini. Mulai dari pada akhirnya justru dia yang berselingkuh, juga termasuk kejadian hari ini, dimana akhirnya Cita mendapatkan bukti kongkret foto-foto perselingkuhannya dengan Isna tanpa bisa dia bantah sedikitpun.6183Please respect copyright.PENANAW076qQjJmE
6183Please respect copyright.PENANAlJ9duPBMDx
Sampai didepan rumah Isna, Andipun segera turun. Dengan penuh emosi dia menggedor-gedor rumah Isna. Dia tak peduli jika kegaduhan yang dia buat ini akan menarik perhatian orang-orang disekitar rumah Isna. Dia hanya ingin segera menemui Isna, menumpahkan segala kesalahan pada wanita selingkuhannya itu.6183Please respect copyright.PENANAT2LJWGTCp2
6183Please respect copyright.PENANArmUf2DX30P
6183Please respect copyright.PENANAi9g3u6eTih
“Mas Andi? Ngapain sih malem-malem gedor-gedor kayak gitu? Masih kurang yang tadi? Isna capek mas” ucap Isna begitu membuka pintu dan mengetahui Andi yang ada disitu. Dia kesal karena tadi sudah sempat tertidur, tapi terganggu oleh suara gaduh yang dibuat Andi.6183Please respect copyright.PENANAJghnyaVlOn
6183Please respect copyright.PENANAu3DsdpUOe4
“Ini semua salah kamu Is, salah kamu!” bentak Andi memaki Isna, membuat Isna terkejut tak mengerti apa maksud Andi.6183Please respect copyright.PENANAMCMGzhKGmr
6183Please respect copyright.PENANAtbGSIuUPSh
“Kamu ngomong apa sih? Salah apaan? Emang aku bikin salah apa?” sahut Isna tak kalah keras dengan suara Andi tadi. Dia tersulut emosinya, karena selain Andi mengganggu ketenangan tidurnya, tahu-tahu Andi melayangkan tuduhan kepadanya.6183Please respect copyright.PENANApCIbAzgkqF
6183Please respect copyright.PENANAB2BEISxrJM
“Cita tahu kalau kita selingkuh. Ini semua gara-gara kamu!”6183Please respect copyright.PENANAB7FbwCYwLA
6183Please respect copyright.PENANAyMgp5mX8QS
“Loh, kok gara-gara aku?”6183Please respect copyright.PENANABC1MQZmMkn
6183Please respect copyright.PENANAMjCEXHriHy
“Iya! Jelas ini semua gara-gara kamu! Kalau kamu nggak ngerayu aku, kalau kamu nggak ngehasut aku waktu itu, aku nggak bakal selingkuh sama kamu. Aku nggak bakal ketahuan oleh Cita. Semua ini gara-gar…”6183Please respect copyright.PENANAre9nbIvn4G
6183Please respect copyright.PENANAeUM06njUSp
“Heh! Seenaknya kamu nuduh aku! Siapa juga yang…”6183Please respect copyright.PENANA7MjIX5gsjp
6183Please respect copyright.PENANAc9j3yglu8F
“Jelas ini salah kamu! Kamu nggak inget, dulu kamu yang udah ngerayu aku buat ngentot sama kamu?! Setelah kamu puas, kamu ketagihan, dan minta terus supaya aku ngentotin kamu! Semua ini gara-gara kamu! Semua salah kamu!” maki Andi makin membabi buta.6183Please respect copyright.PENANAYmXbm97DKz
6183Please respect copyright.PENANAjbPH1eVm5K
“Apa? Dasar laki-laki nggak berguna!”6183Please respect copyright.PENANAOTjyPvlXIf
6183Please respect copyright.PENANArVXmDq5o0x
“Apa katamu! Kamu yang nggak berguna! Kamu ngerayu laki-laki lain karena kamu ditinggal terus sama suamimu! Kamu jablay. Kamu pelacur, wanita jalang, wanita murahan yang ngerayu cowok lain, yang ngasihin memeknya gitu aja demi kepuasan kamu!”6183Please respect copyright.PENANAXIdYaU9Z00
6183Please respect copyright.PENANAqUjTz2b29A
“Bangsat kamu Di! Kamu nggak nyadar kalau kamu itu lemah? Kamu itu pecundang! Asal kamu tahu ya, aku nggak pernah puas sama kamu! Kontolmu kecil! Goyang dikit udah keluar! Aku sama sekali nggak pernah puas sama kamu, nggak pernah!”6183Please respect copyright.PENANASITIcTyB9O
6183Please respect copyright.PENANAbsgek2d8gT
“Apa kamu bilang?!”6183Please respect copyright.PENANADFN9lyxPdg
6183Please respect copyright.PENANAmFGsd8OnMW
“Asal kamu tahu, apa yang aku kasih ke kamu itu kemarin bukan pelumas, itu obat pembesar kontol! Kontolmu itu nggak guna sama sekali. Kalau aku jadi Cita, udah dari dulu aku nyari kontol lain yang bisa muasin aku! Sekarang kamu tahu kan, kenapa Cita selingkuh dari kamu? Karena kamu nggak bisa muasin perempuan! Kamu lemah! Kamu pencundang Di!”6183Please respect copyright.PENANAvsOvG0CTzs
6183Please respect copyright.PENANAWzUUzUpmE8
“Bangsat kamu Is!”6183Please respect copyright.PENANAK7rC11WSKG
6183Please respect copyright.PENANA3vBROvAbS7
6183Please respect copyright.PENANAC4ze00FFBu
Buuuggghhh… sebuah pukulan telak mendarat diwajah Isna hingga membuatnya tersungkur dilantai. Bukan tamparan, tapi benar-benar sebuah pukulan yang penuh dengan emosi.6183Please respect copyright.PENANA2D5biJ3hkf
6183Please respect copyright.PENANA8ku1Mctn1j
Melihat Isna yang tersungkur, bukannya membuat Andi kasihan, dia malah menghampiri dan menduduki tubuh Isna. Dia jambak rambut Isna, lalu diangkat hingga wajah mereka cukup dekat.6183Please respect copyright.PENANANpw4nmfogI
6183Please respect copyright.PENANAGGjQQc9Bp4
6183Please respect copyright.PENANAW6EiAeA04k
“Lihat sendiri kan! Kamu itu benar-benar nggak berguna Di! Kontolmu nggak berguna, nggak bisa muasin perempuan manapun! Dan kamu baru aja mukul aku, kamu itu pecundang! Mana ada lelaki sejati yang mukul perempuan!”6183Please respect copyright.PENANAAq1XCPAbrl
6183Please respect copyright.PENANAxVwF3CUz3E
“Aku bukan pecundang!”6183Please respect copyright.PENANAEK3jzOOULf
6183Please respect copyright.PENANAFIg7WhioxE
6183Please respect copyright.PENANA0QdXc0SMNp
Buuuggghhh… sebuah pukulan mendarat lagi diwajah Isna.6183Please respect copyright.PENANA0ishgYZ4S9
6183Please respect copyright.PENANAcPbXuJNT70
6183Please respect copyright.PENANAwnmw64QXy7
“Kamu pecundang paling menyedihkan yang pernah aku tahu” ucap Isna dengan lirih, karena rasa sakit yang dia rasakan akibat 2 kali pukulan Andi diwajahnya, hingga diujung bibirnya terlihat berdarah.6183Please respect copyright.PENANA4tqfC1jpAP
6183Please respect copyright.PENANAHMOMvrGDHZ
“Bangsat! Aku bukan pecundang! Aku laki-laki sejati!”6183Please respect copyright.PENANAzZso9qQuIm
6183Please respect copyright.PENANATMo3g4YoHd
6183Please respect copyright.PENANA17xNTKhf0y
Buuuggghhh… kembali sebuah pukulan mendatar telak diwajah Isna tanpa sedikitpun perlawanan, membuat Isna tak berdaya, bahkan terlihat kesadarannya mulai menipis.6183Please respect copyright.PENANACxZHuQcb6h
6183Please respect copyright.PENANANJ0FPnrNzY
6183Please respect copyright.PENANALGN7r1EUxN
“Woy apa-apaan ini!!! Lepasin dia!!!”6183Please respect copyright.PENANAh8NKBNquXi
6183Please respect copyright.PENANAnsXYF2djMA
6183Please respect copyright.PENANAB1SfOpVaRV
Tiba-tiba terdengar suara teriakan dari arah jalan. Andi menoleh, ternyata ada 2 orang sekuriti yang berlari kearahnya. Kedua sekuriti komplek itu tadinya sedang patroli keliling. Saat dekat dengan rumah Isna, mereka mendengar keributan akibat pertengkaran Andi dan Isna. Tadinya mereka sempat tertawa mendengar ucapan Isna yang menghina kejantanan Andi. Tapi kemudian begitu sampai didepan rumah Isna, mereka terkejut karena Andi sudah dalam posisi menduduki Isna dan memukulnya.6183Please respect copyright.PENANAUPOQ9lwqKV
6183Please respect copyright.PENANAr2Xd62hlgp
6183Please respect copyright.PENANA8IRfZf8ryP
“Bangsat! Beraninya sama perempuan! Nih terima!”6183Please respect copyright.PENANAV6ZmHbx0VQ
6183Please respect copyright.PENANAHO09zgQDpd
6183Please respect copyright.PENANApWYxAhWbB7
Seorang dari sekuriti itu menarik kerah baju belakang Andi hingga tubuh Isna terlepas dari cengkramannya. Tanpa banyak bicara kedua sekuriti itu menghujani Andi dengan pukulan. Andi tak bisa melawan, bahkan untuk melindungi diri sudah terlambat. Pukulan dari kedua sekuriti itu terlalu kuat untuk ditahan oleh Andi, hingga akhirnya berkali-kali pukulan dan tendangan mendarat disekujur tubuh dan wajah Andi.6183Please respect copyright.PENANAi4fb4DpjoX
6183Please respect copyright.PENANAOjPrAS23ux
6183Please respect copyright.PENANAxx74WHnPEr
“Jo udah Jo, bisa mampus nih orang nanti”6183Please respect copyright.PENANAzhd3l3ALsw
6183Please respect copyright.PENANAZNbTA7Vufx
“Haash haash entar dulu Ton, belum puas aku”6183Please respect copyright.PENANA27UBLZpr6N
6183Please respect copyright.PENANA30iQC8okpH
“Udah, dia udah babak belur. Mending kita tolongin mbak Isna dulu”6183Please respect copyright.PENANAvv004bG26a
6183Please respect copyright.PENANAPe6XoXJCcJ
6183Please respect copyright.PENANAQD9mKeCafp
Mereka berduapun melihat Isna yang kondisinya sudah hampir tak sadarkan diri. Merekapun cepat-cepat menolong Isna. Mereka menghubungi teman mereka dulu untuk datang kerumah ini mengurus Andi. Setelah teman mereka datang, mereka segera membawa Isna ke rumah sakit, sedangkan temannya tadi membawa Andi ke kantor polisi.6183Please respect copyright.PENANAWEyzcqiGoA
6183Please respect copyright.PENANAxTqj104ULH
*6183Please respect copyright.PENANADoU9rzg7af
*6183Please respect copyright.PENANAYwb2GGwBVJ
*6183Please respect copyright.PENANAG7mp1K5tmS
*6183Please respect copyright.PENANAwvdUQl7WWJ
6183Please respect copyright.PENANAF3GoJLXwli
Tak jauh dari rumah Isna, didalam sebuah mobil yang diparkirkan dipinggir jalan komplek, pak Bowo terlihat tertawa puas dengan apa yang dia lihat. Bukan hanya saat ini, tapi sejak tadi ketika dirumah Nada.6183Please respect copyright.PENANAGh5CMbH9TD
6183Please respect copyright.PENANAmzzC9867lT
Dari tadi siang, pak Bowo memang sudah mengikuti Cita. Dia tahu kalau Cita berada disekitar rumah Isna untuk membuntuti Andi. Dia sudah bisa menebak kemana Andi dan Isna akan pergi setelah dari mall tadi. Setelah cukup lama menunggu Cita yang hanya terdiam saja ditempatnya, kemudian dia ikuti ketika Cita pulang kerumahnya, lalu pergi kerumah Nada. Pak Bowo menunggu didekat rumah Nada, dia memarkirkan mobilnya didepan rumah sebelah rumah Nada. Dia menunggu kedatangan Andi.6183Please respect copyright.PENANAgCF6qqs0jE
6183Please respect copyright.PENANANQdkXs6A4i
Sebelumnya, dari Isna dia tahu tentang perjanjian Andi dengan Cita yang melarang untuk menemui Nada. Dia yakin sekali kalau Andi tahu Cita ada dirumah Nada, Andi pasti mendatanginya. Dan rupanya dugaannya tepat sekali. Andi datang kerumah Nada, lalu terjadilah keributan tadi.6183Please respect copyright.PENANA98oohy2E98
6183Please respect copyright.PENANA675B843e1Z
Pak Bowo yang berada tak jauh dari rumah itu, bisa mendengar dengan jelas keributan antara Andi dengan Cita, meski keributan itu terjadi didalam rumah. Dia tertawa terbahak-bahak mendengar semuanya. Lebih puas lagi ketika melihat Andi tak bisa apa-apa waktu Cita memperlihatkan bukti foto yang Cita ambil tadi kepada Andi. Melihat wajah Andi yang seperti orang bodoh ketika berjalan meninggalkan rumah Nada, membuat kepuasannya berlipat-lipat.6183Please respect copyright.PENANAantL4lWCMd
6183Please respect copyright.PENANAEl7EVRMGMj
Setelah itu dia mengikuti kemana Andi pergi. Tadinya dia sudah jengkel dan berniat pulang saja karena Andi hanya berputar-putar tak jelas. Tapi saat mobil Andi mengarah kerumah Isna, pak Bowo kembali mengikutinya.6183Please respect copyright.PENANADgNhfomxpU
6183Please respect copyright.PENANANrslhYJ91i
Tadinya pak Bowo pikir kalau Andi kerumah Isna untuk melampiaskan rasa frustasinya. Dia menyangka malam ini Andi akan bercinta lagi dengan Isna, karena itulah dia sudah menyiapkan hpnya untuk memfoto kedatangan Andi kerumah Isna. Bisa dia buat jadi bahan untuk mengajak Cita bertemu, lalu makin mempengaruhi Cita, agar Andi bisa makin buruk dimata Cita.6183Please respect copyright.PENANALwQZB8NwMV
6183Please respect copyright.PENANA1QWglGLwwP
Tapi ternyata yang terjadi diluar malah perkiraannya. Andi justru marah-marah ke Isna, bahkan sampai memukulinya. Pak Bowo sempat mau turun dari mobil karena khawatir Isna kenapa kenapa, apalagi Andi terlihat begitu kalap memukul Isna. Tapi dia mengurungkan niatnya ketika melihat 2 orang sekuriti berjalan mendekati rumah Isna.6183Please respect copyright.PENANA9Py3JIAapg
6183Please respect copyright.PENANAHP3pOO5bfZ
Dan akhirnya diapun hanya menjadi penonton ketika Andi gantian dihajar habis-habisan oleh kedua orang sekuriti itu. Dia tersenyum, semakin puas dengan apa yang terjadi hari ini. Semua benar-benar terjadi diluar rencananya. Tapi bagi pak Bowo itu adalah hal yang sangat bagus. Dia merasa bahwa rencananya telah berjalan beberapa langkah lebih maju daripada yang seharusnya. Terlebih lagi tadi dia mendengar sekuriti akan membawa Andi ke kantor polisi. Makin besarlah peluangnya untuk segera mendapatkan Cita.6183Please respect copyright.PENANAl63zfJmbmO
6183Please respect copyright.PENANAkbkpZoqrjF
Hahaha, Andi Andi. Memang benar kata Isna, kamu itu pecundang Di. Pecundang sejati. Kamu benar-benar bodoh dan tidak berguna. Sekarang, istirahatlah dengan tenang di penjara. Biar aku yang menggantikan posisimu untuk sementara ini. Dan aku janji sama kamu, aku akan memuaskan istrimu itu. Dan aku akan membuat Cita nggak akan pernah bisa lepas dariku, dan membuang kamu untuk selama-lamanya, hahaha.6183Please respect copyright.PENANAGPHYYvFv1g
6183Please respect copyright.PENANAUWY2ujArd0
*6183Please respect copyright.PENANAOoPy6xB5Pz
*6183Please respect copyright.PENANAdSDpQZ3u70
*6183Please respect copyright.PENANATN6Eaiakbg
*6183Please respect copyright.PENANARCxKO4v698
6183Please respect copyright.PENANAqASr8JDYFv
Sementara itu dirumah Nada, dia baru saja melepas kepergian suaminya. Malam ini suaminya harus mengejar kereta karena harus berangkat lagi ketempat kerjanya di Jakarta. Tadi waktu Andi datang, Gunawan memang sedang bersiap-siap dikamarnya sambil membiarkan Cita ditenangkan oleh Nada. Tapi persiapannya terganggu dengan kedatangan Andi, yang juga membuatnya emosi karena telah menyebut istrinya sebagai pelacur.6183Please respect copyright.PENANAF2ePbA5utL
6183Please respect copyright.PENANA3eblisW2sV
Sepeninggal Andi tadi, setelah tangisan Cita cukup mereda, Cita akhirnya menceritakan semuanya. Mulai dari kenapa dia sampai menjauhi Nada, Robi dan Salim yang merupakan permintaan Andi. Kelakuan kasar Andi ketika memaksanya mengaku kalau dia sudah selingkuh. Juga ancaman Andi bahwa jika dia menemui Nada dan yang lainnya, itu membuktikan bahwa dirinya itu selingkuh.6183Please respect copyright.PENANA0XoxGgKNib
6183Please respect copyright.PENANAHUDkvLi9J8
Lalu Cita juga cerita tentang apa yang terjadi hari ini, dimana dia memergoki Andi jalan dengan Isna. Lalu bagaimana dia mengikuti Andi hingga berhasil mengetahui kalau Andi ternyata yang sebenarnya selingkuh, dan dia sempat mengambil beberapa foto sebagai bukti perselingkuhan Andi dan Isna, hingga bagaimana dia sampai terpikir untuk menemui Nada malam ini.6183Please respect copyright.PENANAsRmcHzQ4Oe
6183Please respect copyright.PENANAAnXZCXaxZU
Nada yang sebenarnya sudah mengetahui tentang peristiwa hari ini tidak terlalu kaget. Tapi dia tetap berusaha bersikap biasa, dan berpura-pura kaget seperti halnya Gunawan.6183Please respect copyright.PENANA76aqlkotTk
6183Please respect copyright.PENANAAS6teURSys
Mendengar semua itu, Nada dan Gunawan hanya bisa bersimpati pada Cita. Mereka berusaha menghibur Cita sebisanya. Bahkan Gunawan sempat ragu untuk berangkat ke Jakarta, karena dia jadi ikut khawatir dengan kondisi Cita. Tapi karena ada pekerjaan penting yang harus dikerjakan Gunawan, mau tak mau dia harus berangkat malam ini juga. Apalagi Nada juga sudah meyakinkannya kalau dia baik-baik saja.6183Please respect copyright.PENANAXPLsgFpWw4
6183Please respect copyright.PENANAiHGKdOSNPw
6183Please respect copyright.PENANAamcD3tuH2s
“Nanti aku hubungi Robi dan mas Salim kalau butuh apa-apa. Papa tenang aja, aku nggak papa kok, papa tetep berangkat aja” ucap Nada tadi. Akhirnya Gunawan tetap berangkat meskipun Nada tak jadi mengantarnya meningat kondisi Cita yang seperti itu.6183Please respect copyright.PENANAyXKj4QNBos
6183Please respect copyright.PENANAt3XKkTKB2I
6183Please respect copyright.PENANAcU7B2VKoty
Dan kini, Nada masih terus berusaha menghibur Cita. Dia sama sekali tak memikirkan soal Cita yang mengacuhkannya beberapa waktu belakangan ini. Dia memang sempat khawatir dan berpikir macam-macam karena Cita tak pernah sekalipun membalas pesannya ataupun mengangkat telponnya. Tapi setelah mendengar semua penjelasan Cita, dia maklum, bahkan menyalahkan Andi atas semua yang terjadi.6183Please respect copyright.PENANA8N9yI0FZmO
6183Please respect copyright.PENANAczc9StYAcZ
Tak berapa lama kemudian terdengar hp Nada berdering. Dilihatnya, ternyata ada telpon dari pak Bowo.6183Please respect copyright.PENANAbm6NYSIo0Z
6183Please respect copyright.PENANALPl0lFjpCj
6183Please respect copyright.PENANAZBjv2BgGPD
“Cit, sebentar ya, aku angkat telpon dulu” ucap Nada, dan hanya dijawab dengan anggukan oleh Cita.6183Please respect copyright.PENANALxa7tciV3m
6183Please respect copyright.PENANA0AiwfKDucT
6183Please respect copyright.PENANAehYMFeVcFo
Nada mengambil hpnya dan berjalan keluar, ke teras rumah. Dia tak ingin Cita tahu kalau yang menelpon adalah pak Bowo.6183Please respect copyright.PENANApWXgdf5Eu9
6183Please respect copyright.PENANASlFbtwB8Vk
6183Please respect copyright.PENANA2Xs86TBN8y
“Halo pak”6183Please respect copyright.PENANAYmylRLZbgv
6183Please respect copyright.PENANA3PCOhTRBWm
“Halo sayang. Suami kamu udah berangkat kan?”6183Please respect copyright.PENANAyhtw1zJGS0
6183Please respect copyright.PENANAq8y3DfaydN
“Hmm, iya pak”6183Please respect copyright.PENANAIJW5GGOTwn
6183Please respect copyright.PENANABF4DO7qyvM
“Kalau gitu aku jemput kerumahmu ya. Aku lagi sange nih sayang. Lumayan kan malem minggu bisa kita habiskan bareng-bareng, hehehe”6183Please respect copyright.PENANAyBppEr6rPa
6183Please respect copyright.PENANAsfXG64Ov2m
“Aduh pak, jangan malam ini deh”6183Please respect copyright.PENANAhfefUDyO7J
6183Please respect copyright.PENANAanTPygysDQ
“Loh kenapa? Kan suami kamu udah berangkat, bebas dong kita? Kamu juga nggak lagi halangan kan?”6183Please respect copyright.PENANAARugZGz3Z0
6183Please respect copyright.PENANAsBmBb6R5Kh
“Iya pak, tapi dirumahku, lagi ada, saudaraku pak”6183Please respect copyright.PENANANnkU05PS0Z
6183Please respect copyright.PENANAHYYCyN3Rab
“Saudara?”6183Please respect copyright.PENANAdHydesERMR
6183Please respect copyright.PENANAchhI23Gx1N
“Iya pak, hmm, sepupuku lagi disini. Dia mau nginap disini. Nggak mungkin aku tinggalin dia pak. Lagian aku nggak mau dia curiga kalau pak Bowo nanti dateng kesini”6183Please respect copyright.PENANAdSHkuySCz1
6183Please respect copyright.PENANA97MaaBWSq5
“Aduuh, tapi gimana dong Nad? Aku udah sange berat nih”6183Please respect copyright.PENANAQ2MqKGCKI4
6183Please respect copyright.PENANAJfRGvd2jDK
“Pak, pliss, aku mohon pak, aku nggak bisa malam ini. Pak Bowo kan bisa ngajak yang lain”6183Please respect copyright.PENANADycHtd4NR7
6183Please respect copyright.PENANAyeQHSKwtx3
“Tapi aku maunya sama kamu Nad, aku udah kangen sama memek kamu”6183Please respect copyright.PENANAQrGaa4cTHo
6183Please respect copyright.PENANAygeog8jGc0
“Pak, pliss jangan malem ini”6183Please respect copyright.PENANAupgJM5k8eF
6183Please respect copyright.PENANAdP0KJeDDhw
“Emang kamu nggak kangen kontolku Nad?”6183Please respect copyright.PENANAB2NFbSlIs9
6183Please respect copyright.PENANAGnT1Tby7Ce
“Ii.. iya kangen.. tapi nggak malam ini pak, aku bener-bener nggak bisa”6183Please respect copyright.PENANAHh6wkRTm9B
6183Please respect copyright.PENANA4EI3y6gO3a
“Hhmm, ya udah deh, kalau gitu aku sama Gina aja”6183Please respect copyright.PENANAtWEq7Cwm6A
6183Please respect copyright.PENANAL65GQbEzss
“Iya pak, makasih udah mau ngerti. Lain kali aku pasti layanin pak Bowo, tapi malem ini aku bener-bener nggak bisa”6183Please respect copyright.PENANAJC1FpTJLW9
6183Please respect copyright.PENANACq6XRM3RwY
“Iya iya. Eh, ngomong-ngomong sepupu kamu itu cowok apa cewek? Udah umur berapa dia? Udah nikah belum? Apa masih perawan?”6183Please respect copyright.PENANAgq47KEKIla
6183Please respect copyright.PENANAR2A5T3YuMn
“Emang kenapa pak?”6183Please respect copyright.PENANAGEtd9aJlb0
6183Please respect copyright.PENANAmG6lVTuzqo
“Ya siapa tahu bisa bantuin kamu”6183Please respect copyright.PENANA4WS3iTFLsm
6183Please respect copyright.PENANALXasVAjxcY
“Maksudnya?”6183Please respect copyright.PENANAmuCqKv0uiX
6183Please respect copyright.PENANAzsG9Ewb6E3
“Ya bantuin kamu buat muasin kontolku. Bukannya kamu selama ini kewalahan ngelayanin aku? Hahaha”6183Please respect copyright.PENANA9wESkP7Jrd
6183Please respect copyright.PENANAq8fKjfzVis
“Paak, pliss jangan macem-macem deh pak”6183Please respect copyright.PENANAEwG7CO56Ef
6183Please respect copyright.PENANA9RkmdJlG1Y
“Loh kenapa emang? Kamu keberatan kalau aku pengen ngentot sama sepupumu juga? Emang kamu mau ngelawan aku? Udah siap sama resikonya?”6183Please respect copyright.PENANAvNreuX89zC
6183Please respect copyright.PENANAXy4lDkfTIW
“Pak, jangan gitu lah pak. Pak Bowo kan udah dapetin aku, apa masih kurang?”6183Please respect copyright.PENANAUg0fwQXQAn
6183Please respect copyright.PENANA8LVkJcWeHg
6183Please respect copyright.PENANAh92VGMdodf
“Jelas lah, kamu aja selalu kepayahan gitu ngadepin aku”6183Please respect copyright.PENANAF2ezVvOczN
6183Please respect copyright.PENANAyls7LmyMnh
“Pak jangan lah pak, lagian, hmm, sepupuku ini cowok pak”6183Please respect copyright.PENANAyZgeO0DLES
6183Please respect copyright.PENANANScEdbdhKs
“Cowok? Wah, jangan-jangan kamu mau ngentot sama sepupumu ya malam ini? Sampai nggak mau nemenin aku?”6183Please respect copyright.PENANA670GwiluzD
6183Please respect copyright.PENANAgmZMrnfLy6
“Pak. Iih, yaa nggak gitu juga”6183Please respect copyright.PENANA1SdNsFcblQ
6183Please respect copyright.PENANAP9wnhGQd9p
“Hahaha Nada Nada. Ya udah, kamu nikmatin aja waktumu sama sepupumu itu sekarang. Tapi lain kali, aku nggak mau tahu ya, kalau suamimu udah nggak dirumah, aku tetap bakal jemput kamu, mau ada orang tuamu sekalipun. Lain kali kamu harus mau layanin aku, nggak ada kata nggak bisa. Ini terakhir kali aku kasih kamu kelonggaran”6183Please respect copyright.PENANAm3E26vrO9S
6183Please respect copyright.PENANAEIeLsFDWoI
“Ii.. iya pak”6183Please respect copyright.PENANAFgmlSqAutL
6183Please respect copyright.PENANA2mOq7KgO1M
6183Please respect copyright.PENANAKCY6aXKUQE
Tanpa menjawab lagi pak Bowo memutus sambungan telpon. Nada bernafas lega, karena pak Bowo tak sampai memaksanya malam ini. Bisa kacau kalau sampai pak Bowo datang kesini sementara disini masih ada Cita. Nada masih tidak siap kalau skandalnya ini diketahui oleh orang lain, selain Gina. Apalagi pak Bowo juga mengincar Cita. Dengan kondisi Cita yang sedang rapuh seperti ini, dia akan sangat yakin pak Bowo tanpa kesulitan bisa mendapatkan Cita. Karena itulah, dia berupaya keras agar pak Bowo tidak sampai kesini. Dan dia sangat lega upayanya berhasil.6183Please respect copyright.PENANATvtmWxpmWn
6183Please respect copyright.PENANAu8FiNJYiUe
Sementara itu, pak Bowo hanya tertawa setelah menutup telponnya. Dia tentu tahu kalau Nada berbohong, karena dia tahu kalau yang ada dirumah Nada sekarang adalah Cita. Padahal bisa saja dia memaksa untuk tetap kesana, sekaligus menjerat Cita malam ini juga. Tapi pak Bowo tidak ingin buru-buru. Dia ingin melakukan sesuatu yang lain untuk bisa mendapatkan Cita.6183Please respect copyright.PENANAQcPaZw4GLS
6183Please respect copyright.PENANAZZY6LoIsiD
Dia hanya harus bersabar sedikit untuk bisa benar-benar mendapatkan Cita seutuhnya. Semua kondisi yang ada sekarang sudah sangat mendukung rencana jahatnya pada Cita. Lagipula, malam ini memang bukan jatah Nada untuk menemani malam minggu birahinya. Sebelumnya, dia mendapatkan telpon dari seseorang yang sudah menunggu dirumahnya. Kini dengan senyum terkembang, pak Bowo mengarahkan mobilnya untuk pulang. Kepuasan yang dia dapatkan seharian ini, akan membuatnya makin bersemangat melewati malam ini dengan wanita yang sudah menunggu di rumahnya.6183Please respect copyright.PENANAVKUnLSO8Da
6183Please respect copyright.PENANAXWDEBwHpie
*6183Please respect copyright.PENANAAwRpsR4LNf
*6183Please respect copyright.PENANAmqOr1opPHz
*6183Please respect copyright.PENANAw7OIllFQpH
*6183Please respect copyright.PENANAklyZPFciKf
*6183Please respect copyright.PENANAL5AdlXHGt1