10663Please respect copyright.PENANAUuGAxmVDcD
10663Please respect copyright.PENANAj2FVZtzlUb
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.10663Please respect copyright.PENANAbEC7VxT8XW
10663Please respect copyright.PENANAVmOsf74T83
10663Please respect copyright.PENANArbkfICD1fZ
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?10663Please respect copyright.PENANAuDKxBzgNW3
10663Please respect copyright.PENANARVKdG7DWwW
*10663Please respect copyright.PENANADl36d0u85s
*10663Please respect copyright.PENANABfbu29FXGZ
*10663Please respect copyright.PENANApSS828mO7J
*10663Please respect copyright.PENANAo73ToHTf1h
10663Please respect copyright.PENANAEexEKSbnlu
Beberapa jam sebelumnya10663Please respect copyright.PENANAveffTdfRLO
10663Please respect copyright.PENANAVTSYmFIjCO
Siang itu akhirnya Cita berangkat hanya berdua saja dengan pak Bowo. Tadi saat Cita sedang bersiap-siap pak Bowo sempat pulang untuk bersiap-siap juga. Waktu dia kembali, Cita sudah menunggu didepan rumah dengan membawa sebuah travel bag kecil dan juga tas jinjingnya. Akhirnya merekapun berangkat. Dalam perjalanan mereka asyik ngobrol, sepertinya Cita terlihat bersemangat untuk kali ini.10663Please respect copyright.PENANAM5rUdXFrgi
10663Please respect copyright.PENANAQ9dGwGR5hi
10663Please respect copyright.PENANABwDR1p3KEC
“Kamu tadi udah ijin ibu kan Cit?”10663Please respect copyright.PENANAJTlwdv31zC
10663Please respect copyright.PENANAt0wf65WGE4
“Udah kok pak, kenapa emang?”10663Please respect copyright.PENANAnHuFux6vhV
10663Please respect copyright.PENANA4ifyMqBXF9
“Ya nggak, aku nggak mau aja dibilangin bawa kabur anak orang, haha”10663Please respect copyright.PENANA6nnIoEtdsD
10663Please respect copyright.PENANALCk8r1fjOM
“Haha segitunya amat sih. Ya pasti aku ijin lah sama ibu”10663Please respect copyright.PENANAVq2ojcDUKP
10663Please respect copyright.PENANAUC7klBKEdL
“Emang kamu ngomong gimana sama ibu kok diijinin?”10663Please respect copyright.PENANA6KkxFc96KN
10663Please respect copyright.PENANAzpKVAkLbfb
“Aku bilang mau keluar kota buat pemotretan sama mbak Nada, sama kayak yang dulu itu”10663Please respect copyright.PENANAE91wrHmXBH
10663Please respect copyright.PENANAqABpFIVvS2
“Loh, kok bilang sama Nada? Kenapa mesti bohong?”10663Please respect copyright.PENANA5svZ9HF909
10663Please respect copyright.PENANA8JPvvrX8Yp
“Lha emang kalau ngomong cuma berdua sama pak Bowo, bakal diijinin?”10663Please respect copyright.PENANANl3xKEFGWL
10663Please respect copyright.PENANALaTmN9w6FS
“Yaa, nggak tahu sih, haha. Jadi sebenarnya, kamu itu ngebet pengen pemotretan apa ngebet pengen jalan sama aku? Haha”10663Please respect copyright.PENANAthWcrz7tdc
10663Please respect copyright.PENANAIKKDXuCCpR
“Iihh apaan sih” jawab Nada malu-malu, bahkan sekilas pak Bowo melihat wajah Cita merona.10663Please respect copyright.PENANAjn0MBk7PY4
10663Please respect copyright.PENANAuKVgzvOBNt
10663Please respect copyright.PENANAPdjPXARBcD
Pak Bowo tak lagi berusaha untuk menggoda Cita. Tapi dalam hati dia senang. Tujuannya masih sama, yaitu mendapatkan Cita. Dan sekarang mereka sedang dalam perjalanan menuju luar kota, hanya berduaan saja. Tapi bukan hanya itu yang membuatnya senang. Dia merasa, Cita mulai ada sesuatu padanya. Kalau tidak, tak mungkin Cita akan sampai membohongi ibu mertuanya hanya untuk bisa pergi seperti saat ini. Cita pasti akan menolak, atau mungkin akan menunggu sampai ibu mertua dan anaknya pulang, lalu mereka pergi bersama-sama.10663Please respect copyright.PENANAfYa8SiklYv
10663Please respect copyright.PENANAoWAR7cTnS6
Dalam perjalanan mereka sempat singgah disebuah rumah makan untuk mengisi perut, lalu kembali melanjutkan perjalanan. Kalau tadi mereka sempat bungkam, setelah makan siang ini perjalanan mereka kembali diisi dengan obrolan ringan. Pak Bowo juga tak lagi membahas yang tadi atau berusaha menggoda Cita, dia lebih banyak mendengarkan Cita bercerita tentang pekerjaan dan teman-teman kantornya.10663Please respect copyright.PENANA0rMr9MgVLB
10663Please respect copyright.PENANA6R9hRf4ezf
Karena ini adalah hari sabtu, dan ternyata lokasi yang dituju pak Bowo itu searah dengan sebuah lokasi wisata, maka perjalanan jadi tidak terlalu lancar karena mereka terjebak macet dibeberapa titik. Akhirnya setelah 2 jam perjalanan mereka sampai juga divilla itu. Villanya tidak terlalu besar, namun terlihat nyaman. Kondisi udaranya juga sejuk. Hamparan hijau tanaman teh disekitar villa memanjakan mata mereka. Setelah turun dari mobil merekapun masuk kevilla.10663Please respect copyright.PENANAmF4oGlhmfP
10663Please respect copyright.PENANAgVr2I51Bqe
10663Please respect copyright.PENANAYNYB8odRlK
“Bagus juga pak villanya, nyaman kayaknya” ucap Cita melihat-lihat kondisi dalam villa.10663Please respect copyright.PENANAEIHDPwuuYM
10663Please respect copyright.PENANAtyxmIzEjr7
“Ya emang nyaman kok. Oh iya, disini ada 3 kamar, kamu pilih aja mau nempatin yang mana. Kamarnya sama aja kok” ucap pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANA6COq7tqltZ
10663Please respect copyright.PENANACdqMTAXBax
10663Please respect copyright.PENANAVKLxkVAEgN
Cita mengangguk, kemudian dia masuk kesalah satu kamar. Pak Bowo juga masuk kekamar lainnya. Setelah merapikan barang-barangnya, mereka keluar dari kamar masing-masing hampir bersamaan. Terlihat juga pak Bowo sudah membawa kameranya.10663Please respect copyright.PENANApVfF2W9uzw
10663Please respect copyright.PENANA6eoMAVM5m5
10663Please respect copyright.PENANAl0gsMrOyZM
“Mau foto-foto sekarang pak?” tanya Cita.10663Please respect copyright.PENANANi0sTyRw0n
10663Please respect copyright.PENANA21hYUEQfyY
“Eh nggak sih, aku mau kesamping fotoin pemandangan. Emang kamu nggak capek? Nggak pengen istirahat dulu?”10663Please respect copyright.PENANAv1U8x1DtVk
10663Please respect copyright.PENANAaKY50naAgX
“Nggak sih pak, nanti aja sekalian istirahatnya. Aku juga pengen lihat pemandangan sekitar”10663Please respect copyright.PENANAJVQ6PRtVFU
10663Please respect copyright.PENANAnd0XVQmyD6
10663Please respect copyright.PENANA8RYXG7TT4d
Mereka berdua kemudian menuju kesamping villa. Dan dari samping ternyata pemandangannya cukup bagus. Cita terlihat senang sekali. Berkali-kali dia rentangkan kedua tangannya sambil menghirup udara segar ini dalam-dalam. Pak Bowo yang melihat itu, merasa sayang untuk melewatkan momen itu. Dia beberapa kali memotret tanpa Cita sadari. Tapi beberapa saat kemudian, Cita baru sadar kalau dia sedang dipotret oleh pak Bowo. Dan diapun langsung berpose tanpa disuruh.10663Please respect copyright.PENANAWcJ3TgBiie
10663Please respect copyright.PENANAF0Oec1fURE
10663Please respect copyright.PENANAZu9ycXAgNr
“Pemandangannya disini bagus ya pak?”10663Please respect copyright.PENANAOggmUAjW1o
10663Please respect copyright.PENANAOhxowLOttP
“Iya Cit, pemandangan bagus, udara juga sejuk. Kalau malem juga bagus lho, dari sini kita bisa lihat lampu-lampu kota dibawah sana”10663Please respect copyright.PENANAM5Ht5ZyZf4
10663Please respect copyright.PENANAISOLQO6Yjz
“Oh ya?”10663Please respect copyright.PENANAWrV7Cj88Id
10663Please respect copyright.PENANATmK5lBH6y3
“Iya, lihat aja entar malem”10663Please respect copyright.PENANAHPbT5erIcx
10663Please respect copyright.PENANAA5On160lKM
*10663Please respect copyright.PENANAzltm2XPaAt
*10663Please respect copyright.PENANA9o398XgYjP
*10663Please respect copyright.PENANAZdiBDncDUB
*10663Please respect copyright.PENANArIFl0MKswT
10663Please respect copyright.PENANA3uyUCTvdZ6
Hari beranjak petang. Cita dan pak Bowo sudah sama-sama mandi dan berganti baju. Pak Bowo terlihat santai dengan memakai celana jeans dan kaos yang memperlihatkan perutnya yang agak membuncit itu. Cita juga terlihat memakai kaos yang ditutup dengan cardigan, celana jeans yang agak ketat dan jilbab simpel. Cita juga hanya memoles bedak tipis diwajahnya, tanpa memakai lipstik, juga membiarkan alisnya tak dipoles karena memang sudah cukup tebal alami.10663Please respect copyright.PENANABlCRfBo04d
10663Please respect copyright.PENANADX93f62GNi
10663Please respect copyright.PENANAqlADFvqw0U
“Kita cari makan yuk Cit”10663Please respect copyright.PENANAyv0q9SKpK9
10663Please respect copyright.PENANAwSBwR2bFeX
“Ayo pak. Mau makan dimana?”10663Please respect copyright.PENANAtg1Q87fEAg
10663Please respect copyright.PENANArxHOdmN1lK
“Disekitar sini banyak kok tempat makan. Kamu pengen makan apa?”10663Please respect copyright.PENANAkXdRdc8Dhx
10663Please respect copyright.PENANATmXGXX6fhf
“Hmm, terakhir aku pergi ke daerah kayak gini sih pernah makan sate kelinci pak, disini ada nggak ya?”10663Please respect copyright.PENANAC4t5UHmUCd
10663Please respect copyright.PENANADotcBHiiYR
“Wah banyak kalau disini. Kamu mau?”10663Please respect copyright.PENANAzFftzyBsg7
10663Please respect copyright.PENANALknUnl0ils
10663Please respect copyright.PENANAnXHqSvLWSi
Cita mengangguk. Akhirnya mereka pergi mencari warung sate kelinci tak jauh dari villa. Pak Bowo memilih warung yang memiliki view pemandangan kota dibawahnya. Sambil makan, mereka bisa melihat cahaya lampu kota yang terlihat indah dari tempat itu. Karena tak membawa kamera, pak Bowo mengabadikan momen itu dengan kamera hpnya. Tapi sialnya, karena teledor hp yang dia pegang lepas dari tangannya, dan masuk ke gelasnya yang masih berisi penuh dengan teh panas.10663Please respect copyright.PENANAZPWS0tPJY5
10663Please respect copyright.PENANAAG9mgE0WpA
10663Please respect copyright.PENANA2JuIL6eZ2O
“Yaaah siaaal, malah nyemplung”10663Please respect copyright.PENANA15shHoJ7k2
10663Please respect copyright.PENANAbbRxoAyyIa
“Hahaha ya ampun pak, gimana sih bisa nyemplung gitu”10663Please respect copyright.PENANA0WU931jjBS
10663Please respect copyright.PENANAb57o8VjN2b
10663Please respect copyright.PENANApSWcKqwdnr
Pak Bowo dengan hati-hati mengambil hpnya. Dia langsung meletakan hpnya dimeja karena memang masih terasa agak panas gara-gara kena teh panas tadi. Dan sialnya, hp pak Bowo bukanlah hp yang tahan air. Apalagi, hpnya baru saja masuk air panas. Akhirnya hp itupun langsung mati.10663Please respect copyright.PENANAxAgRpePwUs
10663Please respect copyright.PENANAQv9qA1XZGt
10663Please respect copyright.PENANAT81oea4CL0
“Mati Cit, haha” ucap pak Bowo yang malah tertawa melihat hpnya mati.10663Please respect copyright.PENANAXx3MxSeywn
10663Please respect copyright.PENANAYxRFSxME6s
“Hihihi kasian” Cita hanya cekikikan. Sebenarnya dia merasa tak enak karena sempat keceplosan tertawa tadi, tapi ternyata pak Bowonya sendiri juga tertawa.10663Please respect copyright.PENANANDcAy4fKxC
10663Please respect copyright.PENANAc0UizvqDDb
“Wah sayang padahal bagus lho foto-fotonya tadi” ucap pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANA0pupufU7Yx
10663Please respect copyright.PENANAzHnJ3rfZ3m
“Yaudah pakai hpku aja pak, tapi jangan dicemplungin juga ya, hehe”10663Please respect copyright.PENANAaBN2GMS5ul
10663Please respect copyright.PENANAkcpYWcfVct
“Haha yaudah mana sini?”10663Please respect copyright.PENANAEtVhk5D5H1
10663Please respect copyright.PENANAMO5wvSXm7K
10663Please respect copyright.PENANA9yDFR0nmks
Cita mengambil hpnya. Tapi sebelum menyerahkan pada pak Bowo, dia sempat akan membuka kunci dan membuka kamera, tapi ternyata hp itu juga mati.10663Please respect copyright.PENANAA6TDUDofqQ
10663Please respect copyright.PENANAu9kmLkSzCa
10663Please respect copyright.PENANAwSWj11qcAX
“Eh kok mati ya? Astaga, aku lupa ngecharge tadi pak, abis batreinya”10663Please respect copyright.PENANALpaW8i8LKn
10663Please respect copyright.PENANAHyT6D67N9H
“Haha yaudah kalau gitu, berarti emang nggak boleh ambil foto dari sini Cit, hehe”10663Please respect copyright.PENANAKlFhJFN03h
10663Please respect copyright.PENANApeUMcPH6mM
“Yaah kan sayang pak backgroundnya bagus loh padahal” ucap Cita agak memanyunkan bibirnya.10663Please respect copyright.PENANAB5ocI00UrA
10663Please respect copyright.PENANAWn3zRDNIjj
“Udah tenang aja, entar divilla lebih bagus viewnya Cit. Kalau disini masih agak kehalang bukit itu, entar kalau divilla nggak kehalang, lebih keren lah” hibur pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAAttp6ypH7k
10663Please respect copyright.PENANAMbP0AmILLg
“Beneran?”10663Please respect copyright.PENANAGWzZNA8mb9
10663Please respect copyright.PENANA3RnTQeszSM
“Iya”10663Please respect copyright.PENANAA7dltLhKZh
10663Please respect copyright.PENANAa4xW1D62Lj
“Hmm yaudah deh”10663Please respect copyright.PENANADgKelTxnwU
10663Please respect copyright.PENANAJsSmiMg3Zw
10663Please respect copyright.PENANAcV7bnAxdP2
Akhirnya mereka kembali melanjutkan makan malamnya. Setelah habis, mereka masih sempat duduk-duduk disitu sebentar menikmati suasana. Hawa yang dingin membuat keduanya duduk berdekatan, mepet. Tapi tak sampai saling peluk, karena baik Cita maupun pak Bowo terlihat sama-sama canggung. Meskipun sudah sering melakukan dirumah Cita, tapi ditempat umum seperti ini mereka masih canggung, meskipun mungkin tak ada yang kenal mereka.10663Please respect copyright.PENANAVhHGm9pQGt
10663Please respect copyright.PENANAHiTqtm2gUM
10663Please respect copyright.PENANAAZlEUy7gYm
“Pak, balik aja yuk” ucap Cita setelah cukup lama mereka hanya terdiam.10663Please respect copyright.PENANAHzlE787Zh2
10663Please respect copyright.PENANAjUteNUjniZ
“Iya, daripada cuma diem disini, hehe” jawab pak Bowo, dan Citapun tersenyum mendengarnya.10663Please respect copyright.PENANAZhpyIFzMGp
10663Please respect copyright.PENANABumdFGW2zu
10663Please respect copyright.PENANAdI5bmSeMuu
Akhirnya mereka pulang. Sampai divilla pak Bowo langsung menyimpan hpnya yang sudah mati kena teh panas itu dan langsung mengambil kamera, sedangkan Cita masuk kekamar untuk mencharge hpnya, lalu keluar lagi. Pak Bowo kemudian mengajak Cita kebagian samping villa seperti tadi siang, kali ini untuk melihat pemandangan lampu kota yang ada dibawah sana.10663Please respect copyright.PENANAmTRIR0VSN3
10663Please respect copyright.PENANAjiwOUFIA0Z
10663Please respect copyright.PENANABblZCkNvXK
“Waah beneran ternyata, lebih keren dari sini pak, lebih kelihatan semuanya” ucap Cita.10663Please respect copyright.PENANAIHo09mmkeL
10663Please respect copyright.PENANAYIqMXyY2mk
10663Please respect copyright.PENANAMdvNHNSt3m
Pak Bowo tak menjawab, hanya tersenyum dan membiarkan Cita menikmati pemandangan yang ada. Dia sesekali mengambil foto Cita dari belakang. Sadar dirinya sedang difoto, Citapun berbalik dan melakukan berbagai pose. Kadang pose lucu yang membuat pak Bowo tak bisa menahan tawanya.10663Please respect copyright.PENANAdjk2asnsiK
10663Please respect copyright.PENANArmJFvRl7y7
*10663Please respect copyright.PENANAIwqBFexRzg
*10663Please respect copyright.PENANA9xefJQB4lv
*10663Please respect copyright.PENANApkXNNb1wvu
*10663Please respect copyright.PENANAFF2ktZTQX0
10663Please respect copyright.PENANAZCXC610UoU
Sudah puas dengan berfoto-foto, sekarang Cita dan pak Bowo sudah duduk-duduk diruang tengah villa ini. Tv menyala, tapi tak terlalu mereka perhatikan. Mereka lebih banyak ngobrol dan tentu saja, posisinya berdekatan, bahkan tangan pak Bowo sudah merangkul pundak Cita, sedangkan tangan Cita juga merangkul pinggang pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAJUM144uqwq
10663Please respect copyright.PENANAgG0HB1KyMq
10663Please respect copyright.PENANAgGMiRwKxet
“Dulu waktu kamu pergi sama Nada dan yang lain itu, abis foto-foto acaranya apaan?”10663Please respect copyright.PENANACDXl4Ot9DR
10663Please respect copyright.PENANAO2FTxsfK7d
“Hmm, dulu sih acaranya sendiri-sendiri pak. Ada yang cuma diem divilla, ada juga yang keluar jalan-jalan. Waktu itu sih aku sama mbak Nada dan yang lainnya jalan-jalan, karena nggak jauh dari situ ada taman bunga yang meskipun malam tapi tetep ramai, soalnya dipakein lampu warna-warni gitu pak jadi bagus banget”10663Please respect copyright.PENANAS3mPJFAsPC
10663Please respect copyright.PENANAokqsAloC0y
“Ooh gitu. Tapi sayang ya, disekitar sini nggak ada kayak gitu. Ada tempat wisata juga kalau jam segini udah tutup, baru ramai juga besok”10663Please respect copyright.PENANAeOt6FigoTc
10663Please respect copyright.PENANA5jE0EUfxWN
“Iya sih, tapi nggak papa pak”10663Please respect copyright.PENANAZPloqryw5P
10663Please respect copyright.PENANAFk9c3xeek8
“Beneran nggak papa? Kan kamu kesini pengen refreshing? Tapi kita malah cuma duduk-duduk doang disini”10663Please respect copyright.PENANAPkr9dKNxhm
10663Please respect copyright.PENANA2XFxv6UDHk
“Iya nggak papa. Ini juga udah lebih fresh kok, paling nggak udah dapet udara seger pak. Lha lagian mau jalan kemana coba? Udah malem kan, mau lihat pemandangan juga gelap, item semua”10663Please respect copyright.PENANASYOgqBfljM
10663Please respect copyright.PENANAIalKwUfVL8
“Seitem aku ya Cit? Hehe” canda pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAcbUm97OilJ
10663Please respect copyright.PENANAGIu45Fqyxv
“Haha iya, pak Bowo item, haha”10663Please respect copyright.PENANA7Nu9u3PBau
10663Please respect copyright.PENANA6tAtFnaOFa
“Biarin, kan item manis. Item-item gini banyak yang suka lho, haha”10663Please respect copyright.PENANA7F3jDyXr5E
10663Please respect copyright.PENANA2DohllU0VM
“Haha pede amat. Emang siapa yang suka coba?”10663Please respect copyright.PENANAPoVXkYiWsR
10663Please respect copyright.PENANAsttOspVyhm
“Nih salah satunya, yang lagi melukin aku, hahaha”10663Please respect copyright.PENANAAi5uWvERSs
10663Please respect copyright.PENANAQAklDtCjTp
“Iihh apaan sih” ucap Cita sambil mencubit pinggang pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAtJfzQHCEkQ
10663Please respect copyright.PENANAY1GxVWCddt
10663Please respect copyright.PENANA7o8OI2ZUuc
Cita tersipu mendengar ucapan pak Bowo. Dia tahu pak Bowo bercanda, tapi mendengar candaan itu justru ada desiran dalam dadanya.10663Please respect copyright.PENANAPCVntBkq93
10663Please respect copyright.PENANAPtDGfq9zE2
Aku suka pak Bowo? Mungkinkah? Batin Cita.10663Please respect copyright.PENANAZ8Ugkf2B4y
10663Please respect copyright.PENANApnorThxQjV
Dia jadi mengingat-ingat semua momen kebersamaan dengan pak Bowo, baik itu yang hanya berdua seperti ini, ataupun saat ada Putra juga. Memang Cita harus mengakui, bahwa selama berada disamping pak Bowo dia merasakan ketenangan, kenyamanan, dan juga kehangatan. Apalagi sikap pak Bowo yang selama ini tak pernah kurang ajar kepadanya. Bahkan lelaki itu sering mengingatkan Cita agar selalu berhati-hati menanggapi teman-temannya dikantor yang masih saja ada yang terus menggodanya.10663Please respect copyright.PENANAteqVywYxZ7
10663Please respect copyright.PENANAxMncbj46Mb
Sama dia aku jadi ngerasa tenang, nyaman, dan juga aman. Dia begitu dewasa, nasehatnya nggak pernah nyalahin aku, nggak pernah nyudutin aku. Dan dia juga bisa deket banget sama Putra, yang nggak semua orang bisa melakukan itu. Yang dibisikan pak Bowo waktu itu, apa bener-bener mewakili perasaan hatinya ya? Batin Cita lagi.10663Please respect copyright.PENANAEq0ny8OFyC
10663Please respect copyright.PENANAJq5GGkXumO
Dia kembali teringat momen ketika pak Bowo pamit pulang dari rumahnya, waktu itu pak Bowo memeluk erat tubuhnya dan mencium keningnya. Lalu Cita mendengar bisikan lirih pak Bowo, yang menyatakan pria itu menyayanginya. Cita tak sempat berkata apa-apa karena pak Bowo buru-buru melepas pelukannya dan beranjak pergi.10663Please respect copyright.PENANASEhck6v02N
10663Please respect copyright.PENANAf3GoHXrrbM
Setelah itu, pak Bowo juga tak lagi membahas apa yang dia bisikan waktu itu. Meskipun Cita jadi penasaran untuk menanyakannya, tapi Cita menahan diri. Apalagi sikap pak Bowo setelahnya, seperti sedang membuktikan diri bahwa lelaki itu memang menyayanginya. Pak Bowo memang tak lagi mengatakannya, tapi Cita bisa merasakan itu dari semua sikap pak Bowo. Cita menilai, sikap-sikap pak Bowo itu juga tidak berlebihan, bukan untuk mencari perhatian.10663Please respect copyright.PENANANez1yIAqXz
10663Please respect copyright.PENANAq5hp6YCvty
Ditambah lagi, sering sekali ketika pak Bowo singgah kerumahnya, hal pertama yang ditanyakan adalah keberadaan Putra. Kalau Putra ada, maka lelaki itu akan langsung menghabiskan waktunya bersama anak yang baru berumur 2 tahun itu. Putra juga terlihat sangat senang kalau ada pak Bowo. Dan sejak akrab dengan pak Bowo, Putra bahkan tak pernah lagi menanyakan ayah kandungnya, Andi, yang sudah lama tak pulang.10663Please respect copyright.PENANA8NfDGBp4oN
10663Please respect copyright.PENANAU5TJo8GyMI
Benarkah dia memang menyayangiku dan Putra? Dilihat dari sikapnya, aku ngerasa emang begitu. Dia begitu melindungi kami, mengayomi kami. Hal yang sudah lama tidak aku dan Putra rasakan. Dan yang paling penting, dia tak pernah kurang ajar kepadaku.10663Please respect copyright.PENANADyFvJtfcxI
10663Please respect copyright.PENANAlfGzfxO4Wg
10663Please respect copyright.PENANAQOUDST0wN0
“Cit, kok malah bengong sih?” tanya pak Bowo membuyarkan lamunan Cita.10663Please respect copyright.PENANAjpkrvw6chh
10663Please respect copyright.PENANANsRcLnWULQ
“Eh nggak kok pak, hehe”10663Please respect copyright.PENANAKWara3MM2I
10663Please respect copyright.PENANAQQVJFIoulC
“Mikirin apa?”10663Please respect copyright.PENANABjy0Buy1Qp
10663Please respect copyright.PENANAs3jeswgJe8
10663Please respect copyright.PENANAvV0hnzK04o
Cita hanya menggeleng, namum mempererat pelukannya pada pak Bowo. Pak Bowo membalas pelukannya. Cita sedikit memejamkan mata, dia merasa nyaman sekali dipeluk seperti ini. Dan juga dia merasakan kehangatan, ditengah-tengah dinginnya udara pegunungan malam ini.10663Please respect copyright.PENANAeLxfuiQQ99
10663Please respect copyright.PENANAMs9MNviSYj
Cukup lama sepasang insan berbeda umur cukup jauh ini berpelukan dalam diam. Cita masih memikirkan tentang apa saja yang sudah dilewati dengan pak Bowo, sambil sesekali bibirnya tersenyum kecil. Pak Bowo sendiri, malam ini dia tak memikirkan hal yang lain sama sekali selain merasa makin nyaman dengan Cita.10663Please respect copyright.PENANA70yCbawb4G
10663Please respect copyright.PENANAaQex3VhoFD
Meskipun sebenarnya kondisi malam ini adalah kondisi yang sangat ideal yang dia harapkan dari Cita. Mereka sedang berada jauh dari rumah masing-masing. Berada disebuah villa dikawasan pegunungan, hawa malam yang cukup dingin. Duduk hanya berduaan, sambil berpelukan. Hanya butuh satu momen kunci untuk bisa membuat tujuan awalnya tercapai. Tapi entah kenapa, pak Bowo belum ingin melakukannya saat ini.10663Please respect copyright.PENANAoyeD0rGWo6
10663Please respect copyright.PENANAboh9kkkcJh
Dia masih ingin lebih lama menikmati momen ini. Berpelukan dengan Cita seperti ini membuat dia merasa nyaman sekali. Perasaan seperti ini sudah lama sekali dia tidak merasakannya. Dia coba mengingat-ingat, tapi gagal. Dia lupa kapan terakhir kali merasakan seperti ini. Sudah terlalu lama.10663Please respect copyright.PENANABYm8icdmyg
10663Please respect copyright.PENANAi7G2gx6niB
10663Please respect copyright.PENANACUTGaHBycy
“Cit…”10663Please respect copyright.PENANAMuCzSkXzbe
10663Please respect copyright.PENANATzdi0hP4FT
“Pak…”10663Please respect copyright.PENANArYfxNUA3t7
10663Please respect copyright.PENANANCNwMtpb5Z
10663Please respect copyright.PENANAqsUxke0WpR
Setelah lama terdiam, mereka saling memanggil, bersamaan. Tapi kemudian mereka terdiam lagi. Agak sedikit merenggangkan pelukan, lalu mereka bertatapan. Cita menatap mata pak Bowo dalam-dalam. Dia melihat tatapan mata pak Bowo membuatnya merasakan lagi ketenangan, tidak ada yang lain.10663Please respect copyright.PENANABLAqWq78ub
10663Please respect copyright.PENANAStPNF4c8nC
Pak Bowo sendiri juga sedang menatap mata Cita dalam-dalam. Tidak ada tatapan penuh nafsu dan ingin menguasai wanita, seperti yang selama ini sering dia perlihatkan pada wanita-wanita incarannya.10663Please respect copyright.PENANAq2WBBMl4Pt
10663Please respect copyright.PENANAAq6VlitEq7
Tangan kanan pak Bowo mulai membelai wajah Cita yang lembut dan halus. Cita tak merespon apapun selain diam. Mereka masih saling bertatapan, hingga tanpa mereka sadari jarak wajah mereka kian lama kian dekat. Tak seperti sebelumnya yang Cita langsung menutup mata ketika jarak wajah mereka sedekat ini, dia masih membuka matanya yang mulai sayu, menatap mata pak Bowo. Namun perasaan Cita jadi sama seperti waktu itu. Dia deg-degan. Detak jantungnya makin terasa kencang. Dan kali inipun, bayangan akan apa yang akan terjadi selanjutnya, masih sama dengan yang dulu, hingga perlahan bibir tipisnya sedikit terbuka. Entah kenapa, ada satu sisi hatinya yang berharap, bayangannya ini terjadi, tidak seperti itu yang pak Bowo malah mencium keningnya. Untuk itulah, sampai saat ini masih terbuka matanya.10663Please respect copyright.PENANAkWTnVWv8pW
10663Please respect copyright.PENANARcg7aPv09f
10663Please respect copyright.PENANAxGKsf1AzMA
Cup…10663Please respect copyright.PENANAApr6t6deWt
10663Please respect copyright.PENANAco8i9t1uNO
10663Please respect copyright.PENANAkeri2mdnNv
Hingga akhirnya, bibir mereka benar-benar bersentuhan, dan saat itu pula Cita langsung memejamkan matanya. Diam. Bibir mereka hanya bertemu, saling menyentuh, tanpa bergerak sedikitpun. Cukup lama kedua bibir itu bersentuhan, tanpa ada yang mau mulai untuk mengakhiri.10663Please respect copyright.PENANAxJi5rXYcWP
10663Please respect copyright.PENANA9WlME9RNhS
Cita hanya terpejam merasakan hangatnya bibir pak Bowo. Entah bagaimana dia merasakan, pak Bowo menciumnya, sedang menyampaikan perasaannya. Perasaan sayang, perasaan ingin melindungi, ingin mengayomi, ingin membahagiakan.10663Please respect copyright.PENANAhWzYcmmD3R
10663Please respect copyright.PENANAtmI5TTPXT2
Pak Bowo sendiri juga terpejam menikmati sentuhan bibir mereka. Nafasnyapun masih teratur. Dalam kecupan itu dia juga merasakan ada semacam penerimaan dari Cita. Dia seperti merasakan Cita juga menyampaikan perasaan padanya. Perasaan ingin disayang, ingin kelembutan, kehangatan, dan ingin dibahagiakan.10663Please respect copyright.PENANAON1ojORwT0
10663Please respect copyright.PENANAzLb8i2XLyy
Setelah hampir setengah menit, akhirnya mereka sama-sama bergerak mundur dan kedua bibir itu saling terlepas, bersamaan. Cita sudah membuka matanya, kembali menatap pak Bowo yang juga sudah tidak lagi terpejam. Senyum simpul terbit diwajah mereka, tapi tak lama karena Cita langsung menunduk tersipu, dan pak Bowopun langsung memeluk tubuhnya.10663Please respect copyright.PENANAXynIN3ZIVo
10663Please respect copyright.PENANAFT0HCTnCWo
10663Please respect copyright.PENANArrUXnwNl1X
“Cita…”10663Please respect copyright.PENANA7XVadmDGhE
10663Please respect copyright.PENANAwtsYJVxgiv
“Iya pak?”10663Please respect copyright.PENANAyxXKceDgIy
10663Please respect copyright.PENANADi9VoRZa9q
“Maaf kalau ini salah, tapi…” ucapan pak Bowo seperti terhenti oleh sesuatu, keraguan, ketidak yakinan. Tapi…10663Please respect copyright.PENANA8KIaNQCqgQ
10663Please respect copyright.PENANAsm1793YO2L
“Aku sayang sama kamu” bisik pak Bowo lirih pada akhirnya.10663Please respect copyright.PENANARMTIbl1hpi
10663Please respect copyright.PENANAI8J2BxzVaZ
10663Please respect copyright.PENANA6zzoJ4jsBi
Cita tak langsung menjawabnya. Dia melepas pelukan pak Bowo, lalu menatap wajah lelaki yang baru saja terang-terangan mengungkapkan perasaan kepadanya itu. Dia menatap lekat mata pak Bowo, ingin benar-benar meyakinkan apakah ucapan pak Bowo barusan itu benar atau tidak. Dia ingin melihat apakah ada kebohongan di mata pak Bowo. Tapi, Cita justru mendapati tatapan yang teduh dan tulus, tidak nampak ada kebohongan disana. Sorot matanya dalam dan tegas, menandakan dia berkata apa adanya. Wajah Cita kembali merona, agak menghangat dengan pengakuan pak Bowo itu, tapi kali ini, dia tidak menunduk atau memalingkan wajahnya. Dia bertahan untuk menatap wajah pria itu.10663Please respect copyright.PENANAvyfEamc9ZG
10663Please respect copyright.PENANAYYK6eqjbb7
“Aku…” ucap Cita terpotong, mengambil waktu sejenak sebelum melanjutkan. Dia kembali menatap pak Bowo sebelum menjawab, untuk sekedar meyakinkan, bahwa jawaban yang keluar dari mulutnya adalah jawaban yang paling tepat. “Aku…” belum sempat Cita meneruskan ucapannya, jari pak Bowo langsung menempel dibibirnya, meminta Cita untuk tidak melanjutkan ucapannya. Citapun terdiam, dan mereka bertatapan lagi.10663Please respect copyright.PENANAw93lcdndAs
10663Please respect copyright.PENANAJ9H6bH7gdq
Dan kembali, mereka berdua berciuman. Kali ini tidak hanya bersentuhan, tapi juga ada sedikit gerakan memagut dari pak Bowo. Sedangkan Cita hanya terdiam menikmati pagutan pak Bowo. Dia terpejam, membiarkan lelaki itu melakukan apapun kepada bibirnya. Bahkan, Cita jadi makin erat memeluk pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAQiP27XyjTF
10663Please respect copyright.PENANAuPAL1rp7Nd
Ciuman dari bibir pak Bowo mendatangkan sesuatu pada perasaan Cita. Dia serasa dibawa terbang keawang-awang. Bibirnya yang sudah cukup lama tidak dipagut selembut ini oleh Andi membuatnya termangu sesaat, namun kemudian meleleh. Sesuatu dari alam bawah sadarnya bangkit. Dia butuh ini. Dia butuh sentuhan seperti ini. Dia butuh ciuman ini.10663Please respect copyright.PENANABEDFKbVY4Q
10663Please respect copyright.PENANATUVFTnQAp4
Cita memiliki prinsip, hanya akan membiarkan bibirnya disentuh oleh bibir pria yang dia sayangi, dan Andi adalah satu-satunya orang yang melakukan itu selama ini. Malam ini, pintu hatinya telah terketuk, terbuka untuk menerima rasa sayang dari orang lain, yang perlahan mulai berbalas dengan rasa sayang darinya. Dan pada akhirnya, Citapun tak hanya diam. Dia mulai membalas apa yang dilakukan oleh pak Bowo. Dia mulai menggerakan bibirnya, memagut bibir yang sedang memagutnya, dengan sama-sama lembutnya.10663Please respect copyright.PENANAyTp5aAxxlX
10663Please respect copyright.PENANAsqjXozw2Dw
Rasa nyaman, rasa tenang, dan rasa sayang, menyelimuti ciuman mereka berdua. Tubuh mereka kini sudah saling memepet dengan erat. Kedua tangan pak Bowo melingkar erat ditubuh Cita, dan Citapun membalas pelukan pak Bowo juga dengan erat.10663Please respect copyright.PENANArfnkTXQPsE
10663Please respect copyright.PENANAhUBDRiIMH1
Cukup lama mereka saling cium dan berpelukan erat, sampai akhirnya pak Bowo mengakhiri dengan menarik wajahnya. Cita perlahan membuka kembali matanya, dan melihat wajah pak Bowo yang tersenyum gembira. Reflek, Citapun membalas senyuman itu. Tak ayal wajahnyapun langsung merona merah. Beberapa detik mereka saling pandang, lalu Cita menolehkan sedikit wajahnya sambil tersenyum. Malu atau bahagia? Atau keduanya?10663Please respect copyright.PENANA3j1CasfjhY
10663Please respect copyright.PENANAShOpXX365j
10663Please respect copyright.PENANAYINEXZDU6b
“Istirahat aja ya Cit, udah malem” ucap pak Bowo dengan suara agak serak.10663Please respect copyright.PENANAQNP39TrSh1
10663Please respect copyright.PENANAUx0wnCzC39
10663Please respect copyright.PENANAMthWzjpzZN
Cita tak menjawab, hanya menganggukan kepala. Pak Bowo kemudian berdiri terlebih dahulu, lalu menarik Cita untuk juga berdiri. Pak Bowo merangkul Cita dan membimbingnya berjalan kekamarnya. Setelah pintu kamar terbuka, pak Bowo melepas rangkulannya, membiarkan Cita untuk masuk kekamarnya.10663Please respect copyright.PENANAEduEYnKEl4
10663Please respect copyright.PENANAgbCLka8IQ7
Cita masuk kedalam kamarnya, lalu berbalik menatap pak Bowo. Tangannya memegang handle pintu, tapi tak segera menutupnya, malah cuma diam berdiri disitu. Pak Bowopun juga tak bergerak menjauh, masih menatap Cita.10663Please respect copyright.PENANA4pF0cmzZ4x
10663Please respect copyright.PENANAigQAjjGsYh
Dada Cita berdetak cukup kencang, lebih kencang daripada saat berciuman dengan pak Bowo tadi. Cita tak mengerti apa yang dia rasakan saat ini, tapi sebenarnya, dia merasa sedikit kecewa saat tadi pak Bowo menghentikan ciumannya dan malah menyuruhnya untuk beristirahat.10663Please respect copyright.PENANAn5Txsm0pAT
10663Please respect copyright.PENANAprorDhe2vW
Ada sesuatu didalam diri Cita yang menginginkan lebih. Apalagi, itu tadi adalah sentuhan intim pertama yang dia rasakan dari seorang pria dewasa setelah beberapa bulan. Setelah Andi tak lagi menyentuhnya, itu tadi adalah interaksi paling intim yang dia rasakan, selain pelukan dan kecupan pak Bowo dikeningnya sebelum ini.10663Please respect copyright.PENANAdhXFGqqMG7
10663Please respect copyright.PENANAzQTTac7Oej
Hingga pada akhirnya, Cita melepaskan pegangannya dari handle pintu. Pak Bowo melihat itu. Dia tahu itu adalah kode, kode bahwa Cita menginginkan sesuatu yang lebih. Dia tahu Cita hanya akan berani memberikan kode seperti itu. Cita tak akan berani mengatakan langsung kalau dia ingin, dia tidak seperti itu.10663Please respect copyright.PENANAGDnSj6DOwh
10663Please respect copyright.PENANAl0u2HIuZtg
Setelah diam beberapa saat, pak Bowo akhirnya melangkah masuk. Dia berdiri tepat didepan Cita. Tangannya kemudian memegang handle pintu, lalu perlahan menutupnya. Kini, Cita berada didalam kamar yang tertutup, hanya berdua dengan pak Bowo. Dan jelas, detak jantungnya makin terasa cepat. Dia tak tahu, bahwa pak Bowo juga merasakan hal yang sama.10663Please respect copyright.PENANARbv7bQ98De
10663Please respect copyright.PENANAgQIIZPPOQn
Hanya terdiam saja untuk beberapa detik, akhirnya pak Bowo mengambil inisiatif. Dia memeluk Cita. Cita tak melawan, dan tangannyapun melingkar ditubuh pak Bowo. Sejurus kemudian, mereka kembali berciuman bibir. Kali ini terasa berbeda, mereka sudah langsung saling memagut, saling melumat, meskipun masih sama-sama melakukannya dengan lembut.10663Please respect copyright.PENANAOMzwaUiON6
10663Please respect copyright.PENANAUJPUQSEXtG
Perlahan, sambil tetap berciuman, pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita. Merekapun bergerak mundur perlahan, mendekati tempat tidur yang seharusnya malam ini hanya akan digunakan oleh Cita sendirian. Sampai disamping tempat tidur, mereka masih terus berciuman, sambil berpelukan. Mereka menikmatinya, seolah tak ada yang ingin mengakhirinya.10663Please respect copyright.PENANAnMhiWP3sQx
10663Please respect copyright.PENANA4BBKX1Pn88
Perlahan-lahan pak Bowo membimbing tubuh Cita hingga terduduk diranjang. Mereka duduk berhadapan dan masih terus berciuman, namun pelukannya sudah mulai merenggang. Desah nafas mereka sudah mulai tak normal, keduanya mulai terbakar api birahi. Suasana yang dingin terasa sedikit menghangat hanya dari ciuman ini.10663Please respect copyright.PENANAnw2aLRvCpY
10663Please respect copyright.PENANAvD6iJlkt26
Pak Bowo kemudian melepas ciuman mereka, lalu menatap Cita dengan nafas yang mulai memburu. Citapun kemudian membuka matanya untuk menatap pak Bowo. Nafasnya juga sedikit memburu. Senyum tipis terkembang dibibirnya saat melihat pak Bowo tersenyum padanya. Mereka hanya diam, saling tatap, tak ada satupun kata terucap. Masing-masing dengan pikirannya sendiri-sendiri.10663Please respect copyright.PENANA34B5P2WBkm
10663Please respect copyright.PENANACzUOJYzT5a
Kedua tangan pak Bowo bergerak ke pundak Cita. Salah satu tangannya sesekali membelai pipi Cita, yang hanya diam saja menerimanya. Bahkan terlihat pipi Cita makin merona mendapatkan perlakuan yang menurutnya cukup romantis itu. Kemudian tangan pak Bowo turun lagi ke pundak Cita. Perlahan tangan itu memegang cardigan yang dipakai oleh Cita, lalu menatap mata wanita itu. “Boleh?” tanya pak Bowo dengan suara lirih.10663Please respect copyright.PENANAlCQeAnW2uI
10663Please respect copyright.PENANAanDVmIWYN9
Cita tahu maksud pak Bowo, dan diapun mengangguk pelan. Perlahan pak Bowo menarik cardigan itu hingga lepas meninggalkan tubuh Cita, yang masih terbungkus kaos lengan pendek yang cukup ketat.10663Please respect copyright.PENANABmuOWkUx4y
10663Please respect copyright.PENANAYQoJXXi7Gs
Perlahan pak Bowo kembali mengarahkan wajahnya mendekat ke wajah Cita. Dan kali ini ternyata Cita tidak hanya menunggu, tapi dia juga maju menyambut wajah pak Bowo. Keduanya kembali berciuman, berpagutan, saling lumat. Kedua tangan Cita merangkul leher pak Bowo, dan sesekali mengusap kepala pak Bowo. Sedangkan tangan pak Bowo berada dipunggung Cita, mengelusnya membuat desiran-desiran geli bagi Cita.10663Please respect copyright.PENANASVoQlxdKql
10663Please respect copyright.PENANAlNfb3oZav0
Pak Bowo sedikit demi sedikit mendorong tubuh Cita hingga akhirnya rebah diranjang. Rangkulan Cita dilehernya membuat otomatis tubuh pak Bowo sedikit menindih Cita, meskipun pak Bowo masih berusaha menahan agar tidak membuat Cita terbebani oleh berat tubuhnya. Ciuman mereka terus berlanjut, dan bahkan ketika pak Bowo memancing untuk menggunakan lidah, Cita meladeninya.10663Please respect copyright.PENANAFKwc8WYcTF
10663Please respect copyright.PENANAUiqtWXnxZ2
10663Please respect copyright.PENANAcpZ8QRzgL0
“Hhemm… slurrpphh… hhmmpphh…”10663Please respect copyright.PENANAZiNuRr6dKx
10663Please respect copyright.PENANAUoZHxs08Ya
10663Please respect copyright.PENANAJdQ8EdW8kP
Suara desahan dan pagutan mulai terdengar dari keduanya. Cita membalas setiap apa yang dilakukan oleh bibir pak Bowo. Bagi pak Bowo, Cita bukanlah seorang yang ahli berciuman. Terasa sekali, meskipun sudah meladeninya, tapi masih terasa agak kaku, beda sekali dengan Isna ataupun Gina yang sudah lama menjadi pelampiasan nafsunya. Bahkan dengan Nada saja, Cita masih kalah untuk soal ciuman. Tapi, justru pak Bowo lebih menikmatinya, karena saat ini bukan hanya nafsu saja yang bermain dalam dirinya, tapi ada sedikit perasaan yang ambil bagian.10663Please respect copyright.PENANAqayKgjAtcX
10663Please respect copyright.PENANAApmlkjyqbt
Sedangkan bagi Cita, permainan bibir pak Bowo benar-benar menghanyutkan untuknya. Dia tak punya pengalaman ciuman selain dengan Andi. Makanya ciuman yang diberikan oleh pak Bowo ini berhasil membangkitkan dirinya untuk mulai meladeni, membalasnya. Dia hanya melakukannya sesuai naluri, tidak pakai teknik macam-macam, ini itu, hanya sebatas naluri wanitanya saja.10663Please respect copyright.PENANAUeF5jsWY6c
10663Please respect copyright.PENANAvedUlehjHJ
Detak jantung Cita makin cepat saat dia merasakan tangan pak Bowo mulai bergerak menyentuh pundaknya, lalu perlahan turun menuju kearah dadanya. Pelan sekali gerakan tangan itu. Semakin dekat kedada, makin kencang debaran Cita. Dan dia benar-benar tersentak saat tangan pak Bowo sudah tepat mendarat disalah satu buah dadanya, hingga diapun menghentikan ciuman mereka.10663Please respect copyright.PENANAlGUPgZiATT
10663Please respect copyright.PENANAhLlVN9t0pz
Pak Bowo sedikit mengangkat wajahnya untuk menatap Cita yang terlihat masih terkejut itu. Tangan pak Bowo bisa dengan jelas merasakan debaran jantung Cita yang begitu cepat, karena kaos yang dipakai Cita memang cukup ketat dan tipis. Namun, sepertinya tidak ada penolakan dari Cita. Dia sama sekali tak menghalangi tangan pak Bowo. Jangankan menghalangi, menyentuhnya saja tidak.10663Please respect copyright.PENANALsyiOXdKCv
10663Please respect copyright.PENANA8Y61qsGLI9
10663Please respect copyright.PENANAT4CciEsCL8
“Boleh sayang?” tanya pak Bowo kembali dengan suara lirih.10663Please respect copyright.PENANAqmabrq5PdN
10663Please respect copyright.PENANAU8gP249tC5
10663Please respect copyright.PENANAML9sbTlhQJ
Cita tak langsung menjawab, dia masih menatap mata pak Bowo. Tangan pak Bowopun tak bergerak sama sekali didadanya, masih menunggu jawaban dari Cita. Namun sesaat kemudian, Cita mengangguk perlahan. “Pelan-pelan ya pak” ucapnya sangat lirih, lebih terdengar sebagai sebuah desahan. Pak Bowo mengangguk, lalu mulai meremas payudara Cita perlahan.10663Please respect copyright.PENANA0OZRPRNKVR
10663Please respect copyright.PENANATHYUKwp3ze
10663Please respect copyright.PENANAA5w0E1uCLV
“Aaahhsssshhh…”10663Please respect copyright.PENANA3cMvVdiTmC
10663Please respect copyright.PENANAWMjMBxZLDg
10663Please respect copyright.PENANAT02scmI0Fw
Cita mendesah. Disaat yang bersamaan, tubuhnya bergetar. Sentuhan dan remasan lembut dari tangan pak Bowo dipayudaranya seperti sebuah sengatan yang terasa disekujur tubuhnya. Sentuhan pertama yang dia dapatkan setelah terakhir kali Andi melakukannya sekitar 3 bulan yang lalu. Pak Bowo sempat menghentikan remasannya karena melihat reaksi tubuh Cita. Namun saat Cita menatapnya, dia kembali meremas payudara mungil itu dengan lembut.10663Please respect copyright.PENANA3iXke1Xhoi
10663Please respect copyright.PENANAVGiukyemd4
10663Please respect copyright.PENANASczBLnOQFw
“Aaaaahhhhhh paaakkhhh…” kembali Cita mendesah. Tapi tak bertahan lama karena pak Bowo langsung mencium Cita, yang langsung mendapat balasan dari Cita.10663Please respect copyright.PENANAYAZ4AZIfEl
10663Please respect copyright.PENANADcKt2UbmWS
10663Please respect copyright.PENANAh5Z72SHKQe
Cita kembali terpejam menikmati apa yang dilakukan oleh pejantannya itu. Dia merasa remasan lembut itu membangkitkan sesuatu dalam dirinya, yang membuatnya mulai aktif menciumi bibir pak Bowo. Bukan hanya sekedar meladeni, kali ini dia yang memulai perang lidah diantara keduanya. Lidah mereka saling lilit, saling hisap. Masih saja pak Bowo merasa kalau ciuman dan lumatan Cita tak sehebat wanita lain yang pernah bersamanya, tapi sekali lagi, dia sangat menikmatinya.10663Please respect copyright.PENANAQZVrIuwhLL
10663Please respect copyright.PENANAsVHsXfwWrO
Tangan pak Bowo berpindah-pindah, dari payudara kiri ke kanan, kembali lagi dan dilakukan seterusnya. Cita makin hanyut dengan permainan itu. Tubuhnya juga makin sering bergetar dan menggelinjang. Kedua tangannya masih merangkul kepala pak Bowo, kadang sampai meremas rambutnya juga.10663Please respect copyright.PENANA3WGbeLnIz2
10663Please respect copyright.PENANA5i1g7X6dXS
Perlahan Cita merasakan tangan pak Bowo tak lagi meremas payudaranya. Tangan itu bergerak turun, menyurusi perutnya. Lalu tangan itu menyelinap masuk didalam kaosnya. Cita dapat merasakan telapak tangan pak Bowo berada diperutnya. Sedikit demi sedikit, dengan sangat pelan, tangan itu naik, hingga berhenti tepat dibawah bh nya. Disitu tangan pak Bowo mengusap-usap, membelai dengan lembut, membuat Cita makin hanyut.10663Please respect copyright.PENANA5gRIRMeZOu
10663Please respect copyright.PENANAsGVgi5Ri2g
Kemudian jari-jari pak Bowo mulai menelusup kebalik bh Cita, membuat tubuh Cita kembali tersentak dan sedikit menggelinjang. Ciuman mereka kembali terlepas, dan mereka kembali saling tatap. Pak Bowo tak menanyakan apapun, tapi dari tatapannya, terlihat jelas kalau dia sedang meminta ijin kepada Cita. Cita, dengan ekspresi malu-malu, perlahan menganggukan kepala, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk mengakses tubuhnya lebih jauh lagi.10663Please respect copyright.PENANAwPyMuBGkEZ
10663Please respect copyright.PENANAdNFxKDDoUc
10663Please respect copyright.PENANAeZyElIyTXu
“Aaaaaaaaahhhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAtG84jc3Ion
10663Please respect copyright.PENANAKi5Y2BHPwK
10663Please respect copyright.PENANAArePR6zcjd
Kembali Cita mendesah, agak lebih panjang dari sebelumnya, saat telapak tangan pak Bowo sepenuhnya berada dibalik bh nya, bersentuhan langsung dengan kulit payudaranya. Tubuhnya tanpa bisa dia tahan lagi kembali bergetar dan menggelinjang. Dia sampai memejamkan lagi kedua matanya. Sentuhan yang terasa sangat nikmat baginya.10663Please respect copyright.PENANAVKrsL0GWZ5
10663Please respect copyright.PENANAhk8ee389mC
10663Please respect copyright.PENANAKv1xUgjJhF
“Aaahh… hmmpphhh aaahhh…”10663Please respect copyright.PENANAf0JTtjWygr
10663Please respect copyright.PENANAp8ziS4T3Fj
10663Please respect copyright.PENANAIyOnuDyGNA
Desahan Cita mulai diinterupsi oleh ciuman pak Bowo. Tangan pak Bowo yang kini sudah menyentuh langsung payudara Cita tanpa halangan mulai meremas. Jarinya mencari-cari puting susu Cita yang mungil, namun sudah mulai tegang, pertanda birahi Cita sudah naik dan mulai menguasai dirinya.10663Please respect copyright.PENANACZhbOkLdfd
10663Please respect copyright.PENANAFzDXdEVJyp
Tangan pak Bowo makin aktif merangsang payudara Cita, bergantian kiri dan kanan. Gerakan tangan itu membuat bh Cita agak terangkat, meskipun masih tertutup oleh kaosnya yang itupun sudah agak terangkat karena gerakan tangan pak Bowo, yang membuat perutnya yang putih dan rata itu terlihat.10663Please respect copyright.PENANAqMW7Ut8Pns
10663Please respect copyright.PENANAulJYjv1r0o
Cukup lama pak Bowo memainkan kedua payudara Cita, hingga membuat nafas wanita yang merupakan istri dari mantan anak buahnya itu tersengal-sengal. Diapun menghentikan remasan itu karena merasa agak tak nyaman dengan kaos dan bh Cita. Masih dengan berciuman, tangan pak Bowo perlahan-lahan mulai mengangkat kaos Cita, bermaksud untuk melepaskannya. Ketika kaos itu sudah terangkat hingga ke leher, barulah dia menghentikan ciumannya.10663Please respect copyright.PENANAvJ1P7Z7BC3
10663Please respect copyright.PENANAqm7VleCRSe
Cita kemudian menatap pak Bowo. Dia sudah tahu kalau pak Bowo meminta ijin kepadanya, meskipun tanpa mengucap apapun. Dan reaksinya selanjutnya adalah diapun mengangkat kedua tangannya, memberikan ijin kepada pak Bowo untuk melepaskan kaos dari tubuhnya. Pak Bowo langsung tanggap. Kaos itu ditarik keatas hingga terlepas. Akibat melepaskan kaos itu, membuat jilbab Cita jadi berantakan, tidak pada posisi yang tepat. Hingga akhirnya Cita sendirilah yang menarik lepas jilbabnya.10663Please respect copyright.PENANAjFJs9aonGa
10663Please respect copyright.PENANA7lRbaBVSUr
Keduanya sempat saling tatap, kemudian tersenyum. Cita sedikit menolehkan wajahnya kesamping, karena merasa malu. Sedangkan pak Bowo sedikit mengangkat tubuhnya, agar bisa lebih leluasa menatap tubuh mungil yang tergolek dibawahnya itu. Terlihat tubuh Cita yang ramping, putih mulus, hanya tertutup bh saja. Itupun bh itu tidak menutup sempurna karena kelakuan tangan pak Bowo tadi.10663Please respect copyright.PENANADVNiaQBOC6
10663Please respect copyright.PENANAAvzOcILaQZ
Pak Bowo menggerakan tangannya kebalik punggung Cita, berusaha untuk melepaskan bh itu. Cita reflek mengangkat punggungnya, sebagai ijin kepada pak Bowo. Cita masih menghindari menatap pak Bowo, ketika bh yang dia pakai sudah terlepas. Reflek saja tangannya langsung tersilang didadanya, menutup kedua payudaranya yang sudah terbuka. Pak Bowo tersenyum, kemudian perlahan dia raih tangan Cita, kemudian ditarik agar sepasang gundukan empuk itu kembali terpampang.10663Please respect copyright.PENANAtftd7aAy5V
10663Please respect copyright.PENANAqVik7VUY0i
Mata pak Bowo nanar menatap sepasang payudara Cita. Kedua payudara itu tak seberapa besar, namun terlihat masih kencang. Putih mulus, dengan puting kecoklatan yang sedang mengeras.10663Please respect copyright.PENANAyykizqGKaQ
10663Please respect copyright.PENANAOzq3fORFdX
Kembali Cita menyilangkan kedua tangannya menutupi payudaranya. “Pak, jangan dilihatin gitu, malu” ucap Cita masih tak menatap pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAb0q0PjrkZ3
10663Please respect copyright.PENANA9o6g8JZKei
10663Please respect copyright.PENANABgeq2JxywZ
“Maaf Cit, tapi, aku nggak bisa kalau nggak ngelihat. Benar-benar indah” jawab pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAE49HCRrC1a
10663Please respect copyright.PENANAMOaLSthBtz
10663Please respect copyright.PENANAQXNlePIiQ1
Terang saja jawaban pak Bowo membuat Cita senang, hingga bibirnya sedikit menyunggingkan senyum. Siapa yang tidak senang dipuji? Apalagi pujian pak Bowo tadi terdengar tulus. “Indah apanya? Kecil gini” ucap Cita lirih dan sedikit bergetar.10663Please respect copyright.PENANAL28GyV2L2A
10663Please respect copyright.PENANA5Wur1gzz9D
10663Please respect copyright.PENANAfufxBJT0t7
“Bagiku, ini benar-benar indah Cit” jawab pak Bowo yang mulai mendekatkan wajahnya didada Cita.10663Please respect copyright.PENANAdh4lhAzw6U
10663Please respect copyright.PENANABlJz4GinDl
10663Please respect copyright.PENANAo3pIM3jJzH
Perlahan pak Bowo kembali menarik tangan Cita, membuat kedua payudaranya kembali terlihat. Cita perlahan mulai berani melihat kearah pak Bowo, melihat apa yang sedang dilakukan oleh lelaki itu. Pak Bowo melirik Cita, tersenyum sesaat sebelum bibirnya mendarat dipayudara Cita.10663Please respect copyright.PENANAIwyaDREHQo
10663Please respect copyright.PENANAD5eR8byvan
10663Please respect copyright.PENANAiSJSNynwmJ
“Aaahhhh…”10663Please respect copyright.PENANA9vpF77vqEJ
10663Please respect copyright.PENANAOby9Jl8wTA
10663Please respect copyright.PENANABSGKQOJHca
Desahan Cita bersamaan dengan tubuhnya sedikit terangkat, saat kulit payudaranya mendapatkan ciuman dari pak Bowo. Terasa geli bagi Cita, namun ada nikmatnya juga. Pak Bowo tak berhenti hanya sekali saja. Dia mengulangi ciuman-ciumannya, ditempat yang berbeda-beda. Ciuman lembut itu pada akhirnya mendarat hampir diseluruh permukaan sepasang payudara Cita, tanpa menyentuh bagian putingnya.10663Please respect copyright.PENANA6GuMG5Q4d3
10663Please respect copyright.PENANAu7Q0MzaBGu
10663Please respect copyright.PENANAMrXLaIY0ex
“Aaaaahhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAbSMV5oRgC8
10663Please respect copyright.PENANAHvi8i0ae5n
10663Please respect copyright.PENANAQR4WbQ6cYD
Desahan panjang akhirnya terdengar dari mulut Cita saat bibir pak Bowo mendarat disalah satu putingnya. Bukan hanya menyentuh, mencium, tapi juga sedikit mengulumnya, sedikit menghisapnya, dan ujung lidah pak Bowo juga sedikit menjilatnya. Tubuh Cita bergetar tak karuan, tapi itu belum berakhir.10663Please respect copyright.PENANAn2Lt66UPde
10663Please respect copyright.PENANABwM3tmaHil
Tanpa jeda pak Bowo terus mencumbui sepasang payudara Cita, namun kini lebih banyak memainkan puting Cita bergantian kiri dan kanan. Saat mulutnya mencumbu puting yang kanan, yang kiri akan dipilin dengan lembut menggunakan jarinya, begitu pula sebaliknya. Cita sudah semakin tak tahan. Tubuhnya makin dikuasai oleh nafsu birahinya. Desahannya makin sering dan makin keras. Tak ada rasa khawatir akan terdengar orang lain, karena memang hanya mereka berdua divilla ini. Tubuhnyapun makin tak karuan bergetar, menggelinjang.10663Please respect copyright.PENANAdb03WejCn4
10663Please respect copyright.PENANAlkkbSNf3qz
Kaki Cita juga mulai bergerak tak beraturan. Dia merasakan geli diarea kewanitaannya, tapi dia tak bisa melakukan apapun disana. Saat ingin merapatkan kakinya, terhalang oleh pak Bowo. Saat ingin menggapai dengan tangannya, sama saja, terhalang tubuh lelaki itu. Akhirnya pinggulnya jadi bergerak tak terkendali, naik turun.10663Please respect copyright.PENANAW8DBOLGo02
10663Please respect copyright.PENANAIApNjfvaIb
Mengetahui apa yang sedang dialami Cita, tangan pak Bowo mengambil inisiatif. Dia mulai menyentuh celana Cita. Masih sambil mencumbui payudara Cita, dia mulai melepaskan kancing celana panjang itu, lalu menurunkan resletingnya. Tangannya masuk menelusup, tapi tidak sampai mengarah ke daerah vagina Cita, hanya mengelus dibagian atasnya. Namun itu sudah cukup untuk membuat Cita makin blingsatan. Hingga akhirnya dia malah mengangkat pinggulnya saat dirasakan tangan pak Bowo menarik turun celana panjangnya.10663Please respect copyright.PENANAwZmU9on2uX
10663Please respect copyright.PENANAiMNV4slhdd
Kini, Cita tergolek diatas ranjang hanya dengan celana dalam membalut tubuhnya, sedang ditindih oleh pria lain yang bukan suaminya, dimana pria itu sedang mencumbui payudaranya, dan tangan pria itu mulai aktif bergerak disekitar vaginanya. Tangan pak Bowo memang belum menyentuh vagina Cita yang masih terlindung celana dalam itu, hanya mengusap-usap daerah disekitarnya, tapi itu sangat cukup membuat Cita makin lupa diri, makin dikuasai oleh birahinya.10663Please respect copyright.PENANAvfgmR57kws
10663Please respect copyright.PENANAA5wIfMJtmw
Cita begitu menikmati cumbuan dari pak Bowo, hingga dia tak sadar lelaki itu melepaskan satu persatu pakaiannya. Hingga akhirnya mereka berdua dalam keadaan seimbang sekarang, hanya memakai celana dalam saja. Cita baru menyadari saat tangannya hendak memeluk pak Bowo. Dia merasakan punggung pak Bowo tak terlindung lagi oleh bajunya, dia menyentuh langsung kulit punggung pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANA0C4P30L5Gc
10663Please respect copyright.PENANAUe9aEEgofO
Cita membuka matanya, dan sedikit terkejut saat melihat pak Bowo yang hanya tinggal memakai celana dalam saja. Tapi itu hanya sebentar, saat kemudian pak Bowo kembali membuatnya melayang dengan cumbuan dipayudaranya.10663Please respect copyright.PENANAfVUrPOPrPq
10663Please respect copyright.PENANAGpunc5MX88
Pak Bowo mulai meningkatkan perbuatannya, melangkah ketahap yang lebih jauh. Dia menindih tubuh Cita, menciumi kembali bibir Cita yang mendapat balasan yang tak kalah ganas dari Cita. Nafsu Cita makin menggelora ketika dia merasakan sesuatu yang keras menggesek aera kewanitaannya. Tak hanya sekali, tapi benda keras itu beberapa kali menggeseknya.10663Please respect copyright.PENANAdPxKGQsoVS
10663Please respect copyright.PENANAhIAojgFWx6
Cita tentu tahu benda apa itu. Batang kejantanan pak Bowo yang masih tertutup celana dalamnya, menggesek bibir kemaluannya, yang juga masih tertutup oleh celana dalam. Cita tak mampu berpikir apa-apa lagi saat ini, dia hanya bisa merasakan sesuatu yang sangat nikmat yang timbul dari dalam dirinya.10663Please respect copyright.PENANADZ8MTAWngh
10663Please respect copyright.PENANAQOxSy2C1hY
10663Please respect copyright.PENANAntNXSHS9Rh
“Ssshhh aaahhh hhmphh paakhh aahhh sshhh hmm…” desahan Cita kerap terdengar saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo, yang sesekali berpindah sasaran ke telinga dan leher Cita.10663Please respect copyright.PENANAu3VIJjquJw
10663Please respect copyright.PENANALoS4v6kGOp
“Ssluurpp aahh sayaang, kamu cantik banget.. kamu sempurna..” puji-puji pak Bowo makin melambungkan Cita.10663Please respect copyright.PENANAUHH4KFzGo7
10663Please respect copyright.PENANAHPjEZwMzMR
“Aahh paakkhh hmmphhh aahhh…” Cita tak mampu menjawab apapun, hanya desahan yang terus terdengar saat bibirnya terbebas dari lumatan pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANADsyRovHCY5
10663Please respect copyright.PENANA5BGbvtpxhK
10663Please respect copyright.PENANAcxzI7oTQgp
Cukup lama pak Bowo melakukan petting, dengan menggesekan kedua kemaluan mereka yang masing-masing masih tertutup celana dalam. Gerakan ini mampu membuat Cita yang sudah hampir 3 bulan tak disentuh Andi jadi blingsatan. Bahkan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo dengan menggerakan pinggulnya, mengejar saat pinggul pak Bowo terlihat akan menjauhinya.10663Please respect copyright.PENANAAULQftKodk
10663Please respect copyright.PENANAxz0ltOCt4R
10663Please respect copyright.PENANA6cX1xK8gfz
“Aaahh sssssshhhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAPveS31cc67
10663Please respect copyright.PENANAkg1lnFGY87
10663Please respect copyright.PENANA29RZLOq0i2
Tiba-tiba Cita mendesah dan mendesis panjang. Tubuhnya mengejang, memeluk erat tubuh pak Bowo. Beberapa kali tubuhnya mengejat dalam pelukan pak Bowo. Dia baru saja mendapatkan sesuatu yang sudah 3 bulan tak dirasakan. Sesuatu yang sangat nikmat. Orgasme. Yang dia dapat dari gesekan antar kelamin mereka yang masih terhalang 2 kain celana dalam.10663Please respect copyright.PENANA8JeX0Ox5mV
10663Please respect copyright.PENANA7llwyPRoMU
Pak Bowo menghentikan gerakannya, membiarkan Cita menikmati orgasme pertamanya. Dia hanya mengecup kening Cita beberapa kali, sambil tetap memeluk Cita. Nafas Cita nampak tersengal-sengal.10663Please respect copyright.PENANAqLeLaJ0pPX
10663Please respect copyright.PENANAA0QSxeDpFu
Beberapa saat kemudian, nafas Cita berangsur normal. Pelukannya ditubuh pak Bowo mulai mengendur, kemudian dia terlentang pasrah dibawah tubuh pak Bowo. Dia membuka matanya, dan terlihat pak Bowo menatapnya dengan tersenyum. Cita tersenyum saat melihatnya, tatapan pak Bowo terasa teduh baginya, bukan sebuah tatapan penuh nafsu dari seorang lelaki yang siap menyantap korbannya, tapi tatapan bahagia karena telah berhasil membuat wanitanya terpuaskan sesaat.10663Please respect copyright.PENANARyA4vRQZAr
10663Please respect copyright.PENANAzB3RJjJPCC
Namun tak lama, Cita langsung mengalihkan pandangannya lagi. Dia malu. Dia memalingkan wajahnya kesamping. Tapi pak Bowo masih mau melihat wajah Cita, dia dengan lembut menarik wajah Cita hingga menatapnya lagi. Tak ada kata yang terucap, hanya kemudian pak Bowo mengecup bibir Cita dengan lembut.10663Please respect copyright.PENANAQufTaJHXka
10663Please respect copyright.PENANAB7iAwVDdEm
Perlahan pak Bowo mengulangi gerakannya tadi. Dia kembali menggesekan kemaluannya dikemaluan Cita. Cita sedikit meringis menahan geli, namun selanjutnya kembali mereka berciuman lagi dengan panas. Cita kembali memeluk tubuh pak Bowo, bahkan kedua kakinya melingkar memeluk pinggang pak Bowo, sambil membalas gerakan pinggang lelaki itu.10663Please respect copyright.PENANAxMMDTaj920
10663Please respect copyright.PENANAYOrQJvm2au
Keduanya kembali bercumbu, saling memberikan rangsangan dan kenikmatan. Kedua kelamin itu masih terus saling bergesekan, membuat celana dalam Cita makin terlihat basah oleh cairan dari vaginanya.10663Please respect copyright.PENANAfiWNhrhnJj
10663Please respect copyright.PENANAo2A9DkW8SO
Masih dalam posisi itu, perlahan pak Bowo menurunkan celana dalamnya pelan-pelan, hingga kemudian terlepas dari kakinya. Penis pak Bowo yang sudah sangat tegang itu kini terbebas tak terhalang oleh apapun. Cita belum menyadari hal itu, dia masih terpejam menikmati rasa nikmat yang menjalar disekujur tubuhnya.10663Please respect copyright.PENANA1YNUHYfzWJ
10663Please respect copyright.PENANAkTrdbKLPpW
10663Please respect copyright.PENANAko3V7cRQvK
“Aaakkhhh…”10663Please respect copyright.PENANAZMytPYUUFS
10663Please respect copyright.PENANAXtAR8JmlEs
10663Please respect copyright.PENANA3By81cRDYl
Cita tersentak sampai membuka matanya, saat dia merasakan ada sedikit gerakan tusukan didaerah vaginanya. Dia melirik kebawah, dan begitu terkejut saat melihat batang berurat yang sudah berdiri tegak itu. Dia agak merasa jeri melihat penis pak Bowo, penis pria dewasa pertama selain milik Andi yang dia lihat secara langsung.10663Please respect copyright.PENANAq7ewa4Dabd
10663Please respect copyright.PENANApQqhhdQ0La
10663Please respect copyright.PENANAAiFxeesD5X
“Gede bangeet…” tanpa sadar Cita berbisik lirih, tapi pak Bowo bisa mendengarnya, dan itu membuat pak Bowo tersenyum.10663Please respect copyright.PENANAyIWEbEIhmq
10663Please respect copyright.PENANAevzhXzcDZ6
“Aaaaahhhhh…” kembali Cita mendesah saat pak Bowo kembali mengarahkan penisnya kedaerah kewanitaan Cita yang masih tertutup celana dalam itu.10663Please respect copyright.PENANAtpaiP52URb
10663Please respect copyright.PENANAwOCScK0btc
10663Please respect copyright.PENANAhLGVMuS2zu
Pak Bowo tak hanya menggesek saja sekarang, tapi beberapa kali melakukan gerakan tusukan yang mengarah kebibir vagina Cita. Setiap tusukan direspon dengan pekikan dan gelinjangan dari Cita.10663Please respect copyright.PENANAsNdSbjxK0P
10663Please respect copyright.PENANAiNzhEanw4n
Cita sendiri merasakan sensasi lain, yang jelas lebih nikmat. Dia kembali terpejam, meresapi apa yang sedang dia nikmati saat ini. Rangsangan demi rangsangan yang diberikan pak Bowo membuatnya kembali terbang melayang. Ciuman pak Bowo dibibir, telinga dan lehernya. Remasan lembut tangan pak Bowo dikedua payudaranya. Gesekan dan tusukan penis pak Bowo diselangkangannya. Semua membuat Cita makin hilang kendali atas dirinya sendiri.10663Please respect copyright.PENANAdj80XhFWVG
10663Please respect copyright.PENANATgyfDLat0b
Hingga disatu titik, Cita mengangkat pantatnya saat terasa celana dalamnya ditarik turun. Dia seperti tak menyadari hal itu, tubuhnya bergerak dengan sendirinya. Akalnya sedang tertutup oleh nafsu birahinya, hingga tak sadar kalau celana dalamnya sudah teronggok dilantai kamar. Kini, kedua insan beda jenis itu telah telanjang bulat, tanpa sehelai benangpun menutupi tubuh keduanya.10663Please respect copyright.PENANADdkWNAkesQ
10663Please respect copyright.PENANAu4G4RkCZv9
10663Please respect copyright.PENANAvKgkpSEt2a
“Aaaaakkkhhh paaakkhhh…”10663Please respect copyright.PENANA7NZhFu9kNd
10663Please respect copyright.PENANAV4oPsEAQyP
10663Please respect copyright.PENANAIbLi47yBxv
Kembali, Cita tersentak dan memekik, menghentikan semuanya. Dia merasa, bibir vaginanya yang telah polos tak tertutup apapun, mendapatkan kontak dengan ujung penis pak Bowo. Tiba-tiba, rasa ragu menyelimuti hati Cita. Separuh kesadarannya kembali, belum sepenuhnya dia menguasai diri. Tapi itu cukup untuk menghentikan percumbuan mereka berdua.10663Please respect copyright.PENANAzJNlydU4ti
10663Please respect copyright.PENANA7RxbIvlKsA
Pak Bowopun terdiam, menghentikan semua yang dia lakukan. Dia mengangkat wajahnya, menjaga jarak dari wajah Cita. Tangannya juga bergeser, melepaskan genggaman dan remasan dipayudara Cita. Tapi, ujung penisnya masih berada didaerah kemaluan Cita.10663Please respect copyright.PENANAVEdvWEWb5M
10663Please respect copyright.PENANAzHFHfTLYz3
Mereka saling menatap. Jelas terlihat kegamangan diwajah Cita. Terpancar keraguan dari sepasang mata jernihnya. Sedang pak Bowo, dari sudut pandang Cita, tatapannya masih seperti tadi, menyiratkan keteduhan yang membuat hatinya sedikit tenang. Tidak terlihat menyala-nyala penuh nafsu untuk segera menyetubuhinya, meskipun kini kondisinya sudah bisa dibilang dalam kendali pak Bowo. Ya atau tidak, seharusnya tidak berpengaruh terhadap apa yang akan dilakukan oleh pak Bowo selanjutnya. Namun nyatanya, pak Bowo berhenti, menatap Cita, memohon ijin.10663Please respect copyright.PENANAxpdjBTDHlT
10663Please respect copyright.PENANAAQ0DAke8yL
10663Please respect copyright.PENANACNbI07l7pG
“Bolehkah sayang?” tanya pak Bowo lirih, setelah hampir semenit mereka terdiam dan bertahan dalam posisi itu.10663Please respect copyright.PENANA3vzZQ17fdD
10663Please respect copyright.PENANARxf5jObMor
10663Please respect copyright.PENANASVdReos5cT
Cita tak langsung menjawab. Tak pula menggeleng atau mengangguk. Dia masih diliputi oleh rasa ragunya. Mengijinkan atau tidak. Menerima atau menolak.10663Please respect copyright.PENANAYkZwUIBPhP
10663Please respect copyright.PENANAIgPN0wuaVb
Jangan Cita, jangan kasih ijin. Tolak dia, jangan biarkan dia memasukimu. Jangan biarkan dia menghancurkan kehormatan dan kesetiaanmu.10663Please respect copyright.PENANADA0YSDf80s
10663Please respect copyright.PENANA4xhg8JuRJY
Satu sisi dari hati Cita menolaknya. Masih terpikir olehnya, bahwa dia saat ini masihlah istri orang, istri Andi. Dan lelaki yang barusan meminta ijin itu adalah orang lain.10663Please respect copyright.PENANA5OBFX1jEoY
10663Please respect copyright.PENANA8LXiEcxoS7
Sudahlah Cita, kasih dia masuk. Biarkan dia memberimu kenikmatan yang kamu rindukan. Bukankah kamu rindu akan rasa itu? Ini kesempatan buatmu Cita.10663Please respect copyright.PENANAvq95vUrRQM
10663Please respect copyright.PENANAw5PqxTquf1
Satu sisi lagi, yang merupakan nafsu birahinya, menginginkan hal itu terjadi. Rasa kerinduan setelah 3 bulan tak merasakan, membuat ingin kembali merasakan hal itu.10663Please respect copyright.PENANAU2aJwEwuQW
10663Please respect copyright.PENANAEEIq6rzJ4a
Jangan Cita. Ingat, kamu masih jadi istri orang. Jaga kehormatan dan kesetiaanmu Cita. Jangan biarkan pria ini merusaknya, jangan biarkan pria ini menghancurkannya.10663Please respect copyright.PENANAOhlyP1gi7d
10663Please respect copyright.PENANAJmwnk1upYT
Kehormatan? Kesetiaan? Buat apa Cita? Kamu tidak ingat suamimu sendiri sudah menuduhmu berselingkuh? Apa kamu lupa betapa dia bersikeras menuduhmu telah membuang kehormatan dan kesetiaanmu. Lakukan Cita, ini adalah balasan untuk semua itu.10663Please respect copyright.PENANA41YYs2iECO
10663Please respect copyright.PENANAAiyWLQhGyr
Kembali batin Cita berperang, yang membuatnya makin gamang dan belum mampu memutuskan. Sedangkan pak Bowo sendiri, nampak masih terlihat sabar menunggu jawaban Cita.10663Please respect copyright.PENANAY6YVZpXIH4
10663Please respect copyright.PENANATVS0qKz9ex
Jangan Cita, jangan. Apa bedanya kalau melakukan hal itu? Itu sama saja membuktikan kalau tuduhan suamimu benar adanya. Cepat tolak dia, mumpung masih ada kesempatan!10663Please respect copyright.PENANAGXwZ25dwmg
10663Please respect copyright.PENANAUwBhppFadu
Lakukan Cita. Ringankanlah beban suamimu. Dia sudah menuduhmu, tapi kamu tak melakukan apapun. Lakukan apa yang dituduhkan suamimu kepada kamu, agar bebannya terkurang. Cepat anggukan kepalamu Cita, dan biarkan dia memasukimu.10663Please respect copyright.PENANAwUj1nzUCfN
10663Please respect copyright.PENANA8eNaOy8PAN
10663Please respect copyright.PENANAgXTmtWiI8x
“Ssshhh aaahh paaakk…” Cita mendesah saat ujung penis pak Bowo yang menempel dibibir vaginanya sedikit bergerak. Bukan karena pak Bowo ingin menggoda atau mempengaruhi Cita, tapi dia sedang mengubah posisinya karena merasa sedikit pegal. Tapi gerakan pelan itu, karena berada diarea paling sensitif, tak ayal membuat Cita kegelian hingga sampai mendesah.10663Please respect copyright.PENANAwzpzO7rZB2
10663Please respect copyright.PENANAC3hQWQem3K
Cita, cepat tolak. Pria itu sedang menggodamu, sedang memaksamu untuk mengijinkannya. Cepat gelengkan kepalamu, sebelum semua terlambat.10663Please respect copyright.PENANAYvFlH0zMVs
10663Please respect copyright.PENANABEGyANmPOc
Oouh Cita, kamu rasakan itu kan? Betapa nikmatnya. Padahal itu baru gesekan, coba bayangkan rasanya jika benda itu memasukimu. Lihatlah penis itu. Besar, panjang. Betapa nikmatnya jika memenuhi vaginamu Cita. Apa kamu tidak ingin merasakan batang kokoh dan perkasa itu? Ayo, cepat anggukan kepalamu.10663Please respect copyright.PENANAtoC01UUHQe
10663Please respect copyright.PENANAbTfBZ434L1
Cita benar-benar gamang, bingung, ragu. Namun, gerakan kecil dari pak Bowo tadi, rupanya berefek besar pada tubuh Cita, yang berujung pada keputusannya. Rasa geli yang nikmat hanya dari sebuah gesekan saja, mengundang rasa keingintahuannya untuk merasakan yang lebih lagi, dan perlahan, kepalanyapun bergerak. Mengangguk.10663Please respect copyright.PENANAiOZNNEZfGs
10663Please respect copyright.PENANAwtBF8tNNup
Pak Bowo tersenyum sumringah melihat anggukan Cita. Sebuah ijin yang dia nantikan dengan sabar sedari tadi, akhirnya dia dapatkan. Tanpa sadar, Cita membalas senyuman itu.10663Please respect copyright.PENANAe1CyjYxjnv
10663Please respect copyright.PENANAs6HgfJivZp
10663Please respect copyright.PENANAb0feBEVtK7
“Eemmmhhh… sssshhhh…”10663Please respect copyright.PENANAY5TeTQ9Iba
10663Please respect copyright.PENANA6FSxTKrcPo
10663Please respect copyright.PENANAjMdxw2wyQT
Cita menahan desahan dan desisannya, saat penis pak Bowo mulai bergerak kembali. Kali ini, bukan hanya sekedar menggesek, tapi mulai menekan bibir vagina Cita. Kepala penisnya mulai menyeruak, memaksa bibir vagina Cita untuk membuka, membuat Cita kembali meringis.10663Please respect copyright.PENANAvN8wScwEuJ
10663Please respect copyright.PENANAxW6ds2js07
10663Please respect copyright.PENANAbyUxwKZBlG
“Aaaaahhhhh…”10663Please respect copyright.PENANATmZUwOmKuh
10663Please respect copyright.PENANAZhs0eqcTNZ
10663Please respect copyright.PENANAPQKEGsxVMU
Akhirnya Cita mendesah panjang saat kepala penis itu berhasil memasuki vaginanya. Terasa sedikit sakit, ngilu, karena bibir vaginanya dipaksa terbuka lebih lebar dari biasanya ketika dimasuki oleh Andi.10663Please respect copyright.PENANAze8Mywf0AP
10663Please respect copyright.PENANAxPYGhwZh0N
Cita, sudah, hentikan. Tahan. Suruh pria itu mencabutnya. Cepat Cita, belum terlambat untuk mengakhirinya. Masih ada kesempatan sebelum kamu masuk kelubang yang kamu tidak akan bisa keluar setelah memasukinya. Cepat hentikan Cita!10663Please respect copyright.PENANArc53PYJLLh
10663Please respect copyright.PENANACw4WfzccFj
Kembali suara hati Cita memintanya untuk berhenti, meskipun kepala penis itu sudah berhasil masuk kebibir vaginanya.10663Please respect copyright.PENANAc9AEAqrWAg
10663Please respect copyright.PENANAQuT4raAOSd
Sudah terlambat Cita, sudah masuk. Kamu sudah terlanjur basah, nyemplung saja sekalian. Lihat betapa nikmatnya penis itu, padahal baru masuk sedikit. Bayangkan kenikmatan seperti apa yang akan kamu dapat kalau penis itu sudah masuk semua, bergerak keluar masuk, menggesek setiap jengkal dinding vaginamu. Biarkan Cita, biarkan dirimu merasakan kenikmatan itu.10663Please respect copyright.PENANAW6ZBAAMgLm
10663Please respect copyright.PENANABtwgTTW69f
Cita menatap pak Bowo yang sedang menghentikan gerakannya, yang sedang memberikan waktu kepada Cita untuk membiasakan diri dengan penisnya. Dia tahu, dari cerita Isna, bahwa penisnya lebih besar dari Andi. Dan jika Cita tak pernah merasakan penis lain, itu berarti penis ini adalah yang terbesar yang memasukinya.10663Please respect copyright.PENANAEIKqpnBoTt
10663Please respect copyright.PENANAtyCF9pHPMc
Cita menatap pak Bowo dalam-dalam. Pak Bowo sendiri tidak bisa mengartikan maksud dari tatapan Cita itu. Apakah meminta untuk berhenti, atau meminta untuk meneruskan, pak Bowo benar-benar tak tahu. Tapi akhirnya, dia berspekulasi. Biarlah nanti dia akan tahu jawabannya, jika dia melakukan itu.10663Please respect copyright.PENANAEwJerBlhu5
10663Please respect copyright.PENANAjaSQq4tQis
10663Please respect copyright.PENANAizX4D6gMWp
“Aaaaaahhhhhhh…”10663Please respect copyright.PENANARYUJtK9vtn
10663Please respect copyright.PENANAX0RWGZakCJ
10663Please respect copyright.PENANASiaGL3IKvE
Kembali Cita mendesah saat pak Bowo mendorong pelan penisnya untuk masuk lebih dalam lagi. Terasa dinding vagina Cita begitu ketat menghimpit batang penisnya. Cita sampai terpejam lagi, meringis saat mili demi mili penis itu makin dalam memasuki lubang vaginanya. Lubang yang meskipun sudah sangat basah itu, tetap saja masih begitu sempit untuk penis pak Bowo, hingga membuat keduanya sama-sama merasakan ngilu dialat kelamin mereka.10663Please respect copyright.PENANAom2gusCaFk
10663Please respect copyright.PENANADlOr8nXIFd
Namun pak Bowo tak berhenti, karena tak merasa ada penolakan dari Cita. Dia merasa vagina Cita yang begitu ketat itu bukanlah reaksi penolakan, namun karena memang vagina Cita belum terbiasa dengan ukuran penisnya itu. Dinding vagina Cita yang berkedut justru menambah sensasi kenikmatan luar biasa bagi pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAvQKLfoE8XX
10663Please respect copyright.PENANAx5FPEtiINL
10663Please respect copyright.PENANAp27GaeUrQW
“Aaakkhhh paaaakkkhh…”10663Please respect copyright.PENANAv0usOYyzqe
10663Please respect copyright.PENANALSHMyYHdXh
10663Please respect copyright.PENANAVtaJK1Y2ot
Pak Bowo agak terkejut saat Cita menjerit agak keras. Diapun menghentikan gerakannya. Sebagian besar penisnya telah memasuki vagina Cita, yang membuat wanita itu mengernyit kesakitan. Tanpa Cita mengatakan apapun, pak Bowo mengambil kesimpulan, bahwa dititik inilah biasanya penis Andi memasukinya. Sedangkan penis pak Bowo, masih menyisakan sedikit bagian yang belum masuk kevagina Cita.10663Please respect copyright.PENANAt7Ywh3xE1B
10663Please respect copyright.PENANAbtn6wQMm3N
Akhirnya pak Bowo mendiamkan dulu penisnya, merasakan pijatan lembut dari kedutan didinding vagina Cita. Cita sendiri memang merasa vaginanya begitu penuh. Dan memang sampai dititik itulah biasanya penis Andi memasukinya. Saat ini penis pak Bowo sudah mencapai titik itu, apalagi dengan ukuran yang lebih besar, membuat Cita sedikit kepayahan menahan sakit dan ngilu, meski tak dia pungkiri, kenikmatan yang luar biasa mulai terbit disitu.10663Please respect copyright.PENANAmV5SGUXEWG
10663Please respect copyright.PENANAKHw5ZBRzcX
Cita kemudian membuka matanya, menatap pak Bowo. Dia tahu, masih ada bagian penis pak Bowo yang belum masuk, dan ingin masuk sepenuhnya. Diapun kemudian berbisik lirih kepada pak Bowo, “Pelan-pelan…”10663Please respect copyright.PENANAmFqubtDE3F
10663Please respect copyright.PENANAOA0oAfRicL
Pak Bowo hanya tersenyum, lalu mengangguk. Dia mengerti, Cita memberinya ijin untuk memasukan seluruh batangnya. Namun bagian itu, belum pernah dimasuki oleh Andi, karena itulah, dia memahami ketakutan Cita, kekhawatirannya jika nanti akan terasa sakit. Hal itu terasa sekali baginya dari kedutan didinding vagina Cita. Untuk itulah, pak Bowo kemudian mencium bibir Cita dengan lembut, yang kemudian dibalas oleh Cita.10663Please respect copyright.PENANATy2hlgy32S
10663Please respect copyright.PENANAlTfSztsa3b
10663Please respect copyright.PENANASA8yZr0wgv
“Eeeemmpphhh…”10663Please respect copyright.PENANAed8w9DBFHo
10663Please respect copyright.PENANA4u2gC9UDME
10663Please respect copyright.PENANAFOGvmJXs6Y
Pekikan keras Cita tertahan oleh ciuman pak Bowo saat tiba-tiba pak Bowo menyentakan penisnya, yang membuatnya masuk seluruhnya kedalam vagina Cita. Sentakan yang sebenarnya tidak terlalu keras. Pak Bowo berusaha untuk melakukannya selembut mungkin. Namun bagian lubang itu terlalu sempit, memaksa pak Bowo untuk sedikit menghentak.10663Please respect copyright.PENANAcftmhFGGVt
10663Please respect copyright.PENANAIPMgJ5Zcj4
Dan bagi Cita, itu terasa sakit, ngilu, hingga membuat air matanya meleleh. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo, sambil menghisap dalam-dalam bibir lelaki itu. Sedangkan pak Bowo, hanya mendiamkan saja penis itu didalam vagina Cita, dimana dia merasakan kedutan dinding vagina Cita makin terasa. Penisnya sendiri, selain merasakan kenikmatan yang luar biasa, tapi terasa agak ngilu juga.10663Please respect copyright.PENANA65tP4gFXnW
10663Please respect copyright.PENANAtu83wKN6j2
Beberapa saat mereka hanya terdiam dalam posisi itu tanpa bergerak sedikitpun, hingga pak Bowo merasakan kedutan vagina Cita berangsur berkurang. Hisapan Cita dibibirnya juga tidak sekuat tadi. Dia merasakan vagina Cita mulai bisa menerima penisnya, sudah mulai beradaptasi.10663Please respect copyright.PENANAWrfhmE8a7x
10663Please respect copyright.PENANA0EhScleLg7
10663Please respect copyright.PENANAemvBSzPP1H
“Eeemmhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAlpi03HFOjH
10663Please respect copyright.PENANAGCSoVOKUDn
10663Please respect copyright.PENANAjQyI2ibEWE
Cita melenguh dalam ciuman pak Bowo saat pak Bowo menarik perlahan penisnya, lalu mendorong lagi dengan gerakan yang pelan. Cita masih merasa agak sedikit ngilu, sehingga belum melepaskan pelukannya ditubuh pak Bowo, dan masih terus melumat bibir pak Bowo untuk menyalurkan apa yang sedang dia rasakan.10663Please respect copyright.PENANAKfSFv5rYOB
10663Please respect copyright.PENANA9k2ZciAJXb
Beberapa kali pak Bowo mengulangi gerakannya, hingga tubuh Cita terasa jadi lebih rileks, tidak setegang tadi. Namun pak Bowo masih melakukan gerakan tarik-dorong itu dengan tempo sangat pelan. Selain agar membuat Cita nyaman, dia sendiri juga sangat menikmati setiap gesekan kemaluan mereka berdua.10663Please respect copyright.PENANANaFZbX4nyg
10663Please respect copyright.PENANACR81MYD3U8
10663Please respect copyright.PENANAGW1JOsmjH0
“Eemmhh aahhh paaakkhhh…”10663Please respect copyright.PENANAgk3g0E3sGa
10663Please respect copyright.PENANAjClJtodK99
10663Please respect copyright.PENANA0bpobWoYtb
Cita mulai mendesah saat bibirnya terlepas dari ciuman pak Bowo. Namun saat mendengar desahan itu, tiba-tiba gerakan pak Bowo berhenti. Citapun yang tadinya terpejam, membuka matanya, bertanya-tanya kenapa pak Bowo berhenti, padahal dia sudah mulai merasa nyaman.10663Please respect copyright.PENANAB3ecgsDpfN
10663Please respect copyright.PENANAqnpwhbXZPu
10663Please respect copyright.PENANAPz2xZmDxEt
“Boleh aku minta sesuatu sayang?” tanya pak Bowo lirih.10663Please respect copyright.PENANAshBctB8nFK
10663Please respect copyright.PENANA88tAT2HRCG
“Apa paakhh?” jawab Cita setengah berbisik.10663Please respect copyright.PENANAKPzEfnaI0l
10663Please respect copyright.PENANAeOwOGHIN2l
“Jangan panggil pak. Panggilah apapun, tapi jangan pak” jawab pak Bowo, juga dengan berbisik.10663Please respect copyright.PENANAnVJNSx8VtR
10663Please respect copyright.PENANAxLhsMEkdls
10663Please respect copyright.PENANAdql1AdRRU8
Cita hanya mengangguk, dijawab senyuman oleh pak Bowo, yang kemudian kembali mendorong penisnya memasuki vagina Cita.10663Please respect copyright.PENANAwp6Gk44bYX
10663Please respect copyright.PENANA93po00JFC1
10663Please respect copyright.PENANA0sWwgmGgRI
“Aaahhh… uuuhhhh…” kembali Cita melenguh.10663Please respect copyright.PENANAdsOVAkrZ7V
10663Please respect copyright.PENANAxFJZsYd9iE
10663Please respect copyright.PENANAsmWnP1yh4B
Dia memeluk tubuh pak Bowo lagi, makin erat. Setiap gerakan dorongan dari penis pak Bowo, membuat tubuhnya bergetar-getar. Dia merasakan sebuah kenikmatan, yang selama ini belum pernah dia rasakan. Kenikmatan yang jauh lebih hebat daripada yang selama ini dia dapatkan dari Andi. Mungkin, setara dengan kenikmatan yang dia dapat saat untuk pertama kalinya menikmati seks setelah menjadi istri Andi. Dari gadis yang tak pernah merasakan nikmatnya peraduan antar kelamin, menjadi wanita sepenuhnya saat dihantarkan pada kenikmatan persetubuhan.10663Please respect copyright.PENANAydCYkWxVT1
10663Please respect copyright.PENANA5Kkhn61vTV
Dan kali ini, dia kembali merasakan sensasi baru, yang lebih nikmat. Vaginanya terasa lebih penuh. Lubangnya ditembus lebih dalam daripada biasanya. Dinding vaginanya terasa digelitik oleh urat yang ada dibatang penis pak Bowo. Sensasi geli dan nikmat campur jadi satu. Sakit dan ngilu sudah hilang. Gelinjangan, desahan dan erangan telah cukup mewakili betapa dia menikmati persetubuhan ini.10663Please respect copyright.PENANA1QPKXC8u0O
10663Please respect copyright.PENANADA10gmTcTU
10663Please respect copyright.PENANAMGGlsurzHe
“Aaahhh… hemmhhh ouuhhh… aahh… aahhh…”10663Please respect copyright.PENANA5xcuna6BHe
10663Please respect copyright.PENANAc2Wtao0BJT
“Aaahh Cita sayaangg… aaahh nikmat sayaang…”10663Please respect copyright.PENANAs51QoBxq0e
10663Please respect copyright.PENANAtL9AXfymg8
“Heemmhh… aahhh… sshhh… uuhh…”10663Please respect copyright.PENANAGWKztZ7ggk
10663Please respect copyright.PENANA0iTU5Ym5xu
10663Please respect copyright.PENANAd6pg7djyhg
Desahan demi desahan, erangan demi erangan terus terdengar dari keduanya. Cita tak mampu mengucapkan apapun selain bibirnya yang terus mendesah. Sejak dulu, dia memang tak pernah terlalu heboh saat berhubungan badan. Dia tipe wanita pendiam saat bercinta. Tak pernah mengeluarkan kata apapun selain hanya desahan saja.10663Please respect copyright.PENANAfsKIFASPnK
10663Please respect copyright.PENANAeM5TuvCnFA
Sedangkan bagi pak Bowo, yang biasanya begitu vulgar saat bercinta, kali ini juga seperti kehabisan kata-kata untuk melukiskan kenikmatan yang dia rasakan. Dia seperti tak tahu harus mengucapkan apa, selain yang dia ucapkan tadi.10663Please respect copyright.PENANAwOk5eHKjTk
10663Please respect copyright.PENANAKhYcM23O0G
10663Please respect copyright.PENANAfel7fWhB9G
“Aaahhh… hhmmphhh… sshhh… aaaaaaaaahhhhsss…”10663Please respect copyright.PENANAnBEA5Slzg9
10663Please respect copyright.PENANA25WWRzc0hG
10663Please respect copyright.PENANAbbNFFVGoYM
Cita mendesah panjang. Tubuhnya menggelinjang, mengejang, dan mengejat-ngejat. Dia memeluk erat tubuh pak Bowo. Dia telah sampai dipuncak kenikmatannya. Dia kembali orgasme. Orgasme pertamanya dari penetrasi penis pak Bowo, penis orang lain, bukan penis suaminya. Dan kembali, dia tak mengucapkan apapun selain desahan panjang untuk mengekspresikan kenikmatan itu. Kenikmatan yang jauh lebih nikmat daripada yang pernah dia rasakan selama ini.10663Please respect copyright.PENANAjdJnoPKjJk
10663Please respect copyright.PENANA13cWsCaCz4
Pak Bowo terdiam, baik mulut maupun gerakannya. Dia menahan gerakannya, saat penisnya terasa hangat disiram oleh cairan cinta Cita. Dia hanya membalas pelukan Cita, memberinya kesempatan untuk meresapi setiap kenikmatan yang didapat. Sesekali, dia menciumi kening Cita.10663Please respect copyright.PENANAPmXmDbIYLM
10663Please respect copyright.PENANADrreNEkUqJ
Hampir setengah menit mereka terdiam, saat kemudian pak Bowo kembali menggerakan penisnya maju mundur. Cita hanya pasrah, membiarkan lelaki itu bergerak sesuka hatinya. Dia telah lemas oleh orgasmenya tadi. Orgasme yang cukup cepat, karena memang dia sudah terlalu lama tidak merasakannya, dan juga penis pak Bowo yang terlalu nikmat baginya.10663Please respect copyright.PENANA4jRDKlzzAz
10663Please respect copyright.PENANA5WaytphQIB
Namun, perlahan-lahan Cita mulai membalas gerakan pak Bowo, meskipun hanya dengan gerakan pelan dipinggulnya. Apalagi pak Bowo mulai sedikit menaikan tempo gerakannya.10663Please respect copyright.PENANAyO6NtabFZt
10663Please respect copyright.PENANAbhdzwfJ3qE
10663Please respect copyright.PENANARqACIv1a4B
“Aaahhh… sshhh… uughhh… aaaahhh…”10663Please respect copyright.PENANAzSzXHlxLrd
10663Please respect copyright.PENANAw9BgjVvNnf
10663Please respect copyright.PENANAbfJNM0neFK
Desahan Cita juga makin keras terdengar, seiring pertambahan tempo genjotan pak Bowo. Sementara pak Bowo sambil terus memaju-mundurkan penisnya, juga mulai menciumi Cita. Bibir, pipi, telinga, leher, hingga sepasang buah dadanya, mendapat giliran serbuan dari bibir dan lidah pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAaSKZmmd6d6
10663Please respect copyright.PENANAmfePCxAAKh
Cita makin melayang. Pergulatan batinnya sudah tak ada lagi. Nafsu birahinya menang telak, menguasi tubuhnya sepenuhnya.10663Please respect copyright.PENANA3HRRDQ6WOD
10663Please respect copyright.PENANAUDzK5MNuJ2
10663Please respect copyright.PENANA31REBeCIUQ
“Oohhh… aaahh… hhhmmmppp… aaaaaaaahhhhhh…”10663Please respect copyright.PENANACSU9QqHAc7
10663Please respect copyright.PENANAE3yhqbZbAa
10663Please respect copyright.PENANAhgWsebGeKE
Kembali Cita menggelinjang disertai desahan panjang. Dia kembali orgasme, dengan mudahnya. Penis pak Bowo terlalu nikmat untuknya. Pertahanannya benar-benar tak berdaya. Dia benar-benar takluk.10663Please respect copyright.PENANA4OCMAIhKRh
10663Please respect copyright.PENANAMDkWktxvdV
Pak Bowo sendiri juga kembali menghentikan gerakannya, meskipun saat ini dia merasa ujung orgasmenya juga mulai mendekat. Sama halnya seperti dia bagi Cita, Cita baginya juga terlalu nikmat. Cita berbeda, sangat berbeda dengan perempuan lain yang pernah dia nikmati, bahkan termasuk istrinya sendiri saat dulu dia perawani. Pak Bowo selalu bisa bertahan lama, tanpa bantuan obat apapun. Kali ini, dia merasa lemah terhadap tubuh Cita.10663Please respect copyright.PENANARra0YWhTVM
10663Please respect copyright.PENANAUm5u3L55ij
Setelah merasa cukup memberikan waktu kepada Cita, kembali pak Bowo bergerak. Kali ini, tidak terlalu mendapat perlawanan dari Cita yang sudah lemas. Hanya saja, kedutan didinding vagina Cita masih bisa dia rasakan memijat-mijat batang penisnya.10663Please respect copyright.PENANATK4JSkQw0x
10663Please respect copyright.PENANA6bIDYZD8s8
Plok plok plok plok plok10663Please respect copyright.PENANAVyQKaQ9NFg
Plok plok plok plok plok10663Please respect copyright.PENANApZvLqfx95X
10663Please respect copyright.PENANAUe6DANTwV3
10663Please respect copyright.PENANAueUBYgcQuM
“Aahh aahh aahh aahh aahh…”10663Please respect copyright.PENANAmK2Kuib59C
10663Please respect copyright.PENANAgPG2NX6rf1
10663Please respect copyright.PENANAlVcSq5VI7e
Suara benturan pinggulnya dengan pinggul Cita makin sering terdengar karena dia melakukan gerakan cepat. Seiring dengan desahan Cita yang terdengar pendek dan kerap, seirama dengan gerakan pak Bowo.10663Please respect copyright.PENANAQihOntKsKl
10663Please respect copyright.PENANALo3ceFA1qx
Gerakan cepat dari pak Bowo yang berbeda dengan yang awal-awal tadi, ternyata kembali memberikan sensari baru kepada Cita. Cepat, kerap, tapi baginya tetap terasa lembut. Dan itu membuatnya makin tak bisa menahan diri.10663Please respect copyright.PENANAzkIHLxpUDD
10663Please respect copyright.PENANA2baxrqPFJK
10663Please respect copyright.PENANAo0ZLFxVLuj
“Aaahhh aaahhh aaahhh… akhuuu… oohhh aaaaaaahhhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAPnH6h4qGzI
10663Please respect copyright.PENANANymbQje1TA
10663Please respect copyright.PENANACatEqzjROs
Kembali Cita menggelinjang hebat dalam desahan panjangnya. Dia kembali orgasme.10663Please respect copyright.PENANA9sJmkGPBPv
10663Please respect copyright.PENANAkHlZweGo1r
10663Please respect copyright.PENANA5AMPp4ejzj
“Aaakkhhh…”10663Please respect copyright.PENANAMkWPH4ObHX
10663Please respect copyright.PENANARirjNXWs4Y
10663Please respect copyright.PENANAsB7ofKwlPD
Cita memekik karena disela orgasmenya, tiba-tiba pak Bowo mencabut penisnya.10663Please respect copyright.PENANAHSUawqlCMi
10663Please respect copyright.PENANA9HLIAK8qr2
10663Please respect copyright.PENANA0oBsR0XijR
“Oouuugghhhh aaaaaahhhhh…”10663Please respect copyright.PENANAiNh7pDoAnH
10663Please respect copyright.PENANAHnlXZTqcBp
10663Please respect copyright.PENANAgr91C3AsPv
Croot croot croot croot croot10663Please respect copyright.PENANA5Rq1Fgt5dM
10663Please respect copyright.PENANAUz5lW1yxGb
10663Please respect copyright.PENANAcl9lyACUxr
Pak Bowopun mendesah panjang saat beberapa kali penisnya menyemburkan sperma hangat diperut Cita. Sebagian bahkan sampai mengenai payudara Cita. Diurutnya penisnya untuk mengeluarkan sisa-sisa spermanya, hingga badannya beberapa kali bergetar.10663Please respect copyright.PENANAbqflSILvvy
10663Please respect copyright.PENANAJNppO3SnW9
Nikmat, sangat nikmat dia rasakan. Sampai-sampai kepalanya menengadah, saking nikmatnya. Beberapa saat kemudian, dia melihat tubuh Cita yang terlentang pasrah dihadapannya. Cairan kental putihnya terlihat membasahi perut dan payudara Cita. Sedangkan Cita sendiri tak bergerak, dengan kepala tertoleh kesamping, mata terpejam dan nafas terengah-engah.10663Please respect copyright.PENANAHbIwNlbcv2
10663Please respect copyright.PENANAVx3zGeBxx6
Pak Bowo kemudian menjatuhkan tubuhnya disamping tubuh Cita. Dia mengecup kening Cita, lalu merengkuh tubuh Cita kedalam pelukannya. Dia tak peduli spermanya yang berada diperut Cita menempel juga ditubuhnya. Dia hanya ingin memeluk Cita, mengungkapkan rasa bahagia dan terima kasihnya.10663Please respect copyright.PENANAkqGzXU6fxK
10663Please respect copyright.PENANAwrRkNta5cS
Cita membalas pelukan pak Bowo. Dia sudah membuka matanya, tersenyum saat beberapa kali menerima pelukan pak Bowo. Matanya terlihat berkaca-kaca, air mata terlihat menggenang disudut matanya, lalu perlahan menetes.10663Please respect copyright.PENANAgZ5ZSR4mcT
10663Please respect copyright.PENANAUfeLKmQa54
10663Please respect copyright.PENANAMc9LMXqQbO
“Terima kasih, sayang” ucap pak Bowo dengan lirih, sebelum kembali mencium kening Cita, cukup lama.10663Please respect copyright.PENANArj7kCtcogq
10663Please respect copyright.PENANAncNtz8C8KP
“Terima kasih juga, mas”10663Please respect copyright.PENANAHXacLekUYa
10663Please respect copyright.PENANAjzaz24krrj
*10663Please respect copyright.PENANAmcP3c6Mb9K
*10663Please respect copyright.PENANA77RRhq0zQp
*10663Please respect copyright.PENANAdlPfCUaE44
*10663Please respect copyright.PENANAOpNg0NklGS
*10663Please respect copyright.PENANAmqEue3Csy7