6167Please respect copyright.PENANAxrIdpNFrjg
6167Please respect copyright.PENANAbJB7ElJTeX
Sejak hari itu Cita dan pak Bowo jadi makin dekat. Setiap hanya berdua saja dirumah, duduk bersama, curhat dan saling peluk sudah seperti menjadi menu wajib bagi mereka berdua. Pak Bowo juga sudah mulai tak sungkan untuk menciumi kening Cita. Cita sendiri tak pernah keberatan mendapat kecupan dari pak Bowo, karena memang dia sudah mulai semakin nyaman dengan lelaki itu.6167Please respect copyright.PENANAVS0PecvPyS
6167Please respect copyright.PENANAH3M514AUyD
Tapi tentu saja momen seperti itu tidak pernah bisa terjadi kalau ada ibu mertua Cita. Kalau hanya ada Putra, mereka masih sempat curi-curi kesempatan melakukannya, karena biasanya kalau ada Putra pak Bowo akan lebih banyak bermain dengan anak itu.6167Please respect copyright.PENANAk5MbdZylIE
6167Please respect copyright.PENANAG4j4zjuCSq
Setelah hari itu, akhirnya Cita menuruti saran pak Bowo untuk menjenguk Andi dipenjara. Tapi disana mereka tak banyak bicara. Andi masih berusaha untuk mendapatkan maaf dari Cita. Namun Cita belum sepenuhnya memaafkan Andi. Waktu melihat kondisi Andi, Cita memang menjadi iba. Andi tak terlihat sesegar dulu. Terlihat lebih kurus. Wajahnya juga lebih sayu, terlihat kelelahan. Cita tak tahu apa yang terjadi pada Andi selama berada didalam penjara, tapi dia juga tak mau menanyakannya.6167Please respect copyright.PENANA4fxe24Cuua
6167Please respect copyright.PENANANWkI4VHSNO
Tapi paling tidak, pintu maaf bagi Andi tidak sepenuhnya tertutup. Cita hanya meminta waktu lebih kepada Andi untuk memikirkannya. Cita juga sempat bilang tentang perasaannya ke Andi, bahwa sebenarnya dia ingin berpisah dengan Andi, namun masih memikirkan nasib Putra. Dan disitu Andi berjanji, jika nanti Cita mau memaafkan dan menerimanya kembali, dia akan benar-benar berubah.6167Please respect copyright.PENANAMsYG8HGVOv
6167Please respect copyright.PENANAy9SRDt2081
Cita bukannya tidak percaya pada janji Andi. Karena Andi pernah ingkar padanya. Tapi, dia melihat penyesalan yang begitu besar dari Andi. Seperti halnya tentang permintaan maaf Andi, Cita juga meminta waktu untuk memikirkan tentang kelanjutan hubungan mereka. Meskipun dalam lubuk hatinya yang terdalam, Cita sudah memutuskan untuk mengedepankan nasib Putra ketimbang dengan egois memikirkan hubungannya dengan Andi.6167Please respect copyright.PENANAV3eXgUHqTe
6167Please respect copyright.PENANARrZSGhvFDk
Setelah itu, belum lagi Cita menjenguk Andi. Ibu mertuanyapun akhir-akhir ini sering pergi keluar membawa serta Putra. Cita ingin ikut, tapi dia harus mengerjakan pekerjaan rumah karena mereka tak memiliki pembantu. Pada saat seperti itu, kadang pak Bowo datang berkunjung. Dia sedikit kecewa karena Putra tidak ada, tapi langsung terobati dengan adanya Cita.6167Please respect copyright.PENANAuhzDz91KwQ
6167Please respect copyright.PENANAfAAc841A2X
Cita yang makin nyaman dengan pak Bowo juga mulai makin terbuka untuk cerita apapun. Pertemuannya dengan Andi, dan apa yang mereka bahas disana, juga diceritakan kepada pak Bowo. Citapun pernah bertanya, bagaimana dengan nasib Isna. Pak Bowo menjawab kalau waktu itu tak lama setelah keluar dari rumah sakit Isna juga resign dan sekarang sudah tidak berada dikota ini lagi. Selain itu, Cita juga mengungkapkan kepada pak Bowo tentang kerinduannya untuk melakukan pemotretan lagi seperti dulu.6167Please respect copyright.PENANAqOktiQZaJS
6167Please respect copyright.PENANAfbhNbtbbV9
6167Please respect copyright.PENANAMlDTotDRGw
“Ya kalau mau kan tinggal foto lagi Cit, apa susahnya?” ucap pak Bowo setelah mendengar Cita.6167Please respect copyright.PENANAXosracA7gQ
6167Please respect copyright.PENANAbkHLjYqcGF
“Ya tapi kan pak, aku belum ketemu lagi sama mas Salim, sama Robi juga”6167Please respect copyright.PENANABLefpCnziA
6167Please respect copyright.PENANA5kv4bs5Ixo
“Lho katanya masalah itu udah beres? Kok bisa belum ketemu?”6167Please respect copyright.PENANAdqeCOUiQtR
6167Please respect copyright.PENANAL4teCzCDGu
“Hmm, gimana ya pak? Aku tuh nggak enak bener sama mereka. Aku udah cuekin mereka waktu dulu hubungin aku. Kemarin aja aku minta maafnya lewat mbak Nada. Mbak Nada bilang sih mereka nggak marah sama aku, cuma heran aja. Tapi akhirnya ngerti setelah tahu alasannya”6167Please respect copyright.PENANAjWEMziAMhm
6167Please respect copyright.PENANAIg0gZhwR8e
“Ooh gitu. Ya ditemuin dong Cit, gimanapun juga kan mereka itu temenmu. Lagian itu kan mereka nggak marah, jadi nggak ada alasan dong buat kamu nggak nemuin mereka?”6167Please respect copyright.PENANAtQ8X4XvQcO
6167Please respect copyright.PENANAqSJ11hjUrd
“Hmm, iya sih pak. Yaudah deh entar kapan-kapan aku temuin mereka”6167Please respect copyright.PENANAbX4q8w8iCP
6167Please respect copyright.PENANAPys9mzXRTD
“Nah gitu dong. Terus, soal foto-foto tadi, gimana?”6167Please respect copyright.PENANAjVX3DlnAdg
6167Please respect copyright.PENANAU0beGKylmu
“Ya entar lah, nunggu aku ketemu sama mas Salim”6167Please respect copyright.PENANA0rRRvcE6La
6167Please respect copyright.PENANAFqIIC2RRUI
“Kenapa nggak sekarang aja? Kamu lupa aku mantan fotografer?”6167Please respect copyright.PENANA8m7T79iVr1
6167Please respect copyright.PENANAOmh7zWLKHA
“Eh, iya ya? Haha lupa pak. Emang pak Bowo bawa kamera sekarang?”6167Please respect copyright.PENANAeptxzfUFpo
6167Please respect copyright.PENANAKhyIjCFR6P
“Bawa kok, ada dimobil. Aku ambilin dulu ya, kamu siap-siap aja dulu”6167Please respect copyright.PENANAwRrLzOuRIJ
6167Please respect copyright.PENANAAKTQgIdQm3
6167Please respect copyright.PENANAaia5fey0aw
Cita mengangguk dan kemudian pak Bowo beranjak menuju mobilnya untuk mengambil kameranya. Setelah itu dia kembali masuk kerumah, tapi Cita ternyata masih ditempatnya, belum beranjak, belum berganti pakaian.6167Please respect copyright.PENANABBpcB5G3hR
6167Please respect copyright.PENANAhCy3R138Yf
6167Please respect copyright.PENANABpXYuLAn6V
“Lho kok belum siap-siap? Jadi nggak nih?” tanya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAp1J3udE0yU
6167Please respect copyright.PENANANcEMMnvdVe
“Hmm, jadi pak, tapi…”6167Please respect copyright.PENANAvHF2AQGqQd
6167Please respect copyright.PENANA8MQyrXrR5w
“Kenapa?”6167Please respect copyright.PENANAZ7n6K2fyvz
6167Please respect copyright.PENANAhUfaCcwyyM
“Hmm, aku gini aja gimana?” tanya Cita.6167Please respect copyright.PENANAjdZWhXGz7S
6167Please respect copyright.PENANAIB1ONJ2SQo
“Hah? Mau difoto kayak gitu? Serius?” tanya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANALi9tLvNTR3
6167Please respect copyright.PENANADykDi5eJUs
6167Please respect copyright.PENANA8easel5c4q
Cita mengangguk. Hari ini Cita hanya memakai kaos lengan pendek yang cukup ketat, juga yoga pants selutut yang tak kalah ketatnya. Wajahnya tidak dipoles make up sama sekali, tapi masih terlihat cukup segar karena dia tadi setelah mengerjakan pekerjaan rumahnya sudah sempat mandi sebelum pak Bowo datang.6167Please respect copyright.PENANAaQDJR1nRJs
6167Please respect copyright.PENANAc5bgMNugLa
6167Please respect copyright.PENANAYMpM2mPvTA
“Yaa kalau maunya kamu gitu sih, nggak masalah. Mau dimana fotonya? Disini aja?”6167Please respect copyright.PENANAlklQtLbXQ7
6167Please respect copyright.PENANAwYh3Eui8E1
“Iya pak, disini dulu aja, entar baru ke taman belakang”6167Please respect copyright.PENANA2rVpjwInfs
6167Please respect copyright.PENANAQSP6zLos06
6167Please respect copyright.PENANAJQqWIzqgd1
Pak Bowopun akhirnya mengikuti kemauan Cita. Dia menyuruh Cita untuk berpose sesukanya disofa itu. Kadang duduk, kadang berdiri didekat jendela. Setelah beberapa belas jepretan, Cita mengajak pak Bowo ke taman kecil dibelakang rumahnya. Taman ini dulu dibuat oleh Andi waktu Cita mulai banyak terima job endorse. Katanya waktu itu, biar ada tempat dirumahnya yang bisa dijadikan background yang cukup menarik untuk foto-foto Cita.6167Please respect copyright.PENANANybEVoaEuH
6167Please respect copyright.PENANA5yZi87bQzJ
Setelah merasa cukup puas, Cita ingin menyudahi acara foto-foto itu. Tapi ternyata pak Bowo menyuruh Cita untuk berganti pakaian, karena dia mau memotret Cita dengan pakaian tertutupnya. Citapun tak keberatan dan segera ganti baju. Setelah itu kembali mereka berfoto-foto lagi. Setelah puas, kembali Cita berganti baju dengan memakai kaos pendeknya dan juga yoga pantsnya tadi. Lalu mereka kembali duduk diruang tengah.6167Please respect copyright.PENANAH1QGI5Mmkm
6167Please respect copyright.PENANAKMgZ3ySK8z
6167Please respect copyright.PENANALQFbTgnYs4
“Mana pak lihat hasilnya, bagus-bagus nggak?”6167Please respect copyright.PENANABXI2Hp2PUZ
6167Please respect copyright.PENANAuF3EAFE35V
“Ya bagus dong. Kalau modelnya cantik sih, mau kayak gimana juga hasilnya tetep bagus, haha”6167Please respect copyright.PENANAG2c09FxRHy
6167Please respect copyright.PENANAxg4yVTWn4a
“Haha bisa aja”6167Please respect copyright.PENANANLZ0bl4JJB
6167Please respect copyright.PENANAHGqsE3XDYJ
6167Please respect copyright.PENANApff4XFTs7S
Kemudian Cita melihat foto-foto itu di kamera pak Bowo. Sambil sesekali mereka mengomentari hasil foto-foto itu sambil mengobrol. Cita juga menceritakan soal pengalamannya yang diajak Nada keluar kota untuk pemotretan bersama banyak orang dari kota lain. Dia bilang, kangen dengan suasana seperti itu.6167Please respect copyright.PENANAcryDHdnEGk
6167Please respect copyright.PENANAcY1Q8tnqQM
6167Please respect copyright.PENANAn11Ebhk1pv
“Kamu pengen kayak gitu lagi? Kan barusan kita foto-foto Cit” ucap pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAss8R8TjeaH
6167Please respect copyright.PENANAFa9w4BR0q9
“Iya, tapi kan kondisinya beda pak. Hmm, gimana ya, soalnya kan kalau pemotretan diluar kota itu bisa sekalian jalan-jalan gitu, nggak cuma disini-sini aja” jawab Cita.6167Please respect copyright.PENANANq74TZ5mtd
6167Please respect copyright.PENANAmXlL1rCKFa
“Oh iya, kita udah lama nggak jalan-jalan juga ya?”6167Please respect copyright.PENANAonr7hfdZPj
6167Please respect copyright.PENANArm3hT38rgi
“Iya pak”6167Please respect copyright.PENANA01vAzRSpAF
6167Please respect copyright.PENANATdSY2HxF7o
6167Please respect copyright.PENANAHMblH9d3FL
Sejenak pak Bowo dan Cita terdiam. Pak Bowo melihat Cita yang masih memegang kameranya sambil melihat hasil dari pemotretan tadi. Dia juga teringat kalau meskipun sudah mulai sering datang kesini, tapi mereka sudah tak pernah jalan-jalan keluar lagi. Diapun terpikir untuk mengajak Cita jalan-jalan.6167Please respect copyright.PENANAp5UG7c0Tr1
6167Please respect copyright.PENANAg9yGlHgHe7
6167Please respect copyright.PENANA9PIxXITeL5
“Kalau kita jalan-jalan sekarang aja gimana Cit? sekalian nyari tempat buat foto-foto? Mumpung masih jam segini” ucap pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANARdslExh10h
6167Please respect copyright.PENANATxJwpr4UBy
“Emang mau kemana pak?”6167Please respect copyright.PENANAh4REbGS0oK
6167Please respect copyright.PENANARQKRLyGLtz
“Hmm, kolegaku ada yang punya villa diluar kota, tempatnya dipegunungan gitu, enak, dingin. Pemandangannya juga indah, pas sih kayaknya buat foto-foto” jawab pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANA3xcw8FNqGp
6167Please respect copyright.PENANAZmqKVoEs57
“Wah, kayaknya boleh juga pak”6167Please respect copyright.PENANAv4QnkJG0bA
6167Please respect copyright.PENANA3WoM7ObzCb
“Jadi gimana? Kalau kamu mau, biar aku hubungin orangnya, siapa tahu villanya lagi nggak dipakai”6167Please respect copyright.PENANASEJiXivEh0
6167Please respect copyright.PENANA6Kqr9ZAd6L
“Hmm, boleh deh pak”6167Please respect copyright.PENANAyKTTgsQyoL
6167Please respect copyright.PENANANMeapEo0is
6167Please respect copyright.PENANA5leda8pDt2
Pak Bowo kemudian berdiri dan menuju kedepan. Dia terdengar sedang berbicara dengan seseorang ditelpon. Tak lama kemudian dia kembali keruang tengah.6167Please respect copyright.PENANA3RFMII3ZZM
6167Please respect copyright.PENANAXhcBSbYLAF
6167Please respect copyright.PENANAk9MZdlLVUG
“Bisa Cit, villanya lagi kosong tuh, nggak dipakai sama dia. Jadi kita tinggal tunggu ibu sama Putra pulang aja, terus kita berangkat kesana” ucap pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAXnmOq7c7sX
6167Please respect copyright.PENANAtqz25poOAe
“Wah, kayaknya sih ibu sama Putra pulangnya bakalan sore banget deh pak”6167Please respect copyright.PENANAONSw6l8lCZ
6167Please respect copyright.PENANA11vjVOssMa
“Ooh gitu ya? Wah berarti nggak jadi dong?”6167Please respect copyright.PENANAKlGQ8MqHm9
6167Please respect copyright.PENANACt32QcSNbA
6167Please respect copyright.PENANAFWEWxQst0Y
Cita terdiam, terlihat sedang memikirkan sesuatu. Tapi tak lama sampai kemudian dia bicara pada pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANA4MKDbeBRsS
6167Please respect copyright.PENANAS53LpEoyTf
6167Please respect copyright.PENANAnPfoWgy2C0
“Hmm, kalau berangkat tanpa mereka aja gimana pak?”6167Please respect copyright.PENANArivWvnkkB8
6167Please respect copyright.PENANAt9AkfLLXOo
“Loh kok gitu? Emang kamu nggak pengen ngajak Putra jalan-jalan?” tanya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAXIKTUCmv3I
6167Please respect copyright.PENANA4VBcRty4Im
“Yaa pengen sih sebenarnya, tapi kan Putra lagi sama neneknya, pasti disana dia juga lagi main-main sama teman yang sebayanya”6167Please respect copyright.PENANA5Cpq6DHor5
6167Please respect copyright.PENANAn1IwluQq10
6167Please respect copyright.PENANAZ6USbrxRxM
Giliran pak Bowo yang terdiam. Padahal awalnya dia ingin mengajak mereka semua untuk jalan keluar kota, ke villa yang sebenarnya itu adalah miliknya. Yang dia telpon tadi bukanlah koleganya tapi penjaga villanya, menyuruh untuk membersihkan dan menyiapkan villa karena dia mau datang hari ini.6167Please respect copyright.PENANASO8nkXjTXD
6167Please respect copyright.PENANA5gAMGN133e
6167Please respect copyright.PENANAfSvia0CHFo
“Tapi masak kita cuma berdua aja Cit? atau kamu ajak siapa gitu, Nada mungkin, kan dia sama kayak kamu kan, model instagram juga kan?” tanya pak Bowo memberi usul.6167Please respect copyright.PENANAVrapfsiwtE
6167Please respect copyright.PENANA0kyk2ojDBW
“Hmm, gimana ya…”6167Please respect copyright.PENANA41g4vqW3L6
6167Please respect copyright.PENANAqOSVzbnJkn
6167Please respect copyright.PENANAyB94lt8igq
Cita bukannya tak mau mengajak Nada, apalagi dulu waktu keluar kota itu yang mengajaknya adalah Nada. Tapi tadi pagi saja Nada sudah menghubunginya bilang kalau ada acara dan tidak bisa kesini. Jadi Cita berpikir kalau Nada pasti tidak akan bisa diajak untuk pergi bersamanya dan pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANADUv2eZZXDN
6167Please respect copyright.PENANAmIFxScAXfy
Cita tidak tahu bahwa sebenarnya Nada memang dilarang kesini oleh pak Bowo. Dia tak ingin kehadiran Nada mengganggunya. Meskipun sebenarnya juga tidak ada hal terlalu jauh yang dilakukan pak Bowo kepada Cita. Karena tanpa disadari oleh lelaki itu, bahwa dia juga semakin nyaman berada dengan Cita.6167Please respect copyright.PENANAyog5wnyStJ
6167Please respect copyright.PENANATB8LYAy4hD
6167Please respect copyright.PENANAmtXHGVM2wC
“Kenapa Cit? Nggak papa kan kalau sama Nada?” tanya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAsmfzwA3TKo
6167Please respect copyright.PENANAEJuzfMy0yK
“Nggak papa sih pak sebenarnya, dan aku malah seneng. Tapi kayaknya dia nggak bisa deh pak, soalnya kan tadi dia udah nelpon aku, bilang kalau hari ini ada acara gitu” jawab Cita.6167Please respect copyright.PENANASXYt8vCOat
6167Please respect copyright.PENANAVWz67Jx1ww
“Ooh gitu? Terus gimana dong? Mau berdua aja gitu perginya?” tanya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAb60GR16T6H
6167Please respect copyright.PENANAuSI0UyvDDP
6167Please respect copyright.PENANAAr38PQh77m
Cita terdiam berpikir dan menimbang-nimbang. Dia belum pernah cuma pergi berdua keluar kota selain dengan Andi. Jangankan sampai keluar kota, pergi hanya berdua dengan lelaki lain saja sangat jarang, kecuali beberapa waktu yang lalu waktu dia menemui pak Bowo dan malah memergoki Andi dan Isna jalan bareng. Ada perasaan ragu, dan juga takut.6167Please respect copyright.PENANA22cWMCTlVG
6167Please respect copyright.PENANADQG84c39Ln
Tapi disatu sisi, mengingat dia akan perginya dengan pak Bowo, dia merasa sedikit lebih tenang. Dia berpikir, selama ini sudah sangat nyaman dengan pak Bowo. Apalagi pak Bowo terlihat tak pernah mengambil kesempatan darinya. Bahkan malah sering menasehati dan mengingatkannya, jadi dia berpikir, mungkin saja pergi hanya berdua dengan pak Bowo akan aman-aman saja, meskipun semua kemungkinan bisa saja terjadi.6167Please respect copyright.PENANAFM2ewZDFVa
6167Please respect copyright.PENANAcT6slVWYtY
Untuk sesaat, bahkan Cita membayangkan apa yang akan terjadi jika hanya pergi kesebuah villa diluar kota hanya berdua dengan pak Bowo. Tiba-tiba dadanya berdegup cukup kencang. Tapi buru-buru dia menepiskan bayangan-bayangan itu. Sambil menatap pak Bowo, dengan mantap dia menganggukan kepalanya sambil tersenyum, dan dibalas dengan senyuman pula oleh pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANABqcdmXTA5k
6167Please respect copyright.PENANA8VlySwPBKY
6167Please respect copyright.PENANAjrsiu9catF
“Serius, nggak mau ngajak Nada?” tanya pak Bowo lagi.6167Please respect copyright.PENANALQUeS1QWGu
6167Please respect copyright.PENANAZ6J4bF66JN
Cita mengangguk, “Mbak Nada sibuk kayaknya pak”6167Please respect copyright.PENANAt0epnLrUsr
6167Please respect copyright.PENANAy5RSXJjwBJ
6167Please respect copyright.PENANAQM9l6X7kfs
Cita belum juga menyadari, bahwa setiap pak Bowo datang kerumahnya, Nada selalu saja ada alasan yang membuatnya tak bisa datang kemari. Waktu awal-awal, Nada beralasan kalau sedang ada suaminya, namun akhir-akhir Nada sering beralasan kalau dia sedang ada acara. Tapi Cita tak sempat memikirkan hal itu, karena sudah ada pak Bowo yang datang, yang selalu siap jadi tempat curhatnya, yang selalu bisa membuatnya tersenyum, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada Cita saat dia membutuhkannya.6167Please respect copyright.PENANA3UwJlIRjx6
6167Please respect copyright.PENANACvaGNg9BQm
Meskipun tetap saja masih ada pikiran mesumnya kepada Cita, karena Cita semakin cuek dengan penampilannya kalau sedang ada pak Bowo, apalagi kalau hanya berdua saja. Meskipun sebenarnya masih bisa dibilang cukup sopan, tapi tetap saja jauh dari penampilan sehari-hari Cita yang selalu tertutup sampai kepalanya. Cita juga makin tak canggung dan tak risih ketika tangan pak Bowo terasa sekali saat memeluk pinggangnya. Atau saat mereka berpelukan erat saat pak Bowo mau pamit pulang yang membuat dadanya menempel ketat ditubuh lelaki itu. Cita cuek, karena dia merasa nyaman.6167Please respect copyright.PENANAxmkpDMkv30
6167Please respect copyright.PENANAWXSxvU7zyn
*6167Please respect copyright.PENANAbOWH1gKVyh
*6167Please respect copyright.PENANAxrs5ducLKE
*6167Please respect copyright.PENANA2jbv3ywZCc
*6167Please respect copyright.PENANAZKA1yhW2lY
6167Please respect copyright.PENANANS5PaCCtYy
Lain halnya dengan Nada. Lama kelamaan dia makin merasa gelisah. Dia sudah tak lagi memikirkan tentang rasa penasarannya dulu apakah pak Bowo sudah tahu sebelumnya kalau dia dan Cita itu bersahabat sebelum dia dijebak. Karena dia yakin bahwa pak Bowo memang sudah mengetahuinya sebelumnya. Dia makin khawatir dengan Cita, karena pernah suatu saat dia melanggar perintah pak Bowo dengan tetap mendatangi rumah Cita.6167Please respect copyright.PENANAVgS4KB4yG9
6167Please respect copyright.PENANAPgVvsBuSBV
Tentu saja tak sampai masuk, hanya mengamati dari luar. Dan kebetulan saat itu dia melihat pak Bowo yang sudah mau pulang, dia melihat pak Bowo memeluk Cita dengan mesra. Yang lebih membuatnya bingung, Citapun membalas pelukan itu. Tak terlihat sama sekali Cita terpaksa. Dia melakukannya dengan tersenyum. Bahkan senyum itu tak hilang sampai pak Bowo benar-benar meninggalkan rumah Cita.6167Please respect copyright.PENANAxqfeJ1MWnC
6167Please respect copyright.PENANAKP2hADNiG5
Nada heran, dan bertanya-tanya. Kenapa Cita bersikap seperti itu? Apakah Cita sudah benar-benar dikuasai oleh pak Bowo? Apakah pak Bowo sudah berhasil mendapatkan tubuh Cita dan membuat Cita seperti dirinya, terpuaskan dan tak bisa melupakan pak Bowo? Bermacam pertanyaan muncul dikepala Nada. Tapi dia tak berani menanyakan hal itu, baik kepada Cita maupun kepada pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANADhWh48V3hJ
6167Please respect copyright.PENANAA4cBNSUU9R
Sekarang dia bingung, harus bagaimana. Pak Bowo beberapa kali masih memanggilnya kerumah untuk melayani nafsunya. Tapi sudah tidak sesering dulu. Meski permainan mereka masih tetap bisa memuaskan Nada, tapi Nada merasakan ada sesuatu yang lain. Dia tak mengerti apa, tapi terasa sekali. Tapi sekali lagi, dia tak berani menanyakan hal itu kepada pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAH0682z6PkP
6167Please respect copyright.PENANAes2WqqTIos
Sayangnya Nada juga tak tahu harus bertanya pada siapa, tak tahu harus menceritakan kegelisahannya ini kepada siapa. Satu-satunya yang bisa dia ajak sebenarnya adalah Gina, karena hanya Gina yang tahu tentang apa yang terjadi antara dirinya dengan pak Bowo. Tapi percuma saja, karena Gina juga tidak akan tahu tentang apa yang sedang direncanakan dan dilakukan pak Bowo kepada Cita.6167Please respect copyright.PENANAry0XLm4jM7
6167Please respect copyright.PENANAwq7YFT5Uya
Ada satu orang lagi, yang mungkin bisa dia ajak ngobrol, yaitu Isna. Tapi dari yang dia dengar dari Cita, bahwa pak Bowo bilang kalau Isna sudah keluar dari pekerjaannya dan sudah pindah kekota lain. Bahkan katanya, Isna juga sudah bercerai dari suaminya. Hal itu membuat Nada makin sulit untuk mencari keberadaan Isna.6167Please respect copyright.PENANAzn6zWswmpD
6167Please respect copyright.PENANA1EV1hXYrTe
Tapi, kadang keberuntungan datangnya memang tak bisa diduga-duga. Itupun kalau hal ini bisa disebut sebagai keberuntungan.6167Please respect copyright.PENANAaTEVL52HGE
6167Please respect copyright.PENANAOToIqCepH7
Hari itu, ketika Nada sedang merasa suntuk dan bosan hanya dirumah saja, dia memutuskan untuk jalan-jalan. Tujuannya adalah satu-satunya pusat perbelanjaan dikota ini. Bukan untuk berbelanja, hanya sekedar ngopi-ngopi cantik dan menghabiskan waktu.6167Please respect copyright.PENANAYdYwmU8hxB
6167Please respect copyright.PENANAPAIyXdgNPy
Ada rasa kesal juga sebenarnya dia hari ini. Minggu ini suaminya tidak pulang, padahal dia sedang sangat merindukannya. Seminggu lebih dia tidak dibelai karena baru saja kedatangan tamu bulanan. Saat tamunya sudah lewat, suaminya sudah pergi lagi dan minggu ini tidak pulang. Yang bisa dia andalkan hanyalah pak Bowo. Tapi, hari ini pak Bowo sudah bilang kalau akan kerumah Cita. Pupus sudah harapannya untuk hari ini. Aneh memang, karena seharusnya dia senang tubuhnya tak dijamah oleh pria selain suaminya. Tapi mau bagaimana lagi, Nada sudah terlanjur menikmati hubungannya dengan pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAhVwKMtru1B
6167Please respect copyright.PENANAIGhZXJsene
Akhirnya sore ini, yang bisa dia lakukan hanyalah duduk dikafe tempatnya dulu membututi pak Bowo dan Cita, yang hari itu juga dia melihat Andi dan Isna jalan mesra tak jauh dari kafe ini.6167Please respect copyright.PENANAKwbG9KD8Xh
6167Please respect copyright.PENANALh7KNzvmWG
6167Please respect copyright.PENANABt8uSwpp0q
“Sendirian aja?”6167Please respect copyright.PENANAGveILaj1YB
6167Please respect copyright.PENANAGeMbyPhcuG
6167Please respect copyright.PENANALhnbuGZsEe
Tiba-tiba lamunan Nada dikejutkan oleh suara seorang wanita. Lebih terkejut lagi ketika dia melihat siapa yang berdiri didepannya.6167Please respect copyright.PENANAGAA18FUadI
6167Please respect copyright.PENANAnuBV9l3c6f
6167Please respect copyright.PENANABHEZY4UxBR
“Isna?”6167Please respect copyright.PENANAq337ug3Kvi
6167Please respect copyright.PENANAsJraJllrMA
“Haha, ternyata kamu kenal aku ya? Padahal kita belum pernah saling kenal. Boleh aku duduk?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANAhrhMsuqGtC
6167Please respect copyright.PENANAsADKHLyHc8
“Silahkan” jawab Nada.6167Please respect copyright.PENANA7Zk7HPqBVt
6167Please respect copyright.PENANA52O5h8AxM9
6167Please respect copyright.PENANAGdKW4qtFuD
Nada sedikit merasa senang, karena memang dia sangat ingin bertemu dengan Isna. Setelah sempat berpikir kalau hal itu tidak mungkin terjadi, malah hari ini momen itu datang tanpa direncanakan. Nada masih diam, saat Isna memesan minuman. Mereka masih juga saling diam sampai akhirnya pesanan Isna datang.6167Please respect copyright.PENANAZcmfbKV2Bq
6167Please respect copyright.PENANAx8RmAsPExE
6167Please respect copyright.PENANADbY2vG5DJr
“Katanya kamu udah nggak dikota ini lagi Is? Tapi kok sekarang ada disini?” tanya Nada, membuka pembicaraan.6167Please respect copyright.PENANANiHqFjGoaD
6167Please respect copyright.PENANAzOEb4rNMAF
“Iya, sejak resign aku emang cabut dari sini, ngurusin perceraianku, lalu pergi ke beberapa tempat, buat refreshing” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANAkzmTbfs3hA
6167Please respect copyright.PENANA6mVhE6Tgjg
“Oooh”6167Please respect copyright.PENANA3VaeWj3Qts
6167Please respect copyright.PENANAtiFRek40Nh
6167Please respect copyright.PENANA69xxSuaL7q
“Kamu kok sendiri Nad? Atau lagi nunggu orang?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANA6lIXtecvng
6167Please respect copyright.PENANAZLeSzCkHjX
Nada menggeleng. “Nggak kok, emang lagi sendiri aja”6167Please respect copyright.PENANA06Z8EmouoQ
6167Please respect copyright.PENANAg2FfZ2Tipr
“Nggak ada jatah buat ngelayanin bandot tua itu?” tanya Isna blak-blakan.6167Please respect copyright.PENANAhvLs3bvsth
6167Please respect copyright.PENANAlaiKsMud74
6167Please respect copyright.PENANA7FcZItvpte
Nada sempat melotot matanya, karena menurutnya Isna terlalu to the point. Tapi setelah dipikir-pikir lagi, tidak ada salahnya juga, toh mereka berdua juga sama, meskipun sekarang Isna pasti tak pernah bertemu pak Bowo lagi.6167Please respect copyright.PENANAE6X7xotiW7
6167Please respect copyright.PENANAjuv2sBjMvz
6167Please respect copyright.PENANAYfk9MUOnSF
“Nggak” Nada menggeleng. “Dia lagi sama Cita”6167Please respect copyright.PENANA2vBtvbwpGF
6167Please respect copyright.PENANAu3WOyXouQO
“Woaah, udah dapet si Cita? Hebat banget tuh bandot. Gimana ceritanya? Kamu yang bantuin? Pakai peransang lagi?” tanya Isna antusias.6167Please respect copyright.PENANA2pHTgZHjHc
6167Please respect copyright.PENANAzqyBsNSN5l
6167Please respect copyright.PENANAa8PPX7i75S
Nada tak langsung menjawab. Dia pikir, ini bukanlah tempat yang tepat untuk membicarakan hal itu. Terlalu vulgar. Belum lagi tempat seramai ini, bisa jadi ada yang bisa mendengarkan obrolan mereka. Meskipun tidak kenal, tapi obrolan mesum antar 2 orang wanita cantik berjilbab, siapa yang tidak akan berpikir macam-macam pada mereka.6167Please respect copyright.PENANAlNZigIIc0L
6167Please respect copyright.PENANANUknNkXhlU
6167Please respect copyright.PENANAMKamZnDqNW
“Pindah tempat yuk Is, ada yang mau aku bicarain sama kamu” ajak Nada.6167Please respect copyright.PENANAxnVeuztyPh
6167Please respect copyright.PENANANxIcOa8Qpt
“Soal?”6167Please respect copyright.PENANAYuuLaNCbKm
6167Please respect copyright.PENANAGm2mK8sJoY
“Banyak. Tapi yang jelas, masih ada hubungannya sama pak Bowo”6167Please respect copyright.PENANAVgqlgJPWb2
6167Please respect copyright.PENANAjfwqUokG37
“Ooh oke. 10 menit lagi” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANAOs9NawOiFP
6167Please respect copyright.PENANApbgH2njORq
6167Please respect copyright.PENANAyPA6PFG9ro
Akhirnya 10 menit kedepan, hanya diisi dengan saling diam. Mereka baru beranjak saat Isna mengangguk kepada Nada, memberi kode bahwa mereka bisa pergi sekarang. Mereka berdua naik mobil Nada, tujuannya ternyata tak lain adalah rumah Nada. Begitu sampai, merekapun langsung masuk.6167Please respect copyright.PENANAjad2R30RKI
6167Please respect copyright.PENANATjhuBVG5YV
6167Please respect copyright.PENANAGiA4WbZLZn
“Ini rumahmu? Sepi amat? Pada kemana?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANABpWMpiiF3R
6167Please respect copyright.PENANAL1cj4xJ9wd
“Iya. Suamiku nggak pulang minggu ini, jadi ya cuma kita berdua” jawab Nada. “Kita duduk didalem aja” lanjutnya sambil mengajak Isna keruang tengah.6167Please respect copyright.PENANAeOxdMFPVe0
6167Please respect copyright.PENANAWWRpKoDTnf
“Oke, jadi ada apa nih kamu sampai ngajakin aku kesini? Apa yang mau kamu bicarain Nad?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANAkTeCqixKCR
6167Please respect copyright.PENANAW2nbBQvQQF
“Hmm, terus terang aja aku masih bingung. Mungkin kamu bisa mulai cerita duluan” jawab Nada.6167Please respect copyright.PENANATd4CCLaTRV
6167Please respect copyright.PENANAQ6ZN127eeI
“Lah kok aku? Kan kamu yang pengen ngobrol sama aku? Hmm, tapi okelah, kamu mau aku cerita soal apa?”6167Please respect copyright.PENANA4Osl6DzK3Y
6167Please respect copyright.PENANA3xW6vxjpmH
“Yaah apapun. Gimana kamu bisa sama pak Bowo. Atau mungkin, kenapa kamu sampai ngejebak Gina” jawab Nada dengan sinis.6167Please respect copyright.PENANAsEzbCvW5cU
6167Please respect copyright.PENANADQk4le2oXw
“Tunggu dulu. Ngejebak Gina?” tanya Isna dengan wajah heran.6167Please respect copyright.PENANA5I1WkAxVQN
6167Please respect copyright.PENANAbgmpz2vBCy
Nadapun ikut mengernyit. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Nada.6167Please respect copyright.PENANAKxf2MzT0G1
6167Please respect copyright.PENANA0dDONhOh0k
“Kayaknya ada yang salah deh. Coba kamu ceritain, apa yang bikin kamu bilang kalau aku yang ngejebak Gina” pinta Isna.6167Please respect copyright.PENANA2ZYSV1wF4O
6167Please respect copyright.PENANAzCrtycg3L6
6167Please respect copyright.PENANApMP37Og2xK
Nada sempat terdiam. Tapi melihat ekspresi wajah Isna, dia jadi bertanya-tanya. Akhirnya dia putuskan untuk menceritakan pertemuannya dengan Gina waktu itu. Bagaimana awalnya dia mencari Gina, yang sebenarnya untuk menanyakan soal Isna. Lalu malah Gina cerita panjang lebar tentang masa lalunya, tentang dirinya yang dijebak oleh Isna, juga tentang dirinya yang dengan sangat terpaksa menjebak sahabatnya sendiri hingga harus rela kehilangan sahabatnya itu, yang mungkin sama dengan yang dialami Nada saat ini, meskipun tidak terlalu mirip.6167Please respect copyright.PENANAVG9RChocVE
6167Please respect copyright.PENANANTntAhQddB
6167Please respect copyright.PENANAH6bg1SstT3
“Hahahahahaha” Isna tertawa keras saat Nada selesai bercerita.6167Please respect copyright.PENANAQXchoW10bQ
6167Please respect copyright.PENANAQxGADkYFFi
“Loh kok malah ketawa sih Is? Emangnya ada yang lucu dari ceritaku hah?” tanya Nada yang sedikit emosi karena ceritanya dianggap lucu oleh Isna, padahal menurutnya, itu sama sekali tidak lucu.6167Please respect copyright.PENANALRqylRO689
6167Please respect copyright.PENANACuz9JM5IVF
“Hahaha bentar Nad bentar, hahaha, duh sakit perutku, hahaha” ucap Isna sambil memegangi perutnya yang mulai sakit akibat tertawanya.6167Please respect copyright.PENANA3N8YLd0D5T
6167Please respect copyright.PENANAXW2fV1YCw4
6167Please respect copyright.PENANAnFVybWicXe
Nada masih kesal. Dia tak tahu apa yang ditertawakan oleh Isna. Dia menduga memang ada yang salah dengan ceritanya, cuma dia tidak suka saja dengan reaksi Isna yang seperti itu.6167Please respect copyright.PENANAfWJQ2cfKzH
6167Please respect copyright.PENANAt2qvoLjxbM
6167Please respect copyright.PENANAsL7dRABf9v
“Huufh huuufh huuuufh..” beberapa kali Isna menarik dan menghembus nafas panjang, untuk meredakan tawanya. Setelah itu dia menatap Nada.6167Please respect copyright.PENANAFdreFWyPQv
6167Please respect copyright.PENANAV672fTOc2p
“Kamu dibohongin sama Gina Nad” ucap Isna.6167Please respect copyright.PENANA0aZYPCbK89
6167Please respect copyright.PENANA586S7T16b4
“Dibohongin gimana? Maksudmu, bukan kamu yang ngejebak Gina?”6167Please respect copyright.PENANAOKqHsIgEWN
6167Please respect copyright.PENANANrr9CvzhR4
Isna mengangguk. “Tapi aku bisa maklum, karena kamu nggak bener-bener kenal sama dia ataupun sama aku. Kamu hanya 2 kali aja kan pernah ketemu dia? Waktu kamu dijebak, dan waktu kamu nyari tahu soal aku?”6167Please respect copyright.PENANANut7eF72dw
6167Please respect copyright.PENANAfWhh3hcaRt
Nada mengangguk. “Iya”6167Please respect copyright.PENANAINffeHwp2O
6167Please respect copyright.PENANAIWACyHOHZN
“Harus aku akui, aku emang cewek nggak bener. Dan itu udah sejak lama Nad, dari aku sma. Dari dulu aku udah sering gonta ganti pacar dan pasti ngentot sama pacar-pacarku itu. Waktu masuk kuliah, aku coba buat sedikit berubah, mencoba untuk lebih menekan nafsuku dan nggak sering-sering ngentot. Tapi aku udah terlanjur ketagihan, susah rasanya kalau nggak dikontolin” ucap Isna dengan vulgarnya.6167Please respect copyright.PENANAIuXG5LejLa
6167Please respect copyright.PENANAKgL3IuTlYE
“Dan bahkan aku pernah beberapa kali ngentot sama dosenku biar dapat nilai bagus. Juga waktu itu biar skripsiku lancar tanpa susah-susah mikir. Entahlah, aku juga udah lupa berapa kontol yang udah pernah masuk memekku” lanjutnya.6167Please respect copyright.PENANAL3yTB2nyen
6167Please respect copyright.PENANA9mGVS8WgZF
6167Please respect copyright.PENANAjK3JRZKS8I
Nada sebenarnya agak jengah mendengar Isna yang begitu vulgar bercerita. Tapi dia diam saja, karena penasaran dengan lanjutan cerita dari Isna.6167Please respect copyright.PENANADOs6wSDQTC
6167Please respect copyright.PENANA0luhkUj9Fe
6167Please respect copyright.PENANAFRRkmTMl7a
“Waktu diterima kerja, aku udah berniat buat bener-bener berubah, sampai-sampai aku pakai jilbab kayak gini. Dan aku bersyukur aku ditempatkan di kota ini, jauh dari kota tempatku kuliah dulu. Aku pikir, disini aku bisa bener-bener berubah, menjalani hidup yang benar. Tapi, ternyata aku salah”6167Please respect copyright.PENANAXTguyQuIoI
6167Please respect copyright.PENANACUMi0Jrxhf
“Sebelum aku lanjutin, menurutmu, duluan mana yang kerja dibank itu, aku atau Gina?” tanya Isna sambil tersenyum.6167Please respect copyright.PENANAXyzX2IXZJn
6167Please respect copyright.PENANAZZufU6PUl6
Nada terdiam sebentar. “Jadi, sebenarnya Gina yang duluan kerja disitu?” tanya Nada menebak.6167Please respect copyright.PENANAH1bSHaGTay
6167Please respect copyright.PENANAzSltH5v6iY
Isna mengangguk. “Iya. Gina itu 4 tahun lebih tua dari aku. Waktu aku masuk kesana, dia udah 3 tahun kerja duluan disana. Jadi jelas, aku juniornya Gina. Sedangkan si Bowo, udah setahun disana waktu aku masuk”6167Please respect copyright.PENANAuD7MiNtz6b
6167Please respect copyright.PENANAhiCNzhKgKu
“Jadi, aku yang sebenarnya dijebak sama mereka. Tapi mungkin bedanya aku sama kamu, atau cewek lain yang dijebak Bowo, aku nggak menyesal, karena aku justru dapat kepuasan dari dia. Dan, niatku berubah jadi sirna”6167Please respect copyright.PENANAKSDa6uuV2O
6167Please respect copyright.PENANAK4FyP25zAj
“Terus, kalau emang kejadiannya kayak gitu, kenapa dia malah cerita kalau kamu yang ngejebak dia? Dan dia juga cerita soal dia yang terpaksa harus ngejebak temennya itu?”6167Please respect copyright.PENANAlvXBao2gBl
6167Please respect copyright.PENANA9KlWopnzT4
“Soal dia ngejebak temennya, aku nggak tahu itu bener atau nggak. Tapi kenapa Gina bikin cerita kayak gitu ke kamu, mungkin, dia kesal sama aku karena dianggap udah ngerebut Bowo dari dia. Atau mungkin juga kesal sama Bowo, bisa juga sih”6167Please respect copyright.PENANAJfqmLeOW5D
6167Please respect copyright.PENANAio2u6i67bh
6167Please respect copyright.PENANAi5NeKnTHnK
Nada mengangguk, tapi juga bingung. Kesal kepada Isna, masuk akal. Tapi kesal kepada pak Bowo, kenapa?6167Please respect copyright.PENANACgJv3oOFiF
6167Please respect copyright.PENANABchKNlSSYF
6167Please respect copyright.PENANAcg08e4qMLc
“Kesal sama pak Bowo? Maksudnya gimana?”6167Please respect copyright.PENANA3ABIAmhLGO
6167Please respect copyright.PENANAXtJJJxBSh6
“Bowo itu punya kebiasaan, yang baru aku tahu setelah beberapa kali aku ikut bantuin dia ngejebak orang lain. Dia kalau udah dapet yang baru, yang lama dilupain. Waktu dia berhasil ngentotin aku, setahuku, dia jadi jarang ngentotin Gina. Dan mungkin itu sebabnya Gina sebel sama aku terus mutusin buat resign waktu itu”6167Please respect copyright.PENANAX5x6vX27iU
6167Please respect copyright.PENANAOqTxZNuRfS
“Tapi, kalau sama kamu? Kok kayaknya nggak gitu Is? Kamu masih sering dipakai pak Bowo kan?”6167Please respect copyright.PENANAIj9DqrQO1a
6167Please respect copyright.PENANAoBrd4bPItb
“Karena mangsanya yang baru, rata-rata nggak tahan lama. Mereka milih buat pergi dengan berbagai alasan. Kebanyakan alasannya sih karena mau nikah dan ikut suaminya. Karena itu, Bowo selalu kembali ke aku”6167Please respect copyright.PENANAN15ihKsYIM
6167Please respect copyright.PENANAjSi4vwZ4Pr
“Hmm gitu. Tapi, kemarin waktu sama aku, Gina yang bantuin pak Bowo?”6167Please respect copyright.PENANAiSXH01jMFT
6167Please respect copyright.PENANAKhvnLlMw2z
“Itu karena aku sedang sibuk sama Andi, makanya dia minta bantuan orang lain”6167Please respect copyright.PENANAcmZxrT1CTb
6167Please respect copyright.PENANAR46ReTAceG
“Kalau Gina tahu kebiasaan pak Bowo, kenapa dia masih bantuin dia?”6167Please respect copyright.PENANAj7PewQRRYx
6167Please respect copyright.PENANAJeSsg6xFuc
“Entahlah kalau soal itu, mungkin dia dijanjiin sesuatu, atau apa nggak tahu juga, cuma dia dan Bowo yang tahu”6167Please respect copyright.PENANAoynoZw4dIV
6167Please respect copyright.PENANAwqcFQBcDK1
6167Please respect copyright.PENANAf84ZiIPCSS
Nada terdiam. Dia bingung karena cerita Isna dan Gina sangat bertolak belakang. Sayangnya, benar apa yang dikatakan Isna tadi. Dia belum benar-benar kenal Gina dan Isna. Jadi dia tak tahu mana cerita yang sebenarnya, mana yang harus dia percayai.6167Please respect copyright.PENANAKGkPu1E7oI
6167Please respect copyright.PENANAfef8LAAxHj
6167Please respect copyright.PENANAygNv9WMbOr
“Oh iya, kamu tadi bilang kalau Gina yang bantuin pak Bowo karena kamu sibuk dengan mas Andi. Apa itu termasuk rencana pak Bowo?”6167Please respect copyright.PENANAemKykUd5n6
6167Please respect copyright.PENANA9d0ZE58eLE
“Iya Nad. Dari awal, sebenarnya yang diincer sama Bowo itu Cita, dan dia minta tolongnya sama aku. Dari aku juga, dia tahu kalau kamu dan Cita itu temenan. Dia sih waktu itu bilangnya mau ngincer kamu dulu. Aku nggak tahu apa yang mau dia lakuin, karena aku disuruh untuk terus deketin Andi, dan ngorek lebih banyak soal Cita dari Andi” ucap Isna.6167Please respect copyright.PENANAzgG0NRoTWJ
6167Please respect copyright.PENANAoEGplCJbv2
6167Please respect copyright.PENANAu3Hl5DYg5W
Isna kemudian cerita dari awal tentang kedekatannya dengan Andi yang memang disuruh oleh pak Bowo. Isna sendiri tak menyangka kalau ternyata Andi jadi bertindak sedemikian bodoh karena takut Cita direbut oleh pak Bowo, sampai 2 kali menyetubuhi Cita dengan kasar. Kemudian juga tentang kecurigaan Andi terhadap Cita yang berselingkuh setelah kenal dan makin dekat dengan Nada, Robi dan Salim. Isna ceritakan semua apa yang terjadi antara dirinya dengan Andi. Semua curhatan Andi.6167Please respect copyright.PENANAalLTW52ZEh
6167Please respect copyright.PENANAYDA2MAgjEr
6167Please respect copyright.PENANAlVuyz0IQgJ
“Jadi emang dari awal kamu yang menghasut mas Andi Is?” tanya Nada.6167Please respect copyright.PENANAgbU82Gcxwt
6167Please respect copyright.PENANA90lV1MQ7O0
“Nggak. Dari awal aku cuma dengerin dia curhat. Bahkan aku udah berkali-kali nanya ke dia, apa dia yakin kalau Cita itu selingkuh, dan mana buktinya. Tapi dia ngotot kalau pasti Cita itu selingkuh. Jadi ya, aku kasih saran-saran aja gimana baiknya ke dia”6167Please respect copyright.PENANAr9zZo8OGFm
6167Please respect copyright.PENANAUEo71SZM3m
“Termasuk kamu nawarin tubuh kamu buat dientot sama mas Andi?” tanya Nada dengan sinis.6167Please respect copyright.PENANAc79xxEuPFw
6167Please respect copyright.PENANAUMXFalvF0z
“Yaa bisa dibilang gitu. Itupun setelah Andi ngamuk-ngamuk dirumahku waktu, hmm, kalau nggak salah, Cita pergi keluar kota bareng kamu” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANAUlRIUJyLO3
6167Please respect copyright.PENANAo8IiI67xNR
6167Please respect copyright.PENANAV88OVXIRPr
Nada mengingat-ingat lagi cerita dari Isna, dan memang benar setelah dia mengajak Cita pergi itu, waktu pulang Cita tak bisa lagi dia hubungi. Baru setelah Cita cerita apa yang sebenarnya terjadi, barulah dia tahu kalau ternyata hari kepulangan itu Cita dianiaya oleh Andi, dituduh dan dipaksa mengaku kalau dia berselingkuh, sampai beberapa kali pipinya menerima tamparan dari Andi. Dan untuk yang ini, Nada percaya karena ceritanya sama seperti yang diceritakan oleh Cita kepadanya.6167Please respect copyright.PENANAOIuNFNxBL8
6167Please respect copyright.PENANAcfEFt6r7Vl
6167Please respect copyright.PENANANQEqM2yCCL
“Tapi jujur Nad, aku sama sekali nggak menikmati ngentot sama Andi. Kamu tahu, dia itu payah sebagai lelaki. Kontolnya kecil, ya sebenarnya standar sih, tapi kalau dibandingin kontol si Bowo, jelas masih kalah. Udah gitu, dia cepet ngecrotnya. Aku bahkan belum apa-apa tapi dia udah kelar. Bener-bener nggak muasin” ucap Isna blak-blakan.6167Please respect copyright.PENANADbg4hddLUf
6167Please respect copyright.PENANADPYk9Hjmg1
“Dan kamu masih tetep mau ngentot sama dia?”6167Please respect copyright.PENANAPoY3ldCutP
6167Please respect copyright.PENANA2jRwzkXNc5
“Yaa, mau gimana lagi? Si Bowo yang nyuruh. Sampai akhirnya, aku denger dari Bowo kalau dia udah berhasil dapetin kamu. Dan ternyata, kebiasaannya masih belum berubah. Dia jadi maunya sama kamu terus, aku nggak pernah lagi disentuhnya” ucap Isna.6167Please respect copyright.PENANALvBBaJkKrt
6167Please respect copyright.PENANAaYkNdg2nf2
“Aku uring-uringan Nad, Andi nggak bisa apa-apa, Bowo nggak ngentotin aku juga. Akhirnya aku bikin rencana sendiri”6167Please respect copyright.PENANAg44WpfVMMf
6167Please respect copyright.PENANAS4GqrQABAU
“Rencana apa?”6167Please respect copyright.PENANAAtYKv5tXW4
6167Please respect copyright.PENANAiaNUlOCuJ9
“Aku pengen jadiin Andi lebih perkasa”6167Please respect copyright.PENANAFoOjfj0tdx
6167Please respect copyright.PENANAc8Zn3xddO2
“Hah? Maksudnya?”6167Please respect copyright.PENANAZ62OaZgRCX
6167Please respect copyright.PENANA6bzrDMyK5L
“Ya. Aku sampai beli minyak khusus buat gedein, manjangin sama nguatin kontol. Karena aku udah bisa nebak, setelah Bowo dapetin kamu, terus dia nantinya dapetin Cita juga, dia nggak bakal nyentuh aku lagi. Jadi, jalan satu-satunya buat pelampiasanku adalah Andi. Aku udah nggak peduli lagi sama urusan Bowo sama kamu dan Cita, aku cuma mau Andi lebih perkasa biar dia bisa muasin aku” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANANPlVP5ecox
6167Please respect copyright.PENANATwzBqhoOL6
6167Please respect copyright.PENANAABI9gytqRZ
Nada terdiam. Dia coba mencerna ucapan Isna satu persatu. Mulai dari Andi yang ternyata adalah seorang lelaki lemah, yang sama sekali tidak bisa memuaskan Isna. Lalu juga tentang kebiasaan pak Bowo, yang setelah mendapat mangsa baru, dia lupa dengan mangsa yang lama.6167Please respect copyright.PENANAtFVqepwowr
6167Please respect copyright.PENANAhKxlOpIsgD
Jadi gitu? Pantes akhir-akhir ini pak Bowo jadi kayak kurang tertarik gitu sama aku. Apa karena dia udah berhasil dapetin Cita? Batin Nada.6167Please respect copyright.PENANATyqVGZGbfC
6167Please respect copyright.PENANAmJbojdBrx4
6167Please respect copyright.PENANAXzq9DdwVzI
“Dan kalau aku boleh nebak, kamu tadi nongkrong sendirian di kafe karena nggak diajak ngentot sama Bowo kan? Kamu sebenarnya udah ketagihan sama dia, tapi kamu nggak dipanggil sama dia hari ini. Apalagi suamimu lagi nggak ada dirumah, bener nggak tebakanku Nad?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANATgwmbjOuK5
6167Please respect copyright.PENANAiIN2kvZo8n
6167Please respect copyright.PENANAOS0Zh3Q0IP
Nada kesal dengan pertanyaan Isna itu. Masalahnya, apa yang dikatakan Isna memang benar. Dia sudah ketagihan dan menikmati hubungan nafsu dengan pak Bowo. Tapi hari ini pak Bowo malah menemui Cita. Akhirnya, Nadapun mengangguk diiringi tawa dari Isna, yang membuat Nada makin kesal.6167Please respect copyright.PENANAZYLd1o7LQ5
6167Please respect copyright.PENANAWwjsD2Aav7
6167Please respect copyright.PENANAhbAcKrfUhS
“Jadi, si Cita udah dientot sama Bowo?” tanya Isna.6167Please respect copyright.PENANAQMSTa98k6c
6167Please respect copyright.PENANAl778FDacrB
Nada mengendikan bahunya. “Aku nggak tahu, pak Bowo nggak cerita apa-apa sama aku. Tapi, aku kemarin pernah lihat Cita dan pak Bowo. Sebelumnya kan aku ditelpon pak Bowo kalau aku jangan kerumah Cita, karena dia yang mau kesana. Tapi aku kepo, makanya aku tetep kerumah Cita, meski cuma nungguin diseberang rumahnya. Waktu aku lihat, pak Bowo pamit gitu ke Cita, dan mereka pelukan mesra banget. Cita malah terus senyum sampai pak Bowo pergi”6167Please respect copyright.PENANAWyfA0MCEH5
6167Please respect copyright.PENANAOBsdZ9TFfH
“Waah udah gawat berarti tuh, udah kena mungkin Nad” tebak Isna.6167Please respect copyright.PENANAWBfAyGXlGX
6167Please respect copyright.PENANA8uhW5yR7o8
6167Please respect copyright.PENANASbHLywFFbE
Kembali Nada hanya mengendikan bahu, karena memang dia tidak tahu pasti.6167Please respect copyright.PENANA9MEhbjdQWS
6167Please respect copyright.PENANAV7lfCIU9yZ
6167Please respect copyright.PENANAXQMN6Y92VV
“Eh bentar bentar” ucap Isna, kemudian terlihat seperti mengingat-ingat sesuatu.6167Please respect copyright.PENANAzjrFpWAqs3
6167Please respect copyright.PENANAuy89VIfGSi
“Kenapa Is?” tanya Nada penasaran.6167Please respect copyright.PENANAsroHzFzGnP
6167Please respect copyright.PENANAfQ2QQfSikg
“Waktu itu kamu dijebak si Bowo pakai obat perangsang kan?”6167Please respect copyright.PENANA8p4ecEjZ0m
6167Please respect copyright.PENANAUjOkmpAk9v
“Hmm, iya sih, pakai perangsang gitu. Kenapa emang?”6167Please respect copyright.PENANAqQtdir4RB7
6167Please respect copyright.PENANALmPVD8mOUx
“Kalau nggak salah, Bowo pernah bilang, dia pengen naklukin Cita tapi caranya beda. Dia nggak mau pakai obat perangsang, kayak yang biasa dia lakuin. Dia pengen bener-bener dapetin hati Cita. Ah sial, mana si bego itu sekarang dipenjara lagi. Makin mulus lah langkah si Bowo”6167Please respect copyright.PENANAB2eTah0Ues
6167Please respect copyright.PENANAEwwzkZfySu
“Maksudmu, ada kemungkinan Cita belum diapa-apain sama pak Bowo?” tanya Nada mengambil kesimpulan.6167Please respect copyright.PENANAEUlpWdt0md
6167Please respect copyright.PENANA3nr0pdRMx5
“Entahlah. Tapi kalau bener yang kamu lihat itu, kalau mereka pelukan mesra gitu, bisa jadi Bowo udah berhasil dapetin hatinya Cita. Dan itu lebih gawat kan, karena tinggal tunggu waktu aja buat Bowo dapetin tubuhnya Cita?”6167Please respect copyright.PENANAaqLakrY98l
6167Please respect copyright.PENANALOcdJEGHkE
“Iya juga sih. Pak Bowo juga nggak ada cerita apa-apa sama aku soalnya. Bisa jadi dia belum sempat nidurin Cita” jawab Nada.6167Please respect copyright.PENANAOMkxXBNXVZ
6167Please respect copyright.PENANA7NACvD6LWR
“Nah itu dia. Rencana awalnya emang gitu Nad. Dia pengen bikin suasana hatinya Cita kacau dulu, dengan jalan ngebuat Cita mergokin Andi selingkuh sama aku”6167Please respect copyright.PENANAakQhQbwYvg
6167Please respect copyright.PENANA1hZeV99WVL
“Ooh jadi yang waktu itu kalian jalan di mall terus Cita dan pak Bowo lihat, emang udah direncanain?” tanya Nada.6167Please respect copyright.PENANAPGNBX4M7QT
6167Please respect copyright.PENANA1x0QmaIWvM
“Nggak juga, bukan gitu”6167Please respect copyright.PENANA7vrjzWgzdT
6167Please respect copyright.PENANARHNio673Pg
“Maksudnya? Tapi tadi kamu bilang…”6167Please respect copyright.PENANAYjvsxIzqs8
6167Please respect copyright.PENANAX5vI9mgQsc
“Belum Nad, seharusnya belum secepat itu, karena Bowo belum bilang apa-apa ke aku, dia belum nyuruh apa-apa. Waktu itu aku jalan sama Andi, karena ya dia lagi aku terapi pakai minyak khusus itu, biar makin jantan dia. Soal kami ketahuan sama Cita itu aja, aku malah baru tahu waktu Andi dateng ke rumahku terus mukulin aku itu” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANAisOIA82fDq
6167Please respect copyright.PENANA2mJP09XgoE
“Hmm, jadi itu cuma kebetulan?”6167Please respect copyright.PENANAGcztBRW4Fc
6167Please respect copyright.PENANARSZVHxV8vj
“Iya. Aku nggak tahu sama sekali kalau hari itu kami ketahuan sama Cita”6167Please respect copyright.PENANANYvj5Sr5jF
6167Please respect copyright.PENANAbRUQytDNDW
“Eh tapi kok, mas Andi bisa sampai mukulin kamu gitu sih Is? Masak cuma gara-gara ketahuan selingkuh dia sampai kalap gitu?”6167Please respect copyright.PENANALi96AP0oD8
6167Please respect copyright.PENANAwQ1lqxE0iS
“Haha, kamu tahu apa yang bikin dia ngamuk?”6167Please respect copyright.PENANA0pUGPVdS89
6167Please respect copyright.PENANAGG160aeNUQ
“Emang apaan?”6167Please respect copyright.PENANA1KV9nUKWhn
6167Please respect copyright.PENANABxDiatiMSq
6167Please respect copyright.PENANA8CIxlKNPjp
Isnapun bercerita tentang kejadian malam itu. Dimana dia tiba-tiba dilabrak oleh Andi. Dia ceritakan dengan detail kata-kata Andi malam itu kepadanya, dan juga balasan dari dia yang membuat Andi marah sampai kalap memukuli Isna.6167Please respect copyright.PENANAh3mB9uXd2D
6167Please respect copyright.PENANAFStX5wz7bv
6167Please respect copyright.PENANA22QvtPJGOT
“Hah, kamu bilang kayak gitu Is?”6167Please respect copyright.PENANAfCo4MKtLB3
6167Please respect copyright.PENANAGWV3bNVteW
“Iya. Laki-laki itu paling nggak bisa kalau harga dirinya dijatuhin sama cewek. Apalagi untuk urusan yang sensitif kayak kejantanan. Aku sebenarnya nggak pengen ngomong kayak gitu, tapi dia duluan yang cari perkara. Dia tiba-tiba dateng terus nyalahin aku, terus ngatai-ngatain aku juga. Kalau dikatain perek, dibilang wanita murahan, mungkin aku masih bisa terima. Disalah-salahinpun, mungkin aku masih bisa terima karena emang aku salah juga. Tapi terus dia bilang kalau aku jadi suka ngentot ama dia, ketagihan kontolnya dia, diih najis…” ucap Isna sedikit kesal mengingat perlakuan Andi padanya malam itu.6167Please respect copyright.PENANAacTNYIDWHr
6167Please respect copyright.PENANAQKnRgtJPNk
“Hmm, jadi gitu ya” ucap Nada.6167Please respect copyright.PENANA8oDq8uXnlS
6167Please respect copyright.PENANAJueTm2X6pE
“Dan sekarang dia dipenjara. Rencana si Bowo jadi sangat jauh lebih gampang. Apalagi aku yakin, kalau Cita bakal gampang dipengaruhi dalam suasana hati yang kacau” ucap Isna.6167Please respect copyright.PENANAoWDGJlw5iV
6167Please respect copyright.PENANAMjTy8AL6jR
“Hhuhhf, iya Is bener banget. Duh gimana ini ya” ucap Nada.6167Please respect copyright.PENANAHkLi97Wy3d
6167Please respect copyright.PENANAcPiUsPHd2i
“Apanya yang gimana? Kamu mau nyelametin Cita gitu?” tanya Isna, kini juga sinis.6167Please respect copyright.PENANArTIT1727YC
6167Please respect copyright.PENANAd20rQqE5pe
“Yaiyalah. Siapa juga yang mau temennya terjerumus? Yang pernah, atau masih punya temen, atau sahabat, pasti nggak akan rela sahabatnya kenapa-napa. Lagian, kami kan sama-sama perempuan” ucap Nada menyindir Isna.6167Please respect copyright.PENANALLTWl7Bnke
6167Please respect copyright.PENANAUyOqu3BLwO
6167Please respect copyright.PENANAvu8E2Gno8d
Bagaimanapun juga, Nada merasa kesal kepada Isna. Demi sebuah kenikmatan duniawi, dia sampai seperti ini. Mungkin kalau apapun yang dilakukan hanya berkaitan dengan dirinya sendiri, Nada tak akan terlalu peduli. Tapi Isna juga ikut menjebak orang lain. Padahal sama-sama perempuan, bukannya dibantu malah dijerumusin.6167Please respect copyright.PENANAtlZ8BWSQzR
6167Please respect copyright.PENANAgGDA9jB25v
6167Please respect copyright.PENANAwuidI7R6sN
“Hahahaha” kembali Isna hanya tertawa lebar mendengar sindiran dari Nada.6167Please respect copyright.PENANAcZha9lMApt
6167Please respect copyright.PENANA0yvarw4yQz
“Kenapa kamu malah ketawa?”6167Please respect copyright.PENANAwmNHcLSALm
6167Please respect copyright.PENANAedbAMkrt6e
“Kamu terlalu naif Nad”6167Please respect copyright.PENANANsgm3zwa0R
6167Please respect copyright.PENANAPPyp7cULmP
“Naif? Maksudmu?”6167Please respect copyright.PENANAeGEbzLnjGT
6167Please respect copyright.PENANAToOrpBlGc2
“Kamu sendiri aja dapet kepuasan kan dari Bowo? Meskipun awalnya dijerumusin orang lain, tapi sekarang kamu bisa nikmatin kan? Coba bayangin kalau Cita udah kena kontolnya Bowo, pasti ketagihan juga, haha”6167Please respect copyright.PENANAHepfGIwRI0
6167Please respect copyright.PENANAd2hAy8425R
“Jaga bicaramu Is. Aku mungkin seperti itu, tapi Cita…”6167Please respect copyright.PENANAypI2pb8J7b
6167Please respect copyright.PENANAF5YRoxz5Rx
“Nad” potong Isna. “Apa selama ini kamu udah puas dengan suamimu?”6167Please respect copyright.PENANAb1Xc5Czstu
6167Please respect copyright.PENANAwTS8noPMtl
“Apa maksudnya kamu nanyain kayak gitu?”6167Please respect copyright.PENANAPIdXtemEKK
6167Please respect copyright.PENANA47kCM5i90k
“Udah jawab aja dulu”6167Please respect copyright.PENANAfkmzUBxm5K
6167Please respect copyright.PENANA6nhNv0sVvQ
“Ya puaslah” jawab Nada kesal.6167Please respect copyright.PENANAZCm2W7XPaM
6167Please respect copyright.PENANALrjNGNYtyp
“Nah, kamu yang udah puas sama suami kamu aja masih bisa lebih puas sama Bowo kan? Akui aja Nad”6167Please respect copyright.PENANAkwpHzM8PuQ
6167Please respect copyright.PENANAl88Gd13IDK
6167Please respect copyright.PENANAc7yiGZxPLU
Nada terdiam. Dalam hati dia mengakuinya, meskipun sudah mendapatkan kepuasan dari suaminya, tapi memang benar kata Isna, kalau dia bisa jauh lebih puas dengan pak Bowo. Tapi tak mungkin dia mengatakan hal itu kepada Isna, meskipun dia yakin kalau Isna sudah tahu jawabannya.6167Please respect copyright.PENANADvFbcbIwaL
6167Please respect copyright.PENANAdD7GJZICFb
6167Please respect copyright.PENANAiLUrNPlb2D
“Kamu nggak tahu sih Nad, betapa payahnya Andi. Asal kamu tahu, Andi itu jauh dibawah Bowo untuk urusan muasin cewek. Dan kalau Cita sampai kena sama dia, aku jamin, Cita nggak akan bisa lagi ngerasain apa-apa sama Andi” ucap Isna.6167Please respect copyright.PENANA6mplhjkNqZ
6167Please respect copyright.PENANAHPvyf3wHJb
“Dan kamu juga harus tahu, apa yang aku lakuin ke Andi, dengan memberinya minyak pembesar kontol itu, juga bukan cuma buat aku aja. Kalau Andi jadi lebih perkasa, dia masih punya kesempatan buat mempertahankan Cita, agar Cita nggak sepenuhnya jatuh ke tangan Bowo”6167Please respect copyright.PENANA8JEzEEVx56
6167Please respect copyright.PENANArmieTSmYdC
6167Please respect copyright.PENANAd7zoZR4tl7
Nada kembali terdiam, mencoba memahami maksud dari ucapan Isna. Sebenarnya dia tak terlalu yakin dengan apa yang sudah diucapkan Isna, tapi mungkin untuk saat ini, hanya Isna yang bisa dia percaya omongannya.6167Please respect copyright.PENANAPpHwZybZX4
6167Please respect copyright.PENANAGKcX4cZpEj
6167Please respect copyright.PENANACFlMiiCBzA
“Sebenarnya aku udah nggak mau lagi ada urusan sama Bowo, sama semua yang terjadi disini. Aku balik kesini buat ngambil barang-barangku yang tersisa dikontrakan. Aku juga udah nemuin pria lain Nad, yang jauh lebih muda, lebih ganteng dan yang pasti lebih perkasa ketimbang Bowo. Apalagi, pria itu mau nikahin aku, bukan cuma ngentotin aku doang kayak si Bowo itu”6167Please respect copyright.PENANAb7TYz69tLi
6167Please respect copyright.PENANA0dchgJcuj8
“Dan ini” Isna mengeluarkan 2 buah botol dari tasnya. “Ini adalah minyak yang pernah aku pakai ke Andi. Tadinya sih aku bingung mau buat apaan, tapi mungkin ini aku kasihin ke kamu aja lah” ucap Isna sambil memberikan kedua botol itu.6167Please respect copyright.PENANASg0ezjB96M
6167Please respect copyright.PENANAH7vsu2Szut
“Buat apa kamu kasih ke aku?”6167Please respect copyright.PENANAi4vcUShkeU
6167Please respect copyright.PENANA04q0yITA0S
“Yaa siapa tahu aja berguna. Apa kamu mau selamanya jadi budaknya si Bowo? Terus, kalau Bowo udah dapetin Cita, apa kamu yakin dia masih mau makai kamu? Palingan nanti kamu dipanggil, kalau dia butuh bantuan kamu buat ngejebak orang lain lagi” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANAeyCrX7n7G2
6167Please respect copyright.PENANArl95RnovaT
“Kamu bisa pakai ini ke suamimu, biar kamu nggak terus tergantung sama Bowo. Dan mungkin, kalau nanti Andi udah keluar dari penjara, kamu bisa suruh Cita pakai ini ke dia, biar Cita nggak terus-terusan sama Bowo”6167Please respect copyright.PENANAovyT6GK2t5
6167Please respect copyright.PENANAr0g1b5q6yL
6167Please respect copyright.PENANAfyvchRFpqt
Nada menerima kedua botol itu dari Isna. Dia berpikir, mungkin Isna ada benarnya juga. Dia sendiri jelas tidak mau kalau harus terus-terusan menjadi budak nafsu pak Bowo. Dia suka permainan pak Bowo, dia selalu terpuaskan. Tapi bagaimanapun juga, pak Bowo bukanlah suaminya. Cara untuk bisa lepas dari ketagihannya pada pak Bowo, adalah kalau suaminya bisa lebih dari lelaki itu. Dan mungkin, minyak ini bisa membantunya.6167Please respect copyright.PENANAOBMLOtSnOD
6167Please respect copyright.PENANAH5rZfK64Qh
Begitu juga dengan Cita, jika memang nanti jatuh ke pelukan pak Bowo. Nada sendiri belum tahu selemah apa sebenarnya Andi, tapi dari cerita Isna, dia cukup yakin kalau memang Andi kalah jauh daripada pak Bowo. Bahkan mungkin jika dibandingkan dengan suaminyapun, Andi masih kalah. Minyak ini, juga bisa berguna untuk Cita.6167Please respect copyright.PENANAIHCNTR59wx
6167Please respect copyright.PENANAik9vtooiVw
6167Please respect copyright.PENANAAYcx0Brp00
“Dan satu lagi Nad” ucap Isna sambil mengeluarkan hpnya, sebuah kertas dan sebuah pulpen. Dia lalu menulis sederet nomer di kertas itu.6167Please respect copyright.PENANArJdlWLG4p2
6167Please respect copyright.PENANANYZBNcdelc
“Ini nomer telpon istrinya Bowo. Kamu mungkin akan perlu dia, kalau kamu pengen nyelametin Cita. Semoga aja sih, belum terlambat. Semoga Cita belum sempat kena kontolnya si Bowo” ucap Isna sambil memberikan nomer itu kepada Nada.6167Please respect copyright.PENANAy8u9mrXvYx
6167Please respect copyright.PENANAPmN3DEZl0W
“Kenapa bukan kamu aja yang menghubungi istrinya pak Bowo? Dan darimana kamu dapet nomer ini?”6167Please respect copyright.PENANAIaTuyCctWo
6167Please respect copyright.PENANAXFRcOeE5WA
“Aku dapet itu dari hpnya Bowo langsung, waktu dia lagi tidur. Dan tadi aku udah bilang sama kamu, aku udah nggak mau berurusan lagi sama Bowo” jawab Isna.6167Please respect copyright.PENANA7FcMazxi0e
6167Please respect copyright.PENANASS3yeQ6yik
6167Please respect copyright.PENANA0Z0sHv36Yh
Nada terdiam sambil melihat deret angka yang tertulis dikertas itu. Tapi dia masih bingung, bagaimana menggunakan nomer itu. Bagaimana caranya memberi tahu istri pak Bowo tentang kelakuan suaminya, dan bagaimana bisa menyelamatkan Cita. Karena bagaimanapun dia juga masih takut untuk bertindak, karena pak Bowo masih menyimpan foto telanjangnya, dan juga video persetubuhan mereka.6167Please respect copyright.PENANAEu02IIFUuK
6167Please respect copyright.PENANAmVjZXKOB3I
6167Please respect copyright.PENANAMjmoBfSvBe
“Kalau kamu bener pengen nyelametin Cita, sebaiknya kamu cepat bertindak. Tapi ingat, kamu harus berhati-hati, karena kamu pasti tahu kalau Bowo itu licik. Kalau kamu mau lapor sama istrinya, kamu harus bisa bener-bener buktiin kelakuan Bowo, bukan cuma modal cerita kamu doang, kamu paham kan maksudku?”6167Please respect copyright.PENANAyd6tZrrAtZ
6167Please respect copyright.PENANABy9EXLgHIo
6167Please respect copyright.PENANAYx3KW8ayHE
Nada mengangguk. Dia tahu kalau untuk melaporkan kelakuan pak Bowo kepada istrinya, dia butuh bukti kongkret, bukan hanya cerita pengaduan darinya saja. Apalagi dia belum tahu istri pak Bowo seperti apa orangnya. Tapi dia yakin, kalau istri pak Bowo tidak akan percaya begitu saja dengan omongannya. Dia harus membawa bukti juga. Tapi masalahnya Nada juga bingung bagaimana caranya dia bisa mendapatkan bukti.6167Please respect copyright.PENANAIYImZkeAv2
6167Please respect copyright.PENANAV7ouCy1JJj
6167Please respect copyright.PENANAp9WpvkdN7m
“Yaudah, kalau gitu aku pamit dulu, rasanya semua yang aku tahu soal masalah ini udah aku ceritain ke kamu. Selanjutnya, kamu sendiri yang urus. Dan kalau mau minta bantuan orang, pesenku cuma 1, berhati-hatilah, jangan sampai salah pilih orang, atau nantinya kamu akan sama aja dengan keluar dari mulut harimau, masuk ke mulut singa”6167Please respect copyright.PENANABmQ51dx3lf
6167Please respect copyright.PENANA98BCZMFEB1
6167Please respect copyright.PENANAaazlJiCK03
Isnapun akhirnya pergi dari rumah Isna dengan menumpang ojek yang pangkalannya tak jauh dari rumah Nada. Sepeninggal Isna, Nada hanya terdiam melamun, memikirkan apa yang harus dia lakukan nanti.6167Please respect copyright.PENANAgNqVLAgz5t
6167Please respect copyright.PENANANoIS27HBcD
Bahkan sebenarnya dia masih belum yakin, apakah harus percaya dengan semua omongan Isna atau tidak. Mana yang harus lebih dia percaya, Isna atau Gina. Dia memang belum terlalu mengenal keduanya, kecuali mereka sama-sama budak seksnya pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANAYkBnHs227z
6167Please respect copyright.PENANAVTmzczB6QG
Kalau benar apa yang dibilang Isna tadi, untuk apa Gina harus bohong sama aku? Apa cuma karena kesal sama Isna karena pak Bowo jadi beralih ke Isna? Terus, soal yang dia ngejebak sahabatnya itu, beneran nggak ya? Batin Nada.6167Please respect copyright.PENANAptqvIphEWq
6167Please respect copyright.PENANAVqvTxKJw13
Dia jadi makin bimbang. Apalagi Isna ternyata juga tak banyak tahu soal Gina.6167Please respect copyright.PENANARiCglOkNDM
6167Please respect copyright.PENANACZlADcyynf
Trus kenapa juga malah Isna ngasih nomer telpon istrinya pak Bowo? Kenapa bukan dia sendiri aja sih yang bilang? Apa karena emang udah nggak mau punya urusan lagi sama pak Bowo? Terus jadi aku yang disuruh gitu?6167Please respect copyright.PENANAjo43PyOzbz
6167Please respect copyright.PENANAXNLoceOaPO
Nada menimbang-nimbang sambil masih menatap deretan angka dikertas yang diberikan Isna tadi. Dia makin pusing sekarang, bagaimana dia harus mengambil langkah selanjutnya. Apakah akan tetap berdiam diri seperti ini? Atau akan benar-benar menyelamatkan Cita dari pak Bowo?6167Please respect copyright.PENANAqhj93wsxrq
6167Please respect copyright.PENANAUqfee1p5WK
Kalau aku ngomong ke Cita soal pak Bowo, berarti aku harus siap aibku kebongkar. Pertama, aku jelas harus cerita ke Cita, supaya dia percaya. Kedua, kalau pak Bowo tahu, aku harus siap foto-fotoku itu kesebar. Ya ampun, aku nggak mau fotoku sampai tersebar. Duuh gimana ini?6167Please respect copyright.PENANAfZfTROFOoe
6167Please respect copyright.PENANAMuKEMRzQs7
Sepertinya bener kata Isna, aku emang harus berhati-hati mengambil tindakan, dan juga berhati-hati kalau aku mau minta bantuan sama orang lain. Tapi siapa yang bisa aku mintai bantuan? Batin Nada.6167Please respect copyright.PENANATGBvLbiRLx
6167Please respect copyright.PENANAxRHBQW2F8U
Kepalanya makin pusing memikirkan hal itu. Dia berharap saat ini ada seseorang yang bisa menjadi tempatnya curhat, berkeluh kesah dan kalau perlu menangis. Sebenarnya dia punya banyak teman, tapi untuk masalah ini, dia tahu tak bisa memilih sembarang orang. Kalau sampai salah pilih, bukannya terbantu, malah bisa-bisa aibnya akan makin menyebar.6167Please respect copyright.PENANAbQhvTUbPx9
6167Please respect copyright.PENANAn5OpfageNF
Aaah tahu ah pusing. Hmm, mending aku kerumah Cita aja deh, siapa tahu pak Bowo udah pulang kan. Aku kangen pengen main sama Putra. Batin Nada.6167Please respect copyright.PENANAyp7KSpj6nZ
6167Please respect copyright.PENANA3sGWdU4q3f
Setelah itu Nadapun keluar dari rumahnya dan menuju rumah Cita. Dia berharap sesampainya disana nanti pak Bowo sudah tidak disana lagi. Memang sudah beberapa hari ini dia belum kesana, belum ketemu dengan Putra. Keinginannya untuk segera punya anak yang belum kesampaian sampai sekarang, dia lampiaskan dengan bermain dengan Putra. Meski sebenarnya membuatnya jadi makin ngebet pengen punya anak secepatnya, tapi paling tidak dia bisa terhibur melihat Putra tertawa.6167Please respect copyright.PENANAaqaQk7Woz0
6167Please respect copyright.PENANAGOYmPLlfIs
Sampai dirumah Cita, ternyata sepi keadaannya. Mobil pak Bowo sudah tidak ada lagi disana. Tapi rumah Cita juga terlihat tertutup rapat pintu dan gorden jendelanya. Padahal biasanya kalau jam segini, kalaupun pintunya tertutup gordennya masih terbuka. Karena heran Nadapun turun dari mobil dan segera mengetuk pintu rumah Cita. Berkali-kali dia ketuk dan mengucapkan salam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Pada kemana ya, batin Nada.6167Please respect copyright.PENANA5OQAlS8lF7
6167Please respect copyright.PENANA0QPCHG01w7
6167Please respect copyright.PENANAa4RDmBWhvQ
“Cari mbak Cita ya mbak?” tiba-tiba terdengar suara dari sebelah rumah Cita.6167Please respect copyright.PENANAgbVsymJP0Q
6167Please respect copyright.PENANA4QB3pc88gt
“Eh iya bu. Pada kemana ya kok tutupan gini?”6167Please respect copyright.PENANABT0cZtiZdM
6167Please respect copyright.PENANAVqJWnv5Z7t
“Ooh pada keluar mbak” jawab tetangga Cita.6167Please respect copyright.PENANAP5sgHEf9DK
6167Please respect copyright.PENANAU49ycVmi6a
“Udah lama bu?” tanya Nada.6167Please respect copyright.PENANAsg2lsoy8s6
6167Please respect copyright.PENANAaAeiOxTEDG
“Hmm, kalau bu Warni sama Putra sih udah tadi pagi kayaknya. Kalau mbak Cita saya juga nggak tahu, udah lama kayaknya”6167Please respect copyright.PENANAoY0DHs1N9e
6167Please respect copyright.PENANA0HHSfvzPeM
“Lho nggak barengan tho keluarnya?”6167Please respect copyright.PENANAyYNvVU83G0
6167Please respect copyright.PENANAUSEURq4AjH
“Nggak mbak, tadi pagi mbak Cita nggak ikut kok”6167Please respect copyright.PENANAXVfDA3WSsG
6167Please respect copyright.PENANAsBCn4rIqmS
“Ooh yaudah makasih bu”6167Please respect copyright.PENANAiXUWieqH6j
6167Please respect copyright.PENANAusiQAUqppy
6167Please respect copyright.PENANAwMlRuiOcYt
Setelah tetangga Cita masuk kerumahnya lagi, Nada diam terduduk diteras rumah Cita. Dia sudah menebak, pasti Cita perginya sama pak Bowo. Tapi kemana? Apakah cuma keluar mencari makan? Atau pergi kemana? Tanya Nada dalam hatinya. Waktu baru saja mau pergi dari situ, ibu mertua Cita datang bersama dengan Putra.6167Please respect copyright.PENANA6T1KGVpOjC
6167Please respect copyright.PENANAyHWe2exgSh
6167Please respect copyright.PENANAO0eWCYxK11
“Loh, Nada?” ucap ibu mertua Cita.6167Please respect copyright.PENANAcQdJyFg5T3
6167Please respect copyright.PENANAk8i2kwHmCZ
“Sore bu” sapa Nada sambil mencium tangan ibu mertua Cita. “Sore ganteng” ucapnya pada Putra sambil mencubit gemas pipinya.6167Please respect copyright.PENANAQ7TjO27UKw
6167Please respect copyright.PENANAzKyd4c1p5x
“Kok kamu disini? Katanya tadi siang pergi keluar kota sama Cita mau pemotretan kayak yang dulu itu?” tanya ibu mertua Cita.6167Please respect copyright.PENANAy0ihcV4Bc0
6167Please respect copyright.PENANA5eR2Aymx7w
“Eh?” Nada kebingungan.6167Please respect copyright.PENANAW1WmTvh55n
6167Please respect copyright.PENANAqgau3qSeS8
“Iya kan? Tadi siang Cita nelpon ijin sama ibu. Lha ini kamunya kok disini?”6167Please respect copyright.PENANAHVPMHAvmkG
6167Please respect copyright.PENANAKb4MzySB9k
Meski terkejut dan bertanya-tanya, tapi Nadapun cepat tanggap. “Iya bu, tadi siang berangkat, tapi ini Nada pulang lagi kebetulan ada urusan, terus Cita nitip minta diambilin baju gitu bu ada yang ketinggalan katanya”6167Please respect copyright.PENANAMWvUSRD0qP
6167Please respect copyright.PENANAJHkMHFqCz5
“Oalah. Yaudah yuk masuk, kamu ambil aja langsung dikamar Cita ya, ibu nggak ngerti soalnya”6167Please respect copyright.PENANAdotNUscRt0
6167Please respect copyright.PENANAsuqEMmkm2A
“Iya bu”6167Please respect copyright.PENANAiL8Yi6zzR7
6167Please respect copyright.PENANA2VqDaaoNrn
6167Please respect copyright.PENANAlANxVOqArR
Nada dan ibu mertua Cita kemudian masuk rumah. Nada disuruh langsung kekamar Cita untuk mengambil titipan Cita. Karena sebenarnya memang tidak ada titip apa-apa, jadi Nada asal saja mengambil baju Cita lalu keluar lagi menemui ibu mertua Cita.6167Please respect copyright.PENANA2kKr3Nskpf
6167Please respect copyright.PENANAwQsgasYHQ2
6167Please respect copyright.PENANAYRrJvQFcsa
“Udah bu, kalau gitu saya langsungan ya”6167Please respect copyright.PENANAirpZ2AQgac
6167Please respect copyright.PENANAyvPEsBxJyw
“Oh mau langsung berangkat kesana lagi ya?”6167Please respect copyright.PENANAqIboL5aAZC
6167Please respect copyright.PENANAICSVWmaC0j
“Iya bu”6167Please respect copyright.PENANAt30aMV4cmZ
6167Please respect copyright.PENANANtV5ohzKW6
“Yaudah hati-hati ya”6167Please respect copyright.PENANAqXeJweNNhv
6167Please respect copyright.PENANA2aqF2Jwpon
6167Please respect copyright.PENANAB3kpFV2BcO
Nada cepat-cepat menuju mobilnya lalu pergi meninggalkan rumah ini.6167Please respect copyright.PENANAeH8OnIhbJL
6167Please respect copyright.PENANAXptVeFtnSQ
Kamu kemana Cit? Kenapa kamu sampai bohong sama ibu mertuamu sendiri? Dan kenapa pak Bowo juga nggak ada ngomong apa-apa sama aku? Batin Nada.6167Please respect copyright.PENANAzcNoELUAgl
6167Please respect copyright.PENANA9fTfBp4id8
Nada jadi makin khawatir pada Cita. Sudah pasti dia pergi dengan pak Bowo, karena pak Bowo tadi siang bilang akan kesini. Nada mencoba untuk menghubungi Cita, tapi hpnya tidak aktif. Dia jadi makin bingung. Kali ini dia coba untuk menghubungi pak Bowo, tapi sama, hpnya juga tidak aktif. Makin khawatirlah Nada. Satu-satunya tempat yang sekarang ada dikepalanya adalah rumah pak Bowo.6167Please respect copyright.PENANArrwrBha6Tw
6167Please respect copyright.PENANA9GNGFsq6E6
Nada langsung mengarahkan mobilnya menuju rumah pak Bowo. Tapi dia harus sedikit bersabar, karena malam minggu ini cukup macet jalanan. Namun sampai dirumah pak Bowo, Nada makin khawatir, karena tidak ada mobil pak Bowo disitu, dan rumahnya juga sepi, bahkan lampu rumahnya tidak menyala.6167Please respect copyright.PENANANnx8PwlCJ4
6167Please respect copyright.PENANA3SGfazIAOP
Mereka nggak disini. Apa mereka beneran keluar kota? Tapi kemana? Dan kenapa pada nggak bisa dihubungi? Duuh, Cita, kamu kemana? Apa yang terjadi sama kamu?6167Please respect copyright.PENANApHEkJ5mdEB
6167Please respect copyright.PENANAcRwmtdogk7
*6167Please respect copyright.PENANAO5dfsJW7oY
*6167Please respect copyright.PENANADaN1X2Ii5r
*6167Please respect copyright.PENANAGevgEGeX6X
*6167Please respect copyright.PENANAtlXGCaMLKD
*6167Please respect copyright.PENANAddILHUqK3n