#29 Pukulan Telak5137Please respect copyright.PENANA98AaDYtTTn
5137Please respect copyright.PENANAfZC7TOO5ca
5137Please respect copyright.PENANA5QaVV5WSSV
Hari minggu pagi, sekitar jam 9 Cita sudah selesai bersih-bersih rumah. Sebenarnya dia masih malas untuk melakukan apapun, karena sampai saat ini dia masih sangat khawatir dengan dm yang dikirim kepadanya beberapa hari yang lalu. Sebenarnya, dm itu sudah lebih dari seminggu dikirim, tapi memang baru beberapa hari yang lalu dia buka.5137Please respect copyright.PENANASD2GqWbEeC
5137Please respect copyright.PENANASdcUfHmDpp
Dia masih kepikiran, siapa yang mengirimnya, dan apa tujuan dari si pengirim itu. Apalagi dia juga sudah sempat membalas untuk menanyakan apa mau orang misterius itu, tapi belum dibalas sampai sekarang. Ditambah lagi, sejak beberapa hari yang lalu, pak Bowo memang tidak lagi muncul dirumah ini. Memang dia yang meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya, tapi karena pak Bowo bilang akan mencari orang itu dan membuat perhitungan, dan juga menyuruhnya untuk menunggu kabar, membuatnya semakin khawatir.5137Please respect copyright.PENANA44UuIyCJ4D
5137Please respect copyright.PENANAiZFlS4goaL
Sampai hari ini, belum ada kabar sama sekali dari pak Bowo. Dia berharap, segera ada kabar dari lelaki itu. Hanya sekedar kabar tentang hasil pencarian orang misterius itu saja, sehingga dirinya bisa tenang. Namun lebih daripada itu, dia sudah benar-benar memutuskan untuk tidak mau bertemu dengan pak Bowo lagi. Dia sudah benar-benar menyesali perbuatannya, meskipun sampai sekarang dia belum bilang apa-apa kepada ibu mertuanya.5137Please respect copyright.PENANAGOrBGYQorm
5137Please respect copyright.PENANAHdGv0aPCIH
Ibu mertuanya sendiri tidak lagi membahas hal itu. Melihat Cita yang kadang seperti orang linglung, membuat ibu mertuanya menganggap bahwa Cita masih memikirkan penyesalan atas perselingkuhannya, dan dia memutuskan untuk menunggu Cita merasa lebih baik baru diajak ngobrol masalah itu. Tapi dia tak tahu, apa yang dipikikan Cita ternyata lebih berat daripada itu.5137Please respect copyright.PENANAkUPXTn61YV
5137Please respect copyright.PENANAiwaVhZtbAp
Dan pagi ini, terlihat ibu mertua Cita dan juga Putra sudah rapi. Mereka akan pergi hari ini. Sedangkan Cita masih memakai daster rumahan seperti biasa saat sedang mengerjakan pekerjaan rumah tangganya.5137Please respect copyright.PENANA6JjZ8PW7VM
5137Please respect copyright.PENANA3JYfygnJJ9
5137Please respect copyright.PENANA2myfGVhglu
“Cit, kamu mau ikut nggak?” tanya ibu mertuanya.5137Please respect copyright.PENANAIKoF1dgLRN
5137Please respect copyright.PENANA62kw4ArssO
“Emang mau kemana bu? Cita kayaknya dirumah aja deh, pengen istirahat” jawab Cita.5137Please respect copyright.PENANABxYofEMNpf
5137Please respect copyright.PENANAkCIST99Vf9
“Kamu kenapa nak? Kamu sakit?”5137Please respect copyright.PENANAtQpUJUlVkX
5137Please respect copyright.PENANAuyKf2yydW3
“Hmm, nggak tahu bu, cuma kurang enak badan aja. Mungkin istirahat sebentar nanti juga baikan kok”5137Please respect copyright.PENANAAE7ZU08CnR
5137Please respect copyright.PENANA2iiDuyz89d
“Yaudah kalau gitu, baik-baik dirumah ya. Ibu sama Putra pergi dulu”5137Please respect copyright.PENANA31MPArAhMd
5137Please respect copyright.PENANA0YR2Woaiag
“Iya bu hati-hati”5137Please respect copyright.PENANAivl5sKCSwl
5137Please respect copyright.PENANA8M8E4cLIYD
5137Please respect copyright.PENANAHwSCSfiyKY
Akhirnya ibu mertuanya hanya pergi berdua dengan Putra. Cita hanya mengantarnya sampai didepan rumah saja, dimana taksi online yang dipesan sudah menunggu. Setelah ibu mertuanya berangkat, Cita masuk lagi kedalam rumah untuk duduk beristirahat sebentar diruang tengah.5137Please respect copyright.PENANAvfQnl01j3Q
5137Please respect copyright.PENANAnO3QPHXrzu
Sebenarnya Cita tidak ikut ajakan ibu mertuanya bukan karena dia ingin istirahat, tapi karena dia ada rencana lain hari ini. Dia ingin menemui seseorang, yang tak lain adalah Nada. Dari kemarin, Cita sudah berpikir masak-masak. Dia rupanya tak kuat menanggung beban ini sendirian. Dia ingin bisa berbagi dengan orang lain. Paling tidak, orang itu mau mendengarnya, meskipun pada akhirnya akan menghakiminya, menyalahkannya, bahkan menghujatnya, dia siap. Yang pasti, dia ingin berbagi.5137Please respect copyright.PENANA5TmvS9YLYI
5137Please respect copyright.PENANAaYsgIaOF5t
Seharusnya, memang dia mencurahkan isi hatinya itu kepada ibu mertuanya, orang yang paling dekat dan paling bisa mengerti dia. Terlebih lagi, dengan curhat ke ibu mertuanya, maka aib ini tidak akan menyebar terlalu luas dan hanya diketahui oleh keluarganya saja. Tapi, Cita tidak siap untuk bercerita kepada ibu mertuanya. Dia terlalu takut dan malu, mengingat betapa baik dan sayangnya ibu mertuanya kepadanya.5137Please respect copyright.PENANAFARHZm6CRp
5137Please respect copyright.PENANAn6lerTeUSs
Dan akhirnya pilihan Cita jatuh kepada Nada, satu-satunya sahabat yang dia punya dan dia percaya saat ini. Dia merasa tak memiliki teman lain lagi yang bisa diajak cerita mengenai hal ini. Karena sebelumnya, saat dia bermasalah dengan Andi dulu, dengan Nada lah dia bercerita. Meskipun saat itu Gunawan juga sempat ikut mendengar ceritanya, tapi diapun percaya pada Gunawan. Dan bila hari ini ada Gunawan juga dirumah Nada, dia juga sudah siap, karena dia percaya pada mereka berdua.5137Please respect copyright.PENANAVBiIxo3H4f
5137Please respect copyright.PENANAUefzjtQIH2
Akhirnya setelah merasa cukup beristirahat, Cita kemudian mandi. Setelah mengganti baju, dia tak langsung berangkat. Dia kembali duduk diruang tengah. Kembali hatinya terasa bimbang. Haruskah dia menceritakan hal ini kepada Nada? Bagaimana kira-kira reaksi Nada nanti? Apakah Nada akan menertawakannya karena telah benar-benar berselingkuh dan tuduhan Andi menjadi benar adanya? Atau apakah Nada akan bersimpati padanya?5137Please respect copyright.PENANAyWvugxNoPK
5137Please respect copyright.PENANAZnl4knNSPG
Dan jika ada Gunawan disana, bagaimana pula reaksi Gunawan? Akankah dia juga bersimpati padanya? Atau justru memandangnya sebagai perempuan murahan yang rela memberikan hati dan tubuhnya kepada pria lain demi sebuah kenikmatan duniawi?5137Please respect copyright.PENANAWbygaIpQTp
5137Please respect copyright.PENANAP7DCFgwdz9
Padahal semalam Cita sudah memantapkan diri untuk menemui Nada, dan kalaupun Gunawan ada disana, dengan dia juga. Dia sudah menyiapkan diri menghadapi apapun reaksi dari mereka. Tapi kini tiba-tiba dia jadi merasa ragu lagi.5137Please respect copyright.PENANAYK2Tombx9J
5137Please respect copyright.PENANA0NQko0Npxz
Setelah berdiam diri disana, setelah mengela nafas yang cukup panjang, kembali Cita memantapkan dirinya, menyiapkan hatinya, untuk apapun yang akan dia terima dari Nada dan Gunawan nanti setelah mendengar ceritanya. Dia siap. Yang terjadi, terjadilah.5137Please respect copyright.PENANADcXLl5Tfjm
5137Please respect copyright.PENANAPM8Ew4QqAo
*5137Please respect copyright.PENANAF4Hhv2TXk3
*5137Please respect copyright.PENANAX8U84T3uo9
*5137Please respect copyright.PENANAucCkYjRvpF
*5137Please respect copyright.PENANAkatZRizdKv
5137Please respect copyright.PENANAHCT7iVxzHr
Sementara itu, ibu mertua Cita telah sampai ditempat tujuannya. Dia memang tak memberi tahu kemana akan pergi kepada Cita. Harapannya, Cita yang terlihat sedang suntuk dan banyak pikiran, mau ikut dengannya. Dan yang pasti, ketika sampai ditempat ini, dia akan sangat terkejut. Mungkin akan senang, atau entah seperti apa. Tapi sayang, dia tidak ikut.5137Please respect copyright.PENANAtexlnzrzRc
5137Please respect copyright.PENANAfm0IyJGOja
Setelah membayar ongkos taksi, diapun turun menggendong Putra. Memasuki tempat yang dia tuju, dia disapa oleh seorang penjaga yang sudah cukup mengenalnya dan juga Putra karena sering berkunjung kemari.5137Please respect copyright.PENANAT9fZYODDu7
5137Please respect copyright.PENANAsEJLRL2oG7
5137Please respect copyright.PENANAwT4PqJ11tk
“Selamat pagi bu Warni, selamat pagi Putra” sapa penjaga itu.5137Please respect copyright.PENANAT8p9fwNIXk
5137Please respect copyright.PENANA8OSwUb2ASZ
“Selamat pagi om Galih” balas ibu mertua Cita.5137Please respect copyright.PENANAi2cTY8fOFg
5137Please respect copyright.PENANAoRtm79qebr
“Mau jemput mas Andi bu?” tanya penjaga itu.5137Please respect copyright.PENANA6cDVwApDaG
5137Please respect copyright.PENANACiPvowjF0R
“Iya mas, kan hari ini dia keluar” jawab ibu Andi sambil tersenyum.5137Please respect copyright.PENANAVTMP4eNX8Z
5137Please respect copyright.PENANAlCWhJglwPI
“Iya bu, silahkan ditunggu disana dulu” ucap penjaga itu sambil menunjuk kekursi tunggu. “Mas Andi kayaknya tadi lagi siap-siap, mungkin bentar lagi keluar” lanjutnya.5137Please respect copyright.PENANAra1DNpnXCO
5137Please respect copyright.PENANAwn5CJOQgGF
“Makasih mas”5137Please respect copyright.PENANA8WhbDFXwkX
5137Please respect copyright.PENANAIVJydeuOsU
5137Please respect copyright.PENANAuSNt2dtrLv
Ibu Andi dan Putra kemudian menuju ke kursi tempat menunggu seperti yang ditunjuk oleh penjaga tadi. Mereka berdua memang menuju ke lapas, tempat Andi dipenjara. Dan hari ini, Andi dibebaskan. Belum waktunya memang, tapi ada sesuatu yang bisa membuat Andi bebas hari ini, yang Andi belum mau menceritakan apa sebabnya kepada ibunya.5137Please respect copyright.PENANAfEGSMuLbOY
5137Please respect copyright.PENANAM9GZ2e1wEx
Sekitar 15 menit mereka menunggu. Tak terasa karena tingkah Putra cukup menghibur disitu. Mereka juga didatangi dan disapa beberapa orang petugas disitu yang memang sudah merasa cukup akrab dengan mereka, terutama Putra. Tak berapa lama kemudian, Andi keluar dengan membawa sebuah tas ransel kecil.5137Please respect copyright.PENANAOUIcSY1TM0
5137Please respect copyright.PENANAdJ3apx0EIG
Penampilan Andi terlihat cukup segar dan rapi. Tubuhnya juga terlihat lebih berisi, karena selama didalam penjara ini cukup banyak kegiatan yang dia lakukan. Dia tersenyum melihat ibu dan anaknya sudah menunggunya, namun agak kecewa karena tidak ada Cita yang ikut menjemputnya. Tapi dia segera menghampiri ibunya, mencium tangannya lalu memeluknya. Kemudian dia menggendong, memeluk dan menciumi Putra yang tertawa-tawa dan terlihat geli diciumi oleh ayahnya.5137Please respect copyright.PENANAZFZBmhfGGZ
5137Please respect copyright.PENANAkXSwK4oica
5137Please respect copyright.PENANAdjHrTl47Mm
“Sehat Di?” tanya ibunya.5137Please respect copyright.PENANAvj0PqBewQK
5137Please respect copyright.PENANABWjt1PpNCg
“Alhamdulillah, seperti yang ibu lihat” jawab Andi sambil tersenyum.5137Please respect copyright.PENANA0zIEO2H09x
5137Please respect copyright.PENANAPMwt4uqJyR
“Yaudah, yuk pulang” ajak ibunya.5137Please respect copyright.PENANAhrlPKJI49X
5137Please respect copyright.PENANAhlv5fcnmhb
“Iya bu, ayo”5137Please respect copyright.PENANA2TDW0PuwYW
5137Please respect copyright.PENANADZa4yCnKqB
5137Please respect copyright.PENANAMHP3ycvgid
Setelah bersalaman dengan para petugas lapas dan berpamitan, juga sempat mendapat sedikit wajangan dan nasehat dari para petugas lapas, merekapun akhirnya meninggalkan tempat yang sudah beberapa bulan menjadi tempat tinggal Andi itu.5137Please respect copyright.PENANAb7w6bkRLU8
5137Please respect copyright.PENANAVpQp2R8tkl
Sesaat, Andi berbalik dan menatap lapas itu. Dia tersenyum, mengingat apa yang selama ini dia alami disana.5137Please respect copyright.PENANASNbr1WnVuG
5137Please respect copyright.PENANAjn0a5N1Xrr
Saat pertama kali masuk kesini, Andi memang sudah ketakutan. Cerita dari polisi yang mengatarnya benar-benar membuatnya takut. Apalagi dia dipenjara karena kasus kekerasan pada seorang perempuan. Dan kabar bahwa pelaku kekerasan terhadap perempuan akan mendapatkan perlakuan buruk seperti kekerasan fisik atau kekerasan seksual sangat menghantuinya.5137Please respect copyright.PENANAPjqmheOIm9
5137Please respect copyright.PENANAgqnUnkspss
Dan memang benar, hari-hari pertama didalam penjara itu, Andi sempat mengalami ‘ospek’ dari para napi senior. Beberapa kali dia mendapatkan pukulan diwajah dan tubuhnya. Namun nasibnya itu terselamatkan beberapa minggu setelahnya, saat ada seorang narapidana masuk ke lapas ini. Narapidana itu begitu masuk langsung disegani oleh para napi lainnya, karena dia termasuk salah satu preman yang menguasai hampir semua lahan parkir dikota ini.5137Please respect copyright.PENANAYmrecc3eMp
5137Please respect copyright.PENANAy0wN3Mxw1Q
Hanya lahan parkir, memang. Tapi dikota kecil seperti ini, keberadaan preman seperti dirinya tentu saja sangatlah disegani. Apalagi meskipun statusnya adalah seorang preman, bukan berarti dia seenaknya saja sering melakukan kejahatan. Kalau anak buahnya, memang iya. Tapi kalau dia, jarang sekali. Dia ditangkap dan dipenjara karena kasus penganiayaan terhadap seorang pejabat dikota ini. Sebenarnya bukan sepenuhnya salah dia, karena memang pejabat itu terlalu arogan, hingga membuat mereka adu mulut, dan si preman itu lepas kendali hingga memukulnya. Hanya sekali pukul sebenarnya, tapi berhadapan dengan orang yang sok berkuasa, tentu akan jadi panjang masalahnya, hingga akhirnya preman itu berakhir dipenjara.5137Please respect copyright.PENANAYGQ7boqvyd
5137Please respect copyright.PENANAVXNp3d284M
Hari pertama preman itu berada didalam penjara, dia melihat seseorang memukuli Andi. Karena merasa familiar dengan Andi, diapun menghentikan aksi itu dan menyuruh napi yang memukul Andi pergi. Meskipun statusnya napi senior, tapi karena mengenal siapa preman bertubuh tinggi besar itu, napi itu takut juga dan akhirnya pergi.5137Please respect copyright.PENANAYfdIbezAy1
5137Please respect copyright.PENANAkzBG1EyG0Q
Dan ternyata benar, napi itu mengenal Andi sebagai orang yang bekerja di bank tak jauh dari tempat dia biasa nongkrong. Andipun juga mengenalnya karena cukup sering bertemu dengan preman itu, bahkan beberapa kali membelikan preman itu rokok ataupun minuman. Akhirnya merekapun berkenalan dan saling tukar cerita. Preman itu sempat tertawa mendengar sebab kenapa Andi dipenjara, tapi tidak sampai melakukan pemukulan seperti napi-napi lainnya. Bahkan sejak saat itu dia berteman dengan Andi. Dan karena pertemanannya dengan si preman, akhirnya Andi terbebas dari bullyan didalam penjara.5137Please respect copyright.PENANA1ONQecIJBh
5137Please respect copyright.PENANAJpXomeC44o
Selanjutnya, hari-hari Andi didalam penjara diisi dengan mengikuti berbagai kegiatan yang disiapkan oleh para sipir. Kegiatan-kegiatan itu beberapa ada yang menguras fisik. Bagi Andi, tak ubahnya seperti sebuah latihan fisik, yang pada akhirnya sekarang membentuk tubuhnya menjadi lebih berotot.5137Please respect copyright.PENANAhzXPeIEiX9
5137Please respect copyright.PENANAr6Fw98bGq4
5137Please respect copyright.PENANAkLcuNPl9gI
“Di, kenapa?” tanya ibunya saat melihat Andi melamun, yang membuyarkan lamunannya.5137Please respect copyright.PENANA7hL5LyX7i9
5137Please respect copyright.PENANAzKy73PL1qL
“Ah nggak kok bu, cuma keinget aja hari-hari disini, hehe” jawab Andi.5137Please respect copyright.PENANAQ0cbbbe39M
5137Please respect copyright.PENANAm8HXXsxId1
“Emangnya kenapa? Kamu bilang kamu baik-baik aja dipenjara? Udah nggak pernah dipukuli lagi kan?” tanya ibunya. Dia baru tahu kalau Andi pernah dipukuli saat Andi cerita, tapi pemukulan itu sudah lama berlalu.5137Please respect copyright.PENANAqt3x6lUfxN
5137Please respect copyright.PENANA2wnxQNLiXy
“Nggak kok bu, emang udah nggak pernah dipukulin sejak Andi deket sama Toni” jawab Andi.5137Please respect copyright.PENANAZj0DW2x3jV
5137Please respect copyright.PENANAC401aNSKuZ
“Ooh. Lha terus yang kamu inget-inget tadi apa emangnya?”5137Please respect copyright.PENANAteUTi0lzKw
5137Please respect copyright.PENANAV8LxJtGvKA
“Ya temen-temen Andi disitu, terus sipir-sipirnya juga. Sama kegiatan-kegiatan Andi selama didalam bu. Yaudah, mending kita pulang aja bu sekarang” ucap Andi.5137Please respect copyright.PENANAWEdUfz6EAW
5137Please respect copyright.PENANAhi2s835ydU
5137Please respect copyright.PENANA0x7njFlJrY
Ibunya mengangguk, dan merekapun mencegat taksi yang mangkal disekitar situ. Dalam perjalanan pulang, nampak mereka tertawa-tawa mendengar celotahan Putra. Anak itu nampak senang sekali karena ayahnya sudah akan pulang. Putra memang masih belum mengerti tentang penjara, yang dia tahu, ayahnya di lapas itu sedang bekerja. Dan saat ini, hari ini, ayahnya akan pulang. Dia senang karena bisa bermain lagi setiap hari ayahnya.5137Please respect copyright.PENANAA96fQRIN1P
5137Please respect copyright.PENANAKaj8hqSuUu
Perjalanan hari itu terasa lancar dan akhirnya mereka sampai dirumah. Terlihat pintu rumah tertutup rapat. Andi sempat mengecek garasi, dan ternyata motor Cita juga tidak ada.5137Please respect copyright.PENANAORoYFnezAw
5137Please respect copyright.PENANARL95uX9VLn
5137Please respect copyright.PENANA0bajhLxhfe
“Cita lagi keluar bu” ucap Andi.5137Please respect copyright.PENANAGsM00lcGaI
5137Please respect copyright.PENANA5K1vQQUevC
“Loh, tadi dia bilang mau istirahat katanya” jawab ibunya.5137Please respect copyright.PENANAsVVmP4NZ0T
5137Please respect copyright.PENANAEg3iJIQQKI
“Coba itu tanya dia lagi dimana”5137Please respect copyright.PENANARECNwVy4Tu
5137Please respect copyright.PENANA5PICpI38kg
“Bentar ya”5137Please respect copyright.PENANApSrMNBBjUX
5137Please respect copyright.PENANATgHf4KO47D
5137Please respect copyright.PENANAQrqyn6O3WJ
Ibu Andi lalu mencoba menghubungi Cita. Setelah berbicara beberapa saat melalui telpon, dia menghampiri Andi.5137Please respect copyright.PENANA7xjss6zfia
5137Please respect copyright.PENANA3ve1ne6ttD
5137Please respect copyright.PENANAcgno2tZx9x
“Cita lagi dirumah Nada”5137Please respect copyright.PENANA3nml06vJUg
5137Please respect copyright.PENANAAwvmVCRJ2R
“Ooh gitu. Yaudah biar Andi susul kesana bu”5137Please respect copyright.PENANA5dsVe0Lj1A
5137Please respect copyright.PENANA3J1qbVl2nh
“Kamu nggak istirahat dulu?”5137Please respect copyright.PENANAq21tzWHNfv
5137Please respect copyright.PENANAj6r1h5bVev
“Nggak bu, Andi udah kangen banget sama Cita, Andi pengen cepet-cepet ketemu dia, hehe”5137Please respect copyright.PENANAw1g7b9yemu
5137Please respect copyright.PENANAKztxYY7EV1
“Hmm nak, apa nggak sebaiknya ditunggu dirumah aja? Dia, mungkin, hmm…” ibunya terlihat ragu untuk menceritakan apa yang dia tahu, apa yang dia pikirkan, kepada Andi.5137Please respect copyright.PENANAKamZwy0tbo
5137Please respect copyright.PENANAgkKq2hSnSC
5137Please respect copyright.PENANAceMLuVg3tw
Melihat ibunya yang sepertinya ragu untuk bercerita, Andi tersenyum lalu memeluk ibunya. Ibunya tentu heran dengan sikap Andi ini. Kemudian Andi melepaskan pelukannya dan masih tetap tersenyum pada ibunya.5137Please respect copyright.PENANAjMZdGtqsO6
5137Please respect copyright.PENANA89gOpepXMP
5137Please respect copyright.PENANAalaReAEJ35
“Bu, ibu tenang aja. Andi udah tahu semuanya” ucap Andi dengan tenang.5137Please respect copyright.PENANA3NHKcVmE95
5137Please respect copyright.PENANAOKTYcra9Nt
“Maksud kamu?”5137Please respect copyright.PENANATMVbAjT067
5137Please respect copyright.PENANAfpskE89hqc
“Semuanya bu, Andi udah tahu. Dan ibu nggak usah khawatir, Andi akan nemuin Cita, dan bawa Cita pulang lagi kerumah ini. Andi akan membawa Cita pulang baik-baik, dan Andi akan mencoba membawa Cita pulang dengan tersenyum” jawab Andi, masih tenang dan tersenyum.5137Please respect copyright.PENANATmHpVy6j6B
5137Please respect copyright.PENANA8ocIYKOpq8
5137Please respect copyright.PENANAuG6ERYiEMW
Ibunya sebenarnya belum begitu paham maksud Andi, tapi melihat senyum dan ketenangan Andi, dia sedikit bernafas lega, dan berharap semuanya akan baik-baik saja. Diapun akhirnya mengangguk dan memberi ijin Andi untuk menjemput Cita.5137Please respect copyright.PENANAh9xuG3KuTI
5137Please respect copyright.PENANAMt0kFgLd4Y
Setelah mendapat ijin dari ibunya, Andi segera menuju mobilnya. Memanaskan mesinnya sebentar, karena mobilnya sudah jarang sekali digunakan, karena baik Cita maupun ibunya tidak ada yang bisa mengendarainya. Mereka hanya sesekali saja menyalakannya untuk memanaskan mesin mobil itu. Setelah dirasa cukup, barulah Andi memacu mobilnya dengan santai menuju rumah Nada.5137Please respect copyright.PENANAllHuNKvQkf
5137Please respect copyright.PENANAQXuq6grmgt
5137Please respect copyright.PENANAuleHt3UVJb
“Tunggulan istriku sayang, aku akan menjemputmu. Aku akan membawamu pulang, dan kita akan memulai semuanya lagi, dari awal.”5137Please respect copyright.PENANA6etM2rA2Se
5137Please respect copyright.PENANA9hV2PZ10US
*5137Please respect copyright.PENANAKjktOLPuy8
*5137Please respect copyright.PENANAaLh8PuDlL1
*5137Please respect copyright.PENANAAj9h7pudLM
*5137Please respect copyright.PENANA8CshW0dZjd
5137Please respect copyright.PENANAtMorag3kWv
Beberapa saat sebelumnya5137Please respect copyright.PENANA4bjuI22GLm
5137Please respect copyright.PENANA8doLPPXUrt
Meskipun sudah memantapkan hatinya, tetap saja dada Cita berdebar kencang selama perjalanan menuju rumah Nada. Dalam hati dia berharap yang ada dirumah hanyalah Nada, tidak perlu ada Gunawan, sehingga dia bisa lebih bebas bercerita. Jadi meskipun nantinya Nada akan menghakiminya, dia akan lebih siap, ketimbang kalau disitu ada Gunawan juga.5137Please respect copyright.PENANAWCTkXmSwoW
5137Please respect copyright.PENANAdGkhaVs8pP
Semakin dekat dengan rumah Nada membuat perasaan Cita makin tak karuan, detak jantungnya juga terasa makin kencang. Dia sedikit mengurangi kecepatan motornya, sambil berpikir, benarkah keputusannya untuk bercerita pada Nada. Kalau misalnya dia mengurungkan niatnya, maka masih belum terlambat untuk putar balik dan pulang kerumahnya.5137Please respect copyright.PENANAWkpc1Kg4Fc
5137Please respect copyright.PENANAzpLmGOk6pV
Tapi, pulang kerumah hanya akan membuat batinnya makin tersiksa. Bebannya juga tidak akan berkurang. Dia memang butuh tempat berbagi. Apalagi sudah 4 hari lamanya pak Bowo yang katanya mau mencari informasi soal orang misterius yang mengirimkan dm kepadanya, belum ada kabarnya sama sekali, dan tentu saja Cita enggan untuk menghubungi dan bertanya terlebih dahulu karena dia sudah meminta pak Bowo untuk tak lagi menemuinya.5137Please respect copyright.PENANAbjokPTwdjz
5137Please respect copyright.PENANAKSfkOIRgun
Akhirnya, Cita sampai juga dirumah Nada. Dia parkirkan motornya dihalaman rumah Nada. Rumah itu terlihat sepi, tapi dia tahu kalau Nada ada dirumah. Dia berdiri mematung sebentar, lalu menarik nafas panjang dan menghembuskannya lagi, untuk sekali lagi memantapkan hatinya. Perlahan dia melangkah mendekati pintu rumah Nada.5137Please respect copyright.PENANA96gy6tplil
5137Please respect copyright.PENANAMaKSI6li9t
Tok tok tok5137Please respect copyright.PENANANUbK8Q31NQ
5137Please respect copyright.PENANAecjCbd68vV
Dia ketuk perlahan pintu rumah itu, namun tak ada jawaban dari dalam. Sekali lagi dia ketuk dengan agak keras, tapi masih belum ada juga jawaban dari dalam. Dia sempat berpikir, apakah sebenarnya Nada tidak ada dirumah? Tapi mobilnya ada, terparkir ditempat biasanya.5137Please respect copyright.PENANAdHpHAlhJHP
5137Please respect copyright.PENANAHbpJRHqBLq
Tok tok tok5137Please respect copyright.PENANAly4yBmDw4n
5137Please respect copyright.PENANAfWK3r2THom
Sekali lagi Cita mengetuk pintu rumah Nada. Masih juga belum ada jawaban. Lalu pikiran Cita jadi ragu. Ragu apakah memang Nada tidak ada dirumah. Apakah Nada sedang pergi dengan orang lain? Dan juga perasaan ragu, apakah dengan tidak adanya Nada itu tandanya dia memang tidak diperbolehkan untuk menceritakan apa yang menjadi beban pikirannya kepada orang lain?5137Please respect copyright.PENANA8lhigp9np9
5137Please respect copyright.PENANAtoh9Ocv0fB
Cita menghela nafas panjangnya. Mungkin memang benar, dia tak harus menceritakan hal itu kepada orang lain. Lalu dia memutuskan untuk sekali lagi mengetuk pintu rumah ini, kalau memang benar-benar tidak ada jawaban, tidak ada orang dirumah, maka dia akan pulang. Menyimpan semua beban pikirannya itu seorang diri, entah sampai kapan.5137Please respect copyright.PENANAuim73kd2wM
5137Please respect copyright.PENANAoAWYhSl6rB
Tok tok tok5137Please respect copyright.PENANAtEQTQ8NQ8N
5137Please respect copyright.PENANABwwcb0BfpD
Tak ada jawaban, dan membuat Cita tertunduk lesu. Dia sudah putus asa, sudah mengira bahwa memang dia harus menanggung beban pikirannya ini seorang diri. Perlahan air matanya turun, menetes membasahi pipinya. Dia sudah akan beranjak meninggalkan rumah ini, ketika tiba-tiba terdengar handle pintu bergerak, dan tak lama kemudian pintu terbuka.5137Please respect copyright.PENANAZHXZppjYmo
5137Please respect copyright.PENANAltl2k6uSBK
5137Please respect copyright.PENANAL7CtwG8qw3
“Cita?”5137Please respect copyright.PENANAux1hwFLj5D
5137Please respect copyright.PENANAHGu6j9DQGp
“Mbak Nadaaaa… hiks…”5137Please respect copyright.PENANAKy4TTdyOQU
5137Please respect copyright.PENANAknecppQhKb
5137Please respect copyright.PENANAqk5rdcKNbQ
Begitu pintu terbuka, Cita langsung saja menghambur memeluk Nada. Dipeluknya sahabatnya itu erat-erat. Nada, tentu saja sangat terkejut. Pertama, dia terkejut sekaligus lega karena ternyata yang datang adalah Cita, bukan pak Bowo seperti yang dia takutkan. Lalu, dia terkejut dengan tingkah Cita, yang datang-datang langsung menangis dan menghambur kearahnya, memeluknya erat-erat. Memang belum jelas apa masalahnya, tapi Nada menebak bahwa tingkah Cita yang menangis dan langsung memeluknya ini pasti ada kaitannya dengan pak Bowo.5137Please respect copyright.PENANA6cUalzGq8B
5137Please respect copyright.PENANAoo486KC3Vg
Apakah Cita kesini ada hubungannya dengan pak Bowo? Apa dia mau cerita sama aku? Batin Nada.5137Please respect copyright.PENANARpgFg16zWq
5137Please respect copyright.PENANADIkFHz4wWP
Akhirnya Nada menari tubuh Cita yang masih terus memeluknya kedalam rumah, sambil sedikit menutup pintu rumahnya. Dia membawa Cita keruang tengah tempatnya duduk melamun tadi. Sesampainya disana dia mengajak Cita duduk. Tanpa melepas pelukannya, Citapun ikut duduk. Dia masih terus menangis dipelukan Nada. Nada membiarkannya, sembari membalas pelukan Cita, sesekali membelai punggung dan kepala sahabatnya itu. Dia membiarkan Cita menangis menumpahkan semuanya, baru nanti dia akan bertanya apa masalahnya.5137Please respect copyright.PENANAN5w3N5d4sX
5137Please respect copyright.PENANAVsS0yNcRJJ
Cukup lama Cita menangis hingga Nada merasa tangisan Cita mulai mereda. Pelukan Citapun sudah mulai renggang. Akhirnya Nada bisa menatap wajah Cita, dan dengan lembut dia bantu untuk mengusap air mata dipipi Cita.5137Please respect copyright.PENANAe1bmwiAGBZ
5137Please respect copyright.PENANAR7f0v62vR7
5137Please respect copyright.PENANAXnRWfNJ0jy
“Ada apa Cit? Kamu lagi ada masalah?” tanya Nada dengan lembut.5137Please respect copyright.PENANA6W3ZaKO5e3
5137Please respect copyright.PENANAZlUut5nLoO
Cita menganggukan kepalanya. “Iya mbak”5137Please respect copyright.PENANAfQiIJYmQv7
5137Please respect copyright.PENANAJTReeOCCxq
5137Please respect copyright.PENANAwvXWsM4vMl
Nada tersenyum melepaskan pelukan Cita. Dia bangkit untuk mengambilkan air minum untuk Cita. Dia tak ingin buru-buru bertanya. Selain karena untuk memberikan waktu kepada Cita untuk menata hatinya setelah menangis, dia sendiri juga ingin mempersiapkan dirinya sendiri. Jika memang Cita akan bercerita tentang pak Bowo, maka dia juga bertekad akan menceritakan apa yang terjadi pada dirinya, yang juga berkaitan dengan pak Bowo. Dia merasa, ini adalah saat yang tepat baginya untuk berbagi, mengingat orang yang akan dia ajak berbagi, mungkin bernasib sama sepertinya. Mungkin.5137Please respect copyright.PENANAE82jeVY2ET
5137Please respect copyright.PENANAPDq0lr7Www
5137Please respect copyright.PENANAfHxBbCwoVh
“Nih diminum dulu” ucap Nada sambil memberikan segelas air putih kepada Cita, sambil dia kembali duduk disebelah Cita.5137Please respect copyright.PENANAdPjawkz2br
5137Please respect copyright.PENANAXZeV77oLOj
“Makasih mbak” jawab Cita yang sudah mulai tenang, tangisnya sudah berhenti, dan air yang diberikan Nada kepadanya membuatnya sedikit lebih tenang.5137Please respect copyright.PENANAf2pzVUjzmh
5137Please respect copyright.PENANAv3xgB1xZC2
“Jadi kamu lagi ada masalah apa? Sini cerita sama aku” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANA41sb2pRlFS
5137Please respect copyright.PENANANTwSAGl9U3
“Hmm…” Cita hanya bergumam, sambil berpikir. Dia bingung harus memulai ceritanya dari mana.5137Please respect copyright.PENANATwGXOuoRpB
5137Please respect copyright.PENANA7V1XOoUeRj
5137Please respect copyright.PENANAx3kij8kueA
Dia kembali dihinggapi rasa ragu. Tapi dia tahu, dia sudah tak mungkin mundur lagi dan membatalkan semuanya. Dia sudah terlanjur sampai disini, bahkan sudah menangis dipelukan Nada. Meskipun dia tahu Nada tak akan memaksanya bila memang dia akan membatalkan, tapi Nada juga pasti akan sangat penasaran dibuatnya. Dia akan menceritakannya, hanya bingung harus memulai dari mana.5137Please respect copyright.PENANAA3JVPHwV7h
5137Please respect copyright.PENANABOtuVTzhLk
Nada sendiri mencoba tersenyum melihat Cita. Dia tahu sahabatnya itu masih bingung, karena jika dia dalam posisi yang sama, dia juga pasti seperti itu. Dan dia memang tidak ingin memaksa Cita. Dia akan membiarkan, dan berharap Cita memulai ceritanya, karena nanti dia juga akan bercerita kepada Cita, tentang semua yang dia alami, semuanya.5137Please respect copyright.PENANAACmRV1FtHU
5137Please respect copyright.PENANA1Dm7IPyHsG
5137Please respect copyright.PENANA1mCESv3QT9
“Mbak, hmm, sebenarnya aku malu untuk menceritakannya, tapi, hmm, cuma mbak yang aku punya. Cuma mbak Nada yang bisa aku percaya, jadi aku mohon mbak, apapun yang aku ceritakan, mbak jangan cerita ke siapa-siapa ya” ucap Cita.5137Please respect copyright.PENANAtXYIbiIkn7
5137Please respect copyright.PENANAo431AjZNGg
5137Please respect copyright.PENANAawmtAAw9Zc
Untuk sesaat, hati Nada terasa sakit mendengar ucapan Cita. Betapa Cita begitu mempercayainya, tapi dia ingat apa yang dia lakukan. Memang, secara langsung dia tak menjerumuskan Cita, tapi mengetahui sahabatnya sedang diincar oleh seorang penjahat kelamin, dia hanya bisa diam saja, tak bisa berbuat apapun termasuk memperingatkan Cita, hanya demi menyelamatkan harga dirinya sendiri. Tapi Nada berusaha untuk menyembunyikan hal itu saat ini, lalu diapun tersenyum dan mengangguk.5137Please respect copyright.PENANALMlxrW2o2x
5137Please respect copyright.PENANAgz0Ed5eOeW
5137Please respect copyright.PENANAwwqClDJCdq
“Apapun cerita kamu, akan aku dengarkan. Apapun masalah kamu, aku nggak akan ceritain kesiapapun” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANAHrQ5Lzfsnk
5137Please respect copyright.PENANAxYBMbfmwwU
Citapun tersenyum mendengarnya. “Ini semua, tentang, hmm, tentang… tentang aku sama pak Bowo” ucap Cita sambil menunduk, malu.5137Please respect copyright.PENANAzbO7r5XdCj
5137Please respect copyright.PENANAR33goB7y6m
“Pak Bowo?”5137Please respect copyright.PENANA9WxcxNy44z
5137Please respect copyright.PENANA2ndu3n3YYT
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, hmm, sebenarnya, aku sama pak Bowo, hmm, kami ada, hmm… ada sesuatu”5137Please respect copyright.PENANAby0WukoI6x
5137Please respect copyright.PENANAHCrAtUVO2U
“Sesuatu?”5137Please respect copyright.PENANAJkdm9OMEca
5137Please respect copyright.PENANAz5ESItIIVY
5137Please respect copyright.PENANAKnADiFVZ5y
Cita kembali mengangguk, tapi tak langsung meneruskan ceritanya. Dia sedang berusaha memilih kata-kata apa yang harus dia sampaikan ke Nada. Nada yang melihat sahabatnya kembali ragu, memegang tangan Cita dan menggenggamnya. Dia ingin meyakinkan sahabatnya itu, kalau Cita bisa bercerita apapun kepadanya.5137Please respect copyright.PENANATnaD3Jz7Cg
5137Please respect copyright.PENANABMAww80U5V
Citapun kemudian menghela nafasnya panjang-panjang. Diapun akhirnya mulai bercerita dari awal bagaimana pak Bowo bisa masuk dalam kehidupannya. Dari sejak ketika Andi dipenjara, dia cerita bagaimana pak Bowo menawarkan bantuan untuk mengurusi semuanya, yang berkaitan dengan pekerjaan dan pengunduran diri Andi, serta bantuan untuk mengurus semua hal yang berhubungan dengan itu.5137Please respect copyright.PENANAjTJXHxrbJQ
5137Please respect copyright.PENANAjBA4WXYm7x
Lalu setelah itu, dia bercerita bagaimana dia dan pak Bowo bisa mulai akrab, dari yang tadinya pak Bowo hanya sekedar main kerumahnya untuk urusan Andi, sampai akhirnya pak Bowo sering kesana untuk lebih banyak bermain dengan Putra. Dia juga bercerita saat pak Bowo mulai mengajaknya dan Putra pergi keluar, ke waterpark dikota sebelah.5137Please respect copyright.PENANAI22OHEHpzw
5137Please respect copyright.PENANAdUq3vA72Yi
Nada hanya diam saja mendengarkan, sambil tangannya tak lepas menggenggam tangan Cita. Cita sempat berhenti cerita saat ibu mertuanya menelpon. Hanya sebentar, dia memberi tahu kalau sedang berada dirumah Nada. Setelah itu, kembali Cita melanjutkan ceritanya.5137Please respect copyright.PENANArd352YHxLC
5137Please respect copyright.PENANAbZnZKKFNST
Cita kemudian bercerita setelah kepergian mereka ke waterpark itu dia dan pak Bowo makin dekat. Bahkan ketika dirumah, Cita mulai berani menemui pak Bowo tanpa memakai jilbabnya karena sudah merasa makin nyaman dengan pak Bowo. Bahkan lama-lama, pakaiannya juga tak terlalu diperhatikan ketika ada pak Bowo disana, termasuk ketika dia hanya memakai daster yang bisa dibilang cukup tipis, atau ketika dia hanya memakai tanktop dan yoga pants yang cukup ketat.5137Please respect copyright.PENANA31A1LRaSbe
5137Please respect copyright.PENANALx53eBXfoM
Cita lalu menceritakan pak Bowo mengajak dia dan Putra untuk keluar lagi, ke taman kota. Dia bahkan menceritakan apa saja yang dia bicarakan dengan pak Bowo. Tidak terlalu mirip benar dengan obrolan mereka waktu itu, tapi intinya sama. Semakin lama Cita makin merasa nyaman dengan pak Bowo, bahkan ketika hanya ada dia sendiri dirumah, tak sungkan dia menerima kedatangan pak Bowo, hingga tiba pada saat dia semakin intim dengan pak Bowo.5137Please respect copyright.PENANA8QjvRcUbFL
5137Please respect copyright.PENANAtZMQtFjQsQ
Cita menceritakan kepada Nada, bagaimana mereka mulai berani saling berpelukan saat hanya berdua saja dirumah. Bahkan ketika pak Bowo mulai berani mencium keningnya, dan dia membiarkannya saja. Dia cerita kepada Nada, bagaimana didalam hatinya mulai muncul rasa suka kepada pak Bowo. Apalagi dengan adanya pak Bowo, dia jadi merasa makin nyaman, dia merasa ada yang melindunginya, dan juga menasehatinya.5137Please respect copyright.PENANAbZIYnKKy3C
5137Please respect copyright.PENANAtTzkFG7BnG
Saat terdiam mendengarkan cerita Cita, dalam hatinya Nada mencibir pak Bowo, betapa lelaki itu begitu cerdik dalam memanfaatkan kondisi hati dan perasaan Cita, mencari celah untuk bisa memasukinya, dan pada akhirnya dia berhasil mendapatkan hati Cita. Dia mengakui, bahwa apa yang dilakukan pak Bowo itu, bahkan jika kepada dirinya yang sedang tidak ada masalah dengan suaminya sekalipun, bisa saja membuatnya luluh. Apalagi dengan bertindak seolah tak menginginkan tubuh Cita, tentu saja itu membuat Cita makin simpati kepadanya.5137Please respect copyright.PENANAtn1TAnUtrV
5137Please respect copyright.PENANA4tBTPfl0vR
Cita melanjutkan ceritanya kembali, dan kali ini sambil meminta maaf kepada Nada karena saat itu berbohong kepada ibu mertuanya dengan membawa-bawa namanya. Dia cerita apa adanya kepada Nada bahwa saat itu dia pergi bersama dengan pak Bowo ke villa diluar kota. Cita bercerita dengan menundukan kepala karena malu, dan juga takut melihat reaksi Nada. Dia takut Nada marah karena hal itu, padahal sebenarnya Nada sudah tahu sebelumnya. Tapi Nada memilih untuk tetap diam mendengarkan lanjutan cerita dari Cita.5137Please respect copyright.PENANAz47KVO6dB5
5137Please respect copyright.PENANAhVU0Qbj1fk
5137Please respect copyright.PENANAcZo38iQSQi
“Jadi, aku bener-bener minta maaf mbak, waktu itu pakai nama mbak Nada segala” ucap Cita.5137Please respect copyright.PENANAsvz9b1OJ4v
5137Please respect copyright.PENANALMDsWjHNR7
“Kok kamu bohong sama ibu mertuamu Cit? Apa disuruh sama pak Bowo?”5137Please respect copyright.PENANAcQ4ZjWl2DI
5137Please respect copyright.PENANAwBVdI3A56B
Cita menggeleng. “Nggak mbak, aku yang kepikiran buat seperti itu. Pak Bowo juga waktu itu kaget waktu tahu aku bohong sama ibu”5137Please respect copyright.PENANAhtyNfpzT4a
5137Please respect copyright.PENANAWyq1oRDsXW
“Hmm, jadi emang kamu sendiri yang kepengen pergi?”5137Please respect copyright.PENANAEvMj1EdH2Y
5137Please respect copyright.PENANASqskHj3Fnl
Cita mengangguk. “Iya mbak. Sebenarnya, aku pengen refreshing, aku capek, penat sama semua yang aku hadapi mbak. Dan karena waktu itu, hmm, aku juga udah ngerasa nyaman banget sama dia” jawab Cita.5137Please respect copyright.PENANAdv0OPCSZta
5137Please respect copyright.PENANA9RUhCIilMY
5137Please respect copyright.PENANAmWkPb6Zd8b
Kemudian Cita melanjutkan ceritanya, namun kali ini beberapa kali terputus, karena dia makin ragu dan tidak yakin untuk cerita sejujur-jujurnya pada Nada. Tapi dia juga kembali menyadari, bahwa dia sudah terlanjur memulai, maka dia harus menceritakan semuanya sampai tuntas, sepahit apapun itu.5137Please respect copyright.PENANAeZvvhsHpr0
5137Please respect copyright.PENANAPK38BPBzBf
5137Please respect copyright.PENANAchItR7gy1e
“Dan malam itu, aku, sama dia… kami… hmm, kami…” ucap Cita terputus, dia benar-benar merasa ragu. “Kami, gituan mbak” sambungnya, pada akhirnya.5137Please respect copyright.PENANArF9KYTWUtJ
5137Please respect copyright.PENANABsEuoNBmHX
5137Please respect copyright.PENANAjj5KthTNYf
Kali ini air mata tak tertahankan lagi dari matanya. Perasaan malu, dan rasa bersalah yang kembali muncul, dan segala yang dia rasakan tercurah dari air mata itu. Nada langsung meraih tubuh Cita, memeluknya. Nada membiarkan Cita untuk menangis dulu sebelum melanjutkan ceritanya.5137Please respect copyright.PENANAnIJsaG3U8i
5137Please respect copyright.PENANAqS5ymmOT7J
5137Please respect copyright.PENANABNJhFTlsUi
“Malam itu kami melakukannya cuma sekali mbak, terusnya kami tidur” sambung Cita, masih disela-sela tangisnya.5137Please respect copyright.PENANAh6uaO0Xn3V
5137Please respect copyright.PENANAKAbVwMCogb
5137Please respect copyright.PENANAkCIlXEPUiU
Diapun diam sebentar, lalu setelah sedikit bisa menguasai dirinya, dia kembali melanjutkan. Dia bercerita tentang keesokan harinya, dimana dia dan pak Bowo masih sama-sama canggung, namun kemudian mereka kembali mengulangi persetubuhan itu. Cita menyebutnya dengan melakukan hal yang lebih gila lagi.5137Please respect copyright.PENANApCIUSyzJnW
5137Please respect copyright.PENANAbq34PJikEL
5137Please respect copyright.PENANAYkK2Xz08pz
“Aku melakukan dan mengalami banyak hal yang belum pernah aku lakukan sebelumnya sama mas Andi mbak. Waktu itu, aku sama sekali nggak merasa jijik, aku sama sekali nggak merasa aneh. Justru, waktu itu aku merasa, entahlah, seperti keenakan” ucap Cita.5137Please respect copyright.PENANAOpXtvehpZz
5137Please respect copyright.PENANAiOxEi7hdb9
“Kami melakukannya cukup lama, dan aku benar-benar capek nggak bertenaga mbak. Sampai mandi, pakai baju, dan jalan ke mobil pas mau pulang aja harus dia papah” lanjutnya.5137Please respect copyright.PENANA0cEjvwZZY6
5137Please respect copyright.PENANAHH6klDoXAz
5137Please respect copyright.PENANAEmBlwbQYBa
Setelah itu kemudian dia menceritakan semua yang terjadi setelah peristiwa di villa itu. Sampai pada akhirnya, dia ngobrol dengan ibu mertuanya, dan terbukalah matanya yang selama ini dibutakan oleh cinta semu.5137Please respect copyright.PENANAoVaEGAAzXO
5137Please respect copyright.PENANA5qBQJsb4ZS
5137Please respect copyright.PENANAJm2YJcfc1h
“Saat itu aku baru merasa sangat jijik mbak. Aku merasa hina, sangat kotor, apalagi aku melakukannya bukan dengan suamiku” ucap Cita dan tangisnya kembali pecah dipelukan Nada.5137Please respect copyright.PENANA5VpyNsNQqU
5137Please respect copyright.PENANAmoK4ZwRpm3
5137Please respect copyright.PENANAGn20SWfyR6
Nada hanya diam. Dia memang sudah bisa menebak, tapi tetap saja dia syok mendengar cerita itu langsung dari mulut Cita. Dia merasa iba dengan apa yang terjadi pada Cita. Namun dia bisa sedikit memakluminya, mengingat saat itu suasana hati Cita sedang kacau, dan pak Bowo masuk disaat yang tepat, dengan cara yang tepat, yang akhirnya membuat Cita rela menyerahkan hati dan tubuhnya. Dan yang jelas, dia jadi sangat marah kepada pak Bowo.5137Please respect copyright.PENANA2fyuLvu1TD
5137Please respect copyright.PENANAxFTHqfr3Gs
5137Please respect copyright.PENANAd2HI0Tmr7S
“Aku udah mikir masak-masak, dan aku udah putusin untuk menghentikan itu semua. Aku udah nggak mau lagi ketemu sama dia mbak. Tapi…”5137Please respect copyright.PENANAF0aU5lKtBr
5137Please respect copyright.PENANAqMebKKyqyI
“Tapi apa Cit?”5137Please respect copyright.PENANAjDMGrhY05J
5137Please respect copyright.PENANADFZ6vZCM1w
5137Please respect copyright.PENANA4AQQdMdKtW
Cita tak menjawab. Dia lalu mengambil hpnya, lalu membuka instagramnya. Diapun memperlihatkan dm yang mengirim foto-foto dirinya dengan pak Bowo kepada Nada. Dan langsung saja mata Nada terbelalak melihatnya, terutama saat membaca tulisan-tulisan di dm itu.5137Please respect copyright.PENANA7qZaC7d9ur
5137Please respect copyright.PENANALZ2HcWjVPm
5137Please respect copyright.PENANAKW3o9LHqqE
“Astaga, jadi ini yang dimaksud sama pak Bowo?” ucap Nada, dan tentu saja itu membuat Cita jadi bingung.5137Please respect copyright.PENANAhTVozSO5pR
5137Please respect copyright.PENANAXJedWNsPJ4
“Maksud mbak Nada?” tanya Cita.5137Please respect copyright.PENANAOFGKKqLtDT
5137Please respect copyright.PENANApuqZ5Qs3rV
5137Please respect copyright.PENANACcoTyAvEJX
Nada mengembalikan hp itu kepada Cita. Dia menghela nafasnya panjang-panjang. Kini saatnya dia yang bercerita kepada Cita.5137Please respect copyright.PENANAgnbsdDFSr0
5137Please respect copyright.PENANAVREuhbGA5l
5137Please respect copyright.PENANAN9FbmNWLje
“Sebelumnya aku minta maaf Cit. Aku juga mau cerita sesuatu sama kamu, dan aku akan ceritakan semuanya. Aku nggak tahu setelah ini kamu bisa maafin aku atau nggak, tapi paling nggak, kamu harus tahu yang sebenarnya” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANAZn79InA1lR
5137Please respect copyright.PENANAHEZZdBDGsq
5137Please respect copyright.PENANApBgA3Xk5a6
Cita benar-benar kebingungan dengan ucapan Nada, tapi dia diam saja menunggu Nada bercerita.5137Please respect copyright.PENANAWsGqxZe7ld
5137Please respect copyright.PENANA2mshzZkfLV
5137Please respect copyright.PENANAFQV1HXMJ3n
“Sebenarnya, hampir semua yang kamu ceritain diawal tadi, aku sudah tahu Cit” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANAV6PihqlO34
5137Please respect copyright.PENANAEZ9IUptUyL
“Hah? Maksudnya?” tanya Cita yang sangat kaget mendengar ucapan Nada.5137Please respect copyright.PENANAhpQmx8bqaT
5137Please respect copyright.PENANAv2Z2Vhc4Pn
5137Please respect copyright.PENANAohmNCra8z1
Nada kemudian bercerita dari awal, dari pertemuan dia dengan pak Bowo. Lalu dia menceritakan ajakan pak Bowo kerumahnya, yang waktu itu katanya ingin mengajaknya pemotretan. Dan pada akhirnya, dia menceritakan bagaimana akhirnya dia berhasil ditaklukan pak Bowo dengan bantuan Gina, dan yang pasti dengan obat perangsang. Nada menceritakan dengan detail apa yang dia ingat, karena sebagian dia memang lupa saat berada dibawah pengaruh obat perangsang itu.5137Please respect copyright.PENANAwtsnjvKjOo
5137Please respect copyright.PENANA2KSwqQZbng
Jelas Cita sangat terkejut mendengar cerita Nada itu, sampai-sampai dia menutup mulutnya dengan kedua tangannya. Nada kemudian bercerita tentang hari-hari selanjutnya bagaimana dia menjadi budak seks pak Bowo. Dia juga bilang sama sekali tak bisa menolak pak Bowo karena diancam menggunakan foto dan video persetubuhannya.5137Please respect copyright.PENANAptE83MrNIL
5137Please respect copyright.PENANAgUrLoT6g3o
5137Please respect copyright.PENANAmD67Z9Ni6a
“Kalau saja aku mau lapor polisi, aku nggak bisa menuntut pak Bowo merkosa aku, karena di video itu sama sekali nggak kelihatan aku sedang diperkosa. Waktu itu aku berada dibawah pengaruh obat perangsang Cit” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANAzgIZWHQyKi
5137Please respect copyright.PENANAbha8WLvZ3n
5137Please respect copyright.PENANAfrk3ku7b1P
Cita yang masih terkejut, hanya diam saja. Nada lalu melanjutkan ceritanya bahwa akhirnya dia tahu kalau pak Bowo sebenarnya mengincar Cita. Dia hanya menjadikan Nada mangsa untuk digunakan sebagai alat agar bisa membantunya mendapatkan Cita. Tapi semua rencana itu berubah saat pada akhirnya Andi dipenjara. Pada akhirnya pak Bowo sama sekali tak melibatkan Nada dalam rencananya mendapatkan Cita.5137Please respect copyright.PENANAT9Qq27ffy1
5137Please respect copyright.PENANAKzn4um0R19
5137Please respect copyright.PENANA6BsEM3lu7K
“Dia cuma minta aku untuk diam, dan nggak mengganggunya selagi dia mendekati kamu. Jujur saja, aku ingin sekali membantumu Cit. Aku ingin sekali memperingatkan kamu, tapi aku nggak berani, aku takut dia nyebarin foto dan videoku” ucap Nada yang juga mulai menangis.5137Please respect copyright.PENANA5ZCdAiPOxQ
5137Please respect copyright.PENANAFNtOkOmZtK
“Aku minta maaf sama kamu, karena aku lebih mementingkan diri sendiri daripada menyelamatkan kamu dari dia”5137Please respect copyright.PENANA28zSPFMJRD
5137Please respect copyright.PENANAJrNZvAXo3S
5137Please respect copyright.PENANArivp3enUq7
Cita masih terdiam. Tapi bukan berarti dia sedang marah pada Nada. Dia justru juga iba kepada Nada. Dia tak menyangka, ternyata pak Bowo yang dia kenal selama ini hanyalah sebuah kepalsuan. Ternyata pak Bowo yang sebenarnya adalah seorang predator yang bisa melakukan apa saja untuk mendapatkan wanita yang dia incar.5137Please respect copyright.PENANAtEYWxi47om
5137Please respect copyright.PENANA532aT7LiAY
Dia merasa kasihan kepada Nada yang harus mengalami itu semua. Dan dia bisa memaklumi kenapa Nada ketakutan, bahkan hanya untuk sekedar mengingatkannya. Karena kalau dia berada didalam posisi Nada, mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama. Dia tahu itu sangat berat untuk Nada, dan tentunya Nada pasti akan sangat sakit hati dengan apa yang terjadi. Sudah kehilangan kehormatannya sebagai istri, lalu hanya bisa diam saja saat sahabatnya juga diincar oleh pria yang sama.5137Please respect copyright.PENANATptFQ2kHhE
5137Please respect copyright.PENANAmZKq4AlTsx
5137Please respect copyright.PENANAKSw0Dgjt1S
“Dan beberapa hari yang lalu, pak Bowo datang kesini, setelah sekian lama dia nggak menemui ataupun menghubungiku sama sekali. Dia datang dengan penuh emosi. Dia menuduhku yang aku sendiri nggak tahu maksudnya. Dia sampai menggeledah rumah ini, membuat semuanya berantakan, mencari bukti bahwa aku yang bersalah”5137Please respect copyright.PENANAQFIcOOzPQy
5137Please respect copyright.PENANAsQM6xiRqbR
“Dan pada akhirnya, dia, memperkosa aku dengan brutal”5137Please respect copyright.PENANAixrLKhfTW0
5137Please respect copyright.PENANAal2AUTZcGG
5137Please respect copyright.PENANAiOl71JZ0KD
Kembali Cita terkejut setengah mati. Nada menceritakan peristiwa yang dia alami 4 hari yang lalu. Termasuk juga ancaman yang diberikan pak Bowo jika lelaki itu berhasil membuktikan bahwa dia bersalah. Hal yang selama 4 hari ini dia pikirkan terus, karena dia sama sekali tak tahu menahu apa yang dituduhkan oleh pak Bowo itu.5137Please respect copyright.PENANADCJK3vspeH
5137Please respect copyright.PENANAOOAF5dhoMi
5137Please respect copyright.PENANAZNIGl8UYxE
“Dan aku baru tahu apa maksud pak Bowo waktu kamu ngasih lihat itu tadi” ucap Nada mengakhiri ceritanya.5137Please respect copyright.PENANAnobpSI5Asm
5137Please respect copyright.PENANAbf6qm2i6dZ
“Jadi waktu itu pak Bowo kesini mbak?”5137Please respect copyright.PENANA81mzaU3IJ4
5137Please respect copyright.PENANA1M5f5pkOYa
“Iya. Dia nuduh aku yang melakukannya. Padahal, jangankan mengikuti kalian, untuk datang kerumahmu waktu ada dia aja aku nggak berani, karena dia udah melarangku, dan yaah, dengan mengancam akan menyebar foto dan videoku kalau aku nekat”5137Please respect copyright.PENANAcw2RVJ8OOy
5137Please respect copyright.PENANAZHR99vstFJ
5137Please respect copyright.PENANAMbDjVpB1i3
Mereka berdua kemudian berpelukan sambil kembali menangis. Saling mengasihani satu sama lain, mengingat nasib buruk yang menimpa mereka. Namun Cita merasa, bahwa nasib Nada jelas lebih buruk darinya. Karena tujuan utama pak Bowo jelas-jelas adalah dirinya, tapi membuat Nada harus terseret menjadi korban juga. Bahkan entah sudah berapa kali Nada terpaksa melayani nafsu pak Bowo, sedangkan dirinya baru 2 kali saja.5137Please respect copyright.PENANAZjSM1fyLlB
5137Please respect copyright.PENANAEGCRqq0LbF
Sekian lama mereka saling peluk dan menangis, hingga tangisan merekapun akhirnya mulai reda. Tapi mereka masih terdiam, sibuk dengan pikirannya masing-masing. Tapi yang jelas, mereka sama-sama mengutuk pak Bowo untuk apa yang telah dilakukan oleh pria itu selama ini.5137Please respect copyright.PENANA4bhZNrhin7
5137Please respect copyright.PENANAyw0aA1iCiJ
5137Please respect copyright.PENANAkK0mOI6JaH
“Cit” ucap Nada memecah keheningan.5137Please respect copyright.PENANAajuzgb9fvs
5137Please respect copyright.PENANAPqp1Tdn52f
“Iya mbak?”5137Please respect copyright.PENANAtX3tCVcBtx
5137Please respect copyright.PENANAIDKfdxrKCs
“Kamu, mau maafin aku?”5137Please respect copyright.PENANAXq2d8VIjZf
5137Please respect copyright.PENANAQL6ECjEpZ6
Cita menggenggam tangan Nada. “Mbak, aku tahu dan bisa mengerti posisimu. Seandainya aku ada diposisimu, mungkin aku juga akan melakukan hal yang sama. Jadi nggak ada alasan aku untuk marah sama kamu mbak. Justru, aku yang harusnya minta maaf sama mbak Nada”5137Please respect copyright.PENANAgnfxufTWi9
5137Please respect copyright.PENANA3qS179PhCt
“Loh kok gitu?”5137Please respect copyright.PENANAwTCZ3aJkL6
5137Please respect copyright.PENANAV6mDHL0N8v
“Iya. Karena sebenarnya target utamanya kan aku, tapi malah mbak Nada jadinya ikut kebawa-bawa juga. Jadi secara nggak langsung, aku yang salah sama mbak”5137Please respect copyright.PENANAzTgeHPyPPx
5137Please respect copyright.PENANAMBTq5Y4pBL
“Nggak Cit, kamu nggak salah. Yang salah ya jelas dia. Apapun ceritanya, dialah yang bersalah”5137Please respect copyright.PENANAdWNVsIcmx1
5137Please respect copyright.PENANAWXB0Sh6xy5
“Terus gimana dong mbak?”5137Please respect copyright.PENANALQJcHTlMKf
5137Please respect copyright.PENANAWGZZE9Culq
“Aku juga nggak tahu Cit. Aku berharap dia nggak pernah muncul lagi dihadapanku, dihadapan kita. Jujur, aku masih takut dengan semua ancamannya kepadaku. Meskipun 4 hari ini sama sekali nggak ada kesini lagi, tapi, yaa yang jelas aku masih takut Cit” ucap Nada.5137Please respect copyright.PENANAhWo0n9AkSN
5137Please respect copyright.PENANAXOSSaBeZq8
5137Please respect copyright.PENANAYGq6PxXOVB
Cita dan Nada sama-sama terdiam. Mereka bingung apa yang harus dilakukan setelah ini. Tapi yang jelas, mereka berdua memiliki keinginan yang sama, sama-sama berharap tidak akan pernah bertemu pak Bowo lagi, dalam keadaan apapun.5137Please respect copyright.PENANAy1LYk6bPtj
5137Please respect copyright.PENANAPkWWLE9wqh
5137Please respect copyright.PENANANn4zAaR1cc
“Kalian berdua nggak perlu takut, nggak perlu khawatir lagi sekarang” ucap seseorang tiba-tiba yang mengagetkan Cita dan Nada, membuat mereka berdua serempak menoleh ke sumber suara.5137Please respect copyright.PENANAOOpWOyInh3
5137Please respect copyright.PENANAsABMmTC58s
“Mas Andi!!” pekik mereka bersamaan.5137Please respect copyright.PENANAlCOfUY6cLo
5137Please respect copyright.PENANAOLlCgPrtfJ
5137Please respect copyright.PENANATnykkLfeUi
Namun hanya Cita yang kemudian bergerak. Dia beranjak bangkit dari duduknya, menghambur kearah Andi. Dia bermaksud untuk bersimpuh, berlutut dikaki Andi, memohon pengampunan dari suaminya, atas apa yang telah dia lakukan selama Andi berada didalam penjara. Namun Andi menahan tubuh Cita, lalu mengangkatnya dan langsung memeluknya.5137Please respect copyright.PENANA0j4nYKu2cp
5137Please respect copyright.PENANA0LWT2Xcznr
5137Please respect copyright.PENANAyzQt5jj4qL
“Hiks hiks… mas, hiks hiks, maafin Cita maas…”5137Please respect copyright.PENANAQQ9dKceOGQ
5137Please respect copyright.PENANAGWMGijJpDf
5137Please respect copyright.PENANAyiaqhPMFZk
Tangis Cita tak terbendung lagi dalam pelukan Andi. Dia memeluk suaminya itu sangat erat. Berulang kali kata maaf terucap dari bibirnya disela-sela tangisannya. Andi membalas memeluk Cita tak kalah erat. Kerinduannya begitu besar kepada istrinya itu. Cukup lama Cita memeluk Andi dan terus menangis, sambil terus saja mengucapkan kata maaf.5137Please respect copyright.PENANA8OculrwtSP
5137Please respect copyright.PENANAfa88nfIaI1
Andi yang tadinya berusaha untuk tetap tegar dan tersenyum, lama kelamaan luluh juga. Terlihat air mata mulai menetes membasahi pipinya. Nada yang masih diam tak beranjak dari kursinya, juga ikut menangis melihat Cita dan Andi. Dia tak tahu apa yang akan terjadi, tapi dia memiliki firasat yang baik untuk hal ini.5137Please respect copyright.PENANA8uzeYZPx5G
5137Please respect copyright.PENANAwIJr54gzI2
5137Please respect copyright.PENANAJ2yKE2KUWc
“Udah sayang, udah” ucap Andi sambil membelai-belai punggung dan kepala Cita.5137Please respect copyright.PENANAjOuplH8BEf
5137Please respect copyright.PENANAALzN8bnbmx
5137Please respect copyright.PENANA24lvveQEDU
Masih dalam posisi berpelukan, Andi sedikit mendorong tubuh Cita, mengajaknya untuk kembali duduk. Dalam posisi dudukpun, Cita belum mau melepaskan pelukannya pada Andi. Tangisnya juga belum mereka. Kata maaf juga masih belum berhenti terucap dari bibirnya.5137Please respect copyright.PENANApsuCMAgREP
5137Please respect copyright.PENANALxJ8c7AADL
Setelah cukup lama, akhirnya tangisan Cita berhenti, tapi dia masih memeluk suaminya. Nada sempat akan bangkit untuk mengambilkan minum untuk Andi, tapi Andi melarangnya dan memintanya untuk tetap duduk disitu.5137Please respect copyright.PENANAE1r15tEamg
5137Please respect copyright.PENANALuZQ17quFX
5137Please respect copyright.PENANAsS9IZqDprJ
“Mas Andi, udah lama datangnya?” tanya Nada.5137Please respect copyright.PENANAs76hKivmJy
5137Please respect copyright.PENANAGGbBcEjW4e
“Yaa lumayan Nad, abisnya pintu nggak kamu tutup rapat gitu, udah gitu kalian lagi asyik cerita” jawab Andi.5137Please respect copyright.PENANAM5DtcuNoNj
5137Please respect copyright.PENANAIjdgZ7yVcy
“Jadi, mas Andi denger semuanya tadi?” tanya Cita, masih dalam pelukan Andi.5137Please respect copyright.PENANAdDQ2c180iz
5137Please respect copyright.PENANAbS6fWDsi9x
“Nggak semua sih, tapi ya cukup banyak yang aku dengerin dari kamu mah” jawab Andi.5137Please respect copyright.PENANA7Sy1fKo41D
5137Please respect copyright.PENANAySqm8WFhCL
5137Please respect copyright.PENANAvb9G5xQ5Q8
Mendengar Andi masih memanggilnya dengan sebutan mah, kembali membuat air matanya menetes, meski tak sampai menangis sesenggukan seperti tadi. Padahal jika memang sudah cukup banyak yang didengar Andi, berarti dia sudah tahu tentang perselingkuhannya dengan pak Bowo, tapi Andi masih bersikap lembut kepadanya, dan masih memanggilnya mah.5137Please respect copyright.PENANAoZJL15XekE
5137Please respect copyright.PENANATawWEaSMHq
Apakah itu artinya mas Andi memaafkan aku? Batin Cita.5137Please respect copyright.PENANAuqAkYGUX9K
5137Please respect copyright.PENANAU5t1dMm7so
5137Please respect copyright.PENANA6MtAjqfncq
“Dan sebenarnya, aku sudah tahu semuanya, sejak beberapa hari yang lalu” ucap Andi.5137Please respect copyright.PENANAbvTEH9GHBw
5137Please respect copyright.PENANAcIRTjFzZlg
5137Please respect copyright.PENANAi1toFlKnIS
Ucapannya itu sukses membuat Nada maupun Cita terkejut. Cita bahkan langsung bangkit dari pelukan Andi.5137Please respect copyright.PENANA0ZfgXEjSLQ
5137Please respect copyright.PENANAHZN0CXu1VO
5137Please respect copyright.PENANAurOZh0qAIo
“Tahu semuanya? Maksud mas Andi?”5137Please respect copyright.PENANAKxVQLOXQja
5137Please respect copyright.PENANAKhApYl6azY
“Iya, tahu semuanya. Mulai dari apa yang direncanakan pak Bowo, apa yang terjadi pada Nada, apa yang terjadi pada kamu mah, termasuk dm yang dikirimkan ke kamu” jawab Andi.5137Please respect copyright.PENANAT1Kyj41Hgk
5137Please respect copyright.PENANAnvsrHxmxUT
“Dm? Darimana mas Andi tahu semuanya?” tanya Cita.5137Please respect copyright.PENANAIBmqnmoI04
5137Please respect copyright.PENANAorm8T43l3Z
“Dari si pengirim dm itu” jawab Andi sambil tersenyum.5137Please respect copyright.PENANABlYtLQcrCC
5137Please respect copyright.PENANA5RQI1NGZTK
“Isna”5137Please respect copyright.PENANA8SuoKYRcq7
5137Please respect copyright.PENANAk5Gau9MjzL
*5137Please respect copyright.PENANAiBEfZeyTas
*5137Please respect copyright.PENANA1hWwAt8fK1
*5137Please respect copyright.PENANAln3IplYcs0
*5137Please respect copyright.PENANAMB6Ec5h7uy
*5137Please respect copyright.PENANA19548y8lSy